16
1 ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) PLASMA PENDERITA POLIP HIDUNG BERDASARKAN DOMINASI SEL INFLAMASI PADA PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI Oleh : 1. dr. Mudassir 2. dr. Aminuddin Azis, SpTHT-KL(K),MARS. 3. Dr. dr. Abdul Qadar Punagi, SpTHT-KL(K) Contact person : 1. dr. Mudassir HP. 081355240956 E-Mail : [email protected] 2. dr. Aminuddin Azis, Sp.THT-KL (K) ,MARS HP. 08134290514, 3. Dr. dr. Abdul QadarPunagi, SpTHT-KL (K) HP. 08124209997 Email : [email protected] Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok – Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar. Jl. Perintis Kemerdekaan km. 10 Tamalanrea, Makassar. Telp. (0411)590737 Fax : (0411)590737, E-mail : [email protected]

ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/6180ad5fccc9d1b08dc1d32a...2 ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) PLASMA PENDERITA POLIP HIDUNG BERDASARKAN

  • Upload
    phamdat

  • View
    245

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/6180ad5fccc9d1b08dc1d32a...2 ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) PLASMA PENDERITA POLIP HIDUNG BERDASARKAN

1

ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) PLASMA

PENDERITA POLIP HIDUNG BERDASARKAN DOMINASI

SEL INFLAMASI PADA PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI

Oleh :

1. dr. Mudassir

2. dr. Aminuddin Azis, SpTHT-KL(K),MARS.

3. Dr. dr. Abdul Qadar Punagi, SpTHT-KL(K)

Contact person :

1. dr. Mudassir HP. 081355240956

E-Mail : [email protected]

2. dr. Aminuddin Azis, Sp.THT-KL (K) ,MARS HP. 08134290514,

3. Dr. dr. Abdul QadarPunagi, SpTHT-KL (K) HP. 08124209997

Email : [email protected]

Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok – Kepala Leher

Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar.

Jl. Perintis Kemerdekaan km. 10 Tamalanrea, Makassar. Telp. (0411)590737 Fax : (0411)590737,

E-mail : [email protected]

Page 2: ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/6180ad5fccc9d1b08dc1d32a...2 ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) PLASMA PENDERITA POLIP HIDUNG BERDASARKAN

2

ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) PLASMA

PENDERITA POLIP HIDUNG BERDASARKAN DOMINASI

SEL INFLAMASI PADA PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI

Analysis on Plasma Malondialdehid (Mda) Content of Patients with

Nasal Polyps Based on Inflammation Cell Domination Through Histiopathology Examination

Mudassir, Aminuddin Azis, Abdul Qadar Punagi

Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok – Kepala Leher

Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar.

Mudassir, Aminuddin, Abd. Qadar Punagi

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengetahui kadar malondialdehid (MDA)

plasma penderita polip hidung berdasarkan dominasi sel inflamasi

melalui histopatologi.

Penelitian ini bersifat analitik yang dilaksanakan pada bulan

Nopember 2011 sampai dengan Februari 2012 di RSUP Wahidin

Sudirohusodo Makassar dan R.S. Mitra Husada Makassar. Sampel

yang diambil sebanyak tiga puluh empat pasien polip hidung yang

dilakukan dengan pemeriksaan kadar malondialdehid (MDA)

plasma dan pemeriksaan dominasi sel inflamasi pada pemeriksaan

histopatologi polip. Data dianalisis dengan analisis Mann-Whithey

test dengan hasil uji bermakna jika P>0,05.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan kadar

malondialdehid (MDA) plasma berdasarkan dominasi sel inflamasi

pada pemeriksaan histopatologi, polip dominasi eosinofil (5,49)

memilki kadar malondialdehid (MDA) lebih tinggi dibandingkan

dengan polip dominasi neutrofil (4,41), dengan nilai P =0,010

(Mann-Whitney test), dengan nilai P <0,05. Secara statitistik kadar

Malondialdehid (MDA) signifikan dengan hasil histopatologi polip.

Page 3: ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/6180ad5fccc9d1b08dc1d32a...2 ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) PLASMA PENDERITA POLIP HIDUNG BERDASARKAN

3

Kata Kunci : Radikal bebas, Malondialdehid, Polip hidung, Eosinofil,

Neutrofil.

ABSTRACT The research aimed at investigating plasma malondialdehid (MDA) content of patients with nasal polyps based on inflammation cell domination through histopathology examination.

