15
Linguistika Akademia Vol.3, No.1, 2014, pp. 117~131 ISSN: 2089-3884 ANALISIS JOKE MENGGUNAKAN TEORI MAKNA Isna Salamah e-mail: [email protected] ABSTRACT Joke is story or actions which have humor intention mostly create based on moments that happen on daily live. Moment’s someone than publicate with kind of variation media such as short cartoon, story, picture, and so on. Thing that make someone feel entertain are because story that they made are already happen on someone else live and the plot that unpredictable made someone laugh. In this paper writer chosen some of jokes from some website been an object of reaserch. One of example that writer has taken from:”withfriendship.com” A : What’s all the fuss about these caricatures? I wouldn’t mind if you draw some cartoons about MY religion…. B : But I wouldn’t do that! you still don’t get it, do you? In Islam, it’s forbidden to represent ALL prophets including Jesus Christ!!! A : Jesus Christ? Actually, I was talking about FOOTBALL From that example writer find some errors when communication are happen, it can caused from speaker that unsuccessful delivered meaning of utterance and participant unsuccessful to grab the meaning of the utterance. Not only about that, but also we should give attention from other important factors. To know and more understand our knowledge about Theory of Meaning, writer using Theory of Meaning from Firth and more focus with equivalent referential method, is analyze language method which using media from outside from language that are from reality that shown of language itself. Key words: joke, theory of meaning, Firth, participant. ABSTRAK Joke adalah cerita atau kutipan lucu yang kebanyakan diangkat berdasarkan kajadian-kejadian yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Momen-momen yang orang lain alamai lalu dipublikasihan dalam berbagai macam bentuk seperti dalam katun pendek, cerita, gambar dll. Yang menjadi suatu yang menghibur karena ternyata hal serupa juga pernah dialamai orang lain dan juga karena cerita yang disajikan tak terduga dan alurnya membuat gelak- tertawa penikmatnya. Disini penulis memilih beberapa joke yang disajikan melalui percakapan dan menggunduhnya dari berbagai sumber sebagai bahan kajian. Salah satu dalam joke yang penulis ambil, adalah dari “withfriendship.com”

ANALISIS JOKE MENGGUNAKAN TEORI MAKNA · PDF filekind of variation media such as short cartoon, story, picture, and so on. Thing that ... Sebenarnya, aku sedang berbicara tentang SEPAK

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS JOKE MENGGUNAKAN TEORI MAKNA · PDF filekind of variation media such as short cartoon, story, picture, and so on. Thing that ... Sebenarnya, aku sedang berbicara tentang SEPAK

Linguistika Akademia Vol.3, No.1, 2014, pp. 117~131

ISSN: 2089-3884 117

ANALISIS JOKE MENGGUNAKAN TEORI MAKNA

Isna Salamah e-mail: [email protected]

ABSTRACT Joke is story or actions which have humor intention mostly create based on moments that happen on daily live. Moment’s someone than publicate with kind of variation media such as short cartoon, story, picture, and so on. Thing that make someone feel entertain are because story that they made are already happen on someone else live and the plot that unpredictable made someone laugh. In this paper writer chosen some of jokes from some website been an object of reaserch. One of example that writer has taken from:”withfriendship.com”

A : What’s all the fuss about these caricatures? I wouldn’t mind if you draw some cartoons about MY religion….

B : But I wouldn’t do that! you still don’t get it, do you? In Islam, it’s forbidden to represent ALL prophets including Jesus Christ!!!

A : Jesus Christ? Actually, I was talking about FOOTBALL…

From that example writer find some errors when communication are happen, it can caused from speaker that unsuccessful delivered meaning of utterance and participant unsuccessful to grab the meaning of the utterance. Not only about that, but also we should give attention from other important factors. To know and more understand our knowledge about Theory of Meaning, writer using Theory of Meaning from Firth and more focus with equivalent referential method, is analyze language method which using media from outside from language that are from reality that shown of language itself.

Key words: joke, theory of meaning, Firth, participant. ABSTRAK Joke adalah cerita atau kutipan lucu yang kebanyakan diangkat berdasarkan kajadian-kejadian yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Momen-momen yang orang lain alamai lalu dipublikasihan dalam berbagai macam bentuk seperti dalam katun pendek, cerita, gambar dll. Yang menjadi suatu yang menghibur karena ternyata hal serupa juga pernah dialamai orang lain dan juga karena cerita yang disajikan tak terduga dan alurnya membuat gelak-tertawa penikmatnya. Disini penulis memilih beberapa joke yang disajikan melalui percakapan dan menggunduhnya dari berbagai sumber sebagai bahan kajian. Salah satu dalam joke yang penulis ambil, adalah dari “withfriendship.com”

Page 2: ANALISIS JOKE MENGGUNAKAN TEORI MAKNA · PDF filekind of variation media such as short cartoon, story, picture, and so on. Thing that ... Sebenarnya, aku sedang berbicara tentang SEPAK

Linguistika Akademia Vol. 3, No. 1, 2014: 117 – 131

118

A : What’s all the fuss about these caricatures? I wouldn’t mind if you draw some cartoons about MY religion….

