15
ANALISIS KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON DENGAN BAHAN TAMBAH SERBUK ARANG BRIKET DAN BESTMITTEL Naskah Publikasi untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana S-1 Teknik Sipil Helmi Tri Haryanto NIM : D 100 080 070 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

ANALISIS KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON …eprints.ums.ac.id/20174/10/02._Naskah_Publikasi_Ilmiah.pdfMaka dari itu dilakukan penambahan zat kimia (chemical admixture) dan

  • Upload
    vuthien

  • View
    256

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON …eprints.ums.ac.id/20174/10/02._Naskah_Publikasi_Ilmiah.pdfMaka dari itu dilakukan penambahan zat kimia (chemical admixture) dan

ANALISIS KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON

DENGAN BAHAN TAMBAH SERBUK ARANG BRIKET

DAN BESTMITTEL

Naskah Publikasi

untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat sarjana S-1 Teknik Sipil

Helmi Tri Haryanto

NIM : D 100 080 070

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

Page 2: ANALISIS KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON …eprints.ums.ac.id/20174/10/02._Naskah_Publikasi_Ilmiah.pdfMaka dari itu dilakukan penambahan zat kimia (chemical admixture) dan

ANALISIS KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON

DENGAN BAHAN TAMBAH SERBUK ARANG BRIKET

DAN BESTMITTEL

Abstrak :Seiring dengan kemajuan jaman, teknologi di bidang konstruksi bangunan juga

mengalami perkembangan pesat, termasuk teknologi beton, hampir pada setiap aspek

kehidupan manusia selalu terkait dengan beton. Pemakaian bahan tambah sudah banyak

dilakukan dalam proses campuran beton. Berdasar hal tersebut, maka penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui peningkatan kuat tekan dan kuat tarik belah optimal beton

dengan bahan tambah serbuk arang briket dan bestmittel dengan nilai fas 0,35 pada umur

28 hari. Pada penelitian ini menggunakan persentase variasi serbuk arang briket 0%,

12,5%, 15%, 17,5%, 20%, 22,5% dan bestmittel 0,6% dari berat semen. Tinjauan analisis

penelitian ini adalah kuat tekan dan kuat tarik belah, dengan benda uji silinder beton

berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Metode perencanaan campuran beton menggunakan

metode American Concrete Institute. Setelah dilakukan pengujian dan penelitian, maka

didapat hasil bahwa pemakaian serbuk arang briket mengakibatkan berkurangnya

workability, sedangkan penambahan Bestmittel memperbaiki workability beton yang

sudah ditambah serbuk arang briket. Penambahan Bestmittel menyebabkan berat jenis

beton bertambah, sedangkan penambahan serbuk arang briket menyebabkan berat jenis

beton semakin berkurang. Kuat tekan optimal beton terdapat pada variasi serbuk arang

briket 15% dan Bestmittel 0,6%, yaitu sebesar 40,80 MPa atau meningkat 50,84% dari

beton normal. Kuat tarik belah optimal beton terdapat pada variasi serbuk arang briket

0% dan Bestmittel 0,6%, yaitu sebesar 2,90 MPa atau meningkat 8,47% dari beton

normal. Pengaruh penambahan serbuk arang briket adalah menurunkan kuat tarik belah

beton, tetapi dapat meningkatkan kuat tekan beton.

Kata kunci : bestmittel, kuat tarik belah beton, kuat tekan beton, serbuk arang briket.

Page 3: ANALISIS KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON …eprints.ums.ac.id/20174/10/02._Naskah_Publikasi_Ilmiah.pdfMaka dari itu dilakukan penambahan zat kimia (chemical admixture) dan
Page 4: ANALISIS KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON …eprints.ums.ac.id/20174/10/02._Naskah_Publikasi_Ilmiah.pdfMaka dari itu dilakukan penambahan zat kimia (chemical admixture) dan

PENDAHULUAN

Era teknologi sekarang ini hampir pada setiap aspek kehidupan manusia

selalu terkait dengan beton. Beton berkualitas baik sangat mendukung struktur

bangunan teknik sipil, karena penggunaan beton berkualitas baik dapat

menghasilkan bangunan yang lebih kokoh dan dari segi keamanan struktur lebih

menjamin untuk keselamatan. Maka dari itu dilakukan penambahan zat kimia

(chemical admixture) dan mineral (additive) bertujuan untuk mengubah satu atau

lebih sifat-sifat beton baik dalam keadaan segar maupun setelah beton mengeras.

