8
Majalah Ilmiah Al-Jibra, ISSN 1411-7797, Vol. 12, No.40. April 2011 ANALISA BIAYA PEMILIKAN DAN OPERASI PERALATAN (BP&O) H. Muchsen Mahmud Dosen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia, Makassar Jl. Urip Sumohardjo Km. 05 Telp.(0411)443685 Abstrak Peralatan adalah merupakan suatu sarana untuk menunjang jalannya pelaksanaan pembangunan konstruksi, dimana dalam pengadaannya memerlukan investasi yang besar. Untuk menyelamatkan jumlah investasi yang relative cukup besar yang ditanamkan dalam bentuk peralatan, maka sudah harus dipikirkan tentang pengelolaannya dengan tujuan yaitu, bagaimana caranya kita mendapatkan kembali jumlah investasi dan keuntungannya dengan memanfaatkan nilai kegunaan dari peralatan tersebut. Pemanfaatan dan nilai kegunaan dari pada peralatan, bukan hanya dilihat dari besarnya kemampuan dan kapasitas alat untuk menghasilkan produksi, akan tetapi perlu ditinjau factor factor dan hambatan, yang mempengaruhinya. Adapun masalah-masalah yang perlu diperhatikan, dan dikaji yaitu, bagaimana cara yang mendasari dalam pengelolaan peralatan yang baik, efisien, efektif dan ekonomis, sehingga tidak terjadi pembiayaan operasi yang berlebih-lebihan dengan kata lain pemborosan yang tidak ada artinya. Kata Kunci : Biaya Pemilikan, Operasi Peralatan, I. Pendahuluan Mahal atau murahnya sebuah alat besar sebenarnya dapat dilihat dari biaya produksinya. Alat besar adalah alat produksi dan bagaimana agar dapat berproduksi seoptimal mungkin dengan biaya produksi rendah inilah yang menjadi problemanya. Prestasi peralatan harus mengimbangi biaya pemilikan dan operasi dengan cara: Untuk sampai pada kondisi ini, maka analisa biaya pemilikan dan operasi (BP&O) memegang peranan penting. Dengan kata lain, besar kecilnya penghematan sangat tergantung pada kecermatan analisa biaya pemilikan dan operasi. Semakin tinggi biaya pemilikan dan operasi tidak selalu berarti makin mahal harga suatu type alat, sejauh diimbangi oleh produksi yang tinggi dari alat tersebut dan ada kemungkinan bagi produksinya akan menjadi murah. Jadi murah atau tidaknya suatu alat besar tergantung dari biaya produksinya. II. Biaya pemilikan dan operasi peralatan II.I. Biaya Pemilikan Peralatan (Owning Cost) Depresiasi (Penyusutan) Yang dimaksud dengan depresiasi adalah penurunan atau berkurangnya nilai modal asli yang di tanamkan dalam peralatan selama masa penggunaannya. Ada tiga cara untuk menentukan nilai depresiasi yaitu: 1. Straight Line Method (Metode Garis Lurus) Turunnya nilai modal dilakukan dengan pengurangan nilai depresiasi (penyusutan) yang sama besar sepanjang umur ekonomis alat. Contoh:

Analisa_Biaya_Pemilikan_dan_Operasi_Peralatan_(BP&O).pdf

Embed Size (px)

DESCRIPTION

2013

Citation preview

Page 1: Analisa_Biaya_Pemilikan_dan_Operasi_Peralatan_(BP&O).pdf

Majalah Ilmiah Al-Jibra, ISSN 1411-7797, Vol. 12, No.40. April 2011

ANALISA BIAYA PEMILIKAN DAN OPERASI PERALATAN (BP&O)

H. Muchsen Mahmud Dosen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia, Makassar

Jl. Urip Sumohardjo Km. 05 Telp.(0411)443685

Abstrak

Peralatan adalah merupakan suatu sarana untuk menunjang jalannya pelaksanaan

pembangunan konstruksi, dimana dalam pengadaannya memerlukan investasi yang

besar. Untuk menyelamatkan jumlah investasi yang relative cukup besar yang

ditanamkan dalam bentuk peralatan, maka sudah harus dipikirkan tentang

pengelolaannya dengan tujuan yaitu, bagaimana caranya kita mendapatkan kembali

jumlah investasi dan keuntungannya dengan memanfaatkan nilai kegunaan dari

peralatan tersebut.

