8
Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 TRP-155 ANALISIS KARAKTERISTIK KONSUMEN ANGKUTAN BERBASIS ONLINE DI YOGYAKARTA Okkie Putriani 1 dan Ibnu Fauzi 2 1 Program Studi Magister Teknik Sipil Bidang Transportasi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Email: [email protected] 2 Program Studi Magister Teknik Sipil Bidang Transportasi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Email: [email protected] ABSTRAK Jumlah penduduk DIY pada tahun 2015 tercatat 3.679.179 dengan pertumbuhan penduduk tahun 2010 mencapai 1.19 persen. Luas wilayah 3.185,80 km², kepadatan penduduk di DIY berdasarkan data Badan Pusat Stastistik (BPS) mencapai 1.115 jiwa per km² dengan kepadatan tertinggi terjadi di Kota Yogyakarta yakni 12.699 jiwa per km². Yogyakarta sebagai Kota Pawisata, Budaya dan Kota Pelajar dengan jumlah mahasiswa yang tersebar 116 perguruan tinggi sebesar 184.328 mahasiswa dan 10.833 pengajar, merupakan pengaruh pertumbuhan dan perkembangan penduduk perkotaan sedemikian kuat, sehingga hubungan antara besarnya jumlah penduduk dan jasa pelayanan publik dalam hal ini pemberi pelayanan dan yang dilayani menjadi permasalahan termasuk kebutuhan akan transportasi. Kehadiran transportasi berbasis online ini awalnya datang sebagai komplementer, namun pada perkembanganya bergeser menjadi salah satu pesaing terberat dari public transportation di Yogyakarta. Metode dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian analisis kuantitatif dan pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan responden merupakan konsumen angkutan berbasis online di kawasan Yogyakarta. Hasil analisa deskriptif terhadap kuesioner mengindikasikan bahwa mayoritas pengguna angkutan online adalah mahasiswa (77%), dari segi tingkat pendapatan kelompok terbesar (39%) adalah 1-2 juta rupiah per bulan, sedangkan tujuan perjalanan terbanyak adalah rekreasi (44%) dan 53% memilih menggunakan angkutan online dengan alasankepraktisan dibandingkan dengan moda yang biasa mereka pergunakan yaitu Sepeda Motor (62%). Aplikasi Gojek merupakan aplikasi yang dinilai lebih unggul dari sisi sudut pandang pengguna dengan variasi layanan beragam dan ketersediaan banyaknya driver namun aplikasi sering error. Kata kunci: public transportation, transportasi berbasis online, konsumen, kuantitatif, Go-Jek 1. PENDAHULUAN Jumlah penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada tahun 2015 tercatat 3.679.179 dengan pertumbuhan penduduk tahun 2010 mencapai 1.19 persen. Luas wilayah 3.185,80 km², kepadatan penduduk di DIY berdasarkan data Badan Pusat Stastistik (BPS) mencapai 1.115 jiwa per km² dengan kepadatan tertinggi berada di Kota Yogyakarta yakni 12.699 jiwa per km². Yogyakarta sebagai Kota Pawisata, Budaya dan Kota Pelajar dengan jumlah mahasiswa yang tersebar 116 perguruan tinggi sebesar 184.328 mahasiswa dan 10.833 pengajar. Merupakan pengaruh pertumbuhan dan perkembangan penduduk perkotaan sedemikian kuat, sehingga hubungan antara besar jumlah penduduk dan jasa pelayanan publik dalam hal ini pemberi pelayanan dan yang dilayani menjadi permasalahan termasuk kebutuhan akan transportasi. Transportasi umum berbasis aplikasi online merupakan suatu fenomena baru dalam transportasi Indonesia, perkembangan teknologi turut berpengaruh pada sistem transportasi dewasa ini, jenis transportasi ini memberikan kemudahan berupa kemudahan untuk memesan jasa transportasi umum yang diinginkan (mobil, motor dan pesawat), dari pemesanan itu pengguna layanan juga dapat mengetahui lokasi armada terdekat yang akan menjemput dan biasanya biaya ditawarkan relatif murah dibandingkan transportasi umum konvensional. Bahkan ada penyedia layanan transportasi umum berbasis aplikasi online memiliki kelebihan berbelanja kebutuhan rumah tangga sehingga pengguna layanan tidak lagi harus beranjak dari tempat duduk hanya untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Semua penggunaan fitur di atas hanya semudah menekan layar smartphone saja. Akhir tahun 2015 transportasi berbasis online sudah mulai masuk ke wilayah Yogyakarta. Saat ini Go-Jek dan Uber tengah beroperasi di wilayah Yogyakarta. Kehadiran transportasi berbasis online ini awalnya datang sebagai komplementer, namun pada perkembanganya bergeser menjadi salah satu pesaing terberat dari public transportation di Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari pengguna

