29
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT. TEMPO INTI MEDIA, Tbk DISUSUN OLEH: YANTI TRIANITA MANAJEMEN KOMUNIKASI BISNIS

Analisis Lap. Keuangan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah

Citation preview

ANALISIS LAPORAN KEUANGANPT. TEMPO INTI MEDIA, Tbk

DISUSUN OLEH:

YANTI TRIANITA

MANAJEMEN KOMUNIKASI BISNIS

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS GUNADARMA

2015BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu alat yang digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan yaitu berwujud laporan keuangan. Laporan keuangan menyajikan gambaran mengenai posisi keuangan dari kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba. Laporan keuangan juga merupakan kesimpulan dari pencatatan transaksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Dalam rangka membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami dan menginterpretasikan laporan keuangan maka perlu dibuat analisis laporan keuangan. Teknik analisis yang sering digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah analisis rasio. Analisis rasio adalah teknik analisis untuk mengetahui hubungan matematis dari pos-pos tertentu dalam setiap elemen laporan keuangan. Hasil dari perhitungan rasio akan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, agar dapat diketahui perubahan yang terjadi, apakah mengalami kenaikan atau penurunan.Rasio dapat dihitung berdasarkan sumber datanya yang terdiri dari rasio-rasio neraca yaitu rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, rasio-rasio laporan laba-rugi yang disusun dari data yang berasal dari perhitungan laba-rugi, dan rasio-rasio antar laporan yang disusun berasal dari data neraca dan laporan laba-rugi. Dalam menganalisis laporan keuangan diperlukan alat analisis keuangan, salah satunya adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan tersebut meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas (leverage), rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio pertumbuhan.Dalam pembuatan makalah ini, penulis akan menganalisis posisi laporan keuangan PT. Tempo Inti media Impresario (PT. TIMI). Adapun, rasio yang digunakan dalam menganalisis laporan keuangan PT. Tempo yaitu, rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas.

BAB IIKAJIAN PUSTAKA2.1 Laporan Keuangan

A. Pengertian Laporana KeuanganLaporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan sebuah organisasi. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan hasil proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono (2004: 34) Laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak diluar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Menurut Martono dan Harjito (2003:51) Laporan Keuangan merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Sedangkan menurut Baridwan (2008:17) Laporan Keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Laporan Keuangan adalah ringkasan dari suatu proses pencatatan mengenai keadaan suatu perusahaan pada periode waktu tertentu.B. Tujuan Laporan KeuanganBerikut ini tujuan-tujuan laporan keuangan yang semuanya bersifat umum menurut Hanafi dan Halim (2003 : 30) adalah sebagai berikut : a. Pelaporan keuangan harus memberikan informasi yang bermanfaat untuk investor, kreditor, dan pemakai lainnya, sekarang atau masa yang akan datingb. Laporan keuangan harus memberikan informasi yang bermanfaat untuk pemakai eksternal untuk memperkirakan jumlah, waktu, dan ketidakpastian (yang berarti risiko) penerimaan kas yang berkaitan. c. Pelaporan keuangan harus memberikan informasi untuk membantu pihak eksternal untuk memperkirakan jumlah, waktu, dan ketidakpastian aliran kas masuk bersih ke perusahaan (lembaga). d. Tujuan spesifik meliputi : 1) Memberi informasi sumber daya ekonomi kewajiban, dan modal saham. 2) Memberi informasi pendapatan yang komprehensif 3) Memberi informasi aliran kas2.2 Analisa Laporan Keuangan

Menurut Myer (2004:5) definisi analisa laporan keuangan adalah Analisa laporan keuangan adalah analisa mengenai dua daftar yang disusunoleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Sedangkan menurut Dwi Prastowo (2008:56) definisi analisis laporan keuangan adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa analisa laporan keuangan (financial statement analysis) adalah proses penganalisaan atau penyidikan terhadap laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi beserta lampiran-lampirannya untuk mengetahui posisi keuangan dan tingkat kesehatan perusahaan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan teknik-teknik tertentu.2.3 Rasio Keuangan

A. Pengertian Rasio Keuangan

Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Dari hasil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan (Kasmir, 2008:104). Rasio juga dapat menunjukkan area-area yang memerlukan penelitian dan penanganan yang lebih mendalam. Dalam hubungannya dengan keputusan yang diambil oleh perusahaan, analisis rasio bertujuan untuk menilai efektivitas keputusan yang telah diambil perusahaan dalam rangka menjalankan aktivitas perusahaannya (Prastowo dan Juliaty, 2002:76).Untuk mengukur kinerja keuangan peusahaan dapat dilakukan dengan beberapa rasio keuangan. Setiap rasio keuangan memiliki tujuan, kegunaan, dan arti tertentu. Kemudian, setiap hasil dari rasio yang diukur diinterpretasikan sehingga menjadi berarti bagi pengambilan keputusan. Berikut ini adalah bentuk-bentuk rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan rasio solvabilitas.

