102
ANALIS EKS SIS FAKTO SPOR RUM JEPANG, OR – FAK MPUT LAU FA DAN AME TOR YAN UT INDON ARIE DEPART KULTAS E INSTIT ERIKA SE NG MEMEN NESIA KE C OLE ES ROMAR H1408 TEMEN IL EKONOM TUT PERTA 201 RIKAT PE NGARUHI CHINA, H EH RIO SITINJA 80061 LMU EKO MI DAN MA ANIAN BO 12 ERIODE 20 I PERMIN HONGKON 001-2010 TAAN NG, AK ONOMI ANAJEMEN OGOR

ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

ANALISEKS

SIS FAKTOSPOR RUMJEPANG,

OR – FAKMPUT LAU

FA

DAN AME

TOR YANUT INDON

ARIE

DEPARTKULTAS E

INSTIT

ERIKA SE

NG MEMENNESIA KE C

OLEES ROMAR

H1408

TEMEN ILEKONOM

TUT PERTA201

RIKAT PE

NGARUHICHINA, H

EH RIO SITINJA80061

LMU EKOMI DAN MA

ANIAN BO12

ERIODE 20

I PERMINHONGKON

001-2010

TAAN NG,

AK

ONOMI ANAJEMEN OGOR

Page 2: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

RINGKASAN ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang, dan Amerika Serikat Periode 2001-2010 (dibimbing oleh MANUNTUN PARULIAN HUTAGAOL).

Saat ini Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai negara pengekspor rumput laut terbesar di dunia jika dilihat dari total produksinya. Indonesia yang tahun 2011 lalu memproduksi 3,2 juta ton rumput laut mampu menguasai pangsa pasar dunia sebesar 13,7 persen atau setingkat di atas pangsa Filipina dan dibawah China dengan pangsa 62,3 persen. Namun apabila dikaitkan dengan harga ekspor dapat dikatakan bahwa posisi tawar Indonesia masih relatif rendah dibandingkan dengan negara produsen lain. Hal ini mengindikasikan bahwa apabila pemerintah secara berkala mampu memberikan pengetahuan kepada para nelayan maka bukan tidak mungkin nantinya perekonomian Indonesia akan lebih banyak disokong oleh ekspor perikanan, terutama rumput laut. Dengan melihat kenyataan tersebut terdapat urgensi yang harus diperbaiki terkait pengelolaan industri rumput laut Indonesia setelah terlebih dahulu harus mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi daya saing ekspor rumput laut Indonesia ke negara-negara tujuan, baik faktor internal maupun faktor eksternal, dan bagaimana pengaruhnya perlu diketahui dengan baik.

Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi ekspor rumput laut Indonesia ke negara China, Hongkong, Jepang, dan Amerika Serikat periode 2001-2010 serta merumuskan kebijakan yang tepat untuk meningkatkan ekspor rumput laut Indonesia. Penelitian dilakukan dengan menganalisis data dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis kuantitatif dengan model regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan pada persamaan regresi untuk ekspor rumput laut Indonesia ke China, Filipina, Hongkong, Jepang, dan Amerika Serikat didapatkan nilai R-squared sebesar 0,9815. Nilai ini menunjukkan bahwa 98,15 persen perubahan ekspor rumput laut Indonesia dapat dijelaskan oleh variabel bebas, sedangkan sisanya 2,33 persen dijelaskan oleh faktor-faktor diluar model.

Pada penelitian ini diperoleh juga hasil regresi volume ekspor rumput laut Indonesia pada tahun sebelumnya yaitu sebesar 0,32, harga ekspor bernilai negatif sebesar 0,56, nilai tukar riil bernilai positif 3,8, GDP perkapita negara importir sebesar 2,16 dengan nilai probabilitas yang kesemuanya bernilai kurang dari taraf nyata lima persen yang berarti memengaruhi ekspor rumput laut Indonesia ke China, Hongkong, Jepang, dan Amerika Serikat. Sedangkan variabel populasi penduduk negara importir bernilai sebesar 0,31 dan memiliki nilai probabilitas lebih besar dari taraf nyata lima persen yang berarti tidak memengaruhi ekspor rumput laut Indonesia secara signifikan. Pemerintah perlu melakukan intervensi dalam mengelola valuta asing, menstimulus industri rumput laut Indonesia dan secara berkala mengadakan audiensi dengan produsen rumput laut agar dapat menjaga produktivitas dan kualitas rumput laut Indonesia, dan secara kontinyu membangun komunikasi aktif dengan negara importir rumput laut Indonesia.

Page 3: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR RUMPUT LAUT INDONESIA KE CHINA, HONGKONG,

JEPANG, DAN AMERIKA SERIKAT PERIODE 2001-2010

Oleh ARIES ROMARIO SITINJAK

H14080061

Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Ilmu Ekonomi

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

Page 4: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

Judul Skripsi : Analisis Faktor - Faktor yang Memengaruhi Permintaan Ekspor

Rumput Laut Indonesia ke China. Hongkong, Jepang, dan

Amerika Serikat periode 2001-2010

Nama : Aries Romario Sitinjak

NIM : H14080061

Menyetujui,

Dosen Pembimbing,

Dr.Ir.Manuntun Parulian Hutagaol, M.S

NIP. 19570904 198303 1 005

Mengetahui,

Ketua Departemen Ilmu Ekonomi,

Dedi Budiman Hakim, Ph.D

NIP. 19641022 198903 1 003

Tanggal Kelulusan:

Page 5: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH BENAR-

BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIGUNAKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU

LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, November 2012

Aries Romario Sitinjak H14080061

Page 6: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Aries Romario Sitinjak, lahir di Bogor pada tanggal

19 April 1990 dan merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak

Lamser Sitinjak, S.E dan Ibu Menti Gultom, S.Pd. Penulis memulai pendidikan di TK

Mardi Yuana Cibinong pada tahun 1994 dan lulus pada tahun 1996. Di tahun yang

sama melanjutkan pendidikan dasar di SD Mardi Yuana Cibinong dan lulus pada tahun

2002. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Mardi Waluya Cibinong dan

lulus pada tahun 2005 untuk kemudian melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 3

Bogor pada tahun 2005 dan lulus pada tahun 2008. Penulis diterima di Institut

Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada tahun

2008 dan diterima sebagai mahasiswa IPB dengan mayor Ilmu Ekonomi, Fakultas

Ekonomi dan Manajemen. Penulis juga mendapatkan beasiswa Peningkatan Prestasi

Akademik (PPA) pada tahun 2010-2011 dan 2011-2012.

Penulis aktif dalam berbagai organisasi dan kepanitiaan selama menjadi

mahasiswa. Organisasi kampus yang diikuti yaitu Keluarga Mahasiswa Katholik IPB

(KEMAKI) pada periode 2008-2009 sebagai anggota divisi Eksternal, dan Himpunan

Profesi dan Peminat Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (HIPOTESA) pada periode

2009-2010 sebagai staf divisi CER (Coorporate and External Relationship). Di tahun

yang sama, 2009-2010, penulis juga aktif dalam organisasi luar kampus antar

mahasiswa ekonomi pembangunan se-Indonesia yaitu Ikatan Mahasiswa Ekonomi

Pembangunan Indonesia (IMEPI) sebagai staf divisi POSDAM (Pengembangan

Organisasi Dan Sumberdaya Manusia) di IMEPI wilayah JABAGBAR (Jawa Bagian

Barat). Pada tahun 2010 masih aktif di organisasi luar kampus IMEPI, namun bukan

lagi di wilayah tetapi di kepengurusan nasional sebagai SEKJEND (Sekretaris Jenderal)

Page 7: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

IMEPI untuk masa kepengurusan 2010-2012. Kepanitiaan yang pernah diikuti, antara

lain seksi Humas SANTA CLAUS DAY 2009, Komisi Disiplin (KOMDIS) MPKMB

(Masa Perkenalan Kampus Mahasiswa Baru) IPB 2009, seksi Humas OPEN HOUSE

IPB 2009, seksi Humas EXTRAVAGANZA 2009, seksi Sponsorship INFEST 2009,

Kepala Divisi Logstran LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) IMEPI JABAGBAR

2010, Kepala Divisi Humas Economics Day 2010, dan Ketua Pelaksana HIPOTEX-R

2010.

Selain itu penulis juga aktif mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa,

antara lain From Zero To Hero Solution sebagai Upaya Meminimalisir Resiko Ekonomi

Menghadapi Isu PHK: Sebuah Metode Pembelajaran Life Skills Berbasis

Entrepreneurship dan Pelatihan pada Buruh yang dipresentasikan di Universitas Syiah

Kuala Banda Aceh pada tahun 2010 dan memperoleh Juara ke-3, Indonesian Fashion

Virus Solution sebagai Upaya Meningkatkan Daya Saing Produk Fesyen Indonesia:

Sebuah Metode Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja Fesyen dan Penanaman Jiwa

Entrepreneurship Pada Produsen pada tahun 2010 dan masuk dalam 17 besar LKTI di

Univesitas Airlangga Surabaya, dan Bogor Nu Aing (Bogor Punya Saya) : Strategi

Pengembangan Wisata Alam di Kabupaten Bogor, Jawa Barat Untuk Peningkatan

Penerimaan Asli Daerah (PAD) dan Kesejahteraan Masyarakat Lokal yang

dipresentasikan di Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin Kalimantan Selatan

pada tahun 2012 dan memperoleh Juara Harapan ke-2. Pada tahun 2012 penulis juga

pernah mengikuti PKM bidang Penelitian yang didanai DIKTI dan lolos hingga ke

PIMNAS IPB.

Page 8: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan YME atas segala rahmat dan karunia-

Nya sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis berharap

melalui skripsi ini dapat menguraikan permasalahan kesejahteraan produsen rumput

laut Indonesia dan peningkatan ekspor rumput laut Indonesia setelah mengetahui

faktor-faktor yang memengaruhinya. Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas

Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr.Ir.Manuntun Parulian Hutagaol, M.S selaku pembimbing skripsi yang

telah memberikan bimbingan baik secara teknis maupun teoritis dalam proses

pembuatan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

2. Ibu Dr. Sri Mulatsih selaku dosen penguji utama atas kritik dan saran terhadap

skripsi ini.

3. Ibu Widyastutik, M.Si sebagai dosen penguji dari komisi pendidikan atas kritik

dan saran terhadap skripsi ini.

4. Ibu Lukytawati Anggraeni, Ph.D selaku pembimbing akademik yang telah

mendukung penulis dalam kegiatan akademik dan non-akademik selama

menjadi mahasiswa juga dalam pembuatan skripsi ini.

5. Ayahanda Lamser Sitinjak, S.E dan Ibunda Menti Gultom, S.Pd yang senantiasa

memberikan bantuan, perhatian dan dukungan moril untuk terus menyelesaikan

skripsi ini.

Page 9: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

6. Kakak dan Adik yang penulis banggakan Ruth Kristina Purnama, S.H dan

Febrian Sitinjak atas bantuan, perhatian, dan dukungan selama menyelesaikan

skripsi ini

7. Teman satu bimbingan Fitri Karlinda, Puspa Ratih, dan Soulma Arum yang

telah memberikan saran, kritik dan motivasi dalam menyelesaikan penelitian ini.

8. Seluruh keluarga besar Ilmu Ekonomi 45 atas segala kebersamaan dan

dukungannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Serta pihak-pihak lain yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi

ini namun tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih terdapat kekurangan.

Segala kesalahan yang terjadi dalam penelitian ini, sepenuhnya menjadi tanggung

jawab penulis. Oleh sebab itu, penulis memohon maaf atas segala kesalahan kata dan

kekurangan dari skripsi ini. Penulis juga mengharapkan kritik dan masukkan untuk

perbaikan yang akan datang. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pihak

lain yang membutuhkan.

Bogor, November 2012

Aries Romario Sitinjak H14080061

Page 10: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

i  

DAFTAR ISI DAFTAR ISI ..................................................................................................... i DAFTAR TABEL ............................................................................................ iii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ iv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... v

3.5 Pengujian Model ........................................................................... 47 3.6 Elastisitas ………………………………………............................ 52 3.7 Definisi Operasional Variabel dalam Model ….............................. 54

IV.

GAMBARAN UMUM ..................................................................... 56 4.1 Profil Rumput Laut…. .................................................................. 56 4.1.1 Rumput Laut Potensial .......................................................... 58 4.2 Standar Nasional Rumput Laut Indonesia ....................................... 60 4.3 Klaster Industri Rumput Laut Indonesia ....................................... 61

I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1 1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1 1.2 Perumusan Masalah ...................................................................... 5 1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 12 1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 12 1.5 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................. 12

II.

TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................

14 2.1 Rumput Laut ................................................................................. 14 2.2 Tinjauan Teoritis………………………………………………….. 16 2.2.1 Perdagangan Internasional …………………………. …….. 16 2.2.2 Ekspor …………………………………………………....… 19 2.2.3 Teori Permintaan ….............................................................. 24 2.2.4 Harga Ekspor Komoditi ....................................................... 25 2.2.5 Teori Nilai Tukar …............................................................. 26 2.2.6 GDP Per Kapita …................................................................ 27 2.2.6 Populasi …........................................................................... 28 2.3 Tinjauan Penelitan Terdahulu......................................................... 28 2.4 Kerangka Pemikiran ….................................................................. 33 2.5 Hipotesis Penelitian …................................................................... 34

III.

METODE PENELITIAN .................................................................

37 3.1 Jenis dan Sumber Data .................................................................. 37 3.2 Metode Pengolahan Data .............................................................. 37 3.3 Panel Data .................................................................................... 38 3.3.1 Pooled Least Square……………………………………......... 40 3.3.2 Fixed Effect Model ............................................................... 40 3.3.3 Random Effect Model ........................................................... 42 3.4 Pengujian Terhadap Model Penduga …........................................... 44 3.4.1 Chow Test ………..……………………………………......... 44 3.4.2 Hausman Test ...................................................................... 46

  

Page 11: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

ii  

  

V.

HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 62 5.1 Perkembangan Ekspor Rumput Laut Indonesia di Pasar Rumput Laut Dunia …………………… ....................................... 62 5.1.1 Perkembangan Rumput Laut Indonesia ke China ................... 63 5.1.2 Perkembangan Rumput Laut Indonesia ke Hongkong ............ 64 5.1.3 Perkembangan Rumput Laut Indonesia ke Jepang................... 65 5.1.4 Perkembangan Rumput Laut Indonesia ke Amerika Serikat .... 66 5.2 Hasil Estimasi Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia .................................................................. 68 5.2.1 Pengujian Kesesuaian Model……………………................... 68 5.2.2 Pengujian Kriteria Ekonometrika…………………................. 68 5.2.3 Pengujian Kriteria Statistik…….…………………................. 70 5.3 Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang, dan Amerika Serikat …………..... 72 5.3.1 Volume Rumput Laut Indonesia Pada Tahun Sebelumnya ... 72 5.3.2 Harga Ekspor Rumput Laut Indonesia ..…………................. 73 5.3.3 Nilai Tukar Riil Negara Importir …..……………................. 74 5.3.4 GDP perkapita Negara Importir ..………………................... 74 5.3.5 Populasi Penduduk Negara Importir ………………………… 75 5.4 Rekomendasi Kebijakan Bagi Pemerintah Untuk Meningkatkan Volume Ekspor dan Tingkat Kesejahteraan Petani Rumput Laut Indonesia………………………………………………………… 76

VI.

KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 79 6.1 Kesimpulan …………................................................................... 79 6.2Saran …….. …………................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 81 LAMPIRAN ..................................................................................... 83

Page 12: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

iii  

  

DAFTAR TABEL

No. Halaman 1. Produk Domestik Bruto (PDB) Berdasarkan Harga Berlaku, Tahun 2007- 2010(Miliar Rupiah) ............................................................ 1

2. Perkembangan Ekspor-Impor Rumput Laut Indonesia (dalam ton) ................................................................................................ 5

3. Pertumbuhan Volume Produksi dan Ekspor Rumput Laut di Indonesia Tahun 2006-2010 ................................................................. 6

4. Realisasi Ekspor Rumput Laut Indonesia ke Lima Besar Negara Tujuan ........................................................................................... 7

5. Eksportir Rumput Laut Dunia tahun Tahun 2006 ..................................... 8

6. Potensi Pasar Dunia untuk Indonesia (ton) Tahun 2007-2010 .................. 9

7. Jenis Rumput Laut yang Memiliki Nilai Ekonomis Tinggi ...................... 15

8. Kerangka Identifikasi Autokorelasi .......................................................... 48

9. Standar Nasional Rumput Laut Indonesia ................................................ 60 .

10. Volume Ekspor Rumput Laut Indonesia Berdasarkan Negara Tujuan, 2004- 2008 ...................................................................... 62

11. Tabel Uji Chow ......................................................................................... 68

12. Hasil Analisis Regresi Model Ekspor Rumput Laut Indonesia dengan menggunakan Fixed Effect Model ................................................ 70

Page 13: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

iv  

  

DAFTAR GAMBAR No. Halaman

1. Kerangka Pemikiran……………………………………….................. 342. Perkembangan Volume Ekspor Rumput Laut Indonesia ke China, 2001-2010........................................................................................... 643. Perkembangan Nilai Ekspor Rumput Laut Indonesia ke China, 2001-2010........................................................................................... 644. Perkembangan Volume Ekspor Rumput Laut Indonesia ke Hongkong, 2001-2010........................................................................................... 655. Perkembangan Nilai Ekspor Rumput Laut Indonesia ke Hongkong, 2001-2010........................................................................................... 656. Perkembangan Volume Ekspor Rumput Laut Indonesia ke Jepang, 2001-2010........................................................................................... 667. Perkembangan Nilai Ekspor Rumput Laut Indonesia ke Jepang, 2001-2010........................................................................................... 668. Perkembangan Volume Ekspor Rumput Laut Indonesia ke Amerika 2001-2010........................................................................................... 67

9. Perkembangan Nilai Ekspor Rumput Laut Indonesia ke Amerika Serikat, 2001-2010........................................................................................... 67

Page 14: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

v  

  

DAFTAR LAMPIRAN No Halaman

1. Daerah Penyebaran Rumput Laut di Indonesia .................................... 832. Output Eviews dengan Menggunakan Metode Fixed Effect ................. 853. Hasil Perhitungan Uji CHOW ............................................................. 874. Uji Normalitas …................................................................................. 87 

Page 15: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

1  

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia memiliki luas daerah perairan seluas 5.800.000 km2, dimana

angka tersebut adalah empat kali dari luas daratannya. Dengan luas daerah

perairan tersebut wajar jika bangsa Indonesia menjadikan laut sebagai basis

kekuatan di berbagai bidang, termasuk di bidang ekonomi. Hal ini diperkuat

berdasarkan data yang didapatkan dari BPS kontribusi sektor perikanan Indonesia

yang terus meningkat dari tahun 2007 hingga 2010 (BPS, 2011).

Tabel 1.1. Produk Domestik Bruto (PDB) Berdasarkan Harga Berlaku dan Persentase PDB Perikanan Tahun 2007 – 2010(Miliar Rupiah)

Lapangan Usaha Tahun

2007 2008 2009 2010

Berdasar Harga Berlaku

Perikanan 97.697,30 137.249,50 176.620,00 199.219,00

PDB Total 3.950.893,.20 4.948.688,40 5.603.871,20 6.422.918,30

PDB Tanpa Migas 3.534.406,50 4.427.633,50 5.138.955,20 5.924.008,20

Persentase PDB Perikanan

Thdp PDB Total 2,47 2,77 3,15 3,10

PDB Tanpa Migas 2,76 3,10 3,44 3,36

Sumber: BPS (2012)

Berdasarkan Tabel 1.1, pada tahun 2007 sektor perikanan menyumbang

PDB sebesar 97.697,30 Milliar Rupiah dari total PDB 3.950.893,20 Milliar

Rupiah atau sekitar 2,47 persen. Angka tersebut terus meningkat di tahun

berikutnya hingga mencapai angka 3,10 persen terhadap PDB total pada tahun

2010.Namun hal tersebut bukanlah hasil maksimal yang dapat diberikan dari

Page 16: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

2  

sektor perikanan Indonesia. Apabila semua potensi yang ada dapat dioptimalkan

maka sektor perikanan akan berperan lebih banyak dalam GDP Indonesia.