ANALISIS KARAKTERISTIK KONSUMEN ANGKUTAN …konteks.id/p/11-TRP-14.pdf · data Badan Pusat Stastistik (BPS) mencapai 1.115 jiwa per km² dengan kepadatan tertinggi terjadi di

Embed Size (px)

Citation preview

Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017

TRP-155

ANALISIS KARAKTERISTIK KONSUMEN

ANGKUTAN BERBASIS ONLINE DI YOGYAKARTA

Okkie Putriani1

dan Ibnu Fauzi2

1Program Studi Magister Teknik Sipil Bidang Transportasi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Email: [email protected] 2 Program Studi Magister Teknik Sipil Bidang Transportasi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Email: [email protected]

ABSTRAK

Jumlah penduduk DIY pada tahun 2015 tercatat 3.679.179 dengan pertumbuhan penduduk tahun

2010 mencapai 1.19 persen. Luas wilayah 3.185,80 km², kepadatan penduduk di DIY berdasarkan

data Badan Pusat Stastistik (BPS) mencapai 1.115 jiwa per km² dengan kepadatan tertinggi terjadi di

Kota Yogyakarta yakni 12.699 jiwa per km². Yogyakarta sebagai Kota Pawisata, Budaya dan Kota

Pelajar dengan jumlah mahasiswa yang tersebar 116 perguruan tinggi sebesar 184.328 mahasiswa

dan 10.833 pengajar, merupakan pengaruh pertumbuhan dan perkembangan penduduk perkotaan

sedemikian kuat, sehingga hubungan antara besarnya jumlah penduduk dan jasa pelayanan publik

dalam hal ini pemberi pelayanan dan yang dilayani menjadi permasalahan termasuk kebutuhan akan

transportasi. Kehadiran transportasi berbasis online ini awalnya datang sebagai komplementer,

namun pada perkembanganya bergeser menjadi salah satu pesaing terberat dari public

transportation di Yogyakarta. Metode dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode

penelitian analisis kuantitatif dan pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan responden

merupakan konsumen angkutan berbasis online di kawasan Yogyakarta. Hasil analisa deskriptif

terhadap kuesioner mengindikasikan bahwa mayoritas pengguna angkutan online adalah mahasiswa

(77%), dari segi tingkat pendapatan kelompok terbesar (39%) adalah 1-2 juta rupiah per bulan,

sedangkan tujuan perjalanan terbanyak adalah rekreasi (44%) dan 53% memilih menggunakan

angkutan online dengan alasankepraktisan dibandingkan dengan moda yang biasa mereka

pergunakan yaitu Sepeda Motor (62%). Aplikasi Gojek merupakan aplikasi yang dinilai lebih

unggul dari sisi sudut pandang pengguna dengan variasi layanan beragam dan ketersediaan

banyaknya driver namun aplikasi sering error.

Kata kunci: public transportation, transportasi berbasis online, konsumen, kuantitatif, Go-Jek

1. PENDAHULUAN

Jumlah penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada tahun 2015 tercatat 3.679.179 dengan pertumbuhan

penduduk tahun 2010 mencapai 1.19 persen. Luas wilayah 3.185,80 km², kepadatan penduduk di DIY berdasarkan

data Badan Pusat Stastistik (BPS) mencapai 1.115 jiwa per km² dengan kepadatan tertinggi berada di Kota

Yogyakarta yakni 12.699 jiwa per km². Yogyakarta sebagai Kota Pawisata, Budaya dan Kota Pelajar dengan jumlah

mahasiswa yang tersebar 116 perguruan tinggi sebesar 184.328 mahasiswa dan 10.833 pengajar. Merupakan

pengaruh pertumbuhan dan perkembangan penduduk perkotaan sedemikian kuat, sehingga hubungan antara besar

jumlah penduduk dan jasa pelayanan publik dalam hal ini pemberi pelayanan dan yang dilayani menjadi

permasalahan termasuk kebutuhan akan transportasi.

