5
95 ANALISIS dan PROSPEK TEKNOLOGI CDMA di INDONESIA Joseph Rasiman Abstaraksi Teknologi CDMA tercipta atau pertama kali muncul pada tahun 1989. Perkembangannya sangat signifikan karena disinyalir secara teknis mampu mengungguli teknologi sebelumnya seperti GSM dan WCDMA. Berbagai spekulasi pun bermunculan mengenai kelangsungan dan peluang CDMA di masa depan khususnya dalam menyediakan layanan data dan proses transisi menuju jaringan dengan kualifikasi 3G. Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai fitur, progress, dan penerapan teknologi CDMA di Indonesia. Selanjutnya akan ditunjukkan bahwa teknologi CDMA memiliki prospek yang bagus untuk dikembangkan sebagai alternatif solusi bagi penyediaan akses komunikasi khususnya di Indonesia. PENDAHULUAN Proses transisi dari kualifikasi 2G ke 3G cukup menarik perhatian. Belaka- ngan ini, penggunaan telepon selular sudah sangat memasyarakat dan ja- ringannya semakin luas sehingga ke- butuhan atas jenis layanan yang di- sediakan semakin beragam. Jika selama ini layanan suara dan teks menjadi ke- butuhan utama pengguna, maka ke de- pan layanan akses data menjadi salah satu parameter utama bagi pengguna dalam menentukan pilihan teknologi yang akan dipakai. Di Indonesia, proses transisi dari 2G ke 3G masih berlangsung sampai saat ini. Tiap operator baik yang berbasis GSM/WCDMA atau CDMA berkompetisi untuk bisa lebih dulu melakukan transisi dan membangun jaringan 3G yang ma- pan. Melalui analisis data sekunder dan dokumentasi yang ada, akan ditunjuk- kan keunggulan dari jaringan berbasis CDMA yang memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan sebagai layanan 3G terutama ketika dibandingkan de- ngan jaringan berbasis GSM/WCDMA. Perkembangan CDMA Sejak pertama kali dibuat, teknologi CDMA banyak mengalami perkemba- ngan sehingga mengantarnya menjadi salah satu alternatif pilihan teknologi yang paling handal dan kompetitif. Teknologi CDMA Tidak seperti konsep pendahulunya yaitu FDMA dan TDMA yang meng- alokasikan frekuensi tertentu (ditambah alokasi slot waktu untuk TDMA) dalam proses transmisi data, pada CDMA data dibagi menjadi potongan-potongan kecil, kemudian disebar sehingga menduduki banyak frekuensi diskrit dalam jangkau- an tertentu. Proses penyebaran (spread- ing) ini dilakukan menggunakan spread- ing code untuk menyebar data sebelum transmisi dilakukan. Tiap potongan data yang tersebar memiliki kode unik yang disebut Pseudo Random Noise Code atau disebut juga PN Code untuk mengidentifikasi tiap si- nyal yang dikirim. Pada bagian pene- rima, digunakan correlator untuk me- nyusun data yang tersebar itu sesuai dengan susunannya semula berdasar- kan PN Code-nya. Pada proses ini di- gunakan bandpass filter untuk memilih sinyal yang akan digunakan. Sinyal yang diinginkan akan dinaikkan dayanya sedangkan sinyal yang tidak diinginkan akan dianggap sebagai noise. Terlampir ilustrasi Proses CDMA [6]. Perkembangan Teknologi CDMA Berdasarkan spesifikasi teknisnya, ITU-T menggolongkan varian CDMA mulai dari CDMA2000 1X sebagai tek- nologi 3G ITU-T tidak memberikan pe- ngakuan resmi terhadap istilah seperti “2,5G”, “3,5G”, dan “4G” karena belum

ANALISIS dan PROSPEK TEKNOLOGI CDMA di …si.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/JURNAL... · GSM/WCDMA atau CDMA berkompetisi ... sinyal suara dan data dari mobile

Embed Size (px)

Citation preview

95

ANALISIS dan PROSPEK TEKNOLOGI CDMA di INDONESIAJoseph Rasiman

AbstaraksiTeknologi CDMA tercipta atau pertama kali muncul pada tahun 1989.

