27
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519 M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60) 34 ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BANJIR BANDANG KOTA BIMA PADA RUBRIK MEDIA ONLINE VISIONER.CO.ID EDISI 25 – 28 DESEMBER 2016 Oleh: Muh. Wildan Saputra, Arief Hidayatullah Program Studi Ilmu Komunikasi Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Mbojo Bima [email protected] ABSTRAK Media Online atau biasa disebut dengan internet adalah hasil dari persilangan teknologi komunikasi yang menawarkan kepada pengguna sebagai media yang berfungsi sebagai alat komunikasi antar manusia atau juga disebut media interaktif. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana framing tentang pemberitaan banjir bandang Kota Bima pada rubrik media online visioner.co.id edisi 25 – 28 Desember 2016. Metode yang digunakan adalah model analisis framing Pan dan Kosicki. Analisis framing merupakan versi terbaru dari pendekatan analisis wacana, khususnya untuk menganalisis teks media. Konsep framing telah digunakan secara luas dalam literatur ilmu komunikasi untuk menggambarkan proses penyeleksian dan penyorotan aspek-aspek khusus sebuah realita oleh media. Dari hasil analisis data maka framing media online visioner.co.id tentang banjir bandang di Bima sebagai berikut: (1) Dari struktur sintaksis pemberitaan media visioner.co.id kurang berimbang akibat tumpang tindihnya informasi dan kurangnya kutipan yang sesuai dengan pendapat penulis sebagai penguat informasi dalam pemberitaan. (2) Dari struktur Skrip How menjadi ciri khas tersendiri bagi media online visioner.co.id dimana informasi lebih, disajikan bagi para pembaca. (3) Struktur tematik menegaskan seorang tokoh menjadi lebih menonjol dimana visioner.co.id melakukan pencitraan terhadap tokoh-tokoh yang memiliki kedekatan dengan penulis. (4) Struktur Retoris penggunaan Idiom digunakan untuk mengajak pembaca agar ikut merasakan apa yang dirasakan oleh penulis. visioner.co.id adalah salah satu media online di Kota Bima yang memiliki ideologi dengan membingkai seorang tokoh untuk menjadi sorotan (pencitraan) dan selalu memberikan informasi lebih terperinci terhadap pemberitaannya menjadikan para pembaca untuk lebih pintar dalam menyerap informasi. Kata Kunci: Framing, Media Online, Banjir, Bima PENDAHULUAN Media terus berkembang seiring perkembangan jaman dari mulai media cetak hingga media elektronik, media makin berkembang pesat dengan munculnya internet. Tonggak awal kelahiran media dengan memanfaatkan internet terjadi pada tahun 1990. Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan yang disebut World Wide Web atau yang biasanya disingkat dengan www. Pertumbuhan web sebagai media online semakin meningkat pesat. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi mengapa web melonjak tinggi. Pertama, dikarenakan teknologi dan infrastruktur sudah menyebar dalam jumlah besar di masyarakat khususnya telepon dan komputer. Kedua, web juga multifungsi mempunyai fungsi yang meluas dan mudah diakses oleh seluruh orang di dunia yang sudah memiliki jaringan internet. Media Online atau biasa disebut dengan internet adalah hasil dari persilangan teknologi komunikasi yang menawarkan kepada

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BANJIR BANDANG KOTA …

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BANJIR BANDANG KOTA …

Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519

M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)

34

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BANJIR BANDANG

KOTA BIMA PADA RUBRIK MEDIA ONLINE VISIONER.CO.ID

EDISI 25 – 28 DESEMBER 2016

Oleh: Muh. Wildan Saputra, Arief Hidayatullah

Program Studi Ilmu Komunikasi

Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Mbojo Bima

[email protected]

ABSTRAK

Media Online atau biasa disebut dengan internet adalah hasil dari persilangan teknologi komunikasi

yang menawarkan kepada pengguna sebagai media yang berfungsi sebagai alat komunikasi antar

manusia atau juga disebut media interaktif. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana

framing tentang pemberitaan banjir bandang Kota Bima pada rubrik media online visioner.co.id edisi

25 – 28 Desember 2016. Metode yang digunakan adalah model analisis framing Pan dan Kosicki.

Analisis framing merupakan versi terbaru dari pendekatan analisis wacana, khususnya untuk

menganalisis teks media. Konsep framing telah digunakan secara luas dalam literatur ilmu

komunikasi untuk menggambarkan proses penyeleksian dan penyorotan aspek-aspek khusus sebuah

realita oleh media. Dari hasil analisis data maka framing media online visioner.co.id tentang banjir

bandang di Bima sebagai berikut: (1) Dari struktur sintaksis pemberitaan media visioner.co.id kurang

berimbang akibat tumpang tindihnya informasi dan kurangnya kutipan yang sesuai dengan pendapat

penulis sebagai penguat informasi dalam pemberitaan. (2) Dari struktur Skrip How menjadi ciri khas

tersendiri bagi media online visioner.co.id dimana informasi lebih, disajikan bagi para pembaca. (3)

Struktur tematik menegaskan seorang tokoh menjadi lebih menonjol dimana visioner.co.id

melakukan pencitraan terhadap tokoh-tokoh yang memiliki kedekatan dengan penulis. (4) Struktur

Retoris penggunaan Idiom digunakan untuk mengajak pembaca agar ikut merasakan apa yang

dirasakan oleh penulis. visioner.co.id adalah salah satu media online di Kota Bima yang memiliki

ideologi dengan membingkai seorang tokoh untuk menjadi sorotan (pencitraan) dan selalu

memberikan informasi lebih terperinci terhadap pemberitaannya menjadikan para pembaca untuk

lebih pintar dalam menyerap informasi.

Kata Kunci: Framing, Media Online, Banjir, Bima

PENDAHULUAN

Media terus berkembang seiring

perkembangan jaman dari mulai media cetak

hingga media elektronik, media makin

berkembang pesat dengan munculnya internet.

Tonggak awal kelahiran media dengan

memanfaatkan internet terjadi pada tahun 1990.

Tim Berners Lee menemukan program editor

dan browser yang bisa menjelajah antara satu

komputer dengan komputer yang lainnya, yang

membentuk jaringan yang disebut World Wide

Web atau yang biasanya disingkat dengan www.

Pertumbuhan web sebagai media online

semakin meningkat pesat. Terdapat dua faktor

yang mempengaruhi mengapa web melonjak

tinggi. Pertama, dikarenakan teknologi dan

infrastruktur sudah menyebar dalam jumlah

besar di masyarakat khususnya telepon dan

komputer. Kedua, web juga multifungsi

mempunyai fungsi yang meluas dan mudah

diakses oleh seluruh orang di dunia yang sudah

memiliki jaringan internet.

Media Online atau biasa disebut dengan

internet adalah hasil dari persilangan teknologi

komunikasi yang menawarkan kepada

Page 2: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BANJIR BANDANG KOTA …

Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519

M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)

35

pengguna sebagai media yang berfungsi

sebagai alat komunikasi antar manusia atau

juga disebut media interaktif, dimana media

memungkinkan partisipasi aktif baik penerima

maupun pengirim.

Media online bisa menampung berita

teks, image, audio dan video. Berbeda dengan

media cetak, yang hanya menampilkan teks dan

image. ”Online” sendiri merupakan bahasa

internet yang berarti informasi dapat diakses

dimana saja dan kapan saja selama ada jaringan

internet. Jurnalisme online ini merupakan

perubahan baru dalam ilmu jurnalistik.

Sejarah jurnalisme online di dunia

muncul pada tahun 1990-an, setelah teknologi

internet mulai dikembangkan. Teknologi

nirkabel atau wireless pada notebook

(komputer jinjing) pun diciptakan, yang pada

akhirnya memudahkan pelaksanaan proses-

proses jurnalistik. Hal yang paling luar biasa

dengan kemunculan jurnalisme online, dimulai

pada tanggal 19 Januari 1998, ketika Mark

Drudge (berkebangsaan Amerika, pencipta dan

editor situs kumpulan berita Amerika),

mempublikasikan kisah perselingkuhan

Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton, dengan

Monica Lewinsky, dari situlah dianggap

sebagai awal munculnya jurnalisme dalam

jaringan atau daring (online), kemudian

berkembang di berbagai negara lain

(http://www.kompasiana.com).

Pada tahun 2000-an, muncul situs-situs

pribadi yang menampilkan laporan jurnalistik

pemiliknya, yang kemudian disebut sebagai

weblog atau blog. Di Indonesia, kemunculan

media online pertama dimulai oleh Majalah

Mingguan Tempo pada 6 Maret 1996. Alasan

pendirian Tempo pada waktu itu adalah semata-

mata agar media itu tidak mati karena media

cetak Tempo pada saat itu sedang dibredel.

Segi bisnis, detik.com adalah salah satu

pemain lama media online di Indonesia. Server

detik.com sebenarnya sudah siap diakses pada

30 Mei 1998, namun baru mulai online dengan

sajian lengkap pada 9 Juli 1998. Detik.com

adalah media online berupa portal berita

pertama di Indonesia yang benar-benar menjual

konten dan menerbitkan informasi secara

update dan real time.

Hingga saat ini, detik menjadi portal yang

paling banyak diakses. Keberhasilan Detik.com

kemudian ditiru oleh berbagai perusahaan lain.

Seperti juga di internasional, di Indonesia

pertumbuhan internet dan media online menjadi

pesaing bagi media cetak. Sebagai bentuk

reaksi, banyak media cetak yang kemudian juga

membuat portal berita dalam versi online.

Muncul kompas cyber, media Indonesia dan

lain-lain. Juga muncul portal pesaing

Detik.com seperti OkeZone.com,

VivaNews.com, dan lain-lain.

Jurnalisme online layak disebut dengan

jurnalisme masa depan. Karena perkembangan

teknologi memungkinkan orang membeli

perangkat pendukung akses internet praktis

seperti notebook atau smartphone dengan harga

murah. Apalagi koneksi internet kini mudah

diperoleh secara terbuka seperti hotspot (WiFi)

di ruang-ruang publik. Sehingga minat

masyarakat terhadap informasi bisa bergeser

dari media cetak ke media online.

Media Online di Kota Bima saat ini yang

sedang berkembang salah satunya adalah

visioner.co.id. Media online Visioner

diterbitkan oleh PT. Sentral Karya Bima pada

tahun 2015 kemudian pada awal 2017 penerbit

Visioner beralih kepada PT. Visioner Bima

Perkasa. Perubahan perusahaan itu semata-

mata merespon surat edaran Dewan Pers No.

01/SE-DP/I/2014 Tentang Pelaksanaan UU

Pers dan Standar Perusahaan Pers. Dimana

mengaharuskan Media berada dibawahi

perusahaan berbadan hukum tunggal.

Visioner adalah portal berita online kedua

yang melejit di Bima, pada akhir tahun 2015

pernah sekali website visioner.co.id

mendapatkan serangan hacker yang

mengakibatkan visioner.co.id lumpuh untuk

beberapa minggu dan juga pada akhir 2016

Page 3: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BANJIR BANDANG KOTA …

Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519

M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)

36

untuk beberapa hari Visioner ikut lumpuh

dikarenakan bencana alam yang menerpa Bima.

Media Visioner di pimpin oleh pimpinan

redaksi Rizal AG dengan tiga orang staf redaksi

yang merangkap sebagai wartawan media dan

ditempatkan di berbagai bidang seperti bidang

pendidikan, politik, seni budaya, pemerintahan

dan lain sebagainya.

Ilmu komunikasi memiliki cara tersendiri

untuk memahami isi (contents) yang

terkandung dalam teks media yaitu analisis

wacana, analisis semiotik, dan analisis framing.

Analisis framing merupakan versi terbaru dari

pendekatan analisis wacana, khususnya untuk

menganalisis teks media. Konsep framing telah

digunakan secara luas dalam literatur ilmu

komunikasi untuk menggambarkan proses

penyeleksian dan penyorotan aspek-aspek

khusus sebuah realitas oleh media.

Analisis framing dipakai untuk

membedah cara-cara atau ideologi media saat

mengkonstruksi fakta. Kunci analisa dalam

menguji ideologi media adalah kesesuaian

antara gambar dan kata-kata yang disajikan

median dengan cara berpikir mengenai isu-isu

sosial dan budaya. Analisis ini mencermati

strategi seleksi, penonjolan, dan pertautan fakta

ke dalam berita agar lebih bermakna, lebih

menarik, lebih berarti atau lebih diingat, untuk

menggiring interpretasi khalayak sesuai

perspektifnya. Dengan kata lain, framing

adalah pendekatan untuk mengetahui

bagaimana perspektif atau cara pandang yang

digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu

dan menulis berita.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka

peneliti memilih media online visioner.co.id

sebagai salah satu situs portal berita online baru

yang memberikan layanan informasi dan berita

mengenai peristiwa terutama di Kota Bima.