Penelitian ini dipandang perlu karena melihat sekarang ini pemakaian

bahan tambah di Indonesia sudah banyak dilakukan dalam proses campuran

beton. Besarnya penggunaan bahan tambah menurut data teknis dari batas dosis

yang telah ditentukan akan dicari peningkatan kekuatan beton dalam variasi yang

berbeda antara beton normal dengan beton yang memakai bahan tambah.

Penggunaan serbuk arang briket pada beton akan mempengarui kekuatan beton

yang disebabkan kandungan silika serta mempengaruhi fungsi air untuk agregat

dan semen. Rasio air semen yang rendah akibat penambahan serbuk arang briket

dalam pembuatan beton menyebabkan beton sulit dikerjakan dan tidak lecak.

Penambahan bestmittel dapat memperbaiki workability. Berdasarkan

pertimbangan di atas, maka diambil rumusan masalah berapakah kuat tekan dan

kuat tarik belah optimal beton dengan bahan tambah serbuk arang briket dan

bestmittel dengan nilai fas 0,35.

Untuk menghindari adanya perluasan pembahasan, maka dipakai batasan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Laboratorium Bahan Bangunan Program

Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2. Perancangan campuran adukan beton dengan American Concrete Institute.

3. Kuat tekan rencana beton adalah f’c = 25 MPa.

4. Ketentuan bahan penelitian yang digunakan, antara lain :

a. Semen yang digunakan adalah semen Portland jenis I dengan merk Tiga

Roda Indocement.

b. Agregat kasar (batu pecah) berasal dari Wonogiri.

Page 5: ANALISIS KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON …eprints.ums.ac.id/20174/10/02._Naskah_Publikasi_Ilmiah.pdfMaka dari itu dilakukan penambahan zat kimia (chemical admixture) dan

c. Agregat halus (pasir) berasal dari Merapi.

d. Air yang digunakan dari Laboratorium Bahan Bangunan, Program Studi

Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.

e. Serbuk arang briket yang digunakan berasal dari PT. Tyfountex Indonesia.

f. Serbuk arang briket yang digunakan lolos saringan No. 200.

g. Bestmittel diproduksi oleh PT. Multi Eraguna Usaha Indonesia.

h. Presentase serbuk arang briket : 0%, 12,5%, 15%, 17,5%, 20%, 22,5% dari

berat semen yang digunakan.

i. Benda uji berupa silinder beton dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm.

j. Tiap variasi serbuk arang briket dibuat 10 benda uji, 5 benda uji untuk uji

kuat tekan dan 5 benda uji untuk uji kuat tarik belah.

k. Pemakaian bestmittel 0,6% dari berat semen pada beton normal sesuai dosis

dari perusahaan produsen pembuat bahan tersebut.

l. Nilai faktor air semen 0,35.

m. Benda uji beton normal tanpa bestmittel dan serbuk arang briket dibuat 5

benda uji.

n. Tinjauan analisis penelitian adalah kuat tekan dan kuat tarik belah beton.

o. Umur beton yang diuji adalah 28 hari.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan dan kuat tarik belah

optimal beton dengan variasi serbuk arang briket dan bestmittel dengan nilai fas

0,35 pada umur 28 hari.

