140
ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER (UNBK) PADA MADRASAH ALIYAH DI KOTA TANGERANG SELATAN (Studi Kasus di MAN 1 Kota Tangerang Selatan dan MA Al Amanah Al Gontory) Oleh: USWATUN KHASANAH NIM: 21160181000029 PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020 M./ 1441 H.

ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER

(UNBK) PADA MADRASAH ALIYAH DI KOTA TANGERANG SELATAN

(Studi Kasus di MAN 1 Kota Tangerang Selatan dan MA Al Amanah Al

Gontory)

Oleh:

USWATUN KHASANAH

NIM: 21160181000029

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020 M./ 1441 H.

Page 2: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian
Page 3: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian
Page 4: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian
Page 5: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian
Page 6: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

i

ABSTRAK

“ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER

(UNBK) PADA MADRASAH ALIYAH DI KOTA TANGERANG SELATAN”

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis

Komputer (UNBK) pada Madrasah Aliyah di Kota Tangerang Selatan, mengidentifikasi

dampaknya serta menganalisis faktor penghambatnya. Penelitian ini merupakan penelitian

kualitatif dengan pendekatan analisis untuk mengetahui lebih jauh tentang pelaksanaan

UNBK pada Madrasah Aliyah di Kota Tangerang Selatan. Penelitian dilaksanakan dengan

triangulasi teknik pengumpulan dan pengolahan data. Hasil dari penelitian ini sebagai

berikut: pelaksanaan UNBK terdiri dari beberapa tahap. Pertama, tahap persiapan, yaitu

mempersiapkan perangkat keras komputer, sosialisasi UNBK, pendataan madrasah,

verifikasi sarana dan prasarana, pelatihan personalia mengenai tahapan UNBK dan

penetapan jadwal kegiatan UNBK. Kedua, tahap pengelolaan, pada tahapan pengelolaan

antara lain pengorganisasian sumber daya madrasah, sarana dan prasarana, peserta didik

dan sistem UNBK. Ketiga, tahap pelaksanaan, madrasah melakukan pengaktifan sistem

UNBK pada komputer server lokal madrasah dan penyettingan komputer client atau

peserta yang dilakukan oleh proktor dan teknisi. Selain itu, tahap pelaksanaan yang

dilakukan disini adalah berkaitan dengan proses pengaktifan komputer server lokal

madrasah pada server pusat dan melakukan proses sinkronisasi secara online sehingga

komputer client atau peserta yang digunakan pada ruang ujian siap digunakan.

Selanjutnya, pelaksanaan UNBK pada Madrasah Aliyah di Kota Tangerang Selatan

memiliki faktor penghambat dalam proses pelaksanaannya. Adapun faktor tersebut (1)

penyediaan perangkat keras komputer yang belum sesuai dengan jumlah peserta

ujian; (2) fasilitas sarana internet; dan (3) server UNBK pusat. Selain itu, mengenai

dampak daripada pelaksanaan UNBK pada Madrasah Aliyah di Kota Tangerang Selatan

ialah, pertama, model UNBK diharapkan mampu menjadi pola ujian nasional yang

kredibel, transparan, dan terintegritas yang bisa dilakukan oleh setiap satuan

pendidikan yang ada, termasuk madrasah yang ada di daerah terdepan, terluar dan

terpencil. Kedua, UNBK memberi keuntungan antara lain menghemat biaya

penggandaan, memudahkan distribusi bahan, mudah menjangkau seluruh wilayah,

keamanan, mudah proses skoring dan memudahkan mencetak sertifikat hasil ujian

nasional. Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

melalui UNBK terjadi karena proses distribusi bahan dapat dilakukan secara

sederhana yaitu melalui internet dari pusat langsung ke madrasah penyelenggara

Ujian Nasional.

Kata Kunci: Analisis, Ujian Nasional Berbasis Komputer, Madrasah Aliayah

Page 7: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

ii

ABSTRACT

“ANALYZE OF THE IMPLEMENTATION OF COMPUTER-BASED

NATIONAL EXAM (UNBK) IN MADRASAH ALIYAH KOTA TANGERANG

SELATAN”

This research aims to analyze the implementation of the Computer-Based

National Examination (UNBK) in Madrasah Aliyah Kota Tangerang Selatan,

identify the impact and analyze the inhibiting factors. This research is a qualitative

research with an analytical approach to find out more about the implementation of

UNBK in Madrasah Aliyah Kota Tangerang Selatan. The research was carried out

by triangulating data collection and processing techniques. The results of this

study are as follows: the implementation of UNBK consists of several stages. First,

the preparation phase, which is preparing computer hardware, UNBK

socialization, madrasah data collection, verification of facilities and infrastructure,

personnel training on the UNBK stages and setting the schedule for UNBK

activities. Second, the management stage, at the management stage includes

organizing madrasa resources, facilities and infrastructure, students and the

UNBK system. Third, the implementation phase, the madrasah activates the UNBK

system on the local madrasa computer server and the client or participant

computer setup carried out by the proctor and technician. In addition, the

implementation phase carried out here is related to the process of activating the

madrasah local server computer on the central server and synchronizing online so

that the client computer or participants used in the exam room are ready for use.

Furthermore, the implementation of UNBK in Madrasah Aliyah Kota Tangerang

Selatan has inhibiting factors in the implementation process. As for these factors

(1) the provision of computer hardware that is not yet in accordance with the

number of examinees; (2) internet facilities; and (3) central UNBK server. In

addition, regarding the impact of the implementation of UNBK on Aliyah

Madrasas in South Tangerang City, first, the UNBK model is expected to be a

credible, transparent, and integrated national examination pattern that can be

carried out by any existing education unit, including madrasah in the regions

leading, outermost and remote. Second, UNBK provides benefits such as saving

duplication costs, facilitating material distribution, easily reaching all regions,

security, easy scoring process and facilitating the printing of certificates of

national examination results. Third, the ease in the distribution of questions and

exam materials through UNBK occurs because the process of distribution of

materials can be done simply, namely through the internet from the center directly

to the madrasah that organizes the National Examination.

Keywords: Analyze, Computer-Based National Examination (UNBK), Madrasah

Aliyah

Page 8: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

iii

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi adalah mengalih aksarakan suatu tulisan ke dalam aksara lain.

Misalnya, dari aksara Arab ke aksara Latin.

Berikut ini adalah Surat keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan RI Nomor: 158 Tahun 1987 - Nomor: 0543 b/u/1997 tentang Transliterasi

Arab-Latin yang peneliti gunakan dalam penulisan Tesis ini.

A. Konsonan

ARAB NAMA Latin KETERANGAN RUMUS*

- - - Alif ا

- Ba‟ B Be ة

- Ta‟ T Te ت

Ṡa‟ Ṡ Es dengan titk di atas 1e60 & 1e61 ث

- Jim J Je ج

Ḥa‟ Ḥ Ha dengan titik di bawah 1e24 & 1e25 ح

- Kha Kh Ka dan ha خ

- Dal D De د

Żal Ż Zet dengan titik di atas 017b & 017c ذ

- Ra‟ R Er ر

- Zai Z Zet ز

- Sin S Es ش

- Syin Sy Es dan ye ش

Ṣad Ṣ Es dengan titik di bawah 1e62 & 1e63 ص

Ḍaḍ Ḍ De dengan titik di bawah 1e0c & 1e0d ض

Ṭa Ṭ Te dengan titik di bawah 1e6c & 1e6d ط

Ẓa Ẓ ظZet dengan titik di

bawah 1e92 & 1e93

_„ Ain „ Koma terbalik di atas„ ع

Gain G Ge غ

Fa F Fa ف

Qaf Q Qi ق

Kaf K Ka ك

Lam L El ل

Mim M Em م

Nun N En ى

Wau W We و

Ha‟ H Ha ه

‟_ Hamzah ‟ Apostrof ء

Ya‟ Y Ye ي *

Rumus hanya dipergunakan untuk font yang tidak ada di kibor komputer gunanya

untuk mempermudah. Rumus dioperasikan dengan cara mengetik kode yang tersedia

lalu klik alt+x (kode pertama untuk huruf kapital dan kode kedua untuk huruf kecil).

Page 9: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

iv

B. Vokal

1. Vokal Tunggal

Tanda Vokal Nama Latin Keterangan

Fatḥah A A ا

Kasrah I I ا

Ḍammah U U ا

Contoh:

su‟ila :سئل kataba dan :كتت

2. Vokal Rangkap

Tanda Vokal Nama Latin Keterangan

Fatḥah dan ya‟ sakin Ai A dan I ى ي

Fatḥah dan wau sakin Au A dan U ى و

Contoh:

kaifa dan :كيف ل و ḥaula =ح

3. Vokal Panjang

Tanda Vokal Nama Latin Keterangan Rumus

Fatḥah dan alif Ā A dengan garis di atas 100 & 101 ى ب

Kasrah dan ya‟ Ī I dengan garis di atas 12a & 12b ى ي

Ḍammah dan wau Ū U dengan garis di atas 16a & 16b ى و

Contoh:

ل qīla dan : ق ي ل qāla : ق بل yaqūlu : ي ق و

C. Ta’ Matrbuṭah 1. Transliterasi untuk ta‟ matrbuṭah hidup

Ta‟ matrbuṭah yang hidup atau yang mendapat harakat Fatḥah, Kasrah, dan

Ḍammah, transliterasinya adalah “T/t”.

2. Transliterasi untuk ta‟ matrbuṭah mati

Ta‟ matrbuṭah yang mati atau mendapat harakat sakin, transliterasinya

adalah “h”.

Contoh:

.ṭalḥah : طلحة

3. Transliterasi untuk ta‟ matrbuṭah jika diikuti oleh kata yang menggunakan kata

sandang “al-” dan bacaannya terpisah maka ta‟ matrbuṭah ditransliterasikan

dengan “h”.

Contoh:

rauḍah al-aṭfāl : روضةالأطفبل

al-Madīnah al-Munawwarah : الودينةالونورة

D. Huruf Ganda (Syaddah atau Tasydīd) Transliterasi Syaddah atau Tasydīd yang dalam sistem tulisan Arab

dilambangkan dengan tanda tasydīd ( dalam transliterasi dilambangkan dengan ,(ى

huruf yang sama (konsonan ganda).

Contoh:

Page 10: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

v

rabbanā : رث نب

ل nazzala : نس

E. Kata sandang alif-lam “ال” Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan hurug alif-lam

ma„rifah “ال”. Namun dalam transliterasi ini, kata sandang dibedakan atas kata

sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti oleh huruf

qamariyah.

1. Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah

Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah ditransliterasikan sesuai

dengan bunyi yaitu “ال” diganti huruf yang sama dengan huruf yang mengikuti

kata sandang tersebut.

Contoh:

جل ar-rajulu : الر

as-sayyidah : السي دة

2. Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah

Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah ditransliterasikan sesuai dengan

aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan bunyinya. Huruf sandang

ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya dan dihubungkan dengan tanda

sambung (-). Aturan ini berlaku untuk kata sandang yang diikuti oleh huruf

syamsiyah maupun kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah.

Contoh:

al-qalamu : القلن

al-falsafah : الفلسفة

F. Hamzah

Aturan transliterasi huruf hamzah yaitu menjadi apostrof (‟) hanya berlaku bagi

hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Bila hamzah terletak di awal kata,

hamzah tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arab ia berupa alif.

Contoh:

an-nau‟u : النوء umirtu : اهرت syai‟un : شيئ

G. Huruf Kapital Meskipun tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital, tetapi dalam transliterasi

huruf kapital digunakan untuk awal kalimat, nama diri, dan sebagainya seperti

keterangan-keterangan dalam EYD. Awal kata sandang pada nama diri tidak

menggunakan huruf kapital kecuali jika terletak di awal kalimat.

Contoh:

Wamā Muhammadun illā rasūl : وهبهحودإلارسول

Abū Naṣīr al-Farābīl

Al-Gazālī

Syahru Ramaḍān al-lażī unzila fīh al-Qur‟ān

H. Lafẓ al-Jalālah (الله) Kata Allah yang didahului dengan partikel seperti huruf jar dan huruf lainnya,

atau berkedudukan sebagai muḍāf ilaih (frasa nomina), ditransliterasi tanpa huruf

hamzah.

Contoh:

dīnullāh : دينبلله

Page 11: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

vi

billāh : ثبلله

Adapun ta‟ matrbuṭah di akhir kata yang betemu dengan lafẓ al-jalālah,

ditransliterasikan dengan huruf “t”.

Contoh:

hum fī raḥmatillah : هنفيرحوةالله

I. Penulisan Kata Arab yang Lazim digunakan dalam Bahasa Indonesia Kata, istilah, dan kalimat Arab yang ditransliterasi adalah kata, istilah atau

kalimat yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia. Kata, istilah atau kalimat

yang sudah lazim dan menjadi bagian dari pembendaharaan bahasa Indonesia, atau

sudah sering ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia, tidak lagi ditulis menurut cara

transliterasi di atas. Misalnya kata al-Qur‟an dari al-Qur‟ān, Sunah dari sunnah. Kata

al-Qur‟an dan sunah sudah menjadi bahasa baku Indonesia maka ditulis seperti bahasa

Indonesia. Namun, bila kata-kata tersebut menjadi bagian dari satu rangkaian teks

Arab, maka harus ditransliterasi secara utuh.

Contoh:

Fī ẓilāl al-Qur‟ān As-Sunnah qabl at-tadwīn

Page 12: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil „alamin, puji syukur panjatkan kehadirat Allah swt. Sang

pemilik langit dan bumi beserta isinya. Sang pemberi limpahan rahmat, hidayah,

inayah, nikmat dan karunia kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam semoga

senantiasa tercurah kepada baginda alam, sang revolusioner sejati yang menuntun

umatnya menuju jalan penuh keridhaan Allah swt. dan khotaman nabiyyin yaitu

baginda Nabi Muhammad saw. Dan kepada keluarganya, para sahabatnya, tabi‟at

tabi‟in, ulama salafussholih, para syuhada, para sholihin dan seluruh kaum

muslimin serta muslimat sampai kepada umatnya saat ini. Mudah-mudahan di

akhirat kelak semua mendapatkan ridho Allah swt. dan syafaat Nabi Muhammad

saw. Amin.

Penyelesaian tesis ini merupakan prasyarat untuk menyelesaikan studi pada

Program Magister Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari

bahwa tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang dihadapi. Namun berkat

dukungan dan doa dari berbagai pihak, hambatan dan kesulitan tersebut dapat

terlewati. Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih

sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan berupa

arahan, bimbingan, dan lainnya selama proses penyelesaian tesis ini. Ucapan terima

kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya tersebut penulis sampaikan kepada

yang terhormat:

1. Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr.

Amany Lubis, M.A., beserta jajarannya.

2. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Dr. Sururin, M.A., beserta jajarannya.

3. Ketua Program Magister Manajemen Pendidikan Islam, Dr. Jejen Musfah,

M.A., beserta jajarannya, yang telah memberikan pelayanan akademik

dengan memuaskan.

4. Pembimbing, Dr. Jejen Musfah, M.A., yang telah memberikan bimbingan,

arahan, wawasan dan nasehat dengan penuh kesabaran, ketekunan serta

keikhlasan.

5. Seluruh Dosen Program Magister FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah memberikan ilmu baik secara tersirat maupun tersurat kepada

penulis.

6. Staff Program Magister FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

membantu dan memberikan layanan akademik dengan sangat baik.

Page 13: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

viii

7. Seluruh civitas akademika MAN 1 Kota Tangerang Selatan dan MA Al

Amanah Al Gontory, yang telah bersedia memberikan izin penulis untuk

melakukan penelitian dan menerima penulis dengan sangat ramah.

8. Ayahanda Drs. H. Zaenal Arifin, MM., Ibunda Hj. Titi Arifin, S.Ag., serta

seluruh keluarga tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, semangat,

pelajaran hidup, nasehat, dan dukungan lainnya baik dari segi riil maupun

materiil.

9. Bapak mertua Dr. H. A. Bazary Syam, M.Si., beserta Ibu Hj. Yayah

Sa‟diah, S.Pd., yang selalu memberikan kasih sayang, semangat, pelajaran

hidup, nasehat, dan dukungan.

10. Kepada Suami Tercinta, Imat Miftahul Tamamy, M.M. yang telah banyak

memberikan dukungan dan motivasi dengan sabar serta penuh kasih sayang

kepada penulis.

11. Ananda Mundzir Tamamy Arifin Syam, buah hati tersayang senantiasa

menjadi penyemangat dan pelipur lara.

12. Seluruh sahabat seperjuangan Angkatan Pertama Prodi Magister

Manajemen Pendidikan Islam, bil khusus Alm. Dede Munandar, M.Pd yang

telah memberikan kenangan indah, semangat dan motivasi saat berada di

bangku perkuliahan kepada penulis.

13. Kepada semua pihak yang ikut andil dan telah membantu penyelesaian tesis

ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhirnya kepada yang telah penulis sebutkan, hanya do‟a yang dapat

dipanjatkan kepada Yang Maha Kuasa, semoga Allah swt. yang membalasnya

dengan balasan yang berlipat ganda. Amin.

Jakarta, 27 April 2019

Penulis,

Uswatun Khasanah

Page 14: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN KARYA SENDIRI

ABSTRAK ............................................................................................................ i

PEDOMAN TRANSLITERASI .......................................................................... iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah .................... 4

1. Identifikasi Masalah ............................................................ 5

2. Pembatasan Masalah ........................................................... 5

3. Perumusan Masalah ............................................................ 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 6

1. Tujuan Penelitian ................................................................ 6

2. Manfaat Penelitian .............................................................. 6

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL

A. Kajian Teoritis .......................................................................... 8

1. Pengertian Ujian Nasional Berbasis Komputer ………….... 8

2. Kebijakan Ujian Nasional Berbasis Komputer ................... 14

3. Tujuan Ujian Nasional Berbasis Komputer ........................ 16

4. Implementasi Kebijakan Ujian Nasional Berbasis Komputer 17

5. Konsep Peningkatan Mutu Pendidikan melalui UNBK ....... 20

B. Penelitian Relevan ..................................................................... 24

C. Kerangka Konseptual ................................................................ 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 27

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian ................................................ 27

C. Data dan Sumber Data .............................................................. 28

1. Data .................................................................................... 28

2. Sumber Data ....................................................................... 28

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 29

E. Teknik Analisa Data .................................................................. 29

F. Uji Keabsahan Data .................................................................. 30

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Lokasi Penelitian

1. Gambaran Umum MAN 1 Kota Tangerang Selatan ........... 31

a. Lokasi MAN 1 Kota Tangerang Selatan ....................... 33

b. Sejarah MAN 1 Kota Tangerang Selatan ..................... 33

Page 15: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

x

c. Visi, Misi dan Tujuan MAN 1 Kota Tangerang Selatan 34

d. Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran ........................ 34

e. Data Pimpinan, Tenaga Pendidik dan Kependidikan .... 34

f. Data Peserta Didik MAN 1 Kota Tangerang Selatan..... 35

g. Data Sarana dan Prasarana …………………………… 35

2. Gambaran Umum MA Al Amanah Al Gontory ................... 35

a. Sejarah MAN 1 Kota Tangerang Selatan ..................... 35

b. Visi, Misi, dan Tujuan MA Al Amanah Al Gontory ..... 36

c. Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran ........................ 36

d. Data Pimpinan, Tenaga Pendidik dan Kependidikan .... 37

e. Data Peserta Didik ........................................................ 37

B. Temuan Penelitian dan Pembahasan ......................................... 37

1. Kebijakan Ujian Nasional Berbasis Komputer pada Madrasah

Aliyah di Kota Tangerang Selatan ...................................... 38

2. Analisis Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer

pada Madrasah Aliyah di Kota Tangerang Selatan ............. 40

a. Tahap Persiapan ............................................................ 41

b. Tahap Pengelolaan ....................................................... 44

c. Tahap Pelaksanaan ....................................................... 55

3. Faktor Penghambat Ujian Nasional Berbasis Komputer

pada Madrasah Aliyah di Kota Tangerang Selatan ............. 59

4. Dampak Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer

pada Madrasah Aliyah di Kota Tangerang Selatan .............. 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................... 64

B. Saran ......................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 67

LAMPIRAN ……………………………………………………………………… 68

Page 16: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rencana Pemetaan Waktu Penelitian .................................................... 24

Tabel 4.1 Daftar Kepala MAN 1 Kota Tangerang Selatan…. ............................... 30

Tabel 4.2 Daftar Nama Tenaga Pendidik MAN 1 Kota Tangerang Selatan ........... 33

Tabel 4.3 Daftar Nama Tenaga Kependidikan MAN 1 Kota Tangerang Selatan... 34

Tabel 4.4 Rekap Jumlah Siswa Tahun Ajaran 2017-2018 .................................... 35

Tabel 4.5 Daftar Sarana MAN 1 Kota Tangerang Selatan ..................................... 36

Tabel 4.6 Daftar Prasarana MAN 1 Kota Tangerang Selatan ................................ 37

Tabel 4.7 Daftar Ekstrakurikuler MAN 1 Kota Tangerang Selatan ....................... 37

Tabel 4.8 Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan MA Al Amanah Al Gontory 41

Tabel 4.9 Rekap Jumlah Siswa Tahun Ajaran 2017-2018 MA Al Amanah........... 42

Tabel 4.10 Daftar Ekstrakurikuler MA Al Amanah Al Gontory .............................. 42

Tabel 4.11 Jadwal UNBK Madrasah Aliyah ........................................................... 50

Page 17: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ........................................................................... 23

Page 18: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 POS UNBK Tahun Ajaran 2017-2018

Lampiran 2 Pedoman Observasi

Lampiran 3 Pedoman Wawancara

Lampiran 4 Pedoman Studi Dokumen

Lampiran 5 Dokumentasi/ Foto-Foto

Lampiran 6 Kebijakan UNBK Tahun Ajaran 2017-2018

Page 19: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penggunaan teknologi pembelajaran semakin kuat pengaruhnya seiring

dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang telah

merambah kehidupan masyarakat. Pembelajaran menggunakan TIK sering

disebut dengan e-learning yang merupakan proses pembelajaran melalui

penggunaan teknologi atau internet pada khususnya atau pembelajaran berbasis

komputer (Nurchaili, 2010: 648). Penggunaan internet dalam proses

pembelajaran menjadikan proses pembelajaran berbeda dengan pembelajaran

yang dilakukan pendidik sebelum mengenal TIK sehingga akan menarik

perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran. Untuk itu, pemanfaatan

TIK ini menyebabkan proses pembelajaran dapat terlaksana tanpa ada

pembatasan waktu sepanjang peserta didik mau melakukannya.

Dengan demikian maka pemanfaatan TIK dalam pembelajaran diyakini

dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan peserta didik lebih mudah untuk

menerima materi pembelajaran. Selain untuk menerima materi pembelajaran,

TIK juga dapat dimanfaatkan untuk mengukur penilaian pencapaian hasil

belajar peserta didik dalam proses pembelajaran. Ujian akhir merupakan

penilaian pencapaian kompetensi peserta didik selama mengikuti proses

pembelajaran di satuan pendidikan.

Tujuan ujian akhir adalah untuk memeroleh gambaran pencapaian

kompetensi peserta didik selama mengikuti pendidikan yang meliputi aspek

pengetahuan, keterampilan, dan sikap (Basuki dan Hariyanto, 2014). Ujian

akhir yang dilakukan Pemerintah dalam sistem pendidikan nasional, saat ini

disebut Ujian Nasional, adalah sebagai upaya penilaian pencapaian kompetensi

nasional pada kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu mata pelajaran

yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

Ujian Nasional (UN) ini diselenggarakan oleh pemerintah yang meliputi aspek

pengetahuan (akademis), sedang aspek keterampilan dan sikap diserahkan

kepada masing-masing satuan pendidikan. Saat ini Pemerintah telah

melaksanakan UN dalam bentuk tertulis (paper and pencil test-PBT) dan

berbasis komputer (computer based test-CBT) dengan bentuk soal pilihan

ganda sedangkan bentuk penilaian untuk aspek keterampilan dan sikap

Page 20: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

2

biasanya satuan pendidikan melakukan penilaian praktik, produk, proyek, dan

observasi. UN model CBT yang disebut Ujian Nasional Berbasis Komputer

(UNBK) merupakan pelaksanaan ujian berbasis komputer dengan soal yang

setara dengan ujian model PBT.

UNBK adalah sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan

komputer sebagai media ujiannya. Dalam pelaksanaannya, UNBK hanya

diselenggarakan pada sekolah yang sudah siap baik dari segi infrastruktur,

sumber daya manusia, maupun peserta ujian. Infrastruktur sejauh mungkin

memanfaatkan laboratorium komputer yang ada di sekolah (Puspendik, 2015:

4). Dengan demikian, khusus untuk pelaksanaan UNBK di satuan pendidikan

harus memenuhi persyaratan yang ditentukan.

Nurhidayat (2016: 2) menjelaskan secara konseptual UNBK ini tidak

menggunakan metode online secara mutlak yang memerlukan koneksi jaringan

internet yang luas. Kebutuhan internet untuk online hanya diperlukan pada saat

pengkoneksian dengan server pusat. Pengkoneksian atau proses sinkronisasi

ini dilakukan hanya untuk kebutuhan proses downloading pendistribusian

soal UN dan pengolahan hasil ujian yang berupa pengiriman hasil ujian siswa

kepada server pusat. Untuk pengerjaan soal oleh siswa secara konseptual

dilakukan secara offline dengan menggunakan komputer sekolah yang tidak

terkoneksi dengan internet. Hal ini sesuai dengan pemanfaatan TIK di dunia

Pendidikan yang dapat meningkatkan efektifitas pada proses penilaian

pencapaian hasil belajar peserta didik.

Berdasarkan hasil penelitian Pakpahan (2016: 19) mengenai UNBK,

menjelaskan bahwa hambatan utama pelaksanaan UNBK antara lain penyiapan

perangkat keras komputer, sarana internet, dan dukungan para pemangku

kepentingan. Penyediaan perangkat keras komputer dengan jumlah besar

memang menjadi masalah tersendiri di sekolah. Biaya yang dikeluarkan untuk

pembelian komputer baru tentunya memerlukan biaya yang besar.

Sarana internet merupakan sarana pendukung utama dalam pelaksanaan

UNBK, sedang dengan model offline, internet merupakan penunjang saja.

Dalam pelaksanaan UNBK, keberadaan internet merupakan yang utama dan

semakin besar kapasitas internet menyebabkan UNBK secara langsung dapat

dilakukan sehingga mengurangi biaya-biaya yang dibutuhkan seperti model

PBT. Selanjutnya, pemangku kepentingan seperti kepala sekolah dan pejabat

dinas pendidikan, yang belum memahami atau menyadari keuntungan

pelaksanaan UNBK cenderung untuk menolak pelaksanaan UNBK.

Page 21: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

3

Memperbaiki pelaksanaan UNBK pada satuan pendidikan merupakan

tindakan yang harus segera dilakukan oleh setiap pihak yang bertanggung

jawab terhadap sekolah. Harus ada komitmen bersama dalam rangka

mensukseskan pelaksanaan penilaian pencapaian menggunakan sistem UNBK.

Hal ini dikarenakan aspek keamanan dalam UNBK lebih baik dibandingkan

dengan UN menggunakan model PBT. Aspek keamanan dalam

penyelenggaraan UN merupakan aspek yang turut memengaruhi kualitas

pelaksanaan ujian. Sehingga meminimalisir kebocoran soal ujian sebelum

pelaksanaan hari ujian berlangsung.

Selain itu, menurut Oloan (kompasiana.com, 2017) ada beberapa manfaat

yang harus diperhatikan secara mengapa UNBK ini sangat perlu untuk

dipertahankan sebagai ujian yang sifatnya berkelanjutan secara nasional.

Pertama, UNBK telah mampu menempatkan siswa sebagai pelaku teknologi

yang bermanfaat, dimana mereka dihadapkan pada kemampuan untuk

mengoperasikan perangkat komputer dan mengaplikasikan pengetahuan belajar

TIK mereka selama ini dalam tajuk UNBK. Kedua, UNBK telah mampu

menumbuhkan sikap dan minat belajar untuk mempersiapkan diri mereka

dengan baik, dan menumbuhkan sikap disiplin terhadap diri dan waktu, dimana

siswa ‘dipaksa’ untuk disiplin hadir sesuai dengan sesi ujiannya dan tidak boleh

terlambat, apalagi tidak hadir, karena ini akan sangat merugikan dirinya sendiri.

