Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Analisis Kesenjangan Kualitas Layanan … (Igif G.Prihanto )
95
ANALISIS KESENJANGAN KUALITAS LAYANAN WEBSITE LEMBAGA PENERBANGAN
DAN ANTARIKSA NASIONAL (GAP ANALYSIS OF WEBSITE SERVICES QUALITY IN
INDONESIAN NATIONAL INSTITUTE OF AERONAUTICS AND SPACE)
Igif G. Prihanto
Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Penerbangan dan Antariksa
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
Jl. Pemuda Persil No. 1 Jakarta Timur 13220
e-mail: [email protected]
RINGKASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesenjangan kualitas layanan website
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (www.lapan.go.id). Jumlah responden ada 23 anggota
Person In Charge (PIC) Pengelola Jaringan Internet dan Intranet LAPAN dari satuan kerja sebagai
pengguna dari layanan website LAPAN. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dikirim ke
pengguna berbasis WebQual 4.0 modifikasi berdasarkan dimensi kemudahan penggunaan, dimensi
kualitas informasi, dimensi kualitas interaksi pelayanan, dan dimensi kualitas antarmuka pengguna.
Metode analisis yang digunakan adalah analisis kesenjangan (gap analysis). Hasil penelitian
ditemukan ada gap antara persepsi kepentingan pengguna dan kinerja kualitas layanan website
LAPAN dengan rata-rata gap sebesar –(0,78). Gap untuk dimensi kemudahan penggunaan sebesar –
(0,84), dimensi kualitas informasi sebesar –(0,64), dimensi kualitas interaksi pelayanan sebesar –
(0,70), dan dimensi kualitas antarmuka pengguna sebesar –(0,60). Secara umum kualitas layanan
website LAPAN memperlihatkan belum memenuhi kepentingan atau kebutuhan yang diharapkan
pengguna.
1 PENDAHULUAN
Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional (LAPAN) sebagai
dalam rangka mendukung
penyelenggaraan pemerintahan berbasis
elektronik, pada pelaksanaan tugasnya
melalui Pusat Teknologi Informasi dan
Komunikasi Penerbangan dan Antariksa
(Pustikpan) telah membangun website
yang dipublikasi melalui jaringan
internet dengan alamat: www.lapan.go.id
(Prihanto, 2018).
Website sebagai sebuah media
informasi, komunikasi, dan publikasi
dapat mempengaruhi persepsi
pengunjung website tersebut. Kualitas
website akan sangat berpengaruh
terhadap tingkat kepuasan penggunanya
itu sendiri, semakin tinggi kualitas
suatu website maka akan semakin
banyak pengguna yang mengakses
website tersebut (Jamalludin et al.,
2016).
Dalam implementasinya, website
LAPAN merupakan salah satu media
informasi elektronik yang berfungsi dan
berperan sebagai penyedia layanan
informasi penerbangan dan antariksa
yang dapat diakses secara online dengan
mudah, cepat dan tepat darimana saja
dan kapan saja tanpa hambatan ruang
dan waktu (Prihanto, 2017; Prihanto,
2018). Kualitas layanan website juga
dapat dijadikan sebagai salah satu
barometer untuk mengukur kinerja
LAPAN, karena website yang baik akan
Berita Dirgantara Vol. 19 No. 2 Desember 2018: 95-106
96
banyak diminati oleh penggunanya.
Website ini merupakan salah satu
bentuk media informasi yang dipublikasi
melalui jaringan internet yang dapat
diakses kapanpun dan dimanapun
(Prasetyo dan Siahaan, 2012). Oleh
karena itu LAPAN sebagai lembaga
pemerintah dan lembaga publik harus
mampu menyajikan website yang
profesional dan berkualitas (Santoso et
al., 2015).
Dalam rangka mendukung
penyelenggaraan pemerintahan berbasis
elektronik, LAPAN melalui Pustikpan
perlu melakukan pengukuran
kesenjangan (gap) terhadap kualitas
layanan website berdasarkan persepsi
pengguna. Pengukuran kualitas website
pada lembaga pemerintah maupun non
pemerintah sudah banyak dilakukan,
antara lain Rohman dan Kurniawan
(2017) mengukur kualitas website
Badan Nasional Penanggulangan
Bencana, dan Barus et al., (2018)
menganalisis website tribunnews.com.
Prihanto (2018) juga pernah melakukan
penelitian dengan judul: “Persepsi
pengguna Terhadap Kualitas Layanan
Website LAPAN” menggunakan metode
WebQual dan Importance and
Performance Analysis (IPA). Hasil
pengukurannya menunjukkan ada tiga
variabel layanan website menjadi
prioritas untuk perbaikan (website
memiliki tampilan yang menarik,
website menciptakan pengalaman positif
bagi pengguna, website menyediakan
informasi yang detail) dan 11 variabel
layanan website perlu dipertahankan
karena sudah sesuai dengan
kepentingan pengguna (pengguna
merasa mudah untuk mempelajari
pengoperasian website, interaksi antara
website dengan penggguna jelas dan
mudah dimengerti, pengguna merasa
mudah untuk bernavigasi dalam website
pengguna merasa website mudah untuk
digunakan, website mengandung nilai
kompetensi, website menyediakan
informasi akurat, website menyediakan
Informasi dapat dipercaya, website
menyediakan informasi aktual, website
menyediakan informasi relevan, website
menyediakan informasi yang mudah
dimengerti).