Sebagai contoh adalah Islandia mampu menyusun GDP dengan kontribusi 65

persen dari sektor perikanan, Norwegia 25 persen, Korea Selatan sebesar 37

persen, RRC 48.4 persen, dan Jepang 54 persen. Bahkan China yang hanya

memiliki luas perairan 8,8 persen dibanding Indonesia memilki kontribusi

sebesar US$ 34 milliar. Sangat disayangkan, mengingat potensi perikanan

Indonesia yang besar yakni potensi perikanan tangkap Indonesia lebih dari USD

15 milliar, perikanan air tawar lebih dari USD 6 milliar, dan perikanan budidaya

tambak dan udang windu sebesar USD 10 milliar (DKP, 2008).

Salah satu potensi alam di wilayah perairan Indonesia yang mampu

memberikan kontribusi lebih apabila dikembangkan secara tepat adalah rumput

laut. Berdasarkan data DKP (Departemen Kelautan dan Perikanan) RI, rumput

laut atau yang umum disebut seawed adalah tanaman laut jenis alga yang tidak

memiliki akar, batang, dan daun. Rumput laut yang dapat dimakan adalah jenis

ganggang biru, ganggang hijau, ganggang merah,serta ganggang coklat (DKP,

2008). Tanaman rumput laut memiliki kandungan yang terdiri dari air (27,8

persen), protein (5,4 persen), karbohidrat (33,3 persen), lemak (8,6 persen), serat

kasar (3 persen), dan abu (22,25 persen) sehingga tidak mengherankan apabila

rumput laut memiliki banyak kegunaan, diantaranya 22 jenis telah dimanfaatkan

sebagai bahan baku industri seperti makanan, kosmetik, dan 56 jenis

pemanfaatannya sebagai bahan obat-obatan (DKP, 2007a). Berdasarkan data

DKP (Departemen Kelautan dan Perikanan), terdapat sekitar 782 jenis rumput

Page 17: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

3  

laut yang hidup di perairan Indonesia. Jumlah tersebut terdiri dari 196 algae

hijau, 134 algae coklat, dan 452 algae merah (DKP, 2007b).

Dengan lahan yang tersedia Indonesia mampu menghasilkan sekitar 16

ton per ha dari 2 ha luasan lahan potensial untuk pengembangan budidaya rumput

laut yang ada. Apabila seluruh lahan potensial dapat digarap secara maksimal

maka akan diperoleh kurang lebih 32 juta ton per tahun. Apabila harga rumput

laut sebesar Rp 5.000.000,- per ton, maka penerimaan yang diperoleh berkisar Rp

160 triliun per tahun (DKP, 2011c). Hal ini mengindikasikan bahwa komoditi

rumput laut Indonesia dapat berperan penting sebagai sumber devisa negara

melalui kegiatan ekspornya, terlebih dalam menyikapi nilai ekspor-impor

Indonesia saat ini. Kondisi perekonomian Indonesia saat ini memang sedang

mengalami gejolak yang cukup berdampak bagi beberapa kegiatan ekonomi,

termasuk kegiatan ekspor-impor.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS),

neraca perdagangan Indonesia total pada Januari-April tahun 2011 hingga

Januari-April 2012 terdapat perubahan jumlah impor sebesar 16, 18 persen dari

53.683,0 ditahun 2011 naik menjadi 62.369,2 di tahun 2012. Sedangkan nilai

perubahan ekspor hanya sebesar 4,13 persen dimana pada Januari-April 2011

sebesar 61.941,7 naik menjadi 64.498,1 pada Januari-April 2012 sehingga

menyebabkan neraca perdagangan pada periode Januari-April 2011 dan Januari-

April 2012 bernilai negatif, yaitu sebesar 62,15 persen. Hal ini berarti terdapat

penurunan jumlah ekspor pada Januari-April 2012 dibandingan pada periode

yang sama di tahun sebelumnya, terutama pada ekspor non migas yang hanya

naik 2,25 persen sedangkan impor non migas kita naik 15,79 persen dari tahun

Page 18: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

4  

sebelumnya. Dan hal tesebut diamini oleh data yang dirilis oleh Badan Pusat

Statistik (BPS) bahwa pada bulan April 2012 neraca perdagangan ekspor-impor

defisit sebesar 1US$ Milyar (BPS, 2012).

Dalam usahanya untuk terus meningkatkan nilai ekspornya, Indonesia

masih terus dihadapkan pada berbagai persoalan, diantaranya kurangnya inovasi

dalam komoditi ekspor. Departemen Kelautan dan Perikanan RI mengungkapkan

bahwa saat ini Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai negara pengekspor

rumput laut terbesar di dunia jika dilihat dari total produksinya. Pada tahun 2011

Indonesia yang memproduksi 3,2 juta ton rumput laut mampu menguasai pangsa

pasar dunia sebesar 13,7 persen atau setingkat di atas pangsa Filipina dan

dibawah China dengan pangsa 62,3 persen (DKP, 2011b). DKP mencatat nilai

ekspor rumput laut pada 2010 mencapai US$135,939 juta dan pada Januari-Juni

2011 nilai ekspor mencapai US$83,283 juta atau naik 41 persen dari periode

serupa di tahun 2010 (DKP, 2011a). Akan tetapi sebagian besar ekspor rumput

laut Indonesia masih dalam bentuk gelondongan kering (raw seaweeds),

sedangkan bentuk produk olahan seperti agar-agar, karaginan dan alinate masih

harus diimpor. Padahal nilai ekspor rumput laut Indonesia bisa lebih tinggi

seiring dengan peningkatan kualitas produk tersebut, seperti rumput laut Filipina

yang berkualitas lebih baik dihargai dan lebih tinggi USS100 - US$150 per ton

daripada rumput laut Indonesia yang hanya dihargai dibawah harga paar rumput

laut Filipina (DKP, 2011a). Kondisi ini menunjukkan bahwa Indonesia belum

mampu bersaing dalam industri pengolahan rumput laut, terutama dalam hal

inovasi. Pada Tabel 1.2 diketahui bahwa dalam kurun waktu 1999 hingga 2006,

ekspor rumput laut Indonesia cenderung meningkat dengan rata-rata

Page 19: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

5  

peningkatan 22,38 persen per tahun, walau pada tahun 2000 sempat mengalami

penurunan ekspor sebesar 2.010 ton dari 25.084 ton menjadi 23.074 ton.

Sedangkan impor rumput laut Indonesia cenderung mengalami peningkatan

rata-rata 8,61 persen per tahun, bahkan di tahun 2005 mengalami penurunan

yang cukup signifikan yakni 43,86 persen dari 497 ton di tahun 2004

menjadi 279 ton pada tahun 2005. Perkembangan volume ekspor rumput

laut yang demikian tinggi mencerminkan adanya peluang dan demand yang

semakin besar di pasar internasional terhadap rumput laut Indonesia.

Kondisi ini seharusnya dapat menunjukkan bahwa Indonesia memiliki daya

saing yang semakin kompetitif di pasar rumput laut internasional.

Tabel 1.2. Perkembangan Ekspor-Impor Rumput Laut Indonesia (dalam ton)

Tahun Ekspor (X) persen Δ

Impor (M) persen Δ Rasio M/X ( persen)

1999 25.084 - 258 - 1,032000 23.074 -8,01 216 -16,28 0,942001 27.874 20,80 246 13,89 0,882002 28.559 2,46 383 55,69 1,342003 40.162 40,63 339 -11,49 0,842004 51.010 27,01 497 46,61 0,972005 69.226 35,71 279 -43,86 0,402006 95.588 38,08 323 15,77 0,34

Sumber FAO (2008) Δ = Perubahan dengan tahun sebelumnya (dalam persen) 1.2 Perumusan Masalah

Terlihat pada Tabel 1.3 bahwa dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2006-

2010) jumlah ekspor rumput laut terus meningkat, yaitu pada tahun 2006 sebesar

95.588 ton dengan nilai ekspor 49.586.000 US$ dari volume produksi sebesar

1.379.960 ton, sedangkan di tahun 2007 volume produksi sebesar 1.770.840 ton

dan di ekspor sebesar 94.073 ton dengan nilai ekspor 57.522.000 US$ . Tahun

2008 jumlah yang diekspor sebesar 99.949 ton dengan nilai ekspor yang diterima

Page 20: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

6  

110.153.000 US$ dari volume produksi sebesar 2.147.977 ton. Di tahun 2009

volume rumput laut yang di produksi sebesar 2.966.590 ton dengan volume

ekspor sebesar 94.003 ton dengan nilai ekspor sebesar 87.773.000 US$. Dan pada

tahun 2010 ekspornya meningkat sebesar 123.075 ton atau dengan pencapaian

nilai ekspor 135.939.000 US$ dari volume produksi sebesar 3.917.716 ton.

Tabel 1.3. Pertumbuhan Volume Produksi dan Ekspor Rumput Laut di Indonesia Tahun 2006-2010

Sumber: Kementerian Kelautan dan Perikanan RI (2012)

Tahun Produksi Ekspor

Volume(Ton) Nilai 1.000 Rp) Volume(Ton) Nilai(1.000 US$)

2006 1.379.960 1.707.748.899 95.588 49.586

2007 1.770.840 3.620.586.007 94.073 57.522

2008 2.147.977 8.757.970.697 99.949 110.153

2009 2.966.590 812.583.0762 94.003 87.773

2010 3.917.716 11.762.784.523 123.075 135.939

Berdasarkan Tabel 1.4, China merupakan negara pertama yang paling

banyak mengimpor rumput laut dari Indonesia. Volume ekspor rumput laut ke

China mencapai 43.620 ton dengan nilai US$ 35.233.000 pada tahun 2008.

Kemudian pada tahun 2009 ekspor ke China meningkat menjadi 51.086 ton atau

setara dengan nilai US$ 39.008.000. Lalu di tahun 2010 Indonesia mengekspor

sebesar 72.213 ton rumput laut atau US$ 70.277.000. Dan lima besar negara

importir rumput laut dari Indonesia adalah Amerika Serikat, yaitu tahun 2008

ekspor rumput laut ke Amerika Serikat mencapai 414 ton atau setara dengan nilai

US$ 2.946.000. Kemudian pada tahun 2009 ekspor ke Amerika Serikat

meningkat menjadi 225 ton atau setara dengan nilai US$ 413.000. Pada tahun

2010 ekspor ke negara Amerika Serikat meningkat menjadi 1.584 ton atau sekitar

Page 21: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

7  

US$ 4.478.000. Kelima negara tersebut adalah lima negara yang paling banyak

mengimpor rumput laut dari Indonesia sebagai bahan baku industri olahan

rumput laut.

Tabel 1.4. Realisasi Ekspor Rumput Laut Indonesia ke Lima Besar Negara Tujuan

Sumber : Kementerian Kelautan dan Perikanan RI (2012)

Negara Tujuan 2008 2009 2010

Volume(Ton)

Nilai1.000 US$)

Volume(Ton)

Nilai(1.000 US$)

Volume(Ton)

Nilai(1.000 US$)

China 43.620 35.233 51.086 39.008 72.213 70.277

Philipina 12.414 27.869 6.701 7.746 12.512 16.689

Hongkong 2.835 2.018 2.323 841 5.252 1.984

Jepang 94 2.946 225 413 261 437

Amerika Serikat 414 2.563 1.764 3.035 1.584 4.478

Melihat nilai dan volume ekspor rumput laut Indonesia yang cenderung

terus meningkat, faktor- faktor yang memengaruhi ekspor rumput laut pun perlu

mendapat perhatian pemerintah. Analisis tentang posisi Indonesia dalam

pangsa rumput laut dunia dapat ditunjukkan dengan menilai menurut volume

ekspor, perkembangan hasil dan jumlah yang diekspor, serta share atau

sumbangan ekspor rumput laut Indonesia terhadap total ekspor rumput laut

dunia. Berdasarkan data dari DKP tahun 2007, China masih menjadi pemasok

(eksportir) terbesar rumput laut dunia. Dari tahun 1999 hingga tahun 2006

China mampu menyumbang 20,42 persen terhadap ekspor rumput laut dunia

dan diikuti oleh Indonesia dengan menyumbang sebesar 16,28 persen (DKP,

2007b). Data pada Tabel 1.5 menunjukkan apabila diukur dari volume ekspor

(tahun 2006), Indonesia berada pada posisi pertama sebagai eksportir rumput

laut dengan menyumbang 95,588 ton rumput laut. Hal ini terjadi karena

Page 22: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

8  

Indonesia pada tahun 2006 telah menjadi pemasok terbesar, tetapi apabila diukur

berdasarkan nilai ekspor rumput laut Indonesia hanya menempati urutan

ke-tiga pada tahun 2006. Sedangkan, jika dilihat dari sisi harga Indonesia

hanya berada pada posisi ke-tujuh, dimana pada tahun 2006 harga rumput laut

ekspor Indonesia hanya 520 US $ per ton.

Tabel 1.5. Eksportir Rumput Laut Dunia tahun 2006

Eksportir

Nilai

Ekspor 2006 (Ribu

US$)

Volume Ekspor

2006 (Ton)

Harga

per Ton (Ribu US $)

Δ Nilai Ekspor

( persen)

Δ Jumlah Ekspor ( persen)

Rata-rata Sumbangan

terhadap Total Ekspor

( persen)

China 119.545 46.998 2,54 4,60 -2,01 20,42Indonesia 49.586 95.588 0,52 18,73 22,28 16,28Chile 33.604 41.498 0,81 3,43 1,98 15,13Philippines 25.327 19.331 1,31 -7,05 -3,79 11,91Korea, Republic of 88.486 19.909 4,44 -2,01 -1,58 9,02Mexico 647 364 1,78 42,51 5,55 6,64Tanzania, United 1.577 7.496 0,21 -0,49 16,02 3,12Morocco 18.607 6.973 2,67 24,21 9,91 2,07Ireland 5.909 12.566 0,47 24,57 57,28 1,78Australia 3.471 8.600 0,40 39,32 38,35 1,79

Sumber : FAO (2008,diolah) Δ = Perubahan dengan tahun sebelumnya dalam persen)

Kesimpulannya adalah bahwa ternyata penerimaan atas ekspor rumput

laut I ndonesia lebih kecil dari penerimaan negara pesaing, walaupun volume

ekspor Indonesia lebih besar. Hal ini menjadi indikator yang perlu dikaji terkait

dengan permasalahan keunggulan rumput laut Indonesia di pasar internasional.

Berkaitan dengan informasi tersebut, dapat dikatakan bahwa Indonesia cukup

memiliki kemampuan dalam memperebutkan pangsa pasar rumput laut dunia.

Pada tahun 2007 Indonesia mampu memproduksi rumput laut jenis

Euchema Sp sebanyak 60.000 ton dibawah produksi luar negeri 105.000 ton

dimana kebutuhan dunia saat itu sebanyak 208.100 ton yang berarti potensi pasar

untuk Indonesia 53.100 ton. Di tahun 2007 untuk rumput laut jenis Gracillaria

Page 23: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

9  

Sp, Indonesia memiliki potensi pasar 10.340 ton dari kebutuhan dunia sebanyak

8.040 ton dengan produksi Indonesia sebanyak 36.000 ton dan produksi luar

negeri sebanyak 40.700 ton (DKP, 2008).

Tabel 1.6. Potensi Pasar Dunia untuk Indonesia (ton) Tahun 2007-2010

Produksi 2007 2008 2009 2010 Euchema Sp

Kebutuhan Dunia 2008.100 235.300 253.900 274.100 Produksi Indonesia 60.000 66.000 73.000 80.000 Produksi Luar Negeri

105.000 110.250 115.800 121.590

Potensi Pasar 53.100 59.050 65.100 72.510 Gracillaria Sp

Kebutuhan Dunia 87.040 95.840 105.440 116.000 Produksi Indonesia 36.000 41.500 48.000 57.500 Produksi Luar Negeri

40.700 44.770 49.250 54.200

Potensi Pasar 10.340 9.570 8.190 4.300 Sumber : BPPT Seawed Team & ISS (2006)

Ada beberapa hal yang menjadi bahan pertimbangan dan juga keunggulan

budidaya rumput laut diantaranya adalah peluang pasar ekspor yang terbuka luas,

harga rumput laut yang relatif stabil, dan belum ada batasan atau kuota

perdagangan bagi rumput laut. Selain itu, di Indonesia sendiri budidaya rumput

laut merupakan sebuah jawaban bagi kesulitan hidup para nelayan yang ada.

Siklus pembudidayaan yang relatif singkat sehingga cepat memberikan

keuntungan, kebutuhan modal relatif kecil, merupakan komoditas yang tidak

tergantikan karena tidak ada produk sintetisnya, serta usaha pembudidayaan

rumput laut tergolong usaha yang padat karya sehingga mampu menyerap tenaga

kerja menjadikan produsen rumput laut Indonesia kian betambah setiap tahunnya.

Hal tersebut didukung dengan kondisi geografis yang sesuai dan tersedianya

sarana pelabuhan untuk mengekspor rumput laut. Perairan Indonesia yang

terkenal sebagai pusat penyebaran rumput laut, diantaranya perairan Bali,

Page 24: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

10  

Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, NTT, NTB, dan perairan Kepulauan

Maluku.

Berdasarkan data dari Departemen Kelautan dan Perikanan, pada tahun

2010 Provinsi Bali memiliki luas indikatif pengembangan budidaya rumput laut

sekitar 24.282 Ha dengan 12.141 Ha telah efektif digunakan di beberapa

Kabupaten seperti Buleleng, Karangasem, Klungkung, Badung, dan Jembrana.

Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki 27.385 Ha yang telah efektif digunakan di

Kabupaten Konawe, Konawe Selatan, Kolaka, Buton, Mina dari sekitar 54.770

Ha yang terindikasi dapat digunakan untuk budidaya rumput laut. Hal ini

mengindikasikan bahwa budidaya rumput laut dapat menjadi pilihan logis dari

para nelayan di Indonesia untuk dapat meningkatkan kesejahteraannya (DKP,

2011c).

Apabila pemerintah secara berkala mampu memberikan pengetahuan kepada

para nelayan maka bukan tidak mungkin nantinya perekonomian Indonesia akan

lebih banyak disokong oleh ekspor perikanan, terutama rumput laut. Dengan

melihat kenyataan tersebut terdapat urgensi yang harus diperbaiki terkait

pengelolaan industri rumput laut Indonesia setelah terlebih dahulu harus

mengetahui faktor-faktor apa saja yang memengaruhi ekspor rumput laut

Indonesia ke negara-negara tujuan, baik faktor internal maupun faktor

eksternal, dan bagaimana pengaruhnya perlu diketahui dengan baik. Hambatan

perdagangan dalam bentuk tarif maupun non-tarif juga perlu terus dieliminir

untuk dapat meningkatkan volume ekspor. Adapun faktor- faktor yang

memengaruhi ekspor rumput laut yaitu harga ekspor rumput laut, GDP perkapita

negara tujuan ekspor, dan nilai tukar (kurs). Perubahan harga dapat berdampak

Page 25: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

11  

pada jumlah permintaan baik itu besar maupun kecil. Bila harga naik dengan

pendapatan konsumen tetap maka jumlah permintaan akan menurun (sesuai

dengan hukum permintaan) karena daya beli konsumen akan menurun. GDP

perkapita negara tujuan ekspor juga memengaruhi ekspor rumput laut Indonesia.

Pada posisi negara mengimpor maka permintaan terhadap rumput laut tergantung

dari tingkat GDP perkapitanya. Hal ini karena realisasi impor ditentukan oleh

kemampuan masyarakat suatu negara untuk membeli barang-barang buatan luar

negeri, yang berarti besarnya impor tergantung dari tingkat pendapatan negara

tesebut.

Faktor lain yang memengaruhi ekspor adalah nilai tukar (kurs). Dalam

pembayaran transaksi kita dihadapkan pada dua macam mata uang yaitu

domestik dan luar negeri. Adanya perbedaan mata uang yang digunakan di

negara pengekspor dengan negara pengimpor mengakibatkan adanya masalah

nilai tukar. Nilai tukar merupakan harga mata uang persatuan uang dasar yang

dinyatakan dalam mata uang negara yang bersangkutan

Berdasarkan pernyataan diatas, permasalahan yang muncul adalah:

1. Faktor-faktor apa saja yang memengaruhi permintaan komoditi rumput laut

serta faktor apa yang mempunyai pengaruh terbesar terhadap jumlah

permintaan ekspor komoditi rumput laut Indonesia?

2. Bagaimana peran pemerintah dalam memperbaiki pengelolaan industri

rumput laut Indonesia yang tepat, guna menyelesaikan urgensi pemenuhan

kebutuhan hidup produsen rumput laut Indonesia?

Page 26: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

12  

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui faktor – faktor apa saja yang memengaruhi permintaan ekspor

komoditi rumput laut dan menganalisis faktor apa saja yang berpengaruh

nyata terhadap perkembangan jumlah ekspor komoditi rumput laut.