Ketiga, dengan kualitas soal UNBK setara dengan soal-soal Perguruan Tinggi

Negeri, maka diharapkan UNBK ini kedepannya bisa menjadi solusi juga

dalam menerima mahasiswa baru seutuhnya, artinya tidak ada lagi ujian-ujian

lain, tetapi berpatokan pada nilai UNBK sehingga menghemat biaya, terjamin

kejujurannya dan dapat meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia karena

sudah mengutamakan kejujuran.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat dipahami, bahwa pemanfaatan TIK

dalam bentuk UNBK di bidang pendidikan juga merupakan suatu hal yang

sifatnya urgent di masa kini. Dengan konsep sharing informasi tanpa batas dan

waktu yang ditawarkan, pemanfaatan TIK mampu menciptakan sebuah iklim

pembelajaran yang lebih kompetitif, lebih dinamis dan lebih menarik dimana

hal tersebut akan mampu meningkatkan mutu pendidikan itu sendiri.

Perkembangan Teknologi yang sangat pesat dewasa ini memiliki pengaruh

yang cukup signifikan juga terhadap proses belajar mengajar. Teknologi

mampu mengurangi gap level pendidikan antara daerah yang satu dengan yang

lain. Selain itu, teknologi juga mampu meningkatkan kualitas pengajaran itu

sendiri. Hal tersebut akan menjadi salah satu fokus penelitian ini, yakni tentang

Page 22: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

4

analisis pelaksanaan UNBK pada tingkat satuan pendidikan sebagai upaya

meningkatkan mutu pendidikan.

Pelaksanaan UNBK pada tingkat Madrasah Aliyah di Kota Tangerang

selatan pada awal pelaksanaan harus mempersiapkan perangkat komputer

terlebih dahulu, selanjutnya sekolah mengikuti kegiatan sosialisasi yang di

selenggarakan oleh kementrian pusat maupun yang diadakan di sekolahnya

masing-masing. Khusus bagi MA Negeri pihak Kementrian Agama

memberikan bantuan langsung berupa komputer kepada MA yang masih

kekurangan komputer di laboratorium madrasahnya. (Rojak, 22 januari 2019)

Selanjutnya, pelaksanaan UNBK di MAN 1 Kota Tangerang Selatan

menurut (Lubis, 24 Januari 2019). Sebelum pelaksanaan UNBK pihak sekolah

mengisi form bahwasannya MAN 1 Kota Tangerang Selatan sudah siap

mengikuti UNBK. Mengikuti kegiatan sosialisasi terkait persiapan dan

kesiapan yang dilakukan oleh para pemangku kepentingan yang ada di sekolah.

Di harapkan dalam pelaksanaan UNBK di MAN 1 Kota Tangerang Selatan

dapat berjalan dengan lancer, aman dan tertib.

Sedangkan pelaksanaan UNBK di MA Al Amanah Al Gontory tidak jauh

beda dengan MAN 1 Kota Tangerang Selatan, mengajukan form kesiapan

untuk mengikuti kegiatan UNBK serta mengikuti kegiatan sosialisasi sebelum

pelaksanaan UNBK. Hanya saja kepala sekolah MA Al Amanah Al Gontory

mengatakan untuk penyediaan srana dan prasarana terutama komputer, murni

dari yayasan yang menyediakan. Karena ini adalah madrasah swasta.

Dalam penelitian di MAN 1 dan MA Al Amanah Al Gontory dalam

melaksankan UNBK dapat berjalan sesuai dengan prosedur dari kementrian

Pendidikan pusat. Karena sebelum pelaksanaan di harapkan para pemangku

kebijakan di sekolah dapat memberikan sosialisasi serta pendataan madrasah

yang memang siap melaksanakan UNBK. Serta kesiapan sarana dan prasarana

penunjang pelaksanaan UNBK sudah dalam kondisi yang baik agar pada saat

pelaksanaan tidak terjadi hambatan maupun kendala.

Selanjutnya, mengenai rencana lokasi penelitian yang akan dilakukan oleh

peneliti yaitu, di daerah Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten. Adapun

mengenai jenjang pendidikan yang akan diteliti yaitu pendidikan tingkat

menengah atas, lebih tepatnya pada satuan pendidikan Madrasah Aliyah (MA).

Jadi, penilitian ini dilaksanakan pada MAN 1 dan MA Al Amanah Al Gontory

yang ada di wilayah Kota Tangerang Selatan.

Page 23: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

5

Untuk itu, maka penelitian ini akan diberikan judul penelitian Analisis

Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada Madrasah

Aliyah di Kota Tangerang Selatan. (Studi Kasus di MAN 1 Kota

Tangerang Selatan dan MA Al Amanah Al Gontory. )

B. Identifikasi Masalah Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat mengetahui

masalah yang dapat diidentifikasi terdiri dari permasalahan-permasalahan

sebagai berikut:

a. Belum meratanya pelaksanaan UNBK yang diselenggarakan di Kota

Tangerang Selatan. Karena ada beberapa sekolah yang belum siap baik

dari segi infrastruktur, SDM, maupun peserta ujian. Dan juga khusus

untuk pelaksanaan UNBK di satuan pendidikan harus memenuhi

persyaratan yang telah ditentukan oleh Dinas Pendidikan.

b. Kurang efektifnya pelaksanaan UNBK antara lain penyiapan perangkat

keras komputer, sarana internet, dan dukungan para pemangku

kebijakan sekolah.

c. Belum optimalnya pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

(TIK) dalam bentuk UNBK di bidang Pendidikan. Dengan konsep

sharing informasi tanpa batas dan waktu yang ditawarkan, pemanfaatan

TIK mampu menciptakan sebuah iklim pembelajaran yang lebih

kompetitif, lebih dinamis dan lebih menarik dimana hal tersebut akan

mampu meningkatkan mutu pendidikan itu sendiri.

2. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, nampak bahwa masalah-

masalah tersebut sangat penting untuk dijawab. Namun permasalahan

tersebut terlalu luas, mengingat keterbatasan waktu, materi, tenaga, dan

kemampuan peneliti, maka diperlukan pembatasan masalah. Pembatasan

masalah yang akan dikaji dan diteliti secara komprehensif dalam penelitian

ini adalah tentang Analisis Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer

Page 24: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

6

(UNBK) pada Madrasah Aliyah di Kota Tangerang Selatan. (Studi Kasus di

MAN 1 Kota Tangerang Selatan dan MA Al Amanah Al Gontory)

3. Rumusan Masalah

Mengenai rumusan masalah penelitian ini dapat dijabarkan sebagai

berikut:

a. Bagaimana pelaksanaan UNBK pada MAN 1 & MA Al-Amanah Al

Gontory Kota Tangerang Selatan?

b. Apa faktor penghambat pelaksanaan UNBK pada MAN 1 & MA

Al- Amanah Al Gontory Kota Tangerang Selatan?

c. Bagaimana dampak pelaksanaan UNBK pada MAN 1 & MA Al-

Amanah AlGontory Kota Tangerang Selatan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis dan memahami beberapa

hal mengenai fokus penelitian, yaitu:

a. Menganalisis pelaksanaan UNBK pada MAN 1 & MA Al-Amanah

AlGontory Kota Tangerang Selatan.

b. Mengidentifikasi implikasi pelaksanaan UNBK pada MAN 1 & MA Al-

Amanah AlGontory Kota Tangerang Selatan

c. Menganalisis faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan UNBK

pada MAN 1 & MA Al-Amanah AlGontory Kota Tangerang Selatan.

2. Manfaat Penelitian

Mengenai manfaat penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:

a. Pemangku kebijakan sekolah seperti: kepala sekolah dan dinas

pendidikan, yaitu sebagai bahan pertimbangan melakukan analisis

kebijakan pendidikan dan membuat kebijakan pendidikan.

b. Pengelola madrasah, yaitu sebagai pedoman untuk melakukan persiapan

pelaksanaan UNBK secara komprehensif.

Page 25: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

7

c. Akademisi, yaitu sebagai bahan kajian untuk melakukan penelitian

selanjutnya mengenai pemanfaatan TIK dalam pembelajaran.

Page 26: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

8

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL

A. Kajian Teori

1. Pengertian Ujian Nasional Berbasis Komputer

Dalam sistem pendidikan nasional, ujian akhir sudah ada sejak masa

kemerdekaan (bahkan di masa penjajahan) hingga kini dengan sebutan yang

berbeda-beda. Dewasa ini, ujian akhir oleh pemerintah disebut Ujian Nasional

sebagai bagian dari evaluasi sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa dalam rangka

mengendalikan mutu pendidikan secara nasional perlu dilakukan evaluasi sebagai

bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan. Dinyatakan lebih lanjut dalam pasal 58 ayat 2 bahwa evaluasi

dilakukan oleh lembaga mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan dan

sistematik untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan. Sebelum

membahas tentang ujian nasional, penulis akan membahas mengenai evaluasi

berserta ruang lingkupnya.

Miller (2008) mendefinisikan evaluasi sebagai: “a qualitative judgment that

uses measurement result from test and asesment information to assign grade.”

Definisi ini diartikan bahwa evaluasi adalah kegiatan pertimbangan kualitatif yang

menggunakan hasil pengukuran lewat informasi tes dan asesmen untuk

menentukan kualitas. Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi

tentang berkerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk

menentukan altenatif yang tepat dalam mengambil keputusan (Arikunto dan Jabar,

2007:01). Selain itu, pendapat yang berbeda dari Sukardi (2008:01) mengutarakan

evaluasi merupakan proses memahami, memberi arti, mendapatkan dan

mengomunikasikan informasi untuk keperluan pengambilan keputusan. Terdapat

beberapa istilah yang berkaitan dengan evaluasi, yaitu pengukuran, penilaian, dan

tes. Guba dan Lincoln (1985 : 35), mendefinisikan evaluasi sebagai “a process

for describing an evaluand and judging its merit and worth”. Sax (1980 : 18) juga

berpendapat “evaluation is a process through which a value judgement or

Page 27: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

9

decision is made from a variety of observations and from the background and

training of the evaluator”. Dari rumusan tentang evaluasi ini, dapat kita peroleh

gambaran bahwa evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan

untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) daripada sesuatu, berdasarkan

pertimbangan dan kriteria tertentu untuk membuat suatu keputusan.

Sedangkan mengenai pengukuran menurut Arikunto (2007) adalah kagiatan

membandingkan suatu hal dengan satuan ukuran tertentu sehingga sifatnya

menjadi kuantitatif. Ahmann dan Glock dalam S.Hamid Hasan (1988: 9)

menjelaskan “in the last analysis measurement is only a part, although a very

substansial part of evaluation. It provides information upon which an evaluation

can be based… Educational measurement is the process that attempt to obtain a

quantified representation of the degree to which a trait is possessed by a pupil”.

Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa pengukuran adalah suatu proses

atau kegiatan untuk menentukan kuantitas daripada sesuatu. Dalam proses

pengukuran, tentu guru harus menggunakan alat ukur (tes atau non-tes). Alat ukur

tersebut harus standar, yaitu memiliki derajat validitas dan reliabilitas yang tinggi.

Istilah penilaian merupakan alih bahasa dari istilah assessment, bukan dari

istilah evaluation. Dalam proses pembelajaran, penilaian sering dilakukan guru

untuk memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh

tentang proses dan hasil yang telah dicapai peserta didik. Artinya, Dalam

pembelajaran berarti membandingkan hasil dengan tujuan pembelajaran. Penilaian

menurut Sukiman (2012:04) merupakan proses pemberian nilai terhadap sesuatu.

Sedangkan definisi tes menurut Mardapi (2008) adalah salah satu cara atau

prosedur untuk menaksir besarnya kemampuan secara tidak langsung, yaitu

melalui respon seseorang terhadap stimulus dan pertanyaan. Sementara itu,

Anthony J.Nitko (1996 : 4) menjelaskan “assessment is a broad term defined as a

process for obtaining information that is used for making decisions about students,

curricula and programs, and educational policy”. Dalam hubungannya dengan

proses dan hasil belajar, penilaian dapat didefinisikan sebagai suatu proses atau

kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi

tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-

keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu. Jika dilihat dalam

Page 28: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

10

konteks yang lebih luas, keputusan tersebut dapat menyangkut keputusan tentang

peserta didik, keputusan tentang kurikulum dan program atau juga keputusan

tentang kebijakan pendidikan. Keputusan tentang peserta didik meliputi

pengelolaan pembelajaran,

Berdasarkan berbagai pengertian evaluasi, pengukuran, penilaian, dan tes yang

sudah dijelaskan di atas dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan untuk

mengumpulkan informasi tentang suatu kegiatan yang sedang atau sudah

berlangsung dengan cara memberi nilai dari hasil pengukuran terhadap tujuan

dengan menggunakan tes, untuk membantu memutuskan langkah yang harus

dilakukan selanjutnya. kemudian informasi itu digunakan untuk menetukan

alternatif dalam mengambil keputusan. Jika dikaitkan dengan pembelajaran maka

tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mendapatkan informasi tentang

keberlangsungan pembelajaran yang selanjutnya digunakan untuk menentukan

langkah selanjutnya agar proses pembelajaran semakin baik dan dapat mencapai

tujuan pembelajaran.

Berdasarkan rumusan pengertian tentang tes, pengukuran, penilaian dan

evaluasi yang telah penulis kemukakan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

ada jenis evaluasi atau penilaian yang mempergunakan tes secara intensif sebagai

alat pengumpulan data, seperti penilaian hasil belajar. Walaupun dalam

perkembangan terakhir tentang jenis evaluasi atau penilaian seperti ini

menunjukkan bahwa tes bukan satu-satunya alat pengumpul data. Namun

demikian harus diakui pula, bahwa tes merupakan alat pengumpul data evaluasi

dan penilaian yang paling tua dan penting. Tes bukanlah evaluasi, bahkan bukan

pula pengukuran. Tes lebih sempit ruang lingkupnya dibandingkan pengukuran,

dan pengukuran lebih sempit dibandingkan evaluasi.

Sukardi (2008:09) mengatakan minimal terdapat 6 tujuan evaluasi dalam

pembelajaran, yaitu menilai ketercapaian tujuan, mengukur macam-macam aspek

belajar yang bervariasi, untuk mengetahui pencapaian peserta didik, memotivasi

siswa, untuk menyediakan informasi untuk tujuan bimbingan dan konseling, untuk

dasar pertimbangan perubahan kurikulum. Berdasarkan tujuan evaluasi

pembelajaran diatas maka disimpulkan bahwa evaluasi pembelajaran memiliki

Page 29: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

11

tujuan untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai hasil dari proses

mencapai tujuan pembelajaran. Menggunakan informasi tersebut untuk

menentukan keputusan pada pelaksanakan program pendidikan yang sedang

berlangsung maupun yang akan dilangsungkan. Evaluasi juga bertujuan untuk

meningkat kualitas pembelajaran.

Kemudian mengenai fungsi evaluasi dalam pembelajaran, Arifin (2013:16)

menjelaskan fungsi evaluasi dalam pembelajaran dibagi menjadi enam, yaitu

secara psikologis siswa selalu butuh untuk mengetahui sejauh mana kesesuaian

hasil dari kegiatan pembelajaran yang dilakukannya dengan tujuan yang hendak

dicapai yang nantinya dijadikan pedoman menentukan langkah selanjutnya agar

prestasi belajar lebih baik, secara sosiologis evaluasi berfungsi untuk mengetaui

seberapa mampukah siswa untuk terjun ke masyarakat, dalam pengertian untuk

berkomunikasi, beradaptasi, dan lebih jauh lagi untuk membina dan

mengambangkan potensi yang ada dalam seluruh lapisan masyarakat, secara

didaktis-metodis evaluasi berfungsi untuk membantu guru dalam mengkategorikan

siswa dalam kelompok tertentu sesuai dengan kemampuannya serta membantu

dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran. Pendapat yang sejalan dengan hal

tersebut disampaikan Subali (2012:22) menjelaskan fungsi evaluasi pembelajaran

sebagai arah dan petunjuk dalam pelaksanaan pembelajaran baik guru maupun

siswa, sebagai gambaran kepada guru dan siswa tentang perkembangan baik

kemampuan maupun personalitas siswa, sehingga dapat dikenali kondisi

produktifitas siswa, sehingga dapat ditentukan langkah selanjutnya untuk

meningkatkan prestasi baik oleh guru maupun siswa, sebagai motivasi siswa agar

berusaha untuk meningkatkan prestasi, sebagai masukan untuk perbaikan dan

pelaksanaan program berikutnya, sehingga diharapkan pembelajaran berikutnya

menjadi semakin baik.

Fungsi evaluasi di atas menunjukan bahwa evaluasi sangat penting dilakukan.

Tanpa evaluasi yang dilakukan pada program yang sedang dilaksanakan atau

program yang akan dilaksanakan berupa penyempuranaan, maka akan sulit untuk

menentukan hasil yang telah dicapai. Demikian pula dengan akuntabilitas dampak

programnya tidak dapat dipertanggung jawabkan. Evaluasi dalam pendidikan

Page 30: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

12

merupakan kegiatan yang dampaknya menyangkut banyak pihak dan beberapa

aspek, yang dalam pelaksanaan setiap kegiatannya perlu dievaluasi, dikaji,

ditelaah, hambatan dan kekurangannya. Hasilnya dapat dipakai sebagai acuan

untuk kegiatan pendidikan.

Evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran,

sedangkan tes merupakan salah satu alat (instrument) pengukuran. Pengukuran

lebih membatasi kepada gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-angka) tentang

kemajuan belajar peserta didik (learning progress), sedangkan evaluasi dan

penilaian lebih bersifat kualitatif. Di samping itu, evaluasi dan penilaian pada

hakikatnya merupakan suatu proses membuat keputusan tentang nilai suatu objek.

Keputusan penilaian (value judgement) tidak hanya didasarkan kepada hasil

pengukuran (quantitative description), tetapi dapat pula didasarkan kepada hasil

pengamatan dan wawancara (qualitative description). (Arifin, 2012: 11).

Setelah membahas tentang evaluasi, selanjutnya akan mendeskripsikan

mengenai ruang lingkup ujian nasional. Adanya ujian nasional berdasarkan

Peraturan Pemerintah No. 13 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan

sebagai perubahan kedua dari PP No.19 tahun 2005 tentang standar nasional

pendidikan. Pasal 63 ayat (1) tertulis: Penilaian pendidikan pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah terdiri atas penilaian hasil belajar oleh pendidik,

penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan penilaian hasil belajar oleh

Pemerintah.

Peraturan Pemerintah No. 13 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan

pasal 63 ayat (1) poin (a) diartikan sebagai evaluasi pendidikan yang

diselenggarakan secara berkala, menyeluruh, transparan dan sistematik oleh

pendidik atau guru pada mata diklat dan Kompetensi Dasar tertentu untuk

mengetahui pencapaian Standar Nasional Pendidikan peserta didik. Dalam

praktiknya sering kita dengar sebagai Ulangan Harian. Sementara pada poin (b)

dinyatakan bahwa UTS, UAS, Uji Kompetensi adalah evaluasi pendidikan untuk

mengetahui pencapian Standar Nasional Pendidikan yang diselenggarakan oleh

suatu Satuan Pendidikan secara berkala, menyeluruh, transparan dan sistematik.

Page 31: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

13

Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional

Pendidikan pasal 63 ayat (1) butir (c) dinyatakan bahwa Ujian Nasional adalah

evaluasi pendidikan yang diselenggarakan secara berkala, menyeluruh, transparan

dan sistematik oleh pemerintah dalam rangka menilai pencapaian standar nasional

pendidikan.

Ujian nasional adalah kegiatan pengukuran dan penilaian pencapaian standar

kompetensi lulusan pada jenjang SMP dan SMA yang sederajat pada mata

pelajaran tertentu, (BSNP, 2015). Sedangkan, Silverius (2010: 205) menyatakan

ujian nasional merupakan jenis penilaian yang dilakukan pemerintah untuk

mengukur keberhasilan peserta didik yang telah menyelesaikan jenjang pendidikan

pada jalur sekolah/madrasah yang diselenggarakan secara nasional. Menurut Tilaar

(2006: 24), menjelaskan ujian nasional adalah upaya pemerintah untuk

mengevaluasi tingkat pendidikan secara nasional dengan menetapkan standarisasi

nasional pendidikan. Hasil dari ujian nasional yang diselenggarakan oleh Negara

adalah upaya pemetaan masalah pendidikan dalam rangka menyusun kebijakan

pendidikan nasional. Oleh karena itu, ujian nasional diselenggarakan pada akhir

pembelajaran di satuan pendidikan untuk menentukan pencapaian pembelajaran

peserta didik di SMP dan SMA sederajat.

Penilaian hasil belajar yang dilakukan pemerintah merupakan upaya penguatan

hasil penilaian internal oleh pendidik maupun satuan pendidikan (Hadiana, 2015:

25). Dengan demikian, penilaian yang dilakukan pemerintah atau disebut penilaian

eksternal, merupakan bentuk penilaian yang saling melengkapi dan menguatkan

hasil pendidikan di satuan pendidikan.

Menurut peraturan BSNP 0031/BNSP/III/2015 tentang Prosedur Operasional

Standar (POS) Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2014/2015 Ujian

Nasional Berbasis Komputer (Computer Based Test, CBT) yang selanjutnya

disebut UNBK ialah sistem ujian yang digunakan dalam ujian nasional dengan

menggunakan sistem komputer. Jadi, ujian nasional berbasis komputer adalah

kegiatan pengukuran dan penilaian pencapaian standar kompetensi lulusan

SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK secara

Page 32: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

14

nasional meliputi mata pelajaran tertentu yang menggunakan teknologi komputer

atau sistem komputer dalam teknis pelaksanaan ujiannya.

Sementara menurut Muslem (2018:250) menyatakan “there is a big gap for

many students to sit a CBT because knowing how to operate a computer is a basic

skill required of CBT test takers. Nevertheless, this phenomenon can be fixed by

reforming the national curriculum where computer education becomes a core

curriculum subject for all Indonesian students, particularrly for junior and senior

secondary school student.” Dimana di harapkan komputer menjadi mata pelajaran

inti bukan pelajaran ekstrakulikuler. Terutama untuk siswa sekolah pertama dan

sekolah menengah.

Selanjutnya, UNBK secara umum diartikan sebagai evaluasi pembelajaran

dalam bentuk tes prestasi belajar yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat

untuk mengetahui pencapaian peserta didik pada mata pelajaran tertentu yang telah

dilaksanakan sesuai waktu yang ditentukan dengan bantuan fungsi seperangkat

komputer.

2. Kebijakan Ujian Nasional Berbasis Komputer

Landasan kebijakan pelaksanaan UNBK telah tertuang pada Undang-undang

Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2003 Tentang Evaluasi Pendidikan,

bahwasanya evaluasi pendidikan dilakukan dalam rangka mengendalikan mutu

pendidikan nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan

kepada pihak pihak yang berkepentingan. Evaluasi pendidikan dilakukan untuk

menjaga, dan meningkatkan mutu pendidikan nasional yang direalisasikan melalui

perubahan kebijakan dalam sistem penyelenggaraan pendidikan seperti perubahan

kurikulum atau perubahan sistem evaluasi pembelajaran. Berdasarkan Undang

Undang RI No. 2 tahun 2003 di atas, Presiden Republik Indonesia memberikan

peraturan melalui Perpres Nomor 14 Tahun 2015 pasal 16 bahwa Dirjen

Pendidikan Dasar Dan Menengah menyelenggarakan fungsi pelaksanaan evaluasi

dan pelaporan dibidang pendidikan dasar dan menengah.

Page 33: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

15

Menanggapi peraturan presiden di atas, diadakan Peraturan Pemerintah

Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 63 Ayat 1

mengatur penilaian pendidikan jenjang dasar dan menengah dan fokus pada

penilaian hasil belajar yang meliputi penilaian hasil belajar oleh pendidik,

penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan penilaian hasil belajar oleh

pemerintah. Selanjutnya pada Pasal 66 yang berisikan tentang pelaksanaan

penilaian pendidikan oleh pemerintah yaitu ujian nasional. Peraturan pemerintah di

atas mengindikasikan bahwa ujian nasional harus dilakukan, namun tidak

dijelaskan proses dan sistem penilaiannya. Kemudian tertera pada Pasal 20

Permendikbud Nomor 5 Tahun 2015 bahwa pelaksanaan ujian nasional pada

tingkat sekolah menengah dan sederajat dilakukan dengan sistem Paper Based

Test dan Computer Based Test.

Peraturan di atas menggambarkan pelaksanaan ujian nasional tahun 2015

menggunakan sistem lembar jawab kertas dan sistem Ujian Nasional Berbasis

Komputer. Permendikbud Nomor 5 Tahun 2015 inilah yang menjadi dasar

kebijakan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Peraturan

tentang prosedur penyelenggaraan ujian tahun 2015 ditetapkan melalui BSNP

Nomor 0031 Tahun 2015. Petunjuk teknis pelaksaan Ujian Nasional Berbasis

Komputer ditetapkan melalui BSNP Nomor 0032 Tahun 2015 yang berisikan

persiapan, pra ujian, pelaksanaan ujain, penanganan masalah, dan jadwal

pelaksanaan UNBK.

UNBK menjadi salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi

kelemahan ujian nasional berbasis kertas. Adapun kelemahan dari ujian nasional

berbasis kertas menurut Puspendik (2015:5) yaitu, ujian nasional berbasis kertas

mempunyai kelemahan, diantaranya; bentuk soal yang digunakan pada saat ujian

sulit untuk dibuat bervariasi; tampilan soal terbatas, hanya dua dimensi; diperlukan

banyak kertas dan biaya penggandaan yang cukup besar; pengamanan kerahasiaan

soal relatif sulit dan memerlukan biaya cukup besar; pengolahan hasil memerlukan

waktu yang relatif lama.

Sejatinya pelaksanaan UNBK dilakukan guna untuk menekan biaya

pengeluaran terhadap pelaksanaan ujian nasional dalam segi pengaplikasianya di

Page 34: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

16

lapangan. Mulai dari proses pencetakkan soal, penggandaan soal, pencetakkan

lembar jawab siswa dan proses pendistribusian soal yang membutuhkan biaya

yang relatif tidak sedikit. Maka dari itu salah satu alternatif pemacahan

masalahnya adalah dengan menggunakan atau memanfaatkan teknologi komputer

dan informasi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Bentuk pemanfaatan

teknologi komputer dan informasi ini adalah dengan menerapkan bentuk ujian

nasional berbasis komputer.

Sebenarnya tahap uji coba UNBK ini telah dilakukan sejak tahun 2014 silam.

Puspendik (2015:6) pada tahun 2014 Puspendik mulai menggunakan komputer

dalam penyelenggaraan UN SMP di dua sekolah Indonesia di luar negeri, yaitu

Singapura dan Kuala Lumpur. Selain itu juga telah dilakukan ujicoba di beberapa

sekolah dan studi untuk membandingkan hasil ujian dengan menggunakan PBT

dan CBT. Hasil studi menunjukkan ujian dengan menggunakan komputer

memungkinkan untuk digunakan pada peserta didik di Indonesia. Untuk itu tentu

saja persyaratan dari segi hardware, software dan brainware perlu dipenuhi.

Model UNBK ini juga diharapkan dapat melayani peserta didik yang telah

menggunakan Kurikulum 2013 dengan sistem kredit semester. Dengan demikian,

peranan teknologi dapat mempercepat hasil ujian hingga sertifikat dapat diperoleh

peserta didik setelah pelaksanaan ujian berlangsung. Hal itu, dapat berdampak

pada adanya peluang atau waktu untuk mempersiapkan diri peserta didik yang

ingin melanjutkan pelajaran ke jenjang yang lebih tinggi ataupun untuk

meningkatkan kompetensi bagi sekolah kejuruan.

3. Tujuan Ujian Nasional Berbasis Komputer

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, secara umum adanya Ujian Nasional (UN) bertujuan untuk menilai

pencapaian standar kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran

tertentu dalam rangka pencapaian standar nasional pendidikan. Ujian nasional

sebagai salah satu alat evaluasi belajar siswa yang digunakan untuk mengukur

tingkat ketercapaian komptensi siswa yang ditinjau dari beberapa mata pelajaran

yang telah ditetapkan dalam proses pembelajaran.

Page 35: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

17

Secara lebih rinci menurut PP Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional

Pendidikan, bahwasanya hasil ujian nasional digunakan sebagai salah satu

pertimbangan untuk:

a. Pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan;

b. Dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya;

c. Pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya

untuk meningkatkan mutu pendidikan.