Pemanfaatan dan nilai kegunaan dari pada peralatan, bukan hanya dilihat dari

besarnya kemampuan dan kapasitas alat untuk menghasilkan produksi, akan tetapi

perlu ditinjau factor – factor dan hambatan, yang mempengaruhinya.

Adapun masalah-masalah yang perlu diperhatikan, dan dikaji yaitu, bagaimana cara

yang mendasari dalam pengelolaan peralatan yang baik, efisien, efektif dan

ekonomis, sehingga tidak terjadi pembiayaan operasi yang berlebih-lebihan dengan

kata lain pemborosan yang tidak ada artinya.

Kata Kunci : Biaya Pemilikan, Operasi Peralatan,

I. Pendahuluan

Mahal atau murahnya sebuah alat besar

sebenarnya dapat dilihat dari biaya

produksinya. Alat besar adalah alat

produksi dan bagaimana agar dapat

berproduksi seoptimal mungkin dengan

biaya produksi rendah inilah yang

menjadi problemanya. Prestasi peralatan

harus mengimbangi biaya pemilikan dan

operasi dengan cara:

Untuk sampai pada kondisi ini, maka

analisa biaya pemilikan dan operasi

(BP&O) memegang peranan penting.

Dengan kata lain, besar kecilnya

penghematan sangat tergantung pada

kecermatan analisa biaya pemilikan dan

operasi. Semakin tinggi biaya pemilikan

dan operasi tidak selalu berarti makin

mahal harga suatu type alat, sejauh

diimbangi oleh produksi yang tinggi dari

alat tersebut dan ada kemungkinan bagi

produksinya akan menjadi murah. Jadi

murah atau tidaknya suatu alat besar

tergantung dari biaya produksinya.

II. Biaya pemilikan dan operasi

peralatan

II.I. Biaya Pemilikan Peralatan (Owning

Cost)

Depresiasi (Penyusutan)

Yang dimaksud dengan depresiasi

adalah penurunan atau berkurangnya

nilai modal asli yang di tanamkan dalam

peralatan selama masa penggunaannya.

Ada tiga cara untuk menentukan nilai

depresiasi yaitu:

1. Straight Line Method (Metode Garis

Lurus)

Turunnya nilai modal dilakukan

dengan pengurangan nilai depresiasi

(penyusutan) yang sama besar

sepanjang umur ekonomis alat.

Contoh:

Page 2: Analisa_Biaya_Pemilikan_dan_Operasi_Peralatan_(BP&O).pdf

Majalah Ilmiah Al-Jibra, ISSN 1411-7797, Vol. 12, No.40. April 2011

Suatu Bulldozer dengan harga

pokok US $ 130.000 didepresikan

menjadi suatu nilai sisa 10% dari

harga pokok selama umur

ekonomis dari alat 5 tahun. Maka

depresi akan menjadi sebagai

berikut :

Maka depresiasi akan menjadi sbb

:

Nilai depresiasi= Harga Pokok

Nilai Sisa

= $ 130.000 (10% x $ 130.000)

= $ 117.000,-

Nilai depresiasi pertahun= 5

1x $

117.000 = $ 23.400,-

Tahun Nilai depresiasi tiap tahun Nilai buku

0 - $ 130.000,-

1 $ 23.400,- $ 106.600,-

2 $ 23.400,- $ 83.200,-

3 $ 23.400,- $ 59.800,-

4 $ 23.400,- $ 36.400,-

5 $ 23.400,- $ 13.000,-

2. Sum Of the Years digits method

(metode penjumlahan tahun)

Memungkinkan penyusutan yang

lebih cepat pada tahun-tahun

produksi mula-mula dari alat,

karena pengurangannya dilakukan

dengan urutan faktor yang terbalik

dengan menggunakan

perbandingan umum dalam tahun

dengan jumlah digitnya. Sebagai

suatu contoh soal no.1, dengan

metode sum of the years digits

method dapat dibuatkan tabel

sebagai berikut :

Jumlah Digit: 1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 15

3. Double declining balance method

(metode penurunan seimbang)

Memungkinkan depresiasi yang

lebih cepat pada tahun-tahun

produksi mula-mula dari harga

pokok.

