108
ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. ILUFA, PASURUAN SKRIPSI Oleh: SITI JUBAIDAH 135100301111084 JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. ILUFA, PASURUAN

SKRIPSI

Oleh: SITI JUBAIDAH

135100301111084

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2017

Page 2: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. ILUFA, PASURUAN

SKRIPSI

Oleh: SITI JUBAIDAH

NIM 135100301111084

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Teknologi Pertanian

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2017

Page 3: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

iii

Page 4: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

iv

Page 5: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

v

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Siti Jubaidah, lahir di Senganan pada tanggal 22 Oktober 1995. Penulis merupakan putri bungsu dari Bapak Jumangun dan Ibu Jumriah. Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SDN 7 Kediri pada tahun 2007. Penulis melanjutkan sekolah di SMPN 2 Tabanan dengan tahun lulus 2010, kemudian melanjutkan sekolah di SMAN 2 Tabanan

dengan tahun lulus 2013. Selanjutnya ditahun yang sama melanjutkan pendidikannya di Universitas Brawijaya Malang, Fakultas Teknologi Pertanian, Jurusan Teknologi Industri Pertanian.

Tahun 2017 penulis berhasil menyelesaikan pendidikannya di Jurusan Teknologi Industri Pertanian. Selama masa pendidikan di Universitas Brawijaya, penulis aktif sebagai asisten praktikum matakuliah Bioindustri. Penulis tercatat sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian dan Forum Kajian Islam Fakultas Teknologi Pertanian pada Departemen Ikatan Mahasiswa Muslim Peduli Pangan dan Gizi.

Page 6: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

vi

Alhamdulillah..... Terima kasih Ya Allah

Karya kecil ini aku persembahkan kepada

Kedua Orang Tuaku, kakakku, dan semua orang yang telah

berjuang dan selalu mendoakanku..

Page 7: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

vii

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Yang bertandatangan di bawahini: Nama : Siti Jubaidah NIM : 135100301111084 Jurusan :Teknologi Industri Pertanian Fakultas :Teknologi Pertanian Judul Skripsi: Analisis Kinerja Rantai Pasok Ikan Kakap Merah

di PT. ILUFA, Pasuruan

Menyatakan bahwa, Tugas Akhir dengan judul di atas merupakan karya asli penulis tersebut di atas. Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar saya bersedia dituntut sesuai hukum yang berlaku. Malang, 06 November 2017 Pembuat Pernyataan, Siti JUbaidah NIM. 135100301111084

Page 8: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

viii

SITI JUBAIDAH. 135100301111084. Analisis Kinerja Rantai Pasok Ikan Kakap Merah di PT. ILUFA, Pasuruan. TA. Pembimbing: Dr. Panji Deoranto, STP, MP. dan Dr. Siti Asmaul Mustaniroh, STP, MP.

RINGKASAN

PT. Inti Luhur Fuja Abadi (PT. ILUFA) merupakan salah satu perusahaan di Jawa Timur yang memproduksi dan mengekspor produk-produk perikanan dengan komoditi andalan adalah ikan kakap merah. Masalah utama dalam rantai pasok ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi permintaan ikan kakap merah dalam jumlah dan spesifikasi yang telah ditentukan serta keterlambatan pengiriman. Hal ini tentunya akan berdampak pada kualitas olahan ikan kakap merah. Selain itu, permintaan olahan ikan kakap dari konsumen juga tidak menentu. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis kinerja rantai pasok secara menyeluruh dengan cara melakukan pengukuran kinerja agar dapat menentukan strategi peningkatan kinerja rantai pasok. Metode yang diguakan dalam penelitian ini adalah SCOR (Supply Chain Operation Refference) untuk mengukur kinerja rantai pasok dan SWOT-Fuzzy AHP (Strenghs Weaknesess Opportunities Treads – Fuzzy Analitycal Hierarcy Process) untuk merumuskan strategi peningkatan kinerja rantai pasok. Rantai pasok ikan kakap merah di PT. ILUFA dimulai dari nelayan yang menangkap ikan di laut. Ikan hasil tangkapan nelayan dibeli supplier melalui proses pelelangan di TPI (Tempat Pelelangan Ikan). Dari supplier, ikan dikirim ke PT. ILUFA untuk diproduksi sesuai dengan pesanan. Produk akhir diekspor ke beberapa negara mitra melalui buyer selaku importir yang menyalurkan produk ke ritel dan konsumen di negara mitra. Kinerja rantai pasok ikan kakap merah di PT. ILUFA sudah baik, terlihat bahwa sebagian besar dari metrik kinerja rantai pasok ikan kakap merah di PT. ILUFA sudah tercapai. Hasil pengukuran kinerja rantai pasok ikan kakap merah, yaitu

Page 9: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

ix

kondisi ikan kakap merah terkirim sempurna pada tahun 2015 sebesar 97,49 % dan pada tahun 2016 sebesar 98,75 %, ketepatan jadwal pengiriman ikan kakap merah dalam setahun pada tahun 2015 sebesar 17.67 % dan pada tahu 2016 sebesar 48.33 %, kondisi produk ikan kakap merah yang dikirim oleh PT. ILUFA sebesar 100%, waktu siklus pengadaan selama 1 hari untuk satu kali siklus, waktu siklus produksi selama 2 hari untuk satu kali siklus, waktu siklus pengiriman 38 hari untuk satu kali siklus. Alternatif strategi untuk meningkatkan kinerja rantai pasok ikan kakap merah, yaitu SO (mempertahankan mutu produk) dengan total bobot sebesar 3,522; WO (memperluas pasar) dengan total bobot sebesar 2,969; ST (menjaga kemintraan dengan pemasok) dengan total bobot sebesar 2,391; WT (meningkatkan promosi) dengan total bobot sebesar 1,549. Kata Kunci: Kakap Merah, Kinerja, Rantai Pasok

Page 10: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

x

SITI JUBAIDAH. 135100301111084. Analysis of Red Snapper Supply Chain Performance in PT. ILUFA. Minor Thesis. Supervisor: Dr. Panji Deoranto, STP, MP. and Dr. Siti Asmaul Mustaniroh, STP, MP.

Summary

PT. Inti Luhur Fuja Abadi (PT ILUFA) is one of the companies in East Java that produce and export fishery products with mainstay of red snapper. The main problem in supply chain red snapper is the supplier performance that can’t fill demand of red snapper in specified quantities and specifications as well as delays in delivery. This will certainly have an impact on processed quality of red snapper. In addition, demand for processed snapper from consumers is also uncertain. Therefore, it is necessary to analyze the supply chain performance thoroughly by measuring the performance to determine the strategy of improving supply chain performance. The method used in this research is SCOR (Supply Chain Operation Refference) to measure supply chain performance and SWOT-Fuzzy AHP (Strenghs Weaknesess Opportunities Treads - Fuzzy Analityal Hierarchy Process) to formulate strategies to improve supply chain performance. Supply Chain of Red Snapper at PT. ILUFA starts from fishermen who catch fish in the sea. Fish catch by fishermen was sold to suppliers through auction process in fish auction. From suppliers, fish was sent to PT. ILUFA from produce according by order. The final product was exported to several countries through the buyer as the importer who distributes the product to retail and consumers in that countries. The red snapper fish supply chain performance at PT. ILUFA is good, it appears that most of the red snapper fish supply performance metrics in PT. ILUFA has been achieved. The results of red snapper fish supply performance measurement, there are red snapper sent perfectly in 2015 of 97.49% and in 2016 of 98.75%, delivery schedule accuracy of red snapper in 2015 of

Page 11: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

xi

17.67% and in 2016 of 48.33%, red snapper products sent perfectly of 100 %, procurement cycle time for 1 day for one cycle, production cycle time for 2 days for one cycle, delivery cycle time 38 days for one cycle. The alternative strategy for improving the red snapper supply chain performance, there are SO (maintaining product quality) with total weight of 3,522; WO (expanding market) with total weight of 2,969; ST (keeping intuition with supplier) with total weight of 2,391; WT (increase promotion) with total weight of 1,549. Key Word: Red Snapper, Performance, Supply Chain

Page 12: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

xii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan

anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang

berjudul “Analisis Kinerja Rantai Pasok Ikan Kakap Merah di PT.

ILUFA, Pasuruan” dengan baik. Penyusunan TA ini merupakan

salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Teknologi

Pertanian.

Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Kedua orang tua dan segenap keluarga yang banyak memberi dukungannya dan doa.

2. Dr. Panji Deoranto, STP, MP selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan ini

3. Dr. Siti Asmaul Mustaniroh STP, MP selaku selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan ini

4. Dr. Retno Astuti, STP, MT selaku selaku dosen penguji yang meberikan saran perbaikan untuk laporan ini

5. Dr. Sucipto, STP, MP selaku ketua jurusan Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya

6. Bapak Ir Budi E Prasetya, Bapak Herwanto, dan Bapak Josafat atas bantuannya selama penelitian berlangsung.

7. Seluruh teman-teman yang telah memberikan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

8. Pihak-pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.

Penyusun menyadari adanya keterbatasan pengetahuan,

referensi dan pengalaman dalam pembuatan laporan ini. Penyusun mengharapkan saran dan masukan demi lebih baiknya TA ini. Akhirnya harapan penyusun semoga TA ini

Page 13: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

xiii

dapat bermanfaat bagi penyusun maupun semua pihak yang membutuhkan.

Malang, 06 November 2017

Penulis

Page 14: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................. i LEMBAR PERSETUJUAN .................................................. iii LEMBAR PENGESAHAN ................................................... iv RIWAYAT HIDUP ................................................................ v HALAMAN PERUNTUKKAN .............................................. vi PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ....................... vii RINGKASAN ....................................................................... viii SUMMARY ......................................................................... x KATA PENGANTAR .......................................................... xii DAFTAR ISI ........................................................................ xiv DAFTAR TABEL ................................................................. xvi DAFTAR GAMBAR ............................................................ xvii DAFTAR LAMPIRAN .......................................................... xviii I PENDAHULUAN ............................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................. 3 1.3 Tujuan Penelitian ................................................... 4 1.4 Manfaat Penelitian ................................................. 4

II TINJAUAN PUSTAKA...................................................... 5 2.1 Ikan Kakap Merah .................................................. 5 2.2 Rantai Pasok .......................................................... 6 2.3 Manajemen Rantai Pasok ...................................... 7 2.4 Kinerja Rantai Pasok .............................................. 8 2.5 Supply Chain Operation Reference (SCOR) .......... 9 2.6 Analisis SWOT ....................................................... 15 2.7 Fuzzy Analitycal Hierarcy Process ......................... 17 2.8 Strategi Peningkatan Rantai Pasok. ....................... 21 2.9 PenelitianTerdahulu ............................................... 22

III METODE PENELITIAN ................................................... 25 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ................................ 25 3.2 Batasan Masalah ................................................... 25 3.3 Prosedur Penelitian................................................ 25

IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................... 33 4.1 Gambaran Umum .................................................. 33

Page 15: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

xv

4.2 Model Jaringan Rantai Pasok ................................ 33 4.2.1 Struktur Jaringan Rantai Pasok. ................... 33 4.2.2 Manajemen Rantai Pasok. ............................ 40

4.3 Pemetaan Aktivitas Rantai Pasok Berdasarkan SCOR………………………………………………….42

4.4 Pengukuran Metrik Kinerja Rantai Pasok .............. 53 4.5 Bencmarking Metrik Kinerja ................................... 55 4.6 Analisis Peningkatan Kinerja Rantai Pasok ........... 57

4.6.1 Penentuan Posisi Perusahaan Melalui Analisi SWOT.. ....................................................... 57

4.6.2 Strategi Peningkatan Kinerja Rantai Pasok. . 61 4.7 Implikasi Manajerial ............................................... 49

V KESIMPULAN DAN SARAN............................................ 71 5.1 Kesimpulan............................................................... 71 5.2 Saran........................................................................ 72

DAFTAR PUSTAKA ............................................................ 73 LAMPIRAN .......................................................................... 83

Page 16: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu tentang Analisis Kinerja Rantai Pasok ................................................................. 23

Tabel 3.1Rumus Perhitungan Metrik Kinerja Rantai Pasok Berdasarkan SCOR ............................................ 23

Tabel 4.1 Daftar Supplier Mitra PT. ILUFA ......................... 36 Tabel 4.2 Daftar Buyer PT. ILUFA ...................................... 38 Tabel 4.3 Aktivitas Rantai Pasok dengan Pendekatan SCOR

……………………………………………………… 29 Tabel 4.4 Benchmarking Kinerja Rantai Pasok Ikan Kakap

Merah di PT. ILUFA ............................................. 56 Tabel 4.5 Penelitian Faktor Internal ..................................... 58 Tabel 4.6 Penelitian Faktor Eksternal .................................. 59 Tabel 4.7 Matrik SWOT ....................................................... 61 Tabel 4.8 Bobot Subfaktor ................................................... 63 Tabel 4.9 Strategi Alternatif ................................................. 65 Tabel 4.10 Standar Mutu Ikan Kakap Merah Beku di PT. ILUFA

Menurut SNI 4110 tahun 2014 tentang Ikan Beku .. 68

Page 17: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Rantai Pasok ...................................... 6 Gambar 2.2 Operasi 𝛼 – 𝑐𝑢𝑡 dan indeks optimisme pada

bilangan fuzzy triangular ................................. 20 Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian .................................... 26 Gambar 4.1 Struktur Rantai Pasok Ikan Kakap Merah di PT.

ILUFA .............................................................. 34 Gambar 4.2 Diagram Sederhana Proses Rantai Pasok ....... 43 Gambar 4.3 Tahapan Proses Produksi Ikan Kakap Merah .. 48 Gambar 4.4 Posisi Perusahaan Berdasarkan Analisis SWOT

........................................................................ 61

Page 18: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Struktur Hirarki Strategi Peningkatan Kinerja Rantai Pasok ................................................ 85

Lampiran 2. Kuesioner Analisis SWOT ............................. 87 Lampiran 3. Kuesioner Penentuan Strategi Peningkatan Kinerja

Rantai Pasok ............................................... 93 Lampiran 4. Data Perhitungan Kinerja Rantai Pasok ........ 101 Lampiran 5. Perhitungan Atribut Kinerja Rantai Pasok ..... 103 Lampiran 6. Rekapan Hasil Perhitungan Bobot dan Rating 105 Lampiran 7. Perhitungan Fuzzy AHP ................................ 107 Lampiran 8. Rekapan Hasil Perhitungan Fuzzy AHP ........ 111 Lampiran 9. Standart Operation Procedure Ikan Kakap Merah

……………………………………………..…. 117

Page 19: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

1

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas perairannya mencapai 5.877.779 km2 (Ramdhan dan Taslim, 2013). Hal ini menunjukkan potensi dari komoditas perikanan di Indonesia cukup melimpah. Menurut Kementrian Kelautan dan Perikanan (2015), pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) sub kategori perikanan memiliki konstribusi yang terus meningkat terhadap PDB nasional. Pada tahun 2013, kontribusi sub kategori perikanan sebesar 2,21% dan mengalami peningkatan pada tahun 2014 menjadi 2,34%. Peningkatan ini diimbangi dengan adanya peningkatan industri pengolahan kelautan dan perikanan. Pada tahun 2013, laju pertumbuhan industri pengolahan kelautan dan perikanan sebesar 6,84 dan pada tahun 2014 naik menjadi 7,23. Peningkatan industri pengolahan kelautan dan perikanan juga terjadi di Provinsi Jawa Timur. Menurut data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, jumlah unit pengolahan pada tahun 2014 sebesar 8.522 dan pada tahun 2015 naik menjadi 8.629. Peningkatan ini sekaligus menunjukkan bahwa adanya peningkatan persaingan pada industri pengolahan kelautan dan perikanan. PT. Inti Luhur Fuja Abadi (PT. ILUFA) merupakan salah satu perusahaan di Jawa Timur yang memproduksi dan mengekspor produk-produk perikanan. Salah satu komoditi perikanan ekspor andalan yang diproduksi oleh PT. ILUFA adalah ikan kakap merah. Rantai pasok ikan kakap merah dimulai dari nelayan yang menangkap ikan dilaut yang kemudian dijual ke pemasok. Ikan kakap merah ini dipasok dari beberapa kota seperti Probolinggo, Lamongan, Situbondo, Sidoarjo, Jakarta, dan Pasuruan. Dari pemasok, selanjutnya ikan kakap merah diolah menjadi ikan beku atau fillet. Melalui buyer, selanjutnya olahan ikan kakap merah diekspor ke beberapa negara seperti Vietnam, Hongkong, Uni Eropa, dan Amerika. Sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing perusahaan, maka perlu dilakukan peningkatkan efektivitas dan efisiensi rantai pasok (Setiawan dkk, 2011). Hal ini dikarenakan, rantai

Page 20: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

2

pasok mengintegrasikan semua anggota yang terlibat agar dapat bekerjasama dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Oleh karena itu, diperlukan manajemen rantai pasok yang baik agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan kualitas, jumlah dan waktu yang tepat. Untuk dapat mengelola manajemen rantai pasok berjalan baik, salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan analisis kinerja rantai pasok. Analisis ini dilakukan untuk mengevaluasi dan menjamin kelancaran kinerja rantai pasok. Masalah utama dalam rantai pasok ikan kakap merah yang diproduksi oleh PT. ILUFA adalah kinerja pemasok. Semua pemasok yang telah bekerjasama tidak dapat memenuhi permintaan ikan kakap merah dalam jumlah dan spesifikasi yang telah ditentukan. Pengiriman ikan kakap merah juga sering mengalami keterlambatan sampai 12 jam. Hal ini tentunya akan berdampak pada kualitas olahan ikan kakap merah dan dapat menimbulkan komplain dari konsumen. Selain itu, permintaan olahan ikan kakap dari konsumen juga tidak menentu. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis kinerja rantai pasok secara menyeluruh agar dapat menentukan arah perbaikan untuk menciptakan keunggulan dalam bersaing. Analisis kinerja rantai pasok ini tidak hanya dilakukan pada pemasok ke perusahaan, tapi juga dilakukan pada perusahaan ke buyer. Analisis kinerja rantai pasok dapat dilakukan dengan menggunakan metode Supply Chain Operation Reference (SCOR). Metode SCOR mengidentifikasi proses dalam rantai pasok dengan membagi poses dalam rantai pasok menjadi lima proses utama, yaitu plan, source, make, deliver, dan return. Pada metode SCOR digunakan beberapa atribut untuk mengukur kinerja rantai pasok, yaitu reliability, responsiveness, agility, cost, dan asset management. Menurut Poluha (2007), keunggulan dari metode SCOR adalah dapat mengamati semua proses dalam rantai pasok mulai dari pemasok hingga ke konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa metode SCOR dapat mendefinisikan semua keadaan anggota rantai pasok. Perumusan strategi peningkatan rantai pasok dilakukan dengan mempertimbangkan lingkungan perusahaan secara internal maupun eksternal. Menurut Lewicka (2011), suatu rantai

Page 21: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

3

pasok harus menggunakan strategi dengan mempertimbangkan kesesuaian dari produk dan pasarnya. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam merumuskan strategi peningkatan rantai pasok di PT. ILUFA adalah SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Theats). Menurut Assauri (2013), dengan pendekatan SWOT, perusahaan akan mendapatkan gambaran singkat tentang keseluruhan keadaan perusahaan yang mendasar, terkait dengan permasalahan perusahaan sehingga dapat mengolah pemanfaatan peluang dan meminimalisir ancaman lingkungannya. Pemilihan strategi peningkatan dilakukan dengan bantuan Fuzzy Analitycal Hierarcy Process (Fuzzy AHP). Fuzzy AHP merupakan salah satu metode yang digunakan untuk pengambilan keputusan dari permasalahan yang kompleks dengan melakukan sintesa pendapat ahli. Menurut Setiawan dkk (2009), penggunaan metode Fuzzy AHP ini bertujuan untuk menyusun ketidakpastian dan kekaburan yang dihubungkan dengan penilaian dari penentuan bobot masing-masing metrik pengukuran kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan metode AHP konvensional. Hal ini disebabkan metode AHP konvensional tidak cukup akurat dalam menangkap tingkat derajat pentingnya pengambilan keputusan dalam penentuan strategi peningkatan kinerja rantai pasok.

1.2 Perumusan Masalah Penelitian ini disusun berdasarkan beberapa permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana proses rantai pasok ikan kakap merah di PT. ILUFA?

2. Bagaimana kinerja rantai pasok ikan kakap merah di PT. ILUFA?

3. Bagaimana strategi peningkatan untuk meningkatkan kinerja rantai pasok ikan kakap merah yang dapat diterapkan oleh PT. ILUFA?

