Upload
lamthuy
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT ...( Hedwigis Esti R) 339
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENYALURAN KREDIT INVESTASI BANK PERSERO
Oleh:
Hedwigis Esti R1
Sari Wulandari2
Institut Perbanas (ABFII Perbanas)
Abstract:
This research purposes to analyze how the influence credit interest rate and third party funds to credit
investment on the commercial bank as the partially or simultaneously. Data used from secondary data
which is credit investment on the commercial bank, credit interest rate and third party funds that
monthly published by Bank Indonesia. The result is, as partial the credit interest rate has the negative
influence to credit investment from commercial bank. The third party funds have the positive
influence to credit investment on the commercial bank. As the simultaneously, credit interest rate and
third party funds have significant influence to credit investment on commercial bank. The contribution
of credit interest rate and third party funds to credit investment on commercial bank is 39.1 percent.
Key words: credit interest rate ,third party funds, credit investment, commercial bank.
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh suku bunga kredit dan dana pihak ketiga
terhadap kredit investasi pada bank persero secara parsial maupun simultan. Data yang digunakan
adalah data sekunder berupa data kredit investasi, suku bunga kredit, dan posisi dana pihak ketiga
pada bank persero. Sampel yang digunakan berupa data series kredit investasi, suku bunga kredit, dan
dana pihak ketiga yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Metode analisis data menggunakan uji
hipotesis t Test dan F Test, dan uji koefisien determinasi berganda (R2). Hasil penelitian menunjukan
bahwa secara parsial suku bunga kredit memiliki pengaruh negatif signifikan, sedangkan dana pihak
ketiga memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kredit investasi. Secara simultan, suku bunga
kredit dan simpanan nasabah memiliki pengaruh signifikan terhadap kredit investasi.
Kata kunci: suku bunga kredit, dana pihak ketiga, kredit investasi, bank pesero.
1. Pendahuluan
Bank merupakan perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup orang banyak (Loen dan Ericson, 2007:1). Dana yang dihimpun oleh bank dialokasikan
berbagai bentuk pengalokasian dana, salah satunya adalah pemberian kredit. Menurut
1
Dosen Tetap Institut Perbanas 2
Alumni S1 Manajemen Institut Perbanas
340 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
Undang-Undang No.10 Tahun 1998 tentang perbankan dalam Loen dan Ericson (2007:84),
yang dimaksud dengan kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan kesepakatan pinjam-meminjam antara pihak bank dengan pihak lain
yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu
dengan pemberian bunga.
Menurut Siamat (2005:349) salah satu alasan terkonsentrasinya usaha bank dalam
penyaluran kredit adalah sifat usaha bank sebagai lembaga intermediasi antara unit surplus
dengan unit defisit, dan sumber dana bank berasal masyarakat sehingga secara moral mereka
harus menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Sebagaimana umumnya
negara berkembang, sumber pembiayaan dunia usaha di Indonesia masih didominasi oleh
penyaluran kredit perbankan yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pemberian kredit merupakan aktivitas bank yang paling utama dalam menghasilkan
keuntungan, tetapi risiko yang terbesar dalam bank juga bersumber dari pemberian kredit.
Dari segi makroekonomi, perubahan suku bunga akan berpengaruh terhadap
perubahan harga barang yang dikonsumsi masyarakat. Suku bunga merupakan faktor yang
penting dalam memberikan profitabilitas bagi perbankan dan perekonomian suatu negara.
Fluktuasi suku bunga kredit juga akan mempengaruhi permintaan akan kredit tersebut.
Misalkan dengan tingginya suku bunga kredit, hal ini akan sangat meresahkan para
pengusaha, yang dengan demikian dapat mengurangi permintaan kredit para pengusaha
kepada pihak perbankan karena dana yang ditawarkan sangat mahal. Dalam situasi seperti ini,
pemerintah menghimbau kepada pihak perbankan untuk menurunkan tingkat suku bunga
depositonya agar tingkat suku bunga kredit tidak terlalu besar.
Tuntutan hidup yang lebih modern dan akibat kemajuan teknologi informasi,
kebutuhan masyarakat juga berubah. Berbagai aktifitas ekonomi dilakukan untuk dapat
meningkatkan penghasilan atau pendapatan. Untuk mengimbangi kemajuan dan pola hidup
modern, berbagai cara ditempuh masyarakat. Salah satunya melalui pinjaman di perbankan
dalam bentuk kredit. Usaha yang dilakukan masyarakat untuk meningkatkan pendapatannya
dilakukan mulai dari investasi sederhana sampai dengan investasi bermodal besar yang
berdampak pada sektor moneter adalah permohonan modal usaha dan investasi akhirnya akan
semakin meningkat. Permohonan modal tersebut mengarah pada permohonan kredit ke
lembaga perbankan yang semakin meningkat (Aryaningsih, 2008:59).
Penelitian Sun’an dan Kaluge (2007) menunjukkan bahwa penyaluran kredit investasi
oleh sektor perbankan sangat tergantung kepada dana pihak ketiga terutama simpanan berupa
giro dan deposito serta besarnya tingkat bunga pinjaman dan inflasi. Sedangkan penelitian
yang dilakukan oleh Mulyadinata (2003) pada PT Bank Lampung menyatakan bahwa dana
pihak ketiga, suku bunga, kinerja portofolio kredit, risiko dan pesaing, baik secara parsial
maupun secara simultan mempunyai pengaruh terhadap penyaluran kredit.
Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini difokuskan pada faktor-faktor
yang mempengaruhi penyaluran kredit investasi pada bank pesero di Indonesia. Faktor-faktor
yang dipakai dalam penelitian ini hanya terbatas pada faktor internal bank yang terdiri dari
suku bunga kredit dan dana pihak ketiga. Dengan penelitian ini diharapkan dapat dilihat
seberapa besar pengaruh faktor suku bunga dan dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT ...( Hedwigis Esti R)
341
pada bank pesero, serta diharapkan dapat melihat apakah fungsi intermediasi bank dapat
berjalan dengan baik.
Penelitian ini hanya menggunakan regresi linier berganda karena dalam penelitian ini
hanya ingin melihat pengaruh dari variabel suku bunga dan dana pihak ketiga terhadap
penyaluran kredit bank pesero.
2. Tinjauan Teoritis
Pengertian Suku Bunga Bank
Kasmir (2008:135) mengatakan bahwa bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa
yang diberikan oleh bank berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli
atau menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada
nasabah (pemilik simpanan) dengan harga yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank
(nasabah peminjam). Suku bunga merupakan salah satu faktor yang cukup menarik bagi
pemilik dana untuk menyimpan uangnya pada suatu bank. Suku bunga yang diberikan
hendaknya dapat bersaing dengan suku bunga yang diberikan bank lain. Suku bunga biasanya
dinyatakan dalam bentuk persentase dari jumlah yang dipinjamkan dan dengan dasar tahunan
(annual basis/perannum). Menurut Kasmir (2008:136) dalam kegiatan perbankan sehari-hari
terdapat dua macam bunga yang diberikan kepada nasabahnya, yaitu: 1) bunga simpanan,
yaitu biaya dana yang harus dikeluarkan kepada nasabah; 2) bunga pinjaman, yaitu
pendapatan yang diterima dari nasabah peminjan (debitur).
Dana Pihak Ketiga (DPK)
Pengertian dana pihak ketiga menurut Kasmir (2003:65) adalah dana yang dipercayakan oleh
masyarakat kepada Bank dalam bentuk giro, deposito berjangka, sertifkat deposito tabungan
atau yang dapat dipersamakan dengan itu. Dana pihak ketiga terdiri dari: 1) Simpanan Giro
(Demand Deposit); 2) Simpanan Tabungan (Saving Deposits); 3) Simpanan Deposito (Time
Deposits).
Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menerbitkan cek untuk penarikan tunai atau bilyet giro untuk pemindahbukuan. Cek atau
bilyet giro oleh pemiliknya dapat digunakan sebagai alat pembayaran (Triandaru dan
Budisantoso (2006:97). Pengertian tabungan menurut Undang-undang Perbankan No. 10
Tahun 1998 dalam Kasmir (2003:74) adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan
cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya.
Pengertian deposito menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1998 dalam Kasmir
(2003:80), adalah simpanan yang dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian
nasabah penyimpan dengan bank. Penarikan deposito hanya dapat dilakukan pada waktu
tertentu. Sarana atau alat untuk menarik uang yang disimpan dideposito sangat bergantung
pada jenis depositonya. Artinya setiap jenis deposito mengandung beberapa perbedaan
sehingga diperlukan sarana yang berbeda pula. Sebagai contoh untuk deposito berjangka,
penarikannya menggunakan bilyet deposito, sedangkan untuk sertifikat deposito
menggunakan sertifikat deposito (Kasmir, 2003:80).
342 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
Pengertian Kredit
Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani (credere) yang berarti kepercayaan (truth atau faith).
Oleh karena itu dasar dari kredit ialah kepercayaan. Seseorang atau suatu badan yang
memberikan kredit (kreditur) percaya bahwa penerima kredit (debitur) di masa mendatang
akan sanggup memenuhi segala sesuatu yang telah dijanjikan. Apa yang telah dijanjikan itu
dapat berupa barang, uang, atau jasa (Suyatno, dkk, 2007:12)
Pengertian kredit menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan
dalam Loen dan Ericson (2007:84), adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu. Kesepakatan pinjam-meminjam antara pihak bank dengan pihak
lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan pemberian bunga. Sedangkan menurut Riyadi (2006:61) kredit adalah
pinjaman yang diberikan oleh bank atau penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara
bank dengan pihak lain yang mewajibkan penerima pinjaman (debitur) untuk melunasi
utangnya setelah jamgka waktu tertentu dengan pembayaran bunganya.
Menurut Suyatno, dkk (2007:12) kredit dalam arti ekonomi adalah penundaan
pembayaran dari prestasi yang diberikan sekarang, baik dalam bentuk barang, uang, maupun
jasa. Kent dalam Suyatno, dkk (2007:13), menyatakan kredit adalah hak untuk menerima
pembayaran atau kewajiban untuk melakukan pembayaran pada waktu yang diminta, atau
pada waktu yang akan datang, karena penyerahan barang-barang sekarang. Sedangkan kredit
menurut Suharno,2003 dalam Suyatno, dkk (2007) kredit adalah kesepakatan kedua belah
pihak untuk saling memberi dan menerima sesuatu di mana pada saat tertentu pihak penerima
harus membayar pokok dan ganti rugi atas dana yang dipinjamnya.
Tujuan Pemberian Kredit bagi bank adalah untuk mendapatkan keuntungan yang optimal
serta menjaga keamanan atas dana yang dipercayakan nasabah penyimpan dana di bank.
Kredit yang aman dan produktif akan memberikan dampak yang positif bagi bank, yaitu
pertama kepercayaan masyarakat terhadap bank akan meningkat, dan yang kedua adalah
keuntungan dan kesinambungan usaha akan berlanjut.
Fungsi kredit dalam perekonomian secara garis besarnya menurut Loen dan Ericson
(2007:85), adalah: 1) meningkatkan daya guna (ability) dari uang; 2) meningkatkan daya guna
(utility) dari barang; 3) meningkatkan peredaran dan lalulintas uang; 4) sebagai salah satu
instrumen untuk menstabilkan ekonomi; 5) sebagai instrumen untuk mendorong kegiatan
ekonomi masyarakat; 6) sebagai instrumen untuk meningkatkan pendapatan nasional; 7)
sebagai instrumen untuk menggerakkan hubungan ekonomi internasional.
Jenis-jenis kredit menurut Loen dan Ericson (2007:86), berdasarkan tujuan penggunaan
kredit adalah sebagai berikut: 1) Kredit Modal Kerja (KMK), yaitu kredit yang digunakan
untuk membiayai kebutuhan modal kerja nasabah; 2) Kredit Investasi, yaitu kredit yang
diberikan kepada nasabah untuk keperluan pembiayaan barang modal, pembiayaan
perluasan/pabrik dan kantor, dan lain-lain, yang sifatnya jangka menengah atau panjang; dan
3) Kredit Konsumsi, adalah kredit yang diberikan kepada nasabah yang digunakan untuk
tujuan konsumtif, misalnya untuk pembelian mobil, rumah, barang-barang elektronik, dan lain
sebagainya.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT ...( Hedwigis Esti R)
343
Penelitian Terdahulu
Penelitian Sun’an dan Kaluge (2007) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
penyaluran kredit investasi di Indonesia, dengan pendekatan Error Correction Model, (ECM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyaluran kredit investasi oleh sektor perbankan sangat
tergantung kepada dana pihak ketiga terutama simpanan berupa giro dan deposito serta
besarnya tingkat bunga pinjaman dan inflasi.
Mulyadinata (2003), melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang berpengaruh
dalam penyaluran kredit pada PT Bank Lampung. Hasil penelitian menyatakan bahwa dana
pihak ketiga, tingkat suku bunga, kinerja portofolio kredit, risiko dan pesaing, baik secara
parsial maupun simultan mempunyai pengaruh terhadap penyaluran kredit PT Bank Lampung
dengan koefisien determinasi sebesar 98,97 persen.
Penelitian Aryaningsih (2008) mengenai pengaruh suku bunga, inflasi, dan jumlah
penghasilan terhadap permintaan kredit pada PT Bank Pemerintah Daerah (BPD) Cabang
Pembantu Kediri. Hasil penelitian menyatakan bahwa suku bunga dan inflasi secara parsial
tidak berpengaruh terhadap permintaan kredit. Secara simultan suku bunga, inflasi, dan
jumlah penghasilan berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan kredit. Kontribusi
suku bunga, inflasi, dan jumlah penghasilan terhadap permintaan kredit pada BPD Cabang
Pembantu Kediri sebesar 37,8 persen.
Francisca dan Siregar (2008) melakukan penelitian mengenai pengaruh faktor internal
bank terhadap volume kredit pada bank yang go public di Indonesia, diperoleh hasil variabel
dana pihak ketiga (DPK) dan Return on Asset (ROA) secara parsial memiliki pengaruh positif
signifikan terhadap volume kredit. Sedangkan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Net
Performing Loan (NPL) tidak berpengaruh signifikan terhadap volume kredit. Secara
simultan variabel DPK, ROA, CAR, dan NPL berpengaruh signifikan terhadap volume kredit
sebesar 93,7 persen.
Kerangka Pemikiran
Jumlah permintaan kredit untuk pengembangan usaha dari para pengusaha maupun dari
masyarakat ini sangat bergantung pada suku bunga kredit yang diberikan oleh bank.
Penetapan suku bunga kredit merupakan pilihan dilematis bagi bank walaupun dalam
kenyataannya suku bunga memberikan penghasilan terbesar bagi bank. Kerangka pemikiran
dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1.
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini secara rinci sebagai berikut:
Ho1 = 0 : Tidak ada pengaruh secara parsial suku bunga kredit terhadap jumlah
penyaluran kredit investasi bank pesero.
Ha1 ≠ 0 Ada pengaruh secara parsial suku bunga kredit terhadap jumlah penyaluran
kredit investasi bank pesero.
Ho2 = 0 Tidak ada pengaruh secara parsial dana pihak ketiga terhadap jumlah
penyaluran kredit investasi bank pesero.
Ha2 ≠ 0 Ada pengaruh secara parsial dana pihak ketiga terhadap jumlah penyaluran
kredit investasi bank pesero.
344 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
Ho3 = 0 Tidak ada pengaruh suku bunga kredit dan dana pihak ketiga secara simultan
terhadap jumlah penyaluran kredit investasi bank pesero.
Ha3 ≠ 0 Ada pengaruh suku bunga kredit dan dana pihak ketiga secara simultan
terhadap jumlah penyaluran kredit investasi bank pesero.
3. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini berdasarkan tingkat eksplanasinya adalah penelitian kuantitatif asosiatif.
Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengaruh suku bunga kredit dan dana pihak
ketiga terhadap penyaluran kredit investasi pada bank persero.
Obyek penelitian ini adalah bank pesero yang ada di Indonesia yang terdiri dari empat
bank masing-masing adalah: Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Nasional
Indonesia 46 (BNI 46), dan Bank Republik Indonesia (BRI).
Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder yang bersumber dari
publikasi Bank Indonesia. Variabel suku bunga kredit dan dana pihak ketiga (DPK) sebagai
variabel bebas (independent variable) dan jumlah penyaluran kredit investasi sebagai variabel
terikat (variabel dependen). Operasional dari masing-masing variabel yang digunakan dalam
penelitian ini terdapat pada tabel nomor 1.
Metode analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui koefisien regresi
atau besarnya pengaruh variabel suku bunga kredit dan dana pihak ketiga terhadap penyaluran
kredit investasi bank pesero. Metode analisis dilakukan secara parsial dan simultan untuk
mengetahui apakah suku bunga kredit dan dana pihak ketiga mempunyai pengaruh atau tidak
terhadap penyaluran kredit investasi investasi. Persamaan regresi linear berganda yang
digunakan untuk menganalisis variabel sebagai berikut:
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + e …………….. (1)
Dimana:
Y = Kredit investasi
β0 = Konstanta
X1 = Suku bunga kredit
X2 = dana pihak ketiga
β1, β2, = Koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan)
e = Disturbance error (faktor penggangu/residual)
Analisis data uji hipotesis menggunakan uji t untuk menguji pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat secara parsial dan menggunakan uji f untuk menguji pengaruh secara
simultan. Untuk melihat besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat dilihat
dari nilai adjusted R2.
4. Hasil Analisis Data dan Pembahasan
Bank Persero atau sering juga disebut bank pemerintah, adalah bank umum yang secara
mayoritas sahamnya dimiliki pemerintah. Bank Persero yang sebelumnya berjumlah tujuh
bank diperkecil jumlahnya menjadi hanya empat bank. Kebijakan pemerintah terhadap bank
persero dilakukan dengan menggabungkan (merger) Bank Bumi Daya, Bank Pembangunan
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT ...( Hedwigis Esti R)
345
Indonesia, dan Bank Dagang Negara ke dalam Bank Mandiri. Sementara BTN, Bank BNI 46,
dan BRI tetap terus beroperasi seperti sebelumnya. Beberapa bank persero telah menjadi bank
publik melalui penjualan sebagian sahamnya melalui pasar modal (divestasi) antara lain: Bank
BNI, Bank Mandiri, dan Bank BRI.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data bulanan mengenai suku bunga
kredit investasi bank pesero, dana pihak ketiga dari bank pesero dan data penyaluran kredit
investasi bank pesero periode 2007-2009. Data penelitian secara lengkap dapat dilihat pada
tabel 2. Setelah dilakukan uji asumsi klasik terhadap seluruh data yang digunakan dalam
penelitian ini dan dinyatakan semua data layak untuk dilakukan pengujian hipotesis.
Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian ini persamaan regresi linear berganda
dapat diformulasikan sebagai berikut:
Y = -32,509 – 4,673 X1 + 1,496 X2 + e
Dimana : Y = Kredit Investasi
X1 = Tingkat Suku Bunga Kredit
X2 = Dana Pihak Ketiga
Model persamaan regresi berganda tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Nilai konstanta sebesar -32,509 artinya apabila suku bunga kredit dan simpanan nasabah
tidak mengalami perubahan atau sama dengan nol, maka maka besarnya kredit investasi
yang disalurkan sebesar -32,509.
b) Koefisien regresi variabel suku bunga kredit sebesar – 4,673 jika variabel independen lain
tetap dan variable suku bunga kredit mengalami kenaikan sebesar satu persen, maka kredit
investasi (Y) yang disalurkan akan mengalamai penurunan sebesar 4,673 poin.
c) Koefisien regresi variabel dana pihak ketiga sebesar 1,496 artinya jika variabel
independen lain nilainya tetap dan variable dana pihak ketiga mengalami kenaikan satu
persen maka kredit investasi (Y) yang disalurkan akan meningkat sebesar 1,496 poin.
Untuk menguji pengaruh variable suku bunga kredit dan dana pihak ketiga terhadap
penyaluran kredit investasi secara parsial digunakan uji hipotesis uji t. Hasil pengujian secara
parsial diperoleh hasil seperti pada tabel 3. Pengujian terhadap variabel suku bunga kredit
diperoleh hasil t-hitung sebesar -2,993 sehingga minus t-hitung lebih kecil dari minus t-tabel
(-2,993 < -2,0345). Nilai signifikansinya juga menunjukkan lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar
0,005 (0,005 < 0,05) sehingga Ho1 ditolak dan Ha1 diterima. Hal ini berarti secara parsial
variabel suku bunga kredit mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap kredit investasi
pada bank pesero. Pengujian terhadap varabel dana pihak ketiga diperoleh hasil t-hitung
sebesar 2,671 sehingga t-hitung lebih besar dari t-tabel (2,671 > 2,0345). Nilai signifikansinya
menunjukkan lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,012 (0,012 < 0,05) sehingga Ho1 ditolak dan
Ha1 diterima.. Hal ini berarti secara parsial, variabel dana pihak ketiga mempunyai pengaruh
positif signifikan terhadap kredit investasi.
Pengujian F test, untuk melihat apakah variabel independen secara bersama-sama
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen diperoleh hasil seperti
tercantum pada tabel 4.
Nilai F-tabel sebesar 3,5915 dan nilai F-hitung sebesar 12,238 sehingga nilai F-hitung
lebih besar dari F-tabel (12,238 > 3,2849) yang berarti hipotesis Ha3 diterima. Berdasarkan
hasil nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berada jauh dibawah α = 0,05 (0,000<0,05)
346 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
sehingga H03 ditolak dan Ha3 diterima. Hal ini berarti bahwa secara simultan variabel-variabel
independen (tingkat suku bunga kredit, dan dana pihak ketiga) mempunyai pengaruh yang
sangat signifikan terhadap variabel dependen kredit investasi.
Kontribusi variabel suku bunga kredit dan dana pihak ketiga secara bersama-sama
terhadap penyaluran kredit investasi bank pesero sebesar 0,391 yang berarti sebesar 39,1
persen. Sedangkan 60,9 persen dipengaruhi oleh variabel selain suku bunga kredit dan
simpanan nasabah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh suku bunga kredit, dan simpanan
nasabah terhadap kredit investasi secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan. Dan
secara parsial, suku bunga kredit, dan simpanan nasabah juga mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kredit investasi pada bank persero. Hasil ini sejalan dengan penelitian
Mulyadinata (2003), dan Muammil Sun’an dan David Kaluge (2007), yang menyatakan
bahwa tingkat suku bunga kredit dan simpanan nasabah memiliki pengaruh signifikan baik
secara parsial maupun simultan terhadap kredit investasi. Begitu pula dengan penelitian
Francisca dan Siregar yang menyatakan dana pihak ketiga memiliki pengaruh signifikan
terhadap kredit perbankan. Sedangkan hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang
dilakukan Aryaningsih (2008), yang menyatakan bahwa suku bunga kredit secara parsial
maupun simultan tidak mempunyai pengaruh terhadap kredit perbankan.
5. Simpulan
Secara parsial suku bunga kredit mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap kredit
investasi bank pesero. Sedangkan dana pihak ketiga memiliki pengaruh positif signifikan
terhadap kredit investasi bank pesero.
Secara simultan suku bunga kredit dan dana pihak ketiga memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap penyaluran kredit investasi pada bank persero, hal ini dapat dilihat dari
nilai F hitung > F tabel (12,238 > 3,2849). Kontribusi pengaruh variable suku bunga kredit
dan dana pihak ketiga secara bersama-sama terhadap penyaluran kredit investasi bank pesero
sebesar 39,1 persen sedangkan 60,9 persen dipengaruhi oleh variabel lain selain suku bunga
kredit dan dana pihak ketiga.
Implikasi dan Keterbatasan
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi manajemen bank
agar tetap memperhatikan dana pihak ketiga dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya
karena variabel ini mempengaruhi besarnya volume kredit yang disalurkan bank. Bank harus
memperhatikan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) agar bank dalam melakukan
kegiatan penyaluran kredit dapat mengurangi resiko dan tepat sasaran. Penyaluran kredit
sebaiknya ditujukan kepada kegiatan yang produktif yaitu kegiatan investasi yang dapat
menciptakan lapangan kerja sekaligus menjaga kestabilan ekonomi secara makro. Pada
akhirnya fungsi intermediasi bank dapat berjalan dengan baik.
Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini hanya untuk menguji pengaruh secara parsial dan simultan variable suku bunga
dan dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit investasi bank pesero, sehingga penelitian
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT ...( Hedwigis Esti R)
347
ini hanya menggunakan uji t dan uji F. Variabel yang digunakan sebagai proksi dari faktor-
faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit dalam penelitian ini hanya menggunakan faktor
internal bank, sehingga kurang dapat memberikan kebijakan yang tepat sasaran.
Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menambah variabel lainnya selain suku
bunga kredit dan simpanan nasabah yang dapat mempengaruhi kredit investasi untuk dapat
mengembangkan lagi penelitiannya, seperti krisis ekonomi global, nilai tukar mata uang,
kondisi persaingan, jumlah kantor bank, kondisi perekonomian negara, deposito, tingkat
inflasi dan kebijakan-kebijakan pemerintah lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Andy Mulyadinata. 2003. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Dalam Penyaluran Kredit pada
PT Bank Lampung. Jurnal Manajemen Keuangan, Vol. 1, No. 1: 85-95.
Bank Indonesia. 2007. Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia 2007
_____________. 2008. Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia 2008
_____________. 2009. Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia 2009
Boy Loen & Sonny Ericson. (2007). Manajemen Aktiva Pasiva Bank Non Devisa. Jakarta: PT
Grasindo, Anggota IKAPI
Dahlan Siamat. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan; Kebijakan Moneter dan Perbankan,
Edisi Kelima. Jakarta: FEUI
Francisca & Hasan Sakti Siregar. 2008. Pengaruh Faktor Internal Bank Terhadap Volume
Kredit Pada Bank Yang Go Public di Indonesia.
Kasmir. 2003. Bank & Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
______. 2008. Pemasaran Bank. Edisi Revisi. Jakarta: Prenada Media Group
Muammil Sun’an & David Kaluge. 2007. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyaluran
Kredit Investasi di Indonesia. Jurnal Keuangan dan Perbanakan, XI, No.2: 347-361
Ni Nyoman Aryaningsih. 2008. Pengaruh suku bunga, inflasi, dan jumlah penghasilan
terhadap permintaan kredit di PT BPD Cabang Pembantu Kediri. Jurnal Penelitian
dan Pengembangan Sains & Humaniora, Jilid 2, No.1, Hal 56-67. Lembaga Penelitian
Undiksha
Singgih Santoso. 2002. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
348 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
Thomas Suyatno, dkk. 2007. Dasar-dasar Perkreditan, edisi IV. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
Totok Budisantoso & Sigit Triandanu. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya edisi
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT ...( Hedwigis Esti R)
349
Lampiran
Gambar dan Tabel
Gambar 1 Kerangka Pemikiran
Sumber: Peneliti, 2011
Tabel 1 Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Operasional
Kredit
Investasi
Kredit yang dikelompokkan berdasarkan jenis penggunaannya, yaitu
Kredit Investasi. Berupa data persetujuan kredit investasi pada Bank
Persero yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia (SEKI) secara
bulanan selama periode 2007-2009 dan dinyatakan dalam miliar rupiah.
