74
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN TABUR BENIH LANGSUNG DI KELURAHAN GANTARANG KECAMATAN TINGGIMONCONG KABUPATEN GOWA SYAMSUL SULISTYO 105960108311 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2015

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

i

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM

PINDAH DAN TABUR BENIH LANGSUNG

DI KELURAHAN GANTARANG

KECAMATAN TINGGIMONCONG

KABUPATEN GOWA

SYAMSUL SULISTYO

105960108311

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

Page 2: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

ii

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM

PINDAH DAN TABUR BENIH LANGSUNG

DI KELURAHAN GANTARANG

KECAMATAN TINGGIMONCONG

KABUPATEN GOWA

SYAMSUL SULISTYO

105960108311

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Strata Satu (S-1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

Page 3: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Analisis Pendapatan Usahatani Padi Tanam Pindah Dan

Tabur Benih Langsung Di Kelurahan Gantarang

Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa

Nama : Syamsul Sulistyo

Stambuk : 105960108311

Konsentrasi : Sosial Ekonomi Pertanian

Program studi : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

Disetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Dr.Ir.Kasifah, M.P. St.Khadijah Y.Hiola, STP,M.Si.

Diketahui

Dekan Fakultas Pertanian Ketua Prodi Agribisnis

Ir.Saleh Molla, M.M. Amruddin, S.Pt.,M.S.i.

Page 4: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

iv

PENGESAHAN KOMISI PENGUJI

Judul : Analisis Pendapatan Usahatani Padi Tanam Pindah

Dan Tabur Benih Langsung Di Kelurahan Gantarang

Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa

Nama : Syamsul Sulistyo

Stambuk : 105960108311

Konsentrasi : Sosial Ekonomi Pertanian

Program studi : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

KOMISI PENGUJI

Nama Tanda Tangan

1. Dr.Ir. Kasifah, M.P

Ketua Sidang

2. St. Khadijah Y. Hiola, STP.,M.Si

Sekretaris

3. Dr. Sri Mardiyati, SP., MP

Anggota

4. Dewi Sartika, STP.,M.Si

Anggota

Tanggal Lulus :……………………………….

Page 5: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

v

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: Analisis Pendapatan

Usahatani Padi Tanam Pindah Dan Tabur Benih Langsung Di Kelurahan

Gantarang Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa adalah benar

merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apapun kepada

perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau

dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir

skripsi ini.

Makassar, Oktober 2015

Syamsul Sulistyo

105960108311

Page 6: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

vi

ABSTRAK

SYAMSUL SULISTYO. 105960108311. Analisis Pendapatan Usahatani Padi

Tanam Pindah Dan Tabur Benih Langsung Di Kelurahan Gantarang Kecamatan

Tinggimoncong Kabupaten Gowa. Penelitian ini dibimbing oleh KASIFAH dan

ST.KHADIJAH Y.HIOLA.

Penelitian ini dilakukan pada awal bulan September sampai dengan

Oktober 2015 yang bertujuan untuk menganalisis perbandingan pendapatan

usahatani padi antara tanam pindah dan tabur benih langsung di Kelurahan

Gantarang Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa.

Pengambilan populasi dalam penelitian ini adalah 155. Penentuan sampel

dilakukan dengan cara purposive sampling. Populasi yang dijadikan sampel

sebanyak 24 petani, dimana 12 petani tanam pindah dan 12 petani tabur benih

langsung. Analisa data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan rata-rata produksi padi pada petani tanam

pindah sebesar 4.710 kg/ha, dengan harga 3.500/kg. penerimaan usahatani

sebesar Rp 16.485.000/ha, dengan rata-rata besar biaya produksi Rp 9.539.368/ha.

Dengan demikian diperoleh rata-rata pendapatan usahatani padi sebesar

Rp 6.945.632/ha. Sedangkan rata-rata produksi untuk petani padi tabur benih

langsung sebesar 4.466 kg/ha, dengan harga 3.500/kg, penerimaan usahatani

sebesar Rp 15.631.000/ha, dengan rata-rata besar biaya produksi Rp 9.590.040/ha.

Dengan demikian diperoleh rata-rata pendapatan usahatani padi sebesar

Rp 6.040.960/ha.

Page 7: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat

dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam

tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah SAW beserta para keluarga, sahabat

dan para pengikutnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Analisis Pendapatan Usahatani Padi Tanam Pindah Dan Tabur Benih

Langsung Di Kelurahan Gantarang Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten

Gowa”.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat

dalam memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat:

1. Dr. Ir. Kasifah, M.P selaku pembimbing I dan St.Khadijah Y.Hiola, STP,M.Si

selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing

dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi dapat diselesaikan.

2. Bapak Ir. Saleh Molla, M.M selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Amruddin, S.Pt., M.Si selaku Ketua Jurusan Agribisnis Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 8: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

viii

4. Kedua orangtua ayahanda Rahim dan ibunda Dombong, dan kakak-kakakku

tercinta Kamaruddin, Basri, Samad, Risal dan segenap keluarga yang

senantiasa memberikan bantuan, baik moril maupun material sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan.

5. Seluruh Dosen Jurusan Agribisnis di Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah membekali segudang ilmu kepada

penulis.

6. Kepada pihak pemerintah Kecamatan Tinggimoncong khususnya kepala

Lurah Gantarang beserta jajarannya yang telah mengizinkan penulis untuk

melakukan penelitian di Daerah tersebut.

7. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi dari awal hingga akhir

yang penulis tidak dapat sebut satu persatu.

Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

terkait dalam penulisan skripsi ini, semoga karya tulis ini bermanfaat dan dapat

memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan. Semoga

Kristal-kristal Allah senantiasa tercurah kepadanya. Amin.

Makassar, Oktober 2015

SYAMSUL SULISTYO

Page 9: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PENGUJI .......................... iv

HALAMAN PERNYATAAN......................................................... v

ABSTRAK ..................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .......................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................... xii

I. PENDAHULUAN ...................................................................

1.1 Latar Belakang .................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................. 4

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ....................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................

2.1 Usahatani Tanaman Padi ................................................... 5

2.2 Konsep Produksi ............................................................... 10

2.3 Konsep Biaya .................................................................... 12

2.4 Konsep Harga ................................................................... 15

2.5 Konsep Penerimaan .......................................................... 17

2.6 Konsep Pendapatan ........................................................... 19

2.7 Kerangka Pikir .................................................................. 21

Page 10: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

x

III. METODE PENELITIAN .........................................................

3.1 Tempat dan Waktu penelitian ............................................ 23

3.2 Teknik Penentuan Sampel ................................................. 23

3.3 Jenis Dan Sumber Data ..................................................... 23

3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................ 24

3.5 Teknik Analisis Data ......................................................... 26

3.6 Defenisi Operasional ......................................................... 27

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI .............................................

4.1 Kondisi Geografis ............................................................ 29

4.2 Potensi Sumber Daya Alam .............................................. 29

4.3 Potensi Sumber Daya Manusia .......................................... 31

4.4 Sarana dan Prasarana......................................................... 33

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................

5.1 Identitas Responden ......................................................... 35

5.2 Analisis Pendapatan Usahatani Padi .................................. 38

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................

6.1 Kesimpulan ....................................................................... 51

6.2 Saran................................................................................. 51

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 52

LAMPIRAN .................................................................................. 54

Koesioner Penelitian

Peta Lokasi Penelitian

Rekapitulasi Data

Dokumentasi

Surat Isin Penelitian

RIWATAY HIDUP

Page 11: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

xi

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Teks

1. Pola Penggunaan Lahan di Kelurahan Gantarang Kecamatan

Tinggimoncong Kabupaten Gowa ............................................ 30

2. Jumlah penduduk di Kelurahan Gantarang Kecamatan

Tinggimoncong Kabupaten Gowa ............................................ 31

3. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di Kelurahan

Gantarang Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa ......... 32

4. Penyebaran penduduk berdasarkan pekerjaan pokok di Kelurahan

Gantarang Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa ......... 33

5. Sarana dan prasarana yang ada di Kelurahan Gantarang

Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa ........................ 34

6. Identitas responden petani padi tanam pindah di Kelurahan

Gantarang Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa ......... 35

7. Identitas responden petani tabur benih langsung di Kelurahan

Gantarang Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa ......... 37

8. Rata-Rata Biaya Dan Produksi Per Hektar Usahatani Padi

Tanam Pindah ......................................................................... 46

9. Rata-Rata Biaya Dan Produksi Per Hektar Usahatani Padi

Tabur Benih Langsung ............................................................ 48

Page 12: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

Teks

1. Kuesioner penelitian tentang analisis pendapatan usahatani

padi tanam pindah dan tabur benih langsung ............................. 54

2. Peta lokasi penelitian................................................................. 57

3. Identitas responden usahatani padi pada petani tanam pindah .... 58

4. Biaya penyusutan alat usahatani padi pada petani tanam

pindah ...................................................................................... 59

5. Rekapitulasi biaya total usahatani padi pada petani tanam

pindah ....................................................................................... 61

6. Penggunaan tenaga kerja usahatani padi pada petani tanam

pindah ....................................................................................... 65

7. Luas lahan, produksi, dan penerimaan usahatani padi ................ 66

8. Penerimaan, biaya total, dan pendapatan usahatani padi pada

petani tanam pindah ................................................................. 67

9. Identitas responden usahatani padi pada petani tabur benih

langsung.................................................................................... 68

10. Biaya penyusutan alat usahatani padi pada petani tabur

benih langsung ......................................................................... 69

11. Rekapitulasi biaya total usahatani padi pada petani tabur benih

langsung ................................................................................... 72

12. Penggunaan tenaga kerja usahatani padi pada petani tabur benih

langsung ................................................................................... 76

13. Luas lahan, produksi, dan penerimaan usahatani padi ................ 77

14. Penerimaan, biaya total, dan pendapatan usahatani padi pada

Petani tabur benih langsung ....................................................... 78

15. Dokumentasi penelitian usahatani padi ...................................... 79

Page 13: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

1

I. PENDAHULUAN

1.1 . Latar Belakang

Pembangunan nasional dewasa ini diprioritaskan pada bidang perekonomian

sehingga pemerintah selalu berusaha untuk menerapkan kebijaksanaan dalam

peningkatan hasil produksi pertanian. Apalagi negara kita terkenal dengan negara

agraris yang mempunyai areal pertanian yang cukup luas, dengan sumber daya

alam yang masih sangat perlu digali dan dimanfaatkan untuk pemenuhan

kebutuhan manusia.

Sektor pertanian khususnya komoditas padi memegang peranan penting

dalam kehidupan bangsa Indonesia, yang mana juga diharapkan dapat menjadi

salah satu komoditas andalan penyumbang devisa negara dari sektor nonmigas.

Produksi padi dan kebutuhan akan beras merupakan hal mutlak yang harus selalu

mendapat perhatian dari pemerintah. Hal ini dikarenakan untuk mencegah

permintaan akan beras yang lebih besar daripada produksi padi para petani.

Karena jika terjadi demikian maka kesejahteraan masyarakat akan terhambat

akibat kekurangan bahan pangan pokok. Selain itu juga dapat menimbulkan

masalah-masalah di bidang lainnya di badan pemerintahan seperti di bidang

kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lainnya.

Tingkat pendapatan petani secara umum dipengaruhi oleh beberapa

komponen yaitu : jumlah produksi, harga jual, dan biaya-biaya yang dikeluarkan

petani dalam pertaniannya. Ini berarti bahwa perhatian pemerintah terhadap sektor

pertanian merupakan usaha untuk memperbaiki taraf kehidupan sebagian besar

penduduk yang tergolong miskin.