Page 22: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

4

1.3 Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi proses rantai pasok ikan kakap merah yang diterapkan pada PT. ILUFA

2. Menganalisis kinerja rantai pasok ikan kakap merah di PT. ILUFA

3. Merumuskan strategi peningkatan kinerja rantai pasok ikan kakap merah yang dapat diterapkan oleh PT. ILUFA

1.4 Manfaat Manfaat yang didapat dari dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Bagi perusahaan, hasil dari analisis data dapat

digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan kinerja rantai pasok, khususnya ikan kakap merah

2. Bagi pihak lain, penelitian ini dapat bermanfaat sebagai informasi penerapan metode SCOR dan Fuzzy AHP dalam mengukur dan meningkatkan kinerja rantai pasok

Page 23: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

5

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Kakap Merah Ikan kakap merah memiliki nama latin Lutjanus argentimaculantus dan juga dikenal sebagai red snapper. Ikan kakap merah ini memiliki badan berwarna coklat tua kemerahan dengan bagian bawah keperakan. Bentuk dari ikan ini adalah memanjang, agak pipih, badan tinggi, dan memiliki gigi taring. Ikan ini dapat hidup di perairan dengan kedalaman mencapai 100 meter (Ghufran dan Kordi, 2010). Berat dari ikan kakap merah biasanya berkisar 1.5 sampai 10 pounds setara dengan 700 g sampai 4.5 kg. Namun, tak jarang ikan kakap merah dapat mencapai ukuran 30 pounds yang setara dengan 13 kg (Lane and Jerald, 2006). Hampir seluruh bagian tubuh dari ikan kakap merah dapat dimanfaatkan. Bagian tubuh ikan kakap merah yang dapat dimanfaatkan adalah daging, tulang, jerohan, dan sisik. Persentase bagian tubuh ikan kakap merah adalah daging 39%, tulang 45%, jerohan 12%, dan sisik 4% (Jacoeb dkk, 2015). Pertumbuhan ikan kakap merah tergolong cepat, yaitu mencapai 0,56% perharinya. Hal inilah melatarbelakangi dilakukannya pembudidayaan ikan kakap merah selain karena pemeliharaannya yang cukup mudah. Pembudidayaan dapat dilakukan dengan membuat keramba tancap di perairan pantai disekitar muara sungai. (Sudrajat, 2015). Ikan kakap merah merupakan ikan karnivora yang memakan ikan-ikan kecil dan crustancean, namun juga dapat diberi pakan yang telah diformulasikan dengan baik, sehingga mempermudah pembudayaan ikan kakap merah (Coniza dkk, 2012). 2.2 Rantai Pasok Rantai Pasok merupakan serangkain proses mulai dari upaya untuk mendapatkan pesanan dari konsumen, penyedian bahan baku, pengolahan bahan baku menjadi produk, dan pendistribusian produk sampai ke konsumen. Fasilitas yang terkait dengan rantai pasok pada dasarnya meliputi pemasok, gudang bahan, pusat pengolahan, gudang produk jadi, pusat distribusi, dan retailer. Fasilitas-fasilitas tersebut dihubungkan

Page 24: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

6

oleh jaringan transportasi dan komunikasi. Tata urutan proses dan kegiatan bisnis yang tercakup dalam rantai pasok mencakup empat hal pokok, yaitu (Sinulingga, 2009):

• Proses untuk mendapatkan atau mengolah permintaan pelanggan

• Proses pengadaan bahan dan komponen dari pemasok

• Proses pengolahan produk di pabrik

• Proses pengiriman produk kepada pelanggan Pada rantai pasok, terdapat beberapa anggota rantai pasok yang berperan sebagai pemain utama. Para pemain ini selanjutnya membentuk beberapa hubungan dan struktur dalam rantai pasok. Struktur pada rantai pasok dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Pemasok

Pemasok

Perusahaan Retail Konsumen

Distributor

Aliran Produk

Aliran Biaya

Aliran Informasi

Sumber: Anantan dan Lena (2008) Gambar 2.1. Struktur Rantai Pasok

Hubungan dalam rantai pasok, yaitu (Indirajit dan Richardus, 2002):

• Rantai 1: Pemasok Pemasok merupakan mata rantai pertama dalam rantai pasok yang berfungsi sebagai sumber penyedia bahan pertama, yaitu bahan baku, bahan tambahan, bahan mentah, bahan penolong, dan sebagainya.

• Rantai 1-2: Pemasok – Perusahaan Perusahaan merupakan mata rantai kedua setelah pemasok. Perusahaan berfungsi untuk melakukan pekerjaan membuat,

Page 25: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

7

memfabrikasi, mengasembling, merakit, mengkonversikan, atau menyelesaikan barang.

• Rantai 1-2-3: Pemasok – Perusahaan – Distributor Barang yang telah dihasilkan oleh perusahaan selanjutnya dikirim ke distributor sebagai lembaga penyalur barang ke konsumen. Barang yang dikirim ke distributor ini biasanya dalam jumlah besar yang kemudian dikirim ke retail dalam jumlah yang lebih sedikit.

• Rantai 1-2-3-4: Pemasok – Perusahaan – Distributor – Retail

Retail berfungsi sebagai lembaga terakhir dalam rantai pasok, dimana fungsi retail adalah menyalurkan barang langsung ke konsumen. Barang pada retail dapat dibeli dalam jumlah satuan.

• Rantai 1-2-3-4-5: Pemasok – Perusahaan – Distributor – Retail – konsumen

Konsumen melakukan pembelian pada retail dapat dikatakan sebagai mata rantai yang terakhir. Tapi, perlu dipertimbangkan bahwa mata rantai pasok benar-benar berakhir pada konsumen yang menggunakan langsung barang tersebut.

2.3 Manajemen Rantai Pasok Manajemen rantai pasok merupakan upaya yang dilakukan untuk merencanakan, merancang, dan mengendalikan aliran bahan, informasi, dan uang dalam proses rantai pasok (Sinulingga, 2009). Hal ini memperlihatkan bahwa dalam rantai pasok mencakup lebih dari sekedar pengiriman barang dan pemberian layanan kepada konsumen. Rantai pasok yang terintegrasi ini terdiri dari banyak mitra yang mendukung jalannya proses rantai pasok. Dengan adanya manajemen rantai pasok ini, memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan kekuatan satu sama lain untuk membangun proses rantai pasok yang memberikan nilai pada konsumen (Ross, 2011). Tujuan utama dari manajemen rantai pasok adalah mengkoordinasi kegiatan dalam rantai pasok untuk memaksimalkan keunggulan kompetitif dan manfaat dari rantai pasok bagi konsumen akhir (Heizer dan Barry, 2015). Selain itu,

Page 26: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

8

tujuan lain dari pengaplikasian manajemen rantai pasok adalah penurunan biaya, penurunan modal, dan perbaikan pelayanan. Penurunan biaya dapat dicapai dengan meminimlakan biaya logistik yang meliputi biaya transportasi dan pergudangan. Penurunan modal didapat dengan meminimlakan tingkat investasi dalam bidang logistik. Perbaikan layanan akan mempengaruhi pendapatan dan profitabilitas perusahaan jika dilakukan secara proaktif (Anatan dan Lena, 2008). Area cakupan dalam manajemen rantai pasok (Pujawan, 2005), yaitu: 1. Pengembangan produk

Pada kegiatan ini, perusahaan melakukan riset pasar, merancang produk baru, dan melibatkan pemasok dalam perancangan produk baru

2. Pengadaan Pada kegiatan ini dilakukan pemilihan pemasok, evaluasi kinerja pemasok, melakukan pembelian bahan baku dan komponen, memonitor risiko pemasok, serta membina dan memelihara hubungan dengan pemasok.

3. Perencanaan dan pengendalian Kegiatan ini meliputi perencanaan permintaan, peramalan permintaan, perencanaan kapasitas, perencanaan produksi dan persediaan

4. Operasi dan produksi Pada kegiatan ini dilakukan proses produksi dan pengendalian mutu produk

5. Pengiriman dan distribusi Pada kegiatan ini dilakukan perencanaan jaringan distribusi, penjadwalan, pengiriman, mencari dan memelihara hubungan dengan perusahaan, jasa pengiriman, mengamati tingkat pelayanan pada tiap pusat distribusi.

2.4 Kinerja Rantai Pasok Kinerja merupakan suatu istilah yang mengacu pada hasil dari output dan sesuatu yang dihasilkan dari proses produk dan jasa yang dapat dievaluasi dan dibandingkan secara relatif dengan tujuan, standar, hasil-hasil yang lalu, dan organisasi lain (Hertz, 2007). Kinerja rantai pasok merupakan titik temu antara

Page 27: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

9

konsumen dan pemangku kepentingan dimana syarat keduanya telah terpenuhi dengan relevansi atribut kinerja dari waktu ke waktu (Christien dkk, 2006). Pengukuran kinerja rantai pasok perlu dilakukan sebagai upaya untuk mengelola rantai pasok. Pengukuran kinerja rantai pasok merupakan suatu sistem yang mampu mengevaluasi kinerja rantai pasok, sehingga dapat tercipta kinerja rantai pasok yang efisien (Fajar, 2014). Pengukuran kinerja rantai pasok dapat digunakan untuk menilai keberhasilan manajemen rantai pasok yang diterapkan oleh perusahaan. Pada tingkat rantai pasok, pengukuran kinerja dapat menciptakan kesempatan untuk menganalisis kinerja keseluruhan rantai pasok, serta dampaknya terhadap kinerja rantai pasok (Cetinkaya dkk, 2011). Dalam manajemen rantai pasok, pengukuran kinerja diperlukan untuk (Rachmat, 2012): 1. Melakukan monitoring dan pengendalian 2. Mengkomunikasikan tujuan organisasi ke fungsi-fungsi pada

rantai pasok 3. Mengetahui dimana posisi relatif terhadap pesaing maupun

terhadap tujuan yang akan dicapai 4. Menentukan arah perbaikan untuk menciptakan keunggulan

dalam bersaing.

2.5 Supply Chain Operation Reference (SCOR) Supply Chain Operation Reference (SCOR) merupakan sebuah model simulasi yang dikembangkan oleh Supply Chain Council (SCC) yang dapat memungkinkan suatu perusahaan untuk menentukan dan membandingkan kinerja rantai pasok dengan cepat. Model SCOR ini menyediakan kerangka kerja yang menghubungkan metrik kinerja, proses, praktik terbaik, dan anggota rantai pasok ke dalam struktur terpadu (SCC, 2012). Metode SCOR dapat digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, mengorganisasi ulang, dan meningkatkan proses rantai pasok perusahaan (Heizer dan Barry, 2015). Dalam metode SCOR, proses rantai pasok dibagi menjadi lima proses inti, yaitu (Pujawan, 2005): a. Plan

Proses ini dilakukan upaya untuk menyeimbangkan permintaan pasokan dalam pengadaan bahan baku,

Page 28: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

10

pengolahan bahan baku, dan distribusi produk. Pada proses ini mencakup proses peramalan kebutuhan distribusi, perencanaan dan pengendalian persediaan, perencanaan produksi, perencanaan bahan baku, perencanaan kapasitas, dan melakukan penyesuaian antara perencanaan rantai pasok dan perencanaan keuangan

b. Source Proses ini merupakan proses pengadaan bahan baku untuk memenuhi permintaan konsumen. Proses ini mencakup penjadwalan pengiriman dari pemasok, menerima dan mengecek bahan baku dari pemasok, dan menyimpan bahan baku dari pemasok.

c. Make Pada proses ini dilakukan pengolahan bahan baku dari pemasok menjadi produk yang sesuai dengan permintaan konsumen. Proses ini mencakup kegiatan produksi, pengendalian mutu, dan pemeliharaan fasilitas.

d. Deliver Dalam proses ini dilakukan upaya untuk memenuhi permintaan konsumen. Proses ini mencakup penanganan pesanan dari konsumen, kegiatan penyimpanan produk, dan pendistribusian produk ke konsumen.

e. Return Dalam proses ini memungkinkan adanya pengembalian produk cacat dari konsumen ke perusahaan. Proses ini mencakup identifikasi kondisi produk, pengembalian produk cacat, penjadwalan pengembalian, dan proses pengembalian produk cacat.

Proses ini diidentifikasikan menjadi enam proses, yaitu plan, source, make, deliver, return, dan enable. Identifikasi proses rantai pasok berdasarkan metode SCOR, yaitu (SCC2, 2015): a. Plan

Level 1 : sP Plan Level 2 : sP 1 Plan supply chain

sP 2 Plan source sP 3 Plan make sP 4 Plan deliver sP 5 Plan return

Page 29: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

11

b. Source

Level 1 : sS Source Level 2 : sS 1 Source stocked product

sS 2 Source Make-to-Order Product sS 3 Source enginer-to-order product

c. Make Level 1 : sM Make Level 2 : sM 1 Make to stock

sM 2 Make-to-Order sM 3 Enginer-to-order product

d. Deliver Level 1 : sD Deliver Level 2 : sD 1 Pengiriman produk stok

sD 2 Pengiriman produk make to order sD 3 Pengiriman produk enginer-to-order product sD 4 Pengiriman produk ritel

e.Return Level 1 : sR Return Level 2 : sSR 1 Source return produk cacat

sSR 2 Source return MRO sSR 3 Source return produk berlebih

Level 2 : sDR1 Deliver return produk cacat sDR 2 Deliver return MRO sDR 3 Deliver return produk berlebih

Pada bagian kinerja, metode SCOR memberikan struktur hierarki pada metrik kinerja yang terkait kedalam lima atribut. Atribut ini digunakan untuk mengatur strategi langsung tapi tidak dapat mengukur. Metrik ini mengukur kemampuan dari rantai pasok untuk mencapai atribut strategis. Lima atribut dalam metode SCOR yang digunakan untuk mengukur kinerja rantai pasok, yaitu (Junior and Carpinetti, 2016): a. Reliability

Kemampuan untuk melakukan tugas seperti yang diharapkan. Atribut reliability berfokus pada kemungkinan meramalkan hasil dari proses. Ciri khas dari metrik reliability

Page 30: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

12

adalah terkait dengan ketepatan waktu, ketepatan jumlah, dan ketepatan kualitas.

b. Responsiveness Kecepatan dalam melakukan tugas-tugas dalam rantai pasok, seperti kecepatan dalam menyediakan bahan baku dan produk untuk konsumen.

c. Agility Kemampuan untuk merespon pengaruh dari luar, kemampuan untuk merespon perubahan pasar dalam memperoleh atau menangani kompetisi pasar. Dalam atribut agility, termasuk flexibility dan adaptability dalam rantai pasok.

d. Cost Biaya operasional yang dikeluarkan untuk menjamin kelancaran rantai pasok. Biaya ini termasuk biaya pekerja, biaya material, serta biaya manajemen dan transportasi.

e. Asset management Kemampuan untuk melakukan efisiensi pada asset utilitas. Strategi asset management dalam rantai pasok termasuk penurunan jumlah persediaan dan strategi in-sourcing vs outsourcing.

Kelima atribut diatas memiliki metrik kinerja rantai pasok yang berfungsi sebagai variabel dalam mengukur kinerja rantai pasok. Metrik kinerja rantai pasok, yaitu (SCC1, 2010): a. Reliabillity Metrik kinerja pada atribut reliability adalah pemenuhan pesanan sempurna. Pemenuhan pesanan sempurna merupakan Persentase dari kinerja pengiriman pesanan dengan tepat, memiliki dokumen yang akurat, dan tidak mengalami masalah selama pengiriman. Metrik ini dapat didefinisikan sebagai upaya dalam mengumpulkan pesanan dan kemudian melakukan pengiriman barang dalam jumlah yang telah ditentukan. Metrik ini memiliki metrik level 2, yaitu

1. Ketepatan jadwal pengiriman Persentase pesanan yang terpenuhi sesuai dengan jadwal. Pesanan dianggap telah terkirim tepat waktu jika pengiriman

Page 31: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

13

sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh konsumen dan dikirim pada lokasi yang tepat. 2. Kondisi barang sempurna Persentase pesanan terkirim dalam keadaan utuh tidak rusak dan sesuai dengan spesifikasi konsumen, memiliki konfigurasi yang tepat, dan dapat diterima oleh konsumen. 3. Pemenuhan pengiriman pesanan Persentase ketepatan jumlah barang yang dipesan dan diterima oleh pelanggan. Jumlah barang yang diterima oleh pelanggan sesuai dengan jumlah barang yang diterima oleh pelanggan. 4. Akurasi dokumentasi Persentase pengiriman yang didukung oleh dokumen-dokumen yang akurat, meliputi slip pengiriman, bill of lading, slip pembayaran, sertifikat jaminan mutu dll. Semua dokumen ini harus selalu siap jika sewaktu-waktu terjadi inspeksi mendadak dari pelanggan, pemerintah, dll.

b. Responsiveness Metrik atribut responsiveness adalah siklus pemenuhan pesanan. Siklus pemenuhan pesanan merupakan siklus rata-rata yang dibutuhkan untuk memenuhi pesanan. Waktu siklus ini dihitung mulai dari tanda terima pesanan sampai pesanan diterima oleh pelanggan. Metrik ini memiliki level 2, yaitu:

1. Waktu Siklus Pengadaan Rata-rata waktu yang berhubungan dengan proses-proses pengadaaan. Proses pengadaan pada metrik ini dimulai dari identifikasi pengadaan rantai pasok, pemilihan dan negosiasi dengan pemasok, penjadwalan pengiriman produk, penerimaan produk, verifikasi produk, transfer produk, sampai pengesahan pembayaran pemasok. 2. Waktu Siklus Pembuatan Rata-rata waktu yang berhubungan dengan proses pembuatan. Proses pengadaan pada metrik ini dimulai dari penjadwalan aktivitas produksi, persiapan bahan baku, proses produksi dan pengujian kualitas, pengemasan produk, penyelesaian produk, pengeluaran produk untuk dikirim.

Page 32: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

14

3. Waktu Siklus Pengiriman Rata-rata waktu yang berhubungan dengan proses pengiriman. Proses pengiriman pada metrik ini dimulai dari penerimaan, validasi pesanan; penentuan jadwal pengiriman; pemilihan jenis transportasi pengiriman pesanan; persiapan dan pengepakan produk yang akan dikirim; pemindahan produk kedalam kendaraan dan persiapan dokumen pengiriman; pengiriman produk; serta penerimaan verifikasi produk dari konsumen.

c. Agility Metrik pada atribut agility, yaitu:

1. Fleksibilitas rantai pasok atas Jumlah hari yang dibutuhkan untuk mencapai peningkatan pengiriman sebesar 20% yang tidak terencana. Metrik ini dihitung dengan mempertimbangkan waktu terpendek yang dibutuhkan untuk mencapai peningkatan tidak terencana. 2. Penyesuaian rantai pasok atas Persentase maksimum peningkatan pengiriman secara berkelanjutan dalam 30 hari. Metrik ini dapat dihitung dengan mempertimbangkan jumlah terendah secara berkelanjutan. 3. Penyesuaian rantai pasok bawah Penurunan jumlah pesanan berkelanjutan dalam 30 hari sebelum pengiriman tanpa adanya persediaan yang sisa dan biaya pinalti. Metrik ini membutuhkan perhitungan berdasarkan penurunan terendah secara berkelanjutan.

d. Cost Metrik dalam atribut ini, yaitu:

1. Biaya manajemen rantai pasok Jumlah biaya total yang dilakukan untuk keperluan rantai pasok untuk pengiriman produk dan layanan pelanggan. Biaya ini meliputi biaya perencanaan, pengadaan, produksi, pengiriman, perbaikan, pemeliharaan, dan pengembalian. 2. Harga pokok produk Biaya ini mencakup biaya langsung maupun tak langsung. Biaya langsung meliputi tenaga kerja, biaya bahan baku, transportasi. Biaya tak langsung meliputi produksi produk akhir dan umumnya dialokasikan berdasarkan kapasitas yang diharapkan.

Page 33: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

15

e. Asset management Metrik dalam atribut ini, yaitu:

1. Siklus cash to cash Waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk melakukkan investasi kembali setelah proses pengadaan bahan baku. 2. Pengembalian pada asset rantai pasok Mengukur pengembalian yang diterima perusahaan terhadal modal investasi dalam asset rantai pasok tetap termasuk perencanaan, pengadaan, produksi, penngiriman, dan pengembalian. 3. Pengembalian modal kerja Ukuran yang menilai besarnya investasi relative terhadap posisi modal usaha perusahaan dengan pendapatan yang dihasilkan oleh rantai pasok. Komponen membebani piutang, hutang dagang, persediaan, pendapatan rantai pasok, biya pokok penjualan, dan biaya pengelolaan

2.6 Analisis SWOT Analisis Strengths, Weaknesses, Oppornutunities, dan Threats (SWOT) merupakan metode perumusan strategi dengan mengintegrasikan antara analisis internal perusahaan untuk mengidentifikasi keunggulan dan kelemahan perusahaan, serta analisis lingkungan eksternal untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman ekaternal (Assauri, 2013). Analisis SWOT dapat membantu memperoleh pengetahuan mengenai kondisi dan permasalahan yang dihadapi perusahaan serta solusi yang dianggap tepat untuk menyelesaikan masalah (Kime and McGee, 2008) Proses untuk melakukan analisas SWOT melalui tahapan-tahapan sebagai berikut, yaitu (Purhantara. 2010): 1. Evaluasi terhadap tujuan strategik organisasi 2. Melakukan analisis lingkungan strategik yang terdiri dari

analisis kondisi objektif oganisasi analisas internal dan analisis lingkungan persaingan atau lingkungan eksternal

3. Melakukan analisis IFAS, EFAS, dan menyusun profil kompetitif orgarganisasi bisnis

4. Menyusun matrik analisis IE dan matrik analisis SWOT 5. Membuat grand strategy atas dasar hasil analisis SWOT

Page 34: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

16

Berikut adalah faktor internal dan ekstrnal yang dipertimbangkan dalam analisis SWOT, yaitu: a. Faktor Internal

1. Strengths Strengths (kekuatan) merupakan kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi yang berakibat pada pemilihan keunggulan komparatif oleh unit usaha dipasaran (Siagian, 2012). Strengths merupakan faktor yang dapat mendukung peluang yang ada atau dapat menanggulangi ancaman. Faktor strengths ini meliputi, kekuatan finansial yang baik, keuntungan teknologi, pelayanan konsumen yang baik, dan sumberdaya manusia yang dimiliki baik (Sarasby, 2016). 2. Weaknesses Weaknesses (kelemahan) merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber, keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan (Sagian, 2012). Weaknesses merupakan faktor yang berasal dari ketidak sanggupan perusahaan dalam merespon adanya peluang atau terkena serangan dari faktor ancaman. Faktor weaknesses ini meliputi kekuatan finansial yang buruk, teknologi dari proses yang diterapkan tidak mengikuti jaman, pelayanan konsumen buruk, dan lemahnya kemampuan sumberdaya manusia (Sarasby, 2016).

b. Faktor Eksternal 1. Opportunities Opportunities (peluang) berkaitan dengan faktor lingkungan yang memberikan situasi yang menguntungkan bagi perusahaan (Siagian, 2012). Oppoitunities merupakan yang tidak membutuhkan pengendalian dari perusahaan namun tetap menguntungkan. Terdapat beberapa sumber dari opportunities yaitu, trend pasar baru, inovas teknologi. berkurangnya kompetitor, dan kebijakan pemerintah (Sarasby, 2016). 2. Threats Threats (ancaman) merupakan faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan. Jika ancaman ini tidak segera

Page 35: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

17

diatasi, maka akan menjadi ganjangan bagi perusahaan di masa sekarang maupun dimasa depan (Siagian, 2012). Ancaman ini dapat berupa aspek yang nyata maupun aspek yang tidak nyata. Ancaman dalam bentuk nyata, yaitu kompetitor baru atau pencurian, sedangkan ancaman dalam bentuk tidak nyata dapat berupa kerugian potensial dan reputasi (Sarasby. 2016).

Dalam analisis SWOT, penentuan strategi peningkatan terdapat empat jenis strategi, yaitu (David, 2012):

1. Strategi SO, strategi ini memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan dan peluang eksternal.

2. Strategi WO, strategi ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang.

3. Strategi ST, strategi ini menggunakan kekuatan sebuahn perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.

4. Strategi WT, strategi ini dilakukan untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari berbagai ancaman ekternal.

2.7 Fuzzy Analitycal Hierarcy Process

Metode Fuzzy Analitycal Hierarcy Process (Fuzzy AHP) merupakan metode pengambilan keputusan yang digunakan untuk memilih suatu alternatif dan penyesuaian masalah dengan menggabungkan konsep teori fuzzy dan analisis struktur hierarki. Pengunaan metode fuzzy memungkinkan pengambil keputusan untuk memasukkan data kualitatif dan kuantitatif ke dalam model keputusan. Hal ini menjadikan hasil yang didapat lebih meyakinkan karena penilaian diberikan dalam bentuk rentang daripada dalam bentuk nilai tertentu (Marimin dkk, 2013). Fuzzy AHP berperan sangat penting dalam pengambilan keputusan yang memiliki beberapa kriteria dengan kondisi yang tidak menentu dan dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah seperti pemilihan pemasok, penilaian keperluan pelanggan dan masalah lain yang serupa (Wang and Kwai, 2010). Fuzzy AHP merupakan metode sederhana untuk

Page 36: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

18

menentukan bobot vektor, mudah diterapkan, dan tidak memerlukan perhitungan eigenvektor yang ada pada metode AHP (Chan dkk, 2012).

Fuzzy AHP digunakan untuk menggabungkan jarak yang lebar pada teknik, semua yang dibutuhkan pada proses fuzzy awal dari metrik perbandingan berpasangan. Manfaat dari pamanjangan teori dan metode analisis dari teknik fuzzy adalah kemampuan dalam menyelesaikan masalah yang tak dapat dihindarkan serta memerlukan beberapa derajat dari ketidaksamaan, variabel yang bermasalah, parameter pengukuran, dan proses analisis (Jinturkar dkk, 2014). Pada fuzzy AHP, digunakan angka fuzzy triangular dapat memperluas cakupan dari suatu metriks perbandingan yang crisp dari metode AHP karena terdapat ketidakjelasan dalam penilaian manusia dari metrik kinerja. Selain itu, penggunaan angka fuzzy triangular memungkinkan pengambil keputusan untuk memberikan penilaian secara bebas (Setiawan dkk, 2011).

Berikut prosedur penyelesaian fuzzy AHP menurut Ayag (2005) dalam Marimin dkk (2013): 1. Perbandingan skor Skor yang digunakan adalah bilangan fuzzy triangular yang digunakan untuk melakukan indikasi tingkat kepentingan relatif pada tiap pasangan elemen pada hierarki yang sama 2. Pembuatan metriks perbandingan fuzzy Pembuatan metrik dilakukan dengan menggunakan bilangan fuzzy melalui perbandingan berpasangan, metriks penilaian

fuzzy �̃� (𝑎𝑖𝑗) dibuat dengan persamaan berikut:

�̃� =

[

1 �̃�12 …�̃�21 1 …⋮ ⋮ …

… �̃�1𝑛

… �̃�2𝑛

… ⋮⋮ ⋮ …

�̃�𝑛1 �̃�𝑛2 … … ⋮ … 1

]

dengan �̃�𝑖𝑗𝑎 = 1 jika i=j, dan �̃�𝑖𝑗

𝑎 = 1 ̃, 3 ̃, 5 ̃, 7 ̃, 9 ̃ or 1̃−1, 3̃−1, 5̃−1,

7̃−1, 9̃−1, jika i≠j

3. Penyelesaian nilai eigen fuzzy Pada tahap ini tingkat kepentingan relatif seluruh elemen dihitung berdasarkan elemen pada tingkat diatasnya dalam

2.1

Page 37: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

19

struktur hierarki. Nilai eigen fuzzy merupakan bilangan fuzzy untuk menyelesaikan persamaan

�̃� �̃� = �̃��̃�

�̃� merupakan (n x n) metrik fuzzy yang berisi bilangan fuzzy

�̃� merupakan (n x 1) vektor fuzzy yang berisi bilangan fuzzy Untuk melakukan perkalian dan penambahan dengan

menggunakan aritmetrik interval 𝛼 – 𝑐𝑢𝑡 , persamaan �̃� �̃� = �̃��̃� selanjutnya diubah menjadi persamaan berikut: [𝑎𝑖1Ɩ

𝑎 𝑥𝑖1Ɩ𝑎 , 𝑎𝑖1𝑢

𝑎 𝑥𝑖1𝑢𝑎 ] ⊕ …⊕ [𝑎𝑖𝑛Ɩ

𝑎 𝑥𝑖𝑛Ɩ𝑎 , 𝑎𝑖𝑛𝑢

𝑎 𝑥𝑖𝑛𝑢𝑎 ] = [𝜆𝑥𝑖1Ɩ

𝑎 , 𝜆𝑥𝑖1Ɩ𝑎 ]

Dengan persamaan

�̃� = [�̃�𝑖𝑗], �̃�𝑡 = (�̃�1 , … , �̃�𝑛 )

�̃�𝑖𝑗𝑎 = [𝑎𝑖1Ɩ

𝑎 , 𝑎𝑖1𝑢𝑎 ], �̃�1

𝑎 = [𝑥𝑖Ɩ𝑎, 𝑥𝑖𝑢

𝑎 ], �̃�𝑎 = [𝜆𝑖Ɩ𝑎, 𝜆𝑖𝑢

𝑎 ]

Untuk 0 < 𝛼 ≤ 1 dan seluruh i,j dengan i = 1,2, … , n, j=1,2, … ,n Subscript ‘l’ dan ‘u’ menunjukkan nilai bawah dan nilai atas himpunan fuzzy yang didefinisikan dalam fungsi keanggotaan fuzzy. Penentuan bobot prioritas dapat disederhanakan dengan persamaan berikut:

𝑥𝑖 =

∑ [𝑎𝑖𝑗

∑ 𝑎𝑖𝑗𝑛𝑗=𝑖

]𝑛𝑖=1

𝑛

𝛼 – 𝑐𝑢𝑡 merupakan tingkat kepercayaan pakar atau pengambil keputusan pada penilaiannya. Derajat kepuasan penilaian

metriks �̃� diestimasikan oleh indeks optimisme 𝜔 . Semakin

besar nilai indeks 𝜔 menunjukkan tingkat optimisme merupakan kombinasi konveks linier yang didefinisikan dengan persamaan berikut: �̃�𝑖𝑗

𝑎 = 𝜔𝑎𝑖𝑗𝑢𝑎 + (1- 𝜔) 𝑎𝑖𝑗𝑙

𝑎 , ∀𝜔 ∈ [0,1]

Jika 𝛼 tetap, metriks berikut ini dapat diperoleh setelah menetapkan indeks optimisme 𝜔 untuk mengestimasikan tingkat kepuasan:

�̃� =

[

1 �̃�12𝑎 …

�̃�21𝑎 1 …⋮ ⋮ …

… �̃�1𝑛

𝑎

… �̃�2𝑛𝑎

… ⋮⋮ ⋮ …

�̃�𝑛1𝑎 �̃�𝑛2

𝑎 … … ⋮ … 1

]

2.2

2.3

2.4

2.5

2.6

2.7

2.8

Page 38: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

20

Vaktor eigen dihitung dengan memperbaiki nilai 𝜔 dan

melakukan identifikasi 𝛼 – 𝑐𝑢𝑡 maksimum yang akan menghasilkan sekumpulan nilai bilangan fuzzy. Himpunan fuzzy triangular yang didefinisikan dengan tingkat kepercayaan 𝛼 ,

indeks optimisme 𝜔, serta derajat fuzziness 𝛿. Jika 𝛿=0 dan 𝛼=1, nilai fuzzy akan sama dengan nilai crisp. Operasi 𝛼 – 𝑐𝑢𝑡 dan indeks optimisme pada bilangan fuzzy triangular ditunjukkan pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2. Operasi 𝛼 – 𝑐𝑢𝑡 dan indeks optimisme pada bilangan

fuzzy triangular

Normalisasi pada perbandingan berpasangan dan perhitungan bobot prioritas dilakukan dalam perhitungan vektor eigen. Untuk mengendalikan hasil dari metode ini, dilakukan perhitungan rasio konsistensi untuk setiap matriks dan seluruh hierarki. Pengukuran indeks konsistensi dilakukan dengan menggunakan persamaan berikut:

𝐶𝐼 = 𝜆𝑚𝑎𝑥 −𝑛

𝑛−1

dengan 𝐶𝐼 : indeks konsistensi

2.9

Page 39: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

21

𝜆𝑚𝑎𝑥 : vektor konsistensi

𝑛 : jumlah alternatif Rasio konsistensi digunakan untuk mengestimasikan perbandingan berpasangan secara langsung. Rasio konsistensi dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:

𝐶𝑅 = 𝐶𝐼

𝑅𝐼

dengan CR : rasio konsistensi RI : indeks rata-rata bobot yang dibangkitkan secara acak 4. Bobot prioritas pada setiap alternatif dapat diperoleh dengan cara mengalikan matriks penilaian dengan vektor bobot atribut dan menjumlahkan seluruh atribut dengan persamaan berikut:

(k = ∑ (𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡𝑖 𝑥 𝑝𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛𝑖𝑘𝑡𝑖=1 ))

Untuk i = 1,2, …, t dengan i: atribut t: total jumlah atribut k: alternatif Setelah perhitungan bobot untuk setiap alternatif, seluruh indeks konsistensi dihitung untuk meyakinkan bahwa penilaian tersebut konsisten.

2.8 Strategi Peningkatan Rantai Pasok

Peningkatan rantai pasok dilakukan untuk dapat menciptakan rantai pasok yang dapat berjalan secara efektif. Langkah-langkah kunci yang dalam menciptakan rantai pasok yang efektif, yaitu (Stevenson dan Sum, 2014): 1. Mengembangkan tujuan dan taktik strategis 2. Mengintegrasikan dan mengkoordinasikan aktivitas dalam

porsi interal dari tiap anggota rantai pasok 3. Mengoordinasikan aktivitas dengan pemasok dan dengan

pelanggan 4. Mengoordinasikan perencanaan dan eksekusi lintas rantai

pasok 5. Pertimbangan kemungkinan-kemungkinan untuk

membentuk rekan strategis

2.10

2.11

Page 40: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

22

Terkait dengan beberapa upaya peningkatan kinerja rantai pasok, berikut beberapa strategi operasi dan rantai pasokan yang dapat diterapkkan untuk meningkatkan kinerja rantai pasok, yaitu (Jacobs dan Richard, 2015): 1. Kecepatan Pengiriman Kemampuan untuk mengirimkan produk dengan lebih cepat daripada pesaing sangatlah penting. Stategi yang dapat diterapkan adalah dengan mebuat produk atau memberikan jasa yang lebih cepat. 2. Keandalan Pengiriman Strategi yang dapat diterapkan adalah dengan mengirimkan produk pada waktu yang dijanjikan atau bahkan sebelum waktu yang telah dijanjikan. 3. Kualitas Produk Terdapat dua karakteristik produk yang menentukan kualitas, yaitu kualitas desain dan kualitas proses. Kualitas desain terkait dengan serangkaian fitur yang terdapat dalam produk. Kualitas proses terkait dengan keandalan produk dengan tujuan untuk menghasilkan produk yang bebas cacat. 4. Mengatasi Perubahan dalam Permintaan Untuk mengatasi perubahan permintaan dapat dilakukan dengan mengubah volume produk untuk menstabilkan kondisi perusahaan. 5. Biaya atau Harga Strategi ini terkait dengan adanya segmen pasar yang hanya membeli berdasarkan biaya yang rendah. Untuk mengatasi hal ini maka dapat diterapkan strategi biaya rendah dengan cara membuat produk atau memberikan jasa dengan murah. 2.9 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu tekait dengan analisis kinerja rantai pasok dengan menggunakan metode SCOR dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Page 41: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

5

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu tentang Analisis Kinerja Rantai Pasok Author Jurnal Hasil

Bukhori dkk, 2015

Agriculture and Agricultural Science Procedia

Dari penelitian di dapat bahwa hasil kinerja rantai pasok sebagai berikut (Plan) forecast innaccuracy sebesar 71,6; (Source) supply order fulfillment sebesar 58,5 dan supplier lead time sebesar 68,5; (Make) product cycle time sebesar 68,5 dan make item flexibility sebesar 94,4; (Deliver) delivery order fulfillment sebesar 100, delivery cycle time sebesar 74 dan transportation cost sebesar 94,4 serta (Return) customer complaint sebesar 94,4. Perhitungan AHP dari 3 kinerja dengan nilai terendah yaitu supply order fulfillment, supplier lead time dan product cycle time. Nilai yang diperoleh adalah supply order fulfillment sebesar 0,391511 ; supplier lead time sebesar 0,352639 dan product cycle time sebesar 0,25585. Rekomendasi perbaikan kinerja yang harus dilakukan adalah proses penyembelihan yang dimulai tepat waktu, penerapan standar jam kerja, standar pemesanan ayam oleh konsumen dan peralatan yang digunakan.

Sucipta dkk, 2016

Jurnal BETA Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga pola distribusi jeruk siam dengan mekanisme rantai pasok yang bersifat tradisional. Dalam rangka meningkatkaan kinerja manajemen rantai pasokan jeruk siam, criteria meningkatkan akses informasi, alternatif reliabilitas, dan indikator kinerja kualitas produk menjadi prioritas yang paling berperan penting.

Prayoga dkk, 2017

Jurnal Albacore Hasil analisis peningkatan kinerja rantai pasok tuna segar di PPSNJZ diutamakan pada beberapa matrik yang diutamakan pada realibitas, feksibiltas, dan responsivitas. Rekomendasi pengelolaan rantai pasok yang dirancang untuk peningkatan kinerja yang mampu menangani 30% metrik pemenuhan pesanan sempurna, 70% untuk metrik penyesuaian rantai pasok atas, pengurangan 7 hari metrik siklus pemenuhan pesanan, dan 3 hari metrik fleksibilitas rantai pasok atas.

23

Page 42: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

6

Page 43: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

25

III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juli 2017. Penelitian dilakukan akan di PT. Inti Luhur Fuja Abadi (PT. ILUFA) Desa Cangkringmalang, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan. Analisis data dilakukan di Laboratorium Komputasi dan Analisis Sistem, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang. 3.2 Batasan Penelitian Penentuan batasan masalah dalam penelitan ini bertujuan untuk menyederhanakan cakupan penelitian. Adapun batasan masalah pada penelitian ini, yaitu:

1. Pengukuran kinerja rantai pasok dibatasi hanya dari pemasok ke perusahaan dan dari perusahaan ke buyer.

2. Atribut kinerja yang dipertimbangkan hanya reliability dan responsiveness, sedangkan untuk agility, cost, dan asset management tidak dipertimbangkan dalam

penelitian karena keterbatasan data perusahaan.

3.3 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian terdiri dari beberapa tahapan penelitian yang bertujuan untuk mengganalisis kinerja rantai pasok ikan kakap merah di PT. ILUFA. Tahapan dalam pelaksanaan penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Tahapan dalam penelitian yang lebih rinci adalah sebagai berikut: 1. Survei Pendahuluan

Survei pendahuluan dilakukan dengan cara melakukan brainstorming di tempat penelitian, yaitu PT. ILUFA. Brainstorming dilakukan dengan melakukan wawancara bersama pembimbing lapang untuk mendapatkan gambaran umum mengenai kondisi rantai pasok ikan kakap merah.

Page 44: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

26

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan suatu proses penentuan masalah yang sedang dihadapi oleh PT. ILUFA. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana proses rantai pasok dan tingkat kinerja rantai pasok ikan kakap merah beserta saran untuk strategi peningkatan kinerja rantai pasok yang dapat diterapkan di PT. ILUFA untuk produk ikan kakap merah.

Page 45: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

27

3. Penentuan Tujuan Penelitian Penentuan tujuan dilakukan untuk menjawab permasalah yang diangkat dalam penelitian yaitu mengetahui kinerja rantai pasok dan menentukan strategi peningkatan yang dapat dilakukan oleh PT. ILUFA.

4. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk memperlajari teori dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti. Sumber literatur yang digunakan berasal dari buku, jurnal, serta studi tehadap penelitian terdahulu dengan topik utama analisis kinerja rantai pasok. Studi literatur dilakukan untuk menyusun dan mendukung dasar teori yang digunakan dalam penelitian.

5. Identifikasi Variabel

Variabel yang digunakan dalam mengukur kinerja rantai pasok adalah metrik kinerja rantai pasok berdasarkan metode SCOR. Atribut yang dipilih hanya dua atribut, yaitu reliability dan responsiveness. Tiap atribut tersebut memiliki satu atau

lebih metrik kinerja. Metrik kinerja merupakan indikator yang digunakan dalam pengukuran kinerja. Metrik kinerja dari tiap atribut, yaitu: a. Reliability

Ikan kakap merah yang terkirim sempurna Ikan kakap merah yang terkirim sempurna merupakan persentase ikan kakap merah yang dapat dipenuhi oleh seluruh supplier yang sesuai dengan spesifikasi dari PT.

ILUFA.

Ketepatan jadwal pengiriman ikan kakap merah Ketepatan jadwal pengiriman ikan kakap merah merupakan persentase ketepatan waktu supplier dalam memenuhi permintaan ikan kakap merah PT. ILUFA.

Kondisi produk ikan kakap merah yang sempurna Kondisi produk ikan kakap merah yang sempurna merupakan persentase produk ikan kakap merah yang dikirim oleh PT. ILUFA sesuai dengan spesifikasi dari konsumen.

Page 46: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

28

b. Responsiveness

Waktu siklus pengadaan ikan kakap merah dari supplier

Waktu siklus proses produksi produk ikan kakap merah

Waktu siklus pengiriman produk ikan kakap merah ke buyer

6. Penentuan Responden

Penentuan responden dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu penentuan responden dengan beberapa pertimbangan. Responden yang dipilih adalah beberapa orang yang terlibat dalam proses rantai pasok ikan kakap merah di PT. ILUFA. Responden yang dipilih dalam penelitian ini adalah plant manager, kepala quality assurance,

dan kepala produksi. 7. Penyusunan Kuesioner

Penyusunan kuesioner dilakukan untuk mengetahui strategi peningkatan manakah yang baik untuk diterapkan di PT. ILUFA. Terdapat dua macam kuesioner yang digunakan yaitu kuesioner analisis SWOT dan kuesioner fuzzy AHP.

Kuesioner analisis SWOT bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Kuesioner fuzzy AHP disusun untuk membantu

menentukan strategi peningkatan yang dapat diterapkan di PT. ILUFA. Kuesioner dan struktur hierarki dapat dilihat pada Lampiran 1, Lampiran 2, dan Lampiran 3.

8. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan metode facevalidity yang dilakukan secara langsung saat responden

mengisi kuesioner. Kuesioner dinyatakan bersifat valid, jika responden tidak mengalami kesulitan selama pengisian kuesioner dan dapat memahami maksud dari setiap pertanyaan. Apabila kuesioner tidak valid, maka perlu dilakukan penyusunan ulang kuesioner dengan memperbaiki pertanyaan pada kuesioner.

Page 47: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

29

9. Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari: a. Data Sekunder

Data sekunder yang dibutuhkan, yaitu profil PT. ILUFA, proses produksi, struktur rantai pasok, data pemasok, data buyer, data pemesanan ikan kakap, data pegiriman produk ikan kakap merah, dan return produk ikan kakap merah.

b. Data Primer Data primer yang dibutuhkan adalah hasil perhitungan metrik kinerja, strategi peningkatan hasil analisis SWOT, dan bobot dari tiap strategi.

Pengumpulan data untuk penelitian dilakukan dengan beberapa teknik, yaitu:

a. Observasi Observasi merupakan metode pengambilan data yang dilakukan dengan cara mengamati secara langsung kegiatan rantai pasok ikan kakap merah di PT. ILUFA

b. Wawancara Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara berkomunikasi secara langsung dengan pihak-pihak terkait dengan rantai pasok ikan kakap merah di PT. ILUFA. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi-informasi terkait dengan metrik kinerja rantai pasok yang diukur dan analisis lingkungan internal dan eksternal PT. ILUFA

c. Dokumentasi Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan rantai pasok ikan kakap merah di PT. ILUFA. Dokumentasi juga dapat dilakukan dengan cara pengambilan gambar yang diperlukan untuk mendukung penelitian.

d. Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pernyataan atau pertanyaan kepada orang lain yang dijadikan responden. Kuesioner bertujuan untuk

Page 48: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

30

mengetahui posisi perusahaan dan menentukan prioritas strategi alternatif untuk peningkatan kinerja rantai pasok.

10. Analisis Data dan Pembahasan 10.1 Identifikasi Proses Rantai Pasok

Identifikasi proses rantai pasok ini dilakukan untuk mengenal sistem rantai pasok yang diterapkan PT. ILUFA pada ikan kakap merah. Identifikasi proses rantai pasok dilakukan dengan metode deskriptif-kualitatif terhadap kegiatan serta anggota rantai pasok mulai dari pemasok, produsen, dan buyer. Identifikasi proses rantai pasok dilakukan dengan menggunakan metode SCOR.

10.2 Perhitungan Atribut Kinerja Rantai Pasok

Pengukuran kinerja rantai pasok dilakukan dengan menghitung metrik kinerja rantai pasok dalam SCOR yang telah dipilih. Rumus perhitungan metrik kinerja dapat dilihat pada Tabel 3.1.

10.3 Analisis Pembahasan

Analisis pembahasan dilakukan dengan membahas kinerja yang telah diukur dan melakukan benchmarking data aktual hasil dari pengukuran kinerja rantai pasok dengan target yang ingin dicapai oleh PT. ILUFA. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauh mana capaian kinerja rantai pasok ikan kakap merah dan untuk melihat metrik kinerja manakah yang memiliki kinerja rendah. Metrik kinerja yang dikatakan rendah adalah metrik yang memiliki selisih antara hasil pengukuran dengan target terbesar.

Page 49: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

31

Tabel 3.1 Rumus Perhitungan Metrik Kinerja Rantai Pasok Berdasarkan SCOR

Atribut Metrik Kinerja Rumus Perhitungan

Reliability Ikan kakap merah yang terkirim sempurna

(Total ikan kakap merah yang terkirim sempurna/Total ikan kakap merah yang dipesan) X100%

Kinerja pengiriman produk ikan kakap merah

(jumlah pengiriman dalam setahun/ jumlah hari kerja dalam setahun) X100%

Kondisi produk ikan kakap merah yang sempurna

(Total produk ikan kakap merah terkirim sempurna/ Total pesanan produk ikan kakap merah) X100%

Responsiveness

Waktu siklus pengadaan ikan kakap merah

Rata-rata jumlah hari yang dibutuhkan untuk proses pengadaan ikan kakap merah

Waktu siklus proses produksi produk ikan kakap merah

Rata-rata jumlah hari yang berkaitan dengan proses produksi ikan kakap merah

Waktu siklus pengiriman produk ikan kakap merah

Rata-rata jumlah hari yang berkaitan dengan pengiriman produk ikan kakap merah

10.4 Analisis Peningkatan Kinerja Rantai Pasok

Analisis peningkatan kinerja rantai pasok diIakukan dengan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi rantai pasok ikan kakap merah di PT. ILUFA dengan menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats). Dari faktor internal

dan eksternal tersebut kemudian dirumuskan strategi peningkatan SO, WO, ST, dan WT. Pemilihan strategi yang akan diterapkan oleh PT. ILUFA dilakukan dengan menggunakan metode Fuzzy AHP. Berikut faktor internal dan

eksternal yang mempengaruhi peningkatan kinerja rantai pasok PT.ILUFA, yaitu:

Page 50: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

32

1. Faktor Internal a. Strenghts (Kekuatan)

• Kualitas produk yang dihasilkan baik • Menerapkan cold supply chain • Menerapkan sistem treacebility • Hubungan dengan anggota rantai pasok berjalan baik

b. Weaknesses (Kelemahan)

• Kurang Iuasnya daerah pemasaran • Promosi produk tidak efektif

2. Faktor Ekstemal a. Opportunities (Peluang)

• Adanya dukungan pemerintah • Volume ekspor nasional meningkat

Peningkatan konsumsi ikan nasional b. Threats (Ancaman)

• Kompetitor yang bermunculan • Ketersediaan ikan tergantung pada kondisi alam • Persaingan dalam mendapatkan bahan baku

11 Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dibuat dengan menjawab tujuan dari penelitian dengan menulis secara singkat hasil-hasil penelitian. Saran dibuat untuk meningkatkan kinerja rantai pasok dengan cara memberikan usulan strategi peningkatan yang dapat diterapkan pada perusahaan.

Page 51: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

33

IV PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum

PT. Inti Luhur Fuja Abadi (PT. ILUFA) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan hasil perikanan khususnya dalam proses pembekuan ikan. Ikan yang diolah oleh PT. ILUFA sebagian besar merupakan komoditas laut. Komoditas laut tersebut antaranya, Iayur, kakap merah,

anggoli, kapasan. kerapu macan, sotong, dan gurita. Produk-produk yang dihasilkan antara lain dalam bentuk fillet dan whole round. Masing-masing bentuk olahan diproses berdasarkan jenis ikan dan banyaknya permintaan konsumen. Kapasias produksi perhari pada PT. ILUFA dapat mencapal 10 ton. Semua produk yang diproduksi olah PT. ILUFA melalui uji organoleptik, mikrobologi, formalin, dan metal untuk menaman bahwa produk yang dihaslikan memiliki mutu sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh buyer. Produk yang dikirim ke buyer selanjutnya dikemas dengan plastik polyethylene dalam keadaan vacuum dan disimpan pada suhu -18°C.

Orientasi pemasaran PT. ILUFA saat ini secara keseluruhan (100%) untuk tujuan ekspor PT. ILUFA mendapat kepercayaan untuk mengekspor ke beberapa negara, yaitu Hongkong, Vietnam, Amerika, dan Uni Eropa melalui buyer selaku eksportir,

ikan selanjutnya ddistribusikan ke ritel- ritel negara tersebut. 4.2. Model Jaringan Rantai Pasok 4.2.1 Struktur Jaringan Rantai Pasok

Rantai pasok ikan kakap merah dimulai dari penangkapan dilaut yang kemudian disalurkan ke beberapa anggota rantai pasok sebelum akhirnya sampai ke konsumen akhir. Rantai pasok ini kemudian membentuk struktur jaringan akibat adanya koordinasi antar anggota rantai pasok dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Secara umum, struktur rantai pasok ikan kakap merah di PT. ILUFA dapat dilihat pada Gambar 4.1

Page 52: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

34

Gambar 4.1 Struktur Rantai Pasok Ikan Kakap Merah di PT. ILUFA

Page 53: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

35

a. Nelayan Rantai pasok ikan kakap merah dimulai dari nelayan yang menangkap ikan dilaut. Dapat dikatakan bahwa nelayan merupakan mata rantai pertama yang bertugas dalam penyedia bahan baku dalam rantai pasok ikan kakap merah. Terdapat tiga jenis nelayan berdasarkan kapasitas ikan tangkap yang selanjutnya mempengaruhi waktu nelayan memancing ikan. Nelayan kecil yang memiliki kapasitas tangkap sekitar 1 ton biasanya hanya memancing ikan selama semalaman. Nelayan sedang dengan kapasitas sekitar 3 ton dapat memancing sampai seminggu. Penyimpanan ikan dilakukan pada box sterofoam yang telah diisi es. Nelayan

besar memiliki kapasitas sampai 5 ton karena dilengkapi dengan freezer ikan hasil tangkapan akan Iangsung diawetkan. Dengan adanya freezer ini memungkinkan nelayan besar

dapat memancing sampai sebulan. Kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan ini sesuai dengan yang kegiatan penangkapan yang didefinisikan dalam Undang Undang Republik Indonesia nomor 7 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam. Kegiatan penangkapan ikan merupakan kegiatan untuk memperoleh ikan diperairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alta dan cara yang mengedepankan asa keberlanjutan dan kelestarian, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan/atau mengawetkan. Hasil tangkapan dari nelayan selanjutnya akan dikumpulkan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang terletak tepat di pelabuhan. Ikan hasil tangkapan ini selanjutnya dijual dl TPI melalui proses pelelangan ikan. Dapat dikatakan bahwa transaksi jual beli dan informasi antara nelayan dan supplier

terkait jenis ikan yang banyak diminati didapat dengan bantuan TPI sebagai perantara diantara keduanya. Fungsi TPI ini dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah sebagai tempat yang secara khusus disediakan oleh Pemerintah Daerah untuk melakukan pelelangan ikan, ternak

Page 54: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

36

hasil bumi dan hasil hutan termasuk jasa pelelangan serta fasilitas Iainnya yang disediakan ditempat pelelangan.

a. Supplier Supplier merupakan mata rantai kedua dalam rantai pasok ikan kakap merah yang berfungsi sebagai pemasok ikan kakap merah ke PT. ILUFA. Para supplier ini tidak hanya

memasok satu jenis ikan, namun beberapa ikan yang kemudian dikirim ke perusahaan-perusahaan pengolahan ikan berdasarkan ikan yang dipesan. Dalam menjamin ketersediaan ikan kakap merah, terdapat beberapa supplier yang menjadi mitra PT. ILUFA yang dapat dilihat di Tabel 4.1. Supplier ikan kakap merah berada disekitar TPI yang berada tepat dipelabuhan nelayan. Hal ini memudahkan supplier

dalam membeli ikan melalui pelelangan ikan. Menurut Triwikrama (2012), pelelangan ini dilakukan dengan cara mencari harga yang idealis antara pemilik ikan (nelayan) dan pembeli ikan (supplier) dengan cara melakukan tawar

menawar.

Tabel 4.1 Daftar Supplier Mitra PT. ILUFA

Nama Supplier Asal

Alex Ikhwan Heru H. Achmad H. Labib H. Dino Ari Wijaya Agus Noven Fauzan H. Sirriyanto Aseng Sandi Dody

Probolinggo Probolinggo Probolinggo Probolinggo Situbondo Situbondo Sidoarjo Sumenep Sumenep Pasuruan Jakarta Lamongan

Sumber: PT. ILUFA (2016)

c. PT. ILUFA

PT. ILUFA merupakan mata rantai ketiga dalam rantai pasok ikan kakap merah. PT. ILUFA berperan dalam memproduksi ikan kakap merah sesuai dengan spesifikasi dari

Page 55: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

37

konsumen. Selain Itu, PT. ILUFA juga berfungsi sebagai eksportir produsen/pengolahan produk perikanan. Menururt Pramono dkk (2014), eksportir produsen/pengolahan merupakan salah satu pelaku utama dalam perdagangan intemasional yang berperan rnemproduksi dan mengirimkan produk untuk dijuaI ke luar negeri. Ikan dari supplier yang sampai di PT. ILUFA selanjutnya disortir untuk memastikan bahwa ikan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh PT. ILUFA. Ikan yang tidak sesuai standar akan kembalikan ke supplier asal. Sedangkan ikan

yang sesuai dengan standar PT. ILUFA selanjutnya akan diproses menjadi produk ikan kakap merah sesuai pesanan dari konsumen, yaitu ikan kakap merah utuh atau fillet ikan

kakap merah. Pemesanan ikan dilakukan saat awal kesepakatan antara PT. ILUFA dengan supplier. Ketika kesepatan berjalan, PT. ILUFA akan menghubungi supplier setiap hari untuk

menanyakan ketersediaan ikan atau kendala yang tengah dihadapi oleh supplier ketika pengiriman ikan kakap merah

tidak berjalan lancar. Hal ini dilakukan untuk menjaga ketersedaan ikan dan menjalin hubungan kemitraan yang baik. Upaya Iain yang dilakukan untuk menjaga hubungan kemitraan adalah dengan menyegerakan pembayaran ikan kakap merah. Transaksi pembayaran ikan kakap merah yang dikirim oleh supplier dilakukan dengan cara membayarkan ke rekening supplier sehari setelah kedatangan ikan.

d. Buyer Buyer merupakan mata rantai keempat dalam rantai pasok ikan kakap merah. Dapat dikatakan bahwa buyer berperan

sebagai distributor dan importir dalam rantai pasok ikan kakap merah. Setiap negara tujuan ekspor, biasanya memiliki satu atau lebih buyer. Para importir ini biasanya tidak hanya

memesan ikan kakap merah, namun ikan Iainnya yang diminati oleh konsumen dinegara tersebut. Buyer selanjutnya melakukan pemesanan ikan yang diminati oleh konsumen ke PT. ILUFA. Pemesanan ini dilakukan dengan memanfaatkan email, telepon, dan website milik PT. ILUFA. Daftar buyer

yang menjalin mitra dengan PT. ILUFA dapat dilihat pada

Page 56: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

38

Tabel 4.2. Olahan ikan kakap merah selanjutnya diekspor kebeberapa negara melalui buyer di negara tersebut.

Pembayaran dilakukan setelah dokumen bukti pengiriman produk telah diterima oleh buyer. Pembayaran biasanya dilakukan seminggu setelah dokumen bukti pengiriman diterima oleh buyer. Pembayaran dilakukan dengan L/C. Menurut Wibowo dan Kusrianto (2010), L/C (Letter of Credit) adalah cara pembayaran berupa kesanggupan membayar dari bank penerbit kepada bank penerima, yang pembayarannya hanya dapat dilakukan oleh bank penerbit jika penerima menyerahkan kepada bank penerbit dokumen-dokumen yang sesuai dengan persyaratan pada L/C.

Tabel 4.2 Daftar Buyer PT. ILUFA

Nama Buyer Negara Asal

Quirch IP Tranding LLC Beaver Hilo Fish North Atlantic Sarl Reunion WGGS Vietnam Hongkong

Amerika Serikat Amerika Serikat Amerika Serikat Amerika Serikat Amerika Serikat Eropa Eropa Vietnam Hongkong

Sumber: PT. ILUFA, (2016)

e. Ritel

Ritel merupakan mata rantai kelima dalam rantai pasok ikan kakap merah. Ritel berfungsi sebagai penjual produk olahan ikan kakap merah kepada konsumen akhir sehingga mempermudah konsumen dalam mendapatkan produk. Ritel dalam rantai pasok ikan kakap merah ini merupakan supermarket dan restoran yang berada dinegara-negara tujuan ekspor.

a. Konsumen Konsumen merupakan mata rantai terakhir dalam rantai pasok. Konsumen mendapatkan produk ikan kakap merah dengan cara membeli produk pada ritel yang berada pada negara-negara tujuan ekspor.

Page 57: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

39

b. Anggota Rantai Pasok Sekunder: 1. Perusahaan Es

Perusahaan es berperan dalam menyediakan es untuk menjaga suhu ikan tetap dingin selama proses pengolahan sehingga kualitas ikan terjaga dan meminimalkan terjadinya kontaminasi mikrobiologi. PT. ILUFA telah menjalin kemitraan dengan salah satu perusahaan es, sehingga pengiriman es dilakukan setiap hari dan pembayaran dilakukan setiap seminggu sekali.

2. Perusahaan Kemasan Perusahaan kemasan berperan dalam menyediakan kemasan yang diperlukan oleh PT. ILUFA. Kemasan yang digunakan adalah kemasan plastik sebagai kemasan primer, kardus sebagai kemasan sekunder. dan karung plastik sebagai kemasan tersier. Pengiriman kemasan dilakukan setidaknya sebulan sekali dengan pembayaran dilakukan sehari setelah kemasan diterima.

3. Perusahaan Jasa Pelayaran Perusahaan jasa pelayaran berperan dalam menentukan jadwal pengiriman, mengantarkan ikan ke negara tujuan, dan menyewakan kontainer berpendingin untuk mejaga kualitas ikan. Pembayaran dilakukan saat perusaan mendapatkan jadwal pengiriman.

4. Pemerintah Pemerintah yang dimaksud adalah Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) yang berwenang dalam menetapkan kebijakan terkait daerah penangkapan, jenis ikan yang boleh ditangkap, serta regulasi mengenai alat tangkap yang digunakan. Ikan yang diolah oleh PT. ILUFA membutuhkan surat keterangan dari DKP sebagai syarat ekspor. Surat keterangan tersebut menyatakan bahwa ikan yang dijual merupakan hasil tangakapan dari perairan Indonesia yang dilakukan secara legal dan tidak merusak lingkungan. DKP juga berperan dalam penjualan ikan dari nelayan dengan menyediakan sarana pelelangan ikan. Dengan adanya sarana pelelangan ini akan mempermudah pihak-pihak yang berkepetingan dalam

Page 58: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

40

memperoleh Ikan dalam jumlah yang besar. Dalam urusan ekspor ikan, DKP membantu perusahaan dalam mengurus administrasi lainnya yang diperlukan.

4.2.2 Manajemen Rantai Pasok

1. Pemilihan Mitra a. Supplier Upaya yang dilakukan oleh PT. ILUFA dalam memenuhi pesanan ikan kakap merah adalah dengan menjalin kemitraan dengan beberapa supplier. Namun pada musim-

musim tertentu dimana ketersediaan ikan kakap merah dari mitra tidak dapat memenuhi jumlah permintaan, maka PT. ILUFA akan bersaing memperebutkan ikan dengan perusahaan sejenis. Persaingan dilakukan dengan menawarkan harga lebih mahal dibandingkan dengan perusahaan Iainnya. Hal ini hanya berlaku selama pasokan ikan sedikit saat kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk melaut. Jika pasokan ikan telah kembali normal, maka PT, ILUFA hanya memasok ikan kakap merah hanya dari supplier

mitra dengan harga normal. Ketika pasokan ikan melimpah, PT. ILUFA membeli semua ikan dari supplier mitra sebagai bentuk loyalitas PT. ILUFA pada supplier mitra.

Dalam memperolah bahan baku ikan kakap merah dari supplier, PT. ILUFA memiliki beberapa pertimbangan dalam memilih supplier yang akan dijadikan mitra, yaitu dari segi

kualitas, harga, sanitasi dan higiene, penanganan ikan, serta kemudahan transportasi. Supplier yang menjalin kemitraan

dengan PT. ILUFA harus memasok ikan sesuai dengan standar kualitas perusahaan, diantaranya ikan yang dikirim masih dalam keadaan segar dan tidak dibekukan, memiliki tekstur kenyal dan pada kulit ikan terdapat luka goresan. Selain itu, PT. ILUFA juga menerima ikan beku kapal dari nelayan besar, dimana ikan yang didapat dan laut langsung dibekukan. Supplier juga harus menjamin bahwa ikan yang dikirim terbebas dan cemaran mikrobiologi, cemaran logam. bebas formalin, serta benda-benda asing sepeti paku, kayu, kerikil, dll. Hal dilakukan terkait dengan Peraturan Menteri No 15 Tahun 2011 tentang Pengendalian Jaminan Mutu dan

Page 59: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

41

Keamanan HasiI Perikanan dengan mengupayakan pencegahan yang dilakukan sejak pra produksi untuk menghaslikan hasil perikanan yang berkualitas dan aman bagi kesehatan. Dalam aspek ketetapan harga, supplier dan perusahaan akan melakukan negosiasi untuk menentukan harga yang menguntungkan kedua belah pihak. Pertimbangan sanitasi dan hiegene dilihat dari kebersihan dari bak penampung, gudang, peralatan yang digunakan, dan kebersihan kayawan. Penilaian sanitasi dan hiegene ini dilakukan dengan cara melakukan survei langsung. Sanitasi merupakan usaha menciptakan atau memelihara kondisi yang mampu mencegah terjadinya kontaminasi pada makanan yang disebabkan oleh mikroba (Saparinto, 2006). Hiegiene sendiri merupakan upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan subyeknya (Murniyati dkk, 2014). Penanganan ikan yang dimaksud adalah cara supplier menjaga suhu ikan tetap 4°C untuk menjamin

kesegaran Ikan. Pertimbangan dalam kemudahan transpotasi terkait dengan upaya PT. ILUFA agar dapat berproduksi tepat waktu dan sebagai upaya untuk menjaga kualitas ikan. Batas waktu pengiriman yang ditetapkan oleh PT. ILUFA adalah maksimal 2X24 jam sejak penangkapan ikan. Selain itu terdapat beberapa kriteria yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan supplier, yaitu kejujuran dari supplier yang dapat memasok dalam jumah yang besar dengan kualitas terjamin.

b. Buyer Upaya dalam menjalin kemitraan dengan buyer Iebih

sederhana, dimana hanya dilakukan negosiasi harga sebelum melakukan pengiriman. Negosiasi merupakan sebuah proses di mana dua pihak atau lebih melakukan pertukaran barang atau jasa dan berupaya untuk rnenyepakati nilai tukamya (Robbins dan Judge, 2008) Namun, jika ada kasempatan buyer atau perusahaan akan

meIakukan survei Iangsung untuk melakukan negosiasi langsung. Jika hasil dari negosiasi dirasa menguntungkan kedua belah pihak maka akan dilakukan pengiriman.

Page 60: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

42

4.3 Pemetaan Aktivitas Rantai Pasok Berdasarkan SCOR Pada tahapan dilakukan pemetaan aktivitas rantai pasok ikan kakap merah untuk mempermudah analisis pengukuran kinerja. Pada tahap ini, aktivitas-aktivitas anggota rantai pasok diuraikan dalam proses SCOR leveI 2. Setelah penguraian aktivitas anggota rantai pasok, selanjutnya gambarkan desain aliran material. Desain aliran material digambarkan dengan menggunakan notasi Iengkap, sehingga dapat diketahui gambaran keseluruhan proses dan mempermudah dalam menganalisis. Desain aliran material dapat dilihat pada Gambar 4.2. Aktivitas rantai pasok dengan pendekatan SCOR dijeIaskan pada Tabel 4.3.

Berikut uraian aktivtas rantai pasok yang berkaitan dengan proses plan, source, make, delivery, dan return: a. Plan Plan (perencanaan) yang dilakukan pada rantai pasok ikan

kakap merah di PT. ILUFA adalah sebagai berikut: 1) Supplier Proses perencanaan yang diakukan oleh supplier daIam

rantai pasok ikan kakap merah dapat dinotasikan sebagai P2, P3, dan P4. P2 merupakan perencanaan pengadaan yang terkait dengan jumlah ikan yang akan beli saat proses pelelangan ikan untuk menjaga ketersediaan ikan. P3 merupakan perencanaan proses penyimpanan dingin ikan kakap merah sebelum dikirim ke PT. ILUFA untuk mempertahankan kesegaran ikan. P4 merupakan perencanaan pengiriman ikan kakap merah ke PT. ILUFA setelah supplier mendapatkan ikan dari nelayan. Menurut Ainia (2007), perencanaan pada produk pertanian yang mudah rusak memerlukan sistem rantai pasok yang konstan, salah satunya dengan melakukan penanganan pengiriman sesegera mungkin agar proses produksi berjalan dengan lancar.

Page 61: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

43

Gambar 4.2 Diagram Sederhana Proses Rantai Pasok

Page 62: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

44

Tabel 4.3 Aktivitas Rantai Pasok dengan Pendekatan SCOR Anggota Kode Aktivitas

Supplier P2 P3 P4 S2 M2 D2 DR1

Perencanaan pengadaan ikan kakap merah Perencanaan proses penyimpanan ikan kakap merah Perencanaan pengiriman ikan kakap merah ke PT. ILUFA Pengadaan ikan kakap merah Proses penyimpanan ikan kakap merah Melakukan pengiriman ikan kakap merah ke PT. ILUFA Penerimaan ikan kakap merah cacat

PT. ILUFA

P1 P2 P3 P4 S2 M2 D2 DR1 SR1

Perencanaan keseluruhan aktivitas pengadaan hingga pengiriman produk Perencanaan pengadaan ikan kakap merah Perencanaan produksi sesuai dengan make to order Perencanaan pengiriman produk ikan kakap merah ke buyer Pengadaan ikan kakap merah Melakukan proses produksi Melakukan pengiriman produk ikan kakap merah ke buyer Penerimaan produk ikan kakap merah cacat Mengembalikan ikan kakap merah cacat ke supplier

Buyer P1 P2 P3 P4 S2 M2 D2 DR1 SR1

Perencanaan keseluruhan aktivitas pengadaan hingga pengiriman produk Perencanaan pengadaan produk ikan kakap merah Perencanaan proses penyimpanan produk Perencanaan pengiriman produk ikan kakap merah ke retail Memesan dan menerima produk ikan kakap merah Proses penyimpanan produk ikan kakap merah Melakukan pengiriman produk ikan kakap merah ke retail Penerimaan produk ikan kakap merah cacat Mengembalikan produk ikan kakap merah cacat ke PT. ILUFA

Page 63: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

45

2) PT. ILUFA Proses perencanaan yang dilakukan oleh PT. ILUFA dinotasikan dengan P1, P2, P3, dan P4. Hal ini memperlihatkan bahwa PT. ILUFA melakukan perencanaan

terhadap keseluruhan aktivitas dalam rantai pasok. Perencanaan yang dilakukan oleh PT. ILUFA meliputi pengadaan ikan kakap merah, proses produksi ikan kakap merah, pengiriman produk, dan return ikan kakap merah. Aktivitas perencanaan yang dilakukan oleh PT. ILUFA sangat bergantung pada ketersediaan bahan baku yang bersifat fluktuatif, karena bergantung pada ketersediaan alam. Selain itu, perencanaan aktivitas rantai pasok yang dilakukan oleh PT. ILUFA juga dipengaruhi oleh aktivitas dari supplier dan buyer.

Menurut Ainia (2007), peran perusahaan dibidang pertanian memiliki perbedaan dengan perusahaan manufaktur terutama pada perencanaan persediaan. Hal ini dikarenakan pada perusahaan dibidang pertanian melakukan perencanaan setelah mengetahui secara tepat kuantitas dan kualitas sumber daya hasil panen. Dari informasi tersebut selanjutnya perusahaan melakukan perencanaan aktivitas rantai pasok dengan menyeimbangkan penawaran dan permintaan. 3) Buyer Proses perencanaan yang dilakukan oleh buyer adalah P1,

P2, P3, dan P4. Hal ini menunjukkan bahwa perencanaan yang dilakukan oleh buyer mulai dari proses pengandaan ikan kakap sampai pengiriman. Proses perencanaan yang dilakukan oleh buyer ini mempengaruhi proses perencanaan

rantai pasok pada PT. ILUFA. Menurut Ainia (2007), perencanaan pada proses produksi perlu mengintegrasikan informasi antara perusahaan dengan distributor agar perusahaan dapat melakukan perencanaan produksi sesuai dengan jenis permintaan.

a. Source Source (pengadaan) yang dilakukan pada rantai pasok ikan

kakap merah di PT. ILUFA adalah sebagai berikut: 1) Supplier Proses pengadaan yang dilakukan oleh supplier adaIah S2,

dengan membeli ikan hasiI tangkap nelayan di TPI. Biasanya

Page 64: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

46

supplier membeli Iebih dari satu jenis ikan yang telah disortasi saat bongkar muat. Menurut Triwikrama (2012), proses jual beli ikan yang dipusatkan pada TPI bertujuan untuk mengantisipasi perdagangan bebas yang dikhawatirkan akan mempengaruhi kondisi sosial ekonomi nelayan. 2) PT. ILUFA

Proses pengadaan yang dilakukan oleh PT. ILUFA adalah S2, yaitu dengan melakukan pembelian dan penerimaan ikan kakap merah sesuai dengan spesifikasi dan buyer.

Spesifikasi yang ditetapkan, yaitu jenis produk, berat, dan kuaIitas ikan. Upaya pengadaan ini dilakukan dengan menjalin kemitraan dangan beberapa supplier. Menurut Heizer dan Harry (2009), supplier yang telah menjalin

kemitraan oleh perusahaan dapat lebih memahami tujuan perusahaan dan biasanya lebih berkomitmen dalam menyediakan bahan baku sesuai dengan spesifikasi dari perusahaan.

3) Buyer Proses pengadaan yang dilakukan oleh buyer adalah S2,

dengan melakukan pembeliaan dan penerimaan produk ikan kakap merah yang sebelumnya telah dipesan dari PT. ILUFA. Menurut Dani (2016), peran pengadaan yang dilakukan oleh buyer selaku distributor yang bersifat global sangat penting. Hal ini dikarenakan buyer harus memenuhi

berbagai peraturan lokal agar dapat melakukan pengadaan bahan.

b. Make Make (pembuatan) yang dilakukan pada rantai pasok ikan kakap merah di PT. ILUFA adalah sebagai berikut:

1) SuppIier Proses make yang dilakukan oleh supplier adalah M2,

yaitu melakukan penangan ikan kakap merah sebelum dikirim ke PT. ILUFA. Penangan ikan merupakan suatu rangkaian kegiatan dan/atau perlakuan terhadap ikan tanpa mengubah struktur dan bentuk dasar (Anonim, 2016). Penanganan ini dilakukan dengan melalui dua tahapan proses, yaitu granding dan penyimpanan. Berikut penjelasan

dari tahapan proses persapan ikan kakap merah, yaltu:

Page 65: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

47

a) Granding Pada proses ini dilakukan granding dengan cara

memisahkan ikan berdasarkan ukuran atau berat ikan. Ikan yang dikirim ke PT. ILUFA hanya ikan yang memiliki berat diatas 2 Kg. Menurut 4110 tahun 2014 tentang Ikan Beku, proses granding dapat dilakukan sekaligus pada saat proses

sortasi. Proses sortasi ini dilakukan untuk mendapatkan mutu, ukuran, dan jenis yang sesuai serta bebas dari kontaminasi bakteri patogen. b) Penyimpanan Penyimpanan sebelum pengiriman Iakukan dengan menyimpan ikan pada cold storage atau pada bak

penampung berisi es. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesegaran ikan dan mencegah terjadinya kontaminasi biologi. Menurut 4110 tahun 2014 tentang Ikan Beku, suhu ikan segar harus tetap dipertahankan maksimum 4,4oC untuk menghambat pembentukan histamine dan mempertahankan kesegaran ikan.

2) PT. ILUFA Proses make yang dilakukan oleh PT. ILUFA adalah M2,

yaitu produk ikan kakap merah sesuai dengan spesifikasi dan buyer. Produk yang paling sering dipesan adalah ikan kakap merah utuh yang sudah dibersihkan insangnya. Proses produksi dan ikan kakap merah utuh dapat dilihat pada Gambar 4.3. Berikut penjelasan dan tahapan proses produksi ikan kakap merah, yaitu:

a) Penerimaan bahan baku Tahapan awal yang dilakukan sebelum memulai proses produksi ikan kakap merah utuh adalah penerimaan bahan baku. Pada tahap ini, ikan dari supplier dipindahkan dari truk pengangkut ikan ke loading duck perusahaan. Pada tahap penerimaan bahan baku juga dilakukan sortasi dengan mengklasifikasikan ikan kedalam beberapa kelompok menurut berat dan kualitas secara organoleptik. Menurut 4110 tahun 2014 tentang Ikan Beku, teknik penangan pada proses penerimaan bahan baku di unit pengolahan terlebih dahulu dilakukan uji organoleptik, dan kemudian ditangani

Page 66: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

48

secara hati-hati, cepat, cermat dan menjaga suhu pusat produk maksimal 4,4oC. Pada tahap ini, ikan yang tidak memenuhi standar akan Iangsung dikembalikan pada supplier.

Gambar 4.3. Tahapan Proses Produksi Ikan Kakap Merah

b) Pencucian I

Tahap selanjutnya yaitu pencucian pertama. Proses pencucian ini dilakukan dengan membersihkan sisik ikan dan insang ikan dengan menggunakan sikat gigi. Pencucian ini dilakukan di dalam bak pencucian yang berisi campuran air dan es untuk menaga suhu air tidak Iebih dari 4°C. Pengaturan suhu ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kontaminasi biologi yang dapat tumbuh pada suhu diatas 4°C. Menururt Ownes dkk (2010), penggunaan suhu 4 °C

Page 67: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

49

terbukti secara signifkan dapat menurunkan jumlah bakteri-bakteri pembusuk. Pada proses ini juga dilakukan pengecekan kondisi insang ikan. Ikan yang telah dicuci selanjutnya ditimbang. c) Pencucian II Pencucian kedua dilakukan dengan menggunakan air mengalir untuk menghilangkan kotoran yang masih menempel pada ikan. Pencucian ini dilakukan dengan mencuci ikan satu persatu dan membersihkan insang ikan dengan cara mengosok atau mengalirkan air pada bagian insang. Air yang digunakan dalam proses pencucian adalah air standar minum dengan suhu air tidak Iebih dan 4°C. Menurut 4110 tahun 2014 tentang Ikan Beku, proses pencucian dilakukan dengan menggunakan air mengalir secara cepat, cermat dan saniter dalam kondisi dingin. Sebelum masuk ke tahap selanjutnya, dilakukan pengecekan kualitas terakhir secara organoleptik untuk memastikan bahwa kondsi ikan sempurna. d) Pembekuan Pembekuan ikan dilakukan setelah ikan terlebih dahulu dikemas dengan plastik PE dan diletakkan loyang untuk mempermudah penataan ikan saat pembekuan. Ikan dibekukan dengan menggunakan Air Blast Freezer (ABF) dengan suhu mencapai -35°C selama 6 jam. Pembekuan ini

dilakukan untuk mendapatkan ikan kakap merah beku dengan suhu -20°C. Menurut 4110 tahun 2014 tentang Ikan Beku, pembekuan ikan ini harus dilakukan hingga suhu pusat produk maksimal -18oC. f) Pelapsan es (Glazing) Glazing rnerupakan poses pembenan Iapisan es tipis

pada permukaan ikan yang telah dibekukan. Hal ini dilakukan untuk membuat kenampakan ikan lebih segar karena kristal-kristal pada ikan tidak ada. Glazing dilakukan

untuk mencegah pelekatan antar produk, melindungi produk dari kekeringan selama penyimpanan, mencegah ketengikan akibat oksidasi, serta memperbaiki kenampakan ikan beku (Suryaningrum dkk, 2015). Glazing dilakukan

Page 68: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

50

dengan cara memasukkan ikan kakap merah pada air dengan suhu -2°C sampai 2°C selama 0.5 menit. g) Pengujian cemaran logam Sebelum dikemas dengan kemasan sekunder, setelah glanzing ikan kakap merah terlebih dahulu masuk ke pengujian logam Pengujan ini diakukan untuk memastikan bahwa ikan kakap merah tidak mengandung cemaran logam yang melebihi batas toleransi. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metal detector dengan cara menguji

ikan satu persatu. Menurut Dwiloka dan Atmomarsono (2010), pengujian ini dilakukan untuk meminimalkan kemungkinan adanya cemaran logam pada produk. Bahaya dari cemaran logam yang terakumuluasi dalam tubuh dapat meracuni manusia. h) Pengemasan sekunder dan tersier Proses pengemasan pada ikan beku dilakukan dengan menggunakan karton berwarna putih ataupun coklat kemudian dibungkus lagi dengan karung putih yang disesuaikan dengan permintaan buyer. Setelah poses

pengemasan selesai produk diberi label pada kemasan yang berisi keterangan size, grade, dan jumlah ikan. Menurut

4110 tahun 2014 tentang Ikan Beku, tujuan dari pengemasan sekunder dan tersier adalah untuk mencegah terjadinya kerusakan fisik. i) Penyimpanan cold storage Setelah proses pengemasan selesai proses seIanjutnya adalah penyimpanan produk pada cold storage. Penyimpanan pada cold storage berfungsi sebagai penyimpanan produk akhir sebelum produk diekspor. Pada penyimpanan cold storage ini menggunakan suhu -20oC

untuk mempertahankan ikan beku agar tetap beku. Menurut 4110 tahun 2014 tentang Ikan Beku, suhu penyimpanan beku ini harus mempertahankan suhu stabil maksimal -18oC.

3) Buyer Proses make yang dilakukan oleh buyer adalah M2. M2 merupakan proses penyimpanan produk ikan kakap merah sebelum dikirim ke retail atau konsumen. Proses penyimpanan yang dilakukan sama dengan proses

Page 69: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

51

penyimpanan yang dilakukan oleh PT. ILUFA untuk mempertahankan rantai pasok dingin, sehingga kualitas ikan kakap merah terjamin. Menurut 4110 tahun 2014 tentang Ikan Beku, penyimpanan dingin ini dilakukan untuk mencegah terjadinya susut bobot (driploss) karena fluktuasi suhu penyimpanan.

c. Delivery 1) Supplier Proses delivery yang dilakukan oleh supplier adalah D2,

yaitu pengiriman ikan kakap merah sesuai dengan pesanan PT. ILUFA. Proses pengiriman dilakukan hampir setiap hari jika supplier memiliki ikan kakap merah. Supplier akan

langsung mengirim ikan kakap merah yang dibeli dihari yang sama dari proses pelelangan untuk menjaga kesegaran ikan. Pengiriman ikan kakap merah dilakukan dengan menggunakan mobil box untuk pengiriman ikan segar dan mobil dengan box berpendingan untuk mengirim ikan beku.

Menurut Ainia (2007), hal yang perlu diperhatikan dalam pengiriman produk adalah karakteristik sifat bahan untuk menjaga kualitas produk akhir dengan cara mempertahankan rantai pasok dingin. 2) PT. ILUFA Proses deilvery yang lakukan oleh PT. ILUFA adalah D2,

yaitu pengiriman produk ikan kakap merah sesuai dengan pesanan buyer. Proses pengiriman produk ikan kakap merah disesuakan dengan kapasitas dari kontainer berpendingin untuk ekspor yaitu sekitar 25 ton. Ketersediaan ikan kakap merah yang tidak menentu menjadikan pengiriman ikan kakap merah tidak menentu pula. Penggunaan kontainer berpendingin ini terkait dengan upaya mempertahankan rantai pasok dingin. Menurut Bianca (2016), rantai pasok dingin merupakan gabungan dari kegiatan-kegiatan rantai pasok dan pengendahan suhu. Pengendalian suhu ini dapat meminimaIkan kerusakan selama penyimpanan dan memperpanjang masa simpan produk perikanan. 3) Buyer Proses deilvery yang lakukan oleh buyer adalah D2, yaitu

pengiriman produk ikan kakap merah sesuai dengan pesanan

Page 70: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

52

ritel. Menurut Dani (2016), peran buyer sebagai distributor bahan baku segar atau makanan olahan dari prosesor adalah sebagai penghubung konsumen akhir melalui berbagai saluran yang dapat menjangkau konsumen akhir.

d. Return 1) Supplier Proses return yang dilakukan oleh supplier adalah DR1,

yaitu menerima ikan kakap merah cacat atau tidak sesuai dengan spesifikasi PT. ILUFA. Ikan yang cacat ini akan langsung dikembalikan saat proses penerimaan ikan. Menurut Ainia (2007), penerimaan produk cacat dari pelanggan merupakan bentuk sistem umpan balik yang baik dalam penjualan dan menjaga hubungan dengan pelanggan. 2) PT. ILUFA Proses return yang dilakukan oleh PT. ILUFA adalah SR1dan DR1. SR1 merupakan pengembalian ikan kakap merah cacat atau tidak sesuai dengan spesifikasi dari PT. ILUFA. Ikan cacat ini akan Iangsung dikembalikan ke supplier saat proses pengecekan pada penerimanaan ikan berakhir. DR1 merupakan penerimaan produk ikan kakap merah yang cacat atau tidak sesuai dengan spesifikasi dari buyer. Menurut Ainia (2007), dengan adanya proses return dapat meminimalkan kemerosotan dalam hubungan dengan pelanggan dan juga untuk mengelola kembali hubungan dengan supplier. 3) Buyer Proses return yang dilakukan oleh buyer adalah SR1 dan

DR1. SR1, yaitu pengembalian produk ikan kakap merah yang tidak sesuai dengan standar ke PT. ILUFA. Proses pengembalian ini hampir sama dengan proses pengiriman ikan, yaitu dilakukan dengan bantuan ekspedisi atau jasa pelayaran. Proses pengembalian ini bisa berlangsung satu sampai dua bulan. DR1 merupakan penerimaan produk ikan kakap merah cacat yang berasal retail. Menurut Nugraha (2008), proses return tidak hanya dilakukan pada produk yang cacat namun juga pada kelebihan produk.