This was an analytic research strated from November 2011 to February 2012 in Wahidin Sudirohusodo Hospital Makassar, Mitra Husada Hospital Makassar, Thirty Four nasal polyps patients underwent plasma MDA content examination and the examination of the inflammation cell domination on the examination of polyp histopathology. The analysis used was the Mann-Whitney test. The result is significant if P<0,05.

The result of the research indicates that analysis on the correlation of the plasma MDA content based on the inflammation cell domination on the examination of the histopathology, eosinophil domination Polyps (5,49) has higher MDA content than neutrophil domination polyps (4,41). With the value of P = 0,010 (Mann-Whitney test), the value P >0,05, Statistically, The MDA content is significant with the polyp histopathology result.

Key-words : Free radicals, malondialdehid, nasal ployps, eosinophil, neutrophil

PENDAHULUAN

Polip hidung adalah massa lunak yang bertangkai dalam rongga hidung

yang terjadi akibat inflamasi mukosa , permukaannya licin , berwarna putih

keabu-abuan dan agak bening karena mengandung banyak cairan. Bentuknya

dapat bulat atau lonjong , tunggal atau multipel, unilateral atau bilateral. Dulu

diduga predisposisi timbulnya polip hidung adalah faktor rinitis alergi dan atopi,

namun makin banyak penelitian tidak mendukung teori ini , Polip hidung

menimbulkan komplikasi yang mengurangi kualitas hidup dari penderita polip itu

sendiri, seperti obstruksi nasi , sinusisitis, dan Infeksi saluran napas akut. Oleh

karena itu penting untuk melakukan penelitian mengenai etiologi dari polip

hidung. 1

Page 4: ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/6180ad5fccc9d1b08dc1d32a...2 ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) PLASMA PENDERITA POLIP HIDUNG BERDASARKAN

4

Polip hidung ditemukan 1-4 % dari populasi, dimana penderita polip

hidung banyak ditemukan pada penderita asma non alergi sebanyak 13 %

dibandingkan dengan asma alergi sebesar 5 %. Polip hidung terutama ditemukan

pada orang dewasa, hanya kurang 0,1 % ditemukan pada anak-anak, lebih sering

ditemukan pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan dengan ratio 2 : 1 , dan

dapat ditemukan pada semua kelompok ras. 2

Salah satu teori terkini tentang polip hidung adalah dihubungkan dengan

radikal bebas. Erdogan okur dkk. Melakukan penelitian terhadap 23 pasien

dengan polip hidung dan didapatkan peningkatan peroksidasi dari lipid

yaitu MDA ( malondialdehid ). Karlidag et all melakukan penelitian tentang

radikal bebas pada polip hidung dan mendapatkan peningkatan level nitric oxide

pada penderita polip hidung dan penurunan enzim Superoxide dismutase

(SOD)3,4..

Muharrem Dagli dkk pada tahun 2003 melakukan penelitian mengenai

hubungan antara radikal bebas dengan antioksidan pada polip hidung terhadap 50

pasien dengan polip hidung dimana didapatkan peningkatan MDA

(malondialdehid ) dan penurunan antioksidan Enzimatis dan non Enzimatis pada

penderita polip hidung, dan menetapkan hubungan antara peningkatan

radikal bebas dan penurunan kadar antioksidan pada penderita polip hidung.5

Malondialdehid (MDA) terbentuk dari peroksidasi lipid (lipid

peroxidation) pada membran sel yaitu reaksi radikal bebas (radikal hidroksi)

dengan Poly Unsaturated Fatty Acid (PUFA). Reaksi tersebut terjadi secara

berantai, akibat akhir dari reaksi rantai tersebut akan terbentuk hidrogen

peroksida. Hidrogen peroksida tersebut dapat menyebabkan dekomposisi

beberapa produk aldehid yang bersifat toksik terhadap sel dan berbeda panjang

rantainya, antara lain MDA, yang merupakan salah satu aldehid utama yang

terbentuk.6

Steven B. Cannady pada tahun 2007 melakukan penelitian pada 18 pasien

dengan polip sinonasal dimana didapatkan terjadinya peningkatan radikal bebas

dan penurunan antioksidan superokside dismutase (SOD).7

Page 5: ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/6180ad5fccc9d1b08dc1d32a...2 ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) PLASMA PENDERITA POLIP HIDUNG BERDASARKAN

