41
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di BEJ Periode 2004-2006) Utari Hilmi FH S.E., Ak. (Pemakalah 1) Syaiful Ali S.E., MIS. (Pemakalah 2) Abstract This research aims is to know factors influencing timeliness of financial statement forwarding. Bapepam as a regulator of capital market stated Bapepam Decision Number KEP-36/PM/2003 specifying deadline of financial statement forwarding from 120 day become 90 day. Sample of research is 879 firms listed in Jakarta Stock Exchange period 2004-2006 that selected by using purposive sampling method. Method used in analyzing data that is logistic regression. Result of this research at level significance 5%, variable profitability (ROA), liquidity (CR), shareholder’s dispersion (KP), and reputation of public accountant firm (KAP) have an effect on by significance to timeliness of financial statement forwarding. While variable of financial leverage (DER), firms size (TA) and auditor opinion (OA) not have an effect on to timeliness of financial statement forwarding. Keywords: timeliness, financial statement, Bapepam decision PENDAHULUAN Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan suatu informasi yang relevan. 1

Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi ketepatan waktu dalam pelaporan laporan keuangan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

great

Citation preview

Page 1: Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi ketepatan waktu dalam pelaporan laporan keuangan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN

(Studi Empiris pada Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di BEJ

Periode 2004-2006)

Utari Hilmi FH S.E., Ak. (Pemakalah 1)

Syaiful Ali S.E., MIS. (Pemakalah 2)

Abstract

This research aims is to know factors influencing timeliness of financial statement forwarding. Bapepam as a regulator of capital market stated Bapepam Decision Number KEP-36/PM/2003 specifying deadline of financial statement forwarding from 120 day become 90 day.

Sample of research is 879 firms listed in Jakarta Stock Exchange period 2004-2006 that selected by using purposive sampling method. Method used in analyzing data that is logistic regression. Result of this research at level significance 5%, variable profitability (ROA), liquidity (CR), shareholder’s dispersion (KP), and reputation of public accountant firm (KAP) have an effect on by significance to timeliness of financial statement forwarding. While variable of financial leverage (DER), firms size (TA) and auditor opinion (OA) not have an effect on to timeliness of financial statement forwarding.

Keywords: timeliness, financial statement, Bapepam decision

PENDAHULUAN

Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting dalam

menyajikan suatu informasi yang relevan. Karakteristik informasi yang relevan harus

mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu. Laporan keuangan sebagai sebuah

informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya disediakan tepat

waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kemampuannya

dalam mempengaruhi pengambilan keputusan. Jika terdapat penundaan yang tidak

1

Page 2: Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi ketepatan waktu dalam pelaporan laporan keuangan

semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan

relevansinya.

Kebutuhan akan ketepatan waktu pelaporan keuangan secara jelas telah

disebutkan dalam kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan bahwa

ketepatan waktu merupakan salah satu karakteristik kualitatif yang harus dipenuhi, agar

laporan keuangan yang disajikan relevan untuk pembuatan keputusan. Profesi akuntansi

pun mengakui akan kebutuhan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan

keuangan. Hal ini ditunjukkan dalam pekerjaan akuntan yang selalu berusaha untuk

tepat waktu dalam menyajikan laporan keuangan.

Pada penjelasan UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal diterangkan dengan

jelas kewajiban untuk menyampaikan dan mengumumkan laporan yang berisi informasi

berkala tentang kegiatan usaha dan keadaan keuangan perusahaan publik. Dimana hal

tersebut tidak hanya sekedar untuk efektivitas pengawasan oleh Bapepam dan

ketersediaan informasi bagi masyarakat, tapi juga diperlukan oleh investor (pemodal)

sebagai dasar pengambilan keputusan investasi. Agar pengambilan keputusan investasi

berdaya guna dan relevan, maka diperlukan ketersediaan informasi yang tepat waktu.

Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: (1) apakah

profitabilitas, leverage keuangan, likuiditas, ukuran perusahaan, kepemilikan publik,

reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP), dan opini auditor mempengaruhi ketepatan

waktu penyampaian laporan keuangan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan membuktikan secara empiris

bahwa faktor profitabilitas, leverage keuangan, likuiditas, ukuran perusahaan,

kepemilikan publik, reputasi (KAP), dan opini auditor mempengaruhi ketepatan waktu

penyampaian laporan keuangan.

2

Page 3: Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi ketepatan waktu dalam pelaporan laporan keuangan

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: (1) untuk akademisi, dapat

memberikan referensi dan kontribusi terkait dengan faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan; (2) untuk praktisi,

dapat memberikan gambaran tentang pentingnya ketepatan waktu dalam menyampaikan

posisi keuangan perusahaan kepada publik.

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Peraturan Pelaporan Keuangan di Indonesia

Pada Undang-undang (UU) No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dinyatakan

secara jelas bahwa perusahaan publik wajib menyampaikan laporan berkala dan laporan

insidental lainnya kepada Bapepam. Ketentuan yang lebih spesifik tentang pelaporan

perusahaan publik diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.2, Lampiran

Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-38/PM/2003 tentang Laporan Tahunan yang

berlaku sejak tanggal 17 Januari 1996. Kemudian pada tanggal 7 Desember 2006, untuk

meningkatkan kualitas keterbukaan informasi kepada publik, diberlakukanlah Peraturan

Bapepam dan Lembaga Keuangan (LK) Nomor X.K.6, Lampiran Keputusan Ketua

Bapepam dan LK Nomor: KEP-134/BL/2006 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan

Tahunan bagi Emiten atau Perusahaan Publik.

