Upload
others
View
13
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS DESKRIPTIF ATAS STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN ROKOK LA LIGHTS YANG DILAKUKAN OLEH PT
DJARUM DSO BOGOR
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Amelia Permata Sari 032214033
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS DESKRIPTIF ATAS STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN ROKOK LA LIGHTS YANG DILAKUKAN OLEH PT
DJARUM DSO BOGOR
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Amelia Permata Sari 032214033
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO dan PERSEMBAHAN
Life is a miracle
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
Yesus Kristus, penerang jalanku,
Bunda Maria, pendamping hidupku,
Papa dan Mama tercinta,
Cici dan Kiki yang kusayangi,
dan Prisma Junanda,bebeb ku tersayang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul :
ANALISIS DESKRIPTIF ATAS STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN ROKOK LA LIGHTS YANG DILAKUKAN OLEH PT DJARUM DSO BOGOR
dan diajukan untuk diuji pada tanggal 29 September 2010 adalah hasil karya saya.
Dengan ini, saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya. Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut maka saya bersedia menerima sanksi yaitu skripsi ini digugurkan, ijazah dikembalikan kepada pimpian Universitas Sanata Dharma dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta bila diperlukan bersedia diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).
Yogyakarta, 8 Oktober 2010 Yang membuat pernyataan
Amelia Permata Sari NIM: 032214033
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Amelia Permata Sari
Nomor Mahasiswa : 03 2214 033
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS DESKRIPTIF ATAS STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN
ROKOK LA LIGHTS YANG DILAKUKAN OLEH PT DJARUM DSO BOGOR
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta ijin ataupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 8 Oktober 2010
Yang menyatakan
Amelia Permata Sari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Analisis Deskriptif Atas Strategi Komunikasi Pemasaran Rokok LA Lights Yang Dilakukan PT DJARUM DSO Bogor
AMELIA PERMATA SARI Universitas Sanata Dharma
Fakultas Ekonomi 2010
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) Mengetahui strategi
komunikasi pemasaran yang dilakukan PT DJARUM DSO Bogor pada tahun 2009; (2) Mengetahui cara PT DJARUM DSO Bogor dalam mengevaluasi efektivitas dari strategi komunikasi pemasaran yang sudah dipakai.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif model interaktif yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan mengambil kesimpulan.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan PT DJARUM DSO Bogor terhadap produk rokok LA Lights adalah strategi tarik (pull strategy) yaitu perusahaan menggunakan iklan dan promosi guna mendorong pemakai akhir untuk meminta produk tersebut kepada perantara, dan mendorong perantara memesan produk itu kepada produsen. Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh PT DJARUM DSO Bogor tersebut meliputi: (a) Analisis SWOT untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman; (b) Analisis STP untuk menetapkan: segmentation, targeting, dan positioning; (c) Marketing mix (bauran pemasaran) yang meliputi: produk, harga, distribusi, dan promosi; dan (d) Promotion mix (bauran promosi) meliputi: periklanan, promosi penjualan, marketing public relations, penjualan perorangan, sponshorship marketing, dan komunikasi di tempat pembelian; (2) Cara yang digunakan oleh PT DJARUM DSO Bogor dalam melakukan evaluasi efektivitas pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran, adalah: (a) evaluasi anggaran komunikasi pemarasan, (b) monitoring terhadap OI (Outdoor-Indoor), TM (trade marketing), dan BTL (below the line); dan (3) Melakukan riset konsumen yang dilakukan oleh manajemen pusat dengan bekerjasam dengan pihak lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Descriptive Analysis on LA Lights Marketing Communication Strategy by PT Djarum DSO Bogor
AMELIA PERMATA SARI Sanata Dharma University
Faculty of Economics 2010
The purpose of this study is to: (1) Understand the marketing
communication strategy taken by PT DJARUM DSO Bogor in 2009; (2) Understand how PT DJARUM DSO Bogor evaluates the effectiveness of the marketing communication strategies taken.
This study is descriptive. The data collection techniques used were interviews and documentations. While the data analysis used was interactive model qualitative descriptive that includes data reduction, data presentation, and conclusion withdrawal.
This study concluded that: (1) The LA Lights cigarette marketing communication strategy taken by PT Djarum DSO Bogor is the pull strategy where the company used advertising and promotions in order to encourage the customers’ demand, so that the distributors will put order to the producer. The marketing communication strategy taken by PT DJARUM DSO Bogor includes: (a) SWOT Analysis to identify strengths, weaknesses, opportunities, and threats, (b) STP Analysis to set: the segmentation, targeting, and positioning; (c) Marketing mix that includes: product, price, distribution, and promotion; and (d) Promotion mix that includes: advertising, sales promotion, marketing public relations, personal selling, sponsorship marketing, and communication in the purchasing place; (2) The methods taken by PT DJARUM DSO Bogor in evaluating the effectiveness of the marketing communication strategy are: (a) the marketing communication budget evaluation, (b) Outdoor-Indoor, Trade Marketing, and Below The Line monitoring; and (3) Conducting costumer researches by the management in coordination with the third party.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, yang telah melimpahkan
berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
yang berjudul “Analisis Deskriptif Atas Strategi Komunikasi Pemasaran Rokok
LA Lights Yang Dilakukan PT DJARUM DSO Bogor” yang disusun untuk
melengkapi syarat-syarat penyelesaian Program Studi Strata 1 pada Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang
berupa bimbingan, dorongan, nasihat ataupun bantuan lain. Pada kesempatan ini
setulus hati penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada yang
terhormat:
1. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc., Rektor Universitas Sanata
Dharma atas kesempatan yang diberikan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi.
2. Drs. Y. P. Supardiyono, Akt., M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi atas
bimbingan dan saran yang diberikan.
3. Venantius Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., Ketua Program Studi
Manajemen yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian untuk
menyusun skripsi ini.
4. Drs. A. Triwanggono, M.S, selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak
memberikan motivasi, bimbingan, dan pengarahan dengan penuh kesabaran
kepada penulis selama penyusunan skripsi ini hingga selesai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
5. Ike Janita Dewi, S.E., MBA, Ph.D, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
berkenan membimbing dan mengarahkan penulis dengan penuh kesabaran
hingga skripsi ini selesai.
6. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Mrican,
Yogyakarta yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam
menuntut ilmu di perguruan tinggi ini.
7. Segenap Staf dan Karyawan Kesekretariatan Fakultas Ekonomi yang telah
banyak memberikan bantuan dalam pengurusan segala sesuatu tentang
perkuliahan.
8. Segenap Staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Mrican, Yogyakarta
yang telah memberikan pelayanan yang baik kepada penulis.
9. Karyawan Pojok BEJ Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Mrican,
Yogyakarta yang telah memberikan pelayanan yang baik kepada penulis.
10. Bapak Djarot Subagyo, selaku Manager Area PT Djarum DSO Bogor atas
kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk melakukan penelitian di PT
Djarum DSO Bogor dan kesedian waktunya dalam proses wawancara.
11. Bapak Edy Sujarwo selaku Kepala DSO Bogor atas kesediaan waktunya
dalam proses wawancara.
12. Bapak Juliusworo selaku Team Leader atas kesediaan waktunya dalam proses
wawancara.
13. Papa, Mama, Cici dan Kiki yang telah memberikan dorongan materiil dan
spiritual kepada penulis selama ini, dan yang paling penting adalah kesabaran
dan doanya yang membuat langkahku menjadi lebih mudah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
14. Prisma Junanda , bebebku tersayang, yang selalu percaya dan meyakinkanku
kalau aku pasti bisa, Bilobo doank,…
15. Keluarga Purwokerto, Tante dan Ko Sasa, terimakasih atas dukungan dan
doanya.
16. Anak-anak Beo 52, Tince dan Chika makasi sudah naik turun waktu
pendadaran, Mami dan Olive atas semangatnya, dan special thanks buat
Puput, Dek Yan, Tania dan Hera yang selalu bantuin dan nemenin saat aku
“plonga-plongo” hehehe.
17. Dek Ari, Dek Ani, Anna, Boring, Tari, terimakasih untuk doa dan bantuannya
dalam skripsiku.
18. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu
penyelesaian skripsi ini.
Semoga Tuhan Yesus Kristus melimpahkan rahmat dan karunia-Nya atas
kebaikan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi. Penulis
menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna dan banyak
kekurangan. Walaupun demikian, besar harapan penulis semoga skripsi ini
bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Yogyakarta,
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ....................
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..............................................
HALAMAN ABSTRAK ............................................................................
ABSTRACT ................................................................................................
HALAMAN KATA PENGANTAR ...........................................................
HALAMAN DAFTAR ISI .........................................................................
HALAMAN DAFTAR TABEL ...............................................................
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ..........................................................
BAB I
PENDAHULUAN ....................................................................................
A. Latar Belakang Masalah ............................................................
B. Rumusan Masalah ......................................................................
C. Batasan Masalah ........................................................................
D. Tujuan Penelitian .......................................................................
E. Manfaat Penelitian .....................................................................
F. Sistematika Penulisan ................................................................
BAB II
LANDASAN TEORI ...............................................................................
A. Arti Pemasaran ..........................................................................
B. Konsep Pemasaran .....................................................................
C. Peranan dan Fungsi Pemasaran .................................................
D. Unsur-unsur Pemasaran .............................................................
E. Segmentation, Targeting, Positioning .......................................
F. Bauran Pemasaran .....................................................................
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
xii
xv
xvi
1
1
5
5
5
6
6
8
8
8
11
12
15
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
G. Komunikasi Pemasaran .............................................................
H. Strategi Komunikasi Pemasaran ................................................
I. Anggaran Komunikasi Pemasaran .............................................
J. Mengukur Kefektivitasan Komunikasi Pemasaran ...................
BAB III
METODE PENELITIAN .........................................................................
A. Jenis Penelitian ..........................................................................
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .....................................................
C. Subjek Penelitian dan Narasumber ............................................
D. Objek Penelitian ........................................................................
E. Sumber Data ..............................................................................
F. Teknik Pengambilan Data ........................................................
G. Teknik Analisis Data .................................................................
BAB IV
GAMBARAN UMUM PT DJARUM ......................................................
A. Sejarah Berdirinya PT Djarum ..................................................
B. Lokasi, Visi, dan Misi PT Djarum .............................................
C. Struktur Organisasi ....................................................................
D. Personalia ...................................................................................
E. Produksi .....................................................................................
F. Distribusi ...................................................................................
G. Keuangan ...................................................................................
H. Kegiatan Perusahaan ..................................................................
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .............................................
A. Karakteristik Produk Rokok LA Lights .....................................
B. Strategi Komunikasi Pemasaran Produk Rokok LA Lights ......
1. SWOT produk rokok LA Lights ..........................................
2. STP Komunikasi Pemasaran ..........................................
33
44
45
48
52
52
52
52
53
53
54
57
60
60
61
61
62
64
79
81
81
86
86
87
87
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
3. Bauran Komunikasi Pemasaran Produk Rokok LA Lights .
C. Evaluasi Efektivitas Pelaksanaan Strategi Komunikasi
Pemasaran Produk Rokok LA Lights ........................................
1. Jangkauan Komunikasi Pemasaran Produk Rokok LA
Lights ...................................................................................
2. Anggaran Pelaksanaan Strategi Komunikasi Produk
Rokok LA Lights .................................................................
3. Monitoring Pelaksanaan Strategi Komunikasi Pemasaran
Produk Rokok LA Lights ....................................................
4. Riset Konsumen ...................................................................
D. Analisis Pesaing .........................................................................
BAB VI
PENUTUP ................................................................................................
A. Kesimpulan ................................................................................
B. Saran ..........................................................................................
C. Keterbatasan Penelitian .............................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
LAMPIRAN - LAMPIRAN……………..................................................
96
104
104
122
130
132
133
140
140
142
144
145
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Klasifikasi Promotional Mix ……………………......................
Tabel 5.1 Tabel Pengajuan Anggaran .........................................................
44
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Model Proses Komunikasi .............................................
Gambar 2.2 Skema Relasi Tujuan, Respon, dan Proses Pembelian ..............
Gambar 2.3 Skema Sasaran dan Peranan Dalam Komunikasi ......................
Gambar 2.4 Skema Komponen Pembentuk Pesan .........................................
Gambar 2.5 Skema Bentuk Media Komunikasi ............................................
Gambar 2.6 Skema Karakter Komponen Promosional Mix ..........................
Gambar 4.1 Skema Struktur Organisasi PT Djarum ......................................
Gambar 4.2 Djarum Super .............................................................................
Gambar 4.3 Djarum Coklat ............................................................................
Gambar 4.4 Djarum 76 ..................................................................................
Gambar 4.5 Djarum Istimewa ........................................................................
Gambar 4.6 LA Lights ..................................................................................
Gambar 4.7 LA Lights Menthol ....................................................................
Gambar 4.8 Djarum Black .............................................................................
Gambar 4.9 Djarum Black Capuccino ...........................................................
Gambar 4.10 Djarum Black Tea ....................................................................
Gambar 4.11 Djarum Black Menthol ............................................................
Gambar 4.12 Djarum Black Slim ..................................................................
Gambar 4.13 Cigarillos ..................................................................................
Gambar 4.14 Gold Seal ..................................................................................
Gambar 4.15 Dos Hermanos ..........................................................................
Gambar 4.16 Djarum Special .........................................................................
Gambar 4.17 Djarum Black ...........................................................................
Gambar 4.18 Djarum Black Supersmooth .....................................................
Gambar 4.19 Gold Seal ..................................................................................
Gambar 4.20 Djarum Cherry .........................................................................
Gambar 4.31 Djarum Supersmooth ...............................................................
Halaman
35
38
39
41
41
43
62
69
69
69
70
70
70
71
71
71
72
72
72
73
73
74
74
74
75
75
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Gambar 4.22 Djarum Black Menthol Supersmooth ......................................
Gambar 4.23 Djarum Spice Island .................................................................
Gambar 4.24 LA Lights .................................................................................
Gambar 4.25 LA Lights Menthol ..................................................................
Gambar 4.26 Djarum Splash ..........................................................................
Gambar 4.27 Djarum Super ...........................................................................
Gambar 4.28 Djarum Vanilla .........................................................................
Gambar 4.29 Djarum Bali Hai .......................................................................
Gambar 4.30 Djarum Menthol .......................................................................
Gambar 4.31 Skema Distribusi PT Djarum ...................................................
Gambar 4.32 Djarum Bakti Olahraga ............................................................
Gambar 4.33 Djarum Bakti Lingkungan .......................................................
Gambar 4.34 Djarum Bakti Pendidikan .........................................................
Gambar 5.1 LA Lights ...................................................................................
Gambar 5.2 Billboard 6 x 12 m .....................................................................
Gambar 5.3 Baliho 6 x 4 m ............................................................................
Gambar 5.4 Panel Shop 1 x 4 m ....................................................................
Gambar 5.5 Gian Tin Plate 1 x 2 m ...............................................................
Gambar 5.6 Layar Toko Vinyl 1 x 3 m ..........................................................
Gambar 5.7 Sticker List 3 x 40 cm ................................................................
Gambar 5.8 String Banner 30 x 60 cm ..........................................................
Gambar 5.9 Vertikal Banner Non Permanen 3 x 0,9 m .................................
Gambar 5.10 Diagram Komposisi Presentase Budgeting PT DJARUM
DSO Bogor .............................................................................
Gambar 5.11 Penataan Produk Rokok LA Lights yang Dianggap Menarik ..
Gambar 5.12 LA Lights Mensponsori Acara .................................................
Gambar 5.13 Show Case Produk Rokok LA Lights ......................................
76
76
76
77
77
77
78
78
78
79
81
83
84
86
104
104
105
106
106
107
107
108
110
112
119
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keberadaan industri rokok di Indonesia sangat dilematis. Di satu
sisi diharapkan menjadi salah satu sumber pembiayaan bagi pemerintah
karena cukai rokok diakui mempunyai peranan penting dalam penerimaan
negara, namun disisi lain rokok dikampanyekan untuk dihindari karena
alasan kesehatan.
Peranan industri rokok dalam perekonomian saat ini terlihat
semakin besar, selain sebagai motor penggerak ekonomi juga menyerap
banyak tenaga kerja. Kontribusi cukai rokok masih mendominasi
penerimaan cukai pada 2010. Dari sekitar Rp 58,3 triliun proyeksi
penerimaan cukai pada RAPBN P 2010, sebanyak Rp 55,3 triliun di
antaranya diperkirakan berasal dari cukai rokok. Selama 2005-2008
penerimaan cukai didominasi oleh penerimaan cukai hasil tembakau
dengan kontribusi rata-rata 97,8 persen, dan rata-rata pertumbuhan 15,2
persen. Penerimaan cukai hasil tembakau merupakan komponen terbesar.
Realisasi penerimaan sangat tergantung pada jumlah produksi rokok. Pada
periode 2005-2008, produksi rokok meningkat dari 220,1 miliar batang
menjadi 249,7 miliar. Sedangkan pada 2009, produksi rokok menurun
menjadi 240,4 miliar batang ( www.bataviase.co.id keterangan dari Direktur
Jenderal Bea Cukai, Thomas Sugijata).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
PT DJARUM merupakan perusahan rokok kretek terkemuka di
Indonesia dan menguasai pangsa pasar industri rokok kretek terbesar ke
tiga di Indonesia. PT DJARUM didirikan oleh Oei Wie Gwan dari sebuah
pabrik rokok kecil di Kudus yang dibelinya pada tahun 1951. Perusahaan
ini nyaris punah pada saat terbakar dan saat Oei Wie Gwan meninggal.
Karena kegigihan dari dua bersaudara putra dari Oei Wie Gwan yang
membangun kembali puing-puing yang tersisa sehingga PT DJARUM
dapat tetap bertahan. Mengawali sukses dengan sigaret kretek tangan
(SKT), PT DJARUM kemudian sukses juga merambah sigaret kretek
mesin (SKM).
PT DJARUM menempati posisi ke tiga dalam industri rokok
kretek di Indonesia dengan jumlah produksi 20,9 milyar batang rokok
dengan porsi SKM 9,3 milyar batang (44,5%). Pada tahun 1985 dan 1986
PT DJARUM pernah menduduki posisi teratas dalam produksi rokok
kretek dalam negeri, meninggalkan PT Gudang Garam.
Produk rokok yang diproduksi PT DJARUM antara lain Djarum
Super, Djarum 76, Djarum Coklat, Djarum Istimewa, LA Lights, LA
Lights Menthol, Djarum Black Capuccino, Djarum Black Tea, Djarum
Black Menthol, Djarum Black Slim, Cigarillos, Gold Seal, Dos Hermanos.
Ini merupakan produk rokok yang dipasarkan dalam negeri dan masih ad
bermacam yang dipasarkan diluar negeri.
Dari beragamnya produk PT DJARUM, LA Lights dianggap cukup
diminati banyak kalangan remaja. Hal ini dibuktikan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
mempromosikan LA Lights baik media elektronik maupun media massa
selalu menginisialkan tokoh remaja sehingga membuat citra (brand image)
bahwa rokok ini diprioritaskan untuk kalangan anak muda. Promo lain
yang sering dilakukan yaitu mensponsori event-event musik yang kerap
diminati anak muda sehingga lebih mengenal dan mengerti terhadap rokok
LA Lights ini.
Rokok LA Lights ini termasuk dalam kategori rokok putih dan
berdasar cara pembuatannya termasuk dalam rokok SKM. Rokok ini
mempunyai cirri yaitu rendah tar dan rendah nikotin, dengan kandungan
Tar 15 mg dan Nikotin 1mg. Terdapat inovasi dalam pembuatan rokok ini
yaitu Triple Blended. Triple Blended adalah 3X proses untuk memperoleh
campuran tembakau yang lebih halus dan rata disetiap batang rokoknya.
Ada beberapa produsen rokok yang menghasilkan rokok jenis ini
(rokok putih dan SKM) di Indonesia, seperti Sampoerna Mild, Class Mild,
X Mild , U Mild juga Star Mild. Dapat dikatakan rokok-rokok itu
merupakan pesaing dari produk rokok LA Lights.
Mengingat banyaknya pesaing dalam rokok jenis ini, PT DJARUM
perlu memberikan perhatian ekstra tentang cara berkomunikasi yang tepat
pada masyarakat, sehingga maksud dan tujuannya dapat tercapai.
Komunikasi pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang
berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan atau meningkatkan
pasar sasaran atas perusahaan maupun produk agar bersedia menerima,
membeli, dan setia kepada produk yang ditawarkan produsen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Keefektivitasan komunikasi pemasaran juga harus menjadi perhatian
perusahaan karena jika tanpa control yang baik, perusahaan bukan
mendapat keuntungan dengan diterimanya maksud komunikasi pemasaran
produk kepada konsumen, tetapi dapat mengalami kerugian karenanya.
Komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan berbeda
pada tiap daerahnya, walaupun tetap ada garis besar dan melalui
persetujuan dari pusat tetapi ada sedikit perubahan tiap daerahnya. Hal ini
dikarenakan budaya bangsa kita yang bermacam, seperti bahasa dan
kebiasaaannya. Ini dimaksudkan agar apa yang akan disampaikan oleh
perusahaan dapat diterima oleh masyarakat disuatu daerah tertentu dengan
lebih mudah.
Berangkat dari uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk
mengetahui mengenai strategi komunikasi pemasaran dan evaluasi
keefektivitasannya pada PT DJARUM DSO Bogor. Pada penelitian ini
dilakukan penelitian deskriptif, yakni penelitian yang didasarkan pada
informasi tentang perusahaan baik berupa data maupun lisan. Penelitian
deskriptif dilakukan untuk melihat satrategi komunikasi pemasaran pada
PT DJARUM DSO Bogor dan evaluasi dalam menilai keefektivitasannya.