5

Tingginya kadar radikal bebas dalam tubuh dapat ditunjukkan oleh

rendahnya akitifitas dari enzim antioksidan dan tingginya kadar malondialdehid

(MDA ). Dimana pada penelitian yang dilakukan oleh Muharrem Dagli dkk

pada tahun 2003 meneliti polip hidung dalam hubungannya dengan radikal bebas

dan malondialdehid ( MDA ), didapatkan bahwa makin tinggi kadar radikal

bebas maka makin tinggi kadar malondialdehid (MDA) dalam tubuh.4,5,8

Beberapa studi menunjukkan adanya perubahan epitel pada polip hidung

dan mereka menghubungkannya dengan radikal bebas. Suatu penelitian yang

dilakukan oleh Cochrane menunjukkan trauma oksidasi pada sel. Ia menunjukkan

kerusakan pada membran ion pumps , dan menyebabkan peningkatan Natrium

intraseluler dan pengurangan kalium dan pergerakan kalsium medium eksternal

kedalam sitoplasma. Selanjutnya terjadi kerusakan pompa dari ion akibat dari

aksi langsung oksidasi pada protein-protein dan secara tidak langsung dari

hilangnya adenosine triposfat ( ATP ). Oksidan –oksidan juga berefek pada

system energi seluler dan level ATP akan turun pada sel-sel yang terekspos

oksidan. Brainsten dan Yankaskas juga melaporkan bahwa epitel polip memiliki

peningkatan penyerapan natrium dan klorida dibandingkan dengan epitel konka.

Mereka mempertimbangkan bahwa radikal bebas akan membuat perubahan

pada epitel dengan cara mekanisme seperti yang tersebut diatas, dan ini pada

stadium awal dan kerusakan epitel pada stadium lanjut menyebabkan edema

pada mukosa.5

Berdasarkan data-data diatas maka perlu melakukan

penelitian Analisis Kadar Malondialdehid Plasma penderita Polip Hidung

Berdasarkan dominasi sel inflamasi pada pemeriksaan Histopatologi, dengan

mengukur kadar malondialdehid ( MDA ) plasma penderita polip hidung, dengan

asumsi bahwa terjadi peningkatan radikal bebas pada penderita polip hidung

dimana kadar malondialdehid ( MDA ) dapat dipakai sebagai biomarker biologis

peroksidasi lipid untuk menilai stress oksidatif.

Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui Kadar Malondialdehid

Plasma penderita Polip Hidung Berdasarkan dominasi sel inflamasi pada

pemeriksaan histopatologi.

Page 6: ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/6180ad5fccc9d1b08dc1d32a...2 ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) PLASMA PENDERITA POLIP HIDUNG BERDASARKAN

6

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah Deskriptif analitik selama periode Nopember –

Februari 2011 dengan populasi penelitian adalah semua penderita polip hidung

yang datang berobat di RS tempat penelitian dalam hal ini rawat jalan THT RS.

Wahidin Sudirohusodo Makassar dan R.S Mitra Husada Makassar. Sampel

penelitian merupakan bagian dari populasi yang memenuhi kriteria penelitian,

yaitu penderita usia lebih dari 12 tahun dengan polip hidung . Kriteria eksklusi

adalah penderita yang menderita penyakit infeksi , menderita penyakit sistemik

seperti DM, TB , Penderita yang mengidap penyakit tumor atau kanker, penderita

yang sedang atau pernah menjalani radioterapi, serta tinggal dalam lingkungan

polusi yang tinggi seperti kawasan industri atau jalan raya yang padat.

a. 34 sampel didapatkan dengan rumus sampel secara komputerisasi dengan

software tertentu Dilakukan anamnesis,dilakukan pemeriksaan THT :

Otoskopi, Rinoskopi anterior dan posterior, faringoskopi, laringoskopi

indirect.Dilakukan pemeriksaan laboratorium.

Bagi yang memenuhi kriteria inklusi, dimasukkan sebagai sampel

penelitian,Dilakukan informed consent kemudian ditanda tangani.

Dilakukan pemeriksaan kadar malondialdehid plasma dengan prinsip

kerjanya:

1. Pengambilan Sampel Darah

Pengambilan sampel darah dilakukan pada vena mediana kubiti, atau

vena yang terletak pada lengan atas adapun alat dan bahan yang

digunakan adalah spoit 5 cc, darah diambil sebanyak 4 cc kemudian

dimasukkan ke dalam tabung mikrosentrifugasi berisi EDTA sebagai

antikoagulan, Tabung mikrosentrifugasi kosong. Dan dilakukan

Pemisahan plasma.