2. Merumuskan suatu kebijakan berdasarkan faktor yang memengaruhi ekspor

komoditi rumput laut untuk dapat digunakan dalam usaha meningkatkan

ekspor komoditi rumput laut Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan

produsen rumput laut Indonesia pada akhirnya.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Memberikan gambaran perkembangan kegiatan ekspor komoditi rumput laut

di Indonesia

2. Memberikan gambaran solusi kepada pemerintah sebagai masukan dan

pertimbangan dalam merespon pasar yang dihadapi komoditi rumput laut

untuk kemudian dapat merumuskan suatu kebijakan

3. Memberikan wawasan keilmuan bagi masyarakat luas serta dapat dijadikan

bahan acuan bagi penelitian selanjutnya.

1.5 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian

Sehubungan dengan keterbatasan waktu, ketersediaan data serta

kemampuan dalam melakukan penelitian, maka perlu dijelaskan bahwa

ruang lingkup penelitian ini meliputi :

1. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis ekspor rumput laut Indonesia

di negara China, Hongkong, Jepang, dan Amerika Serikat dilihat dari volume

eskpor terbesar dan dengan asumsi bukan negara perantara dalam kegiatan

Page 27: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

13  

ekspor rumput laut dunia atau dengan kata lain negara tersebut adalah

konsumen akhir.

2. Penelitian menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi ekspor rumput

laut Indonesia di negara tujuan ekspor dengan menggunakan variabel

volume ekspor rumput laut Indonesia di tahun sebelumnya, harga ekspor,

nilai tukar, dan GDP negara tujuan.

3. Tahun analisis yang diambil adalah sepuluh tahun, yakni dari tahun 2001

hingga 2010, didasarkan pada kelengkapan data untuk kebutuhan analisis.

Page 28: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

14  

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rumput Laut

Rumput laut atau seaweeds sangat populer dalam dunia perdagangan,

dalam ilmu pengetahuan dikenal sebagai algae. Algae atau ganggang terdiri

dari empat kelas, yaitu Rhodophyceae (ganggang merah), Phaeophyceae

(ganggang coklat), Cholorophyceae (ganggang hijau), dan Cyanophyceae

(ganggang hijau- biru). Bila dilihat dari ukurannya, ganggang terdiri dari

mikroskopik dan makroskopik. Ganggang makroskopik inilah yang kita kenal

sebagai rumput laut (DKP, 2011b).

Rumput laut dikenal pertama kali di China kira-kira 2700 SM. Pada

masa tersebut, rumput laut digunakan untuk obat-obatan dan sayuran. Tahun

65 SM bangsa Romawi menggunakan rumput laut sebagai bahan baku

kosmetik, namun dari waktu ke waktu pengetahuan tentang rumput laut

semakin berkembang. Spanyol, Perancis, dan Inggris menjadikan rumput

laut sebagai bahan baku pembuatan gelas (DKP, 2011c).

Pertumbuhan dan penyebaran rumput laut sangat tergantung dari faktor-

faktor oseanografi (fisika, kimia, dan dinamika air laut) serta jenis

substratnya. Rumput laut banyak dijumpai pada daerah perairan yang dangkal

(intertidal dan sublitorral) dengan kondisi perairan berpasir, sedikit lumpur,

atau campuran keduanya.

Kandungan rumput laut umumnya adalah mineral esensial (besi, iodin,

alluminium, mangan, calsium, nitrogen terlarut, fosfor, sulfur, chlor

silicon, rubidium, strontium, barium, titanium, cobalt, boron, copper, kalium,

Page 29: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

15  

dan unsur- unsur lainnya yang dapat dilacak), protein, tepung, gula, vitamin

A, D, dan C. Presentase keberadaan bahan-bahan ini bervariasi, tergantung dari

jenisnya. Umumnya rumput laut banyak digunakan sebagai bahan makanan

bagi manusia, sebagai bahan obat-obatan (anticoagulant, antibiotics,

antimehmetes, antihypertensive agent, pengurang kolesterol, dilatory agent,

dan insektisida). Rumput laut juga banyak digunakan sebagai bahan pakan

organisme di laut, sebagai pupuk tanaman dan penyubur tanah, sebagai

pengemas transportasi yang sangat baik untuk lobster dan clam hidup

(khususnya dari jenis Ascophyllum dan focus), sebagai stabilizer larutan, dan

juga kegunaan lainnya. Perkembangan produk turunan dewasa ini juga sudah

banyak diolah menjadi kertas, cat, bahan kosmetik, bahan laboratorium,

pasta gigi, es krim, dan lain-lain. Tumbuhan ini bernilai ekonomis tinggi

karena penggunaannya yang sangat luas dalam industri kembang gula,

kosmetik, es krim, media cita rasa, roti, susu, sutera, pengalengan ikan/daging,

obat-obatan dan batang besi untuk solder atau las. Jenis rumput laut yang

memiliki nilai ekonomis tinggi dapat dilihat pada tabel dibawah ini (DKP,

2011c).

Tabel 2.1 Jenis Rumput Laut yang Memiliki Nilai Ekonomis Tinggi

Produk Agar-agar Karaginan Alginat Furcelaran

Jenis

Rumput

Acantthopeltia Chondrus Ascophyllum Furcellaria Gracilaria Euchema Durvillea Gelidella Gigartina Ecklonia Gelidium Hypnea Turbinaria

Pterrocclaidia

Iriclaea Phyllophora

Sumber : Eka (2006)

Page 30: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

16  

Agar-agar digunakan sebagai bahan pemantap, bahan penolong atau

pembuat emulsi, bahan pengental, bahan pengisi, dan bahan pembuat

gel. Karaginan merupakan senyawa polisakarida yang memiliki kegunaan

hampir sama dengan agar-agar, antara lain sebagai pengatur

keseimbangan, bahan pengental, pembentuk gel dan pembuat emulsi.

Sedangkan algin, merupakan polimer murni dari asam uronat yang tersusun

dalam bentuk rantai linier panjang. Kegunaannya adalah sebagai bahan

pengental, pengatur keseimbangan, peng- emulsi dan pembentuk lapisan tahan

terhadap minyak. Perdagangan internasional menggunakan kode dagang

sebagai tanda pengenal (id) untuk mewakili komoditas dagang tertentu,

dinamakan kode HS (Harmonized system). Berdasarkan kode HS, komoditas

rumput laut termasuk dalam kategori HS.12.12.20, seaweeds and other alga,

fresh and dried whether or not ground (ganggang laut dan ganggang lainnya)

(DKP, 2011a).

2.2 Tinjauan Teoritis

2.2.1 Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh

penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan

bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu

dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau

pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Perdagangan

internasioanl yang didalamnya terdapat kegiata ekspor dan impor suatu negara

merupakan salah satu komponen pembentukan PDB (Produk Domestik Bruto)

Page 31: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

17  

dari sisi pengeluaran suatu negara. Konsep perdagangan internasional telah

berumur ribuan tahun lebih, meskipun dampaknya terhadap kepentingan

ekonomi, sosial, dan politik baru terasa belakangan. Ilmu perdagangan

internasional merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang menganalisis arus

barang, jasa, pembayaran – pembayaran suatu negara, kebijakan yang mengatur

arus tersebut serta pengaruhnya pada kesejahteraan negara. Dalam perdagangan

internasional setiap negara yang melakukan perdagangan bertujuan mencari

keuntungan dari perdagangan tersebut, namun perdagangan internasional juga

terjadi karena:

1. Negara- negara berdagang karena mereka berbeda satu sama lain

2. Negara – negara melakukan perdagangan dengan tujuan untuk mencapai skala

ekonomi( economics of scale)

Dewasa ini, pembahasan mengenai perdagangan internasional dirasa

semakin penting karena dunia memasuki era globalisasi dunia yang memiliki

pengaruh sebagai berikut:

1. Keterbukaan ekonomi terutama dengan adanya liberalisasi pasar dan arus uang

serta transfer teknologi secara internasional

2. Keterkaitan dan ketergantungan ekonomi, keuangan, perdagangan dan industri

antar negara atau perusahaan yang ditunjukkan oleh adanya oembentukkan

perusahaan multinasional dan kecenderungan integrasi ekonomi regional

3. Persaingan yang semakin ketat antar negara ataupun perusahaan untuk

meningkatkan produktivitas, efisiensi dan efektivitas yang optimal

Dalam kegiatan ekspor suatu komoditi volume ekspor suatu komoditi

tertentu dari suatu negara ke negara lain merupakan selisih antara penawaran

Page 32: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

18  

domest

antara

lain, p

ik dan permintaan domestik yang disebut sebagai kelebihan penawaran

(excess supply). Di lain pihak kelebihan penawaran dari negara tersebut

merupakan permintaan impor bagi negara lain atau merupakan kelebihan

permintaan (excess demand). Selain dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran

domestik, ekspor juga dipengaruhi oleh faktor-faktor pasar dunia seperti harga

komoditas itu sendiri dan komoditas substitusinya dipasar internasional serta hal-

hal yang dapat memengaruhi harga baik langsung maupun tidak langsung.

Perdagangan internasional timbul utamanya karena perbedaan-perbedaan

yang berasal dari perbedaan dalam biaya produksi yang diakibatkan oleh

erbedaan dalam karunia Tuhan atas faktor produksi, perbedaan dalam

efisiensi pemanfaatan faktor-faktor tersebut dan kurs valuta asing. Mekanisme

perdagangan internasional antara dua negara atau lebih dapat terjadi dengan

gambaran sebagai berikut : suatu negara (misalnya negara A) akan mengekspor

suatu komoditi (misalnya kain) ke negara lain (negara B) apabila harga domestik

di negara B adalah PB dan harga domestik di negara A adalah PA. Struktur harga

yang terjadi di negara A lebih rendah karena produksi domestiknya lebih besar

dari pada konsumsi domestiknya sehingga dinegara A terjadi excess supply

(memiliki kelebihan produksi) dengan demikian negara A mempunyai

kesempatan untuk menjual kelebihan produksinya ke negara lain. Dilain pihak, di

negara B terjadi kekurangan supply karena konsumsi domestiknya lebih besar

dari pada produksi domestiknya (excess demand) sehingga harga yang terjadi

dinegara B lebih tinggi. Dalam hal ini negara B berkeinginan untuk membeli

produk kain dari negara lain yang harganya relatif lebih murah. Jika kemudian

Page 33: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

19  

2.2.2 kspor

Umum

ri suatu negara tidak hanya ditentukan oleh

faktor-f

g membahas tentang

eks

terjadi komunikasi antara negara A dan negara B, maka akan terjadi perdagangan

antara keduanya dengan harga yang diterima oleh kedua negara adalah sama

E

Menurut Undang-undang Perdagangan Tahun 1996 tentang Ketentuan

di Bidang Ekspor, ekspor adalah kegiatan mengeluarkan dari Daerah

Pabean (wilayah yuridiksi Indonesia). Definisi lain menyebutkan bahwa ekspor

merupakan upaya mengeluarkan barang-barang dari peredaran dalam masyarakat

dan mengirimkan ke luar negeri sesuai ketentuan pemerintah dan mengharapkan

pembayaran dalam valuta asing.

Perkembangan ekspor da

aktor keunggulan komparatif, tetapi juga oleh faktor-faktor keunggulan

kompetitif. Inti dari paradigma keunggulan kompetitif adalah keunggulan suatu

negara di dalam persaingan global selain ditentukan oleh keunggulan komparatif

(teori-teori klasik dan H-O) yang dimilikinya dan juga karena adanya proteksi

atau bantuan fasilitas dari pemerintah, juga sangat ditentukan oleh keunggulan

kompetitifnya. Keunggulan kompetitif tidak hanya dimiliki oleh suatu negara,

tetapi juga dimiliki oleh perusahaan-perusahaan di negara tersebut secara

individu atau kelompok. Perbedaan lainnya dengan keunggulan komparatif

adalah bahwa keunggulan kompetitif sifatnya lebih dinamis dengan perubahan-

perubahan, misalnya teknologi dan sumber daya manusia.

Dalam perkembangannya terdapat beberapa tokoh yan

por (perdagangan internasional) ( Oktaviani dan Tanti, 2009), yaitu:

1. Adam Smith (1729 – 1790)

Page 34: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

20  

Smith adalah teori “keunggulan absolut

2.

dikenal melalui teorinya “keunggulan komparatif

Buah pemikiran dari Adam

(absolute advantage)”. Teori ini sering disebut sebagai teori murni

perdagangan internasional. Dasar pemikiran dari teori ini adalah bahwa

suatu negara akan melakukan spesialisasi dan ekspor terhadap suatu jenis

barang tertentu, dimana negara tersebut memiliki keunggulan absolut dan

tidak memproduksi atau melakukan impor terhadap jenis barang lain yang

tidak memiliki keunggulan absolut. Dengan kata lain, suatu negara akan

mengekspor suatu jenis barang jika negara tersebut dapat membuatnya

lebih efisien atau lebih murah daripada negara lain. Jadi, teori ini

menekankan pada efisiensi dalam penggunaan input, misalnya tenaga

kerja, didalam proses produksi yang sangat menetukan keunggulan atau

tingkat daya saing.

David Ricardo

David Ricardo

(comparative adavantage)”. Menurut Ricardo, perdagangan internasional

dapat saja terjadi, meskipun suatu negara tidak memiliki keunggulan

absolut terhadap kedua barang yang diciptakan. Misalnya, Indonesia

unggul secara absolut atas Vietnam dalam memproduksi beras dan buah-

buahan. Walaupun begitu, Vietnam bisa saja memiliki keunggulan

komparatif paling besar dibandingkan Indonesia dalam memproduksi

salah satu dari kedua komoditi tersebut. Dengan kata lain, Vietnam akan

berspesialisasi pada dan mengekspor suatu komoditi tertentu, dimana

Vietnam memiliki keunggulan komparatif. Menurut Ricardo,

perdagangan antara dua negara tersebut akan timbul bila masing-masing

Page 35: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

21  

3. n Bertil Ohlin

H-O) termasuk dalam kelompok teori

negara memilki biaya relatif yang terkecil untuk jenis barang yang

berbeda. Oleh karena itu, teori Ricardo sering disebut teori biaya relatif.

Titik pangkal dari teori ini adalah nilai atau harga suatu suatu barang

ditentukan oleh jumlah waktu atau jam kerja yang diperlukan tiap pekerja

dan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi suatu

barang. Jadi, dalam model Richardo, penilaian terhadap keunggulan suatu

negara atas negara lain dalam membuat suatu jenis barang didasarkan

pada tingkat efisiensi atau produktivitas tenaga kerja. Teori ini merupakan

yang sering digunakan didalam banyak penelitian empiris mengenai

kinerja ekspor.

Eli Heckscher da

Teori Heckscher dan Ohlin (

modern. Teori H-O disebut juga sebagai factor proportion theory atau

teori ketersediaan faktor. Dasar pemikiran teori ini adalah bahwa

perdagangan internasional, misalnya antara Indonesia dan Jepang, terjadi

karena biaya alternatif (opportunity cost) berbeda antara kedua negara

tersebut. Perbedaan tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan dalam

jumlah faktor produksi (tenaga kerja, modal, dan tanah) yang dimiliki

oleh kedua negara tersebut. Indonesia memliki tanah yang lebih luas dan

tenaga kerja yang jauh lebih banyak, namun memiliki modal yang lebih

kecil daripada Jepang. Maka sesuai hukum pasar (permintaan dan

penawaran), harga faktor-faktor produksi tersebut juga berbeda antara

Indonesia dan Jepang. Upah tenaga kerja dan harga tanah di Indonesia

lebih murah, sebaliknya harga modal di Indonesia lebih mahal

Page 36: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

22  

searah dengan kemampuan

da faktor intern dan ekstern. Hal ini

dapa

ampuan untuk memproduksi barang dalam hal

dibandingkan di Jepang. Namun, bukan berarti Indonesia lebih unggul

daripada Jepang. Hal ini tergantung pada tingkat intensitas pemakaian

tenaga kerja, tanah, dan modal dalam memproduksi barang tersebut.

Intensitas pemakaian faktor produksi dapat diukur dengan rasio antara

nilai faktor produksi dengan nilai output. Jelas bahwa pertanian adalah

jenis sektor yang proses produksinya lebih padat tenaga kerja dan tanah

daripada sektor industri manufaktur. Oleh sebab itu, paling tidak secara

teori, Indonesia memiliki keunggulan atas Jepang dalam menghasilkan

komoditi pertanian. Jadi menurut teori H-O, struktur perdagangan luar

negeri dari suatu negara tergantung pada ketersediaan dan intensitas

pemakaian faktor-faktor produksi dan yang terakhir ini ditentukan oleh

teknologi. Suatu negara akan berspesialisasi dalam produksi dan

mengekspor barang-barang yang input (faktor produksi) utamanya lebih

banyak di negara tersebut dan sebaliknya.

Potensi ekspor nasional pada dasarnya

eksportir untuk menyusun export marketing mix yang kompetitif dan mampu

menyesuaikan diri dengan waktu, situasi dan kondisi yang dihadapi, termasuk

dalam menghadapi tindakan dari pesaing.

Potensi ekspor nasional tergantung pa

t dijelaskan sebagai perikut:

1. Faktor intern, meliputi kem

jumlah dan variasi atau standar kualitas yang berbeda-beda yang melebihi

kebutuhan nasional.

Page 37: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

23  

2. Faktor ekstern, meliputi permintaan dan daya beli di pasar atau negara

tujuan.

Hal ini tergantung pada kebijaksanaan politik maupun ekonomi (izin impor,

peraturan lalu lintas devisa dan lain-lain) dari pemerintah di negara tujuan serta

perundangan di negara eksportir. Teori permintaan ekspor bertujuan untuk

menentukan faktor yang memengaruhi permintaan. Permintaan ekspor suatu

negara adalah selisih antara produksi/penawaran domestik dikurangi dengan

konsumsi/permintaan domestik negara yang bersangkutan ditambah dengan stok

tahun sebelumnya.

Secara sistematis dapat ditulis sebagai berikut :

Xt = Qt – Ct + St – 1 ………………………………………………… …….(2.1)

Dimana, Xt: jumlah ekspor komoditi pada tahun t, Qt: jumlah produksi domestik

pada tahun t, Ct: jumlah konsumsi domestik pada tahun t, dan St – 1: Stok tahun

sebelumnya (t-1). Jika jumlah stok tahun sebelumnya diasumsikan nol, karena

produksi pada tiap tahun semuanya diekspor maka dengan demikian fungsi

ekspor dapat dirumuskan sebagai berikut:

Xt = Qt – Ct …………………………………………………………………..(2.2)

Untuk komoditi ekspor, permintaan komoditi yang bersangkutan akan

dialokasikan untuk memenuhi permintaan masyarakat dalam negeri (konsumsi

domestik) atau luar negeri (ekspor). Sedangkan yang tersisa akan menjadi

persediaan yang akan dijual pada tahun berikutnya. Ekspor suatu negara akan

dipengaruhi oleh faktor-faktor yang memengaruhi permintaan negara tujuan

ekspor terhadap komoditi yang dihasilkan, yaitu harga domestik negara tujuan

Page 38: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

24  

ekspor, harga impor negara tujuan ekspor, pendapatan negara perkapita penduduk

negara tujuan ekspor, dan selera penduduk negara tujuan ekspor.

Secara umum, ada beberapa manfaat atau peranan yang dapat diperoleh

dari kegiatan ekspor, antara lain: Meningkatkan laba perusahaan melalui

perluasan serta untuk memperoleh nilai jual yang lebih baik (optimalisasi laba),

membuka pasar baru di luar negeri sebagai perluasan pasar domestik (membuka

pasar ekspor), memanfaatkan kelebihan kapasitas terpasang (idle capacity),

membiasakan diri bersaing di pasar internasional sehingga terlatih dalam

persaingan yang ketat dan terhindar dari sebutan “jago kandang”.

2.2.3 Teori Permintaan

Permintaan pasar suatu produk adalah volume total yang akan dibeli oleh

kelompok pelanggan tertentu di wilayah geografis tertentu pada periode waktu

tertentu di lingkungan pemasaran tertentu dengan program pemasaran tertentu

(Yustika, 2005). Ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam konsep

permintaan yaitu : (1) jumlah yang diminta merupakan kuantitas yang diinginkan

(desire), ini menunjukkan berapa banyak yang ingin dibeli atas dasar harga

komoditi tersebut, harga produk lain, penghasilan, selera dan sebagainya, (2) apa

yang diinginkan tidak merupakan harapan kosong, tetapi merupakan permintaan

efektif, dan (3) kuatitas yang diminta merupakan arus pembelian yang kontinyu,

Faktor - faktor lain yang memengaruhi permintaan yaitu :

1. Pendapatan. Kenaikan pendapatan akan menyebabkan kenaikan

permintaan sehingga akan menyebabkan kurva permintaan naik ke kanan

atas.