Penelitian ini akan dilakukan dengan cara wawancara dengan orang-orang
yang berhubungan langsung.
Penelitian ini akan diadakan dengan judul “Analisis Deskriptif
Atas Strategi Komunikasi Pemasaran Rokok LA Lights Yang
Dilakukan PT DJARUM DSO Bogor”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
B. Rumusan Masalah
Melihat latar belakang yang ada maka permasalahan dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan PT DJARUM
DSO Bogor tahun 2009?
2. Bagaimanakah cara PT DJARUM DSO Bogor dalam mengevaluasi
efektivitas dari strategi komunikasi pemasaran yang sudah dipakai?
C. Batasan Masalah
Peneliti hanya membatasi pada komunikasi pemasaran PT
DJARUM DSO Bogor, khususnya produk rokok LA Lights.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk :
1. Mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan PT
DJARUM DSO Bogor pada tahun 2009
2. Mengetahui cara PT DJARUM DSO Bogor dalam mengevaluasi
efektivitas dari strategi komunikasi pemasaran yang sudah dipakai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dalam hal
perencanaan strategi pemasaran dan dalam penerapannya bagi
perusahaan, sehingga dapat menjadi pedoman bagi manajemen dalam
menerapkan strategi komunikasi pemasaran.
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi perpustakaan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, khususnya pada bidang
pemasaran.
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu peneliti untuk
merealisasikan teori-teori yang telah didapat dari perkuliahan.
F. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II : Landasan Teori
Dalam bab ini akan diuraikan tentang teori-teori yang akan
digunakan sebagai dasar dalam mengolah data yang penulis
peroleh, dan kerangka pemikiran teoritis.
BAB III : Metode Penelitian
Dalam bab ini akan diuraikan tentang jenis penelitian, lokasi dan
waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, sumber data,
variabel penelitian, dan teknik pengumpulan data.
BAB IV: Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan yaitu sejarah
singkat perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisai,
lokasi perusahaan, personalia, produksi, distribusi, keuangan,
kegiatan perusahaan.
BAB V : Analisis Data dan Pembahasan
Dalam bab ini data-data yang diperoleh dibahas dan
dihubungkan dengan teori-teori yang ada.
BAB VI: Penutup
Bab ini berisikan kesimpulan, saran-saran penulis yang
sekiranya bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait serta
keterbatasan yang ada dalam penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Arti Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu
dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2000: 9).
Pemasaran tersebut berkaitan dengan pelaksanaan manajemen.
Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, manajemen pemasaran mempunyai
definisi sebagai berikut :
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dalam
pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran
gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang
memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi. (Kotler, 2000:
9).
B. Konsep Pemasaran
Ada lima konsep yang dijadikan pedoman oleh organisasi untuk
melakukan kegiatan pemasaran yaitu (Kotler 2000: 19):
1. Konsep Produksi
Konsep ini adalah salah satu konsep tertua dalam bisnis.
Konsep produksi menegaskan bahwa konsumen akan lebih menyukai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
produk yang tersedia secara luas dan murah. Orientasi konsep ini
yaitu mencapai efisiensi produksi yang tinggi, biaya yang rendah, dan
distribusi secara besar – besaran. Orientsi ini dapat dimaklumi di
Negara – Negara berkembang, dimana konsumen lebih tertarik untuk
mendapatkan produk daripada fiturnya. Orientasi ini juga berguna bila
sebuah perusahaan ingin memperluas pasar. Kelemahannya orientasi
manajemen seperti ini mudah untuk dituduh sebagai penghasil jasa
yang bermutu rendah dan kurang menghargai manusia.
2. Konsep Produk
Konsep produk menegaskan bahwa konsumen akan menyukai
produk – produk yang menawarkan ciri paling bermutu, berkinerja,
atau inovativ. Orientasinya untuk menghasilkan produk yang unggul
dan menigkatkan kualitasnya sepanjang waktu. Kelemahannya para
manajer kadang terperangkap akan kecintaan produk mereka dan tidak
menyadari apa yang dibutuhkan oleh pasar, bahkan tidak mengamati
produk – produk pesaing.
3. Konsep Penjualan
Konsep penjualan berkeyakinan bahwa para konsumen dan
perusahaan bisnis jika dibiarkan tidak akan secara teratur membeli
cukup banyak produk – produk yang ditawarkan oleh organisasi
tertentu. Oleh karena itu organisasi tersebut harus melakukan usaha
penjualan dan promosi yang agresif. Kelemahan pemasaran cara keras
adalah mereka beranggapan konsumen yang kecewa tidak akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
menjelek – jelekan produk atau mengadu ke organisasi konsumen,
padahal sebuah kajian menunjukan sebaliknya.
4. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai
tujuan organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut
harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam
menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan mengenai
pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.
Konsep pemasaran terdiri atas empat pilar: pasar sasaran,
kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu, dan kemampuan
menghasilkan laba. Perbedaan antara konsep penjualan dan konsep
pemasaran adalah :
a. Konsep Penjualan :
Titik awalnya: Pabrik – Fokusnya: Produk – Sarananya:
Menjual dan Berpromosi – Hasilnya: Laba yang melalui Volume
Penjualan.
b. Konsep Pemasaran :
Titik awalnya: Pasar Sasaran -- Fokusnya: Kebutuhan
Pelanggan -- Sarananya: Pemasaran Terintegrasi -- Hasilnya: Laba
melalui Kepuasan Pelanggan.
5. Konsep Pemasaran Masyarakat
Konsep Pemasaran Masyarakat menegaskan bahwa tugas
organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih
efektif dan efisien dibandingkan pesaing dengan tetap memelihara
atau meningkatkan kesejahteraan masyarkat dan konsumen. Disini
mereka harus menyeimbangkan dan mengatur kriteria laba
perusahaan, pemuasan keinginan konsumen, dan kepentingan public
yang secara berkonflik. Perusahaan itu mempraktikan suatu bentuk
konsep pemasaran masyarakat yang disebut pemasaran peduli
masyarakat. Kelemahannya hal ini membuat konsumen merasa telah
memenuhi tugas – tugas kemanusiaan mereka dengan membeli produk
– produk sebagai ganti dengan member sumbangan langsung ke
program kepeduliaan yang dipilih.
C. Peranan dan Fungsi Pemasaran
Peranan pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan produk
atau jasa hingga tangan konsumen tetapi juga bagaimana produk atau jasa
tersebut dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan
menghasilkan laba. Sasaran dari pemasaran adalah menarik pelanggan
baru dengan menjanjikan nilai superior, menetapkan harga menarik,
mendistribusikan produk dengan mudah, mempromosikan secara efektif
serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap memegang
prisip kepuasan pelanggan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Pemasaran memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Fungsi Pertukaran
Dengan pemasaran pembeli dapat membeli produk dari
produsen baik dengan menukar uang dengan produk maupun
pertukaran produk dengan produk (barter) untuk dipakai sendiri atau
untuk dijual kembali.
2. Fungsi Distribusi Fisik
Distribusi fisik suatu produk dilakukan dengan cara
mengangkut serta menyimpan produk. Produk diangkut dari produsen
mendekati kebutuhan konsumen dengan banyak cara baik melalui air,
darat, udara, dsb. Penyimpanan produk mengedepankan menjaga
pasokan produk agar tidak kekurangan saat dibutuhkan.
3. Fungsi Perantara
Untuk menyampaikan produk dari tangan produsen ke tangan
konsumen dapat dilakukan melalui perantara pemasaran yang
menghubungkan aktivitas pertukaran dengan distribusi fisik. Aktivitas
fungsi perantara antara lain seperti pengurangan resiko, pembiayaan,
pencarian informasi serta standarisasi / penggolongan produk.
D. Unsur – unsur Pemasaran
Menurut Rangkuti (1999 : 49), unsur-unsur pemasaran terdiri atas:
(1) unsur strategi persaingan, (2) unsur taktik pemasaran, dan (3) unsur
nilai pemasaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
1. Unsur Strategi Persaingan
Unsur startegi persaingan ini meliputi:
a. Segmentation (Segmen Pasar) adalah tindakan
mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli atau
konsumen atas dasar membagi pasar bergeser dari geografis,
demografis, psikografis, perilaku dan akhirnya individu. Beberapa
variable-variable untuk mensegmentasi pasar adalah :
1) Variabel Geografis adalah variabel untuk melihat dimana
pasar akan dituju atas dasar faktor where buy seperti : bangsa,
Negara dan propinsi.
2) Variabel Demografis adalah variable untuk memilah-milah
pasar atas dasar who they buy seperti : usia, jenis kelamin,
pendapatan.
3) Variabel Psikografis adalah variable membagi pasar atas
dasar factor why they buy seperi : kelas social, gaya hidup,
kepribadian.
4) Variabel Perilaku adalah variable membagi pasar atas faktor
how they buy dan mengacu pada kegiatan seperti : manfaat
yang dicari, status pengguna, kesetiaan dan sikap.
b. Targeting adalah suatu tindakan untuk memilih satu atau
lebih segmen pasar yang akan dimiliki.
c. Positioning adalah penempatan posisi pasar dengan tujuan
untuk membangun dan mengkombinasikan keunggulan bersaing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
produk yang ada di pasar ke dalam pikiran konsumen (Rangkuti,
1999: 49).
2. Unsur Taktik Pemasaran
Unsur taktik pemasaran ini meliputi:
a. Differentiation adalah cara membangun strategi pemasaran dalam
aspek di perusahaan kegiatan membangun strategi pemasaran,
yang membedakan differensiasi yang dilakukan suatu perusahaan
apa yang dilakukan oleh perusahaan lain.
b. Marketing Mix adalah berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan kebijakan produk, kebijakan harga,
kebijakan promosi, kebijakan tempat, partisipasi orang, bukti
fisik dan proses.
c. Selling (penjualan) adalah cara perusahaan menerapkan paling
efektif dengan berinteraksi untuk kesusksesan kedua belah pihak
dalam situasi win-win (Rangkuti,1999: 50).
3. Unsur nilai pemasaran
Unsur nilai pemasaran ini meliputi:
a. Merk (brand) adalah nilai yang berkaitan dengan norma atau nilai
yang dipunyai dan melekat pada suatu perusahaan supaya pembeli
benar-benar puas dan selalu setia pada merknya (brand loyality),
dengan demikian merk akan mempunyai brand equity cukup
besar bagi perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b. Pelayanan (service) adalah nilai yang berkaitandengan
memberikan service/pelayanan untuk memuaskan konsumen dan
harus ditingkatkan secara terus-menerus.
c. Proses (process) adalah nilai yang berkaitan dengan prinsip
perusahaan untuk membuat setiap karyawan terlibat aktif dan
mempunyai rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan
konsumen secara langsung maupun tidak langsung (Rangkuti
1999 : 51).
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, di bawah ini akan dijelaskan
unsur-unsur strategi persaingan yaitu: segmantation, targeting,
positioning, dan taktik pemasaran yaitu marketing mix.
E. Segmantation, Targeting, Positioning
1. Segmentation
Segmentation (Segmen Pasar) adalah tindakan mengidentifikasi
dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen atas dasar membagi
pasar bergeser dari geografis, demografis, psikografis, perilaku dan
akhirnya individu. Gitosudarmo (2000:56) menambahkan manfaat
segmentasi pasar ini, sebagai berikut:
a. Dapat membedakan antara segmen yang satu dengan segmen
lainnya.
b. Dapat digunakan untuk mengetahui sifat masing-masing segmen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
c. Dapat digunakan untuk mencari segmen mana yang potensinya
paling besar.
d. Dapat digunakan untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan
pasar sasaran.
Kelemahan – kelemahan segmantasi :
a. Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses
produksi lebih pendek.
b. Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan
banyaknya ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan.
c. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media
tidak menyediakan diskon.
d. Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen
serupa. Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat,
misalnya kanibalisme sesama produsen untuk produk dan segmen
yang sama.
Peranan penting segmantasi dalam perusahaan adalah :
a. Segmentasi memungkin perusahaan untuk lebih fokus dalam
mengalokasikan sumber daya. Dengan membagi pasar menjadi
segmen-segmen akan memberikan gambaran bagi perusahaan
untuk menetapkan segmen mana yang akan dilayani. Selain itu
segmentasi memungkin perusahaan mendapatkan gambaran yang
lebih jelas mengenai peta kompetisi serta menentukan posisi pasar
perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
b. Segmentasi merupakan dasar untuk menentukan komponen-
komponen strategi. Segmentasi yang disertai dengan pemilihan
target market akan memberikan acuan dalam penentuan
positioning.
c. Segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing,
dengan memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang
berbeda dari yang dilakukan pesaing.
Langkah – langkah pembagian segmentasi adalah :
a. Pendefinisian pasar yang ingin dimasuki
Maksudnya adalah kelompok pelanggan tertentu yang spesifik
yang diinginkan perusahaan.
b. Identifikasi dasar/basis alternatif untuk segmentasi.
Untuk dasar bagi segmentasi perusahaan dapat melihat atas dasar
demografi dan sosio ekonomi, psikografis, geografi, segmentasi
benefit, respon promosional, segmentasi penggunaan, maupun
segmentasi berdasarkan jasa.
c. Memilih dasar terbaik untuk segmentasi
Suatu perusahaan sebaiknya dapat memperhitungkan cara-cara
segmentasi alternatif yang dapat memberikan keuntungan
dibandingkan pesaingnya. Salah satu pendekatan untuk
menentukan dasar yang tepat dalam segmentasi adalah menyusun
dasar-dasar segmentasi yang utama dan membaginya lagi ke dalam
sub-sub yang spesifik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
d. Mengidentifikasikan dan menyeleksi segmen pasar
Menurut Kotler (2003:76) ada dua cara yang dapat
dijadikan dasar dalam segementasi pasar, yaitu:
1) Consumen characteristic (karakteristik konsumen) yang
merupakan variabel utama dalam segementasi yang terdiri
dari :
a). Segmentasi Geografi
Segmentasi ini membagi pasar menjadi unit-unit geografi
yang berbeda, seperti negara, propinsi, kabupaten, kota,
wilayah, daerah atau kawasan. Jadi dengan segmentasi
ini, pemasar memperoleh kepastian kemana atau dimana
produk ini harus dipasarkan.
b). Segmentasi Demografi
Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar
kepada siapa produk ini harus ditawarkan. Jawaban atas
pertanyaan kepada siapa dapat berkonotasi pada umur,
jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, siklus kehidupan
keluarga seperti anak-anak, remaja, dewasa, kawin/
belum kawin, keluarga muda dengan satu anak, keluarga
dengan dua anak, keluarga yang anak-anaknya sudah
bekerja dan seterusnya. Dapat pula berkonotasi pada
tingkat penghasilan, pendidikan, jenis pekerjaan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
pengalaman, agama dan keturunan, misalnya: Jawa,
Madura, Bali, Manado, Cina dan sebagainya.
c). Segmentasi Psikografi
Pada segmentasi ini pembeli dibagi menjadi kelompok-
kelompok berdasarkan:
1) Status sosial, misalnya: pemimpin masyarakat,
pendidik, golongan elite, golongan menengah,
golongan rendah.
2) Gaya hidup misalnya: modern, tradisional, kuno,
boros, hemat, mewah dan sebagainya.
3) Kepribadian, misalnya: penggemar, pecandu atau
pemerhati suatu produk.
d). Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli
berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau
reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar
yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal
paling baik untuk membentuk segmen pasar.
2). Consumer responses (respon konsumen)
Terdiri dari Benefit segmentation (segmentasi manfaat)
yaitu pengelompokan yang di dasarkan kepada manfaat yang
diharapkan konsumen dari suatu produk atau jasa, use occasion
(saat pemakaian) dan Brand atau merek. Dengan ini konsumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
akan dikelompokkan berdasarkan respon mereka terhadap
produk atau jasa, seperti ada konsumen yang mementingkan
kualitas dan ada konsumen yang mementingkan harga yang
murah.
2. Targeting
Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasar,
selanjutnya adalah mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk
memutuskan segmen mana yang menjadi target market.
Targeting adalah suatu tindakan untuk memilih satu atau lebih
segmen pasar yang akan dimiliki.
3. Positioning
Positioning adalah penempatan posisi pasar dengan tujuan
untuk membangun dan mengkombinasikan keunggulan bersaing
produk yang ada di pasar ke dalam pikiran konsumen.
Tujuan dilakukannya positioning adalah untuk membedakan
persepsi perusahaan berikut produk dan jasanya dari pesaing.
Positioning dalam teorinya memang banyak mengedepankan unsur
komunikasi.
Istilah positioning mengacu pada upaya penempatan atau
mengerakkan suatu produk ke suatu tingkatan yang diinginkan dan
sesuai dengan perhatian konsumen. Positioning merupakan konsep
psikologis yang terkait dengan bagaimana konsumen yang ada ataupun
calon konsumen dapat menerima perusahaan tersebut dan produknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
dibandingkan dengan perusahaan lain. Latar belakang pemikiran
positioning adalah untuk menciptakan citra (image) yang diharapkan,
maksudnya adalah langsung terkait dengan bagaimana konsumen yang
berada di segmen pasar tertentu atau spesifik itu mempersepsikan jasa
perusahaan.
Tiga langkah melakukan positioning menurut Kotler:
a. Mengenali keunggulan-keunggulan yang dapat ditampilkan
dalam hubungan dengan pesaing.
b. Memilih keunggulan-keunggulan yang paling
kuat/menonjol.
c. Menyampaikan keunggulan-keunggulan itu secara efektif
pada target pasar.
F. Bauran Pemasarn
Bauran pemasaran (marketing mix) adalah kombinasi dari variabel-
variabel pemasaran yang dapat dikendalikan oleh manajer untuk
menjalankan strategi pemasaran dalam upaya mencapai tujuan perusahaan
didalam pasar tertentu. Variabel-variabel bauran pemasaran (marketing
mix) meliputi :
1. Product Policy (kebijakan produk) adalah alat pemasaran
paling mendasar sebagai penawaran berwujud kepada pasar,
yang mencakup kualitas rancangan, bentuk, merk, dan kemasan
dari produk dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pembeli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
(costumer needs and wants). Untuk lebih jelas mengenai
produk, perlu diketahui mengenai produk itu sendiri.
2. Price Policy (kebijakan harga) adalah sejumlah uang untuk
pelanggan bayar untuk produk tertentu atau biaya bagi pembeli.
3. Place Policy (kebijakan distribusi) adalah berbagai kegiatan
yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk dapat
diperoleh dan tersedia bagi pelanggan sasaran atau kemudahan
dalam memperolehnya (convenience goods).
4. Promotion Policy (kebijakan promosi) adalah semua kegiatan
yang dilakukan untuk mengkonsumsikan dan mempromosikan
produknya kepada pasar sasaran.
5. People Participant (partisipasi orang) adalah semua pelaku
yang memainkan sebagian penyajian jasa dan karenanya
mempengaruhi persepsi pembeli. Yang termasuk dalam elemen
ini adalah karyawan perusahaan, konsumen dan konsumen lain
dalam lingkungan jasa.
6. Phsical Evidence (bukti fisik) adalah lingkungan fisik dimana
jasa disampaikan dan diman perusahaan dan konsumennya
berinteraksi dan setiap komponen yang teangible memfasilitasi
penampilan atau komunikasi jasa tersebut.
7. Proses (process) adalah semua prosedur actual, mekanisme
aliran aktifitas dengan mana jasa disampaikan yang merupakan
sistem penyajian atau operasi jasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Mengingat produk rokok merupakan produk yang berupa barang,
maka berikut ini akan disampaikan marketing mix yang berkaitan dengan
produk barang, yaitu : produk, harga, distribusi, dan promosi.
1. Product (produk)
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada suatu
pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan . Segala sesuatu yang
termasuk ke dalamnya adalah barang berwujud, jasa, events, tempat,
organisasi, ide atau pun kombinasi antara hal-hal yang baru saja
disebutkan.
Berdasarkan fungsinya produk dibedakan menjadi tiga level :
a. Level pertama adalah core product yaitu suatu produk yang
fungsinya merupakan alasan dasar konsumen untuk membelinya.
Contoh sederhana dari core product adalah pakaian, fungsinya
dasarnya untuk melindungi tubuh manusia.
b. Level kedua adalah actual product adalah fitur-fitur yang
ada pada produk untuk menambah nilainya. Misal desain yang
menarik, nama merk, dan kemasan.
c. Level ketiga adalah augmented product adalah tambahan
manfaat-manfaat yang tidak terpikirkan oleh konsumen tapi akan
memberi kepuasan bagi mereka, seperti garansi.
Produk juga digolongkan berdasarkan tujuan konsumen
membeli barang secara umum :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
a. Produk yang dibeli oleh konsumen untuk kepentingan
sendiri disebut consumer product. Consumer product dibedakan
menjadi tiga yaitu :
1) Convinience product adalah produk yang sering dibeli
langsung, harganya rendah, biasanya kegiatan promosi
dilakukan melalui mass advertising.
2) Shopping product adalah produk sekunder yang harganya
lebih mahal daripada convenience product. Produk jenis ini
digunakan untuk memenuhi kebutuhan sekunder manusia.
Dalam proses pembeliannya, orang memerlukan waktu untuk
membandingkan baik dengan cara survey maupun tes.
3) Unsought product adalah produk yang sering tidak terpikir
untuk dibeli konsumen, contohnya asuransi, tanah kuburan, dan
ensiklopedi.
b. Produk yang dibeli oleh konsumen untuk kepentingan
organisasi atau bisnisnya disebut business atau industria product.