B : But I wouldn’t do that! you still don’t get it, do you? in islam, it’s forbidden to represent ALL prophets including Jesus Christ!!!

A : Jesus Christ? Actually, I was talking about FOOTBALL…

Pada contoh itu ditemukan adanya kesalahan dalam berkomunikasi yang dapat disebabkan oleh pembicara yang tidak berhasil dalam menyampaikan makna suatu ujaran dan pendengar yang tidak berhasil dalam menangkap makna yang telah disampaikan oleh pembicara. Menurut teori yang dikembangkan dari pandanga ferdinand de saussure bahwa makna adalah “pengertian” atau ‘konsep’ yang dimiliki atau terdapat pada sebuah tanda-linguistik. Tidak hanya itu yang diperhatikan ketika kita ingin menyampaikan dan menangkap suatu makna, ada faktor-faktor lain yang penting juga untuk diperhatikan. Untuk mengetahuinya dan memperdalam pemahaman kita tentang makna dalam suatu percakapan, penulis akan menganalisi bahan kajian dengan teori makna dari Frith dan memfokoskan untuk menggunakan metode padan referential, yaitu metode analisis bahasa yang alat penganalisisnya berasal dari luar bahasa yang diteliti yaitu dari kenyataan yang ditunjuk oleh bahasa

Kata kunci: cerita lucu, teori makna, Firth, peserta tutur.

A. PENDAHULUAN Bahasa adalah unsur penting dalam kehidupan manusia ketika mereka inggin masuk kedalam suatu masyarakat karena dalam berkomunkasi bahasa juga sebagai media untuk menyatukan beberapa ujaran sehingga terjadinya keterkaitan dalam sebuah percakapan.

Berkomunikasi adalah salah satu kebutuhan bagi manusia, karena pada dasarnya manusia adalah mahluk sosial yang membutuhkan untuk berkomunikasi baik pada sesamanya, hewan, maupun tuhannya. Namun linguistik hanya membahas dan menganalisi bahasa pada manusia.

Seperti yang telah dituliskan oleh Sudaryanto dalam bukunya “sebagai kata sifat, linguistik bukan berarti ‘ilmu bahasa’ melainkan ‘bahasa’ atau ‘bersifat bahasa’ atau ‘bersifat kebahasaan’. Dan bahasa yang diselidiki oleh linguistik itu bahasa yang digunakan oleh manusia” (Sudaryanto, 1985: 5&19).

Adanya suatu komunikasi dalam kehidupan sehari-hari seakan menandakan keadaan yang manuasiawi dalam suatu lingkungan. Maka manusia normalnya melakukan suatu percakapan

Page 3: ANALISIS JOKE MENGGUNAKAN TEORI MAKNA · PDF filekind of variation media such as short cartoon, story, picture, and so on. Thing that ... Sebenarnya, aku sedang berbicara tentang SEPAK

Linguistika Akademia ISSN: 2089-3884

Analisis Joke Menggunakan Teori Makna (Isna Salamah)

119

dengan manusia lain. Percakapan yang diinginkan tentunya adalah percakapan yang mana dapat terjadinya korelasi antar sesama. Seseorang dapat menyampaikan ide makna suatu melalui ujaran dan juga dapat menangkap makna pada suatu ujaran.

Namun, faktanya banyak orang yang tidak dapat menyampaikan makna dalam suatu ujaran pada lawan bicaranya dan orang yang tidak dapat menagkap suatu makna yang diberikan oleh lawan bicara. Sebagai lawan bicara dalam suatu percakapan agaknya perlu memperhatikan konteks dan situasinya saat akan atau sedang menyampaikan suatu makna atau menangkap suatu makna. Sehingga dapat mengantisipasi agar tidak terjadinya penyimpangan makna.

Sebagai linguis, kita memerlukan beberapa teks untuk dapat diteliti, karena untuk menyimpulkan makna yang terkandung dalam suatu teks kita memerlukan teks-teks yang lainnya.

“Ada teks dan ada teks lain yang menyertainya: teks yang menyertainya teks itu, adalah konteks. Namun, pengertian mengenai hal yang menyertai teks itu tidak hanya meliputi yang dilisankan dan ditulis, melainkan termasuk pula kejadian-kejadian yang nirkata (non-verbal) lainnya – keseluruhan lingkungan teks itu” (M. A. K. Halliday dan Ruqaiya Hasan. 1994:6).

