8
LATAR BELAKANG Manajemen keperawatan pada dasarnya berfokus pada perilaku manusia. Untuk mencapai tingkat tertinggi dari produktivitas pada pelayanan keperawatan, pasien membutuhkan manajer perawat yang terdidik dalam pengetahuan dan ketrampilan tentang perilaku manusia untuk mengelola perawat profesional serta pekerja keperawatan non profesional. Mc. Gregor menyatakan bahwa setiap manusia merupakan kehidupan individu secara keseluruhan yang selalu mengadakan interaksi dengan dunia individu lainnya. Apa yang terjadi dengan orang tersebut merupakan akibat dari perilaku orang lain. Sikap dan emosi dari orang lain mempengaruhi orang tersebut. Bawahan sangat tergantung pada pimpinan dan berkeinginan untuk diperlakukan adil. Suatu hubungan akan berhasil apabila dikehendaki oleh kedua belah pihak. Pimpinan menciptakan kondisi untuk mewujudkan kepemimpinan yang efektif dengan membentuk suasana yang dapat diterima oleh bawahan, sehingga bawahan tidak merasa terancam dan ketakutan. Untuk dapat melakukan hal tersebut di atas, baik atasan maupun bawahan perlu memahami tentang pengelolaan kepemimpinan secara baik, yang pada akhirnya akan terbentuk motivasi dan sikap kepemimpinan yang profesional.

Analisis Jurnal Ikd Iia

  • Upload
    amy-fry

  • View
    21

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis Jurnal Ikd Iia

LATAR BELAKANG

Manajemen keperawatan pada dasarnya berfokus pada perilaku manusia.

Untuk mencapai tingkat tertinggi dari produktivitas pada pelayanan keperawatan,

pasien membutuhkan manajer perawat yang terdidik dalam pengetahuan dan

ketrampilan tentang perilaku manusia untuk mengelola perawat profesional serta

pekerja keperawatan non profesional.

Mc. Gregor menyatakan bahwa setiap manusia merupakan kehidupan

individu secara keseluruhan yang selalu mengadakan interaksi dengan dunia

individu lainnya. Apa yang terjadi dengan orang tersebut merupakan akibat dari

perilaku orang lain. Sikap dan emosi dari orang lain mempengaruhi orang

tersebut. Bawahan sangat tergantung pada pimpinan dan berkeinginan untuk

diperlakukan adil. Suatu hubungan akan berhasil apabila dikehendaki oleh kedua

belah pihak.

Pimpinan menciptakan kondisi untuk mewujudkan kepemimpinan yang

efektif dengan membentuk suasana yang dapat diterima oleh bawahan, sehingga

bawahan tidak merasa terancam dan ketakutan. Untuk dapat melakukan hal

tersebut di atas, baik atasan maupun bawahan perlu memahami tentang

pengelolaan kepemimpinan secara baik, yang pada akhirnya akan terbentuk

motivasi dan sikap kepemimpinan yang profesional.

Management layanan keperawatan merupakan suatu proses perubahan atau

transformasi dari sumber daya yang ingin dimiliki untuk mencapai tujuan.

Keperawatan di Indonesia sampai saat ini masih berada dalam proses

mewujudkan keperawatan sebagai profesi.

Page 2: Analisis Jurnal Ikd Iia

ANALISIS JURNAL IKD IIA

Berubah adalah membuat sesuatu terjadi (Stephen

Robbins, 2009). Menurut Atkinson tahun 1987 berubah adalah

kegiatan atau proses yang membuat seseorang berbeda dengan

keadaan sebelumnya. Perubahan dapat berubah positif atau

negatif dan terencana atau tidak terencana. Berubah berarti

keluar dari zona nyaman yang dijalankan selama ini. setiap

orang dapat memberikan perubahan terdapat dirinya sendiri

maupun orang lain. Tahapan berubah menurut Rogers antara

lain kesadaran (awareness), keinginan (interest), evaluasi

(evaluation), mencoba (trial), penerimaan (adoption).

Di dalam jurnal Nurse Managers Experiences as an Agent for Change

dijelaskan bahwa perawat manajer memiliki peran sebagai agen

perubahan di lingkungan sekitar. Perubahan adalah tema yang penting

dalam manajemen organisasi dan komponen dasar kehidupan manusia yang dapat

menyebabkan sebuah organisasi mengembangkan atau menghancurkan. Sebagai

organisasi yang semakin berurusan dengan lingkungannya yang dinamis dan

berubah, manajer harus bertindak dalam situasi perubahan cepat dan mendalam.

Karena perawat manajer adalah pemberi layanan kesehatan

yang sering kontak langsung dengan pasien dan tim kesehatan

yang lainnya.

Menjadi agen perubahan menuntut perawat menjadi jiwa

yang kreatif dalam bekerja tetapi tetap dalam aturan yang telah

dibuat. Berubah salah satu penyebabnya adalah karena adanya

paksaan dari lingkungan. Manajer keperawatan yang memiliki

gaya kepemimpinan transformasi atau transaksional akan

mengalami masalah manajemen lebih sedikit daripada perawat

manajer dengan gaya kepemimpinan yang lainnya. Karena hasil

penelitian menunjukkan bahwa perawat-perawat sering menolak

Page 3: Analisis Jurnal Ikd Iia

untuk berubah. Maka dari itu diharapkan perawat manajer bisa

memberikan pelatihan bagi karyawannya agar mereka dapat

menerima perubahan tersebut. Karena perubahan adalah

sumber utama ketegangan di tempat kerja dan efek kepuasan

kerja serta pendataan bakat karyawan.