Produk bisnis bisa dikatakan sebagai produk yang dibeli untuk
dijual lagi. Industria product dibagi menjadi tiga golongan yaitu:
1) Bahan baku dan bahan pembantu,
2) Bahan pendukung,
3) Barang modal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Hal lain yang wajib diperhatikan perusahaan dalam menyusun
produk adalah adanya kenyataan bahwa setiap jenis produk
mempunyai siklus kehidupan yang terdiri dari empat tahap yaitu :
a. Tahap pertumbuhan,
b. Tahap kematangan
c. Tahap kedewasaan
d. Tahap penurunan.
Masing-masing tahap siklus kehidupan produk memerlukan
strategi pemasaran yang berbeda. Strategi pemasaran yang
dikembangkan didasarkan pada variabel bauran pemasaran dengan
penekanan khusus pada salah satu variabel tertentu. Pada tahap
perkenalan lebih diutamakan promosi, pada tahap pertumbuhan lebih
diutamakan distribusi, pada tahap kedewasaan lebih diutamakan harga,
dan pada tahap penurunan lebih diutamakan pengurangan biaya.
Adanya daur hidup produk menyebabkan perlunya dilakukan
pengembangan produk. Pengembangan produk baru ini akan menjaga
eksistensi produk perusahaan di pasaran. Tahap-tahap yang perlu
dilalui dalam pengembangan produk baru adalah tahap pencarian dan
penyaringan ide tentang produk baru, tahap analisis bisnis, tahap
pengembangan dan pengujian, tahap pengujian pemasaran, serta tahap
komersialisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2. Price (harga)
Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam
pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran
pemasaran / marketing mix (4P = product, price, place, promotion /
produk, harga, distribusi, promosi). Harga adalah suatu nilai tukar dari
produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter.
Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu
perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang
akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa
barang maupun jasa.
Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan
akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi
keuntungan yang dapat diperoleh organisasi perusahaan. Penatapan
harga memiliki tujuan, yaitu :
a. Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya
Dengan menetapkan harga yang kompetitif maka
perusahaan akan mendulang untung yang optimal.
b. Mempertahankan perusahaan
Dari marjin keuntungan yang didapat perusahaan akan
digunakan untuk biaya operasional perusahaan. Contoh : untuk
gaji/upah karyawan, untuk bayar tagihan listrik, tagihan air bawah
tanah, pembelian bahan baku, biaya transportasi, dan lain
sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
c. Menggapai ROI (Return on Investment)
Perusahaan pasti menginginkan balik modal dari investasi
yang ditanam pada perusahaan sehingga penetapan harga yang
tepat akan mempercepat tercapainya modal kembali / roi.
d. Menguasai Pangsa Pasar
Dengan menetapkan harga rendah dibandingkan produk
pesaing, dapat mengalihkan perhatian konsumen dari produk
kompetitor yang ada di pasaran.
e. Mempertahankan status quo
Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu
adanya pengaturan harga yang tepat agar dapat tetap
mempertahankan pangsa pasar yang ada.
Faktor - faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan
suatu tingkat harga meliputi: (1) kondisi perekonomian, (2) penawaran
dan permintaan, (3) elastisitas permintaan, (4) persaingan, (5) biaya,
(6) tujuan manajer, (7) pengawasan pemerintah.
Besarnya pengaruh masing-masing faktor tidak selalu sama,
bergantung pada kondisi yang sedang berlaku. Setelah berbagai faktor
dipertimbangkan maka harga dapat ditentukan melalui suatu proses
yang terdiri atas sembilan tahap, yaitu:
a. menentukan tujuan penetapan harga,
b. memperkirakan permintaan untuk barang tersebut dan elastisitas
harganya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
c. mengantisipasi reaksi dalam persaingan,
d. menentukan pangsa pasar yang dapat diharapkan,
e. memilih strategi harga untuk mencapai pasar sasaran,
f. mempertimbangkan kebijakan pemasaran perusahaan,
g. memilih metode penghitungan harga,
h. menetapkan tingkat harga, dan
i. menyesuaikan struktur harga terhadap variasi dalam permintaan
dan biaya di masing-masing segmen pasar.
Ada tiga metode dalam menetapkan harga produk, yaitu:
a. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (supply demand approach)
Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada
ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price) dengan cara
mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang
diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama
dengan jumlah yang ditawarkan.
b. Pendekatan Biaya (cost oriented approach)
Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang
dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan
baik dengan markup pricing dan break even analysis.
c. Pendekatan Pasar (market approach)
Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan
cara menghitung variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
harga seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya,
dan lain-lain.
3. Place (distribusi)
Distribusi memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-
hari dalam masyarakat. Dengan adanya saluran distribusi yang baik
dapat menjamin ketersediaan produk yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Tanpa ada distribusi produsen akan kesulitan untuk
memasarkan produknya dan konsumen pun harus bersusah payah
mengejar produsen untuk dapat menikmati produknya.
Saluran distribusi adalah suatu jalur perantara pemasaran baik
transportasi maupun penyimpanan suatu produk barang dan jasa dari
tangan produsen ke tangan konsumen.
Alasan-alasan yang menguntungkan untuk digunakannya
perantara dalam saluran distribusi mendorong produsen untuk
mengembangkan saluran distribusi tidak langsung, meskipun saluran
distribusi langsung juga diperlukan dalam kondisi tertentu.
Perantara yang digunakan dalam saluran distribusi dapat
dibedakan menjadi dua golongan, yaitu perantara pedagang dan
perantara agen. Masing-masing golongan dapat dibedakan lagi, yaitu
perantara pedagang mencakup pedagang besar dan pengecer,
sedangkan perantara agen mencakup agen penunjang dan agen
pelengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Sedangkan untuk menentukan banyaknya penyalur, produsen
mempunyai tiga alternatif pilihan, yaitu :
a. distribusi intensif dengan banyak penyalur pada tingkat pengecer,
b. distribusi selektif dengan sedikit penyalur, dan
c. distribusi eksklusif dengan satu penyalur yang langsung melayani
pelanggan.
Jika produsen sudah menentukan untuk menggunakan penyalur
maka diperlukan pemilihan dan pengendalian saluran distribusi dengan
mempertimbangkan biayanya.
Penentuan saluran distribusi bukanlah keputusan yang
sederhana karena banyak hal yang harus dipertimbangkan. Oleh karena
itu, model keputusan distribusi dan strategi distribusi perlu dirumuskan
secara cermat. Untuk menentukan alternatif mana yang dianggap
terbaik, dapatlah digunakan penghitungan secara kuantitatif, yaitu
dengan menggunakan metode nilai faktor tertimbang.
Dalam pemilihan saluran distribusi, produsen perlu
mempertimbangkan berbagai faktor, seperti : (1) pertimbangan pasar,
(2) pertimbangan barang, (3) pertimbangan perusahaan, (4)
pertimbangan perantara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Ada beberapa macam daluran distribusi barang dan jasa yaitu :
a. Produsen ---> Konsumen (Umumnya Jasa)
Contoh : Bengkel, Rumah Makan, Pangkas Rambut, Salon,
Panti Pijit, Dsb
b. Produsen ---> Retailer ---> Konsumen
Contoh : Koran, Es Krim, Dll
c. Produsen ---> Wholesaler ---> Retailer ---> Konsumen
Contoh : Mie Instan, Beras, Sayur-Mayur, Minuman Dalam
Kemasan, dll
d. Produsen ---> Agen ---> Wholesaler ---> Retailer --->
Konsumen
Contoh : Barang Impor
e. Produsen ---> Industri (Produsen)
Contoh : Pabrik mie telor menjual produknya ke pedagang
mie ayam gerobak keliling.
f. Produsen ---> Wholesaler ---> Industri (Produsen)
Contoh : Suatu distributor membeli mesin berat dari luar
negeri untuk dijual ke pabrik-pabrik di dalam negeri.
4. Promotion (promosi)
Promosi adalah suatu usaha dari pemasar dalam
menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga
tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk barang atau
jasa yang dipasarkannya. Promosi mempunyai tujuan yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
a. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial
b. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit
c. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan
pelanggan
d. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar
e. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk
pesaing
f. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan
yang diinginkan.
Bauran promosi merupakan gabugan dari berbagai jenis
promosi yang ada untuk suatu produk yang sama agar hasil dari
kegiatan promo yang dilakukan dapat memberikan hasil yang
maksimal. Sebelum melakukan prmosi sebaiknya dilakukan
perencanaan matang yang mencakup bauran promosi sebagai berikut :
a. Iklan seperti iklan koran, majalah, radio, katalog, poster, dll.
b. Publisitas positif maksimal dari pihak-pihak luar.
c. Promosi dari mulut ke mulut dengan memaksimalkan hal-hal
positif.
d. Promosi penjualan dengan ikut pameran, membagikan sampel,
dll.
e. Public relation / PR yang mengupayakan produk diterima
masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
f. Personal selling / penjualan personal yang dilakukan tatap
muka langsung
Rencana promosi, kemudian diadopsi untuk rencana
periklanan, juga dibahas, meliputi delapan tahap, yaitu: (1) penentuan
tujuan promosi, (2) pengidentifikasian pasar sasaran, (3) penyusunan
anggaran, (4) pemilihan pesan, (5) penentuan bauran promosi, (6)
pemilihan bauran media, (7) pengukuran efektivitas, (8) pengendalian
dan pemodifikasian kampanye promosi.
G. Komunikasi Pemasaran
Menurut Terence A. Shimp (2000: 4) dijelaskan bahwa komunikasi
adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar
individu, atau antara organisasi dengan individu. Lebih lanjut dijelaskan
bahwa pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan
organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara mereka
dengan pelanggannya.
Jadi dapat dikatakan bahwa komunikasi pemasaran adalah:
Mempresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran
pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan
menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau
kliennya. (Terence A. Shimp, 2000: 4).
Komunikasi pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang
berusaha menyebarkan informasi, meempengaruhi, dan atau mengingatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
pasar sasaran atas perusahaan maupun produk agar bersedia menerima,
membeli, dan setia kepada produk yang ditawarkan produsen.
Pada kenyatannnya tidak semua konsumen mengetahui bagaimana
cara untuk memenuhi kebutuhannya atau tidak menyadari adanya produk
yang mampu memenuhi kebutuhannya. Konsumen mungkin akan aktif
mencari informasi tersebut. Pada sisi lain, produsen menyadari situasi
tersebut sehingga berusaha mengirim dan menyebarkan informasi tentang
produk (adanya produk baru, manfaat dan kegunaan produk, harga, dimana
dan kapan dapat di beli, dsb.) kepada mereka.
Meskipun telah mengetahui informasi (well informed), belum tentu
konsumen akan memilih atau membeli kembali produk perusahaan (karena
belum bersedia membeli sekarang, adanya produk lain yang sejenis,
adanya barang pengganti, merasa harga terlalu mahal, kurang dapat
memenuhi kebutuhan, dsb.). Produsen perlu membujuk dan mengingatkan
mereka selalu agar bersedia membeli maupun memilih kembali produk
perusahaaan. Untuk semua itu produsen perlu melakukan kegiatan promosi
dengan berkomunikasi kepada konsumen. Karena kegiatan promosi pada
dasarnya adalah proses komunikasi antara produsen dengan konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
1. Proses Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan yang merupakan
gagsan atau informasi pengirim melalui suatu media kepada pihak
penerima agar mampu memahami maksud pengirim.
Tiga unsur pokok dalam struktur proses komunikasi adalah :
pelaku komunikasi, material komunikasi, dan proses komunikasi itu
sendiri.
Gambar 2.1 : Skema Model Proses Komunikasi
a. Pelaku Komunikasi
Pengirim (sender) adalah komunikator yang menyampaikan
pesan. Penerima (receiver) adalah pihak penerima (komunikan)
pesan.
b. Material Komunikasi
Material komunikasi meliputi:
1). Gagasan, adalah materi pokok yang hendak disampaikan
pengirim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2). Pesan (message), himpunan berbagai simbol (oral, verbal, atau
non verbal ) dari suatu gagsan. Pesan ini hanya dapat
dikomunikasikan melalui suatu media.
3). Media, adalah pembawa (trasporter) pesan komunikasi
4). Response, adalah reaksi pemahaman atas pesan yang diterima
oleh penerima
5). Feed-back, adalah pesan umpan balik dari sebagian atau
keseluruhan respons yang dikirim kembali oleh penerima
6). Noise, adalah gangguan atau hambatan dalam proses
komunikasi
c. Proses Komunikasi
Proses penyampaian pesan (dari pengirim kepada
penerima) maupun pengiriman kembali respon (dari penerima
kepada pengirim) akan memerlukan dua kegiatan : yaitu encoding
(fungsi mengirim) dan decoding ( fungsi menerima).
1) Encoding, adalah proses merancang atau merubah gagasan
secara simbolik menjadi suatu pesan untuk disampaikan kepada
penerima
2). Decoding, adalah proses menguraikan atau mengartikan simbol
sehingga pesan yang diterima menjadi suatu pemahaman.
Pada dasarnya proses umpan balik adalah komunikasi oleh
pelaku yang sama hanya posisinya berbeda atau berbalik. Penerima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pesan akan bertindak sebagai pengirirm pesan balik dan sebaliknya
pengirim pesan akan bertindak sebagai penerima respons.
2. Perencanaan Komunikasi Pemasaran
Agar komunikasi berjalan efektif, perlu dipertimbangkan :
a. Penetapan tujuan dan respon komunikasi
b. Penetapan sasaran komunikasi (target audiens)
c. Rancangan pesan dan media komunikasi
d. Pengembangan promotional mix
e. Penyusunan anggaran
f. Evaluasi dan pengendalian komunikasi
3. Tujuan dan Respon Komunikasi
Tujuan komunikasi adalah untuk :
a. Menyebarkan informasi (komunikasi informatif). Misalnya
tentang produk, harga, distribusi, dsb.
b. Mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik
konsumen pesaing untuk beralih merek (komunikasi persuasif).
c. Mengingatkan audien untuk melakukan pembelian ulang
(komunikasi mengingatkan kembali).
Respon penerima komunikasi meliputi :
a. Efek kognitif membentuk kesadaran informasi tertentu.
b. Efek afeksi, memberikan pengaruh untuk melakukan sesuatu,
yang diharapkan adalah realisasi pembelian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
c. Efek konatif atau perilaku, membentuk pola audien menjadi
perilaku selanjutnya. Yang diharapkan adalah pembelian ulang.
Tujuan komunikasi dan respon audien berkaitan dengan tahap-
tahap dalam proses pembelian. Tahap-tahap dalam proses pembalian :
a. Menyadari (awareness) produk yang ditawarkan
b. Menyukai (interest) dan berusaha mengetahui lebih lanjut
c. Mencoba (trial) untuk membandingkan dengan harapannya
d. Mengambil tindakan (act) membeli atau tidak membeli
e. Tindak lanjut (follow-up) membeli kembali atau pindah merk
Relasi antara tujuan komunikasi, respons audien dan tahap-
tahap dalam proses pembelian adalah sebagai berikut :
Gambar 2.2 : Skema Relasi Tujuan, Respon, dan Proses Pembelian
4. Sasaran Komunikasi
Komunikasi akan efektif apabila telah diketahui dan dipahami
sasarannya (audien) dengan baik. Sehingga perusahaan dapat
menyesuaikan pesan dan cara penyampaiannya sesuai dengan perilaku
pasar sasarannya. Mereka itu dapat meliputi :
a. Pasar pribadi,
b. Organisasi, maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
c. Masyarakat umum yang berperan sebagai :
1) Pemberi informasi (intiator),
2) Pengaruh (influencer),
3) Pengambil keputusan (decider),
4) Pelaku pembeli (purchaser), maupun
5) Pemakai produk (user) pada proses pembeliannya.
Gambar 2.3 : Skema Sasaran dan Peranan Dalam Komunikasi
5. Komponen Pesan
Setelah sasaran respon audien yang ingin dicapai telah
ditetapkan, komunikator perlu memilih, menyusun dan merancang
pesan komunikasi. Pesan tersebut haruslah dapat menarik (membangun
kesadaran ), mampu membangkitkan minat, keinginan untuk
melakukan pembelian (mempengaruhi), dan melekat di benak audien
(meningkatkan kembali).
Unsur-unsur yang perlu di perhatikan dalam perancangan
pesan, adalah : (1) Isi pesan, (2) Struktur pesan, (3) Format atau teknis
pesan dan, (4) Sumber atau komunikator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
a. Isi pesan dapat bertemakan : rasional (teknis-deskriptif), emosional
(dramatis, tragedi, komedi) atau moral (etika, tanggung jawab
moral, keagamaan atau sosial)
b. Struktur pesan dapat dirancang agar pembaca diarahkan pada
kesimpulan tertentu (konklusif), memberikan argumentasi agar
konsumen dapat menetukan pilihan sendiri (argumentatif), atau
menekankan pentingnya pesan pada awal atau akhir presentasi
(order presentation).
c. Format pesan meliputi kombinasi unsur-unsur irama, ritme, tone,
lagu (audio), judul, naskah, ilustrasi, ukuran, warna (visual),
maupun unsur gerak (motion).
d. Dalam rancangan pesan, diperlakukan peranan karakter tokoh
sebagai komunikator yang lansung (berhadapan dengan audien)
maupun komunikator tidak langsung (sebagai pelaku atau aktor
dalam ilustrasi media audio atau media visual). Karakter tokoh
ideal sebagai komunikator dipilih dari :
1). Pemeran keahlian (expertise) misalnya tokoh dokter, manager,
insinyur,
2). Pemeran atau tokok yang disegani, dipercaya (trustworthiness)
di masyrakat, misalnya tokoh pemimpin masyarakat , tipikal
keluarga, nenek, ibu rumah-tangga, atau
3). Pemeran atau tokoh yang disukai masyarakat (likability)
misalnya aktor film, olahragawan, pelawak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Gambar 2.4 : Skema Komponen Pembentuk Pesan
6. Media Komunikasi
Pilihan media promosi atau media komunikasi dapat bersifat
personal atau non-personal. Media personal dapat dipilih dari tenaga
penganjur (misalnya konsultan), tenaga ahli profesi, atau dari
masyarakat umum. Media non personal dapat berupa media massal
(radio, TV, koran), kondisi lingkungan (ruangan , gedung) ataupun
peristiwa tertentu (hari-hari besar atau spesial).
Gambar 2.5 : Skema Bentuk Media Komunikasi
7. Bauran Promosi
Promosi adalah bagian dari strategi pemasaran sebagai cara
untuk berkomunikasi dengan pasar dengan menggunakan komposisi
bauran promosi (promotional mix), yaitu :
a. Periklanan (advertising)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Periklanan bersifat dapat menjangkau masyarakat luas
(massal), tidak menggunakan pribadi secara langsung berhadapan
dengan audien (impersonal), dan dapat menyampaikan gagasan
secara meyakinkan dan menimbulkan efek yang dramatif
(ekspresif).
b. Promosi penjualan (sales promotion)
Promosi penjualan sanagt komunikatif karena mampu
menciptakan respon audien terhadap perusahaan. Insentif yang
berupa hadiah, kupon undian, potongan harga,dsb. Mampu
mengundang calon pembeli untuk datang.
c. Relasi publik (public relations)
Karena informasi lebih banyak bersifat berita dari lembaga
formal (TV, radio, dsb) atau dari orang yang dikenal sehingga lebih
dipercaya daripada iklan. Akan tetapi karena sumber informasi
bukan dari internal perusahaan maka sulit dikendalikan agar sesuai
dengan tujuan perusahaan. Selain itu relasi publik mampu
menciptakan suasana yang daramatif.
Relasi public khusus pada pemasaran disebut marketing
public relations atau biasa disebut MPR. MPR di bagi menjadi dua
yaitu MPR rektif dan MPR proaktif. MPR proaktif adalah
memperkenalkan produk atau revisi produk pada suatu area dan
MPR reaktif adalah perilaku PR dalam menghadapi respon
pengaruh dari luar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
d. Penjualan personal (personal selling)
Promosi ini bersifat personal sehingga responsif terhadap
perilaku audien. Penjualan personal mampu membina relasi antara
perusahaan dengan konsumen.
e. Identitas produk (product identity)
Atribut produk mampu menciptakan simbol-simbol yang
diharapkan konsumen. Karena keunggulan terhadap pesaing,
produk mempunyai daya tarik tersendiri sehingga dapat
menentukan posisi produk terhadap pesaing-pesaingnya.
Gambar 2.6 : Skema Karakter Komponen Promosional Mix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Berdasarkan karakter personalitas maupun cara
pembiayaannya, cara-cara promosi dapat dibedakan sebagai berikut :
Tabel 2.1 : Klasifikasi Promotional Mix
Pemilihan masing-masing cara promosi
mempertimbangkan faktor berikut : (1) Karakteristik masing-
masing alat promosi, (2) Sumberdaya yang dimiliki perusahaan, (3)
Tujuan promosi, (4) Stretegi promosi, (5) Karakteristik barang, (6)
Karakteristik pasar sasaran, (7) Tahap siklus kehidupan barang
H. Strategi Komunikasi Pemasaran
Bauran promosi sangat di pengaruhi oleh apakah suatu perusahaan
akan memilih strategi dorong atau strategi tarik guna menciptakan
penjualan.
1. Strategi Dorong (push strategy)
Strategi ini mencakup produsen yang menggunakan tenaga
penjual dan promosi dagang untuk membujuk perantara supaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
mengambil, mempromosikan, dan menjual produk kepada pemakai
akhir.
Strategi dorong sangat tepat digunakan jika kesetiaan merek dalam
suatu kategori rendah, pilihan merek dilakukan di toko, produk itu
merupakan barang implus, dan manfaat produk sangat jelas.
2. Strategi Tarik ( pull strategy )
Strategi ini mencakup produsen yang menggunakan iklan dan
promosi konsumen guna mendorong pemakai akhir untuk meminta
produk tersebut kepada perantara dan dengan demikian mendorong
perantara memesan produk itu kepada produsen.
