Upload
amy-fry
View
21
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
LATAR BELAKANG
Manajemen keperawatan pada dasarnya berfokus pada perilaku manusia.
Untuk mencapai tingkat tertinggi dari produktivitas pada pelayanan keperawatan,
pasien membutuhkan manajer perawat yang terdidik dalam pengetahuan dan
ketrampilan tentang perilaku manusia untuk mengelola perawat profesional serta
pekerja keperawatan non profesional.
Mc. Gregor menyatakan bahwa setiap manusia merupakan kehidupan
individu secara keseluruhan yang selalu mengadakan interaksi dengan dunia
individu lainnya. Apa yang terjadi dengan orang tersebut merupakan akibat dari
perilaku orang lain. Sikap dan emosi dari orang lain mempengaruhi orang
tersebut. Bawahan sangat tergantung pada pimpinan dan berkeinginan untuk
diperlakukan adil. Suatu hubungan akan berhasil apabila dikehendaki oleh kedua
belah pihak.
Pimpinan menciptakan kondisi untuk mewujudkan kepemimpinan yang
efektif dengan membentuk suasana yang dapat diterima oleh bawahan, sehingga
bawahan tidak merasa terancam dan ketakutan. Untuk dapat melakukan hal
tersebut di atas, baik atasan maupun bawahan perlu memahami tentang
pengelolaan kepemimpinan secara baik, yang pada akhirnya akan terbentuk
motivasi dan sikap kepemimpinan yang profesional.
Management layanan keperawatan merupakan suatu proses perubahan atau
transformasi dari sumber daya yang ingin dimiliki untuk mencapai tujuan.
Keperawatan di Indonesia sampai saat ini masih berada dalam proses
mewujudkan keperawatan sebagai profesi.
ANALISIS JURNAL IKD IIA
Berubah adalah membuat sesuatu terjadi (Stephen
Robbins, 2009). Menurut Atkinson tahun 1987 berubah adalah
kegiatan atau proses yang membuat seseorang berbeda dengan
keadaan sebelumnya. Perubahan dapat berubah positif atau
negatif dan terencana atau tidak terencana. Berubah berarti
keluar dari zona nyaman yang dijalankan selama ini. setiap
orang dapat memberikan perubahan terdapat dirinya sendiri
maupun orang lain. Tahapan berubah menurut Rogers antara
lain kesadaran (awareness), keinginan (interest), evaluasi
(evaluation), mencoba (trial), penerimaan (adoption).
Di dalam jurnal Nurse Managers Experiences as an Agent for Change
dijelaskan bahwa perawat manajer memiliki peran sebagai agen
perubahan di lingkungan sekitar. Perubahan adalah tema yang penting
dalam manajemen organisasi dan komponen dasar kehidupan manusia yang dapat
menyebabkan sebuah organisasi mengembangkan atau menghancurkan. Sebagai
organisasi yang semakin berurusan dengan lingkungannya yang dinamis dan
berubah, manajer harus bertindak dalam situasi perubahan cepat dan mendalam.
Karena perawat manajer adalah pemberi layanan kesehatan
yang sering kontak langsung dengan pasien dan tim kesehatan
yang lainnya.
Menjadi agen perubahan menuntut perawat menjadi jiwa
yang kreatif dalam bekerja tetapi tetap dalam aturan yang telah
dibuat. Berubah salah satu penyebabnya adalah karena adanya
paksaan dari lingkungan. Manajer keperawatan yang memiliki
gaya kepemimpinan transformasi atau transaksional akan
mengalami masalah manajemen lebih sedikit daripada perawat
manajer dengan gaya kepemimpinan yang lainnya. Karena hasil
penelitian menunjukkan bahwa perawat-perawat sering menolak
untuk berubah. Maka dari itu diharapkan perawat manajer bisa
memberikan pelatihan bagi karyawannya agar mereka dapat
menerima perubahan tersebut. Karena perubahan adalah
sumber utama ketegangan di tempat kerja dan efek kepuasan
kerja serta pendataan bakat karyawan.
Perubahan membawa banyak kepuasaan bagi pasien dan
keluarganya. Contoh perubahan yang dapat meningkatkan
kepuasaan pasien adalah keramahan perawat dalam melayani
pasien. Memahami pengalaman perawat manajer dapat berguna dalam hal ini,
karena pengalaman semacam itu dapat membantu peningkatan tugas organisasi
dan kualitas layanan, meningkatkan kepuasan serta kreativitas dan inovasi antara
karyawan dan pada umumnya membantu perubahan yang akan dilaksanakan.
Penelitian yang dilakukan dalam jurnal Nurse Managers Experiences as
an Agent for Change merupakan studi pada konsep perubahan dengan
menggambarkan pengalaman manajer keperawatan sebagai agen perubahan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan fenomenologis, karena
mempelajari konsep umum dan menggambarkan pengalaman orang-orang.
