Upload
hendra-sutrisna
View
66
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
2013
Citation preview
Majalah Ilmiah Al-Jibra, ISSN 1411-7797, Vol. 12, No.40. April 2011
ANALISA BIAYA PEMILIKAN DAN OPERASI PERALATAN (BP&O)
H. Muchsen Mahmud Dosen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia, Makassar
Jl. Urip Sumohardjo Km. 05 Telp.(0411)443685
Abstrak
Peralatan adalah merupakan suatu sarana untuk menunjang jalannya pelaksanaan
pembangunan konstruksi, dimana dalam pengadaannya memerlukan investasi yang
besar. Untuk menyelamatkan jumlah investasi yang relative cukup besar yang
ditanamkan dalam bentuk peralatan, maka sudah harus dipikirkan tentang
pengelolaannya dengan tujuan yaitu, bagaimana caranya kita mendapatkan kembali
jumlah investasi dan keuntungannya dengan memanfaatkan nilai kegunaan dari
peralatan tersebut.
Pemanfaatan dan nilai kegunaan dari pada peralatan, bukan hanya dilihat dari
besarnya kemampuan dan kapasitas alat untuk menghasilkan produksi, akan tetapi
perlu ditinjau factor – factor dan hambatan, yang mempengaruhinya.
Adapun masalah-masalah yang perlu diperhatikan, dan dikaji yaitu, bagaimana cara
yang mendasari dalam pengelolaan peralatan yang baik, efisien, efektif dan
ekonomis, sehingga tidak terjadi pembiayaan operasi yang berlebih-lebihan dengan
kata lain pemborosan yang tidak ada artinya.
Kata Kunci : Biaya Pemilikan, Operasi Peralatan,
I. Pendahuluan
Mahal atau murahnya sebuah alat besar
sebenarnya dapat dilihat dari biaya
produksinya. Alat besar adalah alat
produksi dan bagaimana agar dapat
berproduksi seoptimal mungkin dengan
biaya produksi rendah inilah yang
menjadi problemanya. Prestasi peralatan
harus mengimbangi biaya pemilikan dan
operasi dengan cara:
Untuk sampai pada kondisi ini, maka
analisa biaya pemilikan dan operasi
(BP&O) memegang peranan penting.
Dengan kata lain, besar kecilnya
penghematan sangat tergantung pada
kecermatan analisa biaya pemilikan dan
operasi. Semakin tinggi biaya pemilikan
dan operasi tidak selalu berarti makin
mahal harga suatu type alat, sejauh
diimbangi oleh produksi yang tinggi dari
alat tersebut dan ada kemungkinan bagi
produksinya akan menjadi murah. Jadi
murah atau tidaknya suatu alat besar
tergantung dari biaya produksinya.
II. Biaya pemilikan dan operasi
peralatan
II.I. Biaya Pemilikan Peralatan (Owning
Cost)
Depresiasi (Penyusutan)
Yang dimaksud dengan depresiasi
adalah penurunan atau berkurangnya
nilai modal asli yang di tanamkan dalam
peralatan selama masa penggunaannya.
Ada tiga cara untuk menentukan nilai
depresiasi yaitu:
1. Straight Line Method (Metode Garis
Lurus)
Turunnya nilai modal dilakukan
dengan pengurangan nilai depresiasi
(penyusutan) yang sama besar
sepanjang umur ekonomis alat.
Contoh:
Majalah Ilmiah Al-Jibra, ISSN 1411-7797, Vol. 12, No.40. April 2011
Suatu Bulldozer dengan harga
pokok US $ 130.000 didepresikan
menjadi suatu nilai sisa 10% dari
harga pokok selama umur
ekonomis dari alat 5 tahun. Maka
depresi akan menjadi sebagai
berikut :
Maka depresiasi akan menjadi sbb
:
Nilai depresiasi= Harga Pokok
Nilai Sisa
= $ 130.000 (10% x $ 130.000)
= $ 117.000,-
Nilai depresiasi pertahun= 5
1x $
117.000 = $ 23.400,-
Tahun Nilai depresiasi tiap tahun Nilai buku
0 - $ 130.000,-
1 $ 23.400,- $ 106.600,-
2 $ 23.400,- $ 83.200,-
3 $ 23.400,- $ 59.800,-
4 $ 23.400,- $ 36.400,-
5 $ 23.400,- $ 13.000,-
2. Sum Of the Years digits method
(metode penjumlahan tahun)
Memungkinkan penyusutan yang
lebih cepat pada tahun-tahun
produksi mula-mula dari alat,
karena pengurangannya dilakukan
dengan urutan faktor yang terbalik
dengan menggunakan
perbandingan umum dalam tahun
dengan jumlah digitnya. Sebagai
suatu contoh soal no.1, dengan
metode sum of the years digits
method dapat dibuatkan tabel
sebagai berikut :
Jumlah Digit: 1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 15
3. Double declining balance method
(metode penurunan seimbang)
Memungkinkan depresiasi yang
lebih cepat pada tahun-tahun
produksi mula-mula dari harga
pokok.