Page 39: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

25  

2. Selera dan preferensi. Selera adalah detereminan non harga, oleh karena

itu biasanya diasumsikan bahwa selera konstan dan mencari sifat-sifat

lain yang memengaruhi perilaku.

3. Harga barang-barang yang berkaitan: substitusi dan komplemen.

Jika harga barang substitusi naik maka permintaan komoditi akan

meningkat, jika harga komoditi komplementer naik maka permintaan

komoditi akan turun.

4. Perubahan dugaan tentang harga relatif dimasa depan. Jika semua

harga naik 10 persen per tahun, dan bahwa situasi ini diduga akan terus

berlangsung, laju inflasi yang telah diantisipasi sepenuhnya tidak

mempunyai pengaruh terhadap posisi posisi kurva permintaan akan suatu

komoditas.

5. Penduduk. Kenaikan jumlah penduduk dalam suatu perekonomian

(dengan pendapatan konstan) akan meningkatkan permintaan.

2.2.4. Harga Ekspor Komoditi

Harga ekspor relatif komoditi yang rendah atau lebih murah merupakan

harga yang diinginkan oleh setiap negara. Dengan harga yang murah, mampu

meningkatkan permintaan komoditi/produk yang diekspor ke negara tujuan. Pada

hakikatnya makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan

terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka

makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut. Dari Hipotesa di atas dapat

disimpulkan, bahwa:

1. Apabila harga suatu barang naik, maka pembeli akan mencari barang lain

yang dapat digunakan sebagai pengganti barang tersebut, dan sebaliknya

Page 40: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

26  

apabila harga barang tersebut turun, konsumen akan menambah

pembelian terhadap barang tersebut.

2. Kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil konsumsn berkurang,

sehingga memaksa konsumen mengurangi pembelian, terutama barang

yang akan naik harganya.

2.2.5. Teori Nilai Tukar

Dalam perdagangan internasional pertukaran antara satu mata uang

dengan mata uang lain menjadi hal yang terpenting untuk mempermudah proses

transaksi jual-beli barang dan jasa. Dari pertukaran ini, terdapat perbandingan

nilai atau harga antara kedua mata uang tersebut, dan inilah yang dinamakan

kurs. Abimanyu (2004) mendefenisikan kurs sebagai harga relatif mata uang

suatu negara terhadap mata uang negara lain. Kurs adalah harga mata uang

domestik terhadap mata uang asing dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang

nilai tukar riil dari negara mitra dagang Indonesia. Nilai tukar rupiah digunakan

sebagai proyeksi dari nilai tukar negara mitra dagang Indonesia. Kurs merupakan

salah satu harga yang terpenting dalam perekonomian terbuka mengingat

pengaruhnya yang sedemikian besar bagi transaksi berjalan maupun terhadap

variabel-variabel ekonomi lainnya. Kurs juga memerankan peranan sentral dalam

perdagangan internasional. Dalam mekanisme pasar, kurs dari suatu mata uang

akan mengalami fluktuasi yang berdampak langsung pada harga barang-barang

ekspor dan impor. Perubahan yang dimaksud adalah:

1. Apresiasi, yaitu peristiwa menguatnya nilai tukar mata uang secara

otomatis akibat bekerjanya kekuatan-kekuatan penawaran dan permintaan

atas mata uang yang bersangkutan dalam sistem pasar bebas. Sebagai

Page 41: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

27  

akibat dari perubahan kurs ini adalah harga produk negara itu bagi pihak

luar negeri makin mahal, sedangkan harga impor bagi penduduk domestik

menjadi lebih murah.

2. Depresiasi, yaitu peristiwa penurunan nilai tukar mata uang secara

otomatis akibat bekerjanya kekuatan penawaran dan permintaan atas mata

uang yang bersangkutan dalam sistem pasar bebas. Sebagai akibat dari

perubahan kurs ini adalah produk negara itu bagi pihak luar negeri menjadi

murah, sedangkan harga impor bagi penduduk domestik menjadi mahal.

2.2.6. GDP Per Kapita

GDP per kapita merupakan ukuran berapa banyak perolehan

pendapatan setiap individu dalam perekonomian. Untuk mengetahui kemampuan

daya beli negara tujuan ekspor terhadap produk yang diekspor digunakan variabel

GDP per kapita riil sebab pada GDP per kapita riil memperhatikan adanya

pengaruh dari harga, sedangkan GDP per kapita nominal merupakan nilai GDP

yang tidak memperhatikan adanya pengaruh dari harga. Dengan demikian,

tingkat konsumsi atau kemampuan daya beli suatu negara atas suatu komoditi

dapat diukur dari pendapatan per kapita riil suatu negara. Jika pendapatan per

kapita suatu negara dinilai cukup tinggi, maka dapat dikatakan suatu negara

tersebut merupakan pasar potensial bagi pemasaran suatu komoditi ataupun

produk tertentu. Ada dua macam pendekatan yang digunakan dalam perhitungan

GDP yaitu pendekatan pengeluaran yaitu dengan menjumlahkan seluruh

pengeluaran aggregat pada seluruh barang dan jasa akhir yang diproduksi selama

satu tahun dan yang berikutnya adalah dengan pendekatan pendapatan yaitu

dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan aggregat yang diterima selama

Page 42: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

28  

satu tahun oleh mereka yang memproduksi output tersebut. Pendekatan

penghitungan GDP yang umum digunakan dalam beberapa negara didunia adalah

dengan pendekatan pengeluaran agregat. Pengeluaran agregat terdiri dari empat

komponen yaitu konsumsi (C), investasi (I), pembelian/pengeluaran pemerintah

(G) dan ekspor bersih (X-M).

2.2.7. Populasi

Pertambahan populasi atau penduduk dapat memengaruhi ekspor melalui

dua sisi, yaitu sisi penawaran dan sisi permintaan. Pada sisi penawaran,

pertambahan penduduk dapat menyebabkan terjadinya penambahan tenaga kerja

untuk melakukan proses produksi suatu komoditi/produk yang akan diekspor.

Sedangkan pada sisi permintaan, pertambahan penduduk akan menyebabkan

bertambah besarnya permintaan akan komoditi/produk yang diekspor.

2.3 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai rumput laut dan daya saingnya hingga saat ini

masih belum banyak dilakukan. Setelah melakukan studi literatur, terdapat

beberapa hasil penelitian yang cukup relevan dengan penelitian daya saing

ekspor rumpur laut yang dilakukan peneliti, baik dengan komoditas yang

berbeda. Wirawan (2007) meneliti tentang aspek-aspek permintaan rumput

laut Indonesia di pasar Jepang. Penelitian ini bersifat kuantitatif yang

dilakukan dengan data empirik, dengan metode analisis regresi. Jenis data

yang digunakan adalah data sekunder kuantitatif, yang terdiri dari harga rata-

rata produk rumput laut Indonesia di Jepang, nilai tukar Yen terhadap Rupiah,

Ekspor rumput laut dari negara pesaing, dan pendapatan nasional Jepang.

Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah bahwa perubahan

Page 43: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

29  

permintaan rumput laut Indonesia oleh Jepang tidak dipengaruhi oleh nilai

tukar. Hal ini terjadi karena pemenuhan kebutuhan rumput laut di Jepang

sudah terpenuhi untuk spesialialisasi tertentu, jadi penggunaan rumput laut di

Jepang yang diimpor dari negara-negara lain memiliki penggunaan kekhasan

tersendiri. Oleh karena itu, impor rumput laut di Jepang tidak saling substitusi.

Faktor lain juga yang memengaruhi adalah GDP Jepang, dimana terdapat

hubungan positif antara GDP dengan jumlah permintaan rumput laut Indonesia.

Risman (2007) mengangkat judul penelitian “Analisis Faktor-Faktor

yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia”. Penelitian dilakukan

untuk mengetahui faktor apa yang mempegaruhi ekspor rumput laut Indonesia

dan juga mencari strategi untuk meningkatkan ekspornya. Data yang

digunakan dalam penelitian berupa data sekunder tahun 1986-2005 yang

diperoleh dari instansi seperti BPS, DKP, dan instansi terkait lainnya. Data

kemudian dianalisis dengan menggunakan tabulasi dan analisis regresi

berganda dengan persamaan tunggal yaitu dari sisi ekspor saja.

Hasil dari penelitian Risman menunjukkan bahwa faktor yang

berpengaruh nyata terhadap ekspor ke Hongkong adalah variabel harga

ekspor rumput laut. Sedang untuk Jepang, tidak ada satupun faktor yang

dianalisis berpengaruh nyata terhadap ekspor rumput laut Indonesia. Untuk

Denmark, ekspor dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah. Alternatif strategi yang

dihasilkan dalam penelitian adalah pemerintah melakukan observasi lokasi

perairan yang cocok untuk dijadikan budidaya rumput laut untuk

memperluas area budidaya, meningkatkan kualitas, kuantitas, dan

kontinuitas produksi melalui budidaya rumput laut, melakukan kerjasama

Page 44: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

30  

antara pembudidaya dengan pemerintah, membuat situs jaringan

sumberdaya setiap daerah, kelompok pembudidaya rumput laut kerjasama

dengan pengusaha lokal mendirikan koperasi, pemerintah memberikan

penyuluhan, pendidikan dan ketrampilan bagi pembudidaya rumput laut,

dan pemerintah sering melakukan pengawasan/pemeriksaan produk untuk

mencegah hal-hal yang tidak diinginkan termasuk penolakan produk oleh negara

importir.

Rajagukguk (2009) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Daya

Saing Rumput Laut Indonesia di Pasar Internasional”. Penelitian ini dilakukan

untuk menganalisis pangsa pasar ekspor rumput laut Indonesia di pasar

internasional, dimana dianalisis menurut negara tujuan ekspor yang diurutkan

berdasarkan nilai ekspor terbesar. Dalam penelitian ini juga diketahui faktor-

faktor yang diduga memengaruhi perubahan penguasaan pangsa pasar ekspor di

negara tujuan serta pengaruhnya terhadap pangsa pasar ekspor rumput laut

di negara tujuan ekspor. Apabila pangsa pasar lebih besar atau sama dengan

20 persen, maka dapat dikatakan bahwa rumput laut Indonesia memiliki daya

saing di negara bersangkutan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan

data-data sekunder yang diperoleh dari badan-badan yang kompeten seperti

DKP (Departemen Kelautan dan Perikanan) Republik Indonesia, FAO (Food

and Agricultural Organization), UN Comtrade (United Nations Commodity of

Trade), FED (Federal Reserved), Departemen Perdagangan RI, Badan Pusat

Statistik, serta lembaga-lembaga lain yang diperlukan untuk penelitian. Analisis

faktor-faktor yang memengaruhi pangsa pasar ekspor rumput laut Indonesia di

negara tujuan ekspor dilakukan dengan regresi data panel, yakni dengan

Page 45: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

31  

melakukan metode Pooled OLS, metode Fixed effect, dan metode Random

effect. Metode terbaik yang digunakan berdasarkan uji yang telah

dilakukan adalah metode Fixed effect.

Hasil dari penelitian Rajagukguk ternyata tidak semua variabel yang

dinyatakan berpengaruh nyata secara statistik terhadap pangsa pasar ekspor

rumput laut Indonesia. Variabel yang dinyatakan berpengaruh nyata secara

statistik terhadap pangsa pasar adalah volume ekspor ke negara tujuan (Q), nilai

tukar (NT), dan GDP per kapita negara tujuan (GDP). Sedangkan variabel

harga ekspor (PX), dan produksi rumput laut nasional (PR) adalah variabel

yang tidak berpengaruh nyata secara statistik. Model pangsa pasar yang telah

dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk mengetahui posisi daya saing ekspor

rumput laut di negara tujuan ekspor pada tahun-tahun tertentu. Berdasarkan

penelitian, Indonesia memiliki daya saing di negara Hongkong, Filipina,

Spanyol, dan Denmark. Hal berbeda ditemukan pada negara China

dimana pada negara tersebut Indonesia baru berdaya saing setelah tahun

2004. Sedangkan untuk negara USA, Indonesia baru mempunyai daya saing

pada tahun 2006, demikian juga dengan di Korea Selatan baru pada tahun 2005.

Sedangkan di negara Jepang, United Kingdom, dan Perancis, Indonesia sama

sekali tidak memiliki daya saing. Hal ini terjadi karena beberapa permasalahan

seperti mutu dan kualitas produk Indonesia yang masih rendah.

Yuliastuti (2010) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Aliran

Perdagangan Ekspor Rumput Laut Indonesia periode 1999-2008”. Tujuan

penelitian tersebut adalah untuk menganalisis faktor yang memengaruhi

permintaan ekspor rumput laut Indonesia ke 10 negara tujuan ekspor. Penelitian

Page 46: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

32  

ini menggunakan analisis gravity model dan panel data, dengan menganilisis

negara Jepang, Hongkong, dan Denmark. Hasil penelitian menunjukkan ada

beberapa faktor yang memengaruhi aliran ekspor rumput laut Indonesia,

diantaranya faktor yang paling berpengaruh positif terhadap ekspor rumput laut

Indonesia adalah populasi negara tujuan ekspor. Artinya jika populasi penduduk

di negara tujuan ekspor meningkat maka akan meningkatkan volume ekspor

rumput laut Indonesia ke negara tersebut. Sedangkan faktor yang paling

berpengaruh negatif adalah jarak ekonomi, yang berarti semakin jauh jarak

ekonomi antara Indonesia dengan negara tujuan ekspor maka akan menurunkan

permintaan ekspor rumput laut Indonesia ke negara tersebut.

Sulastry (2011) melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Faktor-

Faktor yang Memengaruhi Penawaran Ekspor Rumput Laut Indonesia ke

China(periode 1993-2010)”. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

menganalisis perkembangan ekspor rumput laut Indonesia serta untuk

menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi penawaran ekspor rumput laut

Indonesia ke China. Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah produksi

rumput laut dalam negeri, harga ekspor rumput laut, kurs riil, lag ekspor, dummy

revitalisasi, dan dummy krisis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode Ordinary Least Square untuk menganalisis faktor-faktor yang

memengaruhi penawaran ekspor rumput laut Indonesia ke China dan Metode

Regresi Komponen Utama untuk mengatasi masalah multikolinearitas.

Dari hasil analisis kuantitatif OLS diperoleh hasil estimasi bahwa ekspor

rumput laut Indonesia ke China memiliki pengaruh signifikan terhadap produksi,

harga ekspor, kurs riil, lag ekspor, dummy krisis, dan dummy revitalisasi.

Page 47: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

33  

Produksi dalam negeri, harga ekspor, lag ekspor, dummy krisis, dan dummy

revitalisasi berpengaruh positif terhadap ekspor rumput laut Indonesia ke China,

sedangkan kurs riil berpengaruh negatif.

Dari penelitian terdahulu di atas penulis membandingkan model-

model yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel dalam

persamaan permintaan ekspor komoditi rumut laut. Berdasarkan informasi

tersebut kemudian penulis merumuskan model yang sesuai untuk

menganalisis permintaan ekspor komoditi rumput laut Indonesia yang

disesuaikan dengan kondisi saat ini.

2.4. Kerangka Pemikiran

Mengacu pada teori yang diungkapkan Lipsey (1995) bahwa

harga merupakan variabel penting yang memiliki hubungan negatif dengan

permintaan, untuk itu variabel harga dalam penelitian ini dijadikan sebagai

salah satu variabel independen yang diduga memengaruhi permintaan ekspor

komoditi rumput laut. Seperti yang diungkapkan oleh Mankiw (2003) mengenai

nilai tukar riil dan nilai tukar nominal, variabel nilai tukar juga dimasukkan

kedalam variabel independen dalam model karena pada dasarnya suatu

perdagangan antar negara akan melibatkan mata uang yang berbeda. Kemudian

mengacu pada teori yang diungkapkan oleh Salvatore (1997) bahwa volume

ekspor suatu negara merupakan selisih antara penawaran domestik dan

permintaan domestik, penulis memasukkan variabel volume ekpor rumput laut

Indonesia pada tahun sebelumnya sebagai variabel independen yang diduga

memengaruhi permintaan ekspor.Selain itu penulis memasukkan variabel

GDP per kapita negara importir dan jumlah populasi penduduk negara importir

Page 48: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

34  

sebagai variabel yang berpengaruh pada permintaan ekspor komoditi rumput

laut Indonesia.

Perkembangan Ekspor Indonesia

Ekspor Subsektor Perikanan Ekspor Subsektor Lain

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

2.5 Hipotesis Penelitian

Perdagangan internasional suatu komoditi ekspor banyak dipengaruhi oleh

beberapa faktor, baik faktor yang terdapat dalam negara produsen, negara

tujuan ekspor, ataupun harga internasional. Berdasarkan studi literatur,

faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap daya saing ekspor rumput

Strategi dan kebijakan untuk meningkatkan ekspor

komoditi rumput laut Indonesia

Peningkatan GDP Indonesia dan Kesejahteraan

masyarakat Indonesia

Ruang Lingkup Penelitian

Komoditi Perikanan

Unggul Lain

Komoditi Rumput

Laut

Faktor-faktor yang memengaruhi

permintaan ekspor rumput laut

• Harga ekspor • Nilai tukar • Populasi

Penduduk Negara Importir

• GDP per kapita negara importir

• Volume Ekspor tahun sebelumnya

Analisis Regresi Data Analisis Deskriptif

Page 49: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

35  

laut Indonesia (dalam penelitian ini dengan pendekatan pangsa pasar) adalah:

(1) volume ekspor rumput laut Indonesia tahun sebelumnya, (2) harga ekspor

rumput laut, (3) nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara pengimpor

rumput laut Indonesia, (4) GDP per kapita negara pengimpor rumput laut

Indonesia, dan (5) Populasi penduduk negara importir

Faktor-faktor yang diduga berpengaruh tersebut kemudian akan dimasukkan

sebagai variabel-variabel penjelas dalam model daya saing ekspor rumput laut

Indonesia. Hipotesis terhadap variabel-variabel di atas akan dijelaskan sebagai

berikut :

1. Volume ekspor rumput laut Indonesia tahun sebelumnya berpengaruh

positif, artinya peningkatan volume ekspor komoditi rumput laut di

tahun sebelumnya akan meningkatkan permintaan ekspor rumput laut

Indonesia.

2. Harga ekspor komoditi rumput laut Indonesia berpengaruh negatif

terhadap permintaan ekspor rumput laut, artinya kenaikan harga

ekspor rumput laut akan menyebabkan penurunan volume ekspor

komoditi rumput laut.

3. Nilai tukar mata uang negara pengimpor terhadap dollar Amerika

Serikat diduga mempunyai hubungan positif, artinya kenaikan nilai

tukar mata uang negara pengimpor terhadap dollar Amerika

(terapresiasi) akan menyebabkan harga produk rumput laut Indonesia

relatif lebih murah di pasar internasional dan hal ini membuat daya

saing produk rumput laut Indonesia menjadi tinggi dan pada

akhirnya meningkatkan permintaan ekspornya.

Page 50: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

36  

4. GDP per kapita negara tujuan ekspor berpengaruh positif terhadap

permintaan ekspor rumput laut Indonesia, artinya jika GDP per

kapita negara tujuan ekspor mengalami peningkatan, maka permintaan

ekspor rumput laut Indonesia juga meningkat, begitu sebaliknya.

5. Populasi penduduk negara tujuan ekspor berpengaruh positif terhadap

permintaan ekspor rumput laut Indonesia. Apabila jumlah penduduk

negara tujuan ekspor meningkat maka permintaan ekspor komoditi rumput

laut Indonesia akan meningkat.

Page 51: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

37  

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder yang merupakan data deret waktu mulai dari tahun 2001- 2010.

Penelitian dilakukan dengan pengambilan data pada instansi pemerintah yang

memiliki dokumentasi data mengenai kegiatan ekspor rumput laut Indonesia

seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Departemen Perikanan dan Kelautan

(DKP) RI, FAO (Food and Agriculture Organization), UN Comtrade (United

Nations Commodity of Trade), FED (Federal Reserved), Bank Dunia

(World Bank), dan sumber lain yang terkait dengan objek penelitian.