TINJAUAN PUSTAKA

Beton merupakan fungsi dari bahan penyusunannya yang terdiri dari bahan

semen hidrolik (Portland cement), agregat kasar, agregat halus, air dan bahan

tambah (admixture atau additive). Untuk mengetahui dan mempelajari perilaku

elemen gabungan (bahan-bahan penyusun beton), diperlukan pengetahuan

mengenai karakteristik masing-masing komponen. Pemilihan material yang layak

komposisinya akan diperoleh beton yang efisien, memenuhi kekuatan batas yang

disyaratkan dan memenuhi persyaratan serviceability yang dapat diartikan juga

Page 6: ANALISIS KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON …eprints.ums.ac.id/20174/10/02._Naskah_Publikasi_Ilmiah.pdfMaka dari itu dilakukan penambahan zat kimia (chemical admixture) dan

sebagai pelayanan yang handal dengan memenuhi kriteria ekonomi (Mulyono,

2004).

Beton banyak dipakai secara luas sebagai bahan bangunan. Bahan-bahan

tersebut diperoleh dengan cara mencampurkan semen portland, air, dan agregat

(dan kadang-kadang bahan tambah, yang sangat bervariasi mulai dari bahan kimia

tambahan, serat, sampai bahan buangan non-kimia) pada perbandingan tertentu.

Perencanaan campuran beton (mix design) dimaksudkan untuk mendapatkan

beton yang sebaik-baiknya, baik dalam segi kuat tekan tinggi, kemudahan

pengerjaan, tahan lama, murah dan tahan aus (Tjokrodimuljo, 1996). Bestmittel

merupakan bahan tambah kimia yang termasuk dalam tipe E “Water Reducing

and Accelerating Admixtures”. Water Reducing and Accelerating Admixtures

sebagai bahan campuran tambahan untuk mengurangi pemakaian air pencampur

dan untuk mempercepat waktu ikat beton. Serbuk arang briket didefinisikan

sebagai butiran halus hasil residu pembakaran batu bara atau bubuk batu bara.

Dengan kehadiran air dan ukuran partikelnya yang halus, oksida silika yang

dikandung oleh serbuk arang briket akan bereaksi secara kimia dengan kalsium

hidroksida yang terbentuk dari proses hidrasi semen dan menghasilkan zat yang

memiliki kemampuan mengikat

METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini digunakan metode eksperimental laboratorium yaitu

dengan melakukan berbagai macam pengujian sehubungan dengan data-data yang

direncanakan. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Laboratorium Bahan

Bangunan, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas

Muhammadiyah Surakarta. Obyek dari penelitian ini adalah beton dengan kuat

tekan dan kuat tarik belah optimal yang menggunakan bahan tambah serbuk arang

briket dan Bestmittel dengan nilai fas 0,35. Pengujian kuat tekan dan kuat tarik

belah dilakukan pada umur 28 hari. Langkah-langkah penelitian sebagai berikut :

1. Tahap I

Sebelum dilakukan pembuatan campuran beton maka pada tahap ini

dilakukan uji bahan dasar beton yang berupa agregat kasar dan halus.

Page 7: ANALISIS KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON …eprints.ums.ac.id/20174/10/02._Naskah_Publikasi_Ilmiah.pdfMaka dari itu dilakukan penambahan zat kimia (chemical admixture) dan

Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan zat organik dalam pasir, pemeriksaan kadar

lumpur pada pasir dan batu pecah, pemeriksaan specific gravity dan absorbtion

pasir dan batu pecah, pengujian SSD pasir, pengujian gradasi batu pecah,

pemeriksaan berat satuan volume, pemeriksaan kadar keausan batu pecah.

2. Tahap II

Tahap ini merupakan tahap perencanaan campuran beton, pembuatan

benda uji dan perawatan beton. Perbandingan jumlah proporsi bahan campuran

beton dihitung dengan menggunakan Metode American Concrete Institute.

3. Tahap III

Dilakukan pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah beton benda uji yang

dilakukan setelah beton berumur 28 hari.

4. Tahap IV

Dari hasil pengujian yang dilakukan pada tahap III dilakukan analisis data.

Analisis data merupakan pembahasan hasil penelitian, kemudian dari langkah

tersebut dapat diambil kesimpulan penelitian.

