Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519
M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)
34
ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BANJIR BANDANG
KOTA BIMA PADA RUBRIK MEDIA ONLINE VISIONER.CO.ID
EDISI 25 – 28 DESEMBER 2016
Oleh: Muh. Wildan Saputra, Arief Hidayatullah
Program Studi Ilmu Komunikasi
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Mbojo Bima
ABSTRAK
Media Online atau biasa disebut dengan internet adalah hasil dari persilangan teknologi komunikasi
yang menawarkan kepada pengguna sebagai media yang berfungsi sebagai alat komunikasi antar
manusia atau juga disebut media interaktif. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana
framing tentang pemberitaan banjir bandang Kota Bima pada rubrik media online visioner.co.id edisi
25 – 28 Desember 2016. Metode yang digunakan adalah model analisis framing Pan dan Kosicki.
Analisis framing merupakan versi terbaru dari pendekatan analisis wacana, khususnya untuk
menganalisis teks media. Konsep framing telah digunakan secara luas dalam literatur ilmu
komunikasi untuk menggambarkan proses penyeleksian dan penyorotan aspek-aspek khusus sebuah
realita oleh media. Dari hasil analisis data maka framing media online visioner.co.id tentang banjir
bandang di Bima sebagai berikut: (1) Dari struktur sintaksis pemberitaan media visioner.co.id kurang
berimbang akibat tumpang tindihnya informasi dan kurangnya kutipan yang sesuai dengan pendapat
penulis sebagai penguat informasi dalam pemberitaan. (2) Dari struktur Skrip How menjadi ciri khas
tersendiri bagi media online visioner.co.id dimana informasi lebih, disajikan bagi para pembaca. (3)
Struktur tematik menegaskan seorang tokoh menjadi lebih menonjol dimana visioner.co.id
melakukan pencitraan terhadap tokoh-tokoh yang memiliki kedekatan dengan penulis. (4) Struktur
Retoris penggunaan Idiom digunakan untuk mengajak pembaca agar ikut merasakan apa yang
dirasakan oleh penulis. visioner.co.id adalah salah satu media online di Kota Bima yang memiliki
ideologi dengan membingkai seorang tokoh untuk menjadi sorotan (pencitraan) dan selalu
memberikan informasi lebih terperinci terhadap pemberitaannya menjadikan para pembaca untuk
lebih pintar dalam menyerap informasi.
Kata Kunci: Framing, Media Online, Banjir, Bima
PENDAHULUAN
Media terus berkembang seiring
perkembangan jaman dari mulai media cetak
hingga media elektronik, media makin
berkembang pesat dengan munculnya internet.
Tonggak awal kelahiran media dengan
memanfaatkan internet terjadi pada tahun 1990.
Tim Berners Lee menemukan program editor
dan browser yang bisa menjelajah antara satu
komputer dengan komputer yang lainnya, yang
membentuk jaringan yang disebut World Wide
Web atau yang biasanya disingkat dengan www.
Pertumbuhan web sebagai media online
semakin meningkat pesat. Terdapat dua faktor
yang mempengaruhi mengapa web melonjak
tinggi. Pertama, dikarenakan teknologi dan
infrastruktur sudah menyebar dalam jumlah
besar di masyarakat khususnya telepon dan
komputer. Kedua, web juga multifungsi
mempunyai fungsi yang meluas dan mudah
diakses oleh seluruh orang di dunia yang sudah
memiliki jaringan internet.
Media Online atau biasa disebut dengan
internet adalah hasil dari persilangan teknologi
komunikasi yang menawarkan kepada
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519
M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)
35
pengguna sebagai media yang berfungsi
sebagai alat komunikasi antar manusia atau
juga disebut media interaktif, dimana media
memungkinkan partisipasi aktif baik penerima
maupun pengirim.
Media online bisa menampung berita
teks, image, audio dan video. Berbeda dengan
media cetak, yang hanya menampilkan teks dan
image. ”Online” sendiri merupakan bahasa
internet yang berarti informasi dapat diakses
dimana saja dan kapan saja selama ada jaringan
internet. Jurnalisme online ini merupakan
perubahan baru dalam ilmu jurnalistik.
Sejarah jurnalisme online di dunia
muncul pada tahun 1990-an, setelah teknologi
internet mulai dikembangkan. Teknologi
nirkabel atau wireless pada notebook
(komputer jinjing) pun diciptakan, yang pada
akhirnya memudahkan pelaksanaan proses-
proses jurnalistik. Hal yang paling luar biasa
dengan kemunculan jurnalisme online, dimulai
pada tanggal 19 Januari 1998, ketika Mark
Drudge (berkebangsaan Amerika, pencipta dan
editor situs kumpulan berita Amerika),
mempublikasikan kisah perselingkuhan
Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton, dengan
Monica Lewinsky, dari situlah dianggap
sebagai awal munculnya jurnalisme dalam
jaringan atau daring (online), kemudian
berkembang di berbagai negara lain
(http://www.kompasiana.com).
Pada tahun 2000-an, muncul situs-situs
pribadi yang menampilkan laporan jurnalistik
pemiliknya, yang kemudian disebut sebagai
weblog atau blog. Di Indonesia, kemunculan
media online pertama dimulai oleh Majalah
Mingguan Tempo pada 6 Maret 1996. Alasan
pendirian Tempo pada waktu itu adalah semata-
mata agar media itu tidak mati karena media
cetak Tempo pada saat itu sedang dibredel.
Segi bisnis, detik.com adalah salah satu
pemain lama media online di Indonesia. Server
detik.com sebenarnya sudah siap diakses pada
30 Mei 1998, namun baru mulai online dengan
sajian lengkap pada 9 Juli 1998. Detik.com
adalah media online berupa portal berita
pertama di Indonesia yang benar-benar menjual
konten dan menerbitkan informasi secara
update dan real time.
Hingga saat ini, detik menjadi portal yang
paling banyak diakses. Keberhasilan Detik.com
kemudian ditiru oleh berbagai perusahaan lain.
Seperti juga di internasional, di Indonesia
pertumbuhan internet dan media online menjadi
pesaing bagi media cetak. Sebagai bentuk
reaksi, banyak media cetak yang kemudian juga
membuat portal berita dalam versi online.
Muncul kompas cyber, media Indonesia dan
lain-lain. Juga muncul portal pesaing
Detik.com seperti OkeZone.com,
VivaNews.com, dan lain-lain.
Jurnalisme online layak disebut dengan
jurnalisme masa depan. Karena perkembangan
teknologi memungkinkan orang membeli
perangkat pendukung akses internet praktis
seperti notebook atau smartphone dengan harga
murah. Apalagi koneksi internet kini mudah
diperoleh secara terbuka seperti hotspot (WiFi)
di ruang-ruang publik. Sehingga minat
masyarakat terhadap informasi bisa bergeser
dari media cetak ke media online.
Media Online di Kota Bima saat ini yang
sedang berkembang salah satunya adalah
visioner.co.id. Media online Visioner
diterbitkan oleh PT. Sentral Karya Bima pada
tahun 2015 kemudian pada awal 2017 penerbit
Visioner beralih kepada PT. Visioner Bima
Perkasa. Perubahan perusahaan itu semata-
mata merespon surat edaran Dewan Pers No.
01/SE-DP/I/2014 Tentang Pelaksanaan UU
Pers dan Standar Perusahaan Pers. Dimana
mengaharuskan Media berada dibawahi
perusahaan berbadan hukum tunggal.
Visioner adalah portal berita online kedua
yang melejit di Bima, pada akhir tahun 2015
pernah sekali website visioner.co.id
mendapatkan serangan hacker yang
mengakibatkan visioner.co.id lumpuh untuk
beberapa minggu dan juga pada akhir 2016
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519
M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)
36
untuk beberapa hari Visioner ikut lumpuh
dikarenakan bencana alam yang menerpa Bima.
Media Visioner di pimpin oleh pimpinan
redaksi Rizal AG dengan tiga orang staf redaksi
yang merangkap sebagai wartawan media dan
ditempatkan di berbagai bidang seperti bidang
pendidikan, politik, seni budaya, pemerintahan
dan lain sebagainya.
Ilmu komunikasi memiliki cara tersendiri
untuk memahami isi (contents) yang
terkandung dalam teks media yaitu analisis
wacana, analisis semiotik, dan analisis framing.
Analisis framing merupakan versi terbaru dari
pendekatan analisis wacana, khususnya untuk
menganalisis teks media. Konsep framing telah
digunakan secara luas dalam literatur ilmu
komunikasi untuk menggambarkan proses
penyeleksian dan penyorotan aspek-aspek
khusus sebuah realitas oleh media.
Analisis framing dipakai untuk
membedah cara-cara atau ideologi media saat
mengkonstruksi fakta. Kunci analisa dalam
menguji ideologi media adalah kesesuaian
antara gambar dan kata-kata yang disajikan
median dengan cara berpikir mengenai isu-isu
sosial dan budaya. Analisis ini mencermati
strategi seleksi, penonjolan, dan pertautan fakta
ke dalam berita agar lebih bermakna, lebih
menarik, lebih berarti atau lebih diingat, untuk
menggiring interpretasi khalayak sesuai
perspektifnya. Dengan kata lain, framing
adalah pendekatan untuk mengetahui
bagaimana perspektif atau cara pandang yang
digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu
dan menulis berita.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka
peneliti memilih media online visioner.co.id
sebagai salah satu situs portal berita online baru
yang memberikan layanan informasi dan berita
mengenai peristiwa terutama di Kota Bima.
Khalayak sasaran dalam media online ini tidak
terbatas, semua khalayak mampu mendapatkan
informasi yang diberikan oleh media online
visioner.co.id.
Alasan peneliti memilih berita tentang
pemberitaan bencana banjir bandang Kota
Bima pada rubrik media online visioner.co.id
edisi 25 – 28 Desember 2016, karena pemberita
ini menjadi headline di berbagai media cetak,
elektronik maupun online terutama di Kota
Bima. Karena dengan adanya permasalahan
inilah peneliti ingin mengetahui bagaimana
cara media online visioner.co.id membingkai
peristiwa tentang bencana banjir bandang di
Kota Bima.
Berdasarkan uraian latar belakang
masalah diatas, peneliti merumuskan rumusan
masalah penelitian, tentang bagaimana framing
pemberitaan banjir bandang Kota Bima pada
rubrik media online visioner.co.id edisi 25 – 28
Desember 2016? Adapun tujuan penelitian ini
yaitu, untuk memahami framing pemberitaan
banjir bandang Kota Bima pada rubrik media
online visioner.co.id edisi 25 – 28 Desember
2016. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi, memperluas, dan
memperkaya pengetahuan dalam bidang Ilmu
Komunikasi. Serta berguna bagi
pengembangan Ilmu Komunikasi khususnya
bidang Jurnalistik mengenai framing dalam
pemberitaan. Memberikan informasi dan
referensi khususnya bagi para mahasiswa Ilmu
Komunikasi yang mengadakan penelitian
sejenis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan masukan atau dapat dijadikan
acuan bagi para praktisi jurnalistik di redaksi
media online visioner.co.id untuk dapat melihat
dan mengidentifikasikan frame berita pada
setiap pemberitaan di media.
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Media Massa
Media massa adalah alat yang digunakan
dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber
kepada khalayak (menerima) dengan
menggunakan alat-alat komunikasi mekanis
seperti surat kabar, film, radio, TV (Cangara,
2002). Media massa adalah faktor lingkungan
yang mengubah perilaku khalayak melalui
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519
M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)
37
proses pelaziman klasik, pelaziman operan atau
proses imitasi (belajar sosial). Dua fungsi dari
media massa adalah media massa memenuhi
kebutuhan akan fantasi dan informasi
(Rakhmat, 2001).
Media menampilkan diri sendiri dengan
peranan yang diharapkan, dinamika masyarakat
akan terbentuk, dimana media adalah pesan.
Jenis media massa yaitu media yang berorentasi
pada aspek (1) penglihatan (verbal visual)
misalnya media cetak, (2) pendengaran (audio)
semata-mata (radio, tape recorder), verbal
vokal dan (3) pada pendengaran dan
penglihatan (televisi, film, video) yang bersifat
ferbal visual vokal (Liliweri, 2001).