Page 14: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

2

Padi merupakan salah satu komoditi yang mempunyai prospek cerah guna

menambah pendapatan para petani. Hal tersebut dapat memberi motivasi

tersendiri bagi petani untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan

produksinya dengan harapan agar pada saat panen usaha memperoleh hasil

penjualan tinggi guna memenuhi kebutuhannya. Namun kadang kala dalam

kenyataannya berbicara lain. Ketika saat panen tiba, hasil melimpah tetapi harga

mendadak turun, dan lebih parah lagi jika hasil produksi yang telah diprediksikan

jauh melenceng dari jumlah produksi yang dihasilkan, produksi minim, harga

rendah dan tidak menentu membuat petani padi kadang merasa kecewa bahkan

patah semangat untuk tetap mengembangkan usaha pertaniannya. Hal ini

disebabkan karena setiap kegiatan pengolahan sawah mutlak petani mengeluarkan

biaya untuk kegiatan produksi, mulai dari pengadaan bibit, pupuk, pengolahan,

pestisida dan biaya lainnya yang tidak terduga.

Untuk memperoleh pendapatan yang memuaskan petani, maka petani

dituntut kecermatannya dalam mempelajari perkembangan harga sebagai solusi

dalam menentukan pilihan, apakah ia memutuskan untuk menjual atau menahan

hasil produksinya. Namun bagi petani yang secara umumnya menggantungkan

hidupnya dari bertani, maka mereka senantiasa tidak memiliki kemampuan untuk

menahan hasil panen kecuali sekedar untuk konsumsi sehari-hari dan membayar

biaya produksi yang telah dikeluarkan.

Kelurahan Gantarang merupakan pemekaran dari Kelurahan Malino yang

terdiri atas 3 lingkungan yaitu Lembang Panai, Gantarang dan Ujung Bori, dengan

luas wilayah Kelurahan adalah 2.925 Ha. Terdapat 2 jenis tanah di Kelurahan ini

Page 15: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

3

adalah Latosol coklat kuning dan Andosol coklat. Kelurahan Gantarang

merupakan suatu daerah yang berbukit- bukit dengan ketinggian 500 m dpl s/d

700 dpl dan mempunyai tipe iklim C.

Jenis penggunaan lahan yang ada di Kelurahan Gantarang yaitu hutan (875

ha), pemukiman (51 ha), sawah pengairan (265 ha), sawah tadah hujan (468 ha),

tegalan (797 ha), kebun campuran (78 ha), Alang-alang (184 ha), rumput (91 ha)

dan tanah tandus (116 ha). Pola usaha tani dan pengusahaan lahan yang

diusahakan adalah untuk lahan sawah, pola tanam yang diterapkan umumnya

membentuk pola tanam monokultur padi, di mana dalam 1 tahun hanya dilakukan

satu kali penanaman. Jenis padi yang ditanam adalah jenis padi yang berumur

pendek, hal ini didasarkan pada kondisi daerah yang bergunung dengan tingkat

resiko kekeringan cukup tinggi dan sangat bergantung kepada curah hujan. Untuk

lahan perkebunan dan pekarangan, pola tanam yang diterapkan adalah pola tanam

tumpang sari, meliputi jenis tanaman coklat, kopi, jambu mente, panili, pisang,

dan alpukat. (Sumber: Monografi kelurahan tahun 2013).

Pengelolaan usaha tani padi dengan sistem tanam pindah dan sistem tabur

benih langsung pada hakekatnya sama. Perbedaan prinsip antara kedua sistem

tabur benih langsung dan sistem tanam pindah adalah terdapat pada bentuk fisik

bibit yang akan ditanam pada sawah. Bibit yang akan dipergunakan pada sistem

tabur benih langsung masih berupa benih yang masih berkecambah, sedangkan

bibit yang dipergunakan untuk bertanam padi sawah sistem tanam pindah berupa

tanaman padi dari persemaian yang berumur sekitar 20-24 hari.

Page 16: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

4

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka permasalahan

dalam penelitian ini adalah seberapa besar perbedaan pendapatan petani dalam

melakukan usahatani padi tanam pindah dan tabur benih langsung yang ada di

daerah penelitian?

1.3. Tujuan dan kegunaan Penelitian

Berkaitan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam penelitian ini

adalah untuk mengetahui seberapa besar perbedaan pendapatan yang didapat

petani tanam pindah dan tabur benih langsung dalam melakukan usahatani padi

yang ada di daerah penelitian?

Penelitian ini berguna terhadap petani agar mereka dapat mengetahui

perbedaan pendapatan antara usahatani padi tanam pindah dan tabur benih

langsung.

Page 17: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Usahatani Tanaman Padi

Robert redfield (2009), mengatakan bahwa usahatani terbentuk dari adanya

tingkat kebutuhan dan kemajuan dengan melalui pemanfaatan sumber-sumber

daya alam seperti tanah, air dan matahari yang difungsikan untuk mendapatkan

sesuatu produksi pertanian. Lebih lanjut Hernanto (2006), mendefinisikan

usahatani adalah sebagai organisasi dari alam, tenaga kerja, modal, dan

pengelolaan yang ditujukan pada produksi dilapangan pertanian.

Usahatani adalah himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat disuatu

tempat yang diperlukan untuk produksi pada bidang pertanian seperti udara,

tanah dan air, perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan atas tanah dan sebagainya

yang ada di alam ini (Mubyarto, 2001). Sejalan dengan pengertian usahatani yang

dikemukakan beberapa pakar ekonomi pertanian tersebut diatas, pada dasarnya

mempunyai pengertian yang sama karena masing-masing melihat pengertian

usahatani dari segi pemanfaatan sumberdaya alam.

Menurut Soekartawi (2011), ilmu usahatani adalah ilmu yang

mempelajari bagaimana seseorang mengalokasikan sumber daya yang ada secara

efektif dan efisien untuk memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu.

Dikatakan efektif bila petani dapat mengalokasikan sumber daya yang mereka

miliki sebaik-baiknya, dan dapat dikatakan efisien bila pemanfaatan sumber daya

tersebut mengeluarkan output yang melebihi input.

Page 18: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

6

2.1.1 Usahatani Padi Sistem Tanam Pindah Dan Tabur Benih Langsung

Padi (oryza sativa) adalah bahan baku pangan pokok yang vital bagi rakyat

Indonesia. Menanam padi sawah sudah mendarah daging bagi sebagian besar

petani di Indonesia. Mulanya kegiatan ini banyak diusahakan di pulau Jawa.

Namun, saat ini hampir seluruh daerah di Indonesia sudah tidak asing lagi dengan

kegiatan menanam padi di sawah. Sistem penanaman padi di sawah biasanya

didahului oleh pengolahan tanah secara sempurna seraya petani melakukan

persemaian

Padi merupakan tanaman yang membutuhkan air cukup banyak untuk

hidupnya. Memang tanaman ini tergolong semi aquatis yang cocok ditanam di

lokasi tergenang. Biasanya padi ditanam di sawah yang menyediakan kebutuhan

air cukup untuk pertumbuhannya. Meskipun demikian, padi juga dapat

diusahakan di lahan kering atau ladang. Istilahnya adalah padi gogo. Namun

kebutuhan airnya harus terpenuhi.

Tabur benih langsung merupakan salah satu teknik tanam padi dengan cara

langsung menabur benih padi pada lahan pertanian tanpa dipindahkan. Bibit yang

digunakan pada sistem tabur benih langsung masih berupa benih yang masih

berkecambah. Sedangkan sistem tanam pindah merupakan cara tanam padi

dengan cara memindahkan tanaman padi dari persemaian yang sudah berumur

sekitar 21 hari ke areal tanam.

a) Tabur benih langsung

Sistem tanam padi tabur benih langsung yang sedang dikembangkan yaitu

larikan searah atau sejajar. Tanah sawah yang akan ditanami padi tabur benih

Page 19: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

7

langsung diupayakan dalam keadaan berlumpur, jenuh air, dan tergenang air.

Penanaman padi tabur benih langsung sebaiknya ditunda bila hujan deras.

Penanaman benih langsung dilakukan dengan mengguanakan alat tanam benih

langsung. Alat tanam benih langsung diletakkan di tepi sawah. Bak penampung

diisi dengan benih padi yang telah diperam semalam. Atabela kemudian ditarik

lurus ke depan. Secara otomatis, benih akan keluar melalui rol penangkar benih,

kemudian jatuh pada alur di dalam tanah. Cara ini tanaman padi akan tumbuh

pada alur searah dengan jarak yang sama.

Adapun beberapa keuntungan budidaya padi dengan sistem tabur benih

langsung diantaranya:

a) Sistem tabela menyebabkan tanaman terhindar dari proses transpirasi yang

berlebihan yang dapat menyebabkan kelayuan saat kekurangan air

b) Tanaman terhindar dari stagnasi

c) Tanaman terhindar dari proses penggabungan akar yang biasa terjadi saat

transplanting sehingga banyak akar yang rusak dan putus

d) Dengan sistem tabela kebutuhan tenaga kerja penanam untuk luasan 1

hektar adalah lima orang tenaga kerja dengan waktu + 4 jam, jika

dibandingkan dengan budidaya sistem persemaian.

Namun disamping memiliki kelebihan-kelebihan tersebut, sistem budidaya

padi secara tabur benih langsung ini juga memiliki beberapa

kelemahan/kekurangan diantaranya:

1) Sistem tabela hanya dapat digunakan pada musim kemarau. Bila

digunakan pada saat musim penghujan benih yang dimasukkan ke dalam

Page 20: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

8

lubang akan keluar dan tersebar kemana-mana menyebabkan jarak tanam

menjadi tidak teratur,

2) Dengan sistem tabela, karena air dimasukkan lebih awal pada saat akan

membuat lubang, dapat menyebabkan biji-biji gulma berkecambah dan

tumbuh lebih awal.

b) Tanam pindah

Benih yang sudah berumur 21 hari dicabut dari persemaian. Caranya, 5-10

batang bibit kita pegang menjadi satu, lalu kita tarik ke arah badan kita dan

diusahakan batang jangan sampai putus. Bibit selanjutnya diseleksi. Bibit yang

baik dan sehat memiliki tanda-tanda bebas dari hama, tinggi sekitar 25 cm, batang

besar dan kuat, berdaun 5-7 helai, bibit memiliki banyak akar dan lebih berat,

pelepah daun pendek.

Penanaman dilakukan di antara barisan tanaman sebelumnya. Guna

memudahkan penanaman dapat menggunakan tali yang direntang agar barisan

tanaman teratur. Penanaman dilakukan dengan membenamkan bibit dengan

tangan atau dibantu dengan tugal untuk membuat lubang tanam jika tanah belum

cukup lunak. Jarak tanam yang dipakai sesuai dengan kebiasaan setempat. Cara

tanam padi adalah tangan kiri memegang bibit dan dengan berjalan mundur tiap

lubang diisi 2-3 bibit, kedalaman 3-4 cm, dan penanamannya tegak lurus.

Penanaman jangan terlalu dangkal menyebabkan bibit mudah roboh. Penanaman

yang terlalu dalam dapat berakibat pada pertumbuhan akan terlambat.

Setelah bibit tumbuh sampai berumur + 3 minggu dilakukan pemindahan

tanaman bibit ke lapangan yang telah dipersiapkan sebelumnya yang dikenal

Page 21: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

9

dengan istilah transplanting. Cara ini merupakan suatu cara yang umum

digunakan oleh petani padi di seluruh Indonesia. Keunggulan yang dimiliki dari

sistem tanam pindah tersebut, diantaranya :

1) Sistem budidaya melalui persemaian lebih cocok untuk musim penghujan

karena proses transpirasi (penguapan) dapat ditekan lajunya sehingga bibit

padi dapat terhindar dari proses kelayuan

2) Bibit yang akan ditanam dilahan sudah berbentuk tanaman dan sudah bisa

di lihat bibit yang subur saja yang di pindahkan ke lahan persemaian.

3) Tanaman padi sistem tanam pindah lebih teratur jaraknya dan

memudahkan dalam perawatan.