Analisis ini akan menggunakan teks dalam beberapa joke sebagai bahan kajian. Joke bisa diartikan sebagai lelucon humor. Menurut Wikipedia joke adalah sesuatu yang diucapkan, ditulis, atau dilakukan untuk tujuan humor, joke juga mempunyai berbagai macam, contohnya: kata tunggal, atau gerak isyarat (mempertimbangkan pada konteks), pertanyaan-jawaban, atau seluruh isi dari cerita (Wikipedia.org).

Analisis ini difokuskan pada dua pokok pertanyaan, diantaranya adalah: (1) Apakah setiap participant memahami dan dapat saling menagkap makna yang diberikan? (2) Apakah faktor-faktor yang menyebabkan suatu makna tidak tersampaikan atau tertangkap dalam objek kajian? Karena penelitian ini melibatkan dengan dua bahasa, maka metode yang digunakan dalam yakni metode padan padan translasional yakni “metode yang alat penentunya adalah bahasa lain” (Maziyah. 2012: 227). Dan, untuk dapat mengetahui maksud dari percakapan, penulis menggunakan metode padan

Page 4: ANALISIS JOKE MENGGUNAKAN TEORI MAKNA · PDF filekind of variation media such as short cartoon, story, picture, and so on. Thing that ... Sebenarnya, aku sedang berbicara tentang SEPAK

Linguistika Akademia Vol. 3, No. 1, 2014: 117 – 131

120

B. LANDASAN TEORI Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori makna Firth. John Ruppert Firth (1890-1960) adalah putra kelahiran inggris dari seorang profesor bahasa Inggris di Universitas Punjan, Lahore, India (1919-1928) yang masih termasuk koloni Inggris Raya yang ia datangi ketika Perang Dunia I. Pada tahun 1928, ia kembali ke Inggris bergabung pada Jurusan Fonetik Daniel Jones, di Universitas Collage London. Lalu sepuluh tahun berikutnya, tepatnya tahun 1938, Firth pindah ke Jurusan Linguistik di School of Oriental and African Studies (SAOS), bagian dari Universitas London, dan pada tahun 1944, di Jurusan tersebut ia menjadi profesor dalam bidang linguistik umum pertama di Inggris Raya.(Ubaidillah. 2013:42). Firth tertarik pada latar belakang budaya bahasa, dan ia menggambil alih pemikiran Malinowski tentang konteks situasi dan memasukkannya kedalam teori kebahasaannya sendiri. Dalam pandangan Firth, yang dikemukakan dalam makalah yang ditulisnya pada tahun 1935, semua ilmu bahasa adalah kajian tentang makna dan semua makna merupakan fungsi dalam konteks (M. A. K. Halliday dan Ruqaiya Hasan. 1994:10). Untuk mengetahui arah suatu pembicaraan dan berhasil menyampaikan dan menangkap suatu makna dalam suatu ujaran kita perlu juga memperhatikan Context (konteks) dan Co-text (konteks teks). “conteks adalah keadaan fisik lingkungan, sedangkan co-text adalah lingkup linguistik yang mana suatu kata atau ujaran itu digunakan” (Fauziah. 2013:10)

Firth menekankan pada sosial dan behavioral. Yakni, kata-kata itu adalah pola-pola tingkah laku, dan dalam pola ini kata-kata tersebut mempunyai fungsi koordinasi. Kata- kata itu mengacu kepada sesuatu dan situasi (directive reference). Dalam bahasa tutur, untuk mengetahui makna, ada tiga hal yang terlibat, yakni :

1. Sikap terhadap acuan (reference) 2. Sikap terhadap mitra tutur 3. Sikap terhadap ujaran (Ubaidillah, 2012:44)

Dan disebutkan dalam buku M. A. K. Halliday – Ruqaiya Hasan yang berjudul “Bahasa, Konteks, dan Teks: Aspek-aspek bahasa dalam pandangan semiotic social” terdapat pokok-pokok pandangan Firth yaitu:

Page 5: ANALISIS JOKE MENGGUNAKAN TEORI MAKNA · PDF filekind of variation media such as short cartoon, story, picture, and so on. Thing that ... Sebenarnya, aku sedang berbicara tentang SEPAK

Linguistika Akademia ISSN: 2089-3884

Analisis Joke Menggunakan Teori Makna (Isna Salamah)

121

1. Pelibat (particiants) dalam situasi: yang dimaksud Firth disini adalah tokoh-tokoh atau orang yang terlibat.

2. Tindakan Pelibat: hal yang sedang mereka lakukan, meliputi baik tindakan tutur (verbal action) maupun tindakan yang bukan tutur (non-verbal action).

