Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA
KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG TAHUN
PELAJARAN 2019/2020 DALAM MENYELESAIKAN SOAL
MATEMATIKA YANG BERORIENTASI PADA HIGHER
ORDER THINKING SKILLS (HOTS)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
NUR AINI
NIM. 23070160111
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2020
ii
iii
ANALISIS KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA
KELAS VII MTS NEGERI 05 MAGELANG TAHUN
PELAJARAN 2019/2020 DALAM MENYELESAIKAN SOAL
MATEMATIKA YANG BERORIENTASI PADA HIGHER
ORDER THINKING SKILLS (HOTS)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
NUR AINI
NIM. 23070160111
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2020
iv
v
HALAMAN PENGESAHAN
vi
DEKLARASI
Saya yang bertanda tangan dibawah:
Nama : Nur Aini
NIM : 23070160111
Program Studi : Tadris Matematika
Fakultas : Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
sendiri, bukan jiplakan karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain
yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Skripsi ini diperkenankan untuk dipublikasikan pada e-repository IAIN Salatiga.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimalukmi.
Salatiga, 5 Juni 2020
Yang Menyatakan,
Nur Aini
NIM. 23070160111
vii
MOTTO
من لایرحم ولایرحم
Whoever does not love is not loved
“Barang siapa tidak menyayangi maka tidak di sayangi. (HR Bukhori)”
viii
PERSEMBAHAN
Dengan ketulusan hati dan segenap rasa syukur, skripsi ini saya
persembahkan kepada:
1. Kedua orang tua saya Bapak Solikhin dan Ibu Sumartinah yang senantiasa
selalu mendoakan dan memberikan motivasi dalam hidup saya.
2. Kedua saudara kandung saya Tarwiyah dan Yazid Riski yang selalu
memberikan dukungan.
3. Bapak Saiful Marom, M.Sc yang telah memberikan arahan dan masukan-
masukan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Teman-teman PPL dan KKN saya yang selalu memberikan motivasi dan
dukungan.
5. Serta teman-teman Tadris Matematika angkatan 2016.
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Penulis ucapkan atas rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi yang berjudul
“Analisis Kemampuan Problem Solving Siswa Kelas VII MTs Negeri 05
Magelang Tahun Pelajaran 2019/2020 Dalam Menyelesaikan Soal Matematika
Yang Berorientasi Pada Higher Order Thinking Skills (HOTS)” dapat
terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari
bantuan, bimbingan dan kerjasama berbagai pihak secara langsung dan tidak
langsung. Pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag, selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri Salatiga.
2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
3. Bapak Prof. Dr. Winarno, M.Pd, selaku ketua program studi Tadris
Matematika Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
4. Ibu Wulan Izzatul Himmah, M.Pd, selaku dosen pembimbing akademik.
5. Bapak Siful Marom, M.Sc, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
membimbing penulisan skripsi sampai dengan selesai.
6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah
memberi bekal pengetahuan dan pelayanan kepada penulis.
7. Bapak Drs. Rifkadi, M.Si, selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri 05
Magelang yang telah memberikan izin penelitian.
8. Bapak dan ibu saya yang telah memberi do’a dan motivasi dalam
menyelesaikan skripsi ini.
9. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
x
Dengan demikian penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak.
Semoga bantuan dan bimbingannya dapat diterima oleh Allah SWT sebagai amal
ibadah. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis dan pembaca pada umumnya. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis
Nur Aini
NIM. 23070160111
xi
ABSTRAK
Aini, Nur. 2020. Analisis Kemampuan Problem Solving Siswa Kelas VII MTs
Negeri 05 Magelang Tahun Pelajaran 2019/2020 Dalam Menyelesaikan
Soal Matematika Yang Berorientasi Pada Higher Order Thinking Skills
(HOTS). Skripsi. Program Studi Tadris Matematika. Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Saiful
Marom, M.Sc.
Kata Kunci : Kemampuan, Problem Solving, Higher Order Thiking Skills (HOTS)
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan problem
solving siswa kelas VII MTs Negeri 05 Magelang tahun pelajaran
2019/2020 dalam menyelesaikan soal matematika yang berorientasi pada
Higher Order Thiking Skills (HOTS).
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif
yang jenis datanya berupa pernyataan, kalimat dan dokumen. Untuk
mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan metode berupa tes tertulis
penyelesaian soal yang berorientasi pada higher order thinking skills
(HOTS) dan pengisian kuesioner/angket kepada lima subjek penelitian
untuk dianalisis.
Hasil penelitian berdasarkan kemampuan problem solving yang
dimiliki siswa, menunjukkan bahwa dari lima siswa kelas VII MTs Negeri
05 Magelang yang menjadi subjek penelitian terdapat satu siswa yang
mempunyai kemampuan tinggi, dua siswa berkemampuan sedang dan dua
siswa yang berkemampuan rendah. Siswa yang berkemampuan tinggi
mampu menyelesaikan seluruh indikator soal sesuai dengan langkah-
langkah problem solving secara tepat dan benar, siswa berkemampuan
rendah mampu menyelesaikan seluruh indikator soal akan tetapi ada
beberapa langkah problem solving yang kurang mampu dilakukan secara
tepat dan benar, dan siswa berkemampuan rendah kurang mampu
mengerjakan seluruh indikator soal serta tidak mampu menyelesaikan
beberapa langkah problem solving dengan benar.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................ i
LEMBAR BERLOGO ...................................................................... ii
HALAMAN JUDUL ........................................................................ iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN........................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................ vi
MOTTO ............................................................................................ vii
PERSEMBAHAN ............................................................................. viii
KATA PENGANTAR ...................................................................... ix
ABSTRAK ......................................................................................... x
DAFTAR ISI ..................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................ xvii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... xxiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Fokus Masalah ........................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 4
E. Penegasan Istilah ........................................................................ 4
F. Sistematika Penulisan .................................................................. 6
xiii
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ............................................................................ 7
1. Hakikat Belajar ................................................................... 7
2. Kemampuan Problem Solving............................................ 9
3. Matematika ........................................................................ 12
4. Soal Higher Order Thinkng Skills (HOTS) ........................ 13
B. Kajian Pustaka ............................................................................ 17
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .......................................................................... 23
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 23
C. Sumber Data .............................................................................. 23
D. Prosedur Pengumpulan Data ...................................................... 24
E. Analisis Data .............................................................................. 25
F. Pengecekan Keabsahan Data ..................................................... 26
xiv
BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA
A. Paparan Data ............................................................................. 27
1. Identitas Sekolah.................................................................. 27
2. Visi dan Misi Madrasah ...................................................... 27
3. Data Guru ............................................................................ 28
4. Subjek Penelitian ............................................................... 31
5. Indikator Soal ..................................................................... 31
B. Analisis Data ............................................................................. 32
1. Deskripsi Data Kemampuan Problem Solving Siswa Dalam
Menyelesaikan Soal Yang Berorientasi Pada Higher Odrer
Thinking Skills (HOTS) ...................................................... 35
2. Deskripsi Data Kemampuan Problem Solving Siswa berdasarkan\
Pemberian Kuesioner/Angket Kepada Siswa ...................... 90
3. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................. 92
xv
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................ 100
B. Saran ........................................................................................... 101
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 102
LAMPIRAN ..................................................................................... 106
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data Guru MTs Negeri 05 Magelang ............................... 28
Tabel 4.2 Data Siswa Subjek Penelitian ...................................... 31
Tabel 4.3 Hasil Kemampuan Problem Solving Dalam Menyelesaikan
Soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) ..................... 34
Tabel 4.4 Tabel Jawaban Siswa Mealui Kuesioner/Angket............... 91
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Perbandingan Taksonomi Bloom Dan Revisi Bloom ........ 16
Gambar 4.1 Potongan Jawaban Memahami Masalah Pada Indikator
Analyze (Menganalisis) S-25 ..................................... 37
Gambar 4.2 Potongan Jawaban Merencanakan atau Merancang Strategi
Pemecahan Masalah Analyze (Menganalisis) S-25 ....... 37
Gambar 4.3 Potongan Jawaban Memecahkan Masalah Pada Indikator
Analyze (Menganalisis) S-25 ..................................... 38
Gambar 4.4 Potongan Jawaban Memeriksa Kembali Pada Indikator
Analyze (Menganalisis) S-25 ..................................... 39
Gambar 4.5 Potongan Jawaban Memahami Masalah Pada Indikator
Evaluate (Mengevalusi) S-25 ..................................... 40
Gambar 4.6 Potongan Jawaban Merencanakan atau Merancang Strategi
Pemecahan Masalah Evaluate (Mengevalusi) S-25 ....... 41
Gambar 4.7 Potongan Jawaban Memecahkan Masalah Pada Indikator
Evaluate (Mengevalusi) S-25 ..................................... 42
Gambar 4.8 Potongan Jawaban Memeriksa kembali Pada Indikator
Evaluate (Mengevalusi) S-25 ..................................... 43
Gambar 4.9 Potongan Jawaban Memahami Masalah Pada Indikator
Create (Mencipta) S-25 ............................................ 44
xviii
Gambar 4.10 Potongan Jawaban Memecahkan Masalah Pada Indikator
Create (Mencipta) S-25 ............................................ 45
Gambar 4.11 Potongan Jawaban Memeriksa Kembali Pada Indikator
Create (Mencipta) S-25 ............................................ 46
Gambar 4.12 Potongan Jawaban Memahami Masalah Pada Indikator
Analyze (Menganalisis) S-01 ..................................... 48
Gambar 4.13 Potongan Jawaban Merencanakan atau Merancang Strategi
Pemecahan Masalah Analyze (Menganalisis) S-01 ....... 49
Gambar 4.14 Potongan Jawaban Memecahkan Masalah Pada Indikator
Analyze (Menganalisis) S-01 ..................................... 50
Gambar 4.15 Potongan Jawaban Memeriksa Kembali Pada Indikator
Analyze (Menganalisis) S-01 ..................................... 51
Gambar 4.16 Potongan Jawaban Memahami Masalah Pada Indikator
Evaluate (Mengevalusi) S-01 ..................................... 52
Gambar 4.17 Potongan Jawaban Merencanakan atau Merancang Strategi
Pemecahan Masalah Evaluate (Mengevalusi) S-01 ....... 53
Gambar 4.18 Potongan Jawaban Memecahkan Masalah Pada Indikator
Evaluate (Mengevalusi) S-01 ..................................... 54
Gambar 4.19 Potongan Jawaban Memeriksa Kembali Pada Indikator
Evaluate (Mengevalusi) S-01 ..................................... 55
xix
Gambar 4.20 Potongan Jawaban Memahami Masalah Pada Indikator
Create (Mencipta) S-01 ............................................ 56
Gambar 4.21 Potongan Jawaban Memecahkan Masalah Pada Indikator
Create (Mencipta) S-01 ............................................ 57
Gambar 4.22 Potongan Jawaban Memeriksa Kembali Pada Indikator
Create (Mencipta) S-01 ............................................ 58
Gambar 4.23 Potongan Jawaban Memahami Masalah Pada Indikator
Analyze (Menganalisis) S-31 ..................................... 59
Gambar 4.24 Potongan Jawaban Merencanakan atau Merancang Strategi
Pemecahan Masalah Analyze (Menganalisis) S-31 ....... 60
Gambar 4.25 Potongan Jawaban Memecahkan Masalah Pada Indikator
Analyze (Menganalisis) S-31 ..................................... 61
Gambar 4.26 Potongan Jawaban Memeriksa Kembali Pada Indikator
Analyze (Menganalisis) S-31 ..................................... 62
Gambar 4.27 Potongan Jawaban Memahami Masalah Pada Indikator
Evaluate (Mengevalusi) S-31 ..................................... 63
Gambar 4.28 Potongan Jawaban Merencanakan atau Merancang Strategi
Pemecahan Masalah Evaluate (Mengevalusi) S-31 ....... 64
Gambar 4.29 Potongan Jawaban Memecahkan Masalah Pada Indikator
Evaluate (Mengevalusi) S-31 ..................................... 65
xx
Gambar 4.30 Potongan Jawaban Memeriksa kembali Pada Indikator
Evaluate (Mengevalusi) S-31 ..................................... 66
Gambar 4.31 Potongan Jawaban Memahami Masalah Pada Indikator
Create (Mencipta) S-31 ............................................ 67
Gambar 4.32 Potongan Jawaban Memecahkan Masalah Pada Indikator
Create (Mencipta) S-31 ............................................ 68
Gambar 4.33 Potongan Jawaban Memeriksa Kembali Pada Indikator
Create (Mencipta) S-31 ............................................ 69
Gambar 4.34 Potongan Jawaban Merencanakan atau Merancang Strategi
Pemecahan Masalah Analyze (Menganalisis) S-05 ....... 71
Gambar 4.35 Potongan Jawaban Memecahkan Masalah Pada Indikator
Analyze (Menganalisis) S-05 ..................................... 72
Gambar 4.36 Potongan Jawaban Merencanakan atau Merancang Strategi
Pemecahan Masalah Evaluate (Mengevalusi) S-05 ....... 74
Gambar 4.37 Potongan Jawaban Memecahkan Masalah Pada Indikator
Evaluate (Mengevalusi) S-05 ..................................... 75
Gambar 4.38 Potongan Jawaban Memeriksa Kembali Pada Indikator
Evaluate (Mengevalusi) S-05 ..................................... 76
Gambar 4.39 Potongan Jawaban Merencanakan atau Merancang Strategi
Pemecahan Masalah Pada Indikator Create (Mencipta)
S-05 ........................................................................... 77
xxi
Gambar 4.40 Potongan Jawaban Memeriksa Kembali Pada Indikator
Create (Mencipta) S-05 ............................................ 79
Gambar 4.41 Potongan Jawaban Memahami Masalah Pada Indikator
Analyze (Menganalisis) S-30 ..................................... 80
Gambar 4.42 Potongan Jawaban Merencanakan atau Merancang Strategi
Pemecahan Masalah Analyze (Menganalisis) S-30 ....... 80
Gambar 4.43 Potongan Jawaban Memecahkan Masalah Pada Indikator
Analyze (Menganalisis) S-30 ..................................... 81
Gambar 4.44 Potongan Jawaban Memeriksa Kembali Pada Indikator
Analyze (Menganalisis) S-30 ..................................... 82
Gambar 4.45 Potongan Jawaban Memahami Masalah Pada Indikator
Evaluate (Mengevalusi) S-30 ..................................... 83
Gambar 4.46 Potongan Jawaban Merencanakan atau Merancang Strategi
Pemecahan Masalah Evaluate (Mengevalusi) S-30 ....... 84
Gambar 4.47 Potongan Jawaban Memecahkan Masalah Pada Indikator
Evaluate (Mengevalusi) S-30 ..................................... 85
Gambar 4.48 Potongan Jawaban Memeriksa kembali Pada Indikator
Evaluate (Mengevalusi) S-30 ..................................... 86
Gambar 4.49 Potongan Jawaban Memecahkan Masalah Pada Indikator
Create (Mencipta) S-30 ............................................ 88
xxii
Gambar 4.50 Potongan Jawaban Merencanakan atau Merancang Strategi
Pemecahan Masalah Pada Indikator Create (Mencipta)
S-30 ........................................................................... 89
Gambar 4.51 Potongan Jawaban Memeriksa Kembali Pada Indikato
Create (Mencipta) S-30 ............................................ 90
xxiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Kerja Siswa ...................................................... 105
Lampiran 2 Kisi-Kisi Soal ................................................................ 106
Lampiran 3 Kunci Jawaban .............................................................. 109
Lampiran 4 Lembar Jawaban Ssiwa ................................................. 112
Lampiran 5 Data Siswa Yang Menjadi Subjek Penelitian ................ 113
Lampiran 5 Lembar Konsultasi ........................................................ 123
Lampiran 6 Surat Penunjukkan Dosen Pembimbing ........................ 124
Lampiran 7 Satuan Kredit ........................................................... 125
Lampiran 8 Surat Penunjukan Telah Melaksanakan Penelitian ....... 126
Lampiran 9 Daftar Riwayat Hidup ................................................ 127
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika adalah suatu cara untuk menemukan jawaban terhadap
masalah yang dihadapi manusia, suatu cara menggunakan informasi,
menggunakan pengetahuan tentang bentuk dan ukuran, menggunakan
pengetahuan tentang menghitung, dan atau yang paling penting adalah
memikirkan dalam diri manusia itu sendiri dalam melihat dan menggunakan
hubungan-hubungan (Hasratuddin, 2013: 132). Selain itu Dini (2018: 170)
mengemukakan bahawa matematika merupakan ilmu yang berkaitanya
dengan konsep-konsep abstrak, oleh karena itu penyajian materi matematika
dalam pembelajaran sering dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari dengan
tujuan agar peserta didik mampu menemukan konsep dan mengembangkan
kemampuan matematikanya berdasarkan pengalaman atau pengetahuan yang
telah dimiliki oleh peserta didik.
Jadi matematika merupakan ilmu pengetahuan yang berkaitan erat
dalam kehidupan sehari-hari terutama sebagai alat hitung dan alat ukur,
terutama dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari. Dalam pembelajaran matematika pemecahan masalah merupakan
salah satu aspek penting dalam proses pembelajaran. Untuk meningkatkan
kemampuan memecahkan masalah perlu dikembangkan keterampilan
memahami masalah, membuat model matematika, menyelesaikan masalah
dan menafsirkan solusi (Hamimah, 2019: 1) .
Al-Qur’an memberikan sebuah motivasi untuk mempelajari matematika
sebagaimana yang ada dalam QS. Yunus ayat 5 yang berbunyi:
ىيه والحساب زي مىاشل لتعلموا عدد الس هو الري جعل الشمس ضياء والقمس ووزا وقد
ل اليات لقوم يعلمون لك إل بالحق يفص ذ ما خلق الل
2
Artinya:
“Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan
ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan
itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah
tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia
menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang
mengetahui”.
Berdasarkan ayat diatas, dapat dimaknai bahwa Allah SWT. telah
menetapkan segala sesuatu yang ada di dunia ini. Allah SWT. menjadikan
perjalanan matahari dan bulan itu sebagai angka-angka yang dapat dihitung
sehingga kita dapat mengetahui waktu-waktu saat beribadah. Hal tersebut
sejalan dengan tafsir Shihab (2000: 548) dalam ayat diatas menjelaskan
kepada manusia bahwa kesadaran manusia tentang waktu berhubungan
denagn bulan dan matahari dari segi perjalanannya (malam saat terbenam dan
siang saat terbit). Dan dari tafsir Jalalain kata yufashilu dan nufashshillu,
artinya Dia menerangkan atau Kami menerangkan (tanda-tanda kepada
orang-orang yang mengetahui) yakni orang-orang yang mau berpikir.
Di Indonesia rendahnya pengetahuan matematika peserta didik
senantiasa menjadi topik pembicaraan yang hangat dalam masyarakat. Peserta
didik sering tidak dapat menggunakan pengetahuan matematika yang mereka
miliki dalam kehidupan sehari-hari, bahkan tidak dapat menggunakan
keterampilan menyelesaikan soal apabila diberikan soal yang sedikit berbeda
dari apa yang dipelajari (Budiman & Jailani, 2014: 140).
Sedangkan sudah 15 tahun ini Indonesia menjadi salah satu negara yang
masuk dalam keterlibatannya dalam PISA. Wardhani (2015) dalam (Kurniati,
Harimukti, & Jamil, 2016: 143) mengemukakan bahwa soal PISA menuntut
kemampuan penalaran dan pemecahan masalah. Berdasarkan hasil survei
PISA, pada tahun 2015 pemahaman matematika peserta didik di Indonesia
berada di peringkat 63 dari 69 negara, dengan rata-rata skor 386. Dari hasil
3
kajian PISA meyebutkan bahwa dari tiga anak di Indonesia tidak dapat
mengekstrak informasi yang relevan dari satu sumber literatur (OECD,
2017a) dalam (Pratiwi, 2019: 58).
Dari hasil wawancara peneliti dengan salah satu guru pengampu mata
pelajaran matematika yang bernama Bapak Supriyatno Widodo, S.Pd, di MTs
Negeri 05 Magelang. Beliau mengatakan bahwa masih rendahnya
kemampuan pemecahan masalah pada siswa jika dihadapkan dengan soal
yang berbentuk penyelesaian masalah. Terutama ketika dihadapkan pada
soal-soal yang berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS).
Berdasarkan hasil penelitian diatas, didapatkan rendahnya pemahaman
pemecahan masalah siswa yang menghasilkan kemampuan problem solving
siswa dalam menyelesaikan soal matematika yang berorientasi pada Higher
Order Thinking Skills (HOTS). Oleh karena itu peneliti tertarik mngadakan
penelitian lebih lanjut dengan judul “Analisis Kemapuan Problem Solving
Siswa Kelas VII MTs Negeri 05 Magelang Tahun Pelajaran 2019/2020
Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Yang Berorientasi Pada Higher
Order Thinking Skills (HOTS)”.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka fokus masalah dalam
penelitian kualitatif ini adalah “Bagaimana deskripsi kemampuan problem
solving siswa kelas VII MTs Negeri 05 Magelang tahun pelajaran 2019/2020
dalam menyelesaikan soal matematika yang berorientasi pada Higher Order
Thinking Skills (HOTS)?”.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah untuk mendeskripsikan
kemampuan problem solving siswa kelas VII MTs Negeri 05 Magelang tahun
pelajaran 2019/2020 dalam menyelesaikan soal matematika yang berorientasi
pada Higher Order Thinking Skills (HOTS).
4
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat menambah wawasan penelitian dan sebagai
dasar untuk penelitian selanjutnya, serta memberikan sumbangan pikiran
bagi lembaga dimana tempat mahasiswa menimba ilmu.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
Sebagai sumbangan pemikiran kepada siswa agar dapat
mengetahui kemampuan problem solving siswa dalam menyelesaikan
soal matematika yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills
(HOTS).
b. Bagi Guru
Dapat digunakan guru sebagai acuan dalam menangani dan
merencanakan pembelajaran matematika yang sesuai dengan siswa
sehingga pada proses pembelajaran guru dapat mengendalikan dan
meminimalisir faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan
problem solving dalam menyelesaikan soal matematika yang
berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS).
c. Bagi Sekolah
Dengan menjadikan masukan untuk mengatasi masalah
pembelajaran dengan melakukan kontrol terhadap proses belajar
mengajar khususnya pelajaran matematika, sehingga kemampuan
problem solving siswa dalam menyelesaikan soal matematika yang
berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) bisa lebih
baik.
E. Penegasan Istilah
Untuk menghindari pengertian dan penafsiran judul diatas dan
membatasi ruang lingkup pembahasan dan penelitian ini, maka perlu
dijelaskan beberapa pengertian yang terkandung, yaitu:
5
1. Kemampuan problem solving / pemecahan masalah
Kemampuan problem solving atau pemecahan masalah adalah
kecakapan seseorang dalam memecahkan permasalahan dan memahami
masalah yang ada atau yang sedang dihadapi. Selain itu kemampuan
pemecahan masalah sebaiknya mulai ditanamkan pada diri seorang siswa
sejak dini agar siswa dapat belajar berpikir kritis. Karena dengan berpikir
kritis siswa dapat berperan aktif di dalam kelas dan dapat menyelesaikan
persoalan yang diberikan oleh guru dengan baik.
Berpikir kritis dan kreatif merupakan dua kemampuan manusia yang
sangat mendasar karena keduanya dapat mendorong seseorang untuk
senantiasa memandang setiap permasalahan yang dihadapi secara kritis
serta, mencoba mencari jawabannya secara kreatif sehingga diperoleh
suatu hal baru yang lebih baik dan bermanfaat bagi kehidupan (Fanani,
2018: 63).
2. Soal Berorientasi Higher Order Thinking Skills (HOTS)
Keterampilan berpikir tingka tinggi atau yang sering disebut dengan
Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah kemampuan berpikir kritis
yang harus dimiliki oleh seorang siswa. Kemampuan ini bukan hanya
sekedar menghafal saja akan tetapi siswa harus mampu menganalisis,
mengevaluasi dan mencipta permasalahan yang diberikan oleh guru
dalam proses pembelajaran. Biasanya untuk menguji kemampuan
berpikir siswa, siswa diberikan persoalan untuk menyelesaikan masalah
dalam bentuk soal yang diberikan oleh guru.
Pendapat tersebut sejalan dengan pengertian Higher Order Thinking
Skills (HOTS) menurut Thomas & Thorne (2009), HOTS merupakan
cara berpikir yang lebih tinggi daripada menghafalkan fakta,
mengemukakan fakta, atau menerapkan peraturan, rumus, dan prosedur
(Nugoroho, 2018: 16).
6
F. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
Pada bab pendahuluan ini meliputi: latar belakang, fokus penelitian,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah dan sistematika
penulisan.
BAB II: Landasan Teori
Pada bab landasan teori ini meliputi: kajian teori yang berisi tentang
penjabaran kemampuan kemampuan roblem solving, hakikat matematika dan
Higher Order Thinking Skills (HOTS) dan kajian pustaka.
BAB III : Metode Penelitian
Pada bab metode penelitian ini meliputi: jenis penelitian, lokasi dan
waktu penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data dan
pengecekan keabsahan temuan.
BAB IV : Paparan Dan Analisis Data
Pada bab paparan dan analisis data ini meliputi: tentang paparan data dan
analisis data.
BAB V : Penutup
Pada bab penutup ini meliputi: kesimpulan dan saran.
Bagian Akhir
Pada bagian akhir ini berisi daftar pustaka dan lampiran.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Menurut Slameto (2002:2) dalam (Hayati, 2017: 2) belajar adalah
suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Menurut Gagne (1997), belajar merupakan sejenis
perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang
keadaanya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar
dan sesudah melakukan tindakan adanya pengalaman atau latihan
(Mukrimaa, 2014: 33).
Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah proses perubahan kemampuan yang dialami oleh
individu yang sebelumnya tidak diketahui menjadi diketahui. Selain
itu setelah melalui proses belajar kemampuan yang didapatkan oleh
siswa berupa kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotorik.
b. Ciri-ciri Belajar
Sebagai suatu proses pegaturan, kegiatan belajar mengajar tidak
terlepas dari ciri-ciri tertentu, yang menurut Edi Suardi dalam
(Djaramah & Zain, 2006: 21-22) sebagai berikut:
1) Belajar mengajar memiliki tujuan, yakni untuk membentuk anak
didik dalam suatu perkembangan tertentu;
2) Ada suatu prosedur (jalannya interaksi) yang direncanakan,
didesain untuk menciptakan tujuan yang telah ditetapkan;
3) Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan
materi yang khusus;
4) Ditandai dengan aktivitas anak didik;
8
5) Dalam kegiatan belajar mengajar, guru berperan sebagai
pembimbing;
6) Dalam kegiatan belajar mengajar membutuhkan disiplin;
7) Ada batas waktu;
8) Evaluasi.
c. Prinsip-prinsip Belajar
Prinsip belajar menurut teori belajar Gestalt dalam (Mukrima,
2014: 59) adalah:
1) Belajar itu berdasarkan keseluruhan;
2) Belajar itu adalah suatu proses perkembangan;
3) Anak yang belajar merupakan organisme keseluruhan;
4) Belajar adalah reorgonasi pengalaman;
5) Belajar itu dengan insight (pemahaman);
6) Belajar akan berhasil jika dihubungkan dengan minat, keinginan
dan tujuan anak didik;
7) Belajar itu proses yang terjadi terus menerus;
8) Terjadi transfer.
d. Tujuan Belajar
Tujuan belajar menurut (Sadirman, 2009: 73) ada tiga jenis yaitu:
1) Untuk mendapatkan pengetahuan
Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai
yang tidak dapat dpisahkan. Dengan kata lain, tidak dapat
mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan,
sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan.
2) Penanaman konsep dan keterampilan
Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga
memerlukan suatu keterampilan, yaitu keterampilan jasmani dan
rohani. Keterampilan jasmani adalah keterampilan-keterampilan
yang dapat dilihat, diamati, sehingga akan menitik beratkan pada
keterampilan gerak/penampilan dari anggota tubuh seseorang
yang sedang belajar. Sedangkan keterampilan rohani lebih rumit,
9
karena selalu berurusan dengan masalah-masalah keterampilan
yang dapat dilihat bagaimana ujung pangkalnya, tetapi lebih
abstrak, menyangkut persoalan-persoalan penghayatan, dan
keterampilan berikir serta kreativitas untuk menyelesaikan dan
merumuskan suatu masalah atau konsep.
3) Pembentukan sikap
Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik, tidak
akan terlepas dari soal penanaman nilai-nilai, transfe of value.
Oleh karena itu, guru tidak sekadar “pengajar”, tetapi betul-betul
sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai itu kepada
anak didiknya.
2. Kemampuan Problem Solving (Pemecahan Masalah)
a. Pengertian kemampuan
Menurut Chaplin dalam (Mardiyati, 2017: 3) ability (kemampuan,
kecakapan, ketangkasan, bakat, kesanggupan) merupakan tenaga
(daya kekuatan) untuk melakukan suatu perbuatan. Sedangkan
Menurut Stephen P. Robin (1998) dalam (Sakti, 2011: 69)
kemampuan adalah kapasitas seorang individu untuk mengerjakan
berbagai tugas dalam suatu pekerjaan.
Jadi, kemampuan merupakan suatu hasil dari proses suatu
pekerjaan. Melalui proses belajar siswa akan memiliki sebuah
kemampuan untuk mengerjakan atau menyelesaikan permasalahn
yang didapatkan saat proses pembelajaran berlangsung. Menurut
Yusuf (2011) dalam (Gais & Afriansyah, 2017: 256) kemampuan awal
siswa adalah kemampuan yang telah dipunyai oleh siswa sebelum ia
mengikuti pembelajaran yang akan diberikan. Kemampuan sangatlah
penting dibutuhkan oleh peserta didik dalam menyelesaian masalah
atau soal yang sedang dihadapi pada proses pembejaran ataupun
dalam permasalahan yang ada didalam kehidupan sehari-hari.
Meskipun kemampuan antar siswa satu dengan siswa yang lain itu
berbeda.
10
b. Pengertian Problem Solving
Pemecahan masalah, pada dasarnya adalah suatu proses yang
ditempuh oleh seseorang untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi
hingga masalah tersebut tidak lagi menjadi masalah baginya (A.
Aisyah, 2017: 3) dalam (Atsnan & Gazali, 2018: 64). Selain itu,
problem solving adalah mencari atau menemukan cara penyelesaian
(menemukan pola, aturan, atau algoritma) (Ngalimun, 2017: 124).
Menurut Sumarno (dalam Syaban), aktivitas-aktivitas yang
tercakup dalam kegiatan pemecahan masalah meliputi
mengidentifikasi unsur yang diketahui, ditanyakan, serta kecakupan
unsur yang diperlukan, merumuskan masalah situasi sehari-hari dan
matematik, menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai
masalah (sejenis dan masalah baru) dalam atau luar matematika,
menjelaskan/menginterpretasikan hasil sesuai masalah asal, menyusun
model matematika dan menyelesaikan untuk masalah nyata dan
menggunakan matematika secara bermakna (Silva, Zulkardi, &
Darmawijoyo, 2011: 6).
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa problem
solving adalah cara pemecahan masalah yang dilakukan oleh siswa
ketika menghadapi permasalahan atau persoalan yang diberikan oleh
guru melalui kegiatan pembelajaran. Dengan problem solving maka
siswa akan bisa menyelesaikan persoalan yang berbasis masalah.
c. Prinsip-Prinsip Problem Solving
Tiga prinsip problem solving menurut Iskandar (2017: 12) yaitu:
a. Problem solving merupakan keterampilan yang biasa dipelajari dan
bukan merupakan bakat yang hanya dimiliki oleh sebagian orang
saja. Prinsip pertama ini memiliki dua kebenaran, yaitu: (a)
problem solving hal yang dapat dipelajari karena sifatnya
keterampilan dan bukan bakat, (b) sifat dari keterampilan itu adalah
semakin sering dilatih maka akan semakin terampil melakukannya.
11
b. Problem solving merupakan kerangka berpikir yang sistematis dan
utuh untuk mendapatkan solusi.
c. Problem solving merupakan kombinasi antara berpikir dan
bertindak.
d. Kelebihan Problem Solving
Kelebihan problem solving menurut Kurino (2018: 57),
diantranya yaitu:
a. Menghubungkan pengajaran dengan kehidupan sehari-hari. Karena
masalah yang diangkat dalam kegiatan belajar mengajar diambil
dari kehidupan anak didik sehari-hari;
b. Dapat merangsang kemampuan intelektual dan daya pikir anak
didik;
c. Dapat melatih dan membiasakan anak didik untuk menghadapi dan
memecahkan masalah secara cermat;
d. Mampu melatih anak didik berpikir secara sistematis dan
menghubungkannya dengan masalah-masalah lainnya. Karena
dalam kehidupan senantiasa dihadapkan pada masalah-masalah
yang menuntut pemecahan secara sistematis.
e. Kelemahan Problem Solving
Adapun kekurangan pendekatan problem solving menurut
Sanjaya (2006: 34) dalam (Pinahayu, 2017: 80), yaitu:
a. Manakala siswa tidak memiliki minat untuk tidak mempunyai
kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk
dipecahkan maka meeka akan merasa enggan untuk mncoba.
b. Keberhasilan srategi pembelajaran melalui problem solving
membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.
c. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan
masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar
apa yang merekaingin pelajari.
12
d. Langkah-Langkah Problem Solving
Menurut Polya (Andri dan Stephen, 2006) dalam (Pinahayu,
2017: 79) tentang langkah problem solving yaitu:
1) Memahami masalah (understand)
Siswa membaca, memahami dan kemudian menuliskan masalah
dengan kata-kata sendiri. Untuk memudahkan siswa dalam
memahami masalah, siswa diperbolehkan untuk membuat tabel,
diagram, gambar, atau visualisasi lainnya.
2) Membuat rencana pemecahan masalah (plan)
Siswa menuliskan langkah yang akan ditempuh dalam
memecahan masalah/soal. Siswa juga menuliskan rumus yang
akan digunakan saat memecahkan masalah nantiya.
3) Memecahkan masalah sesuai rencana (solve)
Siswa memecahkan masalah/soal dan melakukan perhitungan
sesuai rencana yang telah dibuat sebelumnya.
4) Memeriksa kembali (look back)
Siswa memeriksa kembali langkah pemecahan masalah yang
telah dikerjakan (tanpa menuliskannya di lembar jawab),
kemudian menuliskan kesimpulan yang telah didapatkan atau
mengkomunikasikan jawaban sesuai apa yang ditanyakan pada
soal/masalah.
3. Matematika
Menurut Hudojo (1998) dalam (Hasratuddin, 2013: 132) matematika
merupakan ide-ide abstrak yang diberi simbol-simbol itu tersusun secara
hirarkis dan penalarannya deduktif, sehingga belajar matematika itu
merupakan kegiatan mental yang tinggi. Sedangkan dalam bukunya R.
Soedjsdi (1999/2000) menyajikan pengertian tentang matematika
diantaranya pendapat menurut James dan James (1976) yang dikutip
(Kusrini, Manoy, Susanah, & Wijayanti, 2014: 73) matematika adalah
ilmu tentang logika mengenai bentuk, susuan, besaran dan kosep-konsep
13
hubungan lainnya yang jumlahnya banyak dan terbagi ke dalam tiga
bidang yaitu aljabar, analisis dan geometri
Berdasarkan uraian diatas dapat dsimpulkan bahwa matematika
adalah ilmu yang digunakan untuk menghitung atau mengukur dan alat
untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan permasalah di bidang
aljabar, analisis dan geometri. Dalam belajar matematika juga
membutuhkan mental yang tinggi karena dalam matematika juga
berkaitan dengan ilmu logika.
4. Soal Berorientasi Higher Order Thinking Skills (HOTS)
a. Pengertian HOTS
Menurut Teaching Knowledge Test Cambridge English. The
Univerity of Cambridge (2015) dalam (Nugoroho, 2018: 17), HOTS
merupakan keterampilan kognitif seperti analisis dan evaluasi yang
bisa diajarkan oleh guru kepada siswanya. Sedangkan menurut
Presseisen (Liliasari, 1996) dalam (Slameto, 2018: 128) menyebutkan
bahwa, “Yang termasuk kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah
kemampuan pemecahan masalah (problem solving), pengambilan
keputusan (decision making), berpikir kreatif (creative thinking), dan
berpikir kitis (critical thinking)”.
Brookhart menjesakan HOTS sebagai sebuh kemampuan yang
dimiliki oleh siswa untuk menerapkan pegetahuan dan keterampilan
yang mereka akan kembangkan selama mengikuti sebuah proses
pembelajaran pada konsep yang belum dipikirkan sebelumnya, akan
tetapi konsep tersebut telah diajarkan sebelumnya (Adi, Yulianto, &
Suparno, 2018: 25).
Berdasarkan pengertian beberapa ahli diatas dapat dsimpulkan
bahwa HOTS atau kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah
kemampuan pemecahan masalah yang dimiliki oleh siswa dalam
proses pembelajaran yang tidak hanya sekedar menghafal dan
memahami saja akan tetapi disertai kemampuan menganalisis setiap
permasalahan yang diberikan oleh guru. Selain itu siswa juga
14
memiliki kemampuan mencipta sehingga siswa otomatis memiliki
kemapuan pemecahan masalah juga.
b. Level Kognisi Higher Order Thinkng Skills (HOTS)
Taksonomi Bloom adalah struktur hierarki (bertingkat) yang
mengidentifikasikan keterampilan berpikir mulai dari jenjang yang
rendah hingga tinggi (Effendi, 2017: 73). Berikut ini adalah
penjelasan singkat mengenai tiap aspek sebagaimana diberikan dalam
taksonomi Bloom (1956) versi singkat:
1) Pengetahuan (Knowlage)
Pengetahuan adalah aspek yang paling dasar dalam
taksonomi Bloom. Dalam jenjang kemampuan ini seseorang
dituntut untuk dapat mengenali atau mengetahui adanya konsep,
fakta atau istilah-istilah, dan lain sebagainya tanpa harus mengerti
atau dapat menggunakannya.
2) Pemahaman (Comprehension)
Kemampuan ini umumnya mendapat penekanan dalam
proses belajar mengajar. Siswa dituntut memahami atau mengerti
apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang di
komunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan
menghubungkannya dengan hal-hal lain.
3) Penerapan (Application)
Pengukuran kemampuan ini umumnya menggunakan
pendekatan pemecahan masalah masalah (problem solving).
Melalui pendekatan ini siswa dihadapkan dengan suatu masalah,
entah rill atau hipotesis, yang perlu dipecahkan dengan
menggunakan pengetahuan yang telah dimilikinya.
4) Analisi (Analysis)
Dalam jenjang kemampuan ini seseorang dituntut untuk dapat
menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam unsur-
unsur atau komponen-komponen pembentuknya.
15
5) Sintesis (Synthesis)
Pada jenjang ini seseorang dituntut untuk dapat menghasilkan
sesuatu yang baru dengan jalan menggabungkan berbagai faktor
yang ada.
6) Penilaian (Evaluasi)
Dalam jenjang kemampuan ini seseorang dituntut untuk dapat
menilai suatu situasi, keadaan, pernyataan, atau konsep
berdasarkan suatu kriteria tertentu.
Seiring perkembangan teori pendidikan, Krathwol (2001) dan
para ahli psikologi aliran kognitivisme memperbaiki taksonomi
Bloom agar sesuai dengan kemajuan zaman. Hasil perbaikan tersebut
dipublikasikan pada tahun 2001 dengan nama Revisi Taksonomi
Bloom (Effendi, 2017: 73). Revisi dilakukan untuk mengarahkan
kembali fokus para pendidik sehingga handbook bukan lagi sekedar
dokumen yang disimpan rapi tapi menjadi sarana mengembalikan
khitah seorang guru sesuai dengan konteks zamannya (Nugoroho,
2018: 19).
Berikut indikator keterampilan menganalis, mengevaluasi, dan
mencipta didasarkan pada teori yang dipaparkan dalam revisi
Taksonomi Bloom:
16
Gambar 2.1
Perbandingan Taksonomi Bloom dan Revisi Taksonomi Bloom
Awal Revisi
HOTS
LOTS
(Nugoroho, 2018: 20)
c. Soal Tipe HOTS
Kemendikbud (2017) dalam (Fanani, 2018, hal. 61) menjelaskan
bahwa soal-soal HOTS merupakan instrumen pengukuran yang
digunakan untuk mengukur kemmpuan berpikir tingkat tinggi, yaitu
kemampuan berpikir yang tidak sekedar mengingat (recall),
menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan
pengolahan (recite). Berikut penyusunan sesuai dengan Revisi
Taksonomi Bloom dalam (Effendi, 2017: 74) yaitu:
Evaluasi
(Evaluation)
Sintesis
(Shytesis)
Analisis
(Analysis)
Aplikasi
(Application)
Evaluasi
(Evaluation)
Pemahaman
(Comprehension)
Mencipta
(Create)
Mengevaluasi
(Evaluate)
Menganalisis
(Analyze)
Mengaplikasikan
(Apply)
Memahami
(Understand)
Mengingat
(Remember)
17
1) Kategori C1 - Mengingat (Remembering)
Mengingat adalah mengambil pengetahuan yang relevan dari
memori jangka panjang. Mengingat merupakan proses kognitif
yang paling rendah tingkatannya.
2) Kategori C2 - Memahami (Understanding)
Memahami yaitu mengkonstruksi makna atau pengertian
berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki, mengaitkan informasi
yang baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki, atau
mengintegrasikan pengetahuan yang baru ke dalam skema yang
telah ada di dalam pemikiran siswa.
3) Kategori C3 - Mengaplikasikan (Applying)
Mengaplikasikan atau menerapkan ataupun menggunakan prosedur
untuk melakukan latihan atau memecahkan masalah yang
berhubungan erat dengan pngetahuan prosedural.
4) Kategori C4 - Menganalisis (Analyzing)
Kategori menganalisis meliputi meguraikan suatu permasalahan
atau obyek ke unsur-unsur penyusunannya dan menentukan
bagaimana saling keterkaitan antar unsur-unsur penyusun tersebut
dengan struktur besarnya.
5) Kategori C5 - Mengevalusi (Evaluating)
Mengevaluasi didefinisikan membuat suatu pertimbangan atau
penilaian berdasarkan kriteria dan standar yang ada. Mengevaluasi
termasuk juga proses kognitif memeriksa dan mengkritisi.
6) Kategori C6 - Mengkreasi (Creating)
Mengkreasi atau mencipta yaitu menempatkan elemen bersama-
sama untuk membentuk satu kesatuan yang utuh atau fungsional,
yaitu reorganisasi unsur ke dalam pola atau struktur yang baru.
B. Kajian Pustaka
1. Penelitian Yang Dilakukan Oleh Merry Dwi Prastiwi
Penelitian yang dilakukan oleh Merry Dwi Prastiwi yang berjudul
“Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Siswa Kelas VII SMP” dengan
18
tujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan pemecahan
masalah pada siswa kelas VII-A SMPN 1 Balopanggang.
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa terdapat 4 indikator
kemampuan pemecahan masalah yang dilatihkan diantaranya yaitu
memahami masalah, menyusun rencana pemecahan masalah,
melaksanakan rencana pemecahan masalah, dan memeriksa kembali hasil
yang diperoleh. Didapatkan data observasi awal bahwa kemampuan
pemecahan masalah siswa tergolong rendah dengan didukung hasil tes
yang menyatakan persentase sisw yang mengalami kesulitan dalam
memahami masalah sebesar 51,61% kesulitan dalam menyusun rencana
pemecahan masalah 80,65%, kesulitan dalam melaksanakan rencana
pemecahan masalah 48,39%, dan kesulitan memeriksa kembali hasil yang
diperoleh sebesar 51,61%. Hal ini terjadi karena guru jarang bahkan
belum melatih kemamuan pemecahan masalah pada siswa. Setelah
dilatihkan kemampuan pemecahan masalah terjadi peningkatan dengan
kategori sedang pada 4 indikator kemampuan pemecahan masalah.
Dengan hasil peningkatan kategori N-Gain dari setiap siswa bervariasi
dikarenakan hasil pretest dan posttest yang didapatkan juga berbeda.
Terdapat 5 siswa yang mendapatkan hasil peningkatan dengan kategori
rendah, 14 siswa mendapatkan hasil peningkatan dengan kategori sedang,
dan 9 siswa mendapatkan hasil peningkatan dengan kategori tinggi. Nilai
pretest dan posttest rata-rata yang didapatkan berturut-turut sebesar 41,27
dan 74,01. Sedangkan peningkatan N-Gain rata-rata yang diperoleh
sebesar 0,56 dengan kategori sedang.
Di dalam penelitian ini mempunyaei persamaan yaitu untuk
mengetahui kemampuan pemecahan masalah yang ada pada diri siswa
setelah mengerjakan soal yang berbentuk penyelesaian masalah. Namun
di dalam penelitian ini peneliti hanya mengambil beberapa siswa untuk
dijadikan sampel penelitian. Selain itu untuk mengetahui kemampuan
pemecahan siswa saja tidak untuk berupaya meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah yang dimiliki oleh siswa.
19
2. Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Wachidatur Rohmah
Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Wachidatur Rohmah yang
berjudul “Analisis Kemampuan Siswa Dalam Pemecahan Masalah
Berpikir Tingkat Tinggi atau HOT (Higher Order Thinking) Berdasarkan
Langkah Polya” yang bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan
matematika siswa dalam pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi atau
HOT (Higher Order Thinking) berdasarkan langkah Polya.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka deskripsi kemampuan siswa
dalam pemecahan masalah berpikir tingkat tinggi atau HOT (Higher
Order Thinking) berdasarkan langkah Polya didapat hasil bahwa siswa
yang berkemampuan tinggi dinyatakan mampu pada seluruh kegiatan
pemecahan masalah langkah Polya, siswa berkemampuan sedang
dinyatakan mampu pada kegiatan memahami masalah akan tetapi kurang
mampu pada kegiatan merencanakan strategi pemecahan masalah dan
melakukan perhitungan serta kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi, siswa berkemampuan rendah dinyatakan mampu pada
kegiatan memahami masalah saja.
Dalam penelitian ini memiliki persamaan yaitu untuk mengetahui
sampai mana kemampuan siswa jika dalam penyelesaian masalah yang
ada pada soal menggunakan pembelajaran problem solving dan untuk
mengetahui kemampuan pemecahan tersebut peneliti juga menggunakan
langkah penyelesaian soal sesuai dengan langkah Polya. Namun dalam
penelitian ini yang menjadi fokus penelitian yaitu untuk mengetahui
kemampun pemecahan siswa jika dihadapkan dalam bentuk soal uraian
yang berorientasi pada HOTS dan siswa diberikan angket yang berisi
tentang respon siswa setelah melakukan pembelajaran dan menyelesaikan
soal-soal yang diberikan oleh guru.
3. Penelitian Yang Dilakukan Oleh Rosidah
Penelitian yang dilakukan oleh Rosidah yang berjudul “ Pengaruh
Penerapan Strategi Higher Order Thinking (HOT) Dengan Metode
Collaborative Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
20
Matematika Siswa smp Negeri 1 Tambang Kecamatan Kampar
Kabupaten Kampar” yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya
perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SMP
Negeri 1 Tambang Kabupaten Kampar melalui penerapan Strategi Higher
Order Thinking (HOT).
Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa ada perbedaan kemampuan
pemecahan masalah matematika antara siswa yang belajar melalui
penerapan Strategi Higher Order Thinking (HOT) dengan metode
Collaborative Learning dengan siswa yang menggunakan pembelajaran
konvensional. Sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh
penerapan Strategi Higher Order Thinking (HOT) dengan metode
Collaborative Learning.
Dalam penelitian ini memiliki kesamaan yaitu mengukur
kemampuan pemecahan yang dimiliki oleh siswa. Sedangkan
perbedaannya dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah
kemampuan pemecahan masalah diukur setelah siswa menyelesaikan soal
yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS), sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Rosidah kemampuan pemecahan masalah
dikuker melalui penerapan Strategi Higher Order Thinking (HOT) dengan
metode Collaborative Learning.
4. Penelitian Yang Dilakukan Oleh Zakkina Gais dan Ekasatya Aldila
Afriansyah
Penelitian yang dilakukan oleh Zakkina Gais dan Ekasatya Aldila
Afriansyah dengan judul “Analisis Kemampuan Siswa Dalam
Menyelesaikan Soal Higher Order Thinking Dari Kemampuan Awal
Matematis Siswa” yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
kemampuan awal matematis siswa terhadap penyelesaian soal-soal higher
order thinking ditinjau dari soal analisis, soal evaluasi, soal mencipta dan
secara umum. Selain itu juga untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal-soal higher order thinking serta untuk mengetahui
21
faktor-faktor yang menyebabkan siswa keliru dalam menyelesaikan soal-
soal higher order thinking.
Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat pengaruh kemampuan awal
matematis siswa terhadap penyelesaian soal higher order thinking dalam
segala aspek. Siswa dikategorikan mampu menyelesaikan soal-soal higher
order thinking. Faktor-faktor yang menyebabkan siswa keliru dalam
menyelesaikan soal-soal higher order thinking diantaranya adalah kurang
teliti dalam prosespengerjaan soal, kemampuan awal matematis siswa
yang rendah, proses yang dilalui selama pembeajaran tidak maksimal,
kurangnya pemahaman siswa terhadap soal, ketidaklengkapan dalam
membaca soal kurangnya perhatian dari orang tua.
Dalam penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Zakkina Gais dan Ekasatya Aldila Afriansyah yaitu sama-
sama mengukur kemampuan siswa menggunakan soal-soal higher order
thinking. Namun kedua penelitian tersebut memiliki perbedaan
dipenelitian ini untuk mengetahui kemampuan problem solving
sedangkan penelitian Zakkina Gais dan Ekasatya Aldila Afriansyah untuk
mengetahui kemampusn siswa ditijau dari kemampuan awal siswa.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Fetri Sulastianingsih, Edy Yusmin
dan Agung Hartono
Penelitian yang dilakukan oleh Fetri Sulastianingsih, Edy Yusmin
dan Agung Hartono dengan judul “ Kemampuan Probem Solving Dalam
Materi Bangun Datar Ditinjau Dari Tingkat Berpikir Geometru Van
Hiele” yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemikiran
geometri Van Hiele dan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam
materi bidang geometri yang meliputi tingkat visualisasi dan tingkat
analisis.
Berdasarkan hasil penelitian ini kemampuan problem solving siswa
dalam materi bangun datar ditinjau dari tingkat berpikir seometri Van
Hiele di MTs Negeri 1 Pontianak diantaranya, dari empat siswa terdapat
dua siswa (50%) dalam memecahkan masalah tahap Polya berada pada
22
tingkat II, satu siswa (25%) dalam memecahkan masalah tahap Polya
berada pada tingkat III, dan satu siswa (25%) dalam memecahkan
masalah tahap Polya berada pada tingkat IV.
Dalam penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Fetri Sulastianingsih, Edy Yusmin dan Agung Hartono
yaitu sama-sama mengukur kemampuan problem solving yang dimiliki
oleh siswa. Namun dalam penelitian ini kemampuan problem solving
siswa ditinjau dari kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal yang
berorientasi pada higher order thinking skills (HOTS), sedangkan dalam
penelitian Fetri Sulastianingsih, Edy Yusmin dan Agung Hartono
kemampuan problem solving ditinjau dari tingkat berpikir geometri Van
Hiele.
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dimana dalam penelitian
peneliti berusaha mendeskrpsikan suatu kejadian yang ada pada saat
sekarang. Penelitian kualitatif menurut Bogdan & Biklen, S. (1992: 21-22)
adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa ucapan atau tulisan data dan perilaku orang-orang yang diamati
(Rahmat, 2009: 2).
Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan kemampuan yang dimiliki oleh
siswa dari hasil proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Adapun
kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan problem solving siswa kelas
VII MTs Negeri 05 Magelang dalam menyelesaikan soal matematika yang
berorientasi pada HOTS.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini adalah MTs Negeri 05 Magelang.
Sekolah ini adalah satu-satunya Madrasah Tsanawiyah Negeri yang ada
di Kecamatan Ngablak.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ni dilaksanakan mulai tanggal 22 April 2020 sampai
dengan selesai.
C. Sumber Data
Data yang akan menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah
berdasarkan data yang sesuai dengan fokus penelitian yaitu mengenai analisis
kemampuan problem solving siswa kelas VII MTs Negeri 05 Magelang
dalam menyelesaikan soal matematika yang berorientasi pada HOTS.
24
Menurut Sugiyono (2011: 225) bila dilihat dari sumber datanya maka
pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder.
Adapapun sumber data yang diambil yaitu:
a. Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah data yang diperoleh secara langsung
memberikan data kepada pengumpul data atau peneliti. Data ini disebut
juga data asli. Sumber yang diperoleh dengan wawancara dengan guru
matematika MTs Negeri 05 Magelang. Selain itu data juga diperoleh dari
hasil lembar jawaban siswa dan angket yang telah peneliti berikan
kepada siswa.
b. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan
dari sumber-sumber yang telah ada. Data sekunder berasal dari sumber
buku, jurnal, skripsi terdahulu dan lain-lain. Data tersebut digunakan
untuk melengkapi data primer.
D. Prosedur Pengumpulan Data
Adapun metode-metode penelitian yang penulis gunakan untuk
mengumpulkan data-data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Tes Tertulis
Jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal uraian. Hasil
tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam memecahkan
permasalahan dalam soal matematika yang telah diberikan oleh peneliti.
Namun tes tertulis ini dilakukan secara online, yaitu dengan
menggunakan Aplikasi WhatsApp. Jadi setelah diberikan soal dari peneliti
siswa mengerjakan di selembar kertas dan lembar jawaban mereka di kirim
kepada penelti dengan bentuk foto.
2. Angket atau Kuesioner
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan
data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya-jawab dengan
responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket
berisi sejumlah pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh
25
responden (Sukmadinata, 2010: 53). Penelitian kualitatif ini untuk
mendapatkan data yang akan berupa deskripsi. Deskripsi ini berupa respon
siswa setelah melaksanakan proses pembelajaran matematika dan respon
siswa setelah mengerjakan soal yang telah diberikan oleh siswa. Metode
angket ini digunakan untuk menggali data tentang kemampuan pemecahan
masalah pada siswa kelas VII di MTs Negeri 05 Magelang.
Dalam penelitian ini untuk mengetahui respon siswa dilakukan secara
online dengan Aplikasi Google Formulir. Dengan begitu proses tanya
jawab tidak perlu dilakukan secara tatap muka.
E. Analisis Data
Moleong (2005: 247) dalam (Rasimin, 2018: 110) menenkankan bahwa
proses analisis data kualitatif dimulai dengan menelaah seluruh data yang
tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah
dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi,
gambar, foto, dan sebagainya.
Dalam penelitian ini yang menjadi sumber analisis peneliti adalah foto
hasil dari tugas yang diberikan oleh guru. Selain itu yang menjadi sumber
analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan angket dari hasil
respon siswa setelah mengerjakan soal yang diberikan oleh guru dan hasil
dari proses pembelajaran yang telah dilakukan.
Analisis data ini menggunakan model Analysis interactive dari Miles dan
Huberman (1994: 12) dalam (Ilyas, 2016: 94) yang membagi kegiatan
analisis menjadi beberapa bagian yaitu:
1. Pengumpulan data yaitu mencatat semua temuan fenomena di lapangan
baik melalui pengamatan.
2. Reduksi data yaitu menelaah kembali catatan hasil pengamatan,
wawancara, dan studi dokumentasi.
3. Penyajian data yaitu mendeskripsikan data yang telah diklasifikasi
dengan memperhatikan fokus dan tujuan penelitian.
4. Penarikan kesimpulan atau verifikasi data yaitu membuat analisis akhir
dalam bentuk lapangan hasil penelitian.
26
F. Pengecekan Keabsahan Data
Moloeng (2005) dalam (Rasimin, 2018: 134) membedakan tiga macam
triangulasi sebagai teknik pemeriksaan dengan pemanfaatkan pengguna yaitu
1. Tringulasi sumber adalah membandingkan dan pengecek balik derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
berbeda
2. Tringulasi metode seperti yang dikutip oleh Moleong (2005), terdapat dua
strategi yaitu pertama, pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil
penelitian beberapa teknik pengumpulan data; kedua, pengecekan derajat
kepercayaan beberapa sumber data dengan sumber yang sama.
3. Tringulasi teori menurut Moleong (2005) berdasarkan anggapan bahwa
fakta tertentu tidak dapat diteliti derajat kepercayaanya dengan satu teori
atau lebih.
Dalam penelitian ini jenis tringulasi yang digunakan peneliti adalah
dengan menggunakan tringulasi sumber. Dimana penelitian ini
membandingkan data berupa tes tertulis yang telah dikerjakan oleh siswa
dengan hasil wawancara melalui angket respon siswa yang telah diberikan
secara online.
27
BAB IV
PAPARAN DAN ANALISIS DATA
A. Paparan Data
1. Identitas Sekolah
NPSN : 20363684
Nama Sekolah : MTs Negeri 05 Magelang
Alamat : Jln. Ngablak – Mangli, Km.0 Kec. Ngablak
Kelurahan : Ngablak
Kecamatan : Ngablak
Kabupaten : Magelang
Provinsi : Jawa Tengah
Jenjang : Madrasah Tsanawiyah
Status : Negeri
Tahun Berdiri : 1970
Hasil Akreditasi : A
2. Visi dan Misi Madrasah
a. Visi Madrasah
Terwujudnya pendidikan yang islami, cerdas, terampil,
kompetitif, dan mandiri didukung oleh pendidik dan tenaga
kependidikan yang profesional sehingga menjadi lembaga pendidikan
yang terpercaya
b. Misi Madrasah
1) Membina dan membekali warga madrasah dengan nilai-nilai iman
dan taqwa.
2) Menumbuhkan perilaku yang bertanggung jawab disiplin, dan jujur
dalam kehidupan sehari-hari.
3) Mengembangkan budaya 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan
santun) dalam kehidupan sehari-hari.
4) Mewujudkan madrasah sebagai pusat pembelajaran dan bimbingan
keterampilan yang efektif, kreatif, dan menyenangkan.
28
5) Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler dan ekstra kulikuler,
sehinga mampu melahirkan peserta didik yang dapat berkompetisi
baik ditingkat kabupaten maupun tingkat provinsi dan nasional.
6) Meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan
sesuai standar nasional.
3. Data Guru
Tabel 4.1
Data Guru MTs Negeri 05 Magelang
No Nama dan NIP Guru Tugas/ Beban Kerja Mata
Pelajaran
1 Drs. Rifkadi,M.S.I
NIP. 19651027 199103 1 001
Kepala Sekolah
Guru Aqidah Akhlak
2 Drs. Samsun Erfi
NIP. 196307061991031002
SKI
Prakarya
3 Dra. Inna Chur'in
NIP. 196906161995032002
IPA Biologi
4 Drs. Slamet Mulyono
NIP. 196801011997031007
Matematika
5 Dra. Ahsani Hikmawati
NIP. 196908271996032001
Fiqih
Prakarya
6 Budiono, S Pd.
NIP. 196911151993031001
Penjaskes
7 Siswanto, S Pd.
NIP. 197008181993031003
IPA Fisika
8 Abdul Wahab, S Pd.
NIP. 196403231986031003
Bahasa Inggris
9 Nur Kamaliyah, S Pd.
NIP. 196108171992032001
Bahasa Indonesia
29
No Nama dan NIP Guru Tugas/ Beban Kerja Mata
Pelajaran
10 Drs. Bashori
NIP. 196112081999031001
IPS
11 Muhammad Ghufron,S.Ag, S.Pd
NIP. 19680311 199603 1 001
Fiqih
Aqidah Akhlak
SKI
12 Musyarofah Laila.Chusnani S.Pd.I.
NIP. 196006051992032001
Qur’an Hadits
13 Modrik Santoso, S.Pd.
NIP. 196709142005011002
Bimbingan Konseling
Bahasa Jawa
14 Supriyatno Widodo, S Pd.
NIP. 196603182005011001
Matematika
15 Harwati, S Pd.
NIP. 197304202005012003
IPA
16 Zahro Farida, S Pd.
NIP. 197709062005012002
Matematika
17 Hartono,S.Ag
NIP. 196810162005011002
IPS
18 Nurul Wijayanti, S Pd.
NIP. 197609182005012004
Matematika
19 Haryati,S.Pd
NIP. 19780523 200604 2 008
Bahasa Indonesia
20 Rr. Retnaningsih, S Pd.
NIP. 197007102007012032
PKn
21 Fitriatul Masitoh, S Pd.
NIP. 197411222007012018
IPS
22 Fatchul Wahab, S Ag.
NIP. 197008252007011031
Bahasa Arab
30
No Nama dan NIP Guru Tugas/ Beban Kerja Mata
Pelajaran
23 Wasilah, S Ag.
NIP. 196811282007012027
Aqidah Akhlak
Prakarya
24 Akhmad Kholil Fauzi, S Pd.I
NIP. 198212262009011009
Penjaskes
Fikih
Seni Budaya
25 Khoirina Daulati, S Pd.I
NIP. 198105052009011003
Quran Hadits
Aqidah Akhlak
Prakarya
26 Arika Rini, S.Pd
NIP.19820423 200912 2002
Bahasa Indonesia
27 Fatkhul Hakim,S.S
NIP. 19840717 201903 1 009
Bahasa Indonesia
Prakarya
28 Azizah Hanum,S.Pd
NIP. 19700202200701 2 006
IPA Biologi
Prakarya
29 Drs. Pamardi
NIP. 19601001 198902 1003
Bahasa Inggris
30 Sri Wahyudati, S Ag. SKI
Prakarya
31 Dini Fitria Utami, S Pd.I. Bahasa Arab
32 Yulia Rahmawati,S.Hi PKn
33 Handik,S.PdI Bahasa Arab
Prakarya
34 Dian Hidayati Zuhriya,S.Pd Bahasa Inggris
35 Miftakhul Huda,S.Pd Penjaskes
36 Budi santoso, S.Pd Bahasa Indonesia
Seni Budaya
37 Kholifah,S.Pd Bimbingan Konseling
Bahasa Jawa
31
4. Subjek Penelitian
Yang menjadi subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII-A MTs
Negeri 05 Magelang. Dari 31 siswa kelas VII-A hanya 5 siswa yang
menjadi subjek penelitian. Disebabkan karena siswa ini merupakan siswa
yang menjadi 5 siswa yang memperoleh nilai yang bagus atau terbaik
karena sebelumnya telah diberikannya soal-soal yang diberikan oleh guru
matematikanya. Berikut ini data siswa yang menadi subjek
penelitianadalah sebagai berikut:
Tabel 4.2
Data SubjekPenelitian
No Kode Siswa Keterangan
1 S-01 Siswa bernomor absen 1
2 S-05 Siswa bernomor absen 5
3 S-25 Siswa bernomor absen 25
4 S-30 Siswa bernomor absen 30
5 S-31 Siswa bernomor absen 31
5. Indikator Soal
Adapun soal-soal yang diberikan untuk siswa agar peneliti dapat
mengetahui kemampuan problem solving yang dimiliki oleh siswa adalah
sebagai berikut:
1) Indikator soal analyze (menganalisis)
Rita meminta adiknya untuk memotong kain yang akan digunakan
untuk hiasan pada taplak meja yang berbentuk jajar genjang. Rita
meminta jika kainnya memiliki luas 207 cm2. Jika adiknya sudah
terlanjur memotong kain yang berbentuk jajar genjang dengan ukuran
yang berbeda yaitu:
a. Kain A memiliki alas 23 cm dan tinggi 9 cm
b. Kain B memiliki alas 33 cm dan tinggi 9 cm
Kain manakah yang Rita gunakan untuk membuat hiasan taplak meja?
32
2) Indikator soal evaluate (mengevaluasi)
Radit memiliki sebuah layang-layang dengan luas adalah 192 cm2 dan
perbandingan panjang diagonal-diagonalnya adalalah 8 : 3. Tentukan
panjang diagonal terpanjang dari layang-layang Radit tersebut?
3) Indikator soal create (mencipta)
Ayah berjalan ke arah selatan sejauh 75 m, kemudian dilanjutkan ke
arah barat sejauh 50 m. Dari titik tersebut ia berjalan lagi ke arah utara
sejauh 50 m. Karena sudah merasa capek berjalan kemudian Ayah
kembali ke titik semula dari titik terakhir yang ia capai. Gambar dan
identifikasikan termasuk bangun datar apakah itu? Berikan alasannya!
B. Analisis Data
Setelah terpilih 5 subek penelitian, selanjutnya masing-masing siswa
diminta untuk mengerjakan instrumen soal yang berorientasi pada Higher
Order Thinking Skills (HOTS) yang terbagi menjadi tiga soal, meliputi satu
soal yang termasuk dalam indikator analyze (menganalisis), satu soal yang
termasuk dalam indikator evaluate (mengevaluasi), dan satu soal yang
termasuk dalam indikator create (mencipta) yang telah dipersiapkan oleh
peneliti.
Dalam penyelesaikan soal yang berorentasi pada Higher Order Thinking
Skills (HOTS) yang telah dikerjakan oleh siswa, peneliti menganalisis dengan
memperhatikan empat langkah kegiatan problem solving (pemecahan
masalah) menurut Polya dalam Pinahyu (2017) yang terdiri dari memahami
masalah (understand), membuat rencana pemecahan masalah (plan),
memecahkan masalah sesuai rencana (solve) dan memeriksa kembali (look
back).
Dalam penelitian ini kemampuan siswa dikelompokkan menjadi tiga
kategori, yaitu kategori siswa berkemampuan tinggi, siswa berkemampuan
sedang dan siswa berkemampuan rendah. Berikut ini kriteria masing-masing
kategori kemampuan siswa yaitu:
33
1) Siswa berkemampuan tinggi, memiliki kriteria sebagi berikut:
a. Siswa mampu mengerjakan seluruh indikator soal dengan benar dan
tepat.
b. Siswa mampu menerapkan langkah-langkah problem solving dalam
mengerjakan soal dengan benar dan tepat.
2) Siswa berkemampuan sedang, memiliki kriteria sebagai berikut:
a. Siswa mampu mengerjakan seluruh inidkator soal
b. Siswa mampu menerapkan langkah-langkah problem solving dalam
mengerjakan soal, namun tidak dalam semua langkah problem
solving mampu dilakukan dengan benar dan tepat.
3) Siswa berkemampuan berkemampuan rendah, memiliki kriteria sebagai
berikut:
a. Siswa kurang mampu dalam menyelesaikan seluruh indikator soal
dengan benar.
b. Siswa tidak mampu menerapkan langkah-langkah problem solving
dengan benar dan tepat.
Berikut ini adalah tabel perolehan dari hasil analisis kemampuan problem
solving siswa sebagai berikut:
34
Tabel 4.3
Hasil Kemampuan Poblem Solving Siswa dalam Menyelesaian Soal Higher
Order Thinking Skills (HOTS)
Kode Siswa
Langkah Polya
Indikator Tingkat
Kemampuan
Siswa
Analyze
Evaluate
Create
S-25
1 M M M
Tinggi
2 M M M
3 M M M
4 M M M
S-01
1 M KM M
Sedang
2 M M M
3 M M M
4 M M M
S-31
1 M M M
2 M M M
3 M M M
4 M KM M
S-05
1 TM TM TM
Rendah
2 M M M
3 TM M TM
4 TM M TM
S-30
1 KM KM TM
2 M M M
3 M M M
4 TM M KM
35
Keterangan:
M : Mampu
KM : Kurang Mampu
TM : Tidak Mampu
1. Deskripsi Data Kemampuan Problem Solving Siswa dalam
Menyelesaikan Soal yang Berorientasi Pada Higher Order Thinking Skills
(HOTS)
Deskripsi data hasil kemampuan problem solving (pemecahan masalah)
dalam menyelesaikan soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking
Skills (HOTS) yang terdiri dari tiga indikator yaitu indikator analyze
(menganalisis), evaluate (mengevaluasi), dan create (mencipta) berdasarkan
empat langkah problem solving menurut Polya.
Berikut ini deskripsi hasil penelitian berdasarkan kemampuan problem
solving pada 5 siswa yang menjadi subjek penelitian sesuai dengan jawaban
masing-masing siswa berdasarkan indikator soal berikut:
1) Indikator soal analyze (menganalisis)
Rita meminta adiknya untuk memotong kain yang akan digunakan untuk
hiasan pada taplak meja yang berbentuk jajar genjang. Rita meminta jika
kainnya memiliki luas 207 cm2. Jika adiknya sudah terlanjur memotong
kain yang berbentuk jajar genjang dengan ukuran yang berbeda yaitu:
c. Kain A memiliki alas 23 cm dan tinggi 9 cm
d. Kain B memiliki alas 33 cm dan tinggi 9 cm
Kain manakah yang Rita gunakan untuk membuat hiasan taplak meja?
2) Indikator soal evaluate (mengevaluasi)
Radit memiliki sebuah layang-layang dengan luas adalah 192 cm2 dan
perbandingan panjang diagonal-diagonalnya adalalah 8 : 3. Tentukan
panjang diagonal terpanjang dari layang-layang Radit tersebut?
36
3) Indikator soal create (mencipta)
Ayah berjalan ke arah selatan sejauh 75 m, kemudian dilanjutkan ke arah
barat sejauh 50 m. Dari titik tersebut ia berjalan lagi ke arah utara sejauh
50 m. Karena sudah merasa capek berjalan kemudian Ayah kembali ke
titik semula dari titik terakhir yang ia capai. Gambar dan identifikasikan
termasuk bangun datar apakah itu? Berikan alasannya!
Berikut ini analisis data berdasarkan jawaban siswa adalah sebagai
berikut:
a. Siswa Berkemampuan Tinggi
Siswa yang memiliki kemampuan tinggi yaitu S-25. Berdasarkan hasil
dari menyelesaikan soal yang diberikan oleh peneliti diperoleh hasil
sebagai berikut:
Subjek S-25 tersebut memiliki kemampuan problem solving
(pemecahan masalah) yang baik. Selain itu siswa tersebut juga tergolong
sebagai siswa yang berkemampuan tinggi. Siswa tersebut mampu
menyelesaikan soal yang diberikan oleh peneliti berdasarkan langkah-
langkah problem solving menurut Polya. Berikut paparan data yang
diperoleh peneliti sebagai berikut:
1) Indikator analyze (menganalisis)
Data hasil penyelesaian soal siswa dalam indikator analyze
(menganalisis) berdasarkan kegiatan pemecahan masalah pada subyek
S-25 sebagai berikut:
a) Memahami masalah (understanding)
Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam
indikator analyze (menganalisis), siswa ini mampu membedakan
apa yang diketahui dan ditanya pada soal seperti yang tertulis
pada gambar 4.1 sebagai berikut:
37
Gambar 4.1
Potongan jawaban memahami masalah pada indikator
anlyze (menganalisis) S-25
Berdasarkan kegiatan memahami masalah pada jawaban
siswa tersebut, dia dapat memahami masalah yang ada pada soal
secara benar. Fakta ini didukung dengan jawaban yang
disampaikan oleh siswa bahwa yang diketahui dari soal adalah
sebuah jajar genjang memiliki luas 207 cm2. Kemudian yang
ditanyakan dari soal adalah ukuran kain yang akan digunakan
Rita.
Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah dapat
dilihat bahwa subyek S-25 mampu untuk memahami masalah dari
soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS)
dalam indikator analyze (menganalisis).
b) Membuat rencana pemecahan masalah (plan)
Pada kegiatan membuat rencana pemecahan masalah dari
jawaban siswa dalam indikator analyze (menganalisis), siswa
tersebut mampu menyusun startegi untuk menjawab dari apa yang
telah diketahui siswa dalam soal dan apa yang ditanyakan.
Berikut ini gambar 4.2 merupakan jawaban siswa sebagai berikut:
Gambar 4.2
Potongan jawaban merencanakan atau merancang
startegi pemecahan masalah pada indikator anlyze
(menganalisis) pada S-25
38
Berdasarkan jawaban membuat rencana pemecahan masalah
pada siswa tersebut, dia dapat memperkirakan model matematika
yang bisa digunakan untuk menyelesaikan soal degan tepat. Fakta
ini didukung dengan jawaban yang dituliskan oleh siswa bahwa
untuk mencari alas dan tinggi jajar genjang dalam menyelesaian
soal adalah dengan menuliskan rumus luas jajar genjang terlebih
dahulu yaitu .
Dengan demikian pada kegiatan membuat rencana
pemecahan masalah (plan), dapat dilihat bahwa subyek S-25
mampu untuk merencanakan atau merancang strategi pemecahan
masalah dari soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking
Skills (HOTS) dalam indikator analyze (menganalisis).
c) Memecahkan masalah sesuai rencana (solve)
Pada kegiatan memecahkan masalah sesuai rencana dari
jawaban siswa dalam indikator analyze (menganalisis), siswa
tersebut mampu menyusun startegi untuk menjawab dari apa yang
telah dia rencanakan. Berikut ini gambar 4.3 merupakan jawaban
siswa sebagai berikut:
Gambar 4.3
Potongan jawaban memecahkan masalah sesuai
rencana dalam indikator anlyze (menganalisis) S-25
Berdasarkan kegiatan melaksanakan pemecahan masalah
sesuai dengan rencana yang telah di susun siswa tersebut
rencanakan, siswa tersebut mampu melakukan perhitungan dalam
39
menyelesaiakan masalah soal dengan strategi yang sesuai. Fakta
ini didukung dengan jawaban yang dituliskan siswa bahwa untuk
mencari alas dan tinggi jajar genjang dengan mencoba
mensubstitusikan 2 jenis ukuran kain yang sudah ditentukan.
Dengan kain A dinyatakan benar karena luas jajar genjang adalah
, sehingga dan kain B
dinyatakan salah karena .
Dengan demikian pada kegiatan melaksanakan pemecahan
masalah sesuai dengan rencana, dapat dilihat bahwa subyek S-25
mampu untuk melaksanakan perhitungan sesuai dengan rencana
yang telah disusun sebelumnya dari soal yang berorientasi pada
Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator analyze
(menganalisis).
d) Memeriksa kembali (look back)
Pada kegiatan memeriksa kembali dari jawaban dalam
indikator analyze (menganalisis), subyek S-25 mampu
memberikan kesimpulan sesuai dengan perhitungan yang telah
dilakukan sebelumnya. Berikut potongan kemampuan siswa
dalam memberikan kesimpulan sebagai berikut:
Gambar 4.4
Potongan jawaban memeriksa kembali dalam
indikator anlyze (menganalisis) S-25
Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi, bahwa siswa tersebut dapat membuktikan bahwa hasil
penyelesaian sudah dilaksanakan sesuai dengan perhitungan.
Fakta ini didukung dengan pernyataannya siswa bahwa pada
kalimat kesimpulannya siswa tersebut menyatakan bahwa kain
40
yang akan digunakan adalah kain A dengan ukuran 23 cm dan 9
cm. Sehingga ia mampu memilih jawaban yang tepat.
Dengan demikian pada kegiatan memeriksa kembali
kebenaran hasil atau solusi, dapat dilihat bahwa subyek S-25
mampu untuk memberikan kesimpulan sesuai dengan hasil
perhitungan yang dilakukan oleh siswa dari soal yang berorientasi
pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator
analyze (menganalisis).
2) Indikator evaluate (mengevaluasi)
Data hasil penyelesaian soal siswa dalam indikator evaluate
(mengevaluasi) berdasarkan kegiatan pemecahan masalah pada
subyek S-25 sebagai berikut:
a) Memahami masalah (understanding)
Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam
indikator evaluate (mengevaluasi), siswa tersebut mampu
menuliskan apa yang diketahui pada soal, namun kurang tepat
dalam menuliskan apa yang ditanya pada soal. Berikut ini
jawaban yang dittulis siswa pada gambar 4.5 sebaga berikut:
Gambar 4.5
Potongan jawaban memahami masalah pada indikator
evaluate (mengevaluasi) S-25
Berdasarkan kegiatan memahami masalah pada jawaban
subyek S-25 bahwa siswa tersebut dapat memahami kondisi atau
masalah pada soal secara benar. Fakta ini didukung dengan
jawaban yang disampaikan sisiwa bahwa yang diketahui luas
sebuah layang-layang adalah 192 cm2 dan perbandingan panjang
41
masing-masing diagonal adalah 8 : 3. Kemudian yang ditanyakan
adalah berapa panjang diagonal terpanjang yang harus dicari.
Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah pada
indikator evaluate (mengevaluasi), dapat dilihat bahwa subyek S-
25 kurang begitu teliti dalam memahami soal terutama pada
masalah apa yang ditanyakan dalam soal yang berorientasi pada
Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator evaluate
(mengevaluasi).
b) Membuat rencana pemecahan masalah (plan)
Pada kegiatan membuat rencana pemecahan masalah dalam
indikator evaluate (mengevaluasi), subyek S-25 mampu
menentukan rencana dengan menuliskan luas layang-layang
terlebih dahulu sebelum melakukan perhitungan untuk mencari
panjang diagonal dari layang-layang tersebut. Berikut ini gambar
4.6 hasil jawaban dari siswa yaitu sebagai berikut:
Gambar 4.6
Potongan jawaban membuat rencana pemecahan
masalah pada indikator evaluate (mengevaluasi) S-25
Berdasarkan kegiatan membuat rencana pemecahan masalah,
siswa tersbut mampu menentukan model matematika yang
digunakan untuk menyelesaikan soal secara tepat dan lengkap.
Fakta ini di dukung dengan hasil yang dituliskan pada gambar
diatas yaitu dengan menuliskan rumus luas layang-layang dengan
benar yaitu
dan dengan memisalkan
dan .
Dengan demikian pada kegiatan membuat rencana
pemecahan masalah, dapat dilihat bahwa subyek S-25 mampu
untuk membuat rencana pemecahan masalah dalam soal yang
42
berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam
indikator evaluate (mengevaluasi).
c) Memecahkan masalah sesuai rencana (solve)
Pada kegiatan memecahkan masalah sesuai rencana dari
jawaban siswa dalam indikator evaluate (mengevaluasi), siswa
tersebut mampu memecahkan masalah sesuai rencana. Berikut ini
gambar 4.7 merupakan jawaban siswa sebagai berikut:
Gambar 4.7
Potongan jawaban memecahkan masalah sesuai
rencana pada indikator evaluate (mengevaluasi) S-25
Berdasarkan kegiatan melaksanakan pemecahan masalah
sesuai dengan rencana dalam indikator evaluate (mengevaluasi)
yang telah di susun siswa tersebut rencanakan sebelumnya, siswa
tersebut mampu melakukan perhitungan dalam menyelesaikan
masalah soal dengan strategi yang sesuai. Fakta ini didukung
dengan jawaban yang dituliskan siswa bahwa siswa tersebut
mensubstitusikan luas perbandingan masing-masing diagonal
layang-layang yang telah diketahui ke dalam rumus
dimana dan . Dari proses perhitungan yang
dilakukan siswa tersebut, telah diketahui bahwa nilai yang ia
misalkan x bernilai 4. Kemudian ia substitusikan nilai x ke
masing-masing diagonal layang-layang. Sehingga diperoleh
dan .
43
Dengan demikian pada kegiatan melaksanakan pemecahan
masalah sesuai dengan rencana, dapat dilihat bahwa subyek S-25
mampu untuk melaksanakan perhitungan sesuai dengan rencana
yang telah disusun sebelumnya dari soal yang berorientasi pada
Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator evaluate
(mengevaluasi).
d) Memeriksa kembali (look back)
Pada kegiatan memeriksa kembali dari jawaban dalam
indikator evaluate (mengevaluasi)., subyek S-25 mampu
memberikan kesimpulan sesuai dengan perhitungan yang telah
dilakukan sebelumnya. Berikut gambar 4.8 potongan kemampuan
siswa dalam memberikan kesimpulan sebagai berikut:
Gambar 4.8
Potongan jawaban memeriksa kembali dalam
indikator evaluate (mengevaluasi) pada subyek S-25
Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi, bahwa siswa tersebut dapat membuktikan bahwa hasil
penyelesaian sudah dilaksanakan sesuai dengan perhitungan.
Fakta ini didukung dengan pernyataannya siswa bahwa pada
kalimat kesimpulannya siswa tersebut menyatakan bahwa
diagonal terpanjang dari layang-layang Radit adalah 32 cm.
Dengan demikian pada kegiatan memeriksa kembali
kebenaran hasil atau solusi, dapat dilihat bahwa subyek S-25
mampu untuk memberikan kesimpulan sesuai dengan hasil
perhitungan yang dilakukan oleh siswa dari soal yang berorientasi
pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator
evaluate (mengevaluasi).
44
3) Indikator create (mencipta)
Data hasil penyelesaian soal siswa dalam indikator create
(mencipta) berdasarkan kegiatan pemecahan masalah pada subyek S-
25 sebagai berikut:
a) Memahami masalah (understanding)
Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam
indikator create (mencipta), siswa ini mampu membedakan apa
yang diketahui dan ditanya pada soal. Berikut ini hasil jawaban
seperti yang tertulis pada gambar 4.9 sebagai berikut:
Gambar 4.9
Potongan jawaban memahami masalah dalam
indikator create (mencipta) S-25
Berdasarkan kegiatan memahami masalah pada jawaban
siswa tersebut, dia dapat memahami masalah yang ada pada soal
secara benar. Fakta ini didukung dengan jawaban yang
disampaikan oleh siswa bahwa yang diketahui dari soal adalah T1
ke arah selatan 75m, T2 ke arah barat 50m, T3 ke arah utara 50m
dan terakhir kembali ke titik semula dari titik terakhir. Kemudian
yang ditanyakan dari soal adalah perintah untuk menggambarkan
dan mengidentifikasikan termasuk bangun datar apa yang
terbentuk.
Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah dapat
dilihat bahwa subyek S-25 mampu untuk memahami masalah dari
soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS)
dalam indikator create (mencipta).
45
b) Membuat rencana pemecahan masalah (plan)
Pada kegiatan membuat rencana pemecahan masalah dalam
indikator evaluate (mengevaluasi), subyek S-25 mampu membuat
rencana pemecahan masalah berdasarkan gambar 4.9 dengan
memisalkan setiap titik-titik dimana ia memulai dan berhenti
berjalan dengan T1, T2, T3, dan T4. Serta memberikan tanda panah
untuk menunjukkan kemana arah yang ditunjukkan.
Dengan demikian pada kegiatan membuat rencana
pemecahan masalah, dapat dilihat bahwa subyek S-25 mampu
untuk membuat rencana pemecahan masalah dalam soal yang
berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam
indikator create (mencipta).
c) Memecahkan masalah sesuai rencana (solve)
Pada kegiatan memecahkan masalah sesuai rencana dari
jawaban siswa dalam indikator create (mencipta), siswa tersebut
mampu memecahkan masalah sesuai rencana. Berikut ini gambar
4.10 merupakan jawaban siswa yaitu sebagai berikut:
Gambar 4.10
Potongan jawaban memecahkan masalah sesuai
rencana dalam indikator create (mencipta) S-25
Berdasarkan gambar tersebut, dapat dikatakan bahwa siswa
tersebut mampu memecahkan masalah sesuai dengan rencana
46
yang telah di rencana sebelumnya. Siswa tersebut membuat
desain gambar sesuai dengan ilustrasi yang ada pada soal.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa subyek S-25
memiliki kemampuan memecahkan masalah yang baik dan
mampu menyelesaikan soal yang berorientasi pada Higher Order
Thinking Skills (HOTS) dalam indikator create (mencipta).
d) Memeriksa kembali (look back)
Pada kegiatan memeriksa kembali dari jawaban dalam
indikator evaluate (mengevaluasi), subyek S-25 mampu
memberikan kesimpulan dengan menggunakan kalimatnya
sendiri. Berikut potongan kemampuan siswa dalam memberikan
kesimpulan sebagai berikut:
Gambar 4.11
Potongan jawaban memeriksa kembali dalam
indikator create (mencipta) S-25
Berdasarkan gambar jawaban siswa diatas dapat dikatakan
bahwa ia mempunyai kemampuan memeriksa kembali. Fakta ini
dibuktikan dengan pernyataanya dalam memberikan kesimpulan
dari hasil penyelesaian masalah yang telah dilakukan sebelumnya.
Siswa tersebut menyatakan bahwa gambar yang telah didesain
merupakan gambar bangun datar segiempat trapesium dan
mampu membuktikan kebenarannya dengan mampu
membuktikan bahwa bangun datar tersebut merupakan bangun
47
datar trapesium siku-siku berdasarkan sifat-sifat yang ada pada
trapesium siku-siku.
Dengan demikian pada kegiatan memeriksa kembali
kebenaran hasil atau solusi, dapat dilihat bahwa subyek S-25
mampu untuk memberikan kesimpulan sesuai dengan hasil
perhitungan yang dilakukan oleh siswa dari soal yang berorientasi
pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator
create (mencipta).
b. Siswa Berkemampuan Sedang
Siswa yang memiliki kemampuan tinggi terdiri dari dua siswa yaitu S-
01, dan S-31. Berdasarkan hasil dari menyelesaikan soal yang diberikan
oleh peneliti diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Subjek S-01
Subjek S-01 ini memiliki kemampuan problem solving (pemecahan
masalah) yang baik. Selain itu siswa tersebut juga tergolong sebagai
siswa yang berkemampuan sedang. Siswa tersebut mampu
menyelesaikan soal yang diberikan oleh peneliti berdasarkan langkah-
langkah problem solving menurut Polya. Berikut paparan data yang
diperoleh peneliti sebagai berikut:
1) Indikator analyze (menganalisis)
Data hasil penyelesaian soal siswa dalam indikator analyze
(menganalisis) berdasarkan kegiatan pemecahan masalah pada
subyek S-01 sebagai berikut:
a) Memahami masalah (understanding)
Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam
indikator analyze (menganalisis), siswa ini mampu
membedakan apa yang diketahui dan ditanya pada soal seperti
yang tertulis pada gambar 4.12 sebaga berikut:
48
Gambar 4.12
Potongan jawaban memahami masalah pada indikator
anlyze (menganalisis) S-01
Berdasarkan kegiatan memahami masalah pada jawaban
siswa tersebut, dia dapat memahami masalah yang ada pada
soal secara benar. Fakta ini didukung dengan jawaban yang
disampaikan oleh siswa bahwa yang diketahui dari soal adalah
sebuah jajar genjang memiliki luas 207 cm2. Kemudian yang
ditanyakan dari soal adalah ukuran kain yang akan digunakan
Rita.
Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah dapat
dilihat bahwa subyek S-01 mampu untuk memahami masalah
dari soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills
(HOTS) dalam indikator analyze (menganalisis).
b) Membuat rencana pemecahan masalah (plan)
Pada kegiatan membuat rencana pemecahan masalah dari
jawaban siswa dalam indikator analyze (menganalisis), siswa
tersebut mampu menyusun startegi untuk menjawab dari apa
yang telah diketahui siswa dalam soal dan apa yang
ditanyakan. Berikut ini gambar 4.13 merupakan jawaban siswa
sebagai berikut:
49
Gambar 4.13
Potongan jawaban merencanakan atau merancang
startegi pemecahan masalah pada indikator anlyze
(menganalisis) S-01
Berdasarkan jawaban membuat rencana pemecahan
masalah pada siswa tersebut, dia dapat rumus matematika yang
bisa digunakan untuk menyelesaikan soal degan tepat. Fakta
ini didukung dengan jawaban yang dituliskan oleh siswa
bahwa untuk mencari alas dan tinggi jajar genjang dalam
menyelesaian soal adalah dengan menuliskan rumus luas jajar
genjang terlebih dahulu yaitu .
Dengan demikian pada kegiatan membuat rencana
pemecahan masalah (plan), dapat dilihat bahwa subyek S-01
mampu untuk merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dari soal yang berorientasi pada Higher
Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator analyze
(menganalisis).
c) Memecahkan masalah sesuai rencana (solve)
Pada kegiatan memecahkan masalah sesuai rencana dari
jawaban siswa dalam indikator analyze (menganalisis), siswa
tersebut mampu menyusun startegi untuk menjawab dari apa
yang telah dia rencanakan. Berikut ini gambar 4.14 merupakan
jawaban siswa sebagai berikut:
50
Gambar 4.14
Potongan jawaban memecahkan masalah sesuai
rencana dalam indikator anlyze (menganalisis S-01
Berdasarkan kegiatan melaksanakan pemecahan masalah
sesuai dengan rencana yang telah di susun siswa tersebut
rencanakan, siswa tersebut mampu melakukan perhitungan
dalam menyelesaiakan masalah soal dengan strategi yang
sesuai. Fakta ini didukung dengan jawaban yang dituliskan
siswa bahwa untuk mencari alas dan tinggi jajar genjang
dengan mencoba mensubstitusikan 2 jenis ukuran kain yang
sudah ditentukan. Dengan kain A dinyatakan benar karena luas
jajar genjang adalah , sehingga
dan kain B dinyatakan salah karena
.
Dengan demikian pada kegiatan melaksanakan pemecahan
masalah sesuai dengan rencana, dapat dilihat bahwa subyek S-
01 mampu untuk melaksanakan perhitungan sesuai dengan
rencana yang telah disusun sebelumnya dari soal yang
berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam
indikator analyze (menganalisis).
d) Memeriksa kembali (look back)
Pada kegiatan memeriksa kembali dari jawaban dalam
indikator analyze (menganalisis), subyek S-01 mampu
memberikan kesimpulan sesuai dengan perhitungan yang telah
dilakukan sebelumnya. Berikut potongan kemampuan siswa
dalam memberikan kesimpulan sebagai berikut:
51
Gambar 4.15
Potongan jawaban memeriksa kembali dalam
indikator anlyze (menganalisis) S-01
Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi, bahwa siswa tersebut dapat membuktikan bahwa
hasil penyelesaian sudah dilaksanakan sesuai dengan
perhitungan. Fakta ini didukung dengan pernyataannya siswa
bahwa pada kalimat kesimpulannya siswa tersebut menyatakan
jawaban yang benar pada opsi pilihan a.
Dengan demikian pada kegiatan memeriksa kembali
kebenaran hasil atau solusi, dapat dilihat bahwa subyek S-01
mampu untuk memberikan kesimpulan sesuai dengan hasil
perhitungan yang dilakukan oleh siswa dari soal yang
berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam
indikator analyze (menganalisis).
2) Indikator evaluate (mengevaluasi)
Mengevaluasi didefinisikan membuat suatu pertimbangan atau
penilaian berdasarkan kriteria dan standar yang ada. Mengevaluasi
termasuk juga proses kognitif memeriksa dan mengkritisi. Data
hasil penyelesaian soal siswa dalam indikator evaluate
(mengevaluasi) berdasarkan kegiatan pemecahan masalah pada
subyek S-01 sebagai berikut:
a) Memahami masalah (understanding)
Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam
indikator evaluate (mengevaluasi), siswa tersebut mampu
menuliskan apa yang diketahui pada soal, namun kurang tepat
dalam menuliskan apa yang ditanya pada soal. Berikut ini
jawaban yang dittulis siswa pada gambar 4.16 sebaga berikut:
52
Gambar 4.16
Potongan jawaban memahami masalah pada indikator
evaluate (mengevaluasi) S-01
Berdasarkan kegiatan memahami masalah pada jawaban
subyek S-01 bahwa siswa tersebut dapat memahami kondisi
atau masalah pada soal secara benar. Fakta ini didukung
dengan jawaban yang disampaikan sisiwa bahwa yang
diketahui luas sebuah layang-layang adalah 192 cm2 dan
perbandingan panjang masing-masing diagonal adalah 8 : 3.
Namun dalam memahami masalah apa yang ditanyakan siswa
kurang tepat, seharusnya yang ditanya pada soal yaitu diagonal
terpanjang dari layang-layang bukan panjang masing-masing
diagonal layang-layang tersebut.
Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah pada
indikator evaluate (mengevaluasi), dapat dilihat bahwa subyek
S-01 kurang begitu teliti dalam memahami soal terutama pada
masalah apa yang ditanyakan dalam soal yang berorientasi
pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator
evaluate (mengevaluasi).
b) Membuat rencana pemecahan masalah (plan)
Pada kegiatan membuat rencana pemecahan masalah
dalam indikator evaluate (mengevaluasi), subyek S-01 mampu
menentukan rencana dengan menuliskan luas layang-layang
terlebih dahulu sebelum melakukan perhitungan untuk mencari
panjang diagonal dari layang-layang tersebut. Berikut ini
gambar 4.17 hasil jawaban dari siswa yaitu sebagai berikut:
53
Gambar 4.17
Potongan jawaban membuat rencana pemecahan
masalah pada indikator evaluate (mengevaluasi) S-01
Berdasarkan kegiatan membuat rencana pemecahan
masalah, siswa tersbut mampu menentukan model matematika
yang digunakan untuk menyelesaikan soal secara tepat dan
lengkap. Fakta ini di dukung dengan hasil yang dituliskan pada
gambar diatas yaitu dengan menuliskan rumus luas layang-
layang dengan benar yaitu
dan dengan
memisalkan dan .
Dengan demikian pada kegiatan membuat rencana
pemecahan masalah, dapat dilihat bahwa subyek S-01 mampu
untuk membuat rencana pemecahan masalah dalam soal yang
berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam
indikator evaluate (mengevaluasi).
c) Memecahkan masalah sesuai rencana (solve)
Pada kegiatan memecahkan masalah sesuai rencana dari
jawaban siswa dalam indikator evaluate (mengevaluasi), siswa
tersebut mampu memecahkan masalah sesuai rencana. Berikut
ini gambar 4.18 merupakan jawaban siswa sebagai berikut:
54
Gambar 4.18
Potongan jawaban memecahkan masalah sesuai
rencana pada indikator evaluate (mengevaluasi) S-01
Berdasarkan kegiatan melaksanakan pemecahan masalah
sesuai dengan rencana dalam indikator evaluate
(mengevaluasi) yang telah di susun siswa tersebut rencanakan,
siswa tersebut mampu melakukan perhitungan dalam
menyelesaikan masalah soal dengan strategi yang sesuai. Fakta
ini didukung dengan jawaban yang dituliskan siswa bahwa
siswa tersebut mensubstitusikan luas perbandingan masing-
masing diagonal layang-layang yang telah diketahui ke dalam
rumus
dimana dan . Dari
proses perhitungan yang dilakukan siswa tersebut, telah
diketahui bahwa nilai yang ia misalkan a bernilai 4. Kemudian
ia substitusikan nilai a ke masing-masing diagonal layang-
layang. Sehingga diperoleh dan .
Dengan demikian pada kegiatan melaksanakan pemecahan
masalah sesuai dengan rencana, dapat dilihat bahwa subyek S-
01 mampu untuk melaksanakan perhitungan sesuai dengan
rencana yang telah disusun sebelumnya dari soal yang
55
berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam
indikator evaluate (mengevaluasi).
d) Memeriksa kembali (look back)
Pada kegiatan memeriksa kembali dari jawaban dalam
indikator evaluate (mengevaluasi)., subyek S-01 mampu
memberikan kesimpulan sesuai dengan perhitungan yang telah
dilakukan sebelumnya. Berikut potongan kemampuan siswa
dalam memberikan kesimpulan sebagai berikut:
Gambar 4.19
Potongan jawaban memeriksa kembali dalam
indikator evaluate (mengevaluasi) S-01
Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi, bahwa siswa tersebut dapat membuktikan bahwa
hasil penyelesaian sudah dilaksanakan sesuai dengan
perhitungan. Fakta ini didukung dengan pernyataannya siswa
bahwa pada kalimat kesimpulannya siswa tersebut menyatakan
bahwa benar jika diagonal terpanjang pada layang-layang
tersebut adalah 32 cm.
Dengan demikian pada kegiatan memeriksa kembali
kebenaran hasil atau solusi, dapat dilihat bahwa subyek S-01
mampu untuk memberikan kesimpulan sesuai dengan hasil
perhitungan yan dilakukan oleh siswa dari soal yang
berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam
indikator evaluate (mengevaluasi).
3) Indikator create (mencipta)
Data hasil penyelesaian soal siswa dalam indikator create
(mencipta) berdasarkan kegiatan pemecahan masalah pada subyek
S-01 sebagai berikut:
56
a) Memahami masalah (understanding)
Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam
indikator create (mencipta), siswa ini mampu membedakan
apa yang diketahui dan ditanya pada soal. Berikut ini hasil
jawaban seperti yang tertulis pada gambar 4.20 sebagai
berikut:
Gambar 4.20
Potongan jawaban memahami masalah dalam
indikator create (mencipta) S-01
Berdasarkan kegiatan memahami masalah pada jawaban
siswa tersebut, dia dapat memahami masalah yang ada pada
soal secara benar. Fakta ini didukung dengan jawaban yang
disampaikan oleh siswa bahwa yang diketahui dari soal adalah
T1 ke arah selatan 75m, T2 ke arah barat 50m, T3 ke arah utara
50m dan terakhir kembali ke titik semula dari titik terakhir.
Kemudian yang ditanyakan dari soal adalah perintah untuk
menggambarkan dan mengidentifikasikan termasuk bangun
datar apa yang terbentuk.
Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah dapat
dilihat bahwa subyek S-01 mampu untuk memahami masalah
dari soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills
(HOTS) dalam indikator create (mencipta).
b) Membuat rencana pemecahan masalah (plan)
Pada kegiatan membuat rencana pemecahan masalah
dalam indikator evaluate (mengevaluasi), subyek S-01 mampu
menentukan rencana dengan membuat rencana pemecahan
masalah berdasarkan gambar 4.20 dengan memisalkan setiap
57
titik-titik dimana ia memulai dan berhenti berjalan dengan T1,
T2, T3, dan T4.
Dengan demikian pada kegiatan membuat rencana
pemecahan masalah, dapat dilihat bahwa subyek S-01 mampu
untuk membuat rencana pemecahan masalah dalam soal yang
berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam
indikator create (mencipta).
c) Memecahkan masalah sesuai rencana (solve)
Pada kegiatan memecahkan masalah sesuai rencana dari
jawaban siswa dalam indikator create (mencipta), siswa
tersebut mampu memecahkan masalah sesuai rencana. Berikut
ini gambar 4.21 merupakan jawaban siswa yaitu sebagai
berikut:
Gambar 4.21
Potongan jawaban memecahkan masalah sesuai
rencana dalam indikator create (mencipta) S-01
Berdasarkan gambar tersebut, dapat dikatakan bahwa
siswa tersebut mampu memecahkan masalah sesuai dengan
rencana yang telah di rencana sebelumnya. Siswa tersebut
mampu membuat desain gambar sesuai denan ilustrasi yang
ada pada soal.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa subyek S-01
memiliki kemampuan memecahkan masalah yang baik dan
mampu menyelesaikan soal yang berorientasi pada Higher
Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator create
(mencipta).
58
d) Memeriksa kembali (look back)
Pada kegiatan memeriksa kembali dari jawaban dalam
indikator evaluate (mengevaluasi), subyek S-01 mampu
memberikan kesimpulan dengan menggunakan kalimatnya
sendiri. Berikut potongan kemampuan siswa dalam
memberikan kesimpulan sebagai berikut:
Gambar 4.22
Potongan jawaban memeriksa kembali dalam
indikator create (mencipta) pada subyek S-01
Berdasarkan gambar jawaban siswa diatas dapat dikatakan
bahwa ia mempunyai kemampuan memeriksa kembali. Fakta
ini dibuktikan dengan pernyataanya dalam memberikan
kesimpulan dari hasil penyelesaian masalah yang telah
dilakukan sebelumnya, siswa tersebut mampu
mengindentifikasikan gambar yang telah didesain yaitu
merupkan gambar bangun datar segiempat trapesium siku-siku.
Selain itu siswa tersebut juga mampu membuktikan
kebenarannya bahwa bangun datar tersebut merupakan bangun
datar trapesium siku-siku berdasarkan sifat-sifat yang ada pada
trapesium siku-siku.
Dengan demikian pada kegiatan memeriksa kembali
kebenaran hasil atau solusi, dapat dilihat bahwa subyek S-01
mampu untuk memberikan kesimpulan sesuai dengan hasil
perhitungan yan dilakukan oleh siswa dari soal yang
59
berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam
indikator create (mencipta).
2. Subjek S-31
Subjek S-31 ini memiliki kemampuan problem solving
(pemecahan masalah) yang baik. Selain itu siswa tersebut juga
tergolong sebagai siswa yang berkemampuan sedang. Siswa tersebut
mampu menyelesaikan soal yang diberikan oleh peneliti berdasarkan
langkah-langkah problem solving menurut Polya. Berikut paparan data
yang diperoleh peneliti sebagai berikut:
1) Indikator analyze (menganalisis)
Data hasil penyelesaian soal siswa dalam indikator analyze
(menganalisis) berdasarkan kegiatan pemecahan masalah pada
subyek S-31 sebagai berikut:
a) Memahami masalah (understanding)
Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam
indikator analyze (menganalisis), siswa ini mampu
membedakan apa yang diketahui dan ditanya pada soal seperti
yang tertulis pada gambar 4.23 sebagai berikut:
Gambar 4.23
Potongan jawaban memahami masalah pada indikator
anlyze (menganalisis) S-31
Berdasarkan kegiatan memahami masalah pada jawaban
siswa tersebut, dia dapat memahami masalah yang ada pada
soal secara benar. Fakta ini didukung dengan jawaban yang
disampaikan oleh siswa bahwa yang diketahui dari soal adalah
sebuah jajar genjang memiliki luas 207 cm2. Kemudian yang
ditanyakan dari soal adalah ukuran kain yang akan digunakan
Rita.
60
Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah dapat
dilihat bahwa subyek S-31 mampu untuk memahami masalah
dari soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills
(HOTS) dalam indikator analyze (menganalisis).
b) Membuat rencana pemecahan masalah (plan)
Pada kegiatan membuat rencana pemecahan masalah dari
jawaban siswa dalam indikator analyze (menganalisis), siswa
tersebut mampu menyusun startegi untuk menjawab dari apa
yang telah diketahui siswa dalam soal dan apa yang
ditanyakan. Berikut ini gambar 4.24 merupakan jawaban siswa
sebagai berikut:
Gambar 4.24
Potongan jawaban merencanakan atau merancang
startegi pemecahan masalah pada indikator anlyze
(menganalisis) S-31
Berdasarkan jawaban membuat rencana pemecahan
masalah pada siswa tersebut, dia dapat rumus matematika yang
bisa digunakan untuk menyelesaikan soal degan tepat. Fakta
ini didukung dengan jawaban yang dituliskan oleh siswa
bahwa untuk mencari alas dan tinggi jajar genjang dalam
menyelesaian soal adalah dengan menuliskan rumus luas jajar
genjang terlebih dahulu yaitu .
Dengan demikian pada kegiatan membuat rencana
pemecahan masalah (plan), dapat dilihat bahwa subyek S-31
mampu untuk merencanakan atau merancang strategi
pemecahan masalah dari soal yang berorientasi pada Higher
Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator analyze
(menganalisis).
61
c) Memecahkan masalah sesuai rencana (solve)
Pada kegiatan memecahkan masalah sesuai rencana dari
jawaban siswa dalam indikator analyze (menganalisis), siswa
tersebut mampu menyusun startegi untuk menjawab dari apa
yang telah dia rencanakan. Berikut ini gambar 4.25 merupakan
jawaban siswa sebagai berikut:
Gambar 4.25
Potongan jawaban memecahkan masalah sesuai
rencana dalam indikator anlyze (menganalisis) S-31
Berdasarkan kegiatan melaksanakan pemecahan masalah
sesuai dengan rencana yang telah di susun siswa tersebut
rencanakan, siswa tersebut mampu melakukan perhitungan
dalam menyelesaiakan masalah soal dengan strategi yang
sesuai. Fakta ini didukung dengan jawaban yang dituliskan
siswa bahwa untuk mencari alas dan tinggi jajar genjang
dengan mencoba mensubstitusikan 2 jenis ukuran kain yang
sudah ditentukan. Dengan kain A dinyatakan benar karena luas
jajar genjang adalah , sehingga
dan kain B dinyatakan salah karena
.
Dengan demikian pada kegiatan melaksanakan pemecahan
masalah sesuai dengan rencana, dapat dilihat bahwa subyek S-
31 mampu untuk melaksanakan perhitungan sesuai dengan
rencana yang telah disusun sebelumnya dari soal yang
berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam
indikator analyze (menganalisis).
62
d) Memeriksa kembali (look back)
Pada kegiatan memeriksa kembali dari jawaban dalam
indikator analyze (menganalisis), subyek S-31 mampu
memberikan kesimpulan sesuai dengan perhitungan yang telah
dilakukan sebelumnya. Berikut gambar 4.26 potongan
kemampuan siswa dalam memberikan kesimpulan sebagai
berikut:
Gambar 4.26
Potongan jawaban memeriksa kembali dalam
indikator anlyze (menganalisis) pada subyek S-31
Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi, bahwa siswa tersebut dapat membuktikan bahwa
hasil penyelesaian sudah dilaksanakan sesuai dengan
perhitungan. Fakta ini didukung dengan pernyataannya siswa
bahwa pada kalimat kesimpulannya siswa tersebut menyatakan
bahwa kain yang digunakan oleh Rita adalah kain A yang
memiliki ukuran alas 23 cm dan tinggi 9 cm..
Dengan demikian pada kegiatan memeriksa kembali
kebenaran hasil atau solusi, dapat dilihat bahwa subyek S-31
mampu untuk memberikan kesimpulan sesuai dengan hasil
perhitungan yang dilakukan oleh siswa dari soal yang
berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam
indikator analyze (menganalisis).
2) Indikator evaluate (mengevaluasi)
Data hasil penyelesaian soal siswa dalam indikator evaluate
(mengevaluasi) berdasarkan kegiatan pemecahan masalah pada
subyek S-31 sebagai berikut:
63
a) Memahami masalah (understanding)
Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam
indikator evaluate (mengevaluasi), siswa tersebut mampu
menuliskan apa yang diketahui dan ditanya pada soal. Berikut
ini jawaban yang ditulis siswa pada gambar 4.27 sebagai
berikut:
Gambar 4.27
Potongan jawaban memahami masalah pada indikator
evaluate (mengevaluasi) S-31
Berdasarkan kegiatan memahami masalah pada jawaban
subyek S-31 bahwa siswa tersebut dapat memahami kondisi
atau masalah pada soal secara benar. Fakta ini didukung
dengan jawaban yang disampaikan sisiwa bahwa yang
diketahui luas sebuah layang-layang adalah 192 cm2 dan
perbandingan panjang masing-masing diagonal adalah 8 : 3.
Selain itu juga mampu menentukan yang ditanya pada soal
yaitu mencari panjang diagonal terpanjang pada layang-layang.
Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah dapat
dilihat bahwa subyek S-31 mampu untuk memahami masalah
dari soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills
(HOTS) dalam indikator evaluate (mengevaluasi).
b) Membuat rencana pemecahan masalah (plan)
Pada kegiatan membuat rencana pemecahan masalah
dalam indikator evaluate (mengevaluasi), subyek S-31 mampu
menentukan rencana dengan menuliskan luas layang-layang
terlebih dahulu sebelum melakukan perhitungan untuk mencari
panjang diagonal dari layang-layang tersebut. Berikut ini
gambar 4.28 hasil jawaban dari siswa yaitu sebagai berikut:
64
Gambar 4.28
Potongan jawaban membuat rencana pemecahan
masalah pada indikator evaluate (mengevaluasi) S-31
Berdasarkan kegiatan membuat rencana pemecahan
masalah, siswa tersbut mampu menentukan model matematika
yang digunakan untuk menyelesaikan soal secara tepat dan
lengkap. Fakta ini di dukung dengan hasil yang dituliskan pada
gambar diatas yaitu dengan menuliskan rumus luas layang-
layang dengan benar yaitu
dan dengan
memisalkan dan .
Dengan demikian pada kegiatan membuat rencana
pemecahan masalah, dapat dilihat bahwa subjek S-31 mampu
untuk membuat rencana pemecahan masalah dalam soal yang
berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam
indikator evaluate (mengevaluasi).
c) Memecahkan masalah sesuai rencana (solve)
Pada kegiatan memecahkan masalah sesuai rencana dari
jawaban siswa dalam indikator evaluate (mengevaluasi), siswa
tersebut mampu memecahkan masalah sesuai rencana. Berikut
ini gambar 4.29 merupakan jawaban siswa sebagai berikut:
65
Gambar 4.29
Potongan jawaban memecahkan masalah sesuai
rencana pada indikator evaluate (mengevaluasi) S-31
Berdasarkan kegiatan melaksanakan pemecahan masalah
sesuai dengan rencana dalam indikator evaluate
(mengevaluasi) yang telah di susun siswa tersebut rencanakan,
siswa tersebut mampu melakukan perhitungan dalam
menyelesaikan masalah soal dengan strategi yang sesuai. Fakta
ini didukung dengan jawaban yang dituliskan siswa bahwa
siswa tersebut mensubstitusikan luas perbandingan masing-
masing diagonal layang-layang yang telah diketahui ke dalam
rumus
dimana dan . Dari
proses perhitungan yang dilakukan siswa tersebut, telah
diketahui bahwa nilai yang ia misalkan a bernilai 4. Kemudian
ia substitusikan nilai a ke masing-masing diagonal layang-
layang. Sehingga diperoleh dan .
Dengan demikian pada kegiatan melaksanakan pemecahan
masalah sesuai dengan rencana, dapat dilihat bahwa subyek S-
31 mampu untuk melaksanakan perhitungan sesuai dengan
rencana yang telah disusun sebelumnya dari soal yang
berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam
indikator evaluate (mengevaluasi).
66
d) Memeriksa kembali (look back)
Pada kegiatan memeriksa kembali dari jawaban dalam
indikator evaluate (mengevaluasi)., subjek S-31 kurang
mampu memberikan kesimpulan sesuai dengan pertanyaan
yang ditanyakan pada soal. Berikut ini gambar 4.30 potongan
kemampuan siswa dalam memberikan kesimpulan sebagai
berikut:
Gambar 4.30
Potongan jawaban memeriksa kembali dalam
indikator evaluate (mengevaluasi) S-31
Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi, bahwa siswa tersebut tidak dapat membuktikan
bahwa apa yang ditanyakan pada soal tidak sesuai dengan
jawabannya. Fakta ini didukung dengan siswa menuliskan
masing-masing panjang diagonal, sedangkan yang diminta
yaitu siswa disuuh untuk menentukan diagonal terpanjangnya.
Dengan demikian pada kegiatan memeriksa kembali
kebenaran hasil atau solusi, dapat dilihat bahwa subyek S-31
tidak mampu untuk memberikan kesimpulan sesuai dengan
pertanyaan yang diminta pada soal, dari soal yang berorientasi
pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator
evaluate (mengevaluasi).
3) Indikator create (mencipta)
Data hasil penyelesaian soal siswa dalam indikator create
(mencipta) berdasarkan kegiatan pemecahan masalah pada subyek
S-01 sebagai berikut:
67
a) Memahami masalah (understanding)
Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam
indikator create (mencipta), siswa ini mampu membedakan
apa yang diketahui dan ditanya pada soal. Berikut ini hasil
jawaban seperti yang tertulis pada gambar 4.31 sebagai
berikut:
Gambar 4.31
Potongan jawaban memahami masalah dalam
indikator create (mencipta) S-31
Berdasarkan kegiatan memahami masalah pada jawaban
siswa tersebut, dia dapat memahami masalah yang ada pada
soal secara benar. Fakta ini didukung dengan jawaban yang
disampaikan oleh siswa bahwa yang diketahui dari soal adalah
pertama jalan ke arah selatan 75m, dilanjutkan berjalan ke arah
barat 50m, lalu berjalan ke arah utara 50m dan terakhir
kembali ke titik semula dari titik terakhir. Kemudian yang
ditanyakan dari soal adalah perintah untuk menggambarkan
dan mengidentifikasikan termasuk bangun datar apa yang
terbentuk.
Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah dapat
dilihat bahwa subyek S-31 mampu untuk memahami masalah
dari soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills
(HOTS) dalam indikator create (mencipta).
b) Membuat rencana pemecahan masalah (plan)
Pada kegiatan membuat rencana pemecahan masalah
dalam indikator evaluate (mengevaluasi), subyek S-31 tidak
mampu menentukan rencana dengan membuat rencana
68
pemecahan masalah dari apa yang telah diketahui. Siswa
tersebut tanpa menuliskan permisalan maupun membuat
gambar tanda penunjuk arah terlebih dahulu.
Dengan demikian pada kegiatan membuat rencana
pemecahan masalah, dapat dilihat bahwa subyek S-31 tidak
mampu untuk membuat rencana pemecahan masalah dalam
soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills
(HOTS) dalam indikator create (mencipta).
c) Memecahkan masalah sesuai rencana (solve)
Pada kegiatan memecahkan masalah dari jawaban siswa
dalam indikator create (mencipta), siswa tersebut mampu
memecahkan masalah meskipun tanpa membuat rencana
pemecahan masalah sebelumnya. Berikut ini gambar 4.32
merupakan jawaban siswa yaitu sebagai berikut:
Gambar 4.32
Potongan jawaban memecahkan masalah sesuai
rencana dalam indikator create (mencipta) S-31
Berdasarkan gambar tersebut, dapat dikatakan bahwa
siswa tersebut mampu memecahkan masalah meskipun tanpa
membuat rencana pemecahan masalah sebelumnya. Akan
tetapi siswa tersebut mampu membuat desain gambar sesuai
denan ilustrasi yang ada pada soal.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa subjek S-31
memiliki kemampuan memecahkan masalah yang baik dan
mampu menyelesaikan soal yang berorientasi pada Higher
69
Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator create
(mencipta).
d) Memeriksa kembali (look back)
Pada kegiatan memeriksa kembali dari jawaban dalam
indikator evaluate (mengevaluasi), subjek S-31 mampu
memberikan kesimpulan dengan menggunakan kalimatnya
sendiri. Berikut ini gambar 4.33 potongan jawaban
kemampuan siswa dalam memberikan kesimpulan sebagai
berikut:
Gambar 4.33
Potongan jawaban memeriksa kembali dalam
indikator create (mencipta) S-31
Berdasarkan gambar jawaban siswa diatas dapat dikatakan
bahwa ia mempunyai kemampuan memeriksa kembali. Fakta
ini dibuktikan dengan pernyataanya dalam memberikan
kesimpulan dari hasil penyelesaian masalah yang telah
dilakukan sebelumnya, siswa tersebut mampu
mengindentifikasikan gambar yang telah didesain yaitu
merupkan gambar bangun datar segiempat trapesium siku-siku.
Selain itu siswa tersebut juga mampu membuktikan
kebenarannya bahwa bangun datar tersebut merupakan bangun
datar trapesium siku-siku berdasarkan sifat-sifat yang ada pada
trapesium siku-siku.
Dengan demikian pada kegiatan memeriksa kembali
kebenaran hasil atau solusi, dapat dilihat bahwa subjek S-31
mampu untuk memberikan kesimpulan sesuai dengan hasil
desain gambar yang dilakukan oleh siswa dari soal yang
70
berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam
indikator create (mencipta).
3. Siswa berkemampuan rendah
Siswa yang memiliki kemampuan tinggi terdiri dari dua siswa yaitu
S-05 dan S-30. Berdasarkan hasil dari menyelesaikan soal yang diberikan
oleh peneliti diperoleh hasil sebagai berikut:
a) Subjek S-05
Subjek S-05 ini memiliki kemampuan problem solving (pemecahan
masalah) yang kurang baik. Selain itu siswa tersebut juga tergolong
sebagai siswa yang berkemampuan rendah. Siswa tersebut kurang
mampu menyelesaikan soal yang diberikan oleh peneliti berdasarkan
langkah-langkah problem solving menurut Polya. Berikut paparan data
yang diperoleh peneliti sebagai berikut:
1) Indikator analyze (menganalisis)
Data hasil penyelesaian soal siswa dalam indikator analyze
(menganalisis) berdasarkan kegiatan pemecahan masalah pada
subyek S-30 sebagai berikut:
a) Memahami masalah (understanding)
Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam
indikator analyze (menganalisis), siswa tersebut tidak mampu
menuliskan apa yang diketahui dan yang ditanya pada soal
seperti jawaban siswa lainnya.
Berdasarkan kegiatan memahami masalah pada jawaban
siswa tersebut, dia dapat memahami masalah akan tetapi tidak
dapat menuliskan apa yang diketahui maupun yang ditanya
dalam soal.
Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah dapat
dilihat bahwa subyek S-05 tidak mampu untuk memahami
masalah dari soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking
Skills (HOTS) dalam indikator analyze (menganalisis).
71
b) Membuat rencana pemecahan masalah (plan)
Pada kegiatan membuat rencana pemecahan masalah dari
jawaban siswa dalam indikator analyze (menganalisis), siswa
tersebut mampu menyusun startegi untuk menjawab
permasalahan yang ada pada soal. Berikut ini gambar 4.34
merupakan potongan jawaban siswa sebagai beriku:
Gambar 4.34
Potongan jawaban merencanakan atau merancang
startegi pemecahan masalah pada indikator anlyze
(menganalisis) S-05
Berdasarkan jawaban membuat rencana pemecahan masalah
pada siswa tersebut, dia dapat memperkirakan rumus
matematika yang bisa digunakan untuk menyelesaikan soal
degan tepat. Fakta ini didukung dengan jawaban yang dituliskan
oleh siswa bahwa untuk mencari alas dan tinggi jajar genjang
dalam menyelesaian soal adalah dengan menuliskan rumus luas
jajar genjang terlebih dahulu yaitu .
Dengan demikian pada kegiatan membuat rencana
pemecahan masalah (plan), dapat dilihat bahwa subyek S-05
mampu untuk merencanakan atau merancang strategi dengan
menuliskan rumus matematika yang akan digunakan dari soal
yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS)
dalam indikator analyze (menganalisis).
c) Memecahkan masalah sesuai rencana (solve)
Pada kegiatan memecahkan masalah sesuai rencana dari
jawaban siswa dalam indikator analyze (menganalisis), siswa
tersebut tidak mampu men untuk kan masalah dari apa yang
72
telah dia rencanakan. Berikut ini gambar 4.35 merupakan
jawaban siswa sebagai berikut:
Gambar 4.35
Potongan jawaban memecahkan masalah sesuai
rencana dalam indikator anlyze (menganalisis) pada
subyek S-05
Berdasarkan kegiatan melaksanakan pemecahan masalah
sesuai dengan rencana yang telah di susun siswa tersebut
rencanakan, akan tetapi siswa tersebut tidak mampu melakukan
perhitungan dalam menyelesaiakan masalah soal dengan benar.
Fakta ini didukung dengan jawaban yang dituliskan siswa
bahwa untuk mencari alas dan tinggi jajar genjang dengan
mencoba mensubstitusikan 1 jenis ukuran kain saja. Dalam
pwrhitungannya ukuran ,sedangkan
jika dibuktikan perhitunganya .
Dengan begitu siswa juga salah dalam memilih ukuran kain
yang akan digunakan oleh Rita.
Dengan demikian pada kegiatan melaksanakan pemecahan
masalah sesuai dengan rencana, dapat dilihat bahwa subyek S-
05 tidak mampu untuk melaksanakan perhitungan sesuai dengan
rencana yang telah disusun sebelumnya dari soal yang
berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam
indikator analyze (menganalisis).
d) Memeriksa kembali (look back)
Pada kegiatan memeriksa kembali dari jawaban dalam
indikator analyze (menganalisis), subjek S-05 tidak mampu
73
memberikan kesimpulan sesuai dengan perhitungan yang telah
dilakukan sebelumnya. Karena siswa tersbut tidak membrikan
kesimpulan di akhir jawabannya.
Dengan demikian pada kegiatan memeriksa kembali
kebenaran hasil atau solusi, dapat dilihat bahwa subjek S-05
tidak mampu untuk memberikan kesimpulan sesuai dengan
hasil perhitungan yang dilakukan oleh siswa dari soal yang
berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam
indikator analyze (menganalisis).
2) Indikator evaluate (mengevaluasi)
Data hasil penyelesaian soal siswa dalam indikator evaluate
(mengevaluasi) berdasarkan kegiatan pemecahan masalah pada
subjek S-30 sebagai berikut:
a) Memahami masalah (understanding)
Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam
indikator evaluate (mengevaluasi), siswa tersebut tidak mampu
menuliskan apa yang diketahui dan yang ditanya pada soal.
Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah pada
indikator evaluate (mengevaluasi), dapat dilihat bahwa subjek
S-05 kurang mampu dalam memahami soal terutama pada
masalah apa saja yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal
yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS)
dalam indikator evaluate (mengevaluasi).
b) Membuat rencana pemecahan masalah (plan)
Pada kegiatan membuat rencana pemecahan masalah dalam
indikator evaluate (mengevaluasi), subjek S-05 mampu
menentukan rencana dengan menuliskan luas layang-layang
terlebih dahulu sebelum melakukan perhitungan untuk mencari
panjang diagonal dari layang-layang tersebut. Berikut ini
gambar 4.36 hasil jawaban dari siswa yaitu sebagai berikut:
74
Gambar 4.36
Potongan jawaban membuat rencana pemecahan
masalah pada indikator evaluate (mengevaluasi) S-05
Berdasarkan kegiatan membuat rencana pemecahan
masalah, siswa tersbut mampu menentukan model matematika
yang digunakan untuk menyelesaikan soal secara tepat dan
lengkap. Fakta ini di dukung dengan hasil yang dituliskan pada
gambar diatas yaitu dengan menuliskan rumus luas layang-
layang dengan benar yaitu
. Selain itu siswa
tersebut juga mampu membuat permisalan yaitu dan
Dengan demikian pada kegiatan membuat rencana
pemecahan masalah, dapat dilihat bahwa subyek S-05 mampu
untuk membuat rencana pemecahan masalah dalam soal yang
berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam
indikator evaluate (mengevaluasi).
c) Memecahkan masalah sesuai rencana (solve)
Pada kegiatan memecahkan masalah sesuai rencana dari
jawaban siswa dalam indikator evaluate (mengevaluasi), siswa
tersebut mampu memecahkan masalah sesuai rencana. Berikut
ini gambar 4.37 merupakan jawaban siswa sebagai berikut
75
Gambar 4.37
Potongan jawaban memecahkan masalah sesuai
rencana pada indikator evaluate (mengevaluasi) S-05
Berdasarkan kegiatan melaksanakan pemecahan masalah
sesuai dengan rencana dalam indikator evaluate (mengevaluasi)
yang telah di susun siswa tersebut rencanakan sebelumnya,
siswa tersebut mampu melakukan perhitungan dalam
menyelesaikan masalah soal dengan strategi yan telah dibuat
sebelumnya. Fakta ini didukung dengan jawaban yang dituliskan
siswa bahwa nilai aadalah 4. Kemudian ia mensubstitusikan
nilai a ke masing-masing diagonal layang-layang. Sehingga
diperoleh dan .
Dengan demikian pada kegiatan melaksanakan pemecahan
masalah sesuai dengan rencana yang sudah direncankan
sebelumnya siswa tersebut mampu melakukan menyelesaikan
permasalahn yang ada pada soal Sehingga dapat dilihat bahwa
subyek S-05 mampu untuk melaksanakan perhitungan sesuai
dengan rencana yang telah disusun sebelumnya dari soal yang
berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam
indikator evaluate (mengevaluasi).
76
d) Memeriksa kembali (look back)
Pada kegiatan memeriksa kembali dari jawaban dalam
indikator evaluate (mengevaluasi), subjek S-05 mampu
memberikan kesimpulan sesuai dengan perhitungan yang telah
dilakukan sebelumnya. Berikut gambar 4.38 potongan
kemampuan siswa dalam memberikan kesimpulan sebagai
berikut:
Gambar 4.38
Potongan jawaban memeriksa kembali dalam
indikator evaluate (mengevaluasi) S-05
Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi, bahwa siswa tersebut dapat membuktikan bahwa
hasil penyelesaian sudah dilaksanakan sesuai dengan
perhitungan. Fakta ini didukung dengan pernyataannya siswa
bahwa pada kalimat kesimpulannya siswa tersebut menyatakan
bahwa diagonal terpanjang dari layang-layang Radit adalah 32
cm.
Dengan demikian pada kegiatan memeriksa kembali
kebenaran hasil atau solusi, dapat dilihat bahwa subjek S-05
mampu untuk memberikan kesimpulan sesuai dengan hasil
perhitungan yang dilakukan oleh siswa dari soal yang
berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam
indikator evaluate (mengevaluasi).
3) Indikator create (mencipta)
Data hasil penyelesaian soal siswa dalam indikator create
(mencipta) berdasarkan kegiatan pemecahan masalah pada subjek S-
30 sebagai berikut:
77
a) Memahami masalah (understanding)
Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam
indikator create (mencipta), siswa ini tidak mampu menuliskan
apa yang diketahui dan ditanya paada soal.
Berdasarkan kegiatan memahami masalah pada jawaban
siswa tersebut, dia kurang memahami masalah yang ada pada
soal secara benar. Fakta ini didukung dengan jawaban siswa
yang tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanya.
Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah dapat
dilihat bahwa subjek S-05 tidak mampu untuk memahami
masalah dari soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking
Skills (HOTS) dalam indikator create (mencipta).
b) Membuat rencana pemecahan masalah (plan)
Pada kegiatan membuat rencana pemecahan masalah dalam
indikator evaluate (mengevaluasi), subjek S-05 mampu
membuat rencana pemecahan masalah. Berikut gambar 4.39
potongan jawaban dari siswa yaitu sebagai berikut:
Gambar 4.39
Potongan jawaban membuat rencana pemecahan
masalah dalam indikator evaluate (mengevaluasi) S-05
Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat bahwa siswa
tersebut mampu membuat rencana pemecahan masalah. Fakta
ini dibuktikan bahwa siswa tersebut mampu memberikan tanda
penunjuk arah untuk menunjukkan kemana arah yang
ditunjukkan pada soal. Selain itu mampu memisalkan garis yang
78
dijadikan arahjalan pertama dari titik awal dia berjalan sampai
kembali ketitik semula.
Dengan demikian pada kegiatan membuat rencana
pemecahan masalah, dapat dilihat bahwa subjek S-05 mampu
untuk membuat rencana pemecahan masalah dalam soal yang
berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam
indikator create (mencipta).
c) Memecahkan masalah sesuai rencana (solve)
Pada kegiatan memecahkan masalah sesuai rencana dari
jawaban siswa dalam indikator create (mencipta), siswa tersebut
tidak mampu memecahkan masalah sesuai rencana.
Berdasarkan gambar 4.39, dapat dikatakan bahwa siswa
tersebut tidak mampu memecahkan masalah sesuai dengan
ilustrasi yang ada pada soal. Fakta ini dibuktikan bahwa siswa
tersebut tidak mampu membuat desain gambar sesuai ukuran-
ukuran yang telah ada pada soal. Sehingga menyebabkan
kesalahan dalam mendesain gambar.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa subjek S-05
memiliki kemampuan memecahkan masalah kurang mampu
dalam menyelesaikan soal yang berorientasi pada Higher Order
Thinking Skills (HOTS) dalam indikator create (mencipta).
d) Memeriksa kembali (look back)
Pada kegiatan memeriksa kembali dari jawaban dalam
indikator evaluate (mengevaluasi), subjek S-05 mampu
memberikanR 4.40 kesimpulan dengan menggunakan
kalimatnya sendiri, akan tetapi apa yang telah disimpulkan
merupakan jawaban yang tidak sesuai dengan soal. Ini
diakibatkan karena dari awal sudah salah dalam melakukan
penyelesaian masalah yang dilakukan sebelumnya Berikut
GAMBpotongan kemampuan siswa dalam memberikan
kesimpulan sebagai berikut:
79
Gambar 4.40
Potongan jawaban memeriksa kembali dalam
indikator create (mencipta) S-05
Dengan demikian subyek S-05 mampu untuk memberikan
kesimpulan sesuai dengan hasil penyelesaian masalah yang
dilakukan sebelumnya, meskipun tidak sesuai dengan ilustrasi
yang ada dalam soal yang berorientasi pada Higher Order
Thinking Skills (HOTS) dalam indikator create (mencipta)
b) Subjek S-30
Subjek S-30 ini memiliki kemampuan problem solving (pemecahan
masalah) yang cukup baik. Selain itu siswa tersebut juga tergolong
sebagai siswa yang berkemampuan sedang. Siswa tersebut mampu
menyelesaikan soal yang diberikan oleh peneliti berdasarkan langkah-
langkah problem solving menurut Polya. Berikut paparan data yang
diperoleh peneliti sebagai berikut:
1) Indikator analyze (menganalisis)
Data hasil penyelesaian soal siswa dalam indikator analyze
(menganalisis) berdasarkan kegiatan pemecahan masalah pada
subyek S-30 sebagai berikut:
a) Memahami masalah (understanding)
Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam
indikator analyze (menganalisis), siswa ini mampu menuliskan
apa yang diketahui, aka tetapi tidak mampu menuliskan apa
yang ditanya pada soal seperti yang tertulis pada gambar 4.41
sebagai berikut:
80
Gambar 4.41
Potongan jawaban memahami masalah pada indikator
anlyze (menganalisis) S-30
Berdasarkan kegiatan memahami masalah pada jawaban
siswa tersebut, dia dapat memahami masalaha akan tetapi tidak
secara detail menuliskan apa yang diketahui maupun yang
ditanya dalam soal. Fakta ini didukung dengan jawaban yang
disampaikan oleh siswa bahwa yang diketahui dari soal adalah
sebuah jajar genjang memiliki luas 207 cm2 saja.
Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah dapat
dilihat bahwa subyek S-30 kurang mampu untuk memahami
masalah dari soal yang berorientasi pada Higher Order
Thinking Skills (HOTS) dalam indikator analyze
(menganalisis).
b) Membuat rencana pemecahan masalah (plan)
Pada kegiatan membuat rencana pemecahan masalah dari
jawaban siswa dalam indikator analyze (menganalisis), siswa
tersebut mampu menyusun startegi untuk menjawab dari apa
yang telah diketahui siswa dalam soal dan apa yang
ditanyakan. Berikut ini gambar 4.42 merupakan jawaban siswa
sebagai berikut:
Gambar 4.42
Potongan jawaban merencanakan atau merancang
startegi pemecahan masalah pada indikator anlyze
(menganalisis) S-30
81
Berdasarkan jawaban membuat rencana pemecahan
masalah pada siswa tersebut, dia dapat memperkirakan model
matematika yang bisa digunakan untuk menyelesaikan soal
degan tepat. Fakta ini didukung dengan jawaban yang
dituliskan oleh siswa bahwa untuk mencari alas dan tinggi jajar
genjang dalam menyelesaian soal adalah dengan menuliskan
rumus luas jajar genjang terlebih dahulu yaitu .
Dengan demikian pada kegiatan membuat rencana
pemecahan masalah (plan), dapat dilihat bahwa subjek S-30
mampu untuk merencanakan atau merancang strategi dengan
menuliskan rumus matematika yang akan digunakan dari soal
yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS)
dalam indikator analyze (menganalisis).
c) Memecahkan masalah sesuai rencana (solve)
Pada kegiatan memecahkan masalah sesuai rencana dari
jawaban siswa dalam indikator analyze (menganalisis), siswa
tersebut mampu menyusun startegi untuk menjawab dari apa
yang telah dia rencanakan. Berikut ini gambar 4.43 merupakan
jawaban siswa sebagai berikut:
Gambar 4.43
Potongan jawaban memecahkan masalah sesuai
rencana dalam indikator anlyze (menganalisis) S-30
82
Berdasarkan kegiatan melaksanakan pemecahan masalah
sesuai dengan rencana yang telah di susun siswa tersebut
rencanakan, siswa tersebut mampu melakukan perhitungan
dalam menyelesaiakan masalah soal dengan strategi yang
sesuai. Fakta ini didukung dengan jawaban yang dituliskan
siswa bahwa untuk mencari alas dan tinggi jajar genjang
dengan mencoba mensubstitusikan 2 jenis ukuran kain yang
sudah ditentukan. Dengan kain A ukurannyanya adalah
, sehingga dan kain B
ukurannya .
Dengan demikian pada kegiatan melaksanakan pemecahan
masalah sesuai dengan rencana, dapat dilihat bahwa subyek S-
30 mampu untuk melaksanakan perhitungan sesuai dengan
rencana yang telah disusun sebelumnya dari soal yang
berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam
indikator analyze (menganalisis).
d) Memeriksa kembali (look back)
Pada kegiatan memeriksa kembali dari jawaban dalam
indikator analyze (menganalisis), subjek S-30 mampu
memberikan kesimpulan sesuai dengan perhitungan yang telah
dilakukan sebelumnya. Berikut potongan kemampuan siswa
dalam memberikan kesimpulan sebagai berikut:
Gambar 4.44
Potongan jawaban memeriksa kembali dalam
indikator anlyze (menganalisis) S-30
83
Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi, siswa tersebut tidak tepat dalam mengambil
keputusan untuk menyimpulkan kain mana yang akan
digunakan. Siswa tersebut memilih kain B, dengan alasan kain
B lebih besar ukurannya. Sedangkan sebenarnya kain yang
dibutuhkan adalah kain yang memiliki ukuran yang luasnya
207 cm2.
Dengan demikian pada kegiatan memeriksa kembali
kebenaran hasil atau solusi, dapat dilihat bahwa subyek S-30
tidak mampu untuk memberikan kesimpulan sesuai dengan
hasil perhitungan yang dilakukan oleh siswa dari soal yang
berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam
indikator analyze (menganalisis).
2) Indikator evaluate (mengevaluasi)
Data hasil penyelesaian soal siswa dalam indikator evaluate
(mengevaluasi) berdasarkan kegiatan pemecahan masalah pada
subjek S-30 sebagai berikut:
a) Memahami masalah (understanding)
Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam
indikator evaluate (mengevaluasi), siswa tersebut mampu
menuliskan apa yang diketahui pada soal, namun tidak
menuliskan apa yang ditanya pada soal. Berikut ini jawaban
yang ditulis siswa pada gambar 4.45 sebaga berikut:
Gambar 4.45
Potongan jawaban memahami masalah pada indikator
evaluate (mengevaluasi) S-30
Berdasarkan kegiatan memahami masalah pada jawaban
subyek S-30 bahwa siswa tersebut dapat memahami kondisi
84
atau masalah pada soal secara benar. Namun dapat dilihat
bahwa sisiwa tersebut hanya menuliskan perbandingan
diagonal-diagonalnya saja. Sedangkan dalam soal luas layang-
layang juga sudah diketahui seharusnya ia juga
mencantumkannya.
Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah pada
indikator evaluate (mengevaluasi), dapat dilihat bahwa subjek
S-30 kurang mampu dalam memahami soal terutama pada
masalah apa saja yang diketahui dan yang ditanyakan dalam
soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills
(HOTS) dalam indikator evaluate (mengevaluasi).
b) Membuat rencana pemecahan masalah (plan)
Pada kegiatan membuat rencana pemecahan masalah
dalam indikator evaluate (mengevaluasi), subjek S-30 mampu
menentukan rencana dengan menuliskan luas layang-layang
terlebih dahulu sebelum melakukan perhitungan untuk mencari
panjang diagonal dari layang-layang tersebut. Berikut ini
gambar 4.46 hasil jawaban dari siswa yaitu sebagai berikut:
Gambar 4.46
Potongan jawaban membuat rencana pemecahan
masalah pada indikator evaluate (mengevaluasi) S-30
Berdasarkan kegiatan membuat rencana pemecahan
masalah, siswa tersbut mampu menentukan model matematika
yang digunakan untuk menyelesaikan soal secara tepat dan
lengkap. Fakta ini di dukung dengan hasil yang dituliskan pada
gambar diatas yaitu dengan menuliskan rumus luas layang-
layang dengan benar yaitu
.
85
Dengan demikian pada kegiatan membuat rencana
pemecahan masalah, dapat dilihat bahwa subjek S-30 mampu
untuk membuat rencana pemecahan masalah dalam soal yang
berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam
indikator evaluate (mengevaluasi).
c) Memecahkan masalah sesuai rencana (solve)
Pada kegiatan memecahkan masalah sesuai rencana dari
jawaban siswa dalam indikator evaluate (mengevaluasi), siswa
tersebut mampu memecahkan masalah sesuai rencana. Berikut
ini gambar 4.47 merupakan jawaban siswa sebagai berikut:
Gambar 4.47
Potongan jawaban memecahkan masalah sesuai
rencana pada indikator evaluate (mengevaluasi) S-30
Berdasarkan kegiatan melaksanakan pemecahan masalah
sesuai dengan rencana dalam indikator evaluate
(mengevaluasi) yang telah di susun siswa tersebut rencanakan
sebelumnya, siswa tersebut kurang mampu melakukan
perhitungan dalam menyelesaikan masalah soal dengan
strategi. Fakta ini didukung dengan jawaban yang dituliskan
siswa bahwa saat mencari nilai a terdapat kesalahan.
Kesalahan itu terdapat pada perkalian ( ) ( )
86
, seharusnya adalah 24a2. Namun dari perhitungan yang
dilakukan siswa tersebut nilai a = 4 dan itu. Kemudian ia
mensubstitusikan nilai a ke masing-masing diagonal layang-
layang. Sehingga diperoleh dan .
Dengan demikian pada kegiatan melaksanakan pemecahan
masalah sesuai dengan rencana yang sudah direncankan
sebelumnya akan tetapi ada kesalahan dalam perhitungan
walaupun hasil akhirnya itu benar. Sehingga dapat dilihat
bahwa subyek S-30 kurang mampu untuk melaksanakan
perhitungan sesuai dengan rencana yang telah disusun
sebelumnya dari soal yang berorientasi pada Higher Order
Thinking Skills (HOTS) dalam indikator evaluate
(mengevaluasi).
d) Memeriksa kembali (look back)
Pada kegiatan memeriksa kembali dari jawaban dalam
indikator evaluate (mengevaluasi), subjek S-30 mampu
memberikan kesimpulan sesuai dengan perhitungan yang telah
dilakukan sebelumnya. Berikut gambar 4.48 potongan
kemampuan siswa dalam memberikan kesimpulan sebagai
berikut:
Gambar 4.48
Potongan jawaban memeriksa kembali dalam
indikator evaluate (mengevaluasi) S-30
Berdasarkan kegiatan memeriksa kembali kebenaran hasil
atau solusi, bahwa siswa tersebut dapat membuktikan bahwa
hasil penyelesaian sudah dilaksanakan sesuai dengan
87
perhitungan. Fakta ini didukung dengan pernyataannya siswa
bahwa pada kalimat kesimpulannya siswa tersebut menyatakan
bahwa diagonal terpanjang dari layang-layang Radit adalah 32
cm.
Dengan demikian pada kegiatan memeriksa kembali
kebenaran hasil atau solusi, dapat dilihat bahwa subjek S-30
mampu untuk memberikan kesimpulan sesuai dengan hasil
perhitungan yang dilakukan oleh siswa dari soal yang
berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam
indikator evaluate (mengevaluasi).
3) Indikator create (mencipta)
Mencipta yaitu menempatkan elemen bersama-sama untuk
membentuk satu kesatuan yang utuh atau fungsional, yaitu
reorganisasi unsur ke dalam pola atau struktur yang baru. Data
hasil penyelesaian soal siswa dalam indikator create (mencipta)
berdasarkan kegiatan pemecahan masalah pada subjek S-30 sebagai
berikut:
a) Memahami masalah (understanding)
Pada kegiatan memahami masalah dari jawaban dalam
indikator create (mencipta), siswa ini tidak mampu menuliskan
apa yang diketahui dan ditanya paada soal.
Berdasarkan kegiatan memahami masalah pada jawaban
siswa tersebut, dia kurang memahami masalah yang ada pada
soal secara benar. Fakta ini didukung dengan jawaban siswa
yang tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanya.
Dengan demikian pada kegiatan memahami masalah dapat
dilihat bahwa subjek S-30 tidak mampu untuk memahami
masalah dari soal yang berorientasi pada Higher Order
Thinking Skills (HOTS) dalam indikator create (mencipta).
88
b) Membuat rencana pemecahan masalah (plan)
Pada kegiatan membuat rencana pemecahan masalah
dalam indikator evaluate (mengevaluasi), subjek S-30 mampu
membuat rencana pemecahan masalah. Berikut gambar 4.49
potongan jawaban dari siswa yaitu sebagai berikut:
Gambar 4.49
Potongan jawaban membuat rencana pemecahan
masalah dalam indikator evaluate (mengevaluasi) S-30
Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat bahwa siswa
tersebut mampu membuat rencana pemecahan masalah. Fakta
ini dibuktikan bahwa siswa tersebut mampu memberikan tanda
penunjuk arah untuk menunjukkan kemana arah yang
ditunjukkan pada soal.
Dengan demikian pada kegiatan membuat rencana
pemecahan masalah, dapat dilihat bahwa subjek S-30 mampu
untuk membuat rencana pemecahan masalah dalam soal yang
berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam
indikator create (mencipta).
c) Memecahkan masalah sesuai rencana (solve)
Pada kegiatan memecahkan masalah sesuai rencana dari
jawaban siswa dalam indikator create (mencipta), siswa
tersebut mampu memecahkan masalah sesuai rencana. Berikut
ini gambar 4.50 merupakan jawaban siswa yaitu sebagai
berikut:
89
Gambar 4.50
Potongan jawaban memecahkan masalah sesuai
rencana dalam indikator create (mencipta) S-30
Berdasarkan gambar tersebut, dapat dikatakan bahwa
siswa tersebut mampu memecahkan masalah sesuai dengan
rencana yang telah di rencana sebelumnya. Fakta ini
dibuktikan bahwa siswa tersebut mampu membuat desain
gambar sesuai dengan ilustrasi yang ada pada soal serta
mengikuti tanda petunjuk arah yang telah dibuat sebelumnya.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa subjek S-30
memiliki kemampuan memecahkan masalah yang baik dan
mampu menyelesaikan soal yang berorientasi pada Higher
Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator create
(mencipta).
d) Memeriksa kembali (look back)
Pada kegiatan memeriksa kembali dari jawaban dalam
indikator evaluate (mengevaluasi), subjek S-30 mampu
memberikan kesimpulan dengan menggunakan kalimatnya
sendiri. Berikut ini gambar 4.51 potongan kemampuan siswa
dalam memberikan kesimpulan sebagai berikut:
90
Gambar 4.51
Potongan jawaban memeriksa kembali dalam
indikator create (mencipta) S-30
Berdasarkan gambar jawaban siswa diatas dapat dikatakan
bahwa ia mempunyai kemampuan memeriksa kembali. Fakta
ini dibuktikan dengan pernyataanya dalam memberikan
kesimpulan dari hasil penyelesaian masalah yang telah
dilakukan sebelumnya. Siswa tersebut menyatakan bahwa
gambar yang telah didesain merupakan gambar bangun datar
segiempat trapesium siku-siku dan mampu membuktikan
kebenarannya berdasarkan sifat-sifat yang ada pada trapesium
siku-siku.
Dengan demikian pada kegiatan memeriksa kembali
kebenaran hasil atau solusi, dapat dilihat bahwa subjek S-30
mampu untuk memberikan kesimpulan sesuai dengan hasil
perhitungan yang dilakukan oleh siswa dari soal yang
berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam
indikator create (mencipta).
2. Data Kemampuan Problem Solving Siswa Berdasarkan Hasil Pemberian
Kuesioner/Angket Kepada Siswa
Setelah penyelesaian soal yang berorentasi pada Higher Order Thinking
Skills (HOTS), kemudian peneliti memberikan beberapa pernyataan untuk
mengetahui respon siswa setelah mengerjakan soal dan pengalamannya
belajar matematika yang berikan oleh peneliti melalui angket/kuesioner untuk
memastikan kemampuan pemecahan masalah yang dimiliki siswa. Pengisian
angket/kuesioner tidak dilakukan secara langsung melalui lembar kertas akan
tetapi dilakukan secara online menggunakan aplikasi Google Formulir.
91
Hasil penyelesaian soal dan angket/kuesioner dijadikan acuan untuk
mengetahui masing-masing kemampuan pemecahan masalah dalam
menyelesaikan soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills
(HOTS) pada 5 siswa kelas VII-A yang berpartisipasi dalam penelitian yang
dilakukan oleh peneliti secara online. Berikut tabel dari hasil jawaban siswa
yang diberikan oleh peneliti melalui kuesiner yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.4
Tabel Jawaban Siswa Melalui Kuesioner/Angket
Keterangan:
P-1 : Saat mengerjakan soal matematika, Anda memahami maksud soalnya
terlebih dahulu, dengan menuliskan dahulu apa yang diketahui dan
ditanya dalam soal.
P-2 : Anda menentukan strategi/cara untuk menyelesaikan permasalahan yang
ada dalam soal.
P-3 : Anda mengerjakan soal matematika sesuai strategi/cara yang sebelumnya
telah Anda rencanakan sebelumnya.
P-4 : Anda selalu mengecek kembali hasil jawaban dari soal yang telah Anda
kerjakan.
92
P-5 : Saat mengerjakan soal matematika, Anda membutuhkan waktu yan lama
dalam memahmi, merencanakan srategi/cara dan melakukan
perhitungan.
P-6 : Saat mengerjakan soal-soal matematika, Anda melakukannya dengan
hati-hati dan teliti
P-7 : Jika Anda sering mengerjakan mengerjakan soal matematika maka Anda
akan lebih mudah dalam memahami materi pelajaran matematika.
P-8 : Anda tertantang mencari penyelesaian masalah pada soal matematika
yang sulit.
P-9 : Anda mampu menyelesaikan tugas matematika sendiri dengan bantuan
buku dan sumber lainnya seperti internet.
P-10 : Anda tetap mencoba belajar matematika sendiri tanpa harus menunggu
disuruh oleh guru.
3. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan penelitian kemampuan problem solving siswa dalam
menyelesaian soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills
(HOTS). Pemecahan masalah siswa pada setiap kemampuan siswa yang
diteliti meliputi: kelompok berkemampuan tinggi, kelompok berkemampuan
sedang, dan kelompok berkemampuan sedang. Subjek kelompok
berkemampuan tinggi hanya ada satu siswa, subjek kelompok berkemampuan
sedang terdiri dari tiga siswa dan kelompok berkemampuan rendah terdiri dua
siswa. Selanjutnya, dalam menyelesaikan soal yang berorientasi pada Higher
Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator analyze (menganalisis),
evaluate (mengevaluasi), dan create (menciptakan) yang telah diselesaikan
kemudian dianlisis berdasarkan langkah-langkah problem solving menurut
Polya yang meliputi memahami masalah, membuat rencana pemecahan
masalah, memecahkan masalah sesuai rencana, dan memeriksa kembali.
93
Dengan begitu diharapkan subjek mampu dalam menyelesaikan masalah pada
soal berdasarkan langkah-langkah problem solving dengan benar.
Kegiatan memahami masalah diharapkan siswa mampu membaca,
memahami dan kemudian menuliskan masalah dengan kata-kata sendiri.
Untuk memudahkan siswa dalam memahami masalah dengan menuliskan apa
yang diketahui dan ditanya dalam soal dengan benar. Kegiatan membuat
rencana pemecahan masalah diharapkan siswa mampu menuliskan langkah
yang akan ditempuh dalam memecahan masalah/soal. Siswa juga menuliskan
rumus yang akan digunakan saat memecahkan masalah nantiya. Kegiatan
memecahkan masalah diharapkan siswa mampu memecahkan masalah/soal
dan melakukan perhitungan sesuai rencana yang telah dibuat sebelumnya.
Dan dalam kegiatan mmeriksa kembali siswa mampu memeriksa kembali
langkah pemecahan masalah yang telah dikerjakan (tanpa menuliskannya di
lembar jawab), kemudian menuliskan kesimpulan yang telah didapatkan atau
mengkomunikasikan jawaban sesuai apa yang ditanyakan pada soal/masalah.
Setelah data terkumpul, kemudian dilakukan anlisis data hasil
kemampuan problem solving siswa dalam menyelesaikan soal yang
berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dan pemberian
kuesioner/angket yang dilakukan dengan menelaah data yang telah tersedia
berupa gambar potongan jawaban dari masing-masing siswa dan tabel hasil
jawaban siswa melalui kuesiner/angket. Selanjutnya dilakukan triangulasi
untuk melihat keabsahan data yang dikumpulkan dan menyimpulkan
bagaimana kemampuan problem solving siswa dalam menyelesaikan soal
yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) berdasarkan
langka-langkah problem solving menurut Polya sesuai dengan tujuan
penelitian. Deskripsi hasil anlisis data pada masing-masing kelompok
dinyatakan sebagai berikut:
1. Kelompok berkemampuan tinggi
Subjek yang tergolong memiliki kemampuan tinggi hanya ada satu
siswa yaitu siswa S-25. Berdasarkan hasil penyelesaian soal dan
kuesioner yang telah ia jawab yang berkaitan dengan penyelesaian soal
94
yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada
subjek tersebut diperoleh pemecahan masalah sebagai berikut:
Pada kegiatan memahami masalah pada soal yang berorientasi pada
Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator analyze
(menganalisis), evaluate (mengevaluasi) dan create (mencipta) siswa
tersebut mampu untuk memahami dengan sangat baik, karena apa yang
diketahui dan yang ditanya dalam soal dituiskan dengan secara jelas..
Pada kegiatan membuat rencana pemecahan masalah dari soal yang
berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator
analyze (menganalisis), evaluate (mengevaluasi) dan create (mencipta),
subjek S-25 dapat menentukan rencana pemecahan masalah yang sesuai
untuk diterapkan dalam menyelesaikan masalah.
Pada kegiatan melaksanakan memecahakan masalah sesuai rencana
dari soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS)
dalam indikator analyze (menganalisis), evaluate (mengevaluasi) dan
create (mencipta), subjek-25 dapat menyelesaikan masalah sesuai dengan
strategi penyelesiannya dan proses perhitungannya dengan tepat.
Pada kegiatan memeriksa kembali dari soal yang berorientasi pada
Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator analyze
(menganalisis), evaluate (mengevaluasi) dan create (mencipta), subjek-
25 dapat memberikan kesimpulan berdasarkan penyelesaian masalah dan
perhitungannya dengan tepat.
Berdasarkan pembahasan tersebut, dapat dikatakan bahwa dalam
menyelesaikan soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills
(HOTS) dalam indikator analyze (menganalisis), evaluate
(mengevaluasi) dan create (mencipta), subjek-25 mampu melakukan
langkah-langkah problem solving dengan benar. Ini didukung juga
dengan jawaban respon siswa pada tabel 4.4 melalui kuesiner yang
diberikan oleh peneliti, berdasarkan pertanyaan yang mengacu pada
langkah-langkah problem solving P-1, P-2, P-3, dan P-4 siswa tersebut
95
menjawab “Ya” sesuai dengan jawaban soal yang telah dikerjakan
sebelumnya.
2. Kelompok berkemampuan sedang
Subjek yang tergolong memiliki kemampuan tinggi hanya terdiri
dari tiga siswa yaitu S-01 dan S-31. Berdasarkan hasil penyelesaian soal
dan kuesioner yang telah ia jawab yang berkaitan dengan penyelesaian
soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada
subjek tersebut diperoleh pemecahan masalah sebagai berikut:
Pada kegiatan memahami masalah masalah dari soal yang
berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator
analyze (menganalisis), evaluate (mengevaluasi) dan create (mencipta),
subjek S-01 mampu memahami masalah dengan baik, karena siswa
tersebut dapat mengetahui dengan tepat informasi yang ada dalam soal
dan yang ditanyakan dalm soal, meskipun pada soal dalam indikator
evaluate (mengevaluasi) siswa tersebut kurang mampu dalam memahami
karena apa yang ditanyakan pada soal tidak sesuai dengan apa yang
dituliskan pada jawabannya. Sedangkan S-31 mampu untuk memahami
masalah dengan sangat baik, karena siswa siswa tersebut dapat
memahami kalimat dengan baik, selain itu siswa tersebut mampu
mengetahui dengan tepat informasi yang ada dalam soal dan apa yang
ditanyakan dalam soal.
Pada kegiatan mebuat rencana memecahkan masalah dari soal yang
berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator
analyze (menganalisis), evaluate (mengevaluasi) dan create (mencipta),
subjek S-01 dan S-31 dapat menentukan rencana untuk diterapkan dalam
menyelesaikan masalah yang ada pada soal berupa rumus ataupun model
matematika untuk menyelesaikan masalah yang ada pada soal.
Pada kegiatan memecahkan masalah sesuai rencana dari soal yang
berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator
analyze (menganalisis), evaluate (mengevaluasi) dan create (mencipta),
subjek S-01 dan S-31 dapat menyelesaikan masalah sesuai dengan
96
rencana yang telah dibuat sebelumnya melalui proses perhitungan yang
tepat.
Pada kegiatan memeriksa kembali dari soal yang berorientasi pada
Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator analyze
(menganalisis), evaluate (mengevaluasi) dan create (mencipta), subjek S-
01 dapat memberikan kesimpulan yang tepat sesuai dengan penyelesaian
masalah yang melalui perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya
dengan tepat. Sedangkan subjek S-31 kurang mampu memberikan
kesimpulan dalam soal indikator evaluate (mengevaluasi) dan create
(mencipta) dengan tepat.
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat dikatakan bahwa dalam
penyelesaian soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills
(HOTS), siswa kelompok berkemampuan sedang mampu melaksanakan
penyelesaian masalah pada soal berdasarkan langkah Polya, meskipun
memiliki kemampuan yang kurang dalam beberapa aspek, seperti subjek
S-01 dalam memahami masalah pada soal dalam indikator evaluate
(mengevaluasi) dan subjek S-31 memiliki kemampuan yang kurang
dalam langkah memeriksa kembali dalam memberikan kesimpulan pada
soal dalam evaluate (mengevaluasi) dan create (mencipta). Ini didukung
juga dengan jawaban respon siswa pada tabel 4.4 melalui kuesiner yang
diberikan oleh peneliti, berdasarkan pertanyaan yang mengacu pada
langkah-langkah problem solving P-1, P-2, P-3, dan P-4. Namun jawaban
subjek S-01 mengatakan “Tidak” pada pertanyaan P-3, sedangkan apa
yang telah dikerjakan pada potongan jawaban dalam menyelesaikan soal
siswa tersebut mampu dalam memecahkan masalah sesuai dengan rumus
ataupun model matematika yang telah ditentukan sebelumnya.
3. Kelompok berkemampuan rendah
Subjek yang tergolong memiliki kemampuan tinggi hanya terdiri
dari tiga siswa yaitu S-05 dan S-30. Berdasarkan hasil penyelesaian soal
dan kuesioner yang telah dijawab yang berkaitan dengan penyelesaian
97
soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada
subjek tersebut diperoleh pemecahan masalah sebagai berikut:
Pada kegiatan memahami masalah masalah dari soal yang
berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator
analyze (menganalisis), evaluate (mengevaluasi) dan create (mencipta),
subjek S-05 tidak mampu memahami masalah dengan baik, karena siswa
tersebut tidak dapat menuliskan apa yang diketahui dan yang ditanya
dalam soal secara tepat. Sedangkan S-30 mampu untuk memahami
masalah dengan cukup baik, namun dalam indikator create (mencipta)
siswa tersebut tidak mampu menuliskan apa yang diketahui dan yang
ditanyakan pada soal.
Pada kegiatan membuat rencana memecahkan masalah dari soal
yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam
indikator analyze (menganalisis), evaluate (mengevaluasi) dan create
(mencipta), subjek S-05 dan S-30 dapat menentukan rencana untuk
diterapkan dalam menyelesaikan masalah yang ada pada soal berupa
rumus ataupun model matematika untuk menyelesaikan masalah yang
ada pada soal.
Pada kegiatan memecahkan masalah sesuai rencana dari soal yang
berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator
analyze (menganalisis), evaluate (mengevaluasi) dan create (mencipta),
subjek S-05 tidak dapat memecahkan masalah sesuai dengan rencana
yang telah dibuat sebelumnya melalui proses perhitungan yang tepat.
Dari ketiga indikiator soal siswa tersebut hanya mampu memecahkan
masalah pada indikator evaluate (mengevaluasi) saja. Sedangkan subjek
S-30 mampu memecahkan masalah sesuai dengan rencana yang telah
dibuat sebelumnya melalui proses perhitungan yang tepat dalam ketiga
indikator soal.
Pada kegiatan memeriksa kembali dari soal yang berorientasi pada
Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam indikator analyze
(menganalisis), evaluate (mengevaluasi) dan create (mencipta), subjek S-
98
05 tidak dapat memberikan kesimpulan dengan benar sesuai dengan
pertanyaan yaangada dalam soal. Ini disebabkan pada langkah
pemecahan masalah siswa tersebut tidak dapat diselsaikan sesuai dengan
rencana yang telah dibuat sebelumnya. Dari ketiga indikator soal siswa
tersebut hanya mampu memberikan kesimpulan pada langkah memeriksa
kembali pada indikator evaluate (mengevaluasi) saja. Sedangkan subjek
S-30 pada soal indikator memahami masalah siswa tersebut tidak mampu
memeriksa kembali dengan memberikan kesimpulan sesuai dengan
perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya dan sesuai dengan apa
yang ditanyakan pada soal. Dalam soal indikator evaluate (mengevaluasi)
siswa tersebut mampu memeberikan kesimpilan sesuai dengan
perhitungan yang dilakukan sebelumnya dan dalam indikator create
(mencipta) siswa sebenarnya mampu memberikan kesimpulan dengan
baik akan tetapi pernyataan yang dituliskan ada yang kurang tepat.
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat dikatakan bahwa dalam
penyelesaian soal yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills
(HOTS), siswa kelompok berkemampuan rendah tidak mampu
melaksanakan penyelesaian masalah pada soal berdasarkan langkah
Polya dengan tepat, meskipun memiliki kemampuan yang kurang dalam
beberapa aspek, seperti subjek S-05 tidak mampu memahami masalah
dengan tidak menuliskan apa yang diketahui dan yang ditanyakan. Selain
itu juga tidak mampu melakuan pemecahan masalah sesuai dengan
rencana dan memeriksa kembali jawabannya. Sedangkan subjek S-30
tidak mampu memberikan kesimpulan secara tepat dalam indikator
analyze (menganalisis), sedangkan dalam indikator create (mencipta)
siswa kuang sedikit teliti dalam menyimpulkan hasil jawaban
perhitungannya. Ini berolak belakang dengan jawaban respon siswa pada
tabel 4.4 melalui kuesiner yang diberikan oleh peneliti, berdasarkan
pertanyaan yang mengacu pada langkah-langkah problem solving P-1, P-
2, P-3, dan P-4. Subjek S-05 dan S-30 menjawab “Ya” pada semua
pertanyaan yang mengacu pada langkah problem solving, sedangkan
99
berdasarkan hasil penyelesaian soalnya ada beberapa langkah problem
solving yang tidak dilakukan dengan baik maupun tidak secara tepat.
Dengan demikian kemampuan problem solving dari kelima siswa
tersebut dalam menyelesaikan soal matematika yang berorientasi pada Higher
Order Thinking Skills (HOTS), dalam penelitian ini menemukan bahwa siswa
yang berkemampuan tinggi berada pada tingkatan sangat mampu, siswa yang
berkemampuan sedang berada pada tingkatan kurang mampu dan siswa yang
berkemampuan rendah berada pada tingkatan tidak mampu.
Alan dan Afriansyah (2017: 72) mengemukakan bahwa pemahaman
matematis adalah pengetahuan terhadap konsep, prinsip, prosedur dan
kemampuan siswa menggunakan strategi penyelesaian terhadap suatu
masalah yang disajikan. Sehingga dapat diketahui bahwa dengan siswa
menyelesaikan masalah berdasarkan langkah-langkah poblem solving akan
sekaligus siswa memiliki kemampuan pemahaman matematis yang baik.
Selain itu siswa yang memiliki kemampuan pemahaman matematis yang baik
maka secara otomatis dapat mempengaruhi tingkat bepikir siswa dalam
pemecahan masalah. Pernyataan tersebut sejalan dengan yang dikemukakan
oleh (Ariestyan, Surnadi, & Kurniati, 2016: 96) bahwa pada saat
memecahkan masalah, siswa melakukan proses berpikir dalam pikiran
sehingga siswa dapat menentukan jawaban. Jadi, dari kelima siswa yang
menjadi subjek penelitian ini mendapat soal yang sama, namun pada proses
pemecahan masalah mereka memiliki kemampuan berpikiryang berbeda-
beda.
100
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan hasil dari analisis data yang dikemukakan oleh
peneliti pada bab sebelumnya, maka deskripsi kemampuan problem solving
lima siswa dari kelas VII-A MTs Negeri 05 Magelang dalam menyelesaikan
soal matematika yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills
(HOTS) sebagai berikut:
a. Siswa berkemampuan tinggi dinyatakan sangat mampu mengerjakan
seluruh 3 indikator soal sesuai dengan langkah problem solving dengan
sangat baik.
b. Siswa berkemampuan sedang dinyatakan mampu mengerjakan seluruh
soal sesuai dengan langkah problem solving. Akan tetapi ada beberapa
langkah yang siswa kurang mampu dalam melakukannya seperti pada
subjek S-01 yang kurang mampu dalam menganalisis masalah pada
indikator soal evaluate (mengevaluasi), sedangkan subjek S-31 kurang
mampu dalam langkah memeriksa kembali dalam indikator soal evaluate
(mengevaluasi).
c. Siswa berkemampuan rendah dinyatakan kurang mampu mengerjakan
seluruh soal sesuai dengan langkah problem solving. Ada beberapa
langkah yang siswa tidak mampu dalam melakukannya seperti pada
subjek S-05 yang tidak mampu menganalisis masalah pada tiga indikator
soal, tidak mampu memecahkan masalah sesuai dengan rencana yang
telah di buat sebelumnya dan kurang mampu dalam langkah memeriksa
kembali dalam indikator soal analyze (menganalisis) dan create
(mencipta). Sedangkan subjek S-30 kurang mampu dalam menganalisis
masalah secara tepat pada indikator soal analyze (menganalisis),
evaluate (mengevaluasi) dan create (mencipta), serta tidak mampu
memberikan kesimpulan secara tepat dalam langkah memeriksa kembali
101
sesuai dengan jawaban yang telah dilakukan sebelumnya dalam indikator
soal analyze (menganalisis).
B. Saran
Harapan peneliti menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan skripsi
ini akan tetapi peneliti mnyadari bahwa masih banyak kekurangan dan
kesalahan yang perlu peneliti perbaiki. Hal ini tidak lepas dari keterbatasan
kemampuan dan minimnya pengalaman peneliti. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak sangat peneliti harapkan sebagai
bahan evaluasi kedepannya.
102
DAFTAR PUSTAKA
Adi, N. P., Yulianto, R. A., & Suparno. (2018). Media Pembelajaran ANdroid
Untuk Meningkatkan Higher Order Thinking Skills (HOTS) Dan Sikap
Terbuka. PROSIDING Seminar Nasional Pendidikan Fisika UNSIQ, 1(1),
24-39.
Alan, U. F., & Afriansyah, E. A. (2017, Januari). Kemampuan Pemahaman
Matematis Siswa Melalui Model Pembelajaran Auditory Intellectual
Repetition dan Problem Based Learning. Jurnal Pendidikan Matematika,
11(1), 69-77.
Ariestyan, Y., Surnadi, & Kurniati, D. (2016). Proses Berpikir Reflektif Siswa
Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Sistem Persamaan Linier
Dua Variabel. Jurnal Kadikma, 7(1), 94-104.
Atsnan, M. F., & Gazali, R. Y. (2018). Pendekatan Problem Solving Pada
Pembelajaran Matematika. Jurnal Penelitian Matematika dan Pendidikan
Matematika, 3(1), 63-70.
Budiman, A., & Jailani. (2014, November). Pengembangan Instrumen Asesmen
Higher Order Thinking Skills (HOTS) Pada Mata Pelajaran Matematka
SMP Kelas VIII Semester I. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 1(2),
139-151.
Djaramah, S. B., & Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar(Edisi Revisi).
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Effendi, R. (2017). Konsep Revisi Taksonomi Bloom Dan Implementasinya
Dalam Prelajaran Matematika SMP. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Matematika, 2(1), 72-78.
Fanani, M. Z. (2018). Strategi Pengembangan Soal Higher Order Thinking Skills
(HOTS) Dalam Kurikulum 2013. Jurnal of Islamic Religious Education
(Edudeena), II(1), 57-76.
Gais, Z., & Afriansyah, E. A. (2017). Analisis Kemampuan Siswa Dalam
Menyelesaikan Soal Higher Order Thinking Ditinjau Dari Kemampuan
Awal Matematika Siswa. Jurnal Mosharafa, 6(2), 255-266.
Hamimah. (2019). Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika. Artikel, 1-6.
Hasratuddin. (2013). Membangun Karakter Melalui Pembelajaran Matematika.
Jurnl Pendidikan Matematika PARADIKMA, 6(2), 130-141.
Hayati, S. (2017). Belajar & Pembelajaran Berbasis Cooperatif Learning.
Magelang: Graha Cendekia.
103
Ilyas. (2016). Pendidikan Karakter Melalui Homeschooling. Jurnal of Nonformal
Education, 2(1), 92-98.
Iskandar, A. (2017). Practical Problem Solving. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Kurino, Y. D. (2018). Problem Solving Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Pada
Materi Operasi Penjumlahan Dan Pengukuran Bilangan Bulat di Kelas V
Sekolah Dasar. Jurnal Cakrawala Pendas, 4(1), 56-65.
Kurniati, D., Harimukti, R., & Jamil, N. A. (2016, Desember). Kemampuan
Berpikir Tngkat Tinggi Siswa SMP di Kabupaten Jember Dalam
Menyelesaikan Soal Berstandar PISA. Jurnal Penelitian dan Evaluasi
Pendidikan, 20(2), 142-155.
Kusrini, Manoy, J. T., Susanah, & Wijayanti, P. (2014). Straegi Pembelajaran
Matematika. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Mardiyati, I. (2017). Tingkat Kemampuan Analisa Dan Sintesa Mahasiswa
Jurusan Pendidika Guru Raudhatul Adfal FTIK IAIN Pontianak
2016/2017. Pontianak: IAIN Pontianak.
Mukrimaa, S. S. (2014). 53 Metode Belajar Dan Pembelajaran Plus Aplikasinya.
Bandung: Indonesia University of Education.
Ngalimun. (2017). Strategi Pembelajaran Di Lengkapi Dengan 65 Model
Pembelajaran. Yogyakarta: Dua Satria Offet.
Nugoroho, R. A. (2018). HOTS (Higher Order Thinking Skills) Kemampuan
Berpikir Tinggi: Konsep, Pembelajaran, Penilaian, dan Soal-Soal.
Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Phoenik, T. P. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Phoenix.
Pinahayu, E. A. (2017). Problematika Penerapan Model Pembelajaran Problem
Solving Pada Pelajaran Matematika SMP di Brebes. Jurnal Penelitian
Pendidikan Matematika, 1(1), 77-85.
Pratiwi, I. (2019). Efek Program PISA Terhadap Kurikulum di Indonesia (PISA
Effect On Curriculum in Indonesia). Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,
4(1), 51-71.
Rahmat, P. S. (2009). Penelitian Kualitatif. EQUILIBRIUM, 5(9), 1-8.
Rasimin. (2018). Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis Kualitatif.
Yogyakarta: Mitra Cendekia.
Sakti, I. (2011). Korelasi Pengetahuan Alat Praktikum Fisika Dengan
Kemampuan Psikomotorik Siswa di SMA Negeri Kota Bengkulu. Journal
Exacta, IX(1), 67-76.
104
Sam's, R. H. (2010). Model Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Teras.
Shihab, M. Quraish. (2000). Wawasan al-Qur'an, Tafsir Maudhu'i atas Pelbagai
Persoalan Umat. Bandung: Mizan.
Silva, E. Y., Zulkardi, & Darmawijoyo. (2011). Pengembangan Soal Matematika
model PISA Pada Konten Uncertainty Untuk Mengukur Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama.
Jurnal Pendidikan Matematika, 5(1), 2-11.
Silverius, S. (1991). Evaluas Hasil Belajar Dan Umpan Balik. Jakarta: PT
Grasindo.
Slameto. (2018). Penerapan Cooperatif Learning Untuk Meningkatkan HOTS.
Pendidikan Dasar, 4(1), 124-140.
Sudirman. (2009). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Sukmadinata, N. S. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
105
Lampiran 1
LEMBAR KERJA SISWA
Nama :
No. Absen :
KERJAKAN SOAL-SOAL DIBAWAH INI DENGAN TELITI!
1. Rita meminta adiknya untuk memotong kain yang akan digunakan untuk
hiasan pada taplak meja yang berbentuk jajar genjang. Rita meminta jika
kainnya memiliki luas 207 cm2. Jika adiknya sudah terlanjur memotong
kain yang berbentuk jajar genjang dengan ukuran yang berbeda yaitu
a. Kain A memiliki alas 23 cm dan tinggi 9 cm
b. Kain B memiliki alas 33 cm dan tinggi 9 cm
Kain manakah yang Rita gunakan untuk membuat hiasan taplak meja?
2. Radit memiliki sebuah layang-layang dengan luas adalah 192 cm2 dan
perbandingan panjang diagonal-diagonalnya adalalah 8 : 3. Tentukan
panjang diagonal terpanjang dari layang-layang Radit tersebut?
3. Ayah berjalan ke arah selatan sejauh 75 m, kemudian dilanjutkan ke arah
barat sejauh 50 m. Dari titik tersebut ia berjalan lagi ke arah utara sejauh
50 m. Karena sudah merasa capek berjalan kemudian Ayah kembali ke
titik semula dari titik terakhir yang ia capai. Gambar dan identifikasikan
termasuk bangun datar apakah itu? Berikan alasannya!
~ SELAMAT MENGERJAKAN~
106
Lampiran 2
KISI-KISI PENULISAN SOAL TES TERTULIS
Satuan Pendidikan : MTs Negeri 5 Magelang
Jumlah Soal : 3
Mata Pelajaran : Matematika
No.
Urut
Kompetensi Dasar Materi Kelas
/ Smt
Indikator Soal No.
Soal
1.
3.11 Mengaitkan rumus
keliling dan luas
untuk berbagai
jenis segiempat
(persegi, persegi
panjang, belah
ketupat, jajar
genjang,
trapesium, dan
layang-layang) dan
segitiga
Segiempat
dan Segitiga
VIII/
2
Analyze
(Menganalisis)
- Diberikan persoalan
yang berkaitan
dengan luas kain
berbentuk jajar
genjang, peserta
didik diminta untuk
memilih jenis kain
yang sesuai dengan
ukuran luas yang
telah diketahui.
Evaluate
(Mengevaluasi)
- Diberikan persoalan
yang berkaitan
dengan layang-
layang, jika sudah
diketahui
1
2
107
perbandingan
masing-masing
diagonalnya, siswa
diminta untuk
mencari salah satu
panjang diagonalnya
- Diberikan persoalan
yang berkaitan
dengan kehidupan
sehari-hari yang
berhubunga dengan
trapesium, jika
diketahui luas dan
tinggi darii sebuah
kain yang akan di
bentuk trapesium,
peserta didik
diminta mencari
jumlah panjang sisi
sejajar.
Create (Mencipta)
- Diberikan persoalan
yang berkaitan
dengan rute jalan
yang telah di lewati
seseorang, peserta
didik diminta untuk
menggambarkan
rutenya dan diminta
untuk
4
3
108
mengidentifikasikan
termasuk bangun
datar apakah yang
dilewati seseorang
tersebut.
109
Lampiran 3
KUNCI JAWABAN
No Kunci Jawaban No. Soal
1. Diketahui:
Ditanya: tentukan jenis kain yang akan digunakan
tersebut!
Jawab:
a. Jenis kain A
b. Jenis kain B
Dapat dilihat bahwa kain A yang jumlah luasnya sama
dengan yang diinginkan oleh Rita. Jadi jenis kain yang
digunakan adalah kain A
1
2. Diketahui :
Perbandingan diagonal 8 : 3
Ditanya : Berapa panjang diagonal terpanjang dari
layang-layang Radit?
Jawab:
Misalkan
2
110
Substitusikan nilai x
= 32 cm
= 12 cm
Jadi, panjang diagonal terpanjang dari layang-layang
Radit tersebut adalah 32 cm
3. Diketahui: Jarak tempuh ke arah selatan 75 m
Jarak tempuh ke arah barat 50 m
Jarak tempuh ke arah utara 50 m
Jarak tempuh kembali ke titik awal
Ditanya : 1) Gambarkan dan identifikasikan termasuk
bangun datar apakah itu?
2) Berikan alasannya!
Jawab:
Misalkan
Jarak tempuh ke arah selatan A1
Jarak tempuh ke arah barat A2
Jarak tempuh ke arah utara A3
Jarak tempuh kembali ke titik awal
3
111
Jadi, dari rute perjalanan seseorang tersebut membentuk
bangun datar trapesium, karena dari rute jalan tersebut
memiliki 2 sisi yang sejajar, 1 garis yang menghungkan
titik B ke C (sebagai tinggi) dan 1 garis bidang miring
yang menghubungkan titik D ke A.
75 m
50 cm
50 cm
A1
A2
A2
A4
C B
A
D
112
Lampiran 4
Data Siswa Yang Menjadi Subjek Penelitian
No Nama Siswa Kode Siswa
1 Alfiatumuna S-01
2 Cheryc Putri Anggraeni S-05
3 Roziq Samawi S-25
4 Tri Indri Yati S-30
5 Zimahmul Yahya S-31
113
Lampiran 5
1. Jawaban Subjek S-25
114
115
116
2. Jawaban Subjek S-01
117
118
3. Jawaban Subjek S-31
119
4. Jawaban Subjek S-05
120
5. Jawaban Subjek S-30
121
122
123
Lampiran 6
6. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
124
Lampiran 7
125
Lampiran 8
126
Lampiran 9
127
Lampiran 10