301
ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV (STUDI KASUS DI SALAH SATU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA) TAHUN AJARAN 2018/ 2019 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Bayu Purnama Sari NIM: 151134140 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV

(STUDI KASUS DI SALAH SATU SEKOLAH DASAR DI

KECAMATAN DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA)

TAHUN AJARAN 2018/ 2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Bayu Purnama Sari

NIM: 151134140

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya yang

senantiasa memberikan kemudahan dan menyertai setiap waktu hingga

skripsi ini selesai.

Untuk kedua orang tuaku tercinta alm. Bapak Heri Susiyanto dan Ibu Esti

Dwi Indriyani yang selalu memberikan kasih sayang, semangat, segala

dukungan , dan doa yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan

selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan.

Kakakku Bayu Kartikasari yang selalu memberikan semangat, motivasi

serta inspirasi hingga skripsi ini selesai.

Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd, dan Ibu Brigitta Erlita Tri

Anggadewi, S.Psi., M.Psi yang telah membimbing, mendampingi dan

memberikan masukan serta motivasi selama menyusun tugas akhir ini.

Kekasihku Ireneus Christianta yang selalu memberikan kasih sayang,

dukungan, semangat dan selalu sabar menemaniku hingga skripsi ini

selesai.

Seluruh keluarga dan teman-teman ku yang selalu memberikan semangat

dan doa.

Almamaterku Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

v

MOTTO

~“Man jadda Wajada: Barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan

mendapatkan hasil”~

~“Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru

yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik .”~

(Evelyn Underhill)

~“Jika orang lain bisa kenapa saya tidak”~

(Hilaria Mitri)

~”Tiada doa yang lebih indah selain doa agar skripsi ini cepat selesai”~

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 09 April 2019

Penulis

Bayu Purnama Sari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Bayu Purnama Sari

Nomor Mahasiswa : 151134140

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV (STUDI KASUS DI SALAH

SATU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN DEPOK, SLEMAN,

YOGYAKARTA) TAHUN AJARAN 2018/ 2019

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 09 April 2019

Yang menyatakan

Bayu Purnama Sari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

viii

ABSTRAK

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV

(STUDI KASUS DI SALAH SATU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN

DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA)

TAHUN AJARAN 2018/ 2019

Bayu Purnama Sari

Universitas Sanata Dharma

2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana Perencanaan

Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi kelas IV di salah satu sekolah dasar di

Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta; (2) Bagaimana Penerapan Keterampilan

Berpikir Tingkat Tinggi dalam Pelaksanaan Pembelajaran kelas IV di salah satu

sekolah dasar di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta; dan (3) Bagaimana

Penilaian Berpikir Tingkat Tinggi kelas IV di salah satu sekolah dasar di

Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain penelitian

studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah 32 siswa kelas IV, serta guru kelas

IV di salah satu sekolah dasar di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta. Data

dalam penelitian ini dikumpulkan menggunakan teknik observasi, dokumentasi,

wawancara, dan kuesioner.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Desain Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru kelas IV masih didominasi dengan

indikator yang menggunakan kata kerja berpikir tingkat rendah; (2) Pelaksanaan

pembelajaran oleh guru kelas IV cenderung mengarah pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi

dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir tingkat rendah.

Kata kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan

pembelajaran, pelaksanaan penilaian kelas, keterampilan berpikir tingkat tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

ix

ABSTRACT

THE ANALYSIS OF HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) ON

THEMATIC LEARNING OF FOURTH GRADE STUDENTS: A CASE

STUDY ONE OF THE PRIVATE SCHOOL’S IN THE DEPOK, SLEMAN,

YOGYAKARTA

THE ACADEMIC YEAR 2018/ 2019

Bayu Purnama Sari

Sanata Dharma University

2019

This study was aimed to find out: (1) how the lesson plans higher order

thinking skill of fourth grade one of private school's in Depok, Sleman,

Yogyakarta District; (2) How the application of higher-order thinking skill in the

learning processes of fourth grade one of private school's in Depok, Sleman,

Yogyakarta District; (3) How the assessment of higher-level thinking higher order

thinking skill of fourth grade one of private school's in Depok, Sleman,

Yogyakarta.

The researcher is qualitative research with study case design. The subject

of this research is 32 students and teacher of fourth grade one of private school's

in Depok, Sleman, Yogyakarta. The data were gathered using observation,

documentation, interview, and questionnaires.

The result of the research shows (1) The lesson plans arranged by the

teacher of fourth grade still dominated the indicators of lower thinking skills. (2)

The learning processes the teacher of fourth grade tends to the lead to lower

thinking skills. (3) The assessment (evaluation test) still dominated the lower

thinking skills verb.

Keywords: Lesson plan (RPP), Implementation in the learning process,

Implementation of class assessment, a higher order thinking skills (HOTS).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi yang berjudul ” Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi

Pada Pembelajaran Tematik Kelas IV (Studi Kasus di Salah Satu Sekolah Dasar di

Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta) Tahun Ajaran 2018/ 2019.”

Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Selama proses penulisan ini penulis menyadari banyak pihak yang telah

membantu sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh

karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si, selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

2. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd, selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu Kintan Liminasih, M.Pd selaku Wakaprodi Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd, selaku dosen

pembimbing 1 atas segala kebaikan yang penuh kasih dan kesabaran

dalam membimbing dan mengarahkan penulisan skripsi.

5. Ibu Brigitta Erlita Tri Anggadewi, M.Psi, selaku dosen pembimbing 2

yang banyak memberikan masukan demi kelancaran penulisan skripsi.

6. Segenap Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata

Dharma yang dengan penuh kasih dan kesabaran memberikan ilmu

selama perkuliahan.

7. Bapak dan Ibu di sekretariat Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Universitas Sanata Dharma yang telah membantu segala

administrasi yang telah dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

xi

8. Bapak Kepala Sekolah, di Sekolah Dasar yang penulis gunakan untuk

penelitian yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk

melakukan penelitian.

9. Ibu guru kelas IV di Sekolah Dasar yang penulis gunakan untuk

penelitian atas kerjasama, bantuan, dan informasi yang baik selama

penulis melakukan penelitian.

10. Siswa kelas IV di Sekolah Dasar yang penulis gunakan untuk

penelitian, yang telah bersedia membantu dalam proses observasi dan

pengisian kuesioner.

11. Kedua orang tua penulis alm. Bapak Heri Susiyanto dan Ibu Esti Dwi

Indriyani yang selalu mendukung, memberikan semangat, dorongan

yang penuh dengan kasih dan kesabaran serta doa yang tiada tara

selama kuliah hingga penyelesaian penulisan skripsi ini.

12. Kakakku Bayu Kartikasari yang selalu direpotkan dalam penulisan

skripsi ini dan selalu memberikan dukungan, motivasi dan inspirasi

dari penulisan skripsi hingga selesai.

13. Kekasihku Ireneus Christianta yang selalu memberikan doa, kasih

sayang, cinta dan dukungan serta motivasi selama perkuliahan hingga

selesainya penulisan skripsi ini.

14. Pihak triangulasi data Maria Dwi Aria Sari dan Ireneus Christianta

yang selalu memberikan kerjasama yang baik demi kelancaran skripsi

ini.

15. Temanku Maria Dwi Aria Sari, Sangsang Lusiani Suriyanti, Beradeta

Ika Meilinawati dan Danang Fajar Nugroho yang turut membantu

dalam penulisan skripsi ini.

16. Seluruh teman-teman Pendidikan Guru Sekolah Dasar angkatan 2015,

atas kerjasama, canda tawa, dan keceriaan selama proses perkuliahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

xii

Penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam

penulisan dan penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu dengan kerendahan hati

penulis membutuhkan kritik dan saran guna kesempurnaan penulisan skripsi ini.

Yogyakarta, 09 April 2019

Penulis

Bayu Purnama Sari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv

HALAMAN MOTTO .......................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................ viii

ABSTRACT ......................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .......................................................................................... x

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xix

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 6

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 7

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 7

1.5 Asumsi Penelitian .................................................................................. 8

1.6 Definisi Operasional .............................................................................. 8

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 10

2.1 Kajian Pustaka ..................................................................................... 10

2.1.1 Teori yang Mendukung .......................................................... 10

a. Berpikir Tingkat Tinggi ................................................... 10

b. Higher Order Thinking Skills ........................................... 19

c. Lower Order Thinking Skills ............................................ 25

d. Kurikulum 2013 ............................................................... 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

xiv

2.1.2 Hasil Penelitian yang relevan ................................................. 35

2.1.3 Kerangka Berpikir .................................................................. 38

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 41

3.1 Jenis Penelitian .................................................................................... 41

3.2 Setting Penelitian ................................................................................. 41

3.2.1 Tempat Penelitian .................................................................... 41

3.2.2 Waktu Penelitian ...................................................................... 42

3.2.3 Subyek Penelitian .................................................................... 42

3.2.4 Obyek Penelitian ...................................................................... 42

3.3 Desain Penelitian ................................................................................. 43

3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 43

3.4.1 Observasi ................................................................................. 43

3.4.2 Dokumentasi ............................................................................ 44

3.4.3 Wawancara .............................................................................. 44

3.4.4 Kuesioner ................................................................................. 45

3.5 Instrumen Penelitian ............................................................................ 46

3.5.1 Instrumen Penelitian RPP ........................................................ 46

3.5.2 Instrumen Penelitian Pelaksanaan Pembelajaran .................... 48

3.5.3 Instrumen Soal Evaluasi .......................................................... 59

3.6 Teknik Keabsahan Data ....................................................................... 61

3.6.1 Kreadibilitas ............................................................................. 61

3.6.2 Transferabilitas ........................................................................ 63

3.7 Teknik Analisis Data ........................................................................... 64

3.7.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ........................................ 64

3.7.2 Implementasi Proses Pelaksanaan Pembelajaran .................... 64

3.7.3 Pelaksanaan Pembelajaran ....................................................... 65

3.7.4 Skala Likert .............................................................................. 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 68

4.1 Hasil Penelitian ..................................................................................... 68

4.1.1 Perencanaan Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi di

salah satu sekolah dasar di Kecamatan Depok,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

xv

Sleman, Yogyakarta ................................................................. 68

4.1.2 Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi

dalam Pelaksanaan Pembelajaran di salah satu sekolah dasar

di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta ............................. 71

4.1.3 Penilaian Berpikir Tingkat Tinggi di salah satu sekolah dasar

di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta ............................. 88

4.2 Pembahasan .......................................................................................... 94

4.2.1 Perencanaan Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi

di salah satu sekolah dasar di Kecamatan Depok,

Sleman, Yogyakarta ................................................................. 94

4.2.2 Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi

dalam Pelaksanaan Pembelajaran di salah satu sekolah

dasar di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta .................... 97

4.2.3 Penilaian Berpikir Tingkat Tinggi di salah satu sekolah dasar

di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta ........................... 102

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 111

5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 111

5.2 Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 112

5.3 Saran .................................................................................................. 112

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 113

LAMPIRAN ...................................................................................................... 117

RIWAYAT PENELITI .................................................................................... 278

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Contoh lembar kerja siswa ................................................................... 18

Tabel 3.1 Pedoman analisis desain RPP .............................................................. 46

Tabel 3.2 Pedoman pelaksanaan proses pembelajaran ........................................ 48

Tabel 3.3 Kuesioner persepsi guru terhadap proses pembelajaran ...................... 53

Tabel 3.4 Kuesioner persepsi siswa terhadap guru dalam proses

pembelajaran ........................................................................................ 54

Tabel 3.5 Pedoman wawancara ............................................................................ 56

Tabel 3.6 Pedoman analisis soal evaluasi ............................................................ 59

Tabel 3.7 Hasil interval indeks persepsi Skala Likert .......................................... 66

Tabel 4.1 Hasil analisis indikator aspek kognitif pada Rencana Pelaksanaan

pembelajaran Tematik ......................................................................... 69

Tabel 4.2 Hasil hitung interval pernyataan penerapan Skala Likert .................... 73

Tabel 4.3 Hasil analisis kuesioner 32 siswa ......................................................... 75

Tabel 4.4 Hasil hitung interval pernyataan penerapan Skala Likert .................... 76

Tabel 4.5 Hasil analisis kuesioner guru ............................................................... 78

Tabel 4.6 Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran .......................................... 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bagan indikator Taksonomi Bloom ................................................. 20

Gambar 2.2 Bagan indikator taksonomi Bloom ................................................... 26

Gambar 2.3 Kerangka penelitian yang relevan .................................................... 37

Gambar 2.4 Peta kerangka berpikir ...................................................................... 40

Gambar 4.1 Pelaksanaan pengisian kuesioner siswa ........................................... 72

Gambar 4.2 Diagram batang hasil analisis kuesioner 32 siswa ........................... 73

Gambar 4.3 Diagram batang hasil analisis kuesioner guru .................................. 76

Gambar 4.4 Kegiatan diskusi kelompok ............................................................... 86

Gambar 4.5 Diagram pie hasil analisis Penilaian Tengan Semester

pelajaran Matematika ....................................................................... 89

Gambar 4.6 Diagram pie hasil analisis Penilaian Tengah Semester

tema I subtema 1 dan 2 .................................................................... 90

Gambar 4.7 Diagram pie hasil analisis Penilaian Tengah Semester

tema I subtema 3 .............................................................................. 90

Gambar 4.8 Diagram pie hasil analisis Penilaian Tengah Semester

tema II subtema 1 dan 2 ................................................................... 91

Gambar 4.9 Diagram pie hasil analisis Penilaian Tengah Semester

tema II subtema 3 ............................................................................. 92

Gambar 4.10 Diagram pie hasil analisis Penilaian Tengah Semester dari mata

pelajaran Matematika, tema I dan II yang terdiri dari subtema 1

sampai 3 ........................................................................................... 92

Gambar 4.11 Analisis indikator oleh peneliti dan satu rekan peneliti ................. 94

Gambar 4.12 Analisis indikator oleh rekan peneliti ............................................ 95

Gambar 4.13 Analisis indikator oleh peneliti dan dua rekan peneliti ................... 95

Gambar 4.14 Hasil analisis soal PPKn peneliti .................................................. 104

Gambar 4.15 Hasil analisis soal PPKn rekan peneliti 1 ..................................... 104

Gambar 4.16 Hasil analisis soal PPKn rekan peneliti 2 ..................................... 104

Gambar 4.17 Hasil akhir analisis soal PPKn peneliti dan dua

rekan peneliti ................................................................................. 105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

xviii

Gambar 4.18 Contoh soal Matematika kata kerja operasional

berpikir tingkat tinggi ................................................................... 106

Gambar 4.19 Contoh soal Bahasa Indonesia kata kerja operasional

berpikir tingkat tinggi .................................................................. 106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat izin penelitian ......................................................................... 118

Lampiran 2 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian ............................... 119

Lampiran 3A Hasil validasi instrumen kuesioner siswa .................................... 120

Lampiran 3B Hasil validasi instrumen kuesioner siswa .................................... 121

Lampiran 4A Hasil validasi instrumen kuesioner guru ...................................... 122

Lampiran 4B Hasil validasi instrumen kuesioner guru ...................................... 123

Lampiran 5A Hasil validasi instrumen pedoman wawancara guru ................... 124

Lampiran 5B Hasil validasi instrumen pedoman wawancara guru .................... 125

Lampiran 6A Hasil validasi instrumen observasi pelaksanaan

Pembelajaran .............................................................................. 126

Lampiran 6B Hasil validasi instrumen observasi pelaksanaan

Pembelajaran .............................................................................. 127

Lampiran 7 Hasil validasi instrumen analisis indikator RPP ............................. 128

Lampiran 8 Hasil validasi instrumen analisis soal evaluasi PTS ....................... 129

Lampiran 9 Lembar pedoman analisis indikator RPP ........................................ 130

Lampiran 10 Lembar pedoman analisis soal evaluasi PTS ................................ 135

Lampiran 11A Hasil Kuesioner siswa ............................................................... 140

Lampiran 11B Hasil Kuesioner siswa ................................................................ 141

Lampiran 11C Hasil Kuesioner siswa ................................................................ 142

Lampiran 11D Hasil Kuesioner siswa ............................................................... 143

Lampiran 12 Hasil rekapitulasi data kuesioner siswa ........................................ 144

Lampiran 13 Hasil analisis Skala Likert kuesioner siswa .................................. 153

Lampiran 14A Hasil kuesioner guru .................................................................. 154

Lampiran 14B Hasil kuesioner guru .................................................................. 155

Lampiran 15 Hasil rekapitulasi data kuesioner guru .......................................... 156

Lampiran 16 Hasil analisis Skala Likert kuesioner guru ................................... 159

Lampiran 17A Pedoman wawancara guru ......................................................... 160

Lampiran 17B Hasil wawancara guru ................................................................ 165

Lampiran 18 Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran ................................... 170

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

xx

Lampiran 19A Rencana pelaksanaan pembelajaran .......................................... 175

Lampiran 19B Rencana pelaksanaan pembelajaran ........................................... 176

Lampiran 19C Rencana pelaksanaan pembelajaran ........................................... 177

Lampiran 19D Rencana pelaksanaan pembelajaran .......................................... 178

Lampiran 19E Rencana pelaksanaan pembelajaran ........................................... 179

Lampiran 19F Rencana pelaksanaan pembelajaran ........................................... 180

Lampiran 19G Rencana pelaksanaan pembelajaran .......................................... 181

Lampiran 19H Rencana pelaksanaan pembelajaran .......................................... 182

Lampiran 19I Rencana pelaksanaan pembelajaran ............................................ 183

Lampiran 19J Rencana pelaksanaan pembelajaran ............................................ 184

Lampiran 19K Rencana pelaksanaan pembelajaran .......................................... 185

Lampiran 19L Rencana pelaksanaan pembelajaran ........................................... 186

Lampiran 20 Hasil analisis indikator RPP ......................................................... 187

Lampiran 21A Soal evaluasi penilaian tengah semester .................................... 188

Lampiran 21B Soal evaluasi penilaian tengah semester .................................... 189

Lampiran 21C Soal evaluasi penilaian tengah semester .................................... 190

Lampiran 21D Soal evaluasi penilaian tengah semester .................................... 191

Lampiran 21E Soal evaluasi penilaian tengah semester .................................... 192

Lampiran 21F Soal evaluasi penilaian tengah semester .................................... 193

Lampiran 21G Soal evaluasi penilaian tengah semester .................................... 194

Lampiran 21H Soal evaluasi penilaian tengah semester .................................... 195

Lampiran 21I Soal evaluasi penilaian tengah semester ..................................... 196

Lampiran 21J Soal evaluasi penilaian tengah semester ..................................... 197

Lampiran 21K Soal evaluasi penilaian tengah semester .................................... 198

Lampiran 21L Soal evaluasi penilaian tengah semester .................................... 199

Lampiran 21M Soal evaluasi penilaian tengah semester ................................... 200

Lampiran 21N Soal evaluasi penilaian tengah semester .................................... 201

Lampiran 21O Soal evaluasi penilaian tengah semester .................................... 202

Lampiran 21P Soal evaluasi penilaian tengah semester .................................... 203

Lampiran 21Q Soal evaluasi penilaian tengah semester .................................... 204

Lampiran 21R Soal evaluasi penilaian tengah semester .................................... 205

Lampiran 21S Soal evaluasi penilaian tengah semester .................................... 206

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

xxi

Lampiran 21T Soal evaluasi penilaian tengah semester .................................... 207

Lampiran 21U Soal evaluasi penilaian tengah semester .................................... 208

Lampiran 21V Soal evaluasi penilaian tengah semester .................................... 209

Lampiran 21W Soal evaluasi penilaian tengah semester ................................... 210

Lampiran 21X Soal evaluasi penilaian tengah semester .................................... 211

Lampiran 21Y Soal evaluasi penilaian tengah semester .................................... 212

Lampiran 21Z Soal evaluasi penilaian tengah semester .................................... 213

Lampiran 21AA Soal evaluasi penilaian tengah semester ................................. 214

Lampiran 21AB Soal evaluasi penilaian tengah semester ................................. 215

Lampiran 21AC Soal evaluasi penilaian tengah semester ................................. 216

Lampiran 21AD Soal evaluasi penilaian tengah semester ................................. 217

Lampiran 21AE Soal evaluasi penilaian tengah semester ................................. 218

Lampiran 21AF Soal evaluasi penilaian tengah semester .................................. 219

Lampiran 21AG Soal evaluasi penilaian tengah semester ................................. 220

Lampiran 21AH Soal evaluasi penilaian tengah semester ................................. 221

Lampiran 21AI Soal evaluasi penilaian tengah semester .................................. 222

Lampiran 21AJ Soal evaluasi penilaian tengah semester .................................. 223

Lampiran 21AK Soal evaluasi penilaian tengah semester ................................. 224

Lampiran 21AL Soal evaluasi penilaian tengah semester ................................. 225

Lampiran 22 Hasil rekapitulasi analisis soal evaluasi PTS ................................ 226

Lampiran 23A Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS ..................................... 267

Lampiran 23B Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS ..................................... 268

Lampiran 23C Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS ..................................... 269

Lampiran 23D Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS ..................................... 270

Lampiran 23E Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS ...................................... 271

Lampiran 23F Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS ...................................... 272

Lampiran 23G Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS ..................................... 273

Lampiran 23H Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS ..................................... 274

Lampiran 23I Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS ....................................... 275

Lampiran 23J Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS ....................................... 276

Lampiran 23K Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS keseluruhan ................. 277

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

UU RI Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (dalam Sari, 2017) mengemukakan bahwa

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pada kenyataan yang ada saat ini, begitu banyak lembaga pendidikan

dengan tenaga pendidik yang menerapkan model pembelajaran hanya

menitikberatkan pada kemampuan menghafal. Lembaga pendidikan yang

hanya menanamkan model pembelajaran pada kemampuan menghafal

akan menjadikan siswa terbiasa tidak kritis dan hanya menerima materi

tanpa mengkritisi materi yang diberikan. Sebagai akibatnya kebiasaan

siswa yang hanya menghafal materi tanpa tahu bagaimana mengkritisi

akan terus berlanjut hingga perguruan tinggi bahkan sampai saat dimana

siswa tersebut memasuki dunia kerja yang sesungguhnya (Mitri, 2016: 3).

Zaman globalisasi yang semakin meningkat membuat masyarakat

perlu berpikir kritis, kreatif, logis, dan rasional agar dapat menyaring

seluruh informasi yang diperoleh untuk memecahkan masalah terutama

dalam hidup bermasyarakat. Selain itu kemampuan berpikir kritis dapat

digunakan ketika menghadapi masalah di dalam kehidupan sehari-hari

(Sari, 2017: 3).

Pada hal tersebut, perlu adanya perubahan mendasar untuk

membangun kehidupan yang lebih baik di abad 21 ini, pada dasarnya

adalah kewajiban dan pekerjaan rumah bagi setiap orang. Perubahan ini

diperlukan terutama jika kita menginginkan anak cucu kita tetap terpenuhi

kebutuhannya dimasa mendatang. Namun masa depan yang baik

(sustainable future) itu tidak akan datang dengan sendirinya, melainkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

2

harus diciptakan dari sekarang. Masa depan dimana nilai-nilai keadilan,

kesetaraan, demokrasi, religiusitas, dan nilai-nilai kebajikan lainnya bisa

berkembang dan menjadi fondasi hidup bersama, tidaklah turun dari lagit

begitu saja. Namun ia harus diajarkan, ditanamkan, dan dilatih dalam

kehidupan sacara nyata (Saputra, 2016: 25).

Dalam rangka mempersiapkan manusia abad 21 yang hidup dalam

nuansa masyarakat pengetahuan dan mega kompetisi dengan gelombang

perubahan yang sedemikian cepat, dibutuhkan suatu model pembelajaran

yang tidak saja bersifat deduktif tetapi model pembelajaran yang bersifat

induktif. Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu

menjamin peserta didik memiliki keterampilan belajar dan berinovasi,

keterampilan menggunakan teknologi dan media informasi, serta dapat

bekerja dan bertahan dengan menguasai sejumlah keterampilan untuk

hidup (life skills) (Murti 2013, dalam Haryono). Sementara pendidikan di

Indonesia saat ini, jika dilihat pada data UNDP sebelumnya bahwa mutu

pendidikan terkait literasi dasar (membaca, matematika, dan sains),

Indonesia masih tertinggal dari negar-negara tetangga. Dalam laporan

yang lebih rinci dari OECD (Organization for Economic Cooperation and

Development) tentang PISA (Programme for International Student

Assessment) yang mereka selenggarakan untuk mengukur mutu, ekuitas,

dan efisiensi pendidikan di sekolah, Indonesia bahkan menempati ranking

64 dari 65 negara atau kedua dari bawah di atas Peru. Hasil ini bahkan

menunjukkan kesenjangan yang signifikan dengan negara-negara tetangga

seperti Malaysia (52) atau Thailand (50) (Saputra, 2016: 86).

Laporan OECD dan UNDP di atas tentang tingkat penguasaan

literasi sebagai penanda umum dari mutu pembelajaran yang di lembaga-

lembaga pendidikan di Indonesia, khususnya sekolah, menunjukkan

bahwa praktik pembelajaran di sekolah-sekolah kita belum mampu

menghadirkan generasi pendidik yang memiliki modalitas literasi yang

cukup untuk bersaing di era global. Rendahnya tingkat literasi dasar ini

juga memperlihatkan adanya persoalan dalam praktik belajar mengajar

yang ada. Padahal sejatinya setiap anak didik, tanpa dibedakan suku,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

3

bangsa, dan agama, atau jenis kelaminnya, memiliki peluang dan

kesempatan yang sama untuk memahami dan menguasai setiap mata

pelajaran yang diberikan. Jika kemudian ada hasil yang menunjukkan

bahwa generasi didik di negara Jepang, Korea, atau China memiliki

tingkat penguasaan literasi dasar yang lebih baik daripada anak-anak didik

di Indonesia, maka persoalannya tanpa bermaksud menggeneralisir, dapat

dirujuk salah satunya pada praktik pembelajaran yang ada di sekolah-

sekolah atau lembaga pendidikan lain di negara ini (Saputra, 2016: 87).

Oleh sebab itu, pembelajaran dengan pendekatan saintifik

merupakan pilihan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi warga

masyarakat global, masyarakat pengetahuan yang penuh dengan tantangan

sekaligus peluang. Melalui pendekatan pembelajaran saintifik yang

menjadi satu paket kebijakan pendidikan, yaitu Kurikulum 2013 adalah

langkah strategis menyiapkan generasi emas bagi Indonesia di pergaulan

dunia terbuka (Murti 2013, dalam Haryono). Kurikulum berfungsi sebagai

pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah bagi pihak-

pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti

pihak guru, kepala sekolah, pengawas, orangtua, masyarakat dan pihak

siswa itu sendiri. Prinsip utama yang paling mendasar dalam kurikulum

2013 adalah penekanan pada kemampuan guru mengimplementasikan

proses pembelajaran yang otentik, menantang dan bermakna bagi peserta

didik sehingga dengan demikian dapatlah berkembang potensi peserta

didik sesuai dengan apa yang diharapkan oleh tujuan pendidikan nasional

yang salah satunya yaitu menerapkan pembelajaran yang mengarah siswa

pada kemapuan berpikir secara kritis atau kemampuan berpikir tigkat

tinggi (Kurniawan, 2017).

Berbicara mengenai berpikir tingkat tinggi, maka taksonomi Bloom

dianggap sebagai dasar bagi berpikir tingkat tinggi. Berlandaskan pada

taksonomi Bloom, terdapat tiga aspek dalam ranah kognitif yang menjadi

bagian dari kemampuan berpikir tingkat tinggi atau higher order

thingking. Ketiga aspek itu adalah aspek menganalisa (C4), aspek

mengevaluasi (C5), dan aspek mencipta (C6). Sedangkan aspek lainnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

4

dalam ranah yang sama, yaitu aspek mengingat (C1), aspek memahami

(C2), dan aspek menerapkan (C3), masuk dalam kategori berpikir tingkat

rendah atau lower order thingking (Heong, 2011 dalam Mitri 2016: 2)

HOTS dilatih dan dipraktikan dengan merujuk pada tindakan

menganalisis (analyze), mengevaluasi (evaluate), dan menciptakan

(create) pengetahuan yang dilakukan oleh anak didik dalam pembelajaran,

yang disesuaikan dengan dimensi pengetahuan konseptual (conceptual),

prosedural (procedural), dan metakognitif (metakognitive). Dengan kata

lain, anak didik dalam pembelajaran dan penilaian pembelajaran pada

akhirnya diarahkan untuk memiliki kemampuan berpikir yang lebih tinggi,

yakni bisa berpikir secara kritis, kreatif, mampu memecahkan masalah,

dan membuat putusan pada situasi-situasi yang belum pernah ditemuinya

selaras dengan pemeringkatan kognitif dan dimensi pengetahuan itu

sendiri. Pembelajaran juga tidak berhenti pada level hafalan dan ingatan

(remember), pemahaman (understand), dan penerapan (apply) semata

(Saputra, 2016: 106).

Jika keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) ini dapat dikuasasi

dengan baik oleh guru dan diterapkan pada praktik belajar mengajar serta

evaluasi pembelajaran, maka anak didik dapat meningkatkan level

pemahaman mereka akan materi pelajaran, dari yang semula hanya

hafalan, pemahaman, atau penerapan dalam konteks yang sempit, menjadi

kemampuan untuk menganalisa, mengevaluasi informasi, dan mencipta

hal-hal baru dengan informasi tersebut. Serta dapat diterapkan pada

kehidupan sehari-hari seperti dapat mengklarifikasi antara berita yang

benar-benar terjadi(faktual) dengan berita yang hoax. Pentingnya

penerapan HOTS dalam pembelajaran ini sebenarnya sudah banyak

disadari oleh para praktisi pendidikan, seperti terkandung dalam rumusan

kurikulum 2013. Meski demikian, dalam praktiknya ia belum dijalankan

secara maksimal, terutama karena kurangnya pemahaman guru akan

HOTS itu sendiri, ataupun dasar-dasar konseptual yang melandasinya

(Saputra, 2016: 106).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

5

Sementara pembelajaran yang mengarah pada HOTS itu sangat

diperlukan terutama untuk memberikan kecakapan dan keterampilan yang

dibutuhkan oleh anak-anak didik, seperti literasi dasar (membaca,

matematika, dan sains), kemampuan berpikir kritis, kemampuan berpikir

kreatif dalam memecahkan masalah, dan lain sebagainya sebagai modal

untuk menghadapi tantangan dan tuntutan kehidupan global.

Jika ditinjau dari sudut pandang pembelajaran, rendahnya

kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa diduga ada hal yang

mempengaruhinya yaitu bagaimana cara guru merumuskan soal yang

diberikan kepada siswa. Kenyataan yang terjadi disekolah, soal-soal

cenderung lebih banyak menguji aspek ingatan yang kurang melatih

HOTS atau keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik, pada hal

beberapa Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Oleh

karena itu, siswa hanya dapat mengetahui tanpa dapat memecahkan suatu

masalah yang ada dihadapannya.

Maka dari itu, peneliti tertarik melakukan penelitian ini dikarenakan

jenis penelitian ini belum pernah dilakukan oleh mahasiswa PGSD Sanata

Dharma di tahun sebelumnya, sehingga peneliti tertarik untuk

mengungkapkan fenomena tentang penerapan Higher Order Thingking

Skills di salah satu Sekolah Dasar di Kecamatan Depok Sleman

Yogyakarta.

Pada penelitian ini peneliti akan fokus melakukan analisis

keterampilan berpikir tingkat tinggi atau higher order thinking skill pada

pembelajaran tematik di sekolah dasar. Penelitian ini dilakukan pada guru

kelas IV dan seluruh siswa kelas IV di salah satu sekolah dasar di

Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta. Selain itu penelitian akan

dilakukan pada aspek desain RPP, pelaksanaan pembelajaran, dan soal

evaluasi. Maksud dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan

rancangan RPP seperti apa yang dibuat oleh guru, implementasi

pembelajaran seperti apa yang diterapkan oleh guru di sekolah dan

bagaimana bentuk soal evaluasi yang dibuat oleh guru di sekolah. Dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

6

menganalisis ketiga aspek tersebut, akan terlihat proses pembelajaran

seperti apa yang diterapkan oleh guru di sekolah.

Oleh karena itu, dengan melakukan penelitian mengenai

keterampilan berpikir tingkat tinggi diharapkan dapat memberikan

pengetahuan baru bagi dunia pendidikan terutama bagi para pendidik agar

tidak hanya berorientasi pada strategi, model, dan metode pembelajaran

yang hanya menanamkan kemampuan menghafal. Kebiasaan tenaga

pendidik yang hanya menerapkan strategi, model, dan metode

pembelajaran pada keterampilan menghafal harus diubah dan diarahkan

agar mampu menerakan pembelajaran yang mengarahkan pada proses

kognitif yang mendorong dan meningkatkan kemampuan berpikir setiap

siswa. Siswa yang mampu berpikir HOTS hanya dapat terlahir dari guru

yang “seksi”. Guru seksi adalah guru yang profesional, cerdas,

memotivasi, menginspirasi, unik, menarik, bersemangat dan berkerja

karena panggilan hati.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian

dengan judul “ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT

TINGGI PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV (STUDI

KASUS DI SALAH SATU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN

DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA)”. Penelitian ini dilaksanakan

untuk mendeskripsikan desain rencana pelaksanaan pembelajaran,

kegiatan pembelajaran dan pelaksanaan penilaian kelas di sekolah dasar

Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana Perencanaan Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi kelas

IV di salah satu sekolah dasar di Kecamatan Depok, Sleman,

Yogyakarta?

1.2.2 Bagaimana Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dalam

Pelaksanaan Pembelajaran kelas IV di salah satu sekolah dasar di

Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

7

1.2.3 Bagaimana Penilaian Berpikir Tingkat Tinggi kelas IV di salah satu

sekolah dasar di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Untuk mendeskripsikan sejauh mana Perencana Pembelajaran

Berpikir Tingkat Tinggi kelas IV di salah satu sekolah dasar di

Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.

1.3.2 Untuk mendeskripsikan sejauh mana Penerapan Keterampilan

Berpikir Tingkat Tinggi dalam Pelaksanaan Pembelajaran kelas IV

di salah satu sekolah dasar di Kecamatan Depok, Sleman,

Yogyakarta.

1.3.3 Untuk mendeskripsikan sejauh mana Penilaian Berpikir Tingkat

Tinggi kelas IV di salah satu sekolah dasar di Kecamatan Depok,

Sleman, Yogyakarta.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Untuk Guru

Penelitian ini dapat memberikan masukan dan informasi bagi guru

agar dapat menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

melakukan kegiatan pembelajaran dan proses penilaian yang tidak

hanya menanamkan keterampilan menghafal, melainkan dapat

membentuk kemampuan berpikir tingkat tinggi.