4) Penanaman dengan sistem tanam pindah mampu beradaptasi pada musim

kemarau, karena akar dari padi tanam pindah berada jauh di dalam tanah.

Sedangkan kelemahan dari sistem tanam pindah itu sendiri adalah:

a) pada saat bibit dicabut dari tempat persemaian maka bibit akan mengalami

kerusakan pada sistem perakarannya. Hal ini mempengaruhi daya tahan

tanaman dimana luka yang ada akan menyebabkan bibit penyakit dapat

masuk ke dalam tanaman.

b) Pada saat bibit tanaman padi dicabut dari persemaian dan dipindahkan ke

sawah, akan terjadi proses stagnasi dimana pertumbuhan bibit tanaman

akan terhenti sementara sampai dapat beradaptasi dengan lingkungan

barunya

Page 22: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

10

c) Sistem budidaya melalui persemaian akan membutuhkan tenaga kerja

lebih banyak dimana untuk luasan satu hektar akan membutuhkan kurang

lebih 10 orang tenaga kerja transplanting dan membutuhkan waktu + 8 jam

2.2. Konsep Produksi

Sejumlah ahli ekonomi mengemukakan berbagai macam definisi tentang

produksi akan tetapi pada prinsipnya mempunyai pengertian yang sama.

Pengertian produksi secara ekonomi adalah menghasilkan sejumlah output.

Mengenai hal tersebut selanjutnya penulis mengemukakan pendapat para ahli

sebagai berikut :

Menurut Assauri (2006 ), produksi adalah merupakan segala kegiatan dalam

menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang dan jasa.

Selain itu produksi dapat juga diartikan sebagai kegiatan menghasilkan

barang maupun jasa atau kegiatan menambah nilai kegunaan atau manfaat suatu

barang. Selanjutnya menurut M. Fuad (2004), produksi adalah kegiatan atau

proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output).

2.2.1. Faktor-faktor Produksi

Menurut Soekartawi (2001), bahwa yang dimaksud fakor produksi

usahatani adalah semua korbanan yang diberikan pada tanaman agar tanaman

tersebut mampu dan menghasilkan dengan baik. Hubungan antara faktor produksi

(input) dan produksi (output) biasanya disebut dengan fungsi produksi atau faktor

relationship

Page 23: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

11

Terdapat faktor produksi yang diperlukan dalam usahatani yaitu:

1. Lahan pertanaman

Tanah sebagai salah satu faktor produksi merupakan pabrik hasil-hasil

pertanian yaitu tempat dimana produksi berjalan dan darimana hasil produksi

keluar.

2. Modal

Dalam kegiatan proses produksi pertanian, modal di bedakan menjadi dua

macam yaitu modal tetap dan tidak tetap. Faktor produksi seperti tanah, bangunan

dan mesin-mesin yang sering dimasukkan dalam kategori modal tetap. Maka

modal tetap didefinisikan sebagai biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi

yang tidak habis dalam sekali proses produksi tersebut. Sebaliknya dengan modal

tidak tetap atau modal variabel adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses

produksi dan habis dalam satu kali dalam proses produksi tersebut, misalnya biaya

produk yang dikeluarkan untuk membeli benih, pupuk, obat-obatan, atau yang

dibayarkan untuk pembayaran tenaga kerja.

3. Tenaga kerja

Faktor produksi tenaga kerja mendorong dalam suatu kegiatan yang

dijalankan maka dari itu faktor tenaga kerja penting dalam proses produksi beserta

kualitas dan kegiatan operasional tenaga kerja perlu di perhatikan. Beberapa hal

yang perlu diperhatikan dalam faktor produksi tenaga kerja adalah :

1) Tersedianya tenaga kerja

2) Kualitas tenaga kerja

3) Jenis kelamin

Page 24: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

12

4. Tenaga kerja musiman

Pertanian ditentukan oleh musim, maka terjadilah penyediaan tenaga kerja

musiman dan pengangguran tenaga kerja musiman

5. Manajeman

Manajemen terdiri dari merencanakan, mengorganisasikan dan

melaksanakan serta mengevaluasi suatu proses produksi. Secara umum faktor

produksi ada faktor produksi asli dan faktor produksi turunan.

a. Faktor produksi asli, meliputi alam (tanah, air, udara, sinar matahari,

tumbuhan, hewan ) dan tenaga kerja.

b. Faktor produksi turunan, meliputi modal dan keahlian.

2.3. Konsep Biaya

Menurut Kuswadi (2007), bahwa biaya adalah semua pengeluaran untuk

mendapatkan barang dan jasa dari pihak ketiga. Hal senada juga dikemukakan

oleh Mulyadi (2007), bahwa biaya adalah pengorbanan yang diukur dengan satuan

uang yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.

Sedangkan Kusnadi (2006), bahwa biaya adalah manfaat yang dikorbankan

dalam rangka memperoleh barang dan jasa. Manfaat (barang dan jasa) yang

dikorbankan diukur dalam Rupiah melalui pengurangan aktiva atas pembebanan

utang pada saat manfaat itu diterima.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat dikatakan bahwa biaya adalah

pengorbanan yang dikeluarkan saat sekarang dan diharapkan dapat memperoleh

hasil tertentu pasa masa yang akan datang.

Page 25: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

13

2.3.1. Macam-macam Biaya

Untuk tujuan yang berbeda, biaya dapat dibedakan dalam berbagai cara

sebagaimana Supriyono (2002), mengemukakan bahwa :

Penggolongan biaya adalah proses mengelompokkan secara sistematis atas

keseluruhan elemen yang ada kedalam golongan-golongan tertentu yang lebih

ringkas untuk dapat memberikan informasi yang lebih punya arti atau lebih

penting.

Mulyadi (2007), menggolongkan biaya kedalam 5 (lima) cara penggolongan

menurut :

1) Objek pengeluaran dalam suatu perusahaan yang terdiri atas :

a. Biaya bahan baku, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh bahan

baku yang akan diubah menjadi bentuk baru.

b. Biaya tenaga kerja, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membiayai karyawan

yang bekerja dalam proses produksi.

c. Biaya overhead pabrik, yaitu biaya yang dikeluarkan selain biaya bahan baku

dan biaya tenaga kerja langsung untuk membiayai kegiatan produksi.

2) Fungsi pokok perusahaan yang terdiri atas :

a. Biaya produksi, yakni biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku

menjadi bahan jadi

b. Biaya pemasaran, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan

kegiatan pemasaran produk jadi.

c. Biaya administrasi dan umum, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk

membantu kelancaran kegiatan produksi dan pemasaran produk.

Page 26: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

14

3) Hubungan biaya dengan sesuatu yang terbagi atas :

a. Biaya langsung, yaitu biaya yang penyebab satu-satunya adalah karena

adanya sesuatu yang dibiayai

b. Biaya tidak langsung, yaitu biaya yang dikeluarkan tidak hanya disebabkan

karena adanya sesuatu yang dibiayai.

4) Perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, yaitu

a. Biaya variabel, yaitu biaya yang dalam jumlah totalnya akan berubah

sebanding/proporsional dengan perubahan volume kegiatan produksi

b. Biaya semi variabel, yaitu biaya yang perubahannya tidak sebanding dengan

perubahan volume kegiatan produksi

c. Biaya semi tetap, yaitu biaya yang jumlahnya tetap dalam volume kegiatan

tertentu dan akan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume

produksi tertentu

d. Biaya tetap, yaitu biaya yang jumlah totalnya tetap dalam volume kegiatan

tertentu dan waktu tertentu.

5) Atas dasar jangka waktu manfaatnya, terdiri atas :

a. Pengeluaran modal yaitu biaya yang dikeluarkan untuk masa manfaat lebih

dari satu periode akuntansi

b. Pengeluaran pendapatan yaitu biaya yang dikeluarkan yang masa

manfaatnya hanya pada masa/saat atau periode akuntansi menjadi

pengeluaran tersebut.

Untuk melakukan perhitungan tingkat pendapatan yang diperoleh suatu

usaha pertanian, maka sangat perlu dilakukan identifikasi biaya-biaya yang

Page 27: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

15

dikeluarkan sekaligus mengetahi tingkat pendapatan, sehingga dapat diketahui

apakah usaha tersebut menguntungkan atau tidak dalam suatu periode tertentu.

2.4 Konsep Harga

Harga merupakan komponen penting atas suatu produk, karena akan

berpengaruh terhadap keuntungan produsen. Harga juga menjadi pertimbangan

konsumen untuk membeli, sehingga perlu pertimbangan khusus untuk

menentukan harga tersebut.

Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran

suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing

mix (4P = product, price, place, promotion / produk, harga, tempat, promosi).

Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan

dalam satuan moneter.

Pengertian harga sangat beragam menurut para ahli. Menurut Tjiptono

(2002), harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang

dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau

penggunaan suatu barang atau jasa. Harga merupakan komponen yang

berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan.

Kemudian menurut Harini (2008), harga adalah uang (ditambah beberapa

produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi

dari produk dan pelayanannya.

Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena

harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan

dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.

Page 28: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

16

Berdasarkan beberapa defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa harga

adalah satuan moneter yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan dan

mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya.

Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan

menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang

dapat diperoleh organisasi perusahaan.

2.4.1 Tujuan Penetapan Harga

1. Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, dengan menetapkan harga yang

kompetitif maka perusahaan akan mendulang untung yang optimal.

2. Mempertahankan perusahaan, dari marjin keuntungan yang didapat perusahaan

akan digunakan untuk biaya operasional perusahaan. Contoh : untuk gaji/upah

karyawan, untuk bayar tagihan listrik, tagihan air bawah tanah, pembelian

bahan baku, biaya transportasi, dan lain sebagainya.

3. Menggapai ROI (Return on Investment), perusahaan pasti menginginkan balik

modal dari investasi yang ditanam pada perusahaan sehingga penetapan harga

yang tepat akan mempercepat tercapainya modal kembali.

4. Menguasai Pangsa Pasar, dengan menetapkan harga rendah dibandingkan

produk pesaing, dapat mengalihkan perhatian konsumen dari produk

kompetitor yang ada di pasaran.

5. Mempertahankan status quo, Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri,

maka perlu adanya pengaturan harga yang tepat agar dapat tetap

mempertahankan pangsa pasar yang ada.

Page 29: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

17

2.4.2 Metode Penetapan Harga

1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (supply demand approach)

Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga

keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu

dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah

yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.

2. Pendekatan Biaya (cost oriented approach)

Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan

produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan mark up

pricing dan break even analysis.

3. Pendekatan Pasar (market approach)

Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung

variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi

politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain.

2.5. Konsep Penerimaan

Didalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama

dari seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum,

yaitu ongkos (cost) dan penerimaan (Revenue).

Ongkos sebagaimana telah dijelaskan diatas, maka yang dimaksud dengan

penerimaan adalah jumlah uang yang diperoleh dari penjualan sejumlah output

atau dengan kata lain merupakan segala pendapatan yang diperoleh oleh

perusahaan hasil dari penjualan hasil produksinya. Hasil total penerimaan dapat

Page 30: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

18

diperoleh dengan mengalikan jumlah satuan barang yang dijual dengan harga

barang yang bersangkutan atau TR = Q x P

Jenis-jenis Penerimaan

1. Total penerimaan (Total revenue : TR)

Yaitu total penerimaan dari hasil penjualan. Pada pasar persaingan

sempurna, TR merupakan garis lurus dari titik origin, karena harga yang terjadi

dipasar bagi mereka merupakan suatu yang datum (tidak bisa dipengaruhi), maka

penerimaan mereka naik sebanding dengan jumlah barang yang dijual. Pada pasar

persaingan tidak sempurna, TR merupakan garis melengkung dari titik origin,

karena masing perusahaan dapat menentukan sendiri harga barang yang dijualnya,

dimana mula-mula TR naik sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli) kemudian

pada titik tertentu mulai menurun (akibat pengaruh persaingan dan substansi).

