16
BAB I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Transportasi merupakan suatu alat bagi manusia yang berfungsi untuk memfasilitasi pergerakan dan akses bagi pemenuhan berbagai kebutuhan hidup manusia seperti pendidikan, kesehatan, hiburan, interaksi sosial dan lain-lain. Peningkatan kualitas hidup manusia dengan terpenuhinya kebutuhan inilah yang harus menjadi tujuan utama sebuah sistem transportasi. Namun, kegagalan kebijakan dan kinerja sistem transportasi yang dilakukan selama ini justru menjadikan transportasi sebagai salah satu faktor yang dapat mereduksi kualitas kehidupan manusia. Transportasi merupakan salah satu penyumbang terbesar masalah pencemaran udara dan air, Kebisingan, serta pemanasan global. Kemacetan di perkotaan akibat melimpahnya penggunanya kendaraan bermotor roda empat juga menjadi salah satu faktor yang mengurangi efektivitas transportasi. Kesadaran mengenai hal ini telah membawa dunia pada suatu konsep baru yaitu sistem transportasi berkelanjutan. Sistem transportasi berkelanjutan didasarkan pada prinsip pemenuhan kebutuhan generasi 1

Analisis Kebersediaan Pengguna Bike Sharing Dengan Metode Stated-Preference

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis Kebersediaan Pengguna Bike Sharing Dengan Metode Stated-Preference

BAB I Pendahuluan

I.1 Latar Belakang

Transportasi merupakan suatu alat bagi manusia yang berfungsi untuk

memfasilitasi pergerakan dan akses bagi pemenuhan berbagai kebutuhan hidup

manusia seperti pendidikan, kesehatan, hiburan, interaksi sosial dan lain-lain.

Peningkatan kualitas hidup manusia dengan terpenuhinya kebutuhan inilah yang

harus menjadi tujuan utama sebuah sistem transportasi.

Namun, kegagalan kebijakan dan kinerja sistem transportasi yang dilakukan

selama ini justru menjadikan transportasi sebagai salah satu faktor yang dapat

mereduksi kualitas kehidupan manusia. Transportasi merupakan salah satu

penyumbang terbesar masalah pencemaran udara dan air, Kebisingan, serta

pemanasan global. Kemacetan di perkotaan akibat melimpahnya penggunanya

kendaraan bermotor roda empat juga menjadi salah satu faktor yang mengurangi

efektivitas transportasi.

Kesadaran mengenai hal ini telah membawa dunia pada suatu konsep baru yaitu

sistem transportasi berkelanjutan. Sistem transportasi berkelanjutan didasarkan

pada prinsip pemenuhan kebutuhan generasi sekarang dengan mempertimbangkan

kebutuhan generasi yang akan datang, dengan tiga prinsip utama yaitu

aksesibilitas, kesetaraan dan dampak lingkungan, sehingga tujuan utama

transportasi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dapat tercapai.

Salah satu aplikasi dari ide mengenai transportasi berkelanjutan adalah bike

sharing, yang mulai populer dan banyak diaplikasikan di kota-kota besar dunia

sebagai salah satu alternatif transportasi. Kota-kota besar dunia yang telah

dianggap sukses dalam penerapan bike sharing sebagai alternatif transportasi

antara lain, Paris, Barcelona dan Vienna.

1

Page 2: Analisis Kebersediaan Pengguna Bike Sharing Dengan Metode Stated-Preference

Bike sharing merupakan program/layanan penyediaan sepeda yang dapat

digunakan bersama. Program bike sharing yang ada saat ini, biasanya

diorganisir oleh komunitas lokal maupun swasta yang menetapkan biaya

tertentu atas pemakaian sepeda.

Konsep utama dari program Bike-sharing adalah menyediakan akses untuk

penggunaan sepeda pada jarak tempuh yang dekat sebagai alternatif dari

kendaraan bermotor, sehingga dapat mengurangi kemacetan, kebisingan, dan

emisi gas buang kendaraan. Kelebihan program ini adalah murahnya biaya awal

jika dibandingkan dengan transportasi massal lain seperti Bus Rapid Transit dll,

serta dapat menjadi penghubung antara transportasi massal, dan solusi problem

last-mile pada transportasi perkotaan.

Sebelum menerapkan program bike sharing ini tentunya harus diperhatikan

kebersediaan pengguna transportasi untuk menggunakan bike sharing.

Di dalam tugas akhir ini akan diteliti mengenai kemauan berpindah moda dari

kendaraan pribadi ke penggunaan sepeda pada layanan bike sharing, dengan

menggunakan metode Stated Preference.