Strategi tarik sangat tepat digunakan jika terdapat kesetiaan
merek yang tinggi, dan keterlibatan yang tinggi dalam kategori
tersebut, konsumen menganggap ada perbedaan diantara berbagai
merek, dan orang memilih merek sebelum mereka pergi ketoko.
I. Anggaran Komunikasi Pemasaran
Seringkali anggaran promosi disediakan berdasar pada tingkat
kemampuan perusahaan menyediakan dana. Dirancang atas dasar
pengeluaran promosi total maupun atas dasar promosi yang dipergunakan
perusahaan. Tetapi sebenarnya sulit untuk menentukan metode anggaran
promosi yang tepat sebagai dasar perhitungannya, karena kesulitan untuk
memastikan pemilahan faktor-faktor pengaruh promosi secara pasti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Akan tetapi sebagai pendekatan perhitungannya, terdapat enam
dasar merencanakan anggaran :
1. Subyektif perusahaan
Perusahaan menentukan besarnya anggaran berdasarkan
pengalaman maupun pertimbangan subyektif manajemen.
2. Persentase penjualan lalu
Dasar penentuan anggaran ini lebih ditekankan pada
kemampuan perusahaan dalam penyediaan dana. Penentuan anggaran
berdasarkan persentase tingkat penjualan yang telah dicapai periode
yang lalu.
3. Persentase penjualan yang akan datang
Perusahaan beranggapan bahwa tingkat penjualan di masa
depan dapat di kendalikan dari anggaran promosi. Adanya keyakinan
bahwa program promosi yang baik akan efektif berpengaruh terhadap
penjualan. Anggaran total didasarkan pada persentase tertentu
penjualan yang diharapkan.
4. Cadangan per unit
Sekian persen dari biaya total per unit atau dari harga jual
adalah merupakan biaya promosi per unit. Biaya anggaran total adalah
kelipatan dari total penjualan barang yang diharapkan dengan biaya
promosi perunit.
5. Tujuan dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tujuan perlu dijabarkan ke dalam beberapa kegiatan, masing-
masing kegiatan akan memerlukan anggran tertentu. Secara “build-up
method” dilakukan pemilahan anggaran masing-masing alat promosi
secara keseluruhan untuk mencapai tujuan-tujuan (perbagian atau
umum) yang telah ditetapkan.
6. Pertimbangan strategi pesaing
Pada kondisi persaingan yang ketat, penentuan besarnya
anggaran promosi perlu mempertimbangkan apa yang dilakukan oleh
pesaing. Perusahaan dapat melakukan sama dengan yang telah
dilakukan pesaing (yang telah berhasil), mengembangkan lebih besar
atau lebih rendah dari anggran promosi pesaing.
Ada beberapa metode penganggaran yang hampir selalu digunakan
oleh pengiklan industry maupun barang-barang konsumsi di AS dan
Eropa, yaitu :
1. Metode Presentase-Penjualan, dimana perusahaan menyusun anggaran
periklanan merek secara sederhana sebagai presentase tetap dari volme
penjualan masa lalu (contohnya, presentase tahun lalu) atau antisipasi
(contohnya, presentase tahun depan).
2. Metode Tujuan dan Tugas, ini adalah metode anggaran periklanan
yang paling masuk akal dan bisa dipertahankan. Pada metode ini para
pembuat keputusan periklanan harus secara jelas menspesifikasikan
peran yang mereka inginkan dan kemudian menyusun anggaran yang
sesuai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
3. Metode Penyamaan dengan Pesaing, metode ini mengikuti apa yang
dilakukan oleh pesaing.
4. Metode sesuai Kemampuan, pada metode ini dana untuk iklan
diperoleh dari dana yang tersisa setelah anggaran dari hal hal lainnya
dikeluarkan.
J. Mengukur Kefektivitasan Komunikasi Pemasaran
Mengukur efektivitas periklanan merupakan tugas yang sulit dan
mahal. Meskipun demikian, nilai yang diperoleh dari upaya itu biasanya
lebih besar. Dengan riset periklanan pemasang iklan mengetahui apakah
pesan-pesan iklan mereka efektif atau berhasil dengan baik, atau apa yang
harus diubah unutk meningkatkan usaha periklanan dikemudian hari.
(Terence A. Shimp, jilid II, 2000: 55).
Ada dua riset periklanan yang di praktikkan yaitu riset pesan dan
riset media. Metode riset media dikategorikan sesuai dengan pengukuran
besarnya audiens majalah, radio, dan televisi.
1. Metode Riset Media
Tugas utama yang dihadapi seorang pemasang iklan adalah
memastikan bahwa jumlah pelanggan yang cukup telah diekspos
secara actual, atau mempunyai opportunity to see (OTS), terhadap
iklan-iklannya dan bahwa para anggota audiens sesuai dengan
karakteristik audiens sasaran yang diinginkan. Ini menuntut agar :
sarana media didistribusikan, pelanggan diekspos dengan sarana-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
sarana ini, dan para pelanggan diekspos dengan iklan-iklan khusus
yang dipasang oleh pemasang iklan dalam sarana-sarana ini.
a. Pegukuran pembaca majalah
Ada dua perusahaan besar yang mengkhususkan diri dalam
mengukur jumlah pembaca majalah dan menentukan banyaknya
pembaca, yaitu Simmons Market Research Bureau (SMRB), dan
Mediamark Research, Inc (MRI).
b. Pengukuran pendengar radio
Pendengar radio diukur baik secara nasional maupun lokal.
Statistical Research, Inc (SRI) merupakan satu-satunya perusahaan
penyedia peringkat jaringan radio nasional. Jasa yang diberikan
perusahaan ini adalah RADAR (Radio All Dimensions Audience
Research). Para pemasang iklan menggunakan informasi ini untuk
memilih pemrogaman jaringan yang sesuai dengan pendengar
sasaran yang mereka inginkan.
c. Pengukuran pemirsa televisi
Ada dua system pengukuran yaitu metode Nielsen’s People
Meter, dan teknologi Smart milik SRI. Kita ketahui bahwa
program yang peringkatna yang tinggi menuntut harga yang lebih
tinggi. Maka itu para pemasang iklan memerlukan periset iklan ini
untuk mengukur dengan lebih tepat banyaknya pemirsa program.
2. Metode Riset Pesan (Terence A. Shimp, jilid II, 2000 ; 66)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Metode riset pesan diklasifikasikan sebagai ukuran : (1)
pengenalan dan ingatan, (2) emosi, (3) pembangkitan fisiologis, (4)
bujukan, dan (5) respons penjualan.
Banyak usaha telah dilakukan oleh para anggota kumunitas
periklanan untuk memastikan ukuran periklanan mana yang paling
baik memprediksi efektivitas periklanan. Berikut ini adalah metode-
metode untuk mengukur klasifikasi dalam riset pesan :
a. Pengukuran pengendalian dan daya ingat
1) Starch Readership Service (majalah)
2) Tests Bruzzone (TV)
3) Burke day-after recall (TV)
b. Pengukuran emosi
1) The warmth monitor
2) Market Fact’s TRACE
3) BBDO’s Emotional Measurement System
c. Pengukuran pembangkitan fisiologis
1) Pschogalvanometer
2) Pupillometer
3) Voice-pitch analysis (VOPAN)
d. Pengukuran persuasi
1) ASI theater testing
2) ARS laboratory testing
e. Pengukuran respon penjualan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
1) IRI’s BehaviorScan
2) Nielsen’s SCANTRACK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif,
yakni penelitian yang didasarkan pada informasi tentang perusahaan baik
berupa data maupun lisan.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian diadakan di PT DJARUM DSO Bogor, yang
berada di Jln. Raya Sukabumi km 1,5 no 61 RT 4 RW 5, KP Tajur
Pugang, Desa Banjarwaru, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor
16720
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini diadakan pada bulan November 2009
hingga Maret 2010.
C. Subjek Penelitian dan Narasumber
Subjek penelitian dan narasumber dari penelitian ini adalah :
1. Bpk. Djarot Soebagyo selaku Manajer Area PT Djarum DSO Bogor
2. Bpk. Edy Sujarwo selaku Kepala PT Djarum DSO Bogor
3. Bpk. Juliusworo selaku Team Leader PT Djarum DSO Bogor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
D. Objek Penelitian
Objek penelitian dari penelitian ini adalah :
1. Strategi Komunikasi Pemasaran PT DJARUM DSO Bogor untuk
produk rokok LA Lights
a. Media komunikasi yang digunakan untuk produk rokok LA Lights
b. Jenis-jenis promosi yang digunakan untuk produk rokok LA Lights
c. Anggaran promosi yang digunakan untuk produk rokok LA Lights
d. Evaluasi dari masing-masing media dan jenis yang digunakan
untuk produk rokok LA Lights
2. Penilaian Efektivitas Startegi Komunikasi Pemasaran PT DJARUM
DSO Bogor untuk produk rokok LA Lights
Metode yang digunakan produk rokok LA Lights untuk menilai ke
efektivitasan dari media yang dipakai.
E. Sumber Data
Data Primer, merupakan data yang diperoleh secara langsung atas objek
penelitian yang berkaita dengan penelitian dari subjek penelitian.
Data primer dalam penelitian ini mencakup :
a. Media komunikasi yang digunakan untuk produk rokok LA Lights
b. Jenis-jenis promosi yang digunakan untuk produk rokok LA Lights
c. Anggaran promosi yang digunakan untuk produk rokok LA Lights
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
d. Evaluasi dari masing-masing media dan jenis yang digunakan
untuk produk rokok LA Lights.
Untuk gambaran umum perusahaan data di dapat dari dokumen dan
website PT Djarum data tersebut meliputi sejarah perusahaan, visi dan
misi perusahaan, tujuan perusahaan, struktur organisasi, data
personalia, data produksi, data distribusi, data keuangan dan kegiatan
perusahaan.
F. Teknik Pengambilan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah:
1. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data
untuk memperoleh data dan informasi secara lisan. Dari semua
wawancara ini hanya dibahas mengenai produk rokok LA Lights.
Wawancara dilakukan bulan desember hingga bulan april,
selama lima bulan itu telah dilakukan empat kali wawancara.
Wawancara dilakukan di kantor PT DJARUM DSO Bogor, yang
berada di Jln. Raya Sukabumi km 1,5 no 61 RT 4 RW, KP Tajur
Pugang, Desa Banjarwaru, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor
16720.
Wawancara dilakukan di ruangan Bpk. Djarot Subagyo selaku
manajer area, wawancara ini langsung dilakukan terhadap ke tiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
narasumber yaitu Bpk. Edy Sujarwo selaku kepala DSO Bogor, Bpk
Juliusworo selaku team leader dan juga Bpk. Djarot Subagyo.
Wawancara ini dilakukan secara bersama karena keterbatasan waktu
para narasumber.
Walaupun mereka menjawab pada bahasan-bahasan yang
peneliti sebutkan tadi, tetapi tidak membatasi saling menambahkan
informasi yang diperlukan dalam wawancara. Beberapa hal mengenai
gambaran perusahaan yang tidak tertulis dalam data yang ada maupun
dari website perusahaan mereka, juga di jelaskan dalam wawancara ini.
Juga beberapa hal yang di perlukan dalam wawancara ini dapat
dijelaskan dengan baik.
Dalam wawancara ini para narasumber bersikap santai dan
tidak terlalu serius, sehingga situasi terasa lebih nyaman. Wawancara
juga dilakukan hingga empat kali pertama pada hari Rabu 25
November 2009, kedua pada hari Jumat 4 Desember 2009, ketiga hari
Jumat 19 Februari 2010 dan terakhir hari Senin 8 Maret 2010. Hal ini
dikarenakan keterbatasan waktu sehingga dalam satu kali wawancara
tidak dapat terjawab semua pertanyaan, juga karena peneliti merasa
kurang jelas dengan jawaban narasumber. Wawancara ini juga
berlangsung dalam jangka waktu yang agak lama mengingat kesibukan
para narasumber yang sering harus menghadiri rapat atau menghadiri
kepentingan kantor diluar kota, juga kesusahan dalam mencocokkan
waktu kosong bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Dari empat kali wawancara yang dilakukan ketiga narasumber
dapat hadir dan memberikan penjelasan dengan baik. Bpk. Edy
Sujarwo banyak menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan
distribusi, penjualan, anggaran pejualan juga proses monitoring.
Kemudian Bpk. Yulius Woro banyak menjelaskan hal-hal yang
berhubungan dengan hal-hal yang berhubungan dengan komunikasi
pemasaran seperti periklanan (advertising), promosi penjualan (sales
promotion), relasi publik untuk pemasaran (marketing public
relations), penjualan perorangan (personal selling), pemasaran
sponsorship (sponsorship marketing) dan komunikasi di tempat
pembelian (point-of-purchase communication). Sedangkan Bpk. Djarot
Subagyo banyak menjelaskan mengenai garis besar dari kesemuanya,
beliau memberikan beberapa contoh nyata dari apa yang dijelaskan
kedua narasumber, beliau juga menjelaskan tentang SWOT (Strengths,
Weaknesses, Opportunities, Threats), Segmentation
(segmentasi/segmen pasar), Targeting (Target Pasar), Positioning, juga
4P dari produk rokok LA Lights.
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu metode pengumpulan data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku,
surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan
sebagainya. Untuk beberapa data foto-foto contoh promosi, dan contoh
proposal pengajuan anggaran peneliti dapat melalui e-mail dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
narasumber. Untuk hal-hal lain seperti gambaran perusahaan didapat
dari data yang mereka berikan, data juga didapatkan dari website
mereka yaitu www.djarum.com .
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif kualitatif.
Analisis kualitatif digunakan untuk mengungkapkan mengenai
keadaan atau fakta yang akurat dari objek yang diamati, yang
disesuaikan dengan teori atau dalil yang berlaku dan diakui, untuk
memperoleh informasi secara mendalam” (Sugiyono, 1999 : 3).
Kemudian menurut (Miles dan Huberman, 1992: 16-17), langkah-
langkah yang dilakukan dalam analisis kualitatif model interaktif,
meliputi:
1. Reduksi Data
Data yang terkumpul dicari tema dan pola, ditonjolkan pokok-
pokok yang penting kemudian disusun secara sistematis sehingga
mudah dikendalikan. Proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabtrakan, dan tranformasi data “kasar” yang
muncul dari catatan tertulis di lapangan. Dalam tahap ini terdapat
beberapa kegiatan seperti membuat ringkasan, mengkode, menelusur
tema, membuat gugus-gugus, membuat partisi dan menulis memo.
2. Display Data atau Penyajian Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Dengan membuat deskripsi tentang hasil penelitian sehingga
dapat dilihat gambaran secara keseluruhan untuk dapat menarik
kesimpulan dengan tepat. Penyajian data sebagai sekumpulan
informasi tersusun yang memberi kemungkinan adannya penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan.
3. Mengambil Kesimpulan dan Verifikasi
Kesimpulan pada mulanya masih sementara, kabur, dan
diragukan akan tetapi dengan bertambahnya data maka kesimpulan itu
lebih punya dasar. Jadi kesimpulan senantiasa harus diverifikasi
selama penelitian berlangsung.
Berdasarkan langkah-langkah tersebut di atas dan berkaitan dengan
tujuan penelitian, maka analisis data diarahkan pada:
1. Analisis masalah 1, yaitu identifikasi strategi komunikasi
pemasaran yang dilaksanakan oleh perusahaan yang meliputi:
a. Analisis SWOT, meliputi: strenghts, weaknesses, opportunities,
dan threats.
b. Unsur komunikasi pemasaran, yang meliputi: segmentation,
targeting, dan positioning.
c. Bauran komunikasi pemasaran (marketing mix), meliputi:
product, price, place, dan promotion.
d. Bauran promosi yang meliputi: advertising, sales promotion,
public relations, personal selling, dan product identity.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Dari poin-poin diatas digunakan satu persatu dalam setiap strategi
dengan melihat pelaksanaannya, kemudian diurutkan strategi mana
yang paling intensif dilaksanakan.
2. Analisis masalah 2, yaitu cara yang dilakukan oleh perusahaan
untuk mengevaluasi efektivitas pelaksanaan strategi komunikasi
pemasaran yang meliputi:
a. Jangkauan komunikasi pemasaran produk rokok LA Lights
b. Anggaran pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran produk
rokok LA Lights
c. Monitoring pelaksanaan komunikasi pemasaran produk rokok LA
Lights
d. Riset konsumen tentang jangkauan iklan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
BAB IV
GAMBARAN UMUM PT DJARUM
A. Sejarah Berdirinya PT DJARUM
Menurut data dari situs www.djarum.com dikatakan bahwa PT
DJARUM didirikan oleh Oei Wie Gwan pada tanggal 21 April 1951 di
Kudus, Jawa Tengah dengan membeli sebuah pabrik rokok kecil disana.
Tetapi sembilan bulan sebelumnya Oei Wie Gwan telah membeli lisensi
dan merek untuk nama perusahaannya. PT DJARUM mulai beroperasi
hanya dengan 10 karyawannya di Nomor 28 Bitingan Baru Street
(sekarang Jln. A. Yani no.28), Kudus. Pencampuran cengkeh dan
tambakau dilakukan secara manual dengan peralatan yang masih minimal,
produk rokok yang pertama dibuat adalah jenis kretek.
Perusahaan ini nyaris punah saat terbakar dan saat Oei Wie Gwan
meninggal pada 1963 tetepi perusahaan ini tidak mati begitu saja. Dibawah
kepemimpinan kedua anaknya Oei Michael Bambang Hartono dan Robert
Budi Hartono, PT DJARUM terus berkembang. Kini Djarum menjadi
salah satu produsen rokok yang besar di Indonesia bahkan beberapa
produknya sudah dijual di luar negeri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
B. Lokasi, Visi, dan Misi PT DJARUM
1. Lokasi PT DJARUM
Kantor pusat PT DJARUM berlokasi di Jl. Aipda K.S Tubun
2C/57 Jakarta, Indonesia, untuk produksinya berada di Jln. A. Yani no.
26-28, Kudus 59317 Jawa Tengah.
2. Visi PT DJARUM
Menjadi yang terbesar dalam nilai penjualan dan profitabilitas
di industri rokok Indonesia
3. Misi PT DJARUM
Kami hadir untuk memuaskan kebutuhan merokok para
perokok
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi perusahaan merupakan kerangka dan susunan
perwujudan pola tetap dan hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi,
bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang yang menunjukan
kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda
dalam suatu organisasi atau perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Gambar 4.1: Skema Struktur Organisasi PT Djarum
D. Personalia
1. Karyawan
Jumlah karyawan permanen di PT DJARUM DSO Bogor
adalah 80 orang.
2. Sistem Pengupahan
Pengupahan ini berdasar pada diatas UMR yang ditetapkan
pemerintah, jabatan juga lama kerja dari karyawan juga
mempengaruhi. Untuk contoh nominalnya perusahaan tidak dapat
memberikan.
3. Imbalan kerja
a. Gaji Bulanan
Gaji bulanan diberikan kepada karyawan pada tiap
bulannya. Sesuai dengan system pengupahan yang sudah dibahas,
gaji diberikan diatas UMR yang disarankan pemerintah, jabatan
Direktur Marketing
(Keterangan : ada beberapa BM)
Brand RSGM (Regional Sales Manager)
(Keterangan : ada beberapa RSGM)
Area Manager (Keterangan : RSGM membawahi beberapa Area Manager)
District (Keterangan : Area Manager membawahi beberapa District Supervisor)
Manager
Supervisor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
dan lama kerja juga mempengaruhi jumlahnya. Jumlah nominal
untuk tiap jabatan berbeda-beda.
b. Dana Pensiun
Program dana pensiun merupakan program pensiun yang
menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh
karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada satu
faktor atau lebih, seperti umur, masa kerja, dan jumlah gaji
bulanan.
Perusahaan harus menyediakan program pensiun dengan
imbalan minimal tertentu sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No.
13/2003 (“UU Ketenagakerjaan”). Karena UU Ketenagakerjaan
menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal
imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun berdasarkan UU
Ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti.
Untuk perhitungan jumlah dana pensiun PT DJARUM
mengikuti aturan dari pemerintah.
c. Dana kesehatan selama kerja
Perusahaan memberikan imbalan kesehatan selama kerja
untuk para karyawan dan keluarga (1 istri dan 3 anak). Pemberian
imbalan ini dengan penggantian biaya kesehatan dengan ketentuan
tertentu seperti dokter dan rumah sakit yang terdaftar bekerjasama
dengan PT DJARUM, juga adanya batasan maksimal untuk umur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
anak. Imbalan kesehatan ini juga dengan presentase tertentu,
presentase in berbeda untuk karyawan itu sendiri, dan keluarga.
d. Cuti atau ijin kerja
Setiap karyawan berhak untuk mendapatkan cuti, seperti
cuti tahunan, cuti sakit & rawat inap, cuti hari raya, dan cuti hamil
& melahirkan. Semua ini sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No.
13/2003 (“UU Ketenagakerjaan”). Untuk peraturan cuti PT
DJARUM juga sesuai dengan UU Ketenagakerjaan.
e. Program bonus
Perusahaan memberikan bonus kepada karyawan secara
individu maupun secara team apabial kinerja mereka dianggap
berprestasi dan meningkatkan penjualan produk rokok PT
DJARUM.
E. Produksi
1. Penelitian & Pengembangan
PT DJARUM mengakui bahwa Penelitian & Pengembangan (R
& D) sangat penting bagi pengembangan produk kretek. PT DJARUM
mendirikan departemen R & D pada tahun 1960-an dan pembangunan
resmi R & D center pada tahun 1970-an dengan tujuan untuk
mengembangkan campuran rokok kretek baru.