Perkembangannya sangat signifikan karena disinyalir secara teknis mampumengungguli teknologi sebelumnya seperti GSM dan WCDMA. Berbagai spekulasipun bermunculan mengenai kelangsungan dan peluang CDMA di masa depankhususnya dalam menyediakan layanan data dan proses transisi menuju jaringandengan kualifikasi 3G. Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai fitur, progress, danpenerapan teknologi CDMA di Indonesia. Selanjutnya akan ditunjukkan bahwateknologi CDMA memiliki prospek yang bagus untuk dikembangkan sebagai alternatifsolusi bagi penyediaan akses komunikasi khususnya di Indonesia.

PENDAHULUANProses transisi dari kualifikasi 2G ke

3G cukup menarik perhatian. Belaka-ngan ini, penggunaan telepon selularsudah sangat memasyarakat dan ja-ringannya semakin luas sehingga ke-butuhan atas jenis layanan yang di-sediakan semakin beragam. Jika selamaini layanan suara dan teks menjadi ke-butuhan utama pengguna, maka ke de-pan layanan akses data menjadi salahsatu parameter utama bagi penggunadalam menentukan pilihan teknologiyang akan dipakai.

Di Indonesia, proses transisi dari 2Gke 3G masih berlangsung sampai saatini. Tiap operator baik yang berbasisGSM/WCDMA atau CDMA berkompetisiuntuk bisa lebih dulu melakukan transisidan membangun jaringan 3G yang ma-pan. Melalui analisis data sekunder dandokumentasi yang ada, akan ditunjuk-kan keunggulan dari jaringan berbasisCDMA yang memiliki potensi yang baikuntuk dikembangkan sebagai layanan3G terutama ketika dibandingkan de-ngan jaringan berbasis GSM/WCDMA.

Perkembangan CDMASejak pertama kali dibuat, teknologi

CDMA banyak mengalami perkemba-ngan sehingga mengantarnya menjadisalah satu alternatif pilihan teknologiyang paling handal dan kompetitif.

Teknologi CDMATidak seperti konsep pendahulunya

yaitu FDMA dan TDMA yang meng-alokasikan frekuensi tertentu (ditambahalokasi slot waktu untuk TDMA) dalamproses transmisi data, pada CDMA datadibagi menjadi potongan-potongan kecil,kemudian disebar sehingga mendudukibanyak frekuensi diskrit dalam jangkau-an tertentu. Proses penyebaran (spread-ing) ini dilakukan menggunakan spread-ing code untuk menyebar data sebelumtransmisi dilakukan.

Tiap potongan data yang tersebarmemiliki kode unik yang disebut PseudoRandom Noise Code atau disebut jugaPN Code untuk mengidentifikasi tiap si-nyal yang dikirim. Pada bagian pene-rima, digunakan correlator untuk me-nyusun data yang tersebar itu sesuaidengan susunannya semula berdasar-kan PN Code-nya. Pada proses ini di-gunakan bandpass filter untuk memilihsinyal yang akan digunakan. Sinyal yangdiinginkan akan dinaikkan dayanyasedangkan sinyal yang tidak diinginkanakan dianggap sebagai noise. Terlampirilustrasi Proses CDMA [6].

Perkembangan Teknologi CDMABerdasarkan spesifikasi teknisnya,

ITU-T menggolongkan varian CDMAmulai dari CDMA2000 1X sebagai tek-nologi 3G ITU-T tidak memberikan pe-ngakuan resmi terhadap istilah seperti“2,5G”, “3,5G”, dan “4G” karena belum

96

adanya standar baku mengenai istilahitu walaupun sering digunakan sebagaiistilah dagang. Terlampir Tabel DataVarian CDMA.

Penyebaran CDMA di DuniaBerdasarkan data dari CDMA Deve-

lopment Group (CDG), sampai padabulan Desember tahun 2007, terdapat431.100.000 pelanggan CDMA di duniayang tersebar di lebih dari 70 negarayang dilayani oleh 70 perusahaan ope-rator. Jumlah ini terus bertambah danmemiliki nilai tingkat pertumbuhan yangsignifikan sejak tahun 2000, yaitu se-besar 27%. Jumlah ini terlihat kontrasjika dibandingkan dengan jumlah pe-langgan jaringan seluler berbasis GSMyang mencapai 2.881.123.146 (terma-suk pelangan W-CDMA) berdasarkandata dari GSM Association pada kuartalkeempat tahun 2007.