4. Implementasi Kebijakan Ujian Nasional Berbasis Komputer

Suatu kebijakan apabila tidak segera diimplementasi, maka tidak akan dapat

diketahui tingkat keberhasilannya. Menurut Van Meter dan Van Horn dalam

Rohman (2009:134) menjelaskan implementasi kebijakan dimaksudkan sebagai

keseluruhan tindakan yang dilakukan oleh individu-individu/pejabat-pejabat atau

kelompok-kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan kepada pencapaian

tujuan kebijakan yang telah ditentukan terlebih dahulu. Yaitu, tindakan-tindakan

yang merupakan usaha sesaat untuk menstransformasikan keputusan kedalam

istilah operasional, maupun usaha berkelanjutan untuk mencapai perubahan

perubahan besar dan kecil yang diamanatkan oleh keputusan-keputusan kebijakan.

Selanjutnya, menurut James E. Anderson (Sudiyono, 2007:81) menyatakan bahwa

implementasi kebijakan mencakup empat aspek, yaitu: (1) siapa yang terlibat

dalam implementasi kebijakan; (2) esensi proses administratif; (3) kepatuhan

terhadap kebijakan; (4) pengaruh implementasi pada isi dan dampak kebijakan.

Pada hal ini terkait dengan implementasi kebijakan ujian nasional berbasis

komputer mengacu pada keempat aspek diatas. Pertama, adalah adanya penetapan

visi dan misi diadakannya ujian nasional berbasis komputer yang tertuang dalam

Prosedur Operasional Standar Ujian Nasional. Kedua, tentang adanya penetapan

sekolah-sekolah penyelenggara ujian nasional berbasis komputer dengan

mempertimbangkan persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan. Ketiga, adanya

penetapan, pengorganisasian dan pengembangan sumber daya manusia yang

terlibat dalam pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer. Keempat, adanya

pengelolaan sarana dan prasarana bagi sekolah dalam penyelenggaraan ujian

Page 36: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

18

nasional berbasis komputer. Kelima, adanya proses perencanaan pendaftaran

peserta didik dan pembinaan peserta didik dalam rangka mempersiapkan

pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer. Keenam, adanya tahapan

implementasi ujian nasional berbasis komputer yang tertuang dalam Prosedur

Operasional Standar ujian nasional berbasis komputer.

Selanjutnya pelaksanaan UNBK sebagaimana telah diatur oleh BSNP

dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi, mutu, reliabilitas, kredibilitas, dan

integritas evaluasi pendidikan secara nasional. Pemerintah melalui BSNP telah

mengatur secara rinci mengenai pelaksanaan UNBK pada tingkat satuan

pendidikan sebagai berikut:

a. Penetapan Sekolah/Madrasah Pelaksana UNBK

1) Tim Teknis UNBK Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan

kewenangannya, melakukan verifikasi dan menetapkan

sekolah/madrasah pelaksana UNBK dan sekolah yang bergabung, dan

sekolah/madrasah yang mengikuti UN di tempat pelaksanaan UNBK

(menumpang).

2) Sekolah/madrasah yang dapat ditetapkan sebagai pelaksana UNBK

telah memenuhi persyaratan sebagai berikut: a) telah terakreditasi; b)

tersedia sejumlah komputer dan server sesuai kebutuhan; dan c)

memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan oleh Panitia UNBK

Tingkat pusat;

3) Tim Teknis UNBK Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan

kewenangannya, memasukkan data sekolah/madrasah pelaksana

UNBK ke situs web UNBK.

4) Sekolah/madrasah yang sudah ditetapkan sebagai pelaksana UNBK

diberi username dan password (BSNP, 2017: 28).

b. Penerapan Resource Sharing (Berbagi Sumber Daya) UNBK

Page 37: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

19

1) Sumber daya meliputi, sarana dan prasarana UNBK (server, komputer

client, dan jaringan), sumber daya manusia untuk pelaksanaan UNBK

(proktor dan teknisi).

2) Berbagi sumber daya dapat dilakukan lintas satuan pendidikan dan

lintas jenjang pendidikan.

3) Berbagi sumber daya lintas satuan pendidikan dapat dilakukan antar

sekolah dan madrasah, antar satuan pendidikan negeri dan swasta,

antar satuan pendidikan formal dan nonformal.

4) Berbagi sumber daya lintas jenjang pendidikan dapat dilakukan antar

SMP/MTs/Program Paket B/Wustha dan antar SMA/MA/SMK/

Program Paket C/Ulya.

5) Berbagi sumber daya dapat dilakukan dengan menggunakan sumber

daya milik perguruan tinggi atau instansi/lembaga pemerintah/swasta

lainnya.

6) Berbagi sumber daya diatur dan dikoordinasikan oleh dinas

pendidikan sesuai kewenangannya.

7) Biaya yang timbul dari pelaksanaan berbagi sumber daya menjadi

tanggung jawab bersama antara satuan pendidikan yang menginduk

dan satuan pendidikan pelaksana UNBK, dengan mengacu kepada

ketentuan biaya yang berlaku dalam Bantuan Operasional Sekolah

(BOS) atau Bantuan Operasional Pendidikan (BOP), atau

kesepakatan bersama sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku (BSNP, 2017: 29)

c. Kriteria dan Persyaratan Proktor, Teknisi, dan Pengawas

1) Proktor adalah guru atau tenaga kependidikan sekolah/madrasah

dengan kriteria dan persyaratan: a) memiliki kompetensi di bidang

teknologi informasi komunikasi (TIK); b) pernah mengikuti pelatihan

atau bertindak sebagai proktor UNBK; c) bersedia ditugaskan sebagai

proktor di sekolah/madrasah penyelenggara UNBK; dan d) bersedia

menandatangani pakta integritas.

Page 38: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

20

2) Teknisi adalah guru atau tenaga kependidikan sekolah/madrasah

dengan kriteria dan persyaratan: a) memiliki pengetahuan,

keterampilan, dan pengalaman dalam mengelola LAN

sekolah/madrasah; b) pernah mengikuti pembekalan atau bertindak

sebagai teknisi UNBK; dan c)bersedia menandatangani pakta

integritas.

3) Pengawas adalah guru dengan kriteria dan persyaratan: a)

memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur, bertanggung jawab, teliti,

dan memegang teguh kerahasiaan; b) dalam keadaan sehat dan

sanggup mengawasi UNBK dengan baik; c) bukan guru mata

pelajaran yang sedang diujikan; d) tidak berasal dari sekolah yang

sama dari peserta UNBK; dan e) bersedia menandatangani pakta

integritas (BSNP, 2017: 30-31).

d. Penyiapan Sistem UNBK di Sekolah/Madrasah Pelaksana UNBK

1) Penyiapan server lokal, client, jaringan LAN, jaringan WAN, instalasi

sistem, dan instalasi aplikasi: H-21 sampai dengan H-15.

2) Simulasi ujian dan gladi bersih sesuai dengan waktu yang

ditetapkan oleh Tim Teknis UNBK Pusat.

3) Sinkronisasi data: H-7 sampai dengan H-2.

4) Pencetakan Berita Acara, Daftar Hadir, dan Kartu Login: H-2 sampai

dengan H-1 (BSNP, 2017: 31).

Berdasarkan aturan pelaksanaan UNBK di atas, dapat diketahui bahwa dalam

pelaksanaan UNBK pada setiap satuan pendidikan harus menyiapkan yang

berkaitan dengan aspek sumber daya manusia dan aspek sarana prasarana yang

mendukung. Hal demikian mempengaruhi pelaksanaan UNBK.

5. Konsep Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui UNBK

Mutu pendidikan adalah kemampuan sekolah dalam pengelolaan sekolah

secara operasional dan efisien terhadap komponen-komponen yang berkaitan

dengan sekolah, sehingga menghasilkan nilai tambah terhadap komponen tersebut

menurut norma atau standar yang berlaku (Kemendikbud, 2014:7). Dari pengertian

Page 39: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

21

itu, maka mutu pembelajaran merupakan bagian yang utama untuk melakukan

peningkatan mutu pendidikan. Untuk itu, kemampuan yang dimiliki sekolah dalam

menyelenggarakan pembelajarannya secara efektif dan efisien sehingga

menghasilkan manfaat yang bernilai tinggi bagi pencapaian tujuan pengajaran

yang telah ditentukan. Sebagaimana yang telah dikemukakan bahwa peningkatan

mutu pembelajaran akan terwujud secara baik apabila dalam pelaksanaannya

didukung oleh komponen-komponen peningkatan mutu yang ikut andil dalam

pelaksanaanya.

Menurut Surya (2008: 48) guru merupakan komponen penting dalam proses

pembelajaran. Dengan keprofesionalitasnya itu guru akan mampu memperbaiki

proses pembelajaran, sehingga dapat dengan otomatis pula dapat meningkatkan

mutu pendidikan. Sebab guru profesional tentunya akan memberikan seluruh

kemampuannya untuk kepentingan kemajuan mutu pendidikan itu sendiri.

Semakin professional guru, maka semakin dapat memperbaiki proses

pembelajaran, dan semakin meningkat kualitas pencapaian tujuan pembelajaran,

karena guru memiliki peranan yang besar dalam pembelajaran, yaitu:

a. Sebagai planner: Guru sebagai perencana segala sesuatu sebelum dilaksanakan

proses pembelajaran.

b. Sebagai organisator: Guru bertindak sebagai penyelenggara proses edukatif,

dituntut mampu mengorganisasikan jalannya proses pembelajaran sebaik-

baiknya.

c. Sebagai fasilitator: Gurulah yang member jalan kemudahan dalam

memecahkan suatu masalah pelajaran.

Menurut Usman (2004: 6-9) peran dan fungsi guru dalam meningkatkan mutu

pembelajaran dan pendidikan, meliputi:

a. Guru sebagai demonstrator berfungsi untuk mendemonstrasikan suatu materi

pembelajaran, sehingga lebih mudah dimengerti dan dipahami oleh siswa.

Oleh karena itu guru harus mampu menguasai bahan atau materi pelajaran

yang akan diajarkannya serta senan tiasa mengembangkan kemampuannya

Page 40: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

22

yang pada akhirnya mampu memperagakan apa yang diajarkannya secara

didaktis.

b. Guru sebagai pengelola kelas berfungsi untuk mengendalikan dan

mengorganisasikan siswa di dalam kelas agar lebih terarah kepada tujuan

pembelajaran. Oleh karena itu guru harus mampu mengelola kelas karena

kelas merupakan lingkungan belajar serta merupakan suatu aspek dari

lingkungan sekolah yang perlu diorganisasikan.

c. Guru sebagai mediator dan fasilitator berfungsi untuk memperagakan suatu

media atau alat pembelajaran yang mendukung materi sehingga siswa lebih

merasa jelas. Oleh karena itu guru hendaknya memiliki pengetahuan dan

pemahaman yang cukup tentang media pendidikan sebagai alat komunikasi

guna mengefektifkan pembelajaran.

d. Guru sebagai evaluator berfungsi untuk mengevaluasi hasil belajar siswa. Oleh

karena itu guru harus melaksanakan evaluasi pada waktu-waktu tertentu

selama satu periode pendidikan untuk mengadakan penilaian terhadap hasil

yang telah dicapai, baik oleh pihak terdidik maupun oleh pendidik.

Peranan guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran menempati posisi yang

penting dalam menentukan keberhasilannya, mengingat guru sebagai figur yang

secara langsung terlibat dalam pembelajaran di dalam kelas. Peranan guru dalam

meningkatkan mutu pembelajaran dapat diidentifikasi dari perilaku guru sebagai

fasilitator, demonstrator, pengelola kelas, mediator dan evaluator. Kelima peran

guru tersebut akan dapat mempengaruhi peningkatan mutu pendidikan, namun

tentu diperlukan lagi hal yang lebih konkrit agar mutu pendidikan lebih baik lagi.

Selanjutnya, dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran dengan UNBK.

Siswa perlu diberikan konsep e-learning menjadi alternatif penunjang

keterampilan siswa dalam menggunakan computer sebagai media Ujian Nasional.

Menurut Daniswara (2011: 2), dalam proses pembelajaran maka konten memegang

peranan penting karena langsung berhubungan dengan proses pembelajaran peserta

(siswa). Konten merupakan obyek pembelajaran yang menjadi salah satu

parameter keberhasilan e-learning melalui jenis, isi dan bobot konten. Sistem e-

learning harus dapat:

Page 41: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

23

a. Menyediakan konten yang bersifat teacher-centered yaitu konten

instruksional yang bersifat prosedural, deklaratif serta terdefinisi dengan

baik dan jelas;

b. Menyediakan konten yang bersifat learner-centered yaitu konten yang

menyaj ikan hasil (outcomes) dari instruksional yang terfokus pada

pengembangan kreatifitas dan memaksimalkan kemandirian;

c. Menyediakan contoh kerja (work example) pada material konten untuk

mempermudah pemahaman dan memberikan kesempatan untuk berlatih,

dan;

d. Menambahkan konten berupa games edukatif sebagai media berlatih alat

bantu pembuatan pertanyaan (Daniswara, 2011:2).

E-learning sangat potensial untuk menjadikan proses pembelajaran di kelas

lebih efektif sebab peluang siswa untuk berinteraksi dengan guru maupun bahan

ajarnya terbuka lebih luas. Sistem pembelajaran seperti ini dapat dilakukan kapan

saja, di mana saja, dan mandiri. Maka proses pembelajaran pun menjadi sangat

mudah diatur karena dapat disesuaikan dengan waktu yang ada saat berada di

sekolah. Dalam pelaksanaan e-learning biasanya memanfaatkan Information and

Communnication Technology (ICT).

Disamping itu, beberapa penelitian mengenai konsep e-learning ini sudah

dilakukan. Menurut hasil penelitian Karwati (2014: 53), ditemukan bahwa e-

learning berpengaruh positif dan signifikan terhadap mutu belajar, bahkan

semakin intensif e-learning dimanfaatkan, maka mutu belajar akan semakin

meningkat pula. Kemudian, menurut Suharyanto dan Mailangkay (2016: 20)

dalam hasil penelitiannya, ditemukan tujuan digunakannya e-learning dalam

system pembelajaran adalah untuk memperluas akses pendidikan kemasyarakat

luas, serta dalam rangka meningkatkan mutu belajar atau pembelajaran.

Dengan melihat hasil penelitian tersebut, nampaknya konsep e-learning bias

diterapkan bagi sekolah yang sedang dan akan menyelenggarakan UNBK.

Pengelola sekolah harus mampu memfasilitasi siswa dan meningkatkan

keterampilan menggunakan teknologi komputer sebelum mengikuti UNBK. Peran

serta guru tentu menjadi factor pendukung agar setiap siswa merasa siap dengan

Page 42: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

24

adanya UNBK, guru pun harus mau berubah mengenai metode dan strategi

pembelajaran ketika berada di dalam kelas.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang UNBK sudah banyak dilakukan, namun dengan fokus penelitian

yang beragam. Beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan peneliti lain

tentunya relevan terhadap kajian ini antara lain:

Pertama, Tesis yang berjudul Dampak UNBK (Ujian Nasional Berbasis

Komputer) dan UNPBT (Ujian Nasional Paper Base Test) Terhadap Motivasi Belajar

Siswa dan Motivasi Mengajar Guru SMA/MA, karya Endah Septiani Utari, Mahasiswa

Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta, Nomor Induk Mahasiswa 15701251005,

Tahun 2017.

Pada penelitian ini menyimpulkan bahwa dampak UNBK dan UNPBT baik di

sekolah negeri, swasta, maupun negeri-swasta terhadap motivasi belajar termasuk

tinggi, sedangkan dampak UNBK dan UNPBT di sekolah negeri dan swasta terhadap

motivasi mengajar termasuk rendah.

Kesamaan pada penelitian ini dengan peneliti ialah sama-sama meneliti tentang

pelaksanaan UNBK di sekolah. Namun, penelitian yang dilakukan Utari terdapat

perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, seperti perbedaan fokus

penelitian. Pada penelitian Utari dibahas tentang motivasi belajar dan motivasi

mengajar, sedangkan pada penelitian ini hal tersebut tidak dibahas, akan tetapi

penelitian ini akan menganalisis pelaksanaan UNBK secara komprehensif. Selain itu,

objek penelitian pun berbeda baik dari segi kelembagaan maupun tempat pelaksanaan.

Kedua, penelitian yang berjudul Implementasi Ujian Online dalam Pelaksanaan

Kurikulum 2013 di SMA Negeri Kota Bandung, karya Henhen Lukmana, Mahasiswa

Program Studi Teknologi Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Nomor Induk

Mahasiswa 1200443, Tahun 2017.

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pada persiapan UNBK masih terdapat

kekurangan ruang laboratorium komputer yang digunakan untuk ujian di sekolah dan

Page 43: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

25

faktor penghambat UNBK adalah listrik, layanan internet, dan komputer server pusat.

Perbedaan pada penelitian yang dilakukan peneliti saat ini yaitu pada aspek kajian

penelitian dan objek penelitian.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Yuni Sarjani Rambe, mahasiswa

Universitas Meda Area tentang Hubungan Self Efficacy dan Dukungan Sosial dengan

Kecemasan Siswa Menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMK

Swasta PAB 12 Saentis. Menyimpulkan bahwa, terdapat hubungan negatif antara self

efficacy dengan kecemasan siswa, terdapat hubungan yang negatif antara dukungan

sosial dengan kecemasan siswa, dan terdapat hubungan yang signifikan antara self

efficacy dan dukungan sosial secara bersama-sama dengan kecemasan siswa. Hal

demikian berarti menunjukkan bahwa pelaksanaan UNBK di sekolah memerlukan

dukungan dari berbagai pihak, baik itu pihak internal maupun eksternal sekolah.

Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Adinda Sholiha Angkat dan Yeniar

Indriani tentang Hubungan Penerimaan Diri dengan Adversity Intelligence dalam

Menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Pada Siswa Kelas XI SMA

Mardisiswa Semarang. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan positif yang

signifikan antara penerimaan diri dengan adversity intelligence (rxy= 0,882; p< 0,001).

Hal ini menunjukkan semakin positif penerimaan diri yang dimiliki siswa maka

semakin tinggi pula adversity intelligence. Sebaliknya, semakin negatif penerimaan

diri siswa maka semakin rendah pula adversity intelligence dirinya. Penerimaan diri

memberikan sumbangan efektif sebesar 77,7% dalam memengaruhi adversity

intelligence. Pada penelitian tersebut ditemukan bahwa terdapat perbedaan dengan

penelitian yang dilakukan oleh penulis, yaitu ruang lingkup penelitian dan objek

penelitian yang berbeda. Namun, terdapat kesamaan yakni membahas mengenai

UNBK. Dan juga pada sampel penelitian pun terdapat perbedaan, penelitian yang

dilakukan penulis akan menggunakan sampel pada seluruh komponen sekolah yang

telah menyelenggarakan UNBK, mulai dari kepala sekolah, guru, siswa, dan

pemangku kebijakan sekolah lainnya.

Page 44: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

26 C. Kerangka Konseptual

Dari pemaparan beberapa teori di atas, dapat dibuat kerangka konseptual penelitian

sebagai berikut:

•Persiapan UNBK masih kurang

•Rendahnya pemahaman pemangku kebijakan sekolah

•Pengadaan infrastruktur UNBK

Masalah terkait pelaksanaan UNBK

•Pembelajaran e-learning

•Peningkatan peran guru profesional

•Ketersediaan aplikasi program penunjang UNBK

•Ketersediaan SDM berkompeten di bidang IT

Upaya peningkatan mutu pendidikan melalui UNBK

•Pelaksanaan UNBK berjalan dengan efektif dan efisien serta mutu pendidikan menjadai lebih baik.

Hasil yang diharapkan

Page 45: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pembahasan bab ini mengenai metodologi penelitian yang digunakan. Prosedur dalam

penelitian ini meliputi jenis penelitian yang gunakan, sumber data penelitian, teknik

pengumpulan data dan teknik analisis data. Berikut ini adalah uraiannya.

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah (MA) yang berada di daerah Kota

Tangerang Selatan Provinsi Banten. Adapun MA yang menjadi objek sasaran

penelitian yaitu MAN 1 Kota Tangerang Selatan dan MA Al Amanah Al Gontory.

Penelitian ini dimulai pada September 2018 sampai dengan Februari 2019. Adapun

rincian kegiatan penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.1 Rencana Pemetaan Waktu Penelitian

No Kegiatan Bulan

Sep Okt Nov Des Jan Feb

1 Penyusunan proposal √

2 Penulisan teori √ √

3 Penyusunan instrument √ √

4 Pengumpulan data √

5 Reduksi data √

6 Display data √

7 Verifikasi data √

8 Penulisan laporan penelitian √

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini mengggunakan pendekatan kualitatif. Penggunaan pendekatan ini

dikarenakan cara pengamatan dan pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan

dalam setting alamiah, artinya tanpa memanipulasi subjek yang diteliti. Menurut

Lincoln dan Guba (1985: 27), perencanan penelitian kualitatif adalah skema atau

program dari penelitian yang berisi outline tentang apa yang harus dilakukan oleh

peneliti mulai dari pertanyaan sampai pada analisis dan data final yang dilakukan.

Dengan demikian, pendekatan kualitatis merupakan pendekatan yang tepat untuk

mengungkap fenomena di tempat penelitian pelaksanaan UNBK. Craswell (1988: 9)

mengelompokkan penelitian kualitatif ke dalam lima pendekatan, yaitu: 1) biography,

2) phenomenology, 3) grounded theory, 4) etnography, dan 5) case study.

Penelitian ini telah menghasilkan atau menggambarkan suatu keadaan, kondisi,

peristiwa atau fenomena-fenomena yang terjadi di lapangan tentang pelaksanaan

UNBK di MAN 1 Kota Tangerang Selatan dan MA Al Amanah Al Gontory terhadap

Page 46: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

28

upaya peningkatan mutu pendidikan di Kota Tangerang Selatan, dengan sebagaimana

adanya tanpa rekayasa.

Dengan demikian, melalui jenis dan pendekatan ini, penelitian dapat

menggambarkan secara jelas melalui data yang bersumber tertulis dan atau lisan

tentang konsep serta pelaksanaan UNBK di MAN 1 Kota Tangerang Selatan dan MA

Al Amanah Al Gontory.

C. Data dan Sumber Data

1. Data

Data yang digali dalam penelitian ini adalah data utama yang meliputi: 1)

Prosedur operasional standar pelaksanaan UNBK di MAN 1 Kota Tangerang

Selatan dan MA Al Amanah Al Gontory; 2) Dampak pelaksanaan UNBK di MAN

1 Kota Tangerang Selatan dan MA Al Amanah Al Gontory terhadap upaya

peningkatan mutu pendidikan; 3) Faktor yang menjadi dukungan dan hambatan

dalam pelaksanaan UNBK di MAN 1 Kota Tangerang Selatan dan MA Al

Amanah Al Gontory.

Selain data utama, peneliti juga membutuhkan data pendukung sebagai

pelengkap, yang meliputi:

a. Profil MAN 1 Kota Tangerang Selatan dan MA Al Amanah Al Gontory.

b. Sarana dan prasarana pendukung UNBK di MAN 1 Kota Tangerang Selatan

dan MA Al Amanah Al Gontory.

c. Keadaan tenaga pendidik dan peserta didik MAN 1 Kota Tangerang Selatan

dan MA Al Amanah Al Gontory.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini berasal dari sumber primer dan sekunder.

Sumber primer dalam penelitian ini diperoleh dari subyek penelitian yaitu Kepala

Kemenag Kota Tangserang Selatan, kepala madrasah, proktor, teknisi, siswa kelas

12 sebagai peserta UNBK, dan komite di MAN 1 Kota Tangerang Selatan dan MA

Al Amanah Al Gontory. Pemilihan subyek penelitian ini dilakukan sengaja dan

dianggap paling representative untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berkenaan

dengan fokus penelitian yaitu tentang analisis pelaksanaan UNBK pada MAN 1

Kota Tangerang Selatan dan MA Al Amanah Al Gontory.

Adapun dalam proses penelitian, jumlah subyek penelitian tidak dilakukan

pembatasan yang bersifat mengikat. Akan tetapi, yang menjadi kunci pembatasan

jumlah subyek penelitian adalah apabila dianggap telah mampu menjawab semua

permasalahan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, subyek penelitian yaitu

kepala sekolah mempunyai tanggung jawab secara keseluruhan atas pelaksanaan

kegiatan UNBK disekolahnya, selanjutnya masing-masing 2 orang peserta didik

yang mengikuti dan mendapatkan pengalaman dalam UNBK di MAN 1 Kota

Tangerang Selatan dan MA Al Amanah Al Gontory.

Selanjutnya, sumber data sekunder dalam penelitian ini yaitu bersumber dari

perpustakaan, terdiri dari buku-buku, literatur, artikel dan dokumen yang berkaitan

dengan masalah yang akan diteliti.

Page 47: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

29

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan informasi dan data yang tepat serta sesuai dengan fokus

penelitian, maka dalam penelitian ini digunakan triangulasi meliputi observasi,

wawancara dan studi dokumen sebagai teknik pengumpulan data. Secara rinci akan

dipaparkan sebagai berikut:

1. Studi dokumen, yaitu dengan mengumpulkan dokumen-dokumen terkait penelitian

seperti profil lembaga, jadwal kegiatan, dan data lainnya yang sesuai dengan

permasalahan yakni analisis pelaksanaan UNBK pada MAN 1 Kota Tangerang

Selatan dan MA Al Amanah Al Gontory terhadap upaya peningkatan mutu

pendidikan. Untuk itu, dalam studi dokumen dalam penelitian ini digunakan

pedoman studi dokumen.

2. Wawancara secara mendalam, yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan

tanya jawab secara langsung dan lisan kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan

masalah yang diteliti, yaitu Kepala Kantor Kamenag Kota Tangerang Selatan,

kepala madrasah, proktor, teknisi, siswa kelas 12, dan komite MAN 1 Kota

Tangerang Selatan dan MA Al Amanah Al Gontory. Pertanyaan-pertanyaan yang

akan diajukkan mengenai penyusunan konsep program UNBK di sekolah,

implikasi pelaksanaan UNBK, serta faktor pendukung dan penghambat dalam

pelaksanaan UNBK di MAN 1 Kota Tangerang Selatan dan MA Al Amanah Al

Gontory. Dalam melaksanakan wawancara digunakan pedoman wawancara,

sehingga teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini dapat terukur

dengan pelaksanaan yang terfokus pada pedoman wawancara, namun lebih terbuka

terhadap pendapat dan ide-ide responden. Teknik tersebut bertujuan agar data yang

dihasilkan dapat menjawab permasalahan penelitian secara tepat, komprehensif,

dan mendalam.

3. Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung dan mencatat

peristiwa, kejadian, serta kegiatan selama proses pelaksanaan UNBK di MAN 1

Kota Tangerang Selatan dan MA Al Amanah Al Gontory. Maka, pedoman

observasi dipergunakan dalam melaksanakan observasi penelitian ini. Adapun

tempat yang akan menjadi objek observasi yaitu ruang ujian UNBK, laboratorium

komputer, perangkat jaringan internet, dan ruang kelas.

E. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis non statistic yakni analisis deskriptif.

Analisis ini dilakukan dengan mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa atau fenomena

yang terjadi sejak awal kegiatan penelitian sampai akhir penelitian secara sistematis,

komprehensif, dan sederhana.

Beberapa langkah yang digunakan dalam menganalisis data menggunakan

Interactive Model dari Miles dan Huberman. Analisis model ini memiliki tiga

komponen yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan serta pengujian

kesimpulan (Miler, 2013: 12-14). Adapun penjelasan dari langkah-langkah tersebut

ialah:

Page 48: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

30

1. Reduksi Data

Reduksi (pengurangan dan pemotongan) data dalam penelitian ini merupakan

analisis data yang melibatkan langkah-langkah pengelompokkan dan

penyederhanaan data sesuai dengan fokus penelitian. Data yang diperoleh dari

hasil observasi, wawancara dan studi dokumen akan dipilah dan diindentifikasi,

jika terdapat data yang kurang relevan maka data akan dibuang. Kemudian data

yang relevan akan difokuskan pada hal-hal yang berkenaan dengan pelaksanaan

UNBK di MAN 1 Kota Tangerang Selatan dan MA Al Amanah Al Gontory.

2. Penyajian Data

Pada tahap ini, data dari hasil proses reduksi data akan dikumpulkan, kemudian

disusun dengan cara naratif dan sistematis. Hal ini dilakukan untuk memahami

fenomena apa yang sedang terjadi berkenaan dengan analisis pelaksanaan UNBK

di MAN 1 Kota Tangerang Selatan dan MA Al Amanah Al Gontory.

3. Verifikasi dan Penarikan Kesimpulan

Tahapan ini merupakan penarikan kesimpulan dari hasil analisis penyajian data

yang merupakan jawaban dari fokus penelitian yaitu berkenaan dengan

pelaksanaan UNBK di MAN 1 Kota Tangerang Selatan dan MA Al Amanah Al

Gontory, baik dari aspek konsep penyusunan, implikasinya serta faktor pendukung

dan penghambat dalam program pengawasan tersebut.