1.4.2 Untuk Siswa

Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi pembelajaran siswa

untuk meningkatkan pola pikir siswa dalam keterampilan berpikir

kritis atau HOTS dalam menyelesaikan suatu persoalan atau

permasalahan.

1.4.3 Untuk peneliti

Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai pentingnya

berpikir tingkat tinggi dalam proses pembelajaran serta dapat

menjadikan pedoman untuk menyusun Rencana Pelaksanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

8

Pembelajaran (RPP), melakukan kegiatan pembelajaran dan proses

penilaian yang mengarah pada keterampilan berikir tingkat tinggi.

1.4.4 Untuk Universitas

Hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan referensi dan

masukan untuk mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

1.5 Asumsi Penelitian

Asumsi dalam penelitian ini adalah:

1.5.1 Keterampilan berpikir tingkat tinggi sudah diterapkan pada

Perencanaan Pembelajaran (RPP) Tematik kelas IV dengan

menerapkan kata kerja operasional yang sesuai dengan tingkatan

Taksonomi Bloom C4, C5, dan C6.

1.5.2 Keterampilan berpikir tingkat tinggi sudah diterapkan pada

pelaksanaan pembelajaran tematik kelas IV sesuai dengan kriteria 4C

yaitu critical thingking, collaborative, creativity, dan communication.

1.5.3 Keterampilan berpikir tingkat tinggi sudah diterapkan pada soal

evaluasi tematik kelas IV dengan menerapkan kata kerja operasional

yang sesuai dengan tingkatan Taksonomi Bloom C4, C5, dan C6.

1.6 Definisi Operasional

Supaya tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu

didefinisikan hal-hal sebagai berikut:

1.6.1 Berpikir tingkat tinggi

Berpikir tingkat tinggi adalah proses berpikir dalam kegiatan

pembelajaran yang tidak hanya sekedar menghafal namun juga

melalui proses kemampuan berpikir kritis, kreatif, kolaborasi dan

komunikasi.

1.6.2 Higher Order Thinking Skills

Higher Order Thinking Skills adalah proses berpikir dalam tingkatan

level yang lebih tinggi yatu dari kemampuan menganalisis,

mengevaluasi, dan mencipta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

9

1.6.3 Lower Order Thinking Skills

Lower Order Thinking Skills adalah proses berpikir peserta didik

dalam level kognitif yang rendah yaitu dari kemamuan mengetahui,

memahami, dan menerapkan.

1.6.4 Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 adalah suatu pedoman dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran yang terdiri dari 4 aspek penilaian yaitu

pengetahuan, keterampilan, sosial, dan spiritual.

a. Standar isi (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana yang

menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran

untuk mencapai suatu kegiatan pembelajaran.

b. Standar proses (Kegiatan Pembelajaran)

Kegiatan pembelajaran adalah interaksi guru dan siswa dalam

rangka menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa dan untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

c. Standar Penilaian (Pelaksanaan Penilaian Kelas)

Pelaksanaan penilaian kelas adalah kegiatan pengukuran yang

dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pendidik

dalam mentransfer pengetahuan kepada siswa.

1.6.5 Studi Kasus

Studi kasus adalah analisis mendalam dari sebuah kasus yang

tunggal atau ganda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

10

BAB II

LANDASAN TEORI

Uraian pada bab ini berisi mengenai landasan teori, penelitian yang relevan,

dan kerangka berpikir.

2.1 Kajian Pustaka

Pada bagian ini, peneliti menuliskan teori yang mendukung

berdasarkan penelitian kemudian peneliti akan mengambil kesimpulan dari

setiap teori yang dituliskan. Teori tersebut meliputi (1) Berpikir Tingkat

Tinggi 4C, (2) Higher Order Thinking Skills/ keterampilan berpikir tingkat

tinggi, (3) Lower Order Thinking Skills/ keterampilan berpikir tingkat

rendah, (4) Kurikulum 2013.

2.1.1 Teori-teori yang Mendukung

a. Berpikir Tingkat Tinggi

1) Pengertian Berpikir Tingkat Tinggi (4C)

Jika mengacu pada taksonomi Bloom yang direvisi berpikir

tingkat tingi merupakan proses berpikir yang terkait dengan

kemampuan kognitif dalam menganalis, mengevaluasi dan

mengkreasi (Sani, 2019: 3)

Berpikir tingkat tinggi merupakan berpikir yang melatih

kemampuan kognitif peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi,

yaitu peserta didik mampu menggabungkan fakta dan ide dalam

proses menganalisis, mengevaluasi sampai pada tahap membuat

berupa memberikan penilaian terhadap suatu fakta yang dipelajari atau

bisa mencipta dari sesuatu yang telah dipelajari secara kreatif. Bahwa

“Proses berpikir level tinggi (HOT) adalah proses berpikir yang

mengharuskan murid untuk memanipulasi informasi dan ide-ide

dalam cara tertentu yang memberi mereka pengertian dan implikasi

baru” (Adi, 2007: 17 dalam Annuuru, 2007).

Berpikir tingkat tinggi merupakan cara berpikir yang tidak lagi

hanya menghafal secara verbalistik saja namun juga memaknai

hakikat dari yang terkandung diantaranya, untuk mampu memaknai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

11

makna dibutuhkan cara berpikir yang integralistik dengan analisis,

sintesis, mengasosiasi hingga menarik kesimpulan menuju penciptaan

ide-ide kreatif dan produktif (Ernawati, 2017: 196-197 dalam

Aningsih, 2018).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti menyimpulkan

bahwa berpikir tingkat tinggi merupakan suatu proses berpikir peserta

didik dengan level tingkatan kognitif yang lebih tinggi, tidak hanya

sekedar megingat, menghafal namun juga proses menganalisis,

mengevaluasi dan, mengkreasi.

2) Macam-macam Berpikir Tingkat Tinggi (4C)

Kompetensi yang penting diajarkan pada siswa dalam konteks

bidang studi inti dan tema abad ke-21 adalah keterampilan 4C yang

terdiri dari Critical Thinking (berpikir kritis), Collaboration

(kolaborasi), Creativity (kreatif), dan Communication (komunikasi)

(Zubaidah, 2016: 3)

a. Critical Thinking (berpikir kritis)

Keterampilan berpikir kritis merupakan keterampilan

fundamental pada pembelajaran di abad ke-21. Keterampilan

berpikir kritis mencakup kemampuan mengakses, menganalisis,

mensintesis informasi yang dapat dibelajarkan, dilatihkan dan

dikuasai. Keterampilan berpikir kritis juga menggambarkan

keterampilan lainnya seperti keterampilan komunikasi dan

informasi, serta kemampuan untuk memeriksa, menganalisis,

menafsirkan, dan mengevaluasi bukti. Pada era literasi digital

dimana arus informasi sangat berlimpah, siswa perlu memiliki

kemampuan untuk memilih sumber dan informasi yang

relevan, menemukan sumber yang berkualitas dan melakukan

penilaian terhadap sumber dari aspek objektivitas, reliabilitas, dan

kemutahiran (Zubaidah, 2016:3).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

12

b. Collaboration (kolaborasi)

Kolaborasi merupakan kemampuan yang dapat

dikembangkan melalui pengalaman yang ada di dalam sekolah,

antar sekolah, dan di luar sekolah. Siswa dapat bekerja bersama-

sama secara kolaboratif pada tugas berbasis proyek yang autentik

dan mengembangkan keterampilannya melalui pembelajaran tutor

sebaya dalam kelompok. Pada dunia kerja di masa depan,

keterampilan berkolaborasi juga harus diterapkan ketika

menghadapi rekan kerja yang berada pada lokasi yang saling

berjauhan. Keterampilan kolaborasi yang efektif disertai dengan

keterampilan menggunakan teknologi dan sosial media akan

memungkinkan terjadinya kolaborasi dengan kelompok-kelompok

internasional (Zubaidah, 2016:4).

c. Creativity (kreatif)

Kreativitas merupakan keterampilan siswa dalam bepikir

secara kreatif dan inovatif. Siswa harus dipicu untuk berpikir di

luar kebiasaan yang ada, melibatkan cara berpikir yang baru,

memperoleh kesempatan untuk menyampaikan ide-ide dan

solusi-solusi baru, mengajukan pertanyaan yang tidak lazim,

dan mencoba mengajukan dugaan jawaban. Kesuksesan

individu akan didapatkan oleh siswa yang memiliki

keterampilan kreatif. Individu-individu yang sukses akan

membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik bagi

semuanya (Zubaidah, 2016:4).

d. Communication (komunikasi)

Komunikasi merupakan keterampilan yang sangat berharga

dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan komunikasi

mencakup keterampilan dalam menyampaikan pemikiran

dengan jelas dan persuasif secara oral maupun tertulis,

kemampuan menyampaikan opini dengan kalimat yang jelas,

menyampaikan perintah dengan jelas, dan dapat memotivasi

orang lain melalui kemampuan berbicara (Zubaidah, 2016: 4).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

13

3) Karakteristik siswa dalam Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi

Aktivitas pembelajaran berpikir tingkat tinggi adalah sebagai

berikut (Sani, 2019: 62):

a. Aktif dan berpikir

Pembelajaran berbasis HOTS harus membuat semua siswa

aktif dalam berpikir. Peran guru tidak begitu dominan dalam

proses pembelajaran, namun lebih berperan sebagai fasilitator

untuk memberi kemudahan bagi siswa dalam berpikir. Oleh

sebab itu guru harus mempersipkan tugas-tugas atau soal yang

dapat membuat siswa berikir kreatif, kritis, dan menyelesaikan

masalah. Siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan

kemampuan berpikirnya sehingga menguasi keterampilan

berpikir tingkat tinggi. Guru jangan terlalu banyak menjelaskan,

namun lebih banyak memberikan kesempatan bagi siswa telah

untuk mencari dan menemukan sendiri apa saja yang akan

dipelajarinya. Disarankan untuk menggunakan waktu selama

lima menit untuk memberikan penjelasan dan instruksi sebelum

memberikan penugasan kepada siswa. Beberapa kondisi yang

harus diterapkan selama kegiatan belajar berlangsung adalah

sebagai berikut:

1. Memastikan situasi tetap terkendali meskipun siswa

ditantang untuk melakukan kegiatan pembelajaran secara

bebas selama peroses pembelajaran berlangsung.

2. Guru lebih banyak memberi rangsangan berpikir pada

siswa untuk menyelesaikan masalah yang telah diberikan

atau masalah yang dihadapi siswa. Hal tersebut akan

menyebabkan siswa lebih aktif mencari informasi dan

berpikir, sehingga materi pembelajaran akan lebih mudah

diserap dan keterampilan berpikirnya akan meningkat.

3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran secara bervariasi,

disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

14

Pembelajaran yang monoton akan membuat siswa merasa

bosan, apalagi hanya mendengarkan guru berbicara.

4. Merangsang siswa untuk berani mengajukan pendapat atau

pertanyaan. Guru dapat melatih siswa untuk membuat

pertanyaan atau pernyataan setelah menampilkan sebuah

fenomena yang menarik, misalnya melalui video,

demonstrasi, atau cara lainnya. Guru harus melatih

kepercayaan diri siswa agar yakin pada dirinya sendiri

dalam penguasaan pengetahuan dan berpikir.

b. Memformulasikan masalah

Pembelajaran yang membuat siswa harus

memformulasikan masalah merupakan pembelajaran berbasis

HOTS. Sangat penting bagi siswa untuk dapat merumusakan

suatu permasalahan dari kondisi yang diberikan. Kegiatan

belajar dengan pendekatan inkuiri pada umumnya harus diawali

dengan perumusan masalah atau pertanyaan yang akan dicari

solusinya melalui kegiatan penyelidikan. Perumusan masalah

dapat berupa tindakan mengubah sebuah masalah yang

diberikan menjadi masalah yang berbeda penyajiannya. Hal ini

sering dilakukan ketika berupaya menyelesaikan sebuah

masalah agar memudahkan siswa dalam memahami masalah.

Pada kasus ini, penyelesaian masalah belum diketahui oleh

orang yang mengajukan masalah. Namun, mungkin juga orang

yang mengajukan masalah telah mengetahui bagaimana cara

memecahkan masalah tersebut dan hanya melatih siswa untuk

dapat merumuskan masalah dan mencari solusi.

Pengajuan masalah dan penyelesaian masalah dapat

digunakan untuk mengidentifikasi kreativitas individu. Banyak

ahli lain yang menyatakan bahwa pengajuan pertanyaan berupa

soal atau masalah dapat menjadi cara melatih siswa untuk

berpikir kreatif. Jika masalah yang diperkenalkan tidak memiliki

pertanyaan yang jelas, maka siswa harus belajar merumuskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

15

masalah. Hal tersebut merupakan ajang untuk melatih kreativitas

dalam upaya menyelesaikan masalah. Jadi aktvitas merumuskan

masalah merupakan suatu proses berpikir kreatif. Kemampuan

siswa untuk merumuskan masalah dan mencari solusinya

merupakan sarana untuk menilai kreativitas dan mendorong

siswa untuk mengembangkan kreativitasnya (Silver dan Cai,

1996 dalam Sani, 2019: 66).

c. Mengkaji permasalahan kompleks

Permasalahan yang dikaji dalam pembelajaran berbasis

HOTS adalah permasalahan yang tidak dapat diselesaikan hanya

dengan mengingat atau menerapkan strategi yang telah umum

diketahui. Pada umumnya permasalahan seperti itu dapat

ditemukan dalam kehidupan sehari-hari (kontekstual) yang

mencakup berbagai bidang ilmu. Penyelesaian permasalahan

seperti itu membutuhkan kreativitas dan kemampuan berpikir

kritis. Siswa yang tidak memiliki keterampilan berpikir tingkat

tinggi akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan

permasalahan kontekstual yang terkait dengan berbagai bidang

ilmu.

d. Berpikir divergen dan mengembangkan ide

Pengembangan kreativitas sangat membutuhkan

kemampuan berpikir divergen. Melatih siswa untuk berpikir

divergen akan mengembangkan kemampuan mereka dalam

mengajukan beberapa ide yang berbeda. Pengembangan ide-ide

kreatif sangat terkait dengan kemampuan berpikir divergen.

Sebenarnya kemampuan berpikir konvergen juga dibutuhkan

untuk mengetahui solusi mana yang paling efisien atau

memberikan hasil terbaik.

e. Mencari informasi dari berbagai sumber

Belajar dengan mencari informasi dari berbagai sumber

akan mengakomodasi perbedaan kerakteristik siswa dalam gaya

belajar, kemampuan belajar, kebutuhan, minat, keingintahuan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

16

dan pengetahuan awal masing-masing siswa. Siswa atau

kelompok siswa akan lebih bebas belajar dan mengkonstruksi

pengetahuan mereka sendiri. Aktivtas ini dapat mendorong

siswa untuk bertanggungjawab dan melatih kemandirian belajar.

Jika sumber informasi diperolah dari intrenet, maka siswa dapat

mengembangkan kemampuan dalam menelusuri informasi

secara efektif. Siswa akan belajar mensintesis informasi yang

telah diperolehnya dan mengevaluasi sinopsis yang mereka

susun. Hal tersebut membutuhkan keterampilan berpikir tingkat

tinggi dan tidak dapat dilakukan hanya dengan memahami atau

menerapkan sebuah prosedur.

Pembelajaran dengan menugaskan siswa untuk mencari

informasi dari berbagai sumber dapat dilakukan di kelas atau di

luar kelas melalui penugasan. Sebaiknya siswa dilatih untuk

membuat pertanyaan-pertanyaan yang akan dicari informasinya

atau solusinya dari berbagai sumber yang berbeda. Siswa dapat

merencanakan sumber atau menggunakan sumber yang tidak

direncanakan. Misalnya ketika mencari informasi tentang

penanganan sampah di sebuah pasar, bisa saja siswa bertanya

pada salah seorang pedagang, tanpa direncanakan dahulu.

f. Berpikir kritis dan menyelesaikan masalah

Aktivitas belajar dengan melatih siswa untuk berpikir

kritis akan berguna bagi siswa ketika mengevaluasi ide baru,

memilih yang terbaik, dan melakukan modifikasi yang

diperlukan. Jadi, pembelajaran berbasis HOTS harus

memberikan kesempatan pada siswa untuk terbiasa berpikir

kritis dalam menghadapi suatu persoalan atau ketika menerima

suatu informasi. Pola berpikir kritis sangat penting untuk

refleksi diri dan memberi makna bagi kehidupan siswa. Jika

siswa mampu berpikir secara kritis, maka mereka tidak mudah

dipengaruhi oleh berita negatif kerena dapat mencari kebenaran

dan merefleksikan nilai, serta membuat keputusan yang tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

17

Jadi, pola berpikir kritis merupakan sebuah metathinking skill

yang sangat perlu dimiliki oleh semua orang, dan salah satu ciri

penting dari pembelajaran berbasis HOTS.

Ciri lain dari pembelajaran berbasis HOTS adalah adanya

aktivitas siswa dalam menyelesaikan permasalahan secara

kreatif. Sebagai contoh, masing-msing kelompok siswa belajar

menyelesaikan masalah dengan cara berbeda, kemudian metode

penyelesaian masalah tersebut dikomunikasikan di depan kelas

oleh perwakilan dari masing-masing kelompok. Upaya untuk

menyelesaikan permasalahan terlebih dahulu, kemudian siswa

mengusulkan cara-cara yang dapat dilakukan untuk

menyelesaikan masalah. Pada umumnya, sebuah permasalahan

kontekstual yang kompleks dapat dicari solusinya dengan

berbagai cara.

g. Berpikir analitik, evaluatif, dan membuat keputusan

Aktivitas belajar membuat keputusan dapat dicarikan

ketika siswa diminta memilih suatu cara di antara beberapa cara

alternatif yang tersedia. Ada guru yang melatih siswa untuk

membuat suatu keputusan secara analitik, yakni dengan

mempertimbangkan beberapa kelebihan dan kelemahan dari

masing-masing solusi alternatif yang akan dipilih. Kelebihan

dan kelemahan solusi tersebut dapat ditulis pada lembar kerja

siswa (LKS). Suatu contoh kegiatan berpikir analitik dan

evaluatif dalam membuat keputusan adalah ketika memilih

kemasan untuk sebuah minuman. Kemasan yang dapat dipilih

adalah botol kaca, botol plastik, dan kotak karton. Sedangkan

minuman yang akan dikemas adalah minuman soda. Berikut ini

ditampilkan contoh lembar kerja yang digunakan dalam suatu

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

18

Tabel 2.1 Contoh lembar kerja siswa (Membuat keputusan)

Kelebihan Kekurangan

Botol Kaca

Botol Plastik

Kotak Karton

Terkait dengan aktivitas belajar tersebut, guru dianjurkan untuk

menerapkan beberapa prinsip dalam pembelajaran berbasis HOTS ,

antara lain:

1. Menciptakan tugas yang sesuai dengan harapan atau kebutuhan

siswa

2. Membangkitkan rasa ingin tahu siswa

3. Memberikan tugas atau soal yang dapat membuat siswa aktif

berpikir

4. Mengkaji persoalan nyata (kontekstual) yang dialami oleh siswa

5. Mengembangkan imajinasi siswa melalui tulisan atau gambar

6. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan elaborasi

dan berpikir divergen (lateral)

7. Memberi kesempatan pada siswa untuk memilih topik atau cara

belajar di kelas

8. Tidak menyalahkan siswa jika membuat atau menanyakan hal

yang nyeleneh

9. Memberikan kebebasan bereksperimen bagi siswa

10. Memberikan umpan balik dan penghargaan atas karya siswa

11. Melatih siswa mengajukan pertanyaan dan membuat rumusan

masalah dalam upaya menyelesaikan masalah yang menantang

12. Melatih siswa untuk berpikir kritis dengan menganalisis dan

mengevaluasi data atau informasi yang disajikan

13. Melatih siswa membuat keputusan terkait dengan suatu kondisi

yang dideskripsikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

19

b. Higher Order Thinking Skills

1) Pengertian Higher Order Thinking Skills (HOTS)

Higher Order Thinking Skills (HOTS) merupakan suatu proses

berpikir anak didik dalam level kognitif yang lebih tinggi yang

dikembangkan dari berbagai konsep dan metode kognitif dan

taksonomi pembelajaran seperti metode problem solving Klurik dan

Rudnick (1998), taksonomi Bloom (1956), dan taksonomi

pembelajaran, pengajaran, dan penilaian dari Anderson dan Krathwohl

(2001) (Saputra, 2016: 91).

Kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah proses berpikir yang

melibatkan aktivitas mental dalam usaha mengeksplorasi pengalaman

yang kompleks, reflektif dan kreatif yangdilakukan secara sadar untuk

mencapai tujuan, yaitu memperoleh pengetahuan yang meliputi

tingkat berpikir analitis, sintesis, dan evaluatif (Wardana dalam Mitri,

2016).

Keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking

Skills) mencakup kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif

metakognitif, dan kreatif. Keterampilan berpikir kritis diperlukan

dalam menyelesaikan masalah dan membuat keputusan. Higher Order

Thinking Skills (HOTS) akan berkembang jika individu menghadapi

masalah yang tidak dikenal, pertanyaan yang menantang, atau

meghadapi ketidak pastian/ dilema. Menurut Lewis dan Smith (1993)

(dalam Sani 2019: 2), berpikir tingkat tinggi akan terjadi jika

seseorang memiliki informasi yang disimpan dalam ingatan dan

memperoleh informasi baru, kemudian menghubungkan, dan/ atau

menyusun dan mengembangkan informasi tersebut untuk mencapai

suatu tujuan atau memperoleh jawaban/ solusi yang mungkin untuk

suatu situasi yang membingungkan (Sani, 2019: 1).

HOTS mencakup transformasi informasi dan ide-ide.

Transformasi ini terjadi jika siswa menganalisa, mensintesa, atau

menggabungkan fakta dan ide, menggeneralisasi, menjelaskan, atau

sampai pada suatu kesimpulan atau interpretasi. Manipulasi informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

20

dan ide-ide melalui proses tersebut akan memungkinkan siswa untuk

menyelesaikan permasalahan, memperoleh pemahaman, dan

menemukan makna baru (Tomei, 2005 dalam Sani 2019: 3).HOTS

juga disebut kemampuan berpikir strategis yang merupakan

kemampuan menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah,

menganalisa argumen, negosiasi isu, atau membuat prediksi

(Underbakke dkk, 1993 dalam Sani 2019: 3). Ketika sedang

menerapkan HOTS, seseorang perlu memeriksa asumsi dan nilai-nilai,

mengevaluasi fakta, dan menilai kesimpulan. John Dewey

menjelaskan tentang proses berpkir sebagai rantai proses produktif

yang bergerak dari refleksi ke inkuiri, kemudian proses berpikir kritis,

yang akhirnya menuntun pada penarikan kesimpulan yang diperkuat

oleh keyakinan orang yang berpikir (Petres, 2005 dalam Sani 2019: 3).

Dari beberapa pandapat ahli di atas peneliti menyimpulkan

bahwa Higher Order Thinking Skills (HOTS) merupakan proses

berpikir peserta didik dalam level kognitif yang lebih tinggi yang

melibatkan aktivitas mental, mencakup kemampuan menyelesaikan

permasalahan, berpikir kritis, dan berikir kreatif. Misalnya untuk

dapat menyelesaikan suatu permasalahan siswa harus mampu

menganalisis permasalahan, memikirkan alternatif solusi, menerapkan

strategi penyelesaian masalah, serta mengevaluasi metode dan solusi

yang diterapkan.

2) Indikator Higher Order Thinking Skills (HOTS)

Gambar 2.1 Bagan Indikator Taksonomi Bloom

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

21

Berdasarkan gambar di atas, yang termasuk dalam tigkatan

Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah Menganalisis,

Mengevaluasi, dan Mencipta. Seperti pendapat Krathwohl dalam

Lewy, dkk (2019:16) (dalam Aningsih: 2018) menyatakan bahwa

indikator untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi

meliputi:

a. Menganalisis

1. Menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi

atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih

kecil untuk mengenali pola atau hubungannya.

2. Mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab

dan akibat dari sebuah skenario yang rumit.

3. Mengidentifikasi/ merumuskan pertanyaan.

b. Mengevaluasi

1. Memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan dan

metodologi dengan menggunakan kriteria yang cocok atau

standar yang ada untuk memastikan nilai efektivitas atau

manfaatnya.

2. Membuat hipotesis, mengkritik dan melakukan pengujian.

3. Menerima atau menolak suatu pernyataan berdasarkan

kriteria yang telah ditetapkan.

c. Mengkreasi

1. Membuat generalisasi suatu ide atau cara pandang

terhadap sesuatu.

2. Merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah.

3. Mengorganisasikan unsur-unsur atau bagian-bagian

menjadi struktur baru yang belum pernah ada sebelumnya.

3) Karakteristik Soal Higher Order Thinking Skills (HOTS)

Karakteristik soal-soal keterampilan berpikir tingkat tinggi

sangat direkomendasikan untuk digunakan pada berbagai bentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

22

penilaian kelas (Widana, 2017: 3-6 dalam Aningsih: 2018). Berikut

adalah karakteristik soal-soal berpikir tingkat tinggi:

a. Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Kemampuan berpikir tingkat tinggi termasuk kemampuan

untuk memecahkan masalah (problem solving), keterampilan

berpikir kritis (critical thinking), berpikir kreaif (creative

thinking), kemampuan berarguman (decision making).

Kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan salah satu

kompetensi penting dalam dunia modern, sehingga wajib

dimiliki oleh setiap peserta didik.

Kreativitas menyelesaikan permasalahan dalam berpikir

tingkat tinggi, terdiri atas:

1) Kemampuan menyelesaikan permasalahan yang tidak

familiar.

2) Kemampuan mengevaluasi strategi yang digunakan untuk

menyelesaikan masalah dari berbagai sudut pandang yang

berbeda.

3) Menemukan model-model penyelesaian baru yang

berbeda dengan cara-cara sebelumnya.

„Difficulty‟ is NOT same as higher order thinking. Tingkat

kesukaran dalam butir soal tidak sama dengan kemampuan

berpikir tingkat tinggi. Sebagai contoh, untuk mengetahui arti

sebuah kata yang tidak umum mungkin memiliki tingkat

kesukaran yang sangat tinggi, tetapi kemampuan untuk

menjawab permasalahan tersebut tidak termasuk higher order

thinking skills. Dengan demikian, soal-soal berpikir tingkat

tinggi belum tentu soal-soal yang memiliki tingkat kesukaran

yang tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

23

b. Berbasis Permasalahan Kontektual

Soal-soal berpikir tingkat tinggi merupakan asesmen yang

berbasis situasi nyata dalam kehiduan sehari-hari, dimana

peserta didik diharapkan dapat menerapkan konsep-konsep

pembelajaran di kelas untuk menyelesaikan masalah. Berikut ini

diuraikan lima karakteristik asesmen kontektual, yang disingkat

REACT.

1. Relating, asesmen terkait langsung dengan konteks

pengalaman kehidupan nyata.

2. Experencing, asesmen yang ditentukan kepada penggalian

(exploration), penemuan (discovery) dan penciptaan

(creation).

3. Applying, asesmen yang menuntut kemampuan peserta

didik untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh

di dalam kelas untuk menyelasikan masalah-masalah

nyata.

4. Communicating, asesmen yang menuntut kemampuan

peserta didik untuk mampu mengomunikasikan

kesimpulan model pada kesimpulan konteks masalah.

5. Transfering, asesmen yang menuntut kemampuan peserta

didik untuk mentransformasikan konsep-konsep

pengetahuan dalam kelas ke dalam situasi atau konteks

baru.

c. Membangun Bentuk Soal Beragam

Bentuk soal yang dapat digunakan untuk menulis butir

soal berpikir tingkat tinggi (yang digunakan pada model

pengujian PISA), sebagai berikut:

1. Pilihan ganda

Pada umumnya soal-soal berpikir tingkat tinggi

menggunakan stimulus yang bersumber pada situasi nyata.

Soal pilihan ganda terdiri pokok soal (stem) dan pilihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

24

jawaban (option). Pilihan jawaban terdiri atas jawaban dan

pengecoh (distractor).

2. Pilihan ganda kompleks (benar/salah, atau ya/ tidak)

Soal bentuk pilihan ganda kompleks bertujuan untuk

menguji pemahaman peserta didik terhadap suatu masalah

secara komprehensif yang terkait antara pernyataan satu

dengan yang lainnya. Sebagaimana soal pilihan ganda

biasa, soal-soal berpikir tingkat tinggi yang berbentuk

pilihan ganda kompleks juga memuat stimulus yang

bersumber pada situasi kontekstual.

3. Isian singkatan atau melengkapi

Soal isian singkatan atau melengkapi adalah soal

yang menuntut peserta tes untuk mengisi jawaban singkat

dengan cara mengisi kata, frase, angka atau simbol.

Karakteristik soal isian singkatan atau melengkapi adalah

sebagai berikut:

1. Bagian kalimat yang harus dilengkapi sebaiknya

hanya satu bagian dalam ratio butir soal, dan paling

banyak dua bagian supaya tidak membingungkan

siswa.

2. Jawaban yang dituntut oleh soal harus singkat dan

pasti yaitu berupa frase, kata, angka, simbol, tempat

atau waktu.

4. Jawaban singkat atau pendek

Soal dengan bentuk jawaban singkat atau pendek

adalah soal yang jawabannya berupa kata, kalimat pendek,

atau frase terhadap suatu pertanyaan. Karakteristik soal

jawaban singkat adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan kalimat pertanyaan laangsung atau

kalimat perintah.

2. Pertanyaan atau perintah harus jelas, agar mendapat

jawaban yang singkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

25

3. Panjang kata atau kalimat yang harus dijawab oleh

siswa pada semua soal diusahakan relatif sama.

4. Hindari penggunaan kata, kalimat atau frase yang

diambil langsung dari buku teks, sebab akan

mendorong siswa untuk sekedar mengingat atau

menghafal apa yang ditulis dibuku.

5. Uraian

Soal betuk uraian adalah suatu soal yang

jawabannya menuntut siswa untuk mengorganisasikan

gagasan atau hal-hal yang telah dipelajarinya dengan cara

mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut

menggunakan kalimatnya sendiri dalam bentuk tertulis.

c. Lower Order Thinking Skills (LOTS)

1) Pengertian Lower Order Thinking Skills (LOTS)

Lower Order Thinking Skills merupakan kemampuan berpikir

mengenai keterampilan reseptif (Quinsland dalam Pudyast, Heru, dan

Maryadi, 2017: 191). Lower Order Thinking Skills merupakan

keterampilan berpikir tingkat rendah yang terdiri dari tiga indikator

mengingat (C1), memahami (C2), dan menerapkan (C3) (Sobirin

dalam Ardhana, 2017: 3). Lower Order Thinking Skills merupakan

kegiatan yang mewakili aplikasi rutin, mekanisme dan penggunaan

pemikiran yang terbatas (Rajendran dalam Martalina, W., Wardono

dan Kartono, 2018)

Dari beberapa pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

Lower Order Thinking Skills merupakan kemampuan berpikir

mengenai keterampilan reseptif yang melalui kegiatan apliakasi rutin,

mekanisme dan penggunaan pemikiran yang terbatas dengan tingkatan

indikator mengingat (C1), memahami (C2), dan menerapkan (C3).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

26

2) Indikator Lower Order Thinking Skills (LOTS)

Gambar 2.2 Bagan Indikator Taksonomi Bloom

Berdasarkan gambar di atas, yang termasuk dalam tingkatan

Lower Order Thinking Skills (LOTS) adalah Mengingat, Memahami,

dan Mengaplikasi. Yang termasuk dalam indikator berpikir tingkat

rendah merupakan kemampuan Mengingat, Memahami, dan

Menerapkan (Anderson dan Krathwoh dalam Mulyasa, Iskandar, &

Aryani, 2016: 216 – 218). Berikut masing-masing penjelasannya:

a. Mengingat

Mengingat merupakan mengemukakan kembali apa yang

sudah dipelajari dari guru, buku, sumber lainnya sebagaimana

aslinya tanpa melakukan perubahan. Pengetahuan hafalan:

ketepatan, kecepatan, kebenaran pengetahuan, fakta, definisi

konsep, prosedur hukum, teori dari apa yang sudah dipelajari di

kelas tanpa diubah atau berubah.

b. Memahami

Memahami merupakan proses pengolahan dari bentuk

aslinya tetapi arti dari kata, istilah, tulisan, grafik, tabel, gambar,

foto tidak berubah. Kemampuan mengolah pengetahuan yang

dipelajari menjadi sesuatu yang baru seperti menggantikan,

menulis kembali, mengubah bentuk komunikasi, memberi tafsir,

dan memperkirakan.

c. Menerapkan

Menerapkan merupakan menggunakan informasi, konsep,

prosedur, prinsip, hukum, teori yang sudah dipelajari untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

27

sesuatu yang baru belum dipelajari. Kemampuan menggunakan

pengetahuan seperti konsep, massa, cahaya, membagi/menggali/

menambah/ mengurangi/ menjumlah/ menerapkan dalam

mempelajari sesuatu yang belum pernah dipelajari sebelumnya.

d. Kurikulum 2013

1) Pengertian Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dapat menghasilkan

insan Indonesia yang: produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui

penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi

Mulyasa, 2013: 167).

Kurikulum 2013 ini lebih ditekankan pada kompetensi dengan

pemikiran kompetensi berbasis sikap, keterampilan, dan pengetahuan

(Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Ir. Muhammad Nuh, DEA

dalam Kurniasih, 2014:21). Adapun ciri-ciri kurikulum 2013 yang

paling mendasar ialah:

a. Menuntut kemampuan guru dalam berpengetahuan dan mencari

tahu pengetahuan sebanyak-banyaknya karena siswa zaman

sekarang telah mudah mencari informasi dengan bebas melalui

perkembangan teknologi dan informasi.

b. Siswa lebih didorong untuk memiliki tanggung jawab kepada

lingkungan, kemampuan interpersonal, antarpersonal, maupun

memiliki kemampuan berpikir kritis.

c. Memiliki tujuan agar terbentuknya generasi produktif, kreatif,

inovatif, dan afektif.

d. Khusus untuk tingkat SD, pendekatan tematik integrative

memberi kesempatan siswa untuk mengenal dan memahami

suatu tema dalam berbagai mata pelajaran.

e. Pelajaran IPA dan IPS diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa

Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

28

Terdapat empat aspek yang menjadi fokus dalam rencana

implementasi dan keterlaksanaan kurikulum 2013.

a. Kompetensi guru dalam pemahaman substansi bahan ajar, yang

menyangkut metodologi pembelajaran, yang nilainya pada

pelaksanaan uji kompetensi guru (UKG) baru mencapai rata-rata

44,46

b. Kompetensi akademik dimana guru harus menguasai metode

penyampaian ilmu pengetahuan kepada siswa.

c. Kompetensi sosial yang harus dimiliki guru agar tidak bertindak

asocial kepada siswa dan teman sejawat lainnya.

d. Kompetensi menajerial atau kemimpinan karena guru sebagai

seseorang yang akan digugu dan ditiru siswa.