Pada penelitian ini akan
dilakukan pengukuran kualitas website
LAPAN dengan menggunakan analisis
dari sisi lain atau sudut pandang yang
berbeda berdasarkan persepsi pengguna
dari layanan Website LAPAN. Metode
analisisnya menggunakan WebQual dan
Gap Analysis dengan tujuan untuk
mengetahui tingkat kesenjangan antara
persepsi pengguna terhadap kinerja
(performance) dan kepentingan
(importance) yang diharapkan pengguna.
Manfaat dari penelitian ini sebagai salah
satu masukan bagi Pimpinan LAPAN,
khususnya Kepala Pustikpan dalam
melakukan perbaikan dan peningkatan
terutama terhadap variabel layanan
website yang memiliki gap terbesar.
2 DATA DAN METODE
Data penelitian adalah persepsi
responden terhadap kualitas layanan
website LAPAN dengan alamat
www.lapan.go.id sebagaimana tertera
pada Gambar 2-1. Responden pada
penelitian ini adalah pengguna layanan
website LAPAN yang terdiri dari anggota
tim PIC (Person In Charge) Pengelola
Jaringan Internet dan Intranet LAPAN
(Prihanto, 2018). Secara rinci Tim PIC
ini terdiri: 7 (tujuh) orang dari Pusat
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Penerbangan dan Antariksa (Pustikpan),
1 (satu) orang dari Pusat Kajian
Kebijakan Penerbangan dan Antariksa
(PusKKPA), 1 (satu) orang dari Pusat
Teknologi dan Data Penginderaan Jauh
(Pustekdata), 1 (satu) orang dari Pusat
Pemanfaatan Penginderaan Jauh
(Pusfatja), orang dari Pusat Sains dan
Teknologi Atmosfer (PSTA), 1 (satu)
Analisis Kesenjangan Kualitas Layanan … (Igif G.Prihanto )
97
orang dari Pusat Sains Antariksa
(Pussainsa), 1 (satu) orang dari Pusat
Teknologi Satelit (Pusteksat), 1 (satu)
orang dari Pusat Teknologi Roket
(Pustekroket), 1 (satu) orang dari Pusat
Teknologi Penerbangan (Pustekbang), 1
(satu) orang dari Biro Kerjasama,
Hubungan Masyarakat dan Umum (Biro
KSHU), 1 (satu) orang dari Biro
Perencanaan dan Keuangan (Biro
Renkeu), 1 (satu) orang dari Biro
Sumber Daya Manusia, Organisasi dan
Hukum (Biro SDMOH), 1 (satu) orang
dari Pusat Inovasi dan Standar
Penerbangan dan Antariksa (Pusispan,
dulu Pusfatekgan), 1 (satu) orang dari
Inspektorat, 1 (satu) orang dari Stasiun
Bumi Penginderaan Jauh Parepare
(Makasar), 1 (satu) orang dari Balai
Pengamatan Antariksa Dan Atmosfer
(Pasuruan), 1 (satu) orang dari Balai
Pengamatan Antariksa Dan Atmosfer
(Agam), 1 (satu) orang dari Balai
Pengamatan Antariksa Dan Atmosfer
(Pontianak), 1 (satu) orang dari Balai
Pengamatan Antariksa Dan Atmosfer
(Sumedang), 1 (satu) orang dari Balai Uji
Teknologi dan Pengamatan Antariksa
dan Atmosfer (Garut), dan 1 (satu) orang
dari Balai Kendali Satelit Pengamatan
Antariksa Dan Atmosfer Dan
Penginderaan Jauh (Biak).
Metode pengumpulan data
menggunakan instrumen kuesioner yang
terdiri dari sejumlah pertanyaan pada
WebQual 4.0 modifikasi yang
didistribusikan kepada responden 27
orang anggota PIC untuk memperoleh
persepsinya terhadap kualitas layanan
website LAPAN.
Gambar 2-1: Tampilan halaman utama Website LAPAN (Sumber: www.lapan.go.id, diunduh 10 Nopember 2018)
Berita Dirgantara Vol. 19 No. 2 Desember 2018: 95-106
98
Data penelitian ini dikumpulkan
melalui penyebaran kuesioner tertutup
yang dibagikan kepada responden dalam
bentuk rating scala (Hariany dan
Matondang, 2014). Skala ini
menggunakan empat skala Likert mulai
dari 1 (sangat tidak baik) hingga 4
(sangat baik) dan juga menilai
kepentingan atau kebutuhan yang
diharapkan pengguna mulai dari
kualitas layanan website LAPAN mulai
dari 1 (sangat tidak penting) hingga 4
(sangat penting). Skala ini sengaja
dibuat genap untuk menghindari
kecenderungan responden yang
bersikap netral (Sanjaya, 2012).
Kuesioner ini sebelum dikirim ke
responden, terlebih dahulu dilakukan
pengujian instrumen terhadap 30
responden di luar responden penelitian
untuk memastikan apakah variabel
instrumen yang digunakan pada
penelitian ini sudah valid dan reliabel
(Napitupulu, 2016). Apabila sudah valid
dan reliabel maka variabel instrumen
pada kuesioner tersebut sudah bisa
dikirimkan ke responden.
Metode analisis data yang
digunakan pada penelitian ini adalah
Metode WebQual dan Gap Analysis.