Page 71: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

53

4.4 Pengukuran Metrik Kinerja Rantai Pasok Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kinerja rantai pasok ikan kakap merah di PT. ILUFA. Pengukuran kinerja ini merupakan tahap awal untuk merumuskan strategi peningkatan kinerja rantai pasok. Perhitungan pengukuran metrik kinerja rantai pasok dapat dilihat pada Lampiran 5. Berikut adalah hasil dari pengukuran kinerja

rantai pasok dengan menggunakan metrik kinerja rantai pasok berdasarkan SCOR, yaitu: 1. Reliability

a. Ikan kakap merah yang terkirim sempuma Dari hasil pengukuran didapatkan hasil dan persentase ikan kakap merah yang terkirim sempurna pada tahun 2015 sebesar 97,49 dan mengalami peningkatan sebesar 1,26 menjadi 98,75 di tahun 2016. Hasil ini menujukkan bahwa kualitas ikan kakap merah yang dikirim oleh supplier relatif

sempurna. Menurut Jacobs dan Richard (2015), kualitas dari produk merupakan salah satu dimensi kompetitif utama yang membentuk posisi kompetitif sebuah perusahaan. Berupaya untuk memenuhi spesifikasi dari pelanggan adalah cara untuk memastikan keandalan produk agar dapat bersaing dengan produk kompetitor. Hal ini sekaligus menujukkan komitmen supplier dalam menjaga hubungan kemitraan dengan PT.

ILUFA dengan cara mengirim ikan kakap merah yang sesuai dengan standar. b. Ketepatan Jadwal Pengiriman Ikan Kakap Merah Dari hasil pengukuran didapatkan bahwa persentase jumlah hari pengiriman ikan dalam setahun pada tahun 2015 sebesar 17.67 dan meningkat sebesar 30,66 pada tahun 2016 sampai 48.33. Hasil ini menunjukkan bahwa kinerja pengiriman suppIier ini mengalami peningkatan yang signifikan. PT. ILUFA mengharapkan supplier mitra dapat mengirim ikan

kakap merah setiap hari. Namun, pada kenyataanya hal ini tidak dapat terpenuhi karena pengiriman ikan bergantung pada ketersediaan ikan di laut dan hasil tangkapan nelayan. Menurut Kementrian Perikanan dan Kelautan (2014), kondisi ketersediaan sumberdaya ikan yang semakin terbatas

Page 72: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

54

merupakan salah satu kendala yang tengah dihadapi pada sektor perikanan tangkap. Sementara upaya melakukan penangkapan ikan laut masih sangat terbatas sebagai akibat terbatasnya kemampuan armada perikanan yang dimiliki oleh nelayan Indonesia. c. Kondisi Produk lkan Kakap Merah yang Sempurna Kondisi produk ikan kakap merah yang dikirim oeh PT. ILUFA 100% sempurna karena selama dua tahun terakhir tidak pemah terjadi komplain dari buyer. Komplain terakhir

terjadi pada tahun 2012 yang disebabkan kandungan merkuri pada ikan yang melebihi batas, yang diduga akibat adanya kontaminasi selama proses pengemasan. Kondisi dari ikan kakap merah yang sempuma ini didapatkan dengan menerapkan HACCP (Hazard Analitycal Critical Control Point)

yang merupakan aspek penting dalam jaminan mutu produk. Menururt Rahmawaty (2013), penerapan sistem HACCP efektif untuk mengurangi jumlah mikroba atau cemaran lainnya yang dapat menyebabkan kejadian penyakit atau keracunan.

2. Responsiveness

a. Waktu Siklus Pengadaan Ikan Kakap Merah Waklu siklus ini terhitung mulai dari supplier membeli ikan

dari proses pelelangan, persiapan pengiriman, dan pengiriman ikan ke PT. ILUFA. Waktu total yang dibutuhkan oleh supplier dalam proses pengadaan dan pengiriman ikan adalah 1 hari untuk satu kali siklus. Menurut Anonim (2014), pengiriman bahan baku ikan dilakukan secara cepat, agar pengolahan ikan dilakukan sesegera mungkin sehingga dapat mencegah kemunduran mutu akibat waktu penanganan yang terlambat. b. Waktu Siklus Proses Produksi Produk Ikan kakap Merah Waktu siklus proses produksi ini terhitung mulai dari penerimaan bahan baku sampai pengemasan produk. Waktu totaI yang dibutuhkan dalam memproduksi dan mengemas produk ikan kakap merah adalah 2 hari untuk satu kali siklus. Proses produksi membutuhkan waktu 1 hari dan pengemasan produk rnembutuhkan waktu 1 hari. Waktu siklus proses produksi ini merupakan standar waktu proses yang telah

Page 73: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

55

ditetapkan oleh PT. ILUFA. Menurut Arisandra (2016), dengan adanya standar waktu proses, pelaksanaan proses produksi akan menjadi teratur sehingga dapat direncanakan dan dilaksanakan dengan baik. c. Waktu Siklus Pengiriman Produk Ikan Kakap Merah Waktu siklus terhitung mulai dari waktu yang diperlukan dalam penentapan jadwal ekspor dan pemesanan kontainer, penyusunan ikan di kontainer, serta pengiriman. Waktu total yang dibutuhkan dalam siklus ini adalah 38 hari untuk satu kali siklus. PT. ILUFA biasanya memilih waktu 7 hari sebelum pengiriman produk untuk mempersiapkan produk dan dokumen-dokumen pengiriman sekaligus pemesanan koatainer untuk pengiriman. Waktu yang dibutuhkan untuk penyusunan ikan di kontainer adalah 1 hari, dan waktu yang dibutuhkan untuk mengirim produk sampai ke buyer adalah 30 hari. Waktu pengiriman yang cukup lama ini terkait dengan transportasi yang digunakan, yaitu angkutan laut. Menurut Tampubolon (2014), angkutan laut merupakan sistem distribusi yang dapat mencakup sekeliling dunia, maka dari itu, angkutan laut sering digunakan untuk ekspor.

4.5 Bencmarking Metrik Kinerja Benchmarking metrik kinerja dilakukan untuk mengetahui

sejauh mana tingkat kinerja rantai pasok yang telah dicapai oleh perusahaan. Benchmarking ini dilakukan dengan membandingkan hasil dari pengukuran kinerja dengan target dari kinerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Hasil dari benchmarking ini dapat memberikan gambaran pada perushaan mengenai kinerja manakah yang menjadi fokus perbaikan. Hasil benchmarking kinerja rantai pasok ikan kakap merah di PT. ILUFA dapat dilihat pada Tabel 4.4

Page 74: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

56

Tabel 4.4 Benchmarking Kinerja Rantai Pasok Ikan Kakap Merah di PT. ILUFA

Atribut Metrik Kinerja Data Aktual Target PT. ILUFA

Gap Keterangan target

Keterangan Pencapaian 2015 2016

Relia

bili

ty

Ikan kakap merah yang terkirim sempurna (%)

97.49 98.75 100 1.75 Semakin besar, semakin baik

Tidak tercapai

Ketepatan jadwal pengiriman ikan kakap merah (%)

17.67 48.33 69.33 21 Semakin besar, semakin baik

Tidak tercapai

Kondisi produk ikan kakap merah (%)

100 100 100 0 Semakin besar, semakin baik

Tercapai

Responsiv

eness

Waktu siklus pengadaan ikan kakap merah (hari)

1 1 1 0 Semakin cepat, semakin baik

Tercapai

Waktu siklus proses produksi ikan kakap merah (hari)

2 2 2 0 Semakin cepat, semakin baik

Tercapai

Waktu siklus pengiriman produk ikan kakap merah (hari)

38 38 38 0 Semakin cepat, semakin baik

Tercapai

Sumber: Data diolah (2017)

Page 75: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

57

Pada Tabel 4.4 terlihat bahwa sebagian besar dari metrik kinerja rantai pasok ikan kakap merah di PT. ILUFA sudah tercapai. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja rantai pasok ikan kakap merah di PT. ILUFA sudah baik. Terdapat dua metrik kinerja rantai pasok yang belum mencapai target dari PT. ILUFA, yaitu ikan kakap merah yang terkirim sempurna dan ketepatan jadwal pengiriman ikan kakap merah. PT. ILUFA mengharapkan semua ikan yang dikirim oleh supplier dapat diproses dan ekspor. Namun pada kenyataannya masih terdapat beberapa ikan yang tidak memenuhi standar dari PT. ILUFA. Untuk ketepatan jadwal pengiriman, PT. ILUFA mengharapkan supplier dapat mengirimkan ikan selama 4 hari

dalam seminggu, sehingga ketersediaan ikan kakap merah dapat terjaga. Kinerja pengiriman ini terkait dengan ketersediaan ikan dari nelayan. Menurut Prayoga dkk (2017), ketersediaan ikan dari para nelayan tidak dapat dipastikan karena terkendala musim, dan ketikpastian keberadaan daerah penangkapan ikan. Hal ini akan mempengaruhi jumlah ikan hasil tangkapan nelayan sehingga menghambat kinerja pengiriman supplier.

4.6 Analisis Peningkatan Kinerja Rantai Pasok AnaIisis peningkatan kinerja rantai pasok bertujuan untuk menyusun strategi peningkatan kinerja rantai pasok yang memungkinkan untuk diterapkan oleh PT. ILUFA. Penentuan strategi ini dilakukan dengan menganalis secara mendalam terhadap lingkungan perusahaan secara intemal maupun ekstemal. Perumusan strategi ini dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT. Menurut Assauri (2010), analisis SWOT ini pada dasarnya dapat memberikan gambaran bagaimana upaya yang harus dilakukan dalam membangun pandangan mendasar bagi pengembangan kapabilitas dan kompetensi sumber daya perusahaan. 4.6.1 Penentuan Posisi Perusahaan Melalui Analisis SWOT Penentuan posisi perusahaan merupakan langkah awal dalam analisis SWOT untuk penentuan strategi peningkatan kinerja rantai pasok. Penentuan posisi ini dilakukan dengan

Page 76: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

58

menganalisis kekuatan dan kelemahan perusahaan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh PT. ILUFA. Penentuan ini dilakukan dengan menganalisis kondisi rantai pasok dan kemudian dilanjutkan dengan memberikan nilai disetiap faktor. Dengan mengetahui posisi perusahaan, maka dapat disusun suatu pedoman untuk menentukan kearah mana dan apa yang ingin dicapai dalam perusahaan atau rencana strategis pengembangan (Yunus, 2016). Penilaian faktor internal dapat dilihat pada Tabel 4.5

Tabel 4.5 Penilaian Faktor Internal

Faktor Bobot Rating Nilai

Strengths Kualitas produk yang dihasilkan 0,128 4,00 0,511 Menerapkan cold supply chain 0,194 3,67 0,713 Menerapkan sistem treacebility 0,189 4,00 0,756 Hubungan antar rantai pasok berjalan baik 0,144 3,33 0,481 Weaknesses Kurang luasnya area pemasaran 0,144 1,00 0,144 Promosi kurang efektif 0,2 2,33 0,467 Total 3,072

IFE 1,85

Sumber: Data Diolah (2017)

Berdasarkan hasil analisis faktor internal, didapat nilai total faktor internal sebesar 3,072 yang menunjukkan bahwa PT. ILUFA memiliki posisi internal yang sangat kuat (David, 2011) dan nilai Internal Factor Evalution (IFE) sebesar 1,85. Faktor strengths yang dinilai paling berpengaruh adalah menerapkan treacebility, dengan nilai sebesar 0,756 dengan rata-rata rating sebesar 4. Treacebility atau ketelurusan merupakan

kemampuan untuk menelusuri riwayat, aplikasi atau lokasi dari suatu produk atau kegiatan untuk mendapatkan kembali data atau informasi melalui suatu identifikasi terhadap dokumen yang terkait (Kementrian Kelautan dan Perikanan, 2010). Tujuan utama dari treacebility adalah untuk mencatat dan mendokumentasikan suatu produk termasuk seluruh bahan yang digunakan dalam proses produksinya, hingga proses pengolahan sampai produk terdistribusi kepada konsumen

Page 77: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

59

(Dwiyitno, 2009). Penerapan sistem treacebility pada PT. ILUFA dilakukan dengan memberikan kode-kode treacebility pada label

kemasan. Kode yang terdapat pada label kemasan berupa kode supplier dan kode batch. Pada kode batch terdapat beberapa

informasi yaitu, bulan dan tahun produksi serta negara tujuan ekspor. Penerapan sistem treacebility pada produk perikanan

merupakan faktor kunci untuk menjamin mutu dan keamanan produk terutama untuk pasar ekspor. Sehingga dapat dikatakan bahwa penerapan treacebility pada PT. ILUFA merupakan

kekuatan utama yang dimiliki oleh PT. ILUFA. Faktor weaknesses yang dinilai paling berpengaruh adalah promosi kurang efektif, dengan nilai sebesar 0,467 dengan rata-rata rating sebesar 2,33. Menurut Hayati (2014), promosi ikut memegang peranan penting dalam perencanaan rantai pasok. Dengan mempertimbangkan ketidakpastian permintaan, nilai tukar, dan persaingan promosi dapat memberikan pengaruh dalam upaya memaksimalkan keuntungan dari rantai pasok. Promosi yang selama ini dilakukan oleh PT. ILUFA adalah dengan menawarkan produk-produk PT. ILUFA pada web perusahaan yaitu, www.ilufaseafood.com. Penentuan posisi perusahaan dalam analisis SWOT juga perlu mempertimbangkan faktor-faktor eksternal. Penilaian faktor eksternal dapat dilihat pada Tabel 4.6

Tabel 4.6 Penilaian Faktor Eksternal

Faktor Bobot Rating Nilai

Opportunities Adanya dukungan pemerintah 0,194 2,33 0,454 Volume ekspor nasional meningkat 0,189 2,67 0,504 Peningkatan konsumsi ikan nasional 0,211 2,67 0,563 Treaths Ketersediaan ikan yang bergantung pada kondisi alam 0,122 1,33 0,163 Kompetitor yang bermunculan 0,156 1,67 0,259 Persaingan dalam mendapatkan bahan baku 0,128 1,00 0,128 Total 2,070

EFE 0,971

Sumber: Data Diolah (2017)

Page 78: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

60

Berdasarkan hasil analisis faktor eksternal, didapat nilai total faktor eksternal sebesar 2,070 yang menunjukkan bahwa PT. ILUFA memiliki posisi eksternal rata-rata (David, 2011) dan nilai Eksternal Factor Evalution (EFE) sebesar 0,971. Faktor opportunities yang dinilai paling berpengaruh adalah peningkatan konsumsi nasional, dengan nilai sebesar 0,563 dengan rata-rata rating sebesar 2,67. Adanya peningkatan konsumsi ikan nasional ini memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan permintaan ikan. Untuk menangkap peluang ini dibutuhkan peran manajemen rantai pasok. Menurut Hayati (2014), dalam menangkap adanya peningkatan permintaaan ini diperlukan koordinasi yang baik antara anggota rantai pasok dengan mempertimbangkan manajemen rantai pasok. Manajemen rantai pasok ini dapat membantu dalam pengaturan peningkatan permintaan secara cepat. Faktor treaths yang dinilai paling berpengaruh adalah

kompetitor yang bermunculan, dengan nilai sebesar 0,259 dengan rata-rata rating sebesar 1,67. Menurut Hayati (2014), tindakan dari kompetitor ini mempengaruhi strategi perusahaan dalam menghadapi persaingan. Salah satu cara yang dapat dipertimbangkan adalah pertukaran informasi dalam manajemen rantai pasok. Munculnya kompetitor ini mengakibatkan beberapa buyer mitra PT. ILUFA tidak memperpanjang kontrak

mitra dan menjalin kemitraan dengan perusahaan perikanan ekspor lainnya. Berdasarkan hasil perhitungan strategi internal dan eksternal diperoleh nilai sebesar 3,072 dan 2,070. Hasil ini menunjukkan bahwa posisi rantai pasok ikan kakap merah PT. ILUFA berada pada sel IV. Menurut Rangkuti (2005), strategi bisnis yang dapat diterapkan pada kondisi ini adalah grow dan build. Strategi yang

cocok diterapkan pada kondisi ini adalah pengembangan pasar, pengembangan produk atau strategi integrasi. Menururt Pearce dan Richard (2008), strategi pengembangan pasar merupakan strategi penjualan produk saat ini yang dilakukan dengan cara memasuki pasar-pasar baru atau menarik segmen pasar lainnya. Strategi pengembangan produk merupakan strategi yang dilakukan dengan cara mengembangkan produk-produk baru untuk pasar saat ini dengan cara meningkatkan variasi mutu

Page 79: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

61

produk. Strategi integrasi merupakan strategi yang dilakukan dengan cara menambah kemitraan dengan anggota rantai pasok yang terlibat atau dengan perusahaan sejenis yang memiliki tujuan yang sama. Posisi rantai pasok ikan kakap merah di PT. ILUFA secara grafis dapat dilihat pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Posisi Perusahaan Berdasarkan Analisis SWOT

4.6.2 Strategi Peningkatan Kinerja Rantai Pasok Dari faktor internal dan eksternal perusahaan selanjutnya dilakukan perumusan strategi peningkatan kinerja rantai pasok. Perumusan strategi peningkatan kinerja rantai pasok ini diharapkan dapat diterapkan di PT. ILUFA karena sesuai dengan keadaan perusahaan. Strategi yang dapat diterapkan oleh PT. ILUFA dirumuskan pada matrik SWOT yang dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Selain dengan melihat posisi perusahaan, pemilihan strategi peningkatan kinerja rantai pasok ikan kakap merah di PT. ILUFA dilakukan dengan meempertimbangkan pendapat orang-orang yang terlibat dalam rantai pasok ikan kakap merah di PT. ILUFA. Pemilihan strategi ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode Fuzzy AHP dengan mempertimbangkan analisis SWOT dalam pembuatan struktur hierarki dan dinilai berdasarkan pendapat pakar.

Page 80: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

62

Tabel 4.7 Matrik SWOT

Strenghts-S -Kualitas produk yang dihasilkan baik (S1) -Menerapkan cold supply chain (S2) -Menerapkan system treacebility (S3) -Hubungan dengan anggota rantai pasok (S4)

Weaknesses-W -Kurang luasnya daerah pemasaran (W1) -Promosi produk tidak efektif (W2)

Opportunity-O -Adanya dukungan pemerintah (O1) -Volume ekspor nasional meningkat (O2) -Peningkatan konsumsi ikan nasional (O3)

Strategi SO Mempertahankan mutu produk (S1, S2, S3, S4, O1, O2, O3)

Strategi WO Memperluas pasar (W1, W2, O1, O2, O3)

Threats-T -Kompetitor yang bermunculan (T1) -Ketersediaan ikan tergantung pada kondisi alam (T2) -Persaingan dalam mendapatkan bahan baku (T3)

Strategi ST Menjaga kemitraan pemasok (S1, S2, S3, S4, T1, T2, T3)

Strategi WT Meningkatkan promosi (W1, W2, T1, T2, T3)

Sumber: Data primer (2017)

1. Perhitungan Subfaktor Perhitungan subfaktor internal dan eksternal dilakukan untuk mengetahui subfaktor manakah yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan strategi peningakatan kinerja rantai pasok di PT. ILUFA. Perhitungan subfaktor internal dan eksternal dilakukan dengan menggunakan Fuzzy AHP untuk mendapatkan bobot dari tiap subfaktor. Perhitungan bobot subfaktor dan hasil perhitungan CI dan CR subfaktor dapat dilihat pada Lampiran 7 dan Lampiran 8. Subfaktor yang

Page 81: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

63

memiliki bobot terbesar pada tiap faktor menunjukkan bahwa subfaktor tersebut memiliki pengaruh yang cukup besar dalam menentukan strategi peningkatan kinerja rantai pasok. Hasil perhitungan bobot subfaktor dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Bobot Subfaktor

Faktor Subfaktor Bobot Rangking

Strenghts Kualitas produk yang dihasilkan baik (S1) 0,332

1

Menerapkan cold supply chain (S2) 0,273

2

Menerapkan sistem treacebility (S3) 0,259

3

Hubungan dengan anggota rantai pasok (S4) 0,143

4

Weaknesses Kurang luasnya daerah pemasaran (W1) 0,655

1

Promosi produk tidak efektif (W2) 0,323 2 Opportunities Adanya dukungan pemerintah

(O1) 0,229 2

Volume ekspor nasional meningkat (O2) 0,216

3

Peningkatan konsumsi ikan nasional (O3) 0,452

1

Threats Kompetitor yang bermunculan (T1) 0,478 1 Ketersediaan ikan tergantung pada

kondisi alam (T2) 0,259 3

Persaingan dalam mendapatkan bahan baku (T3) 0,397

2

Sumber: Data Primer Diolah (2017) Berdasarkan Tabel 4.8, pada faktor strengths, subfaktor

yang memiliki bobot terbesar adalah kualitas produk yang dihasilkan baik (S1), yaitu sebesar 0,332. Pada faktor weaknesses, subfaktor yang memiliki bobot terbesar adalah

kurang luasnya daerah pemasaran (W1), yaitu sebesar 0,665. Pada faktor opportunities, subfaktor yang memiliki bobot

terbesar adalah peningkatan konsumsi ikan nasional (O3), yaitu sebesar 0,452. Pada faktor threats, subfaktor yang memiliki

bobot terbesar adalah kompetitor yang bermunculan (T1), yaitu

Page 82: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

64

sebesar 0,478. Keempat subfaktor inilah yang dianggap paling mempengaruhi penentuan dan pemilihan strategi untuk meningkatkan kinerja rantai pasok di PT. ILUFA. Terdapat perbedaan pada faktor-faktor internal yang memiliki pengaruh utama dalam penentuan posisi perusahaan dengan penentuan strategi alternatif. Pada penentuan strategi alternatif, faktor internal yang mempengaruhi penentuan dan pemilihan strategi adalah kualitas produk yang dihasilkan baik dan kurang luasnya daerah pemasaran. Menurut Tsurayya (2015), upaya untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan upaya untuk memperluas daerah pemasaran merupakan sasaran utama yang ingin dicapai dalam rantai pasok. Sehingga kedua faktor internal ini berperan dalam pemilihan strategi alternatif untuk meningkatkan kinerja rantai pasok. 2. Perhitungan Strategi Alternatif Perhitungan strategi alternatif dilakukan untuk mengetahui strategi manakah yang dianggap dapat meningkatkan kinerja rantai pasok di PT. ILUFA. Perhitungan strategi alternatif dilakukan dengan menggunakan Fuzzy AHP untuk

mendapatkan bobot dari tiap strategi alternatif. Perhitungan bobot alternatif dan hasil perhitungan CI dan CR subfaktor dapat dilihat pada Lampiran 7 dan Lampiran 8. Strategi alternatif

yang memiliki bobot terbesar pada tiap faktor menunjukkan bahwa strategi tersebut dapat meningkatan kinerja rantai pasok. Hasil perhitungan bobot strategi alternatif dapat dilihat pada Tabel 4.9.

Page 83: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

65

Tabel 4.9 Strategi Alternatif

Subfaktor Bobot Alternatif

ST WT SO WO

Kualitas produk yang dihasilkan baik (S1)

0,298 0,204 0,215 0,169

Menerapkan cold supply chain (S2) 0,057 0,099 0,369 0,317 Menerapkan sistem treacebility (S3) 0,227 0,149 0,307 0,255 Hubungan dengan anggota rantai pasok (S4)

0,386 0,132 0,230 0,182

Jumlah 0,968 0,584 1,121 0,923

Kurang luasnya daerah pemasaran (W1)

0,170 0,279 0,296 0,172

Promosi produk tidak efektif (W2) 0,113 0,046 0,385 0,347 Jumlah 0,283 0,325 0,681 0,519

Adanya dukungan pemerintah (O1) 0,232 0,209 0,204 0,162 Volume ekspor nasional meningkat (O2) 0,129 0,065 0,349 0,449 Peningkatan konsumsi ikan nasional (O3)

0,217 0,029 0,340 0,297

Jumlah 0,578 0,303 0,893 0,908

Kompetitor yang bermunculan (T1) 0,195 0,094 0,331 0,222 Ketersediaan ikan tergantung pada kondisi alam (T2)

0,179 0,069 0,138 0,204

Persaingan dalam mendapatkan bahan baku (T3)

0,188 0,174 0,358 0,193

Jumlah 0,562 0,337 0,827 0,619

Total 2,391 1,549 3,522 2,969

Rangking 3 4 1 2

Sumber: Data Primer Diolah (2017) Berdasarkan Tabel 4.9 didapatkan nilai total bobot dari masing-masing strategi peningkatan kinerja rantai pasok. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang tepat untuk meningkatkan kinerja rantai pasok. Berikut penjelasan dari tiap-tiap strategi alternatif, yaitu: a. Strategi ST: Menjaga kemitraan dengan pemasok Berdasarkan hasil perhitungan strategi alternatif didapatkan nilai total bobot strategi menjaga kemitraan dengan pemasok sebesar 2,391 dan menduduki peringkat ke-3. Strategi dengan upaya PT. ILUFA untuk menjaga ketersediaan bahan baku dengan cara menjalin kemitraan dengan banyak supplier. Selain

Page 84: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

66

itu, bahan baku yang berasal dari supplier, menentukan mutu dari produk yang dihasilkan oleh PT. ILUFA. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan Supplier Relation Management (SRM). SRM merupakan strategi yang dilakukan

untuk membangun kedekatan hubungan perusahaan dengan para supplier strategisnya sehingga dapat terjadi ketersediaan

bahan baku yang dibutuhkan oleh pelanggan (Najib, 2007). Model kemitraan yang dapat diterapkan adalah information exchange yang memungkinkan adanya keterbukaan informasi antara supplier dan perusahaan. Hal ini dilakukan adalah dengan meningkatkan komunikasi dengan supplier. Pertukaran informasi yang perlu dikembangkan adalah kondisi pasar dan fluktuasi harga (Sucipta, 2016). Peningkatan komunikasi ini dapat dilakukan dengan mengadakan gathering (pertemuan)

yang dilakukan secara berkala, sehingga hubungan antar perusahaan dengan supplier tidak sebatas hubungan bisnis dan

menciptakan hubungan secara informal agar komunakasi bisnis dapat berjalan dengan lancar.

b. Strategi WT: Meningkatkan promosi Berdasarkan hasil perhitungan strategi alternatif didapatkan nilai total bobot strategi meningkatkan promosi sebesar 1,549 dan menduduki peringkat ke-4. Peningkatan usaha pemasaran yang menjadi fokus utama dalam peningkatan kinerja rantai pasok adalah pada aspek promosi yang kelemahan pada manajemen rantai pasok di PT. ILUFA. Menurut Sejati (2011), promosi merupakan salah satu elemen yang dibutuhkan dalam kelembagaan rantai pasok. Promosi yang efektif merupakan salah satu aspek yang dapat menstabilkan dan memantapkan kinerja dari perusahaan. Peningkatan upaya pemasaran produk ikan kakap merah ini dilakukan untuk memperkenalkan produk ke Iebih banyak buyer dan berbagai negara agar tertarik membeli dan menjalin kerjasama dengan PT. ILUFA. Upaya promosi yang dapat dilakukan adalah dengan mempertimbangkan beberapa sistem promosi yang ditawarkan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan, (2014). peningkatan promosi dapat dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga pemerintah yang membantu pemasaran

Page 85: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

67

produk perikanan ekspor dan pengiriman surat perkenalan. Lembaga pemerintah yang membantu dalam pemarasan produk perikanan ekspor adalah Atase Perdagangan, Kamar Dagang Indonesia, lndonesian Trade Promotion Centre (TPC), Badan

Pengembangan Ekspor Nasonal (BPEN). dan Lembaga Penunjang Ekspor (LPE). Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan mengirim surat perkenalan yang dikirim ke beberapa

lembaga, yaitu asosiasi impotir di negara tujuan, Atase perdagangan asing yang ada di dalam negeri. Kantor pewakilan badan promosi negara asing (JETRO, KOTRA, AMOHAM, dli). Atase perdagangan di luar negeri. dan Trade Promotion Center (TPC) di negara tujuan ekspor. c. Strategi SO: Mempertahankan mutu produk Berdasarkan hasil perhitungan strategi alternatif didapatkan nilai total bobot strategi menjaga kemitraan dengan pemasok sebesar 3,522 dan menduduki peringkat ke-1. Perumusan strategi ini dilakukan dengan mengingat bahwa konsumen di pasar internasional sangat memperhatikan mutu produk. Untuk dapat bersaing dipasar intemasonaI, maka perusahaan harus memproduksi produk yang berkualitas. Ikan kakap merah yang diekspor harus sesuai dengan standar yang ditetapkan agar tidak menyebabkan komplain dan return produk. Standar mutu

produk ikan kakap merah pada PT. ILUFA disesuaikan dengan SNI 4110 tahun 2014 tentang Ikan Beku yang dapat dilihat pada Tabel 4.10. Peningkatan mutu dapat dilakukan dengan menerapkan TQM (Total Quality Management). Menurut

Hidayat (2007), TQM merupakan sebuah konsep manajemen strategis pencapaian sukses jangka panjang yang berorientasi pada kepuasan konsumen dengan dukungan dan partisipasi dari seluruh anggota organisasi kerja internal maupun eksternal, peningkatan proses, kinerja pelayanan, dan faktor-faktor kultural. Hal utama yang perlu diperhatikan dalam mempertahankan mutu produk ikan kakap merah adalah memastikan proses produksi berjalan sesuai dengan SOP (Standart Operation Procedure) agar dapat meminimalkan terjadinya kontaminasi

biologi. SOP ikan kakap merah di PT. ILUFA dapat dilihat pada Lampiran 9. Poin utama yang perlu diawasi adalah personal

Page 86: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

68

hygiene, mengingat proses produksi dilakukan secara manual Pengawasan ini dapat dilakukan dengan pendampingan dan pengawasan saat proses produksi yang dilakukan oleh staff dari QC (Quality Control). Selain itu, juga perlu dilakukan pembaharuan sertifikasi jaminan mutu seperti HACCP (Hazard Analitycal Critical Control Poin), GMP (Good Manufacturing Practice), dll.

Tabel 4.10 Standar Mutu Ikan Kakap Merah Beku di PT. ILUFA

Menurut SNI 4110 tahun 2014 tentang Ikan Beku Faktor Mutu Tingkatan Mutu

Mutu I Mutu II Mutu III

Kenampakan Rata, bening, pada seluruh permukaan dilapisi es

Tidak rata, bening, bagian permukaaan produk yang dilapisi es kurang lebih 30%

Tidak rata, bagian permukaan yang tidak dilapisi es 50%

Pengeringan Tdak ada pengeringan pada permukaan produk

Pengeringan pada permukaan produk kurang lebih 30%

Pengeringan pada permukaan produk kurang lebih 50%

Perubahan warna

Belum mengalami perubahan warna pada permukaan produk

Perubahan warna pada permukaan produk kurang dari 30%

Perubahan

warna pada

permukaan

produk kurang

dari 50%

Sumber: Data Primer PT. ILUFA (2017)

d. Strategi WO: Memperluas pasar Berdasarkan hasil perhitungan strategi alternatif didapatkan nilai total bobot strategi menjaga kemitraan dengan pemasok sebesar 2,696 dan menduduki peringkat ke-2. Memperluas pasar dapat dilakukan dengan mulai memasuki pasar nasional atau ke pasar intemasional dengan cara menambah negara tujuan ekspor. Upaya memperluas pasar merupakan salah satu

Page 87: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

69

sasaran strategis yang menjadi indikator suksesnya kinerja perusahaan dan sekaligus dapat memberikan dampak pada atribut reliability dan responsiveness. Beberapa provinsi yang

dapat dijadikan pertimbangan untuk memasuki pasar nasional. yaitu Yogyakarta, Bengkulu, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara. Kelima provinsi tersebut merupakan provinsi yang mengalami peningkatan petumbuhan konsumsi ikan tahun 2013-2014, sehingga berpotensi dalam meningkatkan konsumsi komoditas ikan per tahunnya (Anonim, 2016). Negara yang dapat dijadikan tujuan ekspor yang baru adalah Norwegia, Rusia, Spanyol, Singapura, dan Filipina. Pemilihan negara-negara tersebut didasarkan dengan pertimbangan dan Kementrian Kelautan dan Perikanan (2014). yaitu adanya hubungan kemitraan yang telah berlangsung dengan negara-negara tersebut dan volume ekspor komoditas perikanan yang mengaIami peningkatan tiap tahunnya pada negara-negara tersebut . 4.7 Implikasi Manajerial

Berdasarkan evaluasi faktor eksternal dan internal perusahaan serta perumusan strategi peningkatan kinerja rantai pasok, didapatkan beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh PT. ILUFA dalam upaya peningkatan kinerja rantai pasok ikan kakap merah, yaitu: 1. Pengembangan pasar Upaya yang dapat dilakukan oleh PT. ILUFA untuk mengembangkan pasar adalah dengan cara memasuki pasar baru. Pangsa pasar baru yang dapat dipertimbangkan untuk pengembangan pasar adalah pasar nasional. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan bahwa biaya distribusi yang dikeluarkan lebih murah dan administrasi yang dibutuhkan lebih mudah dibandingkan dengan pemasaran di pasar internasional. 2. Pengembangan produk Pengembangan produk yang dimaksud adalah dengan menambah variasi mutu produk. Mutu produk dibagi menjadi mutu produk untuk pasar ekspor dan mutu produk untuk pasar nasional. Hal ini dilakukan karena pasar ekspor hanya mengharapkan produk mutu I dengan berat diatas 2 Kg,

Page 88: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

70

sehingga produk mutu II atau mutu I dengan berat kurang dari 2 Kg dapat dipasarkan di pasar nasional. 3. Menjamin produk yang dihasilkan berkualitas Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan pembaharuan sertifikasi terkait jaminan mutu seperti HACCP perlu dilakukan untuk membuktikan komitmen PT. ILUFA dalam menghasilkan produk-produk yang berkualitas. Selalin itu, perlu dilakukan pengawasan pada proses produksi untuk memastikan bahwa proses produksi dilakukan sesuai dengan SOP (Standart Operation Procedure) terutama pada proses produksi yang merupakan CCP (Critical Control Point), yaitu penerimaan bahan baku, pembekuan, dan penyimpanan. Poin utama dalam pengawasan ketiga titik ini adalah pengaturan suhu yang tepat. Suhu pada proses penerimaan bahan baku adalah minimal 4oC, pada proses pembekuan dan penyimpanan minimal -20oC. Suhu pada ketiga proses ini sangat menentukan keamanan pangan, sehingga perlu dilakukan pengecekan suhu secara berkala setidaknya setiap jam.

Page 89: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

71

V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1. Rantai pasok ikan kakap merah di PT. ILUFA dimulai dari

nelayan yang menangkap ikan di laut. Ikan hasil tangkapan nelayan dibeli supplier melalui proses pelelangan di TPI. Dari supplier, ikan dikirim ke PT. ILUFA untuk diproduksi sesuai dengan pesanan. Produk akhir diekspor ke beberapa negara mitra melalui buyer selaku importir yang menyalurkan produk ke ritel dan konsumen di negara mitra.

2. Kinerja rantai pasok ikan kakap merah di PT. ILUFA sudah baik, terlihat bahwa sebagian besar dari metrik kinerja rantai pasok ikan kakap merah di PT. ILUFA sudah tercapai. Hasil pengukuran kinerja rantai pasok ikan kakap merah, yaitu kondisi ikan kakap merah terkirim sempurna pada tahun 2015 sebesar 97,49 % dan 98,75 % di tahun 2016, ketepatan jadwal pengiriman dalam setahun pada tahun 2015 sebesar 17.67 % dan 48.33 % pada tahun 2016, kondisi produk ikan kakap merah yang dikirim oleh PT. ILUFA sebesar 100, waktu siklus pengadaan selama 1 hari untuk satu kali siklus, waktu siklus produksi selama 2 hari untuk satu kali siklus, waktu siklus pengiriman 38 hari untuk satu kali siklus.

3. Alternatif strategi untuk meningkatkan kinerja rantai pasok ikan kakap merah, yaitu SO (mempertahankan mutu produk) dengan total bobot sebesar 3,522; WO (memperluas pasar) dengan total bobot sebesar 2,969; ST (menjaga kemitraan dengan pemasok) dengan total bobot sebesar 2,391; WT (meningkatkan promosi) dengan total bobot sebesar 1,549.

Page 90: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

72

5.2 Saran Beberapa saran yang didapat pada penelitian ini adalah: 1. Peningkatkan kinerja rantai pasok ikan kakap merah di PT.

ILUFA dapat dilakukan dengan memperluas pangsa pasar, menambah variasi mutu produk, dan mempertahankan mutu produk.

2. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah melakukan analisis kelembagaan rantai pasok dan upaya peningkatan kemitraan dengan supplier.

Page 91: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

73

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2001. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah.

Jakarta. Anonim. 2010. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

Republik Indonesia Nomor PER.19/MEN/2010 tentang Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan. Kementrian Kelautan dan Perikanan. Jakarta.

Anonim. 2011. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

Republik Indonesia Nomor Per.15/MEN/2011 tentang Pengendalian Mutu dan keamanan Hasil Perikanan yang Masuk ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia. Kementrian Kelautan dan Perikanan. Jakarta.

Anonim. 2014. Pedoman Ekspor Perikanan ke Negara Mitra

(Norwegia, Rusia, Spanyol, Singapura, dan Filipina).

Kementrian Kelautan dan Perikanan. Jakarta. Anonim. 2014. Standar Nasional Indonesia 4110:2014

tentang Ikan Beku. Badan Standarisasi Nasional

Indonesia. Jakarta. Anonim. 2015. Analisis Data Pokok Kementrian Kelautan

dan Perikanan. Kementrian Kelautan dan Perikanan.

Jakarta. Anonim. 2016. Statistik P2HP Tahun 2014. Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi Jawa Timur. Online. Dilihat pada 17 Januari 2017. < http://diskanlut.jatimprov.go.id/?p=1518>.

Anonim. 2016. Statistik P2HP Tahun 2015. Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi Jawa Timur. Online. Dilihat pada 17

Page 92: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

74

Januari 2017. < http://diskanlut.jatimprov.go.id/?p=3196>.

Anonim. 2016. Undang Undang Republik Indonesia nomor 7

Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam. Jakarta.

Anonim. 2016. Konsumsi Ikan Naik dalam 5 Tahun Terakhir.

KKPNews. Jakarta. Ainia. 2007. SCOR: Supply-Chain Reference Model. ILIM.

England. Anatan, L., dan Lena, E. 2008. Supply Chain Management

Teori dan Aplikasi. Alfabeta. Bandung.

Arisandra, ML. 2016. Penetapan Standar Waktu Proses

dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi pada Perusahaan Batik Tulis Rusdi Desa Sumurgung Kecamatan Tuban. Jurnal Ekonika. Vol 1 (1): 51.

Assauri, L. 2013. Strategic management Sustainable

Competitive Advantages. Rajagrafingo Persada. Depok.

Bianca, L. 2016. Sistem Rantai Pasok Dingin (Cold Chain)

dalam implementasi Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN). Supply Chain Indonesia. Bandung.

Bukhori, IB., Kuncoro, HW., and Dyah, I. 2015. Evaluation of

Poultry Supply Chain Performance in XYZ Slaughtering House Yogyakarta using SCOR and AHP Method. Agriculture and Agricultural Science Procedia. Vol 3: 221-225.

Page 93: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

75

Cetinkaya, B., Richard, C., Graham, E., Thorsten, K W., Wojciech, P., and Christoph, T. 2011. Sustainable Supply Chain Management. Springer. London.

Chan, KY., Kwong CK., and Tharam, SD. 2012. Computional

Intelligence Techniques for New Product Design. Springer. Australia.

Christien, J M O., Wijnands, J H M., Ruud, B M H., and Olaf, V

K. 2006. Quantifying the Agri-Food Supply Chain. Springer. Netherlands.

Coniza, EB., Mae, RC., and Pedrita, AC. 2012. Grow-out

Culture of Mangrove Red Snapper (Lujatus argentimaculatus Forsskal, 1775) in Ponds. Southeast Asian Fisheries Development Center.

Philippines. Dani, S. 2016. Food Supply Chain Management and

Logistic: From Farm to Fork. Kogan Page. UK. David, FR. 2010. Strategic Management. Salemba Empat.

Jakarta. ____, 2011. Strategic Management. Pearson Prentice Hall.

USA Dwiloka, B., dan Atmomarsono, U. 2010. Kandungan Logam

Berat pada Dada dan Paha Ayam Boiler yang Dipelihara dengan Sistem Kandang Panggung Setelah Direbus dan Dikukus. Prosiding Simposium

dan Pameran Teknologi Aplikasi Isotop dan Radiasi. Bandung.

Dwiyitno. 2009. Implementasi Sistem Ketelusuran pada

Produk Perikanan. Jurnal Squalen. Vol 4 (3): 99.

Page 94: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

76

Fajar, A. 2014. Analisis Rantai Pasok Jagung di Provinsi Jawa Barat. Tesis Tidak Dipublikasikan. Sekolah Pasca

Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Ghufran, M., dan Kordi, HK. 2010. Nikmat Rasanya, Nikmat

Untungnya – Pintar Budi Daya Ikan di Tambak Secara Intensif. Andi. Yogyakarta.