Namun jika dicermati lebih jauh da-lam kaitannya dengan penetrasi jaringan3G, terdapat selisih nilai persentaseyang signifikan antara pengguna laya-nan 3G jaringan CDMA dengan jaringanGSM. Tercatat sampai akhir tahun 2007terdapat 417.500.000 pelanggan 1X danEV-DO atau 97,26% dari total pelang-gan CDMA dimana 90.534.000 diantara-nya sudah menggunakan EV-DO. Di sisilain, terdapat 196.063.100 pelangganW-CDMA atau hanya sebesar 7,3% daritotal pelanggan GSM.

Perbandingan ini tidak dibuat untukmenyatakan bahwa jumlah penggunalayanan 3G CDMA akan terus di atas W-CDMA, melainkan untuk menerangkanbahwa berdasarkan data ini, terlihatbahwa operator-operator CDMA memi-liki kemudahan dalam melakukan tran-sisi dari 2G ke 3G [2].

FITUR PENTING CDMABerdasarkan fitur berikut merupakan

faktor pendukung penting yang dapatmenjadi penentu dari diterimanya CDMAsebagai teknologi komunikasi utama dimasyarakat terutama dalam menentu-kan teknologi 3G yang akan dituju saatproses transisi dari teknologi 2G.

Frekuensi yang SeragamData yang dikirimkan pada proses

transmisi pada CDMA dibagi menjadidata diskrit berupa potongan-potongankecil yang akan disebar pada rentangfrekuensi pembawa (carrier) tertentu. Di-karenakan penyebaran data untuk be-berapa kanal yang berbeda tetap di-lakukan pada rentang frekuensi yangsama, maka tidak diperlukan adanyaalokasi frekuensi pada tiap sel padajaringan CDMA.

Efisiensi Kanal dan Frekuensi CarrierSejak diciptakannya standar IS-95

atau cdmaOne, digunakan RTT (RadioTransmission Technology) denganbandwidth sebesar 1,25 MHz untuk fre-kuensi 1900 MHz dan 1,23 MHz untukfrekuensi 800 MHz sebagai lebar kanalradio yang digunakan untuk mengirimsinyal suara dan data dari mobile stationke base station (forward link) dan se-baliknya (reverse link). Penggunaan le-bar kanal radio yang relative kecil inimembuat pengalokasian spectrum men-jadi lebih efisien. Lebar pita ini tidakberubah setidaknya sampai EV-DO Rev.B.

Kapasitas Suara dan DataDilihat dari sisi teknis, teknologi

CDMA memberikan lebih banyak kanalkomunikasi untuk tiap satuan waktu di-bandingkan teknologi FDMA dan TDMA.Berdasarkan pengukuran data dariCDMA Development Group, diketahuibahwa kapasitas suara 1X mencapaihampir dua kali lipat dari IS-95 dan me-lampaui teknologi 3G lainnya. Simulasiyang dilakukan pada lebar pita 5 MHzdan 10 MHz juga menunjukkan bahwakapasitas suara CDMA2000 melampauiWCDMA dan hampir 3 kali lebih banyakdari GSM [3].

Faktor yang tak kalah penting adalahlayanan data. Dengan layanan datayang memadai, maka penurunan ARPU(average revenue per user) akibat ber-kurangnya pemakaian layanan suaradapat diantisipasi. Layanan data jugadapat memberikan pengaruh langsungpada peningkatan ARPU secara kese-luruhan. Kesuksesan EV-DO dalam pe-

97

nyediaan layanan data pita lebar dapatdicermati dari statistik ARPU operatorKDDI [2].