3.2. Metode Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan secara bertahap melalui pengumpulan data,

pengarakteristikan data, dan kemudian penabelan. Pengolahan data dilakukan

dengan menggunakan program komputer yang bernama Eviews. Analisis

kuantitatif dilakukan untuk mengintepretasikan hasil pengolahan data

menggunakan program computer guna menjelaskan faktor – faktor yang

berpengaruh terhadap permintaan ekspor rumput laut. Analisis deskriptif

dilakukan untuk merumuskan suatu kebijakan yang tepat setelah melihat faktor-

faktor yang berpengaruh terhadap permintaan ekspor rumput laut.

Berdasarkan studi literatur sebelumnya, faktor-faktor yang diduga secara

signifikan berpengaruh nyata terhadap daya saing ekspor rumput laut

Page 52: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

38  

Indonesia kemudian dirumuskan kedalam model persamaan regresi untuk data

panel sebagai berikut

LnXRLit = β0 + β1LnXRLit-1 + β2LnPXit + β3LnNTit + β4LnGDPit +

β5LnPOPit + μit ………………..……….…………….. (3.1)

dimana :

XRLit = permintaan ekspor rumput laut ke negara i pada tahun ke-t

β1 = intersep

Βi = parameter yang menunjukkan respon volume terhadap

perubahan variabel independen (i = 1, 2, 3, ..., n), atau slope

XRLit-1 = volume ekspor rumput laut Indonesia ke negara I pada tahun ke-

t-1 (kg)

Pxit = harga ekspor rumput laut Indonesia ke negara i

pada tahun ke-t (kg/US$)

NTit = nilai tukar mata uang domestik terhadap US$ negara i pada

tahun ke-t (mata uang negara pengimpor/US$)

GDPit = pendapatan per kapita negara tujuan ekspor i dan tahun ke

(US$)

POPit = populasi penduduk negara i pada tahun ke-t (orang)

μit = koefisien galat (error term)

3.3 Panel Data

Panel data adalah bentuk data yang merupakan gabungan dari data time

series dan cross section. Dalam sebuah penelitian terkadang ditemukan suatu

persoalna mengenai ketersediaan data (data availability) untuk mewakili variabel

yang kita gunakan dalam penelitian. Misalnya terkadang ditemukan adanya

Page 53: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

39  

bentuk data dalam series yang tidak dapat dilakukan berkaitan dengan

persyaratan jumlah data yang terbatas. Namun jika ditemukan bentuk data yang

dengan jumlah unit cross section yang terbatas pula, sehingga akan sulit untuk

melakukan proses pengolahan data cross section untuk mendapatkan informasi

perilaku dari model yang akan diteliti.

Dalam teori ekonometrika, kedua kondisi tersebut salah satunya dapat

diatasi dengan menggunakan data panel (pooled data) agar dapat diperoleh hasil

estimasi yang lebih baik (efisien) dengan terjadinya peningkatan jumlah

observasi yang berimplikasi terhadap peningkatan derajat kebebasan (degree of

freedom). Berdasarkan Juanda (2009) terdapat beberapa keuntungan

menggunakan data panel dalam model regresi dibandingkan dengan hanya data

time series atau hanya cross section, yaitu:

1. Data panel akan memberikan informasi yang lebih lengkap, lebih

beragan, kurang berkorelasi antar variabel, derajat bebas lebih besar dan

lebih efisien.

2. Studi data panel lebih memuaskan untuk menentukan perubahan dinamis

dibandingkan dengan studi berulang dari cross section.

3. Membantu studi untuk menganalisis perilaku yang lebih kompleks,

misalnya fenomena skala ekonomi dan perubahan teknologi.

4. Dapat meminimumkan bias yang dihasilkan oleh agregasi individu atau

perusaaan karena unit data lebih banyak.

Dalam analisa model data panel dikenal dengan tiga macam pendekatan

yang terdiri dari pendekatan kuadrat terkecil (pooled least square), pendekatan

efek tetap (fixed effect), dan pendekatan efek acak (random effect).

Page 54: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

40  

3.3.1. Pooled Least Square

Pendekatan yang paling sederhana dalam pengolahan data panel adalah

dengan menggunakan metode kuadrat terkecil biasa ditetapkan dalam data yang

berbentuk pool. Misalkan terdapat persamaan berikut ini:

Yit = α + Xjit βj + εi ………………………………..……………………………..………(3.2)

untuk i = 1, 2, ..., N dan t = 1, 2, .., T

Dimana N adalah jumlah unit cross section (individu) dan T adalah

jumlah periode waktunya. Dengan asumsi komponen error dalam pengolahan

metode kuadrat terkecil biasa, kita dapat melakukan proses estimasi secara

terpisah untuk setiap unit cross section. Untuk periode t = 1, akan diperoleh

persamaan regresi cross section sebagai berikut:

Yit = α + Xjit βj + εi ………………………………………………………… (3.3)

untuk i = 1, 2, ..., N

Pada akhirnya akan berimplikasi diperolehnya persamaan sebanyak T

persamaan yang sama. Begitu juga sebaliknya, kita juga akan memperoleh

persamaan deret waktu (time series) sebanyak N persamaan untuk setiap T

observasi. Namun, untuk mendapatkan parameter α dan β yang konstan dan

efisien, akan dapat diperoleh dalam bentuk regresi yang lebih besar dengan

melibatkan sebanyak NT observasi.

3.3.2. Fixed Effect Model

Kesulitan terbesar dalam pendekatan metode kuadrat terkecil biasa

tersebut adalah asumsi intersep dan slop dari persamaan regresi yang dianggap

konstan baik antar daerah maupun antar waktu yang mungkin tidak beralasan.

Generalisasi secara umum sering dilakukan dengan memasukkan variabel dummy

Page 55: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

41  

untuk mengizinkan terjadinya perbedaan nilai parameter yang berbeda-beda baik

lintas unit cross section maupun antar waktu.

Pendekatan dengan memasukkan variabel dummy dikenal dengan sebutan

model efek tetap (fixed effect) atau Least Square Dummy Variabel (LSDV) atau

disebut juga Covariance Model. Pendekatan tersebut dapat ditulis dalam

persamaan berikut:

Yit = αi – xjit βj – εit – Σ – aiDi – eit ……………………………………….... (3.4)

Dimana:

Yit = variabel terikat di waktu t untuk unit cross section i

αi = intercept yang berubah-ubah antar cross section unit

xjit βj = variabel bebas j di waktu t untuk unit cross section i

βj = parameter untk variabel ke j

εit = komponen error di waktu t untuk unit cross section i

Kita telah menambahkan sebanyak (N-1) variabel dummy (Di) ke dalam

model dan menghilangkan satu sisanya untuk menghindari kolinieritas sempurna

antar variabel penjelas. Dengan menggunakan pendekatan ini akan terjadi degree

of freedom sebesar NT – N –K. Keputusan memasukkan variabel boneka ini

harus didasarkan pada pertimbangan statistik. Tidak dapat dipungkiri dengan

melakukan penambahan variabel dummy ini akan sangat mengurangi banyaknya

degree of freedom yang pada akhirnya akan memengaruhi koefisien dari

parameter yang diestimasi.

Pertimbangan pemilihan pendekatan yang digunakan dapat dilakukan

dengan menggunakan F statistic yang berusaha membandingkan antara nilai

jumlah kuadrat terkecil dari error dari proses pendugaan dengan menggunakan

Page 56: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

42  

//

metode kuadrat terkecil dan efek tetap yang telah memasukkan variabel dummy.

Perhitungannya adalah sebagai berikut:

F statistik = …………………………………………….. (3.5)

dimana:

RSSS = Restricted Residual Sum Square (Sum Square Residual Pooled OLS)

URSS = Unrestricted Residual Sum Square (Sum Square Residual Fixed Effect)

N = Jumlah data cross section

T = Jumlah data time series

K = Jumlah variabel penjelas

3.3.3. Random Effect Model

Keputusan untuk memasukkan variabel dummy dalam model efek tetap

tidak dapat dipungkiri akan menimbukan konsekuensi (trade off). Penambahan

variabel dummy akan mengurangi banyaknya derajat kebebasan, yang pada

akhirnya akan mengurangi efisiensi dari parameter yang diestimasi. Berkaitan

dengan hal ini, dalam model data panel dikenal dengan pendekatan efek acak

(random effect). Dalam model efek acak, parameter-parameter yang berbeda

antar daerah maupun antar waktu dimasukkan ke dalam error karena hal ini

model efek acak sering juga disebut model komponen error (error component

model).

Bentuk model efek acak ini dijelaskan pada persamaan berikut ini:

Yit = α + Xjit βj – εit ……………………………………………………...… (3.6)

εit = Ui + Vt + Wit ………………………………………………………….. (3.7)

dimana:

Ui ~ N(0,δu2) = komponen cross section error

Page 57: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

43  

Vt ~ N(0,δu2) = komponen time series error

Wit ~ N(0,δu2) = komponen error kombinasi

Kita juga mengasumsikan bahwa error secara individu juga tidak saling

berkorelasi, begitu juga dengan error kombinasinya. Dengan menggunakan

model efek acak ini, maka kita dapat menghemat pemakaian derajat kebebasan

dan tidak mengurangi jumlahnya. Seperti yang dilakukan pada model efek tetap.

Hal ini berimplikasi parameter yang merupakan hasil estimasi akan menjadi

semakin efisien. Keputusan penggunaan model efek tetap ataupun efek acak

ditentukan dengan menggunakan spesifikasi yang dikembangkan oleh Haussman

Test. Spesifikasi ini akan memberikan penilaian dengan menggunakan nilai Chi

Square Statistik sehingga keputusan pemilihan model akan dapat ditentukan

secara statistik. Namun, disamping dengan menggunakan test statistika terdapat

beberapa pertimbangan untuk memilih apakah akan menggunakan fixed effect

atau random effect. Apabila diasumsikan bahwa εit dan variabel bebas x

berkorelasi maka fixed effect lebih cocok untuk dipilih, sebaliknya apabila εit dan

variabel bebas x tidak berkorelasi maka random effect yang lebih baik untuk

dipilih. Beberapa pertimbangan yang dapat dijadikan panduan untuk memilih

antara fixed effect atau random effect adalah:

1. Bila T (banyaknya unit time series ) besar sedangkan N (jumlah unit cross

section) kecil maka hasil fixed effect dan random effect tidak jauh berbeda

sehingga dapat dipilih pendekatan yang lebih mudah untuk dihitung yaitu

fixed effect model.

2. Bila N besar dan T kecil, maka hasil estimasi kedua pendekatan akan

berbada jauh. Jadi, apabila kita meyakini bahwa unit cross section yang

Page 58: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

44  

kita pilih dalam penelitian diambil secara acak (random) maka random

effect harus digunakan sebaliknya, apabila kita meyakini bahwa unit cross

section yang kita pilih dalam penelitian tidak diambil secara acak

(random), maka kita harus menggunakan fixed effect.

3. Apabila komponen eror individual (εit) berkorelasi dengan variabel bebas

x maka parameter yang diperoleh dengan random effect akan bias

sementara parameter yang diperoleh dengan fixed effect tidak bias.

4. Apabila N besar dan T kecil, dan apabila asumsi yang mendasari random

effect dapat terpenuhi, maka random effect lebih efisien dibandingkan

fixed effect.

2.4 Pengujian terhadap Model Penduga

Pengolahan data panel dalam persamaan permintaan ekspor rumput laut

yang dibangun menggunakan tiga pendekatan, yakni common effect atau

pooled least square (PLS), fixed effect, dan random effect. Pemilihan model

yang digunakan dalam penelitian ini perlu menggunakan beberapa

pertimbangan statistik, hal ini ditujukan untuk memperoleh dugaan yang

terbaik dan efisien. Secara umum, model terbaik dapat dilihat dari nilai R-

square yang lebih tinggi dari ketiga model yang dihasilkan. Akan tetapi,

disamping penilaian tersebut, juga dilakukan uji Chow untuk dapat

menentukan model mana yang terbaik antara model Fixed Effect atau model

Pooled OLS. Kemudian, dilakukan uji Hausman untuk menentukan model

terbaik antara model Fixed Effect atau model Random Effect.

3.4.1 Chow Test

Chow Test, pada beberapa buku dikenal dengan pengujian F,

Page 59: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

45  

dimana p

digunaka

diketahui

perilaku

unit cro

pengujian

pengujian

n Pooled

i, bahwa t

yang sama

ss section

n ini dilaku

ini dilak

Least Squ

terkadang

a cenderung

n seharusn

ukan dengan

kukan unt

uare atau

asumsi bah

g tidak real

nya memili

n hipotesa s

tuk memil

Fixed Ef

hwa setiap

listis mengi

iki perilaku

sebagai beri

lih apakah

Effect. Seba

p cross se

ingat dimun

u yang b

ikut :

h model y

agaimana t

ection mem

ngkinkan se

erbeda. Da

yang

telah

miliki

etiap

alam

H0

H1

Das

menggun

Dimana :

ES

Squ

ES

N

T

K

St

bebas (N

lebih bes

bahwa m

Pengujian

test yang

: modell Pooled Leeast Square

: modell Fixed Effeect

sar penol

nakan F stat

lakan terh

tistik sepert

hadap Hip

ti yang dirum

potesa No

muskan ole

ol (H0) a

h Chow, dim

adalah de

mana :

engan

…………………………………….…… (33.8)

S1 = Resi

uare

idual Sum Square ha

S2 = Resid

= Juml

= Juml

= Juml

tatistik Cho

N-1, NT-N-

sar dari F-

model yang

n ini diseb

digunakan

dual Sum Sq

ah data cros

ah data time

ah variabel

ow Test m

-K). Jika n

-tabel, mak

terbaik ada

but sebagai

untuk meng

quare hasil p

ss-section

e-series

penjelas

mengikuti

nilai CHOW

ka disimpul

alah model

Chow Test

guji stabilit

asil pendug

pendugaan

distribusi F

W statistics

lkan bahwa

Fixed effe

t karena ke

as paramete

gaan modeel Pooled Least

model Fixeed Effect

F-statistik

s (F-stat) h

a tolak H0

ect, dan beg

emiripannya

er (stability

dengan de

hasil pengu

0 yang art

gitu sebalik

a dengan C

test).

erajat

ujian

tinya

knya.

Chow

Page 60: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

46  

3.4.2 Hausman Test

Hausman Test adalah pengujian statistik sebagai dasar pertimbangan untuk

memilih model terbaik antara model Fixed Effect dengan model Random

Effect. Seperti telah diketahui sebelumnya bahwa penggunaan model

Fixed Effect mengandung suatu unsur trade-off, yaitu hilangnya derajat

bebas dengan memasukkan variabel dummy. Namun, penggunaan metode

Random Effect juga harus memperhatikan ketiadaan pelanggaran asumsi dari

setiap komponen galat. Oleh karena itu, kemudian dilakukan uji Hausman

untuk dapat menentukan model terbaik dari kedua model tersebut. Hausman

Test dilakukan dengan hipotesa sebagai berikut

H0 : model Random Effect

H1 : model Fixed Effect

Sebagai dasar penolakan H0, maka digunakan statistik Hausman dan

membandingkannya dengan Chi-square. Statistik Hausman dirumuskan sebagai

berikut :

m = (β-b)(M0-M1)-1(β-b) ~x2(K)…………………………………….…. (3.9)

Dimana:

β : vektor untuk statistik variabel fixed effect

b : vektor untuk statistik variabel random effect

M0 : matriks kovarian untuk dugaan model fixed effect

M1 : matriks kovarian untuk dugaan model random effect

Page 61: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

47  

Jika nilai m hasil pengujian lebih besar dari x2-tabel, maka dapat

disimpulkan tolah H0, yang artinya model tarbaik yang digunakan adalah model

Fixed Effect, dan begitu pula sebaliknya. Eviews sebagai salah satu software

untuk aplikasi ekonomi cukup memiliki fungsi-fungsi yang dapat secara

langsung melakukan uji Hausman, baik berupa panel tools ataupun diinput dari

program akan memberikan hasil yang sama

3.5 Pengujian Model

Pengujian model bertujuan untuk melihat nyata atau tidak pengaruh

variabel yang dipilih terhadap variabel yang diteliti. Pengujian model dalam

persamaan regresi data panel dapat menggunakan berbagai criteria,

diantaranya:

1. Kriteria Ekonomi

Dalam kriteria ekonomi akan diuji tanda dan besaran dari tiap koefisien

dugaan yang telah diperoleh. Kriteria ekonomi mensyaratkan tanda dan besaran

yang terdapat pada tiap koefisien dugaan sesuai dengan kriteria ekonomi.

2. Kriteria Ekonometrika

a.Autokorelasi

Autokorelasi adalah korelasi antara anggota serangkaian observasi yang

diurutkan menurut waktu dan ruang. Autokorelasi terdeteksi ketika terjadi

hubungan serius antara galat estimasi satu observasi dengan galat estimasi

observasi lainnya. Masalah autokorelasi umumnya tejadi pada data time series.

Dampak dari adanya autokorelasi adalah tidak efisiennya pendugaan atau

peramalan meskipun estimatornya tidak bias dan masih konsisten. Dampak

lainnya adalah standar error menjadi bias dan tidak konsisten sehingga uji pada

Page 62: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

48  

hipotesis menjadi tidak valid. Panduan mengenai angka DW (Durbin-Watson)

untuk mendeteksi bisa dilihat pada Tabel DW.

Tabel 3.1 Kerangka Identifikasi Autokorelasi

Sumber: Gujarati, 2004

Nilai DW Hasil

4-dl < DW < 4 Tolak H0, autokorelasi negative

4-dl < DW < 4-dl Hasil tidak dapat ditentukan

2 < DW < 4-du Terima H0, tidak ada autokorelasi

du < DW < 2 Terima H0, tidak ada autokorelasi

dl < DW < du Hasil tidak dapat ditentukan

0 < DW < dl Autokorelasi positif

b. Heteroskedastisitas

Terjadi karena ragam dari error tidak konsisten sehingga tidak memenuhi

teorema Gauss Markov, umumnya terjadi pada data cross-section. Dampak yang

timbul dari permasalahan ini antara lain (Juanda, 2009):

1. Ragam yang tidak konstan menyebabkan nilai varians menjadi lebih besar

dari taksiran.

2. Ragam yang besar menyebabkan uji hipotesis (uji F dan uji t) menjadi

kurang tepat.

3. Interval kepercayaan menjadi lebih besar akibat standar error yang besar

4. Kesimpulan yang dihasilkan dari regresi yang dilakukan tidak tepat (dapat

menyesatkan)

Untuk menghilangkan permasalahan ini dapat dilakukan dengan cross-section

weighted regression, metode yang digunakan Generalized Least Square (GLS).

Page 63: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

49  

a. Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah hubungan linier yang kuat antar variabel

independen dalam persamaan regresi berganda. Menurut Juanda (2009), tanda-

tanda adanya multikolinieritas adalah sebagai berikut :

1. Tanda koefisien tidak sesuai dengan yang diharapkan

2. Nilai R2 tinggi, tetapi dalam uji individu banyak yang tidak nyata atau

bahkan tidak nyata semua.

3. Matrix korelasi antar variabel tinggi (rij > 0,8)

4. R2 < rij menunjukkan bahwa terjadi multikoliniearitas

Dampak dari adanya multikolinieritas pada suatu persamaan adalah

koefisien kuadrat terkecil tidak dapat ditentukan serta varians dan kovarians dari

koefisien menjadi tidak terhingga. Hubungan multikolinieritas yang hampir

sempurna juga menyebabkan persamaan yang dibentuk secara statistik

mempunyai standar error yang besar dan menyebabkan interval kepercayaan

menjadi lebih besar. Hal ini berakibat pada nilai estimasi koefisiennya menjadi

tidak tepat.

d. Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah error term

mendekati distribusi normal atau tidak. Uji normalitas error term dilakukan

dengan menggunakan uji Jarque Bera dengan hipotesisnya sebagai berikut:

H0 : α = 0, error term terdistribusi normal

H1 : α ≠ 0, error term tidak terdistribusi normal

Wilayah penerimaan (Jarque Bera < X2df-2 atau probabilitas (p-value) > α

sedangkan wilayah penolakannya yaitu (Jarque Bera > X2df-2 atau probabiity (p-

Page 64: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

50  

value) < α. Kenormalan data diperlukan dalam analisis regresi berganda, hal ini

disebabkan metode ini merupakan salah satu metode analisis parametrik.

Kenormalan diketahui melalui sebaran regresi yang merata disetiap nilai

Penerimaan H0 mengindikasikan bahwa data yang dianalisis tersebar normal.