Perubahan membawa banyak kepuasaan bagi pasien dan

keluarganya. Contoh perubahan yang dapat meningkatkan

kepuasaan pasien adalah keramahan perawat dalam melayani

pasien. Memahami pengalaman perawat manajer dapat berguna dalam hal ini,

karena pengalaman semacam itu dapat membantu peningkatan tugas organisasi

dan kualitas layanan, meningkatkan kepuasan serta kreativitas dan inovasi antara

karyawan dan pada umumnya membantu perubahan yang akan dilaksanakan.

Penelitian yang dilakukan dalam jurnal Nurse Managers Experiences as

an Agent for Change merupakan studi pada konsep perubahan dengan

menggambarkan pengalaman manajer keperawatan sebagai agen perubahan.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan fenomenologis, karena

mempelajari konsep umum dan menggambarkan pengalaman orang-orang.

Tujuannya adalah untuk menggambarkan pengalaman perawat manajer sebagai

agen perubahan. Data dikumpulkan dari matron perawat manajer yang bekerja di

rumah sakit Universitas Isfahan Medical Sciences. Pengambilan sampel adalah

purposive dan terus sampai data menyatu. Jumlah peserta adalah 13.

Data dikumpulkan dengan wawancara terbuka dan analisis data didasarkan

pada metode Colaizzi yang didalamnya terdapat tujuh langkah. Durasi rata-rata

wawancara adalah 50 menit. Menggunakan wawancara non-terstruktur yang

mendalam dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang terbuka lebar tanpa

memberikan arah untuk bicara atau mengajukan pertanyaan tambahan, peneliti

membantu para peserta untuk menjelaskan pengalaman mereka. Penjelasan

dikembalikan kepada peserta untuk konfirmasi dan perubahan yang diterapkan

oleh mereka.

Pada langkah pertama pita rekaman wawancara didengarkan, dicatat dan

diamati dengan hati-hati beberapa kali. Hal ini membantu peneliti berhubungan

Page 4: Analisis Jurnal Ikd Iia

dengan perasaan yang diwawancarai dan mendapatkan makna dan pengertian

tentang penjelasan para peserta. Pada langkah kedua, pernyataan penting dan

persyaratan diekstrak dari wawancara. Langkah ketiga, peneliti mencoba

memberikan konsep khusus untuk pernyataan yang telah diekstrak. Pada langkah

keempat, konsep-konsep dirumuskan. Pada langkah kelima konsep-konsep

dikategorikan berdasarkan subyek. Pada langkah keenam semua konsep-konsep

yang disusun dalam 19 kategori dan kemudian digabung dengan studi yang

terkait. Pada langkah ketujuh, 11 sub-concepts diidentifikasi dan dikategorikan

dalam lima konsep utama termasuk prospek, hasil, variabel, stimulator dan

akseptasi.

Pada penelitian ditemukan prospek salah satu konsep dari studi ini. Para

peserta telah melihat beberapa masalah di rumah sakit dan juga dalam layanan

perawatan yang membutuhkan perubahan. Dalam penelitian ini variabelnya yaitu

perawat manajer memiliki beberapa pengalaman perubahan perilaku individu,

teknologi, struktur kelembagaan dan proses dan telah mencoba untuk mengubah

dalam rangka meningkatkan efisiensi, kepuasan, kualitas layanan dan

produktivitas kelembagaan. Stimulator yaitu ketika pihak atas berwenang dan

karyawan dapat mempercayai manajer, akan lebih mudah untuk manajer untuk

melakukan perubahan. Dalam akseptasi perawat manajer yang memiliki beberapa

pengalaman kewajiban dalam menerapkan strategi perubahan, logika dan norma-

norma untuk mendorong penerimaan dan memajukan perubahan. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa perawat manajer memiliki pengalaman positif dan negatif

bagi efek perubahan pada diri mereka sendiri, pasien, personil dan lembaga.

Dari studi penelitian ini menunjukkan bahwa kebutuhan duniawi dan

keamanan mempengaruhi perlawanan terhadap perubahan baru. Oleh karena itu,

menyediakan keamanan kerja dengan memberikan pekerjaan seumur hidup

sampai pensiun dan gaji yang wajar dan bonus dapat menyebabkan personil untuk

menjadi lebih bertanggung jawab untuk perubahan. Juga, memilih gaya

kepemimpinan yang mendukung dapat membantu pengembangan lingkungan

yang sehat jasmani dan rohani di institusi serta peningkatan efisiensi kerja

personil dan mempersiapkan mereka untuk perubahan dalam perilaku mereka.

Page 5: Analisis Jurnal Ikd Iia

Perawat manajer juga dapat mendorong personel mereka untuk menerima

perubahan dan menggunakan strategi yang tepat. Selain itu perawat manajer harus

menerima risiko untuk dapat melakukan perubahan yang sukses. Penelitian

menunjukkan bahwa manajer perawat sering memberi sedikit perhatian pada hasil

perubahan dan dalam beberapa kasus mereka mengabaikan dampak negatif dari

perubahan dan tidak menanggapi dengan tepat reaksi dalam berbagai tahap

perubahan.

Kegagalan dalam perubahan dapat mencegah oleh manajer dengan

mencoba membuat personil menunjukkan minat dalam perubahan. Perubahan

dapat menjadi alasan tekanan psikologis di tempat kerja. Efek ketegangan

psikologis di tempat kerja menunjukkan kurangnya kepuasan kerja, kecemasan,

kelelahan dan menghindari pekerjaan. Tekanan psikologis karena perubahan

adalah faktor penghambat untuk pekerjaan terutama sebagai guru, perawat dan

perawatan kesehatan personil. Oleh karena itu, program pendidikan untuk personil

harus meningkatkan karakteristik di dalamnya, untuk mengurangi kemungkinan

penyakit yang disebabkan oleh tekanan psikologis terutama bagi mereka manajer

dan personel yang beresiko untuk tekanan psikologis.