Khalayak sasaran dalam media online ini tidak

terbatas, semua khalayak mampu mendapatkan

informasi yang diberikan oleh media online

visioner.co.id.

Alasan peneliti memilih berita tentang

pemberitaan bencana banjir bandang Kota

Bima pada rubrik media online visioner.co.id

edisi 25 – 28 Desember 2016, karena pemberita

ini menjadi headline di berbagai media cetak,

elektronik maupun online terutama di Kota

Bima. Karena dengan adanya permasalahan

inilah peneliti ingin mengetahui bagaimana

cara media online visioner.co.id membingkai

peristiwa tentang bencana banjir bandang di

Kota Bima.

Berdasarkan uraian latar belakang

masalah diatas, peneliti merumuskan rumusan

masalah penelitian, tentang bagaimana framing

pemberitaan banjir bandang Kota Bima pada

rubrik media online visioner.co.id edisi 25 – 28

Desember 2016? Adapun tujuan penelitian ini

yaitu, untuk memahami framing pemberitaan

banjir bandang Kota Bima pada rubrik media

online visioner.co.id edisi 25 – 28 Desember

2016. Hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kontribusi, memperluas, dan

memperkaya pengetahuan dalam bidang Ilmu

Komunikasi. Serta berguna bagi

pengembangan Ilmu Komunikasi khususnya

bidang Jurnalistik mengenai framing dalam

pemberitaan. Memberikan informasi dan

referensi khususnya bagi para mahasiswa Ilmu

Komunikasi yang mengadakan penelitian

sejenis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan masukan atau dapat dijadikan

acuan bagi para praktisi jurnalistik di redaksi

media online visioner.co.id untuk dapat melihat

dan mengidentifikasikan frame berita pada

setiap pemberitaan di media.

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Media Massa

Media massa adalah alat yang digunakan

dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber

kepada khalayak (menerima) dengan

menggunakan alat-alat komunikasi mekanis

seperti surat kabar, film, radio, TV (Cangara,

2002). Media massa adalah faktor lingkungan

yang mengubah perilaku khalayak melalui

Page 4: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BANJIR BANDANG KOTA …

Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519

M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)

37

proses pelaziman klasik, pelaziman operan atau

proses imitasi (belajar sosial). Dua fungsi dari

media massa adalah media massa memenuhi

kebutuhan akan fantasi dan informasi

(Rakhmat, 2001).

Media menampilkan diri sendiri dengan

peranan yang diharapkan, dinamika masyarakat

akan terbentuk, dimana media adalah pesan.

Jenis media massa yaitu media yang berorentasi

pada aspek (1) penglihatan (verbal visual)

misalnya media cetak, (2) pendengaran (audio)

semata-mata (radio, tape recorder), verbal

vokal dan (3) pada pendengaran dan

penglihatan (televisi, film, video) yang bersifat

ferbal visual vokal (Liliweri, 2001).

Effendy (2000), media massa digunakan

dalam komunikasi apabila komunikasi

berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh.

Media massa yang banyak digunakan dalam

kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat

kabar, radio, televisi, dan film bioskop, yang

beroperasi dalam bidang informasi, edukasi dan

rekreasi, atau dalam istilah lain penerangan,

pendidikan, dan hiburan. Keuntungan

komunikasi dengan menggunakan media massa

adalah bahwa media massa menimbulkan

keserempakan artinya suatu pesan dapat

diterima oleh komunikan yang jumlah relatif

banyak. Jadi untuk menyebarkan informasi,

media massa sangat efektif yang dapat

mengubah sikap, pendapat dan prilaku

komunikasi.

Media massa adalah alat-alat dalam

komunikasi yang bisa menyebarkan pesan

secara serempak, cepat kepada audience yang

luas dan heterogen. Kelebihan media massa

dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah

ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu.

Bahkan media massa mampu menyebarkan

pesan hampir seketika pada waktu yang tak

terbatas (Nurudin, 2007).

Media massa memberikan informasi

tentang perubahan, bagaimana hal itu bekerja

dan hasil yang dicapai atau yang akan dicapai.

Fungsi utama media massa adalah untuk

memberikan informasi pada kepentingan yang

menyebarluas dan mengiklankan produk. Ciri

khas dari media massa yaitu tidak ditujukan

pada kontak perseorangan, mudah didapatkan,

isi merupakan hal umum dan merupakan

komunikasi satu arah. Peran utama yang

diharapkan dihubungkan dengan perubahan

adalah sebagai pengetahuan pertama. Media

massa merupakan jenis sumber informasi yang

disenangi oleh petani pada tahap kesadaran dan

minat dalam proses adopsi inovasi

(Fauziahardiyani, 2009).

Media massa dapat dikelompokan

berdasarkan alat atau media yang digunakan

untuk menyampaikan pesan, yakni;

1. Media Massa Cetak (Printed Media).

Media massa dicetak dalam lembaran

kertas. Dari segi formatnya dan ukuran

kertas, media massa cetak secara rinci

meliputi (a) koran atau suratkabar (ukuran

kertas broadsheet atau 1/2 plano), (b)

tabloid (1/2 broadsheet), (c) majalah (1/2

tabloid atau kertas ukuran folio/kwarto),

(d) buku (1/2 majalah), (e) newsletter

(folio/kwarto, jumlah halaman lazimnya 4-

8), dan (f) buletin (1/2 majalah, jumlah

halaman lazimnya 4-8). Isi media massa

umumnya terbagi tiga bagian atau tiga jenis

tulisan: berita, opini, dan feature.

2. Media Massa Elektronik (Electronic

Media). Jenis media massa yang isinya

disebarluaskan melalui suara atau gambar

dan suara dengan menggunakan teknologi

elektro, seperti radio, televisi, dan film.

3. Media Online (Online Media,

Cybermedia), yakni media massa yang

dapat kita temukan di internet (situs web).

Pengertian Media Online

Media online (online media) adalah

media massa yang tersaji secara online di situs

web (website) internet. Semua sarana atau

saluran komunikasi yang ada di internet atau

hanya bisa diakses melalui koneksi internet

disebut media online (sarana komunikasi secara

Page 5: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BANJIR BANDANG KOTA …

Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519

M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)

38

online), yang dimaksud media online di sini

adalah media komunikasi massa online di

internet, terutama situs berita atau website

berisi informasi aktual layaknya suratkabar.

a. Hanya Ada di Internet. Media online

(online media) adalah media massa yang

tersaji secara online di situs web (website)

internet.

b. Media Baru. Media online adalah media

massa “generasi ketiga” setelah media

cetak (printed media) –koran, tabloid,

majalah, buku-- dan media elektronik

(electronic media) –radio, televisi, dan

film/video.

c. Sarana Jurnalistik Online. Media Online

merupakan produk jurnalistik online.

Jurnalistik online disebut juga cyber

journalisme didefinisikan sebagai

“pelaporan fakta atau peristiwa yang

diproduksi dan didistribusikan melalui

internet” (wikipedia).

d. Basis Komputer & Internet. Secara teknis

atau “fisik”, media online adalah media

berbasis telekomunikasi dan multimedia

(komputer dan internet). Termasuk

kategori media online adalah portal,

website (situs web, termasuk blog), radio

online, TV online, dan email.

e. Multimedia. Isi media online terdiri: Teks,

Visual/Gambar, Audio, dan Audio-Visual

(Video).

Karakteristik Media Online

a. Unlimited Space. Kapasitas luas halaman

web bisa menampung naskah sangat

panjang

b. Real Time & Flexible. Pemuatan dan

editing naskah bisa kapan saja dan di mana

saja.

c. No Deadline. Jadwal terbit bisa kapan saja

bisa, setiap saat.

d. Speed. Cepat, begitu di-upload langsung

bisa diakses semua orang.

e. Wide Audience. Menjangkau seluruh

dunia yang memiliki akses internet.

f. Actual. Aktual, berisi info aktual karena

kemudahan dan kecepatan penyajian.

g. Update. Pembaruan informasi terus dan

dapat dilakukan kapan saja.

h. Interactive. Interaktif, dua arah, dan

“egaliter” dengan adanya fasilitas kolom

komentar, chat room, polling, dsb.

i. Storage terdokumentasi, informasi

tersimpan di “bank data” (arsip) dan dapat

ditemukan melalui “link”, “artikel terkait”,

dan fasilitas “cari” (search).

j. Links. Terhubung dengan sumber lain

(hyperlink) yang berkaitan dengan

informasi tersaji.

Pengertian Berita

Dalam konteks jurnalistik sebagai ilmu

pengetahuan, berita memiliki ragam

pengertian. Berikut berbagai argumentasi

tentang berita: ada ungkapan yang mengatakan

“if a dog bites a man, it is not news, but if a man

bites a dog it is news”. Jika anjing menggigit

orang itu bukan berita, tapi kalau orang

menggigit anjing itu baru berita. Kalimat

tersebut tidak diartikan secara harfiah atau

tekstual, namun harus dipahami dalam konteks

makna, yakni suatu peristiwa yang aneh. Meski

demikan, ungkapan ”Jika anjing menggigit

orang bukan berita”, tidak sepenuhnya berlaku,

bagaiman kalau anjing itu menggigit preseiden,

orang sekampung atau menggigit seorang tapi

mati, apakah itu bukan sebuah berita?

Mitchell Charnley, news is anything that

interest a number of persons. Berita adalah

segala sesuatu yang mempunyai nilai penting

bagi seseorang. Chilton R. Rush, news is

usually stimulating information, from which the

ordinary human being derives satisfaction or

stimulating. Berita biasanya menyampaikan

informasi, dari mana saja yang dapat

memberikan kepuasan pada seseorang.

Berita sama dengan NEWS, North, East,

West and South. Ini berarti bahwa berita itu ada

dimana-mana. Sebuah berita bisa saja

didapatkan dari kolong meja reporter, petani

Page 6: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BANJIR BANDANG KOTA …

Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519

M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)

39

miskin di kota, pekerja seks komersil di desa,

judi sabung ayam di apartemen, dan lainya. Ini

juga bermakna bahwa semua yang ada di alam

ini adalah berita. Namun, tidak semua yang ada

itu bisa dijadikan berita. Hanya fenomena yang

memiliki nilai berita yang bisa dijadikan berita.

Berita representasi fakta. Bukan fakta

sesungguhnya. Berita hanya gambaran sebuah

realitas yang dikonstruksi oleh jurnalis.

Prespektif ini lebih berbicara pada ranah

filsafat. Dalam filsafat nilai objektif, segala

sesuatu itu memiliki nilai masing-masing yang

tidak bisa dilepaskan dari obyeknya. Kalau

seorang jurnalis menginterpetasikan sebuah

realitas, berarti dia hanya menceritakan realitas

itu sesuai dengan prespektifnya, bukan

mengatakan fakta yang sesungguhnya. Karena

fakta sesungguhnya ada pada peristiwa

tersebut, bukan pada interpertasi jurnalis.

Berita sama dengan informasi, yakni

segala sesuatu yang mengurangi

ketidakpastian. Dalam kehidupan sehari-hari,

untuk mengurangi ketidakpastian, seseorang

akan mencari atau menanyakan”apa yang

terjadi, siapa yang terlibat, kapan kejadiannya

dan dimana tempatnya”. Kalau pertanyaan

tersebut sudah terjawab, maka ketidakpastian

yang dirasakan seseorang tadi menjadi jelas.

Jadi, berita itu adalah sesuatu yang mengurangi

ketidakpastian.

1. Unsur Berita

Berita merupakan gambaran dari fakta.

Sebuah fakta akan tergambarkan dengan jelas,

apabila fakta tersebut menjelaskan tentang apa,

siapa, kapan, dimana, mengapa dan bagaimana.

Demikian juga dengan berita, karena berita

harus menyampaikan peristiwa yang nyata

(faktual), maka dalam sebuah berita harus

terjawab apa, siapa, kapan, dimana, mengapa

dan bagaimana. Unsur-unsur tersebut dikenal

dengan istilah 5W + 1H.

a. What/Apa; Seorang jurnalis harus tahu apa

yang terjadi, apa saja yang terlibat dan apa

saja yang ingin diketahui.

b. Who/Siapa; Selain mencatat apa yang

terjadi, jurnalis juga harus tahu siapa saja

yang terlibat dalam perisitwa tersebut dan

berapa banyak.

c. Where/Dimana; Kebenaran sebuah

peristiwa tidak dipercaya apabila saat

disampaikan tidak disebutkan waktu

kejadiannya.

d. When/Kapan; Sama dengan waktu, tempat

menjadi faktor penjelas sehingga orang

percaya sebuah peristiwa itu terjadi.