2. Kriteria Statistika

Terdapat beberapa uji yang dapat digunakan untuk menentukan kesesuaian

model regresi yang didapat secara statistik

a. Uji T

Nilai t-hitung digunakan untuk menguji apakah koefisien regresi

dari masing-masing peubah bebas (Xi) berpengaruh nyata terhadap peubah tak

bebas (Y). Langkah-langkah pengujian signifikansi dengan statistik uji-t adalah

sebagai berikut :

Hipotesis : H0 : βi = 0

H1 : βi ≠ 0

Statistik Uji t hitung

; (n-k-1, tα/2) …………………………………………………..……. (3.10)

dimana :

βi = nilai koefisien regresi dugaan

S = standar deviasi untuk bi

α = taraf nyata

n = jumlah pengamatan

k = jumlah variabel dependent dalam model

konstanta i = 1, 2, 3, …, k

Page 65: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

51  

Kriteria UUji :

Jika

diuji pad

dependen

pada pers

a t-hit ≤ tα

da persama

nt. Tetapi, j

saman terseb

α/2, maka

an tersebu

jika t-hit ≥

but berpeng

terima H0

t tidak be

tα/2, maka

garuh nyata

, artinya v

erpengaruh

a tolak H0,

terhadap va

variabel ind

nyata ter

artinya vari

ariabel depe

dependent

rhadap var

iabel yang

endent.

yang

iabel

diuji

b. Uji F

Pengujian

uji F ber

demikian

secara ke

(Y).

n variabel –

rtujuan untu

n, apakah p

eseluruhan

– variabel d

uk menguji

peubah beba

berpengaru

dalam persam

signifikans

as yang di

uh nyata at

maan regre

si model se

gunakan da

tau tidak t

si sederhan

ecara meny

alam persam

terhadap pe

na menggun

yeluruh. Den

maan data p

eubah tak b

nakan

ngan

panel

bebas

Langkah-

berikut: H

-langkah p

Hipotesis :

pengujian

H0 : β1 = β

uji F ada

β2 = βk = 0

alah sebaggai

H1 : minimmal ada satuu nilai βi yanng tidak samma dengan nnol

Staatistik Uji F :

dim

Kri

F h

mana :

R2

α

n

k

konstan

iteria Uji :

hitung > Fα(k

……………………

= koefisien

= taraf nya

= jumlah p

= jumlah v

nta i =

k,n-k-1) maka

…………………

n determina

ata

pengamatan

variabel de

1, 2, 3,…, k

a tolak H0

…………………

si

ependent da

k

………………………………….. (3..11)

alam modell tanpa

Page 66: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

52  

F hiitung < Fα(kk,n-k-1) maka terima H0

Jika

peubah b

terhadap

diperoleh

dalam mo

Indonesia

a keputusan

ebas yang b

pangsa pas

h adalah ter

odel tidak b

a.

n yang diper

berada dala

ar rumput l

rima H0, be

berpengaruh

roleh adalah

am persama

laut Indone

erarti secara

h nyata terh

h tolak H0,

aan yang di

esia. Sebali

a keseluruha

hadap perm

berarti sec

ibangun ber

iknya, jika

an peubah

mintaan eksp

cara keseluru

rpengaruh n

keputusan

bebas yang

por rumput

uhan

nyata

yang

g ada

t laut

c. Koefisien Determminasi

Koe

variabel

Semakin

baik. Rum

R2 =

Dal

daripada

terlalu ba

bebas mo

3.6 Elast

Unt

yang terj

elastisitas

perubaha

variabel

Yt = a0 +

efisien dete

dependent

besar nilai

mus R2 adal

erminasi at

t yang da

i koefisien

lah sebagai

au R2 dig

apat ditera

determinas

berikut :

gunakan un

angkan ole

si menunjuk

ntuk mengu

eh variabe

kkan model

ukur keraga

el indepen

l yang sem

aman

dent.

makin

lam praktek

penggunaan

aik terhadap

odel cukup b

isitas

tuk dapat

jadi pada

snya (Gujar

n suatu va

lainnya. N

b1X1t + b2X

=

k ekonome

n R2 karena

p hasil regr

besar atau m

melihat

peubah ya

rati, 2003)

ariabel ya

Nilai elastisit

X2t + ... + b

etrika, peng

a R2 cenderu

resi. Hal ini

mendekati ju

kepekaan

ang memen

). Elastisit

ng disebab

tas dari pers

biXit + μt.……

.. (3.12)

ggunaan nil

ung untuk m

i terutama t

umlah peng

lai adj-R2 l

memberikan

terjadi saat

gamatan (Gu

lebih disara

n gambaran

jumlah var

ujarati,2004

ankan

yang

riabel

4).

suatu fun

ngaruhinya,

tas merup

bkan oleh

samaan pan

ngsi terhad

dapat dil

pakan ukur

satu per

ngsa pasar se

dap perub

lihat dari

ran persen

rsen perub

eperti :

ahan

nilai

ntase

ahan

……...………………………….. (3.113)

Page 67: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

53  

Maka, nilai elastisitas jangka pendek diperoleh dari perhitungan sebagai berikut :

Esr (YtXi) = bi*(Xi/Ŷt) ……………………………………………….……… (3.14)

dimana :

Esr (YtXi) = elastisitas jangka pendek peubah terikat Yt terhadap

peubah penjelas X1, X2, ..., Xi

bi = koefisien dugaan peubah penjelas Xi

Xi = rata-rata peubah penjelas Xi

Ŷt = rata-rata peubah terikat Yt

Kriteria Uji:

1. Apabila nilai elastisitas lebih besar dari satu (η > 1) dikatakan

elastis (responsif), karena perubahan satu persen variabel independen

mengakibatkan perubahan variabel dependen lebih dari satu persen.

2. Apabila nilai elastisitas antara nol dan satu (0< η <1 ) dikatakan

inelastis (tidak responsif), karena perubahan satu persen variabel

independen akan mengakibatkan perubahan variabel dependen kurang

dari satu persen.

3. Apabila nilai elastisitasnya sama dengan nol (η = 0) dikatakan

inelastis sempurna, karena perubahan satu persen variabel independen

tidak membawa perubahan terhadap variabel dependen.

4. Apabila nilai elastisitas tak terhingga (η = ~) dikaatakan elastisitas

sempurna, karena perubahan satu persen variabel independen

menyebabkan perubahan yang tidak terbatas.

5. Apabila nilai elastisitas sama dengan satu (η=1) dikatakan unitary elastis.

Page 68: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

54  

$

3.7 Definisi Operasional Variabel dalam Model

1. Volume Ekspor Rumput Laut Indonesia Pada Tahun Sebelumnya

Volume ekspor rumput laut pada tahun ke t-1 adalah volume ekspor

rumput laut Indonesia ke negara tujuan pada tahun sebelumnya, baik yang

berasal dari perikanan tangkap maupun budidaya perikanan dari kurun

waktu 2001-2010 yang dinyatakan dalam ton.

2. Harga Ekspor Rumput Laut Indonesia di Negara Tujuan

Harga ekspor rumput laut adalah harga yang diperoleh dari hasil

pembagian antara nilai ekspor rumput laut Indonesia ke negara tujuan secara

keseluruhan pada periode ke-t dengan volume ekspor rumput laut Indonesia

ke negara tujuan pada periode yang sama. Dinyatakan dalam satuan US$/Kg.

3. Nilai Tukar Riil

Nilai tukar mata uang negara tujuan ekspor terhadap US$ Amerika,

dinyatakan dalam /US$. Hal ini karena dalam perdagangan internasional

menggunakan mata uang US$. Rumus yang digunakan untuk mendapatkan

nilai tukar riil mata uang domestik negara tujuan ekspor terhadap US$

Amerika adalah :

Mata uang domestik/US$ Riil)t =

X (Indeks

Umum USA)t ………………………………………………………..… (3.15)

4. GDP Perkapita

GDP Perkapita dalam penelitian ini adalah GDP perkapita negara tujuan

ekspor rumput laut Indonesia pada tahun ke-t yang dinyatakan dalam US$.

Page 69: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

55  

5. Populasi

Populasi pada tahun ke-t adalah jumlah penduduk negara tujuan ekspor

pada tahun tertentu. Satuan yang digunakan adalah orang.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 70: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

56  

BAB IV

GAMBARAN UMUM

4.1. Profil Rumput Laut

Rumput laut merupakan salah satu komoditas hasil perikanan yang

memiliki potensi besar untuk dikembangkan dan dapat diandalkan untuk

membantu mempercepat tercapainya tujuan pembangunan perikanan. Indonesia

yang terbentang di katulistiwa, kaya akan sinar matahari dan mineral, merupakan

perairan yang subur untuk tumbuh di perairan Indonesia adalah Gracellaria,

Gelidium, Eucheuma, Hypnea, Sargassum dan Turbinaria, sedangkan jenis

rumput laut yang banyak dibudidayakan adalah Gracellaria Sp dan Eucheuma

Sp. Jenis Eucheuma Sp dibudidayakan di perairan pantai/laut sedangkan

Gracellaria Sp dibudidayakan di tambak (DKP,2008).

Berdasarkan DKP (2007b) rumput laut termasuk kelompok macro algae,

species rumput laut diketahui lebih dari 7000 species yang tersebar di perairan

tropis maupun sub tropis salah satunya di perairan Indonesia. Sejarah

perkembangan rumput laut dari pertama kali ditemukan di Indonesia adalah

sebagai berikut :

1899–1900 : Sibolga Expedition dipimpin oleh Max Weber untuk

mengidentifikasi jenis rumput laut yang terdapat di

Indonesia

1928 : Max Weber dan Van Bose melakukan klasifikasi jenis

rumput laut Indonesia

1940 : Pemasaran dan ekspor rumput laut jenis Cotonii dan

Spinosum dari Makassar dan Surabaya

Page 71: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

57  

1967 : Zaneveld dari FAO melakukan identifikasi jenis rumput laut

komersial yaitu Gracellaria, Gelidium, Eucheuma, Hypnea,

dan Sargassum

1968 : Pertama kali rumput laut jenis Spinosum dibudidayakan di

Indonesia yaitu di Kepulauan Seribu

1974 : Pertama kali rumput laut komersial yaitu rumput laut jenis

Cotonii yang berasal dari Filipina dapat dibudidayakan di

Indonesia

1975 : Dimulainya proyek budidaya rumput laut jenis Spinossum di

Pesisir Danajon, Philipina

1976 : Dimulainya proyek budidaya Spinossum di Pulau Rio,

termasuk dengan Indo Fisheries, namun hasilnya tidak

berkembang sehingga proyek tidak dilanjutkan

1985 : Budidaya rumput laut Cotonii komersial dimulai di lokasi

yang sama dan hasilnya sangat baik

1986-2007 : Dimulainya babak baru dalam industri rumput laut Indonesia

dengan diselenggarakannya beragam acara pertemuan,

seminar, maupun Symposium tentang rumput laut

Menurut dua pakar rumput laut dunia – Porse dan Bixler, posisi Indonesia

sebagai produsen cotonii kering tidak akan terkalahkan oleh negara lain (DKP,

2011c). Produksi cotonii kering dunia tahun 2009 sebesar 160.000 ton dengan

kebutuhan pasar cotonii kering menurut Cybercolloids sekitar 200.000 ton.

Artinya masih ada kekurangan produksi 4000 ton yang bisa dipenuhi oleh

Indonesia. Data dari Cybecolloids menunjukkan produksi cotonii kering

Page 72: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

58  

Indonesia sebesar 87.000 ton atau 54 persen produksi cotonii kering dunia.

Produksi cotonii kering masih bisa ditingkatkan karena negeri bahari ini

mempunyai lokasi tanam cotonii yang masih luas untuk ekpansi, terutama di

Indonesia Timur (DKP, 2011c).

4.1.1. Rumput Laut Potensial

Rumput laut potensial yang dimaksud disini adalah jenis – jenis rumput

laut yang sudah diketahui dapat digunakan untuk berbagai industri. Karaginofit

adalah rumput laut yang mengandung bahan utama polisakarida karagin.

Agarofit adalah rumput laut yang mengandung bahan utama polisakarida agar-

agar. Keduanya merupakan anggota kelompok rumput laut merah. Alginofit

adalah rumput laut yang mengandung bahan utama polisakarida alginate.

Rumput laut alginofit berasal dari kelompok rumput laut coklat (DKP, 2011c).

A. Karaginofit

Menurut DKP (2011b) rumput laut yang mengandung karaginan adalah

dari marga Eucheuma yang terdiri dari tiga macam, yaitu iota karaginan, kappa

karaginan dan lambda karaginan. Iota karaginan dihasilkan dari Eucheuma

spinosum, kappa karaginan dari Euchema cotonii dan lambda karaginan dari

Condrus crispus ketiga macam karaginan ini dibedakan karena sifat jeli yang

terbentuk. Iota karaginan berupa jeli lembut dan fleksbel atau lunak. Kappa

karaginan jeli bersifat kaku dan keras. Sedangkan lambda karaginan tidak dapat

membentuk jeli, tetapi erbentuk cair yang viscous. Jenis yang potensial

diantaranya E. cottonii dan E. Spinosum merupakan rumput laut yang secara luas

diperdagangkan, baik untuk keperluan bahan baku industri di dalam dan luar

negeri. Dari kedua jenis tersebut E.cotonii yang paling banyak dibudidayakan

Page 73: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

59  

karena permintaan pasarnya sangat besar. Jenis lainya Chondrus spp, Gigatina

sp, dan Iridaea sp tidak ada di Indonesia, rumput laut subtropics. Wilayah

potensial untuk pengembangan budidaya rumput laut Eucheuma terletak perairan

Nanggro Aceh Darusallam, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan,

Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dll. Rumput laut

Eucheuma di Indonesia umumnya tumbuh diperairan yang mempunyai terumbu

karang. Ia melekat pada substrat karang mati ataupun batu gamping di daerah

intertidal dan subtidal.

B. Agarofit

Berdasarkan data dari DKP (2011b), agarofit adalah jenis rumput laut

penghasil agar. Jenis jenis rumput laut tersebut adalah Gracilaria Sp, Gelidium

Spp, dan Gelidiella Spp. Agar-agar merupakan senyawa kompleks polisakarida

yang dapat membentuk jeli. Kualitas agar-agar dapat ditingkatkan dengan suatu

proses pemurnian yaitu membuang kandungan sulfatnya. Produk ini dikenal

dengan nama agarose. Jenis dari agarofit yang potensial dan telah dikembangkan

secara luas hanya GracilariaSpp. Di Indonesia, Gracilaria verrucosa umumnya

dibudidayakan di tambak. Jenis ini mempunyai Thallus berwarna merah

keunguan. Gracilaria verucosa dan G. gigas banyak dibudidayakan di perairan

Sulawesi Selatan, Lombok Barat, Pantai Utara Pulau Jawa, dll. Sedangkan

Gelidium Spp belum banyak dibudidayakan karena seluruh produksinya

dihasilkan dari alam dan ditemukan hampir di seluruh perairan Indonesia.

C. Alginofit

Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) RI menjelaskan bahwa

alginofit adalah jenis rumput laut penghasil alginate. Jenis rumput laut coklat

Page 74: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

60  

penghasil alginat adalah Sargassum Spp, Turbinaria Spp, Laminaria Spp,

Ascophylum Spp, dan Macrocysis spp. Sargassum Spp dan Turbinaria Spp

banyak dijumpai di perairan laut Indonesia sedangkan Laminaria, Ascophyllum

dan Macrocystis banyak dijumpai di perairan sub tropis. Alginat banyak

digunakan untuk industri seperti industri makanan, minuman, obat-obatan,

kosmetik, kertas, detergen, cat, tekstil, vernis, fotografi, dll. Untuk keuthan

industri di Indonesia yang saat ini terus berkembang, kebutuhan Alginat masih

disuplai melalui impor dari beberapa negara seperti Perancis, Inggris, RRC, dan

Jepang (DKP, 2011b).

4.2. Standar Nasional Rumput Laut Indonesia

Untuk memberikan jaminan mutu dan keamanan pangan pada komoditas

rumput laut yang dipasarkan di dalam dan luar negeri, Departemen Kelautan dan

Perikanan bersama Badan Standarisasi Nasional menyusun Standar Nasional

Indonesia (SNI) yang dapat memenuhi jaminan tersebut.

Tabel 4.1. Standar Nasional Rumput Laut Indonesia

Sumber: Badan Standarisasi dan Akreditasi DKP (2008)

Jenis Uji Satuan Persyaratan

Eucheuma Spp Gracillaria Spp Gelidium Spp

a. Sensori Angka(1-9) 7 7 7

Kimia Kadar air persen Fraksi 30-35 15-18 15-20

Clean Anhydrous wee persen Fraksi Minimal 30 Minimal 30 Minimal 30

Fisik

Benda Asing persen Fraksi Maksimal 5 Maksimal 5 Maksimal 5

Dalam SNI rumput laut yang ditetapkan mencakup teknik sanitasi dan

hygiene, syarat mutu dan keamanan pangan komoditas rumput laut kering.

Page 75: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

61  

4.3. Klaster Industri Rumput Laut Indonesia

Salah satu upaya Departemen Kelautan dan Perikanan dalam

mengembangkan Daerah Industri Budidaya Rumput Laut Terpadu adalah dengan

Program Klaster. Klaster industri rumput laut merupakan suatu sistem usaha

rumput laut dimana komponen pembentuk kawasan minapolitan berhubungan

scara fungsional satu sama lain didalam satu kawasan tertentu dan dalam sistem

manajemen terpadu. Konsep klaster melalui pendekatan rekayasa sosial dan

tataniaga sebagai hasil dari kajian usaha pembudidaya rumput laut. Dalam satu

kawasan klaster pengolahan rumput laut, terdiri dari kelompok usaha

pembudidaya, penyedia sarana dan prasarana produksi, lembaga pembiayaan,

unit usaha pengolahan, unit usaha ekspor dan jasa pendukung lainnya.

Implementasi dari konsep ini adalah kontrol kualitas rumput laut mulai dari

tingkat pembudidaya sampai dengan tingkat pemasaran dalam suatu manajemen

terpadu utuk memperoleh hasil rumput laut yang berkualitas baik sesuai dengan

persyaratan pengolah untuk mendapatkan kualitas karaginan yang dibutuhkan

pasar.

Sejak tahun 2006 DKP berinisiatif untuk mengembangkan program

pengelolaan rumput laut secara terpadu dari hulu hingga hilir melalui

pengembangan sistem klaster industri (Minapolitan) rumput laut. Diharapkan dari

program ini dapat diperoleh peningkatan nilai tambah produk rumput laut dengan

berkembangnya industri pengolahan. Pada tahun 2007 Sistem Klaster Industri

(Minapolitan) Rumput Laut telah diimplementasikan di Kabupaten Sumenep

(Jawa Timur), Gorontalo, dan beberapa daerah lain hingga tahun 2009

(DKP,2011c).

Page 76: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

62  

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Perkembangan Ekspor Rumput Laut Indonesia di Pasar Rumput Laut Dunia

Berdasarkan Tabel 4.2, pada tahun 2008, volume ekspor rumput laut

Indonesia telah mencapai 99.948 ton. Apabila dibandingkan dengan volume

ekspor tahun 2004 sebesar 51.011 ton, maka ekspor rumput laut selama dekade

2004 – 2008 mengalami peningkatan sebesar 19,61 persen pertahunnya. Pada

tahun 2009 kebutuhan rumput laut dunia adalah sebanyak 200.000 ton/tahun

Cotonii, 30.000 ton Spinossum serta 28.000 ton Chondrus, Gigartina dan lainnya.

Berdasarkan analisis perdagangan dunia untuk komoditas rumput laut, secara

global Jepang, Amerika Serikat, dan China membeli lebih dari 50 persen dari

perdagangan dunia rumput laut dan algae lain. Indonesia merupakan pemasok

utama rumput laut kering jenis Eucheuma cotonii karena sekitar 80 persen

produksi rumput laut kering jenis Eucheuma cotonii Indonesia merupakan

komoditi ekspor.