Transportasi umum berbasis aplikasi online merupakan suatu fenomena baru dalam transportasi Indonesia,

perkembangan teknologi turut berpengaruh pada sistem transportasi dewasa ini, jenis transportasi ini memberikan

kemudahan berupa kemudahan untuk memesan jasa transportasi umum yang diinginkan (mobil, motor dan

pesawat), dari pemesanan itu pengguna layanan juga dapat mengetahui lokasi armada terdekat yang akan

menjemput dan biasanya biaya ditawarkan relatif murah dibandingkan transportasi umum konvensional.

Bahkan ada penyedia layanan transportasi umum berbasis aplikasi online memiliki kelebihan berbelanja

kebutuhan rumah tangga sehingga pengguna layanan tidak lagi harus beranjak dari tempat duduk hanya

untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Semua penggunaan fitur di atas hanya semudah menekan layar

smartphone saja. Akhir tahun 2015 transportasi berbasis online sudah mulai masuk ke wilayah Yogyakarta.

Saat ini Go-Jek dan Uber tengah beroperasi di wilayah Yogyakarta. Kehadiran transportasi berbasis online ini

awalnya datang sebagai komplementer, namun pada perkembanganya bergeser menjadi salah satu pesaing terberat

dari public transportation di Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari pengguna

TRP-156

angkutan online di wilayah Yogyakarta dan mengidentifikasi adanya suatu pola hubungan antar dua variabel

karakteristik tertentu dengan alasan beralih menggunakan angkutan online oleh pengguna angkutan .

2. TINJAUAN PUSTAKA

Moda transportasi

Menurut Morlok (1978), transportasi didefinisikan sebagai kegiatan memindahkan atau mengangkut sesuatu dari

suatu tempat ketempat lain. Sedangkan Moda Transportasi adalah jenis atau bentuk (angkutan) yang digunakan

untuk memindahkan orang dan atau barang dari tempat asal ketempat lain (tujuan). Moda transportasi darat terdiri

dari seluruh bentuk alat transportasi yang beroperasi di darat. Moda transportasi darat sering dianggap identik

dengan moda transportasi jalan raya (Warpani, 1990).

Angkutan umum

Angkutan umum adalah angkutan penumpang dengan menggunakan kendaraan umum dan dilaksanakan dengan

sistem sewa atau bayar. Dalam hal angkutan massal, biaya angkutan menjadi beban tanggung jawab bersama,

sehingga sistem angkutan umum menjadi lebih efisien karena biaya angkutan menjadi semakin murah. Keberadaan

angkutan umum, apalagi yang bersifat massal, berarti pengurangan jumlah kendaraan yang lalu-lalang di jalan. Hal

ini sangat penting artinya berkaitan dengan pengendalian lalu lintas (Warpani, 2002). Berdasarkan Pasal 1 poin ke -

10 UU LLAJ, kendaraan bermotor umum adalah setiap kendaraan yang digunakan untuk angkutan barang

dan/atau orang dengan dipungut bayaran, ojek sendiri merupakan jasa transportasi menggunakan sepeda motor dan

dengan dipungut bayaran.

Definisi dan Karakteristik Konsumen

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan jasa yang

tersedia dalam masyarakat, baik untuk kepentingan sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup dan tidak

untuk diperdagangkan. Menurut Engel et. al. (1994), terdapat tiga variabel yang berguna dalam menggambarkan

karakteristik konsumen dalam pangsa pasar target, yaitu kepribadian, psikografi, dan demografi. Kepribadian

didefinisikan sebagai respon yang konsisten terhadap stimulus lingkungan. Profil psikografi digunakan sebagai

ukuran operasioanal dalam gaya hidup, yaitu pada pengukuran kegiatan, minat dan opini pembeli. Variabel yang

termasuk dalam profil demografi meliputi usia, jenis kelamin, agama, suku bangsa, status pernikahan, tempat

tinggal, ukuran keluarga, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan. Perbedaan kondisi demografi konsumen akan

mempengaruhi konsumsi produk dan jasa.

3. METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian jenis deskriptif kualitatif. Secara garis

besar prosedur penelitian yang dilakukan disajikan dalam Gambar 1.

Gambar 1. Diagram Alur Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna angkutan berbasis online di Yogyakarta, berdarkan data yang

diperoleh dari PAGOJA (Paguyuban Gojek Jogja), Grab Jogja dan Uber Jogja yang diketahui sebanyak 65.750

orang pada akhir bulan Maret 2017. Dalam menentukan jumlah sampel, peneliti menggunakan rumus Slovin dengan

tingkat kesalahan sebesar 7%. Bedasarkan hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa sampel dalam penelitian

ini berjumlah 200. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-probability

sampling dengan sub teknik sampling yaitu incidental sampling. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan

dengan menyebarkan kuesioner kepada responden dan studi pustaka.

TRP-157

4. ANALISA DAN PEMBAHASAN

Angkutan berbasis online

Angkutan umum adalah angkutan penumpang dengan menggunakan kendaraan umum dan dilaksanakan dengan

sistem sewa atau bayar. angkutan online pada penelitian ini adalah angkutan umum berbasis aplikasi Gojek dan

Uber.

Gojek

Gojek adalah start-up perusahaan teknologi asal Indonesia yang melayani jasa transportasi logistik dan penumpang

melalui jasa ojek ataupun pelayanan pembayaran. Didirikan pada tahun 2015, dengan dedikasi untuk meningkatkan

kesejahteraan pekerja sektor informal Indonesia. Desember 2015 Gojek hadir di Yogyakarta bersamaan dengan Kota

Medan, Palembang, Semarang, Balikapapan. Hingga bulan Juni 2017 aplikasi Gojek ini telah diunduh hingga lebih

dari 10 juta kali di Google Play dengan penilaian 4,2 dari 5 bintang diberikan oleh 710.542 pengguna per Juni 2017

dengan pada sistem operasi Android. Aplikasi Gojek juga tersedia di iOS di AppStore.

Usaha yang didirikan oleh putra Indonesia lulusan Harvard, Nadiem Makarim ini menawarkan berbagai pelayanan:

GoRide, GoCar, GoSend, GoFood, GoMart, GoBox, GoTix, GoMed, GoPay, GoPoints, GoPulsa, GoLife, GoClean,

GoAuto, GoGlam, GoWin. Dalam penelitian ini hanya membahas GoRide dan GoCar.

Gambar 1. Layanan Aplikasi Go-Jek

Sumber : Gojek Indonesia, diolah

Uber

Uber adalah perusahaan rintisan dan perusahaan jaringan transportasi asal San Francisco, California, Travis

Kalanick dan Garret Cam pada tahun 2009, dengan menciptakan aplikasi penyedia transportasi yang

menghubungkan penumpang dengan sopir kendaraan sewaan serta layanan tumpangan. Uber telah mengatur

layanan penjemputan di lebih dari 57 negara di berbagai dunia. Mobil dapat dipesan melalui aplikasi smartphone

dengan mengirim pesan teks atau memakai aplikasi bergerak khusus—pilihan terakhir juga bisa digunakan untuk

melacak lokasi mobil pesanan pengguna. Aplikasi Uber telah diunduh lebih dari 100 juta pengguna, dengan

penilaian 4,3 dari 5 bintang oleh 3.096.746 pengguna per Juni 2017. Masuk di Indonesia Agustus 2014, untuk Kota

Yogyakarta telah masuk awal Desember 2016 lalu dengan layanan UberMotor disusul UberX.

Grab

Grab adalah sebuah perusahaan aplikasi asal Singapura penyedia transportasi yang telah ada di enam negara di Asia

Tenggara, yakni Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Indonesia, dan Filipina. Grab tersedia untuk sistem

operasi Android, iOS, dan BlackBerry.

TRP-158

Di Indonesia, Grab melayani pemesanan kendaraan seperti ojek, mobil, dan taksi. Grab hadir di Yogyakarta akhir

Desember 2016 dengan layanan GrabCar dan GrabBike. Layanan ride-sharing dengan armada roda dua (motor)

menggunakan aplikasi.