2. Penerimaan rata-rata (Avarage Total revenue: AR)

Yaitu rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang

dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan

jumlah satuan barang yang dijual.

3. Penerimaan Marginal (Marginal Revenue : MR)

Yaitu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unit

output. Dalam pasar persaingan sempurna MR ini adalah konstan dan sama

dengan harga (P), dan berimpit dengan kurva AR atau kurva permintaan, bentuk

kurvanya horizontal. Dalam pasar persaingan tidak sempurna MR, menurun dari

kiri atas kekanan bawah dan nilainya dapat berupa :

Page 31: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

19

1. Positif

2. Sama dengan nol

3. Negatif.

2.6. Konsep Pendapatan

Menurut Soekartawi (2006), pendapatan adalah selisih antara penerimaan

dan semua biaya. Keuntungan atau profit adalah pendapatan yang diterima oleh

seseorang dari penjualan produk barang maupun produk jasa yang dikurangi

dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam membiayai produk barang maupun

produk jasa. Pendapatan dapat dibagi menjadi tiga pendapatan yaitu sebagai

berikut :

1. Pendapatan kotor (Gross Income) adalah pendapatan usahatani yang belum

dikurangi biaya-biaya.

2. Pendapatan bersih (Net Income) adalah pendapatan setelah dikurangi biaya.

3. Pendapatan pengelola (Management Income) adalah pendapatan merupakan

hasil pengurangan dari total output dengan total input.

Berkaitan dengan ukuran pendapatan dan keuntungan Soekartawi

(2009), mengemukakan beberapa defenisi:

1. Penerimaan tunai usahatani merupakan nilai uang yang diterima

dari penjualan produk usahatani.

2. Pengeluaran tunai usahatani aadalah jumlah uang yang dibayarkan untuk

pembelian barang dan jasa bagi usahatani.

3. Pendapatan tunai usahatani adalah produk usahatani dalam jangka waktu

tertentu, baik yang dijual maupun tidak dijual.

Page 32: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

20

4. Penerimaan total usahatani merupakan nilai sema yang habis terpakai atau

dikeluarkan dalam produksi termasuk biaya yang diperhitungkan.

5. Pengeluaran total usahatani merupakan selisih antara penerimaan

kotor usahatani dan pengeluaran total usahatani. Secara harfiah pendapatan

dapat didefenisikan sebagai sisa dari pengurangan nilai penerimaan yang

diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan.

Pendapatan yang diharapkan tentu saja memiliki nilai positif dan semakin

besar nilainya semakin baik, meskipun besar pendapatan tidak selalu

mencerminkan efisiensi yang tinggi karena pendapatan yang besar mungkin juga

diperoleh dari investasi dan jumlahnya besar pula. Untuk mengukur keberhasilan

usahatani biasanya dilakukan dengan melakukan analisis pendapatan usahatani.

Dengan melakukan analisis pendapatan usahatani dapat diketahui gambaran

keadaan aktual usahatani sehingga dapat melakukan evaluasi dengan perencanaan

kegiatan usahatani pada masa yang akan datang.

Untuk menganalisis pendapatan usahatani diperlukan informasi mengenai

keadaan penerimaan dan pengeluaran selama jangka waktu yang ditetapkan.

Penerimaan usahatani adalah nilai produksi yang diperoleh dalam jangka waktu

tertentu dan merupakan hail perkalian antara jumlah produksi total dengan harga

satuan dari hasil produksi tersebut. Sedangkan biaya atau pengeluaran usahatani

adalah nilai penggunaan faktor-faktor produksi dalam melakukan proses produksi

usahatani. Biaya dalam usahatani dapat dibedakan menjadi biaya tunai dan biaya

yang diperhitungkan.

Page 33: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

21

Biaya tunai usahatani merupakan pengeluaran tunai yang dikeluarkan oleh

petani. Sedangkan biaya yang diperhitungkan merupakan pengeluaran yang secara

tidak tunai dikeluarkan petani, biaya ini dapat berupa faktor produksi yang

digunakan petani tanpa mengeluarkan uang tunai seperti sewa lahan yang

diperhitungkan atas lahan milik sendiri, penggunaan tenaga kerja dalam keluarga.

Penggunaan benih dari hasil produksi dan penyusutan dari sarana produksi.

Pengeluaran usahatani secara umum meliputi biaya tetap (fixed cost) dan biaya

variabel (variabel cost). Biaya tetap adalah biaya yang sifatnya tidak dipengaruhi

oleh jumlah produksi yang dihasilkan. Biaya tetap dapat berupa biaya sewa lahan,

pajak dan bunga pinjaman. Biaya variabel adalah biaya yang sifatnya dipengaruhi

jumlah produksi yang dihasilkan. Biaya variabel dapat berupa biaya dikeluarkan

untuk benih, pupuk, pestisida dan upah tenaga kerja.

Pendapatan usahatani terbagi atas pendapatan kotor usahatani dan

pendapatan bersih usahatani. Pendapatan kotor usahatani mengukur pendapatan

kerja petani tanpa memasukkan biaya yang diperhitungkan sebagai komponen

biaya. Pendapatan bersih usahatani merupakan selisih dari penerimaan usahatani.

2.7. Kerangka Pikir

Salah satu sub sektor pangan adalah usahatani tanaman padi. Dalam

melakukan suatu usahatani padi petani mengeluarkan biaya-biaya produksi

seperti, saprodi, pupuk, pestisida, untuk mempertahankan proses produksinya.

Setelah petani mengeluarkan biaya-biaya tersebut, petani kemudian

memproduksi dan mendapatkan sebuah pendapatan kotor, hal ini disebabkan

Page 34: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

22

karna pendapatan usaha tani adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya

yang dikeluarkan dalam proses produksi.

Dalam usaha tani padi diharapkan adanya peningkatan pendapatan sekaligus

peningkatan kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan petani padi pada

khususnya, karena salah satu ukuran kesejahteraan masyarakat adalah dengan

peningkatan pendapatannya.

Untuk lebih jelasnya kerangka berpikir dapat digambarkan dalam skema

berikut :

k

Gambar 1.1 Skema kerangka pikir analisis pendapatan usahatani padi tanam

pindah dan tabur benih langsung di Kelurahan Gantarang

Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa.

Usahatani Padi

Tanam Pindah Tabur Benih Langsung

Produksi Biaya Produksi Biaya

Penerimaan Penerimaan

Pendapatan Pendapatan

Page 35: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

23

III. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lembang Panai Kelurahan Gantarang

Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa. Waktu penelitian dilakukan pada

awal bulan September sampai dengan Oktober 2015

3.2 Teknik Penentuan Sampel

Jumlah populasi yang terdapat di desa Lembang Panai berjumlah 155 orang,

dari jumlah populasi tersebut saya mengambil 15% petani yang menghasilkan

23,25 dibulatkan menjadi 24 responden, dimana 12 petani tanam pindah dan 12

petani tabur benih langsung. Teknik penentuan sampel dilakukan dengan metode

purposive sampling yaitu cara pengambilan sampel dengan menetapkan ciri yang

sesuai dengan tujuan penelitian.

Menurut Arikunto (2008), penentuan pengambilan sampel dilakukan dengan

cara yaitu Apabila kurang dari 100 lebih baik diambil semua hingga penelitiannya

merupakan penelitian populasi. Jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara

10-15% atau 20-55% atau lebih tergantung sedikit banyaknya dari kemampuan

peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana

3.3 Jenis Dan Sumber Data

Jenis data terbagi menjadi dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder.

Page 36: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

24

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden petani

tanaman padi yang ada di Desa Lembang Panai dan mengajukan pertanyaan yang

telah disusun sebelumnya. Data yang diperoleh antara lain: identitas responden,

status lahan, jumlah produksi dan jumlah pengeluaran yang dikeluarkan (bibit,

pestisida, pupuk, pajak, dan upah tenaga kerja) serta pendapatan bersih yang

didapat dalam stu kali panen.

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari lembaga-lembaga yang erat hubungannya dengan

penelitian ini, dengan cara pengutipan data dan membaca literatur untuk mendapat

dasar teori yang selanjutnya digunakan sebagai alat analisis dalam pemecahan

permasalahan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang penulis gunakan adalah melakukan penjajakan awal

lokasi yang hendak ditempati untuk mengumpulkan data dengan informasi yang

ada di lapangan, selanjutnya menyusun rancangan dan instrument-instrumen

penelitian berupa: observasi, wawancara, dokumentasi dan angket.

Selanjutnya penulis mengumpulkan data melalui pustaka, yang sebelumnya

melakukan pengumpulan data di lapangan. Pada tahap ini ditempuh dengan dua

cara yaitu:

Page 37: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

25

1. library research (data yang bersumber dari kepustakaan) yaitu penulis

mengumpulkan data dengan membaca buku-buku berbagai literature yang

berkaitan atau mempunyai relevansi dengan objek pembahasan dalam skripsi

yang sifatnya teoritis dengan menggunakan teknik sebagai berikut:

a). Kutipan langsung,yaitu penulis mengutip pendapat-pendapat para ahli

secara langsung dari buku-buku referensi sesuai dengan redaksi aslinya

tanpa mengubah sedikitpun kata-kata yang di tulis dari buku-buku tersebut.

b). Kutipan tidak langsung, yaitu penulis mengutip dari buku-buku referensi

dengan mengubah sedikit redaksi aslinya, namun maksud dan tujuannya

sama.

c). Ikhtisar, yaitu penulis menyaring pendapat yang dikutip dari suatu buku,

kemudian menarik suatu kesimpulan.

2. Field research metode untuk mengumpulkan data melalui penelitian lapangan,

dalam hal ini digunakan metode sebagai berikut:

a). Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap objek yang di teliti

b). Wawancara, yaitu mengajukan pertanyaan langsung terhadap responden

untuk memperoleh data-data yang di inginkan

c). Dokumentasi, yaitu pengumpulan dokumen yang relevan dengan masalah

yang di bahas

d). Angket, yaitu formulir yangberisi pertanyaan secara tertulis kepada

informan untuk mendapatkan informasi.

Page 38: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

26

3.5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah jenis

data kuantitatif, dimana:.

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai

dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan

teknik perhitungan matematika atau statistika. Data kuantitatif berfungsi untuk

mengetahui jumlah atau besaran dari sebuah objek yang akan diteliti. Data ini

bersifat nyata atau dapat diterima oleh panca indera sehingga peneliti harus benar-

benar jeli dan teliti untuk mendapatkan keakuratan data dari objek yang akan

diteliti.

Rumus analisis pendapatan usaha tani menurut Soekartawi (2006), yakni :

a) Besarnya pendapatan dapat dihitung menggunakan rumus :

Pd = TR – TC

Dimana: Pd = Pendapatan Usahatani

TR = Total Penerimaan

TC = Total Biaya

b) Rumus untuk mencari penerimaan yaitu

TR = Y. Py

Dimana : TR = Total Penerimaan

Y = Produksi yang diperoleh dalam suatu usahatani

Py = Harga Y

Page 39: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

27

c) Rumus untuk mencari Total Cost

TC = FC + VC

Dimana : TC = Total Cost (total biaya)

FC = Fixed Cost

VC = Variabel Cost

d) Rumus untuk menghitung Penyusutan Peralatan (Suratiyah, 2002):

( HB - HS)

NPA = x JA

LP

Keterangan:

NPA = Nilai Penyusutan Alat (Rp/Tahun)

HB = Harga Baru (Rp)

HS = Harga Sisa (Rp)

JA = Jumlah Alat ( Unit)

LP = Lama Pemakaian (Tahun)

3.6. Defenisi Operasional

1) Usahatani padi adalah usaha yang dilakukan untuk memperoleh produksi dan

meningkatkan pendapatan petani padi sistem tanam pindah dan sistem tabur

benih langsung

2) Produksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh petani padi tanam pindah dan

tabur benih langsung untuk mendapatkan hasil panen di Desa Lembang Panai,

Kelurahan Gantarang.