3. Ciri-ciri situasi lainnya yang relevan: benda-benda dan kejadian-kejadian sekitar, sepanjang hal itu membuat mempunyai sangkut paut tertentu dengan hal yang sedang berlangsung.

4. Dampak-dampak tindakan tutur: bentuk-bentuk perubahan yang ditimbulkan oleh hal-hal yang dituturkan oleh pelibat dalam situasi. (M. A. K. Halliday dan Ruqaiya Hasan. 1994:11)

Dari kedua sumber diatas kita dapat mengambil garis

merahnya bahwa langkah dalam menganalisis dan menemukan makna suatu teks, pertama, kita perlu melihat sikap participant terhadap participant yang lain, kedua, sikap terhadap ujaran yaitu apa tanggapan yang diberikan setelah suatu ujaran diucapakan, ketiga, situasi dan konteks yang menyertai percakapan atau bisa juga disebut sebagai alasan faktor-faktor yang mendorong seorang participant mengatakan suatu ujaran. Dengan itu kita dapat mengetahui baik makna pada setiap ujaran ataupun makna keseluruhan dari suatu teks.

C. ANALISIS

1. Percakapan Kristen vs Muslim Dalam gambar berikut terjadi keunikan antara pembicara dan yang diajak bicara. Dapat kita lihat bahwa “A” adalah seorang beragama Kristen dan “B” adalah seorang yang beragama islam atau muslim.

Page 6: ANALISIS JOKE MENGGUNAKAN TEORI MAKNA · PDF filekind of variation media such as short cartoon, story, picture, and so on. Thing that ... Sebenarnya, aku sedang berbicara tentang SEPAK

Linguistika Akademia Vol. 3, No. 1, 2014: 117 – 131

122

A : What’s all the fuss about these caricatures? I wouldn’t mind if you draw

some cartoons about MY religion…. B : But I wouldn’t do that! you still don’t get it, do you? in islam, it’s

forbidden to represent ALL prophets including Jesus Christ!!! A : Jesus Christ?

Actually, I was talking about FOOTBALL…

_______________________________________________________ A : Kenapa sih rebut-ribut tentang karikatur-karikatur itu? aku tidak habis

pikir jika kamu akan menggambar kartun tentang Agama KU… B : tapi aku tidak akan melakukan itu! apakah kamu masih tidak mengerti,

begitu? Dalam islam, itu dilarang untuk menggambarkan SEMUA utusan termasuk Yesus kristus !!!

A : Yesus kristus? Sebenarnya, aku sedang berbicara tentang SEPAK BOLA…

Sumber: http://withfriendship.com/user/mithunss/jyllands-posten-

muhammad-cartoons-controversy.php./.

Untuk mengetahui maksud dari apa yang mereka perbincangkan, kita perlu melihat pada sikap terhadap lawan bicara dalam hal ini adalah sikap A terhadap pernyataan B dan sebaliknya. sikap terhadap ujaran dan yang terakhir adalah situasi dan konteks yang menyertai percakapan atau bisa juga disebut sebagai alasan faktor-faktor yang mendorong seorang participant mengatakan suatu ujaran. Kita dapat melihat sikap A terhadap lawan bicaranya B.

Page 7: ANALISIS JOKE MENGGUNAKAN TEORI MAKNA · PDF filekind of variation media such as short cartoon, story, picture, and so on. Thing that ... Sebenarnya, aku sedang berbicara tentang SEPAK

Linguistika Akademia ISSN: 2089-3884

Analisis Joke Menggunakan Teori Makna (Isna Salamah)

123

Digambarkan A memulai percakapan dengan mengutarakan topik tentang karikatur yang sedang menjadi perdebatan hal layak pada waktu itu dan diakhir kalimatnya A mengutarakan pengandaiannya jika B menggambar kartun tentang agamanya. Melihat dalam gambar tersebut, B menanggapi pernyataan A dengan tidak senang dan cenderung menggunakan nada/ emosi yang meninggi. maka sikap B terhadap ujaran yang diberikan oleh A adalah menolak dan menyangkal, B mengatakan “tapi aku tidak akan melakukan itu! apakah kamu masih tidak mengerti, begitu? Dalam islam, itu dilarang untuk menggambarkan SEMUA utusan termasuk Yesus Kristus !!!” Mengapa B memberikan sikap seperti itu? Mungkin jika percakapan berakhir sampai disini, ini tak akan menjadi masalah. Namun, ternyata sikap dan tanggapan yang diberikan pada B tidak diharapkan oleh A, karena A merasa ini tidak sesuai dengan apa yang dimaksudkan. Ini terlihat dalam tanggapan yang diberikan A pada tanggapan B terhadap ujaran pertama A. Dengan binggung A meluruskan alur percakapan yang sesungguhnya dia ingginkan “Yesus kristus? Sebenarnya, aku sedang berbicara tentang SEPAK BOLA…”