B. Jenis-jenis Rasio Keuangan

1) Rasio LikuiditasMenurut Moeljadi (2006:48) adalah rasio yang digunakan untuk menunjukan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban keuangannya dalam jangka waktu pendek atau yang segera harus dibayar. Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kegunaan rasio ini adalah untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai dan memenuhi kewajiban (utang) pada saat ditagih.2) Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas sering juga disebut sebagai rasio rentabilitas, menurut Moeljadi (2006:52) rasio profitabilitas adalah rasio yang berusaha mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba, baik dengan menggunakan seluruh aktiva yang ada maupun dengan menggunakan modal sendiri. Rasio profitabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam meningkatkan laba. Perusahaan yang baik (sehat) mempunyai profitabilitas yang besar dan cenderung memiliki laporan keuangan yang sewajarnya sehingga potensi untuk mendapatkan opini yang baik akan lebih besar dibandingkan dengan jika profitabilitasnya rendah (Petronela, 2004:48).3) Rasio SolvabilitasMenurut Moeljadi (2006:52) definisi rasio solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajiban keuangannya jika perusahaan dilikuidasi. Rasio solvabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau oleh pihak lain dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal. Jadi, penggunaan jumlah utang perusahaan tergantung pada keberhasilan pendapatan dan ketersediaan aktiva yang bisa digunakan sebagai jaminan utang. Semakin tinggi solvabilitas, perusahaan harus semaksimal mungkin meningkatkan labanya agar mampu membiayai dan membayar utang. Apabila tidak mampu menghasilkan laba, dengan demikian, perusahaan tersebut akan bangkrut. Solvabilitas yang tinggi menjadi perhatian auditor karena solvabilitas yang tinggi mengidentifikasikan bahwa perusahaan tidak dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya (Petronela, 2004:48).4) Rasio ActivitasRasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan lainnya. Rasio ini menunjukan bagaimana sumber daya telah dimanfaatkan secara optimal, kemudian dengan cara membandingkan rasio aktivitas dengan standar industri, maka dapat diketahui tingkat efisiensi perusahaan dalam industri.BAB III

PEMBAHASAN3.1 Sejarah Singkat TempoTempo Group merupakan sebuah perusahaan umum yang bergerak dalam bidang media yang berpusat di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1971. Tempo membuat majalah berita mingguan yang pertama kali terbit pada 6 Maret 1971 dengan PT. Grafiti Pers sebagai penerbitnya. Namun, ditahun 1994-1998 penerbitan majalah ini sempat terhenti selama 4 tahun karena dibredel.Guna menjamin kelancaran penerbitan majalah Tempo, pada tahun 1978 hadir percetakan PT.Temprint, perusahaan ini masuk dalam kategori besar. Ia meraih rating bintang empat (rating tertinggi) dalam klasifikasi versi persatuan pengusaha Grafika Indonesia. Kemudian, pada tahun 2001 lahirlah PT.TIM Tbk dan pada tahun yang sama pula lahirlah Koran Tempo yang diterbitkan perseroan untuk berkompetisi di lapak media harian. Koran Tempo yang menjadi pionir sebagai Koran dalam format compact di Indonesia ini unggul dalam liputan pemberantasan korupsi, politik dan ekonomi. PT. TIM Tbk bedomisili di Jl. Palmerah Barat no. 8, Kelurahan Grogol, Jakarta Selatan. Perusahan ini terus melakukan inovasi dengan mengeluarkan produk-produk baru. Seperti, majalah Tempo English, Majalah Travelounge dan media digital tempo.com serta Tempo News Room (TNR), kantor berita yang berfungsi sebagai pusat berita memperkuat tempo Media Group.

Tempo juga memasuki bisnis televise dengan mendirikan Tempo TV, bekerja sama dengan kantor berita radio KBR68H. selain itu ada Pusat Data dan Analisis Tempo (PDAT). Kini, di awal 2013, lahir pula PT. Tempo Inti media Impresario (PT. TIMI), sebuah perusahaan yang mengelola kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan atas kerjasama antara Tempo dengan pihak luar.

