63

ANALISIS KINERJA PETUGAS LAYANAN REGISTRASITabel tanggapan mahasiswa Non Pendas. 15 Tabel 15 tanggapan responden tentang informasi layanan regsitrasi.....52 16. Tabel 1 6 tanggapan

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1

    ANALISIS KINERJA PETUGAS LAYANAN REGISTRASITERHADAP HASIL LAYANAN REGISTRASI MAHASISWA PADA

    UPBJJ-UT MANADO

    Oleh : Bambang Agus DianaCynthia Maria Siwi

    FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS TERBUKA

    TAHUN 2015

  • 2

    HALAMAN PENGESAHANPENELITIAN FUNDAMENTAL

    Judul Penelitian : ANALISIS KINERJA PETUGAS LAYANAN REGISTRASITERHADAP HASIL LAYANAN REGISTRASI MAHASISWA PADA UPBJJ-

    UT MANADO

    Kode/Nama Rumpun Ilmu : 594/Ilmu Administrasi

    Ketua Peneliti :Nama Lengkap : Bambang Agus Diana, S.Sos.,M.Ap.NIDN : 0029087208Jabatan Fungsional : -Program studi : Administrasi PublikNomor Hp : 05624274120Alamat sure (e-mail) : [email protected] Peneliti (1)

    a. Nama lengkap : Cynthia M Siwi., S.Sos, M.APb. NIDN :c. Perguruan Tinggi : Universitas Terbuka

    Anggota Peneliti (2)a. Nama lengkap : Benny Sigiro., S.A.P. MPAb. NIDN : 0026038402c. Perguruan Tinggi : Universitas Terbuka

    Lama Penelitian Keseluruhan : 1 TahunBiaya Penelitian keseluruhan : 20 JutaBiaya Tahun Berjalan : Diusulkan ke UT 20.000.000 (dua puluh juta rupiah)

    Tangerang Selatan, Desember 2015

    Ketua Peneliti,

    Bambang Agus DianaNIP.197208292006041001

    MenyetujuiKetua Lembaga Penelitian,

    Ir. Kristanti Ambar Puspitasari, M.Ed., Ph.DNIP. 19610212 198603 2 001

  • 3

    DAFTAR ISI

    Daftar Isi ....................................................................................................................... 1

    BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 3

    A. Latar belakang Masalah ......................................................................................... 3

    B. Perumusan masalah.................................................................................................. 7

    C. Tujuan...................................................................................................................... 8

    D. Manfaat ................................................................................................................... 8

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 10

    A.Konsep Layanan Kualitas ....................................................................................... 10

    B.Konsep Layanan Akademik ..................................................................................... 16

    C. Konsep Kemampuan Kerja ..................................................................................... 17

    D. Konsep Motivasi Kerja .......................................................................................... 28

    E. Pengaruh Motivasi Kerja dengan Kualitas Pelayanan Akademik Mahasiswa ........ 30

    F. Kerangka Pemikiran Teori....................................................................................... 33

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................... .37

    A. Desain Penelitian ..................................................................................................... 37

    B. Lokasi Penelitian ...................................................................................................... 37

    C. Populasi dan sample................................................................................................. 37

    D. Pengembangan Instrumen ........................................................................................ 37

    E. Prosedur Pengumpulan Data .................................................................................... 38

    F. Rencana Analisis Data............................................................................................... 38

    BAB IV PEMBAHASAN

    1. Deskripsi layanan Registrasi...................................................................... 40

    2. Validitas dan Reliabilitas Instrumen.................................................... 43

    DAFTAR TABEL

    1.Tabel 1. Deskripsi Angket Layana gistrasiMahasasiswaPendas....................................43

    2 Tabel 2.Deskripsi Angket Layanan Registrasi Mahasasiswa Non Pendas ..................44

    3 Tabel 2.Deskripsi Angket Layanan Registrasi Mahasasiswa Non Pendas ..................45

    4, tabel 4 validitas angket layanan mahasiswa non pendas..............................................45

  • 4

    Daftar tabel responden Pendas

    5 Tabel 5 tanggapan responden tentang informasi layanan regsitrasi..............................47

    6. Tabel 6 tanggapan responden tentang ketersediaan formulir registrasi ........................47

    7. Tabel 7 tanggapan responden tentang kecepatan dalam meperoleh informasi .............48

    8 Tabel 8 tanggapan responden tentang ketepatan data registrasi pada Kartu Ujian........48

    9 Tabel 9 tanggapan responden tentang ketepatan identitas pada Daftar Nilai ujian .......49

    10 Tabel 10 tanggapan responden terhadap kepedulian petugas registrasi.......................49

    11 Tabel 11 tanggapan Responden tentang kecepatan layanan registrasi.........................50

    12 Tabel 12 tanggapan responden tentang kemudahan dalam pembayaran SPP..............50

    13 Tabel 13 tanggapan responden tentang ketepatan data registrasi pada lembar informasi

    pembayaran (kode mk, nama mata kuliah dan besaran uang kuliah yang

    disetor)........................................................................................................................ 51

    14 Tabel 14 tanggapan responden tentang kemudahan memperoleh katalog baru...........51

    Tabel tanggapan mahasiswa Non Pendas.

    15 Tabel 15 tanggapan responden tentang informasi layanan regsitrasi..........................52

    16. Tabel 1 6 tanggapan responden tentang ketersediaan formulir registrasi ...................52

    17. Tabel 17 tanggapan responden tentang kecepatan dalam meperoleh informasi .........53

    18 Tabel 18 tanggapan responden tentang ketepatan data registrasi pada Kartu

    Ujian............................................................................................................................53

    19 Tabel 19 tanggapan responden tentang ketepatan identitas pada Daftar Nilai

    ujian.............................................................................................................................54

    20 Tabel 20 tanggapan responden terhadap kepedulian petugas registrasi.......................54

    21 Tabel 21 tanggapan Responden tentang kecepatan layanan registrasi.........................54

    22 Tabel 22 tanggapan responden tentang kemudahan dalam pembayaran SPP..............55

    23 Tabel 23 tanggapan responden tentang ketepatan data registrasi pada lembar

    informasi pembayaran (kode mk, nama mata kuliah dan besaran uang kuliah

    yang disetor)................................................................................................................55

    24. Tabel 24 tanggapan responden tentang kemudahan memperoleh katalog baru..........56

    25. Tabel 25 persentase Rata-rata tingkat kepuasan Mahasiswa Pendas dan Non

    Pendas terhadap layanan registrasi di UPBJJ UT manado .........................................57

  • 5

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Pelayanan merupakan suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi

    dalam interaksi langsung antara mahasiswa dengan pegawai pada bagian akademik

    UPBJJ-UT Manado, dan menyediakan informasi kepada mahasiswa. Pelayanan

    sebagai usaha melayani kebutuhan mahasiswa agar proses belajar mengajar

    berjalan dengan baik, sedangkan melayani adalah membantu menyiapkan

    (mengurus) apa yang diperlukan oleh mahasiswa

    Mahasiswa merupakan salah satu bagian dari sumber daya manusia yang

    ada di Indonesia dan sekaligus merupakan aset bangsa yang kelak akan menjadi

    generasi penerus dalam membangun bangsa. Di sisi lain, mahasiswa merupakan

    insan yang memiliki berbagai dimensi yaitu sebagai bagian dari civitas akademika

    dan bagian dari generasi muda yang terlatih sebagai pelaku sejarah yang ikut

    berperan dan menentukan sejarah perkembangan bangsa Indonesia.

    Mahasiswa sebagai generasi muda yang setidaknya mempunyai dua kedudukan

    yang penting di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pertama, mengingat

    mahasiswa merupakan aset nasional dan sumber daya insani yang strategis maka

    perlu diberi peluang dan kesempatan seluas-luasnya untuk mengaktualisasikan diri

    secara utuh dan bertanggung jawab. Sebagai civitas akademika dalam rangka

    pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dan sekaligus merupakan

    mitra dosen dalam proses belajar mengajar yang dialogis.

    Dalam proses pengembangan diri mahasiswa, para pembimbing

    kemahasiswaan senantiasa menunjukkan sikap ulur tangan dan sedikit mungkin

    campur tangan. Demikian pula dalam menata organisasi mahasiswa di perguruan

    tinggi senantiasa berpegang pada prinsip “ dari, oleh dan untuk mahasiswa”.

    Sebagai unsur terpelajar dari generasi muda, mahasiswa diharapkan senantiasa

    peka terhadap masalah yang berkembang di tengah-tengah masyarakat dan diberi

    peluang untuk turut serta dalam pembangunan nasional. Adanya kerja sama dan

  • 6

    komunikasi dua arah antara mahasiswa dan staf pegawai dapat lebih

    mempermudah adanya suatu hubungan yang sejalan seperti pelayanan kepada

    mahasiswa yang baik. Sebagai warga negara yang telah dewasa mahasiswa

    memilki hak dan kewajiban yang sama dengan warga negara yang lainnya.

    Dalam catatan sejarah, bangsa Indonesia memperlihatkan pada kita bahwa

    sebagai generasi muda intelektual lebih maju. Kedudukan ini memberikan

    mahasiswa dalam posisi penting dan terhormat di dalam kehidupan masyarakat,

    sebab bagaimana pun juga mahasiswa sebagai mahluk yang terpelajar dan

    diharapkan mampu memberikan sumbangsih yang nyata sesuai dengan

    kemampuan akademisnya. Kedudukan yang kedua, yaitu mahasiswa sebagai agent

    of change yang mana menjadi kunci pokok dalam pelaksanaan pengawasan

    kegiatan roda pemerintahan. Kedudukan yang kedua ini menempatkan mahasiswa

    sebagai bagian dari proses perubahan dan stabilitator sosial suatu wilayah dimana

    dia berada. Mahasiswa adalah agent of change yang merupakan salah satu kunci

    dari pola kehidupan suatu masyarakat.

    Saat ini pelayanan dalam berbagai bidang kebutuhan publik sedang

    menjadi soroton yang serius dari masyarakat dan pemerintah, baik dari layanan

    yang sifatnya adminitratif maupun layanan jasa, karena dalam hal ini masih

    banyaknya pelayanan pelayanan yang dirasakan masyarakat masih sangat kurang

    memuaskan, seperti pelayanan-pelayanan publik bidang administratif masyarakat,

    layanan kesehatan, jasa dan lain lain.

    UPBJJ-Universitas Terbuka Manado merupakan salah satu lembaga

    Pendidikan Tinggi Negeri yang selalu melayani mahasiswa secara akademik.

    Pelayanan akademik pada UPBJJ-UT Manado akan selalu terus ditingkatkan

    dalam berbagai bidang salah satu nya adalah layanan pada Bidang Registrasi,

    tujuanya untuk memberikan kepuasan pada pelanggan dalam hal ini ádalah

    mahasiswa.

    Secara faktual pelayanan dunia pendidikan telah berkembang menjadi

    industri yang berbasis pengembangan mutu pelayanan akademik khususnya pada

    UPBJJ-UT Manado, tanpa basis ini sulit bagi pendidikan di Indonesia untuk

    bersaing dengan pelayanan pada pendidikan luar negeri, di samping itu dengan

    mengglobalnya peningkatan pendidikan di Indonesia, sektor pelayanan akademik

  • 7

    di Indonesia harus lebih ditingkatkan dalam menunjang menciptakan sumber daya

    manusia yang handal dan dapat bersaing dengan negara luar.

    a. Layanan Informasi

    Secara garis besar layanan informasi dapat dikelompokan ke dalam dua bagian

    yakni informasi umum yang berkaitan dengan informasi-informasi seputar

    pendidikan di Universitas Terbuka dan Layanan fasilitas yang terkait dengan

    individu seseorang mahasiswa yang dapat di akses pada situs UT.

    b. Layanan Bantuan Belajar

    Layanan bantuan belajar meliputi penyediaan bahan ajar suplemen dan tutorial.

    Bahan ajar dan Suplemen adalah bahan ajar tambahan yang bertujuan antara lain

    untuk memperjelas materi dari modul yang sulit dipahami, memperbaiki materi

    yang kadaluarsa dari bahan ajar cetak yang belum sempat direvisi dan

    memperkaya sumber bacaan. Bahan ajar UT dan Suplemen dapat di akses di

    website UT.

