21
181 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Nurul azizah Siti asimah Abstraksi Maksud dan tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor faktor yang menyebabkan audit delay, sebagai upaya auditor untuk mempersingkat audit delay atau keterlambatan pelaporan auditan, diharapkan dalam hasil penelitian ini berguna untuk memperdalam ilmu pengetahuan tentang pentingnya ketepatan waktu pelaporan auditan. Penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Dengan Perusahaan Perbankan yang terdafar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007 sampai tahun 2009. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan, tingkat profitabilitas, debt-to-equity ratio dan opini auditor secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan tehadap audit delay. Nilai R 2 sebesar 0.030 menunjukkan bahwa sekitar 0.046% variabilitas audit delay dapat dijelaskkan oleh variabel ukuran perusahaan, return on total asset, debt-to-equity ratio dan opini auditor. Ukuran perusahaan, return on total asset, debt-to-equity ratio dan opini auditor secara parsial menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan terhadap audit delay. Kata kunci: Audit delay PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan Salah satu dasar bagi para stakeholders suatu perusahaan (pemilik perusahaan, kreditur, investor, pemerintah dan pihak-pihak lain yang terkait) dalam pengambilan keputusan adalah laporan keuangan perusahaan, karena di dalam laporan keuangan terdapat informasi penting mengenai kondisi financial perusahaan yang menggambarkan prospek perusahaan dimasa yang sekarang dan yang akan datang. Kredibilitas laporan keuangan dapat dinilai dari kewajaran penyajian dan kelengkapan laporan keuangan, serta kesesuaian dengan prinsip akuntansi berterima umum.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA …

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA …

181

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY

PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA

EFEK INDONESIA (BEI)

Nurul azizah

Siti asimah

Abstraksi

Maksud dan tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor –

faktor yang menyebabkan audit delay, sebagai upaya auditor untuk mempersingkat

audit delay atau keterlambatan pelaporan auditan, diharapkan dalam hasil

penelitian ini berguna untuk memperdalam ilmu pengetahuan tentang pentingnya

ketepatan waktu pelaporan auditan.

Penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Dengan

Perusahaan Perbankan yang terdafar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007

sampai tahun 2009. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan,

tingkat profitabilitas, debt-to-equity ratio dan opini auditor secara simultan

mempunyai pengaruh yang signifikan tehadap audit delay. Nilai R2

sebesar 0.030

menunjukkan bahwa sekitar 0.046% variabilitas audit delay dapat dijelaskkan oleh

variabel ukuran perusahaan, return on total asset, debt-to-equity ratio dan opini

auditor. Ukuran perusahaan, return on total asset, debt-to-equity ratio dan opini

auditor secara parsial menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan terhadap audit

delay.

Kata kunci: Audit delay

PENDAHULUAN

Latar Belakang Permasalahan

Salah satu dasar bagi para stakeholders suatu perusahaan (pemilik

perusahaan, kreditur, investor, pemerintah dan pihak-pihak lain yang terkait)

dalam pengambilan keputusan adalah laporan keuangan perusahaan, karena di

dalam laporan keuangan terdapat informasi penting mengenai kondisi financial

perusahaan yang menggambarkan prospek perusahaan dimasa yang sekarang dan

yang akan datang.

Kredibilitas laporan keuangan dapat dinilai dari kewajaran penyajian dan

kelengkapan laporan keuangan, serta kesesuaian dengan prinsip akuntansi

berterima umum.

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA …

Equilibrium, Volume 10, Nomor 1, April 2012, hlm. 181-201

182

Laporan audit menjadi penting bagi stakeholders dan manajemen. Bagi

pihak manajemen, khususnya pada perusahaan go public yang diwajibkan untuk

menyampaikan laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan

dan telah diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di BAPEPAM, terbitnya

laporan keuangan akan memperlancar proses publikasi laporan keuangan.

Sedangkan bagi pihak stakeholders, mereka akan mendapatkan informasi

mengenai kredibilitas laporan keuangan suatu perusahaan dan publikasi laporan

keuangan yang setelah laporan keuangan suatu perusahaan dan publik laporan

keuangan yang dilakukan setelah laporan audit terbit akan membantu pengambilan

keputusan.

Sebagai salah satu dasar pertimbangan stakeholder dalam pengambilan

keputusan, maka laporan audit dapat dikatakan sebagai informasi yang harus

dipenuhi adalah timeliness atau ketepatan waktu. Ketepatan waktu terbitnya

laporan keuangan yang akan dipublikasi (khususnya bagi perusahaan go public),

dan akan mempengaruhi ketepatan waktu pengambilan keputusan bagi para

stakeholder.

Ketepatan waktu penerbitan laporan keuangan merupakan hal yang penting,

dan tetapi hal inilah yang menjadi dilema bagi auditor. Pemenuhan standar audit

oleh auditor tidak hanya berdampak lamanya penyelesaian laporan audit, berarti

semakin sesuai dengan standar dan semakin komplek informasi yang tersedia

maka panjang pula waktu yang diperlukan dalam pelaksanaan audit.

Ketepatan waktu terbitnya laporan keuangan dapat dijadikan dasar penilaian

relevansi laporan audit dan penilaian efesiensi kerja auditor. Jika terjadi

keterlibatan laporan audit yang berakibat pada keterlambatan publikasi laporan

keuangan, maka dapat dikatakan relevansi laporan keuangan berkurang dan

kinerja auditor kurang efisien.

Keterlambatan publikasi laporan keuangan karena adanya proses

pengauditan disebut sebagai audit delay atau dalam berbagai jurnal disebut

sebagai audit reporting log. Audit delay yang panjang merupakan hal yang

dihindari baik oleh auditor maupun manajemen. Bagi pihak auditor, audit delay

yang panjang dapat mengurangi penilaian efesiensi kinerjanya, sedangkan bagi

manajemen terjadinya audit delay yang panjang dapat menyebabkan keterlambata

publikasi laporan keuangan dan akan mempengaruhi ketidakpastian keputusan

yang akan diambil yang didasarkan pada laporan keuangan yang dipublikasikan

tersebut.