Contoh:
Tahun Faktor x Nilai Depresiasi Nilai Depresiasi
per tahun Nilai Buku
0 - - $ 130.000,-
1 15
5x $ 117.000,- $ 39.000,- $ 91.000,-
2 15
4x $ 117.000,- $ 31.200,- $ 59.800,-
3 15
3x $ 117.000,- $ 23.400,- $ 36.400,-
4 15
2x $ 117.000,- $ 15.600,- $ 20.800,-
5 15
1x $ 117.000,- $ 7.800,- $ 13.000,-
Majalah Ilmiah Al-Jibra, ISSN 1411-7797, Vol. 12, No.40. April 2011
Besarnya nilai penyusutan
pertahun adalah 2 x 5
1 =
5
2 x
100%= 40% dari nilai pembukuan.
Tahun Fakta x nilai baku Nilai depresiasi
pertahun
Nilai buku pada
akhir tahun
0 - - $ 130.000,-
1 40% x $ 130.000,- $ 52.000,- $ 78.000,-
2 40% x $ 78.000,- $ 31.200,- $ 46.800,-
3 40% x $ 46.800,- $ 18.720,- $ 28.080,-
4 40% x $ 28.080,- $ 11.232,- $ 16.845,-
5 40% x $ 16.845,- $ 6.739,- $ 10.109,-
5x
- $ 3.848,- $ 13.000,- Catatan : Disini terlihat bahwa dengan cara double declining balance nilai sisa tidak muncul dalam
perhitungan , tetapi jika dikehendaki adanya nilai sisa 10% dari harga pokok maka dapat digunakan
Umur alat (tahun) kurva depresiasi dari 3
metode
Bunga, Pajak dan Asuransi
Peralatan yang sudah dibeli baik
dioperasikan atau tidak, pemiliknya tetap
harus membayar bunga, asuransi dan
pajak. Bunga dihitung dari nilai investasi
dan mempunyai tingkatan bunga yang
sama, baik itu invetasi milik sendiri atau
dilakukan dengan pinjaman (kredit)
Perhitungan bunga dapat menggunakan
“Average Invesment Concept” ataupun
grafik “Guide Forestimating Hourly Cost
interest, Insurance and Taxes”.
a. Perhitungan dengan menggunakan,
“Average Investment Concept”
- Bunga (Interest)
Average Investment Interest/ tahun
= ἰ x (n
n
2
1) x harga pokok
Dimana:
n: umum ekonomis alat (tahun)
ἰ: interest Rate Pertahun yang
biasanya diambil sebesar 15%
- Pajak (Taxes)
Besarnya pajak yang diperhitungkan
biasanya 2% dari average investment.
Pajak / tahun = 2% x (n
n
2
1 ) x
harga pokok
Majalah Ilmiah Al-Jibra, ISSN 1411-7797, Vol. 12, No.40. April 2011
- Biaya gudang
Besarnya jasa penyimpanan dalam
gudang diambil 1% dari average
investment.
Biaya gudang / tahun = 1% x (
n
n
2
1) x harga pokok
- Asuransi (Insurance)
Untuk menghadapi resiko kebakaran,
kecelakaan, dan kecurian bagi peralatan
yang digunakan, maka sipemilik
mengasuransikan alatnya.
Premi asuransi biasanya diambil
2%
Premi asuransi / tahun = 2% x (
n
n
2
1) x harga pokok
b. Perhitungan dengan menggunakan
grafik guide fovesttimating hourly
cost of interest, insurance, taxes.
Untuk menggunakan cara ini haruslah
ditentukan terlebih dahulu lama
penggunaan peralatan tersebut setiap
tahunnya.
Bunga + pajak + biaya gudang +
asuransi = 15% + 2% + 1% + 2% = 20%
Jika lama penggunaan peralatan tersebut
2000 jam pertahun, maka pada sumbu
mendatar ditarik garis vertikal dari
angka 20 yang memotong garis operasi
peralatan yang sesuai yaitu 2000 jam
pertahun, kemudian dari titik tersebut
ditarik garis yang mendatar sampai
memotong sumbu tegak.