Biarpun seorang jurnalis tahu apa dan siapa

yang terlibat dalam sebuah peristiwa, tapi

kalau tidak mengetahui tempat kejadiannya,

maka informasi tersebut tidak bisa

dijadikan berita, karena akan

membingungkan pembaca, pendengar atau

penonton.

e. Why/Mengapa; Unsur ini mejelaskan

tentang hal-hal yang menyebapkan sebuah

peristiwaitu terjadi. Dengan kata lain, yang

harus disampaikan dalam unsur ini adalah

alasan-alasan dibalik peristiwa.

f. How/Bagaimana; Unsur ini menjadi unsur

yang subjektif dalam sebuah berita.

Menyampaikan bagaimana kondisi atau

keadaan sebuah peristiwa pada saat

kejadian sangat tergantung pemahaman,

darimana seorang jurnalis melihat peristiwa

dan ideologi dari media massanya.

Dikatakan subjektif karena ”Bagaimana”

itu adalah terjemahan seseorang dari

realitas yang diinderainya. Jadi karena

sebuah pemaknaan, maka unsur ini

dikatakan subjektif. Meskipun demikian,

subjektifitas ini bukan subjektifitas yang

mengada-ada atau tidak sesuai kondisi asli

dari peritiwa, tapi subjektifitas yang

objektif. Subjektif tapi nyata adanya.

2. Jenis-Jenis Berita

a. Straight News/Berita Langsung; dengan ciri

(1) mengutamakan fakta aktualitas; (2)

terikat dengan unsur 5W+ 1H; (3) disajikan

secara cepat; (4) ditulis dengan pola

Page 7: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BANJIR BANDANG KOTA …

Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519

M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)

40

piramida terbalik; (5) Disajikan dengan

bahasa yang ringkas dan lugas.

b. Features News/Berita Kisah; berita dengan

gaya penyajian berkisah atau bertutur ini

memiliki karakteristik; (1) menyampaikan

peristiwa kemanusiaan/human interst; (2)

ditulis dengan bahasa santai dan luwes; (3)

tidak terikat 5W + 1H; (4) waktu fleksibel;

(5) disusun dengan pola piramida tegak,

kronologis atau jam pasir.

c. In-Depth News/Berita Mendalam; In-Depth

news dimaknai sebagai sebuah proses

penyampaian peristiwa secara mendalam.

Berita ini memiliki karakteristik; (1)

Biasanya berita jenis ini membahas tentang

fasiltas dan layanan publik, kebijakan dan

tindakan pemerintah atau lembaga-

lembaga, peristiwa bersejarah, kehidupan

sosial masyarakat dan sejenisnya. (2)

disusun dengan gaya penulisan lugas, yakni

memaparkan fakta yang ditemukan dengan

bahasa langsung sesuai kondisi

lapangannya. Gaya penulisan sama dengan

straight news, hanya saja dalam berita jenis

ini harus lebih mendalam lagi. (3) Disusun

dengan pola paralel atau kronologis;

d. Investigative news/berita mendetail; Istilah

investigasi berasal dari kata latin vetigum

yang berarti jejak kaki. Dalam dunia

jurnalistik istilah tersebut memiliki makna

pemberitaan secara lengkap (komperhensif)

atau detail terhadap suatu kasus yang terjadi

dalam masyarakat. Yang dimaksud dengan

mendetail ialah memberitakan suatu

peristiwa yang dikait-kaitkan dengan

berbagai kejadian lain yang memiliki

keterkaitan dengan peritiwa utama.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif

adalah penelitian dimana peneliti tidak

menggunakan angka atau rumus statistik dalam

mengumpulkan data dan dalam memberikan

penafsiran terhadap hasilnya. Seorang peneliti

mengadakan penelitian kualitatif biasanya

berorientasi pada orientasi teoritis. Pada

pengertian kualitatif, teori ini dibatasi pada

pengertian: suatu pernyataan sistematis yang

berkaitan dengan seperangkat proposisi yang

berasal dari data diuji kembali secara empiris

(Moloeng, 2010).

Peneliti akan melakukan penelitian pada

website media online visioner.co.id, yang

berlokasi di Jln. Sumbawa No. 2A (Lantai 2),

RT 011 / RW 004 Kelurahan Paruga

Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima NTB,

Kode Pos: 84111, Tlp: 0374-

6648223/082340220334/0817226577/0813398

66234,E-mail: [email protected].

Pada penelitian ini Subyek penelitian

yaitu tentang teks pemberitaan banjir bandang

Kota Bima pada rubrik media online

visioner.co.id edisi 25 – 28 Desember 2016.

Untuk melengkapi data dalam penelitian ini,

maka penulis melakukan penelusuran data

historis dari laman website visioner.co.id.

Teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah

Dokumentasi; metode yang digunakan untuk

menelusuri data historis. (Kartono, 1990).

Dengan demikian, pada penelitian ini maka

dokumentasi memegang peranan yang sangat

penting, peneliti melakukan pengambilan data

dari Pemberitaan Banjir Bandang Kota Bima

Pada Rubrik Media Online visioner.co.id edisi

25 – 28 Desember 2016.

Penelitian ini peneliti menggunakan

metode analisis framing model Zhongdang Pan

dan Gerald M. Kosicki. Pan dan Kosicki

membagi perangkat framing kedalam 4 struktur

golongan besar yaitu, Sintaksis, Skrip, Tematik,

Retoris. Keempat struktur tersebut merupakan

rangkaian yang menunjukkan framing dari

suatu media. Keempat pendekatan tersebut

dapat digambarkan kedalam bentuk table 1

sebagai berikut:

Page 8: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BANJIR BANDANG KOTA …

Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519

M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)

41

Table 1: Kerangka Framing Pan dan Kosicki

STRUKTUR PERANGKAT FRAMING UNIT YANG DIAMATI

SINTAKSIS

Cara wartawan

menyusun fakta

1. Skema berita Headline, lead, latar informasi,

kutipan, sumber, pernyataan,

penutup

SKRIP

Cara wartawan

mengisahkan fakta

2. Kelengkapan berita 5W+1H

TEMATIK

Cara wartawan menulis

fakta

3. Detail

4. Maksud kalimat, hubungan

5. Nominalisasi antar kalimat

6. Koherensi

7. Bentuk kalimat

8. Kata ganti

Paragraf, proposisi

RETORIS

Cara wartawan

menekankan fakta

9. Leksikon

10. Grafis

11. Metafora

12. Pengandaian

Kata, idiom, gambar/foto, grafik

1. Sintaksis; Pengertian dari susunan bagian

berita head line, latar informasi, sumber,

penutup dalam satu kesatuan teks berita

secara keseluruhan. Memberi petunjuk

yang berguna tentang bagaimana wartawan

memakai peristiwa dan kemana berita

tersebut akan dibawa.

a. Head line mempengaruhi pengertian

wartawan terhadap kisah yang kemudian

digunakan dalam membuat peristiwa

seperti yang dibeberkan. Sering kali

dengan menekan makna tertentu lewat

pemakaian tanda tanya menuju sebuah

perubahan dan tanda kutip untuk

menunjukkan jarak perbedaan.

b. Lead, salah satu dari perangkat sintaksis

lain yang sering digunakan. Lead adalah

paragraf pertama dalam berita yang

mengandung gambaran umum suatu berita.

Lead umunya memberikan sudut pandang

dari berita, menunjukkan perspektif

tertentu dari peristiwa yang diberitakan.

c. Latar informasi, bagian dari berita yang

dapat mempengaruhi semantik (arti kata)

yang ingin disampaikan atau bisa

dikatakan latar mampu mempengaruhi

makna yang ingin ditampilkan wartawan.

2. Sumber, segi lain yang diperhatikan dari

sintaksis adalah pengutip sumber berita

penggulingan, sumber ini menjadi

perangkat framing. Maksudnya adalah

karena kemampuan sebagai wartawan

yang berkuasa dalam pemilihan sumber

untuk membangun objektivitas, maka tidak

terlihat sebenarnya pemilihan sumber ini

tidak untuk mendukung pendapatnya.

3. Skrip; Bentuk umum dari struktur skrip

5W+1H meskipun pola ini tidak selalu

dapat dijumpai dalam setiap berita yang

ditampilkan kategori informasi ini yang

diharapkan diambil oleh wartawan. Unsur

kelengkapan berita ini dapat menjadi

penanda framing yang penting.

4. Tematik; Dalam menulis berita, seorang

wartawan mempunyai tema tertentu atas

suatu peristiwa Tema itulah yang akan

dibuktikan dengan susunan atau bentuk

kalimat, proposisi atau hubungan antar

proposisi. Dalam suatu peristiwa tertentu,

pembuat teks dapat memanipulasi

penafsiran pembaca atau khalayak tentang

suatu peristiwa. Elemen yang bisa

digunakan adalah:

a. Detail; Elemen wacana detail berhubungan

dengan control informasi-informasi yang

Page 9: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BANJIR BANDANG KOTA …

Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519

M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)

42

ditampilkan seseorang (Komunikator).

Komunikasi akan menampilkan secara

berlebihan informasi yang menguntungkan

dirinya atau citra yang baik. Sebaliknya ia

akan menampilkan jumlah sedikit (Bahkan

kalau perlu tidak disampaikan) Bila hal itu

merugikan kedudukannya.

b. Maksud; Elemen maksud melihat

informasi yang menguntungkan

komunikator akan diuraikan secara

eksplisit dan jelas tersamar, implicit dan

tersembunyi. Tujuan akhir adalah publik

hanya disajikan informasi yang

menguntungkan komunikator, informasi

yang menguntungkan disajikan secara

jelas, dengan kata-kata yang tegas dan

menunjuk langsung kepada fakta.

c. Nominalisasi; Elemen nominalisasi

berhubungan dengan pertanyaan atau

anggapan komunikator dalam memandang

suatu objek dapat dianggap sebagai sesuatu

yang tinggal sendiri atau sebagai suatu

kelompok (Komunitas). Nominalisasi

dapat memberi sugesti pada khalayak

adanya generalisasi.

d. Koherensi; Koherensi adalah pertalian atau

jalinan antar kata, proposisi atau kalimat. 2

buah kalimat atau proposisi yang

menggambarkan fakta yang berbeda dapat

dihubungkan dengan menggunakan

koherensi. Sehingga, fakta tidak dapat

dihubungkan sekalipun berhubungan

ketika seseorang menghubungkannya.

e. Bentuk kalimat; Bentuk kalimat adalah

segi sintaksis yang berhubungan dengan

cara berfikir logis, yaitu prinsip kausalitas.

Dimana ia menanyakan apakah A yang

menjelaskan B, ataukah B yang

menjelaskan A. Logika kausalitas ini jika

diterangkan dalam bahasa menjadi susunan

objek (yang diterangkan) dan predikat

(yang diterangkan). Bentuk kalimat ini

menentukan makna yang dibentuk oleh

susunan kalimat. Dalam kalimat yang

berstruktur aktif, seseorang menjadi subjek

dari pernyataan. Sedangkan dalam kalimat

pasif seseorang menjadi objek dalam

pernyataan.

f. Kata ganti; Elemen kata ganti merupakan

elemen untuk memanipulasi bahasa

dengan menciptakan imajinasi. Kata ganti

merupakan alat yang dipakai oleh

komunikator untuk menunjukkan posisi

seseorang yang dapat menggunakan kata

ganti ”Saya” atau “Kami” menggambarkan

sikap tersebut merupakan sikap resmi

komunikator semata-mata. Tetapi ketika

memakai kata ganti “Kita” menjadikan

sikap tersebut sebagai referensi dari sikap

bersama dalam suatu komunikasi tertentu.

5. Retoris; Struktur retoris menggambarkan

pilihan gaya atau kata ganti yang dipilih

oleh wartawan untuk menekankan arti

yang ingin ditonjolkan. Dari wacana berita

suatu kebenaran ada beberapa elemen

struktur retoris yang dipakai oleh wartawan

sebagai berikut:

a. Leksikon; Elemen ini menandakan pilihan

wartawan terhadap berbagi kemungkinan

yang tersedia. Pilihan kata-kata yang

dipakai menunjukkan sikap dan ideology

tertentu. Peristiwa dapat digambarkan

dengan pilihan kata yang berbeda.

b. Grafis; Elemen ini untuk memeriksa

penekanan atau penonjolan oleh wartawan,

dalam wacana berita, grafis ini biasanya

muncul lewat bagian tulisan lain.

Pemakaian huruf tebal, huruf miring,

pemakaian garis bawah, huruf besar,

pemberian warna foto, termaksud di

dalamnya adalah pemakaian caption,

raster, grafik, gambar, table untuk

mendukung arti penting dari suatu pesan.

Elemen grafis memberikan efek kognitif,

dalam arti informasi dianggap penting dan

menarik sehingga harus dipusatkan atau

difokuskan.

c. Pengandaian; Pengandaian merupakan

pertanyaan yang digunakan untuk

Page 10: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BANJIR BANDANG KOTA …

Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519

M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)

43

mendukung makna suatu teks.