Kesimpulan pada percakapan A dan B diatas adalah tidak berjalannya percakapan sesuai apa yang dipikirkan oleh keduannya. Makna yang tidak tersampaikan dan tidak didapat oleh keduanya, karena mereka ternyata sedang membicarakan dua hal yang berbeda. Namun, penulis menemukan keganjilan penyebab dari masalah ini pada kata “religion” yang disebutkan oleh A pada awal percakapan. A bermaksud menggatakan “religion” bukan sebagai agama namun klub sepak bola. Hal ini juga terjadi di Indonesia. Penulis mendapati kasus ini di sosial media pada fans Cherrybelle (girlband) yang menamai grup mereka dengan Agama Cherrybelle. Dengan itu kita dapat menarik kesimpulan bahwa kata “Religion/agama” tidak hanya digunakan untuk kepercayaan spiritual terhadap Tuhan, namun juga digunakan oleh fanatisme sekelompok penggemar ekstrim terhadap seorang idola atau grup idola. Oleh karena itu dalam penyampaian suatu ujaran seharusnya sesama lawan bicara baik itu yang akan memulai suatu percakapan atau pun yang menaggapi hendaknya memilih kembali kata-kata yang akan diucapkan karena ada beberapa kata-kata yang dapat

Page 8: ANALISIS JOKE MENGGUNAKAN TEORI MAKNA · PDF filekind of variation media such as short cartoon, story, picture, and so on. Thing that ... Sebenarnya, aku sedang berbicara tentang SEPAK

Linguistika Akademia Vol. 3, No. 1, 2014: 117 – 131

124

bermakna ambigu sehingga keterkaitan antar lawan bicara tidak bisa terjalin.

2. Percakapan Anak vs Ibu Dalam gambar ini terjadi percakapan Anak dan Ibunya. Rasa ingin tahu tentang kehamilan ibunya membuatnya si anak dengan kepolosannya bertanya pada Ibunya. Namun digambarkan pada pertanyaan terakhir yang dilontarkan anak kepada si Ibu membuat sang Ibu tidak dapat berkata-kata.

Kid : Mommy what’s in your stomach? Mom : Your baby sister! Kid : You love her? Mom : Very much! Kid : Then why did you eat her?!

___________________________________________________ Anak : Mommy apa itu diperutmu? Mom : Adik bayi perempuanmu! Anak : Kamu mencintainya? Mom : Sangat! Anak : Lalu kenapa kamu memakannya?

Sumber http://www.pinterest.com/localfoodgirl/kaitys-corner/.

Untuk mengetahui maksud dari apa yang mereka perbincangkan, kita perlu melihat sikap lawan bicara pada lawan bicara yang lain dalam hal ini adalah sikap ibu pada anak dan sebaliknya, Sikap terhadap ujaran dalam hal ini, sikap Ibu terhadap pertanyaan Anak dan sikap anak terhadap tanggapan ibu, yang

Page 9: ANALISIS JOKE MENGGUNAKAN TEORI MAKNA · PDF filekind of variation media such as short cartoon, story, picture, and so on. Thing that ... Sebenarnya, aku sedang berbicara tentang SEPAK

Linguistika Akademia ISSN: 2089-3884

Analisis Joke Menggunakan Teori Makna (Isna Salamah)

125

terakhir adalah situasi dan konteks yang menyertai percakapan atau bisa juga disebut sebagai alasan faktor-faktor yang mendorong seorang lawan bicara mengatakan suatu ujaran.

Untuk dapat mengetahui dari sisi mana kejanggalan dalam percakapan diatas terjadi penulis memulai melakukan analisa pada konteks kenapa percakapan ini terjadi, kita bisa membaca pada gambar diatas bahwa percakap-percakapan seperti ini sering terjadi dimana seorang anak bingung ketika perut ibunya berangsur-angsur membunyit. Mari kita lihat pada percakapan pertama yaitu ketika anak bertanya pada ibunya, dengan sikap anak yang ingin tahu dia berkata “Mommy apa itu diperut mu?” mengharapkan bahwa pertanyaanya akan dijawab oleh ibunya. Sikap ibu terhadap acuannya yaitu Anak yaitu ibu tidak tergangu dan mungkin cenderung bersemangat ketika menjawab pertanyaan polos dari sang anak, dan ibu menanggapinya dengan berkata “Adik bayi perempuanmu!”. Pada percakapan kedua, sang anak tetap dalam keadaan yang inggin tahu bertanya sambil memberi tanggapan terhadap jawaban yang telah diberiakan oleh ibunya dia bertanya dan berkata “Kamu mencintainya?”. Masih dengan sikap yang bersemangat dan tanpa keraguan ibu menjawab dengan berkata “Sangat!” untuk menanggapi pertanyaan anak. Dan untuk terakhir kalinya dalam percakapan ini, dengan sikap yang masih dalam tanda tanya besar dikepala si anak anak itu pun bertanya untuk menanggapi jawaban dari ibu, dia berkata “Lalu kenapa kamu memakannya?” percakapan pun berakhir. Terdapat keganjilan dalam ujaran yang dilontarkan oleh anak pada akhir percakapan.