Tabel 4.2. Volume Ekspor Rumput Laut Indonesia Berdasarkan Negara Tujuan, Tahun2004-2008

Sumber : Statistik Ekspor Hasil Perikanan, Ditjenkan Budidaya (2008)

No Negara 2004 2005 2006 2007 2008 Pertumbuhan TOTAL(Kg 51.010.828 69.264.256 95.588.055 94.073.398 99.948.576 19,611 China 13.784.961 24.926.415 35.834.441 23.318.145 43.620.103 44,182 Philipina 5.301.542 8.060.284 11.145.030 10.878.315 17.908.449 38,133 Vietnam 81.861 364.949 4.135.009 10.140.303 8.252.129 376,374 Hongkong 9.214.038 8.384.605 15.673.859 20.890.153 7.070.165 11,265 Korsel 1.152.000 5.142.814 3.842.918 5.421.272 5.613.115 91,446 France 1.554.550 2.918.973 603.800 2.191.839 3.182.022 78,567 Chili 2.360.842 1.696.737 2.841.939 3.498.999 2.323.091 7,228 Denmark 6.294.242 3.754.053 2.125.044 2.098.109 1.868.980 23,989 USA 1.749.844 1.064.750 5.750.878 2.453.907 1.512.607 76,3210 U.Kingdom 395.469 831.636 848.179 670.500 1.305.900 46,5211 Spanyol 4.716.190 4.735.984 4.430.991 4.492.961 1.269.254 19,0912 Brazilia 917.000 1.542.899 1.258.884 1.600.000 1.200.000 12,9913 Malaysia 320.628 142.710 1.235.295 1.091.045 1.167.990 176,37

Page 77: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

63  

Pada Tabel 4.2, diantara 13 negara yang menjadi negara tujuan ekspor

rumput laut Indonesia, terlihat bahwa volume ekspor ke negara Vietnam,

Malaysia, Korea Selatan, dan France mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi.

Volume ekspor rumput laut ke Vietnam mengalami pertumbuhan sebesar 376,37

persen pertahunnya, yaitu dari 81 ton tahun 2004 meningkat menjadi 8.252 ton

pada tahun 2008. Hal serupa juga terjadi pada negara Malaysia, dimana terjadi

peningkatan volume ekspor dari 320 ton di tahun 2004 menjadi 1.16 ton di tahun

2008 atau mengalami peningkatan sebesar 176,37 persen pertahun. Sebaliknya

terjadi penurunan volume ekspor rumput laut Indonesia ke negara Denmark dan

Spanyol masing – masing sebesar 23,98 persen dan 19,9 persen pertahunnya. Hal

yang menarik adalah dilakukannya terobosan ekspor ke negara Vietnam sebesar

82 ton pada tahun 2004 dengan harga rata-rata yang relatif tinggi sebesar USD

5,94 per kg sehingga diperoleh devisa sebesar USD 0,486 juta. Besarnya

perolehan devisa dari hasil ekspor rumput laut kering selama tahun 2008 telah

mencapai USD 110,15 juta. Jika dibandingkan dengan perolehan devisa negara

tahun 2004 sebesar USD 25,29 juta maka terjadi peningkatan sebesar 46,88

persen pertahunnya.

5.1.1. Perkembangan Ekspor Rumput Laut Indonesia ke China

Pada Gambar 4.1 dan 4.2, perkembangan ekspor rumput laut Indonesia ke

China dalam sepuluh tahun terakhir memang cukup fluktuatif, namun dengan

kecenderungan meningkat. Pada tahun 2001, China mengimpor sekitar 1.603 ton

rumput laut Indonesia dengan nilai ekspornya mencapai 452.000 US$. Jumlah

tersebut meningkat di tahun 2002 hingga mencapai 4.187 ton dengan nilai

2.553.000 US$. Di tahun 2003 ekspor ke China sebesar 9.337 ton dengan nilai

Page 78: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

64  

ekspor se

selalu me

China me

mencapai

dari tahun

ebesar 3.13

eningkat set

engalami p

i 35.834 ton

n 2006-2010

39.000 US$

tiap tahunny

penurunan m

n. Kenaikan

0 sebesar 27

$. Ekspor r

ya. Di tahun

menjadi 23.

n rata-rata e

7,65 persen

rumput laut

n 2007 eksp

.318 ton da

ekspor rump

n.

t Indonesia

por rumput l

ari tahun se

put laut Ind

ke China

laut Indones

ebelumnya

donesia ke C

tidak

sia ke

yang

China

0

20000

40000

60000

80000

2001 200

Gambar

Gambar

5.1.2. Per

D

dari Indo

dimana k

2001 eksp

0

20000

40000

60000

80000

4.1. Perkem China,

02 2003 20

4.2. Perkem2001-2

rkembanga

ari Gambar

onesia ke n

kenaikan rat

por rumput

2001 200

mbangan V2001-2010

004 2005

mbangan N2010

an Ekspor R

r 4.3 dan 4.

negara Hon

ta-rata dari t

laut Indone

02 2003 20

Volume Ek0

Nilai Ekspo

Rumput L

.4, perkemb

ngkong adal

tahun 2006-

esia ke Hon

Volume Eks

2006 2007

004 2005

Nilai Ekspor(U

kspor Rump

or Rumput

aut Indone

bangan eksp

lah salah s

-2010 sekit

ngkong cuku

por(ton)

7 2008 200

2006 2007

US$ 1.000)

put Laut In

09 2010

Laut Indo

esia ke Hon

por rumput

satu yang s

ar 13,71 pe

up besar yak

7 2008 200

ndonesia ke

e

09 2010

onesia ke China,

ngkong

laut yang te

sangat flukt

ersen. Pada t

kni sekitar 7

erjadi

tuatif,

tahun

7.809

Page 79: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

65  

ton deng

sedikit m

ekspor 2.

yakni terj

sebesar 2

2.018.000

an nilai ek

menurun dar

.103.000 U

jadi penurun

20.890 ton a

0 US$.

kspor menc

ri tahun se

US$. Peruba

nan yang cu

atau mencap

apai 3.451.

ebelumnya,

ahan yang p

ukup signif

pai 8.037.00

.000 US$.

yakni seki

paling men

fikan dari ta

00 US$ me

Di tahun 2

itar 7.164 t

narik adalah

ahun 2007 y

enjadi 2.835

2002, ekspo

ton dengan

h di tahun 2

yang sebelum

5 ton atau se

ornya

nilai

2008,

mnya

ekitar

0

5000

10000

15000

20000

25000

2001 200

Gambar

Gambar

5.1.3. Per

Ek

besar, n

menjadik

0

5000

10000

4.3. PerkHong

02 2003 2

4.4. PerkHong

rkembanga

kspor rump

namun mam

kan Jepang s

2001 200

embangan gkong, 200

2004 2005

kembangangkong, 2

an Ekspor R

put laut Indo

mpu meng

sebagai sala

02 2003 2

Volume E01-2010

n Nilai Ek2001-2010

Rumput L

onesia ke Je

ghasilkan n

ah satu tuju

Volume Ek

2006 200

2004 2005

Nilai Ekspor(

Ekspor Ru

kspor Rum

aut Indone

epang jumla

nilai ekspo

uan ekspor r

kspor(ton)

07 2008 2

2006 200

(US$ 1.000)

umput Lau

2009 2010

mput Laut

esia ke Jepa

ahnya mem

or yang t

rumput laut

07 2008 2

ut Indonesi

ia ke

2009 2010

t Indonesiia ke

ang

mang tidak b

tinggi seh

t Indonesia

begitu

ingga

yang

Page 80: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

66  

potensial

mengeksp

2.697.000

179 ton d

ekspor ru

2.258.000

2008, dim

yang teta

dari tahun

rata-rata e

21,01 per

. Berdasark

por sekitar

0 US. Di ta

dengan nila

umput laut

0 US$. Pen

mana hanya

ap tinggi ya

n 2007 seb

ekspor rump

rsen dan pad

kan Gamb

188 ton r

ahun 2002 j

ai ekspor 2.

Indonesia

nurunan vo

sekitar vol

itu 2.946.00

esar 604 to

put laut Ind

da tahun 20

bar 4.5 dan

rumput laut

umlahnya s

005.000 US

ke Jepang

olume ekspo

ume ekspor

00 US$. Vo

on atau diha

donesia ke J

09-2010 seb

n 4.6, pad

t atau men

sedikit men

S$. Di tahu

dengan vo

or yang cu

rnya 94 ton

olume eksp

argai sekitar

epang pada

besar 15,98

da tahun 2

ncapai nilai

nurun menja

un 2003 terj

olume eksp

ukup besar

namun den

or tersebut

r 4.090.000

a tahun 2006

8 persen.

2001, Indo

i ekspor se

adi hanya se

jadi pening

or 392 ton

terjadi di t

ngan nilai ek

menurun d

0 US$. Ken

6-2010 men

onesia

ebesar

ekitar

gkatan

n atau

tahun

kspor

drastis

naikan

ncapai

0200400600800

Gambar

Gambar

010002000300040005000

4.5. PerkJepan

4.6. PerkJepan

2001 2002

2001 2002

embangan ng, 2001-20

kembanganng, 2001-20

2003 20

2 2003 2

Volume E010

n Nilai Ek010

004 2005

Volume Ek

2004 2005

Nilai Ekspor

Ekspor Ru

kspor Rum

2006 200

kspor(ton)

2006 200

r(US$ 1.000)

umput Lau

mput Laut

07 2008

07 2008

ut Indonesi

t Indonesi

2009 20100

2009 2010

ia ke

0

ia ke

Page 81: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

67  

5.1.4. Perrkembangaan Ekspor RRumput Laut Indoneesia ke Ameerika Serikkat

Se

kurang le

menjadi

merupaka

ecara globa

ebih 50 pe

negara yan

an produk e

al Amerika

ersen dari

ng menjadi

ekspor.

Serikat ad

perdaganga

pemasok u

dalah salah

an rumput

utama kare

satu negara

laut dunia

ena 80 pers

a yang mem

a dan Indo

sen produk

mbeli

onesia

ksinya

0

2000

4000

6000

8000

Gambar

Gambar

Dari Gam

1.662 ton

Amerika

eksporny

0

1000

2000

3000

4000

5000

4.7. PerkAmer

4.8. PerkAmer

mbar 4.7 da

n rumput lau

Serikat me

a sekitar 1.

2001 2002

2001 2002

embangan rika Serika

kembanganrika Serika

an 4.8, pada

ut Indonesia

eningkatkan

077.000 US

2 2003 2

2 2003 2

Volume Eat, 2001-201

n Nilai Ekat, 2001-201

a tahun 200

a dengan nil

n volume ek

S$. Kenaika

2004 2005

Volume Ek

2004 2005

Nilai Ekspor

Ekspor Ru10

kspor Rum10

01 Amerika

lai ekspor 8

kspornya m

an volume e

2006 200

kspor(ton)

2006 200

r(US$ 1.000)

umput Lau

mput Laut

serikat me

821.000 US$

menjadi 1.80

ekspor terb

07 2008

07 2008

ut Indonesi

t Indonesi

ngekspor se

$. Di tahun

04 ton dan

esar terjadi

2009 20100

ia ke

2009 2010

0

ia ke

ekitar

2002

n nilai

pada

Page 82: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

68  

tahun 2006 yaitu meningkat 4.686 ton dari 1.065 ton (1.296.000 US$) di tahun

2005 menjadi 5.751 ton dengan nilai ekspor 3.843.000 US$. Sama seperti negara

tujuan ekspor lainnya, ekspor ke negara Amerika Serikat menurun di tahun 2008

yaitu dari 2.454 ton (3.017.000 US$) menjadi hanya 414 ton dengan nilai

ekspornya 2.563.000 US$

5.2. Hasil Estimasi Faktor-faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia

5.2.1. Pengujian Kesesuaian Model

Pengujian kesesuaian model ini dilakukan dengan menggunakan Uji Chow,

dimana hipotesa yang digunakan adalah:

H0 : model Pooled Least Square

H1 : model Fixed Effect

Jika hasil dari Uji Chow signifikan, yaitu probabilitas < taraf nyata 5 persen

maka tolak H0, artinya model yang digunakan adalah Fixed Effect Model.

Tabel 5.1. Tabel Uji Chow

Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-Section F 9,891900 (3,31) 0.0001

Hasil dari Uji Chow pada tabel 5.1 di atas menunjukkan nilai probabilitas

(0.0000) < taraf nyata (5 persen) yang berarti tolah H0, artinya model yang

digunakan adalah Fixed Effect Model.

5.2.2. Pengujian Kriteria Ekonometrika

Menurut Gujarati (2004), untuk memperoleh model yang baik harus

memenuhi asumsi regresi klasik yakni model harus terbebas dari masalah-

masalah dalam regresi yaitu heteroskedastisitas, multikolinearitas,autokorelasi,

Page 83: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

69  

dan normalitas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas,

diberikan perlakuan Generalized Least Square (GLS) dan membandingkan Sum

Squared Resid pada Weighted Statistic dengan Sum Squared Resid Unweighted

Statistic. Oleh karena model fixed effect yang digunakan telah diberi perlakuan

GLS dengan cross-section weights maka asumsi adanya heteroskedastisitas dapat

dihilangkan

Kemudian untuk melihat ada atau tidaknya autokorelasi dalam model

yang diuji dapat dilakukan dengan melihat nilai Durbin-Watson (DW) statistik,

yaitu dengan membandingkan nilai DW sebelum diberi bobot dan nilai DW

setelah diberi bobot. Apabila nilai DW sebelum diberi bobot lebih kecil daripada

nilai DW setelah diberi bobot maka asumsi adanya masalah autokorelasi dapat

diabaikan. Dari hasil regresi diperoleh nilai DW sebelum diberi bobot adalah

1,98 dan nilai DW setelah diberi bobot sebesar 2,33 yang berarti nilai DW

sebelum diberi bobot lebih kecil daripada nilai DW setelah diberi bobot. Oleh

karena itu maka asumsi adanya masalah autokorelasi pada model yang diuji dapat

diabaikan atau yang berarti model terbebas dari masalah autokorelasi.

Selanjutnya untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat

dilihat dari nilai probabilitas t-statistik dan nilai probabilitas F-statistik. Dari hasil

regresi yang dilakukan semua variabel bebas yang diuji signifikan pada taraf

nyata lima persen, sedangkan nilai probabilitas F-statistik signifikan pada taraf

nyata sepuluh persen. Dari hasil regresi yang didapat maka model terbebas dari

asumsi adanya masalah multikolinearitas.

Uji normalitas dilakukan untuk mendeteksi apakah error term mendekati

distribusi normal atau tidak yang dapat dilihat dari nilai probabilitas Jarque Bera

Page 84: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

70  

yang lebih besar dari taraf nyata sepuluh persen. Dari hasil estimasi diketahui

nilai probabilitas Jarque Bera sebesar 0,30 sehingga dapat disimpulkan bahwa

error dalam model telah terdistribusi secara normal.

Tabel 5.2. Hasil Analisis Regresi Model Ekspor Rumput Laut Indonesia dengan menggunakan Fixed Effect Model

Variabel Coefficient Std, Error t-Statistic Prob,

XRL 0,320683 0,065837 4,870847 0,0000PX -0,568417 0,072417 -7,849210 0,0000

POP 0,311295 5,055678 0,061573 0,9513NT 3,805591 0,934849 4,070807 0,0003

GDP 2,166772 0,469939 4,610753 0,0001C -31,41768 88,05835 -0,356783 0,7237

Weighted Statistics R-squared 0,981576 Mean dependent var 24,24103Adjusted R-squared 0,976821 S,D, dependent var 10,59408S,E, of regression 1,125402 Sum squared resid 39,26241F-statistic 206,4447 Durbin-Watson stat 2,335524Prob(F-statistic) 0,000000

Unweighted Statistics R-squared 0,939671 Mean dependent var 8,234193Sum squared resid 7,606949 Durbin-Watson stat 1,980812

5.2.3. Pengujian Kriteria Statistik

a. Uji F

Uji F statistik digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel

independennya secara bersama-sama berpengaruh secara nyata terhadap variabel

dependennya pada tingkat kepercayaan 95 persen atau pada taraf nyata ( ) lima

persen. Nilai probabilitas F statistic harus lebih kecil dari taraf nyatanya sehingga

dapat diindikasikan bahwa setidaknya ada satu variabel independen berpengaruh

signifikan terhadap variable dependennya. Berdasarkan Tabel 5.1 nilai

probabilitas F statistic memiliki nilai 0,0000 yang lebih kecil dari taraf nyatanya

(5 persen) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat satu variabel independen

yang berpengaruh signifikan terhadap variabel dependennya.

Page 85: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

71  

en masing – masing

penden secara individu memberikan pengaruh yang signifikan

terh

hina,

erikat didapatkan nilai R-squared sebesar

0,9815

b. Uji-t

Uji-t statistik digunakan untuk mengetahui apakah koefisi

variabel inde

adap variabel dependennya. Pada persamaan model yang digunakan

ditunjukkan bahwa variabel independen yakni harga ekspor rumput laut

Indonesia, nilai tukar di negara importir, GDP per kapita negara importir, dan

ekspor rumput laut Indonesia pada tahun sebelumnya memiliki nilai probabilitas

lebih kecil dari taraf nyata lima persen, Hal ini berarti bahwa variabel independen

tersebut secara individu berpengaruh signifikan terhadap ekspor rumput laut

Indonesia. Sedangkan variabel populasi penduduk negara importir memiliki

probabilitas yang lebih besar dari taraf nyata lima persen sehingga variabel

tersebut tidak memengaruhi ekspor rumput laut Indonesia secara signifikan.

c. Koefisien Determinasi (R2)

Pada persamaan regresi untuk ekspor rumput laut Indonesia ke C

Hongkong, Jepang, dan Amerika S

. Nilai ini menunjukkan bahwa 98,15 persen perubahan ekspor rumput

laut Indonesia dapat dijelaskan oleh variabel bebas (volume ekpor rumput laut

Indonesia pada tahun sebelumnya, harga ekspor rumput laut Indonesia, nilai tukar

di negara importir, GDP per kapita negara importir, dan populasi penduduk

negara importir), sedangkan sisanya 1,85 persen dijelaskan oleh faktor-faktor

diluar model.

Page 86: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

72  

5.3. aktor-Faktor yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia ke China, Hongkong, Jepang, dan Amerika Serikat

xed effect, maka dapat disimpulkan bahwa model tersebut layak untuk

digunakan. Berdasarkan hasil estimasi model data panel dengan menggunakan

fixed effect dan setelah melalui serangkaian uji, model terbaik yang diperoleh

dengan hasil estimasi adah sebagai berikut :

+ 3,8LNNTit + 2,16LNGDPit +

0,31LNPOP – 31,41+ μ

Hasi bahwa variabel yang signifikan

memengaruhi ekspor rumput laut Indonesia ke negara China, Hongkong, Jepang,

dan Amerika Serikat pada periode 2001 – 2010 adalah harga ekspor rumput laut

Indonesia (LNPX), nilai tukar (LNNT), GDP per kapita negara importir

(LNGDP), dan volume ekspor rumput laut Indonesia pada tahun sebelumnya

(XRL), sedangkan variabel populasi penduduk negara importir (LNPOP) tidak

memengaruhi ekspor rumput laut Indonesia.

5.3.1. Volume Ekspor Rumput Laut Indonesia Pada Tahun Sebelumnya

Dalam hipotesis penelitian yang telah dikemukakan, volume ekspor

rumput laut Indonesia pada tahun sebelumnya berpengaruh positif terhadap

ekspor artinya peningkatan volume ekspor rumput laut Indonesia pada tahun

sebelumnya akan meningkatkan permintaan ekspor rumput laut Indonesia.

Hal tersebut sesuai dari hasil regresi, yaitu sebesar 0,32 yang artinya setiap

kenaikan satu persen dari volume ekspor rumput laut Indonesia ke negara

China, Hongkong, Jepang, dan Amerika Serikat pada tahun sebelumnya

F

Berdasarkan estimasi dan pengujian asumsi regresi klasik terhadap model

fi

LnXRLit = 0,32LNXRLit-1 - 0,56LNPXit

it it

l estimasi menunjukkan

Page 87: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

73  

n impor akan melihat

data ju

rga suatu barang

n jumlah barang yang diminta

akan

akan meningkatkan ekspor di tahun bersangkutan sebesar 0,32 persen. Nilai

probabilitasnya pun menunjukkan hasil yang signifikan pada taraf nyata

lima persen sehingga volume ekspor rumput laut Indonesia pada tahun

sebelumnya memengaruhi ekspor secara signifikan.

Hal ini terjadi karena kemungkinan ketika negara tujuan ekspor

rumput laut Indonesia memutuskan untuk melakuka

mlah impor rumput laut Indonesia di tahun sebelumnya.