Pengandaian adalah upaya untuk

mendukung pendapat dengan memberikan

premis yang dipercaya kebenarannya.

d. Metafora; Dalam suatu wacana, seseorang

wartawan tidak hanya menyampaikan

pesan pokok lewat teks tetapi juga kiasan,

ungkapan metafora yang dimaksudkan

sebagai bumbu suatu berita, tetapi

pemakaian metafora tertentu bisa menjadi

petunjuk utama untuk mengenai makna

tertentu.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis pembingkaian ini dilakukan

terhadap berita-berita yang di muat oleh media

visioner.co.id tentang banjir bandang di Kota

Bima yang di muat pada tanggal 25 sampai

dengan 28 Desember 2016. Adapun

penyajiannya di urut sesuai dengan urutan

waktu (kronologi) yang di terbitkan. Model

analisis framing yang digunakan adalah model

analisis framing Pan dan Kosicki, peneliti ini

berusaha menelaah bagaimana pembingkaian

berita tentang banjir bandang di Kota Bima

yang di lakukan oleh media visioner.co.id.

1. Analisis Framing Berita Pertama

Tabel 2. Analisis Framing Zhongdan Pan dan Gerald M. Kosicki

Perangkat

Framing Unit Pengamatan Hasil Pengamatan

Struktur

Sintaksis

Headline Bencana Terparah Dalam Sejarah

Lead Di Kota Bima, tercatat sudah tiga kali terjadi bencana

banjir. Yakni, tahun 1989, banjir bandang hanya

menghancurkan beberapa pemukiman warga, terutama

di Kelurahan Sarae dan sekitarnya. Kedua, tahun 2006

tepatnya waktu kunjungan Presiden RI SBY, hanya

melulu(h) lanta(k)kan seb(ah)agian pemukiman warga

di wilayah Kecamatan Rasanae Barat. Saat itu,

Kelurahan Na’e menjadi pusat banjir.

Latar informasi Banjir terparah dalam sejarah terjadi pada Rabu

(21/16/2016) dan Jum’at (23/2016)

Kutipan Setelah ditotal 255 M, sedangkan kerugian kerusakan

warga belum sepenuhnya terdata.

Sedangkan total ruas jalan dalam Kota 40 kilometer

mengalami rusak parah dan ringan dengan total

kerugian sekitar Rp80 M, Sementara Drainase dalam

Kota yang mengalami kerusakan akibat banjir,

diperkirakan sebesar Rp 10 M. Dan Prasarana Air

Minum yang rusak akibat banjir diperkirakan Rp5 M.

Pendistribusian air bersih tersebut akan dilaksanakan

sampai kebutuhan warga terpenuhi. Karena tanggap

darurat akan berlangsung selama 15 hari sejak

bencana hingga tanggal 5 Januari 2017.

Setelah ditotal 255 M, sedangkan kerugian kerusakan

warga belum sepenuhnya terdata

Baru sekitar 65 p(e)rsen saja listrik yang dinyalakan

di Kota Bima. Instalasi listrik di seju(m)lah wilayah

terparah itu, juga masih terlihat basah karena banjir.

Itulah yang membuat kami tidak bisa menyalakannya

sebaliknya, dikhawatirkan akan terjadi konslet yang

mengakibatkan terjadinya peristiwa baru.

Page 11: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BANJIR BANDANG KOTA …

Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519

M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)

44

Perangkat

Framing Unit Pengamatan Hasil Pengamatan

Pemadaman listrik itu akan terjadi hingga batas

waktu yang belum ditentukan. Tetapi, akan terus

kami upayakan. Karenanya, dimohon untuk bersabar.

Diantaranya ada 10 orang pasien yang terpaksa ke

RSUD Bima. Karena, mereka positif mengalami

diare

Ketika ditemukan ada warga yang mulai mengalami

gejala penyakit, kita langsung tangani di tempat

Untuk jumlah pastinya belum kita simpulkan. Karena

masih melakukan pendataan dan perhitungan.

Namun berdasarkan data sementara, kerugian akibat

bencana tersebut men(c)apai kurang-lebih Rp500 M

Selain itu, gedung sekolah, Puskesmas dan kantor

lainnya mengalami kerusakan parah. Fasilitas umum

yang mengalami kerusakan parah mencapai kerugian

Rp255. Sementara sarana kesehatan mencakup 4

Puskesmas, 29 Postu, 29 Polindes dan Kantor

Lankesda dan sejumlah fasilitas kesehatan swasta

mengalami kerugian sebesar Rp66,4 M. Sedangkan

kerusakan rumah penduduk akibat banjir, saat ini

masih dalam proses pendataan guna menghitung total

kerugiannya.

Banjir bandang juga mengakibatkan aktivitas

perekonomian dan roda pemerintahan menjadi

terganggu. Tak hanya itu seluruh dunia pendidikan

juga diliburkan sampai batas waktu yang belum

ditentukan alias men(g)unggu waktu normal.

Sumber Plt. Kabag Humas Protokol Kota Bima Syahrial

Nuryadun, SIP, MM (Riyal)

Kacab PLN Bima Jefri Husni

Kadis Kesehatan Kota Bima Drs. H. Azhari dan

Koordinator Tim Medis Adi Auliah

Kepala BPBD Kota Bima Ir. Syarafuddin

Pernyataan/ Opini Pernyataan Plt. Kabag Humas Protokol Kota Bima

Syahrial Nuryadin, SIP, MM. Jelas Riyal, dalam dua

kali banjir bandang yang melanda Kota Bima, pada

Rabu (21/12/2016) dan Jumat (23/12/2016) sukses

merusak banyak infrastruktur. Hingga Minggu

(25/12/2016), total kerugian infrastruktur mencapai

Rp255 M. Seperti jalan dan jembatan rusak putus

Penutup Begitu pula dengan hewan ternak dan lahan pertanian

yang terendam lumpur akibat banjir, diakuinya sedang

didata. Sedangkan sarana pendidikan seperti sekolah

yang ada di Kota Bima akibat bencana dimaksud, sedang

direkapitulasi. “Banjir bandang juga mengakibatkan

aktivitas perekonomian dan roda pemerintahan menjadi

terganggu. Tak hanya itu, seluruh dunia pendidikan juga

diliburkan sampai batas waktu yang belum ditentukan

alias menunggu waktu normal,” katanya

Page 12: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BANJIR BANDANG KOTA …

Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519

M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)

45

Perangkat

Framing Unit Pengamatan Hasil Pengamatan

Struktur Skrip What Banjir terparah tahun 2016

Where Di Kota Bima

When Rabu (21/12/2016) dan Jum’at (23/12/2016)

Who 105.753 penduduk

Why Banjir terjadi disebabkan oleh intensitas hujan yang

tidak pernah berhenti sejak Rabu pagi

How Akibatnya, di 38 Kelurahan di lima Kecamata di Kota

Bima, terendam. Tak hanya itu, puluhan rumah warga

terseret arus. Ratusan kendaraan baik roda empat

maupun roda dua, jua mengalami hal yang sama. Hampir

seluruh instansi pemerintah terendam banjir, sejumlah

arsip dan barang elektronik penting lainnya juga

demikian adanya

Struktur

Tematik

Paragraf, Proposisi Paragraf 8; Sementara bantuan tanggap darurat untuk

korban banjir, datang dar(i) berbagai sumber.

Diantaranya Kabupaten Dompu, PT. Newmont Nusa

Tenggara, IKA Teknik Universitas Hasanudin

Makassar-Sulsel di bawah kendali Hadi Santoso ST,

MM, Kementerian Sosial RI, Komunitas Inside Bima

TNI, Polri, BNPB dan dari sejumlah komunitas

kemanusiaan lainnya. Bantuan yang diberikan kepada

warga korban banjir tersebut, masih pada tataran tanggap

darurat alias makanan berupa nasi bungkus, makanan

siap saji seperti supermie dan lai(n)nya.

Struktur Retoris Kata Hanya saja, bencana besar yang terkemas dalam

“Kota Bima Menangis” ini, tak menelan korban jiwa

(meninggal dunia)

Sementara bantuan tanggap darurat untuk korban

banjir, datang dari berbagai sumber. Diantaranya

Kabupaten Dompu, PT. Newmont Nusa Tenggara,

IKA Teknik Universitas Hasanudin Makassar-Sulsel

dibawah kendali Hadi Santoso ST, MM,

Kementerian Sosial RI, Komunitas Inside Bima TNI,

Polri, BNPB dan dari sejumlah komunitas

kemanusiaan lain(n)ya.

Bantuan yang diberikan kepada warga korban banjir

tersebut, masih pada tataran tanggap darurat alias

makanan berupa nasi bungkus, makanan siap saji

seperti supermie dan lainnya.

Idiom Hanya saja, bencana besar yang terkemas dalam

“Kota Bima Menangis” ini, tak menelan korban

jiwa (meninggal dunia)

Gambar/ Foto Foto seseorang yang terendam air hingga mencapai

bahunya cukup dekat dengan kabel-kabel listrik

tegangan tinggi, foto ini diberi caption Bencana

Banjir Kota Bima (21-23/12/2016)

Page 13: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BANJIR BANDANG KOTA …

Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519

M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)

46

Hasil Analisis Berita:

1. Struktur Sintaksis

Headline Banjir Terparah Dalam Sejarah

jelas penulis ingin mengingatkan bahwa pernah

terjadi banjir sebelum adanya banjir pada tahun

2016 di Kota Bima. Judul ini menekankan

bahwa banjir yang terjadi kali ini membawa

kerugian yang sangat besar.

Lead yang di tekankan adalah unsur Who

penulis menyebutkan dua kali tentang

kedatangan presiden SBY (Susilo Bambang

Yudoyono) disini penulis menggambarkan

kedatangan presiden ke Kota Bima dan

mencoba membuat takjub para pembaca.

Namun pada lead tidak ada penyebutan fakta

terkini yang di gunakan oleh penulis bisa

dikatakan lead yang tercantum pada artikel

tidak lengkap. Sedangkan dari kutipan yang

tertera pada artikel menyatakan tentang dampak

dan kerugian yang dialami Kota Bima. Disini

penulis membawa pembaca agar ikut prihatin

dengan keadaan Kota Bima yang sedang

dilanda musibah.

Sumber yang tercantum di dalam artikel

yaitu Plt. Kabag Humas Protokol Kota Bima

Syahrial Nuryadun, SIP, MM (Riyal), Kacab

PLN Bima Jefri Husni, Kadis Kesehatan Kota

Bima Drs. H. Azhari dan Koordinator Tim

Medis Adi Auliah, juga Kepala BPBD Kota

Bima Ir. Syarafuddin. Dari kelima sumber

hampir keseluruhan pernyataan yang tercantum

terkait dengan dampak dan kerugian yang

dialami.

Kabag Humas Protokol Kota Bima

menyatakan tentang kerugian infrastruktur

pemerintah, jalan dan juga jembatan yang di

alami sekitar Rp. 255 miliar (paragraf ke-12)

yang belum ditotal dengan kerugian yang

dialami warga. Disini ada kutipan dari Kepala

BPBD juga menyatakan tentang data sementara

kerugian yang dialami sekitar Rp. 500 miliar

(paragraf ke-22).

Hal ini akan menjadi data yang tumpang

tindih, bisa jadi BPBD dalam pendataan

taksiran kerugian sekitar Rp. 500 miliar telah

mencantumkan juga taksiran kerugian dari

kerusakan infrastruktur pemerintah yaitu data

kerugian dari Kabag Humas Protokol Kota

Bima.

Seperti yang di ketahui BPBD adalah

Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang

bertugas mengumpulkan data statis, meliputi

data kejadian bencana, korban, kerusakan dan

taksiran kerugian. Seharusnya penulis cukup

mencantumkan taksiran kerugian dari BPBD

Kota Bima karena hal ini mengakibatkan

kerancuan data. Bagaimana tidak, pasti

pembaca akan mengira taksiran kerugian

adalah Rp. 755 Miliar (data Kabag Humas

Protokol Kota Bima ditambah dengan data

BPBD) belum lagi ditambah dengan taksiran

kerugian dan data dari sumber lainnya.

2. Struktur Skrip

Struktur skrip dalam artikel ini lebih

ditekankan kepada What dan How karena dalam

artikel lebih dibahas tentang bagaimana

keadaan Kota Bima setelah terjadinya banjir.

Jadi penulis berusaha memberikan informasi

yang sedetail mungkin agar pembaca lebih

mengetahui seperti apa Kota Bima saat itu.

Sangat jelas terlihat bahwa penulis memberikan

edukasi agar pembaca memahami informasi.