Setelah menganalisi percakapan diatas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa, tidak ada yang salah dalam sikap Ibu dalam menaggapi pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan anak, namun keganjilan terjadi pada sikap anak dalam menaggapi jawaban-jawaban ibu. Kenapa penulis bisa mengatakan hal ini adalah ganjil, karena penulis yakin bahwa ujaran terakhir yang dilontarkan Anak tidak diharapkan oleh Ibu. Ini dapat terjadi karena anak tidak memahami makna dalam ujaran-ujaran ibu. Seorang anak belum bisa memahami konteks secara biologis tentang fase-fase yang terjadi pada pembentukan seorang bayi.

Page 10: ANALISIS JOKE MENGGUNAKAN TEORI MAKNA · PDF filekind of variation media such as short cartoon, story, picture, and so on. Thing that ... Sebenarnya, aku sedang berbicara tentang SEPAK

Linguistika Akademia Vol. 3, No. 1, 2014: 117 – 131

126

3. Percakapan Suami vs Istri Pada objek kajian yang satu ini terjadi percakapan dalam rumah, disaat hari libur seorang suami inggin menyenangkan dan membuat bangga istrinya karena dia mempunyai suami yang menggagumkan yaitu dengan menggerjakan tugas-tugas rumah. Namun kita bisa melihat sendiri apa yang akhirnya terjadi.

Husband : There we go! So, who’s the best? Wife : That’d be you my dear! Husband : So? Hehehe Wife : Super! Husband : (showing his work and ask the wife without saying any

words) Wife : Ah yes, just great That night Mission... (One night to fix everything) ... than the next morning...

Page 11: ANALISIS JOKE MENGGUNAKAN TEORI MAKNA · PDF filekind of variation media such as short cartoon, story, picture, and so on. Thing that ... Sebenarnya, aku sedang berbicara tentang SEPAK

Linguistika Akademia ISSN: 2089-3884

Analisis Joke Menggunakan Teori Makna (Isna Salamah)

127

Husband : what can I say our house is truly lovely! ... And thanks to who ?

Wife : thanks to you, of course darling. Child : he is awesome our daddy handyman. ________________________________________________ Suami : Ini dia! Jadi, siapa yang terhebat? Istri : Tentu saja kamu, sayang! Suami : Jadi?Hehehe Istri : Hebat! Suami : (sambil menunjukkan hasil kerjanya pada sang istri tanpa

berkata apapun) Istri : Ah ya, benar-benar juara Suami : (tersenyum sambil menunjukan pekerjaanya dikebun) Istri : Hmmm.. Misi malam itu... (satu malam untuk memperbaiki semuanya) ...kemudian

pada pagi harinya... Suami : Rumah kita menjadi benar-benar bagus! ... dan ucapkan

trimakasih untuk siapa? Isrti : Tentu bertrimakasih pada mu sayang. Anak : Dia sungguh menggagumkan yaitu ayah kita yang terampil

Sumber: http//carigold.com/portal//forums/showthread.php?t=3

Untuk mengetahui makna pada setiap percakapan, dan apakah setiap participant memahami dan dapat saling menagkap makna yang diberikan. Untuk menganalisi objek ini pertama kita perlu melihat lawan bicara kepada lawan bicara lain dalam hal ini suami pada istri dan sebaliknya, sikap terhadap ujaran yaitu apa tanggapan yang diberikan setelah suatu ujaran diucapakan yaitu tanggapan istri terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh suami, situasi dan konteks yang menyertai percakapan atau bisa juga disebut sebagai alasan faktor-faktor yang mendorong seorang participant mengatakan suatu ujaran.\

Pada percakapan yang pertama, suami berkata pada istrinya untuk meminta pendapat tentang hasil kerjanya dengan wajah yang bangga sambil membawa obeng dan berkata “Ini dia! Jadi, siapa yang terhebat?” dan kita bisa lihat sikap istri terhadap ujaran yang berupa pertanyaan itu pada suaminya, dengan mengacungkan ibu jarinya tanda setuju dan apresiasi baik si istri mengatakan “Tentu