Pertama, Metode WebQual digunakan
untuk mengukur kualitas layanan
website pemerintahan berdasarkan
persepsi pengguna akhir (Sastika, 2016).
Pada penelitian ini untuk mengukur
kualitas layanan website LAPAN
(www.lapan.go.id) berdasarkan persepsi
responden PIC LAPAN sebagai
pengguna. WebQual yang digunakan
adalah WebQual versi 4.0 modifikasi,
yang terdiri dari empat dimensi
(usability, information quality, service
interaction quality, user interface quality)
dengan 28 variabel instrumen yang
disajikan pada Tabel 2-1 (Arifin et al.,
2015).
Tabel 2-1: Dimensi dan Variabel Instrumen WebQual 4.0 modifikasi
NO. VARIABEL INSTRUMEN WEBQUAL 4.0 MODIFIKASI KODE
Dimensi kemudahan penggunaan (usability quality)
1 Pengguna merasa mudah untuk mempelajari pengoperasian website USA1 2 Interaksi antara website dengan pengguna jelas dan mudah
dimengerti USA2
3 Pengguna merasa mudah untuk bernavigasi dalam website USA3
4 Pengguna merasa website mudah untuk digunakan USA4 5 Website memiliki Tampilan yang menarik USA5 6 Website mengandung nilai kompetensi USA6
7 Website menciptakan pengalaman positif bagi pengguna USA7
Dimensi kualitas informasi (information quality) 8 Website menyediakan informasi akurat INF1 9 Website menyediakan Informasi dapat dipercaya INF2 10 Website menyediakan informasi aktual INF3
11 Website menyediakan informasi relevan INF4 12 Website menyediakan Informasi yang mudah dimengerti INF5 13 Website menyediakan informasi yang detail INF6 14 Website menyediakan informasi dalam format yang tepat INF7
Dimensi kualitas interaksi (service interaction quality)
15 Pengguna merasa aman untuk melakukan transaksi SERV1 16 Pengguna merasa aman terhadap informasi pribadinya SERV2 17 Website memberikan ruang untuk personalisasi SERV3
18 Website memberikan ruang untuk komunitas SERV4 19 Website memberikan kemudahan untuk berkomunikasi dengan
organisasi SERV5
20 Pengguna merasa yakin bahwa layanan yang diterima sesuai dengan yang dijanjikan
SERV6
Analisis Kesenjangan Kualitas Layanan … (Igif G.Prihanto )
99
Dimensi kualitas antarmuka pengguna (user interface quality)
21 Website menggunakan gambar yang tepat USE1 22 Website menggunakan font (huruf) yang sesuai USE2 23 Website menggunakan warna yang sesuai USE3 24 Website menggunakan desain halaman yang sesuai USE4 25 Website mencerminkan identitas lembaga USE5 26 Link pada website bekerja dengan baik USE6 27 Kecepatan download pada halaman website USE7 28 Website memiliki tata letak yang terstruktur dan konsisten USE8
Sumber: Arifin, et al. (2015)
Analisis kesenjangan (gap analysis),
dilakukan dengan menghitung nilai rata-
rata untuk setiap variabel instrumen
tingkat kepentingan dan tingkat kinerja
layanan yang dipersepsikan oleh
pengguna. Analisis kesenjangan ini
sebagai bahan evaluasi untuk mengetaui
tindakan apa saja yang diperlukan
(variabel layanan website) untuk
mengurangi kesenjangan atau
meningkatkan kinerja yang diharapkan ke
depanya (Fatmala et al., 2018). Nilai
kesenjangan (gap) dari kualitas layanan
website LAPAN pada penelitian ini
ditentukan dari selisih antara nilai
importance dan nilai performance dengan
formulasi Shia et al., (2016): Qi (Gap) =
Perf (i)-Imp (i), dengan ketentuan: Qi (Gap)
ialah tingkat kesenjangan kualitas layanan
website LAPAN, Perf (i) ialah nilai kualitas
kinerja (performance) layanan website
LAPAN, dan Imp (i) ialah nilai kualitas
kepentingan (importance) yang diharapkan
pengguna layanan website LAPAN.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah
jika nilai kesenjangan bernilai positif atau
nilai Qi (gap) ≥ 0 maka kualitas layanan
website LAPAN telah memenuhi
kepentingan pengguna berarti kualitas
layanan website LAPAN dapat dikatakan
baik. Sebaliknya, jika nilai kesenjangan
lebi kecil dari nol atau nilai Qi (gap) < 0
maka tingkat kualitas layanan website
LAPAN dapat dikatakan belum baik
sehingga kualitas layanan website LAPAN
belum dapat memenuhi kepentingan
pengguna.
3 HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil
Dari data yang berhasil
dihimpun, diperoleh responden yang
mengembalikan dan memberikan persepsi
terhadap kualitas layanan website LAPAN
ada sebanyak 23 dari 27 responden
berasal dari Pustikpan, PusKKPA,
Pustekdata, Pusfatja, PSTA, Pussainsa,
Pusteksat, Pusroket, Pustekbang, Biro
KSHU, Biro Renkeu, Biro SDMOH,
Pusispan, dan Stasiun Bumi Penginderaan
Jauh Parepare, Balai Uji Teknologi dan
Pengamatan Antariksa dan Atmosfer
(Garut), Balai Pengamatan Antariksa Dan
Atmosfer (Agam), Balai Pengamatan
Antariksa Dan Atmosfer (Pontianak), Balai
Pengamatan Antariksa Dan Atmosfer
(Sumedang), Balai Pengamatan Antariksa
Dan Atmosfer (Pasuruan), dan Balai
Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa
Dan Atmosfer Dan Penginderaan Jauh
(Biak) (Prihanto, 2018).