Contoh:

Tahun Faktor x Nilai Depresiasi Nilai Depresiasi

per tahun Nilai Buku

0 - - $ 130.000,-

1 15

5x $ 117.000,- $ 39.000,- $ 91.000,-

2 15

4x $ 117.000,- $ 31.200,- $ 59.800,-

3 15

3x $ 117.000,- $ 23.400,- $ 36.400,-

4 15

2x $ 117.000,- $ 15.600,- $ 20.800,-

5 15

1x $ 117.000,- $ 7.800,- $ 13.000,-

Page 3: Analisa_Biaya_Pemilikan_dan_Operasi_Peralatan_(BP&O).pdf

Majalah Ilmiah Al-Jibra, ISSN 1411-7797, Vol. 12, No.40. April 2011

Besarnya nilai penyusutan

pertahun adalah 2 x 5

1 =

5

2 x

100%= 40% dari nilai pembukuan.

Tahun Fakta x nilai baku Nilai depresiasi

pertahun

Nilai buku pada

akhir tahun

0 - - $ 130.000,-

1 40% x $ 130.000,- $ 52.000,- $ 78.000,-

2 40% x $ 78.000,- $ 31.200,- $ 46.800,-

3 40% x $ 46.800,- $ 18.720,- $ 28.080,-

4 40% x $ 28.080,- $ 11.232,- $ 16.845,-

5 40% x $ 16.845,- $ 6.739,- $ 10.109,-

5x

- $ 3.848,- $ 13.000,- Catatan : Disini terlihat bahwa dengan cara double declining balance nilai sisa tidak muncul dalam

perhitungan , tetapi jika dikehendaki adanya nilai sisa 10% dari harga pokok maka dapat digunakan

Umur alat (tahun) kurva depresiasi dari 3

metode

Bunga, Pajak dan Asuransi

Peralatan yang sudah dibeli baik

dioperasikan atau tidak, pemiliknya tetap

harus membayar bunga, asuransi dan

pajak. Bunga dihitung dari nilai investasi

dan mempunyai tingkatan bunga yang

sama, baik itu invetasi milik sendiri atau

dilakukan dengan pinjaman (kredit)

Perhitungan bunga dapat menggunakan

“Average Invesment Concept” ataupun

grafik “Guide Forestimating Hourly Cost

interest, Insurance and Taxes”.

a. Perhitungan dengan menggunakan,

“Average Investment Concept”

- Bunga (Interest)

Average Investment Interest/ tahun

= ἰ x (n

n

2

1) x harga pokok

Dimana:

n: umum ekonomis alat (tahun)

ἰ: interest Rate Pertahun yang

biasanya diambil sebesar 15%

- Pajak (Taxes)

Besarnya pajak yang diperhitungkan

biasanya 2% dari average investment.

Pajak / tahun = 2% x (n

n

2

1 ) x

harga pokok

Page 4: Analisa_Biaya_Pemilikan_dan_Operasi_Peralatan_(BP&O).pdf

Majalah Ilmiah Al-Jibra, ISSN 1411-7797, Vol. 12, No.40. April 2011

- Biaya gudang

Besarnya jasa penyimpanan dalam

gudang diambil 1% dari average

investment.

Biaya gudang / tahun = 1% x (

n

n

2

1) x harga pokok

- Asuransi (Insurance)

Untuk menghadapi resiko kebakaran,

kecelakaan, dan kecurian bagi peralatan

yang digunakan, maka sipemilik

mengasuransikan alatnya.

Premi asuransi biasanya diambil

2%

Premi asuransi / tahun = 2% x (

n

n

2

1) x harga pokok

b. Perhitungan dengan menggunakan

grafik guide fovesttimating hourly

cost of interest, insurance, taxes.

Untuk menggunakan cara ini haruslah

ditentukan terlebih dahulu lama

penggunaan peralatan tersebut setiap

tahunnya.

Bunga + pajak + biaya gudang +

asuransi = 15% + 2% + 1% + 2% = 20%

Jika lama penggunaan peralatan tersebut

2000 jam pertahun, maka pada sumbu

mendatar ditarik garis vertikal dari

angka 20 yang memotong garis operasi

peralatan yang sesuai yaitu 2000 jam

pertahun, kemudian dari titik tersebut

ditarik garis yang mendatar sampai

memotong sumbu tegak.

PERKIRAAN BESARNYA BIAYA BUNGA, PAJAK, DAN ASURANSI

GUIDE FOR ESTIMATING HOURLY COST OF INTEREST, INSURANCE,

TAXES

TOTAL ANNUAL RATE IN% FOR

INTEREST, INSURANCE, TAXES

Maka multiplier faktor yang diperlukan,

dapat diketahui dengan besarnya biaya-

biaya bunga, pajak, biaya gudang dan

asuransi dapat dihitung dengan

menggunakan formula.