    Tutorial di UT diselenggarakan dalam beberapa model yaitu :

    a. Tutorial tatap muka

    b. Tutorial Online atau tutorial elektronik yang dapat diakses melalui menú

    pada situs UT. Tutorial video dengan teknologi streaming video melalui

    jeringan Internet. Melalui layanan ini mahasiswa dapat menyaksikan hasil

    rekaman tutorial yang dahulu pernah disiarkan melalui TVRI/TPI

    c. Tutorial melalui siaran televisi

    d. Tutorial melalui siaran radio

    e. Tutorial melalui Kaset/CD yang biasanya terdapat pada modul-modul

    tertentu.

    c. Bimbingan Akademik

    Layanan Penyuluhan atau Konseling meliputi layanan konsultasi mengenai

    strategi Belajar, cara Belajar, pemilihan program studi, pemilihan mata kuliah,

    dan konsultasi tentang TAP.

  • 8

    c. . Layanan Registrasi dan Ujian

    Pada layanan ini meliputi pelayanan yang menyangkut masalah informasi

    seputar administrasi registrasi pertama maupun registrasi ulang bagi mahasiswa

    lama, serta pelayanan yang menyangkut permasalahan dalam seputar kasus-

    kasus ujian dan kasus nilai mahasiswa yang tidak keluar.

    Tinggi rendahnya kemampuan, Keterampilan Sumber Daya Manusia pada

    petugas layanan Regsitrasi UPBJJ-UT Manado dapat diukur dari sejauhmana

    proses layanan yang diberikan, serta salah satunya akurasi data pada Identitas

    pribadi mahasiswa, dengan layanan yang baik, dapat mewujudkan pelanggan

    mahasiswa dinamis dalam menyelesaikan studinya pada UPBJJ-UT Manado

    Baik buruknya pelayanan akademik kemahasiswaan Bidang Registrasi

    pada UPBJJ-UT Manado tentunya akan berdampak kepada masalah benar atau

    salahnya data pribadi mahasiswa, baik registrasi Mata Kuliah maupun Regsitrasi

    data pribadi, karena jika ada kesalahan data registrasi maka dapat berpengaruh

    kepada data mahasiswa yang lainnya, salah satunya data di KTPU. Jika pelayanan

    registrasi telah sesuai dengan yang diharapkan, maka Kualitas Sumber Daya

    Manusia para Petugas Layanan registrasi dapat dijadikan sebagai tolak ukur

    keberhasilan sumber daya manusia khususnya dalam memberikan layanan

    bidang Registrasi.

    Namun berdasarkan hasil layanan registrasi yang dilakukan para

    petugas ditemukan masih adanya pegawai yang kurang teliti dalam pengisian data

    registrasi baik data pribadi maupun data Registrasi mata kuliah, serta kurangnya

    peran petugas Regsitrasi terhadap penyiapan katalog/kalender akademik, seperti

    pengamatan dan temuan dilapangan antara lain :

    Masih adanya pengaduan dari mahasiswa pada saat ujian dilokasi

    Kotamobagu mengenai perbedaan tanggal lahir pada Kartu Tanda Peserta Ujian

    (KTPU) dengan tanggal lahir pada data yang ada di mahasiswa. Hal tersebut

    mengakibatkan mahasiswa merasa was-was dan tidak nyaman, selain itu, jika

    pengisian data tanggal lahir dilakukan pada LJU manual pada saat ujian, sesuai

    dengan data tanggal lahir yang dimiliki mahasiswa, dan mahasiswa tersebut tidak

    menyesuaikan dengan data yang teregistrasi di universitas terbuka, maka

    kemungkinan besar nilai ujian tidak keluar, sehingga dapat merugikan mahasiswa.

  • 9

    Selain itu di Pokjar Tahuna pada saat di lokasi ujian, masih adanya

    keluhan data registrasi Mata Kuliah tidak keluar di KTPU, dengan keterangan

    kurang uang, padahal pada saat pembayaran mata kuliah yang dikontrak

    mahasiswa telah membayar jumlah uang sesuai dengan Lembar Informasi

    Pembayaran (LIP), namun saat mendapatkan KTPU dinyatakan pembayaran

    kurang uang sehingga Mata Kuliah tersebut tidak tertera pada KTPU, yang

    akibatnya mahasiswa tersebut tidak bisa mengikuti Ujian salah satu mata kuliah

    yang diregistrasikan sesuai LIP.

    Selain itu pada penyiapan katalog dan Kalender akademik baru, petugas

    Registrasi sering kelimpungan mencari katalog/kalender baru ke meja pegawai

    lainnya, saat mahasiswa menanyakan atau meminta katalog/kalender akademik,

    dikarenakan persediaan katalog/kalender habis, hal tersebut dimungkinkan

    kurangnya komunikasi antara petugas Regsitrasi dengan petugas di Bahan ajar

    mengenai persiapan dan jumlah perkiraan katalog yang dibutuhkan, sehingga

    persediaan katalog di awal tahun sering tidak mencukupi. Oleh karena itu peran

    aktif dan informasi petugas bagian layanan Registrasi mengenai ketersediaan

    jumlah katalog serta memberi masukan mengenai jumlah yang akan diminta ke

    UT Pusat sangat diperlukan oleh petugas di layanan Bahan Ajar, UPBJJ-UT

    Manado, sehingga ketersediaan katalog baru di awal tahun dapat mencukupi.

    Melihat pada kondisi demikian, layanan Regsitrasi pada UPBJJ-UT

    Manado belum sepenuhnya dapat berjalan dengan baik, sehingga pimpinan

    UPBJJ-UT Manado perlu memberikan arahan upaya peningkatan serta bimbingan

    lebih lanjut terhadap petugas Layanan Registrasi dalam meningkatkan Kualitas

    layanan. Komunikasi antar pegawai, komunikasi dengan mahasiswa, ide

    pemikiran, pengembangan kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya, perlu

    ditingkatkan guna meningkatkan layanan yang lebih baik.

    B. Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dikemukakan

    perumusan masalah dalam penelitan ini sebagai berikut :.“Bagaimanakah Kinerja

    petugas layanan registrasi terhadap hasil layanan Registrasi Mahasiswa di UPBJJ-UT

    Manado.

  • 10

    C. Tujuan

    Berdasarkan paparan tersebut di atas maka maksud dari penelitian ini bertujuan:

    1. Menganalisis kinerja pegawai terhadap kualitas pelayanan Registrasi

    akademik mahasiswa.

    2. Menganalisis pelayanan registrasi terhadap kepuasan hasil layanan

    Registrasi mahasiswa.

    3. Menganalisis kinerja petugas layanan melalui kemampuan kerja terhadap

    hasil layanan registrasi akademik.

    d. Manfaat

    Sedangkan manfaat dari penelitian ini baik secara teoritis maupun secara praktis,

    yaitu:

    1. Manfaat secara teoritis

    a. Memperluas wawasan bagi kajian ilmu manajemen dalam

    mengelola manajemen sumber daya manusia sehingga dapat

    dijadikan sebagai rujukan untuk pengembangan penelitian sumber

    daya manusia yang akan datang.

    b. Memberikan konsep baru yang dapat dijadikan kajian ilmu

    manajemen yang menyangkut pelayanan termasuk layanan

    Registrasi di UPBJJ UT Manado.

    c. Menambah konsep baru yang dapat dijadikan sebagai bahan

    rujukan penelitian lebih lanjut bagi pengembangan ilmu

    manajemen.

    2. Manfaat secara praktis

    a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pikiran bagi

    pimpinan UPBJJ-UT Manado untuk meningkatkan kualitas

    pelayanan khusus bidang Registrasi melalui peningkatan

    kemampuan pegawai.

    b. Hasil penelitian ini dapat meningkatkan pelayanan prima pada

    UPBJJ-UT Manado dan perubahan sikap kerja pegawai serta cepat

    tanggap dalam memberikan palayanan akademik khusunya bidang

  • 11

    layanan Registrasi yang optimal pada mahasiswa atau yang

    membutuhkan informasi akademik.

    c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tolak ukur kerja

    pegawai pada UPBJJ-UT Manado dalam menyelenggarakan

    pelayanan, khususnya pada Bidang Regeistrasi mahasiswa,

    umumnya layanan akademik lainnya.

  • 12

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Konsep Kualitas Pelayanan

    Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 81

    Tahun 1993 tentang Pedoman Tata Laksana Pelayanan Umum menerangkan

    bahwa pemberian palayanan umum kepada masyarakat merupakan perwujudan

    dari fungsi aparatur negara sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, sehingga

    penyelenggaraan-nya perlu ditingkatkan secara terus menerus sesuai dengan

    sasaran pembangunan. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

    memuat 8 sendi palayan yang harus dapat dilaksanakan oleh instansi atau satuan

    kerja dalam suatu departemen yang berfungsi sebagai unit pelayanan umum.

    Kedelapan sendi termaksud adalah:

    1) Kesederhanaan.

    Kesederhanaan pelayanan berarti bahwa tata cara atau prosedur pelayanan

    umum dapat diterapkan secara lancar,cepat,tidak berbelit-belit mudah

    dipahami, dan mudah dilaksanakan.

    2) Kejelasan dan kepastian.

    Kejelasan dan kepstian dalam arti adanya kejelasan dan kepastian mengenai:

    a) Prosedur atau tata kerja pelayanan.

    b) Persyaratan pelayanan umum,baik teknisi maupun administratif.

    c) Unit kerja dan pejabat yang berwewenang dan bertanggung jawab dalam

    memberikan pelayanan

    d) Rincian biaya atau tarif pelayanan dan tata cara pembayarannya.

  • 13

    e) Jadwal waktu penyelesaian palayanan

    f) Hak dan kewajiban baik bagi pemberi maupun penerima pelayanan

    berdasarkan bukti-bukti penerimaan permohonan atau kelengkapan

    sebagai alat untuk memastikan pemrosesan pelayanan.

    g) Pejabat yang menerima keluhan Mahasiswa/masyarakat.

    3) Keamanan.

    Keamanan dalam arti proses serta hasil pelayanan dapat memberikan

    keamanan dan kenyamanan serta dapat memberikan kepastian terhadap

    pelanggan.

    4) Keterbukaan.

    Keterbukaan dalam arti prosedur atau tata cara, persyaratan, satuan kerja atau

    pejabat penanggung jawab, pemberi pelayanan, waktu penyelesaian dan hal-

    hal lain yang berkaitan dengan proses pelayanan akademik, wajib

    diinformasikan secara terbuka agar mudah diketahui dan dipahami oleh

    mahasiswa khususnya, baik diminta maupun tidak diminta.

    5) Efisiensi.

    Efisiensi dalam arti:

    a) Persyaratan pelayanan hanya dibatasi pada hal-hal yang berkaitan langsung

    dengan pencapaian sasaran pelayanan dengan tetap memperhatikan

    keterpaduan antara persyaratan dengan hasil pelayanan yang diberikan.

    b) Dicegah hanya pengulangan pemenuhan kelengkapan persyaratan dalam hal

    proses pelayanannya mempersyaratkan kelengkapan persyaratan.

  • 14

    6) Keadilan yang Merata.

    Keadilan yang merata dalam arti cakupan atau jangkauan pelayanan harus

    diusahakan seluas mungkin dengan distribusi yang merata dan diperlaku akan

    secara adil.

    7) Ketepatan Waktu.

    Ketepatan waktu, dalam arti pelaksanaan pelayanan dapat diselesaikan dalam

    kurun waktu yang telah ditetapkan. Pelayanan secara umum diharapkan

    diantaranya terdiri dari :

    a) Mudah dalam pengurusan bagi yang berkepentingan,

    b) Mendapatkan pelayanan yang wajar,

    c) Mendapat perlakuan yang sama tanpa pilih kasih,

    d) Mendapat perlakuan yang jujur dan terus terang.

    Pelayanan yang baik dan memuaskan akan berdampak positif bagi

    mahasiswa, antara lain :

    a) Lembaga itu sendiri dalam hal ini adalah UPBJJ-UT Manado

    b) Mahasiswa patuh terhadap aturan layanan,

    c) Pribadi orang yang memberikan layanan secara khusunya.

    d) Menimbulkan peningkatan dan pengembangan dalam didalam karier

    pegawai itu sendiri..