Hasil uji validasi dan reliabilitas
dengan menggunakan software paket IBM
SPSS versi 23 memperlihatkan nilai r-
hitung dari corrected item total correlation
(dari 0,815 hingga 0,934) > r-tabel
(=0,3494) untuk responden 30 sampel
dengan alpha sebesar 5% (Prihanto, 2018),
sehingga semua variabel instrumen pada
penelitian ini dinyatakan valid
berdasarkan Sugiyono (2016). Hasil uji
reliabilitas juga memperlihatkan nilai
Cronbach’s Alpha sebesar 0,901 > 0,7
(Prihanto, 2018), sehingga semua variabel
instrumen pada penelitian ini dinyatakan
reliabel berdasarkan Ghozali (2012).
Berita Dirgantara Vol. 19 No. 2 Desember 2018: 95-106
100
Dari persepsi PIC terhadap kinerja
dan kepentingan yang diharapkan
pengguna dan penerapan formulasi Shia et
al., (2016) maka diperoleh nilai rata-rata
kinerja, nilai rata-rata kepentingan dan
Gap dari kualitas layanan website LAPAN
(Tabel 3-1), sebagai berikut:
1. Persepsi PIC terhadap kinerja,
berdasarkan dimensinya adalah (a)
dimensi kemudahan penggunaan
(usability) berada pada interval 2,61
sampai 3,17 dengan rata-rata sebesar
2,96; (b) dimensi kualitas informasi
(information quality) berada pada
interval 2,91 sampai 3,30 dengan rata-
rata sebesar 3,14; (c) dimensi Kualitas
Interaksi Pelayanan (service interaction
quality) berada pada interval 2,07
sampai 2,73 dengan rata-rata sebesar
2,70; dan (d) dimensi Kualitas
Antarmuka Pengguna (user interface
quality) berada pada interval 2,70
sampai 3,04 dengan rata-rata sebesar
2,88. Secara keseluruhan nilai kinerja
layanan website LAPAN untuk dimensi
kualitas informasi (information quality)
menduduki peringkat pertama, baru
kemudian secara berturut disusul
dimensi kemudahan penggunaan
(usability), dimensi kualitas antarmuka
pengguna (user interface quality), dan
dimensi kualitas interaksi pelayanan
(service interaction quality).
2. Persepsi PIC terhadap kepentingan,
berdasarkan dimensinya adalah (a)
dimensi Kemudahan Penggunaan
(usability) berada pada interval 3,70
sampai 3,83 dengan rata-rata sebesar
3,80; (b) dimensi Kualitas informasi
(information quality) berada pada
interval 3,70 sampai 3,00 dengan rata-
rata sebesar 3,70; (c) dimensi Kualitas
Interaksi Pelayanan (service interaction
quality) berada pada interval 3,30
sampai 3,43 dengan rata-rata sebesar
3,40; dan (d) dimensi Kualitas
Antarmuka Pengguna (user interface
quality) berada pada interval 3,48
sampai 3,48 dengan rata-rata sebesar
3,48. layanan website LAPAN
menunjukkan bahwa dimensi kualitas
informasi (information quality)
menduduki peringkat pertama,
kemudian secara berturut disusul oleh
dimensi Kemudahan Penggunaan
(usability), dimensi Kualitas
Antarmuka Pengguna (user interface
quality), dan dimensi Kualitas
Interaksi Pelayanan (service interaction
quality).
Tabel 3-1: Nilai Kinerja, Kepentingan dan Kesenjangan dari Kualitas Layanan Website LAPAN.
Variabel Kinerja (Perf(i))
Kepentingan (Imp (i))
Gap (Qi (Gap))
Dimensi Kemudahan Penggunaan
USA1 3,17 3,78 -0,61 USA2 3,04 3,78 -0,74 USA3 2,96 3,78 -0,83 USA4 3,04 3,78 -0,74 USA5 2,61 3,78 -1,17 USA6 3,00 3,83 -0,83 USA7 2,87 3,83 -0,96
Rata-rata 2,96 3,80 -0,84
Dimensi Kualitas informasi
INF1 3,17 3,78 -0,61 INF2 3,26 3,78 -0,52 INF3 3,00 3,78 -0,78 INF4 3,30 3,78 -0,48 INF5 3,22 3,78 -0,57 INF6 2,91 3,78 -0,87 INF7 3,13 3,78 -0,65
Rata-rata 3,14 3,78 -0,64
Analisis Kesenjangan Kualitas Layanan … (Igif G.Prihanto )
101
Dimensi Kualitas Interaksi Pelayanan
SERV1 2,70 3,30 -0,61 SERV2 2,07 3,30 -0,61 SERV3 2,65 3,43 -0,78 SERV4 2,61 3,43 -0,83 SERV5 2,74 3,43 -0,70 SERV6 2,83 3,48 -0,65
Rata-rata 2,70 3,40 -0,70
Kuaitas Antarmuka Pengguna
USE1 3,00 3,48 -0,48 USE2 2,87 3,48 -0,61 USE3 3,04 3,48 -0,43 USE4 2,74 3,48 -0,74
USE5 2,70 3,48 -0,78 USE6 3,04 3,48 -0,43 USE7 2,83 3,48 -0,65
USE8 2,83 3,48 -0,65
Rata-rata 2,88 3,48 -0,6
Rata-rata Keseluruhan 2,93 3,62 -0,69
Sumber: Data diolah
3.2 Pembahasan
Berdasarkan Tabel 3-1, maka
pembahasan ini menggunakan grafik untuk
memudahkan menganalisis dalam melihat
tingkat kesenjangan (gap) antara kinerja
(performance) dengan kepentingan
(importance) dari layanan website LAPAN
pada masing-masing dimensi untuk variabel
layanannya (Gambar 3-1, 3-2, 3-3, 3-4, dan
3-5).
