8
Analisis paradigma masyarakat terhadap Mie Instant Tingginya aktivitas masyarakat yang didorong oleh semakin tingginya kebutuhan masyarakat ini menyebabkan pola konsumsi pangan masyarakat berubah. Perubahan pola atau gaya hidup, juga menjadi faktor pemicu terjadinya perubahan pola konsumsi. Misalnya, orang zaman sekarang semakin sibuk dengan jam kerja lebih panjang, mendorong mereka untuk memilih makanan yang penyajiannya lebih praktis tapi tetap beragam. Perkembangan konsumsi makanan instan yang berbasis gandum ini dari tahun ke tahun memperlihatkan trend. PT. Indofood Sukses Makmur bergerak di bidang usaha industri pengolahan makanan yang hampir seluruh produknya menguasai pasar di Indonesia. Produk yang dihasilkan termasuk miee instant (Indomie, Sarimi, Supermi, Cup Noodles, Pop Mie, Intermie, Sakura). Indofood merupakan produsen mie instant terbesar dengan kapasitas produksi 13 milyar bungkus per tahun. Selain itu Indofood juga mempunyai jaringan distribusi terbesar di Indonesia. Berdasarkan data PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (2004- 2006), perkembangan produksi mie instan di Indonesia

Analisis Paradigma Masyarakat Terhadap Mie Instant

  • Upload
    robbi

  • View
    11

  • Download
    6

Embed Size (px)

DESCRIPTION

analisis paradigma

Citation preview

Page 1: Analisis Paradigma Masyarakat Terhadap Mie Instant

Analisis paradigma masyarakat terhadap Mie Instant

Tingginya aktivitas masyarakat yang didorong oleh semakin tingginya kebutuhan

masyarakat ini menyebabkan pola konsumsi pangan masyarakat berubah. Perubahan pola

atau gaya hidup, juga menjadi faktor pemicu terjadinya perubahan pola konsumsi. Misalnya,

orang zaman sekarang semakin sibuk dengan jam kerja lebih panjang, mendorong mereka

untuk memilih makanan yang penyajiannya lebih praktis tapi tetap beragam. Perkembangan

konsumsi makanan instan yang berbasis gandum ini dari tahun ke tahun memperlihatkan

trend.

PT. Indofood Sukses Makmur bergerak di bidang usaha industri pengolahan makanan

yang hampir seluruh produknya menguasai pasar di Indonesia. Produk yang dihasilkan

termasuk miee instant (Indomie, Sarimi, Supermi, Cup Noodles, Pop Mie, Intermie, Sakura).

Indofood merupakan produsen mie instant terbesar dengan kapasitas produksi 13 milyar

bungkus per tahun. Selain itu Indofood juga mempunyai jaringan distribusi terbesar di

Indonesia.

Berdasarkan data PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (2004-2006), perkembangan

produksi mie instan di Indonesia memperlihatkan suatu peningkatan yang positif, walaupun

pada tahun 2006 sempat mengalami suatu penurunan produksi. Secara kuantitas, produksi

mie instant dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dengan tren yang positif. Hal ini

menunjukkan suatu prospek yang cukup baik bagi industri mie instan ini pada masa yang

akan datang.

Tabel 2 Perkembangan Produksi Mie Instan, Tahun 2004-2006Tahun Produksi (Ton) Bungkus (Juta) Perubahan

(%)200420052006

650.109,00738.320,00817.149,70

9.287,3010.547,411.673,60

-13,6010,6

Sumber : PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

Page 2: Analisis Paradigma Masyarakat Terhadap Mie Instant

Mie instant merupakan salah satu makanan yang sudah tidak asing bagi masyarakat

Indonesia. Mie instant sering dikonsumsi sebagai makanan alternatif pengganti makanan

pokok. Sejalan dengan perkembangan produksi mie instan produksi tepung terigu juga

mengalami peningkatan.

Strategi Mie Instant

PT. Indofood Sukses Makmur menjadikan mutu dan kepuasan pelanggan sebagai

basis bagi perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena itu keinginan dan

kebutuhan konsumen harus diperhatikan oleh produsen karena kebutuhan ini akan senantiasa

berubah. Perkembangan produk mie instan yang sudah dianggap sebagai makanan cepat saji

dan bahkan sebagai makanan pokok, menyebabkan tingkat persaingan pada industri mie

instan ini semakin tinggi.

Tingkat persaingan yang tinggi ini dapat menyebabkan pergeseran loyalitas konsumen

miee instan produk indofood kepada mie instan produk yang lain. Kondisi ini mendorong

perusahaan untuk senantiasa melakukan riset pemasaran yang dilakukan terhadap konsumen,

sehingga dapat diketahui kebutuhan dan keinginan konsumen akan suatu produk mie.

Tingginya pangsa pasar mie instant mengharuskan perusahaan-perusahaan yang ada untuk

berhati-hati, sehingga perusahaan dituntut harus selalu mengevaluasi dan mematangkan

strategi pemasaran yang dijalankannya.

Perusahaan ingin mengetahui bagaimana proses keputusan pembelian mie instan, agar

menghasilkan analisis pemasaran yang cermat sehingga perusahaan tidak dirugikan karena

terjadinya kekeliruan dalam melakukan kegiatan pemasaran. Oleh karena itu, perlu diketahui

respon konsumen terhadap produk miee instan tersebut. Untuk dapat menentukan respon

konsumen, terlebih dahulu perlu diidentifikasi faktor-faktor dalam proses keputusan.