Page 12: ANALISIS JOKE MENGGUNAKAN TEORI MAKNA · PDF filekind of variation media such as short cartoon, story, picture, and so on. Thing that ... Sebenarnya, aku sedang berbicara tentang SEPAK

Linguistika Akademia Vol. 3, No. 1, 2014: 117 – 131

128

saja kamu, sayang!”, dia mengatakan itu dengan senyum yang dibuat-buat karena apa yang dikatakannya tidak sesuai dengan apa kenyataan yang dilihatnya. Untuk hal situasi dan konteks suami terlihat melakukan pelanggaran karena dia tetap bangga dan membanggakan dirinya padahal dia harusnya menyadari bahwa pekerjaan yang dia kerjakan berantakan, jauh dari kata beres dan dia pun kurang peka terhadap reaksi yang diberikan istrinya. Si istri pun juga melanggar karena mengatakan sesuatu yang tidak jujur bisa jadi karena dia sangat menghormati suaminya atau karena menghargai suaminya karena dia telah berusaha walau hasilnya jauh dari kata memuaskan. Namun, disisi lain ketika istri mengatakan hal yang tidak jujur karena tak inggin menyakiti hati sang suami, ketidak jujurannya itu membawa dampak, yaitu sang suami menjadi terus berbangga hati dan melanjutkan pekerjaan lainnya.

Pada percakapan kedua, suami beralih untuk mengecat tembok setelah mengacaukan rak buku pada percakapan yang pertama, dia yang terlihat membawa kuas roll cat dengan berlumuran cat berwarna pink berdiri dengan bangganya menunjukkan hasil pekerjaanya sama seperti pada percakapan pertama dia bertanya pendapat istrinya dengan berkata “Jadi?Hehehe”. Seperti Tanggapan istri sebelumnya dia memuji dan berkata “Hebat!” dengan mengajungkan ibu jari dan memasang muka yang lebih dipaksakan untuk tersenyum, karena lagi-lagi suaminya melakukan pekerjaanya dengan buruk terlihat pada gambar dia mengecat dengan tidak rapi bahkan catnya bertebaran dimana-mana. Sebuah kesalahan dilakukan kembali oleh istri yang tetap berkata tidak jujur pada suaminya dan suaminya pun tetap tidak menyadari situasi yang sebenarnya terjadi.

Pada percakapan ketiga, tampaknya suami sudah tidak ragu lagi untuk bertanya, karena dia yakin bahwa kerjanya selalu bagus dan percaya dirinya semakin meningkat, dengan tanpa bicara suami menunjukan bahwa dia telah berhasil membenarkan tirai rumah, seperti hasil yang sebelum-sebelumnya pekerjaannya buruk. Istri menanggapinya dengan “Ah ya, benar-benar juara”. Kesalahan kembali diulang oleh kedua suami istri itu.

Page 13: ANALISIS JOKE MENGGUNAKAN TEORI MAKNA · PDF filekind of variation media such as short cartoon, story, picture, and so on. Thing that ... Sebenarnya, aku sedang berbicara tentang SEPAK

Linguistika Akademia ISSN: 2089-3884

Analisis Joke Menggunakan Teori Makna (Isna Salamah)

129

Percakapan keempat, yaitu akhir dari pekerjaan yang dilakukan si suami, kali ini suami hanya tersenyum memperlihatkan dirinya sedang berkebun dan kita sudah tau hasilnya buruk, tanggapan istripun hanya “Hmmm..” sambil memasang muka terkejut dan memaksa mengacungkan ibu jarinya. Kesalahan terus saja dilakukan baik dari suami yang belum juga menyadari kenyataan yang terjadi dan juga istri yang memaksakan untuk berkata tidak jujur demi menghargai kerja suaminya. Jika saja istri bersikap jujur sejak awal maka kejadian seperti ini tidak akan terjadi terus-menerus. Dan di gambar diceritakan akibat yang didapat oleh istri adalah pada malam harinya disitu dituliskan “satu malam untuk memperbaiki semuanya” yang artinya sang istri harus bekerja keras untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan yang telah dilakukan oleh suaminya.

Kebodohan terjadi lagi pada pagi harinya ketika keluarga itu srapan bersama dan melihat seluruh rumah telah rapi dan tertata. Disitu terjadi percakapan suami berkata pada istri dan anak laki-lakinya “Rumah kita menjadi benar-benar bagus! ... dan ucapkan trimakasih untuk siapa?” Tanggapan istri adalah “Tentu bertrimakasih pada mu saying” dan anaknya menambahi dengan polosnya iya berkata “Dia sungguh menggagumkan yaitu ayah kita yang terampil”

Dari percakapan-perckapan tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa makna suatu ujaran tidak dapat tersampaikan dengan baik ketika participant tidak menggungkapkan ujaran itu secara jelas dan jujur. Ada pula kemungkinan seorang participant dapat menangkap makna dalam suatu tanggapan melalui keadaan dan situasi yang melingkupi suatu percakapan.

