18
ANALISIS BELANJA DAERAH DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DI INDONESIA TAHUN 2010-2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi strata I pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh : WURI MARYTASARI B300150106 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

ANALISIS BELANJA DAERAH DAN FAKTOR-FAKTOR YANG ...eprints.ums.ac.id/70995/11/Naskah Publikasi-17.pdf · MEMPENGARUHI DI INDONESIA TAHUN 2010-2017 . Abstrak . Penelitian ini bertujuan

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS BELANJA DAERAH DAN FAKTOR-FAKTOR YANG ...eprints.ums.ac.id/70995/11/Naskah Publikasi-17.pdf · MEMPENGARUHI DI INDONESIA TAHUN 2010-2017 . Abstrak . Penelitian ini bertujuan

ANALISIS BELANJA DAERAH DAN FAKTOR-FAKTOR

YANG MEMPENGARUHI DI INDONESIA TAHUN

2010-2017

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi strata I

pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh :

WURI MARYTASARI

B300150106

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: ANALISIS BELANJA DAERAH DAN FAKTOR-FAKTOR YANG ...eprints.ums.ac.id/70995/11/Naskah Publikasi-17.pdf · MEMPENGARUHI DI INDONESIA TAHUN 2010-2017 . Abstrak . Penelitian ini bertujuan
Page 3: ANALISIS BELANJA DAERAH DAN FAKTOR-FAKTOR YANG ...eprints.ums.ac.id/70995/11/Naskah Publikasi-17.pdf · MEMPENGARUHI DI INDONESIA TAHUN 2010-2017 . Abstrak . Penelitian ini bertujuan
Page 4: ANALISIS BELANJA DAERAH DAN FAKTOR-FAKTOR YANG ...eprints.ums.ac.id/70995/11/Naskah Publikasi-17.pdf · MEMPENGARUHI DI INDONESIA TAHUN 2010-2017 . Abstrak . Penelitian ini bertujuan
Page 5: ANALISIS BELANJA DAERAH DAN FAKTOR-FAKTOR YANG ...eprints.ums.ac.id/70995/11/Naskah Publikasi-17.pdf · MEMPENGARUHI DI INDONESIA TAHUN 2010-2017 . Abstrak . Penelitian ini bertujuan

1

ANALISIS BELANJA DAERAH DAN FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI DI INDONESIA TAHUN 2010-2017

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dana alokasi umum, dana

alokasi khusus dan jumlah penduduk dan luas wilayah terhadap belanja daerah di

Provinsi Indonesia tahun 2010-2017. Jenis data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah data sekunder gabungan dari data cross section (33 Provinsi di Indonesia)

dan data time series (2010-2017). Data yang digunakan diperoleh dari website

resmi Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

(Bappenas). Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi data panel.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara cross section variabel dana alokasi

umum, dana alokasi khusus dan jumlah penduduk memiliki pengaruh signifikan

terhadap belanja daerah, sedangkan variabel luas wilayah tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap belanja daerah. Secara time series variabel dana alokasi umum,

dana alokasi khusus, jumlah penduduk, dan luas wilayah memiliki pengaruh

signifikan terhadap belanja daerah. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara cross

section dan time series variabel dana alokasi umum, dana alokasi khusus, jumlah

penduduk dan luas wilayah memiliki pengaruh signifikan terhadap belanja daerah

Provinsi di Indonesia.

Kata Kunci : Belanja Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Jumlah Penduduk, Luas Wilayah.

Abstract

This study aims to analyze the influence of general allocation funds, population and

teritorial coverage to regional expenditure in the province of Indonesia period 2010-

2017. The data used is obtained from the official website of BPS and Bappenas.

The method of analysis used is panel data regresion analysis. The results showed

that cross section of general allocation funds, special allocation funds and

population have significant influence to local expenditure, while the variable

teritorial coverage has an insignificant influence to local expenditure. In time series

showed that general allocation funds, special allocation funds, population and

teritorial coverage have significant influence of local expenditure. Simultaneous

test results in cross section and time series, indicating that general allocation funds,

special allocation funds, population and teritorial coverage simultaneously

significant effect on local expenditure in Province Indonesia.