II.2 Biaya Operasi Peralatan (Operations

Cost)

2.1 Biaya Bahan bakar

Data konsumsi bahan bakar yang lebih

pasti dapat diperoleh dari lapangan

dimana alat beroperasi. Apabila seorang

pemakai mempunyai data mengenai

kondisi-kondisi pengoperasian tertentu,

maka nilai yang lebih nyata dapat

diperoleh dengan menggunakan data itu

dalam kondisi pengoperasian yang sama,

asalkan peralatan itu dibatasi pada type

yang sama seperti yang digunakan dalam

data pemakainya.

Pemakaian bahan bakar perjam

tergantung dari kekuatan mesin (horse-

power) dan macamnya bahan bakar yang

dipergunakan. Pemakaian bahan bakar

Page 5: Analisa_Biaya_Pemilikan_dan_Operasi_Peralatan_(BP&O).pdf

Majalah Ilmiah Al-Jibra, ISSN 1411-7797, Vol. 12, No.40. April 2011

spesifik (Sfesific Fuel Consumption)

pada umumnya adalah :

Untuk bahan bakar bensin

pemakaian = 0,3 ltr/HP/jam

Untuk bahan bakar solar

pemakaian = 0,2 ltr/HP/jam

Untuk peralatan yang telah

diketahui pemakaian bahan bakar

spesifik (Sfesific Fuel

Consumption= SFC) maka data

tersebut dapat digunakan, atau

dapat pula diambil dan manual

peralatan yang bersangkutan.

Maka biaya bahan bakar / jam =

Konsumsi bahan bakar per

jamnya harga unit bahan bakar

2.2. Biaya Minyak Pelumas

Perhitungan penggunaan minyak

pelumas perjam biasanya berdasarkan

jumlah waktu operasi dan lamanya

penggantian pelumas.

Qp = 4,7

006,0xHPxF +

t

c (liter/jam)

Dimana:

Qp : Banyaknya minyak pelumas yang

digunakan (liter/jam)

F : faktor pengoperasian

C : isi dari conter mesin gea box dsb

(liter)

HP : Horse power mesin

t : lama penggunaan pelumas (jam)

Besarnya F (faktor pengoperasian)

diperoleh dari angka-angka praktek,

biasanya diambil sebagai berikut:

Jenis Alat Kondisi Lepasan

Ringan Sedang Berat

- Peralatan beroda ban ”

On road” 0,25 0,30 0,40

- Peralatan beroda ban

“ Off road “ 0,50 0,55 0,60

- Trak type Tractor 0,50 0,63 0,75

- Dragline & Shovels 0,50 0,55 0,60

- Dredgers 0,25 0,50 0,60

Biaya bahan bakar pelumas/jam =

Konsumsi Pelumas perjam x harga

pelumas

2.3. Biaya pemakaian minyak hidraulis

Banyaknya minyak hidroulis yang

diperlukan adalah:

H = t

C x 1,2 (ltr/jam)

Dimana:

H: kebutuhan minyak hidroulis (ltr/jam)

C: kapasitas minyak sistrim hidroulis

(ltr)

t: waktu periode penggantian minyak

hidroilis (jam)

Biaya pemakaian minyak hidroulis

(ltr/jam) = konsumsi minyak hidroulis

(ltr) x harga minyak hidroulis

2.4. Biaya Penggunaan Gemuk (Grease)

Penggunaan ini dapat dilihat pada tabel

praktek sebagai berikut:

Jenis alat Kondisi Lapangan

Ringan Sedang Berat

Traktor type 100 HP 0,2 kg 0,3 kg 0,5 kg

75 – 100 HP 0,15 kg 0,25 kg 0,45 kg

60 – 75 HP 0,10 kg 0,20 kg 0,40 kg

25 – 50 HP 0,05 kg 0,15 kg 0,25 kg

Wheel type 100 – 150 HP

traktor 0,05 kg 0,15 kg 0,25 kg

Unit yang ditarik 0,05 kg 0,10 kg 0,15 kg

Page 6: Analisa_Biaya_Pemilikan_dan_Operasi_Peralatan_(BP&O).pdf

Majalah Ilmiah Al-Jibra, ISSN 1411-7797, Vol. 12, No.40. April 2011

Dredger 1,0 kg 2,0 kg 3,0 kg

2.5. Biaya Filter

Pada mesin-mesin konstruksi komatzu,

interval penggantian filter telah

distandarkan untuk setiap model mesin,

biaya filter perjam adalah total biaya

perjam untuk setiap tipe filter.