D. KESIMPULAN Munculnya penyimpangan makna pada pada setiap percakapan menandakan bahwa komunikasi yang terjalin pada setiap percakapan tidak berjalan secara sukses. Terdapat beberapa faktor yang dapat disimpulkan dari analisi objek kajian yaitu penggunaan kata-kata yang bermakna ambigu akan menimbulkan pemahaman yang berbeda. Ini dapat dilihat pada objek kajian yang pertama percakapan antara seorang kristiani dan muslim. Terdapat sedikit keteganggan antara keduanya karena saat seorang kristen itu

Page 14: ANALISIS JOKE MENGGUNAKAN TEORI MAKNA · PDF filekind of variation media such as short cartoon, story, picture, and so on. Thing that ... Sebenarnya, aku sedang berbicara tentang SEPAK

Linguistika Akademia Vol. 3, No. 1, 2014: 117 – 131

130

mengucapkan kata religion, antara keduanya memikirkan makna yang berbeda. Faktor usia dalam memahami suatu keadaan terkadang membatasi manusia untuk memahami makna dari ujaran. Seperti pada objek kajian yang kedua, saat dia bertanya-tanya kenapa perut ibunya membesar dan kenapa adik perempuannya dapat berada di dalam perutnya, walaupun sang ibu telah menjawab jujur dan apa adanya, kemampuan seorang anak dalam memahami proses biologis pembentukan seorang anak belum cukup mumpuni, sehingga anak pun akan memahaminya berdasarkan imajinasinya sendiri, pada gambar itu tergambar ketika dia mengatakan bahwa ibunya memakan adik perempuannya. Makna suatu ujaran tidak akan tersampaikan atau tertanggkap jikalau pembicara tidak mengatakannya secara jelas dan jujur. Objek kajian yang ketiga adalah salah satu contoh dari kesimpulan ini, ketika istri menggutarakan pendapat yang ditanyakan oleh suami, istri menjawabnya dengan tidak sesuai kenyataan itu dapat menghalang suatu makna untuk tersampaikan. Objek ketiga ini juga memiliki kesimpulan bahwa apapun yang dikatakan lawan bicara kita dalam suatu percakapan kita juga perlu memperhatikan konteks dan situasi yang terjadi dan kenyataan yang sebenarnya terjadi. Untuk membantu kita memahami makna sebenarnya saat suatu ujaran diucapkan walaupun lawan bicara kita berkata yang sesungguhnya ataupun tidak. Karena ini terjadi ketika suami dalam objek kajian ketiga tidak memperhatikan konteks dan situasi dan dia selalu diberikan tanggapan yang tidak sebenarnya, namun dia tidak menyadarinya sampai percakapan itu berakhir.

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 2007. linguistik Umum. rineka cipta: Jakarta

http//carigold.com/portal//forums/showthread.php?t=3. Diakses pada 20 December 2013

http//en.mwikipedia.org/wiki/joke. Diakses pada tanggal 28 Desember 2013.

Page 15: ANALISIS JOKE MENGGUNAKAN TEORI MAKNA · PDF filekind of variation media such as short cartoon, story, picture, and so on. Thing that ... Sebenarnya, aku sedang berbicara tentang SEPAK

Linguistika Akademia ISSN: 2089-3884

Analisis Joke Menggunakan Teori Makna (Isna Salamah)

131

http://withfriendship.com/user/mithunss/jyllands-posten-muhammad-cartoons-controversy.php./. diakses pada 10 November 2013

http://www.pinterest.com/localfoodgirl/kaitys-corner/. diakses pada 10 November 2013

M. A. K. Halliday dan Ruqaiya Hasan. 1994. Bahasa, Konteks, dan Teks: Aspek-aspek bahasa dalam pandangan semiotik sosial. Gajah Mada University Press: Yogyakarta

Maziyah, Shofa’i. 2012. APLIKASI TEORI MAKNA DALAM NOVEL THE SCARLET LETTER. Artikel Linguistika Akademia:Yogyakarta

Sudaryanto. 1985. LINGUISTIK Esai Tentang Bahasa dan Pengantar Ke dalam Ilmu Bahasa. Gajah Mada University Press: Yogyakarta

Ubaidillah. 2013 . Diktat Mata Kuliah Teori Linguistik.UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.