VisiMenjadi acuan dalam usaha meningkatkan kebebasan public untuk berpikir dan berpendapat serta membangun peradaban yang menghargai kecerdasan dan perbedaan.

Misi Menghasilkan produk multimedia yang independen dan bebas dari segala tekanan dengan menampung dan menyalurkan secara adil suara yang berbeda-beda Menghasilkan produk multimedia bermutu tinggi dan berpegang pada kode etik Menjadi tempat kerja yang sehat dan menyejahterakan serta mencerminkan keragaman Indonesia Memiliki proses kerja yang menghargai dan memberi nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan Menjadi lahan kegiatan yang memperkaya khazanah artistik, intelektual dan dunia bisnis melalui peningkatan ide-ide baru, bahasa, dan tampilan visual yang baik Menjadi pemimpin pasar dalam bisnis multimedia dan pendukungnya

3.2 Struktur Organisasi PT Tempo Inti Media Tbk 20143.3 Laporan Posisi Keuangan

3.4 Analisis Rasio Keuangan

Perhitungan dan analisis rasio keuangan secara time series analysis menurut Martono (2007:55-60) dibedakan menjadi beberapa jenis rasio, yaitu: 1. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas ini diklasifikasikan menjadi: a) Current Ratio

Tabel 3.1

Perhitungan Rasio Lancar (Current Ratio)TahunAktiva LancarHutang LancarRasio Lancar

201089.842.52752.000.519172,77%

201193.531.92946.512.150201,09%

2012127.627.07548.138.736265,12%

2013138.075.561 52.911.874 260, 95%

2014162.394.938 77.932.193 208, 37%

Berdasarkan table di atas, dapat dilihat bahwa Rasio Likuiditas perusahaan tersebut sudah maksimal. Terlihat dari tahun ke tahun terus meningkat, meskpipun pada tahun 2014 rasio lancarnya menurun yaitu sebesar 208,37%. Tapi dalam hal ini, PT Tempo Inti Media Tbk, terbilang sudah maksimal dalam melunasi hutang lancarnya, karena melibihi dari standar yang ditetapkan yaitu 200%. Hal ini mengindikasikan bahwa kemamampuan perusahaan dalam membayar hutang cukup baik, karena setiap hutang lancer 100% dijamin dengan current ratio sebesar 208,37%..

b) Quick Ratio

Tabel 3.2

Perhitungan Rasio Cepat (Quick Ratio)TahunAktiva LancarPersediaanUtang LancarRasio Cepat

201089.842.5278.394.96452.000.519156,62%

201193.531.92910.312.50546.512.150178,91%

2012127.627.07514.135.94848.138.736235,75%

2013138.075.561 12.286.42752.911.874 237,73%

2014162.394.938 17.499.50977.932.193 185,92%

Berdasarkan tabel 3.2 dapat diketahui bahwa rasio cepat perusahaan di tahun 2010 dalam keadaan baik, yang memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam melunasi utang lancarnya dengan aktiva lancarny. Rasio cepat perusahaan di tahun 2010 sebesar 156,62% dan setiap tahunnya mengalami kenaikan. Tapi pada tahun 2014, rasio cepat perusahaan mengalami penurunan yaitu sebesar 185,92%. Meskipun demikian, terlihat bahwa rasio cepat perusahaan 2010, 2011, 2012, d1n 2013 terus mengalami kenaikan. Hal ini mengindikasikan tingkat likuiditas perusahaan baik.2. Rasio ProfitabilitasRasio profitabilitas ini diklasifikasikan menjadi:

a) Gross Profit Margin (Margin Laba Kotor)

Tabel 3.3Perhitungan Margin Laba Kotor (GPM)TahunLaba KotorPenjualan BesihGPM

201086.911.969182.906.31447,51%

2011107.801.064238.766.27245,14%

2012125.411.733263.557.24347,58%

2013 123.309.549262.157.28947,03%

2014113.416.229316.614,34835,82%

Nilai dari rasio profitabilitas akan menggambarkan tingkat kemampuan PT. Tempo Inti Media, Tbk. dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Tingkat profitabilitas perusahaan PT. Tempo Inti Media, Tbk. dalam penelitian ini akan dilihat dari empat jenis rasio profitabilitas yang terdiri dari: Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM), Return On Investment (ROI), dan Return On Equity (ROE). Hasil perhitungan dari rasiorasio profitabilitas PT. Tempo Inti Media, Tbk. akan diuraikan lebih lanjut pada bagian dibawah ini.