Kontribusi PT DJARUM dalam pengembangan rokok Kretek
adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
a. Mengembangkan rokok pertama dengan rendah tar dan rendah
nikotin
b. Mengembangkan rokok cigarillos pertama
c. Mengembangkan kertas rokok coklat
d. Mengembangkan kertas rokok hitam
e. Mengembangkan rokok rasa cheri dan vanilla
f. Mengembangkan penggunaan cengkeh prima campuran
Sekarang ini departemen R & D PT DJARUM didukung oleh
teknologi laboratorium, departemen ini sering berinteraksi dengan
departemen pemasaran untuk mengembangkan rasa baru. Selain
mengembangkan rasa rokok, R & D juga menerapkan wawasan pada
sisi produksi.
2. Perkembangan rokok
Dalam perkembangan rokok, sampai saat ini PT DJARUM
terus mengembangkan produksi pada rokok kretek linting tangan.
Rokok kretek merupakan produk rokok pertama PT DJARUM yang
menggunakan peralatan minimal dan proses yang sederhana, tapi kini
PT DJARUM telah mengembangkan dengan adanya produk rokok
yang menggunakan mesin linting.
Sedikit info tentang rokok, ada lima jenis rokok yang kita
kenal, yaitu :
a. Rokok cerutu, rokok ini terbuat dari tembakau dan
dibungkus dengan daun tembakau pula. Yang membedakan cerutu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
dengan rokok adalah ukuran dan pembungkusnya. Ukuran cerutu
pada umumnya lebih besar daripada rokok dan dibalut dengan
tembakau juga, bukan kertas seperti rokok. Cerutu memiliki
kandungan tembakau yang sangat padat sehingga biasanya satu
batang cerutu bisa dihisap secara bertahap.
b. Rokok putih, rokok ini terbuat dari tembakau dan
dibungkus dengan kertas sigaret. Proses pembuatannya hampir
100% dikerjakan dengan mesin jenis rokok ini rasanya pahit
apabila dihisap dan tidak padat.
c. Rokok kretek, rokok ini terbuat dari tembakau ditambah
dengan daun cengkeh dan dibungkus dengan kertas sigaret
sehingga menimbulkan rasa manis. Rokok ini adalah produksi
dalam negeri karena hanya ada di Indonesia, istilah kretek diambil
karena bunyinya kretek-kretek saat dibakar.
d. Rokok klobot, rokok ini terbuat dari tembakau dan
dibungkus dengan dau jagung, biasa terdapat di pedesaan hal ini
disebabkan selain harganya murah juga menjadi kebiasaan turun-
menurun masyarakat pedesaan.
Dan berdasar produksinya rokok dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Rokok SKT (sigaret kretek tangan), rokok ini dibuat
dengan menggunakan tenaga manusia atau manual.
b. Rokok SKM (sigaret kretek manual), rokok ini dibuat
dengan menggunakan mesin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Kedua jenis rokok ini popular dan di produksi dalam jumlah
besar, sementara PT DJARUM melakukan inovasi-inovasi untuk
menghasilkan bermacam merek dan rasa.
Proses pembuatannya sendiri dimulai dengan seleksi yang
seksama terhadap bahan baku, bahan baku utamanya merupakan
tembakau terbaik dan cengkeh. Lalu bahan baku melalui proses
pemotongan dan dimasukkan dalam kategori cengkeh prima. Cengkeh
dan tembakau ini kemudian dicampur bersama-sama dibawah control
yang ketat dan dilakukan penambahan bumbu, terakhir campuran ini
melalui proses linting baik mesin atau manual dan dikemas untuk
didistribusikan.
Untuk rokok jenis SKT, dibuat oleh PT DJARUM dengan
metode lama yaitu manual oleh sekitar 60.000 tenaga terampil yang
berada di Kudus. Seluruh proses ini di pantau dengan menggunakan
pemeriksaan sistematis untuk memastikan kontrol kualitas output yang
konsisten.
Djarum Coklat, Djarum 76 dan Djarum Istimewa adalah
beberapa merek rokok SKT paling populer yang tersedia di pasar saat
ini. Kaya rasa dan kenikmatan yang disampaikan oleh merek-merek ini
terus menjamin popularitas mereka pada pecinta kretek.
Selanjutnya rokok jenis SKM, rokok ini diperkenalkan pada
tahun 1970, rokok ini dibuat untuk memenuhi permintaan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
meningkat. Selain itu juga untuk menyaingi buatan barat yang
menggunakan mesin pada wakti itu.
Saat ini rokok SKM di PT DJARUM diproduksi secara
otomatis menggunakan mesin berteknologi tinggi. Tetapi pendekatan
menejemen total pada bagian produksi, pengendalian mutu, dan system
pemantauan komputerisasi dalam pengawasan proses sampai tahap
pengepakan akhir tetap dilakukan.
Djarum Super, LA Lights, dan Djarum Black adalah tiga merek
paling terkenal di pasar kretek domestic dan internasional.
Sedangkan berdasar distribusinya dibagi menjadi dua yaitu :
a. Rokok dengan distribusi domestik. PT DJARUM telah
memasok pasar Indonesia selama lebih dari setengah abad, karena
PT DJARUM didirikan pada tahun 1951. Seiring waktu, PT
DJARUM telah menghasilkan merek baru dan produk rokok kretek
yang sesuai dengan selera bangsa. PT DJARUM terus berdedikasi
dalam pencarian produk yang lebih baik dan produk baru, agar
tetap berada di garis depan pembangunan kretek sesuai dengan
warisan sejarah kita. Yang termasuk dalam rokok dengan distibusi
domestic adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
1) Djarum Super
Gambar 4.2 : Djarum Super
2) Djarum Coklat
Gambar 4.3 : Djarum Coklat
3) Djarum 76
Gambar 4.4 : Djarum 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
4) Djarum Istimewa
Gambar 4.5 : Djarum Istimewa
5) LA Lights
Gambar 4.6 : LA Lights
6) LA Lights Menthol
Gambar 4.7 : LA Lights Menthol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
7) Djarum Black
Gambar 4.8 : Djarum Black
8) Djarum Black Capuccino
Gambar 4.9 : Djarum Black Capuccino
9) Djarum Black Tea
Gambar 4.10 : Djarum Black Tea
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
10) Djarum Black Menthol
Gambar 4.11 : Djarum Black Menthol
11) Djarum Black Slim
Gambar 4.12 : Djarum Black Slim
12) Cigarillos
Gambar 4.13 : Cigarillos
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
13) Gold Seal
Gambar 4.14 : Gold Seal
14) Dos Hermanos
Gambar 4.15 : Dos Hermanos
b. Rokok dengan distribusi internasional. PT DJARUM telah
mengekspor produknya ke pasar di seluruh dunia sejak tahun 1972.
Jaringan distribusi yang terpadu, dan didukung oleh mitra
internasional kami, menjamin keakuratan dan ketepatan waktu
pengiriman produk PT DJARUM. Pasar ekspor utama PT
DJARUM adalah Australia, Belgia, Kanada, Eropa Timur, Jepang
dan Timur Jauh, Timur Tengah, Belanda, Rusia, Arab Saudi,Asia
Tenggara, dan Amerika Serikat di mana sekarang PT Djarum
memegang 70 persen pasar rokok kretek. Yang termasuk dalam
rokok dengan distibusi internasional adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
1) Djarum Special
Gambar 4.16 : Djarum Special
2) Djarum Black
Gambar 4.17 : Djarum Black
3) Djarum Black Supersmooth
Gambar 4.18 : Djarum Black Supersmooth
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
4) Gold Seal
Gambar 4.19 : Gold Seal
5) Djarum Cherry
Gambar 4.20 : Djarum Cherry
6) Djarum Supersmooth
Gambar 4.21 : Djarum Supersmooth
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
7) Djarum Black Menthol Supersmooth
Gambar 4.22 : Djarum Black Menthol Supersmooth
8) Djarum Spice Islands
Gambar 4.23 : Djarum Spice Island
9) LA Lights
Gambar 4.24 : LA Lights
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
10) LA Menthol Lights
Gambar 4.25 : LA Lights Menthol
11) Djarum Splash
Gambar 4.26 : Djarum Splash
12) Djarum Super
Gambar 4.27 : Djarum Super
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
13) Djarum Vanilla
Gambar 4.28 : Djarum Vanilla
14) Djarum Bali Hai
Gambar 4.29 : Djarum Bali Hai
15) Djarum Menthol
Gambar 4.30 : Djarum Menthol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
F. Distribusi
PT DJARUM di dalam menyalurkan barang-barangnya kepada
konsumen memakai bantuan para distributor-distributor yang berbeda
untuk tiap daerahnya. Jalur distribusu tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 4.31 : Skema Distribusi PT Djarum
Dalam mendistribusikan produk kepada konsumen, PT DJARUM
menggunakan PT Sumber Cipta Multiniaga yang beralamat sebagai
berikut:
1. Jakarta
Jl.Aipda K.S. Tubun 2C/11
Jakarta 11410 - Indonesia.
Tel : +62 (21) 5346901
Fax : +62 (21) 5346634
2. Semarang
Jl. Pandean Lamper IV/16
Semarang 50292 - Jawa Tengah, Indonesia.
Tel : +62 (24) 8414481
Fax : +62 (24) 8451347
PT DJARUMDistributor Penyalur Konsumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
3. Bandung
Jl.Dr.Otten 10
Bandung 40171 - Jawa Barat, Indonesia
Tel : +62 (22) 4236996, 4236967
Fax : +62 (22) 4236966
4. Surabaya
Jl.Kedungdoro No.34
Surabaya 60251 - Jawa Timur, Indonesia
Tel : +62 (31) 5341951
Fax : +62 (31) 5313128
Selain pasar dalam negeri PT DJARUM juga melakukan pejualan
secara internasional, dan untuk distribusinya berpusat di PT Sumber Cipta
Multiniaga: Jl.Aipda K.S. Tubun 2C/11, Jakarta 11410 – Indonesia, Tel :
+62 (21) 5346901, Fax : +62 (21) 5346634
Para penyalurnya adalah :
1. Modern Outlet, yang termasuk dalam modern outlet ini adalah Modern
Wholesaler, Hypermarket, Supermarket, Minimarket, P&D,
Convenience Store.
2. Special Outlet, yang termasuk dalam special outlet adalah Horeka (
Hotel, Restaurant, Café ), kantin ( kampus/karyawan ), Koperasi
(kampus/karyawan ), Amusement Place, Billiard, Food Court, dan lain
sebagainya.
3. Shop, yang termasuk dalam shop adalah toko-toko pada umumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
4. Small Retailer, yang termasuk dalam small retailer adalah warung-
warung dan kaki lima.
G. Keuangan
Data keuangan pada PT DJARUM tidak dapat diberikan dengan
alasan merupakan data rahasia, dan yang memegang data ini adalah PT
DJARUM pusat.
H. Kegiatan Perusahaan
1. Djarum Bakti Olahraga
Gambar 4.32 : Djarum Bakti Olahraga
“Menyatukan Bangsa Dengan Olahraga”
PT DJARUM percaya bahwa olahraga dan kompetisi yang
sehat merupakan bagian penting dari pembangunan karakter bagi
orang-orang di seluruh dunia. Olahraga memainkan unsur penting
dalam kesehatan kita, kebahagiaan dan kesejahteraan.
Kontribusi PT DJARUM untuk bidang olahraga dimulai pada
tanggal 1969 ketika Djarum mendirikan Klub Bulutangkis Djarum di
Kudus, Jawa Tengah. Selama bertahun-tahun, Klub Bulutangkis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Djarum berhasil dibuat catatan baik yang sudah terbukti ,yaitu
mengembangkan pemain berbakat dan mengubahnya menjadi atlet
yang kompetitif. Atlet PT DJARUM menyumbang medali emas di
Olimpiade, penghargaan paling bergengsi dalam bulutangkis
internasional, dan sebagai tambahan atlet PT DJARUM juga
memenangkan banyak kejuaraan lainya seperti turnamen All England,
Piala Dunia, Piala Thomas, dan Piala Uber.
Fakta PT DJARUM dalam kegiatan olahraganya adalah :
a. Klub bulutangkis PT Djarum sudah berdiri dari 40 tahun
yang lalu
b. Pemain PT Djarum sudah memberikan & medali
Olimpiade, dengan setidaknya 1 medali dalam setiap
kejuaraan Olimpiade sejak 1992.
Djarum terus mendukung olahraga nasional bulutangkis dengan
memberikan beasiswa bulutangkis khusus dan fasilitas pelatihan
khusus. Beasiswa bulutangkis Djarum menyediakan akses penuh ke
fasilitas pelatihan yang sangat canggih yang diawasi oleh pelatih top-
takik dan dilengkapi dengan peralatan kelas dunia. Hal ini juga
memberikan sponsor bagi para atlet untuk bersaing di kedua turnamen
nasional dan internasional. Altlet dapat menikmati fasilitas yang baik,
asrama modern dengan akses ke perpustakaan, pusat kebugaran dan
kafetaria dengan makanan sehat,suasana yang kondusif untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
pendidikan, juga pelatihan dan pengembangan secara keseluruhan.
Saat ini ada 90 altet yang menerima Beasiswa Bulutangkis.
2. Djarum Bakti Lingkungan
Gambar 4.33 : Djarum Bakti Lingkungan
“Membantu Planet, Melestarikan Lingkungan Hidup”
PT DJARUM menyadari kebutuhan untuk melindungi dan
melestarikan lingkungan untuk kelangsungan hidup dan generasi
mendatang. Dimulai dengan kampung halaman PT DJARUM di
Kudus, PT DJARUM telah dilakukan pengelolaan lingkungan yang
baik sejak 1979. PT djarum melakukan penanaman pohon dengan
tujuan penghijauan, melestarikan ekosistem lokal, mencegah erosi,
menciptakan keteduhan dan membantu resapan air. Selain itu, banyak
dari pohon-pohon ini adalah pohon mangga buah yang membantu
masyarakat lokal untuk menghasilkan pendapatan tambahan. Upaya
tersebut telah memperlambat erosi dan masalah banjir di sekitar
Gunung Muria misalnya, di daerah yang telah diuntungkan dari upaya
PT DJARUM sejak tahun 2001.
Fakta PT DJARUM dalam kegiatan bakti lingkungannya
adalah sejak tahun 1979 PT Djarum telah menanam sebanyak satu juta
pohon. Visi sebuah planet hijau yang terus berkembang menginspirasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
PT DJARUM dalam upayanya terhadap kepedulian terhadap
lingkungan. PT DJARUM terus berusaha untuk membuat dunia
menjadi tempat yang lebih baik, satu pohon pada satu waktu.
3. Djarum Bakti Pendidikan
Gambar 4.34 : Djarum Bakti Pendidikan
“Membangun Bangsa Melalui Pendidikan”
Pada tahun 1984 PT DJARUM mendirikan dana berkomitmen
untuk meningkatkan tingkat pendidikan. Beasiswa Djarum diberikan
untuk membantu kandidat berkualifikasi tinggi dalam menyelesaikan
sarjana mereka. Beasiswa ini juga menyediakan pelatihan keterampilan
dan mendorong pengembangan karakter melalui kepemimpinan dan
seminar kewirausahaan, sesi outbound, pelatihan keterampilan, dan
kegiatan lainnya. Sejak dimulainya program ini, lebih dari 6.000
penerima Beasiswa Djarum telah berhasil mereka memperoleh gelar
Sarjana di 71 universitas di seluruh Indonesia.
Fakta PT DJARUM dalam kegiatan bakti pendidikannya
adalah lebih dari 20 tahun memberikan beasiswa kepada lebih dari
6000 alumni yang membutuhkan melalui jaringan PT DJARUM dari
71 universitas di seluruh Indonesia. Diharapkan bahwa program
beasiswa PT DJARUM akan menghasilkan individu yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
memberikan kontribusi bermakna bagi pembangunan dilanjutkan dan
kemajuan bangsa kita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Produk Rokok LA Lights
Produk rokok LA Lights merupakan rokok rendah tar juga rendah
nikotin. Rokok ini mempunyai citarasa yang berbeda, karena melalui proses
khusus yaitu Triple Blended (sudah dipatenkan), di mana prosesnya adalah
tembakau dan cengkeh pilihan dicampur sebanyak tiga kali untuk
menghasilkan rasa yang unik. Rokok ini termasuk rokok SKM karena
pembuatannya dengan mesin.
Tampilan produk rokok LA Lights seperti terlihat pada gambar seperti
terlihat pada gambar ikut ini.
Gambar 5.1: LA Lights
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Rokok ini diperkenalkan pada tahun 1996 dengan rapi dan gaya,
terutama terlihat dengan kemasan berwarna putih mutiara, dengan rokok
berwarna putih dengan garis merah pada tengah rokoknya. Segmentasi yang
dituju produk rokok LA Lights adalah anak muda. Rokok ini mempunyai
slogan “Enjoy aja” yang bermakna apa yang terjadi dalam hidup sebaiknya
dinikmati. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Bapak Djarot Subagyo saat
wawancara, yaitu:
”Rokok LA Lights ditujukan kepada anak muda. Dengan slogan
”Enjoy aja” yang memiliki makna bahwa apa yang terjadi dalam hidup
sebaiknya dinikmati. Seseorang tidak perlu larat dalam suatu
kesedihan yang mendalam. Lebih-lebih stres dengan keadaan”
(Wawancara, 25 November 2009).
B. Strategi Komunikasi Pemasaran Produk Rokok LA Lights
1. SWOT ( Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) produk rokok
LA Lights
Setiap perusahaan pasti ingin produk mereka sukses atau diterima
dipasaran. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk
mewujudkannya, perusahaan harus menyadari lingkungan dari produk itu
(dalam hal ini produk rokok LA Lights) baik secara internal dan juga
eksternal. Hal-hal yang berhubungan dengan lingkungan eksternal adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
peluang-peluang dan ancaman-ancaman untuk produk rokok LA Lights,
dan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan produk rokok LA
Lights yang merupakan lingkungan internalnya. Evaluasi terhadap
keseluruhan kekuatan-kekuatan, kelemahan-kelemahan, peluang-peluang
dan ancaman-ancaman disebut analisis SWOT.
PT Djarum juga melakukan analisis SWOT untuk produk rokok
LA Lights,maka dapat disimpulkan apa yang menjadi kekuatan-kekuatan,
kelemahan-kelemahan, peluang-peluang dan ancaman-ancaman dari
produk rokok LA Lights.
a. Kekuatan-kekuatan dari produk rokok LA Lights adalah :
Produk rokok LA Lights mempunyai harga yang lebih kompetitif,
dengan kualitas yang sama (dibandingkan A Mild)
1) Produk rokok LA Lights mempunyai harga sekelas tapi citra
merek lebih baik dan produk lebih berkualitas (dibandingkan Clas
Mild dan Star Mild)
2) Komunikasi produk rokok LA Lights lebih muda dan ceria.
3) Di kategori menthol lights, produk rokok LA Menthol
menggunakan 100% menthol alam (yang menjadikan rasanya jauh
lebih segar dan sejuk)
4) Aktifitas sponsor yang agresif dan kreatif, serta berkelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
5) Event yang disponsori produk rokok LA Lights menonjolkan sisi
kreativitas (seperti Indiefest, Indiemovie)
b. Kelemahan-kelemahan produk rokok LA Lights adalah :
1). Keberadaan produk rokok LA Lights yang belum merata.
Sebenarnya untuk daerah di DSO Bogor secara umum sudah
terjangkau semua oleh team PT DJARUM. Produk rokok LA
Lights belum merata karena beberapa hal, antara lain :
a). Small Retailer terkadang masih enggan/tidak mau mengadakan
produk rokok LA Lights dengan beberapa alasan, diantaranya
masih belum ada konsumen yang menanyakan (takut tidak
laku), tingkat laku LA Lights yang masih rendah (untuk
perputaran uang/modal small retailer), keterbatasan modal
small retailer sehingga mereka lebih memilih brand-brand
yang tingkat lakunya sudah tinggi.
b). Small Retailer terkadang enggan belanja ke toko (karena
tingkat laku masih rendah) dan cenderung menunggu team
DJARUM, sehingga produk rokok LA Lights kosong di
warung.
c). Market Share produk rokok LA Lights masih rendah. Sesuai
hukum penawaran dan permintaan, apabila share/permintaan
konsumen tinggi maka warung akan antusias berbelanja ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
toko untuk menyediakan suatu produk (memenuhi kebutuhan
konsumen).
2). Posisi harga batangan produk rokok LA Lights yang tidak strategis
(harga batangan lepas ke Rp. 600,-/batang). Harga strategis
berkaitan dengan pecahan uang yang mudah bagi konsumen
(pecahan uang yang sekarang beredar) dan pola beli konsumen
sasaran (AMU).
c. Peluang-peluang produk rokok LA Lights adalah :
1) Trend SKML yang masih terus berkembang.
2) Pergerakan harga batangan produk rokok LA Lights mengarah ke
posisi harga strategis Rp.2.000,-/3 batang.
3) Keuntungan yang lebih besar bagi small retailer (warung/k-5)
yang menjual harga eceran batangan Rp.2.000,-/3 batang apabila
dibandingkan A Mild.
4) Dikeluarkannya pecahan uang Rp.2.000,- oleh Bank Indonesia.
d. Ancaman-ancaman produk rokok LA Lights adalah :
1) Semakin berkurangnya jumlah outlet dan asongan yang menjual
batangan produk rokok LA Lights.
2) Konsumen batangan produk rokok LA Lights (sub urban, rural)
tetap menginginkan rokok yg dijual dengan Rp. 500,-/batang.
3) U Mild dengan harga Rp. 500,-/batang sedang berkembang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
4) A Mild ada pada posisi harga strategis Rp.2.000,-/3 batang.
5) Adanya fatwa MUI yang mengharamkan rokok, walaupun masih
ada pro kontra. Tetapi hal ini didukung oleh mentri kesehatan, IDI
dan KPAI, berbagai upaya mereka lakukan salah satunya dengan
kampanye anti rokok.
Analisis SWOT produk rokok LA Lights PT DJARUM ini
dilakukan baik sebelum pelaksanaan maupun sesudah pelaksanaan strategi
komunikasi pemasaran.
Pada sebelum strategi komunikasi pemasaran, analaisis ini
bermanfaat untuk menentukan STP (segmentation, targeting dan
positioning) untuk produk rokok LA Lights. Dalam masalah menentukan
STP, penentuan ini tidak berbeda pada tiap DSO nya, STP ditentukan dari
manajemen pusat dan menjadi STP secara nasional. Dikatakan bahwa STP
untuk setiap produk rokok PT DJARUM berbeda-beda tergantung
jenisnya, dan yang kita bahas kali ini adalah STP dari produk rokok LA
Lights.
Setelah dilakukan strategi komunikasi pemasaran atas produk
rokok LA Lights PT DJARUM, kemudian dilakukan analisis SWOT
kembali untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
atas produk tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
2. Segmentation, Targeting dan Positioning produk rokok LA Lights
a. Segmentation (segmentasi/segmen pasar) produk rokok LA Lights
Menurut Bapak Djarot Subagyo dijelaskan bahwa segementasi
produk rokuk LA Lights adalah sebagai berikut:
“Untuk produk rokok LA Lights, PT DJARUM secara nasional
diarahkan pada segmentasi AMU (Anak Muda Umum) dan
Gaul, yaitu laki-laki dengan usia antara 18 – 35 tahun. Dengan
pasar urban (perkotaan) dan prural (pedesaan) di Indonesia.
Ini dimaksudkan agar semua lapisan masyarakat (terutama
segmen-segmen yang dituju) mudah mendapatkannya”
(Wawancara, 25 November 2009).
Segmentasi adalah tindakan mengidentifikasi dan membentuk
kelompok pembeli atau konsumen atas dasar membagi pasar bergeser
dari goegrafis, demografis, psikografis perilaku dan akhirnya individu.
Untuk produk rokok LA Lights, PT DJARUM (secara nasional)
mempunyai segmentasi tertentu.
Secara psikografis segmentasi (berdasar kelas sosial, gaya
hidup dan kepribadian) yang dituju oleh produk rokok LA Lights
adalah AMU (Anak Muda Umum) dan Gaul. Segmantasi demografis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
(atas dasar who they buy ) yang dituju produk rokok LA Lights adalah
laki-laki dengan usia antara 18 – 35 tahun.
Sedangkan segmentasi geografis (atas dasar factor where buy)
yang dituju produk rokok LA Lights adalah pasar urban ( perkotaan )
dan prural (pedesaan) di Indonesia. Ini dimaksudkan agar semua
lapisan masyarakat (terutama segmen-segmen yang dituju) mudah
mendapatkannya.
b. Targeting ( Target Pasar ) produk rokok LA Lights
Berdasarkan wawancara dengan Bapak Djarot Subagyo, untuk
targeting produk rokok LA Lights dijelaaskan sebagai berikut ini.
”Targeting rokok LA Lights adalah AMU dan Gaul itu
sendiri. Ini dipilih karena. Pertama, sifat anak muda yang
mencari produk yang popular dan trendy; Kedua, Perokok
Lights/Mild pada umumnya adalah anak muda; dan ketiga
kecenderungan anak mudah adalah ingin mencoba sesuatu
yang “baru”, sehingga lebih mudah untuk brand switching”
(Wawancara, 4 Desember 2009).
Targeting adalah suatu tindakan untuk memilih satu atau lebih
segmen pasar yang akan dimiliki. Untuk targeting dari produk rokok
LA Lights sendiri adalah AMU dan Gaul itu sendiri, dipilihnya anak
muda karena :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
1). Sifat anak muda yang mencari produk yang popular dan trendy
karena mereka selalu ingin menjadi bagian dari trend yang terbaru.
2). Perokok Lights/Mild pada umumnya adalah anak muda.
3). Karena sifat yang masi ingin coba sesuatu yang “baru”, anak muda
cenderung lebih mudah untuk brand switching.
Yang termasuk dalam AMU itu sendiri adalah mahasiswa,
pelajar, dan anak muda pada umunya. Ciri-ciri dari AMU itu sendiri
adalah :
1). Mereka adalah orang-orang muda yang aktif dan peduli akan masa
depannya.
2). Mereka senang belajar dan menikuti kursus-kursus.
3). Dalam mengkonsumsi rokok, mereka akan memilih merek yang
membuat mereka terlihat tidak kuper atau mengikuti
perkembangan jaman.
Sedangkan yang termasuk dalam kategori Gaul adalah orang-
orang pada sportif club dan anak-anak gaul pada umumnya. Ciri-ciri
dari Gaul itu sendiri adalah :
1). Anggota masyarakat ini ingin dirinya dianggap trendy dan stylish,
mereka juga yang berani menjadi trendsetter.
2). Mereka senang dan dilihat orang (ingin tampil gaya)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
3). Barang-barang yang dikonsumsi adalah barang-barang bermerek
mahal yang dapat meningkatkan prestise/status diri mereka.
Biasanya AMU dan Gaul mudah dijumpai pada: (1) Office
building, (2) Kawasan Niaga/Mall, (3) Tempat Hiburan Malam, (4)
Tempat Bilyard, (5) Food Court, (6) Café, (7) Restoran, (8) Tenda
Malam, (9) Studio Musik, (10) Toko-toko musik/kaset, (11) Kampus,
(12) Pemukiman sekitar kampus, (13) Pemukiman umum, (14)
Komunitas Anak Muda, (15) Dan banyak tempat lainnya.
c. Positioning produk rokok LA Lights
Positioning adalah penempatan posisi pasar dengan tujuan
untuk membangun dan mengkombinasikan keunggulan bersaing
produk yang ada dipasar kedalam pikiran konsumen. Dapat dikatakan
positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan
bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan
konsumen.
Untuk itu perusahaan perlu mengetahui apa keinginan bagi
segmen pasarnya dalam menentukan pilihan rokoknya. Menurut
Bapak Djarot Subagyo, dijelaskan bahwa:
“Dengan LA Lights, PT DJARUM ingin membidik konsumen
yang menginginkan rokok dengan tar dan nikotin yang rendah
dengan harga terjangkau. Rokok ini mengesankan pada sesuatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
yang gaya, mereka ingin tampil gaya, dan pastinya tampil lebih
maju dari kelompok lain” (Wawancara, 4 Desember 2009).
Maka dari itu, perusahaan meluncurkan produk rokok LA
Lights yang dianggap sesuai dengan keinginan segmen pasar yang
dituju. Hal ini terlihat dari LA Lights itu sendiri yang terjangkau
secara harga, rokok dengan tar dan nikotin yang ringan juga
personality dari LA Lights yang muda, modern, kreatif, PD (percaya
diri), dan easy going.
Dari positioning ini, terbentuk brand essence dan brand
personality dari produk rokok LA Lights. Brand essence LA Lights
adalah rokok dengan rendah tar dan nikotin yang dibalut oleh merek
yang kreatif dan fun. Brand personality LA Lights adalah muda,
modern, kreatif, dinamis dan “witty” (pandai dan humoris).
3. Bauran Komunikasi Pemasaran Produk Rokok LA Lights
a. Product (Produk)
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada suatu
pasar untuk memenuhi kenutuhan atau keinginan. Segala sesuatu in
dapat berupa barang, jasa, event, tempat, organisasi,dan ide. Dalam
penelitian ini yang dimaksud adalah produk rokok LA Lights, produk
rokok LA Lights ini dibuat sesuai dengan keinginan Anak Muda
(seperti yang sudah dijelaskan dalam positioning).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Dari hasil wawancara dengan Bapak Edy Sujarwo dijelaskan
sebagai berikut:
”Produk PT Djarum dilihat dari cara pembuatannya, ada dua
kategori, yaitu SKT (Sigaret Kretek Tangan) dan SKM (Sigaret
Kretek Mesin). Produk rokok LA Lights merupakan salah satu
produk yang termasuk dalam kategori SKM, rokok ini dibuat
dengan mesin, bukan dilinting secara manual dengan tangan
manusia” (Wawancara, 25 November 2009).
Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka diketahui bahwa
PT DJARUM mempunyai dua jenis rokok berdasar cara
pembuatannya yaitu SKT (Sigaret Kretek Tangan) dan SKM (Sigaret
Kretek Mesin). Produk rokok LA Lights merupakan salah satu produk
yang termasuk dalam kategori SKM, rokok ini dibuat dengan mesin,
bukan dilinting secara manual dengan tangan manusia.
Lebih lanjut Bapak Edy Sujarwo menambahkan bahwa:
”Di pasaran, sebenarnya ada empat jenis rokok yaitu rokok
cerutu, rokok putih, rokok kretek, dan rokok klobot. Nah, LA
Lights termasuk rokok rokok putih atau lights, karena terbuat
dari daun tembakau dan dibuat dari kertas sigaret dengan cara
SKM” (Wawancara, 25 November 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Dari penjelasan tersebut, diketahui bahwa ada empat macam
jenis rokok yaitu rokok cerutu, rokok putih, rokok kretek, dan rokok
klobot. Produk rokok LA Lights termasuk dalam rokok putih /lights.
Yang dimaksudkan dalam rokok putih /lights itu sendiri rokok ini
terbuat dari daun tembakau dan dibuat dari kertas sigaret dengan cara
SKM.
Mengenai kandungannya, kandungan tar dan nikotin produk
rokok LA Lights dan LA Menthol lebih rendah dari kandungan tar dan
nikotin pada SKM regular seperti Djarum Super, GG Surya, GG
International, 234 Filter dll. Hal ini dikontrol dengan baik/dijamin
oleh pabriknya karena kerendahan kadar tar dan nikotin ini justru
menjadi “nilai jual” bagi mereka yang berkaitan dengan isu kesehatan
(tar dan nikotin adalah penyebab kanker).
Berdasarkan wawancara dengan Bapak Edy Sujarwo
dijelaskan bahwa:
”Rokok LA Lights memiliki spesifikasi produk, yaitu dalam
setiap bungkusnya berisi 16 batang, mengandung tar 15 mg
dan nikotin 1 mg, kemasan didesain secara modis, dan dengan
inovasi produk yaitu Triple Blended dan Mentol Alam”
(Wawancara, 4 Desember 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Dari penjelasan tersebut, diketahui bahwa spesifikasi produk
rokok LA Lights untuk tiap bungkusya adalah :
1). Dalam 1 bungkus produk rokok LA Lights berisi 16 batang
2). Dalam 1 bungkus produk rokok LA Lights terdapat kandungan Tar
15 mg dan Nikotin 1mg
3). Kemasan produk rokok LA Lights didesign dengan tampilan yang
modis
4). Terdapat inovasi produk yaitu Triple Blended dan Mentol Alam
Triple Blended adalah 3X proses untuk memperoleh campuran
tembakau yang lebih halus dan rata disetiap batang rokoknya. Untuk
inovasi Mentol Alam tidak dibahas pada penelitian ini karena Mentol
Alam merupakan inovasi untuk produk rokok LA Lights Mentol.
b. Place ( Distribusi )
Saluran distribusi adalah suatu jalur perantara pemasaran baik
transportasi maupun penyimpanan suatu produk barang dan jasa dari
tangan produsn ke tangan konsumen.
Berdasarkan wawancara dengan Bapak Edy Sujarwo dijelaskan
bahwa:
“Saluran distribusi yang dituju oleh rokok LA Lights adalah
modern outlet seperti supermarket dan sejenisnya. Special
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
outlet, seperti hotel, restaurant, café, kooperasi, dan lain
sebagainya. Shop atau toko-toko pada umumnya, dan
kelompok small retailer, seperti warung kaki lima”
(Wawancara, 4 Desember 2009).
Dari penjelasan tersebut di atas, maka diketahui bahwa saluran
distribusi yang di tuju oleh produk rokok LA Lights adalah :
1). Modern Outlet, yang termasuk dalam modern outlet ini adalah
Modern Wholesaler, Hypermarket, Supermarket, Minimarket,
P&D, Convenience Store.
2). Special Outlet, yang termasuk dalam special outlet adalah Horeka (
Hotel, Restaurant, Café ), kantin ( kampus/karyawan ), Koperasi
(kampus/karyawan ), Amusement Place, Billiard, Food Court, dan
lain sebagainya.
3). Shop, yang termasuk dalam shop adalah toko-toko pada umumnya.
4). Small Retailer, yang termasuk dalam small retailer adalah warung-
warung dan kaki lima.
Pendistribusian produk rokok LA Lights dilakukan secara
maksimal agar produk rokok LA Lights ada di semua saluran
distribusi sehingga konsumen dapat mendapatkannya dengan mudah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
c. Price (Harga)
Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu
perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang
akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa
barang atau jasa. Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang
maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter.
Untuk harga sendiri PT DJARUM membedakan menjadi dua
macam yaitu :
1). Harga Bagi, harga ini merupakan harga dari PT DJARUM ke
outlet-outlet tertentu yang dicover/dilakukan oleh Team Distribusi
(Salesman). Outlet-outlet yang mendapatkan harga bagi adalah:
Shop (Wholesaler/toko), modern retailer (hypermarket,
supermarket, minimarket, P&D) dan special retailer (Hotel,
restaurant, cafe, kantin pabrik, koperasi).
2). Harga Kanvas, harga ini merupakan harga dari PT DJARUM ke
outlet yang dicover/dilakukan oleh Team Promosi (Promoter). Dan
outlet yang mendapatkan harga kanvas adalah Small Retailer
(warung, K-5, rombong, asongan).
Untuk penentuan nominalnya, harga bagi dibuat lebih rendah
dari harga kanvas. Hal in bertujuan agar produk rokok LA Lights
dapat mengalir menuju Small Retailer seperti warung, K-5, rombong,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
asongan (ini di maksudkan apabila Small Retailer telah kehabisan
stock produk rokok LA Lights sebelum Team Distribusi datang,
mereka dapat membelinya di tempat-tempat yang mendapat harga
bagi).
Harga Kanvas untuk produk rokok LA Lights 16 lebih tinggi
Rp.10.000,00/bal atau Rp.100,00/bungkus dibandingkan Harga Bagi.
Harga produk rokok LA Lights 16 juga telah mengalami kenaikan,
kenaikan terjadi baik pada Harga Kanvas juga Harga Bagi.
1). Harga LA Lights 16 lama adalah :
Harga Bagi : Rp. 805.000,00/bal.
Harga Kanvas : Rp. 8.150,00/ bungkus
2). Harga LA Lights 16 terbaru saat ini adalah :
Harga Bagi : Rp. 835.000,00/bal.
Harga Kanvas : Rp. 8.450,00/ bungkus.
Dan secara eceran perbungkus yang sampai ke tangan konsumen harga
untuk produk rokok LA Lights termasuk harga yang kompetitif dan
cocok untuk anak muda yaitu sekitar Rp 9000,00 / bungkusnya (LA
Lights 16). Perhitungan ini dengan komposisi :
1 dos produk rokok LA Lights berisi 8 bal
1 bal produk rokok LA Lights berisi 10 slop
1 slop produk rokok LA Lights berisi 10 bungkus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Dan 1 bungkus produk rokok LA Lights berisi 16 batang
d. Promotion ( Promosi )
Promosi adalah suatu usaha dari pemasar dalam
menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga
tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk barang atau
jasa yang dipasarkannya.
Semua produk baik barang atau jasa mempunyai segmen pasar
tersendiri dan berbeda-beda, tentunya segemn pasar yang berbeda in
mempunyai cara pemasaran yang berbeda-beda pula. Begitu juga
dengan produk rokok LA Lights, produk ini mempunyai semgen AMU
dan Gaul, tentunya perusahaan perlu melakukan promosi yang sesuai
dan mengena pada segmennya. Dengan mempelajari ciri dari segmen
pasar produk rokok LA Lights, yaitu AMU dan Gaul, perusahaan
menyimpulkan beberapa komunikasi untuk mendukung dan popular di
anak muda dalam mempromosikan produk rokok LA Lights.
Komunikasi untuk mendukung dan popular di anak muda
adalah :
1). Warna iklan yang cerah dan ceria
2). Komunikasi yang dinamis, modern dan kreatif
3). Pandai dan humoris sesuai dengan cirri anak muda gaul
4). Inovasi dalam komunikasi dan kegiatan event
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
5). Menjadi sponsor event-event yang pandai dan berkelas
6). Selalu berada ditengah aktifitas anak muda, terutama aktifitas yang
sedang menjadi trend
7). Membuat trend baru dikehidupan anak muda
8). Selalu mencoba untuk menjadi yang terdepan dalam komunikasi
dan pemilihan sponsorship/event yang melibatkan : (a) Music, (b)
Film, (c) Media yang sedang trend jaman sekarang (misal : HP,
internet , dsb), (d) Olahraga basket, (e) Music dugem (cenderung
pada LA Menthol – misal : Rave Party yang kreatif, DJ Party yang
berkelas).
C. Evaluasi Efektivitas Pelaksanaan Strategi Komunikasi Pemasaran
Produk Rokok LA Lights
1. Jangkauan Komunikasi Pemasaran Produk Rokok LA Lights
Komunikasi pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang
berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan atau meningkatkan
pasar sasaran atas perusahaan maupun produk agar bersedia menerima,
membeli, dan setia kepada produk yang ditawarkan produsen.
Jenis dan media komunikasi pemasaran adalah periklanan
(advertising), promosi penjualan (sales promotion), relasi publik untuk
pemasaran (marketing public relations), penjualan perorangan (personal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
selling), pemasaran sponsorship (sponsorship marketing) dan komunikasi
di tempat pembelian (point-of-purchase communication).
Sekarang kita akan membahas satu persatu bauran komunikasi
pemasaran yang dilaksanakan pada PT DJARUM DSO Bogor.
a. Periklanan (advertising)
Periklanan merupakan salah satu hal penting dalam
memasarkan produk pada konsumen karena tujuan dari periklanan
sendiri adalah meningkatkan volume penjualan, kesadaran konsumen,
dan sikap perilaku yang disenangi konsumen. Dengan pemasaran yang
tepat perusahaan juga dapat meningkatkan ekuitas merek (berdasar
prespektif konsumen yaitu kesadaran merek dan citra merek).
Iklan yang baik harus dapat menjalankan fungsi-fungsi dari
periklanan itu sendiri yaitu : informing (memberi informasi),
persuanding (mempersuasi), reminding (mengingatkan), adding value
(memberikan nilai tambah), dan assisting (mendampingi) upaya-upaya
lain dari perusahaan.
Melihat pentingnya dari iklan, periklanan adalah salah satu hal
yang mendapat perhatian besar dari PT DJARUM, hal ini juga di
karenakan periklanan dapat menjangkau semua lapisan masyarakat
yang belum dapat di capai oleh bauran promosi yang lain, seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
marketing public relation, sponsorship marketing dan personal
selling.
Untuk masalah periklanan PT DJARUM DSO Bogor tidak
secara langsung menangani memutuskan proses produksi periklanan
untuk produk rokok LA Lights. Operasi periklanan yang menyangkut
proses produksi periklanan dan pengelolaan periklanan secara
langsung ditangani oleh Head Quarter (kantor pusat). Begitu pula
dengan penetapan pada strategi kreatif hal ini bukan menjadi
wewenang DSO BOGOR. Pihak yang berwenang untuk menentukan
strategi kreatif adalah Pihak HQ.
Fungsi periklanan yang di jalankan PT DJARUM DSO Bogor
sebatas pada eksekusi pemasangan sarana promosi yang berkaitan
dengan penjualan.
Perlu kita ketahui ada beberapa aktivitas periklanan yang
dilakukan oleh PT DJARUM yaitu :
1). Periklanan OI (Outdoor Indoor) Periklanan OI merupakan
promosi melalui penempatan media visual pada area publik baik
luar/ dalam ruang, tujuan periklanan OI adalah untuk menjangkau
konsumen yang berada dalam perjalanan/ suatu aktivitas. Contoh
periklanan OI seperti: Billboard, Baliho, Mini Display.
Penempatan materi tersebut di lokasi keramaian dan notog mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
untuk menampilkan visual dua dimensi dari gambar iklan yang
ingin disampaikan kepada konsumen sesuai dengan arahan HQ.
Penanganan periklanan OI di DSO Bogor mengunakan Vendor
untuk melakukan pemasangan konstruksi, maintenance dan
penggantian versi iklan yang materinya disediakan oleh DSO
Bogor. Beberapa contoh periklanan POS :
Gambar 5.2
Billboard 6 x 12 m
Jln. Pajajaran , depan Mall Jambu Dua, Bogor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Gambar 5.3
Baliho 6 x 4 m
Jl. Raya Pahlawan, Pertigaan Pasar Empang, Bogor
2). Periklanan POS (Point Of Sales) Contoh periklanan POS
seperti : Papan Panel Shop, Layar Toko, String Banner.
Penempatan POS ini lebih mengarah ke Point Of Sales
(Agen/Grosir/Outlet/Warung) yang tujuannya menangani langsung
penjualan ke konsumen. Penanganan di DSO Bogor ada yang
menggunakan Vendor dan ada yang tangani langsung oleh Personil
di DSO Bogor. Beberapa contoh periklanan POS :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Gambar 5.4
Panel Shop 1 x 4 m
Toko Bale Kampus, Bogor
Gambar 5.5
Gian Tin Plate 1 x 2 m
Toko Syarief, Bogor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Gambar 5.6
Layar Toko Vinyl 1 x 3 m
Toko Aziz, Cileungsi, Bogor
Gambar 5.7
Sticker List 3 x 40 cm
Toko Anisa, Bogor Utara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Gambar 5.8
String Banner 30 x 60 cm
Toko Rizky, Bogor
Gambar 5.9
Vertikal Banner Non Permanen 3 x 0,9 m
Jln. Raya Sentul, Depan Mall Belanova, Bogor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
3). Periklanan ATL (Above The Line) Periklanan ATL merupakan
promosi melalui media massa untuk menjangkau konsumen yang
berada di rumah atau suatu tempat tertentu. Contoh media
periklanan ATL seperti: Iklan Radio, dan Surat Kabar. Penempatan
materi tersebut lebih ke arah publikasi event dan program-
program yang dibuat oleh HQ dan RSO (Regional Sales Officer).