Effendy (2000), media massa digunakan
dalam komunikasi apabila komunikasi
berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh.
Media massa yang banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat
kabar, radio, televisi, dan film bioskop, yang
beroperasi dalam bidang informasi, edukasi dan
rekreasi, atau dalam istilah lain penerangan,
pendidikan, dan hiburan. Keuntungan
komunikasi dengan menggunakan media massa
adalah bahwa media massa menimbulkan
keserempakan artinya suatu pesan dapat
diterima oleh komunikan yang jumlah relatif
banyak. Jadi untuk menyebarkan informasi,
media massa sangat efektif yang dapat
mengubah sikap, pendapat dan prilaku
komunikasi.
Media massa adalah alat-alat dalam
komunikasi yang bisa menyebarkan pesan
secara serempak, cepat kepada audience yang
luas dan heterogen. Kelebihan media massa
dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah
ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu.
Bahkan media massa mampu menyebarkan
pesan hampir seketika pada waktu yang tak
terbatas (Nurudin, 2007).
Media massa memberikan informasi
tentang perubahan, bagaimana hal itu bekerja
dan hasil yang dicapai atau yang akan dicapai.
Fungsi utama media massa adalah untuk
memberikan informasi pada kepentingan yang
menyebarluas dan mengiklankan produk. Ciri
khas dari media massa yaitu tidak ditujukan
pada kontak perseorangan, mudah didapatkan,
isi merupakan hal umum dan merupakan
komunikasi satu arah. Peran utama yang
diharapkan dihubungkan dengan perubahan
adalah sebagai pengetahuan pertama. Media
massa merupakan jenis sumber informasi yang
disenangi oleh petani pada tahap kesadaran dan
minat dalam proses adopsi inovasi
(Fauziahardiyani, 2009).
Media massa dapat dikelompokan
berdasarkan alat atau media yang digunakan
untuk menyampaikan pesan, yakni;
1. Media Massa Cetak (Printed Media).
Media massa dicetak dalam lembaran
kertas. Dari segi formatnya dan ukuran
kertas, media massa cetak secara rinci
meliputi (a) koran atau suratkabar (ukuran
kertas broadsheet atau 1/2 plano), (b)
tabloid (1/2 broadsheet), (c) majalah (1/2
tabloid atau kertas ukuran folio/kwarto),
(d) buku (1/2 majalah), (e) newsletter
(folio/kwarto, jumlah halaman lazimnya 4-
8), dan (f) buletin (1/2 majalah, jumlah
halaman lazimnya 4-8). Isi media massa
umumnya terbagi tiga bagian atau tiga jenis
tulisan: berita, opini, dan feature.
2. Media Massa Elektronik (Electronic
Media). Jenis media massa yang isinya
disebarluaskan melalui suara atau gambar
dan suara dengan menggunakan teknologi
elektro, seperti radio, televisi, dan film.
3. Media Online (Online Media,
Cybermedia), yakni media massa yang
dapat kita temukan di internet (situs web).
Pengertian Media Online
Media online (online media) adalah
media massa yang tersaji secara online di situs
web (website) internet. Semua sarana atau
saluran komunikasi yang ada di internet atau
hanya bisa diakses melalui koneksi internet
disebut media online (sarana komunikasi secara
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519
M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)
38
online), yang dimaksud media online di sini
adalah media komunikasi massa online di
internet, terutama situs berita atau website
berisi informasi aktual layaknya suratkabar.
a. Hanya Ada di Internet. Media online
(online media) adalah media massa yang
tersaji secara online di situs web (website)
internet.
b. Media Baru. Media online adalah media
massa “generasi ketiga” setelah media
cetak (printed media) –koran, tabloid,
majalah, buku-- dan media elektronik
(electronic media) –radio, televisi, dan
film/video.
c. Sarana Jurnalistik Online. Media Online
merupakan produk jurnalistik online.
Jurnalistik online disebut juga cyber
journalisme didefinisikan sebagai
“pelaporan fakta atau peristiwa yang
diproduksi dan didistribusikan melalui
internet” (wikipedia).
d. Basis Komputer & Internet. Secara teknis
atau “fisik”, media online adalah media
berbasis telekomunikasi dan multimedia
(komputer dan internet). Termasuk
kategori media online adalah portal,
website (situs web, termasuk blog), radio
online, TV online, dan email.
e. Multimedia. Isi media online terdiri: Teks,
Visual/Gambar, Audio, dan Audio-Visual
(Video).
Karakteristik Media Online
a. Unlimited Space. Kapasitas luas halaman
web bisa menampung naskah sangat
panjang
b. Real Time & Flexible. Pemuatan dan
editing naskah bisa kapan saja dan di mana
saja.
c. No Deadline. Jadwal terbit bisa kapan saja
bisa, setiap saat.
d. Speed. Cepat, begitu di-upload langsung
bisa diakses semua orang.
e. Wide Audience. Menjangkau seluruh
dunia yang memiliki akses internet.
f. Actual. Aktual, berisi info aktual karena
kemudahan dan kecepatan penyajian.
g. Update. Pembaruan informasi terus dan
dapat dilakukan kapan saja.
h. Interactive. Interaktif, dua arah, dan
“egaliter” dengan adanya fasilitas kolom
komentar, chat room, polling, dsb.
i. Storage terdokumentasi, informasi
tersimpan di “bank data” (arsip) dan dapat
ditemukan melalui “link”, “artikel terkait”,
dan fasilitas “cari” (search).
j. Links. Terhubung dengan sumber lain
(hyperlink) yang berkaitan dengan
informasi tersaji.
Pengertian Berita
Dalam konteks jurnalistik sebagai ilmu
pengetahuan, berita memiliki ragam
pengertian. Berikut berbagai argumentasi
tentang berita: ada ungkapan yang mengatakan
“if a dog bites a man, it is not news, but if a man
bites a dog it is news”. Jika anjing menggigit
orang itu bukan berita, tapi kalau orang
menggigit anjing itu baru berita. Kalimat
tersebut tidak diartikan secara harfiah atau
tekstual, namun harus dipahami dalam konteks
makna, yakni suatu peristiwa yang aneh. Meski
demikan, ungkapan ”Jika anjing menggigit
orang bukan berita”, tidak sepenuhnya berlaku,
bagaiman kalau anjing itu menggigit preseiden,
orang sekampung atau menggigit seorang tapi
mati, apakah itu bukan sebuah berita?
Mitchell Charnley, news is anything that
interest a number of persons. Berita adalah
segala sesuatu yang mempunyai nilai penting
bagi seseorang. Chilton R. Rush, news is
usually stimulating information, from which the
ordinary human being derives satisfaction or
stimulating. Berita biasanya menyampaikan
informasi, dari mana saja yang dapat
memberikan kepuasan pada seseorang.
Berita sama dengan NEWS, North, East,
West and South. Ini berarti bahwa berita itu ada
dimana-mana. Sebuah berita bisa saja
didapatkan dari kolong meja reporter, petani
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519
M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)
39
miskin di kota, pekerja seks komersil di desa,
judi sabung ayam di apartemen, dan lainya. Ini
juga bermakna bahwa semua yang ada di alam
ini adalah berita. Namun, tidak semua yang ada
itu bisa dijadikan berita. Hanya fenomena yang
memiliki nilai berita yang bisa dijadikan berita.
Berita representasi fakta. Bukan fakta
sesungguhnya. Berita hanya gambaran sebuah
realitas yang dikonstruksi oleh jurnalis.
Prespektif ini lebih berbicara pada ranah
filsafat. Dalam filsafat nilai objektif, segala
sesuatu itu memiliki nilai masing-masing yang
tidak bisa dilepaskan dari obyeknya. Kalau
seorang jurnalis menginterpetasikan sebuah
realitas, berarti dia hanya menceritakan realitas
itu sesuai dengan prespektifnya, bukan
mengatakan fakta yang sesungguhnya. Karena
fakta sesungguhnya ada pada peristiwa
tersebut, bukan pada interpertasi jurnalis.
Berita sama dengan informasi, yakni
segala sesuatu yang mengurangi
ketidakpastian. Dalam kehidupan sehari-hari,
untuk mengurangi ketidakpastian, seseorang
akan mencari atau menanyakan”apa yang
terjadi, siapa yang terlibat, kapan kejadiannya
dan dimana tempatnya”. Kalau pertanyaan
tersebut sudah terjawab, maka ketidakpastian
yang dirasakan seseorang tadi menjadi jelas.
Jadi, berita itu adalah sesuatu yang mengurangi
ketidakpastian.
1. Unsur Berita
Berita merupakan gambaran dari fakta.
Sebuah fakta akan tergambarkan dengan jelas,
apabila fakta tersebut menjelaskan tentang apa,
siapa, kapan, dimana, mengapa dan bagaimana.
Demikian juga dengan berita, karena berita
harus menyampaikan peristiwa yang nyata
(faktual), maka dalam sebuah berita harus
terjawab apa, siapa, kapan, dimana, mengapa
dan bagaimana. Unsur-unsur tersebut dikenal
dengan istilah 5W + 1H.
a. What/Apa; Seorang jurnalis harus tahu apa
yang terjadi, apa saja yang terlibat dan apa
saja yang ingin diketahui.
b. Who/Siapa; Selain mencatat apa yang
terjadi, jurnalis juga harus tahu siapa saja
yang terlibat dalam perisitwa tersebut dan
berapa banyak.
c. Where/Dimana; Kebenaran sebuah
peristiwa tidak dipercaya apabila saat
disampaikan tidak disebutkan waktu
kejadiannya.
d. When/Kapan; Sama dengan waktu, tempat
menjadi faktor penjelas sehingga orang
percaya sebuah peristiwa itu terjadi.
Biarpun seorang jurnalis tahu apa dan siapa
yang terlibat dalam sebuah peristiwa, tapi
kalau tidak mengetahui tempat kejadiannya,
maka informasi tersebut tidak bisa
dijadikan berita, karena akan
membingungkan pembaca, pendengar atau
penonton.
e. Why/Mengapa; Unsur ini mejelaskan
tentang hal-hal yang menyebapkan sebuah
peristiwaitu terjadi. Dengan kata lain, yang
harus disampaikan dalam unsur ini adalah
alasan-alasan dibalik peristiwa.
f. How/Bagaimana; Unsur ini menjadi unsur
yang subjektif dalam sebuah berita.
Menyampaikan bagaimana kondisi atau
keadaan sebuah peristiwa pada saat
kejadian sangat tergantung pemahaman,
darimana seorang jurnalis melihat peristiwa
dan ideologi dari media massanya.
Dikatakan subjektif karena ”Bagaimana”
itu adalah terjemahan seseorang dari
realitas yang diinderainya. Jadi karena
sebuah pemaknaan, maka unsur ini
dikatakan subjektif. Meskipun demikian,
subjektifitas ini bukan subjektifitas yang
mengada-ada atau tidak sesuai kondisi asli
dari peritiwa, tapi subjektifitas yang
objektif. Subjektif tapi nyata adanya.
2. Jenis-Jenis Berita
a. Straight News/Berita Langsung; dengan ciri
(1) mengutamakan fakta aktualitas; (2)
terikat dengan unsur 5W+ 1H; (3) disajikan
secara cepat; (4) ditulis dengan pola
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519
M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)
40
piramida terbalik; (5) Disajikan dengan
bahasa yang ringkas dan lugas.
b. Features News/Berita Kisah; berita dengan
gaya penyajian berkisah atau bertutur ini
memiliki karakteristik; (1) menyampaikan
peristiwa kemanusiaan/human interst; (2)
ditulis dengan bahasa santai dan luwes; (3)
tidak terikat 5W + 1H; (4) waktu fleksibel;
(5) disusun dengan pola piramida tegak,
kronologis atau jam pasir.
c. In-Depth News/Berita Mendalam; In-Depth
news dimaknai sebagai sebuah proses
penyampaian peristiwa secara mendalam.