Berdasarkan pada tabel 3.3 dapat diketahui bahwa Gross profit margin PT. Tempo Inti Media pada tahun 2014 sebesar 35,03%, sedangkan pada tahun 2013 sebesar 47,03%. hal ini menunjukkan penurunan laba kotor yang diperoleh dari setiap rupiah penjualan. Meskipun demikian, Gross profit margin PT. Tempo Inti Media mengindikasikan bahwa sangat efektif. Semakin besar Gross profit margin maka semakin baik keadaan operasi perusahaan, hal ini menunjukkan bahwa harga pokok penjualan relative lebih rendah di bandingkan dengan penjualan.

b) Net Profit Margin

Tabel 3.4Perhitungan Net Profit Margin (NPM)TahunLaba Bersih Stlh pajakPenjualan BesihNPM

20107.647.637182.906.3144,18%

201111.639.956238.766.2724,87%

201228.966.742263.557.24310,99%

20135.091.577 262.157.2891,94%

201415.902.723 316.614,3485,02%

Net Profit Margin PT. Tempo Inti Media pada tahun 2014 sebesar 5,02% sedangkan pada tahun 2013 sebesar 1,94%. Hal ini menunjukkan bahwa laba bersih setelah pajak yang dicapai perusahaan pada tahun 2014 lebih meningkat, meskipun dibandingkan dengan tahun 2012 laba bersihnya lebih besar yaitu sebesar 10,99%. Hal ini mengindikasikan bahwa laba bersih dari setiap rupiah yang diperoleh dari penjualannya meningkat, sehingga kinerja keuangan perusahaan semakin baik.c) Return on Investment

Tabel 3.5Perhitungan Return on Investment (NPM)TahunLaba Bersih Stlh pajakTotal AktivaROI

20107.647.637154.538.1654,94%

201111.639.956176.365.2256,59%

201228.966.742212.446.00313,63%

20135.091.577 247.314.964 2,06%

201415.902.723 322.771.419 4,77%

Return on Investmen PT. Tempo Inti Media pada tahun 2014 sebesar 4,77% sedangkan pada tahun 2013 sebesar 3,41%. Nilai ROI perusahaan yang senantiasa mengalami kenaikan tersebut mengindikasikan bahwa PT. Tempo Inti Media dalam mengelola total aktiva yang diinvestasikan dalam perusahaan untuk mendapatkan keuntungan mulai optimal. Meskipun, jika melihat hasil persentase masih kurang optimal. Apalagi dibandingkan pada tahun 2013 yaitu sebesar 13,63%. Hal ini lebih besar dari tahun 2014. Oleh Karena itu, semakin tinggi ROI, maka semakin baik pula keadaan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.a) Return on Equity

Tabel 3.6Perhitungan Return on Equity (ROE)TahunLaba Bersih Stlh pajakTotal Modal SendiriROE

20107.647.63776.753.2949,96%

201111.639.95687.132.74813,35%

201228.966.742116.775.44124,80$

20135.091.577 123.406.705 4,12%

201415.902.723 138.404.270 11,49%

Berdasarkan pada tabel 3.6 dapat dilihat bahwa Return on Equity PT. Tempo Inti Media pada tahun 2014 sebesar 11,49% sedangkan pada tahun 2013 sebesar 4,12%. Nilai ROE perusahaan yang semakin meningkat mengindikasikan bahwa tingkat penghasilan bersih yang diperoleh pemilik saham atas modal yang diinvestasikan semakin meningkat.3. Solvabilitas

Rasio solvabilitas ini diklasifikasikan menjadi:a) Debt Ratio

Tabel 3.7Perhitungan Debt Ratio (DR)TahunTotal HutangTotal AktivaDebt Ratio

201089.842.527154.538.16550,33%

201193.531.929176.365.22550,59%

2012127.627.075212.446.00345,03%

2013138.075.561 247.314.964 50,10%

2014162.394.938 322.771.419 57,12%

Berdasarkan pada tabel 3.7 dapat dilihat bahwa, Rasio solvabilitas dapat dilihat bahwa Debt Ratio perusahaan pada tahun 2014 sebesar 57,12% sedangkan pada tahun 2013 sebesar 50,10%. Nilai Debt Rasio pada tahun 2014 mengalami kenaikan, bahkan melebihi standar umum maksimal yaitu 50%. Bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu pada tahun 2010, 2011, dan 2012, tahun 2014 adalah yang paling besar debt rasionya. Hal ini mengindikasikan bahwa, kondisi perusahaan tergolong dalam tingkat rasio hutang yang kurang sehat.