    Jadi, dapat disimpulkan bahwa pelayanan akan dapat terlaksana dengan

    baik dan memuaskan apabila dapat didukung oleh beberapa faktor, antara lain

    kesadaran pimpinan dan pelaksanaan tugas pegawai yang mantap, adanya aturan

    yang memadai, organisasi dengan mekanisasi sistem yang dinamis, pendapatan

    pegawai cukup untuk memenuhi hidup minimum, kemampuan yang dipertanggung

  • 15

    jawabkan, dan tersedianya sarana pelayanan sesuai dengan jenis dan bentuk tugas

    atau pekerjaan pelayanan.

    Kualitas, mengandung banyak inti dan makna, yang dijabarkan oleh

    beberapa pakar. Berikut ini beberapa pengertian yang disampaikan oleh Tjiptono

    (1997:2) antara lain sebagai berikut :

    a) Kesesuaian dengan persyaratan atau tuntutan,

    b) Kecocokan untuk pemakaian,

    c) Perbaikan atau penyempurnann berkelanjutan,

    d) Bebas dari kerusakan atau cacat,

    e) Pemenuhan kebutuhan pelanggan semenjak awal dan setiap saat,

    f) Melakukan segala sesuatu secara benar semenjak awal, dan

    g) Sesuatu yang bisa membahagiakan pelanggan.

    Kualitas pelayanan pada dasarnya mengacu kepada pengertian pokok yaitu:

    a) Kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan

    langsung maupun keistimewaan atraktif yang memenuhi keinginan

    pelanggan dan dengan demikian memberikan kepuasan atas

    penggunaan produk ini,

    b) Kualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau

    kerusakan. Gasperz,(1995:5).

    Dalam rangka menyiapkan suatu pelayanan berkualitas sesuai dengan

    harapan perlu berdasarkan pada sistem kualitas yang dimiliki ciri atau karakteristik

    tertentu. Suatu masyarakat pelanggan, akan selalu bertitik tolak kepada pelayanan,

  • 16

    sehingga pelayanan yang diberikan dapat memenuhi harapan pelangganh dalam

    hal ini mahasiswa.

    Tolok ukur kualitas pelayanan perlu dibuat agar pegawai bisa mengukur

    dirinya dalam menjalankan pekerjaan, hal ini didukung oleh R. Zethal (1990:21-

    22) yang menyatakan bahwa tolak ukur kualitas pelayanan dapat diukur oleh

    sepuluh dimensi, yaitu :

    a) Tangibles, terdiri dari fasilitas fisik, peralatan, personil dan

    komunikasi.

    b) Reability, terdiri dari kemampuan unit pelayanan dalam menciptakan

    pelayanan yang dijanjikan dengan tepat.

    c) Responsivenes, kemauan untuk membantu konsumen bertanggung

    jawab terhadap mutu pelayanan yang diberikan.

    d) Competence, tuntutan dimilikinya pengetahuan dan keterampilan yang

    baik oleh aparatur dalam memberikan pelayanan.

    e) Courtesy, sikap atau perilaku ramah, bersahabat, tanggap terhadap

    keinginan konsumen, serta mau melaksanakan kontak atau hubungan

    pribadi.

    f) Credibility, sikap jujur dalam setiap upaya yang menarik kepercayaan

    masyarakat.

    g) Security, jasa pelayanan yang diberikan harus dijamin bebas dari

    berbagai bahaya dan resiko.

    h) Access, terdapat kemudahan untuk mengadakan kontak dan

    pendekatan.

    i) Communication, kemauan membari layanan untuk mendengarkan

  • 17

    suara, keinginan atau aspirasi pelanggan, sekaligus kesediaan untuk

    selalu menyampaikan informasi baru kepada masyarakat.

    j) Understanding the Customer, melakukan segala usaha untuk

    mengetahui kebutuhan pelanggan.

    Selanjutnya, berdasarkan prinsip untuk menyiapkan suatu kualitas

    pelayanan yang sesuai dengan apa yang diharapkan, perlu adanya dasar untuk

    sistem kualitas yang memiliki ciri atau karakteristik tertentu. Berikut ini, Gaspersz

    (1997:13-14) mengutarakan beberapa dasar sistem kualitas modern yang dicirikan

    oleh lima karakteristik, sebagai berikut :

    a) Sistem kualitas modern berorientasi pada pelanggan,

    b) Sistem kualitas modern dicirikan oleh adanya partisipasi aktif yang

    dipimpin oleh manajemen puncak dalam proses peningkatan kualitas

    secara terus-menerus,

    c) Sistem kualitas modern dicirikan oleh adanya pemahaman dari setiap

    orang terhadap tanggung jawab spesifik untuk kualitas,

    d) Sistem kualitas modern dicirikan oleh adanya aktivitas yang berorientasi

    kepada tindakan pencegahan kerusakan, bukan berfokus pada upaya

    untuk mendeteksi kerusakan saja.,

    e) Sistem kualitas modern dicirikan oleh adanya suatu filosofi yang

    menganggap bahwa kualitas merupakan “jalan hidup”.

    Dengan demikian organisasi yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan

    kepada masyarakat, selalu berfokus kepada pencapaian layanan, sehingga

    pelayanan yang diberikan diharapkan dapat memenuhi keinginan pelanggan.

    Menerapkan prinsip menyiapkan kualitas pelayanan sebaik mungkin, perlu

  • 18

    dilakukan untuk dapat menghasilkan kinerja secara optimal, sehingga kualitas

    pelayanan dapat mengingkat, di mana yang penting untuk dilakukan adalah

    kemampuan membentuk layanan yang dijanjikan secara tepat dan memiliki rasa

    tanggung jawab terhadap mutu pelayanan serta perhatian pada pelanggan.

    Disamping untuk mewujudkan kualitas pelayanan yang didasarkan pada sistem

    kualitas memiliki cara atau karakteristik tertentu, antara lain dicirikan oleh adanya

    partisipasi aktif yang dipimpin oleh manajemen puncak dalam proses peningkatan

    kualitas secara terus-menerus.

    B. Konsep Pelayanan Akademik

    Menurut Lauden (1996), dalam iklim persaingan yang semakin ketat

    dewasa ini maka pelayanan yang prima adalah jawaban yang memberikan rasa

    puas bagi konsumen. Betapa pentingnya pelayanan ini sehingga banyak

    dibicarakan dan selalu mendapatkan perhatian yang besar baik dari masyarakat

    maupun dalam kaitan dengan pokok usaha kegiatan organisasi/perusahaan.

    Selanjutnya menurut Paul dan Maulana (1993) pelayanan yang baik adalah

    pelayanan yang mengutamakan keinginan konsumen dengan memper-timbangkan

    kualitas pelayanan yang meliputi:

    a) Harga jual pelayanan yang diberikan

    b) Garansi pelayanan

    Menurut Johanes (1998), pelayanan didefinisikan sebagai suatu bentuk aksi

    individu ataupun organisasi terhadap individu/organisasi lainnya yang ditujukan

    untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan yang diharapkan.

    Kotler (1992) menggambarkan tiga langkah yang perlu diambil perusahaan

    untuk menjaga pengendalian terhadap kualitas jasa yang diberikan. Langkah

  • 19

    pertama yakni investasi dalam seleksi dan pelatihan pelatihan karyawan, agar

    seorang pelanggan dapat menemukan karyawan yang sama dalam hal keramahan

    dan penuh pertolongan dan perhatian.

    Langkah kedua menstandarisasikan proses pelaksanaan pelayanan di

    seluruh organisasi. Hal ini dibantu dengan mempersiapkan rencana pelayanan

    yang menggambarkan proses dan peristiwa layanan dalam sebuah bagan arus

    dengan tujuan untuk mengenali kemungkinan titik kegagalan dalam pemberian

    layanan. Langkah ketiga memonitor kepuasan pelanggan lewat sistem saran dan

    keluhan survei pelanggan yang kurang mampu dapat dideteksi dan diperbaiki.

    Pelayanan dikatakan oleh Kusdedi (1992) sebagai suatu tindakan atau

    perbuatan dan perlakuan atau cara melayani orang lain untuk memenuhi apa yang

    menjadi kebutuhan dan keinginannya dimana pelayanan yang baik adalah

    pelayanan yang tepat dan cepat, produk diserahkan tanpa cacat sehingga konsumen

    akan benar-benar merasa puas, atau dengan kata lain kepuasan konsumen tercapai

    dimana dalam hal ini perusahaan perlu mengukur kepuasan secara teratur.

    Perusahaan/ lembaga juga perlu mencari tahu faktor-faktor utama dalam kepuasan

    atau dapat menggunakannya untuk meningkatkan pelayanannya dimasa yang akan

    datang.

    C. Konsep Kemampuan Kerja

    Faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai selain faktor pendidikan juga

    adalah faktor semangat kerja, kesehatan, selain itu tekanan dalam pekerjaan akan

    mempengaruhi kepada situasi atau psikologis kondisi kerja seseorang, jika

    sesorang pegawai mengalami tekanan dalam pekerjaan maka pikiran dan

  • 20

    konsentrasi pegawai akan menjadi tidak fokus terhadap pekerjaannya sehingga

    akan mengganggu terhadap apa yang akan dikerjakannya.

    Seorang pegawai yang memiliki pendidikan dan pelatihan yang memadai

    untuk melaksanakan tugas jabatannya, maka ia akan terampil dalam mengerjakan

    pekerjaan sehari-hari, dan ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan.

    Oleh karena itu, maka tempatkanlah dia pada pekerjaan yang sesuai dengan

    keahliannya (the right man in the right place, the right man on the right job).

    Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa, motivasi dan kemampuan

    adalah unsur-unsur yang berfungsi membentuk kinerja seseorang dalam

    menjalankan pekerjaannya atau tugasnya, juga tanpa terkecuali dengan kinerja

    pegawai. Untuk kepentingan pendekatan dalam penelitian ini, selanjutnya teori

    tersebut akan diaplikasikan dengan menggunakan sumber rujukan yang telah

    dimodifikasi sesuai dengan fokus permasalahan yang akan dikaji. Untuk

    memudahkan pemahaman terhadap uraian tentang kemampuan pegawai dalam

    melaksanakan tugas dan fungsinya, akan diuraikan tentang pengertian kemampuan

    pegawai, ciri-ciri pegawai yang memiliki kemampuan, faktor-faktor yang

    mempengaruhi kemampuan, indikator-indikator kemampuan dan hubungan

    Kinerja terhadap kualitas pelayanan registrasi pada UPBJJ-UT Manado

    1. Pengertian Kemampuan

    Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996:623) pengertian mampu adalah

    kesanggupan atau kecakapan, sedangkan kemampuan berarti seseorang yang

    memiliki kecakapan atau kesanggupan untuk mengerjakan sesuatu yang

    diwujudkan melalui tindakannya untuk meningkatkan produktivitas kerja.

    Pengertian kemampuan identik dengan pengertian kreativitas, telah banyak

  • 21

    dikemukakan para ahli berdasarkan pandangan yang berbeda, seperti dinyatakan

    oleh Supriadi (1996:16) bahwa “setiap orang memiliki kemampuan kreatif dengan

    tingkat yang berbeda-beda”. Tidak ada orang yang sama sekali tidak memiliki

    kemampuan atau kreativitas, dan yang diperlukan adalah bagaimanakah

    mengembangkan kreativitas (kemampuan) tersebut. Piers (1976:268) me-

    ngemukakan, “All individuals are creative in diverse ways and different degrees”.

    Karya kreatif tidak lahir hanya karena kebetulan, melainkan melalui serangkaian

    proses kreatif yang menuntut kecakapan, keterampilan, dan motivasi yang kuat.

    Ada tiga faktor yang menentukan prestasi kreatif seseorang, yaitu: motivasi atau

    komitmen yang tinggi, keterampilan dalam bidang yang ditekuni, dan kemampuan

    kreatif.

    Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan

    bahwa kemampuan tindakan atau perwujudan untuk melakukan sesuatu dengan

    dilandasi oleh kreativitas kerja pegawai yang optimal.

    2. Ciri-ciri Pegawai yang memiliki kemampuan

    Seseorang dikatakan kreatif apabila memiliki kemampuan yang bisa di-

    pertanggung jawabkan. Hal ini perlu diketahui ciri-ciri orang yang memiliki ke-

    mampuan. Beberapa pendapat para ahli tentang ciri-ciri pegawai yang mampu.

    Cambell yang disadur oleh Mangunhardjana (1986:27-45) menggolong-

    kan ciri-ciri pegawai yang mampu, yaitu ciri-ciri pokok dan yang tergolong kepada

    ciri-ciri yang memungkinkan sebagai berikut.

    a. Ciri-ciri Pokok

    1) Kelincahan mental berpikir dari segala arah, kelincahan mental adalah

  • 22

    kemampuan untuk bermain-main dengan ide-ide atau gagasan-gagasan,

    konsep, kata-kata dan sebagainya. Berpikir dari segala arah (convergent

    thinking) adalah kemampuan untuk melihat masalah atau perkara dari

    berbagai arah, segi dan mengumpulkan berbagai fakta yang penting dan

    mengarahkan fakta itu pada masalah atau perkara yang dihadapi.

    2) Kelincahan mental berpikir ke segala arah, berpikir ke segala arah

    (divergent thinking) adalah kemampuan untuk berpikir dari ide atau

    gagasan, menyebar ke segala arah.

    3) Fleksibilitas konsep, fleksibilitas konsep (conceptual flexibility) adalah

    kemampuan untuk secara spontan mengganti cara memandang,

    pendekatan, kerja yang tidak jalan.

    4) Orisinalitas, orisinalitas (originality) adalah kemampuan untuk menelorkan

    ide, gagasan, pemecahan, cara kerja yang tidak lazim, (meski tidak selalu

    baik), yang jarang, bahkan “mengejutkan”.

    5) Lebih menyukai kompleksitas dari pada simplisitas, orang yang kreatif dan

    mampu itu lebih menyukai kerumitan dari pada kemudahan, dengan

    maksud untuk memperkaya dan memperluas cakrawala berpikir.

    6) Latar belakang yang merangsang, latar belakang yan merangsang

    (stimulating background) adalah lingkungan dan suasana yang mendorong

    untuk mempelajari pengetahuan, melatih kecakapan baru dan untuk

    memiliki sifat-sifat khas mereka; usaha, tenang dalam kegagalan, tidak

    putus asa, disiplin, mencari-cari terus, berprestasi dan gairah dalam hidup.

    7) Kecakapan dalam banyak hal, pada umumnya orang yang memiliki

    kemampuan mempunyai banyak minat dan kecakapan dalam berbagai

  • 23

    bidang (multiple skills).

    b. Ciri yang memungkinkan. Ciri-ciri yang memungkinkan, yang perlu untuk

    mempertahankan gagasan-gagasan kreatif yang sudah dihasilkan, meliputi: (1)

    kekuatan mental atau fisik untuk bekerja keras, (2) berpikir mandiri, (3) pantang

    menyerah, (4) mampu berkomunikasi dengan baik, (5) lebih tertarik pada konsep

    dari pada segi-segi kecil, (6) keingin-tahuan intelektual, (7) kaya humor dan

    fantasi, (8) tidak segera menolak ide atau gagasan baru, (9) arah hidup yang

    mantap.

    Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa orang mampu yaitu

    orang yang memiliki suatu motivasi yang tinggi dalam mengenal masalah-masalah

    yang bernilai. Mereka dapat memusatkan perhatiannya pada suatu masalah secara

    alamiah dan mengaitkannya baik secara sadar atau tidak, untuk memecahkannya.

    Ia menerima ide yang baru, yang muncul dari diri sendiri atau yang dikemukakan

    orang lain. Kemudian mengkombinasikan pikirannya yang matang dengan

    intuisinya secara selektif, sebagai dasar pemecahan yang baik. Ia secara energik

    menterjemahkan idenya melalui tindakan dan mengakibatkan hasil pemecahan

    masalah yang bermanfaat dan berguna bagi masyarakat.

    Beraneka ragam karakteristik di atas, jarang sekali nampak pada seseorang

    secara keseluruhan, akan tetapi orang-orang yang memiliki pengetahuan dan

    kemampuan lebih banyak memiliki ciri-ciri tersebut.

    Berdasarkan karakteristik tersebut, maka pegawai yang memiliki

    kemampuan adalah pegawai yang memiliki rasa ingin tahu yang dimanfaatkan

    semaksimal mungkin; mau bekerja keras; berani mengambil keputusan;

  • 24

    pengetahuan dan kecakapan intelektualnya dimanfaatkan semaksimal mungkin;

    mandiri; dinamis; penuh inovasi dan daya cipta; bersedia menerima informasi;

    menghubung-hubungkan ide dengan pengalaman yang diperoleh dari berbagai

    sumber yang berbeda; cenderung menampilkan berbagai alternatif terhadap subjek

    tertentu.

    a. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan.

    Berdasarkan uraian di atas, bahwa kemampuan seseorang dapat ditumbuh-

    kembangkan melalui suatu proses terhadap beberapa faktor yang dapat

    mempengaruhinya.

    Sahlan (1988:20) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi ke-

    mampuan sebagai berikut:

    1) Faktor Usia

    Plato berpendapat bahwa, “Seseorang pada waktu muda sangat kreatif, namun

    setelah tua kemampuan dan kreativitasnya mengalami kemunduran karena

    dimakan usia. Kadang kemampuan dan bakat seseorang yang begitu jaya

    waktu muda dapat sirna setelah tua. Hal ini disebabkan kehilangan upaya dan

    telah merasa puas dengan keberhasilan yang telah diraihnya”.

    2) Faktor Jenis Kelamin

    Dari laporan penelitian yang dilakukan oleh J.Mac. Ewan dan Petersen, New

    Jersey, hasil penemuannya mengatakan bahwa, “Dalam kelancaran ide, kaum

    wanita lebih unggul 40% dibandingkan dengan kaum lelaki”. Selanjutnya

    Johnson O’Connor Foundation, mengemukakan bahwa,

    “Rata-rata kemampuan dan bakat kreatif kaum wanita 25% lebih unggul

    dibanding dengan kaum pria”.

  • 25

    3) Faktor Usaha

    Faktor usaha dan kemauan keras dari manusia akan menciptakan kreativitas.

    Campbell dalam “Mangunhardjana (1986:56-62) mengemukakan tujuh

    faktor yang menghambat kemampuan, yaitu (1) rasa takut gagal, (2) terlalu sibuk

    dengan tata tertib dan tradisi, (3) gagal melihat kekuatan yang ada, (4) terlalu pasti,

    (5) enggan untuk “bermain-main”, (7) terlalu mengharapkan hadiah.

    Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan,

    diusaha-kan dapat mempertahankan dan meningkatkan faktor-faktor yang men-

    dukung kemampuan kerja pegawai dan berusaha menjauhkan bahkan

    menghilangkan sedapat mungkin faktor-faktor yang dapat menghambat

    kemampuan sehingga kemampuan kerja pegawai dapat berkembang dan kualitas

    pelayanan Registrasi mahasiswa dapat terlayani dengan Baik

    b. Indikator-Indikator kemampuan

    Pendapat Sutermeister (1976:20) ini memandang bahwa kemampuan

    (Ability) dapat dipandang sebagai suatu karakteristik umum dari seseorang yang

    berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diwujudkan melalui

    tindakan. Kemampuan seorang pegawai secara aplikatif indikatornya dapat

    digambarkan sebagai berikut.

    1) Keterampilan menjalankan tugas

    Dalam proses pekerjaan di lapangan akan mengalami hal-hal yang luas dan

    kompleks, sehingga pegawai harus dibekali pengetahuan dan keterampilan

    yang mantap dan handal. Pimpinan yang baik akan memberikan pekerjaan

    dengan sebaik-baiknya di antaranya sebagai berikut:

    a) Meningkatkan partisipasi dalam volume pekerjaan.

  • 26

    b) Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu pegawai terhadap sesuatu

    masalah yang sedang dihadapi atau sedang dibicarakan.

    c) Mengembangkan pola berpikir pegawai dan cara bekerja yang baik.

    d) Menuntun proses berpikir pegawai sebab bekerja yang baik akan

    membantu pimpinan dalam meningkatkan kualitas pelayanan pada

    masyarakat.

    e) Memusatkan perhatian pegawai terhadap masalah-masalah yang sedang

    ditangani di lapangan.

    2) Keterampilan memberikan penguatan (Reinforcement skill)

    Penguatan atau reinforcement adalah segala bentuk respon, apakah bersifat

    verbal (biasa diungkapkan atau diutarakan dengan kata-kata langsung seperti;

    baik pekerjaannya, sukses menjalankan tugas, benar dan sebagainya) maupun

    non verbal (biasanya dilakukan dengan gerak, isyarat, pendekatan dan

    sebagainya), yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku atau

    kebijakan pimpinan terhadap pegawainya, yang bertujuan untuk memberikan

    informasi umpan balik bagi pegawai atas pekerjaannya sebagai suatu tindakan

    dorongan atau koreksi.

    Reinforcement dapat berarti juga respon terhadap suatu tingkah laku yang

    dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.

    Tindakan tersebut dimaksudkan untuk memberikan pelajaran atau

    membesarkan hati pegawai agar mereka lebih giat berpartisipasi dalam

    interaksi melaksanakan pekerjaannya di lapangan.

    Tujuan reinforcement yang diharapkan berpengaruh positif terhadap sikap

    pegawai adalah untuk:

  • 27

    a) Meningkatkan perhatian pegawai terhadap konsentrasi pekerjaan.

    b) Merangsang dan meningkatkan motivasi kerja.

    c) Meningkatkan gairah kerja dan membina tingkah laku pegawai yang

    produktif.

    Berkaitan dengan cara memberikan reinforcement, Usman (1992:75)

    menjelaskan bahwa, ada empat dalam menggunakan penguatan, yakni:

    a) Penguatan kepada pribadi tertentu; penguatan harus jelas kepada siapa

    ditujukan sebab, bila tidak jelas akan tidak efektif. Hal ini dapat dilakukan

    dengan terlebih dahulu menyebutkan nama pegawai.

    b) Penguatan kepada kelompok pegawai; penguatan ini dapat dilakukan

    dengan memberikan penghargaan kepada kelompok pegawai yang dapat

    menyelesaikan tugas.

    c) Pemberian penguatan dengan cara segera; penguatan seharusnya diberikan

    segera setelah munculnya tingkah laku atau respon pegawai yang

    diharapkan. Penguatan yang ditunda pemberiannya, cenderung kurang

    kreatif.

    d) Variasi dalam penggunaan; jenis atau macam penguatan yang digunakan

    hendaknya bervariasi, tidak terbatas pada satu jenis saja karena hal ini akan

    menimbulkan kebosanan dan lama kelamaan akan kurang efektif.

    3). Keterampilan mengadakan variasi (Variation Skill)

    Variasi pemberian rangsangan (motif) pegawai adalah suatu kegiatan

    pimpinan dalam konteks proses interaksi pekerjaan atau tugas di lapangan

    yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan pegawai sehingga dalam situasi

    melaksanakan pekerjaan, pegawai senantiasa menunjukkan disiplin, kejujuran,

  • 28

    tanggung jawab, antusiasme, serta penuh partisipasi. Secara garis besar tujuan

    dan manfaat dari variation skill adalah sebagai berikut:

    a) Menimbulkan dan meningkatkan perhatian pegawai kepada aspek tugas

    dan tanggung jawab yang diembankannya yang relevan dengan tugas dan

    fungsinya.

    b) Memberikan kesempatan bagi berkembangnya bakat dan prakarsa pegawai

    yang ingin mengetahui dan menyelidiki pada pekerjaan atau job yang baru.

    c) Memupuk tingkah laku yang positif terhadap pimpinan dan

    instansi/lembaga dengan berbagai cara pekerjaan yang lebih hidup dan

    bervariasi di lingkungan kerjanya dengan lebih baik.

    d) Memberikan kesempatan kepada pegawai untuk memperoleh cara

    menyerap pengarahan pimpinan yang menjadi tugas dan fungsinya sebagai

    seorang pegawai yang baik.