Antara Juni 2004 dan Juni 2005, ter-jadi penurunan ARPU layanan suara se-banyak $46,14. Akan tetapi, pada saatyang sama terjadi peningkatan ARPUlayanan data sebanyak 56% sehinggamampu menjaga stabilitas ARPU secarakeseluruhan. Khusus untuk layanan EV-DO, ARPU-nya sebesar $87,79 padaJuni 2005 atau 41% lebih tinggi dari pa-da ARPU secara keseluruhan. Lebihjauh lagi, terlihat bahwa seiring denganpeningkatan pengunaan layanan data,pengguna EV-DO juga cenderung me-ningkatkan penggunaan layanan suara.Terlampir gambar Statistik ARPU KDDI[2].

Kemudahan Dalam Proses EvolusiProses evolusi seringkali dianggap

sebagai pekerjaan yang besar danmenantang, karena dibutuhkannya pe-rangkat keras baru dalam jumlah ba-nyak, modal yang besar, dan spektrumfrekuensi yang baru.

Jalur evolusi CDMA2000 didesainuntuk meminimalkan dampak yang di-alami jaringan pada tiap tahap evo-lusinya. Terdapat 4 faktor utama yanghanya dimiliki oleh jaringan CDMA yangmembuat proses evolusinya mudahdilakukan (2).

KompatibilitasJaringan1X dan IS-95 bersifat kom-

patibel. Hal ini berarti handset dari IS-95dapat digunakan pada jaringan 1X dansebaliknya. Dari sisi operator, hal inimemberikan keuntungan karena opera-tor dapat menyiapkan jaringan 1X sebe-lum migrasi sepenuhnya tanpa perlumemutus koneksi jaringan IS-95 ataumenyediakan subsidi handset dalamjumlah besar pada pelanggan. Hal yangsama berlaku untuk peningkatan jari-ngan dari EV-DO ke EV-DO Rev. A danseterusnya. Karena EV-DO mengguna-kan system full IP, maka tidak bersifatkompatibel dengan 1X.

Penggunaan Hardware KembaliTidak adanya perubahan pada lebar

frekuensi pembawa dan penggunaanbasis teknologi yang sama, yaitu CDMAmembuat banyak perangkat keras darijaringan sebelumnya yang dapat diguna-kan kembali pada jaringan yang baru.Peningkatan dari segi perangkat padaumumnya hanya berupa penambahanchannel card baru dan software up-grade.

“In Band Migration”Poin paling penting dari proses evo-

lusi CDMA adalah dapat digunakannyaspektrum yang sama dengan lebar fre-kuensi pembawa yang sama. Hal inimerupakan keuntungan yang besar disisi operator karena spektrum adalahsumber daya yang terbatas. Mendapat-kan spektrum yang baru, kalaupun ter-sedia, membutuhkan modal yang besar.Pembebasan spektrum yang ada untukdigunakan pada teknologi yang baruakan membebani jaringan terdahulu se-hingga menimbulkan penurunan kuali-tas.

Pada proses evolusi CDMA, di-gunakan lebar frekuensi pembawa yangsama untuk IS-95, 1X, atau EV-DO se-hingga yang diperlukan hanyalah mem-bebaskan satu frekuensi pembawauntuk dapat menggunakan teknologiyang baru.

Penetrasi Jaringan yang LuasSelain pembangunan di daerah yang

lebih maju, masih banyak daerah-da-erah yang belum mendapatkan layanansuara dan memiliki kontur geografisyang membuatnya sulit dijangkau. Va-rian teknologi CDMA seperti CDMA450dapat diaplikasikan sebagai solusi pe-nyediaan akses suara dan data padadaerah seperti ini karena area cakupan-nya yang luas dan daya pengoperasianyang relative kecil (5). Dengan areacakupan yang luas, maka biaya untukpembangunan infrastruktur seperti BTSdan pemeliharaan dapat ditekan sehing-ga mengurangi biaya yang dibebankanpada pelanggan. Kemudahan pada pro-ses evolusi juga dapat menekan biayayang dibutuhkan ketika melakukan evo-

98

lusi teknologi.

PROSPEK PENGEMBANGAN CDMADI INDONESIA

Teknologi CDMA cocok untuk dikem-bangkan sebagai solusi jaringan teleko-munikasi di daerah perdesaan diIndonesia. Kapasitas suara CDMA2000yang melebihi GSM dan WCDMA dapatmenjadi solusi penyediaan akses suarayang mencukupi. Karakteristik jaringanCDMA yang memberi kemudahan untukproses evolusi membuatnya mudah un-tuk dikembangkan tanpa harus meng-ganti banyak perangkat atau menambahspektrum baru.