Keywords : Local Expenditure, General Allocation Funds, Special Allocation Funds, Population, Teritorial Coverage

1. PENDAHULUAN

APBD merupakan kepanjangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Anggaran sendiri ialah suatu daftar atau pernyataan yang terperinci tentang

penerimaan dan pengeluaran negara yang diharapkan dalam jangka waktu tertentu

Page 6: ANALISIS BELANJA DAERAH DAN FAKTOR-FAKTOR YANG ...eprints.ums.ac.id/70995/11/Naskah Publikasi-17.pdf · MEMPENGARUHI DI INDONESIA TAHUN 2010-2017 . Abstrak . Penelitian ini bertujuan

2

(yang biasanya satu tahun). Kemudian APBD merupakan instrumen yang akan

menjamin terciptanya disiplin dalam proses pengambilan keputusan terkait dengan

kebijakan pendapatan maupun belanja daerah (Nurlan Darise, 2006).

Menurut Permendagri No 59 Tahun 2007 Tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah, Belanja Daerah adalah belanja daerah-daerah kewajiban

pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih. Belanja

daerah yaitu penjumlahan dari belanja langsung dan belanja tidak langsung.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Belanja Daerah Provinsi di

Indonesia tahun 2010-2017 dengan satuan ribu rupiah. Faktor-faktor yang

mempengaruhi belanja daerah antara lain dana alokasi umum, dana alokasi khusus,

jumlah penduduk dan luas wilayah.

Dana Alokasi Umum adalah dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan

dengan tujuan pemerataan keuangan antar daerah untuk membiayai kebutuhan

pengeluaran daerah masing-masing dalam rangka pelaksanaan desentralisasi (PP

No.55/2005). Dengan desentralisasi, pemerintah daerah mampu mengoptimalkan

kemampuan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki sehingga tidak hanya

mengandalkan DAU. Adanya dana transfer DAU dari pemerintah pusat maka

daerah bisa fokus untuk menggunakan PAD untuk membiyai belanja daerah yang

digunakan untuk meningkatkan pelayanan publik. Hal ini mengidentifikasikan

bahwa terdapat hubungan antara pemberian DAU dengan alokasi belanja daerah.

Berdasarkan Undang-undang No. 33 Tahun 2004, Dana Alokasi Khusus

merupakan dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada daerah

tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan

urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional. Pemanfaatan DAK diarahkan

pada kegiatan investasi pembangunan, pengadaan, peningkatan, dan perbaikan

sarana dan prasarana fisik dengan umur ekonomis yang panjang, termasuk

pengadaan sarana fisik penunjang. Dengan adanya pengalokasian DAK diharapkan

dapat mempengaruhi pengalokasian anggaran belanja daerah, karena DAK

cenderung akan menambah aset tetap yang dimiliki pemerintah guna meningkatkan

pelayanan publik.

Page 7: ANALISIS BELANJA DAERAH DAN FAKTOR-FAKTOR YANG ...eprints.ums.ac.id/70995/11/Naskah Publikasi-17.pdf · MEMPENGARUHI DI INDONESIA TAHUN 2010-2017 . Abstrak . Penelitian ini bertujuan

3

Jumlah penduduk adalah keseluruhan penduduk yang ada di suatu wilayah atau

daerah. Jumlah Penduduk mempengaruhi Belanja Daerah karena jumlah penduduk

yang besar bagi pemerintah daerah oleh para perencana pembangunan dipandang

sebagai asset modal dasar pembangunan tetapi sekaligus juga sebagai beban

pembangunan. Sebagai aset apabila dapat meningkatkan kualitas maupun keahlian

atau ketrampilannya sehingga akan meningkatkan produksi nasional. Jumlah

penduduk yang besar akan menjadi beban jika struktur belanja daerah rendah, serta

persebaran dan mutunya sedemikian rupa sehingga hanya menuntut pelayanan

sosial dan tingkat produksinya rendah sehingga menjadi tanggungan penduduk

yang bekerja secara efektif (Junaidi et al, 2014). Jumlah penduduk digunakan untuk

mengukur seberapa besar kebutuhan fiskal suatu daerah. Jumlah penduduk

merupakan variabel yang mencerminkan kebutuhan atas penyediaan layanan publik

di setiap daerah (Darise, 2006).