a) Total Debt to Equity Ratio

Tabel 3.8

Perhitungan Total Debt to Equity Ratio(DER)TahunTotal HutangModal SendiriDER

201089.842.52776.753.294101,34%

201193.531.92987.132.748102,40%

2012127.627.075116.775.44181,92%

2013138.075.561 123.406.705100,40%

2014162.394.938 138.404.270 133,20%

Berdasarkan tabel 3.8 dapat dilihat bahwa, nilai Debt Equity Ratio PT. Tempo Inti Media, Tbk. Pada tahun 2014 yaitu sebesar 133,20 dan pada tahun 2013 sebesar 100,40%. Niali Debt Rasio pada tahun 2014 lebih besar dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Tingginya nilai Debt Ratio bahkan melebihi 50% (standar umum) yaitu mengindikasikan bahwa pembiayaan operasi perusahaan lebih menekankan pada penggunaan modal dari luar yang jauh lebih besar dibandingkan modal yang dimiliki perusahaan. Hal itu berarti bahwa resiko keuangan yang ditanggung perusahaan cukup besar.4. Activitas

Rasio aktivitas ini diklasifikasikan menjadi: a) Inventory Turnover

Tabel 3.9

Perhitungan Inventory Turnover (ITO)TahunPenjualanPersediaanITO

2010182.906.3148.394.96421,78 Kali

2011238.766.27210.312.50523,15 Kali

2012263.557.24314.135.94818,64 Kali

2013262.157.28912.286.42721,33 Kali

2014316.614,34817.499.50918,09 Kali

Berdasarkan pada tabel 3.9 dapat dilihat bahwa nilai Inventory Turnover pada tahun 2014 sebesar 18,09 Kali sedangkan pada tahun 2013 sebesar 21,33 Kali. Hal ini mengalami penurunan pada hasil Inventory Turnover apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, hal mengindikasikan bahwa efektivitas manajemen perusahaan mengalami penurunan dalam mengelola persediaan.a) Total Assets Turnover

Tabel 3.10

Perhitungan Total Assets Turnover (TATO)TahunPenjualanTotal AktivaTATO

2010182.906.314154.538.1651,18 Kali

2011238.766.272176.365.2251,35 Kali

2012263.557.243212.446.0031,24 Kali

2013262.157.289247.314.964 1,06 Kali

2014316.614,348322.771.419 0,98 Kali

Berdasarkan tael 3.10 terlihat bahwa nilai Total Assets Turnover pun mengalami penurunan. Pada tahun 2013 nilai TATO sebesar 1,06 Kali sedangkan pada tahun 2014 sebesar 0,95 Kali. Dibandingkan dnegan tahun 2010, 2011 dan 2013, tahun 2014 ini merupakan yang paling sedikit perputarannya, bahkan hamper tidak berputar. Hal ini, mengindikasikan bahwa manajemen perusahaan masih kurang baik dalam menggunakan seluruh aktiva untuk menciptakan penjualan. Karena semakin tinggi nilai TATO maka semakin efisiensi perusahaan dalam menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba. Tabel 3.11 Analisis Rasio KeuanganRasio KeuanganTahun

20102011201220142013

Rasio LikuiditasCR172,77%201,09%265,12%208,37%260,95%

QR156,62%178,91%235,75%185,92%237,73%

Rasio ProfitabilitasGPM 47,51%45,14%47,58%35,03%47,03%

NPM4,18%4,87%10,99%5,02%1,94%

ROI4,94%6,59%13,63%4,77%2,06%

ROE9,96%13,35%24,80%11,49%4,12%

Rasio SolvabilitasDR50,33%50,59%45,03%57,12%50,10%

DER101,34%102,40%81,92%133,20%100,40%

Rasio AktivitasITO21,78 Kali23,15 Kali18,64 Kal18,09 Kali21,33 Kali

TATO1,18 Kali1,35 Kali1,24 Kali0,98 Kali1,06 Kali

DAFTAR PUSTAKAKasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Martono dan Agus Harjito. 2003. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama, Cetakan Ketujuh, Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia

Moeljadi. 2006. Manajemen Keuangan 1 : Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Malang: Bayumedia Publishing