Pada tahun 1996, Bapepam mengeluarkan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam

Nomor: KEP-80/PM/1996, yang mewajibkan bagi setiap emiten dan perusahaan publik

untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan dan laporan auditor

independennya kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan keempat (120

hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan. Namun sejak tanggal 30

September 2003, Bapepam semakin memperketat peraturan dengan dikeluarkannya

3

Page 4: Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi ketepatan waktu dalam pelaporan laporan keuangan

Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-

36/PM/2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala.

Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 ini menyatakan bahwa laporan keuangan

tahunan harus disertai dengan laporan Akuntan dengan pendapat yang lazim dan

disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari)

setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Dan dalam Peraturan Bapepam dan LK

Nomor X.K.6 dinyatakan bahwa dalam hal penyampaian laporan tahunan dimaksud

melewati batas waktu penyampaian laporan keuangan tahunan sebagaimana diatur

dalam Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan

Keuangan Berkala, maka hal tersebut diperhitungkan sebagai keterlambatan

penyampaian laporan keuangan tahunan.

Ketepatan Waktu (Timeliness)

Berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan

Standar Akuntansi Keuangan, laporan keuangan harus memenuhi empat karakteristik

kualitatif yang merupakan ciri khas yang membuat informasi laporan keuangan berguna

bagi para pemakainya. Keempat karakteristik tersebut yaitu dapat dipahami, relevan,

andal, dan dapat diperbandingkan. Untuk mendapatkan informasi yang relevan tersebut,

terdapat beberapa kendala, salah satunya adalah kendala ketepatan waktu.

Gregory dan Van Horn (1963) berpendapat dalam Owusu-Ansah (2000), secara

konsepsual yang dimaksud dengan tepat waktu adalah kualitas ketersediaan informasi

pada saat yang diperlukan atau kualitas informasi yang baik dilihat dari segi waktu.

Sedangkan Chambers dan Penman (1984: 21) mendefinisikan ketepatan waktu dalam

dua cara, yaitu: (1) ketepatan waktu didefinisikan sebagai keterlambatan waktu

pelaporan dari tanggal laporan keuangan sampai tanggal melaporkan, dan (2) ketepatan

4

Page 5: Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi ketepatan waktu dalam pelaporan laporan keuangan

waktu ditentukan dengan ketepatan waktu pelaporan relatif atas tanggal pelaporan yang

diharapkan.

Dyer dan Mc Hugh (1975) menggunakan tiga kriteria keterlambatan untuk

melihat ketepatan waktu dalam penelitiannya: (1) preliminary lag: interval jumlah hari

antara tanggal laporan keuangan sampai penerimaan laporan akhir preleminary oleh

bursa (2) auditor’s report lag: interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan

sampai tanggal laporan auditor ditandatangani, (3) total lag: interval jumlah hari antara

tanggal laporan keuangan sampai tanggal penerimaan laporan dipublikasikan oleh

bursa.

Sesuai dengan peraturan X.K.2 yang diterbitkan Bapepam dan didukung oleh

peraturan terbaru Bapepam, X.K.6 tertanggal 7 Desember 2006, maka penyampaian

laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dikatakan tepat waktu apabila diserahkan

sebelum atau paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan

tahunan perusahaan publik tersebut.

Profitabilitas dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan

Profitabilitas merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan untuk

dapat menghasilkan laba sehingga semakin tinggi profitabilitas maka semakin tinggi

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bagi perusahaannya.

Penelitian Dyer dan Mc Hugh (1975) menunjukkan bahwa perusahaan yang

memperoleh laba cenderung tepat waktu menyampaikan laporan keuangannya dan

sebaliknya jika mengalami rugi. Carslaw dan Kaplan (1991) menemukan bahwa

perusahaan yang mengalami kerugian meminta auditornya untuk menjadwalkan

pengauditannya lebih lambat dari yang seharusnya, akibatnya penyerahan laporan

keuangannya terlambat. Kedua penelitian ini menyatakan bahwa perusahaan akan

5

Page 6: Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi ketepatan waktu dalam pelaporan laporan keuangan

cenderung menunda penyampaian laporan keuangan apabila perusahaan yakin terdapat

berita buruk dalam laporan keuangan tersebut, karena berpengaruh pada kualitas laba.

Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi dapat dikatakan bahwa laporan

keuangan perusahaan tersebut mengandung berita baik dan perusahaan yang mengalami

berita baik akan cenderung menyerahkan laporan keuangannya tepat waktu. Hal ini juga

berlaku jika profitabilitas perusahaan rendah dimana hal ini mengandung berita buruk,

sehingga perusahaan cenderung tidak tepat waktu menyerahkan laporan keuangannya.

Leverage Keuangan dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan

Leverage mengacu pada seberapa jauh suatu perusahaan bergantung pada

kreditor dalam membiayai aktiva perusahaan. Weston dan Copeland (1995) menyatakan

bahwa rasio leverage mengukur tingkat aktiva perusahaan yang telah dibiayai oleh

penggunaan hutang. Leverage keuangan dapat diartikan sebagai penggunaan asset dan

sumber dana (source of fund) oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan

maksud meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham.

Suatu perusahaan yang memiliki leverage keuangan yang tinggi berarti memiliki

banyak hutang pada pihak luar. Ini berarti perusahaan tersebut memiliki risiko keuangan

yang tinggi karena mengalami kesulitan keuangan (financial distress) akibat hutang

yang tinggi. Penelitian Schwartz dan Soo (1996) dalam Syafrudin (2004) menunjukkan

bahwa perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan cenderung tidak tepat waktu

dalam menyampaikan laporan keuangannya dibanding perusahaan yang tidak

mengalami kesulitan keuangan. Kesulitan keuangan juga merupakan berita buruk (bad

news) sehingga perusahaan dengan kondisi seperti ini cenderung tidak tepat waktu

dalam pelaporan keuangannya.