Cara Kerja : Darah diambil sebanyak 5 cc dengan menggunakan spoit

dimasukkan ke tabung yang telah berisi EDTA kemudian

disentrifugasi pada kecepatan 3500 rpm selama 5 menit. Cairan plasma

darah yang telah terpisah dari bagian padat darah dipindahkan ke

tabung mikrosentrfuge kosong. Plasma darah kemudian disimpan pada

mesin pendingin -70 derajat celcius, sebelum dikirim ke laboratorium

untuk pemeriksaan MDA.

Page 7: ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/6180ad5fccc9d1b08dc1d32a...2 ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) PLASMA PENDERITA POLIP HIDUNG BERDASARKAN

7

a.Pengukuran Kadar MDA Plasma

Pengukuran MDA plasma diukur di. Pengukuran kadar MDA Plasma

dilakukan menurut metode yang digunakan Placer dkk. Alat dan bahan

yang diperlukan ; Pipet 10,200ul, pipet tip, stir bar, tabung

mikrosentrifugasi poliprolena, semi-mikrokuvet, spektrofoometer,

vortex, magnetic stirrer, water bath, 2-thiobarbiturat acid, asam asetat

glacial, natrium hidroksida, malondialdehida bis dan aquabides.

Persiapan reagensia dimulai dengan membuat reagensia TBA dengan

melarutkan 0,67 g 2 thiobarbiturat acid dalam 100 ml aquabidest,

kemudian ditambahkan 0,5 gr natrium hidroksida dan 100 ml asam

asetat glacial. Selanjutnya membuat larutan serial standar dan larutan

stok MDA 125 ul yang dilarutkan dalam aquabidest.

Cara Kerja : Sebanyak 100 ul sampel ( Plasma darah ) atau standar

dimasukkan ke dalam tabung sentrifuge yang telah dilabel. Pada

Masing-masing tabung ditambahkan aquabidest 0,9 ml pada sampel

selanjutnya ditambahkan TBA reagent 0,5 ml. Tabung berisi larutan

kemudian dipanaskan dalam waterbath pada suhu 95 derajat celcius

selama 1 jam. Selanjutnya disentrifugasi pada kecepatan 7000 rpm

selama 10 menit. Supernatan yang diperoleh diukur absorbansinya

menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 532 nm.

b. Dilakukan pemeriksaan Histopatologi jaringan polip dilakukan di

Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo

Makassar, melalui biopsi

Hasil yang diperoleh dilakukan uji statistik dengan sistem komputerisasi

dengan software tertentu dilakukan uji Mann-Whithney untuk menilai hubungan

antara MDA plasma dengan dominasi sel inflamasi pada pemeriksaan

histopatologi, bermakna bila p<0,05.

HASIL

Tabel 1. Distribusi penderita polip hidung berdasarkan jenis kelamin

JENIS KELAMIN JUMLAH N %

Laki-Laki 18 52,9

Page 8: ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/6180ad5fccc9d1b08dc1d32a...2 ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) PLASMA PENDERITA POLIP HIDUNG BERDASARKAN

8

Perempuan 16 47,1

Jumlah 34 100

Dari Tabel 1. Menunjukkan bahwa dari 30 penderita polip hidung didapatkan 18

laki –laki dan 16 Perempuan.

Tabel 2. Nilai mean umur.

N Minimun Maksimun Mean SD

Umur 34 17 65 36,00 12,78 Dari tabel 2, menunjukkan umur sampel bervariasi antara 17 – 65 tahun,

dengan mean 36±13 tahun.

Tabel 3. Distribusi penderita polip hidung berdasarkan pengelompokan umur.

UMUR JUMLAH N %

<=36 Tahun 18 52,9 >36 Tahun 16 47,1 Jumlah 34 100

Dari tabel 3, menunjukkan bahwa umur terbanyak menderita polip hidung

umur sama atau kurang dari 36 tahun ( 52,9%).

Tabel 4. Distribusi penderita polip Hidung berdasarkan jenis pekerjaan

PEKERJAAN N % Buruh 1 2,9 Ibu RT 6 17,6 Karyawan 3 8,8 Mahasiswa 3 8,8 Mahasiswi 3 8,8 Pelajar 1 2,9 PNS 10 29,4 Petani 10 5,9 Wiraswasta 2 14,7 JUMLAH 34 100

Dari tabel 4. Menunjukkan dari 34 penderita polip hidung maka berdasarkan

jenis pekerjaannya penderita polip hidung yang paling banyak adalah PNS (29,4

%). Sedangkan yang paling sedikit adalah pelajar (1%).