Tujuannya adalah untuk menggambarkan pengalaman perawat manajer sebagai
agen perubahan. Data dikumpulkan dari matron perawat manajer yang bekerja di
rumah sakit Universitas Isfahan Medical Sciences. Pengambilan sampel adalah
purposive dan terus sampai data menyatu. Jumlah peserta adalah 13.
Data dikumpulkan dengan wawancara terbuka dan analisis data didasarkan
pada metode Colaizzi yang didalamnya terdapat tujuh langkah. Durasi rata-rata
wawancara adalah 50 menit. Menggunakan wawancara non-terstruktur yang
mendalam dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang terbuka lebar tanpa
memberikan arah untuk bicara atau mengajukan pertanyaan tambahan, peneliti
membantu para peserta untuk menjelaskan pengalaman mereka. Penjelasan
dikembalikan kepada peserta untuk konfirmasi dan perubahan yang diterapkan
oleh mereka.
Pada langkah pertama pita rekaman wawancara didengarkan, dicatat dan
diamati dengan hati-hati beberapa kali. Hal ini membantu peneliti berhubungan
dengan perasaan yang diwawancarai dan mendapatkan makna dan pengertian
tentang penjelasan para peserta. Pada langkah kedua, pernyataan penting dan
persyaratan diekstrak dari wawancara. Langkah ketiga, peneliti mencoba
memberikan konsep khusus untuk pernyataan yang telah diekstrak. Pada langkah
keempat, konsep-konsep dirumuskan. Pada langkah kelima konsep-konsep
dikategorikan berdasarkan subyek. Pada langkah keenam semua konsep-konsep
yang disusun dalam 19 kategori dan kemudian digabung dengan studi yang
terkait. Pada langkah ketujuh, 11 sub-concepts diidentifikasi dan dikategorikan
dalam lima konsep utama termasuk prospek, hasil, variabel, stimulator dan
akseptasi.
Pada penelitian ditemukan prospek salah satu konsep dari studi ini. Para
peserta telah melihat beberapa masalah di rumah sakit dan juga dalam layanan
perawatan yang membutuhkan perubahan. Dalam penelitian ini variabelnya yaitu
perawat manajer memiliki beberapa pengalaman perubahan perilaku individu,
teknologi, struktur kelembagaan dan proses dan telah mencoba untuk mengubah
dalam rangka meningkatkan efisiensi, kepuasan, kualitas layanan dan
produktivitas kelembagaan. Stimulator yaitu ketika pihak atas berwenang dan
karyawan dapat mempercayai manajer, akan lebih mudah untuk manajer untuk
melakukan perubahan. Dalam akseptasi perawat manajer yang memiliki beberapa
pengalaman kewajiban dalam menerapkan strategi perubahan, logika dan norma-
norma untuk mendorong penerimaan dan memajukan perubahan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perawat manajer memiliki pengalaman positif dan negatif
bagi efek perubahan pada diri mereka sendiri, pasien, personil dan lembaga.
Dari studi penelitian ini menunjukkan bahwa kebutuhan duniawi dan
keamanan mempengaruhi perlawanan terhadap perubahan baru. Oleh karena itu,
menyediakan keamanan kerja dengan memberikan pekerjaan seumur hidup
sampai pensiun dan gaji yang wajar dan bonus dapat menyebabkan personil untuk
menjadi lebih bertanggung jawab untuk perubahan. Juga, memilih gaya
kepemimpinan yang mendukung dapat membantu pengembangan lingkungan
yang sehat jasmani dan rohani di institusi serta peningkatan efisiensi kerja
personil dan mempersiapkan mereka untuk perubahan dalam perilaku mereka.
Perawat manajer juga dapat mendorong personel mereka untuk menerima
perubahan dan menggunakan strategi yang tepat. Selain itu perawat manajer harus
menerima risiko untuk dapat melakukan perubahan yang sukses. Penelitian
menunjukkan bahwa manajer perawat sering memberi sedikit perhatian pada hasil
perubahan dan dalam beberapa kasus mereka mengabaikan dampak negatif dari
perubahan dan tidak menanggapi dengan tepat reaksi dalam berbagai tahap
perubahan.
Kegagalan dalam perubahan dapat mencegah oleh manajer dengan
mencoba membuat personil menunjukkan minat dalam perubahan. Perubahan
dapat menjadi alasan tekanan psikologis di tempat kerja. Efek ketegangan
psikologis di tempat kerja menunjukkan kurangnya kepuasan kerja, kecemasan,
kelelahan dan menghindari pekerjaan. Tekanan psikologis karena perubahan
adalah faktor penghambat untuk pekerjaan terutama sebagai guru, perawat dan
perawatan kesehatan personil. Oleh karena itu, program pendidikan untuk personil
harus meningkatkan karakteristik di dalamnya, untuk mengurangi kemungkinan
penyakit yang disebabkan oleh tekanan psikologis terutama bagi mereka manajer
dan personel yang beresiko untuk tekanan psikologis.