Luas wilayah adalah daerah teritorial suatu daerah. Luas wilayah termasuk

salah satu variabel yang dapat mempengaruhi belanja daerah. Semakin luas suatu

daerah maka akan semakin banyak kegiatan yang dilakukan seperti pembangunan

infrstruktur dan peningkatan fasilitas dalam suatu wilayah/daerah. Dalam kegiatan-

kegiatan tersebut membutuhkan semakin banyak dana/biaya maka dengan semakin

luas suatu wilayah, kegiatan yang dilakukan semakin banyak sehingga belanja suatu

daerah mengalami peningkatan (rochmatullah et al, 2016). Menurut Darise (2006),

luas wilayah digunakan untuk mengukur kebutuhan fiskal suatu daerah. Luas

wilayah merupakan variabel yang mencerminkan kebutuhan atas penyediaan sarana

dan prasarana per satuan wilayah.

Berdasarkan uraian dan pemikiran diatas, maka penulis terdorong untuk

melakukan penelitian tentang “Analisis Belanja Daerah dan Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi di Indonesia Tahun 2010-2017”.

2. METODE

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang berupa data

panel yaitu data periode waktu 2010-2017 (time series) yang terdiri dari 33 Provinsi

Page 8: ANALISIS BELANJA DAERAH DAN FAKTOR-FAKTOR YANG ...eprints.ums.ac.id/70995/11/Naskah Publikasi-17.pdf · MEMPENGARUHI DI INDONESIA TAHUN 2010-2017 . Abstrak . Penelitian ini bertujuan

4

di Indonesia (cross section). Data yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari

Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bappenas.

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi data

panel. Analisis regresi data panel adalah suatu metode yang digunakan untuk

melakukan analisis data gabungan yaitu data runtun waktu (time series) dan data

silang (cross section). Data time series merupakan data yang dikumpulkan pada

satu objek dengan beberapa periode waktu, dalam data time series akan diuji nilai

dari satu atau lebih variabel dalam satu periode waktu. Data cross section adalah

data yang dikumpulkan pada beberapa objek dalam satu waktu (Porter, 2012).

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah belanja daerah

provinsi di Indonesia tahun 2010-2017, sedangkan variabel dependen dalam

penelitian adalah dana alokasi umum, dana alokasi khusus, jumlah penduduk dan

luas wilayah Provinsi di Indonesia tahun 2010-2017.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Model ekonometrika yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BD = f{ DAU, DAK, POP, LW }

BDit = β0 + β1DAUit + β2DAKit + β3POPit + β4LWit + e

Keterangan :

BD = Belanja Daerah

DAU = Dana Alokasi Umum

DAK = Dana Alokasi Khusus

POP = Jumlah Penduduk/Populasi

LW = Luas Wilayah

β0 = Intercept

β1, β2, β3, β4 = Koefisien regresi

i = data cross section

t = data time series

i x t = banyaknya data panel

e = error term

Page 9: ANALISIS BELANJA DAERAH DAN FAKTOR-FAKTOR YANG ...eprints.ums.ac.id/70995/11/Naskah Publikasi-17.pdf · MEMPENGARUHI DI INDONESIA TAHUN 2010-2017 . Abstrak . Penelitian ini bertujuan

5

Estimasi model ekonometrika data panel di atas meliputi langkah-langkah

sebagai berikut : (1) mengestimasi model data panel PLS, FEM, REM. (2) Uji

pemilihan model data panel dengan Uji Chow, Uji Langrange Multiplier dan Uji

Hausman. (3) Uji kebaikan model (Uji F) pada model data panel terpilih dan

interpretasi R-Square. (4) Uji validitas pengaruh.

3.1 Estimasi Model Data Panel

Tabel 1 Hasil Regresi Data Panel Cross Section

Variabel Koefisien Regresi

PLS FEM REM

C 6.00E+09 -2.48E+10 1.09E+09

DAU -5.360316 0.949115 1.293987

DAK 3.091141 0.746206 1.528516

POP 403.3988 3966.865 415.8148

LW 21313.68 -2985.653 2866.919

R-squared 0.448011 0.930044 0.440563

Adj. R-squared 0.439486 0.918950 0.431923

F-Statistk 52.55298 83.83083 50.99135

Prob. F-Statistik 0.000000 0.000000 0.000000

Sumber : BPS (diolah)

Tabel 2 Hasil Regresi Data Panel Time Series

Variabel Koefisien Regresi

PLS FEM REM

C 6.00E+09 8.82E+09 6.00E+09

DAU -5.360316 -9.500314 -5.360316

DAK 3.091141 2.751913 3.091141

POP 403.3988 506.1816 403.3988

LW 21313.68 32645.36 21313.68

R-squared 0.448011 0.552592 0.448011

Adj. R-squared 0.439486 0.533062 0.439486

F-Statistk 52.55298 28.29488 52.55298

Prob. F-Statistik 0.000000 0.000000 0.000000

Sumber : BPS (diolah)

3.2 Uji Pemilihan Model Data Panel

3.2.1 Uji Chow Cross Section

Uji Chow adalah pengujian yang dilakukan untuk memilih model yang tepat antara

model FEM dengan model PLS.