Kesiapan guru sangat urgen dalam pelaksanaan kurikulum ini.

Kesiapan guru ini akan berdampak pada kegiatan guru dalam

mendorong mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya,

bernalar, dan mengkomunikasikan apa yang telah mereka peroleh

setelah menerima materi pembelejaran.

Dari penjelasan di atas peneliti menyimpulkan bahwa kurikulum

2013 merupakan pedoman dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran yang dapat menghasilkan peserta didik yang produktif,

kreatif, inovatif, afektif dengan pemikiran kompetensi berbasis sikap,

keterampilan, dan pengetahuan.

2) Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013

Seperti yang dikemukakan di berbagai media massa, bahwa

melalui pengembangan Kurikulum 2013 kita akan menghasilkan

insang Indonesia yang: produktif, kreatif, afektif; melalui penguatan

sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Dalam hal ini,

pengembangan kurikulum difokuskan pada pembentukan kompetensi

dan karakter peserta didik, berupa panduan pengetahuan,

keterampilan, dan sikap yang dapat didemonstrasikan peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

29

sebagai wujud pemahaman terhadap konsep yang dipelajarinya secara

kontekstual. Kurikulum 2013 memungkinkan para guru menilai hasil

belajar, yang mencerminkan penguasaan dan pemahaman terhadap

apa yang dipelajari. Oleh karena itu, peserta didik perlu megetahui

kriteria penguasaan kompetensi dan karakter yang akan dijadikan

sebagai standar penilaian hasil belajar, sehingga para peserta didik

dapat mempersiapkan dirinya melalui penguasaan terhadap sejumlah

kompetensi dan karakter tertentu, sebagai prasyarat untuk melanjutan

ke tingkat penguasaan kompetensi dan karakter berikutnya (Mulyasa

,2013: 65)

Mengacu pada penjelasan UU No. 20 Tahun 2003, bagian

umum dikatakan, bahwa: “Srategi pembangunan pendidikan nasional

dalam undang-undang ini meliputi: ...., 2. Pengembangan dan

pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi,....” dan pada penjelasan

Pasal 35, bahwa “Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi

kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan

keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.”

Maka diadakan perubahan kurikulum dengan tujuan untuk

“Melanjutkan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang

telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.”

Untuk mencapai tujuan tersebut menuntut perubahan pada

berbagai aspek lain, terutama dalam implementasinya di lapangan.

Pada proses pembelajaran, dari siswa diberi tahu menjadi siswa

mencari tahu, sedangkan pada proses penilaian, dari berfokus pada

pengetahuan melalui penilaian output menjadi berbasis kemampuan

melalui penilaian proses, portofolio dan penilaian output secara utuh

dan menyeluruh, sehingga memerlukan penambahan jam pelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

30

3) Komponen Kurikulum 2013

a. Standar isi (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

1. Pengertian Rencana Pelaksanaan pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan rencana

yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian

pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang

telah ditetapkan oleh sekolah. RPP dikembangkan secara rinci

mengacu pada silabus, buku teks pelajaran dan buku panduan

guru. RPP mencakup: (1) identitas sekolah/ madrasah, mata

pelajaran, dan kelas/ semester; (2) alokasi waktu; (3) KI, KD,

Indokator pencapaian kompetensi; (4) materi pelajaran; (5)

kegiatan pembelajaran; (6) penilaian; dan (7) media/ alat, bahan

dan sumber belajar (Permendikbud No 103, 2014). Rencana

pelaksanaan pembelajaran merupakan perencanaan jangka

pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan apa yang

akan dilakukan dalam pembelajaran (Mulyasa, 2006: 213).

Dari beberapa pendapat di atas peneliti menyimpulkan

bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan rencana

jangka pendek yang menggambarkan, memperkirakan atau

memproyeksikan prosedur yang akan dilakukan dalam

pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang

telah ditetapkan oleh sekolah. Dengan demikian, RPP

merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan

dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. RPP perlu

dikembangkan untuk mengkoordinasikan komponen

pembelajaran, yakni: kompetensi dasar, materi standar, indikator

hasil belajar, dan penilaian. Kompetensi dasar berfungsi

mengembangkan potensi peserta didik; materi standar berfungsi

memberi makna terhadap kompetensi dasar; indikator hasil

belajar berfungsi menunjukkan keberhasilan pembentukan

kompetensi peserta didik; sedangkan penilaian berfungsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

31

mengukur pembentukan kompetensi apabila kompetensi standar

belum terbentuk atau belum tercapai.

Menurut Anderson dan Krathwohl, hal yang perlu

diperhatikan ketika menyusun RPP yaitu bagaimana rencana dan

pelaksanaan pembelajaran yang dapat menghasilkan level-level

belajar yang tinggi bagi banyak siswa (Anderson dan

Krathwohl, 2010: 350). Dengan berlandaskan pada takonomi

Bloom perumusan RPP yang mengarah pada kemampuan

berpikir tingkat tinggi adalah ranah kognitif yang berapa pada

tingkatan C4 sampai C6 yaitu kemampuan Menganalis,

Mengevaluasi, dan Mencipta. Maka rumusan tujuan harus

memuat proses kognitif berupa:

a. Menganalisis: memecah-mecah materi jadi bagian-bagian

penyusunnya dan menentukan hubungan-hubungan

antarbagian itu dan hubungan antara bagian-bagian

tersebut dan keseluruhan struktur tujuan. Memuat proses

kognitif berupa membedakan, mengorganisasi, dan

mengatribusikan.

b. Mengevaluasi: mengambil keputusan berdasarkan kriteria

dan/ atau standar. Memuat proses kognitif berupa

memeriksa dan mengkritik.

c. Mencipta: memadukan bagian-bagian untuk membentuk

sesuatu yang baru dan koheren atau untuk membuat suatu

produk yang orisinil. Memuat proses kognitif berupa

merumuskan, merencanakan, memproduksi (Anderson dan

Krathwohl, 2010: 101-102).

Dengan merumuskan tujuan pembelajaran seperti yang

telah dipaparkan diatas maka kegiatan pembelajaran yang

dilakukan akan mengarah pada keterampilan berpikir tingkat

tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

32

b. Standar Proses (Kegiatan Pembelajaran)

1. Pengertian Kegiatan Pembelajaran

Pembelajaran didefinisikan sebagai upaya dalam memberi

perangsang (stimulus), bimbingan, pengarahan dan dorongan

kepada siswa agar terjadi proses belajar, lebih lanjut. Learning is

the process by which behavior (in the broader sense) is or

changed through practice or training.” (Belajar adalah proses

perubahan tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau

diubah melalui praktek atau latihan) (Chauhan dalam Sunhaji,

2014)”. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya

yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor (Mayer

dalam Sunhaji, 2014). Pembelajaran itu sendiri adalah

kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi,

material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling

mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran (Gerry &

Kingsley dalam Sunhaji, 2014). Pengertian lain pembelajaran

adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk

membelajarkan siswa dalam belajar, bagaimana belajar

memperoleh dan memproses pengetahuan, ketrampilan dan

sikap (Gagne & Briggs dalam Sunhaji, 2014).

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran merupakan interaksi edukatif antara guru dengan

peserta didik dengan didasari oleh adanya tujuan baik berupa

pengetahuan, sikap maupun keterampilan dan proses

berubahnya tingkah laku (change in behavior) dan yang

disebabkan karena pengalaman dan latihan. Pengalaman dan

latihan adalah aktivitas guru sebagai pebelajar dan aktivitas

siswa/peserta didik sebagai pembelajar. Perubahan perilaku

tersebut dapat berupa mental maupun fisik aktifitas. Terjadinya

perubahan tingkah laku tergantung pada dua faktor, yaitu faktor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

33

dari dalam dan faktor dari luar (Gagne dalam Sunhaji, 2014).

Faktor dari dalam yang mempengaruhi belajar siswa adalah

keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa. Termasuk faktor

jasmani/aspek fisiologis seperti tonus (tegangan otot), kebugaran

tubuh siswa, faktor rohaniah/faktor psikologis seperti motivasi,

tingkat kecerdasan, bakat dan sikap siswa. Faktor dari luar yang

mempengaruhi belajar siswa meliputi faktor lingkungan sosial

dan non sosial, termasuk faktor sosial seperti guru dan teman-

teman sekolah, faktor non sosial seperti gedung sekolah, letak

geografis sekolah, lingkungan keluarga, cuaca dan waktu belajar

yang digunakan.

Berbicara tentang pembelajaran tidak akan sempurna jika

tidak membicarakan juga tentang mengajar itu sendiri. Defnisi

mengajar banyak dikemukakan para ahli dengan pengertian

yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut disebabkan oleh

perbedaan titik pandang terhadap makna dan hakikat mengajar

itu sendiri, ada yang menekankan dari segi peserta didik dan ada

juga yang menekankan dari segi pendidik. Perbedaan titik

pandang tentang makna dan hakikat mengajar sebenarnya

terletak pada sisi otoritas pembelajar/guru/pendidik atau otoritas

pada pebelajar/siswa/peserta didik dalam aktivitas pembelajaran.

Proses belajar mengajar konvensional umumnya berlangsung

satu arah yang merupakan proses transfer atau pengalihan

pengetahuan, informasi, norma, nilai dan lain-lainya dari

seorang pendidik kepada peserta didik. Proses seperti ini

dibangun di atas dasar bahwa otoritas pembelajaran terletak di

atas pembelajar/guru/pendidik. Cara pandang seperti ini

sekarang mulai ditinggalkan, seiring dengan munculnya

kesadaran yang makin kuat di dunia pendidikan bahwa proses

belajar mengajar akan lebih efektif apabila peserta didik secara

aktif berpartisipasi dalam proses tersebut, peserta didik akan

mengalami, menghayati, dan menarik pelajaran dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

34

pengalamanya yang akhirnya hasil belajar akan merupakan

bagian dari diri, perasaan, pemikiran dan pengamalannya.

Proses tersebut berlangsung karena peserta didik diberi otoritas

untuk menentukan hasilnya sendiri.

c. Standar Penilaian (Pelaksanaan Penilaian Kelas)

1. Pengertian penilaian (assessment)

Assessment adalah alih bahasa dari istilah penilaian.

Penilaian digunakan dalam konteks yang lebih sempit daripada

evaluasi dan biasanya dilaksanakan secara internal. Penilaian

atau assessment adalah kegiatan menentukan nilai suatu objek,

seperti baik-buru, efektif – tidak efektif, berhasil – tidak

berhasil, dan semacamnya yang sesuai dengan kriteria atau tolok

ukur yang telah ditetapkan sebelumnya (Buana dalam Amirono,

2016). Penilian kelas adalah suatu metode yang sederhana dapat

menggunakan fakultas (sekolah) untuk mengumpulkan umpan

balik, awal dan setelahnya, pada seberapa baik para peserta

didik mereka belajar apa yang mereka ajarkan (Angelo dalam

Amirono, 2016).

Penilaian adalah usaha yang dilakukan dalam pengambilan

keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik – buruk bersifat

kualitatif (Suharsimi yang dikutip oleh Sridadi, 2007 dalam

Amirono, 2016). Penilaian (assessment) adalah penerapan

berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk

memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta

didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan)

peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik

apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik (Amirono,

2016).

Dari beberapa pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan

bahwa penilaian (assessment) merupakan suatu metode

sederhana yang digunakan untuk menentukan nilai suatu objek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

35

yang telah ditentukan kriteria atau tolok ukurnya guna untuk

mengetahui sejauh mana hasil belajar peserta didik atau

ketercapaian kompetensi peserta didik. Dalam dunia pendidikan,

penilaian atau assessment diartikan sebagai prosedur yang

digunakan untuk mendapatkan informasi untuk mengetahui taraf

pengetahuan dan keterampilan peserta didik yang hasilnya akan

digunakan untuk keperluan evaluasi. Evaluasi merupakan suatu

proses yang sistematis yang dilaksanakan untuk mengetahui

tingkat keberhasilan dan efisiensi dari program yang

bersangkutan. Dalam hal ini termasuk di dalamnya untuk

mengetahui keberhasilan seluruh subjek belajar yang menempuh

suatu program (Subali, 2012).

Evaluasi pembelajaran adalah untuk mengevaluasi

kegiatan atau mengoreksi hal-hal yang telah terjadi atau

dilakukan selama pembelajaran yang telah terjadi. Atau dengan

kata lain diulang kegiatan mereka mengetahui hal-hal penting

dalam bentuk keuntungan dan kerugian yang terjadi dalam

kegiatan yang telah terjadi dengan harapan bahwa itu akan

melakukan yang terbaik ketika kegiatan yang akan dilakukan

kemudian untuk belajar (Jihad, 2012).

2.1.2 Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian ini didasarkan pada hasil yang telah dilakukan oleh

beberapa peneliti. Adapun hasil penelitian ini antara lain:

Penelitian yang dilakukan oleh Hilaria Mitri yang berjudul

“Analisis Pembelajaran Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Pada

Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA N 8 Yogyakarta”. Dalam

penelitian tersebut mendapatkan hasil bahwa nilai tertinggi Ujian

Nasional (UN) yang diraih siswa pada mata pelajaran ekonomi di

SMA N 8 Yogyakarta belum menunjukkan bahwa siswa memiliki

keterampilan berpikir tingkat tinggi. Persamaan penelitian terdahulu

dengan yang saya teliti adalah terletak pada sama-sama ingin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

36

meneliti apakah siswa sudah memiliki keterampilan berpikir tingkat

tinggi atau belum. Perbedaannya yaitu penelitian yang dilakukan

sebelumnya meneliti keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa pada

mata pelajaran ekonomi di tingkat SMA, sedangkan dalam penelitian

ini meneliti keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia di tingkat Sekolah Dasar.

Penelitian yang dilakukan oleh Maharani Yuniar, Cece

Rakhmat, dan Asep Saepulrohman yang berjudul ”Analisis HOTS (

High Order Thinking Skills ) Pada Soal Objektif Tes Dalam Mata

Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas V SD Negeri 7

Ciamis”. Dalam penelitian tersebut mendapatkan hasil bahwa

diperoleh temuan, yakni dari 20 butir soal ditemukan 14 butir soal

yang memenuhi kriteria pengembangan soal HOTS (High Order

Thinking Skills) dan 6 butir soal yang tidak memenuhi kriteria

pengembangan HOTS (High Order Thinking Skills). Persamaan

penelitian terdahulu dengan yang saya teliti adalah terletak pada

sama-sama ingin meneliti bagaimana penerapan HOTS dalam sistem

pemeblajaran seperti penyususnan soal. Perbedaannya yaitu

penelitian yang dilakukan sebelumnya adalah tentang penelitian

analisis soal HOTS pada mata pelajaran IPS, sedangan penelitian ini

meneliti tentang tentang keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa

pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di tingkat Sekolah Dasar.

Penelitian yang dilakukan oleh Yohanes Mario Defianus Beti

yang berjudul “Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi pada

Pembelajaran Matematika Topik Segiempat Di Kalangan Siswa

Kelas VII E SMP N 1 Seyegan”. Dalam penelitian tersebut

mendapatkan hasil bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi

mengalami peningkatan. Persamaan penelitian terdahulu dengan

yang saya teliti adalah terletak pada sama-sama ingin meneliti

bagaimana keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa pada kegiatan

pembelajaran. Perbedaannya yaitu penelitian yang dilakukan

sebelumnya meneliti siswa apakah ada peningkatan ketika diberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

37

soal yang mengandung keterampilan berpikir tingkat tinggi,

sedangkan dalam penelitian ini adalah penelitian tentang analisis

HOTS pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

Kekhasan dalam penelitian ini adalah, pada penelitian ini

dilakukan analisis yang kompleks untuk mengetahui tingkatan

HOTS yaitu pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),

pelaksanaan pembelajaran serta soal evaluasi. Selain itu penelitian

ini di lakukan pada tingkatan Sekolah Dasar, sehingga penerapan

HOTS sudah dapat dilihat serta diterapkan pada usia dini.

Gambar 2.3 Kerangka Penelitian yang Relevan

Analisis Pembelajaran

Keterampilan Berpikir

Tingkat Tinggi Pada

Mata Pelajaran Ekonomi

Di SMA N 8 Yogyakarta

Analisis HOTS ( High

Order Thinking Skills )

Pada Soal Objektif Tes

Dalam Mata Pelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial

(IPS) Kelas V SD Negeri

7 Ciamis

Kemampuan Berpikir

Tingkat Tinggi pada

Pembelajaran

Matematika Tipok

Segiempat Di Kalangan

Siswa Kelas VII E SMP

Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat

Tinggi Pada Pembelajaran Tematik

Kelas Iv (Studi Kasus Di Salah Satu

Sekolah Dasar Di Kecamatan Depok,

Sleman, Yogyakarta)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

38

2.1.3 Kerangka Berpikir

Di era globalisasi saat ini, pendidikan di Indonesia dituntun

menjadi lebih kompleks dengan adanya perkembangan teknologi.

Untuk mempersiapkan manusia abad 21 yang hidup dalam nuansa

masyarakat pengetahuan dan mega kompetisi dengan gelombang

perubahan yang sedemikian cepat, dibutuhkan suatu model

pembelajaran yang tidak saja bersifat deduktif tetapi induktif. Model

pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu menjamin

peserta didik memiliki keterampilan belajar dan berinovasi,

keterampilan menggunakan teknologi dan media informasi, serta

dapat bekerja dan bertahan dengan menguasai sejumlah keterampilan

untuk hidup (life skills). Melalui pendekatan pembelajaran saintifik

yang menjadi satu paket kebijakan pendidikan, yaitu Kurikulum

2013 adalah langkah strategis menyiapkan generasi emas bagi

Indonesia di pergaulan dunia terbuka. Dengan menerapkan kegiatan

pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat

tinggi maka guru dapat menciptakan siswa yang tidak hanya sekedar

memiliki kemampuan menghafal, mengingat akan tetapi memiliki

kemampuan berpikir tingkat tinggi (High Order Thingking Skills)

yaitu kemampuan berpikir kritis dan kreatif sehingga mampu

berpikir secara analisis dan sintesis untuk menciptakan ide yang

kreatif dan produktif serta dapat menyelesaikan suatu masalah

dengan kritis.

Pembelajaran yang mengarah pada HOTS itu sangat diperlukan

terutama untuk memberikan kecakapan dan keterampilan yang

dibutuhkan oleh anak-anak didik, seperti literasi dasar (membaca,

matematika, dan sains), kemampuan berpikir kritis, kemampuan

berpikir kreatif dalam memecahkan masalah, dan lain sebagainya

sebagai modal untuk menghadapi tantangan dan tuntutan kehidupan

global. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana

proses belajar mengajar di salah satu Sekolah Dasar di Kecamatan

Depok, Sleman, Yogyakarta khususnya di kelas IV, apakah kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

39

pembelajaran, rancangan RPP, dan evaluasi atau penilaian sudah

mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Oleh karena itu, dengan melakukan penelitian mengenai analisis

keterampilan berpikir tingkat tinggi di salah satu Sekolah Dasar di

Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta ini diharapkan dapat

memberikan pengetahuan baru terutama bagi para pendidik agar

tidak hanya mendesain suatu kegiatan pembelajaran yang

berorientasi pada strategi, model, dan metode pembelajaran yang

hanya menanamkan kemampuan menghafal. Kebiasaan penerapkan

strategi, model, dan metode pembelajaran pada keterampilan

menghafal harus diubah dan diarahkan agar mampu menerapkan

pembelajaran yang mengarahkan pada proses kognitif yang

mendorong dan meningkatkan kemampuan berpikir setiap siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

40

Gambar 2.4 Peta Kerangka Berpikir

”Abad 21”

Latar belakang pendidikan di

Indonesia pada era globalisasi

“Kurikulum 2013”

Pedoman dalam

mempersiapkan pembelajaran

yang dapat mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat

tinggi.

“Berpikir Tingkat Tinggi”

Kegiatan berpikir yang tidak

hanya sekedar menghafal,

mengingat akan tetapi berikir

secarakritis dan kreatif sehingga

mampu menyelesaikan masalah

dengan kritis.

“Guru”

Peran guru dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran yang

mengarah pada berpikir tingkat

tinggi untuk dapat menyiapkan

generasi muda pada tantangan

abad 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

41

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu

penelitian, subyek penelitian, dan teknik pengambilan sampel, data yang dicari,

teknik pengumpulan data, teknik pengujian instrument, dan teknik analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Studi kasus

merupakan kajian mendalam tentang peristiwa, lingkungan, dan situasi

tertentu yang memungkinkan mengungkapkan atau memahami satu hal

(Basuki dalam Prastowo, 2014: 129)

Jenis penelitian yang digunakan peneliti yaitu penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif merupakan suatu proses inkuiri untuk pemahaman

berdasarkan tradisi-tradisi inkuiri metodologis yang jelas yang

mengeksplorasi masalah sosial manusia (Creswell dalam Ahmadi, 2014:

15). Metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif: ucapan atau tulisan dan perilaku yang dapat diamati dari orang-

orang (subjek) itu sendiri (Bogdan dan Taylor dalam Ahmadi, 2014: 15).

Penelitian kualitatif adalah suatu jenis penelitian yang menghasilkan

temuan-temuan yang tidak diperoleh oleh alat-alat prosedur statistik atau

alat-alat kuantitatif lainnya. Hal ini dapat mengarah pada penelitian tentang

kehidupan, sejarah, perilaku seseorang atau hubungan-hubungan

interaksional (Strauss dalam Ahmadi, 2014: 15).

Dari beberapa pendapat ahli diatas peneliti menyimpulkan bahwa

penelitian kualitatif adalah suatu jenis penelitian yang mengungkapkan

fenomena, kehidupan, masalah sosial manusia dalam bentuk deskriptif.

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Tempat penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di salah satu Sekolah Dasar di

kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta. Sekolah Dasar ini peneliti

gunakan sebagai tempat penelitian karena ingin mengetahui apakah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

42

sekolah dasar ini dalam merencanakan proses pembelajaran,

pelaksanaan roses pembelajaran serta pembuatan soal evaluasi sudah

menerapkan keterampilan berpikir tingkat tinggi atau masih dalam

tahapan berpikir tingkat rendah.

3.2.2 Waktu penelitian

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini,

penelitian dilakukan pada akhir kegitan PPL yaitu bulan Oktober

sampai bulan Desember 2018.

3.2.3 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas IV dan seluruh

siswa kelas IV di salah satu sekolah dasar di kecamatan Depok,

Sleman, Yogyakarta yang menerapkan kurikulum 2013. Guru kelas IV

adalah subjek utama dalam penelitian ini yang berperan sebagai

pelaku dalam praktik pelaksanaan proses pembelajaran, narasumber

wawancara, dan sumber dokumentasi dalam pengisian angket/

kuesioner, dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), serta

dokumen soal penilaian tengah semester. Subjek yang kedua yaitu

siswa yang berperan sebagai penerima praktik pelaksanaan

pembelajaran dari guru dan sebagai sumber dokumentasi dalam

pengisian angket/ kuesioner. Alasan peneliti mengambil siswa kelas

IV sebagai subjek dalam penelitian ini karena tingkat perkembangan

siswa kelas IV sudah dapat berpikir tingkat tinggi.

3.2.4 Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang memuat indikator keterampilan berpikir

tingkat tinggi, proses pelaksanaan pembelajaran yang mengarahkan

siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi pada mata pelajaran

Tematik dan soal evaluasi (Penilaian Tengah Semester) yang memuat

kata kerja operasional keterampilan berpikir tingkat tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

43

3.3 Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah studi kasus. Metode studi kasus

memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan mendetail.

Subjek yang diselidiki terdiri dari satu unit (atau satu kesatuan unit) yang

dipandang sebagai kasus. Karena sifat yang mendalam dan mendetail

tersebut, studi kasus umumnya menghasilkan gambaran yang longitudinal,

yaitu hasil pengumpulan dan analisis data kasus dalam satu jangka waktu

(Surakhmad dalam Prastowo, 2014: 128). Studi kasus merupakan kajian

mendalam tentang peristiwa, lingkungan, dan situasi tertentu yang

memungkinkan mengungkapkan atau memahami satu hal (Basuki dalam

Prastowo, 2014: 129).

Penelitian studi kasus adalah penelitian terhadap suatu objek yang

disebut sebagai kasus. Berdasarkan beberapa pendapat diatas, peneliti

menyimpulan bahwa studi kasus merupakan penelitian terhadap terhadap

objek yang diteliti mengenai peristiwa dalam jangka waktu yang lama.

Objek yang diteliti merupakan satu unit/ atau satu masalah yang dapat

disebut sebagai kasus (Gunawan 2013: 113).

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data, diperlukan beberapa teknik tertentu. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa:

3.4.1 Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data

dalam penelitian apa pun, termasuk penelitian kualitatif, dan

digunakan untuk memperoleh informasi atau data sebagaimana

tujuan penelitian (Ahmadi, 2014: 161). Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan teknik observasi untuk memperoleh data

primer berupa analisis kegiatan pembelajaran yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Untuk memperoleh data, peneliti melakukan pengamatan

secara langsung terhadap objek penelitian, yaitu bagaimana proses

pelaksanaan pembelajaran yang diterapkan guru dengan kriteria 4C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

44

yaitu Critical, Creativity, Collaborative, dan Communication

dalam keterampilan berpikir tingkat tinggi. Apakah guru dapat

menerapkan pelaksanaan pembelajaran yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi kepada siswa atau masih dalam

tahapan berpikir tingkat rendah.

3.4.2 Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang

digunakan untuk memperoleh data sekunder berupa desain RPP

dan soal evaluasi yang memuat indikator keterampilan berpikir

tingkat tinggi.

Dalam penelitian ini, dokumen yang dikumpulkan oleh

peneliti berupa: RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan

soal evaluasi (Penilaian Tengah Semester). RPP (Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran) akan dianalisis oleh peneliti dan rekan

peneliti pada aspek indikator bagian kognitif menggunakan

tingkatan Taksonomi Bloom, apakah indikator kognitif sudah

menggunakan tingkatan berpikir tingkat tinggi yang termasuk C4,

C5, dan C6 atau masih dalam berpikir tingkat rendah yang

termasuk C1, C2, dan C3.

Dalam soal evaluasi akan dianalisis oleh peneliti dan rekan

peneliti pada bagian soalnya apakah karta kerja dalam soal tersebut

sudah mengarah pada berpikir tingkat tinggi yang termasuk C4,

C5, dan C6 atau masih dalam berpikir tingkat rendah yang

termasuk C1, C2, dan C3. RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran) dapat dilihat pada lampiran 19A sampai 19L,

sedangkan Soal evalasi (Penilaian Tengah Semester) dapat dilihat

pada lampiran 21A sampai 21AL.

3.4.3 Wawancara

Wawancara merupakan teknik atau cara pengumpulan data

dengan cara mengadakan dialog langsung dengan narasumber.

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahulaun untuk menemukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

45

permasalahan yang ingin diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam terutama

jika jumlah respondennya sedikit (Sugiyono dalam Mitri, 2016).

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara

untuk memperoleh data yang konsisten dengan data yang diperoleh

melalui kegiatan observasi kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan oleh guru, pengisian kuesioner, dan dokumentasi

RPP serta soal evaluasi. Wawancara dilakukan guna mengetahui

lebih lanjut menganai proses penyusunan RPP, proses pelaksanaan

pembelajaran, dan pembuatan soal evaluasi, serta mengetahui

pemahaman guru menganai keterampilan berpikir tingkat tinggi

(Pedoman wawancara dapat dilihat pada lampiran 17).

3.4.4 Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pernyataan yang digunakan untuk

memperoleh informasi atau data dari responden, dalam arti laporan

tentang pribadi yang diketahui dan pernyataan yang bersifat tertulis

(Arikunto dalam Mitri, 2016). Kuesioner dalam penelitian ini

digunakan untuk memperoleh data berupa persepsi siswa kepada

guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mengarah

pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Dan persepsi guru dalam

menerapkan pembelajaran kepada siswa yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkt tinggi.

Penelitian ini menggunakan kesioner tertutup yaitu responden

tinggal memilih jawaban yang sudah disediakan dengan rentang

pilihan yaitu: SS (Sangat Setuju), S (Setuju), J (Jarang), TP (tidak

Pernah). Kuesioner ini terdapat 16 pertanyaan dengan kriteria 4C

yaitu Critical, Creativity, Collaborative, dan Communication

dalam keterampilan berikir tingkat tinggi (dapat dilihat pada

lampiran 11A dan 14A).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

46

3.5 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat

penelitian adalah peneliti itu sendiri sehingga peneliti harus “divalidasi”.

Validasi terhadap peneliti, meliputi; pemahaman metode penelitian

kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan

peneliti untuk memasuki objek penelitian baik secara akademik maupun

logikanya (Sugiono, 2009: 305)

Penelitian kualitatif sebagai human instrumen berfungsi menetapkan

fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan

pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan

membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiono,2009:306).

Sebagai instrumen pembantu peneliti menggunakan:

3.5.1 Instrumen Penelitian RPP

Desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dianalisis

menggunakan tabel Kata Kerja (KKO). Berikut ini merupakan

pedoman untuk menganalisis desain RPP:

3.1 Pedoman analisis desain RPP

C1 Mengetahui C2 Memahami C3 Mengaplikasikan

a. Mengutip a. Memperkirakan a. Menugaskan

b. Menyebutkan b. Menjelaskan b. Mengurutkan

c. Menjelaskan c. Mengkategorikan c. Menentukan

d. Menggambar d. Mencirikan d. Menerapkan

e. Membilang e. Merinci e. Menyesuaikan

f. Mengidentifikasikan f. Mengasosiasikan f. Mengkalkulasi

g. Mendaftar g. Membandingkan g. Memodifikasi

h. Menunjukkan h. Menghitung h. Mengklasifikasi

i. Memberi label i. Mengkontraskan i. Menghitung

j. Memberi indeks j. Mengubah j. Membangun

k. Memasangkan k. Mempertahankan k. Mengurutkan

l. Menamai l. Menguraikan l. Membiasakan

m. Menandai m. Menjalin m. Mencegah

n. Membaca n. Membedakan n. Mengambarkan

o. Menyadari o. Mendiskusikan o. Menggunakan

p. Menghafal p. Menggali p. Menilai

q. Meniru q. Mencontohkan q. Melatih

r. Mencatat r. Menerangkan r. Menggali

s. Mengulang s. Mengemukakan s. Mengemukakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

47

t. Mereproduksi t. Mempolakan t. Mengadaptasi

u. Meninjau u. Memperluas u. Menyelidiki

v. Memilih v. Menyimpulkan v. Mengoperasikan

w. Menyatakan w. Meramalkan w. Mempersoalkan

x. Mempelajari x. Merangkum x. Mengkonspepkan

y. Mentabulasi y. Menjabarkan y. Melaksanakan

z. Memberi kode z. Meramalkan

aa. Menelusuri aa. Memproduksi

bb. Menulis bb. Memproses

cc. Mengaitkan

dd. Menyusun

ee. Menstimulasikan

ff. Memecahkan

gg. Melakukan

hh. Mentabulasi

C4 Menganalisis C5 Mengevaluasi C6 Membuat/Mencipta

a. Menganalisis a. Membandingkan a. Mengabstrasi

b. Mengaudit b. Menyimpulkan b. Mengatur

c. Memecahkan c. Menilai c. Menganimasi

d. Menegaskan d. Mengarahkan d. Mengumpulkan

e. Mendeteksi e. Mengkritik e. Mengkategorikan

f. Mengdiaknosis f. Menimbang f. Mengkode

g. Menyeleksi g. Memutuskan h. Mengkombinasikan

i. Memerinci h. Memisahkan i. Menyusun

j. Menominasikan i. Memprediksi j. Mengarang

k. Mendiagramkan j. Memperjelas k. Membangun

l. Mengkorelasikan k. Menugaskan l. Menanggulangi

m. Merasionalkan l. Menafsirkan m. Menghubungkan

n. Menguji m. Mempertahankan n. Menciptakan

o. Mencerahkan n. Memerinci o. Mengkreasikan

p. Menjelajah o. Mengukur p. Mengoreksi

q. Membagankan p. Merangkum q. Merancang

r. Menyimpulkan q. Membuktikan r. Merencanakan

s. Menemukan r. Memfalidasi s. Mendikte

t. Menelaah s. Mengetes t. Meningkatkan

u. Memaksimalkan t. Mendukung u. Memperjelas

v. Memerintahkan u. Memilih v. Memfasilitasi

w. Mengedit v. Memproyeksikan w. Membentuk

x. Mengkaitkan x. Merumuskan

y. Memilih y. Menggeneralisasikan

z. Mengukur z. Mengabungkan

aa. Melatih aa. Memadukan

bb. Mentransfer bb. Membatas

cc. Mereparasi

dd. Menampilkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

48

ee. Menyiapkan

ff. Memproduksi

gg. Merangkum

hh. Merekontruksi

ii. Membuat

Tabel Kata Kerja Operasioal (KKO) di atas dapat digunakan

untuk mengetahui keterampilan berikir tingkat tinggi atau

keterampilan berpikir tingkat rendah pada desain Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pedoman analisis Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan tabel Taksonomi

Bloom milik Anderson & Kartwohl yang sudah di revisi dan telah

divalidasi oleh pihak expert judgment yaitu oleh Dosen Pembimbing.

3.5.2 Instrumen Penelitian Pelaksanaan Pembelajaran

a. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan sebagai lembar pengamatan

yang digunakan untuk mengetahui kegiatan pembelajaran yang

dilakukan oleh guru yang sedang berlangsung, apakah kegiatan

pembelajaran telah mengarah pada keterampilan berpikir tingkat

tinggi atau masih dalam keterampilan berikir tingkat rendah.

Untuk mengetahui apakah guru sudah melaksanakan kegiatan

pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat

tinggi dengan menggunakan pedoman observasi seperti di bawah

ini:

Tabel 3.2 Pedoman pelaksanaan proses pembelajaran

No. 4 C Kriteria Ya Tidak Keterangan

1.

Critical

thinking and

Problem

Solving

(Berpikir

Kritis dan

1. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

terlihat aktivitas guru

memberikan soal kepada

siswa untuk dikerjakan

secara individu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

49

Pemecahan

Masalah).

2. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

terlihat aktivitas guru

mengarahkan siswa untuk

mencari informasi lain

dari berbagai sumber.

3. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

terlihat aktivitas guru

meminta siswa untuk

memecahkan masalah

secara individu ketika

mengerjakan soal.

4. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

terlihat aktivitas guru

memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

bertanya mengenai materi

pembelajaran yang

diajarkan.

2. Collaborative

/Kolaborasi

1. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

terlihat aktivitas guru

membentuk siswa

kelompok untuk

berdiskusi saat

pembelajaran.

2. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

terlihat aktivitas guru

meminta siswa untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

50

berpendapat dan

memberikan masukan

saat berdiskusi.

3. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

terlihat aktivitas guru

memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

menemukan informasi

dari berbagai sumber

bersama kelompok.

4. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

terlihat aktivitas guru

memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

memecahkan masalah

bersama kelompok saat

diskusi.

3.

Creativity

and

Innovation (K

reativitas dan

Inovasi)

1. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

terlihat aktivitas guru

meminta siswa untuk

membuat rangkuman

pembelajaran berupa peta

konsep/ mind map.

2. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

terlihat aktivitas guru

meminta siswa untuk

memecahkan masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

51

dengan cara sendiri.

3. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

terlihat aktivitas guru

meminta siswa untuk

membuat sebuah karya

tulis seperti pantun, puisi,

dll.

4. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

terlihat aktivitas guru

memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

menampilkan hasil karya

di depan kelas.

4.

Communicati

on/

Komunikasi

1. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

terlihat aktivitas guru

memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

menyampaikan

kesimpulan hasil belajar

dengan kata-kata sendiri.

2. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

terlihat aktivitas guru

meminta siswa untuk

mempresentasikan hasil

diskusi kelompok dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

52

Pedoman observasi diatas disusun berdasarkan kemampuan

4C yang masing-masing kemampuan terdapat 4 kriteria, pedoman

observasi tersebut telah divalidasi oleh pihak expert judgment

yaitu oleh Dosen Pembimbing.

b. Instrumen Kuesioner Guru dan siswa

Lembar kuesioner digunakan untuk mengetahui persepsi

guru dalam menerapkan proses pembelajaran yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi dan persepsi siswa kepada

guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mengarah

pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Data persepsi guru dan

pembelajaran yang

dilakukan.

3. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

terlihat aktivitas guru

meminta siswa untuk

untuk memberikan kritik/

saran atau menggapai

hasil presentasi siswa/

kelompok lain.

4. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

terlihat aktivitas guru

meminta siswa untuk

menjawab pertanyaan

yang diajukan oleh guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

53

siswa di dapatkan dari kuesioner yang disusun seperti di bawah

ini:

3.3 Kuesioner persepsi guru terhadap proses pembelajaran

No. 4 C Keterangan SS S JR TP

1.

Critical

Thinking/Ber

pikir Kritis

Guru memberikan soal kepada siswa

untuk dikerjakan secara individu.

Guru mengarahkan siswa untuk mencari

informasi lain dari berbagai sumber

untuk menambah pengetahuan siswa.

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk memechakan masalah

secara indvidu ketika mengerjakan soal.

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya mengenai materi

yang diajarkan.

2. Collaborative

/Kolaborasi

Guru memberikan kesempatan siswa

untuk membentuk kelompok diskusi

saat pelajaran.

Guru meminta siswa untuk berpendapat

dan memberikan masukan saat

berdiskusi kelompok.

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk menemukan informasi dari

berbagai sumber bersama kelompok.

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk memecahkan masalah

bersama kelompok saat diskusi.

3. Creativity/Kr

eativitas

Guru meminta siswa untuk membuat

rangkuman pembelajaran berupa peta

konsep/ mind map.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

54

Guru meminta siswa untuk

memecahkan masalah dengan cara

sendiri.

Guru meminta siswa untuk membuat

sebuah karya tulis seperti puisi, pantun,

dll.

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk menampilkan hasil karya di

depan kelas.

4.

Communicati

on/

Komunikasi

Guru meminta siswa untuk

menyampaikan kesimpulan hasil belajar

dengan kata-kata sendiri.

Guru memberikan kesempatan untuk

mempresentasikan hasil diskusi

kelompok dari pembelajaran yang

dilakukan.

Guru meminta siswa untuk memebrikan

kritik/ saran atau menggapai hasil

presentasi siswa/ kelompok lain

Guru meminta siswa untuk menjawab

pertanyaan yang diajukan.

3.4 Kuesioner persepsi siswa terhadap guru dalam proses

pembelajaran

No. 4 C Keterangan SS S JR TP

1.

Critical

Thinking/Ber

pikir Kritis

Siswa diberikan soal oleh guru untuk

dikerjakan secara individu.

Siswa diarahkan oleh guru untuk

mencari informasi lain dari berbagai

sumber untuk menambah pengetahuan

siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

55

Siswa diminta untuk memecahkan

masalah secara individu ketika guru

memberikan soal.

Siswa diberikan kesempatan untuk

bertanya mengenai materi pembelajaran

yang diajarkan.

2. Collaborative

/Kolaborasi

Siswa dibentuk kelompok diskusi saat

kegiatan pembelajaran.

Siswa diminta untuk berpendapat dan

memberikan masukan saat berdiskusi.

Siswa diberikan kesempatan untuk

menemukan informasi dari berbagai

sumber bersama kelompok.

Siswa diberikan kesempatan untuk

memecahkan masalah bersama

kelompok saat diskusi.

3. Creativity/Kr

eativitas

Siswa diminta untuk membuat

rangkuman pembelajaran berupa peta

konsep/ mind map.

Siswa diminta oleh guru untuk

memecahkan masalah dengan cara

sendiri.

Siswa diminta oleh guru untuk

membuat sebuah karya tulis seperti

pantun, puisi, dll.

Siswa diberikan kesempatan oleh guru

untuk menampilkan hasil karya di

depan kelas.

4.

Communicati

on/

Komunikasi

Siswa diberikan kesempatan untuk

menyampaikan kesimpulan hasil belajar

dengan kata-kata sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

56

Siswa diminta untuk mempresentasikan

hasil diskusi kelompok dari

pembelajaran yang dilakukan.

Siswa diminta untuk untuk memberikan

kritik/ saran atau menggapai hasil

presentasi siswa/ kelompok lain.

Siswa diminta untuk menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh guru.

Indikator kuesioner persepsi guru dam siswa terhadap proses

pembelajaran di atas disusun berdasarkan kemampuan 4C yang

masing-masing kemampuan terdapat 4 pernyataan, kuesioner

diatas tersebut telah divalidasi oleh pihak expert judgment yaitu

oleh Dosen Pembimbing.

c. Wawancara

Pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui dan

bertanya secara langsung kepada narasumber mengenai perumusan

RPP, pelaksanaan proses pembelajaran dan pembuatan soal

evaluasi. Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas IV.

Berikut ini merupakan pedoman wawancara:

3.5 pedoman wawancara

No Aspek Pertanyaan Jawaban

1 Kegiatan

Pembelajaran

1. Dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran, apakah guru tidak

banyak meggunakan metode

ceramah? Apakah metode ceramah

hanya digunakan ketika menjelaskan

meteri yang cukup sulit?

2. Apakah metode yang digunakan guru

dapat menumbuhkan partisipasi aktif

siswa dalam kegiatan pembelajaran?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

57

3. Apakah guru mampu menerapkan

model, teknik, dan metode

pembelajaran yang mampu

menumbuhkan partisipasi siswa

dalam kegiatan diskusi?

4. Apakah guru mampu menerapkan

model, teknik, dan metode

pembelajaran yang mampu

menumbuhkan partisipasi siswa

seperti diskusi, tanya jawab, bahkan

debat?

5. Dalam proses pembelajaran apakah

guru selalu meninjau kinerja siswa

seperti bekeliling kelas untuk melihat

aktivitas siswa ketika megerjakan

soal atau diskusi?

6. Dalam menyampaikan materi apakah

guru sering mengaikan materi

pembelajaran dengan pengetahuan

lain yang relevan?

7. Apakah guru mampu merespon

positif partisipasi siswa dalam

kegiatan pembelajaran?

8. Apakah guru sudah melaksakana

kegiatan pembelajaran sesuai dengan

RPP yang disusun?

9. Apakah guru dapat melaksanakan

kegiatan pembelajaran yang lebih

baik dibandingkan RPP yang telah

disusun?

10. Apakah dalam kegiatan

pembelajaran guru mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

58

mengelola waktu dengan efektif dan

efisien?

2 Berpikir

tingkat tinggi

1. Apakah guru mengetahui tentang

keterampilan berpikir tingkat tinggi?

2. Apakah guru menerapkan kegiatan

pembelajaran yang bersifat

mengarahkan siswa pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi?

3. Apakah guru mengetahui tentang

tingkatan pada taksonomi bloom

yang termasuk keterampilan berpikir

tingkat tinggi?

4. Apakah guru menggunakan kata

kerja operasional taksonomi bloom

keteika merumuskan indikator pada

RPP dengan mengacu tingakatan C4,

C5, dan C6?

5. Menurut guru apakah pentingnya

keterampilan berpikir tingkat tinggi

untuk proses pembelajaran?

3 Soal Ujian

Tengah

Semester/

Ulangan

Harian/

Penilaian

Akhir

Semester

tematik

1. Dalam membuat soal ujian tengah

semester/ ulangan harian/ penilaian

akhir semester, apakah guru

menggunakan kata kerja taksonomi

bloom yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi?

2. Apakah ada kesulitan dalam

menyusun soal yang megarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi?

4 Kendala yang

dihadapi

1. Menurut guru apakah ada hambatan

dalam menyususn RPP yang

mengacu pada keterampilan berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

59

tingkat tinggi?

2. Apakah ada hambatan dalam diri

guru dalam menerapkan metode,

teknik dan model dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran

yang dapat meningkatkan

keterampilan berpikir tingkat tinggi

siswa?

3. Apakah ada hambatan dalam diri

siswa dalam menerapkan metode,

teknik dan model dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran

yang dapat meningkatkan

keterampilan berpikir tingkat tinggi

siswa ?

Pedoman wawancara diatas terdiri dari 4 indikator yaitu

kegiatan pembelajaran, berpikir tingkat tinggi, Soal Ujian Tengah

Semester/ Ulangan Harian/ Penilaian Akhir Semester tematik , dan

kendala yang dihadapi. Masing-masing indikator terdiri dari

beberapa pertanyaan yang sesuai dengan indikator yang telah

ditentukan. Pedoman wawancara tersebut telah divalidasi oleh

pihak expert judgment yaitu oleh Dosen Pembimbing.

3.5.3 Instrumen Penelitian Soal Evaluasi

Soal Evaluasi (Penilaian Tengah Semester) dianaliais

menggunakan tabel Kata Kerja Operasioanl (KKO). Berikut ini

merupakan pedoman untuk menganalisis Soal Evaluasi.

3.6 Pedoman analisis Soal Evaluasi

C1 Mengetahui C2 Memahami C3 Mengaplikasikan

a. Mengutip a. Memperkirakan a. Menugaskan

b. Menyebutkan b. Menjelaskan b. Mengurutkan

c. Menjelaskan c. Mengkategorikan c. Menentukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

60

d. Menggambar d. Mencirikan d. Menerapkan

e. Membilang e. Merinci e. Menyesuaikan

f. Mengidentifikasikan f. Mengasosiasikan f. Mengkalkulasi

g. Mendaftar g. Membandingkan g. Memodifikasi

h. Menunjukkan h. Menghitung h. Mengklasifikasi

i. Memberi label i. Mengkontraskan i. Menghitung

j. Memberi indeks j. Mengubah j. Membangun

k. Memasangkan k. Mempertahankan k. Mengurutkan

l. Menamai l. Menguraikan l. Membiasakan

m. Menandai m. Menjalin m. Mencegah

o. Membaca o. Membedakan o. Mengambarkan

p. Menyadari p. Mendiskusikan p. Menggunakan

q. Menghafal q. Menggali q. Menilai

r. Meniru r. Mencontohkan r. Melatih

s. Mencatat s. Menerangkan s. Menggali

t. Mengulang t. Mengemukakan t. Mengemukakan

u. Mereproduksi u. Mempolakan u. Mengadaptasi

v. Meninjau v.Memperluas v.Menyelidiki

w. Memilih w.Menyimpulkan w.Mengoperasikan

x. Menyatakan x.Meramalkan x.Mempersoalkan

y. Mempelajari y.Merangkum y.Mengkonspepkan

z. Mentabulasi z.Menjabarkan z.Melaksanakan

aa. Memberi kode aa. Meramalkan

bb. Menelusuri bb. Memproduksi

cc. Menulis cc. Memproses

dd. Mengaitkan

ee. Menyusun

ff. Menstimulasikan

gg. Memecahkan

hh. Melakukan

ii. Mentabulasi

C4 Menganalisis C5 Mengevaluasi C6 Membuat/Mencipta

a. Menganalisis a. Membandingkan a. Mengabstrasi

b. Mengaudit b. Menyimpulkan b. Mengatur

c. Memecahkan c. Menilai c. Menganimasi

d. Menegaskan d. Mengarahkan d. Mengumpulkan

e. Mendeteksi e. Mengkritik e. Mengkategorikan

f. Mengdiaknosis f. Menimbang f. Mengkode

g. Menyeleksi g. Memutuskan g. Mengkombinasikan

j. Memerinci j. Memisahkan j. Menyusun

k. Menominasikan k. Memprediksi k. Mengarang

l. Mendiagramkan l. Memperjelas l. Membangun

m.Mengkorelasikan m.Menugaskan m.Menanggulangi

n. Merasionalkan n. Menafsirkan n. Menghubungkan

o. Menguji o. Mempertahankan o. Menciptakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

61

p. Mencerahkan p. Memerinci p. Mengkreasikan

q. Menjelajah q. Mengukur q. Mengoreksi

r. Membagankan r. Merangkum r. Merancang

s. Menyimpulkan s. Membuktikan s. Merencanakan

t. Menemukan t. Memfalidasi t. Mendikte

u. Menelaah u. Mengetes u. Meningkatkan

v. Memaksimalkan v. Mendukung v. Memperjelas

w. Memerintahkan w. Memilih w. Memfasilitasi

x. Mengedit x. Memproyeksikan x. Membentuk

y. Mengkaitkan y. Merumuskan

z.Memilih zMenggeneralisasikan

aa.Mengukur aa.Mengabungkan

bb.Melatih bb.Memadukan

cc.Mentransfer cc.Membatas

dd.Mereparasi

ee.Menampilkan

ff.Menyiapkan

gg.Memproduksi

hh.Merangkum

ii.Merekontruksi

jj.Membuat

Tabel Kata Kerja Operasioal (KKO) di atas dapat digunakan

untuk mengetahui keterampilan berikir tingkat tinggi atau

keterampilan berpikir tingkat rendah pada perumusan soal evaluasi.

Pedoman analisis Soal evaluasi menggunakan tabel Taksonomi Bloom

milik Anderson & Kartwohl yang sudah di revisi dan telah divaliadasi

oleh pihak expert judgment yaitu oleh Dosen Pembimbing.

Dari berbagai instrumen di atas, alasan peneliti menggunakan

instrumen tersebut memudahkan dalam mendeskripsikan penelitian selain

yang dicatat langsung oleh peneliti.

3.6 Pengecekan Keabsahan Data Penelitian

Dalam penelitian kualitatif pengecekan keabsahan data meliputi uji

Kreadibilitas dan Transferibilitas.

3.6.1 Kreadibilitas

Uji kreadibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil

penelitian kualitataif antara lain dilakukan dengan perpanjangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

62

pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi,

diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan

membercheck (Sugiyono, 2012: 270). Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan metode triangulasi. Triangulasi dalam pengujian

kreadibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai

sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu . dengan penelitian

ini peneliti menggunkana 2 teknik triangulasi untuk memperoleh data

yaitu dengan tingangulasi sumber dan triangulasi teknik pengumpulan

data.

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kreadibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui

beberapa sumber.

2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kreadibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan

teknik yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan

wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi, atau

kuesioner. Bila dengan tiga teknik pengujian kreadibilitas data

tersebut, menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti

melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang

bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana yang

dianggap benar. Atau mungkin semuanya benar, karena sudut

pandangnya berbeda-beda.

Selain menggunakan metode triangulasi, peneliti juga

menggunakan expert judgment sebagai teknik yang digunakan

untuk pengujian kelayakan seluruh instrumen yang digunakan

peneliti. Expert judgment merupakan proses diskusi yang

melibatkan para pakar (ahli) untuk mengidentifikasi masalah

analisis penyebab masalah, menentukan cara-cara penyelesaian

masalah, dan mengusulkan berbagai alternatif penyelesaian

masalah dengan mempertimbangkan sumber data yang tersedia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

63

(Wardani, 2013: 3). Untuk itu sebagai pihak expert judgment

peneliti meminta bantuan salah satu dosen pembimbing untuk

menilai instrumen yang telah peneliti buat.

Hasil penilaian berbagai instrumen oleh pihak expert

judgment yang penelitian dapatkan adalah layak digunakan untuk

uji coba di lapangan tanpa revisi dengan kriteria instrumen

penelitian kuesioner guru dan siswa, pedoman wawancara untuk

guru, lembar observasi pelaksanaan pembelajaran di kelas, dan

pedoman analisis desain RPP dan Soal Evaluasi.

3.6.1 Transferabilitas

Seperti yang telah dikemukakan bahwa, transferability ini

merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif. Validitas

eksternal menunjukkan derajad ketepatan atau dapat diterapkan hasil

penelitiannya ke populasi di mana sampel tersebut diambil.

Nilai transfer ini berkenaan dengan pertanyaan, sehingga mana

hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain.

Bagi peneliti naturalistik, nilai transfer bergantung pada pemakai,

hingga manakah hasil penelitian tersebut dapat digunakan dalam

konteks dan situasi sosial lain. Peneliti sendiri tidak menjamin

“validitas eksternal” ini.

Oleh karena itu, supaya orang lain dapat memahami hasil

penelitian kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan

hasil penelitian tersebut, maka peneliti membuat laporannya harus

memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya.

Dengan demikian maka pembaca menjadi jelas atas hasil penelitian

tersebut, sehingga dapat memutuskan dapat atau tidaknya untuk

mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat lain (Sugiyono,

2012: 276).

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa

instrumen penelitian ini dapat digunakan untuk uji coba oleh peneliti

lainnya tetapi harus daat dipertanggungjawabkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

64

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Untuk mengetahui desain RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran) yang dibuat oleh guru sudah memuat indikator

keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka peniliti melakukan analisis

desain RPP pada komponen indikator bagian kognitif apakah

termasuk dalam kata kerja oprasional yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu mulai dari tingkatan C4

menganalisis, C5 mengevaluasi, dan C6 mencipta. Indikator kognitif

dalam Rencana Pelaksanaan pembelajaran dianalisis menggunakan

tabel Kata Kerja Operasional (KKO) yang telah di validasi oleh pihak

expert judgment yaitu oleh Dosen Pembimbing. Analisis indikator

aspek kognitif pada desain RPP peneliti melakukan analisis dengan 2

rekan peneliti sebagai pembanding dari setiap persepsi untuk

menemukan hasil akhir apakah indikator aspek kognitif telah

mengarah pada keterampilan berpkir tingkat tinggi atau keterampilan

berpikir tingkat rendah.

3.7.2 Implementasi proses pembelajaran keterampilan berpikir tingkat

tinggi

Untuk mengetahui bahwa pelaksanaan kegiatan pembelajaran

yang dilaksanakan oleh guru sudah mengarah pada keterampilan

berpikir tingkat tinggi, maka peneliti melakukan kegiatan observasi

terhadap aktivitas belajar yang dilaksanakan guru di kelas. Dalam

kegiatan observasi peneliti menggunakan alat bantu berupa instrumen

pelaksanaan pembelajaran yang telah di validasi oleh pihak expert

judgment yaitu oleh Dosen Pembimbing. Kegiatan observasi

dilakukan untuk melihat penerapan strategi, model, dan metode yang

diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran

dinilai baik ketika hasil analisis menunjukkan bahwa guru mampu

menerapkan strategi, model, dan metode yang mengarahkan

keterampilan siswa berpikir tingkat tinggi yaitu mulai dari tingkatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

65

kemampuan C4 menganalisis, C5 mengevaluasi, dan C6 mencipta.

Peneliti melakukan observasi terhadap pelaksanaan guru mengajar

dengan 1 teman sebagai pembanding setiap persepsi untuk

menemukan hasil akhir.

Untuk melihat kesesuaian hasil observasi yang dilakukan

peneliti terhadap guru dengan penilaian siswa, maka peneliti juga

melakukan penilaian terhadap persepsi siswa. Penilaian persepsi siswa

pada guru kelas IV dalam menerapkan keterampilan berikir tingkat

tinggi yang melibatkan 3 indikator proses kognitif keterampilan

berpikir tingkat tinggi, yaitu C4 menganalisis, C5 mengevaluasi dan

C6 mencipta dilakukan dengan pengisian kuesioner.

3.7.3 Pelaksanaan Penilaian Kelas (Assesment)

Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan penilaian kelas

(Penilaian Tengan Semester) sudah mengarah pada keterampilan

berpikir tingkat tinggi, maka peneliti melakukan analisis terhadap soal

penilaian tengah semester yang dibuat oleh guru kelas IV bersama

dengan guru dan kepala sekola se-KKKS Kecamatan Depok, Sleman,

Yogyakarta. Soal Evaluasi (Penilaian Tengah Semester) dianalisis

menggunakan tabel Kata Kerja Operasional (KKO) yang telah di

validasi oleh pihak expert judgment yaitu oleh Dosen Pembimbing.

Soal Penilaian Tengah Semester dinyatakan baik jika hasil analisis

menunjukkan bahwa kata kerja yang digunakan sebagai perintah

pengerjaan pada soal merupakan kata kerja dari masing-masing-

masing indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi berupa kegiatan

menganalisis C4, mengevaluasi C5, dan mencipta C6. Analisis soal

penilaian tengah semester pada setiap soal peneliti melakukan analisis

dengan 2 rekan peneliti sebagai pembanding dari setiap persepsi untuk

menemukan hasil akhir apakah kata kerja operasional tersebut telah

mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi atau keterampilan

berpikir tingkat rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

66

3.7.4 Skala Likert

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik skala likert

untuk menganalisis hasil instrumen penelitian berupa kuesioner untuk

mengumpulkan data, yang terdiri dari kuesioner persepsi guru

terhadap proses pembelajaran dan persepsi siswa mengenai proses

pelaksanaan guru mengajar. Penggunaan skala dalam instrumen

penelitian ini adalah dengan menggunakan skala likert. Skala likert

adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu.

Melalui skala likert ini peneliti menentukan jawaban setiap item

instrumen yang bergradasi, mulai dari tingkat sangat positif sampai

sangat negatif yang berupa kata-kata antara lain SS (Sangat Sering), S

(Sering), J (Jarang), TP (Tidak Pernah) (Siregar, 2010:138).

Untuk menganalis kuesioner persepsi guru dan siswa, peneliti

menentukan skor sebagai berikut : 4 untuk jawaban SS (Sangat

Sering), 3 untuk jawaban S (Sering), 2 untuk jawaban J (Jarang), dan

1 untuk jawaban TP (Tidak Pernah). Setelah jawaban instrumen

dihitung peneliti menentukan interval yang digunakan untuk

menentukan pernyataan sesuai dengan analisis persepsi guru dan

siswa dengan rumus:

Interval Skala (RS) =

Keterangan:

m = angka tertinggi dalam skor jawaban

n = angka terendah dalam skor jawaban

b = banyaknya kelas atau kategori jawaban

berdasarkan rumus diatas, maka hasil interval adalah :

Tabel 3.7 Hasil Interval Indeks Persepsi Skala Likert

Nilai Persepsi Interval Indeks Persepsi Pernyataan Penerapan

1 1.0 – 1.75 Tidak Pernah

2 1.76 – 2. 51 Jarang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

67

3 2.52 – 3.27 Sering

4 3.28 – 4.0 Sangat Sering

Setelah mendapatkan nilai interval, peneliti dapat menentukan tingkat

penerapan kriteria 4C pada hasil kuesioner persepsi guru dan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

68

BAB IV

HASIL PENEITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dilakukan peneliti terkait dengan penelitian mengenai analisis terhadap rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi

penilaian yang dilakukan oleh guru kelas IV terhadap siswa kelas IV.

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Perencanaan Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi di salah satu

sekolah dasar di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta

4.1.1.1 Hasil Analisis Indikator Aspek Kognitif pada RPP Tematik

Pada penelitian ini peneliti akan memaparkan hasil analisis dari

indikator aspek kognitif pada desain rencana pelaksanaan pembelajaran

tematik. Pada tanggal 3 Oktober 2018 peneliti mendapatkan

seperangkat rencana pelaksanaan pembelajaran. Terdapat beberapa

kendala ketika peneliti meminta rencana pelaksanaan pembelajaran,

karena peneliti meminta rencana pelaksanaan pembelajaran yang akan

digunakan oleh guru ketika peneliti melaksanakan observasi

pelaksanaan pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan guru kelas IV

tidak sempat membuat rencana pelaksanaan pembelajaran karena

sedang sibuk dengan kenaikan jabatannya. Sehingga peneliti

mendapatkan renacana pelaksanaan pembelajaran yang sudah

digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran sebelumnya.

Peneliti mendapatkan rencana pelaksanaan pembelajaran dalam

bentuk soft file. Kemudian peneliti mencetak seperangkat rencana

pelaksanaan pembelajaran menjadi 3 untuk di analisis indikator kognitif

yang akan dilakukan oleh peneliti dan dua rekan peneliti. Peneliti dan

dua rekan peneliti melakukan analisis indikator kognitif secara mandiri,

kemudian peneliti dan dua rekan peneliti bertemu untuk mendiskusikan

hasil dari analisis indikator kognitif pada rencana pelaksanaan

pembelajaran tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

69

Berikut merupakan hasil akhir indikator aspek kognitif pada

rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah dianalisis oleh peneliti

dan dua rekan peneliti.

Tabel 4.1 Hasil Analisis Indikator Aspek Kognitif pada Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran Tematik

No Indikator HOTS LOTS Keterangan

Muatan IPA

3.7.1 Mengidentifikasi

sifat-sifat cahaya

melalui percobaan

dengan jenis-jenis

cermin.

√ Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan C5 yaitu

“Membuktikan”

Muatan IPS

3.4.2 Menyebutkan sikap

kepahlawanan

sebagai peninggalan

kerajaan masa Islam

pada masa kini dan

pengaruhnya bagi

masyarakat di

wilayah setempat.

√ Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan C1 yaitu

“Menyebutkan”

Muatan Bahasa Indonesia

3.8.2 Menyebutkan

informasi sikap

kepahlawanan

dengan

menggunakan tabel

KW (know – what

do you want to

know).

√ Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan C1 yaitu

“Menjelaskan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

70

Jumlah Indikator 1 2

Berdasarkan tabel 4.1, dapat dijelaskan bahwa dari tiga indikator

kognitif dengan muatan pembelajaran yang berbeda yaitu IPA, IPS, dan

Bahasa Indonesia hanya terdapat satu indikator yang termasuk dalam

kata kerja operasional berpikir tingkat tinggi yang terdapat pada muatan

pembelajaran IPA. Indikator kognitif yang termasuk dalam kata kerja

operasional berpikir tingkat tinggi tersebut termasuk dalam tingkatan

C5 yaitu membuktikan. Sedangkan dua indikator yang lain termasuk

dalam kata kerja operasional berpikir tingkat rendah yaitu pada muatan

pelajaran IPS dan Bahasa Indonesia. Dari hasil di atas dapat dijelaskan

bahwa perencanaan pembelajaran pada spek kognitif yang dibuat oleh

guru kelas IV masih didominasi dengan indikator berpikir tingkat

rendah.

4.1.1.2 Hasil Analisis wawancara Guru Kelas IV

Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas IV pada

tanggal 25 Oktober 2018 setelah melakukan observasi pelaksanaan

pembelajaran, membagikan kuesioner guru dan siswa dan

mengumpulkan dokumen berupa RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran) dan soal evaluasi (penilaian tengah semester). Melalui

kegiatan wawancara peneliti mendapatkan beberapa informasi

mengenai pemahaman guru tentang berpikir tingkat tinggi, pada poin

ini terutama dalam penyusunan indikator kognitif dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi.

Hasil wawancara yang peneliti gunakan untuk mengetahui tentang

penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran ada pada aspek satu

pertanyaan nomor delapan dan sembilan, aspek dua pertanyaan nomor

tiga dan empat, dan pada aspek empat pertanyaan nomor satu.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV dapat dilihat

pada lampiran 17b, guru mengatakan sudah mengetahui tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

71

keterampilan berpikir itngkat tinggi atau HOTS, terutama dalam

penyusunan indikator kognitif dalam rencana pelaksanaan pembelajaran

yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Namun dalam

kegiatan wawancara tersebut guru kurang dapat menjelaskan secara

detail tentang penerapan indikator berpikir tingkat tinggi dalam

penyusunan renacana pelaksanaan pembelajaran. Guru hanya

menjelaskan secara garis besarnya saja. Dalam kenyataannya, antara

perumusan rencana pelaksanaan pembelajaran dan pernyataan guru

dalam kegiatan wawancara tidak sama. Dalam kegiatan wawancara,

guru sudah mengetahui tentang kata kerja operasional taksonomi Bloom

berpikir tingkat tinggi dan belum menemukan kendala dalam menyusun

rencana pelaksanaan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan

berpikir tingkat tinggi. Namum dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran yang peneliti analisis bersama dua rekan peneliti, bahwa

rencana pelaksanaan pembelajaran tersebut masih didominasi dengan

kemampuan berpikir tingkat rendah.

Berdasarkan penjelasan diatas peneliti dapat menyimpulkan

bahwa guru sudah mengetahui tentang keterampilan berpikir tingkat

tinggi (HOTS) terutama cara menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Namun pada kenyataannya guru cenderung merumuskan indikator

kognitif berpikir tingkat rendah, karena hanya terdapat satu dari tiga

indikator aspek kognitif yang termasuk dalam tingkatan berpikir tingkat

tinggi.

4.1.2 Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dalam Pelaksanaan

Pembelajaran di salah satu sekolah dasar di Kecamatan Depok,

Sleman, Yogyakarta

4.1.2.1 Hasil Analisis Kuesioner Siswa Kelas IV

Pada bagian ini, peneliti akan memaparkan bagaimana penerapan

keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam pelaksanaan pembelajaran di

salah satu sekolah dasar di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

72

berdasarkan kuesioner yang dibagikan kepada siswa. Dalam penelitian

ini, pengambilan data kuesioner siswa digunakan untuk mengetahui

bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang

nantinya akan dibandingkan dengan hasil kuesioner yang diisi oleh guru

kelas IV, apakah hasil kuesioner siswa dan guru mendapat hasil yang

sesuai/ sama atau berbeda.

Pengambilan kuesioner siswa dilakukan pada tanggal 19 Oktober

2018. Awalnya, peneliti meminta izin kepada guru kelas untuk

membagikan kuesioner kepada siswa terkait dengan pelaksanaan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Setelah peneliti mendapatkan

izin untuk membagikan kuesioner kepada siswa kemudian peneliti

masuk kelas untuk membagikan lembar kuesioner kepada setiap siswa.

Berikut merupakan gambar proses pengisian kuesioner siswa yang

didampingi oleh peneliti:

Gambar 4.1 Pelaksanaan pengisian kuesioner siswa

Gambar di atas merupakan proses pengisian kuesioner siswa yang

didampingi oleh peneliti. Peneliti mendampingi siswa di kelas dan

memandu siswa ketika mengisi kuesioner. Sebelumnya peneliti

memberikan instruksi bahwa pengisian kuesioner agar berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

73

fakta dan jujur tentang bagaimana cara pelaksanaan guru mengajar di

kelas.

Setelah peneliti mendapatkan seluruh data dari lembar kuesioner

yang dibagikan kepada siswa, kemudian peneliti melakukan analisis

kuesioner tersebut dengan berpedoman pada skala likert. Berikut ini

peneliti paparkan hasil akhir dalam bentuk diagram batang penerapan

keterampilan 4C pelaksanaan guru mengajar berdasarkan persepsi siswa

kelas IV yang berjumlah 32 siswa. Penerapan pada masing-masing

kemampuan 4C dilihat menggunakan interval skala likert seperti di

bawah ini, hasil kuesioner siswa dapat dilihat pada lampiran 11A

sampai 13:

Tabel 4.2 Hasil Hitung Interval Pernyataan Penerapan Skala

Likert

No Interval Indeks

Persepsi Pernyataan Penerapan

1 1.0 - 1.75 Tidak Pernah

2 1.76 - 2.51 Jarang

3 2.52 - 3.27 Sering

4 3.28 - 4.00 Sering Sekali

Gambar 4.2 Diagram Batang Hasil Analisis Kuesioner 32 siswa

3,25

3,04

2,97

3,05

2,8

2,9

3

3,1

3,2

3,3

Critical Thinking Collaborative Creativity Communication

Rata

-rata

Sk

or

Sel

uru

h

Sis

wa

Kriteria

Hasil Analisis Kuesioner 32 Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

74

Diagram batang di atas merupakan hasil akhir dari analisis

kuesioner yang diisikan oleh 32 siswa kelas IV. Hal ini dilakukan

peneliti guna untuk mengetahui persepsi siswa terhadap pelaksanaan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas IV. Berdasarkan diagram

di atas, dapat dilihat bahwa setiap kemampuan 4C seperti Critical

Thinking, Collaborative, Creativity, dan Communication mendapatkan

hasil yang berbeda – beda.

Kemampuan Critical Thinking berdasarkan persepsi siswa

memiliki skor rata-rata 3,25 dari jumlah siswa 32, hasil rata-rata ini

merupakan rata-rata tertinggi dibanding tiga kemampuan 4C yang lain.

Berdasarkan persepsi siswa terhadap pelaksanaan guru mengajar,

kemampuan Critical Thinking ini sering dilakukan oleh guru dalam

pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas, hal ini sesuai dengan interval

skala likert. Berbeda dengan tiga kemampuan lainnya, seperti

communication yang menduduki tingkat kedua setelah critical thinking

yang memiliki skor rata-rata 3,05 dari 32 siswa. Berdasarkan persepsi

siswa terhadap pelaksanaan guru megajar kemampuan Communication

masih tergolong sering dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan

pembelajaran di dalam kelas.