Suku Bunga
Kredit
Data suku bunga kredit investasi pada Bank Persero yang
dipublikasikan oleh Bank Indonesia (SEKI) secara bulanan periode
2007-2009 dan dinyatakan dalam bentuk persen.
Dana Pihak
Ketiga
Data posisi simpanan masyarakat yang meliputi giro, tabungan, dan
deposito Bank Pesero yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia (SEKI)
secara bulanan periode 2007-2009 dan dinyatakan dalam miliar rupiah.
Sumber: peneliti (2011)
Tabel 2 Data Penelitian
Periode Suku Bunga
kredit
(%)
Dana Pihak Ketiga
(Milyar Rupiah)
Penyaluran Kredit
Investasi
(Milyar Rupiah)
Jan 2007 14,75 475.777 1.619
Feb 2007 14,70 472.629 1.526
Mar 2007 14,49 478.425 3.204
Apr 2007 14,44 476.365 1.909
Mei 2007 14,22 477.900 2.842
Jun 2007 14,03 449.772 3.638
Jul 2007 13,81 454.905 2.370
Agus 2007 13,98 448.082 2.628
Suku Bunga Kredit
Dana Pihak Ketiga
(DPK):
Giro
Tabungan
Deposito
Kredit
Investasi
350 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
Sept 2007 13,43 454.913 5.537
Okt 2007 13,27 458.497 1.430
Nov 2007 13,19 466.212 2.733
Des 2007 12,93 523.559 8.236
Tahun 2008
Jan 2008 12,90 485.761 2.866
Feb 2008 12,82 480.628 4.131
Mar 2008 12,69 479.200 2.701
Apr 2008 12,64 483.390 4.137
Mei 2008 12,58 483.729 3.330
Jun 2008 12,73 519.387 6.691
Jul 2008 12,70 505.643 4.781
Agus 2008 12,86 493.761 3.431
Sept 2008 13,12 520.809 7.606
Okt 2008 13,47 545.047 3.141
Nov 2008 13,82 561.305 3.465
Des 2008 13,85 592.672 4.057
Tahun 2009
Jan 2009 13,83 574.075 1.604
Feb 2009 13,66 577.004 4.330
Mar 2009 13,55 591.027 2.819
Apr 2009 13,51 590.528 3.381
Mei 2009 13,39 598.386 3.230
Jun 2009 13,28 625.227 5.095
Jul 2009 13,18 621.072 14.873
Agus 2009 13,21 634.249 8.433
Sept 2009 12,78 634.036 6.774
Okt 2009 12,66 639.738 4.538
Nov 2009 12,58 663.266 5.420
Des 2009 12,56 715.488 6.506
Sumber: BI (2007-2009)
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT ...( Hedwigis Esti R)
351
Tabel 3 Hasil Uji Hipotesis Parsial
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -32.509 8.258 -3.937 .000
Sb -4.673 1.561 -.420 -2.993 .005
Dpk 1.496 .560 .375 2.671 .012
a. Dependent Variable: KI
Sumber: data diolah (2011)
Tabel 4 Hasil Uji Simultan
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 4.130
2 2.065 12.238 .000a
Residual 5.569 33 .169
Total 9.699 35
a. Predictors: (Constant), LnDpk, LnSb
b. Dependent Variable: LnKi
Sumber: data diolah (2011)
352 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012