3. Struktur Tematik

Dalam paragraf ke-8 “Sementara bantuan

tanggap darurat untuk korban banjir, datang dar

berbagai sumber. Diantaranya Kabupaten

Dompu, PT. Newmont Nusa Tenggara, IKA

Teknik Universitas Hasanudin Makassar-Sulsel

dibawah kendali Hadi Santoso ST, MM,

Kementerian Sosial RI, Komunitas Inside Bima

TNI, Polri, BNPB dan dari sejumlah komunitas

kemanusiaan lainnya.” Pada kalimat “IKA

Teknik Universitas Hasanudin Makassar-Sulsel

dibawah kendali Hadi Santoso ST, MM”.

penulis sengaja ditulis secara detail, ini jelas

penulis berusaha melakukan pencitraan

terhadap Hadi Santoso ST, MM yang mana

Hadi Santoso ST, MM adalah Pendiri/ Dewan

Penasehat dari website visioner.co.id.

4. Struktur Retoris

Page 14: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BANJIR BANDANG KOTA …

Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519

M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)

47

“Hanya saja, bencana besar yang

terkemas dalam “Kota Bima Menangis” ini, tak

menelan korban jiwa (meninggal dunia)” kata

“Hanya saja” dalam penggalan kalimat tersebut

menunjukkan bahwa penulis menyayangkan

tidak ada korban meninggal dunia akibat

bencana yang terjadi. Sepertinya penulis ingin

meyakinkan pembaca bahwa bencana ini akan

lebih menarik ketika adanya korban yang

meninggal dunia.

Kata “di bawah kendali” menegaskan

tentang kepemilikan atau yang mengepalai,

dimana penulis mencoba membuat pencitraan

tentang orang yang ditegaskan dalam artikel

kepada para pembaca. Karena hal ini bisa

dilihat hanya satu instansi saja yang dipertegas.

Kata “supermie” yang digunakan oleh

penulis yang seharusnya “mie instan” jelas ada

maksud tertentu kenapa penulis memilih kata

tersebut ketimbang menggunakan mie instan.

Ini bermakna bahwa penulis sedang melakukan

promosi.

Foto yang digunakan adalah foto

seseorang yang terendam air hingga mencapai

bahunya cukup dekat dengan kabel-kabel listrik

tegangan tinggi, foto ini diberi caption Bencana

Banjir Kota Bima (21-23/12/2016). Foto ini

sudah mencerminkan ketinggian air pada saat

itu namun bila pembaca yang hanya melihat

secara sepintas akan kebingungan dengan

ketinggian karena memang acuan untuk

ketinggian air harus dilihat secara mendetail

bahwa kabel tegangan tinggi lah yang menjadi

acuan untuk menerka ketinggian air.

Analisis Framing pada keseluruhan

artikel 1 menunjukkan bahwa penulis

membingkai artikel ini dengan tiga cara yaitu

memberikan informasi yang lebih kepada

pembaca, membuat pembaca untuk turus

prihatin dan juga membuat sebuah pencitraan

bagi Hadi Santoso, ST. MM. Kemudian pada

artikel ini memiliki beberapa kesalahan yaitu

banyaknya terjadi kesalahan pengetikan, lead

yang kurang baik, dan penggunaan kata yang

tidak baku seperti supermie yang tercantum

pada paragraf 8 kalimat ketiga.

2. Analisis Framing Berita Kedua

Tabel 3: Analisis Framing Zhongdan Pan dan Gerald M. Kosicki

Perangkat

Framing

Unit

Pengamatan Hasil Pengamatan

Struktur

Sintaksis

Headline Bencana Kota Bima, TNI Dari Evakuasi Hingga Pembersihan

Lingkungan

Lead Visioner Berita Kobi-bencana banjir terparah dalam sejarah

yang menimpa masyarakat kota Bima pada Rabu (21/12/2016)

dan Jum’at (23/12/2016), praktis membuat Nusantara

menangis. Gerakan kepr(i)hatinan mulai dari pemberian

bantuan yang bersumber dari berbagai daerah dan pihak

lainnya, masih terus mengalir hingga detik ini.

Latar

informasi

Ratusan personil TNI juga terlibat langsung melakukan

pembersihan lingkungan warga di berbagai wilayah di Kota

Bima

Kutipan Jangan juga menjarah milik orang lain

Bencana ini bukanlah yang kita minta. Ini takdir yang harus

diterima dengan lapang dada. Karenanya, mari kita semua

bersabar. Yang pasti, semua pihak juga sedang bekerja

secara maksimal untuk membantu korban banjir

Sumber Danrem 162 Wirabhakti, Kol Inf. Farid Makruf, M. A.

Page 15: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BANJIR BANDANG KOTA …

Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519

M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)

48

Perangkat

Framing

Unit

Pengamatan Hasil Pengamatan

Pernyataan/

Opini

Kinerja membantu sesama, bukan saja dilaksanakan oleh

masyarakat biasa. Tetapi, juga (juga) dilaksanakan oleh pihak

TNI. Soal bencana yang menimpa Kota Bima ini, TNI tercatat

terlibat aktif membantu masyarakat mulai dari penyampaian

informasi soal bencana, evakuasi hingga kepada pembersihan

lingkungan warga yang menjadi korban banjir.

Penutup Danrem kemudian menghimbau agar masyarakat tidak bereaksi

secara emosional dengan memblokir jalan, terkait pemberian

bantuan yang sudah dan sedang terjadi. Sebab, sikap tersebut

just(e)ru akan berdampak buruk, padahal banyak pihak yang

ingin memberi perhatian. “Jangan juga menjarah milik orang

lain,” imbuhnya kepada wartawan di kantor Walikota Bima,

Senin.

Struktur Skrip What Keterlibatan pihak TNI terkait membantu masyarakat soal

bencana

Where Berbagai wilayah di Kota Bima

When Senin (26/12/2016)

Who TNI dan masyarakat

Why Untuk melakukan pembersihan terhadap tumpukan sampah

How Tidak ada dalam artikel

Struktur

Tematik

Paragraf Paragraf 2: Keterlibatan pihak TNI terkait membantu

masyarakat soal bencana tersebut, bukan saja berakhir ada

tingkat evakuasi. Tetapi, kini ratusan personil TNI juga terlibat

langsung melakukan pembersihan lingkungan warga di

berbagai wilayah di Kota Bima. Hal itu dilaksanakan, tepatnya

pada pasca bencana. Namun sebelumnya, korban bencana

melakukan pembersihan rumah dan lingkungannya masing-

masing.

Paragraf 4: Senin (26/12/2016), pemerintah menjadwalkan

pro(g)ram penanganan bencana yang difokuskan pada

pembersihan sampah sisa banjir di berbagai wilayah di Kota

Bima. Terkait hal itu, sebanyak 700 personil diterjunkan untuk

melakukan pembersihan terhadap tumpukan sampah di

berbagai lingkungan warga di kota Bima.

Paragraf 5: Da(n)re(s)m 162 Wirabhakti, Kol Inf. Farid

Makruf, M.A, mengharapkan agar masyarakat ikut

berpartisipasi dalam membersihkan sampah dengan tim yang

ada. Tujuannya agar sampah cepat terangkut dan tidak

menimbulkan bau yang berimbaskan kepada ancaman

kesehatan bagi warga pula.

Struktur Retoris Kata Terkait hal itu, sebanyak 700 personil diterjunkan untuk

melakukan pembersihan terhadap tumpukan sampah di

berbagai lingkungan warga di Kota Bima.

Kini ratusan personil TNI juga terlibat langsung

melakukan pembersihan lingkungan warga di berbagai

wilayah di Kota Bima. Hal itu dilaksanakan, tepatnya

Page 16: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BANJIR BANDANG KOTA …

Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519

M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)

49

Perangkat

Framing

Unit

Pengamatan Hasil Pengamatan

pada pasca bencana. Namun sebelumnya, korban

bencana melakukan pembersihan rumah dan

lingkungannya masing-masing.

Idiom Bencana banjir terparah dalam sejarah yang menimpa

masyarakat kota Bima pada Rabu (21/12/2016) dan Jum’at

(23/12/2016), praktis membuat Nusantara menangis.

Gerakan keprihatinan mulai dari pemberian bantuan yang

bersumber dari berbagai daerah dan pihak lainnya, masih

terus mengalir hingga detik ini.

Gambar Tiga TNI duduk di atas truk yang diduga memuat sampah

dengan salah seorang TNI mengenakan sepatu boots dan

dikendarai oleh seseorang yang menggunakan baju kaus

biasa. foto ini di beri caption TNI bersihkan lingkungan

warga Kota Bi(i)ma pasca banjir bandan(g)

Hasil Analisis Berita:

1. Struktur Sintaksis

Headline “Bencana Kota Bima, TNI Dari

Evakuasi Hingga Pembersihan Lingkungan” ini

berarti TNI membantu melakukan evakuasi

hingga membantu membersihkan lingkungan di

Kota Bima akibat banjir bandang.

Lead yang ditonjolkan adalah Where

yaitu Kota Bima, namun lead tidak memiliki

unsur fakta utama. Dalam penulisan lead

memang ada cara untuk menulis lead dengan

fakta tambahan kemudian di akhir harus

mencantumkan unsur fakta utama, hal ini

dilakukan untuk memfokuskan pembaca pada

artikel yang dimuat atau diterbitkan.

Latar Informasi tercantum dengan jelas

bahwa “ratusan personil TNI juga terlibat

langsung melakukan pembersihan lingkungan

warga di berbagai wilayah di Kota Bima.” Latar

informasi ditulis berdasarkan fakta namun

sayangnya tidak ada penguat fakta dalam hal ini

adalah kutipan dari sumber.

Kutipan yang tertera pada artikel justru

menyatakan tentang himbauan dari sumber

yaitu Danrem 162 Wirabhakti, Kol Inf. Farid

Makruf, M. A. seharusnya penulis

mencantumkan kutipan seberapa banyak

personil TNI yang diterjunkan untuk membantu

masyarakat dan kemudian tempat-tempat mana

saja TNI melakukan evakuasi dan pembersihan

lingkungan, disini terlihat ketidak berimbangan

dalam artikel ini.

Ketidak berimbangan artikel ini justru

terlihat amat jelas lagi bila dilihat dari unit yang

diamati yaitu Pernyataan. Disini penulis

menekankan unsur who terlihat jelas bahwa

dalam pernyataan ini bukan saja “dilaksanakan

oleh masyarakat biasa. Tetapi, juga

dilaksanakan oleh pihak TNI.” (paragraf ke-2)

namun hal ini malah terbantahkan pada

paragraf ke-5 kalimat pertama “Danrem 162

Wirabhakti, Kol Inf. Farid Makruf, M.A,

mengharapkan agar masyarakat ikut

berpartisipasi dalam membersihkan sampah

dengan tim yang ada”.

Penutup ditulis berdasarkan himbauan

dari sumber yaitu Danrem 162 Wirabhakti, Kol

Inf. Farid Makruf, M.A.

Maka bila dilihat dari keseluruhan

struktur sintaksis, artikel ini memiliki skema

yang kurang baik karena lead tidak

menggambarkan tentang fakta utama dan

keberimbangan artikel yang ditulis antara

kutipan dan judul yang digunakan.

2. Struktur Skrip

Pada struktur skrip yang ditonjolkan

adalah unsur What dan Who dan lebih

ditekankan kepada unsur Who yang mana Who

disini adalah TNI dan masyarakat. Penonjolan

Who lebih di tekankan kepada TNI. Namun

Page 17: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BANJIR BANDANG KOTA …

Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519

M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)

50

sayangnya struktur skrip tidak lengkap karena

tidak memuat unsur How.

3. Struktur Tematik

Seperti yang dijelaskan pada struktur

sintaksis bahwa pada paragraf ke-5 membantah

pernyataan di paragraf ke-2. Sangat jelas

proposisi pada artikel ini kurang baik, jadi

proposisi pada artikel akan membingungkan

pembaca. Hal ini sama seperti yang terjadi pada

paragraf ke-4, dimana penulis tidak menulis

kalimat ke dua secara detail.

“Sebanyak 700 personil diterjunkan” ini

adalah kalimat ambigu bahwa tidak ada

penjelasan rinci tentang 700 personil. Mungkin

yang dimaksud oleh penulis adalah TNI bila

merujuk pada headline, jadi bisa ditetapkan

bahwa artikel ini tidak memiliki proposisi yang

baik.

4. Struktur Retoris

Kata “personil” (paragraf 5) adalah kata

jamak yang bisa memiliki banyak maksud bila

merujuk pada headline bisa dikatakan personil

yang dimaksud adalah TNI namun bisa jadi

personil yang tercantum pada artikel adalah

gabungan antara masyarakat, sukarelawan, TNI

dan lain sebagainya..

Penggunaan kata “namun” (paragraf 3

kalimat ketiga) jelas sangat terlihat dimana

penulis menyayangkan kedatangan TNI yang

terlambat dimana masyarakat telah

membersihkan rumah dan lingkungan

sekitarnya.

Kemudian pada idiom praktis membuat

Nusantara menangis (paragraf 1 kalimat

pertama) dimana penulis mengajak pembaca

untuk merasakan kesedihan akan bencana yang

menimpa Kota Bima.