Sedangkan pada kemampuan Collaborative memiliki skor rata-

rata 3,04 dari 32 siswa. Berdasarkan persepsi siswa terhadap

pelaksanaan guru mengajar kemampuan Collaborative sering dilakukan

guru ketika mengajar di kelas. Kemampuan yang memiliki skor rata-

rata paling rendah yaitu kemampuan Creativity dengan skor rata-rata

2,97 dari 32 siswa. Berdasarkan persepsi siswa terhadap pelaksanaan

guru mengajar hal tersebut dikatakan bahwa kemampuan Creativity

masih tergolong sering dilakukan guru ketika mengajar di kelas.

Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa kemampuan 4C seperti Critical Thinking, Collaborative,

Creativity, dan Communication sering dilakukan oleh guru dalam

pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas, hal tersebut berdasarkan dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

75

persepsi siswa. Berikut ini merupakan hasil akhir dari persepsi siswa

terhadap pelaksanaan guru mengajar di kelas:

Tabel 4.3 Hasil analisis kuesioner 32 siswa

No Kriteria Rata-rata Skor Seluruh

Siswa

Pernyataan

Kemunculan

1 Critical Thinking 3,25 Sering

2 Collaborative 3,04 Sering

3 Creativity 2,97 Sering

4 Communication 3,05 Sering

4.1.2.2 Hasil Analisis Kuesioner Guru Kelas IV

Selain membagikan kuesioner persepsi siswa terhadap

pelaksanaan guru mengajar di kelas, peneliti juga membagikan

kuesioner kepada guru terkait dengan anggapan guru sendiri terhadap

pelaksanana pembelajaran di kelas. Pengisian kuesioner guru dilakukan

oleh bersamaan dengan pengisian kuesioner yang dilakukan oleh siswa.

Namun, disisi lain guru mengisi kuesioner secara mandiri di kantor

tanpa didampingi oleh peneliti, karena pada saat itu peneliti

mendampingi siswa di dalam kelas. Seluruh pernyataan dalam

kuesioner guru dan siswa memiliki pernyataan yang sama, hanya

disesuaikan dengan bahasanya sesuai tingkat pemahaman antara guru

dan siswa.

Setelah peneliti mendapatkan hasil kuesioner yang diisikan oleh

guru, kemudian peneliti melakukan analisis kuesioner tersebut dengan

berpedoman pada skala likert. Berikut ini peneliti paparkan hasil akhir

dalam bentuk diagram batang berdasarkan persepsi guru terhadap

penerapan kemampuan 4C dalam pelaksanaan mengajar di kelas

terhadap 32 siswa. Penerapan pada masing-masing kemampuan 4C

dilihat menggunakan interval skala likert seperti di bawah ini, hasil

kuesioner guru dapat dilihat pada lampiran 14A sampai 16:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

76

Tabel 4.4 Hasil Hitung Interval Pernyataan Penerapan Skala

Likert

No Interval Indeks

Persepsi

Pernyataan

Kemunculan

1 1.0 - 1.75 Tidak Pernah

2 1.76 - 2.51 Jarang

3 2.52 - 3.27 Sering

4 3.28 - 4.00 Sering Sekali

Gambar 4.3 Diagram Batang Hasil Analisis Kuesioner guru

Diagram batang di atas merupakan hasil akhir dari analisis satu

kuesioner yang diisikan guru kelas IV. Hal ini dilakukan peneliti guna

untuk mengetahui persepsi guru terhadap pelaksanaan pembelajaran

yang dilakukan kepada siswa kelas IV. Berdasarkan diagram di atas,

dapat dilihat bahwa setiap kemampuan 4C seperti Critical Thinking,

Collaborative, Creativity, dan Communication mendapatkan hasil yang

berbeda – beda.

Kemampuan Critical Thinking berdasarkan persepsi guru

memiliki skor rata-rata 4, hasil rata-rata ini merupakan rata-rata

4

3 2,75

3,5

00,5

11,5

22,5

33,5

44,5

Rata

-rata

Kriteria

Hasil Analisis Kuesioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

77

tertinggi dibanding tiga kemampuan 4C yang lain. Berdasarkan persepsi

guru terhadap pelaksananan pembelajaran kepada siswa , kemampuan

Critical Thinking ini sangat sering dilakukan oleh guru dalam

pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas, hal ini sesuai dengan interval

skala likert. Hasil kemampuan Critical tinking berdasarkan persepsi

siswa dan guru terhadap pelaksanaan pembelajaran di kelas

mendapatkan hasil yang berbeda, persepsi siswa mengatakan sering

sedangkan guru mengatakan sangat sering.

Berbeda dengan tiga kemampuan lainnya, seperti communication

yang menduduki tingkat kedua setelah critical thinking yang memiliki

skor rata-rata 3,5. Berdasarkan persepsi guru terhadap pelaksanaan

pembelajaran kepada siswa kemampuan Communication masih

tergolong sangat sering dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan

pembelajaran di dalam kelas. Hasil persepsi guru dan siswa terhadap

kemampuan Communcation mendapatkan hasil yang berbeda seperti

pada kemampuan Critical Thinking, persepsi siswa mengatakan sering

sedangkan guru mengatakan sangat sering.

Sedangkan pada kemampuan Collaborative memiliki skor rata-

rata 3. Berdasarkan persepsi guru terhadap pelaksanaan pembelajaran

kepada siswa kemampuan Collaborative dapat dikatakan sering

dilakukan guru ketika mengajar di kelas. Kemampuan Collaborative

berdasarkan persepsi siswa dan guru mendapatkan hasil yang sama,

yaitu dapat dikatakan bahwa guru sering melakukan kemampuan

Collaborative dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas.

Kemampuan yang memiliki skor rata-rata paling rendah yaitu

kemampuan Creativity dengan skor rata-rata 2,75. Berdasarkan persepsi

guru terhadap pelaksanaan pembelajaran kepada siswa, hal tersebut

dapat dikatakan bahwa kemampuan Creativity masih tergolong sering

dilakukan guru ketika mengajar di kelas. Kemampuan Creativity

berdasarkan persepsi siswa dan guru mendapatkan hasil yang sama,

yaitu dapat dikatakan bahwa guru sering melakukan kemampuan

Creativity dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

78

Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa kemampuan 4C seperti Critical Thinking, Collaborative,

Creativity, dan Communication terdapat perbedaan persepsi oleh siswa

dan guru dalam penerapan pelaksanaan pembelajaran di kelas.

Berdasarkan interval skala likert guru beranggapan bahwa kemampuan

Critical Thinking dan Communication sangat sering dilakukan ketika

mengajar dikelas, sedangkan persepsi siswa mengatakan bahwa

kemampuan Critical Thinking dan Communication sering di lakukan

oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas. Hal tersebut

berbeda dengan kemampuan Collaborative dan Creativity, persepsi

guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas mendapatkan

hasil yang sama yaitu sering di lakukan. Berikut ini merupakan hasil

akhir dari persepsi guru terhadap pelaksanaan pembelajaran kepada

siswa di kelas:

Tabel 4.5 Hasil Analisis Kuesioner Guru

No Kriteria Rata-rata Skor Pernyataan

Kemunculan

1 Critical Thinking 4 Sering Sekali

2 Collaborative 3 Sering

3 Creativity 2,75 Sering

4 Communication 3,5 Sering Sekali

4.1.2.3 Hasil Wawancara Guru Kelas IV

Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas IV pada

tanggal 25 Oktober 2018 setelah melakukan observasi pelaksanaan

pembelajaran, membagikan kuesioner guru dan siswa dan

mengumpulkan dokumen berupa RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran) dan soal evaluasi (penilaian tengah semester). Melalui

kegiatan wawancara peneliti mendapatkan beberapa informasi

mengenai pemahaman guru tentang berpikir tingkat tinggi. Pada poin

ini terutama dalam pelaksanaan pembelajaran yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

79

Untuk mendapatkan data mengenai pelaksanaan pembelajaran

yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi peneliti

menggunakan aspek satu nomor pertanyaan 1 sampai 10, dan aspek dua

nomor pertanyaan 2. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas

IV mengenai pelaksanaan pembelajaran yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi, peneliti menyimpulkan bahwa

dalam pelaksanaan pembelajaran guru tidak banyak menggunakan

metode ceramah, metode ceramah tetap digunakan hanya untuk

mengulang materi yang sulit dan belum dimengerti oleh siswa.

Dalam pelaksanaan pembelajaran guru mengatakan bahwa guru

mampu menerapkan model, teknik, dan metode pembelajaran yang

mampu menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam kegiatan diskusi,

tanya jawaba, bahkan sampai debat hanya saja sering terjadi kendala

karena masih didominasi dengan siswa yang pasif. Dalam pelaksanaan

kegiatan pembelajaran guru mampu memberikan respon positif untuk

siswa bahkan guru memberikan reward kepada siswa yang berprestasi.

Di sisi lain, guru mengatakan bahwa guru mampu melaksanakan

kegiatan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang dibuat, dan berusaha untuk dapat

melaksanakan kegiatan pembelajaran yang lebih baik dari Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat. Guru juga mampu

menggunakan waktu secara efisien dan efektif dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran.

4.1.2.4 Hasil Observasi Proses Pembelajaran di Kelas IV

Kegiatan observasi pelaksanaan guru mengajar dilaksanakan pada

tanggal 22 Oktober 2018, kegiatan observasi ini dilakukan untuk

mengetahui cara guru mengajar di kelas apakah sudah menerapkan

kemampuan yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi

atau masih dalam tahapan berpikir tingkat rendah.

Dalam kegiatan observasi pembelajaran di kelas, satu hari

sebelum melaksanakan kegiatan observasi peneliti telah meminta izin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

80

kepada guru kelas IV bahwa peneliti akan melakukan observasi

pelaksanaan guru mengajar di kelas yang disertai dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP sebagai pedoman untuk mengajar.

Namun, dalam hal ini guru tidak bersedia jika peneliti melakukan

observasi pelaksanaan mengajar yang di sertai dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Karena, guru belum membuat

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan tidak sanggup jika guru

membuat RPP untuk pelaksanaan pembelajaran esok hari, dikarenakan

sedang sibuk dengan kenaikan jabatan. Sehingga, peneliti tidak dapat

mengaitkan anatar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

pelaksanaan pemebelajarannya. Peneliti melakukan observasi

pembelajaran guru ketika guru mengajar di kelas seperti biasanya, dan

tanpa menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk

pedoman guru mengajar.

Kegiatan observasi pelaksanaan guru mengajar ini peneliti

lakukan bersama satu rekan peneliti yang berbeda payung skripsi

namun paham terkait hal yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan

sebagai pembanding antara persepsi peneliti dan persepsi rekan peneliti

terhadap pelaksanaan guru mengajar. Setelah melakukan kegiatan

observasi, peneliti dan rekan peneliti melakukan diskusi ulang terkait

perbedaan persepsi terhadap pelaksanaan guru mengajar hingga

mendapatkan hasil akhir. Hasil observasi ini digunakan untuk

menegaskan hasil kuesioner persepsi siswa dan guru terhadap

pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas IV. Berikut

ini peneliti paparkan hasil akhir observasi pelaksanaan guru mengajar di

kelas yang dilakukan oleh peneliti dan rekan peneliti:

Tabel 4.6 Hasil Observasi Pelaksaan Pembelajaran

No 4 C Kriteria Ya Tidak Keterangan

1.

Critical

thinking and

Problem

1. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

terlihat aktivitas guru √

Guru memberikan

stimulasi berupa soal

yang dikerjakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

81

Solving

(Berpikir

Kritis dan

Pemecahan

Masalah).

memberikan soal

kepada siswa untuk

dikerjakan secara

individu.

secara individu

setelah selesai

menerangkan materi.

2. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

terlihat aktivitas guru

mengarahkan siswa

untuk mencari

informasi lain dari

berbagai sumber.

Guru memberikan

kesempatan kepeda

siswa untuk mecari

informasi/

penetahuan lain di

luar buku yang

menjadi pegangan,

seperti untuk

mengamati

ingkungan sekitar.

3. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

terlihat aktivitas guru

meminta siswa untuk

memecahkan masalah

secara individu ketika

mengerjakan soal.

Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

menyelesikan soal

secara individu guna

untuk mengetahui

tingkat pemahaman

siswa.

4. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

terlihat aktivitas guru

memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk bertanya

mengenai materi

pembelajaran yang

diajarkan.

Guru memberikan

kesempatan kepada

setiap siswa untuk

bertanya mengenai

materi yang belum

dipahami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

82

2. Collaborative

/Kolaborasi

1. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

terlihat aktivitas guru

membentuk siswa

kelompok untuk

berdiskusi saat

pembelajaran.

Guru membentuk

kelompok kecil

untuk diskusi namun

hanya dua orang

(satu bangku)

2. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

terlihat aktivitas guru

meminta siswa untuk

berpendapat dan

memberikan masukan

saat berdiskusi.

Guru menghimbau

kepada siswa untuk

saling berdiskusi

untuk

menyelelesaikan

masalah dengan

teman

sekelompoknya.

3. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

terlihat aktivitas guru

memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

menemukan

informasi dari

berbagai sumber

bersama kelompok.

Siswa diberikan

kesempatan untuk

mencari informasi

lain di luar buku

yang menjadi

pegangan dengan

melihat lingkungan

sekitar terkait

dengan materi

pembelajaran.

4. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

terlihat aktivitas guru

memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

memecahkan masalah

Guru meminta siswa

untuk menyelesaikan

soal secara bersama

dengan teman

sekelompoknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

83

bersama kelompok

saat diskusi.

3.

Creativity

and

Innovation (

Kreativitas

dan Inovasi)

1. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

terlihat aktivitas guru

meminta siswa untuk

membuat rangkuman

pembelajaran berupa

peta konsep/ mind

map.

Guru tidak meminta

siswa untuk

membuat rangkuman

hasil belajar berupa

peta konsep/ mind

map.

2. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

terlihat aktivitas guru

meminta siswa untuk

memecahkan masalah

dengan cara sendiri.

Guru meminta siswa

mengerjakan soal

sendiri ketika

bekerja secara

individu.

3. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

terlihat aktivitas guru

meminta siswa untuk

membuat sebuah

karya tulis seperti

pantun, puisi, dll.

Guru tidak meminta

siswa untuk

membuat sebuah

karya.

4. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

terlihat aktivitas guru

memberikan

kesempatan kepada

Guru tidak meminta

siswa untuk

membuat sebuah

karya, sehingga guru

tidak meminta siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

84

siswa untuk

menampilkan hasil

karya di depan kelas.

untuk menampilkan

karya di depan kelas.

4.

Communicati

on/

Komunikasi

1. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

terlihat aktivitas guru

memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

menyampaikan

kesimpulan hasil

belajar dengan kata-

kata sendiri.

Guru meminta siswa

untuk

menyampaikan

kesimpulan hasil

belajar dengan

bantuan (pancingan)

dari guru.

2. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

terlihat aktivitas guru

meminta siswa untuk

mempresentasikan

hasil diskusi

kelompok dari

pembelajaran yang

dilakukan.

Guru hanya

memberikan

kesempatan untuk

mempresentasikan

hasil diskusinya

dengan membacakan

di tempat duduk

(tidak diminta untuk

presentasi di dean

kelas).

3. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

terlihat aktivitas guru

meminta siswa untuk

untuk memberikan

kritik/ saran atau

menggapai hasil

Guru tidak

memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk saling

memberikan kritik

atau saran ketika

siswa presentasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

85

presentasi siswa/

kelompok lain.

4. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

terlihat aktivitas guru

meminta siswa untuk

menjawab pertanyaan

yang diajukan oleh

guru.

Guru meminta siswa

untuk menjawab

pertanyaan yang

diajukan secara lisan

terkait materi yang

telah dipelajari.

Tabel di atas merupakan hasil observasi pelaksanaan guru

mengajar yang dilakukan oleh peneliti dan rekan peneliti yang

menunjukkan bahwa pada aspek Critical thinking and Problem Solving

kriteria pertama guru telah memberikan soal individu kepada siswa.

Pada saat kegiatan observasi peneliti melihat bahwa guru memberikan

stimulasi berupa soal yang dikerjakan secara individu setelah selesai

menerangkan materi. Pada kriteria kedua guru megarahkan siswa untuk

mencari informasi lain dari berbagai sumber, karena terlihat bahwa guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk keluar kelas dan diminta

untuk mengamati lingkungan sekitar terkait dengan materi yang sedang

diajarkan.

Pada kriteria ketiga, terlihat aktivitas guru meminta siswa untuk

memecahkan masalah secara mandiri, dalam hal ini terlihat ketika

observasi bahwa guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menyelesikan soal secara individu, hal ini dilakukan guna untuk

mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.

Pada kriteria yang terakhir terlihat aktivitas guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya terkait materi yang belum

dipahami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

86

Pada aspek yang kedua yaitu Collaborative/ Kolaborasi pada

kriteria pertama guru telah membentuk kelompok diskusi pada saat

kegiatan pembelajaran. Seperti pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.4 Kegiatan Diskusi Kelompok

Berdasarkan gambar di atas terlihat pada saat peneliti melakukan

kegiatan observasi, namun guru hanya membentuk kelompok diskusi

yang terdiri dari 2 siswa (sebangku). Pada kriteria kedua guru terlihat

memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling berpendapat,

karena terlihat pada saat observasi bahwa guru menghimbau kepada

siswa untuk saling berdiskusi untuk menyelesaikan masalah dengan

teman sekelompoknya.

Pada kriteria yang kedua guru juga telah memberikan kesempatan

kepada siswa untuk menemukan informasi dari berbagai sumber

bersama kelompok. Hal tersebut sama dengan kemampuan yang

pertama dalam 4C yaitu Critical Thinking/ berpikir kritis pada kriteria

menemukan informasi dari berbagai sumber yang terlihat bahwa siswa

diminta untuk mengamati lingkungan di sekitar sekolah terkait materi

yang sedang dipelajari. Kriteria yang terakhir guru juga telah

memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

87

bersama kelompok saat diskusi. Hal tersebut terlihat ketika guru

memberikan soal untuk didiskusikan bersama dengan teman kelompok.

Pada aspek yang ketiga yaitu Creativity/ Kreativitas pada kriteria

pertama dalam pelaksanaan pembelajaran guru tidak meminta siswa

untuk membuat rangkuman hasil belajar yang berupa peta konsep/ mind

map, di sini guru hanya meminta siswa untuk mengemukakan secara

langsung kesimpulan hasil belajar. Pada kriteria yang kedua yaitu

memecahkan masalah dengan cara sendiri, hal ini terlihat dalam

kegiatan pembelajaran ketika siswa diminta untuk menyelesaikan soal

individu secara mandiri guna untuk mengetahui sejauh mana

pemahaman siswa terkait dengan materi yang dipelajari.

Pada kriteria yang ketiga terkait dengan aktivitas siswa membuat

karya tulis seperti pantun/ puisi belum dilaksanakan oleh guru dalam

pelaksanaan pembelajaran. Kriteria yang terakhir juga belum terlihat

karena guru tidak meminta siswa untuk membuat sebuah karya,

sehingga guru tidak meminta siswa untuk menampilkan karya di depan

kelas.

Pada aspek yang terakhir yaitu kemampuan Communication/

Komunikasi kriteria yang pertama telihat aktivitas guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan kesimpulan hasil

belajar dengan kata-kata sendiri. Hal ini terlihat pada saat melakukan

kegiatan observasi bahwa guru meminta siswa untuk menyampaikan

kesimpulan hasil belajar dengan bantuan (pancingan) dari guru. Pada

kriteria yang kedua terkait dengan kegiatan presentasi, dalam kegiatan

pembelajaran sudah terlihat bahwa siswa menyampaikan hasil

diskusinya dengan membacakan di tempat duduk, siswa tidak diminta

untuk presentasi di depan kelas.

Kriteria yang ketiga dalam pelaksanaan pembelajaran tidak

terlihat aktivitas siswa dalam memberikan kritik/ saran atau menanggaai

hasil presentasi siswa/ kelompok lain. Ketika kegiatan presentasi siswa

hanya membacakan hasil diskusi kemudian guru memberikan komentar

singkat tanpa disertai dengan tanggapan dari kelompok lain. Kriteria

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

88

yang terakhir terkait dengan aktivitas guru meminta siswa untuk

menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru sudah terlihat, bahwa

guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan yang diajukan secara

lisan terkait materi yang telah dipelajari.

4.1.3 Penilaian Berpikir Tingkat Tinggi di salah satu sekolah dasar di

Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta

4.1.3.1 Hasil Analisis Soal Penilaian Tengah Semester

Pelaksanaan Penilaian kelas yang dalam penelitian ini berupa

Soal Penilaian Tengah Semester (PTS) merupakan kegiatan pengukuran

yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pendidik/

guru dalam mentransfer pengetahuan kepada siswa. Soal Penilaian

Tengah Semester dalam penelitian ini dianalisis tingkat kesesuaiannya

dengan indikator kriteria berpikir tingkat tinggi dimana mengarahkan

siswa pada kemampuan menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.

Pada hasil penelitian, peneliti melakukan analisis pada 1 Muatan

Pembelajaran dan 2 Tema yang terdiri dari sub tema 1 dan 2. Dalam

setiap tema soal yang peneliti analisis terdapat 5 muatan pelajaran yang

terdiri dari IPA, IPS, PPKn, Bahasa Indonesia, dan SBdP, sedangkan

pada muatan pelajaran Matematika berdiri sendiri. Soal yang peneliti

dapatkan dari sekolah disusun oleh guru kelas IV bersama dengan guru

dan kepala sekolah se-KKKS (Kelompok Kerja Kepala Sekolah) UPT

Pelayanan Depok. Peneliti menggunakan soal Penilaian Tengah

Semester dengan pertimbangan bahwa jumlah butir soal lebih banyak.

Untuk melihat hasil analisis soal PTS dapat dilihat pada lampiran 23A

samai 23K. Berdasarkan hasil analisis, peneliti menemukan bahwa:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

89

Gambar 4.5 Diagram pie hasil analisis Penilaian Tengah Semester

Pelajaran Matematika

Diagram pie di atas merupakan hasil analisis Penilaian Tengah

Semester pada pembelajaran Matematika yang dianalisis menggunakan

metode triangulasi oleh peneliti dan dua rekan peneliti. Hal tersebut

dilakukan supaya terdapat perbandingan persepsi antara peneliti dan

rekan peneliti terhadap kata kerja dalam soal dan dapat menemukan

hasil akir yang valid dalam melakukan analisis dan agar dalam meneliti

sesuai dengan keabsahan data. Berdasarkan gambar 4.5, dijelaskan

bahwa pada muatan pembelajaran Matematika yang berupa soal pilihan

ganda hanya terdapat 35% yang mengandung kata kerja operasional

berpikir tingkat tinggi (HOTS) dan terdapat 65% yang mengandung

kata kerja operasional berpikir tingkat rendah (LOTS) dari total jumlah

soal yang terdiri dari 40 butir. Setelah peneliti melakukan analisis pada

muatan pembelajara Matematika, peneliti melakukan analisis pada

muatan pembelajaran Tema I Sub Tema 1 dan 2 yang didapatkan hasil

dibawah ini:

35%

65%

Analisis Soal Pilihan Ganda Penilaian

Tengah Semester Pada Mata Pelajaran

Matematika

HOTS LOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

90

Gambar 4.6 Diagram pie hasil analisis Penilaian Tengah Semester

Tema I Sub Tema 1 dan 2

Diagram pie di atas merupakan diagram analisis pada muatan

pembelajaran tema I sub tema 1 dan 2 yang diketahui bahwa presentase

hasil analisis soal HOTS terdapat 17% sedangkan untuk presentase soal

LOTS terdapat 83% dari jumlah soal yang terdiri dari 40 butir. Setelah

peneliti melakukan analisis pada muatan pembelajaran tema I sub tema

1 dan 2 peneliti akan meneliti soal pada muatan pembelajaran tema

Tema I Sub Tema 3 dengan hasil diagram dibawah ini:

Gambar 4.7 Diagram pie hasil analisis Penilaian Tengah Semester

Tema I Sub Tema 3

17%

83%

Analisis Soal Penilaian Tengah Semester

Tema I Sub Tema 1 dan 2

HOTS LOTS

15%

85%

Analisis Soal Penilaian Tengah Semester

Tema I Sub Tema 3

HOTS LOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

91

Diagram pie di atas merupakan diagram analisis pada muatan

pembelajaran tema I sub tema 3 diketahui bahwa presentase hasil

analisis soal HOTS terdapat 15 % dan soal LOTS dengan presentase

85% dari jumlah soal 40 butir. Kemudian peneliti menganalisis soal

pada muatan pembelajaran tema II subtema 1 dan 2 dengan diagram

dibawah ini :

Gambar 4.8 Diagram pie hasil analisis Penilaian Tengah Semester Tema

II Subtema 1 dam 2

Diagram pie di atas merupakan diagram analisis pada muatan

pembelajaran tema II sub tema 1 dan 2 diketahui bahwa presentase hasil

analisis soal HOTS terdapat 5%, sedangkan pada soal yang mengandung

LOTS terdapat presentase 95% yang terdiri dari 40 butir soal. Kemudian

peneliti melaukan analisis soal pada muatan pembelajaran tema II

subtema 3 dengan hasil dibawah ini:

5%

95%

Analisis Soal Penilaian Tengah Semester

Tema II Sub Tema 1 dan 2

HOTS LOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

92

Gambar 4.9 Diagram pie hasil analisis Penilaian Tengah Semester

Tema II Subtema 3

Diagram pie di atas merupakan diagram analisis pada muatan

pembelajaran tema II sub tema 3 diketahui bahwa presentase hasil

analisis soal HOTS terdapat 15% sedangkan untuk soal LOTS

mengandung presentase 85% dari jumlah soal 40 butir. Dari data di atas

maka peneliti melakukan analisis hasil kesuluruhan dari mata pelajaran

matematika, Tema I dan 2 yang terdiri dari subtema 1 sampai 3 seperti

diagram dibawah ini:

Gambar 4.10 Diagram pie hasil analisis Penilaian Tengah Semester

terdiri dari Mata pelajaran Matematika, Tema I dan II yang terdiri dari

subtema 1 sampai 3

15%

85%

Analisis Soal Penilaian Tengah Semester

Tema II Sub Tema 3

HOTS LOTS

40%

20%

17%

6%

17%

Hasil Analisis Soal Penilaian Tengah Semester

Keseluruhan

Matematika Tema I Sub Tema 1 dan 2

Tema I Sub Tema 3 Tema II Sub Tema 1 dan 2

Tema II Sub Tema 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

93

Diagram pie di atas merupakan diagram analisis pada seluruh

muatan pembelajaran dari muatan pembelajaran Matematika, Tema 1

dan 2 yang terdiri dari sub tema 1 sampai 3 diketahui bahwa jumlah

muatan pembelajaran yang mengandung HOTS tertinggi pada muatan

pembelajaran Matematika, untuk Tema I sub tema 3 dan Tema II

subtema 3 dengan hasil HOTS yang sama yaitu 17%. Sedangkan untuk

HOTS dengan presentase 20% terdapat pada Tema I subtema 1 dan 2

dan yang memiliki presentase HOTS terendah yaitu terdapat pada tema

II subtema 1 dan 2 yang memiliki presentase 6%.

4.1.3.2 Hasil Wawancara Guru Kelas IV

Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas IV pada

tanggal 25 Oktober 2018 setelah melakukan observasi pelaksanaan

pembelajaran, membagikan kuesioner guru dan siswa dan

mengumpulkan dokumen berupa RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran) dan soal evaluasi (penilaian tengah semester). Melalui

kegiatan wawancara peneliti mendapatkan beberapa informasi

mengenai pemahaman guru tentang berpikir tingkat tinggi. Dalam poin

ini terutama dalam penyusunan soal evaluasi yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV terkait

dengan penyusunan soal evaluasi yang berupa Soal Penilaian Tengah

Semester, guru mengungkapkan bahwa beliau sudah mengetahui

tentang keterampilan berpikir tingkat tinggi khususnya tingkatan kata

kerja operasional taksonomi Bloom untuk menyusun soal yang

mengarahkan siswa untuk berpikir tingkat tinggi. Guru mengatakan

bahwa beliau berusaha untuk menyusun soal yang mengarahkan siswa

untuk berpikir tingkat tinggi supaya siswa terbiasa untuk menyelesaikan

soal dengan cara sendiri. Namun pada hal ini, soal Penilaian Tengah

Semester yang peneliti analisis bersama dengan dua rekan peneliti

mendapatkan hasil bahwa soal Penilaian Tengah Semester yang dibuat

guru kelas IV bersama dengan guru dan kepala sekolah se- KKKS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

94

Kecamatan Depok masih di dominasi dengan soal yang menggunakan

kata kerja operasional berpikir tingkat rendah. Dalam hal ini kurang

adanya kesesuaian antara hasil analisis soal yang dilakukan oleh

peneliti dan dua rekan peneliti dengan hasil wawancara dengan guru

kelas IV.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Perencanaan Perencanaan Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi di

salah satu sekolah dasar di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta

Pada penelitian ini peneliti akan memaparkan bagaimana perumusan

indikator aspek kognitif pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang

diuat oleh guru kelas IV dengan menggunakan proses triangulasi yang

dilakukan oleh peneliti dan dua rekan peneliti. Peneliti menganalisis

bersama dua rekan peneliti supaya mendapatkan keabsahan data. Terdapat

beberapa kendala dalam menganalisis indikator aspek kognitif dalam

rencana pelaksanaan pembelajaran, dikarenakan persepsi peneliti dan dua

rekan peneliti terhadap indikator aspek kognitif berbeda. Berikut

merupakan contoh hasil analisis indikator aspek kognitif pada rencana

pelaksanaan pembelajaran oleh peneliti dan rekan peneliti:

Gambar 4.11 Analisis indikator oleh peneliti dan satu rekan

peneliti

Berdasarkan gambar diatas peneliti mengatakan bahwa indikator

tersebut termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“mengidentifikasi”, peneliti dan satu rekan peneliti beranggapan sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

95

yaitu menggunakan kata kerja mengidentifikasi. Namun salah satu rekan

peneliti beranggaan berbeda, seperti pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.12 Analisis indikator oleh rekan peneliti

Berdasarkan gambar diatas rekan peneliti mengungkapkan bahwa

indikator tersebut termasuk dalam tingkatan C1 namun dengan kata kerja

“menjelaskan”. Berdasarkan perbedaan persepsi, peneliti dan rekan

peneliti melakukan diskusi ulang dan memahami betul mengenai indikator

tersebut hingga mendapatkan hasil akhir. Seperti pada gambar di bawah

ini:

Gambar 4.13 Analisis indikator oleh peneliti dan dua rekan

peneliti

Gambar di atas merupakan hasil akhir dari analisis indikator yang

dilakukan oleh peneliti dan dua rekan peneliti, yang beranggapan bahwa

indikator kognitif tersebut termasuk dalam tingkatan kata kerja C5

“Mengevaluasi” kategori membuktikan.

Dari hasil penelitian pada mautan pembelajaran IPA peneliti dan dua

rekan peneliti memutuskan menggunakan kata kerja operasional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

96

membuktikan karena “Mengidentifikasi sifat-sifat cahaya melalui

percobaan dengan jenis-jenis cermin” itu menurut peneliti dan dua rekan

peneliti sebelum siswa mengidenitifikasi sifat-sifat cahaya, terlebih dahulu

siswa diminta untuk melakukan percobaan guna untuk mendapatkan bukti

dari sifat cahaya maka dari itu peneliti dan dua rekan peneliti memutuskan

untuk menggunakan kata kerja operasional membuktikan.

Alasan peneliti memutuskan untuk memilih C5 “mengevalusi”

dengan kata kerja operasional membuktikan dalam kategori berpikir

tingkat tinggi tinggi, indikator tersebut sesuai dengan teori Anderson dan

Krathwohl dalam Lewy, dkk (2019:16) (dalam Aningsih: 2018)

menjelaskan bahwa tingkatan C5 “mengevaluasi” merupakan kegiatan

memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan dan metodologi dengan

menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada untuk memastikan

nilai efektivitas atau manfaatnya serta membuat hipotesis, mengkritik dan

melakukan pengujian dan menerima atau menolak suatu pernyataan

berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

Peneliti menggunakan teori tersebut dikarenakan indikator

“Mengidentifikasi sifat-sifat cahaya melalui percobaan dengan jenis-jenis

cermin” sesuai dengan teori tersebut yaitu melakukan pengujian yang

termasuk dalam tingkatan C5 menganalisis dengan kata kerja operasional

membuktikan.

Sementara, dua indikator lain dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran tersebut hanya pada tingkatan berpikir tingkat rendah, yaitu

pada muatan pembelajaran IPS menggunakan kata kerja operasional

menyebutkan yang ada pada tingkatan C1 “Mengetahui”. Sedangkan pada

muatan pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan kata kerja

operasional menjelaskan yang ada pada tingkatan C2 “Memahami”.

Alasan peneliti memilih tingkatan C1 dan C2 ternasuk dalam

kategori berpikir tingkat rendah, karena indikator tersebut sesuai dengan

teori Anderson dan Krathwohl (dalam Mulyasa, Iskandar, & Aryani, 2016:

216-218). Dalam tingkatan C1 “Mengetahui/ Mengingat” merupakan

pengetahuan hafalan. Sedangkan C2 “Memahami” merupakan kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

97

mengolah pengetahuan yang dipelajari menjadi sesuatu yang baru seperti

menggantikan suatu kata/ istlah dengan kata/ istilah lain yang sama

maknanya.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa indikator kognitif

pada rencana pelaksanaan pembelajaran masih di dominasi dengan

indikator berpikir tingkat rendah. Sesuai dengan penjelasan guru kelas IV

pada saat melakukan wawancara, bahwa jawaban guru hanya sebatas

mengetahui tentang penerapan kata kerja operasional taksonomi bloom

tigkat tinggi, tanpa ada penjelasan yang lebih kompleks. Terdapat

ketidaksamaan dari hasil analisis indikator dengan hasil wawancara

dengan guru kelas IV, guru kelas IV mengatakan belum ada kendala dalam

menyusun/ merumuskan rencana pelaksanaan pembelajaran yang

mengarah pada keterampilan berpkir tingkat tinggi namun pada

kenyatannya pada rumusan indakator kognitif hanya terdapat satu aspek

indakator yang termasuk dalam kategori berpikir tingkat tinggi/ masih

disominasi dengan berikir tingkat rendah.

