Upload
robbi
View
11
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
analisis paradigma
Citation preview
Analisis paradigma masyarakat terhadap Mie Instant
Tingginya aktivitas masyarakat yang didorong oleh semakin tingginya kebutuhan
masyarakat ini menyebabkan pola konsumsi pangan masyarakat berubah. Perubahan pola
atau gaya hidup, juga menjadi faktor pemicu terjadinya perubahan pola konsumsi. Misalnya,
orang zaman sekarang semakin sibuk dengan jam kerja lebih panjang, mendorong mereka
untuk memilih makanan yang penyajiannya lebih praktis tapi tetap beragam. Perkembangan
konsumsi makanan instan yang berbasis gandum ini dari tahun ke tahun memperlihatkan
trend.
PT. Indofood Sukses Makmur bergerak di bidang usaha industri pengolahan makanan
yang hampir seluruh produknya menguasai pasar di Indonesia. Produk yang dihasilkan
termasuk miee instant (Indomie, Sarimi, Supermi, Cup Noodles, Pop Mie, Intermie, Sakura).
Indofood merupakan produsen mie instant terbesar dengan kapasitas produksi 13 milyar
bungkus per tahun. Selain itu Indofood juga mempunyai jaringan distribusi terbesar di
Indonesia.
Berdasarkan data PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (2004-2006), perkembangan
produksi mie instan di Indonesia memperlihatkan suatu peningkatan yang positif, walaupun
pada tahun 2006 sempat mengalami suatu penurunan produksi. Secara kuantitas, produksi
mie instant dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dengan tren yang positif. Hal ini
menunjukkan suatu prospek yang cukup baik bagi industri mie instan ini pada masa yang
akan datang.
Tabel 2 Perkembangan Produksi Mie Instan, Tahun 2004-2006Tahun Produksi (Ton) Bungkus (Juta) Perubahan
(%)200420052006
650.109,00738.320,00817.149,70
9.287,3010.547,411.673,60
-13,6010,6
Sumber : PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
Mie instant merupakan salah satu makanan yang sudah tidak asing bagi masyarakat
Indonesia. Mie instant sering dikonsumsi sebagai makanan alternatif pengganti makanan
pokok. Sejalan dengan perkembangan produksi mie instan produksi tepung terigu juga
mengalami peningkatan.
Strategi Mie Instant
PT. Indofood Sukses Makmur menjadikan mutu dan kepuasan pelanggan sebagai
basis bagi perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena itu keinginan dan
kebutuhan konsumen harus diperhatikan oleh produsen karena kebutuhan ini akan senantiasa
berubah. Perkembangan produk mie instan yang sudah dianggap sebagai makanan cepat saji
dan bahkan sebagai makanan pokok, menyebabkan tingkat persaingan pada industri mie
instan ini semakin tinggi.
Tingkat persaingan yang tinggi ini dapat menyebabkan pergeseran loyalitas konsumen
miee instan produk indofood kepada mie instan produk yang lain. Kondisi ini mendorong
perusahaan untuk senantiasa melakukan riset pemasaran yang dilakukan terhadap konsumen,
sehingga dapat diketahui kebutuhan dan keinginan konsumen akan suatu produk mie.
Tingginya pangsa pasar mie instant mengharuskan perusahaan-perusahaan yang ada untuk
berhati-hati, sehingga perusahaan dituntut harus selalu mengevaluasi dan mematangkan
strategi pemasaran yang dijalankannya.
Perusahaan ingin mengetahui bagaimana proses keputusan pembelian mie instan, agar
menghasilkan analisis pemasaran yang cermat sehingga perusahaan tidak dirugikan karena
terjadinya kekeliruan dalam melakukan kegiatan pemasaran. Oleh karena itu, perlu diketahui
respon konsumen terhadap produk miee instan tersebut. Untuk dapat menentukan respon
konsumen, terlebih dahulu perlu diidentifikasi faktor-faktor dalam proses keputusan.
Mengetahui faktor-faktor tersebut akan memudahkan perusahaan dalam mengambil langkah
dalam kegiatan pemasaran yang akan dilakukan sehingga dapat diketahui tingkat kepuasan
dari konsumen mie instan terhadap kegiatan pemasaran yang telah dilakukan perusahaan.