.

Gambar 2. Layanan Aplikasi Grab

Sumber : Grab Indonesia, diolah

Statistik deskriptif

Gambar 2 s/d 10 memperlihatkan karakteristik dari 200 orang responden pengguna angkutan berbasis online di

Yogyakarta yang terdiri atas 59.3% wanita dan 40.7% pria.

Gambar 2. Domisili dan Usia Responden

Pada gambar 2 dapat disimpulkan pengguna terbanyak aplikasi angkutan online di Daerah Istimewa Yogyakarta

berdomisili di Sleman dan Yogyakarta, sedangkan usia pengguna mayoritas usia 17-25 tahun.

Gambar 3. Profesi dan Pendapatan Responden

Gambar 3 menunjukkan profesi pengguna di dominasi oleh mahasiswa, dengan pendapatan responden cenderung

beragam.

TRP-159

Gambar 4. Tingkat Pendidikan dan Moda Angkutan Online yang Digunakan Responden

Tingkat pendidikan terakhir responden didominasi oleh lulusan SMA, dan dari pilihan responden didapat moda

angkutan online yang umum digunakan adalah Gojek.

Gambar 5. Tujuan Perjalanan dan Biaya Transportasi Perbulan Responden

Responden memberikan jawaban untuk tujuan perjalanan yang mereka pilih saat menggunakan aplikasi ojek online,

umumnya untuk pergi rekreasi dalam hal ini mencari makan atau pergi ke pusat perbelanjaan. Biaya transportasi

perbulan responden menyampaikan rata-rata kurang dari 200 ribu rupiah.

Gambar 6. Moda yang Digunakan Sebelumnya dan Alasan Beralih Menggunakan Angkutan Online

Moda yang digunakan sebelumnya oleh responden adalah sepeda motor. Alasan beralih para responden

menggunakan fasilitas ojek online, mayoritas dengan memilih praktis.

Analisis tabulasi silang

Analisis tabulasi silang dilakukan untuk membandingkan dan melihat adanya suatu pola hubungan antar dua

variabel karakteristik tertentu. dalam penelitian ini dilakukan analisis tabulasi antara alasan memilih beralih

menggunakan angkutan online dengan jenis pekerjaan (Tabel 1), tingkat pendapatan (Tabel 2), tingkat pendidikan

(Tabel 3), moda transportasi sebelumnya (Tabel 4) dan tujuan perjalanan (Tabel 5).

TRP-160

Tabel 1 memperlihatkan bahwa faktor praktis dan nyaman adalah dua faktor utama yang paling mempengaruhi

kelompok mahasiswa dan karyawan swasta untuk beralih menggunakan angkutan online. Sedangkan Tabel 2

memperlihatkan bahwa bagi kelompok responden dengan tingkat pendapatan 1 - 2 juta rupiah per bulan; faktor

kepraktisan lebih dominan dibanding faktor biaya perjalanan.

Tabel 1. Tabulasi Silang Jenis Pekerjaan Dan Alasan Beralih Menggunakan Angkutan Online

Tabel 2. Tabulasi Silang Tingkat Pendapatan Dan Alasan Memilih Menggunakan Angkutan Online

Pada Tabel 3 terlihat bahwa bagi responden dengan tingkat pendidikan SMA, faktor tarif adalah faktor yang paling

menarik bagi mereka untuk beralih menggunakan angkutan online setelah faktor kepraktisan. Sedangkan jika

ditinjau dari tujuan perjalanan (Tabel 4); secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu: tujuan

perjalanan yang lebih mementingkan kepraktisan (sekolah/kuliah) dan tujuan perjalanan yang lebih mementingkan

tarif (sekolah).

Tabel 3. Tabulasi Silang Tingkat Pendidikan Dan Alasan Memilih Menggunakan Angkutan Online

Tabel 4. Tabulasi Silang Tujuan Perjalanan Dipergunakan Dan Alasan Memilih Menggunakan Angkutan Online

Moda transportasi yang paling banyak dipilih oleh responden sebelum beralih menggunakan angkutan online adalah

sepeda motor dengan alasan terbanyak adalah kepraktisan dan tarif, posisi ke 2 adalah mobil pribadi dengan faktor

yang sama dengan sepeda motor.

