17
1 ANALISIS KEBUTUHAN DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN PAI Hafiizh Muhammad Ramadhan Guru MA Al Basyariyah Bandung [email protected] BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan ujung tombak pendidikan. Karenanya, pembelajaran memiliki peran yang sangat vital. Wina Sanjaya (2014: 4-5) mengatakan bahwa maksud dari standar proses pendidikan yang tertuang dalam permendikbud No. 19 Tahun 2005 Bab 1 pasal 1 ayat 6 adalah berisi tentang bagaimana seharusnya proses pembelajaran dilaksanakan. Standar-standar lain ditetapkan semuanya dalam rangka mendukung terlaksananya standar proses pembelajaran. Sedemikian pentingnya sebuah pembelajaran dalam pendidikan sehingga proses pembelajaran sangat menentukan tercapai tidaknya standar kompetensi lulusan. Lemahnya kualitas proses pembelajaran merupakan masalah yang dihadapi oleh pendidikan saat ini, tidak terkecuali mutu proses pembelajaran PAI. Sejatinya aspek yang paling lemah dalam proses pembelajaran PAI menurut Tafsir (2016: 224-229) bukan terletak pada pencapaian knowing (pengetahuan/konsep) dan doing (pelaksanaan), tetapi aspek keberagamaan (being); yakni bagaimana nilai-nilai agama Islam menjadi kepribadian yang tercermin dalam perilaku kehidupan sehari-hari. Kenyataannya di masyarakat banyak orang islam yang memiliki pengetahuan agama yang baik, bahkan disebut sebagai ustadz namun sikap keberagamaannya masih lemah. Kesenjangan efektivitas proses pembelajaran PAI terhadap hasil yang diharapkan merupakan permasalahan yang harus mendapatkan perhatian serius, terutama oleh guru PAI. Terlebih misi utama dari ajaran Islam seperti yang digambarkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Bahkan Allah SWT

ANALISIS KEBUTUHAN DALAM PERENCANAAN ......5 menjadi „pekerjaan rumah‟ besar untuk terus-menerus dikembangkan lebih baik dan lebih efektif lagi. Fungsi Analisis Kebutuhan dalam

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KEBUTUHAN DALAM PERENCANAAN ......5 menjadi „pekerjaan rumah‟ besar untuk terus-menerus dikembangkan lebih baik dan lebih efektif lagi. Fungsi Analisis Kebutuhan dalam

1

ANALISIS KEBUTUHAN DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN PAI

Hafiizh Muhammad Ramadhan

Guru MA Al Basyariyah Bandung

[email protected]

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan ujung tombak pendidikan. Karenanya, pembelajaran

memiliki peran yang sangat vital. Wina Sanjaya (2014: 4-5) mengatakan bahwa maksud

dari standar proses pendidikan yang tertuang dalam permendikbud No. 19 Tahun 2005

Bab 1 pasal 1 ayat 6 adalah berisi tentang bagaimana seharusnya proses pembelajaran

dilaksanakan. Standar-standar lain ditetapkan semuanya dalam rangka mendukung

terlaksananya standar proses pembelajaran. Sedemikian pentingnya sebuah pembelajaran

dalam pendidikan sehingga proses pembelajaran sangat menentukan tercapai tidaknya

standar kompetensi lulusan.

Lemahnya kualitas proses pembelajaran merupakan masalah yang dihadapi oleh

pendidikan saat ini, tidak terkecuali mutu proses pembelajaran PAI. Sejatinya aspek yang

paling lemah dalam proses pembelajaran PAI menurut Tafsir (2016: 224-229) bukan

terletak pada pencapaian knowing (pengetahuan/konsep) dan doing (pelaksanaan), tetapi

aspek keberagamaan (being); yakni bagaimana nilai-nilai agama Islam menjadi

kepribadian yang tercermin dalam perilaku kehidupan sehari-hari. Kenyataannya di

masyarakat banyak orang islam yang memiliki pengetahuan agama yang baik, bahkan

disebut sebagai ustadz namun sikap keberagamaannya masih lemah.

Kesenjangan efektivitas proses pembelajaran PAI terhadap hasil yang diharapkan

merupakan permasalahan yang harus mendapatkan perhatian serius, terutama oleh guru

PAI. Terlebih misi utama dari ajaran Islam seperti yang digambarkan dalam hadis Nabi

Muhammad SAW adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Bahkan Allah SWT

Page 2: ANALISIS KEBUTUHAN DALAM PERENCANAAN ......5 menjadi „pekerjaan rumah‟ besar untuk terus-menerus dikembangkan lebih baik dan lebih efektif lagi. Fungsi Analisis Kebutuhan dalam

2

menilai keteladanan akhlak Nabi-Nya sebagai manusia yang berakhlak (berbudi pekerti)

yang luhur.1

Diantara metode yang dapat dilakukan oleh guru PAI dalam mempersiapkan

pembelajaran PAI yang lebih efektif adalah penyusunan perencananaan pembelajaran

yang didasarkan pada hasil analisis kebutuhan (needs asessment). Yakni sebuah

prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang kebutuhan atas segala

yang terkait dengan pembelajaran PAI.

Memperhatikan permasalahan yang dihadapi oleh para guru PAI tersebut, maka

kami melakukan penelitian deskriptif kualitatif mengenai “Analisis Kebutuhan Dalam

Perencanaan Pembelajaran PAI” sebagai sebuah makalah.

Analisis kebutuhan ini dapat digunakan oleh guru PAI dalam mengumpulkan

informasi mengenai segala kebutuhan guna menyusun perencanaan pembelajaran PAI.

Secara langsung dapat berdampak pada peningkatan kualitas proses pembelajaran PAI,

minimal menjadi solusi praktis dalam mengurangi kesenjangan ketercapaian tujuan yang

subtantif dari pembelajaran PAI, yakni meningkatkan kompetensi sikap spiritual

keberagamaan peserta didik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah adalah

sebagai berikut:

1. Apa itu analisis kebutuhan?

2. Apa fungsi analisis kebutuhan?

3. Bagaimana langkah-langkah analisis kebutuhan?

4. Bagaimana menyusun perencanaan pembelajaran PAI berdasarkan analisis

kebutuhan?

1 Firman Allah dalam QS Al-Qalam : 4 “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”

Page 3: ANALISIS KEBUTUHAN DALAM PERENCANAAN ......5 menjadi „pekerjaan rumah‟ besar untuk terus-menerus dikembangkan lebih baik dan lebih efektif lagi. Fungsi Analisis Kebutuhan dalam

3

BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian

Dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI) mengungkapkan bahwa „analisis‟

adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya)

untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dan

sebagainya).

Sedangkan „kebutuhan‟ (menurut KBBI) adalah butuh1/bu·tuh/ v,

membutuhkan/mem·bu·tuh·kan/ v sangat perlu menggunakan; memerlukan.

Jadi menurut KBBI, pengertian analisis kebutuhan adalah sebuah proses

penyelidikan mengenai suatu yang diperlukan sehingga dapat diketahui hal apa saja yang

wajib ada supaya kebutuhan itu terpenuhi secara tepat.

Kebutuhan adalah kecenderungan permanen dalam diri seseorang yang

menimbukan dorongan dan perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Kebutuhan muncul

sebagai akibat adanya perubahan ( internal change ) dalam organism atau akibat

pengaruh kejadian - kejadian dari lingkungan organism (Oemar Hamlik, 1978).2

Kebutuhan (need) diartikan sebagai kesenjangan antara apa yang diharapkan

dengan kondisi yang sebenarnya, keinginan adalah harapan ke depan atau cita-cita yang

terkait dengan pemecahan terhadap suatu masalah . Sedangkan analisa kebutuhan adalah

alat untuk mengidentifikasi masalah guna menentukan tindakan yang tepat. (Morrison

(2001: 27)3

Menurut prof. Djuju Sudjana kebutuhan dalam pembelajaran dapat diartikan

sebagai suatu jarak antara tingkat pengetahuan, keterampilan, dan/atau sikap yang

dimiliki pada suatu saat dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, dan/atau sikap yang

ingin diperoleh seseorang, kelompok, lembaga, dan/atau masyarakat yang hanya dapat

dicapai melalui kegiatan belajar.4

2https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/902/6.%20ZAINAL%20ABIDIN%20yes.

pdf;sequence=1. Diakses 3 Oktober 2018. Jam 20:18

3 Ibid 4 http://bukan-situs.blogspot.com/2012/02/analisis-kebutuhan-pembelajaran-dan_28.html.

Diakses 3 oktober 2018. Jam 21:24

Page 4: ANALISIS KEBUTUHAN DALAM PERENCANAAN ......5 menjadi „pekerjaan rumah‟ besar untuk terus-menerus dikembangkan lebih baik dan lebih efektif lagi. Fungsi Analisis Kebutuhan dalam

4

Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa „kebutuhan‟ itu bersifat dorongan

internal seseorang. Dorongan kebutuhan itu muncul dari kondisi realita yang memiliki

kesenjangan atau gap dengan harapan ideal yang diinginkan. Dalam hal ini bagi guru PAI

khususnya, mendapatkan realita bahwa kompetensi peserta didik belum mencapai pada

tingkat yang diinginkan. Kesenjangan tersebut mendorong untuk melakukan pengkajian

yang lebih mendalam, apa yang sebenarnya terjadi? Mencari sebab-musababnya dan

segala informasi yang menjadi basis data. Data inilah yang kemudian dianalisis oleh guru

PAI.

Borg and Gall (1983 : 753) mengartikan a need is usually defined as a

discrepancy between an existing set of condistions and desired set of conditions.5

Maksudnya kebutuhan biasanya diartikan sebagai kesenjangan antara kondisi yang ada

saat ini dengan kondisi yang diinginkan.

John McNeil (dalam Sanjaya, 2008) mendefinisikan analisis kebutuhan (need

assessment) adalah proses menentukan prioritas kebutuhan pendidikan. Sejalan dengan

pendapat McNeil, Seel dan Glasgow (dalam Sanjaya, 2008) menjelaskan tentang analisis

kebutuhan bahwa kebutuhan itu pada dasarnya adalah kesenjangan (discrepancies) antara

apa yang telah tersedia dengan n apa yang diharapkan. Analisis kebutuhan adalah proses

mengumpulkan informasi tentang kesenjangan dan menentukan prioritas dari

kesenjangan untuk dipecahkan.

Catatan penting dalam memahami analisis kebutuhan, yaitu : pertama, analisis

kebutuhan merupakan suatu rangkaian proses berpikir mendalam dan sistematis untuk

mengambil keputusan. Kedua, kebutuhan merupakan kesenjangan antara tujuan ideal

yang diingikan dengan kenyataan yang dihasilkan. Jadi analisis kebutuhan merupakan

kegiatan berpikir yang mendalam untuk mengumpulkan informasi tentang kesenjangan

antara kenyataan dengan harapan.

Terkait dengan perencanaan pembelajaran PAI, maka analisis kebutuhan menjadi

sangat penting perannya. Karena sebagai sebuah pembelajaran sudah pasti bahwa PAI

memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai sebagai kompetensi yang harus dimiliki oleh

peserta didik. Baik tujuan aspek kognitif, aspek psikomotor, terlebih aspek afektif yang

5 Ibid

Page 5: ANALISIS KEBUTUHAN DALAM PERENCANAAN ......5 menjadi „pekerjaan rumah‟ besar untuk terus-menerus dikembangkan lebih baik dan lebih efektif lagi. Fungsi Analisis Kebutuhan dalam

5

menjadi „pekerjaan rumah‟ besar untuk terus-menerus dikembangkan lebih baik dan lebih

efektif lagi.

Fungsi Analisis Kebutuhan dalam Perencanaan Pembelajaran

Fungsi analisis kebutuhan dalam pembelajaran menurut Morison Ross, dan Kemp

(Warsita dkk, 2011: 31)6 :

a. Mengidentifikasi kebutuhan yang relevan dengan pekerjaan atau tugas sekarang, yaitu

masalah yang mempengaruhi hasil pembelajaran.

b. Mengidentifikasi kebutuhan mendesak yang terkait dengan finansial, keamanan atau

masalah-masalah ain yang mengganggu pekerjaan atau lingkungan pendidikan.

c. Menyajikan skala prioritas untuk memilih tindakan yang tepat dalam mengatasi

masalah-masalah pembelajaran.

d. Memberikan basis data untuk menganalisis efektifitas kegiatan pembelajaran.

Tujuan analisis kebutuhan pembelajaran

Menurut Bambang (2011) analisis kebutuhan pembelajaran bertujuan :

a. Menginventarisir dan mengidentifikasi masalah-masalah pembelajaran.

b. Menyusun skala prioritas pemecahan masalah dalam pembelajaran.

c. Merumuskan tujuan pembelajaran

Indetifikasi masalah merupakan proses membandingkan keadaan saat ini dengan

keadaan yang diinginkan atau yang seharusnya. Hasil dari identifikasi tersebut akan

terinventarisir kesenjangan antara keduanya, yakni antara kenyataan dengan harapan.

Kesenjangan ini yang disebut dengan kebutuhan. Semakin lebar dan besar

kesenjangannya maka semakin besar pula kebutuhan untuk diselesaikan, sehingga

menjadi persoalan yang diprioritaskan. Bila semakin kecil maka mungkin saja kebutuhan

tersebut untuk sementara dapat diabaikan, karena ada kebutuhan yang lain dan itu jauh

lebih besar. Artinya, tidak setiap kebutuhan dijadikan sebagai masalah yang harus segera

diselesaikan. Maka dari identifikasi masalah ini akan muncul informasi yang

terklasifikasikan sesuai dengan tingkat masalahnya masing-masing.

6 https://dokumen.tips/documents/identifikasi-kebutuhan-pembelajaran.html. Diakses 3

Oktober 2018. Jam 22:02

Page 6: ANALISIS KEBUTUHAN DALAM PERENCANAAN ......5 menjadi „pekerjaan rumah‟ besar untuk terus-menerus dikembangkan lebih baik dan lebih efektif lagi. Fungsi Analisis Kebutuhan dalam

6

Selanjutnya dari identifikasi dan klasifikasi masalah-masalah pembelajaran, maka

perlu disusun skala prioritas dalam pemecahan masalah. Menentukan skala prioritas

dapat mempertimbangkan hal-hal berikut ini :

a) tingkat signifikansi pengaruhnya,

b) keluasan ruang lingkup masalahnya, dan

c) urgensi pengaruh kesenjangan tersebut terhadap program bahkan mungkin

lembaga pendidikan.

Dari mana rumusan tujuan ini lahir? Hasil dari kegiatan analisis kebutuhan

perencanaan pembelajaran PAI adalah data dan daftar mengenai realita kompetensi yang

dikuasai oleh peserta didik. Mulai dari data dan daftar aspek sikap, aspek pengetahuan,

ataupun aspek keterampilan. Data tersebut akan menunjukan daftar kompetensi yang

belum dikuasai oleh peserta didik. Sedangkan kompetensi dasar sudah dirumuskan sejak

awal program pembelajaran, maka kedua data ini akan menjadi dasar acuan untuk

merumuskan tujuan pembelajaran PAI apa yang akan ditetapkan?

Langkah-langkah Analisis Kebutuhan

Langkah-langkah penting dalam kegiatan analisis kebutuhan meliputi7 :

1. Pengumpulan Informasi

2. Identifikasi Kesenjangan

3. Analisis Performance

4. Indentifikasi Hambatan

5. Indentifikasi Karakteristik Peserta didik

6. Identifikasi Tujuan

7. Merumuskan Masalah

a. Pengumpulan Infomasi

Pada saat merancang pembelajaran pertama kali seorang guru perlu memahami

terlebih dahulu informasi tentang peserta didik dapat mengerjakan apa, siapa memahami

apa, siapa yang akan belajar, kendala-kendala apa yang akan dihadapi, dan bagaimana

pengaruh keadaan tertentu terhadap karakteristik peserta didik. Berbagai informasi yang

7 https://dokumen.tips/documents/identifikasi-kebutuhan-pembelajaran.html. Diakses 3 Oktober 2018. Jam 22:02

Page 7: ANALISIS KEBUTUHAN DALAM PERENCANAAN ......5 menjadi „pekerjaan rumah‟ besar untuk terus-menerus dikembangkan lebih baik dan lebih efektif lagi. Fungsi Analisis Kebutuhan dalam

7

dikumpulkan akan bermanfaat dalam menentukan tujuan yang ingin dicapai beserta

skala prioritas dalam pemecahan suatu masalah.

b. Identifikasi Kesenjangan

Metode mengidentifikasi kesenjangan berpegang pada lima komponen yang

saling berkaitan. Dua komponen pertama, yaitu input dan proses adalah bagaimana

menggunakan setiap potensi dan sumber yang ada, sedangkan komponen terakhir

meliputi produk, output dan outcome merupakan hasil akhir dari suatu proses.

Komponen input, meliputi kondisi yang tersedia pada saat ini misalnya tentang

keuangan, waktu, bangunan, guru, pelajar, kebutuhan, problem, tujuan, materi kurikulum

yang ada.

Komponen proses, meliputi pelaksanaan pendidikan yang berjalan yang terdiri

atas pola pembentukan staf, pendidikan yang berlangsung sesuai dengan kompetensi,

perencanaan, metode, pembelajaran individu, dan kurikulum yang berlaku.

Komponen produk, meliputi penyelesaian pendidikan, keterampilan, pengetahuan

dan sikap yang dimiliki, serta kelulusan tes kompetensi.

Komponen Output, meliputi ijazah kelulusan, keterampilan prasyarat, lisensi.

Komponen Outcome meliputi kecukupan dan kontribusi individu atau kelompok

saat ini dan masa depan. Outcome merupakan hasil akhir yang diperoleh. Melalui analisis

hasil, desainer dapat menentukan sejauh mana hasil yang diperoleh dapat berkontribusi

pada pencapaian tujuan. Inilah proses yang pada hakikatnya menentukan kesenjangan

antara harapan dan apa yang terjadi. Berdasarkan analisis itulah, guru dapat

mendeskripsikan masalah dan kebutuhan pada setiap komponen yakni input, proses,

produk, dan output.

c. Analisis Performance

Tahap ketiga dalam proses analisis kebutuhan, adalah tahap menganalisis

performance. Menganalisis performance dilakukan setelah guru memahami berbagai

informasi dan mengidentifikasi kesenjangan yang ada. Ketika menemukan adanya

kesenjangan, selanjutnya identifikasi kesenjangan mana yang dapat dipecahkan melalui

perencanaan pembelajaran PAI dan mana yang memerlukan pemecahan dengan cara lain,

seperti melalui pembelajaran non PAI, kegiatan ektrakulikuler, kebijakan pengelolaan

baru, penentuan struktur organisasi yang lebih baik, atau mungkin melalui pengembangan

Page 8: ANALISIS KEBUTUHAN DALAM PERENCANAAN ......5 menjadi „pekerjaan rumah‟ besar untuk terus-menerus dikembangkan lebih baik dan lebih efektif lagi. Fungsi Analisis Kebutuhan dalam

8

bahan dan alat-alat. Untuk menentukan semua itu kita perlu memahami faktor-faktor

penyebab terjadinya kesenjangan dan pemahaman tersebut dapat dilakukan pada saat

need assessment berlangsung.

Analisis performance meliputi identifikasi terhadap guru, identifiaski saran dan

kelengkapan penunjang belajar peserta didik, identifikasi kebijakan sekolah, identifikasi

iklim sosial dan iklim psikologis.

d. Identifikasi Hambatan

Tahap keempat dalam analisis kebutuhan adalah mengidentifikasi berbagai

kendala yang muncul beserta sumber sumbernya. Dalam pelaksanaan suatu program

berbagai kendala bisa muncul sehingga dapat berpengaruh terhadap kelancaran suatu

program. Berbagai kendala dapat meliputi, waktu fasilitas, bahan, pengelompokan dan

komposisinya, pilosofi, personal, dan organisasi. Sumber-sumber kendala bisa berasal

dari pertama, orang yang terlibat dalam suatu program pembelajaran, misalnya guru,

kepala sekolah, dan peserta didik itu sendiri. Termasuk juga dalam unsur orang ini

adalah unsur filsafat atau pandangan yang terhadap pekerjaannya, motivasi kerja, dan

kemampuan yang dimilikinya. Kedua, fasilitas yang ada, di dalamnya meliputi

ketersediaan dan kelengkapan fasilitas serta kondisi fasilitas. Ketiga, berkaitan dengan

jumlah pendanaan beserta pengaturannya.

e. Identifikasi Karakteristik Peserta didik

Tahap kelima dalam analisis kebutuhan adalah mengidentifikasi peserta didik.

Tujuan utama dalam desain pembelajaran adalah memecahkan berbagai problema yang

dihadapi peserta didik, oleh karena itu hal-hal yang berkaitan dengan peserta didik adalah

bagian dari analisis kebutuhan. Identifikasi yang berkaitan dengan peserta didik di

antaranya adalah tentang usia, jenis kelamin, level pendidikan, tingkat social ekonomi,

latar belakang, gaya belajar, pengalaman dan sikap. Karakteristik peserta didik seperti di

atas, akan bermanfaat ketika kita menentukan tujuan yang harus dicapai, pemilihan dan

penggunaan strategi pembelajaran yang di anggap cocok, serta untuk menentukan teknik

evaluasi yang relevan

f. Identifikasi Tujuan

Kaufman (1983) mendefinisikan analisis kebutuhan sebagai suatu proses

mengidentifikasi, mendokumentasi dan menjustifikasi kesenjangan antara apa yang

Page 9: ANALISIS KEBUTUHAN DALAM PERENCANAAN ......5 menjadi „pekerjaan rumah‟ besar untuk terus-menerus dikembangkan lebih baik dan lebih efektif lagi. Fungsi Analisis Kebutuhan dalam

9

terjadi dan apa yang akan dihasilkan melalui penentuan skala prioritas dari setiap

kebutuhan. Definisi yang dikemukakan (Kaufman,1983) berhubungan erat dengan tujuan

yang ingin dicapai. Oleh sebab itu, mengidentifikasi tujuan yang ingin dicapai merupakan

salah satu kegiatan yang harus dilaksanakan dalam proses analisis kebutuhan.

g. Merumuskan Masalah

Tahap akhir dalam proses analisis masalah adalah menuliskan pernyataan masalah

sebagai pedoman dalam penyusunan proses desain intruksional. Penulisan masalah pada

dasarnya merupakan rangkuman atau sari pati dari permasalahan yang ditentukan.

Pernyataan masalah harus ditulis secara singkat dan padat yang biasanya tidak lebih dari

satu-dua paragraf.

Selain tahapan analisis kebutuhan menurut ada 4 tahap dalam melakukan analisis

kebutuhan berdasarkan (Morison, 2011)8 menyebutkan langkah-langkah analisis

kebutuhan sebagai berikut :

a) Perencanaan

Pada saat perencanaan yang perlu dilakukan adalah klasifikasi peserta didik siapa

yang akan terlibat dalam kegiatan analisis kebutuhan.

b) Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan sesuai dengan perencaan yang telah ditentukan,

pada saat pengumpulan data peneliti perlu mempertimbangkan besar kecilnya sampel.

c) Analisa Data

Setelah semua data terkumpul, langkah selanjutnya adalah melakukan analisa data

berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah dilakukan.

d) Membuat Laporan Akhir

Langkah terakhir dalam analisis kebutuhan adalah membuat laporan akhir terkait

dengan hasil penelitian yang dilaksanakan.

Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)

8 https://dokumen.tips/documents/identifikasi-kebutuhan-pembelajaran.html. Diakses 3 Oktober 2018. Jam 22:02

Page 10: ANALISIS KEBUTUHAN DALAM PERENCANAAN ......5 menjadi „pekerjaan rumah‟ besar untuk terus-menerus dikembangkan lebih baik dan lebih efektif lagi. Fungsi Analisis Kebutuhan dalam

10

Pengertian Perencanaan diambil dari kata dasar rencana, dalam KBBI /ren·ca·na/ n 1

kl cerita; 2 rancangan; buram (rangka sesuatu yang akan dikerjakan): -- kerja; 3 konsep;

naskah (surat dan sebagainya); buram (surat): mana -- surat ini; 4 laporan pemberitaan;

catatan mengenai pembicaraan dalam rapat dan sebagainya: penulis dipersilakan

membacakan -- rapat anggota yang lalu; 5 acara (pembicaraan); program: usulnya

tercantum dalam -- yang akan dibicarakan dalam rapat besar; 6 artikel; makalah; kertas

kerja: ia menulis -- untuk seminar bahasa; 7 cak maksud; niat. Perencanaan

/pe·ren·ca·na·an/ n proses, cara, perbuatan merencanakan (merancangkan): hal itu

dilaksanakan sepenuhnya di dalam ~ keluarga;~ kota upaya pemikiran dan perencanaan

pengembangan kota agar dicapai pertumbuhan yang efisien dan teratur.9

Beberapa ahli lain merumuskan perencanaan sebagai mengatur sumber-sumber

yang langka secara bijaksana dan merupakan pengaturan dan penyesuaian hubungan

manusia dengan lingkungan dan dengan waktu yang akan datang. Definisi lain dari

perencanaan adalah pemikiran hari depan, perencanaan berarti pengelolaan, pembuat

keputusan, suatu prosedur yang formal untuk memperoleh hasil nyata, dalam berbagai

bentuk keputusan menurut sistem yang terintegrasi.10

Menurut Wilson, Pengertian Perencanaan merupakan salah satu proses lain, atau

merubah suatu keadaan untuk mencapai maksud yang dituju oleh perencanaan atau oleh

orang/badan yang di wakili oleh perencanaan itu. Perencanaan itu meliputi : Analisis,

kebijakan dan rancangan.

Perencanaan adalah proses penetapan dan pemanfaatan sumber daya secara

terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan-kegiatan dan upaya-upaya yang

dilaksanakan secara efisien dan efektif dalam mencapai tujuan. Dalam hal ini, Gaffar

menegaskan bahwa perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai

keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan

yang ditentukan.11

Pengertian pembelajaran seperti yang disimpulkan oleh Asra dan Sumiati

menyebutkan bahwa proses pembelajaran itu beraneka ragam, pembelajaran pada

9 https://kbbi.web.id/rencana. Diakses 4 Oktober 2018. Jam 14:00 10

http://zuhairistain.blogspot.com/2013/03/pengertian-perencanaan.html. Diakses 4 Oktober 2018. Jam 15: 40 11 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran (Cet. II; Bandung: Alfabeta, 2005), Hal. 141

Page 11: ANALISIS KEBUTUHAN DALAM PERENCANAAN ......5 menjadi „pekerjaan rumah‟ besar untuk terus-menerus dikembangkan lebih baik dan lebih efektif lagi. Fungsi Analisis Kebutuhan dalam

11

hakikatnya merupakan suatu proses yang kompleks, namun pada prinsipnya adalah

proses memberi pengalaman belajar kepada peserta didik sesuai dengan tujuan yang

hendak dicapai.12

Menurut Wikipedia, pengertian pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan

pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan

kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.

Dengan kata lain, pengertian pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik

agar dapat belajar dengan baik.13

Esensi dari makna pembelajaran menyiratkan adanya

interaksi antara pengajar dengan peserta didik. Peserta didik menjadi individu yang aktif

untuk memenuhi kebutuhan belajarnya.

Perencanaan pembelajaran merupakan proses menyusun dan menyeleksi serta

menghubungkan segala sesuatu yang terkait dengan pembelajaran. Sehingga tergambar

interaksi peserta didik dengan sumber belajar, materi ajar, media belajar, serta guru

semata-mata untuk mencapai tujuan belajar yang sudah disepakati.

Perencanaan pembelajaran (Instructional Design) dapat dilihat dari berbagai sudut

pandang, yaitu:

1. Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah proses adalah pengembangan pembelajaran

secara sistematik yang menggunakan secara khusus teori-teori pembelajaran dan

pembelajaran untuk menjamin kualitas pembelajaran. Dalam perencanaan ini

kebutuhan dianalisis dari proses belajar dengan alur yang sistematik untuk mencapai

tujuan pembelajaran. Termasuk di dalamnya melakukan evaluasi terhadap materi

pelajaran dan aktivitas-aktivitas pembelajaran.

2. Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah disiplin adalah cabang dari pengetahuan

yang senantiasa memperhatikan hasil-hasil penelitian dan hasil-hasil penelitian dan

teori-teori tentang strategi pembelajaran dan implementasinya terhadap strategi-

strategi tersebut.

3. Perencanaan pembelajaran sebagai sains (Science) adalah mengkreasi secara detail

spesifikasi dari pengembangan, implementasi, evaluasi dan pemeliharaan akan situasi

12 Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran. Bandung, Wacana Prima. 2008. Hal. 1-3 13 http://belajarpsikologi.com/pengertian-dan-tujuan-pembelajaran/. Diakses 4 Oktober 2018. Jam. 15:15

Page 12: ANALISIS KEBUTUHAN DALAM PERENCANAAN ......5 menjadi „pekerjaan rumah‟ besar untuk terus-menerus dikembangkan lebih baik dan lebih efektif lagi. Fungsi Analisis Kebutuhan dalam

12

maupun fasilitas pembelajaran terhadap unit-unit yang luas maupun yang lebih sempit

dari materi pelajaran dengan segala kompleksitasnya.14

Mengacu pada berbagai sudut pandang tersebut, maka perencanaan program

pembelajaran harus sesuai dengan konsep pendidikan dan pembelajaran yang dianut

dalam kurikulum. Penyusunan perencanaan program pembelajaran sebagai sebuah

proses, disiplin, ilmu pengetahuan, realitas, sistem dan teknologi pembelajaran bertujuan

agar pelaksanaan pembelajaran berjalan lebih lancar dan hasilnya lebih baik.15

Hamid Darmadi menegaskan bahwa perencanaan persiapan pembelajaran

sesungguhnya bertujuan mendorong guru agar lebih siap melakukan kegiatan

pembelajaran dengan perencanaan yang matang. Oleh karena itu, setiap akan melakukan

pembelajaran guru wajib melakukan persiapan, baik persiapan tertulis maupun tidak

tertulis. Dosa hukumnya bagi guru yang pembelajaran tanpa persiapan, dan hal tersebut

hanya akan merusak mental dan moral peserta didik.16

Pendidikan Agama Islam memiliki tujuan yang komprehensif, yaitu menjadikan

manusia yang paripurna (insan kamil). A. Tafsir menyebutnya dengan manusia terbaik.

Cirinya cukup dua saja, yaitu mampu hidup tenang dan produktif. Supaya tercapai dua

ciri tersebut maka lulusan pendidikan Islam harus memiliki badan yang sehat dan kuat,

otaknya cerdas dan pintar, serta beriman yang kuat. Manusia yang demikian dapat dilihat

dari cerminan sikap hidup sehari-harinya yang disiplin tinggi, jujur, kreatif, toleransi,

demokrasi, dan memiliki kemampuan pengendalian diri17

.

Penerapan Analisis Kebutuhan dalam Perencanaan Pembelajaran PAI

Tahap 1 : Pengumpulan Informasi

Tahap 2 : Identifikasi Kesenjangan

Tahap 3 : Analisis Performance

Tahap 4 : Indentifikasi Hambatan

Tahap 5 : Indentifikasi Karakteristik Peserta didik

Tahap 6 : Identifikasi Tujuan

14 Ibid. Hal. 136-137 15 Nana Sujana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah (Cet. V; Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2005), h. 107-110 16 Hamid Darmadi, Kemampuan Dasar Mengajar (Cet. I; Bandung: Alfabeta, 2009). Hal.135 17 A. Tafsir, Filsafat Pendidikan Islami. Bandung, Remaja Rosdakarya. 2016. Hal. 75 – 83.

Page 13: ANALISIS KEBUTUHAN DALAM PERENCANAAN ......5 menjadi „pekerjaan rumah‟ besar untuk terus-menerus dikembangkan lebih baik dan lebih efektif lagi. Fungsi Analisis Kebutuhan dalam

13

Informasi awal dapat langsung diperoleh dari hasil evaluasi, baik evaluasi proses

ataupun evaluasi hasil. Informasi tersebut akan dielaborasi dengan segala perangkat

pembelajaran yang sudah ada sebagai sebuah kebijakan ataupun rumusan. Informasi-

informasi ini meliputi tujuan pembelajaran, karakteristik peserta didik, bahan ajar yang

menjadi rumusan materi yang sudah baku, media, sarana pra sarana belajar, dan lain-lain.

Informasi yang utama dalam analisis kebutuhan perencanaan pembelajaran PAI

adalah memahami tujuan. Tujuan pembelajaran PAI dirumuskan dalam tujuan umum dan

tujuan khusus. Atau dalam istilah kurikulum 2013; kompetensi Inti dan kompetensi dasar

Pendidikan Agama Islam. Informasi KI dan KD PAI dapat dikaji dalam peremendikbud

No. 24 Tahun 2016 dan untuk madrasah dirinci lagi dalam KMA 165 Tahun 2014.

Wina (20014: 64) memberikan alasan kenapa dalam merancang perencanaan

pembelajaran perlu mengacu pada tujuan. Pertama, tujuan dapat digunakan sebagai

acuan mengevaluasi efektivitas keberhasilan proses pembelajaran.

Kedua, tujuan digunakan sebagai pedoman dan panduan kegiatan belajar peserta

didik. Tujuan yang jelas dapat membimbing peserta didik dalam melaksanakan aktivitas

belajar.

Ketiga, tujuan pembelajaran dapat membantu guru dalam mendesain sistem

pembelajaran. Bila tujuannya jelas, maka guru dapat terbantu dalam menentukan materi

pelajaran, metode atau strategi pembelajaran, alat, media, dan sumber belajar.

Keempat, tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai kontrol dan batas-batas

dan kualitas pembelajaran. Artinya guru dapat mengidentifikasi sampai sejauh mana

peserta didik dapat menguasai dan memiliki sesuai dengan tujuan dan tuntutan tujuan

kurikulum (Sanjaya, 2014).

Pengumpulan Informasi selanjutnya yang memiliki kedudukan sangat penting

adalah informasi karakteristik peserta didik. Memahami karakteristik peserta didik akan

memudahkan dalam membangun suasana pembelajaran yang seperti apa, supaya ramah

dan nyaman terasa oleh peserta didik.

Syaiful Sagala menyebutkan bahwa pembelajaran mempunyai dua karakteristik,

yaitu: Pertama, proses pembelajaran melibatkan proses mental siswa secara maksimal,

bukan han ya menuntut siswa sekedar mendengar, mencatat, tetapi menghendaki aktivitas

siswa dalam proses berpikir. Kedua, dalam proses pembelajaran dibangun suasana

Page 14: ANALISIS KEBUTUHAN DALAM PERENCANAAN ......5 menjadi „pekerjaan rumah‟ besar untuk terus-menerus dikembangkan lebih baik dan lebih efektif lagi. Fungsi Analisis Kebutuhan dalam

14

dialogis dan proses tanya jawab terus menerus yang diarahkan untuk memperbaiki dan

meningkatkan kemampuan berpikir siswa, yang pada gilirannya kemampuan berpikir itu

dapat membantunya untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri.18

Informasi karaketristik bahan ajar, metode, dan media pembelajaran. Ketiga hal

ini termasuk cukup penting dalam perencanaan pembelajaran.Dalam pemilihan bahan

ajar ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi

pembelajaran meliputi prinsip relevansi, konsistensi dan kecukupan. Prinsip relevansi

artinya materi pembelajaran harus relevan atau ada kaitannya dengan pencapaian standar

kompetensi dan kompetensi dasar. Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi

dasar yang harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan

juga harus meliputi empat macam. Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan

hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang

diajarkan. Dengan kata lain, materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu

banyak.

Contoh penerapan analisis kebutuhan dalam persiapan pembelajaran PAI :

Informasi awal : peserta didik lalai dalam menjalankan salat fardu

Tujuan umum Tujuan khusus Metode

Pendataan

Tempat Hasil

Meningkatkan

kesadaran sikap

keberagamaan

peserta didik

Menggali

potensi

keberagamaan

peserta didik

dalam

menjalankan

shalat wajib

Observasi,

dialog dan

diskusi

SMP

Juara

Peserta didik memilih

menangguhkan salat

maghrib karena

khawatir kemalaman

pulang ke rumah

Dari informasi yang diperoleh tersebut, guru merencanakan sebuah pembelajaran

PAI dengan mengembangkan tujuan pembelajarannya, seperti :

- Memberikan pemahaman fiqh terkait hukum melaksanakan shalat maghrib

dan alternatif penerapannya sebagai solusi permasalahan.

18 http://abiavisha.blogspot.com/2017/05/aspek-perencanaan-dalam-proses.html. Diakses 4 Oktober 2018. Jam 14: 29

Page 15: ANALISIS KEBUTUHAN DALAM PERENCANAAN ......5 menjadi „pekerjaan rumah‟ besar untuk terus-menerus dikembangkan lebih baik dan lebih efektif lagi. Fungsi Analisis Kebutuhan dalam

15

- Memahamkan kaidah-kaidah fiqh tertentu untuk dijadikan pegangan dalam

menjalankan peribadahan sesuai dengan kondisi yang dihadapinya, tanpa ada

sikap melalaikan kewajiban.

BAB III

SIMPULAN

Analisis kebutuhan merupakan kerja ilmiyah. Kerja analisis kebutuhan adalah

suatu rangkaian proses berpikir mendalam dan sistematis untuk mengambil keputusan.

Keputusan ini berdasarkan kepada kesenjangan antara kenyataan dengan tujuan ideal

yang diingikan. Analisis kebutuhan merupakan kegiatan berpikir yang mendalam untuk

mengumpulkan informasi tentang kesenjangan antara kenyataan dengan harapan.

Fungsi analisis kebutuhan adalah mengidentifikasi kebutuhan yang relevan

dengan pekerjaan atau tugas sekarang, yaitu masalah yang mempengaruhi hasil

pembelajaran; mengidentifikasi kebutuhan mendesak yang terkait dengan finansial,

keamanan atau masalah-masalah lain yang mengganggu pekerjaan atau lingkungan

pendidikan; menyajikan skala prioritas untuk memilih tindakan yang tepat dalam

mengatasi masalah-masalah pembelajaran; dan memberikan basis data untuk

menganalisis efektifitas kegiatan pembelajaran.

Tujuan analisis kebutuhan pembelajaran: 1). Menginventarisir dan

mengidentifikasi masalah-masalah pembelajaran. 2). Menyusun skala prioritas

pemecahan masalah dalam pembelajaran. 3). Merumuskan tujuan pembelajaran

Langkah-langkah dalam analisis kebutuhan perencanaan pembelajaran meliputi:

1. Pengumpulan Informasi

2. Identifikasi Kesenjangan

3. Analisis Performance

4. Indentifikasi Hambatan

5. Indentifikasi Karakteristik Peserta didik

6. Identifikasi Tujuan

7. Merumuskan Masalah

Page 16: ANALISIS KEBUTUHAN DALAM PERENCANAAN ......5 menjadi „pekerjaan rumah‟ besar untuk terus-menerus dikembangkan lebih baik dan lebih efektif lagi. Fungsi Analisis Kebutuhan dalam

16

DAFTAR PUSTAKA

A. Tafsir. 2016. Filsafat Pendidikan Islami. Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2016.

Abdul Majid & Dian Andayani. 2005. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi.

Bandung : Rosdakarya, 2005.

Abdul Majid. 2017. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru.

Bandung : PT Remaja RosdaKarya., 2017.

Asra, Sumiati &. 2007. Metode Pembelajaran. Bandung : PT Wacana Prima, 2007.

Baharudin dan Wahyuni, Esa Nur. 2007. Teori Belajar Dan Pembelajaran. Yogjakarta : Ar-

Ruzz Media Group., 2007.

Darmadi, Hamid. 2009. Kemampuan Dasar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya, 2009.

M. Arifin. 1996. Ilmu Pendidikan Islam; Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan

Interdisipliner. Jakarta : Bumi Aksara, 1996.

Sagala, Syaiful. 2005. Pembelajaran, Konsep dan Makna. Bandung : Alfabeta, 2005.

Sanjaya, Wina. 2008. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.

Jakarta : Kencana Prenada Media Group., 2008.

—. 2014. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana, 2014, hal. 4-5.

Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya,

2006.

Sujana, Nana. 2005. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Bandung : Sinar

Baru Algesindo, 2005.

Tafsir, Ahmad. 2007. Islam, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya, 2007, hal. 50-51.

Trianto. 2010. Mendesain Metode Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Prenada Media

Grup, 2010, hal. 111.

Uno, Hamzah B. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : Bumi AKsara, 2008.

https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/902/6.%20ZAINAL%20ABIDIN%20ye

s.pdf;sequence=1. Diakses 3 Oktober 2018. Jam 20:18

http://bukan-situs.blogspot.com/2012/02/analisis-kebutuhan-pembelajaran-dan_28.html. Diakses

3 oktober 2018. Jam 21:24

https://dokumen.tips/documents/identifikasi-kebutuhan-pembelajaran.html. Diakses 3 Oktober

2018. Jam 22:02

Page 17: ANALISIS KEBUTUHAN DALAM PERENCANAAN ......5 menjadi „pekerjaan rumah‟ besar untuk terus-menerus dikembangkan lebih baik dan lebih efektif lagi. Fungsi Analisis Kebutuhan dalam

17

https://dokumen.tips/documents/identifikasi-kebutuhan-pembelajaran.html. Diakses 3 Oktober

2018. Jam 22:02

https://kbbi.web.id/rencana. Diakses 4 Oktober 2018. Jam 14:00

http://zuhairistain.blogspot.com/2013/03/pengertian-perencanaan.html. Diakses 4 Oktober 2018.

Jam 15: 40

http://belajarpsikologi.com/pengertian-dan-tujuan-pembelajaran/. Diakses 4 Oktober 2018. Jam.

15:15

http://abiavisha.blogspot.com/2017/05/aspek-perencanaan-dalam-proses.html. Diakses 4 Oktober

2018. Jam 14: 29