Gambar 3-1 memperlihatkan bahwa
gap pada dimensi kemudahan penggunaan
untuk variabel layanan website LAPAN yang
memiliki gap terkecil adalah variabel USA1
(pengguna merasa mudah untuk
mempelajari pengoperasian website) dengan
selisih gap sebesar -(0,61), dan gap terbesar
adalah variabel USA5 (Website memiliki
tampilan yang menarik) dengan selisih gap
sebesar -(1,17). Secara umum rata-rata nilai
selisih gap untuk seluruh variabel layanan
website LAPAN pada dimensi ini adalah
sebesar -(0,84). Besarnya nilai gap pada
dimensi ini memperlihatkan bahwa tingkat
kepentingan yang diharapkan oleh
pengguna berarti jauh lebih besar atau lebih
tinggi apabila dibanding dengan tingkat
kinerja layanan website LAPAN yang
diberikan saat ini. Hal ini mengakibatkan
nilai kesenjangan (gap) yang merupakan
selisih antara kinerja dengan kepentingan
yang diharapkan oleh pengguna dari
layanan website LAPAN pada dimensi ini
menghasilkan nilai yang lebih kecil dari nol
atau nilai gap<0. Kondisi ini dapat
diinterpretasikan bahwa kualitas layanan
website LAPAN pada dimensi kemudahan
penggunaan dapat dikatakan belum
memenuhi kepentingan yang diharapkan
pengguna khususnya bagi anggota PIC
LAPAN berdasarkan Shia et al., (2016). Oleh
karena itu untuk mengurangi kesenjangan
(gap) guna meningkatkan kinerja layanan
yang diharapkan pengguna (Fatmala et al.,
2018), maka variabel layanan website pada
dimensi kemudahan penggunaan
khususnya variabel yang memiliki gap
terbesar “variabel USA5” perlu mendapat
perhatian dan prioritas untuk segera
dilakukan perbaikan hingga nilai gap antara
kinerja dan kepentingan yang diharapkan
oleh pengguna menjadi positif atau lebih
besar dari nol. Langkah ini sangat penting
agar layanan website yang diberikan oleh
LAPAN melalui Pustikpan kepada pengguna
pada dimensi kemudahan penggunaan ini
benar-benar dapat memenuhi kepentingan
yang diharapkan oleh pengguna khususnya
bagi anggota PIC dari Tim Pengelola
Jaringan Internet dan Intranet.
Berita Dirgantara Vol. 19 No. 2 Desember 2018: 95-106
102
Gambar 3-1: Gap pada Dimensi Kemudahan Penggunaan
(Sumber: Data diolah)
Gambar 3-2: Gap Pada Dimensi Kualitas Informasi
(Sumber: Data diolah)
Gambar 3-2 memperlihatkan bahwa
gap pada dimensi kualitas informasi untuk
variabel layanan website LAPAN yang
memiliki gap terkecil adalah variabel INF4
(website menyediakan informasi relevan)
dengan selisih gap sebesar -(0,48), dan gap
terbesar adalah variabel INF6 (Website
menyediakan informasi yang detail) dengan
selisih gap sebesar -(0,87). Secara umum
rata-rata nilai selisih gap untuk seluruh
variabel layanan website LAPAN pada
dimensi ini adalah sebesar -(0,64). Besarnya
nilai gap pada dimensi ini memperlihatkan
bahwa tingkat kepentingan yang diharapkan
oleh pengguna berarti jauh lebih besar atau
lebih tinggi apabila dibanding dengan
tingkat kinerja layanan website LAPAN yang
diberikan saat ini. Hal ini mengakibatkan
nilai kesenjangan (gap) yang merupakan
selisih antara kinerja dengan kepentingan
yang diharapkan oleh pengguna dari
layanan website LAPAN pada dimensi ini
menghasilkan nilai yang lebih kecil dari nol.
Kondisi ini dapat diinterpretasikan bahwa
kualitas layanan website LAPAN pada
dimensi kualitas informasi dapat dikatakan
belum memenuhi kepentingan yang
diharapkan pengguna khususnya bagi
anggota PIC berdasarkan Shia et al., (2016).