Berita ini memiliki karakteristik; (1)
Biasanya berita jenis ini membahas tentang
fasiltas dan layanan publik, kebijakan dan
tindakan pemerintah atau lembaga-
lembaga, peristiwa bersejarah, kehidupan
sosial masyarakat dan sejenisnya. (2)
disusun dengan gaya penulisan lugas, yakni
memaparkan fakta yang ditemukan dengan
bahasa langsung sesuai kondisi
lapangannya. Gaya penulisan sama dengan
straight news, hanya saja dalam berita jenis
ini harus lebih mendalam lagi. (3) Disusun
dengan pola paralel atau kronologis;
d. Investigative news/berita mendetail; Istilah
investigasi berasal dari kata latin vetigum
yang berarti jejak kaki. Dalam dunia
jurnalistik istilah tersebut memiliki makna
pemberitaan secara lengkap (komperhensif)
atau detail terhadap suatu kasus yang terjadi
dalam masyarakat. Yang dimaksud dengan
mendetail ialah memberitakan suatu
peristiwa yang dikait-kaitkan dengan
berbagai kejadian lain yang memiliki
keterkaitan dengan peritiwa utama.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif
adalah penelitian dimana peneliti tidak
menggunakan angka atau rumus statistik dalam
mengumpulkan data dan dalam memberikan
penafsiran terhadap hasilnya. Seorang peneliti
mengadakan penelitian kualitatif biasanya
berorientasi pada orientasi teoritis. Pada
pengertian kualitatif, teori ini dibatasi pada
pengertian: suatu pernyataan sistematis yang
berkaitan dengan seperangkat proposisi yang
berasal dari data diuji kembali secara empiris
(Moloeng, 2010).
Peneliti akan melakukan penelitian pada
website media online visioner.co.id, yang
berlokasi di Jln. Sumbawa No. 2A (Lantai 2),
RT 011 / RW 004 Kelurahan Paruga
Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima NTB,
Kode Pos: 84111, Tlp: 0374-
6648223/082340220334/0817226577/0813398
66234,E-mail: [email protected].
Pada penelitian ini Subyek penelitian
yaitu tentang teks pemberitaan banjir bandang
Kota Bima pada rubrik media online
visioner.co.id edisi 25 – 28 Desember 2016.
Untuk melengkapi data dalam penelitian ini,
maka penulis melakukan penelusuran data
historis dari laman website visioner.co.id.
Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
Dokumentasi; metode yang digunakan untuk
menelusuri data historis. (Kartono, 1990).
Dengan demikian, pada penelitian ini maka
dokumentasi memegang peranan yang sangat
penting, peneliti melakukan pengambilan data
dari Pemberitaan Banjir Bandang Kota Bima
Pada Rubrik Media Online visioner.co.id edisi
25 – 28 Desember 2016.
Penelitian ini peneliti menggunakan
metode analisis framing model Zhongdang Pan
dan Gerald M. Kosicki. Pan dan Kosicki
membagi perangkat framing kedalam 4 struktur
golongan besar yaitu, Sintaksis, Skrip, Tematik,
Retoris. Keempat struktur tersebut merupakan
rangkaian yang menunjukkan framing dari
suatu media. Keempat pendekatan tersebut
dapat digambarkan kedalam bentuk table 1
sebagai berikut:
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519
M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)
41
Table 1: Kerangka Framing Pan dan Kosicki
STRUKTUR PERANGKAT FRAMING UNIT YANG DIAMATI
SINTAKSIS
Cara wartawan
menyusun fakta
1. Skema berita Headline, lead, latar informasi,
kutipan, sumber, pernyataan,
penutup
SKRIP
Cara wartawan
mengisahkan fakta
2. Kelengkapan berita 5W+1H
TEMATIK
Cara wartawan menulis
fakta
3. Detail
4. Maksud kalimat, hubungan
5. Nominalisasi antar kalimat
6. Koherensi
7. Bentuk kalimat
8. Kata ganti
Paragraf, proposisi
RETORIS
Cara wartawan
menekankan fakta
9. Leksikon
10. Grafis
11. Metafora
12. Pengandaian
Kata, idiom, gambar/foto, grafik
1. Sintaksis; Pengertian dari susunan bagian
berita head line, latar informasi, sumber,
penutup dalam satu kesatuan teks berita
secara keseluruhan. Memberi petunjuk
yang berguna tentang bagaimana wartawan
memakai peristiwa dan kemana berita
tersebut akan dibawa.
a. Head line mempengaruhi pengertian
wartawan terhadap kisah yang kemudian
digunakan dalam membuat peristiwa
seperti yang dibeberkan. Sering kali
dengan menekan makna tertentu lewat
pemakaian tanda tanya menuju sebuah
perubahan dan tanda kutip untuk
menunjukkan jarak perbedaan.
b. Lead, salah satu dari perangkat sintaksis
lain yang sering digunakan. Lead adalah
paragraf pertama dalam berita yang
mengandung gambaran umum suatu berita.
Lead umunya memberikan sudut pandang
dari berita, menunjukkan perspektif
tertentu dari peristiwa yang diberitakan.
c. Latar informasi, bagian dari berita yang
dapat mempengaruhi semantik (arti kata)
yang ingin disampaikan atau bisa
dikatakan latar mampu mempengaruhi
makna yang ingin ditampilkan wartawan.
2. Sumber, segi lain yang diperhatikan dari
sintaksis adalah pengutip sumber berita
penggulingan, sumber ini menjadi
perangkat framing. Maksudnya adalah
karena kemampuan sebagai wartawan
yang berkuasa dalam pemilihan sumber
untuk membangun objektivitas, maka tidak
terlihat sebenarnya pemilihan sumber ini
tidak untuk mendukung pendapatnya.
3. Skrip; Bentuk umum dari struktur skrip
5W+1H meskipun pola ini tidak selalu
dapat dijumpai dalam setiap berita yang
ditampilkan kategori informasi ini yang
diharapkan diambil oleh wartawan. Unsur
kelengkapan berita ini dapat menjadi
penanda framing yang penting.
4. Tematik; Dalam menulis berita, seorang
wartawan mempunyai tema tertentu atas
suatu peristiwa Tema itulah yang akan
dibuktikan dengan susunan atau bentuk
kalimat, proposisi atau hubungan antar
proposisi. Dalam suatu peristiwa tertentu,
pembuat teks dapat memanipulasi
penafsiran pembaca atau khalayak tentang
suatu peristiwa. Elemen yang bisa
digunakan adalah:
a. Detail; Elemen wacana detail berhubungan
dengan control informasi-informasi yang
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519
M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)
42
ditampilkan seseorang (Komunikator).
Komunikasi akan menampilkan secara
berlebihan informasi yang menguntungkan
dirinya atau citra yang baik. Sebaliknya ia
akan menampilkan jumlah sedikit (Bahkan
kalau perlu tidak disampaikan) Bila hal itu
merugikan kedudukannya.
b. Maksud; Elemen maksud melihat
informasi yang menguntungkan
komunikator akan diuraikan secara
eksplisit dan jelas tersamar, implicit dan
tersembunyi. Tujuan akhir adalah publik
hanya disajikan informasi yang
menguntungkan komunikator, informasi
yang menguntungkan disajikan secara
jelas, dengan kata-kata yang tegas dan
menunjuk langsung kepada fakta.
c. Nominalisasi; Elemen nominalisasi
berhubungan dengan pertanyaan atau
anggapan komunikator dalam memandang
suatu objek dapat dianggap sebagai sesuatu
yang tinggal sendiri atau sebagai suatu
kelompok (Komunitas). Nominalisasi
dapat memberi sugesti pada khalayak
adanya generalisasi.
d. Koherensi; Koherensi adalah pertalian atau
jalinan antar kata, proposisi atau kalimat. 2
buah kalimat atau proposisi yang
menggambarkan fakta yang berbeda dapat
dihubungkan dengan menggunakan
koherensi. Sehingga, fakta tidak dapat
dihubungkan sekalipun berhubungan
ketika seseorang menghubungkannya.
e. Bentuk kalimat; Bentuk kalimat adalah
segi sintaksis yang berhubungan dengan
cara berfikir logis, yaitu prinsip kausalitas.
Dimana ia menanyakan apakah A yang
menjelaskan B, ataukah B yang
menjelaskan A. Logika kausalitas ini jika
diterangkan dalam bahasa menjadi susunan
objek (yang diterangkan) dan predikat
(yang diterangkan). Bentuk kalimat ini
menentukan makna yang dibentuk oleh
susunan kalimat. Dalam kalimat yang
berstruktur aktif, seseorang menjadi subjek
dari pernyataan. Sedangkan dalam kalimat
pasif seseorang menjadi objek dalam
pernyataan.
f. Kata ganti; Elemen kata ganti merupakan
elemen untuk memanipulasi bahasa
dengan menciptakan imajinasi. Kata ganti
merupakan alat yang dipakai oleh
komunikator untuk menunjukkan posisi
seseorang yang dapat menggunakan kata
ganti ”Saya” atau “Kami” menggambarkan
sikap tersebut merupakan sikap resmi
komunikator semata-mata. Tetapi ketika
memakai kata ganti “Kita” menjadikan
sikap tersebut sebagai referensi dari sikap
bersama dalam suatu komunikasi tertentu.
5. Retoris; Struktur retoris menggambarkan
pilihan gaya atau kata ganti yang dipilih
oleh wartawan untuk menekankan arti
yang ingin ditonjolkan. Dari wacana berita
suatu kebenaran ada beberapa elemen
struktur retoris yang dipakai oleh wartawan
sebagai berikut:
a. Leksikon; Elemen ini menandakan pilihan
wartawan terhadap berbagi kemungkinan
yang tersedia. Pilihan kata-kata yang
dipakai menunjukkan sikap dan ideology
tertentu. Peristiwa dapat digambarkan
dengan pilihan kata yang berbeda.
b. Grafis; Elemen ini untuk memeriksa
penekanan atau penonjolan oleh wartawan,
dalam wacana berita, grafis ini biasanya
muncul lewat bagian tulisan lain.
Pemakaian huruf tebal, huruf miring,
pemakaian garis bawah, huruf besar,
pemberian warna foto, termaksud di
dalamnya adalah pemakaian caption,
raster, grafik, gambar, table untuk
mendukung arti penting dari suatu pesan.
Elemen grafis memberikan efek kognitif,
dalam arti informasi dianggap penting dan
menarik sehingga harus dipusatkan atau
difokuskan.
c. Pengandaian; Pengandaian merupakan
pertanyaan yang digunakan untuk
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519
M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)
43
mendukung makna suatu teks.
Pengandaian adalah upaya untuk
mendukung pendapat dengan memberikan
premis yang dipercaya kebenarannya.
d. Metafora; Dalam suatu wacana, seseorang
wartawan tidak hanya menyampaikan
pesan pokok lewat teks tetapi juga kiasan,
ungkapan metafora yang dimaksudkan
sebagai bumbu suatu berita, tetapi
pemakaian metafora tertentu bisa menjadi
petunjuk utama untuk mengenai makna
tertentu.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis pembingkaian ini dilakukan
terhadap berita-berita yang di muat oleh media
visioner.co.id tentang banjir bandang di Kota
Bima yang di muat pada tanggal 25 sampai
dengan 28 Desember 2016. Adapun
penyajiannya di urut sesuai dengan urutan
waktu (kronologi) yang di terbitkan. Model
analisis framing yang digunakan adalah model
analisis framing Pan dan Kosicki, peneliti ini
berusaha menelaah bagaimana pembingkaian
berita tentang banjir bandang di Kota Bima
yang di lakukan oleh media visioner.co.id.
1. Analisis Framing Berita Pertama
Tabel 2. Analisis Framing Zhongdan Pan dan Gerald M. Kosicki
Perangkat
Framing Unit Pengamatan Hasil Pengamatan
Struktur
Sintaksis
Headline Bencana Terparah Dalam Sejarah
Lead Di Kota Bima, tercatat sudah tiga kali terjadi bencana
banjir. Yakni, tahun 1989, banjir bandang hanya
menghancurkan beberapa pemukiman warga, terutama
di Kelurahan Sarae dan sekitarnya. Kedua, tahun 2006
tepatnya waktu kunjungan Presiden RI SBY, hanya
melulu(h) lanta(k)kan seb(ah)agian pemukiman warga
di wilayah Kecamatan Rasanae Barat. Saat itu,
Kelurahan Na’e menjadi pusat banjir.
Latar informasi Banjir terparah dalam sejarah terjadi pada Rabu
(21/16/2016) dan Jum’at (23/2016)
Kutipan Setelah ditotal 255 M, sedangkan kerugian kerusakan
warga belum sepenuhnya terdata.