Tabel 5. Distribusi keluhan dan gejala penderita polip hidung.

Obstruksi nasi N %

Page 9: ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/6180ad5fccc9d1b08dc1d32a...2 ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) PLASMA PENDERITA POLIP HIDUNG BERDASARKAN

9

Ya Tidak

34 0

100 0

Rinore Ya Tidak

29 5

85,3 14,7

Sefalgia ya Tidak

7 27

20,6 79,4

Hiposmia/ Anosmia ya Tidak

11 23

32,4 67,6

Postnasal Drip N %

Ya Tidak

23 11

67,6 32,4

Rinolalia Ya Tidak

2 32

5,9 94,1

Deformitas ya Tidak

0 34

0 100

Dari tabel 5, menunjukkan dari 34 penderita polip hidung yang diteliti

semuanya (100%) mengeluh obstruksi nasi.

Tabel. 6. Distribusi kebiasaan yang berisiko

Merokok N %

Ya Tidak

12 22

35,3 64,7

Minum alkohol ya Tidak

0 34

0 100

Radiasi ya Tidak

0 34

0 100

Polusi ya Tidak

0 34

0 100

Dari tabel 6, menunjukkan 35,3 % penderita polip hidung yang diperiksa

mempunyai kebiasaan merokok, sedangkan faktor kebiasaan lain seperti minum

alkohol, pengaruh radiasi dan polusi tidak didapatkan.

Page 10: ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/6180ad5fccc9d1b08dc1d32a...2 ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) PLASMA PENDERITA POLIP HIDUNG BERDASARKAN

10

Tabel 7. Distribusi hasil histopatologi dan stadium polip hidung

Histopatologi N % Dominasi Eosinofil Dominasi Neutrofil

29 5

85,3 14,7

Stadium Stadium 2 Stadium 3

28 6

82,4 17,6

Dari tabel 7, menunjukkan dari 34 penderita polip hidung yang diperiksa

berdasarkan gambaran histopatologi jaringan polip, maka yang terbanyak adalah

polip dengan jenis sel eosinofil ( 79,4%), dan stadium yang paling banyak adalah

stadium 2 ( 82,4%).

Tabel 8. Perbandingan Mean MDA menurut Hasil Histopatologi

Histopatologi N Mean SD P

Dominasi Eosinofil Dominasi Neutrofil

29 5

5,49 4,41

0,77 0,65

0,004

Tabel 8, menunjukkan mean MDA yang signifikan menurut hasil pemeriksaan

histopatologi ( P<0,05 ). Mean MDA ditemukan paling tinggi pada histopatologi

eosinofil (5,49) dan pada sel neutrofil (4,41), hal ini menunjukkan adanya

hubungan signifikan antara hasil histopatologi dengan kadar MDA. Hasil

perbandingan selanjutnya diperlihatkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 9. Perbandingan mean MDA menurut stadium

Stadium N Mean SD P Stadium 2 Stadium 3

28 6

5,06 6,61

0,60 0,60 0,000

Tabel 9, menunjukkan terdapat perbedaan mean kadar MDA yang signifikan

antara stadium 2 dan 3 (P<0,001). Mean MDA pada stadium 3 (6,61) signifikan

lebih tinggi dibandingkan dengan mean kadar MDA pada stadium 2 (5,06). Hal

ini menunjukkan adanya hubungan antara stadium dengan kadar MDA.

Tabel 10. Mean MDA menurut kebiasaan merokok

Merokok N Mean SD P

Page 11: ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/6180ad5fccc9d1b08dc1d32a...2 ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) PLASMA PENDERITA POLIP HIDUNG BERDASARKAN

11

Ya Tidak

12 22

5,65 5,16

0,77 0,84

0,037

Mann-Whitney test

Tabel 10, menunjukkan ada perbedaan kadar MDA yang signifikan antara

perokok dan bukan perokok, Kadar MDA lebih tinggi pada perokok (5,65).

P<0,05.