Stated Preference (SP) adalah suatu metode pengumpulan data, dimana data yang

diperoleh diambil dari hasil pernyataan atas preferensi individual terhadap suatu

alternatif pilihan, yang coba dibandingkan dengan beberapa alternatif pilihan

lainnya.

Metode ini digunakan untuk mengamati dan memprediksi faktor yang

mempengaruhi kebersediaan pengguna kendaraan pribadi, terutama roda empat ke

layanan bike sharing.

Faktor-faktor yang dianalisis antara lain, pengaruh biaya parkir di tempat tujuan,

tarif yang dibebankan terhadap pengguna layanan bike sharing, serta jarak tempuh

dari station bike sharing terdekat dengan tempat tujuan.

2

Page 3: Analisis Kebersediaan Pengguna Bike Sharing Dengan Metode Stated-Preference

Asumsi yang digunakan adalah tersedianya jalur khusus untuk sepeda antar

station bike sharing, sehingga faktor kenyamanan dan keamanan bersepeda di

jalan raya tidak diperhitungkan dalam analisis kuantitatif.

Responden yang dipilih adalah residen dari apartemen dalam Kota Bandung yang

terbiasa menggunakan kendaraan roda empat dalam keseharian untuk

bekerja/akses pendidikan untuk jarak dekat.

I.2 Tujuan

Tujuan penulisan tugas akhir ini antara lain:

Mempelajari dan menuliskan sistem transportasi berkelanjutan, dengan

studi kasus di Kota Portland

Mempelajari dan menuliskan berbagai metode yang terintegrasi dalam

rangka menciptakan transportasi berkelanjutan di Kota Portland, sehingga

bisa menjadi contoh penerapan system transportasi berkelanjutan di

Indonesia

Analisis tingkat keberhasilan penerapan system transportasi berkelanjutan

di Kota Portland

I.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup studi literature ini mencakup:

Sistem transportasi massal yang dipilih oleh kota Portland terutama dalam

kurun waktu satu dasawarsa terakhir, khususnya system Bus Rapid Transit

dan Street car.

Detail sarana dan prasarana transportasi Kota Portland yang

mengakomodasi kebutuhan orang tua, penyandang cacat dan wanita.

Konsep dan perencanaan pengembangan kawasan terpadu di perkotaan

yang berprinsip pada Transit Oriented Development (TOD).

Konsep dan desain sistem drainase Portland Green Street

3

Page 4: Analisis Kebersediaan Pengguna Bike Sharing Dengan Metode Stated-Preference

Inovasi-inovasi one-point bike sharing and car sharing

I.4 Sistematika Pembahasan

Bab I Pendahuluan

Membahas secara garis besar latar belakang, memaparkan tujuan pengerjaan tugas

akhir, serta memaparkan gambaran mengenai ruang lingkup dan sistematika

pembahasan masalah.

Bab II Studi Pustaka

Menjelaskan dasar teori yang terkait dengan sistem transportasi berkelanjutan,

meliputi pengertian, aspek-aspek dan indikator keberhasilan dari pelaksanaan

transportasi berkelanjutan serta gambaran umum kota Portland, meliputi kondisi

sosial-geografi dan permasalahan transportasi yang ada.

Bab III Metodologi

Metodologi berisi rancangan pelaksanaan tugas akhir yang meliputi metodologi

penelitian, pengumpu

Bab IV Sistem Transportasi Berkelanjutan di Kota Portland

Penjelasan mengenai system transportasi berkelanjutan di Kota Portland meliputi,

pemilihan transportasi massal yang digunakan, dukungan sarana dan prasarana,

inovasi-inovasi yang telah dilakukan dan analisis keberhasilan penerapan system

transportasi berkelanjutan.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Berisikan kesimpulan dan saran dari penulisan tugas akhir ini.

4

Page 5: Analisis Kebersediaan Pengguna Bike Sharing Dengan Metode Stated-Preference

BAB II Teori Dasar

II.1 Sistem Transportasi Berkelanjutan

Pengertian Sistem Transportasi Berkelanjutan

Transportasi berkelanjutan dapat diartikan sebagai pemenuhan kebutuhan

mobilitas generasi saat ini tanpa mengurangi kemampuan pemenuhan kebutuhan

generasi yang akan datang. Definisi lain mengenai transportasi berkelanjutan yaitu

suatu transportasi yang tidak menimbulkan dampak yang membahayakan

kesehatan masyarakat atau ekosistem dan dapat memenuhi kebutuhan mobilitas

yang ada secara konsisten dengan memperhatikan: (a) penggunaan sumber daya

terbarukan pada tingkat yang lebih rendah dari tingkat regenerasinya; dan (b)

penggunaan sumber daya tidak terbarukan pada tingkat yang lebih rendah dari

tingkat pengembangan sumber daya alternatif yang terbarukan (OECD, 1994).