F. Uji Keabsahan Data

Pada tahap ini digunakan dua metode untuk mengkaji keabsahan data. Pertama,

triangulasi metode yaitu dengan cara membandingkan dan mencocokkan fenomena

yang diperoleh peneliti di lapangan (berupa catatan selama observasi) dengan data

yang diperoleh melalui wawancara dan studi dokumentasi. Kedua, triangulasi data atau

sumber yaitu peneliti membandingkan data-data dan bukti yang diperoleh dari situasi

yang berbeda. Ada 3 sub jenis yaitu orang, waktu dan tempat. Adapun penjelasannya

sebagai berikut:

1. Orang, data-data penelitian yang dikumpulkan dari orang-orang berbeda yang

melakukan aktivitas yang sama.

2. Waktu, data-data penelitian dikumpulkan pada waktu yang berbeda.

3. Tempat, data-data penelitian dikumpulkan di tempat yang berbeda.

Artinya, peneliti akan mengambil dan menggali informasi dari subyek penelitian

yang telah mendapatkan pengalaman melaksanakan UNBK dalam aktivitas sama dan

melaksanakannya di waktu dan tempat yang berbeda.

Page 49: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

31

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Lokasi Penelitian

1. Gambaran Umum MAN 1 Kota Tangerang Selatan

a. Lokasi MAN 1 Kota Tangerang Selatan

MAN 1 Kota Tangerang Selatan terletak di Desa Kademangan, Kecamatan

Setu Kota Tangerang Selatan, tepatnya di RT 03, RW 003. Dulunya desa ini

masuk dalam wilayah Kecamatan Cisauk dan baru pada tahun 2009, berpisah

dari Kecamatan Cisauk untuk membentuk kecamatan sendiri.

Luas seluruh area MAN 1 Kota Tangerang Selatan lebih kurang sekitar

tiga ribu meter persegi yang berdiri di atas tanah milik Pemerintah Desa

Kademangan. Sebenarnya lokasinya kurang strategis karena agak masuk ke

dalam perkampungan dan tidak dilalui oleh angkutan umum. Bagi siswa yang

berangkat ke madrasah naik kendaraan umum harus berjalan kaki sejauh lebih

kurang dua ratus meter untuk sampai ke lokasi ini dengan kondisi jalan yang

menurun dan juga ada tanjakan yang cukup melelahkan.

Area yang berdekatan dengan lokasi madrasah ini adalah tempat

pembuangan akhir (TPA) sampah Cipeucang yang berjarak sekitar tiga ratus

meter arah barat dari madrasah. Pada jam-jam tertentu TPA sampah

cipeucang ini mengeluarkan bau yang sangat menusuk hidung dan tentunya

mengganggu tidak hanya konsentrasi belajar tetapi juga mengganggu

kesehatan siswa. Itulah sebabnya maka seluruh jendela dan ventilasi udara di

ruangan kelas di madrasah ini dibuat tertutup rapat agar udara bau yang

dihasilkan dari TPA sampah Cipeucang tidak masuk ke dalam ruangan kelas.

Untuk mengatasi udara yang panas dan pengap karena ruangan tertutup maka

seluruh ruangan kelas dilengkapi dengan pendingin udara (AC).

b. Sejarah MAN 1 Kota Tangerang Selatan

MAN 1 Kota Tangerang Selatan berdiri tahun 1997 dengan nama MAN

Serpong. MAN Serpong didirikan oleh Bapak H. Muhammad S.Ag yang juga

menjabat anggota DPRD Jawa Barat. MAN Serpong terletak di Jalan Raya

Serpong, Desa Kademangan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan

Banten. Pada tahun 2000 MAN Serpong berpindah lokasi dan membangun

gedung baru di Jl. Raya Serpong, Desa Kademangan RT. 003/003 Kecamatan

Setu, Kota Tangerang Selatan, Banten. Tahun 2015 MAN Serpong berganti

nama menjadi MAN 1 Kota Tangerang Selatan. Saat ini Kepala MAN 1 Kota

Tangerang Selatan ialah Bapak Drs. H. Ridwan Fahmi Lubis, yang menjabat

sejak tahun 2015.

Telah banyak prestasi yang diraih oleh MAN 1 Kota Tangerang Selatan

baik dibidang akademik maupun non akademik. Hingga saat ini MAN 1

masih terus berupaya demi terciptanya sumberdaya manusia yang tidak hanya

Page 50: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

32

mengedepankan rasio, tetapi juga memelopori munculnya sumber daya

manusia yang tetap berpegang teguh pada Al-Quran dan Hadits. Dengan

didukung oleh fasilitas yang lengkap serta lingkungan yang Islami, MAN 1

Kota Tangerang Selatan menjadi salah satu institusi pendidikan Islam yang

mampu menciptakan proses pembelajaran yang efektif di kawasan Tangerang

Selatan sesuai dengan motto Madrasah: MAN hebat, MAN bermartabat.

Kepala madrasah yang pernah memimpin MAN 1 Kota Tangerang

Selatan, antara lain:

Tabel 4.1

Daftar Kepala madrasah MAN 1 Kota Tangerang Selatan

NO KEPALA MADRASAH MASA JABATAN

1. H. Muhammad S.Ag Tahun 1997 – 2003

2. Dra. Hj. Iis Aisyah Tahun 2003 – 2013

3. Plt. Drs. Yusuf Ucup M.Pd Tahun 2013 – 2014

4. Drs. H. Ridwan Fahmi Lubis Tahun 2014 – Sekarang

Sumber: Dokumen MAN 1 Kota Tangerang Selatan

c. Visi, Misi, dan Tujuan MAN 1 Kota Tangerang Selatan

1) Visi Madrasah

“Unggul dalam prestasi, kreatif, sehat, dan islami”

Indikator :

1) Terwujudnya Pengembangan Kurikulum Yang Adaptif dan Proaktif

2) Terwujudnya Proses Pembelajaran Yang Efektif dan Efisien

3) Terwujudnya Lulusan Yang Cerdas dan Kompetitif

4) Terwujudnya SDM Pendidikan Yang Memiliki Kemampuan dan

Kesanggupan Kerja Tinggi

5) Terwujudnya Sarana dan Prasarana Yang Relevan dan Mutakhir

6) Terwujudnya Manajemen madrasahan Yang Tangguh.

7) Terwujudnya Penggalangan Biaya Pendidikan Yang Memadai.

8) Terwujudnya Penilaian Yang Otentik.

9) Terwujudnya Lulusan Yang Berakhlakul Karimah.

2) Misi Madrasah

1) Memberikan hal-hal baru dalam menghadapi tantangan global

2) Mengubah pola pikir dari paradigma lama ke paradigma baru

3) Mampu mengatasi dan menghadapi semua kondisi dan situasi

4) Membangun generasi masa depan yang berakhlak mulia

Page 51: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

33

3) Tujuan Madrasah

1) Meningkatkan kecerdasan siswa-siswi MAN 1 Kota Tangerang

Selatan dengan pola berpikir aktif dan kreatif.

2) Mencetak siswa-siswi yang berprestasi dalam IPTEK dan IMTAQ.

3) Memacu kreativitas dengan mengembangkan bakat para siswa melalui

akademis dan non akademis.

4) Menumbuhkan kesadaran pada hidup sehat dalam kehidupan sehari-

hari melalui pembinaan dan pembiasaan K7.

5) Menanamkan kepribadian Islami dan akhlak mulia (akhlakul karimah)

melalui pola disiplin dalam beribadah dan bertingkah laku dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

d. Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran

1) Kurikulum

Pengembangan Kurikulum MAN 1 Kota Tangerang Selatan yang pada

standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan

pendidikan nasional. Sejak tahun pelajaran 2015/2016 MAN 1 Kota

Tangerang Selatan sudah menerapkan kurikulum 2013 pada semua kelas

yang disesuikan dengan visi, misi, dan target institusi.

2) Kegiatan Pembelajaran

Pembelajaran setiap mata pelajaran adalah 1 x 45 menit. Pembelajaran

di awali dengan shalat duha bersama-sama sebelum jam pembelajaran

dimulai, yaitu pada 06.45 s/d 07.15 yang dilakukan setiap hari. Kecuali

pada hari senin di minggu pertama, karena pelaksanaan upacara bendera,

senin minggu ke tiga pelaksanaan apel. Dan senin minggu ke empat

pelaksanaan pembinaan yang diisi oleh masing-masing wali kelas di

masing-masing kelas. Adapun waktu belajar efektif yang dilakukan di

madrasah selama sembilan jam terhitung dari pukul 07.15 s/d 16.00 WIB

sudah termasuk jam istirahat, sholat dan makan.

e. Data Pimpinan, Tenaga Pendidik, dan Tenaga Kependidikan MAN 1

Kota Tangerang Selatan

Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di MAN 1 Kota Tangerang

Selatan Tahun Pelajaran 2017/2018:

1) Pimpinan Madrasah

Kepala Madrasah : Drs. H. Ridwan Fahmi Lubis

Wakil Kepala Madrasah

1. Bidang Kurikulum : Sunarna, S.Pd

2. Bidang Kesiswaan : M. Nurdin, S.Hi

3. Bidang Humas : Drs. H. Harwanto, M.H

4. Bidang Sarana Prasarana : Suhada, S.Pd

Page 52: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

34

2) Tenaga kependidikan

Tabel 4.3

Daftar Nama Tenaga Kependidikan MAN 1 Kota Tangerang Selatan

No Nama Jabatan Bagian

1 Gagan Ganda Tata Usaha Kepala Tata Usaha

2 Muvida Tata Usaha Staf Tata Usaha

3 Khoeriah Tata Usaha Staf Tata Usaha

4 Sohibudin Tata Usaha Staf Tata Usaha

5 Fadhullah Tata Usaha Staf Tata Usaha

6 Rudi Tata Usaha Pramubakti

7 Jono Supriyadi Tata Usaha Keamanan

8 Lela Tata Usaha Kebersihan

9 Romli Tata Usaha Perpustakaan

10 Erni Tata Usaha Komite

Sumber: Dokumen MAN 1 Kota Tangerang Selatan

Berdasarkan data pada tabel 4.3 diketahui MAN 1 Kota Tangerang Selatan

memiliki tenga kependidikan tata usaha sebanyak enam orang. Kebutuhan

administrasi MAN 1 Kota Tangerang Selatan tidak hanya dikelola atau diatur

oleh satu orang saja, tetapi sudah ada pembagian tugas bagi masing-masing

pengelola tata usaha. Sehingga pelayanan dan kebutuhan administrasi yang

ada di MAN 1 Kota Tangerang Selatan dapat terpenuhi dengan baik.

f. Data Peserta Didik MAN 1 Kota Tangerang Selatan

Jumlah kelas yang ada di MAN 1 kota Tangerang Selatan tahun ajaran

2017/2018 adalah 15 kelas. Kelas terdiri dari Kelas X, XI, dan XII program

MIA (IPA) dan IIS (IPS), yang terdiri dari 2 kelas MIA dan 3 kelas IIS untuk

masing-masing tingkat kelas. Adapun jumlah peserta didik MAN 1 Kota

Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2017/2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4

Rekap Jumlah Siswa Tahun Ajaran 2017/2018

Kelas

Program

Jumlah MIPA

1

MIPA

2 IPS 1 IPS 2 IPS 3

IPS 4

X 33 34 35 35 36 36 209

XI 33 34 32 32 32 163

XII 37 37 33 33 32 172

TOTAL 544

Sumber: Dokumen MAN 1 Kota Tangerang Selatan

Page 53: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

35

2. Gambaran Umum MA Al Amanah Al Gontory

a. Sejarah MA Al Amanah Al Gontory

Berdirinya Madrasah Aliyah Al Amanah Al Gontory tak lepas dari sejarah

Pondok Pesantren Al Amanah Al Gontory pada tahun 1992 yang diawali

dengan adanya keinginan Almarhum Bapak H. Nadjih Bin H. Idup selaku

Waqif Pondok Pesantren Al Amanah Al Gontory sekaligus pembina Yayasan

Al-Urwatul Wutsqo Untuk mewakafkan tanahnya seluas 5,2 hektar guna

mendirikan lembaga pendidikan seperti Pondok Modern Gontor di wilayah

Tangerang Selatan, namun saat ini yayasan tersebut telah berbah menjadi

Yayasan Al Amanah Al Gontory yang diketuai oleh Al-Ustadz Syahril

Shiddiq, S.Ag.

Berangkat dari santri dengan jumlah 5 santri putra dan dewan guru 8

orang. Namun berkat usaha, kerja keras semua pihak dan kepemimpinan yang

baik serta kerjasama yang solid, maka Pondok Pesantren Al Amanah Al

Gontory mulai mendapat nama yang baik di mata masyarakat. Dukungan

alumni dan masyarakat memberikan andil yang besar dalam perkembangan

Pondok Pesantren Al Amanah Al Gontory selanjutnya. Terlihat tahun ketahun

jumlah santri bertambah dan alumni yang melanjutkan ke perguruan tinggi di

dalam maupun luar negeri pun semakin meningkat serta peran aktif para

alumni di masyarakat, hal ini semakin memperbaiki citra Pondok Pesantren Al

Amanah Al Gontory.

b. Visi, Misi, dan Tujuan MA Al Amanah Al Gontory

1) Visi Madrasah

“Terwujudnya Insan yang Berakhlakul Karimah, Cerdas Dalam

Intelegensi (IQ), Emosi (EQ), Spiritual (SQ) yang Berguna Untuk

Kehidupannya di Masa Depan”

Indikator :

1) Suasana keagamaan dan pembelajaran dengan dilandasi budi pekerti.

2) Proses pembelajaran yang kondusif dan terukur sehingga melahirkan

insan yang cerdas.

3) Profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan.

4) Pengembangan potensi peserta didik yang optimal.

5) Kedisiplinan kreatifitas dan inonatif.

6) Keunggulan dalam prestasi akademik dan kualitas lulusan.

Untuk mencapai visi tersebut perlu dirumuskan suatu misi berupa

kegiatan jangka panjang yang direncanakan secara sistematis dan dengan

arah yang jelas.

2) Misi Madrasah

1) Mewujudkan keteladanan dan pembinaan keagamaan yang mampu

menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama, sehingga menjadi

Page 54: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

36

sumber kearifan dan dalam bertindak.

2) Mengintegrasi budi pekerti dalam proses pembelajaran.

3) Memberdayakan potensi kecerdasan peserta didik baik dalam ilmu

pengetahuan dan sain (IMTEK) maupun Iman dan Taqwa (IMTAQ)

dalam meningkatkan daya saing dan daya juang secara global.

4) Mewujudkan suasana pembelajaran yang kondusif.

5) Meningkatkan profesionalisme dalam pelayanan.

6) Mengupayakan pengajaran dan bimbingan yang efektif dan optimal.

7) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh

warga madrasah dengan didasari sikap disiplin dan inovatif.

8) Melatih ketrampilan berfikir, sehingga mampu memecahkan

permasalahan yang dihadapi

c. Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran

1) Kurikulum

MA Al Amanah Al Gontory menggunakan kurikulum yang pada

standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan

pendidikan nasional dan kurikulum pondok pesantren yang disusun oleh

manajemen pesantren. Mulai tahun pelajaran 2016/2017 MA Al Amanah

Al Gontory sudah menerapkan kurikulum 2013 pada semua kelas yang

disesuikan dengan visi, misi, dan target madrasah.

2) Kegiatan Pembelajaran

MA Al Amanah Al Gontory pada setiap mata pelajaran adalah 1 x 45

menit. Pembelajaran dimulai, yaitu pada 06.45 s/d 07.15 yang dilakukan

setiap hari. Selain itu, proses pembelajaran menyesuaikan dengan berbagai

kegiatan pondok pesantren.

d. Data Pimpinan, Tenaga Pendidik, dan Tenaga Kependidikan MA Al

Amanah Al Gontory

Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di MA Al Amanah Al Gontory

Tahun Pelajaran 2017/2018:

3) Pimpinan Madrasah

Kepala Madrasah : Syamsudin, S.S, M.M

Wakil Kepala Madrasah

1. Bidang Kurikulum : Abdul Paiz, S.Pd

2. Bidang Kesiswaan : Muhammad Muhyar, S.Pd.

3. Bidang Humas : Drs. Siswanto Rahardjo

4. Bidang Sarana Prasarana : Endang Suhanda, S.Pd

Page 55: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

37

4) Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Tabel 4.8

DataTenaga Pendidik dan Kependidikan

MA Al Amanah Al Gontory

S3 S2 S1 SMA SMP JML

Tenaga Pendidik - 9 5 3 - 17

Tenaga Kependidikan - - - 1 - 1

Sumber: Dokumen MA Al Amanah Al Gontory

Kualitas sumber daya manusia sangat penting dalam penigkatkan mutu

pendidikan. MA Al Amanah Al Gontory dalam proses penigkatan mutu

pendidikan tersebut didukung oleh tenaga pendidik dan kependidikan yang

memiliki kualifikasi S1 dan S2, baik dalam maupun luar negeri.

e. Data Peserta Didik MA Al Amanah Al Gontory

Ruang kelas di MA Al Amanah Al Gontory tahun ajaran 2017/2018

adalah 15 kelas. Kelas terdiri dari Kelas X, XI, dan XII program MIA (IPA)

dan IIS (IPS), yang terdiri dari 2 kelas MIA dan 3 kelas IIS untuk masing-

masing tingkat kelas. Adapun jumlah peserta didik MA Al Amanah Al

Gontory Tahun Pelajaran 2017/2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9

Rekap Jumlah Siswa Tahun Ajaran 2017/2018

Kelas

Program

Jumlah MIPA

1

MIPA

2 IPS 1 IPS 2 IPS 3

IPS 4

X 36 38 37 36 35 35 217

XI 35 33 29 29 29 155

XII 38 37 34 34 34 177

TOTAL 549

Sumber: Dokumen MA Al Amanah Al Gontory

B. Temuan Penelitian dan Pembahasan

Hasil penelitian mengenai analisis pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer

(UNBK) pada Madrasah Aliyah yang ada di Kota Tangerang Selatan diperoleh melalui

wawancara langsung dengan Kepala madrasah, Proktor UNBK, Pengawas UNBK,

Peserta UNBK, Komite Madrasah, dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota

Tangerang Selatan. Pada proses analisis pelaksanaan ini, penulis memfokuskan pada

Page 56: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

38

proses pengelolaan penyelenggara UNBK yaitu MAN 1 Kota Tangerang Selatan dan

MA Al Amanah Al Gontory yang di tinjau dari aspek sumber daya manusia (SDM),

sarana dan prasarana pendukung UNBK, peserta didik, dan metode pelaksanaan

UNBK berserta hambatan pada tahap pelaksanaan UNBK. Selain itu, hasil penelitian

juga diperoleh melalui observasi langsung dan juga melakukan studi dokumentasi

terkait pelaksanaan UNBK yang telah dilaksanakan di MAN 1 Kota Tangerang Selatan

dan MA Al Amanah Al Gontory.

Setelah peneliti melakukan pengumpulan data, kemudian mereduksi data hasil

penelitian yang diperoleh, serta verifikasi data penelitian. Pada sub bab ini akan

disajikan temuan penelitian dan pembahasan. Penyajian data hasil penelitian terbagi

menjadi beberapa, yaitu: (1) Kebijakan UNBK pada MAN 1 dan MA Al Amanah Al

gontory di Kota Tangerang Selatan; (2) Analisis pelaksanaan UNBK pada MAN 1 dan

MA Al Amanah Al Gontory di Kota Tangerang Selatan; (3) Faktor hambatan

pelaksanaan UNBK pada MAN 1 dan MA Al Amanah Al Gontory di Kota Tangerang

Selatan; dan (4) Dampak pelaksanaan UNBK pada MAN 1 dan MA Al Amanh Al

gontory di Kota Tangerang Selatan.

1. Kebijakan Ujian Nasional Berbasis Komputer pada Madrasah Aliyah di Kota

Tangerang Selatan

Dalam penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tentunya

setiap satuan pendidikan termasuk Madrasah Aliyah (MA) mengacu pada

kebijakan pendidikan yang berlaku. Adapun mengenai kebijakan pendidikan

penyelenggaraan UNBK mengacu pada PP Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar

Nasional Pendidikan dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari

Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian madrasah/Madrasah/Pendidikan

Kesetaraan dan Ujian Nasional. Perlu diketahui bahwasanya PP Nomor 13 Tahun

2015 tentang Standar Nasional Pendidikan pada pasal 68 yang berisi mengenai

penghapusan point c yaitu ujian nasional tidak lagi menjadi penentu kelulusan

peserta didik dari program/atau satuan pendidikan. Adapun isi pasal yang

dimaksud ialah berbasarkan PP Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional

Pendidikan, menjelaskan bahwa hasil ujian nasional digunakan sebagai salah satu

pertimbangan untuk:

a. Pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan;

b. Dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya;

c. Pembinaan dan pemberi bantuan kepada satuan pendidikan dalam

upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan (PP Nomor 13 Tahun

2015).

Selain itu, terdapat perubahan penyelenggaraan ujian nasional, yang kemudian

muncul adanya pengenalan UNBK yang terjadi pada tahun 2015, hal tersebut

berdasarkan Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor

0031/P/BSNP/III/2015 tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan

Page 57: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

39

Ujian Nasinal. Jadi, penyelengaraan ujian nasional dapat dilakukan dengan dua

cara, yaitu dengan ujian berbasis kertas pensil dan ujian nasional berbasis

komputer.

Untuk ditingkat Madrasah Aliyah (MA) mulai diberlakukan secara wajib bagi

MA Negeri untuk menyelenggarakan UNBK pada tahun 2017. Hal tersebut

diperkuat oleh informasi melalui wawancara dengan Kamenag Kota Tangerang

Selatan, yaitu:

“mengenai dasar hukum UNBK itu tentu ada pada Mendikbud saat itu Pak

Anies Baswedan yang tertulis pada permendikbud. Kemudian juga ada intruksi

dari Kementerian Agama bagi Madrasah Aliyah Negeri khususnya untuk

menyelenggarakan UNBK secara serentak pada tahun 2017 lalu. Untuk teknis

UNBK setiap madrasah selalu mengacu pada POS UN yang diterbitkan oleh

BSNP. Jadi, POS UN itu sudah jelas dan rinci mengenai hal-hal teknis untuk

UNBK.” (Rojak, 22 Januari 2019)

Dengan adanya UNBK pada satuan pendidikan tingkat MA akan memberikan

inovasi baru pada proses penyelenggaraan ujian nasional. UNBK pada proses

pelaksanaanya lebih efektif dan efisien bagi satuan pendidikan yang

menyelenggarakannya. Selain itu, dapat meminimalisir kebutuhan biaya yang

dikeluarkan, misalkan untuk pembuatan paket soal dan pencetakan paket soal

ujian, lalu biaya yang dibutuhkan dalam penyiapan lembar jawab komputer serta

sampai pada biaya proses pendistribusian soal ujian nasional tersebut.

Sebagaimana hasil wawancara dengan Kamenag Kota Tangerang Selatan, bahwa:

“adanya UNBK memberikan inovasi baru dalam pemanfaatan teknologi dalam

evaluasi hasil belajar siswa. Selain itu, UNBK pun dapat mengurangi

pengeluaran biaya ujian dalam hal cetak soal dan lembar jawaban komputer.

UNBK pun dapat meminimalisir kebocoran soal ujian nasional, sehingga hasil

ujian nasional pun lebih dapat dipercaya dibandingkan ujian nasional dengan

kertas. Memang untuk MA yang awal menyelenggarakan UNBK tentu harus

mempersiapkan perangkat komputer terlebih dahulu, khusus bagia MA Negeri

pihak Kementerian Agama memberikan bantuan langsung berupa komputer

kepada MA yang masih kekurangan komputer di laboratorium madrasahnya.”

(Rojak, 22 Januari 2019)

Berdasarkan informasi tersebut pun diketahui bahwa hambatan bagi madrasah

yang pertama kali menyelenggarakan UNBK ialah menyiapkan perangkat

komputer dan jaringan internet. Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala MAN 1 Kota

Tangerang Selatan, hanya saja untuk penyiapan perangkat komputer membutuhkan

biaya yang cukup besar untuk pengadaannya. Namun hal itu hanya terjadi diawal

saja, untuk tahun berikutnya hanya diperlukan perawatannya saja. (Lubis, 24

januari 2019)

Sedangkan menurut kepala MA Al Amanah Al Gontory, tentunya

membutuhkan biaya yang relatif besar. Karena madrasah ini untuk pengadaan

komputer murni dari Yayasan yang menyediakan. Sama halnya dengan MAN1

Page 58: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

40

hal tersebut hanya terjadi di awal saja, jadi untuk penyelenggaraan UNBK di tahun

berikutnya biaya tersebut tidak lagi dibutuhkan. (Syamsudin, 29 Januari 2019)

Dalam hal ini kemampuan Kepala Madrasah untuk mengelola anggaran sangat

diperlukan, tentunya dibutuhkan kerjasama antara madrasah dengan komite

madrasah agar dapat menyelesaikan masalah tersebut. Selain itu, terdapat solusi

bagi MA yang belum siap dengan UNBK maka bisa bergabung dengan MA yang

sudah siap dengan UNBK, tentunya dengan mekanisme yang sudah disiapkan

masing-masing madrasah tersebut.

Selanjutnya berdasarkan hasil studi dokumentasi manfaat adanya UNBK ini

dipaparkan pada materi kebijakan perubahan ujian nasional alam konferensi Pers

23 Januari 2015 di Jakarta yang dipimpin langsung oleh Bapak Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Anies R. Baswedan yakni manfaat adanya

pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer atau CBT yakni: (a) meningkatkan

mutu, fleksibilitas dan kehandalan ujian nasional; (b) memperlancar proses

pengadaan ujian nasional; dan (c) hasil yang lebih cepat dan detail kepada siswa,

orangtua dan madrasah (Kemdikbu, Materi Konferensi Pers tanggal 23 Januari

2015: Kebijakan Perubahan Ujian Nasional. www.litbang.kemdikbud.go.id

diakses pada tanggal 30 Nopember 2018).

Kebijakan pendidikan mengenai UNBK perlu dikembangkan kembali,

sebagaimana pendapat kebijakan pendidikan menurut Rohman (2001:128)

merupakan bagian dari kebijakan negara atau kebijakan publik pada

umumnya. Kebijakan pendidikan berdasarkan hakikat pendidikan merupakan

keseluruhan proses dan hasil perumusan langkah-langkah strategis pendidikan

yang dijabarkan dari visi, misi pendidikan, dalam rangka untuk mewujudkaan

tercapainya tujuan pendidikan dalam suatu masyarakat untuk suatu kurun waktu

tertentu (Tilaar dan Riant Nugroho, 2008:140). Setiap kebijakan pendidikan

tentunya adalah untuk kemajuan pendidikan secara nasional. Untuk itu dengan

terus berupaya beradaptasi dengan kemajuan teknologi saat ini maka pemerintah

pun harus mengikuti perkembangan tersebut dengan terus mengembangkan

kebijakan pendidikan. Dukungan pemangku kepentingan seperti dinas pendidikan,

kepala madrasah, kepala kantor kementerian tingkat provinsi atau kab/kota serta

komite terhadap pelaksanaan UNBK sangat menentukan keberhasilan dalam setiap

kebijakan pendidikan yang ditetapkan.

Kebijakan yang di terapkan pada kedua madrasah yaitu MAN 1 dan MA Al-

Amanah Al Gontory sud

2. Analisis Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer pada Madrasah

Aliyah di Kota Tangerang Selatan

Pada analisis pelaksanaan UNBK terdapat beberapa tahapan yang dilakukan.

Pelaksanaan UNBK merupakan sebuah proses yang bukan hanya sekedar kegiatan

rutinitas saja, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan

dengan adanya mekanisme suatu sistem. Peneliti melakukan studi dokumentasi,

Page 59: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

41

kemudian diketahui bahwa dari Peraturan BSNP Nomor 0044/P/BSNP/XI/2017

tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaran Ujian Nasional Tahun

Pelajaran 2017/2018 uraian proses UNBK ada tiga tahap, yakni tahap persiapan,

tahap pengelolaan dan tahap pelaksanaan.

a. Tahap Persiapan

Tahap persiapan UNBK terdapat beberapa kegiatan yang harus

dipersiapkan oleh setiap Madrasah Aliyah (MA), diantaranya: (1) sosialisasi

UNBK; (2) pendataan madrasah; (3) verifikasi sarana dan prasarana; (4)

penetapan madrasah penyelenggara UNBK; dan (5) penetapan jadwal UNBK.