Unit yang diamati yaitu foto, Tiga TNI

duduk di atas truk yang diduga memuat sampah

dengan salah seorang TNI mengenakan sepatu

boots dan dikendarai oleh seseorang yang

menggunakan baju kaus biasa. Foto ini diberi

caption TNI bersihkan lingkungan warga Kota

Bima pasca banjir bandang dimana foto ini

menggambarkan bahwa TNI telah

membersihkan banyak sampah dengan acuan

bahwa banyaknya sampah yang dibawa oleh

truk tersebut dan salah seorang TNI yang

menggunakan boots.

Sedangkan untuk caption foto tersebut

dimana penulis sangat memaksakan pembaca

bahwa TNI lah yang telah membersihkan

lingkungan warga Kota Bima. Dikatakan

memaksakan karena foto yang digunakan tidak

mencerminkan pembersihan lingkungan

melainkan pengangkutan sampah.

Analisis Framing pada keseluruhan

artikel 2 menunjukkan bahwa penulis

membingkai artikel ini dengan dua cara yaitu

membuat pembaca ikut merasakan kesedihan

Kota Bima artinya dimana penulis mengajak

pembaca untuk turut prihatin terhadap bencana

yang dialami Kota Bima dan kedua adalah

melakukan pencitraan terhadap TNI hal ini bisa

dilihat secara Skrip. Pada artikel ini terdapat

kesalahan yang terjadi yaitu banyaknya

kesalahan pada pengetikan.

Page 18: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BANJIR BANDANG KOTA …

Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519

M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)

51

3. Analisis Framing Berita Ketiga

Tabel 4: Analisis Framing Zhongdan Pan dan Gerald M. Kosicki

Perangkat

Framing

Unit

Pengamatan Hasil Pengamatan

Struktur

Sintaksis

Headline Ini Janji Mensos Untuk Korban Banjir Kota Bima.

Lead Visioner Berita Kobi-Ditengah air mata dan duka

berkepanjangan akibat banjir bandang yang terjadi pada Rabu

(21/12/2016), warga Kota Bima kini boleh tersenyum.

Pasalnya, ada janji yang terucap dari Menteri Sosial (Mensos)

RI Khofifah Indar Purwansa, saat berkunjung ke Kota Bima

pada Senin (26/12/2016). Janji tersebut, yakni berupa Jaminan

Hidup (Jadup) bagi seluruh korban banjir.

Latar

informasi

Ada janji yang terucap dari Menteri Sosial (Mensos) RI

Khofifah Indar Purwansa, saat berkunjung ke Kota Bima pada

Senin (26/12/2016). Janji tersebut, yakni berupa Jaminan

Hidup (Jadup) bagi seluruh korban banjir.

Kutipan Setiap jiwa, akan menerima Jadup sebesar Rp10 ribu

per hari, dikalikan selama 100 hari. Sedangkan untuk

Huntap akan mendapatkan bantuan senilai Rp3 juta per

rumah.

Ini ujian yang diharapkan dapat diterima dengan sikap

sabar oleh seluruh masyarakat Kota Bima. Soal Jadup

dan Huntap, akan diserahkan setelah usai masa tanggap

darurat

Sumber Menteri Sosial (Mensos) RI Khofifah Indar Purwansa.

Pernyataan/

Opini

Setiap warga yang (yang) menjadi dampak dari bencana

tersebut, akan mendapatkan santunan sebesar Rp 900 ribu dari

kalkulasi Rp10 ribu per hari untuk 100 hari. Sedangkan untuk

Jaminan Hunian tetap (Huntap), akan diberikan bantuan

sebesar Rp3 juta.

Penutup Kepada warga Kota Bima yang terserang bencana banjir

bandang, Khofifah berharap agar tetap bersabar. “Ini ujian yang

diharapkan dapat diterima dengan sikap sabar oleh seluruh

masyarakat Kota Bima. Soal Jadup dan Huntap, akan

diserahkan setelah usai masa tanggap darurat,” janji Khofifah.

(Rizal/Must)

Struktur Skrip What ada janji yang terucap dari Menteri Sosial (Mensos) RI

Khofifah Indar Purwansa, saat berkunjung ke Kota Bima

Where Kota Bima

When Senin (26/12/2016)

Who Menteri Sosial (Mensos) RI Khofifah Indar Purwansa

Why Setiap warga yang menjadi dampak dari bencana tersebut, akan

mendapatkan santunan sebesar Rp 900 ribu dari kalkulasi Rp10

ribu per hari untuk 100 hari

How Jadup dan Hutap jelasnya, akan diserahkan setelah masa

tanggap darurat selesai. Oleh sebab itu, dibutuhkan kerja keras

Pemerintah untuk mendata korban dan bangunan yang rusak

parah, sehingga bantuan bisa disalurkan sesuai Standar

Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan Kemensos.

Struktur

Tematik

Paragraf,

Proposisi

Terkait Jadu, setiap warga yang yang menjadi dampak dari

bencana tersebut, akan mendapatkan santunan sebesar Rp 900

Page 19: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BANJIR BANDANG KOTA …

Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519

M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)

52

Perangkat

Framing

Unit

Pengamatan Hasil Pengamatan

ribu dari kalkulasi Rp10 ribu per hari untuk 100 hari.

Sedangkan untuk Jaminan Hunian tetap (Huntap), akan

diberikan bantuan sebesar Rp3 juta.

Sebelum Jadu dan Huntap tersebut diberikan kepada korban

banjir, Khofifah mendesak Pemerintah agar segera melakukan

pendataan. Desakan pendataan tersebut, bukan saja terkait

warga yang menjadi korbannya, tetapi juga soal rumah warga

yang diterjang oleh banjir bandang. “Setiap jiwa, akan

menerima Jadup sebesar Rp10 ribu per hari, dikalikan selama

100 hari. Sedangkan untuk Huntap akan mendapatkan bantuan

senilai Rp3 juta per rumah,” janjinya.

Jadup dan Hutap jelasnya, akan diserahkan setelah masa

tanggap darurat selesai. Oleh sebab itu, dibutuhkan kerja keras

Pemerintah untuk mendata korban dan bangunan yang rusak

parah, sehingga bantuan bisa disalurkan sesuai Standar

Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan Kemensos.

Struktur Retoris Kata, Ada janji yang terucap dari Menteri Sosial (Mensos) RI

Khofifah Indar Purwansa, saat berkunjung ke Kota Bima

pada Senin (26/12/2016).

Sebelum Jadu dan Huntap tersebut diberikan kepada korban

banjir, Khofifah mendesak Pemerintah agar segera

melakukan pendataan

Idiom Ditengah air mata dan duka berkepanjangan akibat banjir

bandang yang terjadi pada Rabu (21/12/2016)

Gambar/foto Nampak Khofifah Indar Purwansa sedang di tengah-tengah

kerumunan, foto ini diberi caption Khofifah Indar

Purwansa

Hasil Analisis Berita:

1. Struktur Sintaksis

Headline pada artikel adalah “Ini Janji

Mensos Untuk Korban Banjir Kota Bima”

dilihat dari headline tersebut penulis

menegaskan bahwa Mensos (Menteri Sosial)

berkomitmen kepada korban banjir di Kota

Bima.

Lead yang digunakan adalah lead jenis

Summary Lead, jenis ini cukup berisi ringkasan

singkat tentang inti yang terjadi dalam sebuah

kejadian. Lead jenis ini menyajikan unsur 5W +

1 H di dalamnya secara singkat. Lead pada

artikel ini lebih ditekankan kepada what dimana

penulis meyakinkan pembaca tentang

komitmen dari Khofifah Indar Purwansa.

Pada Latar Informasi “Ada janji yang

terucap dari Menteri Sosial (Mensos) RI

Khofifah Indar Purwansa, saat berkunjung ke

Kota Bima pada Senin (26/12/2016). Janji

tersebut, yakni berupa Jaminan Hidup (Jadup)

bagi seluruh korban banjir. (paragraf 1 kalimat

kedua)” Seperti yang telah dijelaskan pada

unsur Lead bahwa penulis meyakinkan

sekaligus mengingatkan pembaca bahwa ada

komitmen dari Mensos Khofifah Indar

Purwansa.

Kutipan dan Sumber sangat selaras

dengan Headline, Lead dan Latar Informasi.

Bisa dikatakan artikel ini cukup berimbang.

Disini kutipan dari sumber mendukung penuh

akan pernyataan penulis tentang “Setiap warga

yang menjadi dampak dari bencana tersebut,

akan mendapatkan santunan sebesar Rp 900

ribu dari kalkulasi Rp10 ribu per hari untuk 100

hari. Sedangkan untuk Jaminan Hunian tetap

Page 20: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BANJIR BANDANG KOTA …

Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519

M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)

53

(Huntap), akan diberikan bantuan sebesar Rp3

juta.” (paragraf ke-2). Sedangkan untuk

penutup ditulis berdasarkan kutipan dari

Khofifah Indar Puransa.

Dilihat dari keseluruhan sintaksis bahwa

fakta yang disusun berdasarkan pernyataan dari

Khofifah Indar Purwansa.

2. Struktur Skrip

Unsur skrip pada artikel ini sudah

memenuhi unsur 5W dan 1H, yang mana artikel

ini di tekankan pada what, who, dan why.

Dimana penulis meyakinkan pembaca bahwa

korban bencana akan mendapatkan jaminan

hidup dan jaminan hunian tetap.

3. Struktur Tematik

Berdasarkan hubungan antar kalimat

penulis mencoba menulis artikel ini secara

detail dilihat dari kalimat “Terkait Jadu, setiap

warga yang yang menjadi dampak dari bencana

tersebut, akan mendapatkan santunan sebesar

Rp 900 ribu dari kalkulasi Rp10 ribu per hari

untuk 100 hari.” (paragraf ke-2 kalimat

pertama) tentang jumlah santunan yang akan

didapat oleh korban banjir. Pada artikel ini bisa

dilihat jelas dimana penulis menghubungkan

kalimat pertama dan kedua pada paragraf ke-3.

Selain itu pada artikel ini penulis

menghubungkan dua fakta yang berbeda yaitu

antara komitmen dari Khofifah Indar Purwansa

dan pendataan yang harus dilakukan dengan

kalimat “Sebelum Jadu dan Huntap tersebut

diberikan kepada korban banjir,” (paragraf ke-

3 kalimat pertama) koherensi ini menunjukkan

bahwa penulis mencoba menghimbau agar

pembaca yang menjadi korban banjir

memastikan bahwa dirinya terdata oleh

pemerintah sebagai penerima jaminan hidup

dan jaminan hunian tetap.

4. Struktur Retoris

Pada paragraf pertama kalimat kedua

kalimat yang tercantum adalah “Ada janji yang

terucap dari Menteri Sosial (Mensos) RI

Khofifah Indar Purwansa”. Kata “janji” dan

“dari” adalah kata-kata yang akan

mempengaruhi pembaca dimana penulis

melakukan claim bahwa jadup dan huntap

adalah milik Khofifah padahal ini adalah

program pemerintah. Disini terlihat jelas bahwa

penulis melakukan pencitraan terhadap Mensos

RI Kohofifah Indar Purwansa.

Begitu pula halnya dengan kata

“mendesak” pada paragraf ketiga kalimat kedua

“Sebelum Jadu dan Huntap tersebut diberikan

kepada korban banjir, Khofifah mendesak

Pemerintah agar segera melakukan pendataan”

disini penulis menggambarkan bahwa Khofifah

adalah sosok yang pro rakyat.

Sedangkan untuk Idiom “Ditengah ari

mata dan duka yang berkepanjangan” pada

kalimat ini penulis mengajak pembaca

merasakan betapa menderitanya korban

bencana yang ada di Kota Bima.

Untuk unit yang diamati gambar/ foto

pada artikel ini tercantum foto Khofifah Indar

Purwansa sedang di tengah-tengah kerumunan,

foto ini diberi caption Khofifah Indar

Purwansa. Penulis disini menegaskan bahwa

inilah sosok Mensos RI Khofifah Indar

Purwansa.

Analisis Framing pada keseluruhan

artikel 3 menunjukkan bahwa penulis

membingkai artikel ini dengan memberikan

informasi kepastian bagi warga korban banjir

dimana penulis memberikan informasi kabar

gembira dan mengingatkan pembaca terutama

korban banjir untuk memastikan para korban

tercatat sebagai penerima Jadup dan Huntap

disini terlihat bahwa sang penulis membuat

para pembacanya untuk menjadi lebih pintar.

Dan juga membingkai Khofifah Indar

Purwansa sebagai sosok yang luar bisa dimana

Khofifah sebagai Mensos RI yang pro rakyat.

Pada artikel ini tidak ada terjadi kesalahan

pengetikan seperti pada artikel sebelumnya.