Transportasi berkelanjutan merupakan sebuah integrasi dari sistem, kebijakan dan

penerapan teknologi.

Ada 3 hal yang menjadi prinsip utama dalam sebuah sistem transportasi

berkelanjutan yaitu aksesibilitas, kesetaraan, dan dampak lingkungan (Schipper,

2002). Aksesibilitas, terutama aksesibilitas angkutan publik diutamakan

dibandingkan dengan mobilitas angkutan pribadi. Perencanaan suatu sistem

transportasi berkelanjutan akan berdasar pada perencanaan angkutan publik,

bukan pada angkutan pribadi. Kesetaraan yaitu jaminan transportasi yang nyaman

dan aman dapat dijangkau oleh semua kalangan, pembagian penggunaan ruang

dan pemanfaat infrastruktur secara adil dan sesuai peruntukannya. Dampak

terhadap lingkungan merupakan salah satu bahasan utama dalam perencanaan

transportasi berkelanjutan, pengurangan dampak lingkungan dilakukan dengan

minimasi penggunaan bahan bakar, maupun kampanye penggunaan transportasi

massal. Dampak lingkungan akibat adanya suatu prasarana transportasi juga

5

Page 6: Analisis Kebersediaan Pengguna Bike Sharing Dengan Metode Stated-Preference

dipertimbangkan, misalnya berkurangnya tanah resapan. Sebagai sebuah sistem

yang tidak lepas dari sistem perkotaan itu sendiri, sarana dan prasarana

transportasi juga dapat dimanfaatkan untuk menambah kualitas lingkungan hijau

di suatu kota, seperti yang dilakukan Portland pada Green streetnya, yang mampu

mengurangi polution run-off.

Secara umum, sistem transportasi berkelanjutan bertujuan mengembalikan fungsi

transportasi ke awal, yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia dengan adanya

pelayanan akses bagi pemenuhan kebutuhan-kebutuhan manusia.

Aspek-aspek Sistem Transportasi Berkelanjutan

Transportasi berkelanjutan haruslah menyediakan berbagai aspek dibawah ini

(Dill, 2007):

Menyediakan sarana dan prasarana transportasi yang beragam, mulai dari

berjalan kaki, bersepeda, berbagai tipe angkutan public seperti monorail,

bus rapid transit, serta kendaraan pribadi.

Sesuai dengan prinsip kesetaraan, pilihan transportasi yang ada hendaknya

dapat mengakomodasi kebutuhan transportasi yang aman dan nyaman bagi

semua kalangan meliputi, perempuan, orang tua serta orang cacat.

Transportasi juga harus nyaman baik untuk kepentingan pribadi maupun

komersial, misalkan transportasi barang dan jasa.

Biaya transportasi yang terjangkau, hal ini juga bisa disiasati dengan

pemberian subsidi untuk kalangan tertentu. Untuk transportasi publik

biaya yang dikeluarkan harus lebih rendah dibandingkan biaya perjalanan

dengan kendaraan pribadi.

Meminimalkan dampak lingkungan. Hal ini dapat dilakukan melalu

berbagai pendekatan, baik teknologi maupun kebijakan. Kota yang

dibangun dengan prasarana yang nyaman bagi pejalan kaki dan pesepeda

tentunya akan menarik pengguna transportasi untuk memilih jenis

transportasi tersebut, yang akhirnya akan berdampak pada berkurangnya

6

Page 7: Analisis Kebersediaan Pengguna Bike Sharing Dengan Metode Stated-Preference

emisi yang dihasilkan. Kebijakan public juga dapat dilakukan dengan

penerapan traffic demand management untuk mengurangi volume

kendaraan pada jam sibuk, sehingga meminimalisir kemacetan.

Pendekatan teknologi dapat dilakukan dengan penggunaan moda-moda

yang ramah lingkungan, mulai dari sepeda hingga mobil yang irit bahan

bakar ataupun berbahan bakar alternative yang menghasilkan gas buangan

yang lebih sedikit. Penerapan teknologi lain contohnya green street kota

Portland, yang bertujuan untuk menambah daerah serapan serta drainase

yang berfungi untuk meminimalkan polusi dari air limpasan.

Indikator keberlanjutan sistem transportasi

Dalam menentukan keberlanjutan suatu system transportasi, diperlukan indicator-

indikator tertentu. Belum ada indikator-indikator yang dianggap baku dalam

menentukan keberlanjutan sebuah sistem transportasi.

Litman (2005), memberikan beberapa rekomendasi kriteria pemilihan indikator

dalam mengukur kinerja transportasi, antara lain:

Komprehensif, indikator harus dapat mencerminkan dampak

ekonomi, social dan lingkungan.

Kemanfaatan, pilih indicator yang dapat digunakan untuk

pengambilan keputusan.

Ketersediaan data, pilih inikator yang didasarkan pada data yang

tersedia atau dapat dikumpulkan dengan sumberdaya yang ada

Mudah dimengerti, indicator dapat dimengerti oleh para ahli dan

masyarakat luas.

7

Page 8: Analisis Kebersediaan Pengguna Bike Sharing Dengan Metode Stated-Preference

II.2 Gambaran Umum Kota Portland

Geografis

Portland merupakan sebuah kota yang terletak di Negara bagian Oregon, Amerika

Serikat, berada dekat dengan pertemuan dua buah sungai, yakni sungai Wilamette

dan sungai Columbia.  Kota Portland memiliki total wilayah seluas 375.78 km2,

dengan wilayah yang tertutupi air seluas 30.20 km2 atau 8,04% persen dari total

wilayah.

Kota Portland memiliki ketinggian 50 kaki dari permukaan air laut, dengan titik

tertingginya 1,280 kaki.

Demografi

Kepadatan penduduk kota Portland pada tahun 2011 diperkirakan mencapai

1,689.2/km2. Kota Portland merupakan kota dengan populasi terbanyak ke 29 di

Amerika serikat. Berikut data pertumbuhan penduduk di Kota Portland menurut

US Census Bureau (2013).

Tahun Sensus Populasi %±

1950 373,628 22.3%

1960 372,676 −0.3%

1970 382,619 2.7%

1980 366,383 −4.2%

8

Page 10: Analisis Kebersediaan Pengguna Bike Sharing Dengan Metode Stated-Preference

BAB III Metodologi

III.1 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan rancangan yang dibuat sebagai acuan dalam

melakukan studi literature ini sehingga dalam melakukan studi dapat dilakukan

secara efektif sesuai ruang lingkup yang direncanakan sehingga studi yang

dilakukan menjadi efisien. Untuk mencapai tujuan dari tugas akhir ini maka

langkah-langkah yang dilakukan adalah secara umum adalah penentuan tema,

pembatasan lokasi dan ruang lingkup studi penelitian, pemilihan indicator,

pengumpulan data, serta analisis data berdasarkan indicator dan kriteria yang

ditetapkan.

III.2 Objek Penelitian

Objek penelitian yang dipilih sesuai topic yang digunakan adalah Kota Portland.

Pemilihan kota Portland dilakukan karena kota Portland telah lama memiliki

reputasi sebagai salah satu pelopor pembangunan berkelanjutan, termasuk dalam

hal sistem transportasi berkelanjutan.

10

Penentuan Tema

Pembatasan lokasi dan ruang lingkup studi penelitian

Pemilihan Indikator

Penentuan Data yang diperlukan

Pengumpulan dan Analisis Data

Page 11: Analisis Kebersediaan Pengguna Bike Sharing Dengan Metode Stated-Preference

III.3 Batasan Studi

Batasan lokasi studi ditetapkan meliputi wilayah kota Portland, tidak termasuk

wilayah metropolitan area (MSA). Analisis mengenai keberlanjutan transportasi

Kota Portland difokuskan terhadap pengurangan penggunaan kendaraan pribadi.

III.4 Teknik pengumpulan data

Data yang digunakan merupakan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan

dengan pengkajian literature berupa literature ilmiah seperti tugas akhir, tesis, dan

jurnal. Selain jurnal ilmiah, data juga bisa didapat dari laporan-laporan jurnalistik

sehingga bisa diperoleh pandangan mengenai system transportasi terkait.

Pengolahan data dilakukan dengan melakukan kompilasi dari hasil pustaka yang

diperoleh. Data yang diperoleh disortir kembali, dan informasi yang ditampilkan

merupakan yang telah tercakup dalam batasan masalah saja.

11