Keterlambatan perusahaan-perusahaan dalam menyampaikan laporan

keuangan disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah karena audit delay

yang panjang. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi lamanya audit delay.

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA …

Azizah, dkk., Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ...

183

Faktor tesebut antara lain ukuran perusahaan, tingkat profitabilitas, debt-to-equity

ratio, jenis kantor akuntan publik, porporsi utang, pos luar biasa, rugi/laba

operasional, opini audit, jenis industri.

Banyak penelitian telah dilakukan untuk investigasi pengaruh ukuran

perusahaan, tingkat profitabitas, debt-to-equity rasio, jenis KAP dan opini

terhadap audit delay namun hasilya tidak selalu konsisten diantaranya Diana

Kristina (2006), meneliti tentang keterlambatan penerbitan laporan keuangan pada

perusahaan manufactur di Indonesia tahun 2004 dan 2005 dengan jumlah sampel

yang diambil 23 perusahaan dengan dua tahun pengamatan. Variabel independen

pada perusahaan ini yaitu ukuran perusahaan, tingkat profitabilitas, debt-to-equity

ratio, jenis kantor akuntan yang mengaudit perusahaan dan opini auditor. Paramita

Jayawardhani (2008), penelitian ini mengambil dua tahun pengamatan dengan

sampel 17 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada

tahun 2004 dan 2006. Variabel independen yang diteliti meliputi tingkat

profitabilitas, solvabilitas, pos luar biasa, kerugian klien, jenis opini audit dan

ukuran perusahaan. Rafika Cahya Yuanisa Pertiwi (2009), meneliti tentang

keterlambatan penerbitan laporan keuangan pada perusahaan property yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 dan 2008 dengan junlah 11

perusahaan dengan dua tahun pengamatan. variabel independen yang diteliti yaitu

ukuran perusahaan, tingkat profitabilitas dan debt-to-equity ratio.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan masalah

yang disajikan adalah:

1. Apakah ukuran perusahaan, return on total asset, debt-to-equity ratio, opini

auditor dapat berpengaruh secara simultan terhadap audit delay pada

perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

2. Apakah ukuran perusahaan, return on total asset, debt-to-equity ratio, opini

auditor dapat berpengaruh secara parsial terhadap audit delay pada

perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

Tujuan Penelitan

Tujuan penelitian adalah:

1. Untuk menguji faktor ukuran perusahaan, return on total asset, debt-to-

equity ratio, opini auditor berpengaruh secara simultan terhadap audit delay

pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA …

Equilibrium, Volume 10, Nomor 1, April 2012, hlm. 181-201

184

2. Untuk menguji faktor ukuran perusahaan, return on total asset, debt-to-

equity ratio, opini auditor berpengaru secara parsial terhadap audit delay

pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

TELAAH PUSTAKA

Landasan Teori

Definisi Auditing

Menurut Mulyadi (2002) auditing adalah proses sistematik untuk

memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-

pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi,dengan tujuan untuk

menetapkan tingkat kesesuaian antar pernyataan-pernyataan tersebut dengan

criteria yang ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang

berkepentingan. Sedangkan menurut Boynton, Johnson dan Kell (2003) auditing

adalah proses sistematik untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara

objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan

menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang

telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak

yang berkepentingan.

Jenis Auditing

Pada umumnya terdapat tiga jenis audit antara lain audit laporan keuangan

(Financial Statement Audit), audit kepatuhan (Compliance Audit) serta audit

operasional (Operasional Audit) Mulyadi (2002:30).

1. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit).

Audit Laporan Keuangan adalah audit yang dilakukan oleh auditor

independen terhadap laporan keuangan tersebut. Dalam audit laporan

keuangan ini, auditor independen menilai kewajaran laporan keuangan atas

dasar kesesuaiannya dengan prinsipakuntansi berterima umum. Hasil

auditing terhadap laporan keuangan tersebut disajikan dalam bentuk tertulis

berupa laporan audit, laporan audit ini dibagika kepada para pemakai

informasi keuangan seperti pemegang saham, kreditur, dan kantor

pelayanan pajak.

2. Audit Kepatuhaan (Compliance Audit)

Audit Kepatuhaan adalah audit yang tujuannya untuk menentukan apakah

yang diaudit sesuai dengan kondisi atau peraturan tertentu. Hasil audit

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA …

Azizah, dkk., Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ...

185

kepatuhan umumnya di laporkan kepada pihak yang berwenang membuat

kriteria audit kepatuhan banyak di jumpai dalam pemerintaan.

3. Audit Operasional (Operational Audit)

Audit Operasional merupakan review secara sistematik kegiatan organisasi,

atau bagian daripadanya, dalam hubungannya dengan tujuan tertentu.

Tujuan audit operasional adalah untuk mengevaluasi kinerja,

mengidentifikasi kesempatan untuk peningkatan dan membuat rekomendasi

untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut. Pihak yang memerlukan audit

operasional adalah manajemen atau pihak ke tiga. Hasil audit operasional

diserahkan kepada pihak yang meminta dilaksanakannya audit tersebut.

Laporan Audit

Definisi Laporan

Laporan audit adalah media formal yang digunakan oleh auditor dalam

mengkomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan tentang kesimpulan atas

laporan keuangan yang diaudit (Boynton, Johson dan Kell, 2003:73). Dalam

laporan audit merupakan media yang dipakai oleh audir dalam berkomunikasi

dengan masyarakat lingkungannya, dimana didalam laporan tersebut auditor

menyatakan penapatnya mengenai kewajaran laporan keuangan auditan. Pendapat

auditor tersebut disajikan dalam suatu laporan tertulis yang pada umumnya berupa

laporan audit bentuk baku (Mulyadi, 2002:12).

Tujuan audit atas laporan keuanagan adalah untuk menyatakan pendapat

apakah laporan keuangan disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material

sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (Mulyadi,

2002:73). Tujuan umum audit tersebut merupakan titik awal untuk

mengembangkan tujuan khusus audit.

Laporan Keuangan

Definisi Laporan Keuangan

Laporan keuangan marupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan,

meurpakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama

tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen

dengan tujuan untuk mempertanggung jawabkan tugas-tugas yang dibebankan

kepadanya oleh para pemilik perusahaan. Disamping itu laporan keuangan dapat

juga digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan lainyaitu sebagai laporan kepada

pihak-pihak diluar perusahaan.ar pembaca laporan keuangan tadi memperoleh

gambaran yang jelas, maka laporan keuangan disusun harus didasarkan pada

prinsip akuntansi yang berterima umum (Baridwan 2002:17).

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA …

Equilibrium, Volume 10, Nomor 1, April 2012, hlm. 181-201

186

Pihak yang bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan

keuangan adalah manajemen. Pihak pemakai laporan keuangan adalah

manajemen. Pihak pemakai laporan keuangan menurut kerangka dasar

penyususnan dan penyajianlaporan keuangan (IAI, 2004:2) adalah:

a. Investor

Investor membutuhkan informasi untuk memebantu menentukan apakah harus

membeli, menahan atau menjual yang mereka tanamkan.

b. Karyawan

Karyawan membutuhkan informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas

perusahaan, serta informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pension dan

kesempatan kerja.

c. Pemberi pinjaman

Pemberi penjaman membutuhkan informasi yang membantu mereka

memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dilunasi saat jatuh tempo.

d. Pemasakon dan kreditor usaha lainnya

Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang membantu

untuk memutuskan apakah yang terhutang akan dapat terbayar saat jatuh

tempo.

e. Pelanggan

Pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan

hidupmperusahaan, terutama jika mereka terlibat perjanjian jangka panjang

dengan, atau tergantung dengan perusahaan.

f. Pemerintah

Pemerintah berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan aktivitas

perusahaan, sehingga pemerintah dapat mengatur akativitasperusahaan,

menetapkan kebijakan paajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistic

pendapatan nasional.

g. Masyarakat

Laporan keuangan dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi

kecenderungan (ternd) dan perkembangan terakhir dari kondisi perusahaan.

Audit Delay

Audit delay adalah lamanya jangka waktu yang dibutuhkan auditor dalam

penyelesaiannya proses audit terhitung dari tanggal tahun buku perusahaan sampai

dengan tanggal diterbitkannya laporan audit (Singgih: 2004). Sedangkan menurut

Ahmad dan Kamarudin (2003) audit delay adalah jumlah hari antara tanggal

laporan keuangan dengan tanggal laporan auditor. Manurut Subekti dan Widiyanto

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA …

Azizah, dkk., Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ...

187

(2004), audit delay adalah perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan.

Menurut Knechel dan Payne (2001), audit reporting log dapat dibedakan menjadi

tiga, yaitu:

1. Scheduling lag, yaitu selisih waktu antara tahun penutupan buku perusahan

dengan dimulainya pekerjaan lapangan oleh auditor;

2. Fieldwork lag, yaitu selisih waktu antara dimulainya pekerjaan lapangan

dan saat penyelesaianya; dan

3. Reporting lag, yaitu selisih waktu antara saat penyelesaian pekerjaan

lapangan dengan tanggal laporan keuangan.

Batasan – batasan audit delay adalah :

1. Laporan keuangan harus diumumkan kepada pablik paling lambat akhir bulan

ketiga (90 hari).

2. Bukti pengumumannya harus disertakan ke BAPEPAM selambat – lambatnya 2

hari kerja setelah tanggal pengumuman.

Faktor – faktor terjadinya audit delay dalam mempublikasikan laporan keuangan

meliputi :

1. Perusahaan berusaha untuk mengumpulkan informasi yang benyak untuk

menjamin keandalan dalam laporan keuangan.

2. Lingkup audit dibatasi oleh klien.

3. Laporan keuangan tidak disusun dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

4. Informasi yang dibutuhkan oleh auditor harus andal, relevan dan tepet waktu

untuk pengambilan keputusan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay

Menurut subekti dan widiyanto (2004) terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi audit delay. Faktor-faktor tersebut antara lain jenis industri, rugi

atau laba operasional perusahaan, pos luar biasa, kategori auditor, ukuran KAP,

opini auditor, dan kompleksitas financial dan pelaporan. Tidak semua faktor dari

penelitian sebelumnya dimasukkan sebagai variabel pada penelitian ini. Dalam

penelitian ini diteliti empat faktor yang berpengaruhi terhadap audit delay. Faktor-

faktor yang mempengaruhi audit delay dalam penelitian ini adalah:

1. Ukuran perusahaan

Ukuran perusahaan dapat dinilai oleh total pendapatan. Menurut Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23, pendapatan adalah arus kas

masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal

perusahaan selama satu periode bila arus kas masuk itu mengakibatkan

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA …

Equilibrium, Volume 10, Nomor 1, April 2012, hlm. 181-201

188

kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.

Menurut Kieso et al (2004) pendapatan bisa berupa penjualan, upah, bunga,

deviden, dan sewa.

Perusahaan yang berukuran besar memiliki total pendapatan yang besar

pula. Meskipun aktivitas untuk mencari pendapatan beraneka ragam,

perusahaan go public selalu berusaha mengurangi audit delay. Hal ini

disebabakan karena perusahaan besar memiliki steakholders yang lebih

banyak dari pada perusahaan yang relative kecil sehingga ada tekanan

eksternal untuk mengumumkan laporan keuangan lebih awal.

Ukuran Perusahaan = Total pendapatan

2. Return on Total Asset

Tardapat beberapa cara yang digunakan untuk menilai kinerja suatu

perusahaan. Salah satunya adalah dengan melihat tingkat profiabilitasnya.

Profitabilitas suatu perusahaan mencerminkan tingkat efektifitas yang

dicapai suatu operasional perusahaan.

Return on total asset dapat ditentukan dengan memperhitungkan

pendapatan dari perusahaan pada periode tertentu. Pendapatan

mempengaruhi kemampuan perusahaan yang berkembang. Sehingga

kreditor dan investor sangat memperhatikan profitabilitas dari suatu

perusahaan. Selain itu profitabilitas juga digunakan untuk menguji

efektifitas suatu perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya atau hasil

pengembalian atas investasi digunakan rasio return on investment.

Manfaat Return on Asset (ROA) :

Menurtu Munawir (2001) adalah :

a. Jika perusahaan telah menjalankan praktik akuntansi dengan baik maka

dengan analisis ROA dapat diukur efesiensi penggunaan modal yang

menyeluruh, yang sensitive terhadap setiap hal yang mempengaruhi

keadaan keuangan perusahaan.

b. Dapat diperbandingkan dengan ratio industri sehingga dapat diketahui

posisi perusahaan terhadap industri. Hal ini merupakan salah satu

langkah dalam perencanaan strategis.

c. Selain berguna untuk kepentingan control, analisis ROA juga berguna

untuk kepentingan perencanaan.

Rasio ini dihitung berdasarkan net income dibandingkan dengan total

assets. Menurut Brigham dan Houston (2006), ratio profitabilitas

merupakan sekelompok ratio yang menunjukkan gabungan efek-efek dari

likuiditas, manajemen aktiva, dan utang pada hasil-hasil operasi. Ratio

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA …

Azizah, dkk., Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ...

189

antara laba bersih terhadap total aktiva mengukur tingkat pengembalian

total aktiva (return on total assets – ROA) setelah beban bunga dan pajak.

ROA = Laba Bersih / Total Aktiva.

3. Debt-to-Equity Ratio

Rasio hutang terhadap ekuitas (debt-to-equity ratio) menandakan

kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka panjang

(Gibson,2004:246). Hal ini menandakan seberapa baik kreditor terlindungi,

jika kreditor tersebut menginvestasikan dananya ke perusahaan.

Perusahaan yang memiliki hutang yang besar dalam struktur keuangan

cenderung memiliki audit delay yang lebih pendek dari pada perusahaan

yang memiliki hutang yang lebih kecil. Menurut Singgih (2004), hal ini

disebabkan Karena perusahaan harus memberikan fasilitas kepada kreditor,

yang akan digunakan oleh para kriditor tersebut untuk memonitoring

operasional dan posisi keuangan suatu perusahaan. Selain itu, jumlah

hutang yang meningkat akan memberikan tekanan kepada perusahaan untuk

mempublikasikan laporan keuanagan auditan lebih cepat agar jaminan dapat

diberikan kepada para pemilik modal yang menginginkan pengurangan

tingkat resiko premium dalam pengembalian modal mereka.

Manfaat Debt to Equity Ratio :

1. Untuk menganalisis kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban

kepada pihak lainnya.

2. Untuk menganalisis kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya.

3. Untuk menganalisis kesimbangan antara lain aktiva tetap dengan modal.

4. Untuk menganalisis seberapa besar utang perusahaan dibiayai olah

utang.

5. Untuk menganalisis seberapa besar utang perusahaan berpengaruh

terhadap pengelolaan aktiva.

6. Untuk menganalisis atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah

modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang.

7. Untuk menganalisis berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih ada

terdapat sekian kalinya modal sendiri.

Menurut Riyanto (2001) dikatakan bahwa bagi perusahaan yang memiliki,

current ratio kurang dari 2:1 dianggap kurang, sebab apabila aktiva lancar

turun sampai lebih 50%, maka jumlah aktiva lancarnya tidak akan cukup

untuk menutupi utang lancarnya. Pedoman current ratio 2:1, hanya

didasarkan pada prinsip “hati-hati”. Dengan demikian pedoman current

ratio 200% bukanlah pedoman yang mutlak.

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA …

Equilibrium, Volume 10, Nomor 1, April 2012, hlm. 181-201

190

Apabila pedoman current ratio 2:1 atau 200% sudah ditetapkan sebagai

ratio minimum yang akan dipertahankan oleh perusahaan, maka perusahaan

dalam penarikan kreditnya juga harus didasarkan pada pedoman tersebut.

Setiap saat perusahaan harus mengetahui berapa kredit jangka panjang

maksimum yang boleh ditarik supaya pedoman current ratio tersebut tidak

dilanggar. Batas maksimum kredit jangka panjang yang boleh diambil

supaya tidak mengganggu atau melanggar pedoman current ratio.

Debt to Total Assets = Total Utang / Total Ekuitas

4. Opini Auditor

Tujuan audit secara umum atas laporan keuangan oleh auditor independen

adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran dalm semua hal yang

material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas yang sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berlaku umum (Arens dan Loebbecke, 2003:114).

Opini auditor merupakan pendapat auditor atas kewajaran laporan keuangan

auditan, dalam hal yang material, yang didasarkan atas kesesuaian

penyusunan laporan keuangan tersebut dengan prinsip akuntansi berterima

umum. Opini auditor biasa berupa unqualified, qualified, advers dan

disclamer.

Dijelaskan dari 4 (empat) opini masing-masing, sehingga 4 (empat) opini

yang paling baik adalah unqualified terhadap audit delay. Sebaliknya opini

selain unqualified opinion memperpanjang audit delay karena adanya

perluasan lingkup terhadap pemeriksaan laporan keuangan perusahaan,

sehingga waktu audit lebih panjang. Samudra (2005) telah membuktikan

bahwa perusahaan menerima qualified opinion menyebabkan audit delay

semakin panjang.