Oleh karena itu untuk mengurangi
kesenjangan (gap) guna meningkatkan
kinerja layanan yang diharapkan pengguna
(Fatmala et al., 2018), maka variabel
layanan website pada dimensi kemudahan
penggunaan khususnya variabel yang
memiliki gap terbesar “variabel INF6” perlu
mendapat perhatian dan prioritas untuk
segera dilakukan perbaikan hingga nilai gap
antara kinerja dan kepentingan yang
diharapkan oleh pengguna menjadi positif
atau lebih besar dari nol. Langkah ini
sangat penting agar layanan website yang
diberikan oleh LAPAN melalui Pustikpan
kepada pengguna pada dimensi kualitas
informasi ini benar-benar dapat memenuhi
kepentingan yang diharapkan oleh
pengguna khususnya bagi anggota PIC dari
Tim Pengelola Jaringan Internet dan
Intranet LAPAN.
Analisis Kesenjangan Kualitas Layanan … (Igif G.Prihanto )
103
Gambar 3-3: Gap pada Dimensi Kualitas Interaksi Pelayanan
(Sumber: Data diolah)
Gambar 3-3 memperlihatkan bahwa
gap pada dimensi kualitas interaksi
pelayanan untuk variabel layanan website
LAPAN yang memiliki gap terkecil adalah
variabel SERV1 (Pengguna merasa aman
untuk melakukan transaksi) dan SERV2
(Pengguna merasa aman terhadap informasi
pribadinya) dengan masing-masing selisih
gap sebesar -(0,61), sedangkan variabel
yang memiliki gap terbesar adalah variabel
SERV4 (Website memberikan ruang untuk
komunitas) dengan selisih gap sebesar -
(0,83). Secara umum rata-rata nilai selisih
gap untuk seluruh variabel layanan website
LAPAN pada dimensi ini adalah sebesar -
(0,70). Besarnya nilai gap pada dimensi ini
memperlihatkan bahwa tingkat kepentingan
yang diharapkan oleh pengguna berarti jauh
lebih besar atau lebih tinggi apabila
dibanding dengan tingkat kinerja layanan
website LAPAN yang diberikan saat ini. Hal
ini mengakibatkan nilai kesenjangan (gap)
yang merupakan selisih antara kinerja
dengan kepentingan yang diharapkan oleh
pengguna dari layanan website LAPAN pada
dimensi ini menghasilkan nilai yang lebih
kecil dari nol. Kondisi ini dapat
diinterpretasikan bahwa kualitas layanan
website LAPAN pada dimensi kualitas
interaksi pelayanan dapat dikatakan belum
memenuhi kepentingan yang diharapkan
pengguna khususnya bagi anggota PIC dari
Tim Pengelola Jaringan Internet dan
Intranet LAPAN berdasarkan Shia et al.,
(2016). Oleh karena itu untuk mengurangi
kesenjangan (gap) guna meningkatkan
kinerja layanan yang diharapkan pengguna
(Fatmala et al., 2018), maka variabel
layanan website pada dimensi kemudahan
penggunaan khususnya variabel yang
memiliki gap terbesar “variabel SERV4”
perlu mendapat perhatian dan prioritas
untuk segera dilakukan perbaikan hingga
nilai gap antara kinerja dan kepentingan
yang diharapkan oleh pengguna menjadi
positif atau lebih besar dari nol. Langkah ini
sangat penting agar layanan website yang
diberikan oleh LAPAN melalui Pustikpan
kepada pengguna pada dimensi kualitas
interaksi pelayanan ini benar-benar dapat
memenuhi kepentingan yang diharapkan
oleh pengguna khususnya bagi anggota PIC
dari Tim Pengelola Jaringan Internet dan
Intranet LAPAN.
Gambar 3-4 memperlihatkan bahwa
gap pada dimensi kualitas antarmuka
pengguna untuk variabel layanan website
LAPAN yang memiliki gap terkecil adalah
variabel USE3 (Website menggunakan
warna yang sesuai) dan USE6 (Link pada
Website bekerja dengan baik) dengan
masing-masing selisih gap sebesar -(0,43),
sedangkan variabel yang memiliki gap
terbesar adalah variabel USE5 (Website
mencerminkan identitas lembaga) dengan
selisih gap sebesar -(0,78).