1) Sosialisasi UNBK

Dalam hal sosialisasi UNBK dilakukan oleh Kementerian Agama

Tingkat Provinsi kepada masing-masing madrasah yang berada di wilayah

yang berbeda-beda. MAN 1 Kota Tangerang Selatan berada pada wilayah

provinsi Banten dan pemberitahuan mengenai adanya UNBK dilakukan

oleh Kementerian Agama Wilayah Provinsi Banten (Kanwil Kemenag

Banten) melalui Kepala Bidang Pendidikan Madrasah (Kabid Penma).

Melalui kegiatan sosialisasi ini pihak Kabid Penma melakukan

pemberitahuan informasi mengenai UNBK di madrasah. (Lubis, 24

Januari 2019)

Seperti keterangan dari Kepala Madrasah MAN 1 Kota Tangerang,

menyebutkan bahwa:

“sosialisasi tersebut membahas tentang penyelenggeraan UNBK di

Madrasah Aliyah, serta memberitahukan kepada pihak MA yang

mana yang sudah siap untuk mengikuti UNBK ini diharapkan untuk

mengisi form pengajuan untuk dapat dilakukan proses verifikasi.”

(Lubis, 24 Januari 2019)

Selanjutnya, Kepala MA Al Amanah Al Gontory menambahkan

bahwa pentingnya menyamakan persepsi awal dalam menyelenggarakan

UNBK, agar setiap madrasah mempunyai pemahaman yang sama

(Syamsudin, 29 Januari). Kegiatan sosialisasi tersebut berupa adanya

pengenalan komputer atau penggunaan komputer dalam pelaksanaan ujian

nasional yang ada di madrasah. Serta membahas tentang mekanisme

pelaksanaan, syarat sarana dan prasarana yang dibutuhkan dan prosedur

penyelenggaraan pada tingkat madrasah. (Rojak, 22 Januari 2019)

Pentingnya kegiatan sosialisasi bagi MA yang akan menyelenggarakan

UNBK, diharapkan mampu sebagai acuan MA sebelum benar-benar siap

dalam melaksanakan UNBK. Selain itu, peran kepala madrasah pun harus

benar-benar mengetahui kondisi madrasah yang dipimpinnya, jika

memang sarana dan prasarana belum tercukupi maka tidak memaksakan

penyelenggaraan UNBK adalah langkah tepat. Seperti pendapat Subali

(2012:22) menjelaskan fungsi evaluasi pembelajaran sebagai arah dan

Page 60: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

42

petunjuk dalam pelaksanaan pembelajaran baik guru maupun siswa,

sebagai gambaran kepada guru dan siswa tentang perkembangan baik

kemampuan maupun personalitas siswa, sehingga dapat dikenali kondisi

produktifitas siswa, sehingga dapat ditentukan langkah selanjutnya untuk

meningkatkan prestasi baik oleh guru maupun siswa, sebagai motivasi

siswa agar berusaha untuk meningkatkan prestasi, sebagai masukan untuk

perbaikan dan pelaksanaan program berikutnya, sehingga diharapkan

pembelajaran berikutnya menjadi semakin baik.

2) Pendataan madrasah

Untuk dapat melaksanakan UNBK langkah selanjutnya yang harus

dilakukan oleh MAN 1 Kota Tangerang Selatan ialah mengisi dan

mengirimkan form kesanggupan yang telah disediakan oleh Bidang

Pendidikan Madrasah Kementerian Agama. Adapun dalam form tersebut

berisi kesanggupan bagi madrasah yang siap menyelenggarakan UNBK

pada tahun pelajaran tersebut. Dalam form tersebut juga dilampirkan

mengenai biodata madrasah, daftar nama proktor dan data peserta yang

akan mengikuti UNBK (Lubis, 24 Januari 2019).

Hal tersebut diperkuat dengan hasil wawancara dengan proktor UNBK

di MA Al Amanah Al gontory.

“saat akan mengajukan madrasah sebagai peserta UNBK, harus

mengisi form terlebih dahulu di Kamenag. Dan kemarin juga

mengirimkan berkas pendukung seperti daftar siswa kelas 12, biodata

madrasah, dan proktor yang telibat UNBK.” (Permana, 24 Januari

2019)

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat diketahui bahwasanya setiap

madrasah yang hendak menyelenggarakan UNBK harus mendaftarkan

terlebih dahulu kepada instansi yang berwenang. Karena hal tersebut juga

diatur oleh BSNP melalui Prosedur Operasional Standar yang telah

ditetapkan setiap tahun pelajaran. Selain itu, peran pemerintah sebagai

mitra satuan pendidikan harus menjadi jembatan dalam mensukseskan

UNBK.

3) Verifikasi sarana dan prasarana

Verifikasi tentang keadaan sarana dan prasarana pendukung

penyelenggaraan UNBK ialah langkah selanjutnya setelah melakukan

pendataan madrasah. Pada kegiatan verifikasi ini berdasarkan keterangan

Kepala Madrasah MAN 1 Kota Tangerang Selatan menjelaskan bahwa,

pengecekan sarana terutama perangkat komputer yang dimiliki madrasah

sangat menjadi fokus dalam verifikasi ini, selain itu keadaan spesifikasi

ruangan laboratorium dan komputer serta jumlah peralatan lainnya seperti

jaringan LAN, ruang laboratorium, daya tegangan listrik dan jaringan

internet (Lubis, 24 Januari 2019)

Page 61: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

43

Sedangkan verifikasi sarana dan prasarana pada MA Al Amanah Al

Gontory persiapan ruangan laboratorium yang cukup luas, serta pengadaan

komputer dan jaringan internet yang harus dipersiapkan sebelum

pelaksanaan UNBK. Agar pada pelaksanaan tidak ada hambatan.

(Syamsudin, 29 Januari 2019)

4) Penetapan madrasah penyelenggara UNBK

Penetapan madrasah penyelenggara UNBK dilakukan oleh Kemenag,

setelah dilakukan pendataan dan verifikasi sarana dan prasarana di MAN 1

dan MA Al Amanah Al Gontory (Lubis, 24 Januari 2019, Syamsudin 29

Januari 2019). Setidaknya ada beberapa aspek yang harus terpenuhi oleh

madrasah agar dapat ditetapkan sebagai madrasah penyelenggara UNBK,

yaitu: (a) Tim Teknis UNBK Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai

dengan kewenangannya, melakukan verifikasi dan menetapkan

madrasah/madrasah pelaksana UNBK dan madrasah yang bergabung, dan

madrasah/madrasah yang mengikuti UN di tempat pelaksanaan UNBK

(menumpang); (b) madrasah/madrasah yang dapat ditetapkan sebagai

pelaksana UNBK telah memenuhi persyaratan telah terakreditasi, tersedia

sejumlah komputer dan server sesuai kebutuhan, memenuhi persyaratan

teknis yang ditetapkan oleh Panitia UN Tingkat pusat; (c) Tim Teknis

UNBK Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya,

memasukkan data madrasah/madrasah pelaksana UNBK ke situs web

UNBK; dan (d) madrasah/madrasah yang sudah ditetapkan sebagai

pelaksana UNBK diberi username dan password. (Peraturan BSNP Nomor

0044/P/BSNP/XI/2017: 29).

Adapun mengenai jadwal pelaksanaan UNBK untuk Madrasah Aliyah

di MAN 1 dan MA Al Amanah Al Gontory pada tahun ajaran 2017-2018

ialah sebagai berikut:

Tabel 4.11

Jadwal UNBK Madrasah Aliyah

Hari & Tanggal Sesi Pukul Mata Pelajaran

Senin,

9 April 2018

1

2

3

07.30 – 09.30

10.30 – 12.30

14.00 – 16.00

Bahasa Indonesia

Selasa,

10 April 2018

1

2

3

07.30 – 09.30

10.30 – 12.30

14.00 – 16.00

Matematika

Rabu,

11 April 2018

1

2

3

07.30 – 09.30

10.30 – 12.30

14.00 – 16.00

Bahasa Inggris

Page 62: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

44

Kamis,

12 April 2018

1

2

3

07.30 – 09.30

10.30 – 12.30

14.00 – 16.00

Satu mata pelajaran jurusan

yang diujikan*)

*) Peserta UNBK pada SPK memilih satu mata pelajaran jurusan IPA,

IPS, Bahasa, atau Keagamaan yang diujian dalam Ujian Nasional.

b. Tahap Pengelolaan

Terdapat beberapa aspek yang dilakukan dalam tahap pengelolaan. Antara

lain meliputi personalia, sarana dan prasarana, peserta didik dan sistem

UNBK. Penjelasan secara rinci sebagai berikut :

1) Pengelolaan Personalia UNBK di Madrasah

Kegiatan yang dilakukan di MAN 1 Kota Tangerang Selatan dalam

manajemen personalia UNBK adalah meliputi perencanaan, perekrutan,

penempatan atau penugasan dan pelatihan (Lubis, 24 Januari 2019). Kepala

MA Al Amanah Al Gontory menambahkan pengelolaan guru, proktor, dan

teknisi menjadi kunci sukses secara teknis dalam penyelenggaraan UNBK di

madrasah (Syamsudin, 29 Januari 2019. Berdasarkan informasi tersebut,

nampaknya dapat diketahui dalam menyiapankan sumber daya madrasah harus

dikelola dengan tepat. Madrasah penyelenggara UNBK harus mampu

menyediakan atau memilih sumber daya manusia yang tepat sesuai dengan

tugas pokok dan fungsi sesuai dengan POS UNBK yang ditetapkan BSNP.

a) Perencanaan

Perencanaan adalah aspek penting yang dilakukan dalam proses

pelaksanaan suatu kegiatan. Salah satu yang harus dilakukan adalah

perencanaan mengenai tenaga atau personalia yang dibutuhkan dalam kegiatan

yang dilaksanakan. Sebagaimana yang dijelaskan oleh proktor MAN 1 Asiah

dan Rofieq (2011:82) “Perencanaan melibatkan orang-orang yang mampu dan

terlibat dalam pelaksanaannya”. Oleh karena itu perencanaan ujian nasional

perlu melibatkan berbagai pihak, seperti guru, kepala madrasah, MGMP,

LPMP, Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, lembaga pelaksana pengujian

nasional, dan BSNP.

Hal tersebut secara langsung dipaparkan oleh salah satu Proktor UNBK di

MAN 1 Kota Tangerang Selatan, yakni:

“Proses perencanaannya ya, Kepala Madrasah merencanakan dan siapa

yang nanti akan menjadi proktor dan teknisi pada UNBK. Secara khusus

hanya itu.”

Pernyataan itu diperkuat oleh Kepala Kamenag Kota Tangerang Selatan,

Page 63: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

45

“untuk personalia UNBK di Madrasah Aliyah, pihak Kamenag untuk

perencanaannya tidak ada, karena sudah ada bagian sendiri yang

mengurusi UN. Mungkin perencanaan disini kami membantu memberikan

kriteria bagi penetapan proktor di madrasah penyelenggara UNBK.”

Pada penetapan proktor terdapat kriteria persyaratan yang dijadikan acuan

dalam menetapkan seorang proktor. Proktor harus memiliki pengetahuan atau

kompetensi dalam bidang teknologi informasi dan jaringan. Sebagaimana

pernyataan dari salah satu Proktor di MA Al Amanah Al Gontory

“kriterianya kalau untuk proktor harus menguasai atau memiliki

kompetensi di bidang teknologi dan informasi serta jaringan. Untuk teknisi

sama saja. Akan tetapi tidak harus begitu menguasai tentang bidang

terkait.” (Budi, 29 Januari 2019)

Berdasarkan dari beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa

dalam proses perencanaan personalia ujian nasional berbasis komputer hanya

dikhususkan untuk penetapan proktor dan teknisi. Karena hanya proktor dan

teknisi yang nantinnya terlibat secara langsung dalam pelaksanaan ujian

nasional berbasis komputer. Penetapan proktor dan teknisi dengan

memperhatikan kompetensi bidang teknologi informasi dan komunikasi serta

jaringaan sebagai kriteria persyaratan penetapannya.

b) Penetapan/Perekrutan

Proses perekrutan proktor dan teknisi adalah proses yang dilakukan untuk

menetapkan orang atau personalia yang akan dijadikan atau diberikan tugas

sebagai proktor dan teknisi. Perekrutan proktor dan teknisi di MAN 1 dan MA

Al Amanah Al gontory dilakukan oleh Kepala Madrasah dengan cara

mengambil atau menetapkan personalia yang ada di madrasah yang sesuai

dengan kriteria yang ditetapkan. Secara spesifik mengenai kriteria penetapan

personalia UNBK yaitu proktor dan teknisi adalah harus memiliki pengetahuan

dan keahlian dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi serta jaringan.

(Lubis, 22 Januari 2019, syamsudin 29 Januari 2019)

Peneliti melakukan studi dokumentasi mengenai penetapan proktor dan

teknisi. Dapat diketahui bahwa penetapan dilakukan oleh Kepala Madrasah

dengan dibuktikan dari adanya Surat Keputusan Kepala Madrasah nomor:

422/184 tentang Susunan dan Personalia Penyelenggara Ujian madrasah dan

Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2017/2018. Pada SK tersebut penetapan

panitia yang dilakukan adalah untuk penetapan panitia UNBK. Jadi penetapan

yang dilakukan hanya dengan cara penunjukkan langsung personalia yang

dibutuhkan oleh Kepala Madrasah berdasarkan dasar kriteria kompetensi yang

diperlukan.

Page 64: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

46

c) Pengorganisasian/Penugasan

Pengorganisasian adalah penyatuan atau penghimpunan sumber daya

manusia dan sumber lainnya dalam organisasi. Pelaksanaan fungsi

pengorganisasian yang baik akan menghasilkan suatu organisasi yang dapat

digerakkan sebagai suatu kesatuan yang bulat dalam mencapai sasaran yang

telah ditetapkan (Suharsimi Arikunto, 1993:40). Jadi dalam pengorganisasian

disini adalah proses mengatur, mengalokasikan serta mendistribusikan

pekerjaan atau pembagian tugas personalia yang terlibat dalam pelaksanaan

UNBK di MAN 1 Kota Tangerang Selatan.

Proses implementasi UNBK yang mutlak terlibat langsung adalah

madrasah yaitu proktor dan teknisi. Adapun tugas dari proktor sebagaimana

yang dipaparkan oleh Proktor MAN 1 Kota Tangerang Selatan,

“...tugas proktor itu adalah menangani keseluruhan pelaksanaan UNBK

yang berkaitan dengan hal teknis. Seperti dari mulai penyiapan, men-

setting komputer server dan client (peserta), penyiapan sistem UNBK,

sebagai pelaksana operator server saat kegiatan gladi bersih atau latihan

ujicoba tryout dan pada pelaksanaan UNBK, serta semua hal teknis yang

berkaitan dengan itu kaya sinkronisasi, download soal, upload hasil

pengerjaan siswa...” (Permana, 24 Januari 2019)

Proktor MA Al Amanah Al Gontory (Budi, 29 Januari 2019) pun

menambahkan untuk tugas teknisi yakni,

“Sedangkan teknisi adalah orang yang membantu proktor dalam

pelaksanaan UNBK ini. Seperti dalam membantu dalam mensetting

komputer client (peserta), pendistribusian TOKEN kepada peserta pada

proses pelaksanaan UNBK , membantu peserta dalam proses akhir

pengerjaan atau log out sistem UNBK di komputer client (peserta) serta

sebagai orang pertama yang menangani apabila terjadi masalah dalam

ruang ujian saat pelaksanaan UNBK.”

Tugas Proktor antara lain adalah sebagai berikut :

(1) Penyiapan komputer server lokal madrasah dan komputer client atau

peserta yang digunakan.

(2) Penyettingan komputer server madrasah dan komputer client atau peserta.

(3) Penyiapan sistem UNBK yang berupa penginstallan aplikasi kedalam

komputer server madrasah dan komputer client atau peserta.

(4) Melakukan kegiatan sinkronisasi dan perilisan kode TOKEN kepada

server pusat Puspendik.

Page 65: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

47

(5) Memonitoring pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer atau UNBK

pada komputer server lokal madrasah.

(6) Melakukan proses penyimpanan dan upload hasil pengerjaan peserta ujian

nasional berbasis komputer atau UNBK di MAN 1 dan MA Al Amanah Al

Gontory Kota Tangerang Selatan serta dokumen lainnya seperti berita

acara dan daftar hadir peserta kepada server pusat Puspendik. (POS

UNBK, 2018 dan Budi, 29 Januari 2019)

Sedangkan tugas dari Teknisi antara lain sebagai berikut :

(1) Mempersiapkan infarstruktur UNBK yang meliputi ruang ujian, meja,

kursi serta daya cadangan suplai listrik.

(2) Membantu proktor dalam penyiapan dan penyettingan komputer client

atau peserta yang digunakan.

(3) Mengawasi dan membantu dalam ruang ujian apabila terjadi kendala

teknis selama pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer berlangsung.

(4) Mendistribusikan kode TOKEN kepada peserta ujian di setiap ruang ujian.

(7) Mengisi berita acara keberlangsungan pelaksanaan ujian nasional berbasis

komputer atau UNBK di setiap ruang ujian. (POS UNBK, 2018; Permana,

24 Januari 2019; Budi, 29 Januari 2019)

d) Pembinaan

Dalam proses pembinaan personalia UNBK di MAN 1 Kota Tangerang

Selatan, kegiatan yang dilakukan adalah adanya pemberian latihan yang

berbentuk workshop kepada personalia UNBK yang terkait yaitu proktor dan

teknisi UNBK madrasah. (Lubis, 22 Januari 2019) Pelatihan disini dilakukan

sebagai metode pemberian informasi bagi proktor mengenai pelaksanaan

UNBK nanti. Pelaksanaan pelatihan proktor diselenggarakan oleh pihak TIM

dari PUSPENDIK dan Dinas Dikpora. Kegiatan pelatihan tersebut

dilaksanakan pada tanggal 17-20 Maret 2018 yang dilaksanakan di Kemenag

Kota Tangerang Selatan dengan widiaswara dari pihak TIM PUSPENDIK.

(Rojak, 22 Januari 2019)

Pembinaan di MA Al Amanah Al Gontory untuk kegiatan yang diadakan

oleh pemerintah pusat diadakan serentak dengan seluruh MA yang ada di Kota

Tangerang Selatan. Untuk pembinaan personalia yang dilaksanakan di MA Al

Amanah Al Gontory dilakukan oleh pemangku kepentingan yang ikut andil

dalam pelaksanaan UNBK. (Syamsudin, 29 Januari 2019)

Adapun materi yang diberikan pada pelatihan tersebut adalah mengenai

persyaratan infrastruktur yaitu terkait dengan spesifikasi komputer yang

digunakan, prosedur penginstalan dan pensettingan aplikasi pada komputer

server lokal madrasah dan client (peserta), prosedur penyiapan sistem UNBK

Page 66: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

48

yang digunakan, serta prosedur mekanisme pelaksanaan UNBK. Serta

pelatihan proktor dan teknisi tersebut memberikan hasil berupa pemberian

aplikasi sistem UNBK yang diberikan kepada proktor madrasah agar

dilakukan penginstalan di komputer server lokal.

2) Pengelolaan Sarana dan Prasarana

Proses pengelolaan sarana dan prasarana ujian nasional berbasis komputer

disini melakukan beberapa kegiatan yang meliputi perencanaan, pengadaan

dan pendistribusian.

a) Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam proses perencanaan sarana dan prasarana

UNBK disini adalah pemenuhan kriteria persyaratan infrastruktur UNBK.

Pemenuhan kriteria persyaratan infrastruktur menjadi salah satu acuan dalam

penyelenggaraan ujian nasional berbasis komputer ini. Karena pelaksanaan

UNBK tidak dapat berlangsung apabila salah satu dari kriteria tersebut tidak

dapat dipenuhi. Sebagaimana yang diungkapkan oleh salah seorang Proktor

MAN 1.

“Proses yang dilakukan adalah persiapan untuk infrastrukturnya.Seperti

ketersedian komputer server dan untuk client, jaringan internet, UPS, serta

ruang ujian.” (Permana, 24 Januari 2019)

Pemenuhan kriteria persyaratan infrastruktur menjadi salah satu acuan

dalam penyelenggaraan UNBK ini. Karena pelaksanaan UNBK tidak dapat

berlangsung apabila salah satu dari kriteria tersebut tidak dapat dipenuhi.

Adapaun kriteria mengenai persyaratan infrastruktur dipaparkan langsung oleh

Kepala Madrasah MA Al Amanah Al gontory

“Kriteria persyaratannya sebagai berikut 1) Komputer personal (PC) atau

laptop sebagai client (peserta) dengan rasio jumlah client dibanding

jumlah peserta UN minimal 1 : 3 serta client cadangan minimal 10%.. 2)

Server yang memadai dilengkapi dengan UPS, 3) Jaringan lokal (LAN)

dengan media kabel, 4) Koneksi internet dengan kecepatan yang memadai,

5) Asupan listrik yang memadai (diutamakan memiliki genset dengan

kapasitas yang memadai , 6) Ruangan ujian yang memadai.” (Syamsuddin,

29 Januari 2019)

Adapun ketentuan kriteria infrastruktur UNBK antara lain :

(1) Komputer personal (PC) atau laptop sebagai client(peserta) dengan rasio

jumlah client dibanding jumlah pesertaUN minimal 1 : 3 serta

client(peserta) cadangan minimal 10%.

Page 67: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

49

(2) Server yang memadai dilengkapi dengan UPS.

(3) Jaringan lokal (LAN) dengan media kabel.

(4) Koneksi internet dengan kecepatan yang memadai

(5) Asupan listrik yang memadai (diutamakan memiliki genset dengan

kapasitas yang memadai.

(6) Ruangan ujian yang memadai. (POS UNBK, 2018)

b) Pengadaan

Pengadaan sarana dan prasarana ujian nasional berbasis komputer atau

UNBK dapat dilakukan dengan cara pembelian, menerima bantuan atau

memperbaiki infrastruktur dan pemanfaatannya. Proses pengadaannya hanya

memanfaatkan sarana dan prasarana yang sudah ada di madrasah dengan

adanya sedikit perbaikan pada sarana dan prasarana yang digunakan dan juga

mendapat bantuan dari Kanwil Kamenag Tingkat Provinsi berupa komputer.

Seperti yang diungkapkan oleh kepala MAN 1 Kota Tangerang Selatan,

“pengadaan sarana dan prasarana UNBK dapat dilakukan dengan membeli

atau memperbaiki infrastruktur yang sudah ada di madrasah dan pernah

juga mendapat bantuan dari Kanwil Kamenag Banten.” (Lubis, 24 Januari

2019)

Pernyataan tersebut diperkuat pernyataan dari Komite MA Al Amanah Al

Gontory,

“ya mungkin prosesnya pengadaanya bisa dengan melakukan pembelian

atau memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada dan meminta bantuan

pada pihak terkait. Dan jika madrasah mempunyai hambatan biasanya

mereka mengajak saya, sebagai komite untuk mendiskusikannya.”

(Anwar, 25 Januari 2019)

Perbaikan pada sarana dan prasarana UNBK dilakukan oleh proktor dan

teknisi. Perbaikan sarana dan prasarana tersebut dilakukan jauh sebelum

pelaksanaan tryout UNBK dilakukan. Karena hal itu bertujuan agar pada saat

pelaksanaan tryout UNBK, sarana dan prasarana yang dibutuhkan sudah dapat

digunakan dengan optimal. Hal tersebut dipaparkan langsung oleh salah

seorang Proktor MAN 1.

“dalam pengadaan sarana dan prasarana UNBK kami tidak melakukan

pengadaan hanya melakukan perbaikan dan pemanfaatan sarana dan

prasarana yang sudah ada.” (Permana, 24 Januari 2019)

Page 68: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

50

Pernyataan tersebut ditambahkan oleh Kepala Madrasah,

“...pemenuhan persyaratan infrastruktur UNBK itu. Dari pemenuhan

jumlah komputer yang sesuai dengan kriteria spesifikasi yang dibutuhkan.

Lalu pemenuhan ruang ujian jika perlu penambahan, jaringan internet

yang memadai dan lain-lain yang terkait.” (Lubis, 24 Januari 2019)

Perbaikan sarana dan prasarana UNBK yang dilakukan meliputi

pergantian spare part atau komponen hardware komputer server lokal

madrasah dan pengadaan ruang server lokal madrasah. Perbaikan spare part

atau komponen hardware komputer server lokal madrasah dilakukan dengan

cara mengganti hardware komputer dan disesuaikan dengan kriteria yang

ditetapkan pada spesifikasi komputer UNBK. Penggantian tersebut meliputi

penambahan RAM komputer dan Processor komputer server. (Permana, 24

Januari 2019)

Penambahan komponen komputer tersebut hanya dilakukan pada

komputer server lokal madrasah. Karena dalam pelaksanaan UNBK ini

memerlukan komputer dengan spesifikasi yang tinggi untuk komputer server

lokal madrasah. Untuk komputer client atau peserta, tidak melakukan

penambahan ataupun perbaikan. Karena telah memiliki komputer client atau

peserta yang biasa digunakan dalam pembelajaran. Selain itu mengenai

spesifikasi komputer dan jumlah komputer client atau peserta juga sesuai

dengan rasio penggunaan komputer dengan jumlah siswa dan kriteria

persyaratan UNBK.

c) Pendistribusian

Bafadal dalam Tim Dosen AP (2011:81) berpendapat bahwa

pendistribusian perlengkapan merupakan kegiatan pemindahan barang dan

tanggung jawab dari seseorang penanggung jawab penyimpanan kepada unit-

unit atau orang-orang yang membutuhkan barang tersebut. Dapat disimpulkan

proses pendistribusian adalah suatu kegiatan panataan barang atau penempatan

perlengkapan pada suatu tempat yang didalamnya terdapat orang-orang

membutuhkan perlengkapan tersebut.

Pendistribusian sarana dan prasarana ujian nasional berbasis komputer di

MAN 1 Kota Tangerang Selatan dan MA Al Amanah Al Gontory, dilakukan

sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Prosedur pembagian atau penempatan

yang dilakukan dibuat sendiri oleh pihak MAN 1 Kota Tangerang dan MA Al

Amanah Al Gontory. Dengan mengacu pada ketentuan yang ada dalam

panduan POS UN dari BSNP. Panduan POS UN menjelaskan bahwa satu

komputer server lokal madrasah dapat mengakses maksimal 40 komputer

client atau peserta. Seperti yang diungkapakan oleh Proktor MAN 1 Kota

Tangerang Selatan,

Page 69: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

51

“untuk prosedurnya itu satu komputer server lokal madrasah maksimal

bisa diakses oleh 40 komputer. Tapi kita batasi juga untuk penggunaannya

dalam ruang ujian. Begini satu ruang ujian kita tetapkan ketentuan jumlah

kapasitas yang disediakan sebanyak 22-24 perangkat.” (Permana, 22

Januari 2019)

Hal yang sama di ungkapkan oleh Proktor MA Al Amanah Al Gontory,

“dalam pelaksanaannya penggunaan komputer bisa dipakai dalam 3 sesi,

yaitu pada pagi, siang dan sore. Pembagian ini pun di sesuaikan dari

jumlah siswa yang mengikuti UNBK. Jumlah komputer yang di sediakan

sekolah berjumlah 42 komputer. Di bagi menjadi 2 ruangan

Laboratorium. (Budi, 29 Januari 2019)

3) Pengelolaan Peserta Didik UNBK

Proses pengelolaan peserta ujian UNBK di MAN 1 Kota Tangerang

Selatan dan MA Al Amanah Al Gontory disini yang dilakukan adalah kegiatan

yang meliputi : perencanaan, penempatan dan pembinaan.

a) Perencanaan

Proses perencanaan peserta didik yang dilakukan adalah proses

pendaftaran peserta didik UNBK kepada Puspendik. Proses pendaftaran

peserta UNBK dilakukan dengan cara mendata siswa MAN 1 Kota Tangerang

Selatan dan MA Al Amanah Al Gontory, kemudian melampirkan pada Form

Kesanggupan Penyelenggaraan UNBK yang dikumpulkan kepada pihak

Kemenag. Selanjutnya data tersebut dikirimkan kepada Puspendik untuk dapat

diolah dan diproses untuk dikembalikan kepada madrasah. (Lubis, 24 Januari

2019 dan Syamsudin, 29 Januari 2019)

Proses pengembalian data siswa dari Puspendik kepada madrasah telah

ditambahkan data mengenai Username dan Password siswa. Agar dalam

pelaksanaannya siswa dapat masuk kedalam sistem UNBK menggunakan

nama yang bersangkutan dan terdeteksi oleh Server pusat.