PERKIRAAN BESARNYA BIAYA BUNGA, PAJAK, DAN ASURANSI
GUIDE FOR ESTIMATING HOURLY COST OF INTEREST, INSURANCE,
TAXES
TOTAL ANNUAL RATE IN% FOR
INTEREST, INSURANCE, TAXES
Maka multiplier faktor yang diperlukan,
dapat diketahui dengan besarnya biaya-
biaya bunga, pajak, biaya gudang dan
asuransi dapat dihitung dengan
menggunakan formula.
II.2 Biaya Operasi Peralatan (Operations
Cost)
2.1 Biaya Bahan bakar
Data konsumsi bahan bakar yang lebih
pasti dapat diperoleh dari lapangan
dimana alat beroperasi. Apabila seorang
pemakai mempunyai data mengenai
kondisi-kondisi pengoperasian tertentu,
maka nilai yang lebih nyata dapat
diperoleh dengan menggunakan data itu
dalam kondisi pengoperasian yang sama,
asalkan peralatan itu dibatasi pada type
yang sama seperti yang digunakan dalam
data pemakainya.
Pemakaian bahan bakar perjam
tergantung dari kekuatan mesin (horse-
power) dan macamnya bahan bakar yang
dipergunakan. Pemakaian bahan bakar
Majalah Ilmiah Al-Jibra, ISSN 1411-7797, Vol. 12, No.40. April 2011
spesifik (Sfesific Fuel Consumption)
pada umumnya adalah :
Untuk bahan bakar bensin
pemakaian = 0,3 ltr/HP/jam
Untuk bahan bakar solar
pemakaian = 0,2 ltr/HP/jam
Untuk peralatan yang telah
diketahui pemakaian bahan bakar
spesifik (Sfesific Fuel
Consumption= SFC) maka data
tersebut dapat digunakan, atau
dapat pula diambil dan manual
peralatan yang bersangkutan.
Maka biaya bahan bakar / jam =
Konsumsi bahan bakar per
jamnya harga unit bahan bakar
2.2. Biaya Minyak Pelumas
Perhitungan penggunaan minyak
pelumas perjam biasanya berdasarkan
jumlah waktu operasi dan lamanya
penggantian pelumas.
Qp = 4,7
006,0xHPxF +
t
c (liter/jam)
Dimana:
Qp : Banyaknya minyak pelumas yang
digunakan (liter/jam)
F : faktor pengoperasian
C : isi dari conter mesin gea box dsb
(liter)
HP : Horse power mesin
t : lama penggunaan pelumas (jam)
Besarnya F (faktor pengoperasian)
diperoleh dari angka-angka praktek,
biasanya diambil sebagai berikut:
Jenis Alat Kondisi Lepasan
Ringan Sedang Berat
- Peralatan beroda ban ”
On road” 0,25 0,30 0,40
- Peralatan beroda ban
“ Off road “ 0,50 0,55 0,60
- Trak type Tractor 0,50 0,63 0,75
- Dragline & Shovels 0,50 0,55 0,60
- Dredgers 0,25 0,50 0,60
Biaya bahan bakar pelumas/jam =
Konsumsi Pelumas perjam x harga
pelumas
2.3. Biaya pemakaian minyak hidraulis
Banyaknya minyak hidroulis yang
diperlukan adalah:
H = t
C x 1,2 (ltr/jam)
Dimana:
H: kebutuhan minyak hidroulis (ltr/jam)
C: kapasitas minyak sistrim hidroulis
(ltr)
t: waktu periode penggantian minyak
hidroilis (jam)
Biaya pemakaian minyak hidroulis
(ltr/jam) = konsumsi minyak hidroulis
(ltr) x harga minyak hidroulis
2.4. Biaya Penggunaan Gemuk (Grease)
Penggunaan ini dapat dilihat pada tabel
praktek sebagai berikut:
Jenis alat Kondisi Lapangan
Ringan Sedang Berat
Traktor type 100 HP 0,2 kg 0,3 kg 0,5 kg
75 – 100 HP 0,15 kg 0,25 kg 0,45 kg
60 – 75 HP 0,10 kg 0,20 kg 0,40 kg
25 – 50 HP 0,05 kg 0,15 kg 0,25 kg
Wheel type 100 – 150 HP
traktor 0,05 kg 0,15 kg 0,25 kg
Unit yang ditarik 0,05 kg 0,10 kg 0,15 kg
Majalah Ilmiah Al-Jibra, ISSN 1411-7797, Vol. 12, No.40. April 2011
Dredger 1,0 kg 2,0 kg 3,0 kg
2.5. Biaya Filter
Pada mesin-mesin konstruksi komatzu,
interval penggantian filter telah
distandarkan untuk setiap model mesin,
biaya filter perjam adalah total biaya
perjam untuk setiap tipe filter.
Untuk perkiraan yang mendekati
kenyataan, bahwa biaya filter perjam
adalah kira-kira 50% dari biaya minyak
pelumas (consumables goods) perjam.
2.6. Biaya Ban
Ban adalah dimasukkan dalam kategori
suku-suku yang terpakai habis dan pada
umumnya harga ban mahal. Oleh karena
itu, lebih baik untuk dimasukkan biaya
ban sebagai suatu masalah tersendiri
dalam biaya operasi.
Umur ban adalah yang paling sulit
ditentukan karena dipengaruhi oleh
beberapa factor.
Tabel 6. Perkiraan Umur Ban
Jenis Alat Ringan km/jam Sedang km/jam Berat Km/jam
Self propelled scrape
Truck off highway
Motor grade
wheel loader
120.000/4.000
140.000/3.500
80.000/4.000
5000
90.000/3.500
80.000/2.000
50.000/2.500
3.000
60.000/2000
20.000/500
30.000/1.500
1.000
Operasi peralatan
pada jalan yang
terawat baik yaitu
jalan tanah, pasir
dan keausan ban
adalah normal
Operasi pada
jalan kerikil
campur batu
pecah. Keausan
ban adalah
normal.
Operasi pada
jalan penuh
batu yang
menyebabkan
keausan ban
dan sering
bocor
2.7 . Biaya Reparasi
Peralatan selama digunakan maka
komponen-komponen atau suku-suku
sebuah mesin lama-kelamaan akan
menjadi aus atau susut dan kadang-
kadang rusak secara wajar, untuk
menjaga agar sebuah mesin berada
dalam kondisi terpelihara secara baik,
maka komponen-komponen yang telah
aus itu harus diganti.
Tabel 7. faktor perbaikan berdasarkan kondisi operasi pada alat-alat berat komatzu
Jenis Mesin Ringan Sedang Berat
D20 – D31 1,0 1,3 1,6
D45 – D85 0,8 1,1 1,3
Bulldozer D150 – D355 0,7 0,9 1,1
D455 0,6 0,8 1,0
D10 – D31 1,0 1,3 1,6
Dozer Shovels D45 –
D65 0,8 1,1 1,3
D756 – D155 0,7 0,9 1,1
Pipe Layers 0,35 0,45 0,55
Majalah Ilmiah Al-Jibra, ISSN 1411-7797, Vol. 12, No.40. April 2011
Motor Scrapers 0,4 – 0,6
Towed Scarpers 0,3 - 0,4
Off Highway Dump
Truck 0,4 - 0,7
2.8. Hal-Hal Khusus (Special Item Cost)
Untuk parts yang keausannya lebih cepat
dibandingkan dengan komponen lainnya
tidak termasuk dalam biaya perbaikan
(repair), akan tetapi masuk kategori hal-
hal khusus. Parts yang termasuk dalam
kategori ini misalnya Ripper Point,
Ripper Shank, Godden cutting grader
dan sebagainya.
Tabel 8. Penggunaan Ripper dalam jam
Jenis/item Easy range Medium range Servere range
Ripper Point 150 30 15
Shank Protector 1.500 450 150
Shank 7.000 3.500 2.000
.2.9. Upah Operator dan Pembantu
Operator.
Upah perjam operator dan pembantu
operator berbeda-beda disetiap negara
dan daerah yang besarnya:
Tabel 9. Daftar perkiraan umur ekonomis alat dinyatakan dalam tahun – jam
Jenis alat Keadaan Lapangan
Ringan Sedang Berat
Bulldozer 6 – 12.000 5 – 10.000 4 – 8.000
Track Loader 8 – 16.000 6 – 12.000 4 – 5.000
Whell Loader 9 – 18.000 7,5 – 15.000 6 – 12.000
Motor Graders 7 – 14.000 5,5 – 11.000 4,5 – 9.000
Truck diesel 15 ton 9 – 18.000 7 – 14.000 5 – 10.000
Truck diesel 5 ton 6 – 12.000 5 – 10.000 4 – 8.000
Hydraulic Exavator 6 – 12.000 5 – 10.000 4 – 8.000
Contoh : Biaya pemilikan dan operasi
peralatan
Jenis dan model mesin=PC200 Komatzu
Perlengkapan = Bucket
Harga mesin (Landed Price) Rp. 1.200.000.000,-
Nilai bekas 10% x Rp. 120.000.000,-
Setelah umur ekonomis alat habis
Nilai penyusutan Rp. 1.080.000.000,-
I. Biaya Pemilikan
1.Penyusutan=)(
)(
jamalatekonomisumur
RppenyusutNilai
= jam
Rp
000.10
000.000.080.1.