HASIL PENELITIAN

Setelah dilakukan keseluruhan tahapan penelitian, maka didapat hasil

penelitian sebagai berikut :

1. Hasil pengujian slump

Tabel 1. Hasil pengujian nilai slump

fas Serbuk arang

briket (%)

Bestmittel

(%)

Nilai slump

(mm)

0,35

0 0 -

0 0,6 23

12,5 0,6 20

15 0,6 15

17,5 0,6 13

20 0,6 11

22,5 0,6 8

Dari hasil pengujian slump, nilai slump dengan fas 0,35 hanya berkisar 0-

2,5 cm, hal ini dikarenakan dalam perencanaan campuran adukan beton nilai fas

Page 8: ANALISIS KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON …eprints.ums.ac.id/20174/10/02._Naskah_Publikasi_Ilmiah.pdfMaka dari itu dilakukan penambahan zat kimia (chemical admixture) dan

sudah ditentukan terlebih dahulu sehingga penggunaan air cenderung lebih

sedikit. Terlihat pada beton normal tidak ada penurunan, ini menandakan nilai

slump pada beton normal adalah 0. Pada variasi dengan penambahan bahan kimia

Bestmittel terjadi penurunan sebesar 2,3 cm. Selanjutnya untuk penambahan

bahan additiive serbuk arang briket mengalami penurunan, hal ini disebabkan air

yang awalnya sebagai pelumas dengan adanya serbuk arang briket akan menyerap

sebagian air sehingga dalam variasi penambahan serbuk arang briket akan

berakibat pada semakin turunnya nilai slump.

2. Hasil pengujian berat jenis

Tabel 2. Hasil pengujian berat jenis beton dengan fas 0,35

fas Serbuk arang

briket (%)

Bestmittel

(%)

Berat

(gr)

Berat jenis

(gr/cm3)

Berat jenis

rata-rata

0,35

0 0

11.860 2,24

2,218

11.110 2,10

12.020 2,27

11.980 2,26

11.820 2,23

0 0,6

12.820 2,42

2,313

11.790 2,22

11.830 2,23

12.390 2,34

12.470 2,35

12,5 0,6

11.640 2,20

2,270

12.080 2,28

12.370 2,33

11.780 2,22

12.290 2,32

15 0,6

11.460 2,16

2,254

12.130 2,29

12.310 2,32

12.200 2,30

11.640 2,20

17,5 0,6

11.540 2,18

2,244

12.220 2,31

11.690 2,21

12.410 2,34

11.620 2,19

Page 9: ANALISIS KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON …eprints.ums.ac.id/20174/10/02._Naskah_Publikasi_Ilmiah.pdfMaka dari itu dilakukan penambahan zat kimia (chemical admixture) dan

Tabel 2 (lanjutan)

fas Serbuk arang

briket (%)

Bestmittel

(%)

Berat

(gr)

Berat jenis

(gr/cm3)

Berat jenis

rata-rata

0,35

20 0,6

11.610 2,19

2,234

12.020 2,27

11.570 2,18

11.870 2,24

12.140 2,29

22,5 0,6

12.180 2,30

2,228

11.490 2,17

11.870 2,24

11.510 2,17

12.000 2,26

Berdasarkan dari hasil perhitungan berat jenis benda uji pada Tabel 2,

dapat diambil kesimpulan, bahwa berat jenis beton terbesar pada variasi serbuk

arang briket 0% dan bestmittel 0,6% hal ini dikarenakan dengan penambahan

bestmittel menyebabkan beton menjadi lebih lecak sehingga bisa lebih padat.

Dengan penambahan serbuk arang briket menyebabkan berat jenis beton semakin

berkurang, dapat dilihat dengan makin besarnya persentase penambahan serbuk

arang briket, maka berat jenis beton semakin berkurang.