Oleh karena itu saya merasa tertarik untuk mengetahui respon konsumen saat ini
terhadap mie instan produk indofood. Konsumen yang dipilih adalah konsumen yang
membeli mie instan di Pasar atas Cimahi. Lokasi ini dipilih karena lokasinya yang berdekatan
dengan perusahaan Indofood. Kedekatan jarak ini membuat indofood tidak pernah melakukan
analisis terhadap respon konsumen di lokasi ini, karena menganggap masyarakat atau
konsumen di sekitar pabrik Indofood telah memiliki respon yang baik terhadap produk mie
instan mereka. Pasar Atas ini merupakan salah satu pasar besar yang ada di kota Cimahi
selain Pasar Antri. Perbedaan dari kedua pasar ini adalah komoditi yang dijualnya. Pasar
Antri lebih fokus pada penjualan komoditi sandang, sedangkan Pasar Atas lebih fokus
menjual komoditi Pangan. Hal inilah yang mendorong saya untuk melakukan penelitian
mengenai respon konsumen terhadap mie instan produk Indofood di Pasar Atas Cimahi.
Pengertian Respon Konsumen
Setiap konsumen melakukan pembelian terhadap produk-produk tertentu dengan
harapan tertentu mengenai apa yang akan dilakukan oleh produk atau jasa bersangkutan
ketika digunakan dan kepuasan merupakan hasil yang diharapkan. Respon atau tanggapan
dari konsumen setelah mengkonsumsi produk barang atau jasa, banyak dipengaruhi oleh
karakteristik dari tiap konsumen yang bersangkutan. konsumen yang memiliki karakteristik
berpendapatan tinggi, usia muda, dan berpendidikan tinggi akan mempunyai respon yang
berbeda dengan konsumen yang karakteristiknya berpendapatan rendah, usia tua, dan
berpendidikan rendah, walaupun menilai suatu benda yang sama.
Setiap perusahaan menginginkan produk yang dihasilkan dapat diterima oleh
konsumen. Bahkan jika ada pesaing, produknya ingin lebih unggul dari pada produk yang
diterima oleh konsumennya. Perusahaan perlu mengetahui respon konsumen terhadap produk
yang dia pasarkan. Banyak perusahaan yang melakukan riset pemasaran berkala untuk
melihat kondisi pasar dan kinerjanya termasuk melihat respon yang diberikan oleh konsumen,
apakah konsumen telah puas dengan segala strategi pemasaran yang perusahaan tawarkan
atau masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki.
Konsumen yang tidak puas akan suatu produk akan memberikan responnya dalam
tiga kategori:
1. Respon suara, misalnya minta ganti rugi dari penjual
2. Respon pribadi, misalnya komunikasi lisan yang negatif kepada orang lain mengenai
kekurangan produk tersebut.
3. Respon pihak ke tiga, misalnya mengambil tindakan hukum.
Kepuasan dan tindakan konsumen harus mendapat tanggapan dari produsen untuk
tetap menjalankan kelangsungan hidup perusahaan. Loyalitas dari seorang konsumen yang
puas akan hasil dari suatu produk berupa barang atau jasa merupakan salah satu aset terbesar
yang mungkin didapat oleh perusahaan, oleh karena itu, puas tidaknya konsumen terhadap
suatu produk harus terus dipantau dan diukur oleh perusahaan. Cara-cara berikut ini banyak
digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan:
1. Sistem Keluhan dan Saran
Organisasi yang berwawasan pelanggan akan membuat mudah pelanggannya
memberikan saran atau keluhan.
2. Survey kepuasan pelanggan
Perusahaan tidak dapat beranggapan bahwa sistem keluhan dan saran dapat
menggambarkan secara lengkap kepuasan dan kekecewaan pelanggan. Perusahaan yang
responsif mengukur kepuasan pelanggan dengan mengadakan survey berkala. Perusahaan
mengirimkan daftar pertanyaan atau menelpon suatu kelompok dari pembeli mereka untuk
mengetahui tanggapan dan perasaan mereka terhadap berbagai aspek kinerja perusahaan.
Perusahaan juga menanyakan pendapat pembeli terhadap kinerja pesaingnya. Konsep
kepuasan pelanggan merupakan konsep mendasar dalam pemasaran sejak strategi pemasaran
diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan
dengan harapannya. Seorang pelanggan jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh
produk atau jasa maka sangat besar kemungkinannya untuk menjadi pelanggan dalam waku
yang lama (Engel 1994).
Menurut Engel, Blackweel dan Miniard (1994) perilaku konsumen didefinisikan
sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, menghabiskan
barang dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menyusuli
tindakan tersebut.