= Rp. 108.000/jam
2.Bunga modal biaya gudang, asuransi,
dan pajak
20%.(n
n
2
1).
tahunjajam
meaH
/ker
sinarg
20%.(5,2
15 ) .
= Rp. 72.000 / jam
Jumlah biaya pemilikanRp. 180.000 /jam
II. Biaya Operasi
1. Bahan bakar dan pelumas
Bahan bakar : 18 l/jam x Rp. 7.000
Rp. 126.000/jam
Olie mesin : 0,073 l/jam x Rp. 25.000
Rp. 1.200.000.000 2.000 jam/tahun
Majalah Ilmiah Al-Jibra, ISSN 1411-7797, Vol. 12, No.40. April 2011
Rp. 1.825/jam
Olie transmisi : 0,02 l/jam x Rp. 30.000
Rp. 600/jam
Olie final drive : 0,055 l/jam x
Rp. 30.000 Rp 1.650/jam
Olie hidroulis : 0,136 l/jam x
Rp. 30.000 Rp. 4.080/jam
Grease :0,02kg/jam x Rp.25.000
Rp 600/jam
Filter : 50% x Rp. 8155
Rp. 4.077/jam
2. Biaya Perbaikan =
jam10.000
0001.200.000. Rp. x 0,25
= Rp. 30.000/jam
3. Hal-hal khusus (special item) Rp. -
4. upah operator / pembantu operator
Rp. 15.000/jam
Jumlah biaya operasi Rp. 183.832/jam
Jadi, jumlah total biaya pemilikan dan
operasi peralatan (BP&O)
= (Rp. 180.000 + Rp. 183.832)/jam
= Rp. 363.832,-/jam,-
KESIMPULAN
1) Bahwa dalam dunia konstruksi
modern seperti saat sekarang ini
peranan peralatan sangatlah
menentukan sekali, hampir semua
pekerjaan yang dilakukan, di
lapangan dapat diambil alih oleh
peralatan.
2) Oleh karena fungsi peralatan, itu
penting maka kita harus mengingat
bahwa harga peralatan itu mahal,
sehingga investasi awal terasa akan
sangat besar. Dan karena harganya
yang mahal itulah maka penggunaan
atau utilisasi dari setiap alat harus
diusahakan seoptimal mungkin
dengan tidak melupakan faktor
produktifitas dan biaya produksi.
3) Mahal atau murahnya sebuah alat
berat sebenarnya dapat dilihat dari
biaya produksinya. Alat berat adalah
alat produksi dan bagaimana agar
dapat berproduksi seoptimal
mungkin dengan biaya produksi
rendah. Besar kecilnya penghematan
sangat tergantung pada kecermatan
analisa biaya pemilikan dan operasi.
Semakin tinggi biaya pemilikan dan
operasi tidak selalu berarti semakin
mahal harga suatu type alat, sejauh
diimbangi oleh produktivitas yang
tinggi dari alat tsb.
DAFTAR PUSTAKA
1) Caterpillar Performance Handbook
edition 12 thn 1980
2) Direktorat Jenderal Pengairan,
Pedoman Pokok Pelaksanaan
Pekerjaan dengan menggunakan
Peralatan (P5) edisi I Dep. Pek.
Umum thn 1977
3) Komatzu, Specification and
Application Handbook Edition 3 thn
1989
4) Susy Fatena Rostiyanti, 2002 Alat
berat untuk proyek konstruksi,
Penerbit PT. Rineka Cipta.
5) Technical Concultry Dept. Aplikasi
dan Penggunaan Alat - Alat Berat I
(APAAB I) PT, United Tractors thn
1980
6) United Tractors PT, Seminar on
Application of Heavy Equipment
for Irrigation Projects thn 1982.
Faktor perbaikan x Harga mesin Umur ekonomis (jam)