3. Hasil pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah beton

Tabel 3. Hasil pengujian kuat tekan beton dengan fas 0,35 umur 28 hari

Serbuk arang

briket (%)

Bestmittel

(%)

diameter

benda uji

(cm)

Luas

permukaan

benda uji

(cm2)

Tekanan

maksimum

(kg)

Kuat tekan

maksimum

(kg/cm2)

Kuat tekan

maksimum

(MPa)

Kuat tekan

maksimum

rata-rata

(MPa)

0 0 15 176,72

38.500 217,87 21,79

27,05

43.500 246,16 24,62

49.000 277,28 27,73

55.000 311,24 31,12

53.000 299,92 29,99

0 0,6 15 176,72

55.000 311,24 31,12

30,56

67.000 379,14 37,91

49.000 277,28 27,73

52.000 294,26 29,43

47.000 265,97 26,60

Page 10: ANALISIS KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON …eprints.ums.ac.id/20174/10/02._Naskah_Publikasi_Ilmiah.pdfMaka dari itu dilakukan penambahan zat kimia (chemical admixture) dan

Tabel 3 (lanjutan)

Serbuk arang

briket (%)

Bestmittel

(%)

diameter

benda uji

(cm)

Luas

permukaan

benda uji

(cm2)

Tekanan

maksimum

(kg)

Kuat tekan

maksimum

(kg/cm2)

Kuat tekan

maksimum

(MPa)

Kuat tekan

maksimum

rata-rata

(MPa)

12,5 0,6 15 176,72

66.000 373,48 37,35

37,35

60.000 339,53 33,95

71.000 401,78 40,18

54.000 305,58 30,56

79.000 447,05 44,71

15 0,6 15 176,72

69.000 390,46 39,05

40,80

80.000 452,71 45,27

70.500 398,95 39,90

63.000 356,51 35,65

78.000 441,39 44,14

17,5 0,6 15 176,72

66.500 376,31 37,63

36,84

67.000 379,14 37,91

63.000 356,51 35,65

59.000 333,87 33,39

70.000 396,12 39,61

20 0,6 15 176,72

60.000 339,53 33,95

33,10

48.500 274,45 27,45

53.000 299,92 29,99

65.000 367,83 36,78

66.000 373,48 37,35

22,5 0,6 15 176,72

63.500 359,34 35,93

30,33

45.000 254,65 25,47

57.000 322,55 32,25

46.000 260,31 26,03

56.500 319,73 31,97

Page 11: ANALISIS KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON …eprints.ums.ac.id/20174/10/02._Naskah_Publikasi_Ilmiah.pdfMaka dari itu dilakukan penambahan zat kimia (chemical admixture) dan

15

20

25

30

35

40

45

0 2,5 5 7,5 10 12,5 15 17,5 20 22,5 25

Ku

at t

ekan

bet

on

(M

Pa)

%serbuk arang briket & 0,6% bestmittel

Gambar 2. Hubungan kuat tekan beton dengan persentase serbuk arang briket

dan 0,6% bestmittel pada fas 0,35 umur 28 hari

Berdasarkan Tabel 3 dan Gambar 2, hasil pengujian kuat tekan silinder

beton pada beton normal menghasilkan kuat tekan sebesar 27,05 MPa.

Penambahan serbuk arang briket dan bestmittel rata-rata mengakibatkan kekuatan

beton meningkat, peningkatan maksimal tercapai pada variasi penambahan serbuk

arang briket 15% dan bestmittel 0,6% sebesar 40,80 MPa, dan setelah variasi

serbuk arang briket 15% kekuatan beton cenderung mengalami penurunan.

Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kuat tekan optimal beton terdapat pada

variasi serbuk arang briket 15% dan bestmittel 0,6%, penambahan serbuk arang

briket melebihi 15% dari berat semen akan menyebabkan penurunan kuat tekan

beton dari kuat tekan optimal.