Untuk kawasan perkotaan, teknologiCDMA masih memiliki prospek yangbaik ditinjau dari segi potensi serta ke-mudahan pengembangannya ke depan.Walaupun penyediaan jaringan 3G se-makin marak dan handset yang men-dukung layanan tersebut semakin ba-nyak tersedia, namun kebutuhan akanlayanan suara di Indonesia masih jauhlebih besar dari pada kebutuhan akanlayanan konten data. Hal ini membuatbeberapa operator CDMA di Indonesiaseperti Bakrie Telecom (Esia) dan Tel-kom (Flexi) lebih memfokuskan diri da-lam pendewasaan jaringan 1X. Padasaat ini, baru Indosat (Starone) danMobile-8 (Fren) yang benar-benarmemberikan komitmen untuk penyedia-an koneksi EV-DO. Dibutuhkan kerja-sama yang saling mendukung antaraoperator, vendor, dan penyedia kontendisertai dukungan pemerintah untuk bisalebih meningkatkan penggunaan laya-nan data pita lebar pada masyarakatpengguna seperti KDDI dan SK Telecomdan menjadi kunci sukses mereka dalammemasarkan layanan EV-DO di Jepangdan Korea [4].

KESIMPULANBerdasarkan spesifikasi teknisnya,

teknologi komunikasi seluler berbasisCDMA dapat memenuhi semua per-syaratan yang diperlukan sebagai alter-natif solusi bagi penyediaan akses suaradan data yang berkualitas dan sebagai

teknologi pilihan bagi pengembanganjaringan 3G.

Melalui data di lapangan dan simulasiyang dilakukan, diketahui pula bahwasecara teknis, performa CDMA2000 1Xdan EV-DO mampu melampaui jaringanyang berbasis GSM dan WCDMA. Be-berapa karakteristik pada CDMA jugamembuat proses evolusi menuju tek-nologi selanjutnya menjadi lebih mudahdilakukan.

Teknologi seluler berbasis CDMAmemiliki prospek yang baik untuk di-kembangkan di Indonesia khususnya didaerah dengan kondisi geografis yangsulit.

REFERENSI[1] Venkata Praveen Tanguturi, FotiosC. Harmantzi. “Migration to 3G WirelessBroadband Internet and Real Options :The Case of an Operator in India”,Telecommunications Policy, Volume 30,Issue 7, August 2006, Pages 400-419.

[2] Michael W. Thelander, “The 3GEvolution Taking CDMA2000 into theNext Decade”, White Paper developedfor CDMA Development Group, SignalResearch Group, LLC, October 2005.

[3] CDMA Development Group,“Delivering Voice and Data : ComparingCDMA2000 andGSM/GPRS/EDGE/UMTS”, White Paperdeveloped for CDMA DevelopmentGroup, December 2005.

[4] CDMA Development Grup, “TheRole of CDMA2000 in The Success ofWireless Broadband”, White Paperdeveloped for CDMA DevelopmentGroup, May 2006.

[5] Joe Norgaard, “Utilizing the inherentAdvantages of Lower Frequency Bandsfor Advanced CommunicationsSystems”, KKRRIT, Poland, June 2003.

[6] “CDMA Softswitch Core NetworkIntroduction” CSOFTX3000 TechnicalManual-system Description, HuaweiTechnology Co., Ltd.

99

[7] “CDMA2000 1X systemIntroduction”, Document Training,Huawei HO, 2006.

Teknologi Downlink UplinkcdmaOne 9.6 kbps 9.6 kbpsCDMA2000 1X 144 kbps 144 kbpsCDMA2000 1X EV-DO 2.45 Mbps 0,15 MbpsCDMA2000 1X EV-DV (EV-DORev. A)

3.10 Mbps 1.80 Mbps

CDMA2000 3X (EV-DO Rev. B) 9.3 Mbps 3.6 Mbps

Tabel 1. Data Varian CDMA

Gambar 1. Ilustrasi Proses CDMA

Gambar 2. Statistik ARPU KDDI