4.2.2 Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dalam Pelaksanaan

Pembelajaran di salah satu sekolah dasar di Kecamatan Depok,

Sleman, Yogyakarta

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti akan memaparkan bagaimana

pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas IV disalah satu

sekolah dasar di Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta. Peneliti

melakukan analisis pelaksanaan pembelajaran yang dilihat dari beberapa

aspek yaitu melalui kuesioner persepsi siswa terhadap pelaksanaan guru

mengajar, kuesioner persepsi guru terhadap pelaksanaan mengajar,

wawancara dengan guru kelas, dan observasi yang dilakukan oleh peneliti

dan satu rekan peneliti.

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mendapatkan hasil kuesioner

persepsi siswa dan guru terhadap pelaksanaan guru mengajar yang

mendapatkan hasil berbeda. Pada kemampuan Critical thinking

berdasarkan persepsi siswa memiliki skor rata-rata 3,25 yang termasuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

98

dalam kategori sering, sedangkan kemampuan Critical Thinking

berdasarkan persepsi guru memiliki skor rata-rata 4 yang termasuk dalam

kategori sangat sering. Dari hal tersebut, hasil kemampuan Critical tinking

berdasarkan persepsi siswa dan guru terhadap pelaksanaan pembelajaran di

kelas mendapatkan hasil yang berbeda, persepsi siswa mengatakan sering

sedangkan guru mengatakan sangat sering.

Pada kemampuan yang kedua berdasarkan persepsi siswa yaitu

communication memiliki skor rata-rata 3,05 yang termasuk dalam kriteria

sering, sedangkan berdasarkan persepsi guru memiliki skor rata-rata 3,5

yang termasuk dalam kriteria sangat sering. Hasil persepsi guru dan siswa

terhadap kemampuan Communcation mendapatkan hasil yang berbeda.

Pada kemampuan yang ketiga yaitu Collaborative, berdasarkan persepsi

siswa memiliki skor rata-rata 3,04 yang termasuk dalam kategori sering,

sedangkan persepsi guru memiliki skor rata-rata 3 yang termasuk dalam

kategori sering. Kemampuan Collaborative berdasarkan persepsi siswa

dan guru mendapatkan hasil yang sama, yaitu dapat dikatakan bahwa guru

sering melakukan kemampuan Collaborative dalam pelaksanaan

pembelajaran di kelas.

Pada kemampuan yang terakhir yaitu Creativity dengan skor rata-

rata 2,97 berdasarkan persepsi siswa, sedangkan persepsi guru Creativity

dengan skor rata-rata 2,75 yang termasuk dalam kategori sering.

Kemampuan Creativity berdasarkan persepsi siswa dan guru mendapatkan

hasil yang sama, yaitu dapat dikatakan bahwa guru sering melakukan

kemampuan Creativity dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas.

Peneliti juga mendapatkan hasil penelitian melalui kegiatan

observasi pelaksanaan guru mengajar yang dilakukan peneliti dan rekan

peneliti. Pada aspek yang pertama yaitu Critical thinking and Problem

Solving, sudah terlihat bahwa guru telah melaksanakan semua kriteria

dalam kemampuan Critical thinking and Problem Solving ini. Hal ini

sesuai dengan hasil kuesioner persepsi siswa dan guru yang mengatakan

bahwa kemampuan Critical thinking and Problem Solving sering

dilakukan. Hanya terjadi sedikit perbedaan antara persepsi siswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

99

mengatakan sering dan persesi guru yang mengatakan sangat sering

dilakukan.

Kegiatan pembelajaran yang menerapkan kemampuan Critical

thinking / berpikir kritis untuk siswa dilakukan oleh guru dengan cara

memberikan soal yang dikerjakan secara individu, dapat menyelesaikan

permasalahan dengan cara sendiri, dapat mencari informasi dari berbagai

sumber serta mendorong siswa untuk dapat mengungkapkan pertanyaan

terkait metari yang belum di pahami. Hal ini sesuai dengan teori Zubaidah

(2016:3) yang mengatakan bahwa keterampilan berpikir kritis merupakan

keterampilan fundamental pada pembelajaran di abad ke-21.

Keterampilan berpikir kritis mencakup kemampuan mengakses,

menganalisis, mensintesis informasi yang dapat dibelajarkan, dilatihkan

dan dikuasai.

Alasan peneliti menggunakan teori tersebut di dasarkan pada hasil

observasi pelaksanaan pembelajaran karena pada saat pembelajaran

terlihat bahwa guru meminta siswa untuk menyelesaikan permasalahan

dengan cara sendiri guna untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis.

Selain itu juga terlihat bahwa guru meminta siswa untuk mencari informasi

di luar sumber yang digunakan, hal itu juga digunakan untuk

meningkatkan keterampilan berpikir kritis dengan melihat pengetahuan/

informasi yang faktual. Siswa yang dapat berpikir kritis juga terlihat pada

siswa yang mampu bertanya dengan guru terkait materi pembelajaran, hal

tersebut juga terlihat pada observasi pelaksanaan pembelajaran yang

dilakukan oleh peneliti.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti dan rekan

peneliti pada aspek kedua yaitu Collaborative/ Kolaborasi, sudah terlihat

bahwa guru telah melaksanakan semua kriteria dalam kemampuan

Collaborative/ Kolaborasi ini. Hal ini sesuai dengan hasil kuesioner

persepsi siswa dan guru yang mengatakan bahwa kemampuan

Collaborative/ Kolaborasi sering dilakukan dalam pelaksanaan

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

100

Kegiatan pembelajaran yang menerapkan kemampuan

Collaborative/ Kolaborasi untuk siswa dilakukan oleh guru dengan cara

membentuk kelompok diskusi, saling berpendapat dan memberikan

masukan saat berdiskusi, dapat memecahkan masalah secara bersama

dengan kelompok dan dapat mencari informasi di berbagai sumber

bersama kelompok. Hal ini sesuai dengan teori Zubaidah (2016:4) yang

mengatakan bahwa Collaborative/ Kolaborasi merupakan kemampuan

yang dapat dikembangkan melalui pengalaman yang ada di dalam

sekolah, antar sekolah, dan di luar sekolah (P21, 2007a). Siswa dapat

bekerja bersama-sama secara kolaboratif pada tugas berbasis proyek yang

autentik dan mengembangkan keterampilannya melalui pembelajaran tutor

sebaya dalam kelompok.

Alasan peneliti menggunakan teori tersebut di dasarkan pada hasil

observasi pelaksanaan pembelajaran karena pada saat pembelajaran

terlihat bahwa guru telah membentuk kelompok diskusi ketika

melaksanakan pembelajaran. Sehingga siswa dapat mengembangkan

keterampilan bekerjasama kelompok dengan cara saling berpendapat dan

memberikan masukan ketika berdiskusi menyelesaikan masalah.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti dan rekan

peneliti pada aspek ketiga yaitu Creativity/ Kreativitas, peneliti dapat

menyimpulkan bahwa guru belum terlihat melaksanakan kemampuan

Creativity/ Kreativitas dalam pelaksanaan pembelajaran. Karena hanya 1

dari 4 kreiteria yang dilaksanakan oleh guru dalam pelaksanaan

pembelajaran. Hal ini tidak sesuai dengan hasil kuesioner persepsi siswa

dan guru yang mengatakan bahwa kemampuan Creativity/ Kreativitas

sering dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran, sedangkan berdasarkan

hasil observasi peneliti beranggapan bahwa kemampuan Creativity/

Kreativitas belum dilaksnakan dengan maksimal.

Kegiatan pembelajaran yang menerapkan kemampuan Creativity/

Kreativitas untuk siswa hanya dilakukan oleh guru dengan cara

memecahkan masalah secara mandiri. Hal ini sesuai dengan teori Zubaidah

(2016:4) yang mengatakan bahwa Creativity/ Kreativitas merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

101

keterampilan siswa dalam bepikir secara kreatif dan inovatif. Siswa harus

dipicu untuk berpikir di luar kebiasaan yang ada, melibatkan cara berpikir

yang baru, memperoleh kesempatan untuk menyampaikan ide-ide dan

solusi-solusi baru, mengajukan pertanyaan yang tidak lazim, dan

mencoba mengajukan dugaan jawaban.

Alasan peneliti menggunakan teori tersebut di dasarkan pada hasil

observasi pelaksanaan pembelajaran karena pada saat pembelajaran

terlihat bahwa guru telah meminta siswa agar dapat menyelesaikan

masalah dengan cara sendiri. Karena, siswa yang kreatif dapat dimulai

dengan berpikir atau mencari permasalahan dengan cara sendiri tanpa

adanya bantuan/ arahan dari guru.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti dan rekan

peneliti pada aspek yang terakir yaitu Communication/ Komunikasi,

peneliti dapat menyimpulkan bahwa guru sudah melaksanakan

kemampuan Communication/ Komunikasi dalam pelaksanaan

pembelajaran. Hanya saja disayangkan guru tidak melaksanakan 1 kriteria

dari 4 kriteria dalam kemampuan Communication/ Komunikasi. Hal ini

kurang sesuai dengan hasil kuesioner persepsi siswa dan guru terkait

dengan kemampuan Communication/ Komunikasi dalam pelaksanaan

pembelajaran. Persepsi siswa mengatakan bahwa kemampuan

Communication/ Komunikasi sering dilakukan dalam pembelajaran di

kelas, sedangkan persepsi guru mengatakan bahwa kemampuan

Communication/ Komunikasi sangat sering dilakukan dalam pelaksanaan

pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran yang menerapkan kemampuan

Communication/ Komunikasi untuk siswa dilakukan oleh guru dengan cara

menyampaikan kesimpulan hasil belajar secara lisan, mempresentasikan

hasil diskusi serta menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Hal ini

sesuai dengan teori Zubaidah (2016:4) yang mengatakan bahwa

Communication/ Komunikasi merupakan keterampilan yang sangat

berharga dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan komunikasi

mencakup keterampilan dalam menyampaikan pemikiran dengan jelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

102

dan persuasif secara oral maupun tertulis, kemampuan menyampaikan

opini dengan kalimat yang jelas, menyampaikan perintah dengan jelas,

dan dapat memotivasi orang lain melalui kemampuan berbicara.

Alasan peneliti menggunakan teori tersebut didasarkan pada hasil

observasi pelaksanaan pembelajaran karena pada saat pembelajaran

terlihat bahwa guru telah meminta siswa untuk menyampaikan pemikiran

secara oral dan kemampuan menyampaikan opini. Hal tersebut

dilaksanakan oleh guru guna untuk menerapkan keterampilan

berkomunikasi dengan cara menyampaikan kesimpulan hasil belajar,

mempresentasikan hasil diskusi serta diminta untuk menjawab pertanyaan

dari guru.

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas peneliti dapat

menyimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran sudah mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi namun belum dilaksanakan dengan

maksimal karena masih ada beberapa kemampuan 4C yang belum

dilaksanakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini sesuai

dengan hasil wawancara oleh guru bahwa guru sudah mengetahui tentang

bagaimana cara melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi, namun dalam pelaksanaannnya masih

kurang maksimal. Karena, adanya faktor yang mempengaruhinya, seperti

kecenderungan siswa yang pasif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

4.2.3 Penilaian Berpikir Tingkat Tinggi di salah satu sekolah dasar di

Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti akan memaparkan pembahasan

dari hasil analisis soal Penilaian Tengah Semester. Peniliti mendapatkan

data untuk mengetahui bagaimana penilaian berpikir tingkat tinggi di salah

satu Sekolah Dasar di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta. Analisis

soal ini diawali dengan miminta izin kepada guru kelas untuk

mendapatkan soal evaluasi yang berupa Penilaian Tengah Semester.

Alasan guru kelas memberikan soal Penilaian Tengah Semester karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

103

jumlah butir soal yang banyak dan terdiri dari muatan pembelajaran yang

beragam dibandingkan dengan ulangan harian, karena pada awal mula

peneliti meminta soal ulangan harian, namun sedikit disayangkan karena

jenis soal Penilaian Tengah Semester ini hanya berbentuk pilihan gandan,

sehingga jenis soalnya kurang beragam. Di sisi lain, Soal Penilain Tengah

Semester ini guru kelas tidak membuat secara mandiri namun dibuat

bersama dengan Kelompok Kerja kepala Sekolah (KKKS) UPT Pelayanan

Kecamatan Depok.

Setelah peneliti mendapatkan soal PTS peneliti menggandakan soal

menjadi tiga untuk diberikan kepada dua rekan peneliti guna untuk

melakukan triangulasi data. Peneliti dan dua rekan peneliti melakukan

analisis soal Penilaian Tengah Semester secara mandiri, kemudian ketika

peneliti dan dua rekan peneliti selesai melakukan analisis soal, peneliti dan

dua rekan peneliti melakukan diskusi terhadap hasil analisis soal untuk

menemukan hasil akhir dari analisis soal apakah kata kerja dalam soal

termasuk dalam kata kerja berikir tingkat tinggi (HOTS) atau masih dalam

tahapan berpikir tingkat rendah (LOTS), yang pada taksonomi bloom soal

yang termasuk HOTS terdiri dari tingkatan C4 (Menganalisis), C5

(mengevaluasi), dan C6 (Mencipta) sedangkan pada soal LOTS terdiri dari

tingkatan C1 (mengetahui), C2 (memahami), dan C3 (mengaplikasi/

menerapkan).

Dalam proses analisis soal Penilaian Tengah Semester, peneliti dan

dua rekan peneliti mengalami banyak tantangan, karena dalam setiap soal

yang dianalisis ketiga peneliti beberapa soal mendapatkan hasil analisis

yang tidak sama. Kemudian, peneliti dan dua rekan peneliti berdiskusi

ulang sampai mendapatkan hasil akhir dari kata kerja dalam soal tersebut

termasuk dalam tingkatan taksonomi bloom berpikir tingkat tinggi (HOTS)

atau berpikir tingkat rendah (LOTS). Berikut ini merupakan contoh soal

yang mendapatkan hasil analisis berbeda antara peneliti dan dua rekan

peneliti:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

104

Gambar 4.14 Hasil analisis soal PPKn peneliti

Berdasarkan gambar diatas, peneliti beranggapan bahwa soal

tersebut termasuk dalam kata kerja operasional berpikir tingkat rendah

yaitu pada tingkatakan C1 (Mengetahui) kategori “Mengidentifikasi”.

Sedangkan menurut rekan peneliti yang lain beranggapan berbeda

mengenai soal tersebut, seperti pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.15 Hasil analisis soal PPKn rekan peneliti 1

Berdasarkan gambar diatas, rekan peneliti beranggapan bahwa soal

tersebut termasuk dalam kata kerja operasional berpikir tingkat rendah

yaitu pada tingkatakan C1 (Mengetahui) kategori “Menyebutkan”.

Berbeda lagi dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh rekan peneliti

yang lain, rekan peneliti beranggapan berbeda mengenai soal tersebut,

seperti pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.16 Hasil analisis soal PPKn rekan peneliti 2

Berdasarkan gambar diatas, rekan peneliti beranggapan bahwa soal

tersebut termasuk dalam kata kerja operasional berpikir tingkat rendah

yaitu pada tingkatan C1 (Mengetahui) kategori “Menunjukkan”. Dari

beberapa anggapan peneliti dan rekan penelit di atas yang terdapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

105

perbedaan, sehingga peneliti dan dua rekan peneliti melakukan diskusi

ulang sehingga mendapatkan hasil akhir seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.17 Hasil akshir analisis soal PPKn peneliti dan dua

rekan peneliti

Berdasarkan gambar di atas, peneliti dan dua rekan peneliti

menyimpulkan bahwa pada soal PPKn tersebut termasuk dalam kata kerja

operasional tingkatan C2 (Memahami) kategori “Mencontohkan”. Alasan

peneliti dan dua rekan peneliti menggunakan kata kerja operasional

moncotohkan karena dalam soal tersebut siswa diminta untuk memilih

opsi jawaban yang termasuk perilaku hemat energi. Hal tersebut sama

halnya dengan penerapan sehari-hari yang dapat dilakukan siswa, sehingga

dapat ditarik kesimpulan dengan memberikan contoh perilaku hemat

energi yang ada di sekolah.

Di sisi lain, dari soal tersebut pada opsi jawabannya kurang baik.

Karena hanya terdapat satu pernyataan yang termasuk kegiatan yang ada di

lingkungan sekolah, sedangkan tiga opasi jawaban yang lain termasuk

kegitan di sekitar rumah. Hal tersebut mengakibatkan siswa cenderung

berpikir tingkat rendah karena dengan mudah siswa memilih jawaban yang

termasuk pernyataan yang merupakan kegiatan yang ada di lingkungan

sekolah.

Setelah peneliti dan dua rekan peneliti selesai melakukan analisis

soal, didapatkan kesimpulan bahwa soal penilaian tengah Semester yang

mengadung kata kerja operasional berpikir tingkat tinggi (HOTS) paling

banyak terdapat pada muatan pembelajaran Matematika dengan jumlah

presentase 40% yang cenderung terdapat pada jenis soal cerita dan

penafsiran. Berikut merupakan contoh soal Matematika yang termasuk

dalam kata kerja operasional tingkat tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

106

Gambar 4.18 Contoh soal Matematika kata kerja operasional berpikir

tingkat tinggi

Gambar di atas merupakan contoh soal matematika yang termasuk

kata kerja operasional berpikir tingkat tinggi jenis soal cerita dengan

tingkatan C4 “Menganalisi”. Sedangkan soal penilaian Tengah Semester

yang mengandung kata kerja operasional berpikir tingkat tinggi dengan

jenis soal Tema (terdapat beberapa muatan pembelajaran) paling banyak

terdapat pada tema I sub tem 1 dan 2. Berdasarkan hasil analisis, jenis soal

yangtermasuk kata kerja operasional berpikir tingkat tinggi cenderung

terletak pada muatan pembelajaran Bahasa Indonesia. Berikut merupakan

contoh soal Bahasa Indonesia dalam tema I sub tema 1 dan 2 yang

termasuk dalam kata kerja operasional tingkat tinggi.

Gambar 4.19 Contoh soal Bahasa Indonesia kata kerja operasional

berpikir tingkat tinggi

Gambar di atas merupakan contoh soal Bahasa Indonesia dalam tema

I sub tema 1 dan 2 yang termasuk kata kerja operasional berpikir tingkat

tinggi jenis soal cerita dengan tingkatan C4 “Menganalisi”. Selain itu, sal

yang mengandung jumlah kata kerja operasional berikir tingkat tinggi

(HOTS) dengan jumlah paling sedikit terdapat pada muatan pembelajaran

tema II sub tema 1 dan 2 dengan jumlah presentase 6%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

107

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa soal

yang mengandung kata kerja operasional berpikir tingkat tinggi (HOTS)

terdapat pada mutan pembelajaran Matematika dengan presentase 40%

dari 5 bidang mata pelajaran lainnya seperti Bahasa Indonesia, PPKn, IPA,

IPS dan SBdP.

Berikut ini peneliti paparkan contoh soal IPS dalam tema I sub tema

1 dan 2 yang termasuk dalam dalam kata kerja operasional berpikir tingkat

tinggi (HOTS), yang dapat dilihat pada lampiran 21N:

“Umat beragama ini memasang salib di dinding rumahnya dan

pergi ke tempat ibadah setiap hari sabtu atauminggu. Mereka

merayakan hari besarnya dengan menghias ohon cemara dengan

lamu warna warni. Umat beragama yang melakukan kegiatan diatas

adalah agama . . . .

a. Kristen dan Katolik

b. Hindu dan Budha

c. Kristen dan Hindu

d. Islam dan Katolik

Soal tersebut merupakan contoh soal IPS yang termasuk dalam kata

kerja operasional taksonomi bloom tingkat C4 “menganalisis”. Alasan

peneliti memilih C4 “menganalisis” termasuk dalam teori dari Anderson

dan Krathwohl dalam Lewy, dkk (2019:16) (dalam Aningsih: 2018)

menjelaskan bahwa tingkatan C4 “menganalisis” merupakan suatu proses

menggali informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan

informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau

hubungannya dan mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab

dan akibat dari sebuah skenario yang rumit serta mengidentifikasi/

merumuskan pertanyaan.

Sesuai dengan soal tersebut dimana siswa terlebih dahulu harus

membaca soal sampai paham dan kemudian menemukan informasi dari

soal tersebut dan menstruktur informasi ke bagian yang lebih kecil untuk

mengenali informasi tersebut sehingga mengetahui jawabannya dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

108

tepat. Berikut ini peneliti paparkan jenis soal pada muatan pembelajaran

PPKn pada tema I sub tema 3, dapat dilihat pada lampiran 21Q:

“Bekerja sama dapat menumbuhkan persatuan dan kesatuan. Hal

tersebut sesuai pengamalan Pancasila, sila ke . . . .

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

Soal tersebut merupakan contoh soal PPKn yang termasuk dalam

kata kerja operasional taksonomi bloom tingkat C4 (menganalisis) kategori

“Mengaitkan” . Alasan peneliti memilih C4 “menganalisi” dalam kateri

berikir tingkat tinggi termasuk dalam teori dari Anderson dan Krathwohl

dalam Lewy, dkk (2019:16) (dalam Aningsih: 2018) menjelaskan bahwa

tingkatan C4 “menganalisis” merupakan suatu proses menggali informasi

yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam

bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya dan

mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari

sebuah skenario yang rumit serta mengidentifikasi/ merumuskan

pertanyaan.

Sesuai dengan soal tersebut dimana siswa terlebih dahulu harus

membaca soal sampai paham dan kemudian menemukan informasi dari

soal tersebut dan menstruktur informasi ke bagian yang lebih kecil yaitu

dengan cara mengaitkan antara informasi yang didapatkan dengan sila

pancasila, sehingga siswa dapat menjawab dengan tepat.

Adapun soal yang masih menggunakan kata kerja operasional

berpikir tingkat rendah (LOTS). Berikut peneliti paparkan contoh soal

yang menggunakan kata kerja operasional berpikir tingkat rendah (LOTS)

pada muatan pelajaran PPKn dalam tema I sub tema 1 dan 2, dapat dilihat

pada lampiran 21I:

“Sebagai anak Indonesia, kita harus menunjukkan sikap menjaga

persatuan dan kesatuan dengan cara . . . .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

109

a. Menyela pembicaraan teman

b. Menghormati teman yang beribadah

c. Mengejek keragaman budaya

d. Membedakan teman berdasarkan suku

Soal tersebut merupakan contoh soal PPKn yang termasuk dalam

kata kerja operasional taksonomi bloom tingkat C3 (mengaplikasikan/

menerapkan) kategori “Menentukan” . Alasan peneliti memilih C3

kategori berpikir tingkat rendah, karena indikator tersebut sesuai dengan

teori Anderson dan Krathwohl (dalam Mulyasa, Iskandar, & Aryani, 2016:

216-218). Dalam tingkatan C3 “Mengaplikasikan/ Menerapkan”

merupakan menggunakan informasi, konsep, prosedur, prinsip, hukum,

teori yang sudah dipelajari untuk sesuatu yang baru/ belum dipelajari.

Sesuai dengan soal tersebut siswa diminta untuk menunjukkan/

menentukan sikap yang sesuai dengan informasi baru yang di dapatkan

berdasarkan pernyataan dalam soal. Namun disisi lain, pengecoh dalam

soal tersebut kurang baik karena hanya terdapat satu kalimat positif saja

sehingga siswa cenderung berpikir tingkat rendah karena siswa otomatis

mengetahui bahwa itu jawabannya.

Kemudian peneliti paparkan contoh soal lain yang menggunakan

kata kerja operasional berpikir tingkat rendah yang cenderung pada

tingkatan hafalan atau menyebutkan pada muatan pembelajaran IPA dalam

tema II sub tema 1 dan 2,dapat dilihat pada lampiran 21AA:

“Sumber energi terbesar yang ada di bumi adalah . . . .

a. Bulan

b. Matahari

c. Listrik

d. Minyak bumi

Soal tersebut merupakan contoh soal IPA yang termasuk dalam kata

kerja operasional taksonomi bloom tingkat C1 (mengetahui) kategori

“Menyebutkan” . Alasan peneliti memilih C1 kategori berpikir tingkat

rendah, karena indikator tersebut sesuai dengan teori Anderson dan

Krathwohl (dalam Mulyasa, Iskandar, & Aryani, 2016: 216-218). Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

110

tingkatan C1 “Mengetahui” merupakan mengemukakan kembali apa yang

sudah dipelajari dari guru, buku, sumber lainnya sebagaimana aslinya

tanpa melakukan perubahan. Pengetahuan hafalan: ketepatan, kecepatan,

kebenaran pengetahuan, fakta, definisi konsep, prosedur hukum, teori dari

apa yang sudah dipelajari di kelas tanpa diubah atau berubah.

Sesuai dengan soal tersebut siswa diminta untuk menyebutkan

sumber energi terbesar di bumi dengan cara mengemukakan kembali

informasi yang di dapatkan dari guru atau hasil dari membaca buku tanpa

melakukan perubahan.

Berdasarkan hasil analisis yang peneliti lakukan bersama dengan dua

rekan peneliti, peneliti menyimpulkan bahwa soal evaluasi yang berupa

soal Penilaian Tengah Semester yang dibuat guru kelas IV bersama guru

dan kepala sekolah se-KKKS Kecamatan Depok masih didominasi

menggunakan kata kerja operasional berpikir tingkat rendah (LOTS)

belum mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS).

Karena, pada hasil analisis di dapatkan bahwa soal yang mengandung kata

kerja operasional berpikir tingkat tinggi (HOTS) jauh lebih sedikit

daripada soal yang masih menggunakan kata kerja operasional berpikir

tingkat rendah (LOTS). Dalam hal ini kurang adanya kesesuaian antara

hasil analisis Soal Penilain Tengah Semester dengan hasil wawancara yang

peneliti lakukan dengan guru kelas IV terkait dengan penyusunan Soal

Penilaian Tengah Semester yang mengarahkan siswa untuk berpikir

tingkat tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

111

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan terhadap rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP), pelaksanaan pembelajaran, dan soal evaluasi di salah

satu Sekolah Dasar di Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta Kelas IV

maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

5.1.1 Berdasarkan hasil penelitian terhadap rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang dianalisis oleh peneliti dan rekan peneliti,

proses Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di salah satu

Sekolah Dasar di Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta kelas IV

masih didominasi indikator kognitif dengan kata kerja taksonomi

bloom berpikir tingkat rendah (LOTS) namun tidak mutlak, karena

beberapa indikator kognitif sudah menggunakan kata kerja taksonomi

bloom berpikir tingkat tinggi (HOTS).

5.1.2 Berdasarkan hasil analisis terhadap observasi pelaksanaan

pembelajaran, proses pelaksanaan pembelajaran di salah satu Sekolah

Dasar di Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta kelas IV cenderung

mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS), karena

tidak mutlak dan masih ada beberapa kemampuan 4C seperti Critical

Thinking, Collaborative, Communication, dan Creativity yang belum

dilaksanakan.

5.1.3 Berdasarkan hasil penelitian terhadap soal evaluasi yang dianalisis

oleh peneliti dan dua rekan peneliti, pelaksanaan penilaian kelas (soal

evaluasi) di salah satu Sekolah Dasar di Kecamatan Depok Sleman

Yogyakarta kelas IV masih didominasi dengan kata kerja taksonomi

bloom berpikir tingkat rendah (LOTS) namun tidak mutlak, karena

beberapa soal sudah menggunakan kata kerja taksonomi bloom

berpikir tingkat tinggi (HOTS).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

112

5.2 Keterbatasan Penelitian

Selama proses kagiatan penelitian dari awal persiapan hingga proses

penelitian, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan penelitian, seperti:

5.2.1 Pada proses validasi hasil analisis rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) dan soal evaluasi, peneliti hanya mendapatkan satu pihak expert

judgment untuk persetujuan hasil analisis rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) dan soal evaluasi. Karena, kesulitan dalam

mencari ahli.

5.2.2 Pada proses penelitian pelaksanaan pembelajaran, peneliti tidak dapat

membandingkan antara rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan

pelaksanaan guru mengajar saat dilakukan observasi. Karena, guru

belum sempat membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

untuk pelaksanaan pembelajaran saat peneliti melakukan observasi.

5.2.3 Pada proses penelitian soal evaluasi, soal yang peneliti dapatkan

berupa soal Penilaian Tengah Semester yang hanya berbentuk pilihan

ganda, yang akan lebih baik jika terdapat jenis soal yang beragam.

Disisi lain, soal Penilaian Tengah Semester ini tidak dibuat sendiri

oleh guru kelas IV, namun dibuat oleh guru kelas IV bersama dengan

guru dan kepala sekolah se-KKKS Kecamatan Depok.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas peneliti memberikan saran sebagai

berikut:

5.3.1 Pada penelitian selanjutnya, peneliti perlu melakukan expert judgment

lebih dari satu ahli agar data yang diteliti lebih akurat.

5.3.2 Pada penelitian selanjutnya, peneliti harus berkoordinasi lebih awal

dari guru kelas agar data yang diperoleh sesuai dengan yang

diinginkan.

5.3.3 Pada penelitian selanjutnya, agar peneliti lebih dapat memilih jenis

soal yang beragam jenisnya dan dibuat oleh guru kelas itu sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

114

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, R. (2014). Metodologi penelitian kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Amirono & Daryanto. (2016). Evaluasi dan penilaian pembelajaran kurikulum

2013. Yogyakarta. Gava Media.

Anderson, L. W. & Krathwohl, D. R. (2010). Kerangka landasan untuk

pembelajaran, pengajaran, dan assessment. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Aningsih, A. (2018) . BAB II Landasan teori. Dalam

http://repository.ump.ac.id/7373/3/Anugrah%20Aningsih%20Bab%20II.p

df. Diunduh pada 13 Februari 2019.

Annuuru, T., Johan, R., & Ali, M. (2017). Peningkatan kemampuan berpikir

tingkat tinggi dalam pelajaran ilmu pengetahuan alam peserta didik

sekolah dasar melalui model pembelajaran treffinger. Jurnal

Edutcehnologia, Tahun 3, Vol 3 No. 2. Dalam

file:///C:/Users/bayupurnamasari/Downloads/9144-18712-1-SM.pdf,

diunduh pada 13 Februari 2019.

Ardhana, T. (2017). Keterampilan berpikir siswa dalam menyelesaikan soal garis

dan sudut berdasarkan taksonomi bloom revisi. Dalam

http://eprints.ums.ac.id/56887/20/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf,

diunduh pada 25 februari 2019.

Beti, Y. (2017). Kemampuan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran

matematika topik segiempat di kalangan siswa kelas VII E SMP N 1

Seyegan. Skripsi Program Studi Pendidikan Matematika Universitas sanata

Dharma.

Gunawan, I. (2013). Metode penelitian kualitatif: teori dan praktik. Jakarta: PT

Bumi Aksara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

115

Haryono. Teknologi pendidikan dan pembelajaran abad 21. Hal 426. Dalam

http://blog.unnes.ac.id/fransharyono/wp-

content/uploads/sites/2969/2017/07/TEKNOLOGI-PENDIDIKAN-DAN-

PEMBELAJARAN-ABAD-21.pdf, diunduh pada 12 Februari 2019.

Jihad & Haris. (2012). Evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Kurniasih, I., & Sani, B. (2014). Implementasi kurikulum 2013: konsep &

penerapan. Surabaya: Kata Pena.

Kurniati, D., Harimukti, R., & Asiyah, J. (2016). Kemampuan berpikir tingkat

tinggi siswa SMP di Kabupaten Jember dalam menyelesaikan soal

berstandar PISA. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 20(20, 142-

155. Dalam https://journal.uny.ac.id/index.php/jpep/article

/viewFile/8058/8444, diunduh pada 12 Februari 2019.

Kurniawan, O & Eddy, N. (2017). Penerapan kurikulum 2013 dalam

meningkatkan keterampilan, sikap, dan pengetahuan. Jurnal Primary

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Riau. Vol. 6 (390). Dalam

https://media.neliti.com/media/publications/258351-penerapan-kurikulum-

2013-dalam-meningkat-5f734270.pdf, diunduh pada 12 Februari 2019.

Martalina, W., Wardono dan Kartono. (2018). Integrasi keterampilan higher

order thinking dalam perspektif literasi matematika. Prisma 1. Dalam

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/article/view/19616.

diunduh pada 25 februari 2019.

Mitri, H. (2016). Analisis pembelajaran keterampilan berpikir tingkat tinggi pada

mata pelajaran ekonomi di SMA N 8 Yogyakarta 2016. Skripsi Program

Studi Pendidikan Ekonomi Universitas sanata Dharma.

Mulyasa, E. (2013). Pengembangan dan implementasi kurikulum 2103. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

116

Mulyasa, E., Iskandar, D., & Ayani, W. (2016). Revolusi dan inovasi

pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Prastowo, A. (2014). Memahami metode-metode penelitian: suatu tinjauan

teoretis dan praktis. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Pudyasto, R., Heru, T., & Maryadi, T. (2017). Pengembangan tes kompetensi

online mata pelajaran sistem kontrol, elektropneumatik. E- Journal

Universitas negeri Yogyakarta. Vol. 7, No.3. Dalam

http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/elektro/article/view/8676.

diunduh pada 25 februari 2019.

Sani, RA. (2019). Pembelajaran berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills).

Tangerang: TSmart

Saputra, H. (2016). Pengembangan mutu pendidikan menuju era global.

Bandung: CV. Smile’s Publising.

Sari, P. (2017). Analisis soal matematika ujian sekolah dasar tahun 2016/ 2017

berkarakter higher orger thinking skill (HOTS). Skripsi Program Studi

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Negri Sunan

Kalijaga.

Siregar, S. (2010) statistika deskriptif untuk penelitian dilengkapi perhitungan

manual dan aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: Rajawali Pers.

Subali, B. (2012). Prinsip asesmen & evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: UNY

Press.

Sugiono. (2009). Metode penelitian pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R & D.

Bandung: Alfa Beta. Dalam

http://rosintaunesa.blogspot.com/2012/01/instrumen-dan-teknik-

pengumpulan-data.html, diunduh pada 1 maret 2019.

Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitaif, kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

117

Sunhaji. (2014). Konsep manajemen kelas dan implikasinya dalam

pembelajaran. Jurnal Dimensi Kependidikan., V(2), 2.

Wardani, AK. (2013). BAB III Metode penelitian. Dalam

http://digilib.uinsby.ac.id/10718/6/bab%203.pdf. Diunduh pada 23

Februari 2019.

Yuniar, M., Rakhmad, C., & Saepulrohman, A. (2015). Analisis HOTS ( High

Order Thinking Skills ) pada soal objektif tes dalam mata pelajaran ilmu

pengetahuan sosial (IPS) kelas V SD Negeri 7 Ciamis. Dalam

file:///D:/SEMSTER%206/METOPEN/Analisis_Jurnal/3961.pdf diunduh

pada 5 Maret 2019.

Zubaidah, S. (2016). Keterampilan abad ke 21. Dalam

https://www.researchgate.net/publication/318013627_KETERAMPILAN_

ABAD_KE-

21_KETERAMPILAN_YANG_DIAJARKAN_MELALUI_PEMBELAJ

ARAN, diunduh pada 26 Februari 2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

118

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

119

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

120

Lampiran 2 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

121

Lampiran 3A Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Siswa

Lampiran 3A Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

122

Lampiran 3A Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

123

Lampiran 4A Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

124

Lampiran 4B Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

125

Lampiran 5A Hasil Validasi Instrumen Pedoman Wawancara Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

126

Lampiran 5B Hasil Validasi Instrumen Pedoman Wawancara Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

127

Lampiran 6A Hasil Validasi Instrumen Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

128

Lampiran 6B Hasil Validasi Instrumen Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

129

Lampiran 7 Hasil Validasi Instrumen Analisis Indikator RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

130

Lampiran 8 Hasil Validasi Instrumen Analisis Soal Evaluasi PTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

131

Instrumen Perencanaan untuk Analisis Indikator pada RPP K13

Kata kerja taksonomi bloom yang terdapat pada indikator aspek kognitif dalam RPP K13 berdasarkan pada tingkatan kognitif C4

sampai C6 untuk mengetahui soal tersebut berada pada level berpikir tingkat tinggi atau berpikir tingkat rendah!

C1 Mengetahui C2 Memahami C3 Mengaplikasikan

a. Mengutip a. Memperkirakan a. Menugaskan

b. Menyebutkan b. Menjelaskan b. Mengurutkan

c. Menjelaskan c. Mengkategorikan c. Menentukan

d. Menggambar d. Mencirikan d. Menerapkan

e. Membilang e. Merinci e. Menyesuaikan

f. Mengidentifikasikan f. Mengasosiasikan f. Mengkalkulasi

g. Mendaftar g. Membandingkan g. Memodifikasi

h. Menunjukkan h. Menghitung h. Mengklasifikasi

i. Memberi label i. Mengkontraskan i. Menghitung

j. Memberi indeks j. Mengubah j. Membangun

k. Memasangkan k. Mempertahankan k. Mengurutkan

l. Menamai l. Menguraikan l. Membiasakan

Lampiran 9 Lembar Pedoman Analisis Indikator RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

132

m. Menandai m. Menjalin m. Mencegah

n. Membaca n. Membedakan n. Mengambarkan

o. Menyadari o. Mendiskusikan o. Menggunakan

p. Menghafal p. Menggali p. Menilai

q. Meniru q. Mencontohkan q. Melatih

r. Mencatat r. Menerangkan r. Menggali

s. Mengulang s. Mengemukakan s. Mengemukakan

t. Mereproduksi t. Mempolakan t. Mengadaptasi

u. Meninjau u. Memperluas u. Menyelidiki

v. Memilih v. Menyimpulkan v. Mengoperasikan

w.Menyatakan w.Meramalkan w.Mempersoalkan

x. Mempelajari x. Merangkum x. Mengkonspepkan

y. Mentabulasi y. Menjabarkan y. Melaksanakan

z.Memberi kode z. Meramalkan

aa. Menelusuri aa.Memproduksi

bb. Menulis bb.Memproses

cc.Mengaitkan

dd.Menyusun

ee.Menstimulasikan

ff.Memecahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

133

gg.Melakukan

hh.Mentabulasi

C4 Menganalisis C5 Mengevaluasi C6 Membuat/Mencipta

a. Menganalisis a. Membandingkan a. Mengabstrasi

b. Mengaudit b. Menyimpulkan b. Mengatur

c. Memecahkan c. Menilai c. Menganimasi

d.Menegaskan d.Mengarahkan d.Mengumpulkan

e. Mendeteksi e. Mengkritik e. Mengkategorikan

f. Mengdiaknosis f. Menimbang f. Mengkode

g. Menyeleksi g. Memutuskan g. Mengkombinasikan

h. Memerinci h. Memisahkan h. Menyusun

i. Menominasikan i. Memprediksi i. Mengarang

j. Mendiagramkan j. Memperjelas j. Membangun

k. Mengkorelasikan k. Menugaskan k. Menanggulangi

l. Merasionalkan l. Menafsirkan l. Menghubungkan

m. Menguji m. Mempertahankan m. Menciptakan

n. Mencerahkan n. Memerinci n. Mengkreasikan

o. Menjelajah o. Mengukur o. Mengoreksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

134

p. Membagankan p. Merangkum p. Merancang

q. Menyimpulkan q. Membuktikan q. Merencanakan

r. Menemukan r. Memfalidasi r. Mendikte

s. Menelaah s. Mengetes s. Meningkatkan

t. Memaksimalkan t. Mendukung t. Memperjelas

u. Memerintahkan u. Memilih u. Memfasilitasi

v. Mengedit v. Memproyeksikan v. Membentuk

aa. Mengkaitkan aa. Merumuskan

bb.Memilih bb.Menggeneralisasikan

cc.Mengukur cc.Mengabungkan

dd.Melatih dd.Memadukan

ee.Mentransfer ee.Membatas

ff.Mereparasi

gg.Menampilkan

hh.Menyiapkan

ii.Memproduksi

jj.Merangkum

kk.Merekontruksi

ll.Membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

135

Sumber Taksonomi Bloom: Utari Retno. Taksonomi Bloom Apa dan Bagaimana Menggunakannya?. Diunduh dari

Http://Ueu7361.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/Taksonomi-Bloom.pdf

Hasil Analisis Indikator Kognitif pada RPP Tematik Kelas IV

Indikator HOTS LOTS Keterangan

Jumlah Indikator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

136

Instrumen Analisis pada Soal Evaluasi Pembelajaran

Kata kerja taksonomi bloom yang terdapat pada soal Ulangan Harian/Penilaian Tengah Semester/Penilaian Akhir Semester

berdasarkan pada tingkatan kognitif C4 sampai C6 untuk mengetahui soal tersebut berada pada level berpikir tingkat tinggi atau

berpikir tingkat rendah!

C1 Mengetahui C2 Memahami C3 Mengaplikasikan

a. Mengutip a. Memperkirakan a. Menugaskan

b. Menyebutkan b. Menjelaskan b. Mengurutkan

c. Menjelaskan c. Mengkategorikan c. Menentukan

d. Menggambar d. Mencirikan d. Menerapkan

e. Membilang f. Merinci e. Menyesuaikan

f. Mengidentifikasikan f. Mengasosiasikan f. Mengkalkulasi

g. Mendaftar g. Membandingkan g. Memodifikasi

h. Menunjukkan h. Menghitung h. Mengklasifikasi

i. Memberi label i. Mengkontraskan i. Menghitung

j. Memberi indeks j. Mengubah j. Membangun

k. Memasangkan k. Mempertahankan k. Mengurutkan

l. Menamai l. Menguraikan l. Membiasakan

Lampiran 10 Lembar Pedoman Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

137

m. Menandai m. Menjalin m. Mencegah

n. Membaca n. Membedakan n. Mengambarkan

o. Menyadari o. Mendiskusikan o. Menggunakan

p. Menghafal p. Menggali p. Menilai

q. Meniru q. Mencontohkan q. Melatih

r. Mencatat r. Menerangkan r. Menggali

s. Mengulang s. Mengemukakan s. Mengemukakan

t. Mereproduksi t. Mempolakan t. Mengadaptasi

u. Meninjau u. Memperluas u. Menyelidiki

v. Memilih v. Menyimpulkan v. Mengoperasikan

w.Menyatakan w.Meramalkan w.Mempersoalkan

x. Mempelajari x. Merangkum x. Mengkonspepkan

y. Mentabulasi y. Menjabarkan y. Melaksanakan

z.Memberi kode z. Meramalkan

aa. Menelusuri aa.Memproduksi

bb. Menulis bb.Memproses

cc.Mengaitkan

dd.Menyusun

ee.Menstimulasikan

ff.Memecahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

138

gg.Melakukan

hh.Mentabulasi

C4 Menganalisis C5 Mengevaluasi C6 Membuat/Mencipta

a. Menganalisis a. Membandingkan a. Mengabstrasi

b. Mengaudit b. Menyimpulkan b. Mengatur

c. Memecahkan c. Menilai c. Menganimasi

d.Menegaskan d.Mengarahkan d.Mengumpulkan

e. Mendeteksi e. Mengkritik e. Mengkategorikan

f. Mengdiaknosis f. Menimbang f. Mengkode

g. Menyeleksi g. Memutuskan g. Mengkombinasikan

h. Memerinci h. Memisahkan h. Menyusun

i. Menominasikan i. Memprediksi i. Mengarang

j. Mendiagramkan j. Memperjelas j. Membangun

k. Mengkorelasikan k. Menugaskan k. Menanggulangi

l. Merasionalkan l. Menafsirkan l. Menghubungkan

m. Menguji m. Mempertahankan m. Menciptakan

n. Mencerahkan n. Memerinci n. Mengkreasikan

o. Menjelajah o. Mengukur o. Mengoreksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

139

p. Membagankan p. Merangkum p. Merancang

q. Menyimpulkan q. Membuktikan q. Merencanakan

r. Menemukan r. Memfalidasi r. Mendikte

s. Menelaah s. Mengetes s. Meningkatkan

t. Memaksimalkan t. Mendukung t. Memperjelas

u. Memerintahkan u. Memilih u. Memfasilitasi

v. Mengedit v. Memproyeksikan v. Membentuk

aa. Mengkaitkan aa. Merumuskan

bb.Memilih bb.Menggeneralisasikan

cc.Mengukur cc.Mengabungkan

dd.Melatih dd.Memadukan

ee.Mentransfer ee.Membatas

ff.Mereparasi

gg.Menampilkan

hh.Menyiapkan

ii.Memproduksi

jj.Merangkum

kk.Merekontruksi

ll.Membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

140

Sumber Taksonomi Bloom: Utari Retno. Taksonomi Bloom Apa dan Bagaimana Menggunakannya?. Diunduh dari

Http://Ueu7361.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/Taksonomi-Bloom.pdf

Hasil Analisis Soal Penilaian Tengah Semester

No Soal HOTS LOTS Keterangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

141

Lampiran 11A Hasil Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

142

Lampiran 11B Hasil Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

143

Lampiran 11C Hasil Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

144

Lampiran 11D Hasil Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

145

Data Analisis Kuesioner Siswa

Keterangan:

1. SS (Sering Sekali) : 4

2. S (Sering) : 3

3. JR (Jarang) : 2

4. TP (Tidak Pernah) : 1

No Nama

Siswa

Critical Thinking Jumlah

Skor

Rata-rata

Skor Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 FIS √ √ √ √ 16 4

2 ARLH √ √ √ √ 16 4

3 SBPP √ √ √ √ 15 3,75

4 RLN √ √ √ √ 14 3,5

5 SHS √ √ √ √ 15 3,75

6 SAAM √ √ √ √ 15 3,75

Lampiran 12 Hasil Rekapitulasi Data Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

146

7 AAL √ √ √ √ 14 3,5

8 ASP √ √ √ √ 11 2,75

9 L √ √ √ √ 13 3,25

10 A √ √ √ √ 16 4

11 E √ √ √ √ 11 2,75

12 D √ √ √ √ 10 2,5

13 VW √ √ √ √ 10 2,5

14 MR √ √ √ √ 11 2,75

15 RPN √ √ √ √ 13 3,25

16 UMJ √ √ √ √ 13 3,25

17 SJH √ √ √ √ 13 3,25

18 RGH √ √ √ √ 12 3

19 RCP √ √ √ √ 14 3,5

20 RHF √ √ √ √ 10 2,5

21 RAK √ √ √ √ 14 3,5

22 NBS √ √ √ √ 12 3

23 NZHA √ √ √ √ 13 3,25

24 N √ √ √ √ 12 3

25 HA √ √ √ √ 9 2,25

26 AS √ √ √ √ 12 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

147

27 R √ √ √ √ 14 3,5

28 AMK √ √ √ √ 12 3

29 KKN √ √ √ √ 14 3,5

30 NFI √ √ √ √ 14 3,5

31 SIR √ √ √ √ 15 3,75

32 H √ √ √ √ 13 3,25

Rata-rata Skor Seluruh Siswa 3,25

No Nama

Siswa

Collaborative Jumlah

Skor

Rata-rata

Skor Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 FIS √ √ √ √ 12 3

2 ARLH √ √ √ √ 12 3

3 SBPP √ √ √ √ 12 3

4 RLN √ √ √ √ 10 2,5

5 SHS √ √ √ √ 12 3

6 SAAM √ √ √ √ 13 3,25

7 AAL √ √ √ √ 15 3,75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

148

8 ASP √ √ √ √ 12 3

9 L √ √ √ √ 12 3

10 A √ √ √ √ 11 2,75

11 E √ √ √ √ 12 3

12 D √ √ √ √ 15 3,75

13 VW √ √ √ √ 15 3,75

14 MR √ √ √ √ 14 3,5

15 RPN √ √ √ √ 11 2,75

16 UMJ √ √ √ √ 11 2,75

17 SJH √ √ √ √ 13 3,25

18 RGH √ √ √ √ 13 3,25

19 RCP √ √ √ √ 14 3,5

20 RHF √ √ √ √ 10 2,5

21 RAK √ √ √ √ 13 3,25

22 NBS √ √ √ √ 12 3

23 NZHA √ √ √ √ 13 3,25

24 N √ √ √ √ 11 2,75

25 HA √ √ √ √ 13 3,25

26 AS √ √ √ √ 8 2

27 R √ √ √ √ 9 2,25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

149

28 AMK √ √ √ √ 13 3,25

29 KKN √ √ √ √ 15 3,75

30 NFI √ √ √ √ 9 2,25

31 SIR √ √ √ √ 12 3

32 H √ √ √ √ 13 3,25

Rata-rata Skor Seluruh Siswa 3,04

No Nama

Siswa

Creativity Jumlah

Skor

Rata-rata

Skor Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 FIS √ √ √ √ 13 3,25

2 ARLH √ √ √ √ 12 3

3 SBPP √ √ √ √ 12 3

4 RLN √ √ √ √ 14 3,5

5 SHS √ √ √ √ 14 3,5

6 SAAM √ √ √ √ 16 4

7 AAL √ √ √ √ 15 3,75

8 ASP √ √ √ √ 11 2,75

9 L √ √ √ √ 13 3,25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

150

10 A √ √ √ √ 16 4

11 E √ √ √ √ 12 3

12 D √ √ √ √ 13 3,25

13 VW √ √ √ √ 13 3,25

14 MR √ √ √ √ 12 3

15 RPN √ √ √ √ 9 2,25

16 UMJ √ √ √ √ 8 2

17 SJH √ √ √ √ 13 3,25

18 RGH √ √ √ √ 10 2,5

19 RCP √ √ √ √ 12 3

20 RHF √ √ √ √ 10 2,5

21 RAK √ √ √ √ 12 3

22 NBS √ √ √ √ 11 2,75

23 NZHA √ √ √ √ 12 3

24 N √ √ √ √ 10 2,5

25 HA √ √ √ √ 8 2

26 AS √ √ √ √ 12 3

27 R √ √ √ √ 8 2

28 AMK √ √ √ √ 12 3

29 KKN √ √ √ √ 12 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

151

30 NFI √ √ √ √ 10 2,5

31 SIR √ √ √ √ 12 3

32 H √ √ √ √ 14 3,5

Rata-rata Skor Seluruh Siswa 2,97

No Nama

Siswa

Communication Jumlah

Skor

Rata-rata

Skor Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 FIS √ √ √ √ 10 2,5

2 ARLH √ √ √ √ 10 2,5

3 SBPP √ √ √ √ 13 3,25

4 RLN √ √ √ √ 10 2,5

5 SHS √ √ √ √ 13 3,25

6 SAAM √ √ √ √ 13 3,25

7 AAL √ √ √ √ 15 3,75

8 ASP √ √ √ √ 11 2,75

9 L √ √ √ √ 13 3,25

10 A √ √ √ √ 16 4

11 E √ √ √ √ 12 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

152

12 D √ √ √ √ 11 2,75

13 VW √ √ √ √ 12 3

14 MR √ √ √ √ 10 2,5

15 RPN √ √ √ √ 12 3

16 UMJ √ √ √ √ 10 2,5

17 SJH √ √ √ √ 14 3,5

18 RGH √ √ √ √ 13 3,25

19 RCP √ √ √ √ 13 3,25

20 RHF √ √ √ √ 9 2,25

21 RAK √ √ √ √ 13 3,25

22 NBS √ √ √ √ 9 2,25

23 NZHA √ √ √ √ 14 3,5

24 N √ √ √ √ 13 3,25

25 HA √ √ √ √ 13 3,25

26 AS √ √ √ √ 13 3,25

27 R √ √ √ √ 11 2,75

28 AMK √ √ √ √ 12 3

29 KKN √ √ √ √ 15 3,75

30 NFI √ √ √ √ 10 2,5

31 SIR √ √ √ √ 15 3,75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

153

32 H √ √ √ √ 13 3,25

Rata-rata Skor Seluruh Siswa 3,05

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

154

Hasil Analisis Kuesioner Siswa

No Interval Indeks

Persepsi Pernyataan Penerapan

1 1.0 - 1.75 Tidak Pernah

2 1.76 - 2.51 Jarang

3 2.52 - 3.27 Sering

4 3.28 - 4.00 Sering Sekali

No Kriteria Rata-rata Skor Seluruh

Siswa

Pernyataan

Kemunculan

1 Critical Thinking 3,25 Sering

2 Collaborative 3,04 Sering

3 Creativity 2,97 Sering

4 Communication 3,05 Sering

3,25

3,04

2,97

3,05

2,8

2,9

3

3,1

3,2

3,3

Critical Thinking Collaborative Creativity Communication

Rata

-rata

Sk

or

Sel

uru

h

Sis

wa

Kriteria

Hasil Analisis Kuesioner 32 Siswa

Lampiran 13 Hasil Analisis Skala Likert Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

155

Lampiran 14A Hasil Kuesioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

156

Lampiran 14B Hasil Kuesioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

157

Data Analisis Kuesioner Guru

Keterangan:

1. SS (Sering Sekali) : 4

2. S (Sering) : 3

3. JR (Jarang) : 2

4. TP (Tidak Pernah) : 1

No Nama Guru

Critical Thinking

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 SW √ √ √ √

Jumlah 4 4 4 4

Rata-rata 4

Lampiran 15 Hasil Rekapitulasi Data Kuesioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

158

No Nama Guru

Collaborative

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 SW √ √ √ √

Jumlah 3 3 3 3

Rata-rata 3

No Nama Guru

Creativity

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 SW √ √ √ √

Jumlah 2 3 3 3

Rata-rata 2,75

No Nama Guru

Communication

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 SW √ √ √ √

Jumlah 4 3 3 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

159

Rata-rata 3,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

160

Hasil Analisis Kuesioner Guru

No Interval Indeks

Persepsi

Pernyataan

Kemunculan

1 1.0 - 1.75 Tidak Pernah

2 1.76 - 2.51 Jarang

3 2.52 - 3.27 Sering

4 3.28 - 4.00 Sering Sekali

No Kriteria Rata-rata Skor Pernyataan

Kemunculan

1 Critical Thinking 4 Sering Sekali

2 Collaborative 3 Sering

3 Creativity 2,75 Sering

4 Communication 3,5 Sering Sekali

4

3 2,75

3,5

00,5

11,5

22,5

33,5

44,5

Rata

-rata

Kriteria

Hasil Analisis Kuesioner Guru

Lampiran 16 Hasil Anlisis Skala Likert Kuesioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

161

Pedoman Wawancara Guru Kelas

Nama Narasumber :

Jabatan Narasumber :

Nama Sekolah :

No Aspek Pertanyaan Jawaban

1 Kegiatan

Pembelajaran

1. Dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran, apakah guru tidak banyak

meggunakan metode ceramah? Apakah

metode ceramah hanya digunakan ketika

menjelaskan meteri yang cukup sulit?

2. Apakah metode yang digunakan guru

dapat menumbuhkan partisipasi aktif

siswa dalam kegiatan pembelajaran?

3. Apakah guru mampu menerapkan

model, teknik, dan metode pembelajaran

Lampiran 17A Pedoman Wawancara Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

162

yang mampu menumbuhkan partisipasi

siswa dalam kegiatan diskusi?

4. Apakah guru mampu menerapkan

model, teknik, dan metode pembelajaran

yang mampu menumbuhkan partisipasi

siswa seperti diskusi, tanya jawab,

bahkan debat?

5. Dalam proses pembelajaran apakah guru

selalu meninjau kinerja siswa seperti

bekeliling kelas untuk melihat aktivitas

siswa ketika megerjakan soal atau

diskusi?

6. Dalam menyampaikan materi apakah

guru sering mengaikan materi

pembelajaran dengan pengetahuan lain

yang relevan?

7. Apakah guru mampu merespon positif

partisipasi siswa dalam kegiatan

pembelajaran?

8. Apakah guru sudah melaksakana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

163

kegiatan pembelajaran sesuai dengan

RPP yang disusun?

9. Apakah guru dapat melaksanakan

kegiatan pembelajaran yang lebih baik

dibandingkan RPP yang telah disusun?

10. Apakah dalam kegiatan pembelajaran

guru mampu mengelola waktu dengan

efektif dan efisien?

2 Berpikir tingkat

tinggi

1. Apakah guru mengetahui tentang

keterampilan berpikir tingkat tinggi?

2. Apakah guru menerapkan kegiatan

pembelajaran yang bersifat

mengarahkan siswa pada keterampilan

berpikir tingkat tinggi?

3. Apakah guru mengetahui tentang

tingkatan pada taksonomi bloom yang

termasuk keterampilan berpikir tingkat

tinggi?

4. Apakah guru menggunakan kata kerja

operasional taksonomi bloom keteika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

164

merumuskan indikator pada RPP dengan

mengacu tingakatan C4, C5, dan C6?

5. Menurut guru apakah pentingnya

keterampilan berpikir tingkat tinggi

untuk proses pembelajaran?

3 Soal Ujian Tengah

Semester/ Ulangan

Harian/ Penilaian

Akhir Semester

tematik

1. Dalam membuat soal ujian tengah

semester/ ulangan harian/ penilaian

akhir semester, apakah guru

menggunakan kata kerja taksonomi

bloom yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi?

2. Apakah ada kesulitan dalam menyusun

soal yang megarah pada keterampilan

berpikir tingkat tinggi?

4 Kendala yang

dihadapi

1. Menurut guru apakah ada hambatan

dalam menyususn RPP yang mengacu

pada keterampilan berpikir tingkat

tinggi?

2. Apakah ada hambatan dalam diri guru

dalam menerapkan metode, teknik dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

165

model dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran yang dapat meningkatkan

keterampilan berpikir tingkat tinggi

siswa?

3. Apakah ada hambatan dalam diri siswa

dalam menerapkan metode, teknik dan

model dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran yang dapat meningkatkan

keterampilan berpikir tingkat tinggi

siswa ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

166

Hasil Wawancara Guru Kelas

P : Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, apakah guru tidak banyak meggunakan metode ceramah? Apakah metode

ceramah hanya digunakan ketika menjelaskan meteri yang cukup sulit?

N : Ya, sebenernya metode ceramah itu tetap harus digunakan ya mbak, tapi tidak banyak hanya untuk untuk mengulang materi

yang cukup sulit dan belum dipahami oleh siswa. Namun, anak tidak terfokus hanya mendengarkan.

P : Apakah metode yang digunakan guru dapat menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran?

N : Ya, biasanya saya itu menggunakan metode tanya jawab mbak.

P : Apakah guru mampu menerapkan model, teknik, dan metode pembelajaran yang mampu menumbuhkan partisipasi siswa

dalam kegiatan diskusi?

N : Iya, jadi dalam kegiatan diskusi itu anak saya minta untuk mencari/ menemukan permasalahan dengan cara mereka sendiri.

Supaya pengetahuan yang di dapatkan siswa itu lebih tertanam pada siswa.

P : Apakah guru mampu menerapkan model, teknik, dan metode pembelajaran yang mampu menumbuhkan partisipasi siswa

seperti diskusi, tanya jawab, bahkan debat?

Lampiran 17B Hasil Wawancara Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

167

N : Ya, tentu tapi anak cenderung anu lo mbak, mmmm anak itu cenderung pasif, itu tergantung anaknya hanya beberapa anak

saja yang berani untuk menanggapi jawaban temannya. Jadi. Ketika ada temannya memberi masukan dia berani mendebat.

P : Dalam proses pembelajaran apakah guru selalu meninjau kinerja siswa seperti bekeliling kelas untuk melihat aktivitas siswa

ketika megerjakan soal atau diskusi?

N : Iya mbak selalu dan harus ya, untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa, seringkali saya memberikan arahan

ulang ketika saya menjumpai anak yag lambat dalam mengerjakan soal.

P : Dalam menyampaikan materi apakah guru sering mengaikan materi pembelajaran dengan pengetahuan lain yang relevan?

N : Ya, ini tergantung materinya mbak, kalau materinya bisa dikaitkan dengan pengetahuan yag relevan saya selalu

mengaitkannya. Berarti kontektualya mbak.

P : Apakah guru mampu merespon positif partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran?

N : iya mbak, itu seringkali saya memberikan hadiah (reward) kepada siswa yang mampu menyelesaikan soal pertama kali yang

saya berikan. Hal inisaya lakukan itu supaya dapat menumbuhkan semangat keada siswa yang lain.

P : Apakah guru sudah melaksakana kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang disusun?

N : Ya, saya melaksanakan kegiatan pebelajaran sesuai RPP yang telah saya susun.

P : Apakah guru dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran yang lebih baik dibandingkan RPP yang telah disusun?

N : Ya, Berusaha ya mbak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

168

P : Apakah dalam kegiatan pembelajaran guru mampu mengelola waktu dengan efektif dan efisien?

N : Ya, harus itu wajib ya.

P : Apakah guru mengetahui tentang keterampilan berpikir tingkat tinggi?

N : Ya, sejauh yang saya ketahui sebenarnya berpikir tigkat tinggi itu bukan materi yang sulit, anak itu berpikir berulang.

P : Apakah guru menerapkan kegiatan pembelajaran yang bersifat mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi?

N : Ya, itu contohnya anak saya berikan permasalahan untuk dapat diselesaikan sendiri.

P : Apakah guru mengetahui tentang tingkatan pada taksonomi bloom yang termasuk keterampilan berpikir tingkat tinggi?

N : Iya, dari C4 sampai C6 ya mbak.

P : Apakah guru menggunakan kata kerja operasional taksonomi bloom keteika merumuskan indikator pada RPP dengan

mengacu tingakatan C4, C5, dan C6?

N : Ya, selalu berpedoman pada taksonomi bloom.

P : Menurut guru apakah pentingnya keterampilan berpikir tingkat tinggi untuk proses pembelajaran?

N : Untuk mengetahui kemampuan anak berpikir, sejauh mana anak dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi.

P : Dalam membuat soal ujian tengah semester/ ulangan harian/ penilaian akhir semester, apakah guru menggunakan kata kerja

taksonomi bloom yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

169

N : Ya, saya berusaha untuk menggunakan kata kerja berikir tingkat tinggi supaya anak terbiasa dalam menyelesaikan persoalan

dengan cara sendiri. Tapi biasa yang sering muncul dala soal itu anak hanya diminta untuk menyebutkan, adahal itu kan masih

tingkatan yang rendah.

P : Apakah ada kesulitan dalam menyusun soal yang megarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi?

N : Sejauh ini, belum ada kesulitan.

P : Menurut guru apakah ada hambatan dalam menyususn RPP yang mengacu pada keterampilan berpikir tingkat tinggi?

N : Sebenarnya belum ada hambatanya ya.

P : Apakah ada hambatan dalam diri guru dalam menerapkan metode, teknik dan model dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa?

N : Kalau dari guru sendiri itu sebenarnya hambatannya karena beberapa faktor ya, salah satunya dari siswa ya mbak, karena

siswa yang cenderung berpikir ke bawah.

P : Apakah ada hambatan dalam diri siswa dalam menerapkan metode, teknik dan model dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa ?

N : Jelas ada, ya itu tadi karena anak malas berpikir. Maunya mendengarkan dan selalu diarahkan oleh guru, tidak mau mencari

penyelesaian persoalan dengan cara sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

170

Kesimpulan : berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV, guru kelas IV sudah mengetahui tentang keterampilan berpikir

tingkat tinggi, guru sudah dapat menerapkan kegiatan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan tingkat tinggi. Guru dapat

membuat soal yang mengarah pada keterampilan berkipir tingkat tinggi. Terdapat hambatan dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Hambatan tersebut terdapat pada diri siswa yang cenderung

sulit untuk diajak berpikir ke arah yang tingkatannya lebih tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

171

Instrumen Pelaksanaan pada Proses Pembelajaran di Kelas

No. 4 C Kriteria Ya Tidak Keterangan

1.

Critical thinking and

Problem Solving

(Berpikir Kritis dan

Pemecahan Masalah).

1. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran terlihat aktivitas

guru memberikan soal kepada

siswa untuk dikerjakan secara

individu.

Guru memberikan stimulasi berupa

soal yang dikerjakan secara

individu setelah selesai

menerangkan materi.

2. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran terlihat aktivitas

guru mengarahkan siswa untuk

mencari informasi lain dari

berbagai sumber.

Guru memberikan kesempatan

kepeda siswa untuk mecari

informasi/ penetahuan lain di luar

buku yang menjadi pegangan,

seperti untuk mengamati ingkungan

sekitar.

3. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran terlihat aktivitas

guru meminta siswa untuk

memecahkan masalah secara

Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk menyelesikan

soal secara individu guna untuk

mengetahui tingkat pemahaman

Lampiran 18 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

172

individu ketika mengerjakan soal. siswa.

4. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran terlihat aktivitas

guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya

mengenai materi pembelajaran

yang diajarkan.

Guru memberikan kesempatan

kepada setiap siswa untuk bertanya

mengenai materi yang belum

dipahami.

2. Collaborative/Kolaborasi

1. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran terlihat aktivitas

guru membentuk siswa kelompok

untuk berdiskusi saat

pembelajaran.

Guru membentuk kelompok kecil

untuk diskusi namun hanya dua

orang (satu bangku)

2. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran terlihat aktivitas

guru meminta siswa untuk

berpendapat dan memberikan

masukan saat berdiskusi.

Guru menghimbau kepada siswa

untuk saling berdiskusi untuk

menyelelesaikan masalah dengan

teman sekelompoknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

173

3. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran terlihat aktivitas

guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk menemukan

informasi dari berbagai sumber

bersama kelompok.

Siswa diberikan kesempatan untuk

mencari informasi lain di luar buku

yang menjadi pegangan dengan

melihat lingkungan sekitar terkait

dengan materi pembelajaran.

4. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran terlihat aktivitas

guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk memecahkan

masalah bersama kelompok saat

diskusi.

Guru meminta siswa untuk

menyelesaikan soal secara bersama

dengan teman sekelompoknya.

3.

Creativity and

Innovation (Kreativitas

dan Inovasi)

1. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran terlihat aktivitas

guru meminta siswa untuk

membuat rangkuman

pembelajaran berupa peta konsep/

mind map.

Guru tidak meminta siswa untuk

membuat rangkuman hasil belajar

berupa peta konsep/ mind map.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

174

2. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran terlihat aktivitas

guru meminta siswa untuk

memecahkan masalah dengan cara

sendiri.

Guru meminta siswa mengerjakan

soal sendiri ketika bekerja secara

individu.

3. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran terlihat aktivitas

guru meminta siswa untuk

membuat sebuah karya tulis

seperti pantun, puisi, dll.

Guru tidak meminta siswa untuk

membuat sebuah karya.

4. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran terlihat aktivitas

guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk menampilkan

hasil karya di depan kelas.

Guru tidak meminta siswa untuk

membuat sebuah karya, sehingga

guru tidak meminta siswa untuk

menampilkan karya di depan kelas.

4. Communication/

Komunikasi

1. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran terlihat aktivitas

guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

menyampaikan kesimpulan hasil

Guru meminta siswa untuk

menyampaikan kesimpulan hasil

belajar dengan bantuan (pancingan)

dari guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

175

belajar dengan kata-kata sendiri.

2. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran terlihat aktivitas

guru meminta siswa untuk

mempresentasikan hasil diskusi

kelompok dari pembelajaran yang

dilakukan.

Guru hanya memberikan

kesempatan untuk

mempresentasikan hasil diskusinya

dengan membacakan di tempat

duduk (tidak diminta untuk

presentasi di depan kelas).

3. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran terlihat aktivitas

guru meminta siswa untuk untuk

memberikan kritik/ saran atau

menggapai hasil presentasi siswa/

kelompok lain.

Guru tidak memberikan

kesempatan kepada siswa untuk

saling memberikan kritik atau saran

ketika siswa presentasi.

4. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran terlihat aktivitas

guru meminta siswa untuk

menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh guru.

Guru meminta siswa untuk

menjawab pertanyaan yang

diajukan secara lisan terkait materi

yang telah dipelajari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

176

Lampiran 19A Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

177

Lampiran 19B Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

178

Lampiran 19C Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

179

Lampiran 19D Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

180

Lampiran 19E Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

181

Lampiran 19F Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

182

Lampiran 19G Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

183

Lampiran 19H Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

184

Lampiran 19I Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

185

Lampiran 19J Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

186

Lampiran 19K Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

187

Lampiran 19L Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

188

Hasil Analisis Indikator Kognitif Pada RPP Tematik Kelas IV

Indikator HOTS LOTS Keterangan

3.7.1 Mengidentifikasi sifat-sifat cahaya melalui percobaan dengan

jenis-jenis cermin √

Kata kerja operasional terdapat

pada tingkatan C5 yaitu

“Membuktikan”

3.4.2 Menyebutkan sikap kepahlawanan sebagai peninggalan

kerajaan masa Islam pada masa kini dan pengaruhnya bagi

masyarakat di wilayah setempat.