Tabel 4. Hasil pengujian kuat tarik belah beton dengan fas 0,35 umur 28 hari

Serbuk arang

briket (%)

Bestmittel

(%)

diameter

benda

uji (cm)

Panjang

benda uji

(cm)

Tekanan

maksimum

(kg)

Kuat tarik

maksimum

(kg/cm2)

Kuat tarik

maksimum

(MPa)

Kuat tarik

maksimum

rata-rata

(MPa)

0 0 15 30

16.500 23,34 2,33

2,67

22.000 31,12 3,11

19.500 27,59 2,76

19.000 26,88 2,69

17.500 24,76 2,48

Page 12: ANALISIS KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON …eprints.ums.ac.id/20174/10/02._Naskah_Publikasi_Ilmiah.pdfMaka dari itu dilakukan penambahan zat kimia (chemical admixture) dan

Tabel V.8 (lanjutan)

Serbuk arang

briket (%)

Bestmittel

(%)

diameter

benda

uji (cm)

Panjang

benda uji

(cm)

Tekanan

maksimum

(kg)

Kuat tarik

maksimum

(kg/cm2)

Kuat tarik

maksimum

(MPa)

Kuat tarik

maksimum

rata-rata

(MPa)

0 0,6 15 30

21.000 29,71 2,97

2,90

19.000 26,88 2,69

19.500 27,59 2,76

20.500 29,00 2,90

22.500 31,83 3,18

12,5 0,6 15 30

19.500 27,59 2,76

2,66

18.500 26,17 2,62

20.000 28,29 2,83

19.800 28,01 2,80

16.300 23,06 2,31

15 0,6 15 30

17.500 24,76 2,48

2,60

18.500 26,17 2,62

18.500 26,17 2,62

18.000 25,47 2,55

19.500 27,59 2,76

17,5 0,6 15 30

17.500 24,76 2,48

2,55

19.500 27,59 2,76

17.500 24,76 2,48

19.000 26,88 2,69

16.500 23,34 2,33

20 0,6 15 30

19.000 26,88 2,69

2,48

17.000 24,05 2,41

17.000 24,05 2,41

18.000 25,47 2,55

16.500 23,34 2,33

22,5 0,6 15 30

15.000 21,22 2,12

2,28

17.500 24,76 2,48

17.000 24,05 2,41

13.000 18,39 1,84

18.000 25,47 2,55

Page 13: ANALISIS KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON …eprints.ums.ac.id/20174/10/02._Naskah_Publikasi_Ilmiah.pdfMaka dari itu dilakukan penambahan zat kimia (chemical admixture) dan

1,50

1,75

2,00

2,25

2,50

2,75

3,00

0 2,5 5 7,5 10 12,5 15 17,5 20 22,5 25

Kuat

tar

ik b

elah

bet

on (

MP

a)

%serbuk arang briket & 0,6% bestmittel

Gambar 3. Hubungan kuat tarik belah beton dengan persentase serbuk arang

briket dan 0,6% bestmittel pada fas 0,35 umur 28 hari

Berdasarkan Tabel 4 dan Gambar 3, hasil pengujian kuat tarik belah

silinder beton pada beton normal menghasilkan kuat tarik sebesar 2,67 MPa.

Peningkatan maksimal tercapai pada variasi penambahan serbuk arang briket 0%

dan bestmittel 0,6% sebesar 2,90 MPa, penggunaan bestmittel berpengaruh

terhadap kelecakan adukan beton saat dituang kedalam cetakan silinder sehingga

kondisi benda uji yang menggunakan bestmittel dan tidak menggunakan serbuk

arang briket cenderung mampat dan menyebabkan kuat tarik belah beton menjadi

bertambah dibanding beton normal. Penambahan serbuk arang briket dengan

variasi 12,5%-22,5% mengakibatkan kuat tarik beton menurun. Sehingga dapat

diambil kesimpulan bahwa kuat tarik belah optimal beton terdapat pada variasi

serbuk arang briket 0% dan bestmittel 0,6%, yaitu sebesar 2,90 MPa dan dengan

adanya penambahan serbuk arang briket mengakibatkan penurunan kuat tarik

belah beton.