6

Page 7: Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi ketepatan waktu dalam pelaporan laporan keuangan

Likuiditas dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan

Likuiditas mengacu pada ketersediaan sumber daya (kemampuan) perusahaan

untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo secara tepat waktu.

Likuiditas suatu perusahaan sering ditunjukkan oleh rasio lancar yaitu membandingkan

aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Rasio ini dapat memberikan sebuah ukuran

likuiditas yang cepat, mudah digunakan dan mampu menjadi indikator terbaik dari

sampai sejauh mana klaim dari kreditor jangka pendek telah ditutupi oleh aktiva yang

diharapkan dapat diubah menjadi kas dengan cukup cepat (Brigham & Houston, 2006).

Penelitian Suharli dan Rachpiliani (2006) memberikan bukti empiris bahwa

likuiditas mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan

dan memiliki hubungan searah. Apabila perbandingan aktiva lancar dengan hutang

lancar semakin besar, ini berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam

menutupi kewajiban jangka pendeknya. Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas

yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan yang tinggi

dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini merupakan berita baik (good

news) sehingga perusahaan dengan kondisi seperti ini cenderung untuk tepat waktu

dalam penyampaian laporan keuangannya.

Ukuran Perusahaan dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan

Ukuran perusahaan dapat dinilai dari beberapa segi. Besar kecilnya ukuran

perusahaan dapat didasarkan pada total nilai aktiva, total penjualan, kapitalisasi pasar,

jumlah tenaga kerja dan sebagainya. Semakin besar nilai item-item tersebut maka

semakin besar pula ukuran perusahaan itu. Semakin besar aktiva maka semakin banyak

modal yang ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran uang

7

Page 8: Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi ketepatan waktu dalam pelaporan laporan keuangan

dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ia dikenal dalam

masyarakat.

Dyer dan Mc Hugh (1975), Carslaw dan Kaplan (1991) dan Owusu-Ansah

(2000) dalam penelitian mereka menemukan bahwa ukuran perusahaan secara

signifikan mempunyai hubungan dengan ketepatan waktu penyampaian laporan

keuangan. Ukuran (proksi) yang mereka gunakan untuk variabel ukuran perusahaan ini

adalah dengan total aset. Bukti empiris yang ada menunjukkan bahwa perusahaan yang

memiliki aset yang lebih besar melaporkan lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan

yang memiliki aset yang lebih kecil. Mereka berargumen bahwa perusahaan yang

memiliki sumber daya (aset) yang besar memiliki lebih banyak sumber informasi, lebih

banyak staf akuntansi dan sistem informasi yang lebih canggih, memiliki sistem

pengendalian intern yang kuat, adanya pengawasan dari investor, regulator dan sorotan

masyarakat, maka hal ini memungkinkan perusahaan untuk melaporkan laporan

keuangan auditannya lebih cepat ke publik.

Kepemilikan Publik dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan

Kepemilikan publik adalah kepemilikan masyarakat umum (bukan institusi yang

signifikan) terhadap saham perusahaan publik. Suharli dan Rachpriliani (2006)

mengungkapkan bahwa struktur kepemilikan perusahaan dapat disebut juga sebagai

struktur kepemilikan saham, yaitu suatu perbandingan antara jumlah saham yang

dimiliki oleh pihak dalam atau manajemen perusahaan (insider ownership’s) dengan

jumlah saham yang dimiliki oleh pihak luar (outsider ownership’s).

Kepemilikan perusahaan oleh pihak luar mempunyai kekuatan yang besar dalam

mempengaruhi perusahaan melalui media massa berupa kritikan atau komentar yang

semuanya dianggap suara publik atau masyarakat. Adanya kosentrasi kepemilikan pihak

8

Page 9: Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi ketepatan waktu dalam pelaporan laporan keuangan

luar menimbulkan pengaruh dari pihak luar sehingga mengubah pengelolaan perusahaan

yang semula berjalan sesuai keinginan perusahaan itu sendiri menjadi memiliki

keterbatasan. Dengan demikian, perusahaan dengan proporsi kepemilikan publik yang

besar cenderung tepat waktu dalam pelaporan keuangannya.

Reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan

Perusahaan dalam menyampaikan suatu laporan atau informasi akan kinerja

perusahaan kepada publik agar akurat dan terpercaya diminta untuk menggunakan jasa

KAP. Dan untuk meningkatkan kredibilitas dari laporan itu, perusahaan menggunakan

jasa KAP yang mempunyai reputasi atau nama baik. Hal ini biasanya ditunjukkan

dengan KAP yang berafiliasi dengan KAP besar yang berlaku universal yang dikenal

dengan Big Four Worldwide Accounting Firm (Big 4).

Menurut Loeb (1971) kantor akuntan besar disebutkan memiliki akuntan yang

berprilaku lebih etikal daripada akuntan di kantor akuntan kecil. Dengan demikian,

kantor akuntan besar lebih memiliki reputasi baik dalam opini publik. Sedangkan

DeAngelo (1981) menyimpulkan bahwa KAP yang lebih besar dapat diartikan kualitas

audit yang dihasilkan pun lebih baik dibandingkan kantor akuntan kecil. Maka dapat

disimpulkan bahwa perusahaan yang memakai jasa KAP besar cenderung tepat waktu

dalam menyampaikan laporan keuangannya.

Opini Akuntan Publik dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan

Akuntan publik adalah salah satu pihak yang memegang peranan penting untuk

tercapainya laporan keuangan yang berkualitas di pasar modal. Akuntan publik bertugas

memberikan assurance terhadap kewajaran laporan keuangan yang disusun dan

9

Page 10: Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi ketepatan waktu dalam pelaporan laporan keuangan

diterbitkan oleh manajemen. Assurance terhadap laporan keuangan tersebut, diberikan

akuntan publik melalui opini akuntan publik.

Menurut PSA 29 SA Seksi 508 dalam Standar Profesional Akuntan Publik ada

lima jenis pendapat akuntan, yaitu: (1) pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified

opinion); (2) pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan (unqualified

opinion with explanatory language); (3) pendapat wajar dengan pengecualian (qualified

opinion); (4) pendapat tidak wajar (adverse opinion); dan (5) pernyataan tidak

memberikan pendapat (disclaimer opinion).

Whittred (1980) menyatakan bahwa laporan keuangan yang memberikan

pendapat qualified opinion mengalami audit delay lebih lama. Carslaw dan Kaplan

(1991) juga menyatakan bahwa keterlambatan pelaporan keuangan berhubungan positif

dengan opini audit yang diberikan oleh akuntan publik dan perusahaan yang tidak

menerima unqualified opinion memiliki audit delay yang lebih lama. Berarti,

perusahaan yang mendapatkan unqualified opinion dari auditor untuk laporan

keuangannya cenderung akan lebih tepat waktu dalam menyampaikan laporan

keuangannya karena unqualified opinion merupakan good news dari auditor dan

cenderung tidak akan tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya apabila

menerima opini selain unqualified opinion karena hal tersebut dianggap bad news.

Hipotesa Penelitian

Berdasarkan landasan teori dan penelitian-penelitian terdahulu, maka dapat diturunkan

hipotesis sebagai berikut:

H1: Profitabilitas mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

H2: Leverage keuangan mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan

keuangan.

10

Page 11: Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi ketepatan waktu dalam pelaporan laporan keuangan

H3: Likuiditas mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

H4: Ukuran perusahaan mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

H5: Kepemilikan publik mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan

keuangan.

H6: Reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) mempengaruhi ketepatan waktu

penyampaian laporan keuangan.

H7: Perusahaan publik yang memperoleh unqualified opinion cenderung tepat waktu

dalam menyampaikan laporan keuangan.

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang

telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) untuk periode waktu 2004,

2005 dan 2006. Digunakannya tiga periode ini untuk dapat melihat konsistensi

pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive

sampling, dimana populasi yang akan dijadikan sampel penelitian adalah populasi yang

memenuhi kriteria sampel tertentu. Kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan yang terdaftar di BEJ secara berturut-turut untuk periode 2004 -

2006.

2. Perusahaan tersebut telah menerbitkan laporan keuangan tahunan (annual

report) untuk periode 2004 - 2006.

3. Menampilkan data tanggal penyampaian laporan keuangan tahunan ke Bapepam

untuk periode 2004 - 2006.

11

Page 12: Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi ketepatan waktu dalam pelaporan laporan keuangan

4. Menampilkan data dan informasi yang digunakan untuk menganalisis faktor-

faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan untuk

periode 2004 - 2006.

Definisi dan Pengukuran Variabel

1. Variabel Dependen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah ketepatan

waktu dalam penyampaian laporan keuangan. Variabel dependen ini diukur

berdasarkan tanggal penyampaian laporan keuangan tahunan auditan ke Bapepam.

Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy dengan kategorinya

adalah bagi perusahaan yang tidak memiliki ketepatan waktu (terlambat) masuk

kategori 1 dan perusahaan yang tepat waktu masuk kategori 0.

2. Variabel Independen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah:

a. Profitabilitas. Profitabilitas merupakan indikator keberhasilan

perusahaan (efektifitas manajemen) dalam menghasilkan laba. Profitabilitas

diproksikan dengan Return On Assets (ROA).

b. Leverage Keuangan. Leverage keuangan merupakan cerminan dari

struktur modal perusahaan. Variabel ini diproksikan dengan debt to equity ratio

(DER) yang merupakan perbandingan total utang dengan modal sendiri.

c. Likuiditas. Variabel ini diproksikan dengan Current Ratio (CR) yang

merupakan rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam

melunasi kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo.

d. Ukuran Perusahaan. Ukuran perusahaan dapat dinilai dari total nilai

aktiva, total penjualan, jumlah tenaga kerja dan sebagainya. Pada penelitian ini,

ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan proksi total asset.

12

Page 13: Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi ketepatan waktu dalam pelaporan laporan keuangan

e. Kepemilikan Publik. Variabel ini diukur dengan melihat dari berapa

besar saham yang dimiliki oleh publik pada perusahaan go public yang terdaftar

di BEJ. Pada ICMD telah dinyatakan jumlah besarnya kepemilikan oleh publik.

f. Reputasi KAP. Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel

dummy. Kategori perusahaan yang menggunakan jasa KAP yang berafiliasi

dengan KAP Big4 diberi nilai dummy 1 dan kategori perusahaan yang

menggunakan jasa selain KAP yang berafiliasi dengan KAP Big4 diberi nilai

dummy 0.

g. Opini Auditor. Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel

dummy. Kategori perusahaan yang mendapat unqualified opinion diberi nilai

dummy 1 dan kategori perusahaan yang mendapat opini selain unqualified

opinion diberi nilai dummy 0.

Metode Analisis Data

Data dalam penelitian ini dianalisis dengan statistik deskriptif, kemudian

dilakukan pengujian model, dan terakhir pengujian hipotesis. Statistik deskriptif

memberikan gambaran tentang distribusi frekuensi variabel-variabel penelitian, nilai

maksimum, minimum, rata-rata dan standar deviasi. Sebelum dilakukan pengujian

hipotesis, terlebih dahulu model data diuji dengan menilai kelayakan model regresi,

menilai keseluruhan model (overall model fit), dan menguji koefisien regresi.

Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi logistik

(logistic regression). Karena menurut Hair (2006) dan Ghozali (2006) metode ini cocok

digunakan untuk penelitian yang variabel dependennya bersifat kategorikal (nominal

atau non metrik) dan variabel independennya kombinasi antara metrik dan non metrik

seperti halnya dalam penelitian ini. Model analisisnya adalah sebagai berikut:

13

Page 14: Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi ketepatan waktu dalam pelaporan laporan keuangan

ln (TL/1-TL) = a + b1ROA + b2DER + b3CR + b4TA + b5KP + b6KAP + b7OA

+ e

Keterangan:

ln (TL/1-TL) = Simbol yang menunjukkan probabilitas ketepatan waktu

penyampaian laporan keuangan tahunan

ROA = Profitabilitas (Return on Assets)

DER = Leverage keuangan (Debt to Equity Ratio)

CR = Likuiditas (Current Ratio)

TA = Ukuran perusahaan (Total Asset)

KP = Persentase kepemilikan publik (Shareholder’s Dispersion)

KAP = Reputasi KAP

OA = Opini Auditor

e = Error

ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Variabel Penelitian

Berdasarkan kriteria yang ditentukan dalam pemilihan sampel, maka sampel

perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 879 perusahaan untuk periode

2004, 2005 dan 2006. Distribusi persentase sampel perusahaan dibagi dalam 9 jenis

industri, yaitu: pertanian, pertambangan, industri dasar dan kimia, aneka industri,

industri barang konsumsi, properti dan real estat, infrastruktur, utilitas, dan transportasi,

keuangan dan perdagangan, jasa dan investasi. Dari tampilan pie chart pada gambar 1

ditunjukkan proporsi persentase sampel, sedangkan gambar 2 sampai gambar 8

menunjukkan proporsi sebaran data atas variabel independen. Dan pada tabel statistik

deskriptif ditunjukkan nilai maksimum, minimum, rata-rata dan standar deviasi.

Tabel 1 menunjukkan jumlah perusahaan yang tepat waktu dan tidak tepat waktu

dalam menyampaikan laporan keuangan tahunan untuk periode 2004-2006. Diketahui

bahwa industri dasar dan kimia menjadi proporsi sampel yang tertinggi yaitu sebanyak

14

Page 15: Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi ketepatan waktu dalam pelaporan laporan keuangan

27 (20,3%) perusahaan, kemudian diikuti oleh aneka industri sebanyak 24 (18,04%)

perusahaan dan perdagangan, jasa dan investasi sebanyak 21 (15,8%) perusahaan untuk

ketidaktepatan waktu dalam menyampaikan laporan keuangan kepada Bapepam.

Tabel 1. Jumlah Perusahaan yang Tepat Waktu dan Tidak dalam Penyampaian Laporan Keuangan Berdasarkan Jenis Industri(Sumber: data sekunder, diolah, 2008)

Hasil Kelayakan Model Regresi

Parameter yang digunakan untuk kelayakan model ini adalah nilai hitung

yang ada pada tabel Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit dibandingkan dengan nilai

tabel. Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah: Jika hitung > tabel,

terima Ha; Jika hitung < tabel, terima H0, dengan pengajuan hipotesis sebagai

berikut:

H0 : model yang dihipotesiskan fit dengan data

Ha : model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data

Dari tampilan tabel Hosmer and Lemeshow Test pada output SPSS di lampiran

ditunjukkan bahwa besarnya nilai statistik Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit

sebesar 10,425 dengan probabilitas signifikansi 0,236 yang nilainya jauh di atas 0,05.

Maka, karena nilai hitung < tabel senilai 15,51 pada df = 8, dapat disimpulkan

bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data dan model dinyatakan layak.

15

Page 16: Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi ketepatan waktu dalam pelaporan laporan keuangan

Hasil Penilaian Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Hasil analisis menunjukkan bahwa angka -2logLikelihood pada block 0 sebesar

747,100 dan angka -2log Likelihood pada block 1 sebesar 668,871. Hal ini

menunjukkan terjadinya penurunan nilai -2log Likelihood di block 0 dan block 1 yang

mengartikan bahwa secara keseluruhan model regresi logistik yang digunakan

merupakan model yang baik.

Selain itu pula nilai overall percentage correct di block 1 senilai 85,6 lebih

tinggi dibandingkan nilai overall percentage correct di block 0 senilai 84,9. Hal ini

juga mengartikan bahwa model regresi dengan estimator pada variabel independen tepat

dalam mengestimasi pengaruh variabel independen terhadap ketepatan waktu.

Hasil Pengujian Koefisien Regresi

Berdasarkan hasil pengujian koefisien regresi, dengan merujuk pada nilai p-

value untuk seluruh estimator, maka dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel yang

berpengaruh terhadap ketepatan waktu (timeliness) penyampaian laporan keuangan

adalah variabel profitabilitas (ROA), likuiditas (CR), kepemilikan publik (KP) dan

reputasi kantor akuntan publik (KAP). Hal ini didasarkan nilai p-value < 0,05.