Mengetahui faktor-faktor tersebut akan memudahkan perusahaan dalam mengambil langkah

Page 3: Analisis Paradigma Masyarakat Terhadap Mie Instant

dalam kegiatan pemasaran yang akan dilakukan sehingga dapat diketahui tingkat kepuasan

dari konsumen mie instan terhadap kegiatan pemasaran yang telah dilakukan perusahaan.

Oleh karena itu saya merasa tertarik untuk mengetahui respon konsumen saat ini

terhadap mie instan produk indofood. Konsumen yang dipilih adalah konsumen yang

membeli mie instan di Pasar atas Cimahi. Lokasi ini dipilih karena lokasinya yang berdekatan

dengan perusahaan Indofood. Kedekatan jarak ini membuat indofood tidak pernah melakukan

analisis terhadap respon konsumen di lokasi ini, karena menganggap masyarakat atau

konsumen di sekitar pabrik Indofood telah memiliki respon yang baik terhadap produk mie

instan mereka. Pasar Atas ini merupakan salah satu pasar besar yang ada di kota Cimahi

selain Pasar Antri. Perbedaan dari kedua pasar ini adalah komoditi yang dijualnya. Pasar

Antri lebih fokus pada penjualan komoditi sandang, sedangkan Pasar Atas lebih fokus

menjual komoditi Pangan. Hal inilah yang mendorong saya untuk melakukan penelitian

mengenai respon konsumen terhadap mie instan produk Indofood di Pasar Atas Cimahi.

Pengertian Respon Konsumen

Setiap konsumen melakukan pembelian terhadap produk-produk tertentu dengan

harapan tertentu mengenai apa yang akan dilakukan oleh produk atau jasa bersangkutan

ketika digunakan dan kepuasan merupakan hasil yang diharapkan. Respon atau tanggapan

dari konsumen setelah mengkonsumsi produk barang atau jasa, banyak dipengaruhi oleh

karakteristik dari tiap konsumen yang bersangkutan. konsumen yang memiliki karakteristik

berpendapatan tinggi, usia muda, dan berpendidikan tinggi akan mempunyai respon yang

berbeda dengan konsumen yang karakteristiknya berpendapatan rendah, usia tua, dan

berpendidikan rendah, walaupun menilai suatu benda yang sama.

Setiap perusahaan menginginkan produk yang dihasilkan dapat diterima oleh

konsumen. Bahkan jika ada pesaing, produknya ingin lebih unggul dari pada produk yang

diterima oleh konsumennya. Perusahaan perlu mengetahui respon konsumen terhadap produk

Page 4: Analisis Paradigma Masyarakat Terhadap Mie Instant

yang dia pasarkan. Banyak perusahaan yang melakukan riset pemasaran berkala untuk

melihat kondisi pasar dan kinerjanya termasuk melihat respon yang diberikan oleh konsumen,

apakah konsumen telah puas dengan segala strategi pemasaran yang perusahaan tawarkan

atau masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki.

Konsumen yang tidak puas akan suatu produk akan memberikan responnya dalam

tiga kategori:

1.      Respon suara, misalnya minta ganti rugi dari penjual

2.      Respon pribadi, misalnya komunikasi lisan yang negatif kepada orang lain mengenai

kekurangan produk tersebut.

3.      Respon pihak ke tiga, misalnya mengambil tindakan hukum.

Kepuasan dan tindakan konsumen harus mendapat tanggapan dari produsen untuk

tetap menjalankan kelangsungan hidup perusahaan. Loyalitas dari seorang konsumen yang

puas akan hasil dari suatu produk berupa barang atau jasa merupakan salah satu aset terbesar

yang mungkin didapat oleh perusahaan, oleh karena itu, puas tidaknya konsumen terhadap

suatu produk harus terus dipantau dan diukur oleh perusahaan. Cara-cara berikut ini banyak

digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan:

1.      Sistem Keluhan dan Saran

Organisasi yang berwawasan pelanggan akan membuat mudah pelanggannya

memberikan saran atau keluhan.

2.      Survey kepuasan pelanggan

Perusahaan tidak dapat beranggapan bahwa sistem keluhan dan saran dapat

menggambarkan secara lengkap kepuasan dan kekecewaan pelanggan. Perusahaan yang

responsif mengukur kepuasan pelanggan dengan mengadakan survey berkala. Perusahaan

mengirimkan daftar pertanyaan atau menelpon suatu kelompok dari pembeli mereka untuk

mengetahui tanggapan dan perasaan mereka terhadap berbagai aspek kinerja perusahaan.

Page 5: Analisis Paradigma Masyarakat Terhadap Mie Instant

Perusahaan juga menanyakan pendapat pembeli terhadap kinerja pesaingnya. Konsep

kepuasan pelanggan merupakan konsep mendasar dalam pemasaran sejak strategi pemasaran

diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan.

Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan

dengan harapannya. Seorang pelanggan jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh

produk atau jasa maka sangat besar kemungkinannya untuk menjadi pelanggan dalam waku

yang lama (Engel 1994).

Menurut Engel, Blackweel dan Miniard (1994) perilaku konsumen didefinisikan

sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, menghabiskan

barang dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menyusuli

tindakan tersebut.