Data mengenai peserta ujian UNBK didapatkan data siswa yang telah

didaftarkan pada pusat yang disajikan dalam bentuk tabel yang terdiri dari

nama peserta, username, password dan pembagian ruang. Adapun uraian

singkat dari data tersebut adalah

(1) Jumlah peserta yang ikut dalam pelaksanaan UNBK sebanyak 172 siswa

dari 5 (rombel) rombongan belajar kelas XII;

Page 70: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

52

(2) Pembagian siswa dalam ruang ujian dan sesi ujian;

(3) Contoh username U04050020018 artinya P = Kode untuk MA, 04 = Kode

Provinsi, 03 = Kode Kabupaten, 002 = Kode madrasah dan 0018 = Kode

peserta;

(4) Contoh Password 0020018*, artinya Password peserta diambil dari 7 digit

nomor dari belakang username peserta. (Studi Dokumentasi, 2019).

b) Penempatan

Berdasarkan data dari kegiatan perencanaan didapatkan bahwa peserta

MAN 1 Kota Tangerang Selatan yang mengikuti UNBK tahun pelajaran

2017/2018 ini sebanyak 172 siswa. Dari jumlah data peserta MAN 1 Kota

Tangerang Selatan tersebut terdapat 2 program jurusan yaitu MIPA dan IPS.

Untuk MIPA terdapat 2 rombongan belajar dan IPS terdapat 3 rombongan

belajar. Secara rinci dijelaskan sebagai berikut :

(1) MIPA XII

a) MIPA XII-1 sebanyak 37

b) MIPA XII-2 sebanyak 37

(2) IPS XII

a) IPS XII-1 sebanyak 33

b) IPS XII-2 sebanyak 33

c) IPS XII-3 sebanyak 32

Dan untuk MA Al Amanah Al Gontory pada tahun pelajaran 2017-2018

yang mengikuti UNBK sebanyak 177 siswa, dengan 2 program jurusan yaitu

MIPA dan IPS. Dengan rincian sebagai berikut:

(1) MIPA XII

a) MIPA XII-1 sebanyak 38

b) MIPA XII-2 sebanyak 37

(2) IPS XII

a) IPS XII-1 sebanyak 34

b) IPS XII-2 sebanyak 34

c) IPS XII-3 sebanyak 34

Mengenai prosedur pembagian peserta pada ruang ujian bahwa Madrasah

menggunakan 3 ruang ujian dengan kapasitas yang disediakan untuk satu

ruang ujian dapat memenuhi sebanyak 30 orang. Dalam pelaksanaan UNBK

ini dibagi menjadi beberapa sesi ujian untuk satu mata pelajaran dalam satu

hari. Jadi dalam satu hari terdapat 3 kali pelaksanaan ujian. Pembagian peserta

UNBK kedalam ruang ujian dan sesi ujian dilakukan cara pembagian kapasitas

per satu ruang ujian yang digunakan.

Page 71: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

53

c) Pembinaan

Proses pembinaan peserta didik madrasah yang dilakukan adalah proses

pembekalan siswa atau penyiapan siswa dalam rangka pelaksanaan UNBK ini.

Penyiapan siswa tersebut dilakukan dengan cara mengadakan latihan dan

tryout pelaksanaan UNBK.

Terdapat 2 jenis kegiatan yang dilakukan dalam rangka penyiapan siswa

dalam pelaksanaan UNBK. Yaitu kegiatan simulasi UNBK yang diadakan

oleh madrasah itu sendiri dan gladi bersih UNBK yang dilaksanakan oleh

Pusat. Simulasi yang diadakan oleh MAN 1 Kota Tangerang Selatan dan MA

Al Amanah Al Gontory dilakukan secara online dengan memanfaatkan media

pembelajaran online yang sudah tersedia. Yaitu e-learning siswa atau

Learning Management System (LMS) yang menggunakan aplikasi dari

moodle. Pelaksanaan latihan menggunakan LMS ini dilakukan secara online

dan dikondisikan sama persis dengan segi tampilan pengerjaan soal oleh

peserta UNBK . Akan tetapi untuk isi soalnya berbeda dengan soal UNBK

yang nanti dikerjakan. Soal latihan UNBK dibuat oleh guru pengampu yang

bersangkutan dan disesuaikan bobot soalnya dengan soal UNBK . (Permana,

24 Januari 2019, Budi 29 Januari 2019)

Kegiatan tryout selanjutnya adalah kegiatan latihan yang diadakan oleh

Pusat. Kegiatan ini yang disebut dengan gladi bersih UNBK. Pelaksanaan

gladi bersih UNBK di MAN 1 dan MA Al Amanah Al Gontory ini

dilaksanakan serempak pada seluruh madrasah penyelenggara UNBK.

Pelaksanaan tersebut dilaksanakan pada H-7 sebelum pelaksanaan UNBK

secara. Pelaksanaan gladi bersih ini dikondisikan persis seperti pada

pelaksanaan UNBK yaitu dengan menggunakan aplikasi UNBK. Agar dapat

memberikan gambaran asli mengenai mekanisme pelaksanaan UNBK yang

nanti akan dilaksanakan. Serta dijadikan bahan evaluasi agar dapat segera

ditindak lanjuti. Mengenai soal yang dikerjakan pada saat pelaksanaan gladi

bersih juga berbeda dengan soal pelaksanaan UNBK . Akan tetapi dari segi

bobot soal sama saja.

4) Pengelolaan Sistem UNBK

Proses penyiapan sistem UNBK dilakukan oleh proktor dan dibantu oleh

teknisi. Proktor melakukan penyiapan sistem UNBK pada komputer server.

Sebagaimana dipaparkan oleh Proktor MAN 1 kota Tangerang Selatan,

“Mekanismenya yaitu yang 1) pihak madrasah harus menginstal aplikasi

Virtual BOX yang didapat dari pelatihan proktor dikomputer serverlokal

madrasah, lalu dilanjutkan dengan pembuatan yang namanya Virtual

Machine dan aplikasi CBT Sync di komputer server. Lalu setelah berhasil

Page 72: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

54

di install kami menjalankan aplikasi tersebut yaitu aplikasi CBT Sync

untuk mengaktifkan sistem agar dapat terlihat data server lokal madrasaah

kami di server pusat. Setelah itu berkaitan dengan proses sinkronisasi dan

downloading soal UNBK serta nanti pada saat pelaksanaan dipergunakan

untuk meminta TOKEN pada server pusat untuk mengakses sistem UNBK

tersebut oleh peserta ujian. Dan menginstall aplikasi browser chrome pada

komputer client dan pemasangan kabel LAN pada switch komputer server

lokal madrasah.” (Permana, 24 Januari 2019)

Mekanismenya dalam penyiapan sistem pada komputer server lokal

madrasah baik di MAN 1 maupun MA Al Amanah Al Gontory adalah sebagai

berikut :

a) Menyetting komputer server dengan pemasangan aplikasi Virtual BOX.

b) Pembuatan Virtual Machine agar bsa dijalankan operasinya di komputer

server.

c) Membukan dan menjalankan aplikasi yang bernama CBT Sync.

d) Memasukkan ID server madrasah untuk mengaktifkan server ke server

pusat.

e) Melakukan sinkronisasi ke server pusat. (Permana, 24 Januari 2019 dan

Budi, 29 Januari 2019)

Selanjutnya adalah penyiapan komputer client atau peserta UNBK. Proses

penyiapan ini dilakukan juga oleh proktor dan dibantu oleh teknisi. Adapun

mekanisme penyiapan komputer client atau peserta sebagaiberikut :

a) Menyetting komputer client dengan pemasangan aplikasi Google Chrome

Browser.

b) Pemasangan kabel LAN dan port agar bisa terkoneksi dengan komputer

server lokal madrasah. (Permana, 24 Januari 2019 dan Budi, 29 Januari

2019)

Apabila langkah dalam penyiapan sistem pada komputer server telah

dilakukan, langkah selanjutnya adalah menjalankan proses sinkronisasi. Proses

sinkronisasi adalah proses menghubungkan komputer server lokal madrasah

dengan komputer pusat. Karena dalam proses sinkronisasi tersebut

kegunaannya berkaitan dengan:

a) Mengaktifkan server madrasah

b) Proses downloading soal UN

c) Perilisan TOKEN, dan

Page 73: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

55

d) Proses upload hasil pengerjaan peserta kepada server pusat. (Permana, 24

Januari 2019 dan Budi, 29 Januari 2019)

Mengenai mekanismenya proses sinkronisasi ini dilakukan oleh proktor

MAN 1 dan MA Al Amanah Al Gontory dengan cara menggunakan komputer

server. Adapun mekanismenya proses sinkronisasi secara rinci sebagai berikut

:

1) Proktor menjalankan Virtual Machine di komputer server lokal madrasah.

2) Proktor menjalankan aplikasi yang bernama CBT Sync

3) Proktor memasukkan ID server lokal madrasah untuk mengaktifkan

sistem.

4) Proktor melakukan sinkronisasi server lokal madrasah dengan server pusat

untuk proses downloading soal.

5) Proktor melakukan penyimpanan data sinkronisasi di komputer server

madrasah.

6) Proktor mendistribusikan paket soal UNBK pada saat pelaksanaan UNBK.

(Permana, 24 Januari 2019 dan Budi, 29 Januari 2019)

Istilah TOKEN dapat diartikan sebagai password atau kode yang

digunakan oleh peserta untuk dapat masuk kedalam sistem UNBK dan untuk

mengakses soal UN selain Username dan Password yang diberikan pada

madrasah.

c. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan simulasi UNBK disini kegiatan yang dilakukan adalah

mempersiapkan sistem UNBK pada komputer server lokal madrasah dan

penyettingan komputer client atau peserta yang dilakukan oleh proktor dan

teknisi. Persiapan yang dilakukan disini adalah berkaitan dengan proses

pengaktifan komputer server lokal madrasah pada server pusat dan melakukan

proses sinkronisasi secara online dan menyiapkan komputer client atau peserta

yang digunakan pada ruang ujian.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Proktor MAN 1 Kota Tangerang Selatan,

“mekanismenya pelaksanaan pra ujian kegiatan yang dilkakukan itu 1) proktor

melakukan sinkronisasi pada server pusat untuk proses downloading soal, 2)

teknisi mensetting komputer client...” (Permana, 24 Januari 2019)

Pelaksanaan simulasi yang di lakukan di MA Al Amanah Al Gontory pun

sama seperti pelaksanaan UNBK. Adanya proses penyetingan komputer oleh

proktor untuk mensingkronkan pada server pusat selanjutnya proses

Page 74: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

56

mendownload soal, lalu penyiapan pengisian data siswa pada masing-masing

komputer oleh para siswa. (Budi, 29 Januari 2019)

a) Pelaksanaan Simulasi

Pelaksanaan Simulasi, kegiatan yang dilakukan di madrasah adalah proses

pengaktifan komputer server dan proses sinkronisasi. Proses pengaktifan

komputer server dilakukan oleh proktor baik di MAN 1 dan MA Al Amanah

Al Gontory dengan cara sebagai berikut :

a. Proktor menyalakan komputer server lokal madrasah.

b. Proktor menjalankan Virtual Machinedi komputer server lokal madrasah.

c. Proktor menjalankan aplikasi yang bernama CBT Sync.

d. Proktor memasukkan ID server lokal dan serial number komputer server

lokal madrasah untuk mengaktifkan sistem.

e. Proktor melakukan sinkronisasi server lokal madrasah dengan server pusat

untuk proses downloading soal.

f. Proktor melakukan penyimpanan data sinkronisasi di komputer server

madrasah

g. Teknisi menyalakan dan mensetting komputer client disetiap ruang ujian.

Setelah melakukan proses pengaktifan komputer server madrasah dan

proses sinkornisasi, komputer server telah siap untuk diakses dalam

pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer atau UNBK secara .

Pada tahap pelaksanaan simulasi kegiatan lain yang dilakukan adalah

latihan UNBK. Simulasi UNBK di madrasah terdapat 2 jenis kegiatan yang

dilakukan, yaitu simulasi UNBK yang diadakan oleh madrasah dan Gladi

Bersih yang diadakan langsung oleh Pemerintah Pusat. Mekanisme

pelaksanaan latihan UNBK yang diadakan madrasah menggunakan atau

memanfaatkan media pembelajaran online yang memang sudah ada. Yaitu

dengan pemanfaatan Learning Management System (LMS) atau e-learning.

Kegiatan tryout selanjutnya adalah kegiatan latihan yang diadakan oleh

Pusat. Kegiatan ini yang disebut dengan gladi bersih UNBK. Pelaksanaan

gladi bersih UNBK ini dilaksanakan serempak pada seluruh madrasah

penyelenggara UNBK. Pelaksanaan gladi bersih ini dikondisikan persis seperti

pada pelaksanaan UNBK yaitu dengan menggunakan aplikasi UNBK. Agar

dapat memberikan gambaran asli mengenai mekanisme pelaksanaan UNBK

yang nanti akan dilaksanakan. Serta dijadikan bahan evaluasi agar dapat segera

ditindak lanjuti. (Permana, 24 Januari 2019, Budi 29 Januari 2019)

Page 75: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

57

b) Pelaksanaan UNBK

Mekanisme pelaksanaan UNBK di MAN 1 Kota Tangerang Selatan,

langkah pertama yang dilakukan adalah sama dengan kegiatan yang dilakukan

pada tahap simulasi pada awalnya. Akan tetapi yang membedakan adalah

dalam proses pelaksanaan UNBK tidak melakukan proses sinkronisasi lagi.

Karena proses sinkronisasi telah dilakukan pada tahap simulasi. Serta data-

data hasil proses sinkronisasi telah disimpan dalam komputer server lokal

madrasah pada tahap pra ujian. Jadi pada pelaksanaan UNBK hanya

ditambahkan proses perilisan TOKEN, pendistribusian TOKEN pada peserta

ujian dan proses pelaksanaan pengerjaan oleh peserta.

Sebagiamana yang dituturkan langsung oleh Proktor MAN 1 Kota Tangerang

Selatan,

“...jika semua sudah siap, siswa memasuki ruang ujian, proktor merilis

TOKEN ke server pusat lalu mendistribusikannya kepada siswa, siswa

memasukkan TOKEN, username dan password kedalam aplikasi chrome

browser yang telah disetting untuk UNBK, siswa mengerjakan soal UN,

proses log out oleh siswa jika sudah selesai..” (Permana, 24 Januari 2019)

Proktor MA Al Amanah Al Gontory menambahkan Pelaksanaan UNBK

di madrasah, orang yang terlibat langsung dalam pelaksanaannya berjumlah 10

orang. Terdiri dari 6 orang pengawas 2 orang setiap ruang ujian, teknisi 3

orang 1 orang setiap ruang ujian dan 1 orang proktor pada ruang server

madrasah.

Proses perilisan TOKEN dilakukan oleh proktor dengan cara merilis

TOKEN pada aplikasi CBT Sync secara online kepada server pusat. Proses

pendistribusian TOKEN dilakukan oleh proktor kepada teknisi di setiap ruang

ujian menggunakan alat bantu komunikasi yaitu Handy Talky (HT).

Selanjutnya teknisi mendistribusikan TOKEN pada peserta ujian. Penggunaan

TOKEN disini bersifat sementara kerena memilki timeout atau waktu habis

penggunaan. Karena selain bersifat sementara penggunaan TOKEN disini

adalah satu TOKEN digunakan untuk seluruh siswa. Maka dari itu peserta

dihimbau untuk segera memasukkan kode TOKEN tersebut segera setelah

teknisi mendistribusikannya.

Sebelum siswa melakukan entry TOKEN pada komputer client yang

digunakan, peserta diharuskan memasukkan username dan password yang

diberikan untuk dapat masuk kedalam sistem UNBK di komputer client.

Selain itu username dan password tersebut berfungsi untuk mendeteksi data

siswa pada komputer server lokal. Yang nantinya digunakan pada proses

monitoring dikomputer server mengenai siapa saja yang telah selesai

Page 76: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

58

mengerjakan soal. Karena hal tersebut terkait dengan proses pengolahan akhir

pengerjaan peserta yaitu proses upload hasil pengerjaan kepada server pusat

untuk proses pengolahan selanjutnya.

Setelah peserta memasukkan username dan password serta kode TOKEN

langkah selanjutnya adalah peserta melaksanakan pengerjaan soalpada

komputer. Soal yang dikerjakan sesuai dengan mata pelajaran yang diujikan

berdasarkan jadwal yang sudah ditentukan.

Pengalaman siswa yang telah mengikuti UNBK di MAN 1 Kota

Tangerang Selatan. Peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui

informasi UNBK dari pengalaman siswa. Sebelum pelaksanaan UNBK

diketahui bahwa pernah merasakan gugup dalam mengisi soal ujian. Walaupun

pernah mengikuti simulasi UNBK sebelumnya. (Safitri, 25 Januari 2019).

Perubahan sistem ujian nasional menggunakan komputer memang merubah

kebiasaan siswa dalam menghadapi ujian. Siswa sudah terbiasa melakukan

ujian dengan kertas, seperti Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir

Semester (UAS). Untuk itu, proses pembelajaran berbasis TIK akan sangat

membantu sebagai persiapan melaksanakan UNBK.

Berdasarkan pemaparan pembahasan mengenai UNBK di atas, diketahui

bahwa UNBK dijadikan sebagai instrument untuk melakukan penilaian. Seperti

pendapat menurut Sukiman (2012:04) merupakan proses pemberian nilai terhadap

sesuatu. Dalam hubungannya dengan proses dan hasil belajar, penilaian dapat

didefinisikan sebagai suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan

berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil

belajar peserta didik pada satuan pendidikan, termasuk madrasah. Selain itu,

nampaknya konsep UNBK yang dilakukan oleh madrasah, tidak menyalahi konsep

evaluasi. Karena Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi

tentang berkerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk

menentukan altenatif yang tepat dalam mengambil keputusan (Arikunto dan Jabar,

2007:01). Selain itu, pendapat yang berbeda dari Sukardi (2008:01) mengutarakan

evaluasi merupakan proses memahami, memberi arti, mendapatkan dan

mengomunikasikan informasi untuk keperluan pengambilan keputusan. Jadi,

UNBK hanya alat penilaian yang mempergunakan tes secara intensif sebagai alat

pengumpulan data, seperti penilaian hasil belajar agar pelaksanaan penilaian dan

evaluasi pembelajaran berjalan secaran transparan, kredibel, dan integritas.

Pelaksanaan UNBK pada MAN 1 dan MA Al Amanah Al Gontory telah

berjalan dengan baik serta sesuai dengan prosedur pelaksanaan yang ada. Hal

tersebut terlihat beberapa tahap yang dilakukan madrasah. Pertama, tahap

persiapan, yaitu mempersiapkan kebutuhan untuk menyelanggarakan UNBK pihak

madrasah telah melakukannya dengan baik, mulai dari mempersiapkan perangkat

keras komputer, sosialisasi UNBK, pendataan madrasah, verifikasi sarana dan

prasarana, pelatihan sumber daya manusia mengenai tahapan UNBK dan

penetapan jadwal kegiatan UNBK. Kedua, tahap pengelolaan, pada tahapan

Page 77: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

59

pengelolaan beberapa aspek yang telah dilakukan madrasah antara lain meliputi

pengorganisasian sumber daya manusia (personalia), sarana dan prasarana, peserta

didik dan sistem UNBK. Ketiga, tahap pelaksanaan, khusus tahap pelaksanaan

madrasah telah melakukan pengaktifan sistem UNBK pada komputer server lokal

madrasah dan penyettingan komputer client atau peserta yang dilakukan oleh

proktor dan teknisi. Selain itu, tahap pelaksanaan yang dilakukan disini adalah

berkaitan dengan proses pengaktifan komputer server lokal madrasah pada server

pusat dan melakukan proses sinkronisasi secara online sehingga komputer client

atau peserta yang digunakan pada ruang ujian siap digunakan. Untuk pelaksanaan

UNBK pihak madrsah menggunakan tiga sesi ujian, hal tersebut dikarenakan

jumlah perangkat keras masih belum sesuai dengan jumlah peserta ujian. Selama

pelaksanaan UNBK berlangsung seluruh peserta dapat menggunakan komputer

dan mampu menjawab pertanyaan yang muncul pada layar komputer.

3. Faktor Penghambat Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer pada

Madrasah Aliyah di Kota Tangerang Selatan

Pada pelaksanaan UNBK di madrasah tentunya mempunyai beberapa faktor

penghambat. Untuk itu penulis telah melaksanakan wawancara dengan narasumber

yang telah ditentukan, untuk mendapatkan data mengenai hal tersebut. Berikut

beberapa faktor penghambat dalam pelaksanaan UNBK. Mengenai faktor

penghambat dalam pelaksanaan UNBK di MAN1 dan MA Al Amanah Al Gontory

di Kota Tangerang Selatan. yaitu, pertama, penyediaan perangkat keras komputer.

Kemampuan madrasah untuk menyediakan jumlah perangkat keras komputer

dengan jumlah besar atau sesuai dengan jumlah peserta ujian, tentu menjadi

hambatan utama. Walaupun untuk satu komputer bisa digunakan untuk tiga orang

peserta dalam satu hari. Tetapi besarnya biaya untuk menyediakan perangkat keras

komputer tidak mudah. Selain perangkat keras komputer, pihak pengelola

madrasah pun harus mempersiapkan perangkat pendukung lainnya, misalkan

Genset Listrik untuk persiapan ketika arus listrik dari PLN mati atau putus diwaktu

pelaksanaan UNBK. (Lubis, 22 januarai 2019, Syamsudin 29 januari 2019)

Pengadaan komputer ini, sebenarnya diperlukan juga ketika proses belajar

mengajar yang bisa dimanfaatkan oleh guru untuk menyampaikan materi kepada

siswa. Sehingga komputer tidak hanya digunakan pada saat UNBK saja. Selain itu,

pembelajaran dengan dibantu perangkat keras komputer biasanya akan

mempercepat pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran oleh siswa. Untuk

itu menurut penulis, upaya untuk penyiapan perangkat keras komputer ini

merupakan keharusan sebagai bentuk peningkatan mutu pembelajaran di

madrasah. Dan pada akhirnya dapat meningkatkan kompetensi siswa madrasah

dalam rangka menghadapi pendidikan tinggi dan kehidupan global.

Kedua, fasilitas sarana internet. Sarana internet penunjang pada pelaksanaan

UNBK dan tentu sangat diperlukan, karena keberadaan sarana internet merupakan

fasilitas yang harus ada dan semakin besar kapasitas internet memudahkan UNBK

Page 78: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

60

secara langsung mengunduh perangkat soal dan mengunggah jawaban peserta

ujian yang ada di server tingkat pusat. Untuk mengadakan fasilitas sarana internet

ini biasanya pihak pengelola madrasah melakukan penyewaan atau membeli jasa

penyediaan layanan internet (provider) dari pihak luar. Layanan internet menjadi

hambatan ketika koneksi jaringan terputus secara tidak terduga, tentu hal tersebut

sulit untuk diprediksi oleh pihak madrasah. Untuk itu kestabilan layanan internet

dari Provider sangat menentukan kelancara UNBK di madrasah. Walaupun letak

geografis madrasah yang strategis dengan banyaknya Provider berada di kawasan

Kota Tangerang Selatan, tetapi masalah koneksi layanan internet masih saja

terjadi.

Keberhasilan pelaksanaan UNBK di MAN 1 dan MA Al Amanah Al Gontory

tentu menjadi harapan. Penunjang keberhasilan tersebut tentu harus disiapkan dan

disediakan oleh pengelola madrasah, termasuk penunjang sarana internet. Untuk

meminimalisir hambatan mengenai layanan internet ketika pelaksanaan UNBK

berlangsung, sebaiknya pihak pengelola madrasah menyiapkan dan menambahkan

layanan jasa internet dari Provider yang berbeda, khusus pada waktu dimana

UNBK dilaksanakan. Artinya, ketika terjadi hambatan pada Provider yang satu,

pihak madrasah sudah mempunyai cadangan layanan internet dari Provider yang

lainnya.

Ketiga, server UNBK pusat, yang dimaksud dengan server UNBK pusat yaitu

fasilitas yang disediakan pemerintah pusat melalui Kemendikbud untuk

menyediakan layanan UNBK bagi setiap satuan pendidikan yang ada di seluruh

Indonesia. Server UNBK pusat berisi mengenai data peserta ujian, username dan

Token peserta ujian, dan soal ujian nasional. Untuk itu server pusat ini harus bisa

diakses oleh madrasah yang melaksanakan UNBK. Hambatan yang terjadi pada

server UNBK pusat ialah seringnya terjadi kesulitan untuk diakses oleh pihak

pengelola madrasah. Kadang, proktor harus menunggu sampai larut malam hanya

untuk melakukan singkronisasi UNBK, karena tidak adanya pemberitahuan yang

jelas mengenai jadwal akses server UNBK pusat ini. Padahal kecepatan akses

terhadap server pusat ini sangat diperlukan, karena jika madrasah sudah siap

dengan perangkat komputer, dan layanan internet, jika server UNBK pusat tidak

bisa diakses maka madrasah tidak bisa melakukan UNBK. Karena server pusat ini

menyimpan soal-soal ujian nasional yang akan diberikan kepada peserta ujian

dengan sistem acak. Padahal ketika melakukan simulasi pun pihak madrasah

melalui proktor selalu menyampaikan keluhan terkait sulitnya mengakses server

pusat.

4. Dampak Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer pada Madrasah

Aliyah di Kota Tangerang Selatan

Berdasarkan pembahasan di atas penulis dapat merumuskan dampak yang

terjadi dengan adanya pelaksanaan UNBK di MAN 1 dan MA Al Amanah Al

Gontory Kota Tangerang Selatan. Pertama, Model UNBK diharapkan mampu

Page 79: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

61

menjadi pola ujian nasional yang kredibel, transparan, dan terintegritas yang bisa

dilakukan oleh setiap satuan pendidikan yang ada, termasuk madrasah.

Pelaksanaan ujian nasional secara langsung melalui bantuan internet sehingga

ujian nasional dapat dilaksanakan secara online mulai dari tingkat kabupaten/kota,

provinsi hingga nasional. Proses UNBK pada madrasah dilakukan secara langsung

dan bertahap dalam lingkup kabupaten/kota kemudian lingkup provinsi ataupun

nasional sesuai dengan dukungan perkembangan fasilitas sarana internet. Seperti

yang sudah diketahui, bahwasanya dukungan internet dalam proses komunikasi di

Indonesia sudah cukup memadai terutama untuk daerah perkotaan, sedang untuk

daerah pedesaan masih sulit/terbatasnya teknologi terbaru yaitu, Balloon Google

yang dapat menghadirkan akses internet di daerah pedalaman (Kompas, 2015).

Balloon Google (Project Loon) merupakan balon raksasa yang diterbangkan di

atas permukaan bumi sekitar18 km yang memudahkan akses internet dan

diperuntukkan bagi seluruh wilayah Indonesia yang belum terjangkau internet dan

infrastruktur telekomunikasi nasional. Perkembangan teknologi Balloon Google

ini telah dikembangkan oleh pemerintah dan didukung oleh pihak swasta mulai

tahun 2016 sehingga seluruh wilayah pedalaman dapat dijangkau akses internet.

Dengan demikian, pelaksanaan UNBK secara online melalui layanan jasa

internet merupakan solusi pelaksanaan ujian nasional di daerah tertinggal atau

daerah pedalaman.

Kedua, dengan adanya pelaksanaan UNBK di MAN1 dan MA Al Amanah Al

Gontory sebenarnya memberi keuntungan antara lain menghemat biaya

penggandaan, memudahkan distribusi bahan, mudah menjangkau seluruh wilayah,

keamanan, mudah proses skoring dan memudahkan mencetak sertifikat hasil ujian

nasional. Keuntungan ini diperoleh dengan membandingkan proses pelaksanaan

ujian nasional tertulis seperti yang dilakukan selama ini. Penghematan dalam

penggandaan naskah ujian karena proses tersebut tidak dilakukan jika

menggunakan UNBK. Sebagaimana diketahui dalam proses pelaksanaan ujian

tertulis pencetakan bahan ujian dilakukan setiap tahun, sedangkan bila dilakukan

menggunakan UNBK yang diperlukan adalah pengadaan perangkat keras

(komputer) pada tahun pertama dan pada tahun-tahun berikutnya biaya pengadaan

perangkat keras dapat berkurang atau hilang sama sekali. Bahkan biaya pengadaan

ini dapat dilakukan oleh setiap madrasah tanpa mengaitkannya dengan

pelaksanaan ujian nasional.

Pada dasarnya pengadaan dikaitkan dalam rangka peningkatan pembelajaran

atau pengadaan fasilitas madrasah sehingga biaya pengadaan perangkat keras

semakin berkurang. Sebagaimana dijelaskan dalam uraian-uraian sebelumnya,

dapat disimpulkan betapa urgen pembelajaran dengan pemanfaatan TIK.

Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

melalui UNBK terjadi karena proses distribusi bahan dapat dilakukan secara

sederhana yaitu melalui internet dari pusat langsung ke madrasah penyelenggara

ujian. Bila pelaksanaan UNBK dilakukan secara online dapat memangkas biaya

Page 80: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

62

distribusi serta biaya pengamanan bahan ujian selama dan sebelum pelaksanaan

ujian. Proses-proses dalam ujian tertulis memerlukan biaya yang sangat besar

sedang bila dilaksanakan secara online maka biaya distribusi relatif lebih murah

dibandingkan dengan secara tertulis. Mendistribusikan soal ujian nasional lebih

mudah dilakukan karena menggunakan layanan internet sehingga tidak

memerlukan tenaga keamanan yang banyak dalam distribusi danpengamanan

mudah dilakukan dengan penggunaan sandi pengguna dan sandi pembuka dalam

file soal yang dikirimkan.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa wilayah Indonesia terdiri atas

kepulauan dan tersebar di wilayah pedalaman sehingga sulit dijangkau dengan

menggunakan sarana transportasi seperti selama ini. Melalui kemajuan teknologi

internet maka wilayah terpencil atau terpinggir mudah dijangkau dalam distribusi

bahan dan pengiriman hasil dapat dilakukan dengan cepat. Dengan kemudahan

dalam proses distribusi bahan akan dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan

UNBK karena para pemangku kepentingan dapat menyiapkan pelaksanaan UNBK

secara baik dan tidak perlu ada kekhawatiran bahan belum diterima pada waktu

proses pelaksanaan.

Keempat, aspek keamanan lebih terjamin. Dalam penyelenggaraan ujian

nasional merupakan aspek yang turut memengaruhi kualitas pelaksanaan ujian.

Pada aspek keamanan meliputi keamanan dalam proses penyiapan bahan,

penggandaan naskah, pendistribusian bahan ujian. Mengenai keamanan dalam

penyelenggaraan ujian nasional merupakan aspek yang turut memengaruhi kualitas

pelaksanaan ujian.

Dalam proses penggandaan selama ini sering ada orang yang membocorkan

dan hal ini menjadi kurang baik dalam pelaksanaan ujian nasional. Demikian pula

dalam proses pendistribusian soal dan bahan ujian hingga ke tempat penyimpanan

bahan terakhir sangat rawan kebocoran sehingga perlu melibatkan tenaga

keamanan yang banyak. Dengan melalui UNBK, hal tersebut dapat dikurangi

karena penggandaan bahan ujian dapat dilakukan terpusat secara online. Demikian

pula dalam proses pendistribusian bahan dapat dilakukan dengan mudah dan

dilakukan secara langsung melalui jasa layanan internet. Namun, yang perlu

diperhatikan adalah keamanan dalam jaringan komputer dari serbuan peretas atau

hacker. Maka dalam itu, perlu dilakukan pengamanan berlapis dalam jaringan

komputer yang ada.

Kelima, proses penilaian kredibilitas. Penilain hasil ujian nasional selama ini

dilakukan di tingkat pusat sehingga laporan hasil ujian nasional memerlukan

waktu yang relatif lebih lama. Penggunaan internet pada pola model UNBK,

proses itu dapat dilalui tanpa harus menunggu hasil dari tingkat pusat. Pada

perangkat soal (aplikasi) yang digunakan dalam UNBK telah disertakan kunci

jawaban dan prosedur penskoran yang telah ditentukan oleh Puspendik

Kemendikbud. Dengan menggunakan UNBK sebagai pola ujian naisonal, setelah

peserta ujian selesai ujian maka hasilnya dapat segera diketahui. Selain itu, bagi

Page 81: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

63

peserta didik yang sudah selesai mengikuti UNBK dan hasilnya memenuhi kriteria

yang ditentukan, mereka dapat memroses hasil tersebut lebih lanjut untuk

memeroleh sertifikat hasil ujian nasional. Pada program atau perangkat lunak atau

aplikasi UNBK telah disiapkan format tentang sertifikat hasil ujian nasional.

Supaya tidak terjadi kecurangan maka pada perangkat lunak atau aplikasi UNBK

diberikan sandi/kata kunci pengguna dan sandi pembuka untuk setiap madrasah

atau satuan pendidikan. Harapan dari kelanjutan pengembangan UNBK ialah, hasil

ujian dapat diintegrasikan pada sistem penerimaan mahasiswa baru untuk

perguruan tinggi negeri.

Dampak Pelaksanaan UNBK menurut kepala madrasah di MAN1 Kota

Tangerang Selatan sangat rasakan oleh para pemangku kepentingan di madrasah,

diantaranya, proses ujian yang sangan kredibel, menghemat biaya pendistribusian

soal, kemudahan dalam pengisian soal dengan menggunakan komputer tanpa harus

melingkari dengan pesil 2B. (Lubis, 22 Januari 2019)

Sedangkan dampak yang dirasakan di MA Al Amanah Al Gontory, sangat di

rasakan oleh Yayasan karena pada tahap persiapan perangkat komputer murni dari

Yayasan, memudahkan dari segi pendistribusian soal, karna bisa langsung di

download dari komputer tanpa harus mengambil di pusat. Dampak lain yang

dirasakan, memudahkan siswa dalam pengisian data diri maupun soal. Sehingga

memudahkan penilaian. (Syamsudin, 29 Januari 2019)

Page 82: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

64

64

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis akan menyimpulkan pembahasan hasil temuan penelitian pada

bab sebelumnya, dengan demikian penulis dapat mengambil kesimpulan dan saran sebagai

berikut:

A. Kesimpulan

Pelaksanaan UNBK pada MAN 1 dan MA AL-Amanah Al Gontory di Kota

Tangerang Selatan telah berjalan dengan baik, serta sesuai dengan prosedur

pelaksanaan yang ada. Hal tersebut terlihat beberapa tahap yang dilakukan kedua

madrasah. Pertama, tahap persiapan, yaitu mempersiapkan kebutuhan untuk

menyelanggarakan UNBK pihak madrasah telah melakukannya dengan baik, mulai

dari mempersiapkan perangkat keras komputer, sosialisasi UNBK, pendataan

madrasah, verifikasi sarana dan prasarana, pelatihan personalia mengenai tahapan

UNBK dan penetapan jadwal kegiatan UNBK. Kedua, tahap pengelolaan, pada

tahapan pengelolaan beberapa aspek yang telah dilakukan madrasah antara lain

pengorganisasian sumber daya madrasah, sarana dan prasarana, peserta didik dan

sistem UNBK. Ketiga, tahap pelaksanaan, khusus tahap pelaksanaan madrasah telah

melakukan pengaktifan sistem UNBK pada komputer server lokal madrasah dan

penyettingan komputer client atau peserta yang dilakukan oleh proktor dan teknisi.

Selain itu, tahap pelaksanaan yang dilakukan disini adalah berkaitan dengan proses

pengaktifan komputer server lokal madrasah pada server pusat dan melakukan proses

sinkronisasi secara online sehingga komputer client atau peserta yang digunakan pada

ruang ujian siap digunakan. Selama pelaksanaan UNBK berlangsung seluruh peserta

dapat menggunakan komputer dan mampu menjawab pertanyaan yang muncul pada

layar komputer.

Siswa dan pengawas merasa terbantu dengan pelaksanaan UNBK karena

memudahkan siswa dalam mengisi soal tanpa perlu menjawab soal menggunakan

pensil sehingga jawaban yang mereka jawab sangat akurat, dan pengawas lebih mudah

dalam mengawasi proses pelaksanaan UNBK karena siswa lebih fokus menatap layar

monitor komputer serta kode soal yang berbeda sehingga siswa tidak memiliki soal

yang sama dengan teman di sebelahnya selain itu para pengawas tidak perlu lagi bolak

balik untuk membagikan soal ujian karena soal sudah tersedia di dalam komputer

client.

Mengenai faktor penghambat dalam pelaksanaan UNBK Madrasah Aliyah di Kota

Tangerang Selatan, yaitu, pertama, penyediaan perangkat keras komputer yang belum

sesuai dengan jumlah peserta ujian. Sehingga masih menggunakan tiga sesi ujian

dalam satu hari. Kedua, fasilitas sarana computer dan internet. Sarana internet

penunjang pada pelaksanaan UNBK dan tentu sangat diperlukan, karena semakin besar

dan stabil kapasitas internet memudahkan pelaksanaan UNBK secara langsung untuk

mengunduh perangkat soal dan mengunggah jawaban peserta ujian yang ada di server

Page 83: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

65

tingkat pusat selain itu pihak sekolah menyediakan komputer dan internet hasil dari

bantuan pemerintah setempat dan dari swadaya lembaga pendidikan tersebut . Ketiga,

server UNBK pusat, yang dimaksud dengan server UNBK pusat yaitu fasilitas yang

disediakan pemerintah pusat melalui Kemendikbud untuk menyediakan layanan

UNBK bagi setiap satuan pendidikan yang ada di seluruh Indonesia. Hambatan yang

terjadi pada server UNBK pusat ialah seringnya terjadi kesulitan untuk diakses oleh

pihak pengelola madrasah.

Selanjutnya, mengenai dampak yang terjadi dengan adanya pelaksanaan UNBK di

madrasah. Pertama, model UNBK diharapkan mampu menjadi pola ujian nasional

yang kredibel, transparan, dan terintegritas yang bisa dilakukan oleh setiap satuan

pendidikan yang ada, termasuk madrasah yang ada di daerah terdepan, terluar dan

terpencil. Kedua, dengan adanya pelaksanaan UNBK sebenarnya memberi keuntungan

antara lain menghemat biaya penggandaan, memudahkan distribusi bahan, mudah

menjangkau seluruh wilayah, keamanan, mudah proses skoring dan memudahkan

mencetak sertifikat hasil ujian nasional. Ketiga, adanya kemudahan dalam proses

distribusi soal dan bahan ujian melalui UNBK terjadi karena proses distribusi bahan

dapat dilakukan secara sederhana yaitu melalui internet dari pusat langsung ke

madrasah penyelenggara ujian.

B. Saran

Berdasarkan pemaparan kesimpulan di atas, beberapa saran penulis dapat

dikemukakan sebagai berikut:

Bagi pengelola madrasah, saran secara umum yaitu diharapkan untuk mampu

mengembangkan program UNBK pada tahun pelajaran berikutnya. Mempersiapkan

sarana pendukung dan media pembelajaran yang mendukung untuk UNBK. Selain itu,

diharapkan untuk menerapkan ujian berbasis online bukan hanya saat pelaksanaan

Ujian Nasional saja tetapi pada pelaksanaan ulangan harian, penilaian tengah semester,

dan penilaian akhir semester. Pengelola madrasah melakukan kerjasama dengan pihak

eksternal madrasah, untuk memenuhi kebutuhan madrasah, baik berupa program

peningkatan kompetensi guru pada bidang teknologi informasi maupuun berupa

bantuan perangkat keras komputer.

Bagi siswa, diharapkan agar dapat meningkatkan minat serta bakat yang dimiliki,

serta mampu memanfaatkan teknologi informasi yang sudah disediakan. Sehingga

tujuan untuk mengembangkan kompetensi lulusan dapat tercapai.

Bagi Kamenag Kota Tangerang Selatan dan komite, diharapkan untuk senantiasa

ikut andil memberikan dukungan kepada madrasah dalam mengembangkan dan

meningkatkan kualitas lulusan yang berbasis teknologi informasi. Selain itu,

diharapkan mampu kerjasama dalam penciptaan kondisi lingkungan belajar yang

mempunyai kompetensi lulusan yang baik. Peran tersebut sangat dibutuhkan

dikarenakan keterbatasan kemampuan pihak madrasah.

Page 84: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

66

Bagi Pemerintah Pusat dalam hal ini Kemendikbud, diharapkan untuk

memperbaiki server pusat Ujian Nasional, terdapat beberapa keluhaan dari beberapa

madrasah tentang server down dan sulit untuk mensingkronisasikan komputer server

di madrasah dan komputer server pusat.

Page 85: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

72

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. (2013). Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. (1993). Organisasi dan Administrasi Pendidikan dan

Teknologi Kejuruan. Jakarta: Ditjen Dikti.

Arikunto, Suharsimi & Abdul Jabar, Cepi Safrudin. (2014). Evaluasi Program

Pendidikan: Pedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi

Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2015). Prosedur Operasional Standar

Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2014/2015. Jakarta: Badan

Standar Nasional Pendidikan.

Bafadal, Ibrahim. (2008). Manajemen Perlengkapan Sekolah: Teori dan

Aplikasinya. Jakarta: Bumi aksara.

Bagus, H. C. Computerized Adaptive Testing (CAT) Salah Satu Alternatif Pengganti

Paper Based Test (PBT). Value Jurnal Evaluasi & Asesmen Pendidikan.

Volume 2 Nomor 1, 2013.

Basuki, I. & Hariyanto. (2014). Asesmen Pembelajaran. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Craswell, J.L. (1988). Qualitative Inquiry and Design Choosing Among Five

Tradition. California: Sage Publication.

Duad, M. (2018). COMPUTERISED ADAPTIVE TESTING. Application and

implications for teaching and learning in Indonesia, 250.

H.A.R Tilaar. (2006). Standarisasi Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta.

Hadiana, D. (2015). Penilaian Hasil Belajar Untuk Siswa Sekolah Dasar. Jurnal

Pendidikan dan Kebudayaan.

Kemendikbud. (2014). Petunjuk Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah. Jakarta:

Kemendikbud.

Kusnohadi. Pendidik Online: Perluasan Tugas dari Kelas Konvensional Menuju

Kelas Maya. Jurnal Teknodik. Volume 18 Nomor 3. September 2014.

Page 86: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

73

Linclon, Y.S. dan Guba, E.G. (1985). Naturalistic Inquiry. London: Sage

Publication.

Lukmana, Henhen. (2017). Implementasi Ujian Online dalam Pelaksanaan

Kurikulum 2013 di SMA Negeri Kota Bandung. Tesis. Bandung: Universitas

Pendidikan Indonesia.

Miles, M.B. dan Huberman, A.M. (1992). Qualitative Data Analysis; A Source

Book of New Methods. California: SAGE Publication.

Miles, Matthew B. dan Huberman, A. Michael. (2013). Analisa Data Kualitatif,

(diterjemahkan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi). Jakarta: UI Press.

Miller, Patrick W. (2008). Measurement and Theaching. USA, Indiana.

Moleong, Lexy J. (2011). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Nurchaili. (2010). Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi

Dalam Proses Pembelajaran Kimia Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal

Pendidikan dan Kebudayaan.

Nurhidayat, Arif. (2016). Implementasi Ujian Nasional Berbasis Komputer atau

Computer Base Test (CBT) di SMA Negeri 1 Wonosari. Skripsi. Yogyakarta:

Universitas Negeri Yogyakarta.

Oloan, Agus. (2017). Manfaat Ujian Nasional Berbasis Komputer Secara Nasional.

Sumber, https://www.kompasiana.com/agus_oloan/manfaat-ujian-nasional-

berbasis-komputer-secara- asional. Diakses tanggal 8 Februari 2018 pukul

20.40 WIB.

Pakpahan, Rogers. (2016). Model Ujian Nasional Berbasis Komputer; Manfaat dan

Tantangan. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Volume 1 Nomor 1, April

2016.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nasional Nomor 20 Tahun 2005

tentang Ujian Nasional. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2015 tentang

Kriteria Kelulusan Peserta Didik, Penyelenggaraan Ujian Nasional, dan

Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan Pada

SMP/MTs Atau Yang Sederajat Dan SMA/MA/SMK atau yang Sederajat.

Puspendik. (2015). Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sumber,

http://unbk.kemdikbud.go.id/. Diakses tanggal 10 Januari 2018 pukul 16:38

WIB.

Page 87: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

74

Rambe, Sarjani, Yuni. Hubungan Self Efficacy dan Dukungan Sosial dengan

Kecemasan Siswa Menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di

SMK Swasta PAB 12 Saentis. Jurnal Analitika. Volume 9 Nomor 1, Juni 2017.

Rohman, Arif. (2001). Kebijakan Pendidikan. Diktat Dosen. Universitas Negeri

Yogyakarta. Yogyakarta.

Rohman, Arif. (2009). Politik Ideologi Pendidikan. Yogyakarta: Efendi.

Rohman, Arif. (2009). Politik Ideologi Pendidikan. Yogyakarta: Efendi.

Silverius, S. (2010). Kontroversi Ujian Nasional Sepanjang Masa. Jurnal

Pendidikan dan Kebudayaan.

Siti Asiah dan Ainur Rofieq. (2011). Analisis Kebijakan Ujian nasional Tingkat

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Jurnal Universitas Islam 45 Bekasi

EDUKASI, Vol. 3 No. 1 Maret 2011.

Subali, Bambang. (2012). Prinsip Asesmen dan Evaluasi Pembelajaran.

Yogyakarta: UNY Press.

Sudiyono. (2007). Kebijakan Pendidikan. Yogyakarta: Jurusan Manajemen

Pendidikan FIP UNY.

Sukardi. (2008). Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: PT

Bumi Aksara.

Sukiman. (2012). Pengembangan Sistem Evaluasi. Yogyakarta: Insan Madani

Suprananto. Model Computerized Adaptive Test (CAT) Untuk Ujian Pendidikan

Kesetaraan. Value Jurnal Evaluasi & Asesmen Pendidikan. Volume 1 Nomor 3,

2012.

Surya. H.M. (2008). Kapita Selekta Pendidikan SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Tanrere, M. & Sumiati, S. Pengembangan Media Chemo-Edutainment Melalui

Software Macromedia Flash MX Pada pembelajaran IPA Kimia SMP. Jurnal

Pendidikan dan Kebudayaan. Volume 2 Nomor 1, Maret 2012.

Tilaar, H.A.R dan Nugroho, Riant. (2008). Kebijakan Pendidikan. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Usman. (2004). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Angkasa.

Utari, Septiani, Endah. (2017). Dampak UNBK (Ujian Nasional Berbasis

Komputer) dan UNPBT (Ujian Nasional Paper Base Test) Terhadap Motivasi

Belajar Siswa dan Motivasi Mengajar Guru SMA/MA. Tesis. Yogyakarta:

Universitas Negeri Yogyakarta.

Page 88: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

75

Wirawan. 2011. Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada.

Wawancara

Rojak, Abdul. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan. 22

Januari 2019. Ruang Kepala Kantor.

Lubis, Fahmi, Ridwan. Kepala MAN 1 Kota Tangerang Selatan. 24 Januari 2019.

Ruang Kepala Madrasah.

Permana, Yudi. Proktor UNBK MAN 1 Kota Tangerang Selatan. 24 Januari 2019.

Ruang Kepala Madrasah.

Anwar, Ahmad. Anggota Komite MAN 1 Kota Tangerang Selatan. 25 Januari 2019.

Ruang Guru.

Aisyah, Siti. Alumni MAN 1 Kota Tangerang Selatan. 25 Januari 2019. Ruang

Guru.

Rifki, Muhamad. Alumni MAN 1 Kota Tangerang Selatan. 25 Januari 2019. Ruang

Guru.

Syamsudin. Kepala MA Al Amanah Al Gontory. 29 Januari 2019. Ruang Kepala

Madrasah.

Budi, Rohman. Proktor UNBK MA Al Amanah Al Gontory. 29 Januari 2019. Ruang

Lab. Komputer.

Arifin, H. Zaenal. Komite MA Al Amanah Al Gontory. 30 Januari 2019. Ruang

Guru.

Ibrahim, Muhammad. Alumni MA Al Amanah Al Gontory. 30 Januari 2019. Ruang

Guru.

Page 89: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 90: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

PEDOMAN OBSERVASI

Judul Penelitian : Analisis Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer

(UNBK) Pada Madrasah Aliyah di Kota Tangerang Selatan

Tempat Penelitian : MAN 1 Kota Tangerang Selatan dan MA Al Amanah Al

Gontory

Hari, Tanggal Observasi :

NO ELEMEN

PENELITIAN

PERNYATAAN/

KRITERIA

PENILAIAN KETERANGAN

4 3 2 1

1. Letak Sekolah Mudah terjangkau

dan strategis

2.

Kondisi fisik bangunan

sekolah dan sarana

prasarana pendukung

proses belajar mengajar

- Bangunan kokoh

dan luas;

- Sarana prasarana

lengkap,

mendukung

dalam kondisi

baik.

3. Proses pembelajaran

secara umum

- Interaksi guru

dan siswa bersifat

formal;

- Memiliki jadwal

kegiatan

pembelajaran

rutin.

4. Aktivitas proses

persiapan UNBK

- Membentuk

Panitia yang baik

oleh Kepala

Madrasah

- Aktivitas Kepala

Sekolah dalam

pengelolaan

UNBK dimulai

dari Perencanaan

Program sampai

Evaluasi Program

5.

Kelengkapan dokumen

pendukung pelaksanaan

UNBK

Dokumen

perencanaan dan

pendukung UNBK

6. Kelengkapan dokumen

proktor dan teknisi

- Memiliki jadwal

kegiatan;

- Memiliki materi

pelatihan yang

berkaitan dengan

UNBK;

Page 91: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

- Memiliki

Pembina/

pengembangan

UNBK.

7. Situasi dan kondisi

lingkungan sekolah

Situasi dan kondisi

lingkungan sekolah

yang aman,

nyaman, dan

mendukung

terciptanya proses

pembelajaran aktif,

inovatif, kreatif,

dan menyenangkan.

Keterangan Kriteria Penilaian:

4 = Sangat Baik

3 = Baik

2 = Kurang

1 = Sangat Kurang

Page 92: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

PEDOMAN WAWANCARA

KEPALA KANTOR KEMENAG KOTA TANGERANG SELATAN

Judul Penelitian : Analisis Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer

(UNBK) Pada Madrasah Aliyah di Kota Tangerang Selatan

Tempat Penelitian : MAN 1 Kota Tangerang Selatan dan MA Al Amanah Al

Gontory

A. Indentitas Narasumber

Nama : ……………………………….

Tanggal Wawancara : ……………………………….

Tempat Wawancara : ……………………………….

B. Gambaran Umum Kebijakan UNBK

1. Menurut Bapak bagaimanakah latarbelakang adanya pelaksanaan UNBK di

madrasah?

2. Apa dasar hukum penyelenggaraan UNBK?

3. Apa tujuan penyelenggaraan UNBK?

4. Apa manfaat yang sebenarnya didapat dari penyelenggaran UNBK?

5. Apa kelebihan dan kerugian pelaksanaan UNBK dibandingkan dengan ujian

nasional berbasis kertas atau konvensional? dalam aspek apa? Dan apa saja

perbedaanya?

C. Pengelolaan Madrasah Pelaksana UNBK

6. Bagaimana proses perencanaan madrasah sebagai pelaksana UNBK pada tahun

ini?

7. Bagaimana prosedur penetapan madrasah untuk menyelenggarakan UNBK?

8. Apakah terdapat surat keputusan tentang penetapan madrasah yang terlibat dalam

pelaksanaan UNBK?

9. Apakah terdapat sosialisasi untuk madrasah yang telah ditetapkan dalam

pelaksanaan UNBK?

10. Kapan pelatihan itu diadakan dan diselenggarakan dimana?

11. Apa saja materi sosialisasi untuk madrasah penyelenggara UNBK?

D. Pengelolaan Sarana dan Prasarana UNBK

12. Bagaimana proses yang dilakukan dalam perencanaan sarana dan prasarana

UNBK?

13. Apakah terdapat peraturan mengenai persyaratan minimal infrastruktur UNBK?

14. Bagaimana kriteria persyaratan infrastruktur untuk pelaksanaan UNBK?

15. Apakah terdapat alokasi bantuan anggaran dana untuk penyiapan infrastruktur

UNBK bagi madrasah?

Page 93: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

16. Apakah terdapat anggaran dari pemerintah untuk pengadaan infrastruktur UNBK

tersebut?

17. Apakah terdapat mekanisme pengawasan mengenai pelaksanaan UNBK?

E. Faktor Penghambat

18. Apa sajakah yang menjadi faktor penghambat dari penyelenggaraan UNBK pada

tahun ini?

19. Bagaimana alternatif pemecahan masalah untuk mengatasi hambatan tersebut?

Page 94: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

PEDOMAN WAWANCARA

KEPALA MADRASAH

Judul Penelitian : Analisis Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer

(UNBK) Pada Madrasah Aliyah di Kota Tangerang Selatan

Tempat Penelitian : MAN 1 Kota Tangerang Selatan dan MA Al Amanah Al

Gontory

A. Indentitas Narasumber

Nama : ……………………………….

Tanggal Wawancara : ……………………………….

Tempat Wawancara : ……………………………….

B. Gambaran Umum Kebijakan UNBK

1. Menurut Bapak bagaimanakah latarbelakang adanya pelaksanaan UNBK di

madrasah?

2. Apa dasar hukum penyelenggaraan UNBK?

3. Apa tujuan penyelenggaraan UNBK?

4. Apa manfaat yang sebenarnya didapat dari penyelenggaran UNBK?

5. Apa kelebihan dan kerugian pelaksanaan UNBK dibandingkan dengan ujian

nasional berbasis kertas atau konvensional? dalam aspek apa? Dan apa saja

perbedaanya?

C. Pengelolaan SDM untuk Pelaksanaan UNBK

Aspek Perencanaan

6. Bagaimana proses perencanaan SDM UNBK?

7. Siapa saja yang terlibat langsung dalam proses implementasi UNBK?

8. Istilah proktor dan teknisi itu apa pak dan sebenarnya dalam hal ini definisinya

apa?

9. Bagaimana prosedur perekrutan atau pengadaan SDM untuk kegiatan UNBK?

10. Bagaimana langkah-langkah penetapan SDM dalam pelaksanaan UNBK?

11. Apakah terdapat surat keputusan tentang penetapan SDM yang terlibat dalam

pelaksanaan UNBK?

Aspek Penempatan/Penugasan

12. Bagaimana prosedur pembagian tugas SDM untuk kegiatan UNBK?

13. Bagaimana tupoksi dari masing-masing personalia UNBK?

Aspek Pelatihan

14. Apakah terdapat pelatihan untuk SDM dalam pelaksanaan UNBK?

15. Kapan pelatihan itu diadakan dan diselenggarakan dimana?

16. Apa saja materi pelatihan SDM UNBK?

17. Apa hasil yang didapat dari adanya pelatihan panitia (proktor) tersebut pak?

Page 95: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

D. Pengelolaan Sarana dan Prasarana UNBK

Aspek Perencanaan

18. Bagaimana proses yang dilakukan dalam perencanaan sarana dan prasarana

UNBK?

19. Apakah terdapat peraturan mengenai persyaratan minimal infrastruktur UNBK?

20. Bagaimana kriteria persyaratan infrastruktur untuk pelaksanaan UNBK?

21. Apakah terdapat alokasi anggaran dana untuk penyiapan infrastruktur UNBK?

Aspek Pengadaan

22. Bagaimana proses pengadaan sarana dan prasarana UNBK?

23. Apa sajakah yang dilakukan dalam proses penyiapan infrastruktur UNBK?

24. Apakah terdapat anggaran dari pemerintah untuk pengadaan infrastruktur UNBK

tersebut?

Aspek Penggunaan atau Pemanfaatan

25. Bagaimanakah prosedur penggunaan sarana dan prasarana UNBK?

26. Untuk penggunaan ruang bagaimana langkah-langkahnya atau prosedur yang

dilaksanakan?

E. Pengelolaan Peserta Didik UNBK

Aspek Perencanaan

27. Apa saja yang dilakukan dalam proses perencanaan peserta didik dalam UNBK?

28. Bagaimana prosedur pendaftaran peserta didik dalam rangka mengkuti UNBK?

Aspek Penempatan

29. Bagaimanakah prosedur peserta didik terhadap penggunaan ruang ujian?

Aspek Pembinaan

30. Dalam pelaksanaan UNBK pada tahun ini apakah ada pelaksanaan ujicoba atau

simulasi?

31. Bagaimana mekanisme pelaksanaan uji coba atau simulasi UNBK?

F. Tahap Pelaksanaan UNBK

32. Apa sajakah proses yang dilakukan dalam pelaksanaan UNBK?

33. Apa saja yang dilakukan dalam proses pelaksanaan UNBK secara resmi?

34. Berapa orang yang terlibat langsung dalam pelaksanaan UNBK ini? dan siapa saja

orang itu?

35. Apa saja tugas dari orang-orang yang terlibat langsung dalam pelaksanaan

UNBK resmi?