Tabel 11. Mean MDA, menurut umur

Umur N Mean SD P <=36 Tahun >36 Tahun

18 16

5,23 5,46

0,66 1,02 0,0646

Mann-Whitney test

Tabel 11 menunjukkan kadar MDA tidak berbeda signifikan menurut umur

(P>0,05)

Tabel 12. Mean MDA menurut jenis kelamin

Jenis Kelamin N Mean SD P Laki-laki Perempuan

18 16

5,65 5,08

0,75 0,88 0,059

Mann-Whitney test

Tabel 12, menunjukkan kadar MDA tidak berbeda signifikan menurut jenis

kelamin, (P>0,05) .

Tabel 13. Nilai Mean Kadar MDA pada penderita polip hidung.

N Minimun Maksimun Mean SD MDA 34 4,06 65 5,33 0,84

Tabel 13. Menunjukkan nilai rata-rata MDA pada pemeriksaan penderita polip

hidung berkisar antara 4,06 – 7,23 dengan mean 5,33 ± 0,84.

DISKUSI

Dari 34 sampel yang diteliti, didapatkan golongan umur bervariasi antara 17-65

tahun.(Tabel 2). Yang terbanyak ditemukan pada umur kurang atau sama dengan

36 tahun. ( Tabel 3) Hal ini sesuai dengan penemuan polip hidung sebelumnya

oleh Matius.M,M, pada tahun 2009, dimana umur terbanyak menderita polip

hidung antara umur 20-40 tahun. (60%). Sedangkan Cristian, l, tahun 2003

menemukan kelompok usia terbanyak menderita polip hidung 30 -39 tahun. Hal

ini menunjukkan bahwa polip hidung kebanyakan terjadi pada usia produktif.9,10

Page 12: ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/6180ad5fccc9d1b08dc1d32a...2 ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) PLASMA PENDERITA POLIP HIDUNG BERDASARKAN

12

Jenis kelamin laki-laki lebih banyak ditemukan sebanyak 1,12 :1 dibandingkan

perempuan. Hal ini tidak jauh beda dengan hasil penelitian Matius Muling Gareso

1,14 : 1 ( 2009), dan Kristian Lopo ( 2003) 1,8 : 1 dan Drake lee juga menemukan

laki-laki lebih banyak dari perempuan dengan perbandingan 2-4 : 1.9,10

Penderita polip hidung yang didapatkan pada penelitian ini sebagian besar

adalah PNS (29,4%), Sama halnya yang dikemukakan oleh Kristian Lopo pada

tahun 2003 yang terbanyak adalah PNS (13,64%). Hal ini menunjukkan bahwa

PNS memilki tingkat kedaran yang tinggi untuk dating berobat di Rumah sakit,

selain itu PNS memiliki asuransi berupa askes, sehingga penderita tidak perlu

memikirkan biaya pengobatan.

Keluhan dan Gejala polip berupa Obstruksi nasi ditemukan sebanyak ( 100%)

pada semua sampel penelitian, Hal yang sama ditemukan pada penelitian

sebelumnya ,Matius M.M. (2009) dan Cristian, L. (2003) juga menemukan seratus

persen sampel datang dengan keluhan obstruksi nasi. Keluhan inilah yang

mendorong pasien datang ke rumah sakit karena mereka baru merasa ada kelainan

setelah polip masuk dalam stadium 2 dan 3, sehingga pada penelitian ini kami

tidak menemukan stadium 1, disamping itupula stadium 1, sangat sulit terlihat

dengan pemeriksaan rinoskop anterior, sehingga menyulitkan dalam pengambilan

jaringan untuk biopsi. Keluhan atau gejala yang banyak dirasakan penderita polip

hidung adalah rinore (85,3%). Dari 34 sampel penelitian ditemukan polip

stadium 2 yang terbanyak dengan (82,4%), hal ini berbeda dengan penelitian

sebelumya dimana penelitian yang dilakukan oleh Matus M.M. (2009),

menemukan stadium yang paling banyak adalah stadium 3 (66,7%). Hal ini

menunjukkan bahwa pada stadium 2 penderita mulai merasakan gejala obstruksi

minimal dan rinore yang mendorongnya dating ke polik THT, mengingat sampel

yang terbanyak pada penelitian ini adalah PNS, maka tingkat kesadaran pasien

terhadap gejala dan keluhan yang dirasakan semakin tinggi untuk memeriksakan

kemungkinan kelainan pada cavum nasi.