Kata kerja operasional terdapat

pada tingkatan C1 yaitu

“Menyebutkan”

3.8.2 Menyebutkan informasi sikap kepahlawanan dengan

menggunakan tabel KW (know – what do you want to know) √

Kata kerja operasional terdapat

pada tingkatan C1 yaitu

“Menjelaskan”

Jumlah Indikator 1 2

Lampiran 20 Hasil Analisis Indikator RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

189

Soal Mata Pelajaran Matematika

Lampiran 21A Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

190

Lampiran 21B Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

191

Lampiran 21C Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

192

Lampiran 21D Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

193

Lampiran 21E Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

194

Lampiran 21F Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

195

Lampiran 21G Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

196

Lampiran 21H Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

197

Soal Tema I Subtema 1 dan 2

Lampiran 21I Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

198

Lampiran 21J Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

199

Lampiran 21K Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

200

Lampiran 21L Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

201

Lampiran 21M Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

202

Lampiran 21N Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

203

Lampiran 21O Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

204

Lampiran 21P Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

205

Soal Tema I Subtema 3

Lampiran 21Q Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

206

Lampiran 21R Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

207

Lampiran 21S Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

208

Lampiran 21T Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

209

Lampiran 21U Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

210

Lampiran 21V Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

211

Lampiran 21W Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

212

Soal Tema II Subtema 1 dan 2

Lampiran 21X Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

213

Lampiran 21Y Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

214

Lampiran 21Z Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

215

Lampiran 21AA Soal Evaluasi Penilaian Tengah

Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

216

Lampiran 21AB Soal Evaluasi Penilaian Tengah

Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

217

Lampiran 21AC Soal Evaluasi Penilaian Tengah

Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

218

Lampiran 21AD Soal Evaluasi Penilaian Tengah

Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

219

Soal Tema II Subtema 3

Lampiran 21AE Soal Evaluasi Penilaian Tengah

Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

220

Lampiran 21AF Soal Evaluasi Penilaian Tengah

Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

221

Lampiran 21AG Soal Evaluasi Penilaian Tengah

Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

222

Lampiran 21AH Soal Evaluasi Penilaian Tengah

Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

223

Lampiran 21AI Soal Evaluasi Penilaian Tengah

Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

224

Lampiran 21AJ Soal Evaluasi Penilaian Tengah

Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

225

Lampiran 21AK Soal Evaluasi Penilaian Tengah

Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

226

Lampiran 21AL Soal Evaluasi Penilaian Tengah

Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

227

Hasil Analisis Soal PTS Pada Mata Pelajaran Matematika

Soal HOTS LOTS Keterangan

PILIHAN GANDA

1. Pada pecahan

, angka 9 disebut . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”

2. Penyebut dari pecahan

, ada pada angka . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menunjukkan”

3. Gambar di bawah ini yang menunjukkan pecahan

adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Mengidentifikasi”

4. Gambar di samping mempunyai nilai

pecahan . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Mengidentifikasi”

5. Ada sebuah semangka yang akan di potong menjadi 6 bagian √ Termasuk dalam tingkatan C2

Lampiran 22 Hasil Rekapitulasi Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

228

sama besar, Lina memakan 3 potongan. Besar semangka yang

dimakan Lina adalah . . .bagian.

dengan kata kerja

“Menghitung”

6.

Perbandingan yang tepat pada gambar pecahan di atas adalah .

. . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Mengidentifikasi”

7.

. . .

, tanda perbandingan yang tepat adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Mengidentifikasi”

8. Urutan pecahan di bawah ini dari terbesar ke terkecil adalah . .

. . √

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Mengurutkan”

9. Urutan pecahan

,

,

,

, dari yang terkecil adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Mengurutkan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

229

10.

Berikut ini yang merupakan pecahan senilai dengan gambar di

atas adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Mengidentifikasi”

11. Pecahan yang senilai dari

, adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja

“Menghitung”

12. Pecahan

senilai dengan pecahan

, nilai n adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja

“Menghitung”

13.

Berikut yang merupakan pecahan sederhana dari gembar di

samping adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Mengidentifikasi”

14. Bentuk pecahan paling sederhana dari

adalah . . . . √ Termasuk dalam tingkatan C2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

230

dengan kata kerja

“Menghitung”

15.

=

, nilai n adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja

“Menghitung”

16. Bentuk ecahan campuran dari

adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja

“Menghitung”

17. Hasil pengubahan dari pecahan 4

menjadi pecahan biasa

adalah . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja

“Menghitung”

18. Bentuk pecahan desimal dari

adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja

“Menghitung”

19. Pecahan biasa dari 0,8 adalah. . . .

Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja

“Menghitung”

20. Pengubahan pecahan

menjadi bentuk persen adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja

“Menghitung”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

231

21. Pecahan biasa dari 75% adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja

“Menghitung”

22. Pecahan desimal dari 50% adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja

“Menghitung”

23. Peserta lomba menyanyi sebanyak 80 anak, terdapat 20% anak

yang lolos seleksi. Jumlah anak yang lolos seleksi lomba

menyanyi berjumlah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja

“Memecahkan”

24. Jumlah siswa SD Jaya Raya 150 anak,

bagian mengikuti

ekstrakurikuler karate. Jumlah siswa yang mengikuti

ekstrakurikuler karate adalah . . . %.

Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja

“Memecahkan”

25.

+

= . . . .

Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja

“Menghitung”

26.

-

= . . . .

Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja

“Menghitung”

27. Hasil dari

x

adalah . . . .

√ Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

232

“Menghitung”

28.

:

= . . . .

Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja

“Menghitung”

29. Bu Sari membeli gula 2

kg, kemudian dibelikan lagi oleh

anaknya sebanyak 4

kg. Gula pasir yang dimiliki Bu Sari

sekarang adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja

“Memecahkan”

30. Pak Doni mempunyai daging sapi 5

kg, kemudian ia gunakan

untuk memasak 1

kg, banyaknya daging sapi yang masih

tersisa adalah . . . kg.

Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja

“Memecahkan”

31. Penaksiran ke satuan terdekat dari 8,9 adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C5

dengan kata kerja

“Menafsirkan”

32. Penaksiran ke puluhan terdekat dari 54 adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C5

dengan kata kerja

“Menafsirkan”

33. 775 apabila dibulatkan ke ratusan terdekat adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C5

dengan kata kerja

“Menafsirkan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

233

34. 2.199 apabila dibulatkan ke ribuan terdekat adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C5

dengan kata kerja

“Menafsirkan”

35. 2,9 x 4,1 : 3,2 = . . . .

Termasuk dalam tingkatan C5

dengan kata kerja

“Menafsirkan”

36. Hasil penaksiran dari 49 + 21 – 56 adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C5

dengan kata kerja

“Menafsirkan”

37. 870 – 520 + 155 = . . . .

Termasuk dalam tingkatan C5

dengan kata kerja

“Menafsirkan”

38. 4.250 + 1.210 – 1.690 = . . . .

Termasuk dalam tingkatan C5

dengan kata kerja

“Menafsirkan”

39. Rian mempunyai tali dengan panjang 8,7 meter, akan diberikan

kepada Boni sepanjang 1,4 meter. Pembulatan panjang tongkat

yang dimiliki Rian sekarang adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C5

dengan kata kerja

“Menafsirkan”

40. Bu Linda berbelanja ke pasar membeli minyak goreng Rp

12.800, gula pasir Rp 11.200, tepung terigu Rp 8.600, taksiran √

Termasuk dalam tingkatan C5

dengan kata kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

234

harga seluruh belanjaan Bu Linda adalah . . . . “Menafsirkan”

Hasil Analisis Soal PTS Pada Tema I subtema 1 dan 2

Soal HOTS LOTS Keterangan

PILIHAN GANDA

MATA PELAJARAN : PPKN KD 3.4

1. Sebagai anak Indonesia, kita harus menunjukkan sikap

menjaga persatuan dan kesatuan dengan cara . . . .

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Menentukan”. Opsi jawaban

tidak baik karena hanya

terdapat satu kalimat positif,

sehingga siswa cenderung

berpikir rendah.

2. Contoh kerja sama di lingkungan sekolah yang benar adalah . .

. . √

Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja

“Mencontohkan”.

3. Berikut ini yang bukan menfaat kerja sama adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Menentukan”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

235

4. Di lingkungan rumah Bayu sering terjadi pecurian. Kerja sama

yang perlu di lakukan agar di lingkungan Bayu tidak terjadi

pencurian kembali adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Menentukan”.

5. Kerja sama dalam kelompok perlu mengembangkan sikap

menghormati antar sesama anggota kelompok. Salah satu ciri

kelompok tersebut mengembangkan sikap saling menghormati

adalah . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Menentukan”. Opsi jawaban

tidak baik karena hanya

terdapat satu kalimat positif,

sehingga siswa cenderung

berpikir rendah.

6. Sikap menghargai keberagaman di sekolah adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Menentukan”.

7. Kegiatan yang dilakukan oleh beberapa orang untuk mencapai

suatu tujuan tertentu setelah disepakati bersama-sama adalah

pegertian dari . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

8. Ketika kita mematahkan satu lidi akan mudah diatahkan

sedangkan jika kita mematahkan lidi yang sudah berbentuk

sapu akan sulit untuk mematahkannya. Hal ini merupakan

bukti dari persatuan dan kesatuan. Dengan begitu persatuan

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 257: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

236

tidak mementingkan . . . .

MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA KD 3.1

9. (Bacaan untuk nomor 9 -10)

Kalimat utama dalam teks bacaan di atas terdapat pada nomer .

. . .

Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja

“Menganalisis”.

10. Gagasan pokok teks di atas adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja

“Menganalisis”.

11. (Bacaan untuk nomor 11 – 12)

Gagasan pokokteks di atas adalah . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja

“Menganalisis”.

12. Gagasan pendukung teks di atas adaah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja

“Menganalisis”.

MATA PELAJARAN :BAHASA INDONESIA KD 3.2

13. (Bacaan untuk nomor 13 – 14)

Permainan tradisonal yang ada dalam teks adalah . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

14. Permainan tradisional Bakiak berasal dari Sumatera Barat.

Kalimat tanya yang tepat adalah . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 258: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

237

“Menyesuaikan”.

15. (Peta Pikiran, untuk nomor 15 dan 16)

Gagasan pokok yang tepat untuk mengisi peta pikiran di atas

yang tepat adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Menentukan”.

16. Ringkasan yang tepat sesuai peta pikiran diatas adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja

“Menyimpulkan”.

MATA PELAJARAN : IPS KD 3.3

17. Kita dapat mendengarkan sumber bunyi karena bunyi

dihasilkan dari benda-benda yang . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

18. Berikut ini sifat-sifat bunyi, kecuali . . . .

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Menentukan”.

19.

Perhatikan gambar diatas

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Mengidentifikasi”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 259: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

238

Gambar tersebut menunjukkan bahwa suara merambat melalui

. . . .

20. Bunyi yang mempunyai frekuensi antara 20 – 20.000 Hz dan

dapat di dengar oleh manusia disebut . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menghafal”.

21. Fungsi telinga sebagai alat pendengaran dan alat . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

22. Berikut ini yang bukan cara memelihara kesehatan telinga

adalah . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menentukan”.

23. Perhatikan gambar berikut ini

Fungsi bagian telinga yang ditunjuk huruf A adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menghafal”.

24. Telinga bagian luar terdiri dari . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 260: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

239

MATA PELAJARAN : IPS KD 3.2

25. Perhatikan gambar berikut ini!

Alat musik di samping merupakan alat musik . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menghafal”.

26. Perhatikan gambar di bawah ini!

Rumah adat di saming merupakan rumah adat . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menghafal”.

27. Pak Made berasal dari Bali. Makanan khas dari Bali . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

28. Contoh kebergaman budaya yang ada di Indonesia adalah . . . . √ Termasuk dalam tingkatan C2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 261: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

240

dengan kata kerja

“Mencontohkan”.

29. Umat beragama ini memasang salib di dinding rumahnya dan

pergi ke tempat ibadah setiap hari Sabtu dan Minggu. Mereka

merayakan hari besarnya dengan menghias pohon cemara

dengan lampu warna warni. Umat beragama yang melakukan

kegiatan diatas adalah agama . . . .

Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja

“Menganalisis”.

30. Saat perayaan hari besar ini tidak ada aktivitas seperti biasa.

Semua kegiatan dtiadakan. Tujuan perayaan hari besar ini

memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa untuk

menyucikan Bhuana Alit dan dilakukan serangkaian upacara.

Perayaan hari besar agama ini adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja

“Menganalisis”.

31. Perhatikan gambar berikut ini!

Perayaan hari besar seperti gambar di saming adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Mengidentifikasi”.

32. Berikut ini tarian tradisonal dan asalnya yang tepat adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 262: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

241

“Menentukan”.

MATA PELAJARAN : SBdP KD 3.4

33. Salah satu fungsi gerak tubuh dalam gerakan tari adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

34. Fungsi pola lantai dalam tari adalah . . ..

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Menentukan”.

35. Perhatikan gambar di bawah ini!

Pada tarian bungong jeumpa gerakan tarian gambar di atas

adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Mengidentifikasi”.

36. Tarian bungong jeumpa bisa dilakukan secara berdiri dan . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 263: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

242

37. Perhatikan gambar berikut!

Gerakan yang sesuai dengan gambar tarian bungong jeumpa

saat duduk adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Mengidentifikasi”.

38. Pada gerakan tarian bungong jeumpa saat tangan kanan di bahu

dan tangan kiri di paha, ditepuk dua kali secara bersamaan.

Hitungan pada gerakan tersebut adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menghafal”.

39. Perhatikan gambar berikut ini!

Maksud dari pola lantai pada gambar diatas adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Mengidentifikasi”.

40. Tari bungong jeumpa berasal dari . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menghafal”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 264: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

243

Hasil Analisis Soal PTS Pada Tema I subtema 3

Soal HOTS LOTS Keterangan

PILIHAN GANDA

MATA PELAJARAN : PPKN KD 3.4

1. Agnes dan Anis teman satu kelas, mereka bersahabat meskipun

agamanya berbeda. Sikap mereka sangat . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Menentukan”.

2. Lani dan Edo bekerja sama membuat tugas mozaik. Edo usul

membuat mozaik rumah adat, sikap Lani sebaiknya . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Menentukan”.

3. Dalam perayaan HUT RI ke- 73, Wayan menampilkan tari

Pendet. Wayan berasal dari daerah . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menghafal”.

4. Berikut ini bukan manfaat dari bekerja sama dalam

keberagaman adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Menentukan”. Opsi jawaban

tidak baik karena hanya

terdapat satu kalimat negatif,

sehingga tingkat berpikir siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 265: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

244

kearah rendah.

5. Bekerja sama dapat menumbuhkan persatuan dan kesatuan. Hal

tersebut sesuai pengamalan Pancasila, sila ke . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja

“Mengaitkan”.

6. Permainan tradisional berikut dilakukan sendiri bukan

berkelompok adalah . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

7. Contoh kerjasama di sekolah misalnya dalam kegiatan . . . .

Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja

“Mencontohkan”. Opsi

jawaban tidak baik karena

hanya terdapat dua opsi

jawaban yang termasuk

kegiatan di sekolah.

8. Ketika belajar kelompok Siti minta izin untuk sholat kepada

Kristina. Sikap yang tepat dilakukan Kristina adalah . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Menentukan”.

MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA KD 3.2

9. Ide utama yang dibahas dalam suatu bacaan dapat berupa

kalimat inti pada sebuah paragraf disebut . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 266: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

245

“Menyebutkan”.

10. Kalimat yang berfungsi untuk memperjelas gagasan pokok

disebut . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

11. (Bacaan untuk nomor 11- 12)

Gagasan pokok dari bacaan tersebut ditunjukkan kalimat

nomor . . . .

Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja

“Menganalisis”.

12. Gagasan pendukung dar bacaan tersebutditunjukkan kalimat

nomor . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja

“Menganalisis”.

13. (Bacaan untuk nomor 13 – 14)

Gagasan pokok pada teks di atas membahas tentang . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja

“Menganalisis”.

14. Lompat batu dikenal dengan nama lain . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

15. (Bacaan)

Gagasan pokok pada teks di atas membahas tentang . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja

“Menganalisis”.

16. Menuliskan unsur-unsur terpenting dari sebuah bacaan dalam √ Termasuk dalam tingkatan C1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 267: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

246

bentuk yang lebih singkat disebut . . . . dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

MATA PELAJARAN: IPA KD 3.6

17. Benda yang menghasilkan bunyi disebut . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

18. Perhatikan gambar berikut ini!

Alat musik tersebut untuk menghasilkan bunyi dengan cara . . .

.

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

19. Bunyi akan memantul apabila merambat mengenai benda yang

permukaannya . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

20. Benda berikut ini yang menyerap bunyi adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Menentukan”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 268: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

247

21.

Yang ditunjuk nomor 4 adalah bagian telinga yang disebut . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

22. Proses mendengar yang benar adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Menentukan”.

23. Bunyi audiosonik yang didengar telinga manusia mempunyai

frekuensi antara . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menghafal”.

24. Bunyi pantul yang terdengar jelas setelah bunyi asli diucapkan

disebut . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

MATA PELAJARAN: IPS 3.2

25. Saling menjaga hubungan baik dengan teman yang berbeda

agama akan mewujudkan kehidupan yang . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Menentukan”.

26. Di Provinsi Banten terdapat suku . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 269: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

248

“Menghafal”.

27. Keragaman budaya di Indonesia dapat dijadikan sebagai . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”. Opsi jawaban

tidak baik karena hanya

terdapat satu kalimat positif,

sehingga siswa cenderung

berpikir kearah rendah.

28. Alun-alunKraton Yogyakarta setiap Bulan Maulud menggelar

perayaan grebeg . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

29. Mekanan khas Kota Gresik yang terbuat dari campuran nasi

dan daging sapi dengan kadar minyak yang cukup tinggi.

Makanan tersebut adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja

“Menganalisis”.

30. Rendang daging adalah makanan khas dari daerah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menghafal”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 270: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

249

31.

Nama rumah adat pada gambar tersebut adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menghafal”.

32. Kesenian dari Betawi yang sangat terkenal adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menghafal”.

MATA PELAJARAN : SBdP KD 3.3

33. Tari bungong jeumpa adalah tarian yang berasal dari . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menghafal”.

34. Gerakan tari bungong jeumpa terbagi menjadi 2 posisi yaitu . . .

. √

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

35. Segala perlengkapan yang diperlukan penari sebelum pentas

disebut . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

36. Unsur utama dalam sebuah seni tari adalah . . . . √ Termasuk dalam tingkatan C1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 271: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

250

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

37. Fungsi musik dalam sebuah tarian dikelompokkan menjadi dua

yaitu . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

38. Tari bungong jeumpa ditampilkan oleh penari berbaris

membentuk garis lurus dinamakan formasi . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

39. Suatu penilaian terhadap suatu karya mulai dari mengenali,

menilai, dan menghargai makna atau nilai-nilai yang

terkandung dalam karya seni tersebut dinamakan . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

40. Cara menghargai suatu karya seni daerah adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja

“Mencontohkan”. Opsi

jawaban tidak baik karena

hanya terdapat satu kaimat

positif yang memicu siswa

bahwa itu jawabannya,

sehingga membuat siswa

berpkir kearah yang rendah).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 272: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

251

Hasil Analisis Soal PTS Pada Tema II subtema 1 dan 2

Soal HOTS LOTS Keterangan

PILIHAN GANDA

MATA PELAJARAN: PPKN KD 3.2

1. Sesuatu yang layak didapatkan oleh setiap orang disebut . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

2. Sikap berikut yang menunjukkan kewajiban manusia terhadap

penggunaan energi listrik adalah . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Menentukan”.

3. Cara menghemat air yang benar adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja

“Mencontohkan”.

4. Perilaku berikut yang menyebabkan kawasan hutan menjadi

gundul adalah . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

5. Menjaga kelestarian sumber daya alam merupakan kewajiban .

. . . √

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Menentukan”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 273: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

252

6. Wujud sikap syukur terhadap adanya sumber daya alam yang

berlimpah adalah . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Menentukan”.

7. Sikap yang harus kamu lakukan apabila mengetahui saudaramu

tertidur ketika menonton televisi adalah . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Menentukan”.

8. Cara menjaga agar sumber daya alam tidak ceat habis adalah . .

. . √

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

MATA PELAJARAN: BAHASA INDONESIA KD 3.1

9. (Bacaan)

Gagasan pokok pada paragraf tersebut adalah . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja

“Menganalisis”.

10. (Bacaan)

Gagasan pokok pada paragraf tersebut terdapat pada nomor . . .

.

Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja

“Menganalisis”.

11. Bahasa yang digunakan dalam membuat poster sebaiknya . . . .

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Menentukan”. Opsi jawaban

tidak baik, karena hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 274: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

253

terdapat satu kalimat positif

sehingga siswa cenderung

berpikir kearah rendah.

12. Perhatikan gambar poster berikut!

Kalimat yang sesuai dengan poster tersebut adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Mengidentifikasi”.

13. Perhatikan dengan cermat gambar poster berikut!

Poster tersebut mengajak kita untuk menghemat . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Mengidentifikasi”.

14. Salah satu cara mengolah informasi adalah dengan membuat . .

. . √

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

15. Pertama-tama hubungkan kabel daya listrik televisi ke √ Termasuk dalam tingkatan C1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 275: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

254

stopkontak. Kalimat tersebut termasuk kalimat . . . . dengan kata kerja

“Mengidentifikasi”.

16. (Urutan teks petunjuk)

Urutan petunjuk pemakaian sampo tersebut yang benar adalah .

. . .

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Mengurutkan”.

MATA PELAJARAN: IPA KD3.5

17. Sumber energi terbesar yang ada di bumi adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

18. Sumber energi yang digunakan untuk menerbangkan parasut

adalah . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

19. Alat rumah tangga berikut yang enghasilkan energi gerak

adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Menentukan”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 276: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

255

20. Perhatikan gambar!

Pada alat tersebut terjadi perubahan energi . . . .

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Menentukan”.

21. Alat yang digunakan untuk mengubah energi panas matahari

menjadi energi listrik adalah . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

22. Angin menghasilkan energi gerak yang bermanfaat yaitu . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

23. Sumber energi yang terkandung dalam batu baterai adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

24. Olahraga air yang memanfaatkan energi gerak dari air sungai

adalah . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

MATA PELAJARAN: IPS KD 3.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 277: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

256

25. Berikut ini contoh sumber daya alam yang tidak dapat

diperbarui adalah . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja

“Mencontohkan”.

26. Beriku adalah manfaat batu bara, kecuali . . . .

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Menentukan”.

27. Sumber daya alam yang digunakan pada pembuatan ikan asin

adalah . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

28. Sagu merupakan hasil bumi, penduduk Pulau . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menghafal”.

29. Kapas dimanfaatkan oleh manusia untuk membuat . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

30. Sapi dimanfaatkan manusia untuk diambil . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

31. Berikut yang termasuk barang tambang, kecuali . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 278: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

257

“Menentukan”.

32. Kegiatan pertambangan dilakukan dengan cara . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

MATA PELAJARAN : SBdP KD 3.2

33. Simbol notasi dalam seni musik terdiri atas . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

34. Tempat untuk menuliskan not balok disebut . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

35. Suatu tanda yang digunakan untuk mengetahui cepat

lambatnya lagi disebut. . . . √

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

36. Birama 4/4 memiliki . . . ketukan.

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menghafal”.

37. Tinggi rendahnya bunyi disebut . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 279: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

258

38. Lagu berjudul Aku Anak Indonesia ciptaan AT Mahmud

mempunyai jenis lagu dengan irama tempo . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menghafal”.

39. Not angka 354 dibaca . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Membaca”.

40. Perhatikan not balok berikut!

Not balok tersebut memiliki nilai . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menghafal”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 280: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

259

Hasil Analisis Soal PTS Pada Tema II subtema 3

Soal HOTS LOTS Keterangan

PILIHAN GANDA

MATA PELAJARAN: PPKN KD 3.2

1. Kita harus melaksanakan hak dan kewajiban secara . . . agar

kehidupan menjadi harmonis. Kata yang tepat untuk

melengkapi kalimat tersebut adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Menentukan”.

2. Energi yang berasal dari minyak lama kelamaan akan habis jika

digunakan terus menerus. Maka dalam memanfaatkannya kita

harus . . . .

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Menentukan”.

3. Berikut ini yang menunjukkan contoh pelaksanaan kewajiban

hemat energi adalah . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja

“Mencontohkan”.

4. Pernyataan berikut yang benar adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Menentukan”.

5.

Gambar di atas yang mencerminkan perilaku hemat energi

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Mengidentifikasi”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 281: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

260

yaitu . . . .

6. Rafi tidak mematikan keran air setelah mencuci tangan. Sikap

Rafi tersebut dapat menyebabkan pemakaian energi menjadi . .

. .

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Menentukan”.

7. Edo diberi hak untuk menonton televisi. Sikap Edo seharusnya

menonton TV . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Menentukan”.

8. Kakak Caca suka menonton televisi. Televisi di rumah selalu

menyala seharian bahkan saat tidak ditonton. Sebagai adik yang

baik, yang sebaiknya dilakukan Caca adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Menentukan”.

9. Berikut ini yang merupakan perilaku hemat energi di sekolah

adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja

“Mencontohkan”. Opsi

jawaban tidak baik karena

hanya terdapat satu kegiatan

yang ada di lingkungan

sekolah, sehingga siswa

cenderung berpikir kearah

rendah.

10. Berikut ini yang menunjukkan sikap boros energi adalah . . . . √ Termasuk dalam tingkatan C2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 282: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

261

dengan kata kerja

“Mencontohkan”.

MATA PELAJARAN: BAHASA INDONESIA KD 3.1

11. (Bacaan untuk soal nomor 6 dan 7)

Gagasan pokok paragraf di atas adalah . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja

“Menganalisis”.

12. Informasi penting yang terdapat dalam bacaan tersebut adalah .

. . . √

Termasuk dalam tingkatan C5

dengan kata kerja

“Menyimpulkan”.

13. (Bacaan untuk soal nomor 13 dan 14)

Kalimat utama dari paragraf di atas adalah . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja

“Menganalisis”.

14. Mobil hibrid meggunakan tenaga . . . dan . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

15. Petrhatikan tabel berikut ini!

Laporan Kegiatan Percobaan

Nama Percobaan :

Tujuan Percobaan:

Alat-alat :

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Menentukan”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 283: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

262

Langkah Kerja :

. . . .

. . . .

Isian yang tepat untuk melengkapi tabel di atas adalah . . . .

16. (Bacaan petunjuk pembuatan layang-layang)

Urutan pembuatan layang-layang yang tepat adalah . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Mengurutkan”.

17. (Bacaan petunjuk pengantian baterai remote televisi)

Urutan penggantian baterai pada remote televisi yang tepat

adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Mengurutkan”.

18. (Bacaan permainan Lembar Tangkap Bola untuk nomor 18, 19,

dan 20)

Dalam peraturan permainan di atas,saat mendengar aba-aba

mulai, anggota paling depan harus . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

19. Anggota harus melompta . . . dan memasukkan bola ke dalam

kardus. Kata yang tepat untuk melengkapi titik-titik adalah . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

20. Dalam permainan di atas, bola diletakkan di . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 284: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

263

MATA PELAJARAN: IPA KD 3.5

21. Energi dihasilkan oleh sumber energi. Sumber energi terbesar

di bumi adalah . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

22. Energi alternatif merupakan sumber energi yang bukan sumber

energi tradisional. Berikut ini yang merupakan contoh energi

alternatif adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja

“Mencontohkan”.

23. Minyak jarak adalah salah satu jenis sumber energi alternatif.

Minyak jarak dikenal sebagai sumber energi alternatif . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

24. Sumber energi alternatif memiliki kelebihan dan kekurangan.

Berikut ini yang merupakan kelebihan sumber energi alternatif

adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”. Opsi jawaban

tidak baik karena hanya

terdapat satu kalimat positif,

sehingga siswa cenderung

berpikir kearah rendah.

25. Nelayan tinggal di tepi pantai. Mereka sering memanfaatkan

sumber energi alternatif dalam kehidupan sehari-hari, terutama

nelayan tradisional. Antara lain untuk mengeringkan ikan dan

Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja

“Menganalisis”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 285: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

264

melaut. Dari dua kegiatan tersebut, energi alternatif yang

dimanfaatkan nelayan yaitu . . . .

26. Tumbuhan berikut ini yang bisa dijadikan bahan pembuatan

bahan bakar biogas adalah . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja

“Mencontohkan”.

27. Peristiwa yang memanfaatkan perubahan energi listrik menjadi

gerak, yaitu . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja

“Mencontohkan”.

28.

Perubahan energi yang terjadi pada benda di atas adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Menentukan”.

29. Perhatikan tabel berikut ini !

No Sumber Energi

1 Setrika listrik

2 Kompor gas

3 Rice cooker

4 Radio

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Menentukan”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 286: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

265

Dari tabel di atas, perubahan energi listrik menjadi panas

terjadi pada benda nomor . . . .

30. Energi matahari bisa diubah menjadi energi listrik. Listrik

dihasilkan dengan mengubah energi matahari menggunakan . . .

.

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

MATA PELAJARAN IPS KD 3.1

31. Semua yang berasal dari alam dan dimanfaatkan untuk

memenuhi kebutuhan hidup manusia disebut . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

32. Perhatika tabel berikut ini!

No Sumber daya Alam

1 Tumbuhan

2 Minyak bumi

3 Gas alam

4 Hewan

Dari tabel diatas, yang termasuk sumber daya alam yang dapat

diperbarui adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

33. Selain sebagai sumber energi alternatif, minyak jarak juga

dimanfaatkan untuk . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

34. Perhatikan tabel berikut ini! √ Termasuk dalam tingkatan C1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 287: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

266

No Manfaat

1 Bahan bakar kompor briket

2 Bahan obat-obatan

3 Bahan baku kerajinan tangan

4 Menggerakan mesin di berbagai industri

Dari tabel di atas yang merupakan manfaat batu bara adalah . . .

.

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

35. Berikut ini yang merupakan sumber daya alam non hayati yaitu

. . . . √

Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja

“Menentukan”.

MATA PELAJARAN : SBdP KD 3.2

36. Lagu “Aku Anak Indonesia” ciptaan AT Mahmud memiliki

birama . . . . √

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menghafal”.

37. Nada la dilambangkan dengan not angka . . . .

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Menyebutkan”.

38. Perhatikan penggalan teks lagu berikut ini!

Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja

“Menganalisis”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 288: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

267

Pada penggalan lagu diatas, nada tertinggi adalah . . . .

39. Perhatikan penggalan teks lagu berikut ini!

Pada penggalan lagu di atas, nada terendah adalah . . . .

Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja

“Menganalisis”.

40. Jika terdapat tanda titik di atas not, not tersebut dinyanyikan . .

. . √

Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Meyebutkan”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 289: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

268

Hasil Hitung Analisis Penilaian Tengah Semester Mata pelajaran Matematika

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Pilihan Ganda Pilihan Ganda

23 1

24 2

29 3

30 4

31 5

32 6

33 7

34 8

35 9

36 10

37 11

38 12

39 13

40 14

15

16

17

18

19

20

21

22

25

26

27

28

14 26

Jenis Soal Jumlah

HOTS 14

LOTS 26

Lampiran 23A Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 290: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

269

35%

65%

Analisis Soal Penilaian Tengah Semester Pada Mata

Pelajaran

HOTS LOTS

Lampiran 23B Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 291: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

270

Hasil Hitung Analisis Penilaian Tengah Semester Tema I Sub Tema 1 dan 2

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Pilihan Ganda Pilihan Ganda

9 1

10 2

11 3

12 4

16 5

29 6

30 7

8

13

14

15

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

7 33

Lampiran 23C Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 292: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

271

Jenis Soal Jumlah

HOTS 7

LOTS 33

17%

83%

Analisis Soal Penilaian Tengah Semester Tema I Sub

Tema 1 dan 2

HOTS LOTS

Lampiran 23D Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 293: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

272

Hasil Hitung Analisis Penilaian Tengah Semester Tema I Sub Tema 3

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Pilihan Ganda Pilihan Ganda

5 1

11 2

12 3

13 4

15 6

29 7

8

9

10

14

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

6 34

Lampiran 23E Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 294: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

273

Jenis Soal Jumlah

HOTS 6

LOTS 34

15%

85%

Analisis Soal Penilaian Tengah Semester Tema I Sub

Tema 3

HOTS LOTS

Lampiran 23F Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 295: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

274

Hasil Hitung Analisis Penilaian Tengah Semester Tema II Sub Tema 1 dan 2

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Pilihan Ganda Pilihan Ganda

9 1

10 2

3

4

5

6

7

8

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

Lampiran 23G Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 296: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

275

39

40

2 38

Jenis Soal Jumlah

HOTS 2

LOTS 38

5%

95%

Analisis Soal Penilaian Tengah Semester Tema II Sub

Tema 1 dan 2

HOTS LOTS

Lampiran 23H Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 297: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

276

Hasil Hitung Analisis Penilaian Tengah Semester Tema II Sub Tema 3

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Pilihan Ganda Pilihan Ganda

11 1

12 2

13 3

25 4

38 5

39 6

7

8

9

10

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

40

6 34

Lampiran 23I Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 298: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

277

Jenis Soal Jumlah

HOTS 6

LOTS 34

15%

85%

Analisis Soal Penilaian Tengah Semester Tema II Sub

Tema 3

HOTS LOTS

Lampiran 23J Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 299: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

278

Hasil Hitung Analisis Penilaian Tengah Semester Keseluruhan

No Mata Pelajaran

Jumlah Soal

HOTS

1 Matematika 14

2 Tema I Sub Tema 1 dan 2 7

3 Tema I Sub Tema 3 6

4

Tema II Sub Tema 1 dan

2 2

5 Tema II Sub Tema 3 6

40%

20%

17%

6%

17%

Hasil Analisis Soal Penilaian Tengah Semester

Keseluruhan

Matematika Tema I Sub Tema 1 dan 2

Tema I Sub Tema 3 Tema II Sub Tema 1 dan 2

Tema II Sub Tema 3

Lampiran 23K Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah

Semester Keseluruhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 300: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

279

RIWAYAT PENELITI

Bayu Purnama Sari, lahir di Temanggung pada tanggal 24

Desember 1996. Merupakan anak ke dua dari pasangan

Bapak alm. Heri Susiyanto dan Ibu Esti Dwi Indriyani.

Tinggal di Desa Bantir Kecamatan Candiroto, Temanggung,

Jawa Tengah. Yang dari kecil sudah mempunyai cita-cita

menjadi guru. Guru yang tidak hanya menyampaikan ilmu

pengetahuan kepada peserta didik, namun guru yang dapat

dijadikan contoh dan ditiru oleh peserta didiknya. Tamat SD

2009 di SD Negeri Bantir, Kecamatan Candiroto Temanggung. Menyelesaikan

studi SMP pada tahun 2012 di SMP Negeri 1 Candiroto, Kabupaten Temanggung.

Lulusan SMA ada tahun 2015 di SMA Negeri 1 Parakan, Kabupaten

Temanggung. Kemudian kini melanjutkan studi S1 pada Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Unversitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 301: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI ...tingkat tinggi; (3) Pelaksanaan Penilaian kelas (soal evaluasi) masih didominasi dengan indikator yang menggunakan kata kerja berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI