14
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI KOPI LIBERIKA TUNGKAL KOMPOSIT (LIBTUKOM) DI DESA MEKAR JAYA KECAMATAN BETARA JURNAL E. ARTANTO NAINGGOLAN D1B012103 JURUSAN/PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI 2018

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · 2018-06-26 · Propinsi Jambi antara lain, karet, kelapa sawit, kelapa dalam, cassiavera, dan kopi (Direktorat Jenderal Perkebunan,

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · 2018-06-26 · Propinsi Jambi antara lain, karet, kelapa sawit, kelapa dalam, cassiavera, dan kopi (Direktorat Jenderal Perkebunan,

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN

USAHATANI KOPI LIBERIKA TUNGKAL KOMPOSIT (LIBTUKOM)

DI DESA MEKAR JAYA KECAMATAN BETARA

JURNAL

E. ARTANTO NAINGGOLAN

D1B012103

JURUSAN/PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2018

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · 2018-06-26 · Propinsi Jambi antara lain, karet, kelapa sawit, kelapa dalam, cassiavera, dan kopi (Direktorat Jenderal Perkebunan,

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN

USAHATANI KOPI LIBERIKA TUNGKAL KOMPOSIT (LIBTUKOM)

DI DESA MEKAR JAYA KECAMATAN BETARA

E. Artanto Nainggolan1)

, Dompak Napitupulu2)

, Armen Mara2)

JURNAL

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

pada Fakultas Pertanian Universitas Jambi

JURUSAN/PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2018

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · 2018-06-26 · Propinsi Jambi antara lain, karet, kelapa sawit, kelapa dalam, cassiavera, dan kopi (Direktorat Jenderal Perkebunan,

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN

USAHATANI KOPI LIBERIKA TUNGKAL KOMPOSIT (LIBTUKOM)

DI DESA MEKAR JAYA KECAMATAN BETARA

E. ARTANTO S.T NAINGGOLAN

D1B01210

Menyetujui

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Prof. Dr. Ir. Dompak Napitupulu, M.Sc Ir. Armen Mara, M.Si

NIP. 19590427 198502 1 001 NIP. 19751010 198803 1 003

Mengetahui

Ketua Jurusan / Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Jambi

Ir. Emy Kernalis, M.P

NIP. 19590520 198603 2 002

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · 2018-06-26 · Propinsi Jambi antara lain, karet, kelapa sawit, kelapa dalam, cassiavera, dan kopi (Direktorat Jenderal Perkebunan,

1

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI KOPI LIBERIKA TUNGKAL KOMPOSIT (LIBTUKOM) DI DESA MEKAR JAYA

KECAMATAN BETARA E. Artanto Nainggolan1), Dompak Napitupulu2), Armen Mara2)

1)Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi 2)Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

Email : [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) tingkat pendapatan usahatani dan (2) faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani kopi liberika di Desa Mekar Jaya Kecamatan Betara. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan metode Slovin. Untuk menjawab tujuan-tujuan diatas menggunakan metode penelitian analisis deskriptif, analisis pendapatan dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan rata-rata pendapatan usahatani kopi liberika di Desa Mekar Jaya Kecamatan Betara sebesar Rp. 13.044.453,05/hektar/tahun dan menjelaskan usahatani kopi liberika di daerah penelitian merupakan usahatani yang menguntungkan dan mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga petani. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani kopi liberika adalah produktivitas, jumlah pestisida dan jumlah tenaga kerja. Sedangkan luas lahan, pengalaman usahatani dan lama pendidikan tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatan kopi liberika. Kata Kunci : Pendapatan usahatani, faktor-faktor, pengaruh

ABSTRACT This study is aimed to analyze (1) farm income levels and (2) the factors affecting the income of liberica coffee farming in Mekar Jaya Village, Betara Districk. The number of sampling was taken in Slovin method. The purposes were analyzed in descriptive method, income analysis, and multiple linear regression analysis. The result of this study shows that the average income of liberica coffee farming in Mekar Jaya Village, Betara Districk is Rp. 13.044.453,05/hectare/year and it explains that the liberica coffee farming in study area was profitable and it is able to fulfill the farmers household needs. The factors affecting the income level of liberica coffee farming were productivity, number of pesticides, and number of workers. While the land area, farming experience, and the higher education are not really affect the liberica coffee farming income. Key Words : Farming income, factors, affect

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · 2018-06-26 · Propinsi Jambi antara lain, karet, kelapa sawit, kelapa dalam, cassiavera, dan kopi (Direktorat Jenderal Perkebunan,

2

PENDAHULUAN

Propinsi Jambi merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang banyak mengusahakan tanaman perkebunan, terbagi atas perkebunan rakyat maupun perkebunan Negara atau perkebunan besar swasta. Tanaman perkebunan unggulan di Propinsi Jambi antara lain, karet, kelapa sawit, kelapa dalam, cassiavera, dan kopi (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2014). Kabupaten tanjung Jabung Barat menjadi sentra produksi kopi di Propinsi Jambi, bahkan menempati posisi ketiga. Tanaman kopi telah diusahakan di Kabupaten tanjung Jabung Barat sejak akhir tahun 80-an yang diatarbelakangi gagalnya Proyek Peremajaan, Rehabilitasi, dan Perluasan Tanaman Ekspor (PRPTE), penanaman kelapa hibrida yang mengalami kegagagan sehingga petani beralih untuk menanam kopi dan harganya reatif stabil. Jenis kopi yang dibudidayakan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dikenal sebagai kopi liberika (Coffea liberica Var. dewevrei) yang mampu tumbuh di lahan gambut sesuai dengan kondisi tanah di daerah ini (Jasnari dan Sofiyuddin, 2013). Perkembangan luas lahan dan produksi kopi liberica di Kabupaten Tanjung Barat dapat di lihat pada tabel dibawah ini. Tabel 1. Luas Lahan dan Produksi Kopi Liberica di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Tahun Luas Lahan (hektar) Produksi (ton)

2011 2.540 1.114,0 2012 2.754 1.608,4 2013 2.721 1.287,0 2014 3.028 1.214,0 2015 2.882 1.225,0

Sumber : Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam Angka 2016 Kecamatan Betara merupakan bagian dari Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang menjadi penghasil kopi liberika terbesar di kabupaten ini. Kopi liberika menjadi salah satu sumber pendapatan masyarakat di Kecamatan Betara. Desa Mekar Jaya yang merupakan salah satu desa di Kecamatan Betara telah mempunyai agroindustri kopi yang mampu meningkatkan perekonomian dan pendapatan petani. Berdasarkan hasil penelitian Meriza (2016), penerimaan usahatani kopi liberika di Kecamatan Betara sebesar Rp. 17.084.250/hektar/tahun dan total biaya produksi yang dikeluarkan petani sebesar Rp. 6.956.724,38/hektar. Oleh karena itu, pendapatan usahatani Kopi liberika di Kecamatan Betara sebesar Rp. 10.127.525,63/hektar/tahun. Pendapatan usahatani diperoleh mealalui pertimbangan sebagai berikut, luas lahan kopi rata-rata 2,67 hektar, produksi rata-rata usahatani sebesar 569,475 kg/hektar/tahun dan harga kopi Rp. 30.000/kg. Kopi sebagai komoditas pertanian seringkali mengalami fluktuasi harga, disebabkan ketidakseimbangan permintaan dan persediaan komoditas. Walaupun kopi liberika memberikan sumbangan terhadap perekonomian petani, namun dengan adanya kendala dan perubahan harga, akankah usahatani kopi masih mampu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga di masa mendatang. Panjangnya waktu produksi dan faktor produksi menjadi penentu pencapaian produksi kopi liberika. Upaya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani dihadapkan pada permasalahan pengetahuan petani yang rendah, keterbatasan modal, luas lahan yang sempit, kurangnya keterampilan petani dan kondisi alam yang sangat menentukan hasil produksi kopi liberika dan tentunya berpengaruh terhadap penerimaan pendapatan kopi liberika di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Betara. Tingkat pendapatan dan faktor produksi yang tersedia menjadi tolak ukur keberhasilan usahatani kopi dan mampu memberikan pengaruh terhadap tingkat pendapatan dan kesejahteraan petani. Berdasarkan uraian diatas, permasalahan yang

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · 2018-06-26 · Propinsi Jambi antara lain, karet, kelapa sawit, kelapa dalam, cassiavera, dan kopi (Direktorat Jenderal Perkebunan,