3) Tanam pindah adalah proses budidaya tanaman padi dengan cara benih

disemaikan di lahan sebelum dipindahkan ke areal pertanaman padi

Page 40: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

28

4) Tabur benih langsung adalah budidaya padi dengan cara benih langsung

ditabur di lahan pertanaman padi

5) Biaya adalah semua pengeluaran yang dikeluarkan oleh petani padi mulai dari

pengolahan lahan hingga panen.

6) Biaya tetap adalah biaya yang tetap dikeluarkan oleh petani padi tanam pindah

dan tabur benih langsung walaupun tidak produksi seperti pajak dan

penyusutan alat.

7) Biaya variabel adalah biaya yang dikelurkan petani padi tanam pindah dan

tabur benih langsung dan mempengaruhi besarnya produksi padi seperti biaya

benih,pupuk,pestisida dan biaya tenaga kerja

8) Tenaga kerja adalah orang yang melakukan kegiatan produksi padi tanam

pindah dan tabur benih langsung yang ada di Kelurahan Gantarang Kecamatan

Tinggimoncong Kabupaten Gowa

9) Penerimaan adalah hasil yang diperoleh dari perkalian antara produksi padi

tanam pindah dan tabur benih langsung dengan harga jual padi yang ada di

Kelurahan Gantarang Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa yang

dinyatakan dalam satuan rupiah

10) Pendapatan adalah hasil yang diperoleh petani padi tanam pindah dan tabur

benih langsung dari selisih antara penerimaan dan semua biaya yang

dikeluarkan dalam proses produksi padi di Kelurahan Gantarang Kecamatan

Tinggimoncong Kabupaten Gowa

Page 41: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

29

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Kondisi Geografis

Kelurahan Gantarang merupakan pemekaran dari Kelurahan Malino yang

terdiri atas 3 lingkungan yaitu Lembang Panai, Gantarang dan Ujung Bori, dengan

luas wilayah Kelurahan adalah 2.925 Ha.

Secara administratif batas wilayahnya berbatasan dengan :

Sebelah Utara : Kecamatan Garassi

Sebelah Selatan : Kecamatan Malino dan Desa Parigi

Sebelah Barat : Kecamatan Malino

Sebelah Timur : Kecamatan Parigi dan Desa Garassi

4.2. Potensi Sumber Daya Alam

Kelurahan Gantarang merupakan suatu daerah yang berbukit-bukit dengan

ketinggian 500 m dpl s/d 700 dpl dan mempunyai tipe iklim C, Terdapat 2 jenis

tanah di Kelurahan ini adalah Latosol coklat kuning dan Andosol coklat dengan

jumlah bulan hujan 5 sampai 6 bulan, dan suhu rata-rata harian 25,00 °C.

Luas tanah yang dimiliki oleh petani secara keseluruhan yang ada di

Kelurahan Gantarang merupakan tanah sawah dan tanah darat atau kebun.Untuk

lebih jelasnya dapat di lihat pada Tabel 1

Page 42: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

30

Tabel 1. Pola Penggunaan Lahan di Kelurahan Gantarang Kecamatan

Tinggimoncong Kabupaten Gowa

No Jenis Penggunaan Lahan Luas / Ha Persentase (%)

1 Hutan 875 29,91

2 Pemukiman 51 1,74

3 Sawah pengairan 265 9,06

4 Sawah tadah hujan 468 16

5 Tegalan 797 27,25

6 Kebun campuran 78 2,67

7 Alang-alang 184 6,29

8 Rumput 91 3,11

9 Tanah tandus 116 3,97

Jumlah 2.925 100

Sumber :kantor kelurahan gantarang, 2013

Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa jenis penggunaan lahan yang

ada di Kelurahan Gantarang yaitu hutan (29,91 %), pemukiman (1,74 %), sawah

pengairan (9,06 %), sawah tadah hujan (16 5), tegalan (27,25 %), kebun campuran

(2,67 %), Alang-alang (6,29 %), rumput (3,11 %) dan tanah tandus (3,97 %). Pola

usaha tani dan pengusahaan lahan yang diusahakan adalah untuk lahan sawah,

pola tanam yang diterapkan umumnya membentuk pola tanam monokultur padi,

di mana dalam 1 tahun hanya dilakukan satu kali penanaman. Jenis padi yang

ditanam adalah jenis padi yang berumur pendek, hal ini didasarkan pada kondisi

daerah yang bergunung dengan tingkat resiko kekeringan cukup tinggi dan sangat

bergantung kepada curah hujan. Untuk lahan perkebunan dan pekarangan, pola

tanam yang diterapkan adalah pola tanam tumpang sari, meliputi jenis tanaman

coklat, kopi, jambu mente, panili, pisang, dan alpukat. Kenyataan ini

menunjukkan kehidupan masyarakat Kelurahan Gantarang sebagai petani tanaman

pangan, holtikultura dan perkebunan.

Page 43: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

31

4.3. Potensi Sumber Daya Manusia

Tabel 2. Jumlah penduduk di Kelurahan Gantarang Kecamatan Tinggimoncong

Kabupaten Gowa

No Jenis kelamin Jumlah Persentase (%)

1 Laki laki 770 51,19

2 Perempuan 734 48,81

Total 1504 100

Sumber : kantor kelurahan gantarang, 2013

Berdasarkan tabel 2 menunjukkan jumlah penduduk Kelurahan Gantarang

sebanyak 1.504 jiwa, dimana jumlah laki-laki sebanyak 51,19 %, sedangkan

jumlah perempuan sebanyak 48,81 %. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa yang

mendominasi jumlah penduduk Kelurahan Gantarang adalah laki-laki. Hal ini

membuktikan bahwa jumlah laki-laki lebih banyak daripada perempuan.

4.3.1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan yang diraih dapat menunjukkan kualitas hidup

penduduk dalam suatu daerah. Pendidikan merupakan indikator yang tidak pernah

lepas dalam penentuan kemiskinan dan kesejahteraan suatu daerah. Komposisi

penduduk berdasarkan tingkat umur dan tingkat pendidikan dapat dilihat pada

tabel berikut:

Page 44: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

32

Tabel 3. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di Kelurahan

Gantarang Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa

No Usia Tingkat pendidikan Laki-

laki

Perempuan Jumlah Persentase

(%)

1 3-6

tahun

Belum masuk TK 37 48 85 7,01

2 Sedang TK 14 17 31 2,56

3 7-8

tahun

Tidak pernah sekolah 21 24 45 3,71

4 Sedang sekolah 146 144 290 23,93

5 18-56

tahun

Tidak pernah sekolah 27 59 86 7,09

6 Pernah sekolah tapi

tidak lulus

62 69 131 10,81

7

Tamat

SD 179 157 336 27,73

8 SMP 38 65 103 8,50

9 SMA 53 50 103 8,50

10 D-2 1 1 0,08

11 S-1 1 1 0,08

Jumlah 579 633 1.212 100

Sumber : kantor kelurahan gantarang, 2013

Berdasarkan tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan di

Kelurahan Gantarang paling tinggi di dominasi tamatan SMA dengan persentase

8,49 %, kemudian di ikuti oleh tamatan SMP dengan persentase 8,40 %, dan

jumlah penduduk paling banyak didominasi pada tamatan SD dengan persentase

27,72 %, dan tingkatan yang terendah adalah penduduk yang tidak pernah

mengenyang pendidikan.

4.3.2. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Mata pencaharian penduduk merupakan gambaran kegiatan ekonomi suatu

daerah sehingga maju mundurnya suatu daerah dapat di lihat dari sektor

ekonominya. Berikut tabel mata pencaharian penduduk Kelurahan Gantarang:

Page 45: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

33

Tabel 4. Penyebaran penduduk berdasarkan pekerjaan pokok di Kelurahan

Gantarang Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa

No Mata Pencaharian Laki-laki Perempuan Jumlah Persentase (%)

1 Petani 327 58 385 33,39

2 Buruh tani 29 16 45 3,90

3 Harian lepas 20 1 21 1,82

4 Tukang kayu 2 2 0,17

5 Tukang batu 16 16 1,39

6 Pedagang 44 7 51 4,42

7 Guru 3 5 8 0,69

8 Peternak 303 303 26,28

9 Karyawan swasta 111 211 322 27,93

Jumlah 855 298 1.153 100

Sumber : kantor kelurahan gantarang, 2013

Berdasarkan tabel 4 di atas menunjukkan jumlah penduduk kelurahan

gantarang bermata pencaharian sebagai petani yaitu sebanyak 33,39 %, buruh tani

sebanyak 3,90 %, harian lepas sebanyak 1,82 %, tukang kayu sebanyak 0,17 %

dan tukang batu sebanyak 1,39 %, pedagang sebanyak 4,42 %, guru sebanyak

0,69 %, peternak 26,28 %, dan karyawan swasta sebanyak 27,93 %. Penduduk di

kelurahan gantarang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani yang di

dukung dengan luas lahan sawah yang tersedia di Kelurahan Gantarang.

4.4. Sarana Dan Prasarana

Untuk memperlancar seluruh aktivitas yang dilakukan para masyarakat

yang berada di Kelurahan Gantarang Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten

Gowa, maka harus ada sarana dan prasarana yang menunjang keberlangsungan

Page 46: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

34

kehidupan masyarakat, sarana dan prasarana yang ada di Kelurahan Gantarang

Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5: Sarana dan prasarana yang ada di Kelurahan Gantarang Kecamatan

Tinggimoncong Kabupaten Gowa

No Sarana dan Prasarana Jumlah Persentase (%)

1 Tempat Ibadah 6 22,23

2 Sekolah TK 3 11,11

3 Sekolah SD 3 11,11

4 Sekolah SMP 1 3,70

5 Lapangan sepak bola 2 7,41

6 Jembatan 3 11,11

7 Kantor Lurah 1 3,70

8 Posyandu 3 11,11

9 Poskamling 5 18,52

Jumlah 27 100

Sumber : kantor kelurahan gantarang, 2013

Berdasarkan tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana

yang ada di Kelurahan Gantarang Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa

masih belum memadai dan perlu tambahan baik dalam sarana maupun prasarana

demi kelancaran dan berkembangnya para masyarakat di Kelurahan Gantarang.

Seperti hanya terdapat tempat ibadah dengan persentase (22,22 %), sekolah TK

dengan persentse (11,11 %), sekolah SD ada dengan persentase (11,11 %) dan

sekolah SMP dengan persentase (3,70 %), lapangan sepak bola dengan persentase

(7,40 %) terdapat jembatan dengan persentase (11,11 %), dan kantor lurah dengan

persentase (3,70 %), posyandu dengan persentase (11,11 %) dan poskamling

dengan persentase (18,51 %).

Page 47: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

35

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Identitas Responden

Penelitian ini yang berlokasi di Kelurahan Gantarang Kecamatan

Tinggimoncong Kabupaten Gowa khususnya Desa Lembang Panai saya

mengambil 24 responden petani tanaman padi, dimana 12 responden petani Tabur

benih langsung dan 12 responden petani Tanam pindah. Adapun identitas

responden dapat dilihat dari umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan

keluarga, pengalaman usahatani, dan luas lahan usahatani. Identitas petani sangat

penting dalam proses penelitian karena dengan adanya identitas responden akan

lebih mempermudah peneliti dalam pengambilan data.

Berikut identitas responden yang terdiri dari umur, tingkat pendidikan,

jumlah tanggungan keluarga, pengalaman usahatani, dan luas lahan usahatani.

Tabel 6 : Identitas Responden Petani Padi Tanam Pindah Di Kelurahan

Gantarang Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa

No Uraian Satuan Range Rataan

1 Luas Lahan Ha 0.16 – 0.55 0.34

2 Umur Tahun 37 – 62 49.42

3 Tingkat pendidikan Tahun 3 – 9 7.50

4 Jumlah Tanggungan Jiwa 1 – 4 2.92

5 Pengalaman Usahatani Tahun 15 – 46 32.33

Sumber : Data Primer telah diolah 2015

Berdasarkan tabel 6 diatas diketahui bahwa rata-rata luas lahan garapan

petani tanam pindah di Kelurahan Gantarang Kecamatan Tinggimoncong

Kabupaten Gowa memiliki luas lahan rata-rata 0.34 Ha setiap KK. Jumlah luas

Page 48: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

36

lahan yang digarap petani sudah dapat dikatakan cukup luas berdasarkan rata-rata

luas lahan petani sampel.

Umur merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi kemampuan

seseorang untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas, termasuk dalam hal ini

berusahatani di lahan sawah, rata-rata umur petani sampel di Kelurahan Gantarang

Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa adalah 49.42 tahun yang

menunjukkan bahwa petani sampel masih tergolong dalam usia produktif.

Tingkat pendidikan yang diraih dapat menunjukkan kualitas penduduk

dalam suatu daerah. Pendidikan merupakan indikator yang sangat penting yang

tidak bisa lepas dalam penentuan kemiskinan dan kesejahteraan dalam suatu

daerah. Rata- rata tingkat pendidikan yang diperoleh petani tanam pindah di

Kelurahan Gantarang kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa adalah sekitar

7.50 tahun atau tingkat SMP, hal ini membuktikan bahwa tingkat pendidikan

petani padi tanam pindah masih tergolong rendah, sehingga mempengaruhi cara

berpikir dalam berusahatani.

Semua keluarga yang tinggal dalam satu atap rumah merupakan tanggung

jawab seorang kepala keluarga yang harus dinafkahi karena kepala keluarga

merupakan tulang punggung dalam rumah tangga, setiap kepala keluarga petani

padi tanam pindah memiliki jumlah tanggungan sekitar 3 jiwa. Sebagian besar

petani menggunakan tenaga kerja yang berasal dari anggota keluarga sendiri.

Rata-rata pengalaman berusahatani petani padi tanam pindah di Kelurahan

Gantarang adalah 32.33 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman bertani

Page 49: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

37

petani padi tanam pindah sudah cukup lama sehingga mempengaruhi pendapatan

petani.

Tabel 7 : Identitas Responden Petani Padi Tabur Benih Langsung Di Kelurahan

Gantarang Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa

No Uraian Satuan Range Rataan

1 Luas Lahan Ha 0.19 – 0.63 0.33

2 Umur Tahun 33 – 60 46.83

3 Tingkat pendidikan Tahun 3 – 12 7.50

4 Jumlah Tanggungan Jiwa 1 - 4 2.92

5 Pengalaman Usahatani Tahun 12 – 45 28.00

Sumber : Data Primer telah diolah 2015

Berdasarkan tabel 7 diatas diketahui bahwa rata-rata luas lahan garapan

petani tabur benih langsung di Kelurahan Gantarang Kecamatan Tinggimoncong

Kabupaten Gowa memiliki luas lahan rata-rata 0.33 Ha setiap KK. Jumlah luas

lahan yang digarap petani sudah dapat dikatakan cukup luas berdasarkan rata-rata

luas lahan petani sampel.

Umur merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi kemampuan

seseorang untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas, termasuk dalam hal ini

berusahatani di lahan sawah, rata-rata umur petani sampel di Kelurahan Gantarang

Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa adalah 46.83 tahun yang

menunjukkan bahwa petani sampel masih tergolong dalam usia produktif.

Tingkat pendidikan yang diraih dapat menunjukkan kualitas penduduk

dalam suatu daerah. Pendidikan merupakan indikator yang sangat penting yang

tidak bisa lepas dalam penentuan kemiskinan dan kesejahteraan dalam suatu

daerah. Rata- rata tingkat pendidikan yang diperoleh petani tanam pindah di

Page 50: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

38

Kelurahan Gantarang kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa adalah sekitar

7.50 tahun atau tingkat SMA, hal ini membuktikan bahwa tingkat pendidikan

petani padi tanam pindah masih tergolong rendah, sehingga mempengaruhi cara

berpikir dalam berusahatani.

Semua keluarga yang tinggal dalam satu atap rumah merupakan tanggung

jawab seorang kepala keluarga yang harus dinafkahi karena kepala keluarga

merupakan tulang punggung dalam rumah tangga, setiap kepala keluarga petani

padi tanam pindah memiliki jumlah tanggungan sekitar 3 jiwa. Sebagian besar

petani menggunakan tenaga kerja yang berasal dari anggota keluarga sendiri.

Rata-rata pengalaman berusahatani petani padi tanam pindah di Kelurahan

Gantarang adalah 28.00 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman bertani

petani padi tanam pindah sudah cukup lama sehingga mempengaruhi pendapatan

petani.

5.2 Analisis Pendapatan Usahatani Padi

Biaya mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengambilan

keputusan usahatani Padi . Jenis biaya yang di gunakan dalam analisis biaya yaitu

biaya tetap dan biaya variabel. Dimana, Biaya tetap adalah biaya yang

dikeluarkan oleh petani padi dalam melaksanakan aktivitas usahatani padi yang

besarnya tidak dipengaruhi oleh besarnya produksi dan dinyatakan dalam satuan

rupiah, yang tergolong dalam biaya tetap yaitu biaya penyusutan alat dan biaya

pajak lahan. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan oleh petani

padi dalam melaksanakan aktivitas usahatani padi yang besarnya sangat

mempengaruhi hasil produksi padi dan dinyatakan dalam satuan rupiah, yang

Page 51: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

39

tergolong dalam biaya variabel adalah biaya benih, pupuk, insektisida, dan upah

tenaga kerja.

Tujuan pengolahan lahan pada budidaya padi sawah adalah mengubah

fisik tanah agar lapisan atas yang semula keras menjadi datar dan melumpur.

Keuntungan yang didapat yaitu gulma mati kemudian membusuk menjadi humus,

lapisan bawah tanah jenuh air dan dapat menghemat air.

Tahapan pengolahan lahan sawah dimulai dari perbaikan pematang sawah

dan selokan saluran irigasi serta pembersihan. Pematang sawah diupayakan agar

tetap baik untuk mempermudah pengaturan irigasi sehingga tidak boros air dan

mempermudah perawatan tanaman. Pembersihan seperti membersihkan sisa-sisa

jerami dan rumput liar yang tumbuh agar bibit padi tidak mengalami persaingan

dalam mendapatkan makanan.

Pencangkulan dilakukan dengan tujuan memperbaiki pematang sawah dan

sudut-sudut petak sawah yang sukar dikerjakan dengan bajak. Pembajakan

dilakukan dengan tujuan agar lahan sawah melumpur dan siap ditanami padi,

pengolahan lahan yang ada di daerah penelitian dilakukan dengan menggunakan

mesin traktor, pembajakan dengan mesin traktor diharapkan gumpalan-gumpalan

tanah terpecah menjadi kecil-kecil kemudian dihancurkan lagi dengan garu

sehingga menjadi lumpur halus yang rata.

Persiapan benih untuk penanaman padi sawah dilakukan dengan

penyiapan lahan persemaian untuk padi tanam pindah yaitu dengan cara benih

disemaikan terlebih dahulu, waktu persemaian sekitar 21 hari sebelum tanaman

dipindahkan ke lahan sawah. Sebelum benih ditabur di lahan terlebih dahulu

Page 52: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

40

diberi perlakuan seperti benih dijemur dibawah sinar matahari antara 2-3 jam agar

benih lebih mudah menyerap air, kemudian benih direndam dalam air sehari

semalam, setelah itu benih dianginkan dan kemudian karungnya di ikat kembali

sehingga benih terbungkus. Simpan bungkusan karung di tempat yang teduh dan

diperam sekitar 2 hari, kemudian benih siap di tabur setelah proses pemeraman

selesai.

Benih saat umur 7 – 10 hari setelah tabur diberi pupuk awal sebagai

perangsang pertumbuhan bibit, selanjunya pengaturan air disesuaikan dengan

ketinggian benih, benih setelah berumur kurang lebih 21 hari sejak tabur , maka

benih siap dipindahkan ke lahan penanaman.

Pelaksanaan tanam untuk tanam pindah yaitu benih yang sudah berumur

21 hari dicabut dari persemaian. Caranya 5-10 batang bibit kita pegang menjadi

satu, kemudian kita tarik ke arah badan kita dan diusahakan batang jangan sampai

putus. Penanaman dilakukan dengan membenamkan bibit dengan tangan ke dalam

sawah, jarak tanam yang dipakai sesuai dengan kebiasaan setempat.

Sedangkan untuk tanam sistem tabur benih langsung dilakukan dengan

cara menabur benih langsung ke lahan persawahan, namun sebelum benih ditabur

memerlukan perlakuan yang sama seperti tanam pindah yaitu dilakukan juga

pemeraman benih sampai berkecambah, kemudian benih yang sudah berkecambar

ditabur langsung ke areal persawahan. Tanah sawah yang akan ditanami padi

tabur benih langsung diupayakan dalam keadaan berlumpur, jenuh air, dan

tergenang air. Penanaman benih tabur benih langsung ditunda bila hujan deras,

karena apabila hujan deras maka benih yang ditabur akan ikut terbawa air dan

Page 53: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

41

tersimpan di petakan sawah, hal tersebut merugikan petani karna mereka harus

mengeluarkan kembali biaya untuk membiayai proses penaburan padinya.

Perawatan dan pemeliharaan tanaman sangat penting dalam pelaksanaan

budidaya padi sawah tanam pindah dan tabur benih langsung antara lain

pengaturan air di petakan, penyulaman, pemupukan, pengendalian hama serta

penyakit.

Pengaturan air pada benih di sawah diusahakan dalam keadaan lembab,

tanaman padi jangan sampai tergenang air karena tanaman padi dapat mati. Pada

waktu benih tumbuh, sedikit demi sedikit air di alirkan ke petakan, tinggi air

mengikuti pertumbuhan padi.

Perlakuan penyulaman antara petani tanam pindah dan tabur benih

langsung sama saja, dimana dilakukan apabila ada tanaman padi yang mati dalam

alur penanaman, penyulaman harus cepat dilakukan pada tanaman padi agar

pertumbuhannya tidak ketinggalan dengan yang lain, karna apabila penyulaman

terlambat maka bibit yang ditanam akan terhalang pertumbuhannya dengan bibit

yang lain karna sudah ternaungi oleh tanaman padi yang lain.

Pemupukan pada tanaman padi sistem tanam pindah dan tabur benih

langsung tidak jauh berbeda, karna dosis pupuk disesuaikan dengan anjuran

setempat yang sesuai dengan sifat varietas padi dan lingkungannya, dosis yang

terlalu rendah menyebabkan pemupukan tidak efektif, sebaliknya jika dosis terlalu

berlebihan dapat mengakibatkan gagalnya usaha penanaman. Agar pertumbuhan

tanaman dapat berjalan dengan baik. Pupuk yang sering digunakan petani

Page 54: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

42

responden yang ada di Kelurahan Gantarang pada umumnya yaitu pupuk Urea,

dan ZA.

Pengendalian gulma/ penyiangan pada budidaya tanam pindah dan tabur

benih langsung ada 2 yaitu pengendalian secara mekanis (penyiangan) dan

pengendalian kimiawi (herbisida). Petani di daerah penelitian melakukan

pengendalian secara mekanis yaitu gulma dipotong menggunakan parang atau

langsung dicabut dari lahan penanaman kemudian disimpan di atas petakan sawah

agar gulma tersebut bisa kering dan akhirnya mati, namun ada juga petani yang

menggunakan pengendalian kimiawi yaitu gulma dikendalikan dengan

menggunakan herbisida setelah sawah digarap, sebelum benih disebar, atau

setelah tanaman tumbuh. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penyulaman.