Materi iklan/publikasi dibuat oleh pihak HQ dan RSO. Aktivitas
periklanan pihak DSO Bogor lebih ke pemilihan radio dan surat
kabar , khususnya pada iklan-iklan untuk mendukung event-event
nasional (program pemasangan ditentukan oleh National
Promotion).
4). Periklanan BTL (Below The Line) Periklanan BTL merupakan
promosi yang aktivitasnya melakukan kontak langsung konsumen.
Contoh media periklanan BTL seperti Customized Event, dan
Direct Selling. Direct selling merupakan bentuk kegiatan promosi
yang menekankan kontak produk secara langsung dengan
konsumen. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan trial
(konsumen mencoba produk rokok LA Lights).
5). Periklanan TM (Trade Marketing) Periklanan TM merupakan
promosi pada Point of Sales (Agen/Grosir/Outlet/Warung) dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
tujuan memaksimalkan penjualan produk. Contoh media
periklanan TM seperti Merchandising.
Dari kelima aktivitas periklanan yang dijalankan PT
DJARUM, media periklanan yang di tanggani oleh DSO Bogor hanya
Outdoor-Indoor, BTL dan Trade Marketing. Alasan utama perlunya
memaksimalkan Outdoor-Indoor, BTL dan Trade Marketing adalah
karena saat ini sudah mulai banyak pembatasan untuk iklan rokok di
Media TV (baru boleh tayang diatas jam 21.30 WIB s/d 05.00 WIB)
sehingga media promosi Outdoor-Indoor sangat dibutuhkan untuk
memaksimalkan brand visibility,dan brand awarennes, juga
menimbulkan kesan “wah” dan meningkatkan image bahwa produk
rokok LA Lights merupakan brand yang besar (big brand). Dapat
dikatakan DSO Bogor lebih menangani pada eksekusi dan teknis
penjualan langsung dari arahan HQ untuk penjualan di tingkat outlet
dan konsumen.
Urutan prioritas aktivitas periklanan yang dilakukan PT
DJARUM DSO Bogor adalah Outdoor-Indoor, Trade Marketing, dan
BTL. Urutan aktivitas periklanan ini juga berdampak pada budgeting
yang dikeluarkan PT DJARUM dalam aktivitas periklanannya.
Presentase berdasarkan komposisi Budgeting DSO Bogor
tahun 2009 untuk produk rokok LA Lights sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
1). Media periklanan Outdoor Indoor sebesar : 47%
2). Media periklanan Trade Marketing sebesar : 28%
3). Media periklanan BTL sebesar : 15%
Komposisi budgeting DSO Bogor tahun 2009 untuk
membiayai pemasaran produk rokok LA Lights dapat digambarkan
pada grafik di bawah ini. Hanya saja, untuk jumlah secara nominal
tidak dapat diberikan, mengingat hal ini merupakan data perusahaan
yang penting dan rahasia (Confidential).
Gambar 5.10
Diagram Komposisi Presentase Budgeting PT DJARUM DSO Bogor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
b. Promosi penjualan (sales promotion)
Promosi penjualan adalah kegiatan promosi dengan cara
memberikan insentif jangka pendek kepada pedagang atau konsumen
untuk membujuk peningkatan pembelian atas produk tertentu. Bentuk
dari promosi penjualan biasanya dengan pembelian hadiah, souvenir,
potongan harga dll. Tetapi PT DJARUM DSO Bogor tidak hanya
melakukan promosi penjualan untuk meningkatkan volume penjualan
saja. Menurut mereka, promosi juga termasuk dalam pembinaan
pelanggan baik kepada pelanggan (warung, toko, dll) dan kepada
konsumen.
Contoh dari kegiatan ini adalah dengan memberikan gift
kepada toko atau warung yang mempunyai penataan bagus untuk
produk rokok LA Lights, bila sedang diadakan program batangan dan
ada warung atau toko yang menjalankan program itu maka warung
atau toko itu behak mendapat gift. Contohnya :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Gambar 5.11
Penataan Produk Rokok LA Lights yang Dianggap Menarik
Toko Wawan, Bogor Barat
Selain berdasar pada produk, PT DJARUM DSO Bogor juga
melakukan promosi ini berdasarkan kepedulian, seperti bila musin
hujan rumah makan memerlukan payung untuk menjemput pelanggan,
maka PT DJARUM DSO Bogor akan memberikan payung (untuk
rumah makan yang memang merupakan pelanggan dari produk rokok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
LA Lights) begitu juga seperti pemberian jam pada warung atau toko
yang membutuhkan.
Untuk konsumen secara langsung, contohnya saat team PT
DJARUM DSO Bogor menemukan seseorang yang sedang merokok
produk rokok LA Lights, mereka akan melakukan beberapa
pertanyaan seperti, “sudah berapa lama merokok LA Lights?”,
“adakah bukti anda merokok LA Lights?” (dengan menunjukan
membawa produk rokok LA Lights) maka team PT DJARUM DSO
Bogor akan memberikan gift atau souvenir (hal ini dilakukan secara
random).
Begitu juga dengan doorprize yang di berikan kepada
konsumen saat diadakannya event-event produk rokok LA Lights.
c. Public Relation untuk Pemasaran (marketing public relations)
Public Relations atau yang biasa kita sebut PR merupakan
kegiatan organisasi dalam mengatur goodwill antara perusahaan
dengan berbagai kelompok masyarakat. Tetapi penelitian ini kita
hanya membahas PR yang berorirntasi pada pemasaran yaitu
marketing public relations atau biasa disebut MPR lebih tepatnya
MPR pada PT DJARUM DSO Bogor.
Secara teori, dalam marketing public reltions (MPR) dibagi
menjadi 2 yaitu MPR proaktif dan MPR reaktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
1). MPR proaktif adalah memperkenalkan produk atau revisi produk
pada suatu area. MPR proaktif ditentukan dengan tujuan
pemasaran perusahaan sehingga lebih berorientasi mencari peluang
ketimbang pemacahan masalah. Publisitas adalah sarana MPR
proaktif yang paling utama.
Pada PT DJARUM DSO Bogor MPR yang banyak dilakukan lebih
mengarah ke MPR Proaktif persuasive. MPR ini ditujukan pada
perorangan atau lingkungan yang merupakan target kerja, kegiatan
yang dilakukan MPR ini mempunyai nilai atau dampak terhadap
penjualan baik secara langsung maupun tidak langsung. Yang
artinya pada PT DJARUM DSO Bogor kegiatan MPR ini tidak
hanya bertujuan untuk memperkenalkan produk atau revisi produk
tetapi juga untuk meningkatkan ekuitas merek melalui kesadaran
akan merek dan menambah citra merek pada perorangan atau
lingkungan (hal ini sesuai dengan tujuan fundamental dari
publisitas yang berorientasi pemasaran).
Contoh dari kegiatan MPR proaktif pada PT DJARUM DSO
Bogor adalah :
MPR di tingkat Grosir/Outlet melakukan pendekatan terhadap
pemilik grosir / outlet, mereka melakukan pendekatan untuk
kemudahan penetrasi produk, hal yang mereka lakukan bisa berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
komunikasi yang sopan dan berbagi informasi (sharing) mengenai
produk rokok LA Lights juga mengenai penjualannya. Selain itu
mereka juga membina hubungan baik dengan outlet, dan
memberikan souvenir.
MPR di tingkat Lingkungan / Konsumen melakukan kegiatan yang
mengarah pada pendekatan konsumen (consumer intimacy).
Contoh kegiatan bias berupa bersih-bersih desa, ngaliwet bareng
(makan-makan bersama) dengan warga setempat, dalam moment
yang menjadi ciri khas atau budaya dari daerah itu.
2). MPR reaktif menggambarkan perilaku PR dalam menghadapi
respon pengaruh dari luar. Kecacatan dan kegagalan produk
merupakan faktor yang paling dramatis yang mendasari adanya
MPR reaktif.
Untuk hal ini PT DJARUM DSO Bogor belum pernah mengalami
hal-hal yang menyebabkan rumor negatif dari masyarakat, jadi PT
DJARUM DSO Bogor tidak dapat menjelaskan bagaimana reaksi
MPR nya untuk kasus nyata.
d. Penjualan Perorangan (personal selling)
Penjualan perorangan adalah suatu bentuk komunikasi orang-
perorang dimana seorang wiraniaga berhubungan dengan calon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
pembeli dan berusaha mempengaruhi agar mereka memebeli produk
atau jasa perusahaannya.
Pada PT DJARUM DSO Bogor dalam pemilihan penjualan
perorangan tergantung pada prioritas brand dan segmentasi.
Segmentasi-segmantasi pada PT DJARUM dibagi dalam 8 kategory :
1). Tokoh Panutan (Ulama, Tokoh Masyarakat),
2). Chinesse Community, Gaul (Anak Muda Gaul),
3). AMU Umum (Kampus, Anak Muda Umum) ,
4). MAA (Pegawai Swasta & PNS),
5). Transito (Ojeg, Sopir,Nelayan),
6). MPP (Masyarakat Pas-pasan)
7). Jegger (preman pasar, terminal)
Pada penelitian ini yang di khususkan pada produk rokok LA
Lights, segmentasi yang dituju adalah AMU Umum. Maka yang di
butuhkan untuk penjualan perorangan pada segmen ini adalah orang-
orang yang masi muda, menarik secara fisik dan cara berbicara, ramah,
tetapi juga mempunyai penguasaan produk yang baik dan bertanggung
jawab terhadap pekerjaannya.
Cara kerja penjualan perorangan pada PT DJARUM DSO
Bogor bisa melaui personil karyawan PT DJARUM DSO Bogor
secara langsung atau melaui Sales Promotion Girl yang diarahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
untuk melakukan penjualan dengan komunikasi yang baik, sopan ,
terarah dan seragam secara produk. Pemilihan SPG atau Sales
Promotion Girl ini juga melalui proses seleksi dan pembelajaran
mengenai produk.
Dalam menilai kesuksesan atau kekurangan dari kinerja team
penjualan perorangan PT DJARUM DSO Bogor bertolak ukur pada
tingkat penjualan. Juga di perhatikan pada komunikasi yang baik ke
konsumen sehingga terjadi penerimaan yang positif (terbentuknya
konsumen baru yang mengkonsumsi produk rokok LA Lights secara
rutin).
Kita tahu penjualan perorangan tidak lepas dari (kadang)
perilaku buruk konsumen,upaya PT DJARUM DSO BOGOR
menangani hal ini sebagai bentuk perlindungan terhadap karyawan
adalah dengan membekali pada team penjualan perorangan dengan
komunikasi yang baik dan sopan kepada konsumen, juga bertutur kata
yang sesuai pekerjaannya. Selain itu membekali gara team penjualan
perorangan mengerti untuk menempatkan diri sesuai pada tempat dan
kewajibannya. Selain itu juga dengan adanya pengawas yang
mengawasi pada setiap team yang di terjunkan. Dan apabila terjadi hal
buruk yang melanggar hukum PT DJARUM DSO Bogor akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
menindaklanjuti dengan melakukan proses hukum yang berlaku,
dengan kondisi ini maka team akan merasa terlindungi.
e. Pemasaran Sponsorship (sponsorship marketing)
Seperti kegiatan komunikasi pemasaran yang lain kegiatan
Sponsorship bertujuan meningkatkan kesadaran merek, mmeperkuat
citra merek, dan memperbesar volume penjualan.
Dapat dikatakan kegiatan Sponsorship adalah pertukaran antara
sponsor dengan pihak yang disponsori dimana pihak yang terakhir dan
pihak sponsor memperoleh hak untuk dikaitkan dalam kegiatan yang
disponsori.
Bentuk sponsorship yang dilakukan oleh PT DJARUM DSO
Bogor adalah event sponsorship. Dalam memlih suatu even yang akan
di sponsori, ada beberapa faktor yang dipertimbangkan oleh PT
DJARUM DSO Bogor yaitu :
1). Kebutuhan pendekatan produk yang menjadi target kerja di
wilayah tsb.
2). Potensi pengembangan produk atau brand prioritas yang
mempunyai peluang melalui kegiatan yang diadakan.
3). Keterancaman produk dari pendekatan competitor untuk
mempertahankan penjualan dan memperkecil perpindahan
konsumen ke produk competitor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
4). Remainding konsumen terhadap brand yang selama ini mereka
konsumsi.
5). Dampak secara prespektif konsumen yang menimbulkan rasa
memiliki terhadap event tersebut.
Selain mensponsori suatu even yang diadakan oleh kelompok
tertentu, PT DJARUM DSO Bogor juga kadang melakukan event
sendiri hal in dikarenakan bahwa tidak semua daerah target kerja
mempunyai kegiatan atau event yang mereka adakan sendiri dengan
segala keterbatasan yang dimiliki baik dari sisi dana maupun sisi
kemampuan personalnya.
Keuntungan dari diadakannya even sendiri adalah waktu
pelaksanaan lebih terencana dengan baik selain itu juga memperkuat
hubungan dengan konsumen yang terjalin secara langsung, dapat
melihat reaksi langsung dari konsumen terhadap produk. Dalam hal
anggaran, even dapat dilakukan sesuai dengan anggaran yang ada dan
lebih terperinci. Dan pemilihan segmentasi kegiatan even lebih
terarah, sesuai dengan yang diharapkan oleh PT DJARUM DSO
Bogor.
Contoh kegiatan even yang disponsori oleh PT DJARUM
khususnya Produk rokok LA Lights :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Gambar 5.12
LA Lights mensponsori acara Band Jamiroquai menggelar konser di
Indonesia (Billboard dan umbul-umbul ini berada di Jln. Raya Sentul,
Depan Mall Belanova, Bogor)
f. Komunikasi di Tempat Pembelian (point-of-purchase
communication)
Komunikasi ini melibatkan peraga, poster, tanda dan berbagai
materi lain yang didesign untuk mempengaruhi keputusan untuk
membeli di tempat pembelian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PT DJARUM DSO Bogor juga melakukan hal ini pada
beberapa toko atau warung untuk menarik perhatian konsumen dan
membeli atau mencoba produk rokok LA Lights.
Contoh Komunikasi di Tempat Pembelian (point-of-purchase
communication) :
Gambar 5.13
Show Case Produk Rokok LA Lights
Toko Babe
Jln. Raya Ciomas, Perum. Taman Pagelaran Bogor
2. Anggaran Pelaksanaan Strategi Komunikasi Produk Rokok LA
Lights
Menurut teori, anggaran periklanan adalah proses yang sederhana,
yang memungkinkan seorang menerima alasan bahwa tingkat ternaik
(optimal) dari berbagai investasi adalah tingkat yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
memaksimalkan laba. Asumsi ini mempengaruhi aturan untuk menetapkan
anggaran periklanan. Hal in berarti nahwa para pengiklan seharusnya terus
meningkatkan investasi periklanan mereka, sepanjang hal itu
menguntungkan.
Dari teori tersebut terlihat betapa pentingnya anggaran periklanan,
karena dengan salah perhitungan pengiklan bukan mendapat laba tapi bisa
menderita kerugian. Dalam hal ini perusahaan juga perlu melakukan
perhatian khusus , karena itu PT DJARUM DSO Bogor juga mempunyai
tahapan-tahapan dalam mengajukan anggaran periklanan, disebut
mengajukan karena PT DJARUM DSO Bogor tidak menentukan anggaran
itu sendiri, mereka perlu mendapat persetujuan dari HQ atau dengan kata
lain ketetepan anggaran tetap berpusat pada HQ.
Maka itu akan kita lihat tahap-tahap dalam menentukan anggaran
periklanan pada PT DJARUM (anggaran periklanan untuk produk rokok
LA Lights), yaitu :
a. Yang pertama mereka menentukan STP (Segmentasi, Targeting dan
Positioning) , 4P (Product, Price, Place dan Promotion) dari produk
rokok LA Lights dan mempertimbangkan SWOT (Kekuatan,
Kelemahan, Peluang dan Ancaman) dari produk rokok LA Lights.
b. Lalu dengan melihat STP dan 4P dari produk rokok LA Lights,
mereka akan menentukan dalam skala apa brand tersebut akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
dikerjakan, apakah dalam ruang lingkup nasional atau lokal, dan dalam
hal ini produk rokok LA Lights termasuk dalam lingkup nasional.
c. STP, 4P dan SWOT ini penting untuk menentukan brand-brand prioritas
(melihat peluang) dan menentukan porsi dalam penetapan suatu
anggaran promosi. Tentu brand-brand yang menjadi prioritas utama
akan mendapatkan porsi budget yang lebih besar dibandingkan yang
bukan prioritas, dan dalam hal ini produk rokok LA Lights termasuk
dalam lingkup nasional.
d. Setelah menetapkan brand-brand prioritas, maka dibuat anggaran
periklanan yang meliputi Above The Line (ATL), Outdoor-Indoor,
Below The Line (BTL) dan Trade Marketing. Lalu area manager
membuat B-Plan (big plan) untuk menentukan brand prioritas dan
gambaran garis besar rencana aktifitas yang akan dibuat selama
setengah atau satu tahun kedepan di masing-masing areanya.
Selanjutnya, Kantor Cabang (DSO) membuat rencana budgeting
berdasarkan B-Plan tersebut dan rencana aktifitas secara detail
(aktifitas mingguan, bulanan, tiga bulanan, enam bulan dan satu
tahun).
e. Selanjutnya rencana budgeting diajukan masing-masing DSO
dikumpulkan dan dikoreksi oleh area manager.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
f. Lalu rencana budgeting yang sudah dikoreksi tadi di ajukan ke RSGM
(Regional Sales General Manager), dan selanjutnya oleh RSGM di
presentasikan untuk meminta persetujuan dari HQ.
Penentuan anggaran untuk masing-masing jenis periklanan,
arahannya ditentukan oleh Pihak HQ, baik dari presentase, bobot serta
prioritas masing-masing brand. Prioritas brand, arahan HQ, kondisi pasar
dan volume penjualan sangat berpengaruh terhadap kebutuhan anggaran.
Besarnya anggaran sangat berpengaruh terhadap keadaan pasar dari
merek-merek sejenis, besarnya anggaran juga menentukan target omset
penjualan yang ingin dicapai oleh DSO Bogor sesuai arahan dari HQ.
Secara prinsip bahwa pengeluaran semua biaya promosi sudah
menjadi tanggung jawab DSO, yang didapat dengan mengajukan rencana
budgeting dan disetujui oleh area manager. Pengeluaran anggaran
periklanan dilakukan berdasarkan pada rencana atau aktivitas DSO yang
sudah disetujui dalam perencanaan anggaran tahunan. Dalam rencana
aktivitas, dibuat perencanaan kegiatan dan pemakaian budgetnya dalam
periode mingguan, bulanan, triwulan, semester dan tahunan. Setiap
pemakaian budget terlebih dahulu meminta persetujuan dari area manager.
Pertimbangan pengeluaran budget juga berdasarkan perkembangan
pasar, peluang dan ancaman yang bias berakibat dengan adanya perubahan
rencana aktivitas dan pemakaian budget.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Dibawah ini adalah contoh table pengajuan anggaran :
TV - Radio - Cinema - Print-Ad - Website -
-
Billboard - L E D - PJU (Penerangan Jalan Umum) - MIDIS - Baliho - Venue - Transit-Ad - Others Permanent - Temporary -
TOTAL OUTDOOR/INDOOR -
Sponsor - Direct Selling -
TOTAL Below The Line -
MCD (Merchandising) - Bina Pelanggan -
TOTAL Trade Marketing -
- TOTAL PROMOSI
OUTDOOR/INDOOR
Below The Line (BTL)
Trade Marketing
Cost Type Brand
Above The Line (ATL)
TOTAL Above The Line (ATL)
Tabel 5.1
Tabel Pengajuan Anggaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Pengajuan anggaran ini dilakukan sebelum pelaksanaan strategi
komunikasi pemasaran dilakukan, dan sesudahnya juga dilakukan
evaluasi terhadap anggaran yang telah dikeluarkan. Jadi, efektivitas
pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran terkait juga dengan evaluasi
anggaran ini.
3. Monitoring Pelaksanaan Strategi Komunikasi Pemasaran Produk
Rokok LA Lights
Mengukur efektivitas periklanan merupakan tugas yang sulit dan
mahal. Meskipun demikian, nilai yang diperoleh dari upaya ini biasanya
lebih besar. Jika proses monitoring formal tidak dilakukan, maka sebagian
besar pemasanag iklan tidak akan mengetahui apakah pesan-pesan iklan
mereka efektif atau berhasil dengan baik, atau ada yang perlu dirubah
untuk meningkatkan fungsi dari periklanan itu.
Bagi PT DJARUM DSO Bogor untuk proses monitoring alat ukur
paling sederhana dari masing-masing media promosi dalam melihat
keberhasilan periklanan adalah dalam bentuk transaksi dan hasil
penjualan, namun setiap jenis media periklanan mempunyai tolok ukur
yang lebih spesifik dibidangnya, sebagai berikut :
a. ATL (Above The Line) Keberhasilannya akan terukur dari persepsi
yang ada dibenak konsumen untuk lebih memposisikan dan menerima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
bahwa produk rokok LA Lights menjadi pilihan urutan pertama (Top
Of Mind) diantara produk sejenis.
b. OI (Outdoor Indoor ) Tolok ukur keberhasilan OI dihitung
berdasarkan besarnya visibility produk yang terlihat dan mempunyai
impact (ORPs) sebagai reminding dari komunikasi ATL. ORPs adalah
besarnya angka yang menunjukkan berapa kali orang akan melihat
visual OI dalam durasi 1 (satu) hari.
c. Trade Marketing Tolok ukur keberhasilannya diukur berdasarkan
dominasi penguasaan materi promosi di lokasi Point Of Sales(Outlet)
yang kategorinya Good Visual dibandingkan dengan produk sejenis di
wilayahnya.