Berita Dirgantara Vol. 19 No. 2 Desember 2018: 95-106
104
Gambar 3-4: Gap padaDimensi Kuaitas Antarmuka Pengguna (Sumber: Data diolah)
Secara umum rata-rata nilai selisih gap
untuk seluruh variabel layanan website
LAPAN pada dimensi ini adalah sebesar -
(0,60). Besarnya nilai gap pada dimensi ini
memperlihatkan bahwa tingkat kepentingan
yang diharapkan oleh pengguna berarti jauh
lebih besar atau lebih tinggi apabila
dibanding dengan tingkat kinerja layanan
website LAPAN yang diberikan saat ini. Hal
ini mengakibatkan nilai kesenjangan (gap)
yang merupakan selisih antara kinerja
dengan kepentingan yang diharapkan oleh
pengguna dari layanan website LAPAN pada
dimensi ini menghasilkan nilai yang lebih
kecil dari nol. Kondisi ini mengakibatkan
nilai kesenjangan (gap) yang merupakan
selisih antara kinerja dengan kepentingan
yang diharapkan oleh pengguna dari
layanan website LAPAN pada dimensi ini
memiliki nilai lebih kecil dari nol atau nilai
gap < 0. Hal ini dapat diinterpretasikan
bahwa kualitas layanan website LAPAN
pada dimensi kualitas antarmuka pengguna
dapat dikatakan belum memenuhi
kepentingan yang diharapkan pengguna
khususnya bagi anggota PIC dari Tim
Pengelola Jaringan Internet dan Intranet
LAPAN berdasarkan Shia et al., (2016). Oleh
karena itu untuk mengurangi kesenjangan
(gap) guna meningkatkan kinerja layanan
yang diharapkan pengguna (Fatmala et al.,
2018), maka variabel layanan website
pada dimensi kemudahan penggunaan
khususnya variabel yang memiliki gap
terbesar “variabel USE5” perlu mendapat
perhatian dan prioritas untuk segera
dilakukan perbaikan hingga nilai gap antara
kinerja dan kepentingan yang diharapkan
oleh pengguna menjadi positif atau lebih
besar dari nol. Langkah ini sangat penting
agar layanan website yang diberikan oleh
LAPAN melalui Pustikpan kepada pengguna
pada dimensi kualitas antarmuka pengguna
ini benar-benar dapat memenuhi
kepentingan yang diharapkan oleh
pengguna khususnya bagi anggota PIC dari
Tim Pengelola Jaringan Internet dan
Intranet LAPAN. Gambar 3-5 memperlihatkan bahwa
gap pada keempat dimensi Webqual dari kualitas layanan website LAPAN yang memiliki gap terkecil adalah “dimensi kualitas antarmuka pengguna” dengan selisih gap sebesar -(0,60) dan yang memiliki gap terbesar adalah “dimensi kemudahan penggunaan” dengan selisih gap sebesar -(0,84). Secara umum rata-rata nilai selisih gap pada keempat dimensi untuk variabel layanan website LAPAN ini adalah sebesar -(0,78). Besarnya nilai gap ini menunjukkan bahwa kepentingan yang diharapkan oleh pengguna berarti jauh lebih besar (tinggi) apabila dibanding dengan kinerja layanan website LAPAN yang diberikan saat ini. Kondisi ini mengakibatkan nilai kesenjangan (gap) yang merupakan selisih antara kinerja dengan kepentingan yang diharapkan oleh pengguna dari layanan website LAPAN pada dimensi ini memiliki nilai lebih kecil dari nol atau nilai gap<0.
Analisis Kesenjangan Kualitas Layanan … (Igif G.Prihanto )
105
Gambar 3-5: Gap pada keempat dimensi Pada Layanan Website LAPAN
(Sumber: Data diolah)
Hal ini dapat diinterpretasikan
bahwa gap keempat dimensi Webqual dari
kualitas layanan website LAPAN dapat
dikatakan belum memenuhi kepentingan
yang diharapkan pengguna khususnya bagi
anggota PIC dari Tim Pengelola Jaringan
Internet dan Intranet LAPAN berdasarkan
Shia et al., (2016). Oleh karena itu untuk
mengurangi kesenjangan (gap) guna
meningkatkan kinerja layanan yang
diharapkan pengguna (Fatmala et al., 2018),
maka dimensi kemudahan penggunaan
yang memiliki gap terbesar perlu mendapat
perhatian dan prioritas untuk segera
dilakukan perbaikan hingga nilai gap antara
kinerja dan kepentingan yang diharapkan
oleh pengguna menjadi positif atau lebih
besar dari nol. Langkah ini sangat penting
agar layanan website yang diberikan oleh
LAPAN melalui Pustikpan kepada pengguna
pada dimensi kemudahan penggunaan ini
benar-benar dapat memenuhi kepentingan
yang diharapkan oleh pengguna khususnya
bagi anggota PIC.
Dari hasil analisis gap yang telah
dikemukakan di atas, maka secara
keseluruhan kualitas layanan website
LAPAN pada masing-masing dimensi
maupun secara keseluruhan dimensi yang
diberikan oleh LAPAN melalui Pustikpan
kepada pengguna tersebut dapat dikatakan
belum dapat memenuhi kepentingan
pengguna sehingga perlu mendapat
perhatian dan prioritas agar segera
dilakukan perbaikan sebagai upaya untuk
peningkatan kualitas layanan website
LAPAN yang lebih baik.
Hasil penelitian ini, tidak jauh
berbeda dengan apa yang diungkapkan oleh
peneliti sebelumnya, bahwa kesenjangan
yang bernilai lebih kecil dari nol berarti
kualitas layanannya belum memenuhi
kepentingan atau kebutuhan pengguna
(Kansil dan Sutapa, 2013). Oleh karena itu
hasil penelitian ini direkomendasikan
kepada pimpinan LAPAN, khususnya Kepala
Pustikpan untuk memberikan perhatian
dan prioritas untuk segera melakukan
perbaikan terhadap variabel layanan pada
masing-masing dimensi yang memiliki gap
terbesar (Website menciptakan pengalaman
positif bagi pengguna, Website menyediakan
informasi yang detail, Website memberikan
ruang untuk komunitas, dan Website
mencerminkan identitas lembaga) agar tidak
lagi terjadi ketidakpuasan pengguna
terhadap kualitas layanan website yang
diberikan oleh LAPAN.