Page 10: ANALISIS BELANJA DAERAH DAN FAKTOR-FAKTOR YANG ...eprints.ums.ac.id/70995/11/Naskah Publikasi-17.pdf · MEMPENGARUHI DI INDONESIA TAHUN 2010-2017 . Abstrak . Penelitian ini bertujuan

6

Tabel 3 Hasil Estimasi Data Panel Dengan Uji Chow

Effects Test Statistic d.f Prob

Cross-section F 48.879867 (32,227) 0.0000

Cross-section Chi-Square 545.335916 32 0.0000

Sumber: Output data panel dengan E-views8

Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui nilai probabilitas F yaitu 0.0000 < 0,01

dan Chi-Square yaitu 0.0000 < 0,01 maka H0 ditolak (Ha diterima) jadi model

menggunakan Fixed Effect Model (FEM).

3.2.2 Uji Hausman Cross Section

Uji Hausman merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui model mana

yang dipilih dalam analisis, model yang dipilih antara model FEM (Fixed Effect

Model) dengan REM (Random Effect Model).

Tabel 4 Hasil Estimasi Data Panel Dengan Uji Hausman

Test Summary

Chi-Sq

Statistic Chi-Sq. d.f Prob

Cross-section random 75.595640 4 0.0000

Sumber : Output data panel menggunakan E-views8

Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui nilai probabilitas cross section random

yaitu 0.0000 < 0.01 yang berarti H0 ditolak atau Ha diterima jadi model yang

digunakan adalah Fixed Effect Model.

Dari uji pemilihan model di muka, secara cross section terpilih model Fixed

Effect Model.

Tabel 5 Model Estimasi Fixed Effect Model

BDit = -2.48E+10 + 0.949115DAUit + 0.746206DAKit + 3966.865POPit

(0.0767)*** (0.0002)* (0.0000)*

-2985.653LWit

(0.8928)

Keterangan :*Signifikansi pada α = 0.01; **Signifikansi pada α = 0.05;

***Signifikansi pada α = 0.1; angka dalam kurung adalah nilai probabilitas t-

statistik.

R2 = 0.930044 DW - Stat = 0.624563 F-Stat = 83.83083 Sig.F-Stat = 0.000000

Page 11: ANALISIS BELANJA DAERAH DAN FAKTOR-FAKTOR YANG ...eprints.ums.ac.id/70995/11/Naskah Publikasi-17.pdf · MEMPENGARUHI DI INDONESIA TAHUN 2010-2017 . Abstrak . Penelitian ini bertujuan

7

3.2.3 Uji Chow Time Series

Hasil pengolahan Uji Chow dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Hasil Estimasi Data Panel Dengan Uji Chow

Effects Test Statistic d.f Prob

Period F 8.414938 (7,252) 0.0000

Period Chi-Square 55.455024 7 0.0000

Sumber : Output data panel meggunakan E-views8

Berdasarkan Tabel 6 nilai probabilitas F tes sebesar 0.0000 < 0.01 dan Chi-

Square sebesar 0.0000 < 0.01, H0 ditolak (Ha diterima) jadi model yang digunakan

adalah model Fixed Effect Method (FEM).

3.2.4 Uji Hausman Time Series

Hasil pengolahan Uji Hausman dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Hasil Estimasi Data Panel Dengan Uji Hausman

Test Summary

Chi-Sq

Statistic Chi-Sq. d.f Prob

Period random 58.701546 4 0.0000

Sumber : Output data panel menggunakan E-Views8

Berdasarkan Tabel 7 nilai probabilitas sebesar 0.0000 < 0.01 maka H0 ditolak

(Ha diterima) jadi model yang digunakan adalah model Fixed Effect Method (FEM).

Dari uji pemilihan model di muka, secara time series terpilih model Fixed

Effect Model.

Tabel 8 Model Estimasi Fixed Effect Model

BDit = 8.82E+09 - 9.500314DAUit + 2.751913DAKit + 506.1816POPit

(0.0000)* (0.0000)* (0.0000)*

32645.36LWit

(0.0000)*

Keterangan :*Signifikansi pada α = 0.01; angka dalam kurung adalah nilai

probabilitas t-statistik.