3

ingin dijawab dari penelitian ini adalah melalui pendapatan usahatani kopi liberika mampu meningkatkan perekonomian keluarga petani dan faktor-faktor produksi mendukung usahatani kopi liberika agar berproduksi lebih maksimal. Tujuan penelitian untuk menganalisis: 1) besarnya pendapatan usahatani kopi Liberika Tungkal Komposit (Libtukom) di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Betara, 2) faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani kopi Liberika Tungkal Komposit (Libtukom) di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Betara.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian dilakukan di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Betara secara sengaja. Daerah ini menjadi tempat penelitian dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan daerah sentra produksi kopi liberika yang ada di Propinsi Jambi yang sudah dikenal sejak dulu sebagai kopi Liberika Tungkal Komposit (Libtukom). Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada pendapatan usahatani dan faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani kopi liberika. Pengumpulan data dilakukan melalui data primer dan data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani kopi liberika yang ada di Desa Mekar Jaya yang berjumlah 320 orang. Penentuan sampel (responden) dilakukan dengan metode Slovin, banyaknya petani yang dijadikan sebagai sampel (responden) dari jumlah populasi petani kopi liberika di desa penelitian yaitu 40 orang responden (Arikunto, 2013). Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan kuantitatif. Untuk menganalisis tingkat pendapatan harus memperhatikan penerimaan dan pendapatan usahatani, dengan rumus sebagai berikut (Suratiyah, 2011): TR = Y . PY Keterangan : TR = Total Penerimaan Y = Produksi yang diperoleh dalam usahatani PY = Harga Y Pd = TR – TC Keterangan : Pd = Pendapatan TR = Total Penerimaan TC = Total biaya Sedangkan untuk menganalisis pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen menggunakan analisis regresi linear berganda dan uji asumsi klasik. Secara matematis analisis regresi linear berganda dapat dirumuskan sebagai berikut (Gujarati, 2006):

Y = a + b1X1 + b2X2 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + µ Keterangan : Y = Pendapatan X1 = Luas Lahan (ha) X2 = Produktivitas (kg/ha) X3 = Jumlah pestisida (l/ha) X4 = Jumlah tenaga kerja (HOK/ha) X5 = Pengalaman Usahatani (tahun) X6 = Lama Pendidikan (tahun) a = Intercept

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · 2018-06-26 · Propinsi Jambi antara lain, karet, kelapa sawit, kelapa dalam, cassiavera, dan kopi (Direktorat Jenderal Perkebunan,

4

b1, b2, b3 = Koefisien regresi µ = Kesalahan Selanjutnya dilakukan Uji F statistik untuk mengetahui pengaruh variabel dependen terhadap variabel independen secara keseluruhan. Uji F untuk membuktikan hipotesis bahwa: H0 : R

2 = 0 ( tidak ada satupun variabel independen yang berpengaruh terhadap variabel dependen)

H1 : R2 ≠ 0 (variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen).

Sedangkan, uji t dilakukan untuk pengujian pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Uji t untuk membuktikan hipotesis bahwa: H0 : bi = 0 (variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen) H1 : bi ≠ 0 (variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen). Uji asumsi klasik bertujuan untuk pengujian hipotesis nilai parameter model, serta mengasumsikan model regresi linier. Uji asumsi klasik memiliki empat bentuk pengujian, antara lain. - Uji Normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorof of Smirnov dengan melihat nilai

signifikansi tidak lebih dari 0,05 dan membuktikan bahwa data residual terdistribusi secara normal.

- Uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dari analisis regresi berganda untuk membuktikan bahwa tidak terjadinya multikolinieritas.

- Uji Autokorelasi dilakukan dengan metode durbin-watson dengan pengujian bahwa dU < DW-test < 4-dU, dan jika uji ini tercapai maka data tidak mengalami aukorelasi positif dan negatif.

- Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan uji glejser dengan melihat nilai signifikansi lebih dari 0,01 dan membuktikan bahwa data tidak mengalami heteroskedastisitas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pendapatan Usahatani Kopi Liberika Pendapatan usahatani merupakan penerimaan yang diperoleh petani dari kegiatan usahatani. Pendapatan yang diperoleh petani merupakan kriteria untuk menentukan tingkat keberhasilan usahatani dalam menjalankan proses produksi. Tabel 2. Pendapatan Usahatani Kopi Liberika di Daerah Penelitian Tahun 2017

Uraian Nilai Usahatani Kopi

Produktivitas (Kg/ha) 456,760 Rata-rata Harga Jual (Rp) 38.895,000 Penerimaan (Rp/ha) 18.538.868,900 Biaya Produksi -Biaya Tetap (penyusutan alat) (Rp/ha) 191.681,420 -Biaya Pestisida (Rp/ha) 459.368,880 -Biaya Tenaga Kerja (Rp/ha) 4.843.365,525 Total Biaya Produksi (Rp/ha) 5.494.415,825 Pendapatan (Rp/ha) 13.044.453,050

Sumber : Data Olahan Primer Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa penerimaan total usahatani kopi liberika adalah Rp. 18.538.868,9/hektar dan total biaya produksi usahatani kopi liberika sebesar Rp. 5.494.415,825/hektar. Pendapatan usahatani kopi liberika adalah selisih dari penerimaan dan biaya produksi dalam pelaksanaan usahatani kopi liberika yaitu, sebesar Rp. 13.044.453,05/hektar. Pendapatan usahatani yang diperoleh petani dikategorikan

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · 2018-06-26 · Propinsi Jambi antara lain, karet, kelapa sawit, kelapa dalam, cassiavera, dan kopi (Direktorat Jenderal Perkebunan,

5

pendapatan sedang dan cukup mampu untuk memenuhi kebutuhan keluarga berdasar indikator yang ditentukan BPS (BPS, 2015). Hasil penelitian sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan Meriza (2016) bahwa usahatani kopi liberika di Kecamatan Betara layak diusahakan dan menguntungkan dengan pendapatan Rp. 10.127.525,63/hektar/tahun. Sedangkan penelitian Nainggolan, Yustina (2015), menunjukan pendapatan usahatani kopi robusta di Kecamatan Lembah Masurai, Kabupaten Merangin sebesar Rp. 18.647.759/hektar/tahun dan layak untuk diusahakan karena nilai R/C 3,04 >1. Penelitian Wahyu dan Anik (2012) menunjukan pendapatan usahatani kopi rakyat di Desa Sumber Bulus, Kabupaten Jember sebesar Rp. 7.087.054,38/hektar/tahun dan usahatani kopi menguntungkan.

Hasil Estimasi Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pendapatan Usahatani Kopi Liberika Berdasarkan hasil estimasi dari uji asumsi klasik regresi linear berganda, dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Hasil uji normalitas, data residual terdistribusi dengan normal yang diamati dari nilai

Kolmogorof of Smirnov sebesar 0,684 dengan tingkat signifikansi jauh diatas 0,05. b. Hasil uji multikolinearitas, ditunjukan dari nilai VIF masing-masing variabel bebas

berada dibawah 10 sehingga membuktikan tidak terjadi multikolinearitas. c. Hasil uji autokorelasi, ditunjukan oleh nilai DW hitung yaitu 2,052 lebih besar

daripada batas atas (dU) sebesar 1,854 dan lebih kecil daripada 4-dU = 4-1,854 = 2,146 (1,854 < 2,052 < 2,146) sehingga membuktkan tidak terjadi autokorelasi positif dan negatif dalam model.

d. Uji heteroskedastisitas, ditunjukan dari nilai signifikansi setiap masing-masing variabel berada diatas 0,01 sehingga membuktikan tidak terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Variabel B t Sign.

Intercept (a) 191131,505 0,127 0,900 Luas lahan (X1) -293482,924 1,056 0,299 Produktivitas (X2) 38500,197 31,336 0,000 Jumlah pestisida (X3) 26163,849 3,209 0,003 Tenaga kerja (X4) 31431,071 4,385 0,000 Pengalaman usahatani (X5) -1498,217 0,043 0,966 Lama pendidikan (X6) -10798,183 0,128 0,899 F Hit 180,083 0,000 R2 0,97

Sumber : Olahan Primer Tabel 3 memperlihatkan nilai R-Square (R2) sebesar 0,97 dan nilai F hitung sebesar 180,083. Hasil uji F memperlihatkan secara bersama-sama pengujian penelitian menunjukan bahwa variabel bebas yaitu luas lahan, produktivitas, jumlah pestisida, jumlah tenaga kerja, pengalaman usahatani dan lama pendidikan berpengaruh terhadap pendapatan usahatani kopi liberika. Terbukti berdasarkan hipotesis bahwa H1 : R

2 ≠ 0, dan ditunjukan oleh nilai signifikansi F hitung pada tabel sebesar 0,000 yang lebih kecil dibanding 0,05. Sementara itu dari uji t, pengamatan dari tabel memperlihatkan pengaruh masing-masing variabel sebagai berikut: a. Variabel luas lahan mempunyai koefisien regresi sebesar -293482,924 dan nilai t

hitung (1,056) < t tabel (1,691) atau nilai probabilitas yaitu 0,299 > 0,05, yang dapat diartikan bahwa luas lahan tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani.

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · 2018-06-26 · Propinsi Jambi antara lain, karet, kelapa sawit, kelapa dalam, cassiavera, dan kopi (Direktorat Jenderal Perkebunan,

6

b. Variabel produktivitas mempunyai koefisien regresi sebesar 38500,197 dan nilai t hitung (31,336) > t tabel (1,691) atau nilai probabilitas yaitu 0,000 < 0,01, yang dapat diartikan bahwa produktivitas berpengaruh sangat nyata terhadap pendapatan usahatani. Dari hasil analisis tersebut dapat dikatakan bahwa setiap kenaikan produktivitas sebesar 1 kg/hektar maka pendapatan usahatani meningkat sebesar Rp. 38500,197. Begitu juga sebaliknya, saat terjadi penurunan produktivitas sebesar 1 kg/hektar maka pendapatan usahatani akan menurun sebesar Rp. 38500,197.

c. Variabel jumlah pestisida mempunyai koefisien regresi sebesar 26163,849 dan nilai t hitung (3,209) > t tabel (1,691) atau nilai probabilitas yaitu 0,003 < 0,05, yang dapat diartikan bahwa jumlah pestisida berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani. Dari hasil analisis tersebut dapat dikatakan bahwa setiap kenaikan jumlah pestisida sebesar 1 liter/hektar maka pendapatan usahatani meningkat sebesar Rp. 26163,849. Begitu juga sebaliknya, saat terjadi penurunan jumlah pestisida sebesar 1 liter/hektar maka pendapatan usahatani akan menurun sebesar Rp. 26163,849.

d. Variabel jumlah tenaga kerja mempunyai koefisien regresi sebesar 31431,071 dan nilai t hitung (4,385) > t tabel (1,691) atau nilai probabilitas yaitu 0,000 < 0,01, yang dapat diartikan bahwa jumlah tenaga kerja berpengaruh sangat nyata terhadap pendapatan usahatani. Dari hasil analisis tersebut dapat dikatakan bahwa setiap kenaikan jumlah tenaga kerja sebesar 1 HOK/hektar maka pendapatan usahatani meningkat sebesar Rp. 31431,071. Begitu juga sebaliknya, saat terjadi penurunan jumlah tenaga kerja sebesar 1 HOK/hektar maka pendapatan usahatani akan menurun sebesar Rp. 31431,071.

e. Variabel pengalaman usahatani mempunyai koefisien regresi sebesar -1498,217 dan nilai t hitung (0,043) < t tabel (1,691) atau nilai probabilitas yaitu 0,966 > 0,05, yang dapat diartikan bahwa pengalaman usahatani tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani.

f. Variabel lama pendidikan mempunyai koefisien regresi sebesar -10798,183 dan nilai t hitung (0,128) < t tabel (1,691) atau nilai probabilitas yaitu 0,899 > 0,05, yang dapat diartikan bahwa lama pendidikan tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani.

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pendapatan Usahatani Kopi Liberika

Luas Lahan Lahan merupakan pabriknya produksi pertanian dan besar kecilnya luas lahan sangat berpengaruh terhadap produksi pertanian serta pendapatan usahatani (soekartawi, 2002). Luas lahan paling tinggi yang diusahakan oleh petani kopi liberika di daerah penelitian adalah 5 hektar sedangkan luas lahan terendah 0,5 hektar. Sebanyak 20 petani sampel di daerah penelitian berusahatani kopi liberika diatas lahan sebesar 0,5 – 1,5 hektar, dan 2 petani sampel yang berusahatani kopi liberika diatas lahan lebih dari 4 hektar. Hasil penelitian menunjukan luas lahan tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani kopi liberika di Desa Mekar Jaya dikarenakan luas lahan yang sama belum tentu produksinya sama, yang disebabkan jumlah pohon/hektarnya tidak merata, dan cara pengelolaan tanaman tergantung pemilik. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan Istianah dkk (2015), bahwa luas lahan tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani kopi kopi di Kecamatan Jambu. Sedangkan penelitian Supriyadi dkk (2014), luas lahan berpengaruh terhadap pendapatan usahatani kopi rakyat di Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · 2018-06-26 · Propinsi Jambi antara lain, karet, kelapa sawit, kelapa dalam, cassiavera, dan kopi (Direktorat Jenderal Perkebunan,

7

dikarenakan lahan hanya ditanami tanaman kopi sehingga pertumbuhan dan hasil panen kopi maksimal.

Grafik 1. Perbandingan Luas Lahan Terhadap Pendapatan Usaha Tani Kopi Liberika tahun 2017

Produktivitas Produktivitas usahatani kopi liberika diperoleh dari kegiatan mengkombinasikan faktor-faktor produksi seperti lahan, tenaga kerja, modal, dan manajemen. Produktivitas usahatani kopi liberika diperoleh dari hasil bagi jumlah produksi dengan luas lahan. Produktivitas usahatani kopi liberika tertinggi yang diperoleh petani yaitu sebesar 1000 kg/hektar sedangkan produktivitas terendah sebesar 40 kg/hektar. Sebanyak 18 petani sampel memperoleh produktivitas usahatani kopi liberika antara 201 - 400 kg/ hektar, 2 orang petani sampel yang memperoleh produktivitas lebih dari 800 kg/hektar dan 1 orang petani sampel yang memperoleh produktivitas antara 1-200 kg/hektar. Hasil penelitian menunjukan produktivitas berpengaruh sangat nyata terhadap pendapatan usahatani kopi liberika di Desa Mekar Jaya. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Wahyu dan Anik (2012), bahwa volume produksi berpengaruh secara nyata terhadap pendapatan usahatani kopi rakyat di Desa Sumberbulus Kab. Jember. Penelitian yang dilakukan Supriyadi dkk (2014), juga menunjukan bahwa hasil produksi berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani kopi rakyat di Kecamatan Limbangan.

Jumlah Pestisida Penggunaan pestisida dalam berusahatani kopi liberika di daerah penelitian untuk memberantas gulma di sekitar tanaman kopi. Selain itu pestisida juga berperan dalam pemberantasan hama yang menyerang tanaman kopi serta mampu meningkatkan pertumbuhan dan pembuahan kopi liberika. Pestisida yang digunakan oleh petani dalam berusahatani kopi liberika di daerah penelitian adalah gramoxone, kend up, dan regent. Frekuensi penyemprotan yang dilakukan petani sampel pada daerah penelitian sebanyak 2 kali dalam setahun. Harga masing – masing pestisida gramoxone, kend up, dan regent yaitu Rp 55.000/liter, Rp 60.000/liter dan Rp 25.000/liter. Jumlah penggunaan pestisida tertinggi dalam usahatani kopi liberika yaitu sebesar 17 liter/hektar sedangkan terendah sebesar 3 liter/hektar.

0

5000000

10000000

15000000

20000000

25000000

30000000

35000000

0.5 0.5 0.9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1.5 1.5 1.5 1.7 2 2 2 2 2 2 2 2.5 2.5 3 3 3 3 3 3 3 3 4 5

pendapatan

luas lahan

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · 2018-06-26 · Propinsi Jambi antara lain, karet, kelapa sawit, kelapa dalam, cassiavera, dan kopi (Direktorat Jenderal Perkebunan,

8

Hasil penelitian menunjukan jumlah pestisida berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani kopi liberika di Desa Mekar Jaya karena penggunaan pestisida sudah tepat sasaran dan sesuai dosis yang dianjurkan berdasar luas lahan. Hal ini tidak sesuai penelitian yang dilakukan Kristi SM dkk (2014), bahwa pestisida tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani kopi arabica di Desa Dolokmargu Kab. Humbang Hasundutan.

Jumlah Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan energi yang tercurahkan dalam suatu proses kegiatan untuk menghasilkan suatu produk. Dalam usahatani kopi liberika pada kegiatan pemeliharaan, tenaga kerja akan memperoleh upah sebesar Rp. 50.000–70.000/hari, yang setidaknya membutuhkan 1 orang tk/ha dengan masa kerja selama 2 hari. Sedangkan pada masa kegiatan panen, tenaga kerja akan diupah berdasarkan jumlah kopi yang dipetik dengan ukuran kaleng. Upah yang diberikan untuk tenaga kerja saat panen sebesar Rp. 13.000/kaleng dan umumnya setiap tenaga kerja bisa memperoleh 98 kaleng dengan masa kerja selama 19 hari. Pemanenan kopi dilakukan dengan periode 2 kali dalam setahun. Jumlah penggunaan tenaga kerja terbanyak yaitu sebesar 12 HOK/hektar dan terendah sebanyak 2,5 HOK/hektar. Hasil penelitian menunjukan jumlah tenaga kerja berpengaruh sangat nyata terhadap pendapatan usahatani kopi liberika di Desa Mekar Jaya karena semakin banyak tenaga kerja maka akan semakin efisien waktu yang dipergunakan dalam berusahatani. Hal ini sesuai penelitian yang dilakukan Kristi SM dkk (2014), bahwa tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani kopi arabica di Desa Dolokmargu Kab. Humbang Hasundutan. Sedangkan penelitian yang dilakukan Supriyadi dkk (2014), menunjukan bahwa jumlah tenaga kerja tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat pendapatan petani kopi di Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang dikarenakan rata-rata penggunaan tenaga kerja dalam sekali masa panen sebanyak 5 orang sehingga biaya yang dikeluarkan untuk upah tenaga kerja hampir sama.

Pengalaman Usahatani Pengalaman usahatani diukur berdasarkan lamanya pengalaman kerja petani dalam melakukan kegiatan usahataninya. Pengalaman dialami petani semenjak memulai usahatani sehingga kecakapan serta keterampilan bertambah karena sudah terbiasa berusahatani. Pengalaman usahatani kopi liberika di daerah penelitian tertinggi yaitu 44 tahun sedangkan terendah 3 tahun. Sebanyak 10 petani sampel memiliki pengalaman usahatani antara 26-30 tahun, 1 petani sampel memiliki pengalaman usahatani antara 1-5 tahun, dan 1 petani sampel yang memiliki pengalaman usahatani lebih dari 40 tahun. Hasil penelitian menunjukan pengalaman usahatani tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani kopi liberika di Desa Mekar karena petani kurang adoptif terhadap perkembangan teknologi pengolahan kopi dan tanpa perubahan perlakuan petani dari tahun ke tahun. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan Supriyadi dkk (2014), bahwa pengalaman usahatani tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani kopi rakyat di Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal. Sedangkan penelitian Istianah dkk (2015), pengalaman usahatani berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani kopi kopi di Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang dan penelitian Wahyu dan Anik (2012), menunjukan bahwa pengalaman usahatani berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani kopi rakyat di Desa Sumberbulus Kab. Jember. Adanya pengaruh pengalaman usahatani terhadap pendapatan usahatani

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · 2018-06-26 · Propinsi Jambi antara lain, karet, kelapa sawit, kelapa dalam, cassiavera, dan kopi (Direktorat Jenderal Perkebunan,

9

kopi karena pengalaman membuat petani cepat mengambil keputusan dan lebih cepat mengadopsi teknologi modern untuk mempercepat proses produksi usahatani.

Grafik 2. Perbandingan Pengalaman Usahatani Terhadap Pendapatan Usaha Tani Kopi Liberika tahun 2017

Lama Pendidikan Lama pendidikan yang dibahas dalam penelitian ini adalah lamanya waktu pendidikan formal yang pernah diikuti petani kopi liberika. Lama pendidikan berpengaruh bagi petani dalam penerimaan adopsi teknologi dan inovasi yang sedang berkembang. Umumnya, semakin lamanya pendidikan maka proses petani dalam penerimaaan teknologi dan inovasi semakin cepat. Dengan adanya teknologi dan inovasi akan melatih petani dalam memperbaiki usahatani baik dari segi produksi maupun produktivitas. Lama pendidikan tertinggi yang diikuti petani kopi liberika di daerah penelitian yaitu 16 tahun sedangkan terendah 2 tahun. Sebanyak 22 petani sampel di daerah penelitian pernah mengalami pendidikan selama 9-12 tahun, sebanyak 5 petani sampel yang mengalami pendidikan selama 1-4 tahun, dan 1 petani sampel yang mengalami pendidikan selama 16 tahun. Hasil penelitian menunjukan lama pendidikan tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani kopi liberika di Desa Mekar karena petani kurang menganggap pendidikan formal sesuatu hal yang penting dan sikap perilaku petani yang kurang siap dengan hal baru. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan. Sedangkan penelitian yang dilakukan Istianah dkk (2015), bahwa lama pendidikan berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani kopi kopi di Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang dan penelitian Supriyadi dkk (2014), bahwa lama pendidikan berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani kopi rakyat di Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal. Adanya pengaruh lama pendidikan terhadap pendapatan usahatani kopi karena tinggi rendah pendidikan mempengaruhi pola pikir petani, tingkat intelektual mempengaruhi sikap perilaku petani sehingga mempermudah penerimaan informasi baru dan hubungan dengan orang lain semakin luas.

0

5000000

10000000

15000000

20000000

25000000

30000000

35000000

3 6 11 13 15 15 15 15 16 16 17 17 17 18 20 20 20 21 22 29 23 29 24 25 25 25 25 27 27 28 28 28 30 30 30 31 35 37 40 44

pendapatan

pengalaman usahatani

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · 2018-06-26 · Propinsi Jambi antara lain, karet, kelapa sawit, kelapa dalam, cassiavera, dan kopi (Direktorat Jenderal Perkebunan,

10

Grafik 2. Perbandingan Lama Pendidikan Terhadap Pendapatan Usaha Tani Kopi Liberika tahun 2017

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani kopi liberika di Desa Mekar Jaya Kecamatan Betara, diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Rata-rata pendapatan usahatani kopi liberika Desa Mekar Jaya tahun 2017 sebesar Rp. 13.044.453,05/hektar/tahun dan mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga petani. Secara bersama-sama variabel bebas menjelaskan luas lahan, produktivitas, jumlah pestisida, jumlah tenaga kerja, pengalaman usahatani dan lama pendidikan berpengaruh terhadap pendapatan usahatani kopi liberika di Desa Mekar Jaya. Sedangkan uji masing-masing variabel bebas menjelaskan produktivitas, jumlah pestisida, dan jumlah tenaga kerja merupakan faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani kopi liberika sedangkan luas lahan, pengalaman usahatani dan lama pendidikan merupakan faktor-faktor yang tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani kopi liberika di Desa Mekar Jaya Kecamatan Betara.

UCAPAN TERIMAKASIH

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Dekan Fakultas Pertanian dan Ketua Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi yang telah memfasilitasi pelaksanaan penelitian ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Aulia Farida, S.P, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang selalu memberikan bimbingan dan pengarahan selama perkuliahan. Tak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Camat Kecamatan Betara dan Bapak Lurah Kelurahan Mekar Jaya yang memberikan izin melakukan penelitian di Desa Mekar Jaya Kecamatan Betara. Penulis juga berterimakasih kepada Bapak Murdiyanto yang memberikan tempat tinggal secara sukarela selama peneliti berada di Desa Mekar Jaya, dan juga kepada semua petani yang menjadi responden sehingga penelitian ini bisa diselesaikan. Ucapan terimakasih juga disampaikan bagi semua pihak yang membantu dan memberikan dukungan demi selesainya penelitian ini.

0

5000000

10000000

15000000

20000000

25000000

30000000

35000000

2 3 3 4 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 8 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 16

pendapatan

lama pendidikan

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · 2018-06-26 · Propinsi Jambi antara lain, karet, kelapa sawit, kelapa dalam, cassiavera, dan kopi (Direktorat Jenderal Perkebunan,

11

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2013. Cara Dahsyat Membuat Skripsi. Jaya Star Nine. Madiun. Badan Pusat Statistik. 2017. Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam Angka 2016. BPS

Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Jambi. Badan Pusat Statistik Indonesia. 2015. Statistik Indonesia 2015. BPS. Indonesia. Direktorat Jenderal Perkebunan. 2014. Statistik Perkebunan Indonesia Kopi 2013-2015.

Direktorat Jenderal Perkebunan. Jakarta. Gujarati, N. 2006. Dasar-Dasar Ekonometrika Jilid I Edisi Ketiga. Erlangga. Jakarta. Istianah, dkk. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Petani Kopi

(Studi Kasus di Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang). Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim. Semarang

Jasnari dan Moh Sofiyuddin. 2013. Kopi Excelsa : Eksotisme Agroforestri di Lahan Gambut. Artikel (diakses 2 April 2018)

Kristi, SM. 2014. Analisis Pendapatan Usahatani Kopi Arabika (Studi Kasus desa Dolokmargu Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan). Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan

Meriza. 2016. Analisis Pendapatan Usahatani Kopi dan usahatani Kelapa dalam di Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat. SkripsiFakultas Pertanian Universitas Jambi. Jambi.

Nainggolan, Yustina. 2015. Analisis Usahatani dan Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Produksi Kopi Robusta di Kecamatan Lembah Masurai Kabupaten Merangin. Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Jambi. Jambi

Soekartawi. 2002. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Suratiyah, K. 2011. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta. Supriyadi, Agus dkk. 2014. Analisis Pendapatan Usahatani Kopi Rakyat di Kecamatan

Limbangan Kabupaten Kendal. Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim. Semarang

Wahyu, Ermadita dan Anik Suwandari. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan dan Prospek Usahatan Kopi Rakyat di Desa Sumberbulus Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember. Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Jember. Jember