Penelitian Sebelumnya

Penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan audit delay

menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti ukuran perusahaan, jenis industri

perusahaan, sangat berpengaruh terhadap audit delay.

Diana Kristina (2006), meneliti tentang keterlambatan penerbitan laporan

keuangan pada perusahaan manufactur di Indonesia pada tahun 2004 dan 2005

dengan jumlah sampel yang diambil 23 perusahaan dengan dua tahun pengamatan.

variabel independen pada perusahaan ini yaitu ukuran perusahaan, tingkat

profitabilitas. Debt-to-Equity Raito, jenis KAP dan opini Auditor. Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa rata-rata keterlambatan penerbitan laporan

keuangan pada tahun 2004 dan 2005 berturut-turut adalah 74,69 hari. Variable

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA …

Azizah, dkk., Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ...

191

yang berpengaruh signifikan adalah tingkat profitabilitas dan tahun buku

perusahaan. Perbedaaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu pada

variable independen dan data sampel yang digunakan.

Paramita Jayawardhani (2008), penelitian ini mengambil dua tahun

pengamatan dengan sampel 17 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

pada tahun 2004 dan 2006. Variabel independen yang diteliti meliputi tingkat

profitabilitas, solvabilitas, pos luar biasa, kerugian klien, jenis opini audit dan

ukuran KAP. Rata-rata audit delay yang terjadi di Bursa Efek Indonesia pada tahun

2004 dan 2006 adalah 125,65 hari. Dari hasil penelitian variabel yang berpengaruh

signifikan adalah tingkat profitabilitas dan kerugian perusahaan. Sedangka variable

solvabilitas, pos luar biasa, opini audit dan ukuran KAP tidak mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap audit delay. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan

peneliti yaitu pada variabel independen dan data sampel yang digunakan.

Ravika Cahya Yuanisa Pertiwi (2009), meneliti tentang keterlambatan

penerbitan laporan keuangan pada perusahaan property yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia pada tahun 2006, 2007 dan 2008 dengan jumlah sampel yang

diambil 11 perusahaan dengan 3 tahun pengamatan. Variabel independen yang

digunakan yaitu ukuran perusahaan, tingkat profitabilitas dan debt-to-equity ratio.

Hasil uji-F variable independen berpengaruh secara simultan terhadap audit delay.

Sedangkan hasil uji-t menyebutkan ukuran perusahan, tingkat profitabilitas dan

debt-to-equity ratio mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap audit delay.

Perbedaaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu pada variabel

independen dan data sampel yang digunakan.

Hipotesis dan Model Analisis

Hipotesis Penelitian

Hipotesa alternatif (Ha) yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

1. Hipotesis pertama sebagai berikut :

Adalah pengaruh secara simultan faktor ukuran perusahaan, return on total

asset, debt-to-equity ratio, opini auditor terhadap audit delay pada peruasahaan

perbankan yang terdaftar di BEI.

2. Hipotesis kedua sebagai berikut :

Ada pengaruh secara parsial faktor ukuran perusahaan, return on total asset,

debt-to-equity ratio, opini auditor terhadap audit delay pada perusahaan

perbankan yang terdaftar di BEI.

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA …

Equilibrium, Volume 10, Nomor 1, April 2012, hlm. 181-201

192

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi merujuk pada sekumpulan orang atau objek yang memiliki

kesamaam dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok

dalam suatu riset khusus. Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa

yang ciri-cirinya akan diduga (Santoso:2005).

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Perbankan yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007 dan 2009.

Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2003:73). Sampel merupakan wakil dari populasi

dalam bentuk kecil. Sampel penelitian ini ditentukan dengan menggunakan

metode purposive sampling, yaitu sampel di pilih berdasarkan kkriteria yang

ditentukan yang disesuaikan dengan maksud penelitian. Beberapa criteria yang

yang telah ditentukan yaitu :

1. Perusahaan perbankan yang telah go public yang terdaftar di BEI selama tahun

2007-2009.

2. Perusahaan perbankan yang telah mempublikasikan laporan keuangan pada

periode tahun pengamatan 2007-2009.

3. Perusahaan tersebut memiliki informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini

sebagai variable penelitian.

4. Perusahaan tersebut mengalami keterlambatan dalam melaporkan laporan

keuangannya.

Alasan penelitian ini adalah mudah digunakan , sederhana serta dapat

digunakan untuk pengambilan sampel yang terdapat dalam populasi dengan unsur

sampel yang mempunyai sifat homogen.

Hingga akhir 2009, jumlah perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI

adalah 27 perusahaan. Syarat dari 27 perusahaan perbankan menjadi 15

perusahaan yang digunakan peneliti dikarenakan laporan keuangan yang

dibutuhkan oleh peneliti terbatas,perusahaan yang mengalami keterlambatan

menyerahkan laporan keuangan adalah 15 perusahaan. Alasannya, karena dari 27

perusahaan perbankan tersebut hanya 15 perusahaan yang digunakan sebagai

sampel karena tidak tersedianya informasi yang dibutuhkan dalam penelitian

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA …

Azizah, dkk., Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ...

193

Definisi Operasional Variabel

Suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan

cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun member suatu

operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel atau konstrak tersebut

(Jayawardhani Paramita, 2008:33). Berikut ini definisi operasional dari variabel

dependen dan independen yang digunakan dalam penelitian.

Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dijeaskan atau

dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini

adalah audit delay. Dalam penelitian ini, diasumsikan bahwa audit delay tidak

dipengeruhi oleh waktu dimulainya audit. Semakin panjang audit delay maka

semakin lamaauditor menyelesaikan pekerjaan auditnya. Variabel ini diukur

secara kuantitatif dalam jumlah hari.

Audit delay adalah perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan

dengan tanggal laporan audit. Audit delay dilambangkan dengan AUDEL

Variabel independen

Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang bias

menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Terdapat empat variabel

independen dalam penelitian ini, yaitu:

1. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan dapat dinilai oleh total pendapatan. Total pendapatan

merupakan penjumlahan dari pendapatan-pendapatan berupa penjualan,

upah, bunga, deviden dan sewa. Variabel total pendapatan dilambangkan

dengan ZISE.

ZISE = Total Pendapatan

2. Return on Total Asset (ROA)

Return on total asset didapatkan dengan membagi laba atau rugi bersih

dengan total aktiva. Variabel retun on total asset dilambangkan dengan

PROFIT.

ROA = Laba Bersih / Total Aktiva

3. Debt-to-Equity Ratio

Rasio ini menentukan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang

jangka panjangnya. Variabel ini dilambangkan DER.

Debt to Total Assets = Total Utang / Total Aktiva

4. Opini Auditor

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA …

Equilibrium, Volume 10, Nomor 1, April 2012, hlm. 181-201

194

Jenis opini ini dilambangkan dengan OPINI. Variabel ini merupakan

dummy variabel karena dibedakan antara unqualified opinion dengan non-

qualified opinion. Perusahaan yang memperolah unqualified opinion diberi

angka 1. Sedangkan perusahaan yang memperoleh non-qualified opinion

diberi angka 0.

Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu berupa

laporan keuangan dan data kualitatif berupa laporan auditan. Sumber data yang

digunakan adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak lain dalam

bentuk sudah jadi berupa publikasi laporan keuangan auditan dan laporan auditan.

Data tersebut diperoleh dari Bursa Efek Idonesia atau melalui akses internet

www.idx.co.id.

Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data merupakan aktivitas ilmiah yang sistematik,

terarah dan bertujuan maka data atau informasi yang dikumpulkan harus relevan

dengan persoalan yang dihadapi, artinya data itu berkaitan, mengena dan tepat.

Dalam penulisan skripsi in untuk dapat diperoleh data yang relevan agar sesuai

dengan permasalahan yang dihadapi, maka digunakan teknik pengumpulan data

sebagai berikut:

1. Studi kepustakaan (library research)

Suatu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membaca dan

mempelajari literatur-literatur serta pencarian teori-teori yang ada

hubunganya dengan permasalahn yang diteliti sebagian landasan teori untuk

menguji kaebenaran hipotesis.

2. Studi lapangan (field research)

Suatu pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu penelitian yang

dilakukan pada objek yang diteliti pada Bursa Efek Indonesia melaju pusat

data pasar modal agar dapat digunakan untuk mencari data yang

berhubungan dengan penulisan skripsi.

3. Studi dokumentasi

Studi dokumentsi merupakan cara pengumpulan data dimana penulis secara

langsung mengamati, mempelajari dengan menggunakan laporan-laporan

dan catatan keuangan yang erat kaitnnya dengan penelitian yang tengah

dilakukan, dengan melakukan survei pada perpustakaan BEI kemudian

dikumpulkan, diseleksi dan ditabulasikan untuk keperluan analisis.

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA …

Azizah, dkk., Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ...

195

Teknik Analisis Data

Analisis Regresi

Penelitian ini menggunakan analisis ganda (multiple regression) dan model

regresi dalam penelitian ini adalah:

Y = a +

Keterangan :

Y = Lamanya audit delay

a = Konstanta

b1-b4 = Koefisien regresi

X1 = Ukuran Perusahaan

X2 = Return on Total Asset

X3 = Debt to Equity Ratio

X4 = Opini Auditor

e = Standart error

Pengambilan keputusan

a. Jika nilai Sig-F < α, maka tolak H0 (variabel X berpengaruh secara keseluruhan

terhadap variabel Y)

b. Jika nilai Sig-F ≥ α, maka H0 tidak ditolak (variabel X tidak berengaruh secara

individual terhadap variabel Y).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Analisa Model dan Pengujian Hipotesa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, tingkat

profitabilitas, debt-to-equity ratio, opini auditor terhadap audit delay pada

perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2007 – 2009. Sebelum menguji

hipotesa dan menganalisis model tersebut.

Model Regresi Linier Berganda

Hasil perhitungan regresi linier berganda dapat dilihat pada table 4.2 berikut

ini:

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA …

Equilibrium, Volume 10, Nomor 1, April 2012, hlm. 181-201

196

Tabel 4.1

Hasil Regresi Linier Berganda

Variabel Koefesien Sig.t α = 0,10

(Constant) 98.811 .003

Ukuran -2.732 .292

Profitabilitas 1.128 .671

Debt -17.657 .264

Opini 3.518 .728

R2

0.046

Sig. F (α = 0,10) 0.746

Sumber : data diolah

Dari Tabel 4.2 diatas, maka dapat diperoleh suatu persamaan regresi

sebagai berikut:

Y = 98.811 – 2.732 X1 + 1.128 X2 – 17.657 X3 + 3.518 X4

Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan melalui uji F dan uji t. uji F untuk

menentukan pengaruh secara simultan dari variabel independen terhadap variabel

dependen. Uji t digunakan untuk menentukan pengaruh variabel independen secara

parsial terhadap variable dependen.

Pengujian Model Regresi Secara Simultan

Uji F digunakan untuk melihat pengaruh simultan variabel independen

yang terdiri atas ukuran perusahaan, tingkat profitabilitas, debt-to-equity ratio dan

opini auditor terhadap audit delay. Seperti halnya uji t, hasil uji F juga dilakukan

pada α = 10% ditunjukkan pada tabel 4.2 memperlihatka bahwa angka signifikansi

uji F sebesar 0.746. hasil tersebut menunjukkan bahwa angka signifikansi uji F

lebih besar dari α = 10% maka pengujian jatuh pada daerah H0 diterima, sehingga

dapat dinyatakan bahwa variabel independen yang tediri dari ukuran perusahaan,

return on total asset, debt-to-equity ratio dan opini auditor secara simultan

menunjukkan tidak pengaruh yang signifikan terhadap audit delay.

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA …

Azizah, dkk., Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ...

197

Pengaruh Model Regresi Secara Parsial

Uji t untuk melihat pengaruh masing – masing variabel independen yang

terdiri atas ukuran perusahaan, return on total asset, debt-to-equity ratio dan opini

auditor secara parsial terhadap audit delay. Uji t ini dilakukan pada α = 10%.

Ringkasan hasil uji t dapat dilihat pada tabel 4.1 .

Pada tabel 4.2, hasil uji t menunjukkan dahwa variabel ukuran

perusahaan, return on total asset, debt-to-equity ratio dan opini auditor mempunyai

nilai Sig t untuk semua variabel independen lebih besar dari pada α. Dapat

disimpulakan bahwa variabel independen secara individual tidak berpengaruh

terhadap audit delay.

Perhitungan Koefisien Determinasi

Koefesien determinasi (R2) merupakan ukuran goodness of fit, yaitu

memberikan proporsi atau persentase variasi total dalam variabel dependen yang

dijelaskan oleh variabel independen. Pada tabel 4.2 nilai R2 adalah 0,046 atau

4,6%. Hal tersebut berarti bahwa keempat variabel independen yang terdiri dari

atas ukuran perusahaan, return on total asset, debt-to-equity ratio dan opini auditor

dalam penelitian ini dapat menjelaskan 4.6%% perubahan yang terjadi pada

lamanya audit delay. Sedangkan sisanya, yaitu 95.4% (100% - 4.6%) dijelaskan

oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti.

Pembahasan

Analisis Pembahasan Simultan

Di dalam pembahsan akan dilakukan analisis dan hsil pengujian hipotesis

yang telah dilakukan sebelumnya. Analisis ini menganalisa tentang pengaruh

ukuran peusahaan, return on total asset, debt-to-equity ratio dan opini auditor baik

secara secara simultan maupun secara parsial terhadap audit delay.

Hasil pengujian R2 pada tahun 2007, 2008 dan 2009 sebesar 0,046 yang

berarti 3% variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen dan 95.4%

sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor lain.

Model analisis memenuhi asumsi klasik, yaitu berdistribusi normal, tidak

ada multikolinieritas, memenuhi keadaan homokedastisitas, dan tidak ada

autokorelasi.

Melalui uji F dapat diketahui bahwa atas ukuran perusahaan, return on

total asset, debt-to-equity ratio dan opini auditor menunjukkan angka sebesar 0,746

pada α = 10%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel independen yang terdiri

atas ukuran perusahaan, return on total asset, debt-to-equity ratio dan opini auditor

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA …

Equilibrium, Volume 10, Nomor 1, April 2012, hlm. 181-201

198

secara simultan menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit

delay.

Analisis Pembahasan Secara Parsial

Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap audit delay

Hasil pengujian menunjukkan bahwa H0 diterima dan Ha1 ditolak.

Vairabel ukuran perusahaan yang dilihat dari total pendapatan tidak berpengaruh

terhadap audit delay. Perusahaan yang memiliki total pendapatan besar belum tentu

memiliki audit delay pendek, sedangkan perusahaan yang memiliki total

pendapatan lebih kecil bisa saja memiliki audit delay panjang.

Pendapatan besar dijadikan indikasi adanya manajemen laba. Agar

peusahaan dapat menarik investor, pendapatan dibuat sedemikian rupa sehingga

terkesan perusahaan memiliki pendapatan yang produktif sekali. Auditorpun lebih

berhati-hati mengaudit perusahaan yang memiliki pendaptan besar. Selain itu,

perusahaan yang terlambat menyediakan laporan keuangan untuk diaudit bias

menunda proses audit sehingga audit delay lebih panjang.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Diana (2006) yang tidak berhasil membuktikan pengaruh antar audit delay. Seperti

yang dikutip dari Carslaw dan Kaplan (1991) lebih singkatnya audit delay pada

perusahaan yang lebih besar disebabkan karena perusahaan yang lebih besar

mempunyai efisiensi dan sistem pengendalian yang lebih kuat. Selain itu hal

tersebut juga berkaitan dengan pelayanan yang lebih baik untuk klien yang lebih

besar oleh perusahaan untuk memastikan kepuasan klien.

Pengaruh Return on Total Asset terhadap audit delay Menurut hasil pengujian, variabel return on total asset tidak berpengaruh

terhadap audit delay. Ho diterima dan Ha2 ditolak. Baik perusahaan yang memiliki

tingkat profitabilitas tinggi maupun rendah tidak memiliki kecenderungan untuk

melaporkan laporan keuangan lebih cepat ataupun lebih lambat.

Seperti halnya pendapatan, auditor waspada terhadap tingkat profitabilitas

yang tinggi sebagai indikasi adanya manjemen laba. Auditor tidak mau

menanggung resiko besar karena adanya manajemen laba sehingga sampel

diperbesar. Selain itu, perusahaan yang terlambat menyediakan laporan keuangan

beserta bukti-buktinya bisa menyebabkan audit delay lebih panjang. Oleh sebab

itu, perusahaan dengan tingkat profitabilitas tinggi maupun rendah bisa memiliki

audit delay lebih panjang.

Perbedaan subjek, objek, waktu dan Negara bisa menyebabkan perbedaan

hasil penelitian. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang telah

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA …

Azizah, dkk., Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ...

199

dilakukan Caslaw dan Kaplan (1991). Tetapi hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian Diana (2006) yang tidak berhasil membuktikan pengaruh antar audit

delay dengan return on total asset.

Pengaruh Debt-to-Equity Ratio terhadap audit delay Hasil pengujian menunjukkan bahwa H0 diterima Ha3 ditolak, variabel

debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap audit delay. Debt-to-equity ratio

merupakan salah satu faktor adanya manajemen laba. Pada akhir periode cenderung

menginginkan debt-to-equity ratio yang rendah untuk menunjukkan posisi

hutangnya yang masih aman. Debt-to-equity ratio yang rendah diawasi oleh auditor

sehingga pemeriksaaan terhadap akun-akun yang bersangkutan lebih lama.

Perusahaan yang terlambat menyediakan laporan keuangan serta dokumentasi

pendukungnya juga memperlambat proses audit.

Hubungan antara debt-to-equity ratio dengan audit delay memiliki

ambiguitas. Di satu sisi perusahaan dengan hutang besar memiliki motivasi untuk

menerbitkan laporan keuangan lebih cepat karena dimonitor oleh kreditor. Namun

disisi lain, perusahaan yang memiliki hutang besar ingin menyembunyikan tingkat

resiko sehingga menunda publikasi laporan keunagan dengan harapan dapat

mengurangi dampak negatif yang membahaykan bagi kelangsungan hidup

perusahaan tersebut.

Pengaruh Opini Auditor terhadap audit delay

Menurut hasil pengujian, variabel opini tidak berpengaruh terhadap audit

delay. H0 diterima dan Ha6 ditolak. Perusahaan yang memperoleh opini auditor

ungualifield belum tentu memiliki audit delay lebih pendek.

Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan lebih lambat bisa

juga memperoleh opini ungualified. Opini auditor tidak berpengaruh terhadap audit

delay, karena perusahaan yang memperoleh opini selain unqualified hanya sedikit

dibandingkan perusahaan yang memperoleh opini unqualified sehingga sulit

melihat pengaruh terhadap audit delay. Selain itu, proses audit tergantung juga

pada ketepatan waktu klien untuk menyediakan laporan keuangan beserta bukti-

bukti pendukungnya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

Diana (2006).

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat

ditarik dalam penelitian ini adalah :

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA …

Equilibrium, Volume 10, Nomor 1, April 2012, hlm. 181-201

200

1. Ukuran perusahaan, Return on Total Asset, debt-to-equity ratio dan opini

auditor secara simultan mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap

audit delay.

2. Nilai R2

sebesar 0.046 menunjukkan bahwa sekitar 4,6 % variabilitas audit

delay dapat dijelaskan oleh variabel ukuran peursahaan, return on total asset,

debt-to-equity ratio dan opini auditor, sedangkan sisanya sebesar 95.4 %

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam model regresi pada

penelitian ini.

3. Ukuran perusahaan, Return on Total Asset, debt-to-equity ratio dan opini

auditor secara parsial menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan terhadap

audit delay.

Saran

Saran yang dapat diajukan berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagi penelitian yang tertarik untuk melakukan penelitian di bidang yang sama

dapat menggunakan variabel lain di luar penelitian yang telah dilakukan. Dalam

penelitian masih terdapat beberapa keterbatasan. Penggunaan sumber data

penelitian ini hanya menggunakan data sekunder sehingga analisis data sangat

tergantung pada hasil publikasi data. Penelitian ini hanya menggunakan lima

variabel saja dalam menguji audit delay, beberapa faktor yang mumngkin

berpengaruh terhadap audit delay tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Dari

kesimpulan dan keterbatasan penelitian diatas maka saran penulis adalah untuk

penelitian selanjutnya untuk menambah variabel yang mungkin berpengaruh

menguji audit delay.

2. Berdasarkan hasil penelitian ini untuk auditor, disarankan dalam melaksanakan

tugas audit dapat dirancanakan sebaik – baiknya sehingga pekerjaan dapat

dilakukan secara efektif dan efesien, sebaliknya untuk perusahaan diharapkan

dapat menbantu pekerjaan auditor dengan member akses informaso selama

proses audit dilaksanakan sehingga publikasi laporan keuangan auditan lebih

cepat.

3. Kepada perusahaan pablik, disarankan untuk memberikan keleluasaan kepada

auditoruntuk melakukan pekerjaan lapangan sebelum tanggal peneutupan buku.

Perusahaan diharapkan dapat membantu pekerjaan auditor, dengan memberikan

data – data yang diperlukan selama proses pemeriksaan, memberikan jawaban –

jawaban yang benar dan wajar atas pertanyaan yang diajukan oleh auditor

sehingga laporan keuangan auditan dapat diterbitkan lebih awal.

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA …

Azizah, dkk., Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ...

201

DAFTAR PUSTAKA

Algifari. 2003. Analisis Regresi, teori, kasus dan solusi. Edisi Kedua. Yogyakarta

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar – dasar Manajemen Pembelajaran. Edisi Empat

Baridwan. 2002. Intermediate Accounting. Edisi Kedelapan. Yogyakarta

Boyton, Johson, and Kell. 2002. Modern Auditing. Edisi Ketujuh. Salemba Empat.

Brigham and Houston, 2006. Dasar – dasar Manajemen Keuangan Buku 1 Edisi

Sepuluh. Salemba Empat.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2004. SPAP: Salemba Empat.

Kristiana, Diana. 2006. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada

Perusahaan Perbankan di Indonesia Tahun 2004-2005. Skripsi. UWKS.

Surabaya.

Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Keenam. Jakarta: Salemba Empat.

Munawir. 2001. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty

Paramitha, Jayawardhani. 2008. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay

Pada Perusahaan Manufaktur di BEJ Tahun 2004-2005. Skripsi. Unair.

Surabaya.

Santoso. 2005. Analisisn Statistik dan Microsoft Exel dan SPSS.

Standar Akuntansi Keuangan. 2004. Salemba Empat.

Subekti, Widiyanti. 2004. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay di

Indonesia. Simposius Nasional Akuntansi.

Sejati, Anggit. 2007. Analisa Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay

Pada Perusahaan Go Public di BEJ Tahun 2003 – 2005. Skripsi. Universitas

Negeri Semarang.

Yuanisa, Pertiwi. 2009. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada

Perusahaan Property Yang Terdaftar di BEI Tahun 2006-2008. Skripsi.

UWKS. Surabaya.