3.3 Uji Kebaikan Model Terpilih

3.3.1 Uji Eksistensi Model (Cross Section)

R2 = 0.552592 DW-Stat = 0.266148 F-Stat = 28.29488 Sig.F-Stat = 0.000000

Page 12: ANALISIS BELANJA DAERAH DAN FAKTOR-FAKTOR YANG ...eprints.ums.ac.id/70995/11/Naskah Publikasi-17.pdf · MEMPENGARUHI DI INDONESIA TAHUN 2010-2017 . Abstrak . Penelitian ini bertujuan

8

Dari hasil estimasi, nilai signifikansi statistik F sebesar 0.000000 < 0.01 maka H0

ditolak atau model yang dipakai eksis. Hal tersebut berarti bahwa variabel DAU,

DAK, Populasi penduduk dan luas wilayah yang terdapat dalam persamaan regresi

secara simultan atau bersama-sama mempengaruhi belanja daerah.

3.3.2 Interpretasi R-Square (Cross Section)

R-Square atau koefisien determinasi dapat digunakan untuk menunjukkan daya

ramal dari model statistik terpilih. Hasil estimasi menunjukkan nilai R2 sebesar

0.930044 yang artinya sebesar 93,004% variasi variabel dana alokasi umum, dana

alokasi khusus, jumlah penduduk dan luas wilayah dapat menjelaskan variabel

belanja daerah. Sisanya sebesar 6,996% dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar

model (selain variabel DAU, DAK, jumlah penduduk dan luas wilayah).

3.3.3 Uji Eksistensi Model (Time Series)

Dari hasil estimasi, nilai signifikansi statistik F sebesar 0.000000 < 0.01 maka H0

ditolak atau model yang dipakai eksis. Hal tersebut berarti bahwa variabel DAU,

DAK, Populasi penduduk dan luas wilayah yang terdapat dalam persamaan regresi

secara simultan atau bersama-sama mempengaruhi belanja daerah.

3.3.4 Interpretasi R-Square (Time Series)

Hasil estimasi menunjukkan nilai R2 sebesar 0.552592 yang artinya sebesar 55,26%

variasi variabel dana alokasi umum, dana alokasi khusus, jumlah penduduk dan luas

wilayah dapat menjelaskan variabel belanja daerah. Sisanya sebesar 44,74% dapat

dijelaskan oleh variabel lain diluar model (selain variabel dana alokasi umum, dana

alokasi khusus, jumlah penduduk dan luas wilayah).

3.4 Uji Validitas Pengaruh

3.4.1 Cross Section

Tabel 9 Hasil Uji Validitas Pengaruh Variabel Independen

Variabel t sig.t Kriteria Kesimpulan

DAU 1.778294 0.0767 < 0,10 Signifikan pada α = 0,1

DAK 3.774803 0.0002 < 0,01 Signifikan pada α = 0,01

POP 7.894440 0.0000 < 0,01 Signifikan pada α = 0,01

LW -0.134892 0.8928 > 0,10

Tidak memiliki pengaruh

signifikan

Page 13: ANALISIS BELANJA DAERAH DAN FAKTOR-FAKTOR YANG ...eprints.ums.ac.id/70995/11/Naskah Publikasi-17.pdf · MEMPENGARUHI DI INDONESIA TAHUN 2010-2017 . Abstrak . Penelitian ini bertujuan

9

Berdasarkan Tabel 9 Uji koefisien regresi secara parsial (Uji t), variabel dana

alokasi umum, dana alokasi khusus dan jumlah penduduk berpengaruh signifikan

terhadap belanja daerah sedangkan luas wilayah tidak memiliki pengaruh.

3.4.2 Time Series

Tabel 10 Hasil Uji Pengaruh Variabel Independen

Variabel t sig.t Kriteria Kesimpulan

DAU

-

9.274779 0.0000 < 0,01

Signifikan pada α = 0,01

DAK 6.466078 0.0000 < 0,01 Signifikan pada α = 0,01

POP 12.23225 0.0000 < 0,01 Signifikan pada α = 0,01

LW 5.379781 0.0000 < 0,01 Signifikan pada α = 0,01

Berdasarkan Tabel 9 Uji koefisien regresi secara parsial (Uji t), variabel dana

alokasi umum, dana alokasi khusus, jumlah penduduk dan luas wilayah

berpengaruh signifikan terhadap belanja daerah.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

Berdasarkan hasil estimasi data panel baik secara cross section maupun time

series model terbaik yang terpilih adalah Fixed Effect Model.