4 PENUTUP
Hasil penelitian menunjukkan ada
gap antara kinerja dan kepentingan
pengguna terhadap kualitas layanan
website LAPAN, dengan rata-rata gap pada
keempat dimensi sebesar –(0,78) atau lebih
kecil dari nol. Secara rinci gap layanan
untuk dimensi kemudahan penggunaan
sebesar –(0,84), dimensi kualitas informasi
sebesar –(0,64), dimensi kualitas interaksi
pelayanan sebesar –(0,70), dan dimensi
kualitas antar pengguna sebesar –(0,60). Ini
berarti kepentingan atau kebutuhan yang
diharapkan pengguna jauh lebih tinggi
Berita Dirgantara Vol. 19 No. 2 Desember 2018: 95-106
106
dibanding dengan kinerja layanan website
LAPAN saat ini, sehingga pengguna
khususnya PIC merasa belum puas
terhadap kualitas layanan website yang
diberikan oleh LAPAN.
Hasil penelitian ini direkomendasikan
kepada pimpinan LAPAN, khususnya Kepala
Pustikpan untuk segera melakukan
perbaikan terhadap variabel layanan pada
masing-masing dimensi yang memiliki gap
terbesar (Website menciptakan pengalaman
positif bagi pengguna, Website menyediakan
informasi yang detail, Website memberikan
ruang untuk komunitas, dan Website
mencerminkan identitas lembaga), hal ini
penting agar tidak lagi terjadi
ketidakpuasan pengguna terhadap kualitas
layanan website yang diberikan oleh LAPAN.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang sudah
memberikan kontribusi pada penelitian ini
baik secara langsung maupun tidak
langsung terutama Kepala Pustikpan LAPAN
yang sudah memfasilitasi pelaksanaan
penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Arifin, SR; E. Nugroho; dan B.M Hantono. 2015.
Analisis Kualitas Layanan Website Universitas Hasanuddin Dengan Metode WebQual 4.0 Modifikasi. TEKNOMATIKA, 8(1),
81-92 Barus, E.E; Suprapto; dan A.D. Herlambang. 2018.
Analisis Kualitas Website Tribunnews.com Menggunakan Metode WebQual dan Importance Performance Analysis. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer. 2 (4), 1483-1491. Diunduh 4 Januari 2018 dari http://j-ptiik.ub.ac.id
Fatmala, WS; Suprapto; dan A. Rachmadi. 2018.
Analisis Kualitas Layanan Website E-Commerce Berrybenka Terhadap Kepuasan Pengunjung Menggunakan Metode WebQual 4.0 dan Importance Performance Analysis (IPA). Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 2(4), 175-183. Diunduh 4 Januari 2018 dari http://j-ptiik.ub.ac.id
Ghozali, N. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Pustaka Setia.
Hariany, Z; dan A.R Matondang. 2014. Analisis
Indek Kepusan Masyarakat (IKM) Terhadap
Pelayanan Publik di Puskesmas XXX. E-Jurnal Industri 5(2), 17-21
Jamalludin, A; Sulistiowati; dan Julianto. 2016.
Lemantara Analisis Pengaruh Kualitas Website Terhadap Kepuasan Pengguna Berdasarkan Metode WebQual 4.0 Pada Website Stikom Career Center (SCC) Surabaya JSIKA, 5(1), 1-8
Kansil, A.A.K.P; dan I.N Sutapa. 2013. Pengukuran
Kesenjangan (Gap) Kualitas Layanan Perpustakaan UK Petra dengan Metode Srvqual. Jurnal Titra, 1(2), 31-34
Napitupulu, D.B. 2016. Evaluasi kualitas Website
universitas XYZ dengan pendekatan WebQual. Buletin Pos dan Telekomunikasi, 14 (1), 51-
64. DOI: 10.17933/bpostel.2016.14010 5 Prihanto, I.G. 2017. Pengukuran Kualitas Layanan
Teknologi Informasi menggunakan Importance Performance Analysis dan Customer Satisfaction Index. Pengembangan Penerapan
Teknologi Informasi dan Standar oleh Prihanto, dkk (Editor). Jakarta: Mitra Wacana Media
Prihanto, I.G. 2018. Persepsi Pengguna Terhadap
Kualitas Layanan Website Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional. Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara, 13(1), 13-24
Rohman, F; dan D. Kurniawan. 2017. Pengukuran
Kualitas Website Badan Nasional penanggulangan Bencana Menggunakan Metode. WebQual 4.0. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer, 3(1), 31-38
Sanjaya, I. 2012. Pengukuran Kualitas Layanan
Website Kementerian Kominfo Dengan Menggunakan Metode WebQual 4.0. Jurnal
Penelitian IPTEK–KOM, 14(1),1-14 Santoso, Budi Setiawan; Anwar, Muhammad Fauzi;
dan Hermawati, Sri. 2015. Analisis Kualitas
Website Menggunakan Metode WebQual Dan Importance-Performance Analysis (IPA) Pada Situs Kaskus. Diunduh 10 Nopember 2017 dari
https://www.researchgate.net/publication/281497362
Sastika, W. 2016. Analisis Pengaruh Kualitas
Website (WebQual 4.0) Terhadap Keputusan Pembelian Pada Website E-Commerce Traveloka (Studi Kasus: Pengguna Traveloka di Kota Bandung Tahun 2015). Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016), Yogyakarta, 18-19 Maret 2016
Shia, B.C; M. Chen; A.G. Ramdansyah; dan W. Shuyan. 2016. Measuring Customer
Satisfaction toword localization Website by WebQual and Importance Performance Analysis (Case Study on AliexPress Site in Indonesia. American Journal of Industrial and Business Management. Diakses 23 Desember 2017. http://www.scrip.org/journal/ajibm
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. 23 ed. Bandung: Alfabeta