TRP-161

Tabel 5. Tabulasi Silang Moda Transportasi Yang Sebelumnya Dan Alasan Memilih Menggunakan Angkutan

Online

Melihat sisi sudut pandang pengguna dari 3 aplikasi angkutan online yang beroperasi di Yogyakarta sekarang Gojek

merupakan aplikasi dengan banyak kelebihan. Gojek merupakan aplikasi asli Indonesia dengan variasi layanan

beragam dan ketersediaan driver yang banyak namun aplikasi ini mempunyai kekurangan yaitu sering error berbeda

dengan aplikasi Grab yang jarang error tapi dari sisi driver belum sebanyak Gojek. Untuk aplikasi Uber berdasarkan

konsumen keunggulan aplikasi ini adalah banyaknya promo, jarak dekat tarif lebih murah dan kemanapun pemesan

pasti diantar akan tetapi argo terkadang melebihi estimasi.

Gambar 7. Perbandingan Layanan Aplikasi Gojek, Grab, Uber Dari Sudut Pandang Pengguna

Sumber : dari berbagai sumber, diolah

5. KESIMPULAN

1. Berdasarkan hasil analisis diperoleh karakteristik dari 350 orang responden pengguna angkutan berbasis

online di Yogyakarta yang terdiri atas 59.3% wanita dan 40.7% pria dengan 57% responden berdomisili di

Sleman dan berusia mayoritas (82%) 17-25 tahun. Profesi responden di dominasi oleh Mahasiswa dengan

bependapatan 1-2 juta (39%). Hampir sebagian besar responden sebelum beralih menggunakan angkutan

online menggunakan moda kendaraan sepeda motor dan 52% responden memilih menggunakan karena

faktor kepraktisan, 21% lebih murah dan 11% lebih cepat sampai tujuan.

2. Faktor praktis dan nyaman adalah dua faktor utama yang paling mempengaruhi kelompok mahasiswa dan

karyawan swasta untuk beralih menggunakan angkutan online. Sedangkan memperlihatkan bahwa bagi

TRP-162

kelompok responden dengan tingkat pendapatan 1 - 2 juta rupiah per bulan; faktor kepraktisan lebih

dominan dibanding faktor biaya perjalanan

3. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa bagi responden dengan tingkat pendidikan SMA, faktor tarif

adalah faktor yang paling menarik bagi mereka untuk beralih menggunakan angkutan online setelah faktor

kepraktisan. Sedangkan jika ditinjau dari tujuan perjalanan secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua

jenis, yaitu: tujuan perjalanan yang lebih mementingkan kepraktisan (sekolah/kuliah) dan tujuan perjalanan

yang lebih mementingkan tarif (sekolah). Moda transportasi yang paling banyak dipilih oleh responden

sebelum beralih menggunakan angkutan online adalah sepeda motor dengan alasan terbanyak adalah

kepraktisan dan tarif, posisi ke 2 adalah mobil pribadi dengan faktor yang sama dengan sepeda motor.

4. Gojek merupakan aplikasi dengan banyak kelebihan, Gojek merupakan aplikasi asli Indonesia dengan

variasi layanan beragam dan ketersediaan driver yang banyak namun aplikasi ini mempunyai kekurangan

yaitu sering error berbeda dengan aplikasi Grab yang jarang error tapi dari sisi driver belum sebanyak

Gojek. Untuk aplikasi Uber berdasarkan sudut pandang pengguna keunggulan aplikasi ini adalah

banyaknya promo, jarak dekat tarif lebih murah dan kemanapun pemesan pasti diantar akan tetapi argo

terkadang melebihi estimasi.

DAFTAR PUSTAKA

Engel, J. F., G. Blackwell, dan P. W. Miniard. 1994. Perilaku Konsumen . Jilid 1. Binarupa Aksara, Jakarta.

Indonesia, Undang-Undang tentang Perlindungan Konsumen, UU No. 8 Tahun 1999

Morlok , Edward K., 1978, Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi , Penerbit Erlangga. Jakarta

Warpani, P. Suwardjoko. (2002). Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Bandung : Penerbit ITB. Bandung