Untuk perkiraan yang mendekati

kenyataan, bahwa biaya filter perjam

adalah kira-kira 50% dari biaya minyak

pelumas (consumables goods) perjam.

2.6. Biaya Ban

Ban adalah dimasukkan dalam kategori

suku-suku yang terpakai habis dan pada

umumnya harga ban mahal. Oleh karena

itu, lebih baik untuk dimasukkan biaya

ban sebagai suatu masalah tersendiri

dalam biaya operasi.

Umur ban adalah yang paling sulit

ditentukan karena dipengaruhi oleh

beberapa factor.

Tabel 6. Perkiraan Umur Ban

Jenis Alat Ringan km/jam Sedang km/jam Berat Km/jam

Self propelled scrape

Truck off highway

Motor grade

wheel loader

120.000/4.000

140.000/3.500

80.000/4.000

5000

90.000/3.500

80.000/2.000

50.000/2.500

3.000

60.000/2000

20.000/500

30.000/1.500

1.000

Operasi peralatan

pada jalan yang

terawat baik yaitu

jalan tanah, pasir

dan keausan ban

adalah normal

Operasi pada

jalan kerikil

campur batu

pecah. Keausan

ban adalah

normal.

Operasi pada

jalan penuh

batu yang

menyebabkan

keausan ban

dan sering

bocor

2.7 . Biaya Reparasi

Peralatan selama digunakan maka

komponen-komponen atau suku-suku

sebuah mesin lama-kelamaan akan

menjadi aus atau susut dan kadang-

kadang rusak secara wajar, untuk

menjaga agar sebuah mesin berada

dalam kondisi terpelihara secara baik,

maka komponen-komponen yang telah

aus itu harus diganti.

Tabel 7. faktor perbaikan berdasarkan kondisi operasi pada alat-alat berat komatzu

Jenis Mesin Ringan Sedang Berat

D20 – D31 1,0 1,3 1,6

D45 – D85 0,8 1,1 1,3

Bulldozer D150 – D355 0,7 0,9 1,1

D455 0,6 0,8 1,0

D10 – D31 1,0 1,3 1,6

Dozer Shovels D45 –

D65 0,8 1,1 1,3

D756 – D155 0,7 0,9 1,1

Pipe Layers 0,35 0,45 0,55

Page 7: Analisa_Biaya_Pemilikan_dan_Operasi_Peralatan_(BP&O).pdf

Majalah Ilmiah Al-Jibra, ISSN 1411-7797, Vol. 12, No.40. April 2011

Motor Scrapers 0,4 – 0,6

Towed Scarpers 0,3 - 0,4

Off Highway Dump

Truck 0,4 - 0,7

2.8. Hal-Hal Khusus (Special Item Cost)

Untuk parts yang keausannya lebih cepat

dibandingkan dengan komponen lainnya

tidak termasuk dalam biaya perbaikan

(repair), akan tetapi masuk kategori hal-

hal khusus. Parts yang termasuk dalam

kategori ini misalnya Ripper Point,

Ripper Shank, Godden cutting grader

dan sebagainya.

Tabel 8. Penggunaan Ripper dalam jam

Jenis/item Easy range Medium range Servere range

Ripper Point 150 30 15

Shank Protector 1.500 450 150

Shank 7.000 3.500 2.000

.2.9. Upah Operator dan Pembantu

Operator.

Upah perjam operator dan pembantu

operator berbeda-beda disetiap negara

dan daerah yang besarnya:

Tabel 9. Daftar perkiraan umur ekonomis alat dinyatakan dalam tahun – jam

Jenis alat Keadaan Lapangan

Ringan Sedang Berat

Bulldozer 6 – 12.000 5 – 10.000 4 – 8.000

Track Loader 8 – 16.000 6 – 12.000 4 – 5.000

Whell Loader 9 – 18.000 7,5 – 15.000 6 – 12.000

Motor Graders 7 – 14.000 5,5 – 11.000 4,5 – 9.000

Truck diesel 15 ton 9 – 18.000 7 – 14.000 5 – 10.000

Truck diesel 5 ton 6 – 12.000 5 – 10.000 4 – 8.000

Hydraulic Exavator 6 – 12.000 5 – 10.000 4 – 8.000

Contoh : Biaya pemilikan dan operasi

peralatan

Jenis dan model mesin=PC200 Komatzu

Perlengkapan = Bucket

Harga mesin (Landed Price) Rp. 1.200.000.000,-

Nilai bekas 10% x Rp. 120.000.000,-

Setelah umur ekonomis alat habis

Nilai penyusutan Rp. 1.080.000.000,-

I. Biaya Pemilikan

1.Penyusutan=)(

)(

jamalatekonomisumur

RppenyusutNilai

= jam

Rp

000.10

000.000.080.1.

= Rp. 108.000/jam

2.Bunga modal biaya gudang, asuransi,

dan pajak

20%.(n

n

2

1).

tahunjajam

meaH

/ker

sinarg

20%.(5,2

15 ) .

= Rp. 72.000 / jam

Jumlah biaya pemilikanRp. 180.000 /jam

II. Biaya Operasi

1. Bahan bakar dan pelumas

Bahan bakar : 18 l/jam x Rp. 7.000

Rp. 126.000/jam

Olie mesin : 0,073 l/jam x Rp. 25.000

Rp. 1.200.000.000 2.000 jam/tahun

Page 8: Analisa_Biaya_Pemilikan_dan_Operasi_Peralatan_(BP&O).pdf

Majalah Ilmiah Al-Jibra, ISSN 1411-7797, Vol. 12, No.40. April 2011

Rp. 1.825/jam

Olie transmisi : 0,02 l/jam x Rp. 30.000

Rp. 600/jam

Olie final drive : 0,055 l/jam x

Rp. 30.000 Rp 1.650/jam

Olie hidroulis : 0,136 l/jam x

Rp. 30.000 Rp. 4.080/jam

Grease :0,02kg/jam x Rp.25.000

Rp 600/jam

Filter : 50% x Rp. 8155

Rp. 4.077/jam

2. Biaya Perbaikan =

jam10.000

0001.200.000. Rp. x 0,25

= Rp. 30.000/jam

3. Hal-hal khusus (special item) Rp. -

4. upah operator / pembantu operator

Rp. 15.000/jam

Jumlah biaya operasi Rp. 183.832/jam

Jadi, jumlah total biaya pemilikan dan

operasi peralatan (BP&O)

= (Rp. 180.000 + Rp. 183.832)/jam

= Rp. 363.832,-/jam,-

KESIMPULAN

1) Bahwa dalam dunia konstruksi

modern seperti saat sekarang ini

peranan peralatan sangatlah

menentukan sekali, hampir semua

pekerjaan yang dilakukan, di

lapangan dapat diambil alih oleh

peralatan.

2) Oleh karena fungsi peralatan, itu

penting maka kita harus mengingat

bahwa harga peralatan itu mahal,

sehingga investasi awal terasa akan

sangat besar. Dan karena harganya

yang mahal itulah maka penggunaan

atau utilisasi dari setiap alat harus

diusahakan seoptimal mungkin

dengan tidak melupakan faktor

produktifitas dan biaya produksi.

3) Mahal atau murahnya sebuah alat

berat sebenarnya dapat dilihat dari

biaya produksinya. Alat berat adalah

alat produksi dan bagaimana agar

dapat berproduksi seoptimal

mungkin dengan biaya produksi

rendah. Besar kecilnya penghematan

sangat tergantung pada kecermatan

analisa biaya pemilikan dan operasi.

Semakin tinggi biaya pemilikan dan

operasi tidak selalu berarti semakin

mahal harga suatu type alat, sejauh

diimbangi oleh produktivitas yang

tinggi dari alat tsb.

DAFTAR PUSTAKA

1) Caterpillar Performance Handbook

edition 12 thn 1980

2) Direktorat Jenderal Pengairan,

Pedoman Pokok Pelaksanaan

Pekerjaan dengan menggunakan

Peralatan (P5) edisi I Dep. Pek.

Umum thn 1977

3) Komatzu, Specification and

Application Handbook Edition 3 thn

1989

4) Susy Fatena Rostiyanti, 2002 Alat

berat untuk proyek konstruksi,

Penerbit PT. Rineka Cipta.

5) Technical Concultry Dept. Aplikasi

dan Penggunaan Alat - Alat Berat I

(APAAB I) PT, United Tractors thn

1980

6) United Tractors PT, Seminar on

Application of Heavy Equipment

for Irrigation Projects thn 1982.

Faktor perbaikan x Harga mesin Umur ekonomis (jam)