Page 21: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BANJIR BANDANG KOTA …

Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519

M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)

54

4. Analisis Framing Berita Empat

Tabel 5: Analisis Framing Zhongdan Pan dan Gerald M. Kosicki

Perangkat

Framing

Unit

Pengamatan Hasil Pengamatan

Struktur

Sintaksis

Headline Dua RT Di Sarae Kembalikan Bantuan

Lead Visioner Berita Kobi-Senin sore (26/12/2016), terdapat fakta

menarik di Kelurahan Sarae, Kecamatan Rasanae Barat-Kota

Bima. Disaat Pemerintah menyalurkan bantuan berupa

makanan siap saji, beras, air mineral hingga pakaian layak

pakai tak semuanya diterima oleh korban banjir bandang.

Latar

informasi

Ketua RT 13/06 Kelurahan Sarae Ilham Idris, terpaksa

mengembalikan santunan yang diberikan oleh pemerintah

melalui Kepala Kelurahan Sarae

Kutipan

Sumber

Ketua RT 13/06 Kelurahan Sarae Ilham Idris

Ada pernyataan aneh yang saya terima dari pegawai Lurah

Sarae yang menyerahkan bantuan ini. Yakni, jika bantuan

ini tidak bagi secara merata kepada warga saya satu RT ini,

maka jelas akan menjadi tanggungjawab saya sebagai Ketua

RT. Itu benar-benar pernyataan yang miris dan patut untuk

disesalkan. Bagaimana mungkin dengan bantuan secuil ini

bisa memenuhi kebutuhan warga saya dengan jumlah jiwa

hampir tiga ratus orang.

Dari pada saya yang akan jadi sasaran warga, mendingan

saya kembalikan saja kepada sumber bantuan. Jika bantuan

secuyil ini dibagikan secara paksa kepada warga, tentu saja

saya yang akan jadi sasaran cemoohan warga.

Mana pernah mereka lakukan pendataan. Bantuan ini adalah

yang kedua kalinya kami terima. Katanya, pernah turun

mendroping air bersih untuk kebutuhan warga. Faktanya,

itu hanya omongan saja.

Hanya itu saja bantuan tahap pertama yang kami dapatkan

dari pemerintah. Bantuan tersebut terpaksa kami terima,

karena warga kelaparan. Kita makan bersama pada tenda

yang kami bangun bersama untuk memasak.

Tetapi nyatanya, bantuan yang diturunkan jumlah sangat

sedikit jika dibandingkan dengan jumlah jiwa di RT ini.

Sekali lagi, bantuan tahap kedua telah kami kembalikan lagi

kepada sumbernya.

Hingga detik ini, belum satupun personil pemerintah yang

turun di RT kami. Yang baru hadir di sini adalah pihak

Medis dari Bali dan dari Puskesmas Asakota. Oleh tim

medis tersebut, kami juga diberikan bantuan obat-obatan.

Terima kasih kepada Mbak Chika dan keluarga besar

mantan Bupati Dompu H. Abubakar

Bantuan ini datang setelah saya mengembalikan bantuan

dimaksud. Alhamdulillah, jumlahnya lumayan banyak

walaupun belum mampu memenuhi kebutuhan seluruh

warga di sini. Ada juga bantuan pribadi dari Walikota Bima

yang dibawa oleh anaknya ke sini untuk kami. Terimakasih

kami ucapkan kepada Walikota Bima

Page 22: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BANJIR BANDANG KOTA …

Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519

M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)

55

Perangkat

Framing

Unit

Pengamatan Hasil Pengamatan

Sumber Ketua RT 13/06 Kelurahan Sarae Ilham Idris

Ketua RT 12/04 Kelurahan Sarae, Idris alias Bram

Pernyataan/

Opini

Terdapat fakta menarik di Kelurahan Sarae, Kecamatan

Rasanae Barat-Kota Bima. Disaat Pemerintah menyalurkan

bantuan berupa makanan siap saji, beras, air mineral hingga

pakaian layak pakai tak semuanya diterima oleh korban banjir

bandang.

Penutup “Bantuan ini datang setelah saya mengembalikan bantuan

dimaksud. Alhamdulillah, jumlahnya lumayan banyak

walaupun belum mamp;u memenuhi kebutuhan seluruh warga

di sini. Ada juga bantuan pribadi dari Walikota Bima yang

dibawa oleh anaknya ke sini untuk kami. Terimakasih kami

ucapkan kepada Walikota Bima,” pungkasnya.

Struktur Skrip What Mengembalikan santunan yang diberikan oleh pemerintah.

Where Di Kelurahan Sarae

When Selasa (27/12/2016)

Who Ketua RT 13/06 Kelurahan Sarae dan Ketua RT 12/04

Kelurahan Sarae, Idris alias Bram

Why Karena bantuan yang diberikan tak bisa memenuhi kebutuhan

warga dengan jumlah 88 KK dengan jumlah jiwa sebanyak

sekitar 200 lebih orang

How Setelah mengembalikan bantuan dari staf Lurah Sarae tersebut,

tiba-tiba muncul persoalan yang unik. Yakni, Ilham kembali

menerima bantuan yang jumlah lumayan banyak untuk

warganya.

Struktur

Tematik

Paragraf,

Proposisi. Paragraf 7, 8 dan 9.

Bantuan pertama yang diterimanya dari pemerintah adalah

pada saat sehari setelah bencana banjir pertama (21/12/2016).

Diantaranya satu kardus air mineral, empat bungkus

mi(m)nya(k) goreng, dan dua kardus mie instant. “Hanya itu

saja bantuan tahap pertama yang kami dapatkan dari

pemerintah. Bantuan tersebut terpaksa kami terima, karena

warga kelaparan. Kita makan bersama pada tenda yang kami

bangun bersama untuk memasak,” ujarnya.

Sebelum bantuan tersebut diberikan, pihaknya telah

memberikan total jumlah KK dan jiwa yang ada di wilayah

yang dipimpinnya kepada pihak Babinsa Sarae. “Tetapi

nyatanya, bantuan yang diturunkan jumlah sangat sedikit jika

dibandingkan dengan jumlah jiwa di RT ini. Sekali lagi,

bantuan tahap kedua telah kami kembalikan lagi kepada

sumbernya,” paparnya.

Bukan saja pihaknya yang mengembalikan bantuan

tersebut. Tetapi, hal yang sama juga dilakukan oleh Ketua RT

12/04 Kelurahan Sarae, Idris alias Bram. Diakuinya, Bram

menolak bantuan tersebut karena tidak sesuai dengan jumlah

warganya.”Hingga detik ini, b(w)elum satupun personil

pemerintah yang turun di RT kami. Yang baru hadir di sini

adalah pihak Medis dari Bali dan dari Puskesmas Asakota. Oleh

Page 23: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BANJIR BANDANG KOTA …

Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519

M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)

56

Perangkat

Framing

Unit

Pengamatan Hasil Pengamatan

tim medis tersebut, kami juga diberikan bantuan obat-obatan,”

jelasnya.

Paragraf 2; Ketua RT 13/06 Kelurahan Sarae Ilham Idris,

terpaksa mengembalikan santunan yang diberikan oleh

pemerintah melalui Kepala Kelurahan Sarae.

Paragraf 9; hal yang sama juga dilakukan oleh Ketua RT 12/04

Kelurahan Sarae, Idris alias Bram. Diakuinya, Bram menolak

bantuan tersebut karena tidak sesuai dengan jumlah

warganya.”Hingga detik ini, belum satupun personil

pemerintah yang turun di RT kami.

Paragraf 10; Selama dihajar oleh bencana terparah dalam

sejarah Bima tersebut, Ilham just(e)ru memuji kemuliaan hati

warga Kabupaten Dompu. Seorang pengusaha asal Dompu

yakni Chika, sehari setelah bencana pertama datang

menyerahkan sejumlah bantuan terhadap pihaknya.

Diantaranya, Mie instant sebanyak 50 kardus, air mineral

sebanyak 50 kardus, dua kardus sosis untuk anak-anak, dua

kardus susu kaleng, satu plastik obat-obatan, lima bal pampers

unt(y)uk anak-anak dan puluhan botol fresh care.

Paragraf 11; Selain itu katanya, keluarga mantan Bupati

Dompu H. Abubakar juga memebrikan bantuan telur rebus,

baju layak pakai, 6 kardus mie instant, 6 kardus air mineral,

puluhan bungkus roti dan makanan ringan, serta pampers buat

anak-anak. “Terima kasih kepada Mbak Chika dan keluarga

besar mantan Bupati Dompu H. Abubakar,” pungkas Ilham

Struktur

Retoris

Kata Selama dihajar oleh bencana terparah dalam sejarah Bima

tersebut, Ilham just(e)ru memuji kemuliaan hati warga

Kabupaten Dompu.

Karena tidak mencukupi kebutuhan warganya, akhirnya

bantuan secuil tersebut, langsung ia kembalikan saat itu

juga kepada pihak Kelurahan Sarae.

Selain itu katanya, keluarga mantan Bupati Dompu H.

Abubakar juga memebrikan bantuan telur rebus, baju layak

pakai, 6 kardus mie instant, 6 kardus air mineral, puluhan

bungkus roti dan makanan ringan, serta pampers buat anak-

anak.

Idiom Setelah mengembalikan bantuan dari staf Lurah Sarae

tersebut, Selasa (27/12/2016), tiba-tiba muncul persoalan

yang unik. Yakni, Ilham kembali menerima bantuan yang

jumlah lumayan banyak untuk warganya.

Gambar/Foto Seseorang yang duduk di antara tumpukan dus air mineral

dan karung beras sambil memegangi beberapa lembar baju

melihat kearah kamera, foto ini di beri caption Ilham Idris

Hasil Analisis Berita;

1. Struktur Sintaksis

Headline Dua RT Di Sarae Kembalikan

Bantuan jelas menggambarkan bahwa ada dua

RT dari kelurahan Sarae yang mengembalikan

Page 24: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BANJIR BANDANG KOTA …

Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519

M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)

57

bantuan yang telah mereka terima. Headline ini

memang unik untuk di angkat pasalnya di saat

banyak orang yang membutuhkan bantuan

justru dua RT ini mengembalikan bantuan yang

telah diterimanya.

Untuk Lead yang digunakan oleh penulis

adalah jenis lead Astonisher, jenis ini

ditunjukan untuk membuat pembaca

tercengang sehingga akan timbul rasa

penasaran untuk membaca kelanjutan artikel

tersebut. Sayangnya lead pada artikel tidak

menampakan fakta utama justru disini pembaca

kebingungan apa yang disampaikan penulis

pada lead. Dimana pembaca memiliki dua

persepsi berbeda bila di lihat dari judul dan

lead. Pembaca akan berbikini bahwa ini adalah

berita dua RT kembalikan bantuan karena

merasa tidak membutuhkan bantuan atau

mungkin sebaliknya bahwa dua RT ini

mengembalikan bantuan karena merasa

kekurangan.

Pada Latar Informasi dimana “Ketua RT

13/06 Kelurahan Sarae Ilham Idris, terpaksa

mengembalikan santunan yang diberikan oleh

pemerintah melalui Kepala Kelurahan Sarae”.

Latar informasi tidak sesuai dengan judul

karena hanya satu RT saja yang tercantum pada

artikel ini, sedangkan headline yang

dijuganakan adalah dua RT.

Kutipan yang tertera pada artikel

menyatakan tentang kekecewaan kepada

pemerintah aparatur Kelurahan Sarae. “Ada

pernyataan aneh yang saya terima dari pegawai

Lurah Sarae yang menyerahkan bantuan ini.

Yakni, jika bantuan ini tidak bagi secara merata

kepada warga saya satu RT ini, maka jelas akan

menjadi tanggungjawab saya sebagai Ketua

RT. Itu benar-benar pernyataan yang miris dan

patut untuk disesalkan. Bagaimana mungkin

dengan bantuan secuil ini bisa memenuhi

kebutuhan warga saya dengan jumlah jiwa

hampir tiga ratus orang.” (paragraf ke-4).

Selain itu ada juga kutipan pada paragraf

ke-6 “mana pernah mereka lakukan pendataan.

Bantuan ini adalah yang kedua kalinya kami

terima. Katanya, pernah turun mendroping air

bersih untuk kebutuhan warga. Faktanya, itu

hanya omongan saja”.

Pada artikel ini memiliki dua sumber

yang pertama adalah Ketua RT 13/06

Kelurahan Sarae Ilham Idris (paragraf ke-2

kalimat pertama) dan Ketua RT 12/04

Kelurahan Sarae, Idris alias Bram (paragraf ke-

9 kalimat kedua). Sumber yang mengembalikan

bantuan sesuai dengan judul. Namun pada

artikel tidak ada penjelas tentang fakta dua RT

telah mengembalikan bantuan. Hal ini

menjadikan artikel ini seperti ada dua berita

didalamnya.

Kemudian untuk penutup ditulis

berdasarkan pernyataan sumber. Dimana

sumber memberikan pernyataan terimakasih

karena setelah pengembalian bantuan, kini

mereka telah mendapatkan bantuan yang lebih

banyak. “Bantuan ini datang setelah saya

mengembalikan bantuan dimaksud.