Dari 34 sampel penderita polip hidung ditemukan sebanyak 12 sampel yang

merokok (35,3 %) dan dengan menggunakan rumus statistik Mann-Whitney test

diadapatkan ada perbedaan kadar MDA yang signifikan antara perokok dan bukan

perokok ( P<0,05). Hal ini menunkkan bahwa rokok termasuk salah satu

Page 13: ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/6180ad5fccc9d1b08dc1d32a...2 ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) PLASMA PENDERITA POLIP HIDUNG BERDASARKAN

13

kebiasaan yang beresiko yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan radikal

bebas. Diduga kandungan Nitrogen Oksida dari asap rokok, merupakan oksidator

yang kuat, yang menyebabkan terjadinya peroksidasi lipid dan menghasilkan

MDA.11

Dari hasil pemeriksaan histopatologi jaringan polip, didapatkan masing-masing

(85,3 %) polip dominasi sel inflamasi eosinofil, Polip dominasi sel inflamasi

Neutrofil (14,7 %). Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Matius M.M. (2009), Polip dominasi sel eosinofil (73,3%) dan polip

dominasi sel netrofil sebanyak (23,3%), sedangkan Cristian, L. (2003)

menemukan polip dominasi sel eosinofil (90,9%) dan dominasi sel neutrofil

(68,18%), Dalam kepustakaan disebutkan eosinofil memegang peranan penting

pada reaksi inflamasi jaringan tipe lambat, dengan melapaskan protein-protein

penting seperti Major Basic Protein (MBP), Eosinofilic cationic protein (ECP),

eosinofilik peroksidase (EPO), protein-protein dasar inilah yang akan

menyebabkan reaksi inflamasi, meningkatkan permeabilitas vaskuler, perubahan

aliran ion natrium dan klor, serta penumpukan protein-protein plasma dalam

jaringan mukosa sehingga terjadi edema dan akhirnya terbentuk polip. Neutrofil

pada polip banyak dihubungkan dengan faktor infeksi.

Berdasarkan kadar MDA terhadap stadium polip hidung ditemukan, kadar

MDA lebih tinggi pada stadium 3 ( 6,61) dibandingkan dengan stadium 2 (5,06 )

hal ini menunjukkan bahwa makin tinggi stadium polip, makin banyak terjadi

kerusakan jaringan yang juga menimbulkan radikal bebas.

Untuk umur dan jenis kelamin tidak menentukan peningkatan kadar

MDA(P>0,05). Karena kadar MDA dalam tubuh sangat dipengaruhi oleh

terjadinya kerusakan jaringan akibat dari peroksidasi lipid. Dimana MDA adalah

merupakan hasil utama peroksidasi lipid akibat suatu stress oksidatif.12

Kadar MDA pada polip dominasi sel eosinofil (5,49) lebih tinggi dibandingkan

dengan polip dominasi sel netrofil (4,41), hal ini terjadi karena pada polip

eosinofil, meghasilkan radikal bebas O2- dan H2O2, selain itu polip eosinofil

menghasilkan radikal bebas dari dari protein yang dikandungnya seperti

eosinofilik peroksidase (EPO) dan Matriks major Basic Protein dari eosinofil

Page 14: ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/6180ad5fccc9d1b08dc1d32a...2 ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) PLASMA PENDERITA POLIP HIDUNG BERDASARKAN

14

yang memicu timbulnya suatu radikal bebas. Sehingga kerusakan jaringan akan

semakin bertambah dan akan semakin banyak terjadi peroksdasi lipid yang akan

meningkatkan kadar MDA.13

Mengenai kadar MDA terhadap keseluruhan polip hidung dengan ranges 4,06

– 7,23. Dan mean 5,33±0,84. Hal ini sesuai dengan hasil yang diharapkan dimana

kadar MDA normal menurut penelitian Susilo Siswinoto ( 1,04 ± 0,43 µmol/L).

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dagli, M dkk (2004) yang

menunjukkan terjadinya peningkatan kadar MDA plasma pada penderita polip

hidung. Sedangkan erdogan okur pada tahun 2006 meniliti kadar MDA pada polip

hidung mendapatkan 2,43±0,38.4,5,12.