Page 14: ANALISIS KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON …eprints.ums.ac.id/20174/10/02._Naskah_Publikasi_Ilmiah.pdfMaka dari itu dilakukan penambahan zat kimia (chemical admixture) dan

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan :

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka

dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Kuat tekan optimal beton terdapat pada variasi serbuk arang briket 15% dan

Bestmittel 0,6%, yaitu sebesar 40,80 MPa.

2. Kuat tarik belah optimal beton terdapat pada variasi serbuk arang briket 0%

dan Bestmittel 0,6%, yaitu sebesar 2,90 MPa dan penambahan serbuk arang

briket dengan variasi 12,5%-22,5% mengakibatkan penurunan kuat tarik belah

beton.

3. Ditinjau dari beton normal, beton dengan penambahan serbuk arang briket 15%

dan Bestmittel 0,6% pada fas 0,35 umur beton 28 hari mengalami peningkatan

kuat tekan sebesar 50,84% dan peningkatan kuat tarik belah pada penambahan

serbuk arang briket 0% dan Bestmittel 0,6% sebesar 8,47%.

4. Penambahan serbuk arang briket mengakibatkan berkurangnya workability,

sedangkan penambahan Bestmittel memperbaiki workability beton yang sudah

ditambah serbuk arang briket.

B. Saran :

Untuk mendapatkan kuat tekan dan kuat tarik optimal dengan adanya

penambahan serbuk arang briket dan Bestmittel, hal yang perlu diperhatikan

antara lain :

1. Pemakaian bahan dasar beton harus memiliki kualitas yang baik.

2. Pemakaian arang briket jangan sampai tercampur oleh material lain.

3. Pada pembuatan benda uji, permukaan sebaiknya dibuat serata mungkin

sehingga pada saat pengujian tidak mempengaruhi hasil pengujian.

DAFTAR PUSTAKA

ASTM. 1996. Concrete and Aggregates. Vol. 04.02. Easton, MID. USA.

Departemen Perindustrian Republik Indoneisa. 1980. Standar Industri Indonesia:

Mutu dan Cara Uji Agregat Beton. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.

Page 15: ANALISIS KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON …eprints.ums.ac.id/20174/10/02._Naskah_Publikasi_Ilmiah.pdfMaka dari itu dilakukan penambahan zat kimia (chemical admixture) dan

Elra. 2005. Pemakaian Variasi Bahan Tambah Gula Murni dan Abu Arang

Briket Pada Campuran Beton Mutu Tinggi. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kuncoro, A.B. Tinjauan Kuat Tekan Beton Non Pasir Dengan Variasi Merk

Semen. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Mulyono, T. 2004. Teknologi Beton. Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Murdock, L.J., Brook, K.M., Hindarko, S. 1986. Bahan dan Praktek Beton.

Penerbit Erlangga, Jakarta.

Nugroho, R. 2006. Kapasitas Tekan dan Tarik Beton Dengan Bahan Tambah

Filler Abu Ampas Tebu dan Abu Arang Briket Dengan Fas 0.45. Jurusan

Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rahayu, T. 2004. Karakteristik Air Sumur Dangkal Di Wilayah Kartasura dan

Upaya Penjernihannya. Penelitian Sains dan Teknologi, Vol. 5 : 104-124.

Sriyadi, E. 2010. Analisis Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Belah Beton Dengan

Bahan Tambah Abu Sekam Padi Dan Bestmittel. Jurusan Teknik Sipil,

Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Tjokrodimuljo, K. 1996. Teknologi Beton. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

BIBLIOGRAFI

Departemen Pekerjaan Umum. 1982. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di

Indonesia. Departemen Pekerjaan Umum, Bandung.

Departemen Pekerjaan Umum. 1989. Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A.

Yayasan LPMB, Bandung.

Departemen Pekerjaan Umum. 1990. Metode Pengujian Kuat Tekan Beton. Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik, Bandung.

Departemen Pekerjaan Umum. 1991. Spesifikasi Bahan Tambahan untuk Beton.

Departemen Pekerjaan Umum, Bandung.