    Sedangkan keterkaitan dengan prinsip penggunaannya, lebih jauh Usman

    (1992:77) menjelaskan bahwa, ada tiga prinsip penggunaan variation skill yang

    perlu diperhatikan, yakni:

    a) Variasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu yang relevan

    dengan tujuan yang hendaknya dicapai.

    b) Variasi harus digunakan secara lancar dan berkesinambungan sehingga

    tidak akan merusak perhatian pegawai dan tidak mengganggu pekerjaan.

    c) Direncanakan dengan matang dan secara eksplisit dicantumkan dalam

    rencana pekerjaan atau program kerja.

    c.. Pengaruh Kemampuan Pegawai dengan Kualitas Pelayanan akademik

  • 29

    Dari uraian sebelumnya kita tahu bahwa kemampuan kerja berhubungan

    dengan kondisi psikologi seseorang terhadap pekerjaan yang akan dilaksanakan.

    Kondisi ini walaupun sifatnya sangat subjektif karena menyangkut motif individu

    atau perasaan seseorang, artinya seseorang bisa merasakan sesuatu hal yang

    menguntungkan atau tidak memberikan kepuasan sesuai dengan keadaan emosi

    seseorang yang mempersepsi kondisi kerja yang ada.

    Sutermeister (1976:1) mengatakan bahwa: kemampuan adalah faktor

    penting dalam meningkatkan produktivitas kerja, kemampuan berhubungan

    dengan pengetahuan (Knowledge) dan keterampilan (Skill) yang dimiliki

    seseorang. Selanjutnya Davis (1994:235) mengatakan bahwa “Skill is learned. But

    an abilities (for example: to react of quickly) is general characteristic of the

    performer and can be used in a varietyof skill”. Pendapat Bob Davis ini

    menunjukann bahwa keterampilan dan kemampuan adalah dua hal yang saling

    berhubungan dimana kemampuan seseorang dapat dilihat dari keterampilan yang

    diwujudkan melalui tindakannya.

    Dengan demikian secara spesifik atau khusus ability dalam arti kecakapan

    atau kemampuan pegawai akan membentuk profesionalitas pegawai yang

    menunjuk-kan suatu tindakan pekerjaan yang berdampak positif bagi proses kerja

    dan perkembangan pribadi pegawai. Bentuk tindakan tersebut bisa terwujud

    kecakapan dan terampil melayani mahasiswa sesuai tugas dan fungsi masing-

    masing pegawai pada UPBJJ-UT Manado jadi, kemampuan kerja pegawai akan

    mempengaruhi kualitas pelayanan dalam hal ini kualitas layanan akademik.

  • 30

    D. Konsep Motivasi Kerja

    Dalam kehidupan sehari-hari, istilah motivasi memiliki pengertian yang

    beragam baik yang berhubungan dengan perilaku indivudu maupun perilaku

    organisasi. Namun, apapun pengertiannya yang terang motivasi merupakan unsur

    penting dalam diri manusia, yang berperan mewujudkan keberhasilan dalam usaha

    atau pekerjaan manusia. Untuk mempermudah pemahaman tentang motif, motivasi

    dan motivasi kerja, akan dikemukakan pengertian motivasi kerja sebagai berikut:

    Dasar utama pelaksanaan motivasi oleh seseorang pimpinan adalah

    pengetahuan dan perhatian terhadap perilaku manusia yang dipimpinnya sebagai

    suatu faktor penentu keberhasilan yang berarti pula menuntut adanya perhatian

    serius pada semua permasalahan kebutuhan. Seorang pemimpin yang berhasil

    dalam melaksanakan fungsi motivasi adalah pemimpin yang mempunyai

    kemampuan untuk merealisasikan adanya sinkronisasi antara pribadi para anggota

    organisasi dengan tujuan pribadi para anggota organisasi dengan tujuan organisasi

    itu sendiri.

    Motif adalah suatu perangsang keinginan dan daya penggerak kemauan

    bekerja seseorang. Setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai.

    Motif merupakan suatu dorongan kebutuhan dalam diri pegawai yang perlu

    dipenuhi agar pegawai tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.

    Siagian dalam Sedarmayanti (2000:22) mendefinisikan: “Motivasi sebagai

    keseluruhan proses pemberian motif kerja kepada para bawahan sedemikian rupa

    sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi

    dengan efektif dan efisien”.

    Berdasarkan pengertian dari para ahli di atas, maka disimpulkan bahwa

  • 31

    motivasi sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dari dalam diri pegawai

    yang berpengaruh, membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku

    berkaitan dengan lingkungan kerja. Jadi, motivasi adalah dorongan dari diri

    pegawai untuk memenuhi kebutuhan yang stimulasi berorientasi kepada tujuan

    individu dalam mencapai rasa puas, kemudian diimplementasikan kepada orang

    lain untuk memberikan pelayanan yang baik pada masyarakat.

    Pelaksaan prinsip-prinsip motivasi ini adalah upaya untuk membantu

    menggerakkan pegawai supaya dapat menjalankan organisasi dengan

    menggunakan tenaga pegawai untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

    Pada saat pelaksanaan motivasi diperlukan prinsip-prinsip motivasi sebagai

    panduan agar dalam pelaksanaannya diperoleh hasil yang optimal. Yang perlu

    diketahui lebih mendalam adalah mengenai kebutuhan-kebutuhan yang

    dikehendaki pegawai, dengan mengetahui hal ini, pelaksanaan prinsip-prinsip

    mempunyai kecenderungan berhasil.

    Motivasi dapat pula dikatakan sebagai energi untuk membangkitkan

    dorongan dari dalam diri (drive arousal). Hal ini akan lebih jelas dikemukakan

    oleh Robert (1980:295) dalam hubungannya dengan lingkungan kerja

    mengemukakan bahwa “Work motivation is defined as condition which influence

    the arousal, direction, and maintenance of behaviors relevant in work settings”.

    (Artinya motivasi kerja didefinisikan sebagai kondisi yang berpengaruh dan

    membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan

    dengan lingkungan kerja). Selanjutnya motivasi tidak terlepas dari kebutuhan dan

    kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yang

    dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Apabila

  • 32

    kebutuhan pegawai tidak terpenuhi, maka pegawai akan menunjukkan perilaku

    kecewa. Sebaliknya, jika kebutuhannya terpenuhi, maka pegawai tersebut akan

    memperlihatkan perilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa kepuasan

    dirinya.

    Selanjutnya teori motivasi tersebut akan dijadikan sebagai dimensi dalam

    pendamping penelitian ini. Pendapat dari teori motivasi ini bahwa pegawai

    mempunyai cadangan energi potensial. Bagaimana energi dilepaskan dan

    digunakan tergantung pada kekuatan dorongan motivasi seseorang dan situasi serta

    peluang yang tersedia. Energi akan dimanfaatkan oleh pegawai karena didorong

    oleh motif, harapan dan insentif. Supaya lebih jelas dapat dijabarkan sebagai

    berikut.

    a) Motif (Motif) adalah suatu prangsang keinginan (want) dan daya penggerak

    kemauan bekerja seseorang. Setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang

    ingin dicapai.

    b) Harapan (Expectancy) adalah suatu kesempatan yang diberikan terjadi

    karena perilaku untuk tercapainya tujuan.

    c) Insentif (Incentive) yaitu memotivasi (merangsang) bawahan dengan

    memberikan hadiah (imbalan) kepada mereka yang berprestasi di atas

    prestasi standard. Dengan demikian semangat kerja bawahan akan

    meningkat karena umumnya manusia senang menerima yang baik-baik

    saja.

  • 33

    E. Pengaruh Motivasi Kerja dengan Kualitas Pelayanan Registrasi Akademik

    Mahasiswa

    Pegawai pada UPBJJ-UT Manado dalam menjalankan tugas dan fungsinya di

    bidang pelayanan akademik harus dilandasi oleh kesadaran akan tugas, tanggung

    jawab dan timbang rasa yang tinggi agar tugas pelayanan bidang akademik bagi

    mahasiswa dapat terselenggara dengan baik dan memuaskan. Oleh karena itu,

    setiap pimpinan hendaknya memperhatikan kebutuhan staf sebagaimana diuraikan

    dalam teori motivasi. Kebutuhan utama para pegawai harus diperhatikan yang

    meliputi antara lain: Kebutuhan fisik dan kebutuhan kepastian/jaminan bekerja.

    Pemenuhan kebutuhan fisik yang wajar dapat diharapkan pegawai akan

    melaksanakan tugas atau pekerjaan secara baik dan sungguh-sungguh minimal

    tidak melalui sistem pengawasan dan pengaturan disiplin yang berlebihan.

    Sebaliknya jika kebutuhan fisik yang wajar tidak dipenuhi, maka pegawai tersebut

    akan menunjukkan perilaku kecewa dan cenderung pegawai tersebut akan lalai

    dalam menjalan tugasnya dan mencari penghasilan lainnya.

    Kecenderungan ini positif apabila dilakukan di luar lingkungan organisasi

    kerja, tetapi akan menjadi negatif jika dilakukan di dalam pekerjaannya sebagai

    pegawai di luar aturan yang telah ditetapkan yang mengakibatkan terjadinya hal-

    hal yang tidak diinginkan (penyimpangan) dalam melaksanakan tugasnya atau

    pekerjaannya. Terlebih lagi dalam bidang pelayanan akademik bagi mahasiswa

    yang dapat menimbulkan dampak negatif yang sangat luas. Kebutuhan merupakan

    fundamen yang mendasari perilaku pegawai. Sebagai pimpinan tidak mungkin

    memahami perilaku pegawai tanpa mengerti kebutuhannya. Sedangkan kebutuhan

    kepastian atau jaminan bekerja yaitu adanya rasa khawatir atau cemas dalam diri

  • 34

    seorang pegawai akan mendorong orang untuk berbuat sesuatu yang sifatnya

    negatif baik secara sadar maupun tidak. Oleh sebab itu, tugas pimpinan untuk

    senantiasa memperhatikan kebutuhan pegawai akan ketenangan bekerja atas

    faktor-faktor sebagai berikut: (a) status kepegawaian yang jelas dan pasti; (b)

    kesehatan dan keselamatan kerja; (c) adanya jaminan terhadap karier, tanpa rasa

    khawatir akan ketidak jujuran dan ketidak adilan dalam pelaksanaannya; (d)

    mengerti akan akhir masa karier sebagai pegawai dengan hak-haknya yang jelas;

    (e) jaminan atas perlakuan yang adil dan adanya lembaga atau badan yang akan

    menampung segala bentuk keluhan (f) bebas dari ancaman dan tekanan, baik

    secara halus tersembunyi maupun terang-terangan berbagai dalih.

    Jika teori motivasi dipahami dan diterapkan oleh pimpinan UPBJJ-UT

    Manado yang bertugas menyelenggarakan pelayanan akademik kepada

    pegawainya, maka akan menimbulkan gairah kerja dan semangat kerja Pegawai

    UPBJJ-UT Manado berupa produktivitas kerja yang tinggi pada gilirannya akan

    berpengaruh pula terhadap kualitas pelayanan akademik yang prima. Artinya

    pegawai yang mempunyai motivasi tinggi cenderung memiliki prestasi kerja

    tinggi sehingga akan memberikan pelayanan yang baik kepada mahasiswanya.

    F. Kerangka Pemikiran Teoritis

    UPBJJ-Universitas Terbuka Manado adalah sebuah Perguruan Tinggi

    Negeri yang mempunyai berberapa Program Non Pendidikan dasar (Non-Pendas)

    dan Pendidikan Dasar (Pendas), Untuk Non-Pendas terdiri dari Fakultas ilmu

    sosial dan ilmu Politik mempunyai jurusan Ilmu Administrasi, Ilmu Komunikasi,

    dan Sosiologi, Fakultas Ekonomi dengan Jurusan Ekonomi Pembangunan dan

    Jurusan Manajemen, Fakultas MIPA dengan jurusan Matematik, Statistik, dan

  • 35

    Biologi, dan FKIP dengan Jurusan Pendidikan Dasar (PGSD dan PGPAUD),

    Bahasa dan Seni, Pendidikan Matematik dan IPA, pendidikan IPS, untuk Pendas

    S1 PGSD dan PAUD serta Program Pascasarjana, dengan demikian UPBJJ-UT

    Manado setiap saat harus siap melayani berbagai bidang layanan kemahasiswaan.

    Layanan – layanan akademik inilah yang dipergunakan langsung oleh mahasiswa

    untuk mengurus semua kebutuhan akademik yang diperlukan mahasiswa, hal

    inilah yang akan dinilai dan mempunyai akuntabilitas (untung dan rugi).