5.3.2. Harga Ekspor Rumput Laut Indonesia

Dalam teori permintaan ekspor dinyatakan bahwa jika ha

meningkat maka hal tersebut akan menyebabka

turun. Dari hasil regresi diketahui bahwa variabel harga ekspor bersifat

inelastis dikarenakan koefisiennya bernilai negatif sebesar 0,56. Hasil tersebut

berarti jika harga ekspor rumput laut Indonesia meningkat sebesar satu persen

maka akan menurunkan volume ekspor rumput laut Indonesia sebesar 0,56

persen dengan asumsi cateris paribus. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang

dikemukakan bahwa harga ekspor rumput laut Indonesia memiliki hubungan

negatif terhadap volume ekspor. Dari hasil regresi juga diketahui bahwa variabel

harga ekspor memengaruhi ekspor rumput laut Indonesia secara signifikan pada

taraf nyata lima persen karena nilai probabilitasnya (0,0000) lebih kecil dari p-

value (0,005). Nilai koefisien yang negatif ini menunjukkan bahwa harga ekspor

rumput laut Indonesia merupakan salah satu hambatan atau faktor yang

memengaruhi besar atau kecilnya ekspor rumput laut Indonesia ke negara-negara

tujuan ekspor, terutama China, Hongkong, Jepang, dan Amerika Serikat.

Page 88: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

74  

tujuan

ekspor memiliki hubungan positf, artinya jika nilai tukar riil tinggi maka akan

menyebabkan volume ekspor rumput laut Indonesia meningkat Nilai tukar riil

yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai tukar domestik negara tujuan

ekspor terhadap mata uang dollar Amerika Serikat, karena sebagian besar negara

di dunia menggunakan dan menerima dollar Amerika Serikat sebagai alat

pembayaran pada transaksi perdagangan internasional.

Dari hasil regresi diperoleh hasil variabel nilai tukar riil bernilai positif

sebesar 3,8 yang artinya jika nilai tukar riil domestik negara importir terhadap

US$ meningkat sebesar satu persen maka akan meningkatkan volume ekspor

rumput laut Indonesia sebesar 3,8 persen dengan asumsi cateris paribus.

Probabilitas variabel nilai tukar riil sebesar 0,000 membuktikan bahwa nilai tukar

riil memengaruhi volume ekspor rumput laut Indonesia secara signifikan pada

taraf nyata lima persen. Jika nilai tukar riil di negara tujuan ekspor seperti China,

Hongkong, dan Jepang) tinggi maka harga barang – barang luar negeri akan lebih

murah daripada harga barang-barang di negara tersebut, sehingga penduduk

negara tersebut akan lebih memilih menggunakan produk dari luar negeri. Hal

inilah yang menyebabkan volume ekspor rumput laut Indonesia meningkat di

negara-negara tujuan ekspor tersebut meningkat.

5.3.4. GDP perkapita Negara Importir

GDP per kapita menjelaskan tentang ukuran daya beli masyarakat

terhadap suatu barang dan jasa. Dari hasil estimasi diperoleh elastisitas GDP per

kapita negara importir sebesar 2,16 yang menunjukkan bahwa jika GDP negara

5.3.3. Nilai Tukar Riil Negara Importir

Dalam hipotesis telah dikemukakan bahwa nilai tukar riil negara

Page 89: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

75  

porti

tiap penambahan

uti oleh penambahan barang yang

Berdasarkan hasil regresi data panel menggunakan model yang telah diuji

diperoleh nilai koefisien variabel populasi sebesar 0,31. Hal ini berarti apabila

penduduk negara importir bertambah satu persen maka akan meningkatkan

im r meningkat sebesar satu persen maka ekspor rumput laut Indonesia ke

negara tersebut akan meningkat sebesar 2,16 persen, cateris paribus. Hal ini

sesuai dengan hipotesis yang dikemukakan bahwa GDP per kapita negara tujuan

ekspor berpengaruh positif terhadap ekspor rumput laut Indonesia. Dari hasil

estimasi juga diketahui bahwa GDP per kapita berpengaruh nyata pada taraf

nyata lima persen, yang berarti GDP per kapita negara-negara tujuan ekspor yaitu

China, Hongkong, Jepang, dan Amerika Serikat memiliki pengaruh yang

signifikan dalam memengaruhi ekspor rumput laut Indonesia.

5.3.5. Populasi Penduduk Negara Importir

Populasi penduduk negara importir akan memberikan pengaruh positif

terhadap ekspor suatu barang. Hal ini disebabkan karena dari se

penduduk negara tujuan ekspor maka akan diik

dikonsumsi, sehingga apabila negara tersebut tidak dapat memenuhi konsumsi

seluruh penduduknya maka negara tersebut akan melakukan impor dari negara

lain. Dalam hipotesis dikemukakan bahwa populasi penduduk di negara China,

Hongkong, Jepang, dan Amerika Serikat sebagai negara tujuan ekspor rumput

laut Indonesia memiliki keterkaitan positif, artinya semakin besar jumlah

penduduk di negara tersebut maka akan meningkatkan ekspor rumput laut

Indonesia ke negara-negara tersebut.

ekspor rumput laut Indonesia ke negara tersebut sebesar 0,31 persen, cateris

paribus. Hasil tersebut sesuai dengan hipotesis yang telah dikemukakan, namun

Page 90: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

76  

Volume Ekspor Rumput Laut Indonesia dan Tingkat Kesejahteraan

mengaruhi

Serika h kebijakan yang nantinya diharapkan

ampu

variabel populasi tidak berpengaruh nyata terhadap ekspor rumput laut Indonesia

karena nilai p-value (0,0005) lebih besar dari taraf nyata lima persen (0,95). Dari

hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa populasi bukanlah faktor yang

memengaruhi naik atau turunnya jumlah ekspor rumput laut Indonesia secara

signifikan ke negara China, Hongkong, Jepang, dan Amerika Serikat.

5.4. Rekomendasi Kebijakan Bagi Pemerintah Untuk Meningkatkan

Petani Rumput Laut Indonesia

Berdasarkan hasil analisis terkait faktor – faktor yang me

ekspor rumput laut Indonesia ke negara China, Hongkong, Jepang, dan Amerika

t maka dapat dirumuskan sebua

m menyelesaikan berbagai persoalan terkait ekspor rumput laut Indonesia

termasuk peningkatan kesejahteraan petani rumput laut Indonesia. Dari faktor-

faktor yang ada, terdapat variabel dimana pemerintah tidak mampu melakukan

intervensi atau membuat kebijakan yang dapat merubah volume atau nilai ekspor

rumput laut Indonesia, antara lain variabel GDP per kapita negara importir dan

populasi penduduk negara importir. Pemerintah dapat merumuskan suatu

kebijakan melalui variabel harga ekspor, volume ekspor sebelumnya, dan nilai

tukar. Agar dapat terus meningkatkan volume ekspor rumput lautnya, Indonesia

perlu menjaga dan meningkatkan kualitas rumput laut yang diproduksi dalam

negeri. Peningkatan kualitas tersebut merupakan suatu kewajiban untuk dapat

bersaing dengan negara pengekspor lainnya, seperti China dan Filipina.

Peningkatan kualitas yang ada dapat dilaksanakan jika Pemerintah secara berkala

mampu memberikan pelatihan dan pendidikan terkait proses budidaya rumput

laut yang baik agar petani rumput laut yang selama ini ala kadarnya dalam

Page 91: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

77  

hambatan

or rumput

membudidaya dapat mengoptimalkan produksinya. Selain itu pemerintah juga

perlu memberikan kemudahan akses bagi para petani rumput laut, baik pada saat

proses pembibitan, panen, pemasaran, dll agar proses budidaya yang ada lebih

efektif dan efisien sehingga meminimalkan biaya produksi. Apabila rumput laut

Indonesia memenuhi standar kualitas yang ada dan dihasilkan dengan biaya

produksi rendah maka rumput laut Indonesia dapat bersaing dari sisi harga

dengan negara pengekspor lainnya dengan kualitas yang tetap terjaga.

Selain itu untuk menjaga volume ekspor rumput laut Indonesia tetap pada

kisaran yang menguntungkan, pemerintah perlu mengadakan komunikasi politik

secara aktif dengan negara-negara tujuan ekspor yang memberlakukan

non tarif terhadap rumput laut Indonesia, contohnya negara Chili. Sejak awal

2012 Chili memberlakukan peraturan yakni hanya akan mengimpor rumput laut

Indonesia yang dihasilkan dari proses budidaya saja dan bukan yang berasal dari

perikanan tangkap. Hal tersebut dilakukan Chili dengan alasan untuk menjaga

ekosistem laut dan mendukung kelestarian lingkungkan. Peraturan tersebut

membuat Indonesia perlu mencari strategi yang tepat karena produksi rumput laut

Indonesia tidak semua berasal dari budidaya. Hal lain dilakukan oleh negara

China yang mengharuskan petani rumput laut Indonesia memiliki surat kelayakan

untuk melakukan ekspor rumput laut ke negara nya. Kedua hal tersebut perlu

mendapat perhatian khusus dari pemerintah selaku penyelenggara negara agar

dampaknya tidak sampai merusak peta ekspor rumput laut Indonesia.

Pemerintah melalui instansi terkait juga perlu melakukan intervensi dalam

pengelolaan valuta asing untuk tetap menjaga nilai tukar rupiah stabil karena

nilai tukar riil negara importir berpengaruh nyata terhadap volume eksp

Page 92: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

78  

laut Indonesia. Ketika nilai tukar negara importir apresiasi maka untuk

menstabilkan nilai tukar rupiah, Bank Indonesia perlu menjual cadangan mata

uang asing yang bersangkutan di pasar valuta asing.

Page 93: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

79  

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan pen engenai faktor-faktor

yang memengaruhi ekspor komoditi rumput laut Indonesia ke negara China,

dan Amerika Serikat pada tahun 2001 hingga 2010

diper

berfluktuasi.

nifikan pada taraf

elitian yang telah dilakukan m

Hongkong, Jepang

oleh beberapa kesimpulan, diantaranya:

1. Volume ekspor rumput laut Indonesia ke negara China, Jepang, dan

Amerika Serikat memiliki tren yang terus meningkat dari tahun 2001

hingga 2010 walaupun nilainya masih

2. Hasil analisis model menunjukkan bahwa dari variabel yang diuji

terdapat empat variabel yang menunjukkan hasil yang signifikan pada

taraf nyata lima persen dan satu variabel tidak sig

nyata lima persen. Variabel yang berpengaruh secara nyata adalah

volume ekspor rumput laut Indonesia pada tahun sebelumnya, harga

rumput laut Indonesia, nilai tukar riil, dan GDP per kapita negara

importir. Sedangkan variabel yang tidak memengaruhi ekspor rumput

laut Indonesia ke negara China, Hongkong, Jepang, dan Amerika

Serikat adalah variabel populasi penduduk negara tujuan ekspor.

Seluruh variabel yang diujikan sesuai dengan hipotesis yang

dikemukakan yakni volume ekspor rumput laut Indonsia pada tahun

sebelumnya, nilai tukar riil, populasi penduduk negara importir, dan

GDP perkapita negara importir berpengaruh positif terhadap ekspor

Page 94: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

80  

uhkan intervensi dalam pengelolaan valuta asing oleh Bank

i

nyata terhadap volume ekspor

ntuk tetap menjaga produktivitas dan kualitas

bel konsumsi rumput

rumput laut Indonesia sedangkan variabel harga ekspor rumput laut

Indonesia berpengaruh negatif terhadap ekspor rumput laut Indonesia

ke negara China, Hongkong, Jepang, dan Amerika Serikat

6.2 Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan maka saran yang dapat digunakan

untuk rekomendasi kebijakan, diantaranya :

1. Dibut

Indonesia untuk tetap menjaga nilai tukar rupiah stabil karena nila

tukar riil negara importir berpengaruh

rumput laut Indonesia.

2. Pemerintah perlu menstimulus industri rumput laut Indonesia dengan

cara secara berkala melakukan audiensi aktif dengan para produsen

rumput laut Indonesia u

dari rumput laut yang dihasilkan. Pemerintah melalui institusi terkait

juga harus mampu melakukan negosiasi dengan negara-negara

pengimpor agar tidak terjadi politik-politik yang dapat melemahkan

posisi Indonesia dalam pasar rumput laut dunia.

3. Dalam penelitian ini masih terdapat faktor-faktor yang belum

dianalisis terkait dengan ekspor rumput laut Indonesia seperti variabel

harga ekspor rumput laut negara pesaing, varia

laut domestik, dan variabel luas lahan produksi rumput laut Indonesia.

Oleh karena itu untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk

menambahkan variabel-variabel tersebut agar dapat mengendalikan

variabel-variabel tersebut dan merumuskan kebijakan yang tepat.

Page 95: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

81  

onomi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor

Badan Pusat Statistik. 2011. Statistik Ekspor Indonesia. BPS. Jakarta

BI. 2011. Laut (Metode Tal Letak Dasar). Direktorat Kredit, BPR, dan UMKM.

Direktorat

Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan.

DKP. 2007b rat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran

Hasil Perikanan. Departemen Kelautan dan Perikanan RI. Jakarta.

DKP. 2007casaran Hasil

Perikanan. Departemen Kelautan dan Perikanan RI. Jakarta.

DKP. 2008.dan Perikanan RI. Jakarta.

DKP. 2011aanan.

Departemen Kelautan dan Perikanan RI. Jakarta.

DKP. 2011 a dan Investasi Rumput Laut edisi I. rektorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan.

DKP. 2011 t Laut edisi II.

Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan.

Juanda, B. 20 B Press, Bogor.

DAFTAR PUSTAKA

Andayani, S. 2011. Analisis Faktor yang Memengaruhi Penawaran Ekspor

Rumput Laut Indonesia. [Skripsi]. Program Studi Ilmu Ek

Badan Pusat Statistik. 2012. Statistik Ekspor Indonesia. BPS. Jakarta

Pola Pembiayaan UsahaKecil : Budidaya Rumput

Bank Indonesia. Jakarta.

DKP. 2007a. Budidaya Rumput Laut (Euchema Cottonii).

Departemen Kelautan dan Perikanan RI. Jakarta.

. Rumput Laut. Direkto

. Investasi Usaha Pengolahan dan Pemasaran Rumput Laut. Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pem

Statistik Perikanan Indonesia. 2008. Departemen Kelautan

. Peluang Usaha dan Investasi Industi Rumput Laut di Indonesia. Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perik

b. Profil Peluang UsahDiDepartemen Kelautan dan Perikanan RI. Jakarta.

c. Profil Peluang Usaha dan Investasi Rumpu

Departemen Kelautan dan Perikanan RI. Jakarta.

09. Ekonometrika : Pemodelan dan Peramalan . IP

Oktaviani, R dan Tanti. 2009. Teori Perdagangan Internasional dan Aplikasinya di Indonesia. IPB Press, Bogor.

Page 96: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

82  

ajagukguk, M. 2009. Analisis Daya Saing Rumput Laut Indonesia di Pasar

ut Pertanian Bogor.Bogor.

isman, A. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Ekspor

ulaeman, S. 2006. Pengembangan Agribisnis Komoditi Rumput Laut Melalui

usuf, Risna. 2006. Analisis Potensi Pasar Rumput Laut di Indonesia.

Jurnal Kebijakan dan Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan

Wirawan, A Model Permintaan Rumput Laut Indonesia di Pasar

Jepang. [Skripsi]. Program Studi Manajemen Bisnis dan

RInternasional. [Skripsi]. Program Studi Agribisnis. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Instit

R

Rumput Laut Indonesia. [Skripsi]. Program Studi Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

SModel Klaster Bisnis. Kementerian Negara Koperasi dan UKM. Jakarta.

Y

Perikanan, Vol.1 No. 1, p 101-110

. 2007.

Ekonomi Perikanan- Kelautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

 

Page 97: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

83  

LAMPIRAN

Page 98: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

84  

Lampiran 1. Daerah Penyebaran Rumput Laut di Indonesia Jenis Lokasi CHOLORPHYCEAE 1 Caulerpa racemosa Kep. Seribu, Jawa Tengah, Lombok, NTT, Maluku

2

Caulerpasertularioides

Kep. Seribu, Jawa Tengah, Maluku, Sumba, Sumatera Utara, P. Komodo

3

Caulerpa serrulata

Kep. Seribu, Kep. Tukang Besi, Jawa Tengah, Timor, Maluku, Irian

4 Caulerpa peltata Bangka, Sulawesi, Kep. Seribu, Bone 5

Ulva reticulata

P. Komodo, Kep. Seribu, Jawa Tengah, Kep. TakeBone Rate

6

Ulca lactula

P. Sulu, P. Kei, Sulawesi, Jawa Tengah, Lombok,Sumba, Banda

7 Codium tomentosum Sulawesi, Lombok, Maluku 8 Chaetomorpha crasa Maluku

PHAEOPHYCEAE

1

Dictyota dichotoma

Kep. Seribu, Sulawesi, Kep. Kangean, Bali, P. Komodo

2 Hormophysa sp. Sumatera Utara 3

Hydroclathus clathatus

Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Timor, Sumbawa, Kep. Seribu

4

Padina australis

Jawa, Sumatera, Ambon, Sumba, Sulawesi, Kep.Seribu

5

Sargassum siliquosum

Jawa, Sulawesi, P. Kei, Sumatera Utara, Lombok,Aru, Irian

6 Turbinaria conoides Jawa, Sumatera, Sulawesi, Irian, Maluku, Flores

Page 99: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

85  

Lampiran 2. Daerah Penyebaran Rumput Laut di Indonesia (Lanjutan) Jenis Lokasi RHODOPHYCEAE

1

Acanthophora sp.

Kep. Kangean, Lombok, Sumatera Utara, Kep. Seribu, Dobo, Bawean

2 Corallposis minor Bali 3 Euchema cottonii Bali, Maluku, Sulawesi Tengah, Selat Alas, Sumba

4

Euchema edule

Kep. Seribu, Jawa Tengah, Bali, Madura, Sumatera Utara, Riau, Sulawesi, Maluku, Lombok, P. Komodo

5 Euchema muricatum Seram, P. Komodo, Bali, Sulawesi, Kep. Seribu

6

Euchema spinosu

Sumatera Utara, Riau, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Kep. Seribu, Maluku, Jawa Tengah, Bali, NTT, NTB

7 Euchema striatum Kep. Seribu 8 Gelidiopsis rigida Lingga 9 Gelidium sp. Jawa, Ambon, Riau, Sumatera Utara, Bali, NTB, NTT 10 Gracillaria coronopifolia Sumatera Utara, Jawa Tengah 11 Gracillaria lichenoides Bangka, Maluku, NTB

12

Gracillaria sp.

Pantai Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, Kep. Seribu, Kep. Tukang Besi, Bali, NTT

13 Gracillaria taenoides Bangka 14 Gymnogongrus javanicus Bangka 15 Hypnea cerviorni Riau, Jawa Tengah, NTT, Maluku, Bali 16 Hypnea sp. Kalimantan, Jawa, Bali, Maluku, NTT, NTB 17 Sarcodia montegneana Lombok

Page 100: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

86  

Lampiran 3. Output Eviews dengan Menggunakan Metode Fixed Effect Dependent Variable: XRL Method: Panel EGLS (Cross-section SUR) Date: 09/27/12 Time: 23:37 Sample: 2001 2010 Periods included: 10 Cross-sections included: 4 Total panel (balanced) observations: 40 Linear estimation after one-step weighting matrix White cross-section standard errors & covariance (d.f. corrected)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

XRLT 0.320683 0.065837 4.870847 0.0000 PX -0.568417 0.072417 -7.849210 0.0000

POP 0.311295 5.055678 0.061573 0.9513 NT 3.805591 0.934849 4.070807 0.0003

GDP 2.166772 0.469939 4.610753 0.0001 C -31.41768 88.05835 -0.356783 0.7237

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

Weighted Statistics

R-squared 0.981576 Mean dependent var 24.24103 Adjusted R-squared 0.976821 S.D. dependent var 10.59408 S.E. of regression 1.125402 Sum squared resid 39.26241 F-statistic 206.4447 Durbin-Watson stat 2.335524 Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics

R-squared 0.939671 Mean dependent var 8.234193 Sum squared resid 7.606949 Durbin-Watson stat 1.980812

Page 101: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

87  

Lampiran 4. Chow Test

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 9,981900 (3,31) 0.0001

Page 102: ANALISIS FAKTOR - repository.ipb.ac.id · RINGKASAN . ARIES ROMARIO SITINJAK. Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China, Hongkong, Jepang,

88  

Lampiran 5. Uji Normalitas

0

1

2

3

4

5

6

7

-2 -1 0 1 2

Series: Standardized ResidualsSample 2001 2010Observations 40

Mean 3.55e-16Median 0.172468Maximum 1.964003Minimum -2.204325Std. Dev. 1.003359Skewness -0.561631Kurtosis 2.600214

Jarque-Bera 2.369244Probability 0.305862

-3

-2

-1

0

1

2

5 10 15 20 25 30 35 40

Standardized Residuals