Pengendalian hama yang menyerang tanaman padi tanam pindah dan tabur

benih langsung yang ada di daerah penelitian yaitu pengendalian hama dan

penyakitnya menggunakan pestisida. Jenis-jenis hama dan penyakit yang

menyerang tanaman padi antara lain: wereng, walang sangit, tikus, penggerek

batang, bercak coklat, burung, dan lain-lain.

Cara pemanenan padi berbeda-beda tergantung kebiasaan serta tingkat

adopsi teknologi petani. Petani di daerah penelitian melakukan panen dengan cara

memotong batang berikut malainya dengan menggunakan sabit bergerigi. Tahap

selanjutnya setelah padi dipanen adalah perontokan. Perontokan padi yang

dilakukan responden yaitu dengan menggunakan mesin perontok gabah.

Pasca panen padi meliputi perontokan, pembersihan, pengeringan dan

penyimpanan. Petani di daerah penelitian setelah perontokan selesai, umumnya

Page 55: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

43

petani langsung menjemur padinya sebelum dibawa kerumah. Hasil panen padi

tidak langsung dijual dalam bentuk gabah, karena sebagian besar hasil panennya

untuk komsumsi sendiri dan dijual dalam bentuk beras. Namun ada pula sebagian

petani yang langsung menjual gabahnya kepada pedagang setelah padi tersebut

selesai dirontok.

Rata-rata petani responden yang ada di Kelurahan Gantarang Kecamatan

Tinggimoncong Kabupaten Gowa dalam melakukan usahatani padi masing –

masing petani responden mengelola 2 atau 3 lahan penanaman dimana mereka

menanam tanaman padi tanam pindah dan juga tabur benih langsung. Perbedaan

yang muncul disini adalah dari cara pemeliharaan dimana sistem tanam pindah

lebih mudah dalam pemeliharaan karna jarak tiap tanaman teratur dan

memudahkan dalam proses pemeliharaan baik pada saat pemupukan, penyiangan,

penyulaman maupun pada saat pengendalian hama dan penyakit yang

menyerangnya. Sebaliknya untuk tabur benih langsung pemeliharaannya agak

rumit karna benih padi yang di tabur tidak teratur dan pada saat dilakukan

pemupukan, penyiangan dan pengendalian hama dan penyakit banyak tanaman

yang terinjak dan mati. Hal ini membuat petani melakukan penyulaman ulang

terhadap tanaman yang mati.

Tanaman padi tabur benih langsung tidak dapat ditanam pada musim

kemarau, karna tanaman ini sangat membutuhkan air yang banyak, dan juga

sistem perakaran tanaman padi tabur benih langsung hanya berada di atas tanah

dibandingkan dengan sistem tanam pindah dimana perakaran tanaman padi

dibenamkan ke dalam tanah pada saat penanaman. Hal inilah yang membuat padi

Page 56: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

44

tanam pindah lebih kuat bertahan terhadap kekurangan air walaupun dalam musim

kemarau.

Tanaman padi sistem tanam pindah dan tabur benih langsung pada

hakikatnya sama, namun dilihat dari segi pendapatan maka pendapatan petani padi

tanam pindah lebih baik dibandingkan dengan pendapatan petani padi tabur benih

langsung. Karna pada tanaman pindah benih padi sudah berbentuk bibit sebelum

dipindahkan ke persemaian dan penanaman juga lebih teratur jaraknya dan hasil

panen dari tanam pindah lebih bagus, sedangkan untuk tanaman padi sistem tabur

benih lansung, benih yang akan ditanam langsung saja dihamburkan ke lahan

persemaian, otomatis tanaman menjadi tidak teratur dan batang tanaman juga agak

kecil begitupun dengan pendapatan yang di dapat petani.

Penyusutan alat yang digunakan petani responden dihitung dengan

menggunakan metode garis lurus (Straight Line Method) dengan asumsi bahwa

alat yang digunakan dalam usahatani menyusut dalam besaran yang sama setiap

tahunnya. Secara sistematis penyusutan alat dirumuskan sebagai berikut

JAxLP

HSHBNPA

Keterangan: NPA = Nilai Penyusutan Alat (Rp/Tahun)

HB = Harga Baru (Rp)

HS = Harga Sisa (Rp)

JA = Jumlah Alat (Unit)

LP = Lama Pemakaian (Tahun)

Page 57: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

45

Penerimaan usahatani padi adalah hasil perkalian dari produksi padi (Kg)

yang diperoleh dengan harga jual (Rp). Sedangkan harga jual adalah nilai atau

harga dari usahatani per satuan produksi, suatu usahatani padi dikatakan berhasil

apabila pendapatan yang didapat petani memenuhi persyaratan untuk membayar

semua sarana produksi, upah tenaga kerja atau bentuk lainnya selama melakukan

proses usahatani padi.

5.2.1 Analisis Biaya Dan Pendapatan Petani Padi Tanam Pindah

Pendapatan petani tanam pindah adalah hasil yang diperoleh petani dari

total penerimaan yang didapat setelah dikurangi dengan semua biaya yang

dikeluarkan petani dalam proses produksi. Sedangkan biaya adalah semua

pengorbanan yang dikeluarkan petani untuk membiayai proses produksi dari

tanaman padi tersebut, Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 58: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

46

Tabel 8 : Rata-Rata Biaya Dan Produksi Per Hektar Usahatani Padi Tanam

Pindah Di Kelurahan Gantarang Kecamatan Tinggimoncong

Kabupaten Gowa

No Uraian Nilai (Rp) Persentase (%)

1 Penerimaan (TR) = Y . PY

a. Produksi (Y)

b. Harga produksi (PY)

= 4.710.00

= 3.500.00 x

Jadi total penerimaan = 16.485.000.00

2 Biaya

a. Biaya variabel (VC)

Tenaga kerja - Pengolahan lahan

- Panen

- Perontokan

- Pasca panen Benih

Pupuk

- Urea - ZA

Pestisida

- Arrivo - Ally

- Rumtox

- Polydor

- Clipper - Dangke

- Clenset

= 1.094.314.00

= 2.238.971.00

= 1.619.608.00

= 1.034.559.00 = 626.225.00

= 607.843.00 = 348.039.00

= 280.637.00 = 52.941.00

= 189.951.00

= 105.392.00

= 77.206.00 = 63.725.00

= 34.314.00 +

= 11.47

= 23.47

= 16.98

= 10.85 = 6.56

= 6.37 = 3.68

= 2.94 = 0.55

= 1.99

= 1.10

= 0.81 = 0.67

= 0.36

Total biaya variabel = 8.373.725.00

b. Biaya tetap (FC)

Pajak - Pengairan

- Pembasmi Hama

Penyusutan alat - Cangkul

- Parang

- Sprayer

- Skop - Traktor

= 46.495.00 = 231.618.00

= 231.618.00

= 49.632.00

= 35.018.00

= 143.689.00

= 35.417.00 = 1.568.627.00 +

= 0.49 = 2.42

= 2.42

= 0.52

= 0.33

= 1.51

= 0.37 = 16.44

Total biaya tetap = 1.165.643.00 = 100

3 Total biaya (TC) = VC + FC a. Biaya varabel (VC)

b. Biaya tetap (FC)

= 8.373.725.00

= 1.165.643.00 +

= 87.78

= 12.22

Total biaya = 9.539.368.00 = 100

4 Pendapatan (Pd) = TR – TC a. Penerimaan (TR)

b. Total biaya (TC)

= 16.485.000.00

= 9.539.368.00 -

Total pendapatan /Ha/ Orang = 6.945.632.00

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015.

Page 59: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

47

Berdasarkan tabel 8 diatas dapat dilihat bahwa penerimaan usahatani padi

adalah perkalian antara produksi padi yang diperoleh dari harga jual padi. jumlah

produksi adalah hasil yang di peroleh dari cabang usahatani per satuan produksi.

Suatu usahatani dikatakan berhasil apabila situasi pendapatan memenuhi

persyaratan yaitu cukup untuk membayar semua sarana produksi, untuk

membayar upah tenaga kerja atau bentuk lainnya selama proses produksi

usahatani padi.

Penerimaan yang diperoleh petani responden tanam pindah yang ada di

Kelurahan Gantarang Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa sebesar

Rp. 16.485.000.00 nilai tersebut diperoleh dari hasil perkalian antara jumlah

produksi dan harga jual pada produksi padi per kilogram.

Biaya usahatani adalah seluruh biaya yang dikeluarkan petani dalam

proses produksi dalam jangka waktu tertentu, total biaya yang dikeluarkan adalah

sebesar Rp. 9.539.368.00 yang diperoleh dari biaya variabel sebesar

Rp. 8.373.725.00 dan jumlah biaya tetap sebesar Rp. 1.165.643.00

Total pendapatan yang diperoleh petani responden pada usahatani padi

tanam pindah di kelurahan gantarang kecamatan tinggimoncong kabupaten gowa

sebesar Rp. 6.945.632.00 yang diperoleh dari selisih total penerimaan dengan

biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi.

Page 60: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

48

5.2.2. Analisis Biaya Dan Pendapatan Petani Padi Tabur Benih Langsung

Tabel 9 : Rata-Rata Biaya Dan Produksi Per Hektar Usahatani Padi tabur benih langsung

Di Kelurahan Gantarang Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa

No Uraian Jumlah (Rp) Persentase (%)

1 Penerimaan (TR) = Y . PY

a. Produksi (Y)

b. Harga produksi (PY)

= 4.466.00

= 3.500.00 x

Jadi total penerimaan = 15.631.000.00

2 Biaya

a. Biaya variabel (VC)

Tenaga kerja - Pengolahan lahan

- Panen

- Perontokan - Pasca panen

Benih

Pupuk

- Urea - ZA

Pestisida

- Arrivo - Ally

- Rumtox

- Polydor

- Dangke - Clenset

= 854.167.00

= 2.207.386.00

= 1.530.808.00 = 976.263.00

= 604.545.00

= 611.111.00 = 256.313.00

= 138.889.00 = 45.455.00

= 172.980.00

= 148.990.00

= 59.343.00 = 130.051.00 +

= 8.90

= 23.01

= 15.96 = 10.18

= 6.30

= 6.37 = 2.67

= 1.44 = 0.47

= 1.80

= 1.55

= 0.62 = 1.35

Total biaya variabel = 7.736.301.00

b. Biaya tetap (FC)

Pajak

- Pengairan - Pembasmi Hama

Penyusutan alat

- Cangkul - Parang

- Sprayer

- Skop - Traktor

= 46.353.00

= 238.636.00 = 238.636.00

= 49.242.00 = 41.667.00

= 198.864.00

= 36.553.00 = 2.409.091.00 +

= 0.48

= 2.48 = 2.48

= 0.51 = 0.43

= 2.07

= 0.38 = 25.12

Total biaya tetap = 1.853.739.00 = 100

3 Total biaya (TC) = VC + FC

a. Biaya varabel (VC) b. Biaya tetap (FC)

= 7.736.301.00 = 1.853.739.00 +

= 80.67 = 19.33

Total biaya = 9.590.040.00 = 100

4 Pendapatan (Pd) = TR – TC

a. Penerimaan (TR) b. Total biaya (TC)

= 15 .631.000.00 = 9.590.040.00 -

Total pendapatan /Ha /orang = 6.040.960.00

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015.

Page 61: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

49

Berdasarkan tabel 9 diatas dapat dilihat bahwa penerimaan usahatani padi

adalah perkalian antara produksi padi yang diperoleh dari harga jual padi. jumlah

produksi adalah hasil yang di peroleh dari cabang usahatani per satuan produksi.