KESIMPULAN

a. Kadar MDA pada polip dominasi sel inflamasi eosinofil (5,49) lebih tinggi

dibandingkan pada polip dominasi sel inflamasi neutrofil (4,41), hal ini

menunjukkan bahwa eosinofil memegang peranan penting dalam

peningkatan radikal bebas yang menyebabkan kerusakan jaringan.

b. Kadar MDA meninggi baik pada polip dominasi sel inflamasi eosinofil

maupun dominasi sel inflamasi neutrofil dengan mean 5,33±0,84. Hal ini

menunjukkan bahwa pada polip hidung terjadi proses radikal bebas yang

menyebabkan kerusakan jaringan lipid.

c. Makin tinggi stadium dari polip hidung, makin banyak terjadi kerusakan

jaringan dan produksi radikal bebas dimana didapatkan kadar MDA pada

stadium 3 ( 6,61) lebih tinggi dibandingkan dengan stadium 2 (5,06).

Ucapan Terima kasih :

1. dr. Cahyono Kaelan, Sp.PA(K),Sp.S. atas bantuannya pada pemeriksaan

histopatologi.

2. Dr.dr.Arifin Seweng, atas bantuannya dalam analisis statistik

Page 15: ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/6180ad5fccc9d1b08dc1d32a...2 ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) PLASMA PENDERITA POLIP HIDUNG BERDASARKAN

15

DAFTAR PUSTAKA

1. Mangunkusumo, E , Penyulit Sinusitis Polip Nasi dan Sinusistis

Jamur.In:Kumpulan Naskah Lengkap Kursus Pelatihan dan Demo Bedah

Sinus Endoskopik Fungsional (10-12 Juni 2000), Bagian Ilmu Kesehatan

Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin, Makassar.2000: 96-9.

2. Punagi,AQ, Peranan sitokin pada Polip Nasi in: Jurnal Medika Nusantara

Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin,2005; 26: 63-7.

3. Kirstreesakul,Virat, Update on Nasal Polyps. Etiopathogenesis. (Cited 2011

May 21. ) Available from : http://www.mat.or.th/journal/files/vol88 no

12.1966-72.pdf.

4. Okur, Erdogan, Malondialdehyde Level and Adenosine Deaminase Activity in

Nasal Polyps (Cited 2011 May 21). Available from:

http://oto.sagepuh.com/Content/134/1/137/full.

5. Dagli, Muharrem,at al, Role of Free Radical and Antioxidant in Nasal Polyps

(Cited 2011, May 25 ) Available from: hhttp://www.bdb.hacettepe.edu.tr/

yurdisi/htbesler5,pdf.

6. Putri,Dini,R, Efek Antioksidan Fraksi Larut Etil Asetat Ekstrak Etanol Daun

Jambu Biji Pada Kelinci yang dibebani Glukosa. (cited 2011, august,12)

Available from :http://www.etd.eprints.ums.ac.id./6090/I/KI00050059.pdf.

7. Cannady,S,B, Signal Transduction of Oksidative Stress and Nasal Polyps in:

Journal of Internasional Medical Research (Cited 2011, August, 12).Availa-

blefrom:http://www.lerner.ccf.org/pathogist/erzrumDocuments

Allergyimmunol.cannady.2007,pdf.

8. Winarsi,H, Pembentukan Senyawa Oksigen Reaktif dan Radikal Bebas, in :

Antioksidan Alami & Radikal Bebas.Yogyakarta: Penerbit Kanisius;2007; 5

:26-42.

9. Gareso,M,M, Hubungan Hasil pemeriksaan sel-sel inflamasi kerokan mukosa

hidung dengan jenis polip hidung,Tesis, Bagian Telinga Hidung Tenggorok

Page 16: ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/6180ad5fccc9d1b08dc1d32a...2 ANALISIS KADAR MALONDIALDEHID ( MDA ) PLASMA PENDERITA POLIP HIDUNG BERDASARKAN

16

Bedah Kepala Leher, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin,2009. : 30-

8.

10. Lopo,C, Gambaran Histopatologi Polip Hidung Alergik dan Non Alergik,

Tesis, Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher, Fakultas

Kedokteran Universitas Hasanuddin,2003. : 39-45.

11. Priyanto, Toksisitas Radikal Bebas in: Toksikologi.Depok Jawa Barat

:Leskonfi .; 2 : 87-93.

12. Siswinoto, Hubungan Kadar Malondialdehid Plasma dengan Klinis Stroke

Iskemik Akut.(Cited 2011,Apr,10). Available from: http.//www.

Eprints.undip.ac.id/18745/susilowinoto.pdf.

13. Gleich,G,J, The Eosinophil, (Cited 2012, Jan, 12) Available from: http.//

www.aarific.org/documents/Gleich Eosinophil.P.ppt 2012.ppt.