Sedangkan total ruas jalan dalam Kota 40 kilometer
mengalami rusak parah dan ringan dengan total
kerugian sekitar Rp80 M, Sementara Drainase dalam
Kota yang mengalami kerusakan akibat banjir,
diperkirakan sebesar Rp 10 M. Dan Prasarana Air
Minum yang rusak akibat banjir diperkirakan Rp5 M.
Pendistribusian air bersih tersebut akan dilaksanakan
sampai kebutuhan warga terpenuhi. Karena tanggap
darurat akan berlangsung selama 15 hari sejak
bencana hingga tanggal 5 Januari 2017.
Setelah ditotal 255 M, sedangkan kerugian kerusakan
warga belum sepenuhnya terdata
Baru sekitar 65 p(e)rsen saja listrik yang dinyalakan
di Kota Bima. Instalasi listrik di seju(m)lah wilayah
terparah itu, juga masih terlihat basah karena banjir.
Itulah yang membuat kami tidak bisa menyalakannya
sebaliknya, dikhawatirkan akan terjadi konslet yang
mengakibatkan terjadinya peristiwa baru.
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519
M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)
44
Perangkat
Framing Unit Pengamatan Hasil Pengamatan
Pemadaman listrik itu akan terjadi hingga batas
waktu yang belum ditentukan. Tetapi, akan terus
kami upayakan. Karenanya, dimohon untuk bersabar.
Diantaranya ada 10 orang pasien yang terpaksa ke
RSUD Bima. Karena, mereka positif mengalami
diare
Ketika ditemukan ada warga yang mulai mengalami
gejala penyakit, kita langsung tangani di tempat
Untuk jumlah pastinya belum kita simpulkan. Karena
masih melakukan pendataan dan perhitungan.
Namun berdasarkan data sementara, kerugian akibat
bencana tersebut men(c)apai kurang-lebih Rp500 M
Selain itu, gedung sekolah, Puskesmas dan kantor
lainnya mengalami kerusakan parah. Fasilitas umum
yang mengalami kerusakan parah mencapai kerugian
Rp255. Sementara sarana kesehatan mencakup 4
Puskesmas, 29 Postu, 29 Polindes dan Kantor
Lankesda dan sejumlah fasilitas kesehatan swasta
mengalami kerugian sebesar Rp66,4 M. Sedangkan
kerusakan rumah penduduk akibat banjir, saat ini
masih dalam proses pendataan guna menghitung total
kerugiannya.
Banjir bandang juga mengakibatkan aktivitas
perekonomian dan roda pemerintahan menjadi
terganggu. Tak hanya itu seluruh dunia pendidikan
juga diliburkan sampai batas waktu yang belum
ditentukan alias men(g)unggu waktu normal.
Sumber Plt. Kabag Humas Protokol Kota Bima Syahrial
Nuryadun, SIP, MM (Riyal)
Kacab PLN Bima Jefri Husni
Kadis Kesehatan Kota Bima Drs. H. Azhari dan
Koordinator Tim Medis Adi Auliah
Kepala BPBD Kota Bima Ir. Syarafuddin
Pernyataan/ Opini Pernyataan Plt. Kabag Humas Protokol Kota Bima
Syahrial Nuryadin, SIP, MM. Jelas Riyal, dalam dua
kali banjir bandang yang melanda Kota Bima, pada
Rabu (21/12/2016) dan Jumat (23/12/2016) sukses
merusak banyak infrastruktur. Hingga Minggu
(25/12/2016), total kerugian infrastruktur mencapai
Rp255 M. Seperti jalan dan jembatan rusak putus
Penutup Begitu pula dengan hewan ternak dan lahan pertanian
yang terendam lumpur akibat banjir, diakuinya sedang
didata. Sedangkan sarana pendidikan seperti sekolah
yang ada di Kota Bima akibat bencana dimaksud, sedang
direkapitulasi. “Banjir bandang juga mengakibatkan
aktivitas perekonomian dan roda pemerintahan menjadi
terganggu. Tak hanya itu, seluruh dunia pendidikan juga
diliburkan sampai batas waktu yang belum ditentukan
alias menunggu waktu normal,” katanya
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519
M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)
45
Perangkat
Framing Unit Pengamatan Hasil Pengamatan
Struktur Skrip What Banjir terparah tahun 2016
Where Di Kota Bima
When Rabu (21/12/2016) dan Jum’at (23/12/2016)
Who 105.753 penduduk
Why Banjir terjadi disebabkan oleh intensitas hujan yang
tidak pernah berhenti sejak Rabu pagi
How Akibatnya, di 38 Kelurahan di lima Kecamata di Kota
Bima, terendam. Tak hanya itu, puluhan rumah warga
terseret arus. Ratusan kendaraan baik roda empat
maupun roda dua, jua mengalami hal yang sama. Hampir
seluruh instansi pemerintah terendam banjir, sejumlah
arsip dan barang elektronik penting lainnya juga
demikian adanya
Struktur
Tematik
Paragraf, Proposisi Paragraf 8; Sementara bantuan tanggap darurat untuk
korban banjir, datang dar(i) berbagai sumber.
Diantaranya Kabupaten Dompu, PT. Newmont Nusa
Tenggara, IKA Teknik Universitas Hasanudin
Makassar-Sulsel di bawah kendali Hadi Santoso ST,
MM, Kementerian Sosial RI, Komunitas Inside Bima
TNI, Polri, BNPB dan dari sejumlah komunitas
kemanusiaan lainnya. Bantuan yang diberikan kepada
warga korban banjir tersebut, masih pada tataran tanggap
darurat alias makanan berupa nasi bungkus, makanan
siap saji seperti supermie dan lai(n)nya.
Struktur Retoris Kata Hanya saja, bencana besar yang terkemas dalam
“Kota Bima Menangis” ini, tak menelan korban jiwa
(meninggal dunia)
Sementara bantuan tanggap darurat untuk korban
banjir, datang dari berbagai sumber. Diantaranya
Kabupaten Dompu, PT. Newmont Nusa Tenggara,
IKA Teknik Universitas Hasanudin Makassar-Sulsel
dibawah kendali Hadi Santoso ST, MM,
Kementerian Sosial RI, Komunitas Inside Bima TNI,
Polri, BNPB dan dari sejumlah komunitas
kemanusiaan lain(n)ya.
Bantuan yang diberikan kepada warga korban banjir
tersebut, masih pada tataran tanggap darurat alias
makanan berupa nasi bungkus, makanan siap saji
seperti supermie dan lainnya.
Idiom Hanya saja, bencana besar yang terkemas dalam
“Kota Bima Menangis” ini, tak menelan korban
jiwa (meninggal dunia)
Gambar/ Foto Foto seseorang yang terendam air hingga mencapai
bahunya cukup dekat dengan kabel-kabel listrik
tegangan tinggi, foto ini diberi caption Bencana
Banjir Kota Bima (21-23/12/2016)
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519
M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)
46
Hasil Analisis Berita:
1. Struktur Sintaksis
Headline Banjir Terparah Dalam Sejarah
jelas penulis ingin mengingatkan bahwa pernah
terjadi banjir sebelum adanya banjir pada tahun
2016 di Kota Bima. Judul ini menekankan
bahwa banjir yang terjadi kali ini membawa
kerugian yang sangat besar.
Lead yang di tekankan adalah unsur Who
penulis menyebutkan dua kali tentang
kedatangan presiden SBY (Susilo Bambang
Yudoyono) disini penulis menggambarkan
kedatangan presiden ke Kota Bima dan
mencoba membuat takjub para pembaca.
Namun pada lead tidak ada penyebutan fakta
terkini yang di gunakan oleh penulis bisa
dikatakan lead yang tercantum pada artikel
tidak lengkap. Sedangkan dari kutipan yang
tertera pada artikel menyatakan tentang dampak
dan kerugian yang dialami Kota Bima. Disini
penulis membawa pembaca agar ikut prihatin
dengan keadaan Kota Bima yang sedang
dilanda musibah.
Sumber yang tercantum di dalam artikel
yaitu Plt. Kabag Humas Protokol Kota Bima
Syahrial Nuryadun, SIP, MM (Riyal), Kacab
PLN Bima Jefri Husni, Kadis Kesehatan Kota
Bima Drs. H. Azhari dan Koordinator Tim
Medis Adi Auliah, juga Kepala BPBD Kota
Bima Ir. Syarafuddin. Dari kelima sumber
hampir keseluruhan pernyataan yang tercantum
terkait dengan dampak dan kerugian yang
dialami.
Kabag Humas Protokol Kota Bima
menyatakan tentang kerugian infrastruktur
pemerintah, jalan dan juga jembatan yang di
alami sekitar Rp. 255 miliar (paragraf ke-12)
yang belum ditotal dengan kerugian yang
dialami warga. Disini ada kutipan dari Kepala
BPBD juga menyatakan tentang data sementara
kerugian yang dialami sekitar Rp. 500 miliar
(paragraf ke-22).
Hal ini akan menjadi data yang tumpang
tindih, bisa jadi BPBD dalam pendataan
taksiran kerugian sekitar Rp. 500 miliar telah
mencantumkan juga taksiran kerugian dari
kerusakan infrastruktur pemerintah yaitu data
kerugian dari Kabag Humas Protokol Kota
Bima.
Seperti yang di ketahui BPBD adalah
Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang
bertugas mengumpulkan data statis, meliputi
data kejadian bencana, korban, kerusakan dan
taksiran kerugian. Seharusnya penulis cukup
mencantumkan taksiran kerugian dari BPBD
Kota Bima karena hal ini mengakibatkan
kerancuan data. Bagaimana tidak, pasti
pembaca akan mengira taksiran kerugian
adalah Rp. 755 Miliar (data Kabag Humas
Protokol Kota Bima ditambah dengan data
BPBD) belum lagi ditambah dengan taksiran
kerugian dan data dari sumber lainnya.
2. Struktur Skrip
Struktur skrip dalam artikel ini lebih
ditekankan kepada What dan How karena dalam
artikel lebih dibahas tentang bagaimana
keadaan Kota Bima setelah terjadinya banjir.
Jadi penulis berusaha memberikan informasi
yang sedetail mungkin agar pembaca lebih
mengetahui seperti apa Kota Bima saat itu.
Sangat jelas terlihat bahwa penulis memberikan
edukasi agar pembaca memahami informasi.
3. Struktur Tematik
Dalam paragraf ke-8 “Sementara bantuan
tanggap darurat untuk korban banjir, datang dar
berbagai sumber. Diantaranya Kabupaten
Dompu, PT. Newmont Nusa Tenggara, IKA
Teknik Universitas Hasanudin Makassar-Sulsel
dibawah kendali Hadi Santoso ST, MM,
Kementerian Sosial RI, Komunitas Inside Bima
TNI, Polri, BNPB dan dari sejumlah komunitas
kemanusiaan lainnya.” Pada kalimat “IKA
Teknik Universitas Hasanudin Makassar-Sulsel
dibawah kendali Hadi Santoso ST, MM”.
penulis sengaja ditulis secara detail, ini jelas
penulis berusaha melakukan pencitraan
terhadap Hadi Santoso ST, MM yang mana
Hadi Santoso ST, MM adalah Pendiri/ Dewan
Penasehat dari website visioner.co.id.
4. Struktur Retoris
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519
M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)
47
“Hanya saja, bencana besar yang
terkemas dalam “Kota Bima Menangis” ini, tak
menelan korban jiwa (meninggal dunia)” kata
“Hanya saja” dalam penggalan kalimat tersebut
menunjukkan bahwa penulis menyayangkan
tidak ada korban meninggal dunia akibat
bencana yang terjadi. Sepertinya penulis ingin
meyakinkan pembaca bahwa bencana ini akan
lebih menarik ketika adanya korban yang
meninggal dunia.
Kata “di bawah kendali” menegaskan
tentang kepemilikan atau yang mengepalai,
dimana penulis mencoba membuat pencitraan
tentang orang yang ditegaskan dalam artikel
kepada para pembaca. Karena hal ini bisa
dilihat hanya satu instansi saja yang dipertegas.
Kata “supermie” yang digunakan oleh
penulis yang seharusnya “mie instan” jelas ada
maksud tertentu kenapa penulis memilih kata
tersebut ketimbang menggunakan mie instan.