Suatu usahatani dikatakan berhasil apabila situasi pendapatan memenuhi

persyaratan yaitu cukup untuk membayar semua sarana produksi, untuk

membayar upah tenaga kerja atau bentuk lainnya selama proses produksi

usahatani padi.

Penerimaan yang diperoleh petani responden tabur benih langsungyang

ada di Kelurahan Gantarang Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa sebesar

Rp. 15.631.000.00 nilai tersebut diperoleh dari hasil perkalian antara jumlah

produksi dan harga jual pada produksi padi per kilogram.

Biaya usahatani adalah seluruh biaya yang dikeluarkan petani dalam

proses produksi dalam jangka waktu tertentu, total biaya yang dikeluarkan adalah

sebesar Rp. 9.590.040.00 yang diperoleh dari biaya variabel sebesar

Rp. 7.736.301.00 dan jumlah biaya tetap sebesar Rp. 1.853.739.00

Total pendapatan yang diperoleh petani responden pada usahatani padi

tanam pindah di kelurahan gantarang kecamatan tinggimoncong kabupaten gowa

sebesar Rp. 6.040.960.00 yang diperoleh dari selisih total penerimaan dengan

biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka dapat di ketahui perbandingan

jumlah pendapatan antara petani padi tanam pindah dan petani padi tabur benih

langsung yang ada di Kelurahan Gantarang Kecamatan Tinggioncong Kabupaten

Gowa yaitu pendapatan petani padi tanam pindah 4.710 kg/ha dan pendapatan

Page 62: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

50

petani tabur benih langsung 4.466 kg/ha. Dimana jumlah pendapatan petani padi

tanam pindah lebih besar dibandingkan dengan petani padi tabur benih langsung.

Yaitu penerimaan usahatani padi tanam pindah sebesar Rp. 16.485.000/ha, dengan

rata-rata besar biaya produksi Rp 9.539.368/ha. Dengan demikian diperoleh rata-

rata pendapatan usahatani padi sebesar Rp.6.945.632/ha. Sedangkan penerimaan

usahatani padi tabur benih langsung sebesar Rp. 15,631,000/ha, dengan rata-rata

besar biaya produksi Rp. 9.590.040/ha. Dengan demikian diperoleh rata-rata

pendapatan usahatani padi sebesar Rp. 6.040.960/ha.

Page 63: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

51

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Usahatani padi antara petani padi tanam pindah dan tabur benih langsung

secara analisis perhitungan usahatani lebih besar produksi per petani/ha petani

padi tanam pindah yaitu produksinya 4.710 kg/ha per musim tanam, dimana

dengan harga 3.500/kg. penerimaan usahatani sebesar Rp 16.485.000/ha, dengan

rata-rata besar biaya produksi Rp 9.539.368/ha. Dengan demikian diperoleh rata-

rata pendapatan usahatani padi sebesar Rp 6.945.632/ha. Sedangkan rata-rata

produksi untuk petani padi tabur benih langsung sebesar 4.466 kg/ha, dengan

harga 3.500/kg, penerimaan usahatani sebesar Rp 15.631.000/ha, dengan rata-rata

besar biaya produksi Rp 9.590.040/ha. Dengan demikian diperoleh rata-rata

pendapatan usahatani padi sebesar Rp 6.040.960/ha. Dari hasil di atas dapat

dilihat bahwa pendapatan yang di dapat petani tanam pindah lebih besar

dibandingkan petani padi tabur benih langsung.

6.2 Saran

Petani padi tanam pindah dan tabur benih langsung memperoleh produksi

yang cukup besar, namun memperoleh pendapatan yang rendah karena para petani

menjual hasil produksinya saat panen raya sehingga harga penjualan ikut rendah.

Permasalahan ini muncul karena para petani meminjam modal sebelum

melaksanakan usahatani padi, permasalan ini bisa diatasi dengan menyediakan

sarana dan prasarana yang menunjang keberhasilan petani dalam proses produksi.

Page 64: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

52

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2013. Monografi kelurahan gantarang

Arikunto, 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.: Rineka Cipta,

Jakarta

Arsyad Lincolin. 2004. Ekonomi Pembangunan. Sekolah Tinggi Ekonomi.

Yogyakarta

Assauri, Sofyan. 2006. Manajemen Produksi dan Operasi. Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta

Harini, 2008, Pengantar Makroekonomi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Hernanto , 2006, ilmu usahatani, penebar swadaya,Bandung

Kusnadi, HMA. 2006. Studi Kelayakan Bisnis. Universitas Brawijaya, Malang

Kuswadi, 2007, Meningkatka Laba Melalui Pendekatan Akuntansi Keuangan Dan

Akuntansi Biaya, PT. Bumi Aksara ,Jakarta

Mubyarto 2001, Konsep Penerimaan Dan Pendapatan Usahatani, penebar

swadaya, Bandung

M. Fuad, 2004. Pengantar Bisnis. Penerbit Gramedia

Mulyadi. 2007. Akuntansi Biaya, edisi ke-5. Graha Ilmu, Yogyakarta

Mulyadi, 2007 . Macam-Macam Biaya, Graham Ilmu, Yogyakarta

Nilasari, Irma & Wiludjeng, Sri. 2006 Pengantar Bisnis. Graha Ilmu, Yogyakarta

Purwanto, Suharyadi. 2003. Statistika Untuk Ekonomi Dan Keuangan Modern.

Salemba Empat, Jakarta

Redfiel, Robert, 2009, Masyarakat Petani Dan Kebudayaan,cv rajawali, Jakarta

Simangunsong, 2000, Akuntansi Keuangan, Erlangga

Supriyono,2002 Pengumpulan Biaya Dan Penentuan Harga Pokok, BPFE,

Jakarta

Suratiyah. 2002, Ilmu Usaha tani, Penebar Swadaya, Jakarta.

Page 65: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

53

Supriyono, 2002, Akuntansi Biaya, Buku Saku,Edisi Dua, BPFE, Yogyakarta

Soekartawi 2011 Analisis Usahatani, Universitas Indonesia, Jakata

Soekartawi 2006, Ilmu Usahatani Dan Penelitian Untuk Pengembangan Petani

Kecil, UI-pres, Jakarta

Soekartawi, 2009, Prinsip Dasar Ekonoi Pertanian, teori dan aplikasi, edisi revisi,

raja grafindo,Jakarta

Soekartawi, 2001. Teori Ekonomi Produksi. Rajawali Pers, Jakarta

Soekartawi, 2006, Analisis Usahatani UI Pres, Yogyakarta

Soetrisno, 2002, Paradigma Baru Pembangunan Pertanian, Kanisius Press,

Yogyakarta

Sukirno, Sadono. 2000. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. PT. Raja Grafindo,

Jakarta

Tjiptono, 2002. Strategi Pemasaran, Penerbit Andi, Yogyakarta

Page 66: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

54

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Tentang Analisis Pendapatan Usahatani Padi

Tanam Pindah Dan Tabur Benih Langsung Di Kelurahan Gantarang

Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa

DAFTAR KUESIONER UNTUK RESPONDEN

Judul Penelitian :

Analisis Pendapatan Usahatani Padi Tanam Pindah Dan Tabur Benih

Langsung Di Desa Lembang Panai Kelurahan Gantarang Kecamatan

Tinggimoncong Kabupaten Gowa

Kode/No. Sampel : ……………………………………………………..

Nama Responden : ……………………………………………………..

Dusun/RT/RW : ……………………………………………………..

Desa/Kelurahan : ……………………………………………………..

Kecamatan : ……………………………………………………..

Kabupaten : ……………………………………………………..

Tgl. Wawancara : ……………………………………………………..

A. Identitas Responden

1. Nama Responden : .......………………………..................................

2. Umur : ..…..…….. tahun

3. Pendidikan Terakhir : TT SD / SD / SLTP / SLTA / Diploma / Sarjana

4. Pengalaman Berusahatani : ..…..……..tahun

5. Luas Lahan Usahatani : ................. ha

6. Jumlah tanggungan keluarga : ..…..……..orang

Page 67: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

55

B. Biaya dan Penerimaan

1. Jenis Sistem Tanam

No Sistem Tanam

1

Tanam Pindah Tanam Benih Langsung

2. Jenis Lahan Yang Ditanami

No Luas Lahan Yang Dikuasai Jumlah (Ha)

Milik Sewa

1

Jumlah

3. Penggunaan Sarana Produksi

1. Penggunaan Bibit

No. Jenis Tanaman Bibit (kg) Harga (kg) Jumlah

1 Padi

Jumlah

2. Penggunaan Pupuk

No Jenis Pupuk Jumlah Pupuk(kg) Harga (kg) Jumlah (Rp)

1

Urea

Za

Kcl

Ponska

Jumlah

3. Penggunaan Pestisida

No Jenis Pestisida Jumlah Pestisida Harga(kg/botol) Jumlah (Rp)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Jumlah

Page 68: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

56

4.Tenaga Kerja

No Jenis Kegiatan Upah (Rp) Jumlah (Rp)

1 Pengolahan lahan

2 Panen

3 Pasca panen

4

Jumlah

5. Jenis Biaya Dalam Usahatani

No Jenis Biaya Jumlah Biaya Harga (Rp) Jumlah (Rp)

1

2

3

4

5

Jumlah

6. Jenis Peralatan Yang Di Miliki

No Jenis

Alat

Jumlah

(unit)

Harga

(unit)

Nilai

Lama

(unit)

Nilai

Sekarang

(unit)

Lama

Pemakaian

(thn)

Nilai

Penyusutan

Alat (Rp)

1 Cangkul

2 Parang

3 Sprayer

4 Skop

5 Traktor

Jumlah

7. Penerimaan Usahatani

No Jenis

tanaman

Luas Lahan Produksi

(kg)

Harga (Rp) Nilai (Rp)

1 Padi

Jumlah

Page 69: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

57

Lampiran 2. Peta Lokasi Penelitian Di Desa Lembang Panai Kelurahan Gantarang

Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa

Page 70: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

79

Lampiran 15: Dokumentasi Penelitian Usahatani Padi Tanam Pindah Dan Tabur

Benih Langsung Di Kelurahan Gantarang Kecamatan

Tinggimoncong Kabupaten Gowa

Gambar 1. Wawancara dengan responden petani padi

Gambar 2, wawancara dengan responden petani padi

Page 71: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

80

Gambar 3:Bibit Padi Tanam Pindah

Gambar 4: Padi Tabur Benih Langsung

Page 72: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

81

Gambar 5: Bibit padi tanam pindah yang sudah dipindahkan

gambar 6: Pemeliharaan tanaman padi

Page 73: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

82

Gambar 7 : alat yang digunakan dalam budidaya

Page 74: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI TANAM PINDAH DAN …

83

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Gowa 21 Oktober 1992,

tepatnya di Desa Lembang Panai Kelurahan Gantarang

Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa dari Ayah

Rahim dan Ibu Dombong. Penulis merupakan anak

Terakhir dari tujuh bersaudara.

Penulis menyelesaikan pendidikan di SD Inpres Lembang panai pada

tahun 2004, kemudian melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri Satu

Tinggimoncong dan tamat pada tahun 2007. Pada tahun yang sama penulis

melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri Satu Tinggimoncong dan tamat pada

tahun 2010.

Penulis lulus seleksi dan diterima di Universitas Muhammadiyah

Makassar pada tahun 2011 dengan mengambil Jurusan Agribisnis Fakultas

Pertanian. Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah Magang di Kantor

PERTANI Makassar.

Tugas akhir dalam pendidikan tinggi diselesaikan dengan menulis Skripsi

yang berjudul “Analisis Pendapatan Usahatani Padi Tanam Pindah Dan Tabur

Benih Langsung Di Kelurahan Gantarang Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten

Gowa”.