Dengan demikian dapat diestimasi model logit untuk kasus ini adalah:

ln(TL/1-TL) = -0,955 – 0,019ROA + 0,000DER – 0,006CR + 0,000TA + 0,011KP - 0,489KAP + 0,279OA

Tabel hasil pengujian koefisien regresi ditunjukkan sebagai berikut:

Tabel 2. Ringkasan Hasil Pengujian Koefisien Regresi dariFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan

Variabel Independen Koefisien Regresi Sign. StatusROA -0.019* 0.031 HA diterimaDER 0.000ns 0.936 HA ditolakCR -0,006** 0.000 HA diterimaAsset 0.000ns 0.201 HA ditolakKP 0,011* 0.026 HA diterima

16

Page 17: Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi ketepatan waktu dalam pelaporan laporan keuangan

KAP -0,489* 0.018 HA diterimaOA 0,279ns 0.299 HA ditolakChi Square 10,425ns

Prob. 0,236Cox & Snell R2 0,085

Keterangan: ns=tidak signifikan; * =signifikan pada level kesalahan 5 %; ** =signifikan pada level kesalahan 1 %

Hasil Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

a. Pembahasan Hipotesis Pertama (Profitabilitas)

Berdasarkan hasil analisis regresi logistik, tampak bahwa besarnya probabilitas

kesalahan untuk variabel profitabilitas sebesar 0,031 dan nilai koefisien regresi

senilai -0,019. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah pada level kesalahan 5%

atau 0.05, berarti nilai 0,031 < 0,05. Dengan demikian profitabilitas mempunyai

pengaruh secara signifikan terhadap ketepatanwaktu penyampaian laporan

keuangan.

Hasil hipotesis ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Courtis (1976),

Gilling (1977), Owusu-Ansah (2000), dan Abdullah (2006) yang menyatakan bahwa

profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan

keuangan. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa jika suatu perusahaan dengan

profitabilitas tinggi yang mana merupakan suatu sinyal yang bagus, maka hal ini

menjadi berita baik dan perusahaan cenderung untuk menyampaikan laporan

keuangannya secara tepat waktu kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

b. Pembahasan Hipotesis Kedua (Leverage Keuangan)

Untuk hipotesis kedua ini tampak bahwa besarnya probabilitas kesalahan untuk

variabel leverage keuangan sebesar 0,936 dan nilai koefisien regresi senilai 0,000

pada level kesalahan 5%, berarti nilai 0,936 > 0,05. Dengan demikian leverage

keuangan tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu

penyampaian laporan keuangan. Hasil pengujian ini sejalan dengan penelitian yang

17

Page 18: Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi ketepatan waktu dalam pelaporan laporan keuangan

dilakukan oleh Abdullah (2006), bahwa leverage keuangan tidak mempunyai

pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Variabel ini

tidak berpengaruh dimungkinkan karena trend yang dihasilkan cenderung tetap.

c. Pembahasan Hipotesis Ketiga (Likuiditas)

Dari hasil analisis diketahui bahwa hipotesis ketiga ini tampak bahwa besarnya

probabilitas kesalahan untuk variabel likuiditas sebesar 0,000 dan nilai koefisien

regresi senilai -0,006 pada level kesalahan 1%, berarti nilai 0,000 < 0,01. Dapat

dinyatakan bahwa likuiditas mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap

ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Maka, diperoleh kesimpulan

bahwa perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa

perusahaan tersebut memiliki kemampuan yang tinggi dalam melunasi kewajiban

jangka pendeknya. Hal ini merupakan berita baik sehingga perusahaan dengan

kondisi seperti ini cenderung tepat waktu menyampaikan laporan keuangannya.

d. Pembahasan Hipotesis Keempat (Total Asset)

Hasil analisis regresi logistik untuk hipotesis keempat ini diketahui bahwa besarnya

probabilitas kesalahan untuk variabel ukuran perusahaan sebesar 0,201 dan nilai

koefisien regresi senilai 0,000 pada level kesalahan 0.05, berarti nilai 0,201 > 0,05.

Dengan demikian ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh secara signifikan

terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

Hasil penelitian ini tidak dapat mendukung hasil yang diperoleh oleh Dyer dan

McHugh (1975), Carslaw dan Kaplan (1991), Owusu-Ansah (2000), dimana mereka

memperoleh hasil bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu

penyampaian laporan keuangan. Perbedaan hasil ini terjadi, bisa dikarenakan trend

18

Page 19: Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi ketepatan waktu dalam pelaporan laporan keuangan

yang dihasilkan tetap atau tidak ada trend dalam penelitian ini, sehingga tidak

memiliki kecendurangan, maka hasilnya tidak ada pengaruh yang terjadi.

e. Pembahasan Hipotesis Kelima (Kepemilikan Publik)

Untuk hipotesis kelima ini, ditunjukkan bahwa besarnya probabilitas kesalahan

untuk variabel kepemilikan publik sebesar 0,026 dan nilai koefisien regresi senilai

0,011 pada level kesalahan 5% atau 0.05, berarti nilai 0,026 < 0,05. Dengan

demikian kepemilikan publik mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap

ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil yang diperoleh ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Suharli dan Rachpriliani (2006).

Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa perusahaan dengan proporsi

kepemilikan publik yang kecil cenderung untuk tepat waktu dalam pelaporan

keuangannya. Dan perusahaan dengan proporsi kepemilikan publik yang besar

cenderung untuk tidak tepat waktu dalam pelaporan keuangannya dikarenakan pihak

perusahaan akan semakin hati-hati dalam menampilkan informasi keuangannya

kepada publik atau masyarakat umum.

f. Pembahasan Hipotesis Keenam (Reputasi KAP)

Pada hipotesis keenam ini diketahui bahwa memiliki probabilitas kesalahan sebesar

0,018 dan nilai koefisien regresi senilai -0,489 pada level kesalahan 0.05, berarti

nilai 0,018 < 0,05. Maka berdasarkan hasil analisis ini dan nilai dummy yang telah

ditentukan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang menggunakan

jasa KAP Big4 cenderung untuk tepat waktu dalam penyampaian laporan

keuangannya. Hasil hipotesis ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Carslaw dan Kaplan (1991), mereka menemukan bahwa KAP tidak

mempunyai pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

19

Page 20: Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi ketepatan waktu dalam pelaporan laporan keuangan

DeAngelo (1981) menyatakakan bahwa KAP yang lebih besar dapat diartikan

kualitas audit yang dihasilkan lebih baik dibandingkan kantor akuntan kecil. Dan

menurut Loeb (1971) kantor akuntan besar disebutkan memiliki akuntan yang

berprilaku lebih etikal daripada akuntan di kantor akuntan kecil.

g. Pembahasan Hipotesis Ketujuh (Opini Auditor)

Untuk hipotesis ketujuh ini diketahui bahwa besarnya probabilitas kesalahan sebesar

0,299 dan nilai koefisien regresi senilai 0,279. pada level kesalahan 0.05, berarti

nilai 0,299 > 0,05. Dengan demikian opini akuntan publik tidak mempunyai

pengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan

keuangan. Hasil pengujian ini berbeda dengan hasil penelitian Whittred (1980), dan

Carslaw dan Kaplan (1991) yang menyatakan bahwa ada pengaruh opini akuntan

publik terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Adanya

kontradiksi dengan penelitian sebelumnya bisa dikarenakan tidak adanya trend

sehingga kecenderungannya tetap. Dan adanya perbedaan perioda waktu penelitian

serta sampel yang digunakan dalam penelitian ini dapat mempengaruhi hasil.

Analisa Post-Hoc (Keuangan vs non Keuangan)

Analisa ini dilakukan untuk menguji dan membuktikan secara empiris, apakah

status industri yang dibagi atas kelompok industri keuangan dan kelompok industri non

keuangan mempunyai pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan

keuangan. Untuk status industri keuangan diberi nilai dummy 1 dan untuk status

industri keuangan diberi nilai dummy 0. Hasil yang diberikan ditunjukkan pada tabel 3.

Tabel 3. Ringkasan Hasil Analisa Post-Hoc (Keuangan vs non Keuangan)

Variabel Koefisien Regresi Sign. HasilROA -0.020 0.024 SignifikanCR -0,006 0.000 SignifikanKP 0,011 0.031 SignifikanKAP -0,446 0.033 Signifikan

20

Page 21: Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi ketepatan waktu dalam pelaporan laporan keuangan

Status (Keua. vs non Keua.) 1,291 0.001 SignifikanChi Square 6,063Prob. 0,640Cox & Snell R2 0,099

Sumber: Data Primer, diolah, 2008

Berdasarkan tabel ringkasan hasil di atas, diketahui bahwa variabel yang

signifikan sama dengan hasil yang diperoleh pada penelitian utama yaitu ROA, CR, KP

dan KAP. Dengan menambahkan status keuangan dan non keuangan, diketahui bahwa

probabilitas kesalahan untuk status industri sebesar 0,001 < 0,05 dan nilai koefisien

regresi senilai 1,291. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang masuk dalam

kategori industri keuangan cenderung untuk tidak tepat waktu dan perusahaan yang

masuk dalam kategori industri non keuangan cenderung untuk tepat waktu.

KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN

Berdasarkan pengujian regresi logistik diketahui faktor-faktor yang

mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan go

public yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta untuk periode waktu 2004-2006 adalah

profitabilitas, likuiditas, kepemilikan publik, dan reputasi KAP. Sedangkan variabel

leverage keuangan, ukuran perusahaan dan opini auditor tidak mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

Hasil penelitian ini memberikan sejumlah implikasi, yaitu: (1) bagi teoritis;

menambah pengetahuan dan referensi untuk penelitian berikutnya tentang faktor-faktor

yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan oleh perusahaan

publik di Indonesia, (2) bagi praktisi; untuk pihak manajemen perusahaan sebagai bahan

pertimbangan dalam upaya ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan keuangan

perusahaan; untuk investor dapat memberikan gambaran tentang pentingnya tepat waktu

21

Page 22: Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi ketepatan waktu dalam pelaporan laporan keuangan

dalam menyampaikan laporan keuangan perusahaan; untuk KAP dapat memberikan

dorongan untuk lebih kredibel dalam penugasan agar membantu terciptanya ketepatan

waktu perusahaan dalam menyampaikan laporan keuangannya kepada publik.

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan, antara lain: (1) variabel

independen dalam penelitian ini hanya menggunakan satu proksi dalam melakukan

pengujian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian

laporan keuangan; (2) variabel dependen hanya dikategorikan atas, tidak tepat waktu

(terlambat) dan tepat waktu; (3) analisis data yang dilakukan diuji secara keseluruhan

dari perioda waktu penelitian dan tidak membedakan jenis perusahaan sampel.

Beberapa saran yang dapat diajukan untuk penelitian selanjutnya, yaitu: (1)

proksi yang digunakan untuk variabel independen tidak hanya satu proksi saja. Agar

hasil yang diperoleh dapat lebih baik dan lebih luas lagi daripada penelitian ini. Dan

mencari variabel independen lain yang sesuai dan mempengaruhi secara signifikan

dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan; (2) variabel dependen dapat

lebih dikembangkan lagi dengan tidak hanya didasarkan pada tanggal penyampaian

laporan keuangan auditan kepada Bapepam saja, tapi juga dapat didasarkan pada

tanggal laporan audit dan tanggal laporan keuangan dipublikasikan di media massa.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Shamsul-Nahar. 2006. “Board Composition, Audit Committee and Timeliness Corporate Financial Reports in Malaysia”. Corporate Ownership & Control. Volume 4, Issue 2, Winter: pp. 33-45.

Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik Jilid I. Edisi Ketiga. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

22

Page 23: Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi ketepatan waktu dalam pelaporan laporan keuangan

Bandi dan Hananto, Santoso Tri. 2000. “Ketepatan Waktu atas Laporan Keuangan Perusahaan Indonesia”. Simposium Nasional Akuntansi III Ikatan Akuntan Indonesia. Hal: 66-77.

Brigham, Eugene F. and Houston, Joel F. 2006. Fundamentals of Financial Management. 10th Edition. South-Western.

Carslaw, C.A.P.N., and Kaplan, S.E. 1991. “An Examination of Audit Delay: Further Evidnece from New Zealand”. Accounting and Business Research. Vol.22 (82), (Winter): pp:21-32.

Chambers, Anne E, and Stephen H. Pennman, 1984. “The Timeliness of Reporting and The Stock Price Reaction to Earnings Announcements”. Journal of Accounting Research. Vol. 22 No. 1 Spring.

Courtis, J. K., 1976. “Relationships Between Timeliness in Corporate Reporting and Corporate Attributes”. Accounting and Business Research. Winter: pp. 45-56.

DeAngelo, L.E. 1981. “Auditor Size and Audit Quality”. Journal of Accounting Research. December.

Dyers, J. C, and A.J. Mc Hugh, 1975. “The Timeliness of the Australian Annual Report”. Journal of Accounting Research. Autumn: 204-219.

ECFIN. Institute for Economic and Financial Research. Indonesian Capital Market Directory 2005.

ECFIN. Institute for Economic and Financial Research. Indonesian Capital Market Directory 2006.

ECFIN. Institute for Economic and Financial Research. Indonesian Capital Market Directory 2007.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gilling, D.M, 1977. “Timeliness in corporate reporting: some further comment”. Accounting and Business Research, 8(29), Winter: 34-36.

Givoly, D., and D. Palmon, 1984. “Timeliness of Annual Earning Announcement, some empirical evidence”. The Accounting Review 57: July.

Gregory, R.H. and Van Horn, R.L, 1963. Automatic Data- Processing Systems: Principles and Procedures, 2nd Ed. Belmont, California: Wadsworth Publishing Company, Inc.

Hair, J. et. all. 1998. Multivariate Data Analysis. Prentice Hall.

23

Page 24: Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi ketepatan waktu dalam pelaporan laporan keuangan

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Kieso, D. E., Weygandt, J. J., and Warfield, T. D. 2001. Intermediate Accounting (Terjemahan). Tenth Edition. New York: John Willey & Sons, Inc.

Loeb, S.E. 1971. “A Survey of Ethical Behavior in the Accounting Profession”. Journal of Accounting Research. USA.

Owusu-Ansah, Stephen. 2000. “Timeliness of Corporate Financial Reporting in Emerging Capital Market: Empirical Evidence from The Zimbabwe Stock Exchange”. Journal Accounting and Business Research. Vol.30. No.3. pp.241-254.

Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. 2008. www.bapepam.go.id

Schwartz, K. dan B. Soo, 1996. Evidence of Regulatory Non-complience with SEC Disclosure Rules on Auditor Changes. The Accounting Review 4 (October): 555-572.

Suharli, M., DAN Rachpriliani, A. 2006. “Studi Empiris Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol.8 No.1 (April): 34-55.

Syafrudin, M. 2004. “Pengaruh Ketidaktepatwaktuan Penyampaian Laporan Keuangan pada Earning Response Coefficient: Stufi di Bursa Efek Jakarta”. Simposium Nasional Akuntansi VII Ikatan Akuntan Indonesia. Hal: 754-776.

Weston F.J., and Copeland, T.E. 1995. Manajemen Keuangan (Terjemahan). Edisi 9. Jakarta: Binarupa Aksara.

Whittered, G., P., 1980. “Audit Qualification and the Timeliness of Corporate Annual Reports”. The Accounting Review, Vol.IV. No.4 (October).

Zulaela. 2006. “Analisis Data Kategorik”. Modul Pratikum. Yogyakarta: FMIPA-UGM.

24

Page 25: Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi ketepatan waktu dalam pelaporan laporan keuangan

Lampiran Gambar

Gambar 1. Distribusi Persentase Sampel Gambar 2. Tingkat Profitabilitas PerusahaanPerusahaan Berdasarkan Jenis Industri Periode (ROA) Berdasarkan Jenis Industri

Pengamatan 2004 – 2006 Sumber: data sekunder, diolah, 2008 (Sumber: data sekunder, diolah, 2008)

Gambar 3. Leverage Perusahaan (DER) Gambar 4. Likuiditas Perusahaan (CR) Berdasarkan Jenis Industri Berdasarkan Jenis Industri Sumber: data sekunder, diolah, 2008 Sumber: data sekunder, diolah, 2008

25

Page 26: Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi ketepatan waktu dalam pelaporan laporan keuangan

Gambar 5. Distribusi Total Asset Perusahaan Gambar 6. Distribusi Kepemilikan Publik Berdasarkan Jenis Industri Berdasarkan Jenis Industri

Sumber: data sekunder, diolah, 2008 Sumber: data sekunder, diolah, 2008

Gambar 7. Distribusi Penggunaan Jasa KAP Gambar 8. Distribusi Opini Auditor Berdasarkan Jenis Industri Berdasarkan Jenis Industri

Sumber: data sekunder, diolah, 2008 Sumber: data sekunder, diolah, 2008

26

Page 27: Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi ketepatan waktu dalam pelaporan laporan keuangan

27