Berdasarkan Uji Kebaikan Model (Uji F) secara cross section dan time series,

variabel dana alokasi umum (DAU), dana alokasi khusus (DAK), jumlah

penduduk/populasi penduduk (POP) dan luas wilayah (LW) yang terdapat dalam

persamaan regresi secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap

belanja daerah di Provinsi Indonesia tahun 2010-2017.

Nilai koefisien determinasi (R2) secara cross section sebesar 0.930044 yang

artinya sebesar 93,004% variasi variabel dana alokasi umum (DAU), dana alokasi

khusus (DAK), populasi penduduk (POP) dan luas wilayah (LW) dapat

menjelaskan variabel belanja daerah (BD, sisanya sebesar 6,996% dapat dijelaskan

Page 14: ANALISIS BELANJA DAERAH DAN FAKTOR-FAKTOR YANG ...eprints.ums.ac.id/70995/11/Naskah Publikasi-17.pdf · MEMPENGARUHI DI INDONESIA TAHUN 2010-2017 . Abstrak . Penelitian ini bertujuan

10

oleh variabel lain diluar model. Sedangkan secara time series nilai koefisien

determinasi (R2) sebesar 0.552592 yang artinya sebesar 55,26% variasi variabel

dana alokasi umum (DAU), dana alokasi khusus (DAK), populasi penduduk (POP)

dan luas wilayah (LW) dapat menjelaskan variabel belanja daerah (BD), sisanya

sebesar 44,74% dapat dijelaskan oleh variabel diluar model.

Uji Validitas Pengaruh (Uji t) secara cross section menunjukkan bahwa dana

alokasi umum (DAU) memiliki pengaruh positif signifikan terhadap belanja daerah

(BD), dana alokasi khusus (DAK) memiliki pengaruh positif signifikan terhadap

belanja daerah (BD), populasi penduduk (POP) memiliki pengaruh positif

signifikan terhadap belanja daerah (BD) dan luas wilayah (LW) memiliki pengaruh

positif dan tidak signifikan terhadap belanja daerah (BD). Sedangkan hasil dari Uji

t secara time series menunjukkan bahwa dana alokasi umum (DAU) memiliki

pengaruh negatif signifikan terhadap belanja daerah (BD), dana alokasi khusus

(DAK) memiliki pengaruh positif signifikan terhadap belanja daerah (BD),

populasi penduduk memiliki pengaruh positif signifikan terhadap belanja daerah

(BD) dan luas wilayah (LW) memiliki pengaruh positif signifikan terhadap belanja

daerah (BD).

4.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat disampakaikan adalah sebagai

berikut :

Dalam suatu pengelolaan keuangan daerah, pemerintah daerah seharusnya

dapat menggunakan dana transfer dari pemerintah pusat dengan lebih bijak.

Penggunaan dana transfer harus digunakan sesuai tujuan awal yaitu untuk

pembangunan infrastruktur.

Pemerintah daerah seharusnya tidak selalu mengandalkan dana transfer dari

pemerintah pusat. Dalam jangka pendek dana transfer sangat bermanfaat bagi suatu

daerah karena untuk membantu pembangunan infrastruktur dan peningkatan

pelayanan umum, tetapi dalam jangka panjang akan membuat suatu daerah tidak

mandiri dalam meningkatkan potensi suatu daerah.

Page 15: ANALISIS BELANJA DAERAH DAN FAKTOR-FAKTOR YANG ...eprints.ums.ac.id/70995/11/Naskah Publikasi-17.pdf · MEMPENGARUHI DI INDONESIA TAHUN 2010-2017 . Abstrak . Penelitian ini bertujuan

11

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Khubbi dan Djoko Mursinto. 2016. “The Effects of Financial and

Regional Own-Source Revenue on Regional Expenditure of Regencies and

Municipalities in East Java Province”. International Journal of Scientific

and Research Publication. Vol.6. No.5. ISSN 2250-3153.

Alexeev, Michael dan Arseny Mamedov. 2017. “Factors Determining Intra-

Regional Fiscal Decentralization in Rusia and The US”. Russian Journal of

Economics. (3) (425-444).