36. Bagaimanakah proses pelaksanaan UNBK resmi berlangsung? Mekanismenya

seperti apa?

G. Faktor Penghambat

Page 96: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

37. Apa sajakah yang menjadi faktor penghambat dari penyelenggaraan UNBK pada

tahun ini?

38. Bagaimana alternatif pemecahan masalah untuk mengatasi hambatan tersebut?

Page 97: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

PEDOMAN WAWANCARA

KOMITE MADRASAH

Judul Penelitian : Analisis Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer

(UNBK) Pada Madrasah Aliyah di Kota Tangerang Selatan

Tempat Penelitian : MAN 1 Kota Tangerang Selatan dan MA Al Amanah Al

Gontory

A. Indentitas Narasumber

Nama : ……………………………….

Tanggal Wawancara : ……………………………….

Tempat Wawancara : ……………………………….

B. Gambaran Umum Kebijakan UNBK

1. Menurut Bapak bagaimanakah latarbelakang adanya pelaksanaan UNBK di

madrasah?

2. Apa kelebihan dan kerugian pelaksanaan UNBK dibandingkan dengan ujian

nasional berbasis kertas atau konvensional? dalam aspek apa? Dan apa saja

perbedaanya?

C. Pengelolaan Madrasah Pelaksana UNBK

6. Apakah pengelola madrasah mensosialisasikan kepada komite, bahwasanya

madrasah sebagai pelaksana UNBK pada tahun ini?

7. Bagaimana sosialisasi yang dilakukan madrasah untuk menyelenggarakan

UNBK?

8. Apa saja materi sosialisasi untuk madrasah penyelenggara UNBK?

9. Bagaimana bentuk dukungan komite dalam penyelenggaraan UNBK di madrasah?

D. Pengelolaan Sarana dan Prasarana UNBK

10. Apakah pengelola madrasah mendiskusikan mengenai kebutuhan sarana dan

prasarana UNBK kepada komite?

11. Bagaimana mekanisme perumusan kebijakan komite untuk membantu madrasah?

12. Apakah terdapat anggaran dari komite untuk pengadaan infrastruktur UNBK

tersebut?

13. Apakah terdapat mekanisme pengawasan mengenai pelaksanaan UNBK oleh

komite?

E. Faktor Penghambat

14. Apa sajakah yang menjadi faktor penghambat dari penyelenggaraan UNBK pada

tahun ini?

15. Bagaimana alternatif pemecahan masalah untuk mengatasi hambatan tersebut?

Page 98: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

PEDOMAN WAWANCARA

GURU (PROKTOR DAN TEKNISI)

Judul Penelitian : Analisis Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer

(UNBK) Pada Madrasah Aliyah di Kota Tangerang Selatan

Tempat Penelitian : MAN 1 Kota Tangerang Selatan dan MA Al Amanah Al

Gontory

A. Indentitas Narasumber

Nama : ……………………………….

Tanggal Wawancara : ……………………………….

Tempat Wawancara : ……………………………….

B. Gambaran Umum Kebijakan UNBK

1. Menurut Bapak bagaimanakah latarbelakang adanya pelaksanaan UNBK di

madrasah?

2. Apa dasar hukum penyelenggaraan UNBK?

3. Apa tujuan penyelenggaraan UNBK?

4. Apa manfaat yang sebenarnya didapat dari penyelenggaran UNBK?

5. Apa kelebihan dan kerugian pelaksanaan UNBK dibandingkan dengan ujian

nasional berbasis kertas atau konvensional? dalam aspek apa? Dan apa saja

perbedaanya?

C. Pengelolaan SDM untuk Pelaksanaan UNBK

Aspek Perencanaan

6. Bagaimana proses perencanaan SDM UNBK?

7. Siapa saja yang terlibat langsung dalam proses implementasi UNBK?

8. Istilah proktor dan teknisi itu apa pak dan sebenarnya dalam hal ini definisinya

apa?

9. Bagaimana prosedur perekrutan atau pengadaan SDM untuk kegiatan UNBK?

10. Bagaimana langkah-langkah penetapan SDM dalam pelaksanaan UNBK?

11. Apakah terdapat surat keputusan tentang penetapan SDM yang terlibat dalam

pelaksanaan UNBK?

Aspek Penempatan/Penugasan

12. Bagaimana prosedur pembagian tugas SDM untuk kegiatan UNBK?

13. Bagaimana tupoksi dari masing-masing personalia UNBK?

Aspek Pelatihan

14. Apakah terdapat pelatihan untuk SDM dalam pelaksanaan UNBK?

15. Kapan pelatihan itu diadakan dan diselenggarakan dimana?

16. Apa saja materi pelatihan SDM UNBK?

17. Apa hasil yang didapat dari adanya pelatihan panitia (proktor) tersebut pak?

Page 99: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

D. Pengelolaan Sarana dan Prasarana UNBK

Aspek Perencanaan

18. Bagaimana proses yang dilakukan dalam perencanaan sarana dan prasarana

UNBK?

19. Apakah terdapat peraturan mengenai persyaratan minimal infrastruktur UNBK?

20. Bagaimana kriteria persyaratan infrastruktur untuk pelaksanaan UNBK?

21. Apakah terdapat alokasi anggaran dana untuk penyiapan infrastruktur UNBK?

Aspek Pengadaan

22. Bagaimana proses pengadaan sarana dan prasarana UNBK?

23. Apa sajakah yang dilakukan dalam proses penyiapan infrastruktur UNBK?

24. Apakah terdapat anggaran dari pemerintah untuk pengadaan infrastruktur UNBK

tersebut?

Aspek Penggunaan atau Pemanfaatan

25. Bagaimanakah prosedur penggunaan sarana dan prasarana UNBK?

26. Untuk penggunaan ruang bagaimana langkah-langkahnya atau prosedur yang

dilaksanakan?

E. Pengelolaan Peserta Didik UNBK

Aspek Perencanaan

27. Apa saja yang dilakukan dalam proses perencanaan peserta didik dalam UNBK?

28. Bagaimana prosedur pendaftaran peserta didik dalam rangka mengkuti UNBK?

Aspek Penempatan

29. Bagaimanakah prosedur peserta didik terhadap penggunaan ruang ujian?

Aspek Pembinaan

30. Dalam pelaksanaan UNBK pada tahun ini apakah ada pelaksanaan ujicoba atau

simulasi?

31. Bagaimana mekanisme pelaksanaan uji coba atau simulasi UNBK?

F. Tahap Pelaksanaan UNBK

32. Apa sajakah proses yang dilakukan dalam pelaksanaan UNBK?

33. Apa saja yang dilakukan dalam proses pelaksanaan UNBK secara resmi?

34. Berapa orang yang terlibat langsung dalam pelaksanaan UNBK ini? dan siapa saja

orang itu?

35. Apa saja tugas dari orang-orang yang terlibat langsung dalam pelaksanaan

UNBK resmi?

36. Bagaimanakah proses pelaksanaan UNBK resmi berlangsung? Mekanismenya

seperti apa?

G. Faktor Penghambat

Page 100: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

37. Apa sajakah yang menjadi faktor penghambat dari penyelenggaraan UNBK pada

tahun ini?

38. Bagaimana alternatif pemecahan masalah untuk mengatasi hambatan tersebut?

Page 101: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

PEDOMAN STUDI DOKUMENTASI

Judul Penelitian : Analisis Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer

(UNBK) Pada Madrasah Aliyah di Kota Tangerang Selatan

Tempat Penelitian : MAN 1 Kota Tangerang Selatan dan MAAl Amanah Al

Gontory

Hari, Tanggal Penelitian : …………………………………………

No. Data yang Dibutuhkan Keberadaan

Keterangan Ada Tidak

1 Data letak geografis madrasah

2 Data sejarah pendirian madrasah

3 Visi dan misi madrasah

4 Data struktur organisasi madrasah

5 Data tentang tenaga pendidik

6 Data tentang peserta didik

7 Dokumen tentang peraturan

kebijakan pelaksanaan UNBK

8 Materi pelatihan Proktor dan

Teknisi UNBK

9 Tugas dan fungsi Proktor dan

Teknisi UNBK

10 Data sarana dan prasarana UNBK

11 Dokumen tentang anggaran

pelaksana UNBK

12 Data peserta didik yang mengikuti

UNBK

13 Jadwal pelaksanaan UNBK

14 Buku petunjuk pelaksanan UNBK

15 Buku petunjuk sistem jaringan

komputer UNBK

16 Dokumentasi pelaksanaan UNBK

Page 102: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

KEBIJAKAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL

TAHUN 2019

Jakarta, 8 Oktober 2018

Rapat Koordinasi Persiapan UNBK

Page 103: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

AGENDA

Kebijakan Pendidikan Berbasis Standar

Kebijakan Ujian Nasional

Help Desk

Page 104: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

Kebijakan Pendidikan Berbasis Standar

Page 105: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

Standar

BSNP

Kurikulum

SPMI (institusi, LPMP)

Kualifikasi

ProfesiSKKNI

KKNIBSNPDunia Pendidikan

Dunia Kerja BNSP

Indikator/deskriptor

Akreditasi/SPME

Laporan Akreditasi, Rekomendasi

Fasilitator/Regulator

Kementerian Bidang Pendidikan

Standar danRekomendasi

Satuan

Pendidikan

• Regulasi-Fasilitasi• Pemberian izin

Evaluator

BAN

KebijakanFasilitasi

PAUD, Dasmen sd Dikti

Ekosistem Pendidikan Nasional Berbasis Standar

Page 106: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

SNP Sebagai Kriteria Minimal

Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secaraterencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan

perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.

SNP

SP belum memenuhi SNP

SP melampaui SNP

SP memenuhi SNP

SP= Satuan Pendidikan

Page 107: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

Paradigma Pendidikan Berbasis Standar

Standar KompetensiLulusan

LUARAN (OUTPUT)

Standar Proses

Standar PenilaianPendidikan

PROSES

Standar Pendidik &Tenaga Kependidikan

Standar Sarana danPrasarana

Standar Pembiayaan

MASUKAN (INPUT)

KesesuaianKetercapaian

Standar Pengelolaan

Standar Isi

Page 108: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

Interaksi SNP, Kurikulum, Buku Teks, Guru, dan Ujian Nasional

PendidikanBerbasis Standar

Empat SNP

Kurikulum

BukuTeks

Guru

Ujian Nasional

SKL, SI, Std. Proses dan Std. Penilaian menjadi acuan pengembangan kurikulum

KI dan KD dalam struktur kurikulum mengacu pada SKL dan SI

Buku teks mengacu pada KI, KD, dan lingkup materi.

▪ Guru melakukan penilaianmelalui Classroom Assessment

▪ Satuan pendidikanmelakukan penilaianmelalui School Assessment

Pemerintah melakukan penilaian pendidikan melalui

Ujian Nasional (UN)

1

2

34

5

Page 109: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

SKL

1. St. Isi 2. St. Proses3. St. Penilaian4. St. Pendidik & Tendik5. St. Sarpras6. St. Pengelolaan7. St. Pembiayaan

1. Struktur Kurikulum2. KI-KD3. Modul pembelajaran

Akreditasi

Penilaian

Puskurbuk & Puspendik

BAN PAUD PNF

1. PAUD2. SD/MI,SMP/MTs,SMA/MA3. SMK/MAK4. PKLK5. Kursus & Pelatihan6. Pend. Kesetaraan

1

2

3

Kebijakan Kewenangan Pengembangan SNP, Dokumen Kurikulum dan penilaian

4

Ditjen Terkait Panduan/Juklak/Juknis

Page 110: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

Kebijakan Ujian Nasional

Page 111: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

• Pelaksanaan Ujian Nasional bukan hanya sebagai

bentuk tanggungjawab konstitusional, tetapi juga

tanggungjawab moral. (Anies Baswedan, 2015)

• Ujian atau evaluasi bagi anak didik adalah bagian

dari pendidikan. Maka hindarkan dan cegah semua upaya

yang mengarah pada ketidakjujuran, karena itu jelas akan

mengingkari hakekat pendidikan. (Muhadjir Effendy, 2017)

Ujian Nasioal dan Pendidikan Karakter

Page 112: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

Standar Penilaian

Penilaian oleh Pendidik

Penilaian oleh SatuanPendidikan

Penilaian olehPemerintah

Penilaian internal

Penilaian eksternal

• Guru cenderung mengujiapa yang sudah diajarkan

• Pemerintah mengujiapa yang mesti dikuasasi siswa

Page 113: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

2015 2016

• Perluasan UNBK• UN dapat diulang pada tahun yang

sama• Peningkatan mutu soal (HOTS)• Integrasi Data: Pendataan peserta UNPK

dari PKBM melalui Dapodik/PDSPK.

2017 2018

• UN tidak menentukan kelulusan• UN dapat diulang lewat ujian perbaikan

pada tahun berikutnya• Pengenalan dan Rintisan UNBK• BSNP melakukan evaluasi UN• SHUN yang lebih bermakna

• Penguatan otoritas penyelenggara UN dalam aspek legal, kelembagaan, SDM (BSNP, Puspendik, LPMP)

• Peningkatan sekolah pelaksana UNBK (tahun ke-3) • Pelaksanaan UNBK bagi PKBM (Tahun-1)• Pelaksanaan USBN (Tahun-1)

• Penilaian bagian dari proses pendidikan, lebih fleksibel dalampelaksanaannya

• Soal bersifat Penalaran (HOTS)• Hasil UN sebagai dasar peningkatan

mutu pendidikan secara berkelanjutan• Tercapainya sistem penilaian

pendidikan nasional yang credible, acceptable dan accountable

Peta Jalan UN dan Penilaian Pendidikan

12

2005-2014

• UN menentukankelulusan

2019

• Kebijakan UN secara makrosama 2018

Page 114: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

Kebijakan Ujian Nasional

• Ujian Nasional 2018 • Ujian Nasional 2019

• Kebijakan UN tahun 2019 tidak jauh berbeda dengankebijakan UN tahun 2018

• Perbedaan pada Jadwal danproyeksi peserta UN

Page 115: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

MODA UJIAN

Mengutamakan UN Berbasis Komputer (UNBK)

• SMA sederajat 100%

• SMP sederajat 100%

UN Berbasis Kertas-Pensil (UNKP)

• Kasus tertentu saja

1

2

Page 116: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

UNBK dengan Resource Sharing

Dinas Pendidikan (Provinsi/Kab/Kota) menetapkan satuan pendidikanpelaksana UNBK yang menerapkan pola resource sharing

PolaResource Sharing

LintasJenjang/Jenis

Pendidikan

DenganPTN/Instansi

lain

• SMP/MTs/Paket B/Wustha• Swasta• Nonformal

• SMA/MA/SMK/Paket C/Ulya• Negeri• Formal

• SMP/MTs/Paket B/Wustha• SMA/MA/SMK/Paket C/Ulya

• Perguruan Tinggi Negeri• Instansi pemerintah/swasta

Page 117: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

Sekolah

Madrasah

Sekolah Keagamaan(SMTK, SMAK)

DAPODIK

EMIS

DAPODIK

PENDAFTARAN PESERTA UN DARI PENDIDIKAN FORMAL

1

2

3

Page 118: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

Paket B & C padaPKBM

Paket B/Wustha & C/Ulya pada PonpesSalafiah

Sekolah Rumah(Home Schooling)

DAPODIKMAS

KEMENAG DNG APLIKASI DARI

PUSPENDIK

1. SP Formal atau2. Pendidikan

Kesetaraan

Pendaftaran peserta UN dari Pendidikan Kesetaraandan Sekolah Rumah

• Penyelenggara mendaftarkan ke SatuanPendidikan Formal atau PendidikanKesetaraan

• Satuan pendidikan memproses sesuaidengan ketentuan pada satuan pendidikanformal atau pendidikan kesetaraan

1

2

3

Page 119: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

Isu Strategis Terkait dengan Pendataan

18

1.Pemutakhiran data peserta didik pada kelas akhir SMP/MTs sederajat dan SMA/MA sederajat

2.Pilihan mata pelajaran untuk siswa SMA/MA (berbasisindividu)

a. IPA : Fisika, Kimia, atau Biologib. IPS : Geografi, Sosiologi, atau Ekonomic. Bahasa : Antropologi, Sastra Indonesia atau Bahasa

Asing (Mandarin, Jepang, Arab, Jerman atau Perancis)

Page 120: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

Isu Strategis Terkait dengan Pendataan

19

3.Data satuan pendidikan pelaksana UN a. Status akreditasib. Moda UNBK c. Moda UNKP d. Mandirie. Bergabung

4.Data Peserta UN 5.Data Pengawas6.Data proktor7.Data teknisi

• Persyaratan peserta UN • Keterlambatan pendataan• Data peserta didik berkebutuhan

khusus yang mengikuti UN

Page 121: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

SOAL UJIAN

1. Soal UN berorientasi kepada penalaran(HOTS)

2. Bentuk soal pilihan ganda3. Bentuk soal isian singkat untuk Matematika

SMA sederajat

Soal-soal UN terdiri dari 3 level: 1. level 1 (pemahaman) sebanyak 25-30 %, 2. level 2 (aplikasi) sebanyak 50-60 %, 3. level 3 (penalaran) 10-15 %. ➔ HOTS

Page 122: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

SOAL UJIAN NASIONAL Apa arti Higher Order Thinking Skills (HOTS)? Mengapa asesmen di Indonesia diarahkan ke model asesmen (HOTS)?

1. HOTS merupakan kemampuan berpikir yang tidak hanya sekedar mengingat (recall), menyatakan kembali(restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite).

2. Tujuan model HOTS dalam asesmen adalah untuk mendorong siswa melakukan penalaran tingkat tinggi sehinggatidak terpaku pada satu pola jawaban yang dihasilkan dari proses hapalan, tanpa mengetahui konsep keilmuan.

3. HOTS merupakan salah satu tuntutan keterampilan dalam pembelajaran abad 21, yakni berpikir kritis, kreatifitas, komunikasi, dan kolaborasi.

4. Anak-anak kita tidak akan berdaya saing jika di sekolah mereka tidak dilatih kecakapan hidup abad21. Diantaranya adalah membuat perbandingan, membuat analisis data, membuat kesimpulan, menyelesaikanmasalah dan menerapkan pengetahuan mereka pada konteks kehidupan nyata.

5. Asesmen dengan model HOTS ini dilakukan untuk mengejar keterbelakangan bangsa Indonesia di tingkatinternasional, khususnya hasil PISA (Program for International Student Assessment).

Page 123: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

SOAL UJIAN NASIONAL

Apa arti Higher Order Thinking Skills (HOTS)? Mengapa asesmen di Indonesia diarahkan ke model asesmen (HOTS)?

Prinsip-prinsip penyusunan soal yang mengarah kepada HOTS:

1. Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, meminimalkan aspek mengingat dan memahami.2. Berbasis permasalahan kontekstual3. Stimulus menarik.

Kontekstual artinya soal harus menggunakan konteks dunia nyata. Penyajian kasus nyata memungkinkan peserta didikmelakukan proses menelaah berbagai informasi.

Stimulus yang menarik dapat berupa beberapa informasi dapat berupa gambar, grafik, tabel, wacana dll yang memilikiketerkaitan dalam sebuah kasus.Stimulus hendaknya menuntut kemampuan menginterpretasi, mencari hubungan, menganalisis, menyimpulkan, atau menciptakan.

Page 124: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

SOAL UJIAN NASIONAL

Apa arti Higher Order Thinking Skills (HOTS)? Mengapa asesmen di Indonesia diarahkan ke model asesmen (HOTS)?

Prinsip kontekstual dan stimulus itu yang belum diterapkan dengan benar dalam penyusunan soal UN Matematika SMA.

• Misalnya soal terkait dengan jumlah garam NaCI yang ada dalam 1 ton bola salju. Demikian juga soal tentang daduyang diputar 600 kali atau waktu yang diperlukan oleh paku untuk tenggelam dalam agar-agar.

• Soal-soal tersebut jelas di luar konteks. Negara kita merupakan negara tropis, tidak pernah ada salju. Demikian juga, apa manfaat dari memutar dadu samai 600 kali. Agar-agar itu makanan pencuci mulut, masa sih, pakuditenggelamkan dalam agar-agar. Konteks apa yang dipakai?

Kebijakan asesmen yang mengarah kepada HOTS perlu diimbangi dengan kemampuan guru dalammenyusun soal yang bersifat HOTS. Program in-house training bagi guru-guru perlu diintensifkan.

Page 125: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

PENGISIAN JAWABAN SOAL ISIAN SINGKAT

MATEMATIKA SMA/MA/SMK/PAKET C DI LJUN (1)

37. Diagram lingkaran berikut menunjukkan hobi dari siswa kelas XI IPS 2 SMA.

Diketahui 60 siswa hobi menonton. Jumlah siswa yang memiliki hobi membaca ada ... orang.

1 2 0

Page 126: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

CONTOH SOAL PENALARAN MATEMATIKA SMA

1. Dalam suatu kelas terdapat 22 siswa. Guru mengadakan ulangan matematika. Hasil ulangansiswa diperoleh rata-rata 5 dan jangkauan 4. Bila nilai seorang siswa yang paling rendah dannilai seorang siswa yang paling tinggi tidak disertakan, nilai rata-rata berubah menjadi 4,9. Nilaisiswa yang paling rendah dan paling tinggi tersebut berturut-turut adalah ….

A. 2 dan 6B. 3 dan 7C. 4 dan 8D. 5 dan 9E. 6 dan 10

Kunci: C

Page 127: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

Help Desk

Page 128: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

Penetapan dan Peran Help Desk

Penetapan Tim Help Desk (Tim Layanan Bantuan)

Panitia UN Tingkat Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota sesuai dengankewenangannya membentuk tim help desk dengan kriteria sebagai berikut.

a. Memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur, bertanggung jawab, teliti, danmemegang teguh kerahasiaan.

b. Dalam keadaan sehat dan sanggup melaksanakan tugas dengan baik.

c. Memahami POS penyelenggaraan UN.

Page 129: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

Penetapan dan Peran Help Desk

Tugas tim help desk adalah:

a. memberikan informasi dan penjelasan terhadap pertanyaan atau pengaduan yang diterima dari pengawas, proktor, teknisi, atau panitia ujian;

b. menerima, merekap, dan memberikan solusi terhadap pertanyaan, permasalahan dan/atau pengaduan yang terkait dengan pelaksanaan ujian sesuaipetunjuk teknis (juknis) yang ditetapkan oleh Pelaksana UNBK Tingkat Pusat; dan

c. berkoordinasi dengan tim help desk di tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan pusatsesuai dengan kewenangannya.

Page 130: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

Penanganan Masalah

Prosedur Penanganan Masalah UNBK

1. Dalam hal kondisi khusus atau terjadi hambatan/gangguan teknis dalam pelaksanaan, sekolah/madrasah pelaksana UNBK dapat mengambil tindakan, berkoordinasi dengan help desk berdasarkan petunjuk teknis (juknis) yang ditetapkan oleh Pelaksana UNBK Tingkat Pusat.

2. Kondisi khusus tersebut mencakup antara lain: listrik padam, kerusakanperalatan atausarana/prasarana, kerusakan sistem, hambatan jaringan, dan sebagainya.

3. Bentuk tindakan dari penanganan kondisi khusus tersebut antara lain meliputi: perubahan jadwalpelaksanaan UNBK, penggantian pelaksanaan dari UNBK ke UNKP, atau bentuk lain yang diputuskanPelaksana UNBK Tingkat Pusat dan dilaporkan kepada Penyelenggara UN.

4. Pelaksanaan ujian yang tidak sesuai dengan POS UN dan kejadian- kejadian khusus serta tindakanpenanganannya dilaporkan oleh sekolah/madrasah pelaksana UNBK dan dicatat dalam Berita AcaraPelaksanaan UNBK.

Page 131: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

Isu Teknis UN 2018

1. Perbandingan jumlah teknisi terhadap server atau client• Proktor: 1 proktor per 1 server • Teknisi : 1 teknisi per 40 klien (komputer) • Pengawas : 1 pengawas per 20 peserta ujian (siswa)

2. Optimalisasi help desk provinsi dan kabupaten3. Konfigurasi (jarak dan letak) client di ruang ujian4. Headset client saat bukan ujian listening5. Penggunaan wifi di ruang ujian (client ke server)6. Sosialisasi teknis kepada Kepala Dinas dan Kepala Sekolah untuk

mendukung kerja proktor dan teknisi

Page 132: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

Refleksi 3 Tahun Pelaksanaan UNBKPro kontro UNBK: optimis- pesimis

Peluang- Generasi digital - Mempertimbangkan kondisi geografis Indonesia, pelaksanaan UNBK menjadi sebuah

solusi

Tantangan- Pemahaman terhadap UNBK yang dilaksanakan secara fully online - Pengadaan komputer oleh satuan pendidikan- UNBK dilaksanakan dengan sistem sift (3 shift dalam satu hari)

• sesi 1: 07.30 – 09.30,

• sesi 2 :10.30 – 12. 30 dan

• sesi 3 :14.00 – 16.00.

- Naiknya integritas melalui UNBK belum diikuti dengan naiknya prestasi siswa

Page 133: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

Permasalahan dan Kendala Teknis UNBK

1. Sinkronisasi terlambat dilakukan, pihak sekolah, siswa dan orang tuamulai cemas.

2. PenundaanUNBK Karena PemadamanListrik (Kasus UNBK SMK di beberapa kabupaten di Aceh tahun 2017)

3. Gogal log in atau terlambat 30 menit sehingga peserta ujian sempatgelisah

4. Server utama terkena virus5. Komputer peserta yang log out sendiri.6. Registrasi IP yang belum lancar,7. swicth client dan pengaturan zona waktu yang salah sehingga komputer

tidak bisa terkoneksi ke internet.8. Soal isian singkat Matematika yang mestinya diisi angka, bisa diisi huruf

Page 134: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

Testimoni

• UNBK telah terbukti menjadi instrumen yang efektifuntuk menanamkan karakter dan kejujuran melaluicapaian indeks integritas.

• Pelaksanaan UNBK perlu dilakukan secara profesionaldan perlu diimbangi dengan penilaian kelas danpenilaian sekolah yang lebih berkualitas.

(Kepala Balitbang, Kemdikbud Totok Suprayitno)

Page 135: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

Testimoni

• Pelaksanaan ujian memang tidak bisa kalau harus 100% tanpa masalah. Permasalahan yang timbul hanya kecilskalanya sehingga bisa diselesaikan teknisi yang sudahstandby di sekolah.

• Para peserta Ujian Nasional tidak akan dirugikanapabila terjadi kesalahan teknis dalam pelaksanaanujian.

(Kepala Disdikpora DIY Kadarmanta Baskara Aji, 2017)

Page 136: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

Testimoni

• Saya merasa bersyukur jika fasilitas yang ada di sekolahini dimanfaatkan banyak pihak, termasuk siswa SMP yang ikut UNBK di sini. Sebab semakin banyak pihakyang menggunakan fasilitas sekolah (SMKN 2), semakinoptimal fungsi fasilitas yang ada.

• Lebih baik rusak karena digunakan daripada rusaksebelum digunakan”

(Bagus Gunawan Kepala SMKN 2 Kota Malang)

Page 137: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

Praktik Baik UNBK

1. Penerapan prinsip berbagi sumber (resource sharing) lintas jenjang dan jalur

(formal-nonformal)

2. Sekolah menyediakan satu ruang komputer cadangan

3. Sekolah menyediakan air mineral bagi peserta ujian selamla ujian berlangsung

4. Khusus ujian mata pelajaran bahasa, layar komputer dilapisi plastik dan

disediakan spidol serta tisu bagi peserta. Hal ini membantu siswa dalam

mengidentifikasi kata kunci dalam bahan bacaan ujian.

5. Proktor yang berpengalaman diperbantukan ke sekolah yang baru pertama kali

melaksanakan UNBK.

Page 138: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

Situs:http://bsnp-Indonesia.org/

45

Page 139: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

FOTO DOKUMENTASI PENELITIAN

Foto 1: Wawancara dengan

Kepala Kantor Kemenag

Kota Tangerang Selatan.

Foto 2: Wawancara dengan

Kepala MA Al Amanah Al

Gontory.

Foto 3: Wawancara dengan Kepala

MAN 1 Kota Tangerang Selatan.

Foto 4: Wawancara dengan

Proktor UNBK.

Page 140: ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Ketiga, adanya kemudahan dalam proses distribusi soal dan bahan ujian

Foto 5: Proktor dan Lab. Komputer

MA Al Amanah Al Gontory

Foto 6: Lab. Komputer MAN 1

Kota Tangerang Selatan

Foto 7: Kegiatan UNBK Foto 8: Proktor dan Lab.

Komputer

Foto 9: Kegiatan UNBK