Hayati, EN. 2014. Supply Chain Management (SCM) dan

Logistic Management. Jurnal Dinamika Teknik. Vol 18

(1): 33. Heizer, J., dan Harry, R. 2009. Manajemen Operasi. Salemba

Empat. Jakarta. Heizer, J., dan Barry, R. 2015. Manajemen Operasi:

Manajemen Keberlangsungan dan Rantai Pasokan.

Salemba Empat. Jakarta. Hertz, HS. 2007. Malcolm Baldrige Criteria for Performance

Excellence 2007. IQAF. Jakarta. Hidayat, A. 2007. Strategi Six Sigma. Elex Media. Jakarta.

Indrajit, RE., dan Richardus, D. 2002. Konsep Manajemen Supply Chain: Cara Baru Memandang Mata Rantai Penyediaan Barang. Grasindo. Jakarta.

Jacobs, FR dan Richard, BC. 2015. Manajemen Operasi dan

Rantai Pasokan. Salemba Empat. Jakarta.

Jacoeb, AM., Pipih, S., dan Widyana, AK. 2015. Komposisi

Asam Lemak, Kolesterol, dan Deskripsi Jaringan Fillet Ikan Kakap Merah Segar dan Goreng. Jurnal

Masyarakat Pengolahan Hasil Peikanan Indonesia. Vol 18 (1):99.

Page 95: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

77

Jinturkar, A., Sandip, D., Avinash, S., Vivek S., and Prakash, K. 2014. Supply Chain Management Under Fuzziness Recent Developments and Techniques. Springer. Turkey.

Junior, FRL., and Carpinetti, LCR. 2016. Combining SCOR

Model and Fuzzy TOPSIS for Supplier Evaluation and Management. Journal Production Economic. 174: 132.

Kime, LF., and McGee, WM. 2008. SWOT Analysis: A Tool for

Making Better Business Decisions. USDA. Lebanon. Lane, M., and Jerald, H. 2006. Angler’s Guide Fishes of the

Guilf of Mexico. Pelican Publishing. Mexico. Lewick, D. 2011. Creating Innovative Attitudes in an

Organisation-Comparative Analysis Tools Applied in IBM Poland and ZPAS Group. Journal of Asia Pacific Business innovation and Technology Management. Vol 1

(1):2. Marimin., Taufik, D., Suharjito., Syarif, H., Ditdit, NU., Retno, A.,

dan Sri, M. 2013 Teknik dan Analisis Pengambilan Keputusan dalam Manajemen Rantai Pasok. IPB

Press. Bogor. Murniyanti., Fera, RD., dan Rasmawati. 2014. Teknik

Pengolahan Tepung Kalsium dari Tulang Ikan Nila. Penebar Swadaya. Bogor.

Najib, MF. 2007. Hubungan Pembeli dan Pemasok:

Kerjasama untuk Meningkatkan Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan. Jurnal Bisnis Strategi. Vol 16

(1):70. Ownes, CM., Christine, ZA., dan Alan, RS. 2010. Poultry Meat

Processing. CRC Press. USA.

Page 96: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

78

Pearce, JA., dan Richard, BR. 2008. Manajemen Strategis. Salemba Empat. Jakarta.

Poluha, R G. 2007. Application of the SCOR Model in Supply

Chain Management. Cambria Press. New York. Pramono, YE., Fathoni, M., Himelda., Wiropurnomo, H.,

Hanifah, T., Robiyanto, S., Aida, N., dan Marpaung, H. 2014. Pedoman Ekspor Perikanan ke Negara Mitra (Norwegia, Rusia, Spanyol, Singapura, dan Filipina).

Kementrian Kelautan dan Perikanan. Jakarta. Prayoga, MY., BUdhi, HI., dan Sugeng, HW. 2017.

Peningkatan Kinerja Manajemen Rantai Pasok Tuna Segar di PPS Nizam Zachman Jakarta (PPSNZJ). Jurnal Albacore. Vol 1 (1): 77-88.

Pujawan, N. 2005. Supply Chain Management. Guna Wijaya.

Surabaya. Purhantara, W. 2010. Metode Penelitian Kualitatif untuk

Bisnis. Graha Ilmu. Yogyakarta. Rachmat, T. 2012. Pengukuran Kinerja SCM. Universitas Esa

Unggulan. Jakarta. Rahmawaty, L., Rahayu, WP., dan Kusumaningrum, HD.

Pengembangan Strategi Keamanan Produk Perikanan untuk Ekspor ke Amerika Serikat. Jurnal

Standarisasi. Vol 16 (2): 96. Ramdhan, M., dan Taslim, A. 2013. Aplikasi Sistem Informasi

Geografis dalam Penilaian Proporsi Luas Laut Indonesia. Jurnal Ilmiah Geomatika. Vol 19 (2): 141.

Rangkuti, F. 2005. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus

Bisnis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Page 97: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

79

Robbins, SP., dan Judge, TA. 2008. Perilaku Organisasi. Salemba Empat. Jakarta.

Ross, D F. 2011. Introduction To Supply Chain Management

Technologies Second Edition. CRC Press. USA. Saparinto, C. 2006. Introduction to Supply Chain

Management Technologies Second Edition. CRC Press. USA.

Sarasby, A. 2016. SWOT Analysis. Spectars. USA. SCC. 2010. Supply Chain Operation Reference Model

Version 10.0. Supply Chain Council. USA.

____. 2015. Quick Reference Guide SCOR Version 11

Supply Chain Operations Reference Model. Supply Chain Council. USA.

Sejati, WK. 2011. Analisis Kelembagaan Rantai Pasok Telur

Ayam Ras Peternakan Rakyat di Jawa Barat. Jurnal

Analisis Pertanian. Vol 9 (2): 188. Setiawan, A., Marimin, Arkaman, Y., dan Udin, F. 2009. Desain

Metrik Pengukuran Kinerja Rantai Pasok Sayuran Menggunakan Pendekatan SCOR dan Fuzzy AHP.

Kumpulan Makalah Seminar Ilmiah Perhoti. Bogor. Siagian, SP. 2012. Manajemen Stratejik. Bumi Aksara. Jakarta.

Sinulingga, S. 2009. Perencanaan dan Pengendalian

Produksi. Graham Ilmu. Yogyakarta. Steven, W dan Sum, CC. 2014. Manajemen Operasi

Perspektif Asia. Salemba Empat. Jakarta. Sucipta, IM., Widia, IW., dan Supartha, U. 2016. Strategi

Peningkatan Kinerja Manajemen Rantai Pasokan

Page 98: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

80

Jeruk Siam di Kelompok Tani Gunung Mekar Kabupaten Gianyar. Jurnal BETA. Vol 4 (2): 27-34.

Sudrajat, A. 2015. Budidaya 26 Komoditas Laut Unggul.

Penebar Swadya. Jakarta. Suryaningrum, D., Syamdidi., Ikasari, D., dan Muljanah, I. 2015.

Penanganan dan Pengolahan Baby Fish Nila. Penebar Swadya. Jakarta.

Tampubolon, MP. 2014. Manajemen Operasi dan Rantai

Pemasok (Operation and Supply-Chain Management). Mitra Wacana Media. Jakarta.

Tsurayya, S dan Lindawati K. Kelembagaan dan Strategi

Peningkatan Daya Saing Komoditas Cabai Kabupaten Garut. Jurnal Manajemen dan Agribisnis.

Vol 12 (1) : 7. Triwikrama, G. 2012. Administrasi Pemungutan Retribusi

Tempat Pelelangan Ikan di TPI Muara Angke Provinsi DKI Jakarta. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Indonesia. Depok.

Wang, YM., and Kwai, SC. 2010. Fuzzy Analytic Hierarchy

Process: A Logarithmic Fuzzy Preference Programming Methodology. International Journal of Approximate Reasoning. 52: 551.

Wahyudi, DP. 2010. Pola Adaptasi Nelayan Terhadap

Perubahan Iklim dan Cuaca pada Perikanan Payang di Pelabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Wibowo, B dan Kusrianto. 2010. Menembus Pasar Ekspor,

Siapa Takut. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Page 99: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

81

Yunus, E. 3016. Manajemen Strategis. Andi. Yogyakarta.

Page 100: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

73

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2001. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah.

Jakarta. Anonim. 2010. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

Republik Indonesia Nomor PER.19/MEN/2010 tentang Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan. Kementrian Kelautan dan Perikanan. Jakarta.

Anonim. 2011. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

Republik Indonesia Nomor Per.15/MEN/2011 tentang Pengendalian Mutu dan keamanan Hasil Perikanan yang Masuk ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia. Kementrian Kelautan dan Perikanan. Jakarta.

Anonim. 2014. Pedoman Ekspor Perikanan ke Negara Mitra

(Norwegia, Rusia, Spanyol, Singapura, dan Filipina).

Kementrian Kelautan dan Perikanan. Jakarta. Anonim. 2014. Standar Nasional Indonesia 4110:2014

tentang Ikan Beku. Badan Standarisasi Nasional

Indonesia. Jakarta. Anonim. 2015. Analisis Data Pokok Kementrian Kelautan dan

Perikanan. Kementrian Kelautan dan Perikanan.

Jakarta. Anonim. 2016. Statistik P2HP Tahun 2014. Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi Jawa Timur. Online. Dilihat pada 17 Januari 2017. < http://diskanlut.jatimprov.go.id/?p=1518>.

Anonim. 2016. Statistik P2HP Tahun 2015. Dinas Kelautan dan

Perikanan Provinsi Jawa Timur. Online. Dilihat pada 17

Page 101: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

74

Januari 2017. < http://diskanlut.jatimprov.go.id/?p=3196>.

Anonim. 2016. Undang Undang Republik Indonesia nomor 7

Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam. Jakarta.

Anonim. 2016. Konsumsi Ikan Naik dalam 5 Tahun Terakhir.

KKPNews. Jakarta. Ainia. 2007. SCOR: Supply-Chain Reference Model. ILIM.

England. Anatan, L., dan Lena, E. 2008. Supply Chain Management

Teori dan Aplikasi. Alfabeta. Bandung.

Arisandra, ML. 2016. Penetapan Standar Waktu Proses

dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi pada Perusahaan Batik Tulis Rusdi Desa Sumurgung Kecamatan Tuban. Jurnal Ekonika. Vol 1 (1): 51.

Assauri, L. 2013. Strategic management Sustainable

Competitive Advantages. Rajagrafingo Persada. Depok.

Bianca, L. 2016. Sistem Rantai Pasok Dingin (Cold Chain)

dalam implementasi Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN). Supply Chain Indonesia. Bandung.

Bukhori, IB., Kuncoro, HW., and Dyah, I. 2015. Evaluation of

Poultry Supply Chain Performance in XYZ Slaughtering House Yogyakarta using SCOR and AHP Method. Agriculture and Agricultural Science Procedia. Vol 3: 221-225.

Page 102: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

75

Cetinkaya, B., Richard, C., Graham, E., Thorsten, K W., Wojciech, P., and Christoph, T. 2011. Sustainable Supply Chain Management. Springer. London.

Chan, KY., Kwong CK., and Tharam, SD. 2012. Computional

Intelligence Techniques for New Product Design. Springer. Australia.

Christien, J M O., Wijnands, J H M., Ruud, B M H., and Olaf, V

K. 2006. Quantifying the Agri-Food Supply Chain. Springer. Netherlands.

Coniza, EB., Mae, RC., and Pedrita, AC. 2012. Grow-out

Culture of Mangrove Red Snapper (Lujatus argentimaculatus Forsskal, 1775) in Ponds. Southeast Asian Fisheries Development Center. Philippines.

Dani, S. 2016. Food Supply Chain Management and Logistic:

From Farm to Fork. Kogan Page. UK. David, FR. 2010. Strategic Management. Salemba Empat.

Jakarta. ____, 2011. Strategic Management. Pearson Prentice Hall.

USA Dwiloka, B., dan Atmomarsono, U. 2010. Kandungan Logam

Berat pada Dada dan Paha Ayam Boiler yang Dipelihara dengan Sistem Kandang Panggung Setelah Direbus dan Dikukus. Prosiding Simposium

dan Pameran Teknologi Aplikasi Isotop dan Radiasi. Bandung.

Dwiyitno. 2009. Implementasi Sistem Ketelusuran pada

Produk Perikanan. Jurnal Squalen. Vol 4 (3): 99.

Page 103: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

76

Fajar, A. 2014. Analisis Rantai Pasok Jagung di Provinsi Jawa Barat. Tesis Tidak Dipublikasikan. Sekolah Pasca

Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Ghufran, M., dan Kordi, HK. 2010. Nikmat Rasanya, Nikmat

Untungnya – Pintar Budi Daya Ikan di Tambak Secara Intensif. Andi. Yogyakarta.

Hayati, EN. 2014. Supply Chain Management (SCM) dan

Logistic Management. Jurnal Dinamika Teknik. Vol 18

(1): 33. Heizer, J., dan Harry, R. 2009. Manajemen Operasi. Salemba

Empat. Jakarta. Heizer, J., dan Barry, R. 2015. Manajemen Operasi:

Manajemen Keberlangsungan dan Rantai Pasokan.

Salemba Empat. Jakarta. Hertz, HS. 2007. Malcolm Baldrige Criteria for Performance

Excellence 2007. IQAF. Jakarta. Hidayat, A. 2007. Strategi Six Sigma. Elex Media. Jakarta.

Indrajit, RE., dan Richardus, D. 2002. Konsep Manajemen Supply Chain: Cara Baru Memandang Mata Rantai Penyediaan Barang. Grasindo. Jakarta.

Jacobs, FR dan Richard, BC. 2015. Manajemen Operasi dan

Rantai Pasokan. Salemba Empat. Jakarta.

Jacoeb, AM., Pipih, S., dan Widyana, AK. 2015. Komposisi

Asam Lemak, Kolesterol, dan Deskripsi Jaringan Fillet Ikan Kakap Merah Segar dan Goreng. Jurnal

Masyarakat Pengolahan Hasil Peikanan Indonesia. Vol 18 (1):99.

Page 104: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

77

Jinturkar, A., Sandip, D., Avinash, S., Vivek S., and Prakash, K. 2014. Supply Chain Management Under Fuzziness Recent Developments and Techniques. Springer. Turkey.

Junior, FRL., and Carpinetti, LCR. 2016. Combining SCOR

Model and Fuzzy TOPSIS for Supplier Evaluation and Management. Journal Production Economic. 174: 132.

Kime, LF., and McGee, WM. 2008. SWOT Analysis: A Tool for

Making Better Business Decisions. USDA. Lebanon. Lane, M., and Jerald, H. 2006. Angler’s Guide Fishes of the

Guilf of Mexico. Pelican Publishing. Mexico. Lewick, D. 2011. Creating Innovative Attitudes in an

Organisation-Comparative Analysis Tools Applied in IBM Poland and ZPAS Group. Journal of Asia Pacific Business innovation and Technology Management. Vol 1

(1):2. Marimin., Taufik, D., Suharjito., Syarif, H., Ditdit, NU., Retno, A.,

dan Sri, M. 2013 Teknik dan Analisis Pengambilan Keputusan dalam Manajemen Rantai Pasok. IPB

Press. Bogor. Murniyanti., Fera, RD., dan Rasmawati. 2014. Teknik

Pengolahan Tepung Kalsium dari Tulang Ikan Nila. Penebar Swadaya. Bogor.

Najib, MF. 2007. Hubungan Pembeli dan Pemasok:

Kerjasama untuk Meningkatkan Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan. Jurnal Bisnis Strategi. Vol 16

(1):70. Ownes, CM., Christine, ZA., dan Alan, RS. 2010. Poultry Meat

Processing. CRC Press. USA.

Page 105: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

78

Pearce, JA., dan Richard, BR. 2008. Manajemen Strategis. Salemba Empat. Jakarta.

Poluha, R G. 2007. Application of the SCOR Model in Supply

Chain Management. Cambria Press. New York. Pramono, YE., Fathoni, M., Himelda., Wiropurnomo, H.,

Hanifah, T., Robiyanto, S., Aida, N., dan Marpaung, H. 2014. Pedoman Ekspor Perikanan ke Negara Mitra (Norwegia, Rusia, Spanyol, Singapura, dan Filipina).

Kementrian Kelautan dan Perikanan. Jakarta. Prayoga, MY., BUdhi, HI., dan Sugeng, HW. 2017.

Peningkatan Kinerja Manajemen Rantai Pasok Tuna Segar di PPS Nizam Zachman Jakarta (PPSNZJ). Jurnal Albacore. Vol 1 (1): 77-88.

Pujawan, N. 2005. Supply Chain Management. Guna Wijaya.

Surabaya. Purhantara, W. 2010. Metode Penelitian Kualitatif untuk

Bisnis. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Rachmat, T. 2012. Pengukuran Kinerja SCM. Universitas Esa

Unggulan. Jakarta. Rahmawaty, L., Rahayu, WP., dan Kusumaningrum, HD.

Pengembangan Strategi Keamanan Produk Perikanan untuk Ekspor ke Amerika Serikat. Jurnal

Standarisasi. Vol 16 (2): 96. Ramdhan, M., dan Taslim, A. 2013. Aplikasi Sistem Informasi

Geografis dalam Penilaian Proporsi Luas Laut Indonesia. Jurnal Ilmiah Geomatika. Vol 19 (2): 141.

Rangkuti, F. 2005. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus

Bisnis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Page 106: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

79

Robbins, SP., dan Judge, TA. 2008. Perilaku Organisasi. Salemba Empat. Jakarta.

Ross, D F. 2011. Introduction To Supply Chain Management

Technologies Second Edition. CRC Press. USA. Saparinto, C. 2006. Introduction to Supply Chain

Management Technologies Second Edition. CRC Press. USA.

Sarasby, A. 2016. SWOT Analysis. Spectars. USA. SCC. 2010. Supply Chain Operation Reference Model

Version 10.0. Supply Chain Council. USA.

____. 2015. Quick Reference Guide SCOR Version 11

Supply Chain Operations Reference Model. Supply Chain Council. USA.

Sejati, WK. 2011. Analisis Kelembagaan Rantai Pasok Telur

Ayam Ras Peternakan Rakyat di Jawa Barat. Jurnal Analisis Pertanian. Vol 9 (2): 188.

Setiawan, A., Marimin, Arkaman, Y., dan Udin, F. 2009. Desain

Metrik Pengukuran Kinerja Rantai Pasok Sayuran Menggunakan Pendekatan SCOR dan Fuzzy AHP.

Kumpulan Makalah Seminar Ilmiah Perhoti. Bogor. Siagian, SP. 2012. Manajemen Stratejik. Bumi Aksara. Jakarta.

Sinulingga, S. 2009. Perencanaan dan Pengendalian

Produksi. Graham Ilmu. Yogyakarta.

Steven, W dan Sum, CC. 2014. Manajemen Operasi

Perspektif Asia. Salemba Empat. Jakarta. Sucipta, IM., Widia, IW., dan Supartha, U. 2016. Strategi

Peningkatan Kinerja Manajemen Rantai Pasokan

Page 107: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

80

Jeruk Siam di Kelompok Tani Gunung Mekar Kabupaten Gianyar. Jurnal BETA. Vol 4 (2): 27-34.

Sudrajat, A. 2015. Budidaya 26 Komoditas Laut Unggul.

Penebar Swadya. Jakarta. Suryaningrum, D., Syamdidi., Ikasari, D., dan Muljanah, I. 2015.

Penanganan dan Pengolahan Baby Fish Nila. Penebar Swadya. Jakarta.

Tampubolon, MP. 2014. Manajemen Operasi dan Rantai

Pemasok (Operation and Supply-Chain Management). Mitra Wacana Media. Jakarta.

Tsurayya, S dan Lindawati K. Kelembagaan dan Strategi

Peningkatan Daya Saing Komoditas Cabai Kabupaten Garut. Jurnal Manajemen dan Agribisnis.

Vol 12 (1) : 7. Triwikrama, G. 2012. Administrasi Pemungutan Retribusi

Tempat Pelelangan Ikan di TPI Muara Angke Provinsi DKI Jakarta. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Indonesia. Depok. Wang, YM., and Kwai, SC. 2010. Fuzzy Analytic Hierarchy

Process: A Logarithmic Fuzzy Preference Programming Methodology. International Journal of Approximate Reasoning. 52: 551.

Wahyudi, DP. 2010. Pola Adaptasi Nelayan Terhadap

Perubahan Iklim dan Cuaca pada Perikanan Payang di Pelabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat. Skripsi

Tidak Dipublikasikan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Wibowo, B dan Kusrianto. 2010. Menembus Pasar Ekspor,

Siapa Takut. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Page 108: ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK IKAN KAKAP MERAH DI PT. …repository.ub.ac.id/8058/1/Siti Jubaidah.pdf · 2020. 10. 23. · ikan kakap merah kinerja pemasok yang tidak dapat memenuhi

81

Yunus, E. 3016. Manajemen Strategis. Andi. Yogyakarta.