Alhamdulillah, jumlahnya lumayan banyak

walaupun belum mamp;u memenuhi kebutuhan

seluruh warga di sini. Ada juga bantuan pribadi

dari Walikota Bima yang dibawa oleh anaknya

ke sini untuk kami. Terimakasih kami ucapkan

kepada Walikota Bima,” (paragraf 13).

2. Struktur Skrip

Pada struktur skrip memiliki kelengkapan

dimana penulis menekankan artikel ini pada

unsur What dan How dimana pengembalian

bantuan menjadi topik utamannya.

3. Struktur Tematik

Struktur Tematik tidak menggambarkan

tentang headline. Dimana headlinenya adalah

Dua RT. Disini penulis mencantumkan kedua

RT tersebut pada paragraf yang terpisah yang

pertama tercantum pada paragraf 2 “Ketua RT

13/06 Kelurahan Sarae Ilham Idris, terpaksa

mengembalikan santunan yang diberikan oleh

pemerintah melalui Kepala Kelurahan Sarae”

dan yang kedua tercantum pada paragaraf ke-9

“hal yang sama juga dilakukan oleh Ketua RT

12/04 Kelurahan Sarae, Idris alias Bram.

Diakuinya, Bram menolak bantuan tersebut

Page 25: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BANJIR BANDANG KOTA …

Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519

M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)

58

karena tidak sesuai dengan jumlah

warganya.”Hingga detik ini, belum satupun

personil pemerintah yang turun di RT kami”.

Bila merujuk pada bagian tersebut cara

penulis menulis fakta tidak begitu baik karena

fakta tidak dijelaskan secara rinci. Justru artikel

ini lebih terlihat memiliki dua buah berita

karena tidak ada perincian dari awal. Hanya

headline yang menjelaskan bahwa artikel ini

membahas tentang dua RT yang

mengembalikan bantuan.

Artikel ini ditulis berdasarkan kutipan

dari sumber yang tercantum. Dimana sumber

kecewa akan kinerja para aparatur kelurahan

Sarae. Namun bila dilihat secara keseluruhan

tematik, artikel ini adalah artikel yang

membadingkan kinerja pemerintah Kota Bima

saat ini dengan pemberi bantuan yaitu dari

Kabupaten Dompu.

Bisa dilihat bahwa ada ketidak puasan

pada paragraf ke-7 “Bantuan pertama yang

diterimanya dari pemerintah adalah pada saat

sehari setelah bencana banjir pertama

(21/12/2016). Diantaranya satu kardus air

mineral, empat bungkus minyak goreng, dan

dua kardus mie instant. “Hanya itu saja bantuan

tahap pertama yang kami dapatkan dari

pemerintah. Bantuan tersebut terpaksa kami

terima, karena warga kelaparan. Kita makan

bersama pada tenda yang kami bangun bersama

untuk memasak,” ujarnya.”

Kemudian perbandingannya bisa dilihat

pada paragraf 11 “Selain itu katanya, keluarga

mantan Bupati Dompu H. Abubakar juga

memebrikan bantuan telur rebus, baju layak

pakai, 6 kardus mie instant, 6 kardus air

mineral, puluhan bungkus roti dan makanan

ringan, serta pampers buat anak-anak. “Terima

kasih kepada Mbak Chika dan keluarga besar

mantan Bupati Dompu H. Abubakar,”

Jadi secara tematik artikel ini

menunjukkan tentang pencitraan bisa dilihat

dari detail yang tertera penulis mendetailkan

beberapa nama pada artikel “keluarga mantan

Bupati Dompu H. Abubakar”.

4. Struktur Retoris

“Selama dihajar oleh bencana terparah

dalam sejarah Bima tersebut, Ilham justru

memuji kemuliaan hati warga Kabupaten

Dompu” kata justru pada paragraf ke-10

kalimat pertama melambangkan ketidak puasan

dan perbandingan karena seharusnya warga

berterimakasih pada pemerintah Kota tetapi

malah sebaliknya. Kata ini menunjukkan sangat

jelas bahwa penulis membanding-bandingkan

antara pemerintahan Kota saat ini dan pemberi

bantuan yang tercantum pada artikel.

Sedangkan kata keluarga pada paragraf

11 kalimat pertama “Selain itu katanya,

keluarga mantan Bupati Dompu H. Abubakar

juga memebrikan bantuan telur rebus, baju

layak pakai, 6 kardus mie instant, 6 kardus air

mineral, puluhan bungkus roti dan makanan

ringan, serta pampers buat anak-anak.” Dimana

kata tersebut menekankan bahwa bantuan yang

di beri oleh keluarga mantan bupati Dompu

tersebut ada campur tangan dari mantan bupati

sendiri yaitu H. Abubakar. Padahal bisa jadi

tidak ada campur tangan. Ini menunjukkan

bahwa penulis mencoba melakukan pencitraan

pada Mantan Bupati Dompu H. Abubakar.

Pada paragraf ke-5 kalimat pertama

“Karena tidak mencukupi kebutuhan warganya,

akhirnya bantuan secuil tersebut, langsung ia

kembalikan saat itu juga kepada pihak

Kelurahan Sarae.” Kata secuil mempertegas

ketidak puasan pada bantuan yang telah di

berikan.

“Setelah mengembalikan bantuan dari

staf Lurah Sarae tersebut, Selasa (27/12/2016),

tiba-tiba muncul persoalan yang unik. Yakni,

Ilham kembali menerima bantuan yang jumlah

lumayan banyak untuk warganya”. (Paragraf

12) frasa persoalan yang unik. Frasa ini

menggambarkan bahwa penulis cenderung

mengarahkan pembaca untuk memahami

informasi ini dimana frasa tersebut bahwa ada

sesuatu yang harus di perhatikan. Ternyata hal

tersebut di sampaikan pada kalimat selanjutnya

“Ilham kembali menerima bantuan yang

Page 26: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BANJIR BANDANG KOTA …

Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519

M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)

59

jumlahnya lumayan banyak” ini

menggambarkan bahwa penulis ingin

menyampaikan bahwa pengembalian bantuan

adalah strategi dari RT tersebut untuk

mendapatkan bantuan yang lebih banyak.

Pada unsur yang diamati yaitu gambar

Seseorang yang duduk di antara tumpukan dus

air mineral dan karung beras sambil memegangi

beberapa lembar baju melihat kearah kamera,

foto ini di beri caption Ilham Idris. Pada gambar

ini memiliki dua persepsi karena caption yang

digunakan kurang jelas. Seharusnya penulis

memasukan keterangan yang detail tentang foto

tersebut. Pembaca akan mengalami gagal

paham karena foto ini bisa jadi foto pada saat

ilham menerima bantuan yang belum

dikembalikan. Atau mungkin sebaliknya.

Analisis Framing pada keseluruhan

artikel 4 menunjukkan bahwa penulis

membingkai artikel ini untuk menjelekkan satu

pihak dan mengangkat pihak lainnya bisa

dilihat pada keseluruhan Struktur Tematik.

Kemudian pada artikel mengalami beberapa

kesalahan yaitu Lead yang kurang baik dan

Kesalahan pada pengetikan.

KESIMPULAN

Perspektif atau cara pandang yang di

gunakan oleh wartawan media online

visioner.co.id tentang pemberitaan banjir

bandang Kota Bima maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Struktur Sintaksis; Pemberitaan

visioner.co.id memuat terlalu banyak fakta

tambahan terutama pada Lead, hal ini

membuat pemberitaan kurang terarah dan

terkesan lebih bertele-tele. Pemberitaan

kurang berimbang akibat tumpang

tindihnya informasi dan kurangnya kutipan

yang sesuai dengan pendapat penulis

sebagai penguat informasi dalam

pemberitaan.

2. Struktur Skrip; How menjadi ciri khas

tersendiri bagi media online visioner.co.id

dimana informasi lebih disajikan bagi para

pembaca. Struktur Skrip juga menjadi

sebuah cara visioner.co.id dalam

melakukan pembingkaian terhadap

seorang tokoh untuk menjadi sorotan bagi

para pembaca.

3. Struktur Tematik; Kedetailan pada

beberapa paragraf untuk menegaskan

seorang tokoh menjadi lebih menonjol

dimana visioner.co.id melakukan

pencitraan terhadap tokoh-tokoh yang

memiliki kedekatan dengan penulis.

4. Struktur Retoris; Penggunaan sebuah kata

yang tidak sesuai dengan KKBI (kata tidak

baku) dan banyaknya kesalahan dalam

pengetikan mencerminkan adanya ketidak

cakapan dalam penggunaan teknologi.

Kemudian Beberapa pilihan kata oleh

media online visioner.co.id menyorot

untuk membesar-besarkan seorang tokoh

adalah ciri dari pencitraan, dan beberapa

pilihan kata membuat adanya

perbandingan dan memojokan seseorang.

Penggunaan Idiom selalu digunakan untuk

mengajak pembaca agar ikut merasakan

apa yang dirasakan oleh penulis.

Pengunaan caption pada foto yang

menggambarkan sebuah kejadian tidak

memiliki kedetailan membuat pembaca

menjadi menerka-nerka tentang maksud

dari foto tersebut yang membuat artikel

jadi kurang terarah. Pada beberapa

pengolahan kata penulis menyimpan

maksud untuk mengingatkan pembaca agar

lebih baik dalam penyerapan infomasi

yang disajikan.

Framing media online visioner.co.id

dalam pemberitaan banjir bandang Kota Bima

mengajak para pembacanya untuk ikut

mengulurkan bantuan dan turut merasakan

duka cita terhadap imbas dari bencana banjir

bandang Kota Bima. Selain itu visioner.co.id

melakukan pembingkaian terhadap seorang

tokoh untuk menjadi sorotan bagi para pembaca

(melakukan pencitraan) dan media

Page 27: ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BANJIR BANDANG KOTA …

Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 5, Nomor 1, Juni 2018 ISSN: 2443-3519

M. Wildan Saputra; Analisis Framing Banjir Bima… (34-60)

60

visioner.co.id selalu memberikan informasi-

informasi lebih terperinci terhadap

pemberitaannya dimana visioner.co.id

membuat para pembaca agar lebih pintar dalam

menyerap informasi disini bisa dikatakan

bahwa visioner.co.id memberi pendidikan

kepada pembaca.

Kesalahan-kesalahan pada artikel yang

telah dianalisis menunjukkan bahwa media

visioner.co.id kurang memahami teknologi

dimana sebenarnya ada cara praktis untuk

menanggulangi kesalahan pada pengetikan.

Kemudian penulisan artikel dengan fakta

tambahan yang terlalu banyak akan terkesan

bahwa artikel ini terlalu bertele-tele.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Pengertian dan Karakteristik Media Online. Diambil dari:

http://jurnalistikonline1.blogspot.co.id/2015/11/pengertian-karakteristik-media-online.html.

Diakses pada tanggal 08 Maret 2017 Jam 21.46 WITA.

Ansara, Herawati. 2015. Sejarah Media online di Dunia dan di Indonesia. Diambil dari:

http://www.kompasiana.com/ansara/sejarah-media-online-di-dunia-dan-di-

indonesia_54f893d4a33311af098b46a3. Diakses pada tanggal 02 Maret 2017 Jam 04:08

WITA.

Cangara, Hafied. 2002. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Effendy, Onong Uchjana. 2000. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Hidayatullah, Arief. 2016. Jurnalisme Cetak dala Konsep dan Praktik. Yogyakarta: Buku Literasi.

Romli, Asep Syamsul M. 2014. Jurnalistik Online. Bandung: Nuansa Cendekia.

Sobur, Alex. 2015. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik,

dan Analisis Framing. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

visioner.co.id. 2016. Bencana Terparah Dalam Sejalarah. http://www.visioner.co.id/berita-bencana-

terparah-dalam-sejarah-1133.html. Diakses pada tanggal 13 April 2017 Jam 19.48 WITA.

visioner.co.id. 2016. Bencana Kota Bima, TNI Dari Evakuasi Hingga Pembersihan

Lingkungan.http://www.visioner.co.id/berita-bencana-kota-bima-tni-dari-evakuasi-hingga-

pembersihan-lingkungan-1137.html. Diakses pada tanggal 13 April 2017 Jam 19.48 WITA.

visioner.co.id. 2016. Ini Janji Mensos Untuk Korban Banjir Kota Bima.

http://www.visioner.co.id/berita-ini-janji-mensos-untuk-korban-banjir-kota-bima-1139.html.

Diakses pada tanggal 13 April 2017 Jam 19.48 WITA.

visioner.co.id. 2016. Dua RT Di Sarae Kembalikan Bantuan. http://www.visioner.co.id/berita-dua-

rt-di-sarae-kembalikan-bantuan-1140.html. Diakses pada tanggal 13 April 2017 Jam 19.48

WITA.