Anitasari, Merri dan Ahmad Soleh. 2014. “Pengaruh Pengeluaran Pemerintah

Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Bengkulu”. Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Bengkulu.

Armawaddin, Muhammad. 2015. “Analisis FLYPAPER EFFCT Pada Belanja

Daerah Kabupaten/Kota di Sulawesi Tenggara”. Jurnal Ekonomi

Pembangunan. Vol.16. No.8.

Armawaddin, Muhammad. dkk. 2017. “Analisis Flypaper Effect Belanja Daerah

Kabupaten/Kota di Sulawesi”. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan

Indonesia. Vol.18. No.1. ISSN 2406-9280.

Badan Pusat Statistik. 2017. “Buku Postur APBN”

Badan Pusat Statistik. 2010-2017. “Publikasi data Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah menurut Provinsi”.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2010-2016. “Tabel Dinamis Data

Jumlah Penduduk menurut Provinsi”.

Boediono. 2011. “Pengantar Ilmu Ekonomi No.1 Ekonomi Mikro”. Fakultas

Ekonomika dan Bisnis Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Darise, Nurlan. 2006. “Pengelolaan Keuangan Daerah”. PT INDEKS Kelompok

Gramedia.

Devita, Andri. dkk. 2014. “Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi

Umum, Dana Alokasi Khusus, Jumlah Penduduk Terhadap Belanja Daerah

Kabupaten/Kota Provinsi Jambi”. Jurnal Perspektif Pembiayaan dan

Pembangunan Daerah. Vol.2. No.2. ISSN 2338-4603.

Dewi, Ni Wayan Nuryanti dan Made Kembar Sri Budhi. 2015. “Pengaruh

Pendapatan Asli Daerah dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pertumbuhan

Ekonomi Melalui Belanja Langsung di Provinsi Bali”. Jurnal Ekonomi

Pembangunan Universitas Udayana. Vol.4. No.11. ISSN 2303-0178.

Engka, Daisy. 2014. “Analisis Belanja Daerah dan Faktor-Faktor yang

mempengaruhinya di Provinsi Sulawesi Utara”. Fakultas Ekononomi dan

Bisnis Universitas Sam Ratulangi Manado.

Page 16: ANALISIS BELANJA DAERAH DAN FAKTOR-FAKTOR YANG ...eprints.ums.ac.id/70995/11/Naskah Publikasi-17.pdf · MEMPENGARUHI DI INDONESIA TAHUN 2010-2017 . Abstrak . Penelitian ini bertujuan

12

Ferraresi, Massimiliano. dkk. 2016. “Spatial Interaction in Local Expenditures

among Italian Municipalities : evidence from Italy 2001-2011”. Economic

Working Paper Series The Department of Economics Lancaster University

Management School UK (2016/009).

Gujarati, Damodar N dan Dawn C Porter. 2012. “Dasar-Dasar Ekonometrika”.

Salemba Empat. Jakarta.

Ghozali, I. 2006. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan SPSS”. Badan Penerbit

Univerisitas Diponegoro. Semarang.

Hapid. dkk. 2015. “Pengaruh Dana Alokasi Khusus, Dana Bagi Hasil, dan Dana

Alokasi Umum Terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Kabupaten Luwu”. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol.02. No.1. ISSN

2339-1529.

Hariyadi, Eko dan I Nyoman Mahendra Yasa. 2014. “Pengaruh PAD Terhadap

PDRB dan Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Bali”. Jurnal

Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana. Vol.3. No.12. ISSN 2303-

0178.

Haryanto, Tommy Prio. 2013. “Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten / Kota Di Provinsi Jawa Tenganh Tahun

2007 – 2011”. Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi,

Universitas Negeri Semarang, Indonesia, EDAJ 2 (3).

Irvan, I Putu dan Ni Luh Karmini. 2016. “Pengaruh Pendapatan Asli Daerah,

Dana Perimbangan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dengan Belanja

Modal Sebagai Variabel Intervening”. Jurnal Ekonomi Pembangunan

Universitas Udayana. Vol.5. No.3. ISSN 2302-0178.

Isnayati, Nur Isna dan Doddy Setiawan. 2017. “Fenomena Flypaper Effect Pada

Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Indonesia”. Jurnal Ekonomi dan

Keuangan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Vol.1. No.2. ISSN

2548-5024.

Juanda, Bambang dan Junaidi. 2012. ”Ekonometrika Deret Waktu Teori dan

Aplikasi. IPB Press. Bogor.