    Pelayanan akademik dapat ditopang oleh manajemen di tingkat

    Universitas terbuka khususnya di UPBJJ-Manado oleh manajemen fungsional

    dalam hal ini Kepala UPBJJ-UT Manado. Secara garis besar ada beberapa faktor

    utama dalam menunjang manajemen fungsional, yaitu: (1) keuangan, (2)

    sumberdaya manusia, (3) teknologi, (4) pengadaan dan pembelian, (5) akademik,

    (6) sistem informasi dan (7) pemasaran.

    Keadaan ini akan terjadi suatu transisi pandangan menjadi suatu

    perencanaan strategi yang menyerupai perencanaan layanan. Secara diagram

    transisi ini dapat digambarkan sebagai berikut:

    Perencanaan Pelayanan akademik Perencanaan Strategi

    Orientasi Jenis Layanan akademik Orientasi Layanan(akademik)

    Kebutuhan (Need) Permintaan (Demand)

    Trend Layanan akademik Segmen Mahasiswa

    Pengembangan program Manajemen internal

    Kelompok Mahasiswa pelayanan (Customer)

    Dengan transisi ini menyebabkan UPBJJ-UT Manado bisa menjadi lebih

    bernuansa pelayanan akademik yang Prima dengan berbasis pada prinsip-prinsip

  • 36

    manajemen yang dipergunakan oleh Lembaga lembaga akademik lainnya. Transisi

    ini mengakibatkan UPBBJ-UT Manado menjadi lembaga yang mempunyai

    karakter Layanan Prima sekaligus mempunyai karakter menjujung tinggi

    pelayanan kemahasiswaan. Dalam hal ini dikhawatirkan apabila dampak ini tidak

    dikelola secara profesional akan terjadi kesimpangsiuran dan ketidaktepatan pola

    manajemen yang digunakan.

    Masalah kemampuan untuk dapat bersaing adalah alasan dasar utama

    bagi setiap perguruan tinggi untuk mengembangkan pelayanan yang bermutu

    sesuai standar kualitas dan berorientasi kepada kepuasan pelanggan dalam hal ini

    mahasiswa. Pelayanan UPBJJ-UT Manado yang demikian perlu dipadukan

    dengan mengembangkan pelayanan yang efektif dan efisien agar dapat dicapai

    sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, sehingga memungkinkan UPBJJ-UT

    Manado mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya dalam menghasilkan

    produk pelayanan akademik yang bermutu dengan memuaskan pelanggan atau

    mahasiswa khususnya di Wilayah Sulawesi Utara. Dengan demikian tidak

    menutup kemungkinan peningkatan jumlah mahasiswa baik pendas maupun Non

    Pendas akan terus meningkat. Karena dengan mutu layanan yang baik dan

    berkualitas akan menciptakan daya tarik tersendiri baik pada mahasiswa lama

    maupun pada calon-calon mahasiswa baru. Untuk itu perlu adanya suatu analisis

    kinerja petugas layanan dalam hal ini adalah petugas layanan registrasi akademik,

    sejauhmana kekurangan atau kekeliruan hasil layanan registrasi akademik

    mahasiswa tersebut, guna perbaikan lebih lanjut yang pada akhirnya mahasiswa

    memperoleh layanan yang memuaskan.

  • 37

    Gambar 1. Kerangka Berpikir

    Feed back

    G. Hasil pengamatan sementara

    Berdasarkan kerangka pemikiran, maka hasil pengamatan sementara

    mengenai petugas layanan registrasi terhadap hasil layanan sebagai berikut:

    1. Kemampuan Kinerja pegawai mempunyai pengaruh terhadap kualitas

    pelayanan Registrasi Akademik Mahasiswa.

    Tujuan :

    UPBJJ-UT Manadotentang pelayanan

    Registrasi akademik

    Lingkungan Internal :Kesejahteraan sosial danbudaya kerjaEksternal IlmuPengatahuan danTeknologi Komputer

    INPUTPermasalahan :

    Kemampuan,pengetahuan,keterampilan, keadaansarana prasarana,keuangan, teknologi,pengadaan danpembelian peralatanSistem informasi,pemasaran, nilai-nilaidalam pemberianpelayanan kurangoptimal

    Out Put :

    KepuasanMahasiswadenganpelayananRegistrasi

    Kebijakan pimpinanUPBJJ-UT Manado

    Tuntutan mahasiswaakan pelayananRegistrasi yang

    memuaskan

    PROSESKinerja Petugas layanan

    Registrasi1. Kemampuan Pegawai.2. Motivasi kerja Pegawai.

    Kualitas Pelayananakademik :

    1.Tangibles.2. Reliability.3. Responsiveness.4. Compelence.5. Courtesy.6. Credibility.7. Security.8. Access.9. Communications10.Understanding the

    Customer

    OutCome

    Meningkatnyakepuasan

  • 38

    2. Motivasi kerja Pegawai mempunyai pengaruh terhadap kualitas pelayanan

    Akademik mahasiswa

  • 39

    BAB III

    Metode Penelitian

    1.1 Desain Peneletian

    Desain penelitian dalam penelitian ini yaitu strategi untuk mencapai tujuan

    penelitian yang telah ditetapkan yang berperan sebagai penuntun peneliti pada

    seluruh masalah masalah yang akan diteliti oleh peneliti. Jenis penelitian yang

    digunakan adalah Deskriptif analitik yaitu dimana penelitian yang dilakukan

    adalah setelah kejadian berlangsung.

    1.2 Lokasi

    Adalah tempat yang akan dijadikan untuk pengambilan data

    mahasiswa, yaitu Kelompok belajar Mahasiswa , serta mahasiswa yang

    datang ke kantor UPBJJ UT Manado.

    1.3 Populasi dan Sampel

    Populasi adalah Keseluruhan subjek yang akan di teliti, dari sejumlah subjek

    yang ada. Populasi dalam penelitian ini adalah sejumlah mahasiswa yang

    terlibat dalam Layanan Non Pendas dan Pendas pada UPBJJ-UT Manado.

    dimana yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sejumlah 118

    mahasiswa Pendas dan 173 mahasiswa non Pendas, dari jumlah keseluruhan

    mahasiswa aktif yaitu 1184 mahasiswa Pendas dan 1739 mahasiswa Non

    pendas

    Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang akan di teliti yang

    dianggap mewakili seluruh populasi yaitu sejumlah mahasiswa yang datang ke

    UPBJJ-UT Manado.

  • 40

    1.4 Pengembangan Instrumen

    Dalam pengembangan instrument penelitian tentunya akan disesuaikan dengan

    variable yang akan diteliti, sesudah itu barulah akan di kembangkan prosedur

    instrument untuk pengambilan data berupa alat atau bahan yang akan di

    gunakan. Namun dalam hal ini instrumen yang mudah di gunakan untuk

    pengambilan data adalah Angket dan wawancara.

    Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang sudah disediakan

    jawabannya, yang di gunakan untuk memperoleh informasi dari sejumlah

    responden. Dan untuk pembuatan angket ini harus mengacu kepada bidang

    permasalahan.

    Wawancara adalah berupa tanya jawab secara langsung dengan sejumlah

    responden atau mahasiswa untuk memperoleh data tanpa melalui pihak

    kedua.

    Begitu pula dalam penelitian ini akan menggunakan angket dan wawancara

    sebagai media pengambilan data, dimana mahasiswa yang di jadikan sampel

    akan di bagi angket dan wawancara secara langsung, guna memperoleh data

    dan informasi.

    1.5 Prosedur Pengumpulan data

    Pengumpulan data akan dilakukan melalui dua cara yaitu :

    1. Dengan angket yaitu peneliti sudah menyiapkan lembar pertanyaan

    tertulis dengan pertanyaan sesuai dengan masalah yang akan di

    sebarkan ke sejumlah populasi mahasiswa yang akan di ambil data

    informasinya, yaitu mahasiswa Non Pendas dan Pendas

  • 41

    2. Wawancara yaitu peneliti mengadakan tanya jawab secara langsung

    dengan mahasiswa atau pihak yang akan di teliti dan berkaitan dengan

    permasalahan yang ada.

    1.6 Rencana Analisis Data

    Rencana pengolahan analisis data yaitu dengan menggunakan deskriptip

    analisis dimana, data disajikan dalam bentuk tabel data yang berisi frekuensi,

    dan kemudian dihitung mean, median, modus, persentase, standar deviasi atau

    lainnya. Apabila penelitian yang dilakukan hanya berhenti pada penjelasan

    masalah dan upaya pemecahan masalah yang telah dilakukan (untuk

    meningkatkan mutu pelayanan), maka setelah disajikan data hasil wawancara,

    angket,dan pengamatan, maka selanjutnya dianalisis atau dibahas dan diberi

    makna atas data yang disajikan tersebut.

  • 42

    BAB IV

    Pembahasan Hasil Penelitian

    1.1 Deskripsi Layanan Registrasi

    Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kinerja petugas layanan registrasi

    terhadap hasil layanan Registrasi Mahasiswa di UPBJJ-UT Manado.

    Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini diperoleh kinerja

    petugas layanan registrasi terhadap hasil layanan Registrasi Mahasiswa di UPBJJ-UT

    Manado mendapatkan hasil sangat memuaskan. Hal tersebut didasarkan atas:

    1. Hampir seluruh hasil analisis item yang diisi oleh responden

    menunjukan tingkat kepuasan yang tinggi terhadap pelayanan petugas

    layanan registrasi.

    2. Tingkat kepuasan mahasiswa pendas dan non pendas terhadap

    pelayanan petugas layanan registrasi mencapai 95,67% yang

    menunjukan kepuasan yang sangat tinggi, dengan tingket

    ketidakpuasan hanya mencapai 4,33 %.

    3. Masih adanya beberapa responden yang merasa belum terpuaskan

    dengan penyediaan katalog terbitan baru, karena sering habisnya

    persediaan katalog tersebut, akibat prediksi jumlah mahasiswa baru

    dengan yang lama kadang tidak akurat, sehingga jumlah permintaan

    katalog ke UT pusat, di sesuaikan dengan jumlah prediksi mahasiswa

    baru saja, padahal kebutuhan katalog tidak hanya untuk calon

    mahasiswa baru saja tetapi mahasiswa lama juga membutuhkannya.

  • 43

    Berikut adalah analisis dari hasil angket mahasiswa dan wawancara dengan

    koordiantor registrasi dan ujian serta para petugas layanan registrasi UPBJJ –UT

    Manado.

    Tabel 4.1

    Deskripsi Angket Layanan Registrasi Mahasasiswa Pendas

    Statistics

    Layanan

    Registras

    i 1

    Layanan

    Registras

    i 2

    Layanan

    Registras

    i 3

    Layanan

    Registras

    i 4

    Layanan

    Registras

    i 5

    Layanan

    Registras

    i 6

    Layanan

    Registras

    i 7

    Layanan

    Registras

    i 8

    Layanan

    Registras

    i 9

    Layanan

    Registras

    i 10

    N Valid 118 118 117 116 118 118 117 115 117 107

    Missin

    g

    0 0 1 2 0 0 1 3 1 11

    Mean 3.5508 3.5508 3.5214 3.6293 3.5847 3.4322 3.3675 3.4174 3.5983 3.1963

    Std. Error of Mean .05049 .05049 .05235 .05127 .05153 .05174 .05092 .05381 .05014 .07082

    Median 4.0000 4.0000 4.0000 4.0000 4.0000 3.0000 3.0000 3.0000 4.0000 3.0000

    Mode 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00

    Std. Deviation .54846 .54846 .56627 .55215 .55970 .56203 .55083 .57709 .54234 .73252

    Variance .301 .301 .321 .305 .313 .316 .303 .333 .294 .537

    Skewness -.995 -.995 -.954 -1.477 -1.234 -.610 -.400 -.646 -1.226 -.472

    Std. Error of

    Skewness

    .223 .223 .224 .225 .223 .223 .224 .226 .224 .234

    Kurtosis 1.860 1.860 1.591 3.054 2.259 1.157 1.214 1.091 2.492 -.492

    Std. Error of Kurtosis .442 .442 .444 .446 .442 .442 .444 .447 .444 .463

    Range 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00

    Minimum 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00

    Maximum 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00

    Sum 419.00 419.00 412.00 421.00 423.00 405.00 394.00 393.00 421.00 342.00

    Percentile

    s

    25 3.0000 3.0000 3.0000 3.0000 3.0000 3.0000 3.0000 3.0000 3.0000 3.0000

    50 4.0000 4.0000 4.0000 4.0000 4.0000 3.0000 3.0000 3.0000 4.0000 3.0000

    75 4.0000 4.0000 4.0000 4.0000 4.0000 4.0000 4.0000 4.0000 4.0000 4.0000

    Sumber : Hasil Pengolahan data oleh IBM SPSS.

    Berdasarkan hasil analisis deskripsi angket layanan registrasi untuk

    mahasiswa pendas di atas diperoleh nilai mean seluruh item di atas 3.00 yang

    berarti bahwa rata-rata responden menganggap hasil layanan registrasi pada

  • 44

    tingkatan memuaskan sampai sangat memuaskan dengan modus atau nilai yang

    paling banyak muncul adalah 3 untuk 4 item dan nilai 4 untuk 6 item.

    Tabel 4.2

    Deskripsi Angket Layanan Registrasi Mahasasiswa Non Pendas

    Statistics

    Layanan

    Registrasi

    1

    Layanan

    Registrasi

    2

    Layanan

    Registrasi

    3

    Layanan

    Registrasi

    4

    Layanan

    Registrasi

    5

    Layanan

    Registrasi

    6

    Layanan

    Registrasi

    7

    Layanan

    Registrasi

    8

    Layanan

    Registrasi

    9

    Layanan

    Registrasi

    10

    N Valid 173 173 172 172 172 173 173 171 173 169

    Missing 0 0 1 1 1 0 0 2 0 4

    Mean 3.7399 3.7572 3.7616 3.5000 3.4593 3.7341 3.7110 3.6901 3.5202 2.5030

    Std. Error of Mean .03444 .03269 .03258 .03824 .03985 .03369 .03456 .03736 .03897 .05575

    Median 4.0000 4.0000 4.0000 3.5000 3.0000 4.0000 4.0000 4.0000 4.0000 2.0000

    Mode 4.00 4.00 4.00 3.00a 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 2.00

    Std. Deviation .45299 .43000 .42733 .50146 .52267 .44309 .45462 .48853 .51251 .72477

    Variance .205 .185 .183 .251 .273 .196 .207 .239 .263 .525

    Skewness -1.292 -1.210 -1.239 .000 -.084 -1.069 -.939 -1.132 -.213 .227

    Std. Error of

    Skewness

    .185 .185 .185 .185 .185 .185 .185 .186 .185 .187

    Kurtosis .184 -.541 -.471 -2.024 -1.434 -.867 -1.131 -.001 -1.649 -.251

    Std. Error of Kurtosis .367 .367 .368 .368 .368 .367 .367 .369 .367 .371

    Range 2.00 1.00 1.00 1.00 2.00 1.00 1.00 2.00 2.00 3.00

    Minimum 2.00 3.00 3.00 3.00 2.00 3.00 3.00 2.00 2.00 1.00

    Maximum 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00

    Sum 647.00 650.00 647.00 602.00 595.00 646.00 642.00 631.00 609.00 423.00

    Percentiles 25 3.0000 4.0000 4.0000 3.0000 3.0000 3.0000 3.0000 3.0000 3.0000 2.0000

    50 4.0000 4.0000 4.0000 3.5000 3.0000 4.0000 4.0000 4.0000 4.0000 2.0000

    75 4.0000 4.0000 4.0000 4.0000 4.0000 4.0000 4.0000 4.0000 4.0000 3.0000

    a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

    Sumber : Hasil Pengolahan data oleh IBM SPSS.

    Berdasarkan hasil analisis deskripsi angket layanan registrasi untuk

    mahasiswa non pendas di atas diperoleh nilai mean seluruh item di atas 3.00 yang

    berarti bahwa rata-rata responden menganggap hasil layanan registrasi pada

    tingkatan memuaskan sampai sangat memuaskan dengan modus atau nilai yang

    paling banyak muncul adalah 3 untuk 2 item dan nilai 4 untuk 7 item meskipun

  • 45

    pada item 10 nilai yang muncul belum memuaskan sehingga memerlukan

    perbaikan kedepannya.

    1.2 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

    1.2.1 Validitas Instrumen Angket Layanan Registrasi

    Tabel 4.3

    Validitas Angket Layanan Registrasi Mahasasiswa Pendas

    No. itempernyataan

    KoefisienValiditas

    keterangan

    1 0.721 VT

    2 0.708 VT

    3 0.789 VT

    4 0.834 VT

    5 0.863 VST

    6 0.672 VT

    7 0.735 VT

    8 0.722 VT

    9 0.778 VT

    10 0.50 VS

    Rata-rata 7.322 VT

    Tabel 4.4

    Validitas Angket Layanan Registrasi Mahasasiswa Non Pendas

    No. itempernyataan

    KoefisienValiditas

    keterangan

    1 0.712 VT

    2 0.706 VT

    3 0.712 VT

    4 0.711 VT

    5 0.678 VT

    6 0.511 VS

    7 0.702 VT

    8 0.712 VT

    9 0.771 VT

  • 46

    10 0.689 VS

    Rata-rata 6.904 VT

    Berdasarkan tabel di atas didapatkan bahwa validitas instrumen angket

    layanan registrasi untuk mahasiswa pendas dan non pendas verada pada kategori

    tinggi.

    1.3 Tanggapan Responden terhadap Layanan Registrasi

    1.3.1 Tanggapan Responden terhadap Layanan Registrasi Mahasiswa

    Program Pendas

    Tabel 4.5

    Tanggapan Responden Terhadap Layanan informasi tentang registrasi

    Pernyataan Kriteria F %

    Layanan informasi tentang registrasi

    Sangat Tidak Memuaskan 1 0.85

    Tidak Memuaskan 0 0.00

    Memuaskan 50 42.37

    Sangat Memuaskan 67 56.78

    Ketidakpuasan 1 0.85

    Kepuasan 117 99.15

    Sumber: hasil pengolahaan data

    Berdasarkan tabel 4.5. menunjukan bahwa 50 responden menyatakan puas

    dan 60 orang (56,78%) memberikan tanggapan sangat puas terhadap layanan

    informasi registrasi tentang ketersediaan informasi mengenai registrasi dengan

    tingkat kepuasan mencapai 99,15%. Berdasarkan hasil wawancara layanan

    informasi registrasi selalu diberikan dan mengenai informasi registrasi ini menurut

    Koordinaot rgistrasi dan ujian, informasi selalu diberikan tidak hanya oleh petugas

    layanan, tetapi siapa saja pegawai yang kebetulan dimintai informasi tentang

    layanan registrasi,

  • 47

    Tabel 4.6

    Tanggapan Responden Terhadap Ketersedian Formulir Registrasi

    Pernyataan Kriteria F %

    Ketersediaan Formulir registrasi

    Sangat Tidak Memuaskan 1 0.85

    Tidak Memuaskan 0 0.00

    Memuaskan 50 42.37

    Sangat Memuaskan 67 56.78

    Ketidakpuasan 1 0.85

    Kepuasan 117 99.15

    Sumber: hasil pengolahaan data

    Berdasarkan tabel 4.6. menunjukan bahwa 50 responden menyatakan puas

    dan 60 orang (56,78%) memberikan tanggapan sangat puas terhadap layanan

    registrasi tentang ketersediaan formulir registrasi dengan tingkat keuasan

    mencapai 99,15%. Sedangkan berdasarkan hasil wawancara dengan koordinator

    registrasi&Ujian serta petugas registrasi, bahwa ketersedian formulir selalu ada

    karena registrasi telah menggunaka komputerisasi,tidak seperti dulu lagi.

    Tabel 4.7

    Tanggapan Responden Terhadap Kecepatan Memperoleh Informasi

    Pembayaran

    Pernyataan Kriteria F %

    Kecepatan dalam memperoleh Informasi Pembayaran

    Sangat Tidak Memuaskan 1 0.85

    Tidak Memuaskan 1 0.85

    Memuaskan 51 43.59

    Sangat Memuaskan 64 54.70

    Ketidakpuasan 2 1.71

    Kepuasan 115 98.29

    Sumber: hasil pengolahaan data

    Berdasarkan tabel 4.7. menunjukan bahwa 51 responden menyatakan puas

    dan 40 orang (54,70%) memberikan tanggapan sangat puas terhadap layanan

    registrasi tentang Kecepatan memperoleh informasi pembayaran dengan tingkat

    kepuasan mencapai 98,29%.

  • 48

    Tabel 4.8

    Tanggapan Responden Terhadap ketepatan Data Registrasi pada Kartu

    Tanda Peserta Ujian (KTPU)

    Pernyataan Kriteria F %

    ketepatan data registrasi pada Kartu Tanda PesertaUjian (KTPU) (nama,mata kuliah, tempat ujian)

    Sangat Tidak Memuaskan 1 0.86

    Tidak Memuaskan 1 0.86

    Memuaskan 38 32.76

    Sangat Memuaskan 76 65.52

    Ketidakpuasan 2 1.72

    Kepuasan 114 98.28

    Sumber: hasil pengolahaan data

    Berdasarkan tabel 4.8. menunjukan bahwa 38 responden menyatakan puas

    dan 76 orang (65,52%) memberikan tanggapan sangat puas terhadap layanan

    registrasi tentang ketepatan data registrasi pada kartu tanda peserta dengan tingkat

    kepuasan mencapai 98,28%. Berdasarkan hasil wawancara dengan koordinator

    registrasi dan ujian serta petugas layanan, bahwa kesalahan kesalahan data

    registrasi mahasiswa mengalami penurunan, karena data sekarang berdasarkan

    ijazah serta pengisian biodata secara langsung di komputer.

    Tabel 4.9

    Tanggapan Responden Terhadap ketepatan Identitas diri pada Daftar Nilai

    Ujian

    Pernyataan Kriteria F %

    Ketepatan identitas diri pada Daftar Nilai Ujian(nama,tempat dan tanggal lahir)

    Sangat Tidak Memuaskan 1 0.85

    Tidak Memuaskan 1 0.85

    Memuaskan 44 37.29

    Sangat Memuaskan 72 61.02

    Ketidakpuasan 2 1.69

    Kepuasan 116 98.31

    Sumber: hasil pengolahaan data

    Berdasarkan tabel 4.9. menunjukan bahwa 44 responden menyatakan puas

    dan 72 orang (61,02%) memberikan tanggapan sangat puas terhadap layanan

    registrasi tentang ketepatan identitas diri pada daftar nilai ujian dengan tingkat

    kepuasan mencapai 98,31%. Berdasarkan hasil wawancara dengan koordinator

    registrasi dan ujian serta petugas layanan mengenai ketepatan identitas registrasi,

  • 49

    karena petugas selalu mengkofirmasikan kembali jika ada hal-hal yang kurang

    jelas dengan identitas ataupun regsitrasi mata kuliah kepada mahasiswa.

    Tabel 4.10

    Tanggapan Responden Terhadap Kepedulian Petugas Registrasi

    Pernyataan Kriteria F %

    Kepedulian petugas registrasi

    Sangat Tidak Memuaskan 1 0.85

    Tidak Memuaskan 1 0.85

    Memuaskan 62 52.54

    Sangat Memuaskan 54 45.76

    Ketidakpuasan 2 1.69

    Kepuasan 116 98.31

    Sumber: hasil pengolahaan data

    Berdasarkan tabel 4.10. menunjukan bahwa 62 responden menyatakan

    puas dan 54 orang (45,76%) memberikan tanggapan sangat puas terhadap layanan

    registrasi tentang kepedulian petugas registrasi dengan tingkat kepuasan mencapai

    98,31%. Menurut koordinator registrasi dan ujian jika kebetulan ada data

    mahasiswa yang kurang jelas, serta ada hal hal penting mengenai informasi

    registrasi maka petugas layanan registrasi menginformasikan hal hal tersebut

    kepada mahasiswa melalui sms atau telepon.

    Tabel 4.11

    Tanggapan Responden Terhadap Kecepatan Pelayanan Registrasi

    Pernyataan Kriteria F %

    Kecepatan pelayananan registrasi

    Sangat Tidak Memuaskan 1 0.85

    Tidak Memuaskan 1 0.85

    Memuaskan 69 58.97

    Sangat Memuaskan 46 39.32

    Ketidakpuasan 2 1.71

    Kepuasan 115 98.29

    Sumber: hasil pengolahaan data

    Berdasarkan tabel 4.11. menunjukan bahwa 69 responden menyatakan

    puas (58,97%) dan 54 orang (45,76%) memberikan tanggapan sangat puas

    terhadap layanan registrasi tentang kecepatanan pelayanan registrasi dengan

    tingkat kepuasan mencapai 98,29%. Berdasarkan hasil wawancara dengan

    koordinator registrasi dan ujian serta petugas layanan bahwa kecepatan registrasi

    terkadang terkendala dengan menumpuknya jumlah mahasiswa yang datang disaat

    akhir penutupan registrasi, sehingga waktu yang dikerjakan memakan waktu

  • 50

    cukup lama, belum lagi ditambah dengan aplikasi regsitrasi yang terlalu rumit

    banyak item, dirasakan petugas tidak simpel, sehingga registrasi mahasiswa

    menumpuk.

    Tabel 4.12

    Tanggapan Responden Terhadap Kemudahan dalam Pembayaran SPP

    Pernyataan Kriteria F %

    Kemudahan melakukan pembayaran pembayaranSPP

    Sangat Tidak Memuaskan 1 0.87

    Tidak Memuaskan 2 1.74

    Memuaskan 60 52.17

    Sangat Memuaskan 52 45.22

    Ketidakpuasan 3 2.61

    Kepuasan 112 97.39

    Sumber: hasil pengolahaan data

    Berdasarkan tabel 4.12. menunjukan bahwa 60 responden menyatakan

    puas (52,17%) dan 52 orang (45,22%) memberikan tanggapan sangat puas

    terhadap layanan registrasi tentang kemudahan melakukan pembayaran SPP

    dengan tingkat kepuasan mencapai 97,39%.

    Tabel 4.13

    Tanggapan Responden Terhadap ketepatan Data Registrasi pada Lembar

    Informasi Pembayaran (LIP) (Kode, Nama Mata Kuliah, dan Besaran Uang

    Kuliah yang Disetor)

    Pernyataan Kriteria F %

    Ketepatan data registrasi pada Lembar InformasiPembayaran (LIP) (kode nama mata kuliah, danbesaran uang kuliah yang disetor)

    Sangat Tidak Memuaskan 1 0.85

    Tidak Memuaskan 0 0.00

    Memuaskan 44 37.61

    Sangat Memuaskan 72 61.54

    Ketidakpuasan 1 0.85

    Kepuasan 116 99.15

    Sumber: hasil pengolahaan data

    Berdasarkan tabel 4.13. menunjukan bahwa 44 responden menyatakan

    puas (37,61%) dan 52 orang (61,54%) memberikan tanggapan sangat puas

    terhadap layanan registrasi tentang ketepatan data registrasi pada Lembar

    Informasi Pembayaran (LIP) (kode nama mata kuliah, dan besaran uang kuliah

    yang disetor dengan tingkat kepuasan mencapai 99,15%. Namun berdasarkan

  • 51

    kenyataan dilapangan masih saja ada mahasiswa yang mengadu adanya kesalahan

    dat registrasi, serta adanya mata kuliah yang tidak keluar di kartu ujian, padahal

    mahasiswa telah membayar sesuai dengan jumlah uang tagihan pada LIP.

    Tabel 4.14

    Tanggapan Responden Terhadap Kemudahan Memperoleh Katalog terbitan

    baru

    Pernyataan Kriteria F %

    Kemudahan memperoleh Katalog terbitan baru

    Sangat Tidak Memuaskan 1 0.93

    Tidak Memuaskan 17 15.89

    Memuaskan 49 45.79

    Sangat Memuaskan 40 37.38

    Ketidakpuasan 18 16.82

    Kepuasan 89 83.18

    Sumber: hasil pengolahaan data

    Berdasarkan tabel 4.14. menunjukan bahwa 49 responden menyatakan

    puas (45,79%) dan 40 orang (37,38%) memberikan tanggapan sangat puas

    terhadap layanan registrasi tentang kemudahan memperoleh katalog terbitan baru

    dengan tingkat kepuasan mencapai 83,18%. Berdasarkan hasil wawancara dengan

    koordinator registrasi dan ujian serta petugas layanan ketersediaan katalog selama

    ini selalu tersedia, namun terkadang ketersediaan katalog di Upbjj terabaikan,

    karena katalog terlajur terkirim ke pokjar pokjar tanpa memperhitungkan jumlah

    kebutuhan bagi mahasiswa yang datang ke UPBJJ. Selain itu koordinasi antara

    bagian BBLBA mengenai permintaan jumlah katalog kurang terkordinasi dengan

    baik sehingga terkadang jumlah katalog tidak sesuai dengan jumlah perkiraan

    mahasiswa yang membutuhkan.

  • 52

    1.3.2 Tanggapan Responden terhadap Layanan Registrasi Mahasiswa

    Program Non Pendas

    Tabel 4.15

    Tanggapan Responden Terhadap Layanan informasi mengenai registrasi

    Pernyataan Kriteria F %

    informasi mengenai registrasi

    Sangat Tidak Memuaskan 0 0.00

    Tidak Memuaskan 1 0.58

    Memuaskan 43 24.86

    Sangat Memuaskan 129 74.57

    Ketidakpuasan 1 0.58

    Kepuasan 172 99.42

    Sumber: hasil pengolahaan data

    Berdasarkan tabel 4.15. menunjukan bahwa 43 responden menyatakan

    puas dan 129 orang (74,57%) memberikan tanggapan sangat puas terhadap

    layanan registrasi tentang informasi mengenai registrasi dengan tingkat kepuasan

    mencapai 99,42%.

    Tabel 4.16

    Tanggapan Responden Terhadap Ketersedian Formulir Registrasi

    Pernyataan Kriteria F %

    Ketersediaan Formulir registrasi

    Sangat Tidak Memuaskan 0 0.00

    Tidak Memuaskan 0 0.00

    Memuaskan 42 24.28

    Sangat Memuaskan 131 75.72

    Ketidakpuasan 0 0.00

    Kepuasan 173 100.00

    Sumber: hasil pengolahaan data

    Berdasarkan tabel 4.16. menunjukan bahwa 42 responden menyatakan

    puas dan 131 orang (75,72%) memberikan tanggapan sangat puas terhadap

    layanan registrasi tentang ketersediaan formulir registrasi dengan tingkat kepuasan

    mencapai 100%.

  • 53

    Tabel 4.17

    Tanggapan Responden Terhadap Kecepatan Memperoleh Lembar Informasi

    Pembayaran (LIP)

    Pernyataan Kriteria F %

    Kecepatan memperoleh Lembar InformasiPembayaran (LIP)

    Sangat Tidak Memuaskan 0 0.00

    Tidak Memuaskan 0 0.00

    Memuaskan 41 23.84

    Sangat Memuaskan 131 76.16

    Ketidakpuasan 0 0.00

    Kepuasan 172 100.00

    Sumber: hasil pengolahaan data

    Berdasarkan tabel 4.17. menunjukan bahwa 41 responden menyatakan

    puas dan 131 orang (76,16%) memberikan tanggapan sangat puas terhadap

    layanan registrasi tentang kecepatan memperoleh lembar informasi pembayaran

    dengan tingkat kepuasan mencapai 100%

    Tabel 4.18

    Tanggapan Responden Terhadap ketepatan Data Registrasi pada Kartu

    Tanda Peserta Ujian (KTPU)

    Pernyataan Kriteria F %

    Ketepatan data registrasi pada Kartu Tanda PesertaUjian (KTPU)

    Sangat Tidak Memuaskan 0 0.00

    Tidak Memuaskan 0 0.00

    Memuaskan 86 50.00

    Sangat Memuaskan 86 50.00

    Ketidakpuasan 0 0.00

    Kepuasan 172 100.00

    Sumber: hasil pengolahaan data

    Berdasarkan tabel 4.18. menunjukan bahwa 86 responden menyatakan

    puas dan 86 orang (50%) memberikan tanggapan sangat puas terhadap layanan

    registrasi tentang akurasi data registrasi pada kartu tanda peserta dengan tingkat

    kepuasan mencapai 100%.

  • 54

    Tabel 4.19

    Tanggapan Responden Terhadap ketepatan Identitas diri pada Daftar Nilai

    Ujian

    Pernyataan Kriteria F %

    Akurasi identitas pada Daftar Nilai Ujian(nama,tempat dan tanggal lahir,)

    Sangat Tidak Memuaskan 0 0.00

    Tidak Memuaskan 2 1.16

    Memuaskan 89 51.74

    Sangat Memuaskan 81 47.09

    Ketidakpuasan 2 1.16

    Kepuasan 170 98.84

    Sumber: hasil pengolahaan data

    Berdasarkan tabel 4.19. menunjukan bahwa 89 responden menyatakan

    puas dan 81 orang (61,02%) memberikan tanggapan sangat puas terhadap layanan

    registrasi tentang ketepatan identitas data pada daftar nilai ujian dengan tingkat

    kepuasan mencapai 98,84%.

    Tabel 4.20

    Tanggapan Responden Terhadap Kepedulian Petugas Registrasi

    Pernyataan Kriteria F %

    Kepedulian petugas registrasi

    Sangat Tidak Memuaskan 0 0.00

    Tidak Memuaskan 0 0.00

    Memuaskan 46 26.59

    Sangat Memuaskan 127 73.41

    Ketidakpuasan 0 0.00

    Kepuasan 173 100.00

    Sumber: hasil pengolahaan data

    Berdasarkan tabel 4.20. menunjukan bahwa 46 responden menyatakan

    puas dan 127 orang (73,41%) memberikan tanggapan sangat puas terhadap

    layanan registrasi tentang kepedulian petugas registrasi dengan tingkat kepuasan

    mencapai 100%. Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas layanan, bahwa

    selalu memberikan informasi terkait dengan masalah registrasi.

    Tabel 4.21

    Tanggapan Responden Terhadap Kecepatan Pelayanan Registrasi

    Pernyataan Kriteria F %

    Kecepatan pelayananan registrasiSangat Tidak Memuaskan 0 0.00

    Tidak Memuaskan 0 0.00

    Memuaskan 50 28.90

  • 55

    Sangat Memuaskan 123 71.10

    Ketidakpuasan 0 0.00

    Kepuasan 173 100.00

    Sumber: hasil pengolahaan data

    Berdasarkan tabel 4.21. menunjukan bahwa 50 responden menyatakan

    puas dan 123 orang (71,10%) memberikan tanggapan sangat puas terhadap

    layanan registrasi tentang kecepatanan pelayanan registrasi dengan tingkat

    kepuasan mencapai 100%.

    Berdasarkan hasil wawancara dengan koordinator registrasi dan petugas

    layanan registrasi, bahwa mahasiswa selalu datang registrasi di akhir akhir

    penutupan sehingga petugas kewalahan dengan banyak mahasiswa, akibatnya

    jumlah data mahasiswa menumpuk.

    Tabel 4.22

    Tanggapan Responden Terhadap Kemudahan dalam Pembayaran SPP

    Pernyataan Kriteria F %

    Kemudahan dalam pembayaran SPP

    Sangat Tidak Memuaskan 0 0.00

    Tidak Memuaskan 2 1.17

    Memuaskan 49 28.65

    Sangat Memuaskan 120 70.18

    Ketidakpuasan 2 1.17

    Kepuasan 169 98.83

    Sumber: hasil pengolahaan data

    Berdasarkan tabel 4.22. menunjukan bahwa 49 responden menyatakan

    puas dan 120 orang (70,18%) memberikan tanggapan sangat puas terhadap

    layanan registrasi tentang kemudahan dalam pembayaran SPP dengan tingkat

    kepuasan mencapai 98,83%.

    Tabel 4.23

    Tanggapan Responden Terhadap ketepatan Data Registrasi pada Lembar

    Informasi Pembayaran (LIP) (Nama, Tempat Dan Tanggal Lahir, Kode dan

    Nama Mata Kuliah, Besaran SPP yang Disetor)

    Pernyataan Kriteria F %

    Akurasi data registrasi pada Lembar InformasiPembayaran (LIP) (nama, tempat dan tanggal lahir,kode dan nama mata kuliah, besaran SPP yangdis