Ini bermakna bahwa penulis sedang melakukan
promosi.
Foto yang digunakan adalah foto
seseorang yang terendam air hingga mencapai
bahunya cukup dekat dengan kabel-kabel listrik
tegangan tinggi, foto ini diberi caption Bencana
Banjir Kota Bima (21-23/12/2016). Foto ini
sudah mencerminkan ketinggian air pada saat
itu namun bila pembaca yang hanya melihat
secara sepintas akan kebingungan dengan
ketinggian karena memang acuan untuk
ketinggian air harus dilihat secara mendetail
bahwa kabel tegangan tinggi lah yang menjadi
acuan untuk menerka ketinggian air.
Analisis Framing pada keseluruhan
artikel 1 menunjukkan bahwa penulis
membingkai artikel ini dengan tiga cara yaitu
memberikan informasi yang lebih kepada
pembaca, membuat pembaca untuk turus
prihatin dan juga membuat sebuah pencitraan
bagi Hadi Santoso, ST. MM. Kemudian pada
artikel ini memiliki beberapa kesalahan yaitu
banyaknya terjadi kesalahan pengetikan, lead
yang kurang baik, dan penggunaan kata yang
tidak baku seperti supermie yang tercantum
pada paragraf 8 kalimat ketiga.
2. Analisis Framing Berita Kedua
Tabel 3: Analisis Framing Zhongdan Pan dan Gerald M. Kosicki
Perangkat
Framing
Unit
Pengamatan Hasil Pengamatan
Struktur
Sintaksis
Headline Bencana Kota Bima, TNI Dari Evakuasi Hingga Pembersihan
Lingkungan
Lead Visioner Berita Kobi-bencana banjir terparah dalam sejarah
yang menimpa masyarakat kota Bima pada Rabu (21/12/2016)
dan Jum’at (23/12/2016), praktis membuat Nusantara
menangis. Gerakan kepr(i)hatinan mulai dari pemberian
bantuan yang bersumber dari berbagai daerah dan pihak
lainnya, masih terus mengalir hingga detik ini.
Latar
informasi
Ratusan personil TNI juga terlibat langsung melakukan
pembersihan lingkungan warga di berbagai wilayah di Kota
Bima
Kutipan Jangan juga menjarah milik orang lain
Bencana ini bukanlah yang kita minta. Ini takdir yang harus
diterima dengan lapang dada. Karenanya, mari kita semua
bersabar. Yang pasti, semua pihak juga sedang bekerja
secara maksimal untuk membantu korban banjir
Sumber Danrem 162 Wirabhakti, Kol Inf. Farid Makruf, M. A.
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519
M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)
48
Perangkat
Framing
Unit
Pengamatan Hasil Pengamatan
Pernyataan/
Opini
Kinerja membantu sesama, bukan saja dilaksanakan oleh
masyarakat biasa. Tetapi, juga (juga) dilaksanakan oleh pihak
TNI. Soal bencana yang menimpa Kota Bima ini, TNI tercatat
terlibat aktif membantu masyarakat mulai dari penyampaian
informasi soal bencana, evakuasi hingga kepada pembersihan
lingkungan warga yang menjadi korban banjir.
Penutup Danrem kemudian menghimbau agar masyarakat tidak bereaksi
secara emosional dengan memblokir jalan, terkait pemberian
bantuan yang sudah dan sedang terjadi. Sebab, sikap tersebut
just(e)ru akan berdampak buruk, padahal banyak pihak yang
ingin memberi perhatian. “Jangan juga menjarah milik orang
lain,” imbuhnya kepada wartawan di kantor Walikota Bima,
Senin.
Struktur Skrip What Keterlibatan pihak TNI terkait membantu masyarakat soal
bencana
Where Berbagai wilayah di Kota Bima
When Senin (26/12/2016)
Who TNI dan masyarakat
Why Untuk melakukan pembersihan terhadap tumpukan sampah
How Tidak ada dalam artikel
Struktur
Tematik
Paragraf Paragraf 2: Keterlibatan pihak TNI terkait membantu
masyarakat soal bencana tersebut, bukan saja berakhir ada
tingkat evakuasi. Tetapi, kini ratusan personil TNI juga terlibat
langsung melakukan pembersihan lingkungan warga di
berbagai wilayah di Kota Bima. Hal itu dilaksanakan, tepatnya
pada pasca bencana. Namun sebelumnya, korban bencana
melakukan pembersihan rumah dan lingkungannya masing-
masing.
Paragraf 4: Senin (26/12/2016), pemerintah menjadwalkan
pro(g)ram penanganan bencana yang difokuskan pada
pembersihan sampah sisa banjir di berbagai wilayah di Kota
Bima. Terkait hal itu, sebanyak 700 personil diterjunkan untuk
melakukan pembersihan terhadap tumpukan sampah di
berbagai lingkungan warga di kota Bima.
Paragraf 5: Da(n)re(s)m 162 Wirabhakti, Kol Inf. Farid
Makruf, M.A, mengharapkan agar masyarakat ikut
berpartisipasi dalam membersihkan sampah dengan tim yang
ada. Tujuannya agar sampah cepat terangkut dan tidak
menimbulkan bau yang berimbaskan kepada ancaman
kesehatan bagi warga pula.
Struktur Retoris Kata Terkait hal itu, sebanyak 700 personil diterjunkan untuk
melakukan pembersihan terhadap tumpukan sampah di
berbagai lingkungan warga di Kota Bima.
Kini ratusan personil TNI juga terlibat langsung
melakukan pembersihan lingkungan warga di berbagai
wilayah di Kota Bima. Hal itu dilaksanakan, tepatnya
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519
M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)
49
Perangkat
Framing
Unit
Pengamatan Hasil Pengamatan
pada pasca bencana. Namun sebelumnya, korban
bencana melakukan pembersihan rumah dan
lingkungannya masing-masing.
Idiom Bencana banjir terparah dalam sejarah yang menimpa
masyarakat kota Bima pada Rabu (21/12/2016) dan Jum’at
(23/12/2016), praktis membuat Nusantara menangis.
Gerakan keprihatinan mulai dari pemberian bantuan yang
bersumber dari berbagai daerah dan pihak lainnya, masih
terus mengalir hingga detik ini.
Gambar Tiga TNI duduk di atas truk yang diduga memuat sampah
dengan salah seorang TNI mengenakan sepatu boots dan
dikendarai oleh seseorang yang menggunakan baju kaus
biasa. foto ini di beri caption TNI bersihkan lingkungan
warga Kota Bi(i)ma pasca banjir bandan(g)
Hasil Analisis Berita:
1. Struktur Sintaksis
Headline “Bencana Kota Bima, TNI Dari
Evakuasi Hingga Pembersihan Lingkungan” ini
berarti TNI membantu melakukan evakuasi
hingga membantu membersihkan lingkungan di
Kota Bima akibat banjir bandang.
Lead yang ditonjolkan adalah Where
yaitu Kota Bima, namun lead tidak memiliki
unsur fakta utama. Dalam penulisan lead
memang ada cara untuk menulis lead dengan
fakta tambahan kemudian di akhir harus
mencantumkan unsur fakta utama, hal ini
dilakukan untuk memfokuskan pembaca pada
artikel yang dimuat atau diterbitkan.
Latar Informasi tercantum dengan jelas
bahwa “ratusan personil TNI juga terlibat
langsung melakukan pembersihan lingkungan
warga di berbagai wilayah di Kota Bima.” Latar
informasi ditulis berdasarkan fakta namun
sayangnya tidak ada penguat fakta dalam hal ini
adalah kutipan dari sumber.
Kutipan yang tertera pada artikel justru
menyatakan tentang himbauan dari sumber
yaitu Danrem 162 Wirabhakti, Kol Inf. Farid
Makruf, M. A. seharusnya penulis
mencantumkan kutipan seberapa banyak
personil TNI yang diterjunkan untuk membantu
masyarakat dan kemudian tempat-tempat mana
saja TNI melakukan evakuasi dan pembersihan
lingkungan, disini terlihat ketidak berimbangan
dalam artikel ini.
Ketidak berimbangan artikel ini justru
terlihat amat jelas lagi bila dilihat dari unit yang
diamati yaitu Pernyataan. Disini penulis
menekankan unsur who terlihat jelas bahwa
dalam pernyataan ini bukan saja “dilaksanakan
oleh masyarakat biasa. Tetapi, juga
dilaksanakan oleh pihak TNI.” (paragraf ke-2)
namun hal ini malah terbantahkan pada
paragraf ke-5 kalimat pertama “Danrem 162
Wirabhakti, Kol Inf. Farid Makruf, M.A,
mengharapkan agar masyarakat ikut
berpartisipasi dalam membersihkan sampah
dengan tim yang ada”.
Penutup ditulis berdasarkan himbauan
dari sumber yaitu Danrem 162 Wirabhakti, Kol
Inf. Farid Makruf, M.A.
Maka bila dilihat dari keseluruhan
struktur sintaksis, artikel ini memiliki skema
yang kurang baik karena lead tidak
menggambarkan tentang fakta utama dan
keberimbangan artikel yang ditulis antara
kutipan dan judul yang digunakan.
2. Struktur Skrip
Pada struktur skrip yang ditonjolkan
adalah unsur What dan Who dan lebih
ditekankan kepada unsur Who yang mana Who
disini adalah TNI dan masyarakat. Penonjolan
Who lebih di tekankan kepada TNI. Namun
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519
M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)
50
sayangnya struktur skrip tidak lengkap karena
tidak memuat unsur How.
3. Struktur Tematik
Seperti yang dijelaskan pada struktur
sintaksis bahwa pada paragraf ke-5 membantah
pernyataan di paragraf ke-2. Sangat jelas
proposisi pada artikel ini kurang baik, jadi
proposisi pada artikel akan membingungkan
pembaca. Hal ini sama seperti yang terjadi pada
paragraf ke-4, dimana penulis tidak menulis
kalimat ke dua secara detail.
“Sebanyak 700 personil diterjunkan” ini
adalah kalimat ambigu bahwa tidak ada
penjelasan rinci tentang 700 personil. Mungkin
yang dimaksud oleh penulis adalah TNI bila
merujuk pada headline, jadi bisa ditetapkan
bahwa artikel ini tidak memiliki proposisi yang
baik.
4. Struktur Retoris
Kata “personil” (paragraf 5) adalah kata
jamak yang bisa memiliki banyak maksud bila
merujuk pada headline bisa dikatakan personil
yang dimaksud adalah TNI namun bisa jadi
personil yang tercantum pada artikel adalah
gabungan antara masyarakat, sukarelawan, TNI
dan lain sebagainya..
Penggunaan kata “namun” (paragraf 3
kalimat ketiga) jelas sangat terlihat dimana
penulis menyayangkan kedatangan TNI yang
terlambat dimana masyarakat telah
membersihkan rumah dan lingkungan
sekitarnya.
Kemudian pada idiom praktis membuat
Nusantara menangis (paragraf 1 kalimat
pertama) dimana penulis mengajak pembaca
untuk merasakan kesedihan akan bencana yang
menimpa Kota Bima.
Unit yang diamati yaitu foto, Tiga TNI
duduk di atas truk yang diduga memuat sampah
dengan salah seorang TNI mengenakan sepatu
boots dan dikendarai oleh seseorang yang
menggunakan baju kaus biasa. Foto ini diberi
caption TNI bersihkan lingkungan warga Kota
Bima pasca banjir bandang dimana foto ini
menggambarkan bahwa TNI telah
membersihkan banyak sampah dengan acuan
bahwa banyaknya sampah yang dibawa oleh
truk tersebut dan salah seorang TNI yang
menggunakan boots.
Sedangkan untuk caption foto tersebut
dimana penulis sangat memaksakan pembaca
bahwa TNI lah yang telah membersihkan
lingkungan warga Kota Bima. Dikatakan
memaksakan karena foto yang digunakan tidak
mencerminkan pembersihan lingkungan
melainkan pengangkutan sampah.
Analisis Framing pada keseluruhan
artikel 2 menunjukkan bahwa penulis
membingkai artikel ini dengan dua cara yaitu
membuat pembaca ikut merasakan kesedihan
Kota Bima artinya dimana penulis mengajak
pembaca untuk turut prihatin terhadap bencana
yang dialami Kota Bima dan kedua adalah
melakukan pencitraan terhadap TNI hal ini bisa
dilihat secara Skrip. Pada artikel ini terdapat
kesalahan yang terjadi yaitu banyaknya
kesalahan pada pengetikan.
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519
M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)
51
3. Analisis Framing Berita Ketiga
Tabel 4: Analisis Framing Zhongdan Pan dan Gerald M. Kosicki
Perangkat
Framing
Unit
Pengamatan Hasil Pengamatan
Struktur
Sintaksis
Headline Ini Janji Mensos Untuk Korban Banjir Kota Bima.
Lead Visioner Berita Kobi-Ditengah air mata dan duka
berkepanjangan akibat banjir bandang yang terjadi pada Rabu
(21/12/2016), warga Kota Bima kini boleh tersenyum.
Pasalnya, ada janji yang terucap dari Menteri Sosial (Mensos)
RI Khofifah Indar Purwansa, saat berkunjung ke Kota Bima
pada Senin (26/12/2016). Janji tersebut, yakni berupa Jaminan
Hidup (Jadup) bagi seluruh korban banjir.
Latar
informasi
Ada janji yang terucap dari Menteri Sosial (Mensos) RI
Khofifah Indar Purwansa, saat berkunjung ke Kota Bima pada
Senin (26/12/2016). Janji tersebut, yakni berupa Jaminan
Hidup (Jadup) bagi seluruh korban banjir.
Kutipan Setiap jiwa, akan menerima Jadup sebesar Rp10 ribu
per hari, dikalikan selama 100 hari. Sedangkan untuk
Huntap akan mendapatkan bantuan senilai Rp3 juta per
rumah.
Ini ujian yang diharapkan dapat diterima dengan sikap
sabar oleh seluruh masyarakat Kota Bima. Soal Jadup
dan Huntap, akan diserahkan setelah usai masa tanggap
darurat
Sumber Menteri Sosial (Mensos) RI Khofifah Indar Purwansa.
Pernyataan/
Opini
Setiap warga yang (yang) menjadi dampak dari bencana
tersebut, akan mendapatkan santunan sebesar Rp 900 ribu dari
kalkulasi Rp10 ribu per hari untuk 100 hari. Sedangkan untuk
Jaminan Hunian tetap (Huntap), akan diberikan bantuan
sebesar Rp3 juta.
Penutup Kepada warga Kota Bima yang terserang bencana banjir
bandang, Khofifah berharap agar tetap bersabar. “Ini ujian yang
diharapkan dapat diterima dengan sikap sabar oleh seluruh
masyarakat Kota Bima. Soal Jadup dan Huntap, akan
diserahkan setelah usai masa tanggap darurat,” janji Khofifah.
(Rizal/Must)
Struktur Skrip What ada janji yang terucap dari Menteri Sosial (Mensos) RI
Khofifah Indar Purwansa, saat berkunjung ke Kota Bima
Where Kota Bima
When Senin (26/12/2016)
Who Menteri Sosial (Mensos) RI Khofifah Indar Purwansa
Why Setiap warga yang menjadi dampak dari bencana tersebut, akan
mendapatkan santunan sebesar Rp 900 ribu dari kalkulasi Rp10
ribu per hari untuk 100 hari
How Jadup dan Hutap jelasnya, akan diserahkan setelah masa
tanggap darurat selesai. Oleh sebab itu, dibutuhkan kerja keras
Pemerintah untuk mendata korban dan bangunan yang rusak
parah, sehingga bantuan bisa disalurkan sesuai Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan Kemensos.
Struktur
Tematik
Paragraf,
Proposisi
Terkait Jadu, setiap warga yang yang menjadi dampak dari
bencana tersebut, akan mendapatkan santunan sebesar Rp 900
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519
M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)
52
Perangkat
Framing
Unit
Pengamatan Hasil Pengamatan
ribu dari kalkulasi Rp10 ribu per hari untuk 100 hari.
Sedangkan untuk Jaminan Hunian tetap (Huntap), akan
diberikan bantuan sebesar Rp3 juta.
Sebelum Jadu dan Huntap tersebut diberikan kepada korban
banjir, Khofifah mendesak Pemerintah agar segera melakukan
pendataan. Desakan pendataan tersebut, bukan saja terkait
warga yang menjadi korbannya, tetapi juga soal rumah warga
yang diterjang oleh banjir bandang. “Setiap jiwa, akan
menerima Jadup sebesar Rp10 ribu per hari, dikalikan selama
100 hari. Sedangkan untuk Huntap akan mendapatkan bantuan
senilai Rp3 juta per rumah,” janjinya.
Jadup dan Hutap jelasnya, akan diserahkan setelah masa
tanggap darurat selesai. Oleh sebab itu, dibutuhkan kerja keras
Pemerintah untuk mendata korban dan bangunan yang rusak
parah, sehingga bantuan bisa disalurkan sesuai Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan Kemensos.
Struktur Retoris Kata, Ada janji yang terucap dari Menteri Sosial (Mensos) RI
Khofifah Indar Purwansa, saat berkunjung ke Kota Bima
pada Senin (26/12/2016).
Sebelum Jadu dan Huntap tersebut diberikan kepada korban
banjir, Khofifah mendesak Pemerintah agar segera
melakukan pendataan
Idiom Ditengah air mata dan duka berkepanjangan akibat banjir
bandang yang terjadi pada Rabu (21/12/2016)
Gambar/foto Nampak Khofifah Indar Purwansa sedang di tengah-tengah
kerumunan, foto ini diberi caption Khofifah Indar
Purwansa
Hasil Analisis Berita:
1. Struktur Sintaksis
Headline pada artikel adalah “Ini Janji
Mensos Untuk Korban Banjir Kota Bima”
dilihat dari headline tersebut penulis
menegaskan bahwa Mensos (Menteri Sosial)
berkomitmen kepada korban banjir di Kota
Bima.
Lead yang digunakan adalah lead jenis
Summary Lead, jenis ini cukup berisi ringkasan
singkat tentang inti yang terjadi dalam sebuah
kejadian. Lead jenis ini menyajikan unsur 5W +
1 H di dalamnya secara singkat. Lead pada
artikel ini lebih ditekankan kepada what dimana
penulis meyakinkan pembaca tentang
komitmen dari Khofifah Indar Purwansa.
Pada Latar Informasi “Ada janji yang
terucap dari Menteri Sosial (Mensos) RI
Khofifah Indar Purwansa, saat berkunjung ke
Kota Bima pada Senin (26/12/2016). Janji
tersebut, yakni berupa Jaminan Hidup (Jadup)
bagi seluruh korban banjir. (paragraf 1 kalimat
kedua)” Seperti yang telah dijelaskan pada
unsur Lead bahwa penulis meyakinkan
sekaligus mengingatkan pembaca bahwa ada
komitmen dari Mensos Khofifah Indar
Purwansa.
Kutipan dan Sumber sangat selaras
dengan Headline, Lead dan Latar Informasi.
Bisa dikatakan artikel ini cukup berimbang.
Disini kutipan dari sumber mendukung penuh
akan pernyataan penulis tentang “Setiap warga
yang menjadi dampak dari bencana tersebut,
akan mendapatkan santunan sebesar Rp 900
ribu dari kalkulasi Rp10 ribu per hari untuk 100
hari. Sedangkan untuk Jaminan Hunian tetap
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519
M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)
53
(Huntap), akan diberikan bantuan sebesar Rp3
juta.” (paragraf ke-2). Sedangkan untuk
penutup ditulis berdasarkan kutipan dari
Khofifah Indar Puransa.
Dilihat dari keseluruhan sintaksis bahwa
fakta yang disusun berdasarkan pernyataan dari
Khofifah Indar Purwansa.
2. Struktur Skrip
Unsur skrip pada artikel ini sudah
memenuhi unsur 5W dan 1H, yang mana artikel
ini di tekankan pada what, who, dan why.
Dimana penulis meyakinkan pembaca bahwa
korban bencana akan mendapatkan jaminan
hidup dan jaminan hunian tetap.
3. Struktur Tematik
Berdasarkan hubungan antar kalimat
penulis mencoba menulis artikel ini secara
detail dilihat dari kalimat “Terkait Jadu, setiap
warga yang yang menjadi dampak dari bencana
tersebut, akan mendapatkan santunan sebesar
Rp 900 ribu dari kalkulasi Rp10 ribu per hari
untuk 100 hari.” (paragraf ke-2 kalimat
pertama) tentang jumlah santunan yang akan
didapat oleh korban banjir. Pada artikel ini bisa
dilihat jelas dimana penulis menghubungkan
kalimat pertama dan kedua pada paragraf ke-3.
Selain itu pada artikel ini penulis
menghubungkan dua fakta yang berbeda yaitu
antara komitmen dari Khofifah Indar Purwansa
dan pendataan yang harus dilakukan dengan
kalimat “Sebelum Jadu dan Huntap tersebut
diberikan kepada korban banjir,” (paragraf ke-
3 kalimat pertama) koherensi ini menunjukkan
bahwa penulis mencoba menghimbau agar
pembaca yang menjadi korban banjir
memastikan bahwa dirinya terdata oleh
pemerintah sebagai penerima jaminan hidup
dan jaminan hunian tetap.
4. Struktur Retoris
Pada paragraf pertama kalimat kedua
kalimat yang tercantum adalah “Ada janji yang
terucap dari Menteri Sosial (Mensos) RI
Khofifah Indar Purwansa”. Kata “janji” dan
“dari” adalah kata-kata yang akan
mempengaruhi pembaca dimana penulis
melakukan claim bahwa jadup dan huntap
adalah milik Khofifah padahal ini adalah
program pemerintah. Disini terlihat jelas bahwa
penulis melakukan pencitraan terhadap Mensos
RI Kohofifah Indar Purwansa.
Begitu pula halnya dengan kata
“mendesak” pada paragraf ketiga kalimat kedua
“Sebelum Jadu dan Huntap tersebut diberikan
kepada korban banjir, Khofifah mendesak
Pemerintah agar segera melakukan pendataan”
disini penulis menggambarkan bahwa Khofifah
adalah sosok yang pro rakyat.
Sedangkan untuk Idiom “Ditengah ari
mata dan duka yang berkepanjangan” pada
kalimat ini penulis mengajak pembaca
merasakan betapa menderitanya korban
bencana yang ada di Kota Bima.
Untuk unit yang diamati gambar/ foto
pada artikel ini tercantum foto Khofifah Indar
Purwansa sedang di tengah-tengah kerumunan,
foto ini diberi caption Khofifah Indar
Purwansa. Penulis disini menegaskan bahwa
inilah sosok Mensos RI Khofifah Indar
Purwansa.
Analisis Framing pada keseluruhan
artikel 3 menunjukkan bahwa penulis
membingkai artikel ini dengan memberikan
informasi kepastian bagi warga korban banjir
dimana penulis memberikan informasi kabar
gembira dan mengingatkan pembaca terutama
korban banjir untuk memastikan para korban
tercatat sebagai penerima Jadup dan Huntap
disini terlihat bahwa sang penulis membuat
para pembacanya untuk menjadi lebih pintar.
Dan juga membingkai Khofifah Indar
Purwansa sebagai sosok yang luar bisa dimana
Khofifah sebagai Mensos RI yang pro rakyat.
Pada artikel ini tidak ada terjadi kesalahan
pengetikan seperti pada artikel sebelumnya.
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519
M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)
54
4. Analisis Framing Berita Empat
Tabel 5: Analisis Framing Zhongdan Pan dan Gerald M. Kosicki
Perangkat
Framing
Unit
Pengamatan Hasil Pengamatan
Struktur
Sintaksis
Headline Dua RT Di Sarae Kembalikan Bantuan
Lead Visioner Berita Kobi-Senin sore (26/12/2016), terdapat fakta
menarik di Kelurahan Sarae, Kecamatan Rasanae Barat-Kota
Bima. Disaat Pemerintah menyalurkan bantuan berupa
makanan siap saji, beras, air mineral hingga pakaian layak
pakai tak semuanya diterima oleh korban banjir bandang.
Latar
informasi
Ketua RT 13/06 Kelurahan Sarae Ilham Idris, terpaksa
mengembalikan santunan yang diberikan oleh pemerintah
melalui Kepala Kelurahan Sarae
Kutipan
Sumber
Ketua RT 13/06 Kelurahan Sarae Ilham Idris
Ada pernyataan aneh yang saya terima dari pegawai Lurah
Sarae yang menyerahkan bantuan ini. Yakni, jika bantuan
ini tidak bagi secara merata kepada warga saya satu RT ini,
maka jelas akan menjadi tanggungjawab saya sebagai Ketua
RT. Itu benar-benar pernyataan yang miris dan patut untuk
disesalkan. Bagaimana mungkin dengan bantuan secuil ini
bisa memenuhi kebutuhan warga saya dengan jumlah jiwa
hampir tiga ratus orang.
Dari pada saya yang akan jadi sasaran warga, mendingan
saya kembalikan saja kepada sumber bantuan. Jika bantuan
secuyil ini dibagikan secara paksa kepada warga, tentu saja
saya yang akan jadi sasaran cemoohan warga.
Mana pernah mereka lakukan pendataan. Bantuan ini adalah
yang kedua kalinya kami terima. Katanya, pernah turun
mendroping air bersih untuk kebutuhan warga. Faktanya,
itu hanya omongan saja.
Hanya itu saja bantuan tahap pertama yang kami dapatkan
dari pemerintah. Bantuan tersebut terpaksa kami terima,
karena warga kelaparan. Kita makan bersama pada tenda
yang kami bangun bersama untuk memasak.
Tetapi nyatanya, bantuan yang diturunkan jumlah sangat
sedikit jika dibandingkan dengan jumlah jiwa di RT ini.
Sekali lagi, bantuan tahap kedua telah kami kembalikan lagi
kepada sumbernya.
Hingga detik ini, belum satupun personil pemerintah yang
turun di RT kami. Yang baru hadir di sini adalah pihak
Medis dari Bali dan dari Puskesmas Asakota. Oleh tim
medis tersebut, kami juga diberikan bantuan obat-obatan.
Terima kasih kepada Mbak Chika dan keluarga besar
mantan Bupati Dompu H. Abubakar
Bantuan ini datang setelah saya mengembalikan bantuan
dimaksud. Alhamdulillah, jumlahnya lumayan banyak
walaupun belum mampu memenuhi kebutuhan seluruh
warga di sini. Ada juga bantuan pribadi dari Walikota Bima
yang dibawa oleh anaknya ke sini untuk kami. Terimakasih
kami ucapkan kepada Walikota Bima
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519
M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)
55
Perangkat
Framing
Unit
Pengamatan Hasil Pengamatan
Sumber Ketua RT 13/06 Kelurahan Sarae Ilham Idris
Ketua RT 12/04 Kelurahan Sarae, Idris alias Bram
Pernyataan/
Opini
Terdapat fakta menarik di Kelurahan Sarae, Kecamatan
Rasanae Barat-Kota Bima. Disaat Pemerintah menyalurkan
bantuan berupa makanan siap saji, beras, air mineral hingga
pakaian layak pakai tak semuanya diterima oleh korban banjir
bandang.
Penutup “Bantuan ini datang setelah saya mengembalikan bantuan
dimaksud. Alhamdulillah, jumlahnya lumayan banyak
walaupun belum mamp;u memenuhi kebutuhan seluruh warga
di sini. Ada juga bantuan pribadi dari Walikota Bima yang
dibawa oleh anaknya ke sini untuk kami. Terimakasih kami
ucapkan kepada Walikota Bima,” pungkasnya.
Struktur Skrip What Mengembalikan santunan yang diberikan oleh pemerintah.
Where Di Kelurahan Sarae
When Selasa (27/12/2016)
Who Ketua RT 13/06 Kelurahan Sarae dan Ketua RT 12/04
Kelurahan Sarae, Idris alias Bram
Why Karena bantuan yang diberikan tak bisa memenuhi kebutuhan
warga dengan jumlah 88 KK dengan jumlah jiwa sebanyak
sekitar 200 lebih orang
How Setelah mengembalikan bantuan dari staf Lurah Sarae tersebut,
tiba-tiba muncul persoalan yang unik. Yakni, Ilham kembali
menerima bantuan yang jumlah lumayan banyak untuk
warganya.
Struktur
Tematik
Paragraf,
Proposisi. Paragraf 7, 8 dan 9.
Bantuan pertama yang diterimanya dari pemerintah adalah
pada saat sehari setelah bencana banjir pertama (21/12/2016).
Diantaranya satu kardus air mineral, empat bungkus
mi(m)nya(k) goreng, dan dua kardus mie instant. “Hanya itu
saja bantuan tahap pertama yang kami dapatkan dari
pemerintah. Bantuan tersebut terpaksa kami terima, karena
warga kelaparan. Kita makan bersama pada tenda yang kami
bangun bersama untuk memasak,” ujarnya.
Sebelum bantuan tersebut diberikan, pihaknya telah
memberikan total jumlah KK dan jiwa yang ada di wilayah
yang dipimpinnya kepada pihak Babinsa Sarae. “Tetapi
nyatanya, bantuan yang diturunkan jumlah sangat sedikit jika
dibandingkan dengan jumlah jiwa di RT ini. Sekali lagi,
bantuan tahap kedua telah kami kembalikan lagi kepada
sumbernya,” paparnya.
Bukan saja pihaknya yang mengembalikan bantuan
tersebut. Tetapi, hal yang sama juga dilakukan oleh Ketua RT
12/04 Kelurahan Sarae, Idris alias Bram. Diakuinya, Bram
menolak bantuan tersebut karena tidak sesuai dengan jumlah
warganya.”Hingga detik ini, b(w)elum satupun personil
pemerintah yang turun di RT kami. Yang baru hadir di sini
adalah pihak Medis dari Bali dan dari Puskesmas Asakota. Oleh
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519
M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)
56
Perangkat
Framing
Unit
Pengamatan Hasil Pengamatan
tim medis tersebut, kami juga diberikan bantuan obat-obatan,”
jelasnya.
Paragraf 2; Ketua RT 13/06 Kelurahan Sarae Ilham Idris,
terpaksa mengembalikan santunan yang diberikan oleh
pemerintah melalui Kepala Kelurahan Sarae.
Paragraf 9; hal yang sama juga dilakukan oleh Ketua RT 12/04
Kelurahan Sarae, Idris alias Bram. Diakuinya, Bram menolak
bantuan tersebut karena tidak sesuai dengan jumlah
warganya.”Hingga detik ini, belum satupun personil
pemerintah yang turun di RT kami.
Paragraf 10; Selama dihajar oleh bencana terparah dalam
sejarah Bima tersebut, Ilham just(e)ru memuji kemuliaan hati
warga Kabupaten Dompu. Seorang pengusaha asal Dompu
yakni Chika, sehari setelah bencana pertama datang
menyerahkan sejumlah bantuan terhadap pihaknya.
Diantaranya, Mie instant sebanyak 50 kardus, air mineral
sebanyak 50 kardus, dua kardus sosis untuk anak-anak, dua
kardus susu kaleng, satu plastik obat-obatan, lima bal pampers
unt(y)uk anak-anak dan puluhan botol fresh care.
Paragraf 11; Selain itu katanya, keluarga mantan Bupati
Dompu H. Abubakar juga memebrikan bantuan telur rebus,
baju layak pakai, 6 kardus mie instant, 6 kardus air mineral,
puluhan bungkus roti dan makanan ringan, serta pampers buat
anak-anak. “Terima kasih kepada Mbak Chika dan keluarga
besar mantan Bupati Dompu H. Abubakar,” pungkas Ilham
Struktur
Retoris
Kata Selama dihajar oleh bencana terparah dalam sejarah Bima
tersebut, Ilham just(e)ru memuji kemuliaan hati warga
Kabupaten Dompu.
Karena tidak mencukupi kebutuhan warganya, akhirnya
bantuan secuil tersebut, langsung ia kembalikan saat itu
juga kepada pihak Kelurahan Sarae.
Selain itu katanya, keluarga mantan Bupati Dompu H.
Abubakar juga memebrikan bantuan telur rebus, baju layak
pakai, 6 kardus mie instant, 6 kardus air mineral, puluhan
bungkus roti dan makanan ringan, serta pampers buat anak-
anak.
Idiom Setelah mengembalikan bantuan dari staf Lurah Sarae
tersebut, Selasa (27/12/2016), tiba-tiba muncul persoalan
yang unik. Yakni, Ilham kembali menerima bantuan yang
jumlah lumayan banyak untuk warganya.
Gambar/Foto Seseorang yang duduk di antara tumpukan dus air mineral
dan karung beras sambil memegangi beberapa lembar baju
melihat kearah kamera, foto ini di beri caption Ilham Idris
Hasil Analisis Berita;
1. Struktur Sintaksis
Headline Dua RT Di Sarae Kembalikan
Bantuan jelas menggambarkan bahwa ada dua
RT dari kelurahan Sarae yang mengembalikan
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519
M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)
57
bantuan yang telah mereka terima. Headline ini
memang unik untuk di angkat pasalnya di saat
banyak orang yang membutuhkan bantuan
justru dua RT ini mengembalikan bantuan yang
telah diterimanya.
Untuk Lead yang digunakan oleh penulis
adalah jenis lead Astonisher, jenis ini
ditunjukan untuk membuat pembaca
tercengang sehingga akan timbul rasa
penasaran untuk membaca kelanjutan artikel
tersebut. Sayangnya lead pada artikel tidak
menampakan fakta utama justru disini pembaca
kebingungan apa yang disampaikan penulis
pada lead. Dimana pembaca memiliki dua
persepsi berbeda bila di lihat dari judul dan
lead. Pembaca akan berbikini bahwa ini adalah
berita dua RT kembalikan bantuan karena
merasa tidak membutuhkan bantuan atau
mungkin sebaliknya bahwa dua RT ini
mengembalikan bantuan karena merasa
kekurangan.
Pada Latar Informasi dimana “Ketua RT
13/06 Kelurahan Sarae Ilham Idris, terpaksa
mengembalikan santunan yang diberikan oleh
pemerintah melalui Kepala Kelurahan Sarae”.
Latar informasi tidak sesuai dengan judul
karena hanya satu RT saja yang tercantum pada
artikel ini, sedangkan headline yang
dijuganakan adalah dua RT.
Kutipan yang tertera pada artikel
menyatakan tentang kekecewaan kepada
pemerintah aparatur Kelurahan Sarae. “Ada
pernyataan aneh yang saya terima dari pegawai
Lurah Sarae yang menyerahkan bantuan ini.
Yakni, jika bantuan ini tidak bagi secara merata
kepada warga saya satu RT ini, maka jelas akan
menjadi tanggungjawab saya sebagai Ketua
RT. Itu benar-benar pernyataan yang miris dan
patut untuk disesalkan. Bagaimana mungkin
dengan bantuan secuil ini bisa memenuhi
kebutuhan warga saya dengan jumlah jiwa
hampir tiga ratus orang.” (paragraf ke-4).
Selain itu ada juga kutipan pada paragraf
ke-6 “mana pernah mereka lakukan pendataan.
Bantuan ini adalah yang kedua kalinya kami
terima. Katanya, pernah turun mendroping air
bersih untuk kebutuhan warga. Faktanya, itu
hanya omongan saja”.
Pada artikel ini memiliki dua sumber
yang pertama adalah Ketua RT 13/06
Kelurahan Sarae Ilham Idris (paragraf ke-2
kalimat pertama) dan Ketua RT 12/04
Kelurahan Sarae, Idris alias Bram (paragraf ke-
9 kalimat kedua). Sumber yang mengembalikan
bantuan sesuai dengan judul. Namun pada
artikel tidak ada penjelas tentang fakta dua RT
telah mengembalikan bantuan. Hal ini
menjadikan artikel ini seperti ada dua berita
didalamnya.
Kemudian untuk penutup ditulis
berdasarkan pernyataan sumber. Dimana
sumber memberikan pernyataan terimakasih
karena setelah pengembalian bantuan, kini
mereka telah mendapatkan bantuan yang lebih
banyak. “Bantuan ini datang setelah saya
mengembalikan bantuan dimaksud.
Alhamdulillah, jumlahnya lumayan banyak
walaupun belum mamp;u memenuhi kebutuhan
seluruh warga di sini. Ada juga bantuan pribadi
dari Walikota Bima yang dibawa oleh anaknya
ke sini untuk kami. Terimakasih kami ucapkan
kepada Walikota Bima,” (paragraf 13).
2. Struktur Skrip
Pada struktur skrip memiliki kelengkapan
dimana penulis menekankan artikel ini pada
unsur What dan How dimana pengembalian
bantuan menjadi topik utamannya.
3. Struktur Tematik
Struktur Tematik tidak menggambarkan
tentang headline. Dimana headlinenya adalah
Dua RT. Disini penulis mencantumkan kedua
RT tersebut pada paragraf yang terpisah yang
pertama tercantum pada paragraf 2 “Ketua RT
13/06 Kelurahan Sarae Ilham Idris, terpaksa
mengembalikan santunan yang diberikan oleh
pemerintah melalui Kepala Kelurahan Sarae”
dan yang kedua tercantum pada paragaraf ke-9
“hal yang sama juga dilakukan oleh Ketua RT
12/04 Kelurahan Sarae, Idris alias Bram.
Diakuinya, Bram menolak bantuan tersebut
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519
M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)
58
karena tidak sesuai dengan jumlah
warganya.”Hingga detik ini, belum satupun
personil pemerintah yang turun di RT kami”.
Bila merujuk pada bagian tersebut cara
penulis menulis fakta tidak begitu baik karena
fakta tidak dijelaskan secara rinci. Justru artikel
ini lebih terlihat memiliki dua buah berita
karena tidak ada perincian dari awal. Hanya
headline yang menjelaskan bahwa artikel ini
membahas tentang dua RT yang
mengembalikan bantuan.
Artikel ini ditulis berdasarkan kutipan
dari sumber yang tercantum. Dimana sumber
kecewa akan kinerja para aparatur kelurahan
Sarae. Namun bila dilihat secara keseluruhan
tematik, artikel ini adalah artikel yang
membadingkan kinerja pemerintah Kota Bima
saat ini dengan pemberi bantuan yaitu dari
Kabupaten Dompu.
Bisa dilihat bahwa ada ketidak puasan
pada paragraf ke-7 “Bantuan pertama yang
diterimanya dari pemerintah adalah pada saat
sehari setelah bencana banjir pertama
(21/12/2016). Diantaranya satu kardus air
mineral, empat bungkus minyak goreng, dan
dua kardus mie instant. “Hanya itu saja bantuan
tahap pertama yang kami dapatkan dari
pemerintah. Bantuan tersebut terpaksa kami
terima, karena warga kelaparan. Kita makan
bersama pada tenda yang kami bangun bersama
untuk memasak,” ujarnya.”
Kemudian perbandingannya bisa dilihat
pada paragraf 11 “Selain itu katanya, keluarga
mantan Bupati Dompu H. Abubakar juga
memebrikan bantuan telur rebus, baju layak
pakai, 6 kardus mie instant, 6 kardus air
mineral, puluhan bungkus roti dan makanan
ringan, serta pampers buat anak-anak. “Terima
kasih kepada Mbak Chika dan keluarga besar
mantan Bupati Dompu H. Abubakar,”
Jadi secara tematik artikel ini
menunjukkan tentang pencitraan bisa dilihat
dari detail yang tertera penulis mendetailkan
beberapa nama pada artikel “keluarga mantan
Bupati Dompu H. Abubakar”.
4. Struktur Retoris
“Selama dihajar oleh bencana terparah
dalam sejarah Bima tersebut, Ilham justru
memuji kemuliaan hati warga Kabupaten
Dompu” kata justru pada paragraf ke-10
kalimat pertama melambangkan ketidak puasan
dan perbandingan karena seharusnya warga
berterimakasih pada pemerintah Kota tetapi
malah sebaliknya. Kata ini menunjukkan sangat
jelas bahwa penulis membanding-bandingkan
antara pemerintahan Kota saat ini dan pemberi
bantuan yang tercantum pada artikel.
Sedangkan kata keluarga pada paragraf
11 kalimat pertama “Selain itu katanya,
keluarga mantan Bupati Dompu H. Abubakar
juga memebrikan bantuan telur rebus, baju
layak pakai, 6 kardus mie instant, 6 kardus air
mineral, puluhan bungkus roti dan makanan
ringan, serta pampers buat anak-anak.” Dimana
kata tersebut menekankan bahwa bantuan yang
di beri oleh keluarga mantan bupati Dompu
tersebut ada campur tangan dari mantan bupati
sendiri yaitu H. Abubakar. Padahal bisa jadi
tidak ada campur tangan. Ini menunjukkan
bahwa penulis mencoba melakukan pencitraan
pada Mantan Bupati Dompu H. Abubakar.
Pada paragraf ke-5 kalimat pertama
“Karena tidak mencukupi kebutuhan warganya,
akhirnya bantuan secuil tersebut, langsung ia
kembalikan saat itu juga kepada pihak
Kelurahan Sarae.” Kata secuil mempertegas
ketidak puasan pada bantuan yang telah di
berikan.
“Setelah mengembalikan bantuan dari
staf Lurah Sarae tersebut, Selasa (27/12/2016),
tiba-tiba muncul persoalan yang unik. Yakni,
Ilham kembali menerima bantuan yang jumlah
lumayan banyak untuk warganya”. (Paragraf
12) frasa persoalan yang unik. Frasa ini
menggambarkan bahwa penulis cenderung
mengarahkan pembaca untuk memahami
informasi ini dimana frasa tersebut bahwa ada
sesuatu yang harus di perhatikan. Ternyata hal
tersebut di sampaikan pada kalimat selanjutnya
“Ilham kembali menerima bantuan yang
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519
M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)
59
jumlahnya lumayan banyak” ini
menggambarkan bahwa penulis ingin
menyampaikan bahwa pengembalian bantuan
adalah strategi dari RT tersebut untuk
mendapatkan bantuan yang lebih banyak.
Pada unsur yang diamati yaitu gambar
Seseorang yang duduk di antara tumpukan dus
air mineral dan karung beras sambil memegangi
beberapa lembar baju melihat kearah kamera,
foto ini di beri caption Ilham Idris. Pada gambar
ini memiliki dua persepsi karena caption yang
digunakan kurang jelas. Seharusnya penulis
memasukan keterangan yang detail tentang foto
tersebut. Pembaca akan mengalami gagal
paham karena foto ini bisa jadi foto pada saat
ilham menerima bantuan yang belum
dikembalikan. Atau mungkin sebaliknya.
Analisis Framing pada keseluruhan
artikel 4 menunjukkan bahwa penulis
membingkai artikel ini untuk menjelekkan satu
pihak dan mengangkat pihak lainnya bisa
dilihat pada keseluruhan Struktur Tematik.
Kemudian pada artikel mengalami beberapa
kesalahan yaitu Lead yang kurang baik dan
Kesalahan pada pengetikan.
KESIMPULAN
Perspektif atau cara pandang yang di
gunakan oleh wartawan media online
visioner.co.id tentang pemberitaan banjir
bandang Kota Bima maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Struktur Sintaksis; Pemberitaan
visioner.co.id memuat terlalu banyak fakta
tambahan terutama pada Lead, hal ini
membuat pemberitaan kurang terarah dan
terkesan lebih bertele-tele. Pemberitaan
kurang berimbang akibat tumpang
tindihnya informasi dan kurangnya kutipan
yang sesuai dengan pendapat penulis
sebagai penguat informasi dalam
pemberitaan.
2. Struktur Skrip; How menjadi ciri khas
tersendiri bagi media online visioner.co.id
dimana informasi lebih disajikan bagi para
pembaca. Struktur Skrip juga menjadi
sebuah cara visioner.co.id dalam
melakukan pembingkaian terhadap
seorang tokoh untuk menjadi sorotan bagi
para pembaca.
3. Struktur Tematik; Kedetailan pada
beberapa paragraf untuk menegaskan
seorang tokoh menjadi lebih menonjol
dimana visioner.co.id melakukan
pencitraan terhadap tokoh-tokoh yang
memiliki kedekatan dengan penulis.
4. Struktur Retoris; Penggunaan sebuah kata
yang tidak sesuai dengan KKBI (kata tidak
baku) dan banyaknya kesalahan dalam
pengetikan mencerminkan adanya ketidak
cakapan dalam penggunaan teknologi.
Kemudian Beberapa pilihan kata oleh
media online visioner.co.id menyorot
untuk membesar-besarkan seorang tokoh
adalah ciri dari pencitraan, dan beberapa
pilihan kata membuat adanya
perbandingan dan memojokan seseorang.
Penggunaan Idiom selalu digunakan untuk
mengajak pembaca agar ikut merasakan
apa yang dirasakan oleh penulis.
Pengunaan caption pada foto yang
menggambarkan sebuah kejadian tidak
memiliki kedetailan membuat pembaca
menjadi menerka-nerka tentang maksud
dari foto tersebut yang membuat artikel
jadi kurang terarah. Pada beberapa
pengolahan kata penulis menyimpan
maksud untuk mengingatkan pembaca agar
lebih baik dalam penyerapan infomasi
yang disajikan.
Framing media online visioner.co.id
dalam pemberitaan banjir bandang Kota Bima
mengajak para pembacanya untuk ikut
mengulurkan bantuan dan turut merasakan
duka cita terhadap imbas dari bencana banjir
bandang Kota Bima. Selain itu visioner.co.id
melakukan pembingkaian terhadap seorang
tokoh untuk menjadi sorotan bagi para pembaca
(melakukan pencitraan) dan media
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519
M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)
60
visioner.co.id selalu memberikan informasi-
informasi lebih terperinci terhadap
pemberitaannya dimana visioner.co.id
membuat para pembaca agar lebih pintar dalam
menyerap informasi disini bisa dikatakan
bahwa visioner.co.id memberi pendidikan
kepada pembaca.
Kesalahan-kesalahan pada artikel yang
telah dianalisis menunjukkan bahwa media
visioner.co.id kurang memahami teknologi
dimana sebenarnya ada cara praktis untuk
menanggulangi kesalahan pada pengetikan.
Kemudian penulisan artikel dengan fakta
tambahan yang terlalu banyak akan terkesan
bahwa artikel ini terlalu bertele-tele.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. Pengertian dan Karakteristik Media Online. Diambil dari:
http://jurnalistikonline1.blogspot.co.id/2015/11/pengertian-karakteristik-media-online.html.
Diakses pada tanggal 08 Maret 2017 Jam 21.46 WITA.
Ansara, Herawati. 2015. Sejarah Media online di Dunia dan di Indonesia. Diambil dari:
http://www.kompasiana.com/ansara/sejarah-media-online-di-dunia-dan-di-
indonesia_54f893d4a33311af098b46a3. Diakses pada tanggal 02 Maret 2017 Jam 04:08
WITA.
Cangara, Hafied. 2002. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Effendy, Onong Uchjana. 2000. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Hidayatullah, Arief. 2016. Jurnalisme Cetak dala Konsep dan Praktik. Yogyakarta: Buku Literasi.
Romli, Asep Syamsul M. 2014. Jurnalistik Online. Bandung: Nuansa Cendekia.
Sobur, Alex. 2015. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik,
dan Analisis Framing. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
visioner.co.id. 2016. Bencana Terparah Dalam Sejalarah. http://www.visioner.co.id/berita-bencana-
terparah-dalam-sejarah-1133.html. Diakses pada tanggal 13 April 2017 Jam 19.48 WITA.
visioner.co.id. 2016. Bencana Kota Bima, TNI Dari Evakuasi Hingga Pembersihan
Lingkungan.http://www.visioner.co.id/berita-bencana-kota-bima-tni-dari-evakuasi-hingga-
pembersihan-lingkungan-1137.html. Diakses pada tanggal 13 April 2017 Jam 19.48 WITA.
visioner.co.id. 2016. Ini Janji Mensos Untuk Korban Banjir Kota Bima.
http://www.visioner.co.id/berita-ini-janji-mensos-untuk-korban-banjir-kota-bima-1139.html.
Diakses pada tanggal 13 April 2017 Jam 19.48 WITA.
visioner.co.id. 2016. Dua RT Di Sarae Kembalikan Bantuan. http://www.visioner.co.id/berita-dua-
rt-di-sarae-kembalikan-bantuan-1140.html. Diakses pada tanggal 13 April 2017 Jam 19.48
WITA.