Machmud, Marsita. dkk. 2014. “Analisis Kinerja Keuangan Daerah di Povinsi

Sulawesi Utara Tahun 2007-2012”. Jurnal Ekonomi Pmbangunan FEB

Universitas Sam Ratulangi. Vol.14. No.2.

Mangkoesoebroto, Guritno. 1993. “Ekonomi Publik”. Fakultas Ekonomi

Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Muda, Iskandar. 2017. “The Effect of Allocation of Dividend of the Regional

Government-Owned Enterprises and the Empowerment Efforts on the

Revenue of Regional Government : The Case of Indonesia. European

Research Studies Journal. Vol.20. No.4.

Page 17: ANALISIS BELANJA DAERAH DAN FAKTOR-FAKTOR YANG ...eprints.ums.ac.id/70995/11/Naskah Publikasi-17.pdf · MEMPENGARUHI DI INDONESIA TAHUN 2010-2017 . Abstrak . Penelitian ini bertujuan

13

Mulyani, Heni. 2016. “The Relationship of Local Own Revenue and General Fund

Allocation on Capital Expenditure of Local Government”. Faculty of

Economic and Business Education Universitas Pendidikan Indonesia.

Vol.15. No.4.

Novianto, Riko dan Rafiudin Hanafiah. 2015. “Pengaruh Pendapatan Asli

Daerah, Dana Perimbangan, dan Kinerja Keuangan Terhadap Alokasi

Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan

Barat”. Jurnal Ekonomi. Vol.4. No.1

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah.

Pramuka, Bambang Agus. 2010. ”Flypaper Effect pada Pengeluaran Pemerintah

Daerah di Jawa”. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol 11. No 1.

Purbarini, Endah dan Gregorius N. Masdjojo. 2015. “Flypaper Effect on

Operating Expenditure and Capital Expenditure of the City Government in

Indonesia”. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol.16. No.1. ISSN 1411-6081.

Raja, Togu Harlen dan Putra Raja Tunggah Hasiguan. 2018. “Influence

Product Domesric Regional Bruto (PDRB), Total Population, And Capital

Expenditure On Pad (Regional Generated Revenue) (A Case Study In

District And Towns In North Sumatera Province)”. Advances in Social

Sciences Research Journal. Vol.5. No.1.

Rochmatullah, Mahameru Rosy.dkk. 2016. “Determinating The Value Of

Capital Expenditure Allocation in Indonesia Local Government”. Jurnal

Ekonomi Pembangunan Vol 17. No 2. (152-166)

Sari, Rosy Puspita dan I Gusti Bagus Indrajaya. 2014. “Pengaruh Dana

Perimbangan dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Alokasi

Belanja Daerah Kabupaten Badung”. Jurnal Ekonomi Pembangunan

Universitas Udayana. Vol.3. No.9. ISSN 2303-0178.

Shofian, Muhammad Ali. dkk. 2017. “Seterminants Of Capital Expenditure and

The Implication On The Quality Of Government Financial Statements in

Southeast West Nusa”. International Conference and Call for Papers,

Jember.

Suardana, Ida Bagus Raka dan I Putu Astawa. 2017. “Flypaper Effect of

General Allocation Fund (DAU) and Human Development Index (IPM) (A

Case Study In Regencies and Municipality in Bali)”. Archives of Bussiness

Research. Vol.5. No.5.

Page 18: ANALISIS BELANJA DAERAH DAN FAKTOR-FAKTOR YANG ...eprints.ums.ac.id/70995/11/Naskah Publikasi-17.pdf · MEMPENGARUHI DI INDONESIA TAHUN 2010-2017 . Abstrak . Penelitian ini bertujuan

14

Suparmoko, M. 2002. Ekononomi Publik Untuk Keuangan dan Pembangunan

Daerah. Andi. Yogyakarta.

Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemeritahan Daerah.

Undang-Undang (UU) Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Undang-Undang (UU) Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

Utomo, Yuni Prihadi. 2015. “Eksplorasi Data dan Analisis Regresi SPS.

Muhammadiyah University Press. Surakarta.

Yusrianti, Hani. dkk. 2014. “Aanalysis of The Influence of Rehionally Generated

Revenue and Rebenue Sharing Fund to Infrastructure Expenditure in South

Sumatera, Indonesia”. EBES Conference Istanbul Turkey. 5-7.