Note : Parameter angka pengukuran Trade Marketing saat ini belum
ada secara pasti, hanya bersifat kualitatif dari perbandingan jumlah
dan dominasi (dominan & tidak dominan).
d. BTL (Below The Line) Tolok ukur keberhasilannya diukur
berdasarkan besarnya trial, transaksi & sales volume di Point Of Sales
serta jumlah konsumen yang semakin besar, tentunya dipengaruhi juga
oleh ketiga jenis media periklanan diatas.
Tapi sekali lagi di tekankan bahwa hanya media periklanan OI
(Outdoor Indoor) ,TM (Trade Marketing), dan BTL (Below The Line)
yang di bawah kendali PT DJARUM DSO BOGOR.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
4. Riset Konsumen
Dikatakan bahwa, parameter akhir dari suatu strategi adalah BEI
(Brand Equity Indeks), Winning Brand, dan Market Share (Sales Volume).
Dimana BEI (Brand Equity Index) merupakan parameter pengukuran
angka dari survey konsumen yang dilakukan oleh pihak ketiga yang
independent (AC Nielsen) yang melihat sisi benak konsumen dalam
menerima suatu produk dan menempatkan posisi produk menjadi pilihan
untuk melakukan transaksi dan dikonsumsi.
Winning Brand merupakan parameter pengukuran angka dari
survey konsumen yang dilakukan olah pihak ketiga yang independent (AC
Nielsen) untuk mengukur tingkatan penerimaan produk dalam posisi yang
tertinggi diandingkan produk sejenis di pasaran. Tetapi DSO Bogor tidak
mempunyai kewenangan untuk memberikan hasil nominalnya,dan yang
memiliki hasil lengkapnya adalah HQ. Data yang dapat diberikan hanya
urutan nama produk sejenis yang tertinggi hingga LA Lights, yaitu :
pertama A Mild, kedua Class Mild, ketiga Star Mild, dan LA Lights ada di
posisi ke empat.
Market Share merupakan parameter keberhasilan besarnya sales
volume suatu produk dikonsumsi konsumen dibandingkan total sales
volume (Market Potensi) dari keseluruhan produk sejenis yang dipasarkan
di wilayah tertentu, dimana pengukurannya dilakukan secara periodik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Begitu pula dengan market share hasil nominalnya tidak dapat diberikan
oleh DSO Bogor, tetapi untuk wilayah Bogor LA Lights berada pada
posisi ketiga, dengan A Mild di posisi pertama dan Star Mild diposisi
kedua.
Untuk data efektivitas strategi periklanan yaitu Brand Equity Index
& Winning Brand yang melakukan survey adalah Pihak HQ, PT
DJARUM DSO BOGOR tidak mempunyai kewenangan untuk
memberitahukannya ,dan yang seperti dikatakan diatas yang memiliki
datanya adalah HQ.
Dalam tingkat DSO lebih diutamakan Market Share. Hal ini
menggambarkan besarnya jumlah konsumen yang bertransaksi dan
mengkonsumsi produk rokok LA Lights yang dipasarkan dibanding
produk yang sejenis.
D. Analisis Pesaing
1. A Mild
A Mild pertama kali di keluarkan pada Senin, 18 Desember 1989oleh PT HM
Sampoerna Tbk. (HMS). A Mild sendiri menetapkan target konsumennya
pada perokok muda dewasa dengan rentang usia 18-25 tahun. Sampoerna A
Mild merupakan hasil sebuah keseimbangan perpaduan antara tembakau jawa,
amerika, dan tembakau berkualitas lainnyaSelain itu diferensiasi yang terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
pada Sampoerna A Mild juga terletak pada image yang tergambarkan pada
produk Sampoerna A Mild itu sendiri, yaitu menggambarkan pribadi yang
berjiwa muda, menyukai music dan entertainment.
A Mild adalah rokok yang rendah kadartar dannikotin nyadengan kandungan
14 mg tar dan 1.0 mg nikotin per pak-nya. Dari konteks harga, A Mild
terbilang cukup mahal, dengan membandrol harga bagi konsumen akhir
sebesar Rp. 10.500,- untuk setiap pack-nya
Sejak kemunculannya di tahun 1989 sampai dengan saat ini, strategi A Mild
telah mengalami pergantian motto sebanyak lima kali, seperti yang dijabarkan
di bawah ini:
a. Taste of The Future (awal peluncuran, akhir 1989)
b. How Lisi 1ow Can You Go (awal 1990-an)
c. Bukan Basa Basi (sekitar 1996-2000)
d. Others Can Only Follow (sekitar 2000-2005)
e. Tanya Kenapa (2005-saat ini).
Harga A Mild isi 12 : Rp 8.000,00 Harga A Mild isi 16 : Rp 10.500,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Produk rokok AMild
Salah satu contoh periklanan rokok A Mild
2. Star Mild
Star Mild yang diluncurkan sejak tahun 1996 merupakan produk pertama BP
di kategori SKM mild slim. Segmentasi Star Mild adalah anak muda utamanya
usia 17-25 tahun, yang berikutnya usia 25-35 tahun, dengan SES B dan C, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
bermukim di perkotaan mengalir ke pedesaan. Sebagai pembeda, jika
Sampoerna A Mild mengusung konsep how low can you go dalam
komunikasi pemasarannya, Star Mild mengusung nilai-nilai kehidupan dalam
komunikasi pemasarannya, seperti: bikin hidup lebih hidup dan belakangan
diubah menjadi Starmild: isme.
Kandungan dalam Star Mild adalah 14 mg tar dan 0,1 mg nikotin. Ketika
diluncurkan tahun 1996, produksi hanya mencapai 754 juta batang, tahun
1998 meningkat 148% menjadi 1.872 miliar batang, dan meningkat 56% pada
1999.
Harga Star Mild isi 12 : Rp 7.000,00 Harga Star Mild isi 16 : Rp 9.300,00
Produk rokok Star Mild
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Produk rokok Star Mild Menthol
Salah satu contoh periklanan Star Mild
3. Class Mild
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Clas Mild merupakan sebuah merek rokok yang mulai beredar di pasaran
sejak tahun 2003. Clas Mild diproduksi oleh PT NTI (Nojorono Tobacco
International)Indonesia,, pertama-tama di pasarkan dalam kemasan isi 16
batang, tapi sekarang juga tersedia kemasan isi 12 batang. Kandungannya 15
mg tar dan 1 mg nikotin.
Rokok Class Mild mempunyai rasa yang mengandung sari buah, dan
mempunyai aroma dari asap rokok tersebut.
Harga Class Mild isi 12 : Rp 7.000,00 Harga Class Mild isi 16 : Rp 9.000,00
Produk rokok Class Mild
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Salah satu contoh periklanan Class Mild
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan PT DJARUM DSO
Bogor terhadap produk rokok LA Lights adalah strategi tarik (pull
strategy) yaitu perusahaan menggunakan iklan dan promosi guna
mendorong pemakai akhir untuk meminta produk tersebut kepada
perantara, dan mendorong perantara memesan produk itu kepada produsen.
Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh PT DJARUM DSO
Bogor tersebut meliputi:
a. Analisis SWOT, untuk mengetahui: strengths (kelebihan-
kelebihan), weaknesses (kelemahan-kelemahan), opportunities
(peluang-peluang), dan threats (ancaman-ancaman) yang dimiliki
perusahaan dan dibandingkan dengan produk rokok pesaing.
b. Analisis STP untuk menetapkan: segmentation (segmen pasar),
targeting (sasaran pasar), dan positioning (posisi pasar) yang
ingin dituju.
c. Marketing mix (bauran pemasaran) berkaitan dengan: karakteristik
produk, distribusi pasar, strategi penetapan harga, dan media
promosi yang digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Dari beberapa strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh PT
DJARUM DSO Bogor terhadap produk rokok LA Lights, diketahui bahwa
strategi paling efektif untuk mendukung strategi tarik adalah promosi.
2. Cara yang digunakan oleh PT DJARUM DSO Bogor untuk
mengevaluasi efektivitas strategi komunikasi pemasaran produk rokok LA
Lights adalah menggunakan metode Riset Media, yaitu perusahaan
memastikan bahwa jumlah pelanggan yang cukup telah diekspos secara
aktual, atau mempunyai opportunity to see (OTS), terhadap iklan-iklannya
dan bahwa para anggota audiens sesuai dengan karakteristik audiens
sasaran yang diinginkan. Hal ini dilakukan oleh PT DJARUM DSO Bogor
dengan cara:
a. Jangkauan komunikasi pemasaran yang dilakukan: periklanan,
promosi penjualan, marketing public relations, penjualan
perorangan, sponshorship marketing, dan) komunikasi di tempat
pembelian.
b. Anggaran pelaksanaan strategi komunikai pemasaran: (1) DSO
Bogor mengajukan rencana budgeting untuk anggaran pemasaran
kepada Area Manager. Kemudian oleh Area Manager dikoreksi
dan diteruskan kepada Regional Sales General Manager (RSGM).
Oleh RSGM dipresentasikan dan dimintakan persetujuan kepada
HQ; (2) Nominal anggaran pemasaran DSO Bogor tidak dapat
disebutkan dengan alasan rahasia perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
c. Melakukan monitoring pelaksanaan komunikasi pemasaran yang
dilakukan oleh DSO Bogor terbatas pada monitoring terhadap OI
(Outdoor-Indoor), TM (trade marketing), dan BTL (below the
line).
d. Melakukan riset konsumen untuk mengetahui efektivitas strategi
perikalanan (Brand equity dan Winning Brand) dilakukan survey
oleh HQ, dan bukan dilakukan oleh DSO Bogor.
Dari beberapa cara yang dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan
strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh PT DJARUM DSO
Bogor terhadap produk rokok LA Lights, diketahui bahwa cara yang paling
efektif yang mendukung riset media adalah riset konsumen.
B. Saran
1. Strategi yang cocok digunakan untuk produk rokok adalah strategi
tarik dengan mengandalkan bauran komunikasi (marketing mix) yaitu
promosi, dan bauran promosi (promotion mix) yang tepat adalah
periklanan. Hal ini telah dilakukan oleh PT DJARUM DSO Bogor. Oleh
karena itu, strategi tersebut perlu terus dilanjutkan di masa-masa
mendatang, terutama di wilayah-wilayah yang belum terjangkau , wilayah-
wilayah yang dimaksud kan adalah daerah di mana small retail tidak
menjual produk rokok LA Lights. Juga di perbanyaknya souvenir atau
hadiah -hadiah untuk konsumen maupun penjual sehingga tidak sering
terjadi kekosongan produk rokok LA Lights seperti yang telah terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
2. Cara yang efektif untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
strategi komunikasi produk rokok adalah riset media. Hal ini juga telah
dilakukan oleh PT DJARUM DSO Bogor melalui monitoring terhadap OI
(Outdoor-Indoor), TM (trade marketing), dan BTL (below the line)
dengan caraBEI (Brand Equity Indeks), Winning Brand, dan Market Share
(Sales Volume) yang dilakukan oleh pihak HQ melalui survey. Cara
tersebut perlu terus dilakukan di masa-masa mendatang, dan dilakukan
secara periodik 6 bulan sekali, karena tingginya tingkat persaingan produk
rokok.
3. Di samping itu, hal yang perlu diperhatikan oleh pihak perusahaan
adalah:
a. Sebagai salah satu produsen rokok terbesar ke 3 di Indonesia
setelah Sampoerna dan Gudang Garam, PT Djarum perlu terus
melakukan inovasi produk baru untuk menghasilkan rokok dengan
tendah tar dan nikotin, agar produk mudah dikomunikasikan pada
masyarakat secara lebih luas.
b. Pembuatan iklan baik di media elektronik atau cetak agar tetap
memperhatikan moral dan etika, sehingga tidak bertentangan
dengan agama dan norma-norma yang berlaku di
masyarakat.sehinga tidak terulang kasus LA Lights “Polisi Lagi
Tidur”, iklan dinilai mendeskreditkan polisi serta mencemarkan
nama baik kepolisian sehingga berbuntut somasi yang dilayangkan
pihak kepolisian kepada PT Djarum. Pembuatan iklan yang tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
agar dapat dengan mudah di komunikasikan dan dimengerti oleh
konsumen, karena iklan yang kurang tepat hanya membuang uang
karena tidak dapat mencapai tujuan perusahaan dan dapat
menjadikan citra perusahaan yang kurang baik.
c. Perusahan perlu meningkatkan upaya dalam pembangunan untuk
memajukan masyarakat Indonesia secara luas seperti yang sudah di
lakukan selama ini, seperti: memberikan beasiswa pendidikan
kepada para mahasiswa, beasiswa kepada atlit-atlit bulutangkis ,
juga kegiatan bakti lingkungan. Karena kegiatan-kegiatan ini juga
merupakan salah satu komunikasi pemasaran pada masyarakat,
melalui iklan di televisi, sponsorship pada saat pertandingan (pada
bakti olahraga), maupun pembagian souvenir pada kegiatan-
kegiatan team work (pada bakti pendidikan). Juga di perbanyaknya
kegiatan yang mudah di terima oleh masyarakat dan menarik.
C. Keterbatasan Penelitian
1. Adanya data yang bersifat rahasia sehingga tidak dapat diberikan
kepada peneliti, hal ini menyebabkan data yang kurang akurat.
2. Adanya data yang tidak dimiliki DSO Bogor dan hanya dimiliki pusat,
hal ini juga menyebabkan data yang kurang akurat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
DAFTAR PUSTAKA
Gitosudarmo, Indriyo. (2000). Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta.
Kotler, Philip. (2000). Manajemen Pemasaran. (alih bahasa : Benyamin Molan).
Edisi Milenium 1. Jakarta : PT Prenhallindo.
Kotler, Philip. (2000). Manajemen Pemasaran. (alih bahasa : Benyamin Molan).
Edisi Milenium 2. Jakarta : PT Prenhallindo.
Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran. (alih bahasa : Benyamin Molan).
Edisi Kesebelas. Jilid 1. Jakarta : PT Indeks.
Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran. (alih bahasa : Benyamin Molan).
Edisi Kesebelas. Jilid 2. Jakarta : PT Indeks.
Rangkuti, Fredi. (1999). Riset Pemasaran. Jakarta : PT Gramedia Pusat Utama.
Sugiyono. (1999). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.
Shimp, Terence A. (2004). Periklanan & Promosi Aspek Tambahan Komunikasi
Pemasaran Terpadu. (alih bahasa : Dwi Kartini Yahya). Edisi Kelima. Jilid 1
Jakarta : Erlangga.
Shimp, Terence A. (2004). Periklanan & Promosi Aspek Tambahan Komunikasi
Pemasaran Terpadu. (alih bahasa : Dwi Kartini Yahya). Edisi Kelima. Jilid 2
Jakarta : Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Miles, Matthew B. dan Huberman, A. Michael,. (1992). Analisis Data Kualitatif.
(alih bahasa : Tjetjep Rohendi Rohidi). Jakarta : Universitas Indonesia.
www.djarum.com
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
LAMPIRAN 1 DAFTAR
PERTANYAAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
SWOT ( Strengths, Weakness, Opportunity, Threats ) produk rokok LA Lights
1. Apakah kekuatan dari produk rokok LA Lights?
2. Apakah kelemahan dari produk rokok LA Lights?
3. Dikatakan pada kelemahan produk rokok LA lights adalah
keberadaannya yang belum merata, mengapa?
4. Apakah peluang bagi produk rokok LA Lights?
5. Apakah ancaman dari produk rokok LA Lights?
Segmentation (segmentasi/segmen pasar) produk rokok LA Lights
1. Lebih jelasnya apakah segmentasi psikografis dari produk rokok LA
Lights?
2. Lebih jelasnya apakah segmentasi demografis dari produk rokok LA
Lights?
3. Lebih jelasnya apakah segmentasi geografis dari produk rokok LA
Lights?
Targeting ( Target Pasar ) produk rokok LA Lights
1. Mengapa AMU dan Gaul dianggap cocok sebagai targeting dari
produk rokok LA Lights?
2. Siapa saja yang termasuk dalam AMU?
3. Apakah cirri-ciri dari AMU itu sendiri?
4. Siapa saja yang termasuk dalam Gaul?
5. Apakah cirri-ciri dari Gaul itu sendiri?
6. Dimana AMU dan Gaul mudah di temui?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Positioning produk rokok LA Lights
1. Apakah brand essence yang tercipta untuk produk rokok LA Lights?
2. Apakah brand personality yang tercipta untuk produk rokok LA
Lights?
4P (Product, Place, Price dan Promotion) produk rokok LA Lights
1. Berdasarkan cara pembuatannya produk rokok LA Lights termasuk
dalam rokok jenis apa?
2. Berdasarkan macam jenisnya produk rokok LA Lights termasuk dalam
rokok jenis apa?
3. Apakah yang menjadi nilai jual bagi produk rokok LA Lights itu
sendiri?
4. Dikatakan terdapat inovasi triple blended, seperti apakah inovasi itu?
5. Tolong sebutkan enis-jenis penyalur yang dituju untuk distribusi
produk rokok LA Lights ?
6. Dikatakan ada dua macam harga , yaitu harga kanvas dan harga bagi,
apakah bedanya?
7. Berapakah harga bagi dan harga kanvas untuk produk rokok LA
Lights?
8. Komunikasi seperti apakah yang dianggap mendukung untuk
memasarkan produk rokok LA Lights dan dapat mengena
segmentasinya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Komunikasi Pemasaran Pada PT Djarum DSO Bogor untuk produk rokok
LA Lights
1. Bentuk komunikasi pemasaran apa sajakah yang dilakukan PT Djarum
DSO Bogor?
2. Apakah PT Djarum DSO Bogor menangani langsung masalah
periklanan?
3. Siapa yang bertanggung jawab dalam masalah ini?
4. Lalu apa yang dijalankan PT Djarum DSO Bogor dalam komunikasi
pemasaran?
5. Ada berapa macam aktivitas periklanan yang dilakukan PT Djarum
DSO Bogor?
6. Apakah periklanan OI? Contohnya?
7. Apakah periklanan ATL? Contohnya?
8. Apakah periklanan POS? Contohnya?
9. Apakah periklanan BTL? Contohnya?
10. Apakah periklanan TM? Contohnya?
11. Apakah DSO Bogor menangani semua periklanan tersebut?
12. Apasaja yang ditangani DSO Bogor secara langsung?
13. Manakah yang menjadi prioritas DSO Bogor dalam periklanan itu
secara keuangan?
14. Dapatkah saya mengetahui jumlah nominalnya?
15. Bagaimanakah dengan sales promotion di DSO Bogor?
16. Apakah yang dilakukan MPR Proaktif DSO Bogor?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
17. Apakah ada kasus-kasus yang dihadapi MPR reaktif DSO Bogor?
18. Bagaimankah cara kerja penjualan perorangan PT Djarum DSO
Bogor?
19. Bagaimana menilai kesuksesan cara kerja mereka?
20. Apakah yang menjadi factor pertimbangan dalam memilih event yang
akan di sponsori?
21. Apakah ada kemungkinan PT Djarum DSO Bogor membuat event
sendiri?
22. Apakah keuntungan dari membuat event sendiri?
23. Apakah yang dimaksud dengan komunikasi di tempat pembelian?
Anggaran Periklanan Pada PT Djarum DSO Bogor untuk produk rokok LA
Lights
1. Bagaimanakah tahapan-tahapan dalam mengajukan anggaran
periklanan oleh DSO Bogor?
2. Apakah DSO Bogor berhak menentukan besarnya anggaran untuk
masing-masing jenis periklanan?
Proses Monitoring Pada PT Djarum DSO Bogor untuk produk rokok LA
Lights produk rokok LA Lights
1. Bagaimana cara mengukur keberhasilan dari periklanan ATL?
2. Bagaimana cara mengukur keberhasilan dari periklanan OI?
3. Bagaimana cara mengukur keberhasilan dari periklanan TM?
4. Bagaimana cara mengukur keberhasilan dari periklanan BTL?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
5. Secara keseluruhan bagaimana PT Djarum melakukan survey
keefektivitasan startegi periklanan yang dijalankan? Apakah itu secara
nasional atau per DSO?
6. Bagaimana dengan survey untuk DSO Bogor?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
LAMPIRAN 2
PRODUK – PRODUK ROKOK
PT DJARUM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Produk – produk rokok PT Djarum yang di pasarkan secara nasional :
1) Djarum Super
2) Djarum Coklat
3) Djarum 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
4) Djarum Istimewa
5) LA Lights
6) LA Lights Menthol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
7) Djarum Black
8) Djarum Black Capuccino
9) Djarum Black Tea
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
10) Djarum Black Menthol
11) Djarum Black Slim
12) Cigarillos
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
13) Gold Seal
14) Dos Hermanos
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Produk – produk rokok PT Djarum yang di pasarkan secara internasional :
1) Djarum Special
2) Djarum Black
3) Djarum Black Supersmooth
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
4) Gold Seal
5) Djarum Cherry
6) Djarum Supersmooth
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
7) Djarum Black Menthol Supersmooth
8) Djarum Spice Islands
9) LA Lights
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
10) LA Menthol Lights
11) Djarum Splash
12) Djarum Super
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
13) Djarum Vanilla
14) Djarum Bali Hai
15) Djarum Menthol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI