Analisa Program Ruang G. Olah Raga

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    1/63

      43

    BAB IV

    ANALISA

    IV. 1. Faktor Manusia

    IV.1.1 Analisa Target Pasar

    Gelanggang Olahraga di Kemaggisan Jakarta – Barat ini memiliki target

     pasar antara lain adalah :

    1.  Pelajar yaitu pelajar SD, SLTP dan SMU sekitar lingkungan tapak

    2. 

    Mahasiswa khususnya Mahasiswa Universitas Bina Nusantara

    3.  Intitusi Pemerintah atau Swasta

    4.  Masyarakat Umum

    IV.1.2 Klasifikasi Jenis Olahraga

    Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam menentukan jenis

    olahraga yang direncanakan sebagai aktifitas berolahraga, yaitu :

    •  Berdasarkan penggolongan jenis olahraga

    •  Berdasarkan klasifikasi jenis aktifitas olahraga.

    Maka fasilitas olahraga yang direncanakan pada bangunan Gelanggang

    Olahraga ini terdiri dari :

    • 

    Fasilitas Olahraga Tertutup ( Indoor ), yang meliputi :

      Sport Hall ( tempat pertandingan olahraga ) seperti : lapangan

     basket, lapangan bola voli, lapangan bulutangkis dan lapangan

    futsal.

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    2/63

      44

      Olahraga lain yang masih dapat menggunakan fasilitas lapangan

     basket seperti : tennis meja, beladiri ( aikido dan karate ), dsb.

     Arena Billard.

      Fasilitas olahraga kebugaran : fitness, senam aerobik.

      Tempat latihan olahraga tertutup seperti : lapangan bola voli dan

     bulutangkis.

    •  Fasilitas Olahraga Terbuka ( Out door ), diantaranya meliputi :

       Jogging track

      Tempat bermain skate – board  

      Kolam renang

      Arena Panjat Tebing ( wall – climbing )

      Dan fasilitas olahraga terbuka lainnya seperti lapangan basket,

    lapangan bulutangkis dan lain – lain.

    IV.1.3 Analisa Pelaku Kegiatan

    Setelah menguraikan klasifikasi jenis olahraga dan aktifitasnya, maka

    dapat dijabarkan dalam tabel mengenai daftar kegiatan, pelaku kegiatan dan

    kebutuhan ruang yang akan digunakan :

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    3/63

      45

    1.  Kegiatan Olahraga

    PELAKU KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG

    Penonton   Mencari Informasi

      Membeli karcis  Menunggu di depan pintu masuk

    tribun  Mencari tempat duduk  Menonton  Ke toilet  Menelepon  Makan dan minum  Sholat

      Hall / lobby

      Loket karcis

      Tribun penonton  Toilet penonton  Telepon Umum  Cafetaria  Musholla

    Pemain dan Pelatih   Ganti pakaian

      Menerima penjelasan pelatih  Menyiapkan peralatan  Pemanasan  Latihan / Bertanding

      Istirahat  Membersihkan badan  Makan dan minum  Sholat

      R. Ganti / loker

      R. Ganti / loker  R. Ganti / loker

      Lapangan OR

      R. Duduk  R. Bilas / toilet  Café  Musholla

    Wasit / PetugasPertandingan

      Ganti pakaian dan menyiapkan diri  Memberi pengarahan pertandingan

      Memimpin pertandingan  Mengawasi pertandingan  Membersihkan badan  Istirahat  Makan dan minum  Sholat

      R. Ganti / loker

      Lapangan OR

      R. Bilas / Toilet

      Café

      Musholla

    Pengelola dan Karyawan   Rapat  Mengatur kegiatan administrasi  Mengawasi dan mengatur jalannya

     pertandingan  Menyiapkan masalah teknis dari wal

    hingga akhir suatu pertandingan  Mengurus pelayanan, administrasi dan

     pemeliharaan bangunan.  Makan dan minum  Sholat

      R. Rapat  Ruang Pengelola  Lapangan OR

      Ruang pengelola

      Ruang pengelola

      R. makan / pantry  Musholla

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    4/63

      46

    2.  Kegiatan Olahraga Kebugaran dan kegiatan lainnya. 

    PELAKU KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG

    Pengunjung / Pemain   Mendaftar

      Menyewa peralatan

      Menyimpan barang  Ganti pakaian  Ke toilet  Berolahraga / latihan  Istirahat  Membeli peralatan / souvenir olahraga

      Membaca buku olahraga  Membersihkan badan  Makan dan minum  Sholat

      Kantor pengelola

      Tempat penyewaan peralatan

      Loker  R. ganti  Toilet  Ruang olahraga  R. duduk terbuka  Retail / Sport – shop

      Perpustakaan mini  R. bilas  Café  Musholla

    Pengelola  

    Memberi informasi

      Menjual tiket  Menyewakan peralatan  Mengawasi pengguna fasilitas  Memberikan fasilitas P3K  Sholat

     

    Melalui papan pengumuman

      Loket  Rental alat  Ruang pengawasan  Ruang P3K  Musholla

    Penyewa Retail   Menjual makanan dan minuman

      Menjual perlengkapan olahraga dan

    souvenir  Ke toilet  Sholat

      Cafetaria

      Retail / shop market

      Toilet  Musholla

    IV.1.4 Analisa Aktifitas Pelaku Kegiatan

    Kegiatan Utama

      Penonton

    Datang Mencari

    informasi

    Beli tiket

    Menel on

    Masuk tribun

    PARKIR Beli makan & minum Keluar / pulang

    Ke toilet

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    5/63

      47

      Pemain dan Pelatih Olahraga

      Pelaku Olahraga Kebugaran dan kegiatan lainnya

      Petugas Pertandingan

    Datang Masuk Ruan an

    Melakukan persiapan

    Berolahra a

    PARKIRMakan & minum

    keluar 

    Melakukan pendaftaran

    Pen un un datan

    Masuk ruan an

    Mengganti, menyimpan

     pakaian/alat

    PARKIR

    mendaftar

    Melakukan kegiatan

    kebugaran selesai keluar

    datan Masuk ruan an

    Melakukan

     persiapan

    PARKIR  keluar 

    Pimpin

     pertandingan

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    6/63

      48

      Pengelola

    Berdasarkan alur / skema kegiatan tersebut, maka dapat dibuat suatu rangkuman

    mengenai skema ruang secara makro, yaitu :

    Skema Makro

    Pengelola

    Penonton / Pengguna

    Pemain dan Pelatih

    DatanMasuk ruangan

    Melakukan kegiatan

    administrasi

    Mengawasi pertandingan

    Merawat la an an

    PARKIRKeluar 

     

    Sport

    Hall

    Entrance hall

    Cafeteria,

     perpustakaan,

    Sport - shop

    toilet

    Kantor Pen elola

    Ruang

    terbuka

    Keterangan:

    Hub.langsung

    Terpisah fisik

    LapanOlahr

    Out do

    Hall

    Ruang ganti

    toilet

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    7/63

      49

    IV.1.5 Analisa Waktu Kegiatan

    •  Pengelola Administrasi : Senin – Minggu , pkl. 08.00 s/d 17.00

    • Pengelola Operasional dan Maintainance : Senin – Minggu, pkl. 05.00 s/d 22.00

    •  Keamanan : Senin – Minggu, pkl. 05.00 s/d 24.00

    •  Pengunjung : Senin – Minggu, pkl. 06.00 s/d 21.00

    IV.1.6 Analisa Hubungan Antar Ruang

    Melalui alur / skema aktifitas yang digambarkan pada butir IV.1.3, dapat

    digambarkan pula hubungan antar ruang baik secara makro maupun secara mikro

    sebagaimana digambarkan di bawah ini :

    1.  Skema Makro

    Masuk

    Main entrance

    Parkir area

    Side entrance

    Service entrance  

    IN - DOOR

    SPORT

    OUT

    DOOR

    SPORT 

    T  am an

     

    H

    AL

    L

    R u an gT  e r  b  uk  a

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    8/63

      50

    Servisarea

    2.  Skema Mikro

    Sport - Hall

    ( In – door Sport )

    1

    Entrance Hall

     

    Arena Olahraga

    ( Sport Hall )

    Cafeteria

    toilet

    Kantor pengelola

    Ruangganti

    Loket

    Tribun

    Penonton

    toilet

    Ruang

    fitness

    Biliard

    Ruang

    ganti

    Ruang

    Areobik

    Sport

    Shop

    Perpustakaan

    Mini

    toilet

    Ruang Pemain

    dan Pelatih

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    9/63

      51

    Olahraga Out Door

    IV.1.7 Perhitungan Kapasitas

    Perhitungan kapasitas pengunjung maupun pengelola baik bagi

    fasilitas olahraga, olahraga rekreasi, maupun kebugaran dipertimbangkan

     berdasarkan :

    • standart kapasitas tribun

    • study perbandingan bangunan yang telah ada

    Maka perhitungan kapasitas tersebut adalah:

    1.  kapasitas pengunjung :

    •  standart kapasitas tribun ( 2 buah ) = 2 x 30 m x 8 level / 0,5

    = 960 orang

    •  fitness (asumsi 5 % dari total pengunjung) : 5 % x 960 = 48 orang

    2.  total pengunjung

    Entrance hall

    Outdoor Sport

    Kolam renang

    cafetaria

    Lobby &

    front deskRuang ganti

    / r. bilasLoket

    Toilet

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    10/63

      52

    960 + 48 = 1008 orang

    3.   jumlah pengelola dan karyawan

    asumsi 5 % dari jumlah pengunjung = 5 % x 1008 = 50 orang

    4.  total kapasitas

    1008 orang + 50 orang = 1058 orang

    IV.1.8 Perhitungan Ruang Fasilitas Olahraga

    1.  Perhitungan Fasilitas Ruang Publik

    Fasilitas Kapasitas Ruang Standart Luasan Ruang

    1. Entrance Hall 25 orang berdiri 0,65 m²/ orang

    Sirkulasi 15 %

    18 m²

    2. Loket tiket 25 orang berdiri 0,65 m²/ orang

    Sirkulasi 20 %

    20 m²

    3.Lobby/R. Tunggu Duduk 5 % x 1058 = 53Berdiri 10 % x 1058 = 106

    Total = 159 orang

    0,65 m²/ orang ( berdiri )1,4 m² / orang (duduk)

    Sirkulasi 10 %

    158 m²

    4. Cafetaria 10 % x 1058 = 105 1,2 m²/ orang

    Sirkulasi 15 %

    Service 30 % 

    182 m²

    5. Perpustakaan 10 % x 1058 = 105 1,2 m²/ orangSirkulasi 15 %

    Service 30 % 

    182 m²

    6. Sport – shop 3 unit ruang 15 m²/ unit 45 m²

    7. Musholla 1 unit ( 30 org ) 50 m² 50 m²

    8. Toilet Umum Ratio ( 1 : 4 ) wanita : pria

    3 org wanita ; 2 unit wc

    12 org pria ; 5 unit wc 

    0,6 m²/ orang

    Sirkulasi 20 %

    2,1 m² / unit 

    22 m²

    TOTAL 505 m²

    2.  Perhitungan Fasilitas Sport Hall dan Fasilitas Penunjang

    Sport Hall menggunakan lapangan olahraga rangkap yaitu untuk lapangan

     basket, lapangan bulu tangkis, bola voli dan lapangan futsal. Total luas ruangan

    olahraga merupakan total kebutuhan ruang terluas.

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    11/63

      53

     

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    12/63

      54

    Ruang Standar Sumber Kapasitas Luas Keterangan

    Pemain dan Pelatih

    1. Lapangan rangkap

    2. Ruang Pemain / Atlit.

    a. Pria

    - Ruang ganti

    - Loker

    - Shower

    - Urinouir

    - Wc

    - Wastafel

     b. Wanita

    - Ruang ganti

    - Loker

    - Shower

    - Wc

    - Wastafel

    3. Ruang Pemanasan

    4. Ruang P3K

    5. Ruang Pelatih

    6. Ruang Fitnes

    1 m2 / unit

    0.80 m2 / unit

    2 m2 / unit

    1.26 m2 / unit

    2 m2 / unit

    0.96 m2 / unit

    1 m2 / unit

    0.80 m2 / unit

    2 m2 / unit

    0.96 m2 / unit

    2 m2 / unit

    100 m2

    12 m2 

    15 m2

    15 m2

    P P B B

    Arenas

    S

    S

     N A D

    S

     N A D

    Arenas

    S

    S

    S

     N A D

    Arenas

    Arenas

    Arenas

    S

    1 unit

    15 0rang

    5 unit

    15 unit

    5 unit

    3 unit

    3 unit

    3 unit

    15 0rang

    5 unit

    15 unit

    5 unit

    5 unit

    3 unit

    3 unit

    1 unit

    2 unit

    1 unit

    588 m2

    5 m2

    12 m2

    10 m2

    3.78 m2

    6 m2

    2.88 m2

    5 m2

    12 m2

    10 m2

    4.8 m2

    2.88 m2

    300 m2

    12 m2

    30 m2

    15 m2 

    Sub Total1019,34m2 x 20 %

    = 1223,208 m2 

    Penonton

    1. Loket tiket

    2. Tribun Biasa

    3. Tribun VIP4. Hall Pengunjung

    5. Toilet Penonton VIP

    a. Pria

    - Wc

    2 m2 / orang

    0.5 m2 / orang

    0.8 m

    2

     / orang0.55 m2 /orang

    2 m2 / unit

     N A D

    TPBO

    TPBOTPBO

    S

    8 orang

    1000 orang

    30 orang1000 orang

    20 orang

    2 unit

    16 m2

    500 m2

    24 m

    2

    550 m2

    4 m2

    Indoor

    Indoor50 % kapasitas

    Penonton

    Perbandingan

    Penonton pria

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    13/63

      55

      - Wastafel

     b. Wanita

    - Wc

    - Wastafel6. Toilet penonton biasa

    a. Pria

    - Urinoir

    - Wc

    - Wastafel

     b. Wanita

    - Wc

    - Wastafel

    0.96 m2 / unit

    2 m2 / unit

    0.96 m

    2

    / unit

    1.26 m2 / unit

    2 m2 / unit

    0.96 m2 / unit

    0.96 m2 / unit

    2 m2 / unit

    S

     N A D

     N A D

    1 unit

    10 orang

    1 unit

    2 unit

    800 orang

    15 unit

    8 unit

    6 unit

    200 orang

    8 unit

    8 unit

    0.96 m2

    2 m2

    1.92 m

    2

    18.9 m2

    16 m2

    5.76 m2

    7.68 m2

    16 m2

    & wanita 4 : 1

    Perbandingan

    Penonton pria

    & wanita 4 : 1

    1 unit wc pria

    = untuk 200

    org.

    1 unit wc

    wanita = untuk

    100 org.

    1 unit urinoir

    = untuk 100

    org.

    1 unit wastafel

     pria = untuk

    200 org.

    1 unit wastafel

    wanita = untuk

    100 org.

    Sub Total1163.22 x 20 %

    = 1395.864 m2 

    Pengelola dan Komersil Area 

    1. Hall Penerima

    2. Receptionis

    3. R. Tunggu

    4. R. Pimpinan

    5. R. Sekretaris

    12 m2

    1.5 m2 / orang

    9 m2

    24 m2 / orang

    9 m2 / orang

    S

    S

    S

    TSS

    S

    1unit

    2 orang

    1 unit

    1 orang

    1 orang

    12 m2 

    3 m2

    9 m2

    24 m2

    9 m2

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    14/63

      56

    6. R. Kabag Umum

    7. R. Kabag Operasional

    8. R. Staff

    9. R. Arsip10.R. Keuangan / adm.

    11.R. Rapat

    12.Gudang

    - Alat Olahraga

    - Kebersihan

    13.R. Operator

    - Opt. score

    - Opt. Lighting

    14.R. Sound System

    15.R. Panel

    16.R. ME

    17.R. AHU

    18.R. P3K

    12 m2 / orang

    12 m2 / orang

    4 m2 / orang

    12 m

    2

    / orang12 m2 / orang

    24 m2

    100 m2

    20 m2

    6 m2 / orang

    4 m2 / orang

    6 m2

    / orang

    8 m2

    30 m2

    12 m2

    15 m2

    TSS

    TSS

    S

    TSSS

    S

    S

    S

    S

    S

    S

    S

    S

    S

    TPBO

    1 orang

    1 orang

    6 orang

    1 unit1 orang

    1 unit

    1 unit

    1 unit

    4 orang

    4 orang

    4 orang

    1 unit

    1 unit

    1 unit

    1 unit

    12 m2

    12 m2

    24 m2

    12 m

    2

    12 m2

    24 m2

    100 m2

    20 m2

    24 m2

    18 m2

    24 m2

    8 m2

    30 m2

    12 m2

    15 m2

    Sub Total404 x 20 %

    =484.8 m

    2

     

    Wartawan / Pers

    1. Hall

    2. R. Liputan TV

    3. R. Liputan Radio

    4. R. Wartawan

    0.8 m2 / orang

    6 m2 / orang

    4 m2 / orang

    1.5 m2 / orang

    TPBO 10 orang

    4 orang

    4 orang

    10 orang

    8 m2

    24 m2

    16 m2

    15 m2

    Sub Total63 x 20 %

    = 75.6 m2

     

    TOTAL KEBUTUHAN RUANG 3179.604 m2 

    =

    3180 m2 

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    15/63

      57

    Keterangan sumber:

     N A D = Ernst Neufert, Architect Data 

    S = Survey / Studi banding 

    T S S = Joseph de Chiara, Time Saver Standards for Building Types

    ARENAS = Sport Council, A Planning, Design and Management Guide. 

    TPBO = Dinas Olahraga DKI,Tata cara Perencanaan Bangunan Olahraga. 

    A = Asumsi

    3.  Perhitungan Fasilitas Olahraga Rekreasi dan Kebugaran

    Fasilitas Kapasitas ruang Standard Luas ruang

    Ruang fitness Senam 2 % x 1058 = 22 org

    Fitness 8 % x 1058 = 85 org

    Total = 107 org

    2 m² / org

    2,5 m² /orang

    256 m²

    Ruang billiard 3 meja 4 m x 5 m 60 m² 

    Toilet, shower Ratio wanita : pria ( 1 : 2 )

    Ruang Ganti Total = 107 org

    a. Pria 71 org

    Kamar ganti 6 unit 0,6 m²/ unit

    WC 3 unit 1,2 m²/ unit

    Shower 6 unit 1 m²

    Loker 6 unit 0,42 m²/unit

     b. Wanita 36 orang

    Kamar ganti 3 unit 0,6 m²/ unit

    WC 2 unit 1,2 m²/ unit

    Shower 5 unit 0,42 m²/unit

    Loker 5 unit 0,42 m²/unitSirkulasi 10 % 30 m²

    Lobby &front desk

    office

    15 orang 0,65 m²/orangsirkulasi 20 %

    12 m² 

    TOTAL 358 m²

    4.  Perhitungan Fasilitas Penunjang Olahraga Air ( Kolam Renang )

    Fasilitas Kapasitas Standard Luas

    ruang

    Keterangan

    Menara Air 5 x 5 m 25 m²

    a. Pria

    R ganti/ loker 40 org 1 – 1,2 m²/ unit 48 m²

    R. Bilas 40 org 0,81 m²/org 32 m²

    Toilet 20 orang 0,3 – 0,5 m²/orang

    10 m²

     b. Wanita

    R. ganti / loker 40 org 1 – 1,2 m²/ unit 48 m²

    R. bilas 40 org 0,81 m²/org 32 m²

    Toilet 20 org 0,3 – 0,5 m²/ 10 m²

    Untuk kolam dengan

    luas area

    < 1000 m²

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    16/63

      58

    orang

    Ruang Pengelola 5 orang 9 m² / orang 45 m²

    Tribun penonton 1000 orang 0,5 m²/orang 500 m² 

    Loket 2 org 4 m² / org 8 m²

    Lobby &front

    desk office

    15 orang 0,65 m²/orang

    sirkulasi 20 %

    12 m² 

    Luas area kolamrenang

    6 track15 x 25 m²

    SirkulasiTiap sisi 2,5 m

    600 m²

    R .pompa, ME,

    servis

    Kolam 375 m²  60 % luas kolam 225 m² 

    Ruang P3k 1 unit 15 m²  15 m² 

    Sub total 1610 m²

    Sirkulasi 20 % 322 m²

    TOTAL 1932 m²

    5.  Perhitungan Luas Ruang Servis

    Fasilitas Kapasitas ruang Standard Luas ruang

    Ruang gantikaryawan

    10 unit 2,5 m² /orang 25 m² 

    Ruang istirahat 1 unit 6 m²  6 m² 

    Ruang mesin GensetPompa

    Mesin panel

    35m² 

    Ruang kontrol 1 unit 4m²  4 m² 

    Gudang 1 unit 20 m² 

    Toilet 1 unit 4 m² 

    TOTAL 94 m²

      Total Keseluruhan Luas Bangunan adalah :

    Jenis ruang Total

    1. Fasilitas Ruang Publik 505 m² 

    2. Sport Hall dan Fasilitas Penunjang lainnya 3180 m² 

    3.Fasilitas Olahraga Rekreasi dan Kebugaran 358 m² 

    4. Fasilitas Penunjang Olahraga Air ( Kolam Renang ) 1932 m²

    5 . Luas Ruang Servis 94 m² 

    TOTAL 6069 m² 

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    17/63

      59

    Sumber :

    A.  The handbook of Building Types Neufert Architect’s Data

    B.  Sport Council ; indoor sports and outdoor sports

    C.  Time Shaver Standart for Building Types

    D. survey-study banding

    IV.1.9 Perhitungan Ruang Luar

    Dalam perencanaan bangunan Gelanggang Olahraga di Kemanggisan,

    Jakarta – Barat ini, direncanakan kebutuhan ruang luar yang menunjang

    antara lain:

      Area Parkir

      Taman dan Pedestrian

      Olahraga Out door

      Perhitungan Area Parkir

    a. 

    Mobil

    • Pengelola 10 % x 30 orang = 3 orang = 3 mobil

    ( 1 mobil = 1 orang )

    • Mobil untuk kepentingan servis

    Asumsi 2 mobil = 2 mobil

    • Pelatih dan official 2 team = 2 mobil

    ( 1 team = 1 mobil )

    • Penonton 20 % x 1000 orang = 200 orang = 50 mobil

    ( 1 mobil = 4 orang )

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    18/63

      60

    • Pengunjung 20 % x 50 orang = 10 orang = 3 mobil

    ( 1 mobil = 4 orang )

    • 2 Liputan TV = 4 mobil

    • 2 Liputan Radio = 2 mobil

    Total = 66 mobil

     b.  Motor

    • Pengelola 90 % x 30 orang = 27 orang = 27 motor

    ( 1 motor = 1 orang )

    • Penonton 80 % x 1000 orang = 800 orang = 400 motor

    ( 1 motor = 2 orang )

    • Pengunjung 80 % x 50 orang = 40 orang = 20 motor

    (1 motor = 2 orang )

    • Wartawan 5 media cetak = 10 motor

    (1 motor = 1 orang )Total = 452 motor

    c.  Bus

    • Pemain / Atlit, Pelatih dan Official 2Team = 2 bus

    ( 1 team = 1 bus )

    2.  Kebutuhan Luasan Parkir

    a. Mobil, 66 unit @ 12.5 m2

    = 852 m2

     b. Motor, 452 unit @ 2 m2

    = 904 m2 

    c. Bus, 2 unit @ 30 m2  = 60 m

    Total = 1816 m2

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    19/63

      61

      Perhitungan Luas Olahraga Outdoor

    Jenis kendaraan Jumlah Standard Luas

    Kolam renang dan sirkulasi 1 15 x 25 m² 

    (20 x 30 m²)

    600 m² 

    Lapangan basket rangkap

    futsal, bulutangkis

    1 28 x 21 m²  588 m² 

    Area Skate Board 1 90 m²

    Tribun kapasitas 200 1 25 x 3.2 m² 80 m²

    Panjat Tebing 1 (dengan kapasitas 10org)

    2 m²/org 20 m²

    TOTAL 1378 m² 

      Perhitungan Total Luas Ruang Luar

    Ruang Luar Luasan

    Area Parkir 1816 m²

    Olahraga Oudoor 1378 m²

    TOTAL 3194 m²

      Perhitungan Luasan Bangunan dan Ruang Luar

    Kebutuhan Luasan

    Bangunan 6069 m²

    Ruang Luar 3194 m²

    TOTAL 9263 m²

    IV.1.10 Perlengkapan Ruang Sport - Hall

    A.  Permukaan Lapangan

    Permukaan lapangan yang diperlukan adalah permukaan yang mampu

    memenuhi ‘standar utama’ yang dituntut oleh performa aktifitas olahraga bola

     basket dan faktor keamanan bagi pemain.

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    20/63

      62

    Ada beberapa jenis permukaan yang umum dipakai, antara lain :

    •  Permukaan keras

    Seperti semen dan asphalt yang memiliki karakteristik keras, tahan lama,

     perawatan mudah, sangat mendukung untuk performa tinggi namun kurang

    aman terhadap kecelakaan atau cedera.

    •  Permukaan medium

    Seperti kayu dan kombinasi vinyl dengan karet yang memiliki karakteristik

     permukaan cukup keras tetapi nyaman.

    Sehingga ditentukan permukaan medium sebagai alternatif pilihan untuk

    Gelanggang Olahraga di Kemanggisan Jakarta – Barat.

    B.  Inlay atau garis lapangan

    Ada beberapa jenis inlay, yaitu :

    •  Permanen, dimana garis ditanam pada bahan permukaan lantai.

    Keuntungannya garis lebih tahan lama, tidak mudah rusak dan perawatan

    mudah. Kekurangannya tidak fleksibel terhadap perubahan.

    •  Cat pada permukaan, Keuntungannya dapat diubah bila diinginkan dan

    cukup tahan lama. Kekurangannya cepat kotor dan perlu perawatan ekstra,

     perlu dilapis ulang tiap beberapa waktu.

    •  Self adhesive tape, Keuntungannya sangat mudah pemasangannya dan

    dapat diubah dengan mudah. Kekurangannya tidak tahan lama dan mudah

    rusak.

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    21/63

      63

    Dari beberapa macam jenis inlay diatas, maka ditentukan jenis inlay yang

    menggunakan cat sebagai garis lapangan pada Gelanggang Olahraga di

    Kemanggisan Jakarta – Barat.

    C.  Plafond

    Untuk kegiatan olahraga yang dituntut adalah ketinggiannya agar memenuhi

    syarat, sehingga tidak mengganggu aktifitas. Menurut Sport Council,

    gelanggang dengan fasilitas olahraga ketinggian plafondnya minimal 9,1 m.

    D.  Tata Warna

    Kriteria pemilihan warna untuk bangunan olahraga hendaknya :

    1.   berkesan sportif

    2.  tidak menyilaukan mata

    3.  memberi rasa nyaman

    Beberapa alternatif warna :

    Warna Kesan

    Hijau Warna pohon dan rumput, memberi kesan alami

    Kuning Warna matahari, memberi kesan hidup dan

    gembira, selalu ceria

    Biru Warna langit dan laut, memberi kesan tenang,

    muda dan sporty 

    E.  Pengaturan tribun penonton

    Menurut Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Olahraga ( Dinas

    Olahraga DKI ), tribun adalah tempat bagi penonton untuk menyaksikan

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    22/63

      64

     pertandingan, agar fungsi tribun dapat optimal, tribun memenuhi beberapa

     persyaratan :

    • Orientasi pandangan harus kearah lapangan.

    •  Sudut kemiringan 30° - 35°, agar pandangan penonton yang dibelakang

    tidak terganggu.

    •  Sirkulasi menyebar menuju tribun.

    •  Berada pada keempat sisi lapangan.

    1.  Jenis – jenis kriteria tribun

    a.  Tribun biasa

    - Ukuran tempat duduk 0.40 x 0.60 m

    - Terletak disekeliling lapangan.

    - Bahan tempat duduk keras.

    - Jumlahnya banyak

     b. 

    Tribun VIP

    - Ukuran tempat duduk 0.60 x 0.80 m

    - Terletak pada arah pandang terbaik.

    - Bahan tempat duduk lebih nyaman.

    - Jumlahnya terbatas.

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    23/63

      65

    IV. 2. Aspek Bangunan

    IV.2.1 Pola Massa Bangunan

    Dalam menentukan bentuk pola massa yang sesuai dengan

     perencanaan dan perancangan proyek ini, maka ada beberapa pertimbangan

    dalam pemilihan bentuk pola massa yaitu :

      Pertimbangan terhadap kondisi tapak dan lingkungan sekitar.

      Pertimbangan terhadap berbagai jenis aktifitas yang ada didalamnya.

      Pertimbangan terhadap bentuk sirkulasi dan pencapaian yang

    direncanakan.

      Pertimbangan terhadap keserasian komposisi antara bangunan dan

    lingkungan.

    Melalui beberapa pertimbangan penentuan pola massa bangunan

    didapat beberapa analisa seperti :

      Pola massa yang dipakai akan disesuaikan dengan pembagian jenis

    kegiatan yang ada sehingga tercipta keselarasan antar bangunan.

      Pola yang dipakai dimaksimalkan akan memudahkan pencapaian dan

    sirkulasi yang terjadi di dalam tapak.

      Pola massa yang akan dipakai dapat memanfaatkan bentuk dan

     potensi tapak yang ada.

    Ada 2 alternatif pemilihan pola massa bangunan yang akan

    digunakan, yaitu:

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    24/63

      66

    kriteria Massa Majemuk Massa Tunggalbobot

    nilai poin nilai poin

    Kondisi tapak dan

    lingkungan sekitar

    2 2 4 3 6

    Aktifitas yang ada di

    dalamnya

    3 4 12 1 3

    Pencapaian 3 2 6 4 12

    Keserasian komposisiantar bangunan&lingk.

    3 2 6 1 3

    total 28 24

    Keterangan:

    Bobot : 3 sangat menentukan nilai : 4 sangat baik

    2 menentukan 3 baik

    1 cukup menentukan 2 cukup

    1 kurang

    Maka sesuai dengan kebutuhan, jenis kegiatan, konsep yang akan

    diterapkan serta komposisi bangunan, menjadikan Pola Massa Majemuk

    sebagai pola massa yang dipilih dalam perencanaan dan perancangan

     bangunan Gelanggang Olahraga ini.

    IV.2.2 Bentuk Dasar Massa Bangunan

    Dalam buku Architecture Form, Space and Order  oleh Francis D.K.

    Ching, disebutkan bahwa bentuk dasar bangunan secara umum ada tiga,

    yaitu: 

    Bentuk Keuntungan Kerugian

    1. Segitiga   Bentuk stabil dan berkarakter kuat  Mudah digabungkan menjadi

     bentuk-bentuk geometris lain

    (misalnya segienam, segidelapan,

    dsb.)  Orientasi ruang pada tiap-tiap

    sudutnya  Pengembangan ruang pada ketiga

      Kurang efisien  Fleksibilitas ruang kurang

      Layout ruang sulit

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    25/63

      67

    sisinya

    2. Segiempat   Bentuk statis  Mudah dikembangkan ke segala

    arah  Orientasi ruang pada keempat sisi

     pembatasnya  Layout ruang baik dan mudah  Ruang memiliki efisiensi yang

    tinggi, mudah digabungkan dengan

     bentuk lain

      Orientasi ruang cenderungstatis

    3. Lingkaran   Bentuk halus dan informil  Orientasi ruang memusat dan statis  Indah dilihat dari luar

      Sulit dikembangkan  Fleksibilitas ruang rendah  Sulit digabungkan dengan

     bentuk lain  Layout ruang sulit

    Adapun beberapa pertimbangan dalam pemilihan bentuk dasar massa

     bangunan antara lain adalah :

     Efisiensi ruang

      Kesesuaian dengan fungsi utama bangunan

      Keterkaitan bentuk dasar massa dengan penampilan struktur dari bangunan.

    Ada 3 alternatif dalam pemilihan bentuk dasar massa bangunan, yaitu :

    kriteria Segiempat Lingkaran Segitigabobot

    nilai poin nilai poin nilai poin

    Efisiensi ruang 3 4 12 2 6 1 3

    Kesesuaian denganfungsi utama bangunan

    2 4 8 2 4 1 2

    Keterkaitan bentuk

    dasar massa dengan

     penampilan strukturdari bangunan

    2 2 4 3 6 1 2

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    26/63

      68

    total 24 16 6

    Keterangan:

    Bobot : 3 sangat menentukan nilai : 4 sangat baik

    2 menentukan 3 baik1 cukup menentukan 2 cukup

    1 kurang

    Maka bentuk dasar dari massa bangunan yang direncanakan dalam

     bangunan Gelanggang Olahraga ini terbagi atas :

    1.  Fasilitas Olahraga In – door dan Kantor Pengelola ( Sport – Hall )

    Bentuk segi empat ataupun dari pengembangan bentuk dasarnya, karena

     bentuk dasar dari lapangan basket, bulu tangkis, bola voli dan futsal berbentuk

     persegi panjang. Namun masih dapat dilakukan penggabungan bentuk dengan

     bentuk – bentuk dasar yang lain. Selain itu bentuk segi empat dapat mencapai

    efektifitas ruang, bentuk dasar dari bangunan ini didasarkan atas perlengkapan

    fasilitas kantor yang selalu ada di dalam ruangan kantor yaitu meja kerja.

    2.  Fasilitas Olahraga Out - door

    Bentuk dasarnya adalah segi empat namun dapat digabungkan bentuk –

     bentuk lain yang disesuaikan dengan bentuk dasar yang dipilih. Karena terdapat

     berbagai fasilitas olahraga didalamnya maka diharapkan bentuk segi empat ini

    memberikan suatu efisiensi ruang yang tinggi.

    3.  Servis area

    Bentuk yang direncanakan dari bangunan area servis ini adalah segi empat

    namun nantinya terdapat satu bentuk penggabungan dengan bentuk – bentuk

    dasar yang ada lainnya.

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    27/63

      69

    IV.2.3 Gubahan Massa

    Adalah penempatan massa majemuk di dalam tapak. Hal – hal yang

    harus diperhatikan dalam pemilihan gubahan massa ini antara lain adalah :

    1.  Kesesuaian perletakkan massa dengan bentuk tapak.

    2.  Hubungan antara massa dengan ruang luar secara proposional.

    3.  Bangunan utama merupakan inti dari perletakkan massa dalam tapak.

    Menurut Francis D.K Ching, penataan massa dalam tapak ada

     beberapa sistem, yaitu :

    a.  Sistem linear b. Sistem terpusat

    c. Sistem radial d. Sistem cluster

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    28/63

      70

    e.  Sistem grid

    Dengan melihat berbagai pertimbangan diatas, kelima sistem tersebut

    mempunyai beberapa segi keuntunagan dan kerugiannya, namun dengan

    lebih mempertimbangkan bahwa bentuk tapak yang ada adalah persegi

     panjang ( memanjang ), maka sistem yang dipilih adalah sistem liniear,

    disebabkan karena:

      Bentuk tapak yang memanjang, sehingga nantinya lebih mudah mengatur

    massa dalam sistem linear

      Pencapaian dari massa ke massa tidak terlalu jauh

      Pencapaian antar ruang tidak sulit karena sistemnya yang terarah

    IV.2.4 Pola Sirkulasi Dalam Bangunan

    Sirkulasi dalam bangunan ada 2 macam, yaitu :

    1.  Sirkulasi horisontal, yaitu berupa koridor atau selasar.

    Untuk menentukan sistem sirkulasi harus memperhatikan apa fungsi

    ruang tersebut. Fungsi ruang dapat berupa :

    a.  sebagai inti dari bangunan sehingga semua orang akan

     berkumpul di ruang tersebut

     b.  hanya sebagai penunjang dimana untuk mencapai suatu ruang,

    orang hanya melewati ruang – ruang tersebut

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    29/63

      71

    c.  ruang yang harus dilewati untuk mencapai ruang yang dituju

    Dengan adanya bermacam – macam fungsi ruang, maka ada beberapa

    sistem sirkulasi horisontal yang digunakan, yaitu :

    MELEWATI RUANG MENEMBUS RUANG BERAKHIR DI RUANG

    •  integritas ruang dapat

    dipertahankan•  konfigurasi jalan luwes

    •  ruang – ruang perantara

    dapat dipergunakan

    untuk menghubungkan

     jalan dengan ruang –

    ruangnya

    •   jalan dapat menembus

    sebuah ruang menurut

    sumbunya, miring atausepanjang sisinya

    •  dalam memotong sebuah

    ruang, jalanmenimbulkan pola –

     pola istirahat dan gerak

    didalamnya

    •  lokasi ruang menentukan

     jalan

    • hubungan jalan – ruangini digunakan untuk

    mencapai dan memasuki

    secara fungsional /melambangkan ruang –

    ruang yang penting

    Dengan melihat keterangan diatas, maka dapat diambil kesimpulan :

     Massa I : berupa sport – hall untuk pertandingan bola basket, badminton, volli

    dan futsal dan semluruh fasilitas olahraga in – door serta kantor pengelola pusat.

      Untuk kegiatan utama sebagai ruang inti bangunan dipilih sirkulasi berakhir

    di ruang.

      Untuk kegiatan pengelolaan dimana orang harus melewati ruang tersebut,

    dipilih surkulasi menembus ruang.

     

    Untuk kegiatan penunjang dimana tanpa keharusan orang untuk melalui

    ruang tersebut dipilih sistem sirkulasi melewati ruang.

     Massa II : berupa bangunan olahraga out - door.

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    30/63

      72

      Untuk kegiatan utama sebagai ruang inti bangunan dipilih sirkulasi berakhir

    di ruang.

     Merupakan ruang – ruang yang mempunyai  privacy  cukup tinggi sehingga

    sistem yang sirkulasi melewati ruang dan berakhir di ruang dapat digunakan

    untuk kegiatan ini.

      Untuk kegiatan olahraga air dipilih sistem sirkulasi berakhir di ruang.

      Untuk kegiatan pengelolaan dimana orang harus melewati ruang tersebut,

    dipilih sirkulasi menembus ruang.

    2.  Sirkulasi vertikal, yaitu suatu sirkulasi untuk mencapai ruang dari lantai

     bawah ke lantai atas. Untuk menentukan sistemnya harus memperhatikan

    ketinggian bangunan yaitu berapa jumlah lantai yang direncanakan sehingga

    dapat ditentukan jenis sistem apa yang dapat digunakan.

    Jenis Sirkulasi Keuntungan Kerugian

    1.  Tangga a. Hemat biaya pemeliharaan

    karena tidak membutuhkan

    listrik untuk

    menggerakkannya

     b. Dapat digunakan untuk 2

    arah ( naik & turun ) pada 1

    tangga

    c. Pemasangan lebih mudah

    d. Dapat digunakan dalam

    keadaan apapun ( misalnya

    : kebakaran )

    a.  Butuh tenaga yang

     banyak untuk

    mencapainya sehingga

    mudah lelah

     b.  Hanya dapat digunakan

     pada bangunan ≤ 4 lantai

    c.  Kurang dapat

    menampung orang dalam

    waktu yang cepat,

    terkadang harus

    mengantri terlebih

    dahulu.

    2.  Ramp a. Kemajuan geraknya lebih

    lancar

    a. Membutuhkan ruang yang

    cukup luas untuk

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    31/63

      73

     

     b. Kurang dapat menampung

    orang dalam waktu yang

    cepat, terkadang harus

    mengantri terlebih dahulu.

    kemiringannya

    3.  Eskalator a. Lebih efisien dalam

     pencapaian dan waktu

     b. Dapat menampung orang

     banyak dalam ewaktu yang

    relatif cepat, tidak harus

    antri

    a.  Mahal biaya

     perawatan

     b.  Karena digerakkan

    oleh mesin maka ada

     biaya tambahan

    untuk listrik

    4.  Lift a. Dapat mengangkut banyak

    orang dalam waktu cepat

     b. Dapat digunakan untuk

     bangunan ≥ 4 lantai

    c. Lebih cepat dalam

     pencapaian dan waktu

    a.  Membutuhkan ruang

    yang cukup luas

     b.  Keharusan menunggu

    c.  Tidak dapat

    digunakan dalam

    keadaan terdesak (

    misalnya : kebakaran

    )

    Dengan melihat beberapa alternatif dan keuntungan serta kerugiannya, maka

    sistem sirkulasi vertikal dalam bangunan yang cocok digunakan dalam bangunan

    Gelanggang Olahraga ini adalah tangga, karena :

    • Bangunan tidak bertingkat tinggi

    • Hemat biaya

    • Mudah dalam pemeliharaan

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    32/63

      74

      Perhitungan jumlah tangga:

    -  Untuk bangunan olahraga pada umumnya waktu yang dibutuhkan

    untuk pengosongan seluruh penonoton adalah dalam waktu 5 – 10

    menit.

    Lebar minimum tangga = jumlah penonton

    Waktu keluar dalam detik x 1,25

    Maka lebar tangga minimum = 1000 = 1,66 ≈ 2 m

    (8 x 60 dt ) x 1,25

    Perhitungan ini merupakan perhitungan lebar tangga minimum,

    disamping itu faktor lain yang menentukan adalah :

    -   jarak tangga maksimum 25 m

    -   penyebaran dan perletakkan tangga harus jelas dan mudah dicapai

    -  kelandaian anak tangga ( tinggi tanjakan 15 – 17 cm atau lebar

    tanjakan 28 – 30 cm )

    IV.2.5 Entrance Bangunan

    Pertimbangan – pertimbangan dalam perencanaan entrance atau

     pintu masuk untuk manusia dan barang berkaitan dengan :

    1.  Entrance Manusia ( pengunjung, penonton, pengelola, karyawan )

    •  Pintu masuk pengunjung dan penonton lebih diarahkan ke pintu

    utama (main - entrance), diman dibagi menjadi 2 bagian yaitu

    untuk pengunjung atau penonton yang menggunakan kendaraan

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    33/63

      75

    ataupun yang berjalan kaki. Pintu utama ini diusahakan

    dirancang dengan daya tarik tersendiri dimana nantinya dapat

    menarik perhatian orang yang melihatnya. Posisi dan bukaan

     pintu masuk utama harus mudah terlihat dan memiliki dimensi

    yang cukup lebar sehingga dapat menampung seluruh

     pengunjung.

    •  Pintu masuk untuk pengelola dan karyawan diarahkan ke pintu

    sekunder (side - entrance), posisi dan bukaan pintu masuk ini

    lebih didekatkan dengan ruang pengelola dan karyawan. Pintu

    sekunder ini memiliki dimensi yang lebih kecil dari pada pintu

    masuk utama.

    2.  Entrance Barang

    •  Pintu masuk ini disesuaikan dengan jenis dan ukuran baranga

    yang akan masuk ke dalam bangunan. Pintu masuk ini nantinya

     juga akan digunakan untuk pintu servis pembuangan sampah.

    IV.2.6 Sistem Utilitas Bangunan

    1.  Analisa Pencahayaan

    Salah satu cara efisiensi energi adalah pegurangan pemakaian energi listrik

    melalui penerangan alami.

    Jenis Pencahayaan Penyelesaian Karakteristik

    Pencahayaan Alami Bukaan dinding ( jendela ) •  Daya jangkau sinar kurang merata dan

    terbatas

    •  Perawatan

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    34/63

      76

    mudah

    •  Tidak

    memerluk an energi

    Bukaan plafond • Perancangan dan perawatan agak sulit

    •  Daya jangkau sinar merata

    •  Tidak membutuhkan energi

    Pencahayaan Buatan Lampu pijar

    Lampu TL ( Fluorscent )

    •  Lebih murah dan mudah perawatannya

    •  Lebih boros energi

    •  Lebih mahal

    •  Lebih hemat energi

    Lampu Halogen •  Daya tahan tinggi

    •  Cukup hemat energi

    •  Panas

    •  Cocok untuk ruang luar

    Pencahayaan buatan pada malam hari seperti pencahayaan ruang luar

    dengan lampu-lampu taman dapat menggunakan energi matahari tersimpan

     pada siang hari dengan menggunakan solar cell.

    Radiasi matahari pada daerah tropis 1000 Watt/m², energi matahari dapat

    diserap sebesar 6% sampai 30%. Apabila daya serap solar cell 12%, output

    daya listrik yang dihasilkan 120 Watt. Energi ini selanjutnya akan disimpan

     pada batterai accu, sama seperti prinsip rechargeable battery. Energi ini

    selanjutnya akan diubah menjadi energi listrik pada malam hari.

    •  Analisa penggunaan solar cell:

    •  Kebutuhan penerangan luar 3082 m² = 10 w/m² x 3082 m²

    = 30820 Watt

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    35/63

      77

    •  Waktu penerangan malam dari jam 6 sampai jam 6 pagi = 12 jam sama

    dengan waktu penyimpanan energi surya pada siang hari ( jam 6 pagi

    sampai 6 sore).

    •  Daya serap 20% dari radiasi matahari rata-rata 500 W/m²

    = 20% x 500 W/m²

    = 100 Watt

    •  Tegangan baterai per m² 60 V. Berarti per m² = 60 V x 100 W

    = 6000 Watt

    •  Perkiraan luas bidang solar cell = 30820 / 6000 Watt = 5,1 m²

    2.  Analisis Penghawaan

    Jenis Penghawaan Penyelesaian Karakteristik

    Penghawaan Alami Bukaan dinding ( jendela ) •  Angin merata dan terbatas

    •  Tidak memerlukan energilistrik

    Bukaan plafond •  Perancangan dan perawatan

    agak sulit

    • Angin merata

    •  Tidak membutuhkan energi

    Penghawaan Buatan AC Split •  Temperatur setiap ruangandapat dikontrol dari masing –

    masing unit

    •  Menimbulkan bising dan

    energi besar

    AC Central •  Tidak bising dan energi secara

    keseluruhan lebih hemat

    •  Butuh ruang untuk ducting,

    isolasi, dll

    Dalam perencanaan dan perancangan proyek ini, penghawaan alami sangat

    dimaksimalkan dengan cara memberikan banyak bukaan – bukaan (ventilasi),

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    36/63

      78

    namun untuk beberapa ruangan tetapa menggunankan penghawaan buatan

    yairu AC Split.

    3.  Analisa Kebutuhan Air

    A.  Analisa Kebutuhan air bersih

    Total luas bangunan : 6069 m² 

    Kebutuhan air : 1 m3

    / hari / 100 m²  ( Utilitas Bangunan :

    Hartono Purbo)

    Kebutuhan air bersih : 60,69 m3

    / hari

    Sistem distribusi air bersih dengan reservoir di atas gedung dilakukan

    dengan pertimbangan jaminan kelancaran distribusi air bersih khususnya

     pada saat aliran listrik padam. 

    B.  Analisa Kebutuhan air kotor

    Luas bangunan : 6069 m² 

    Okupansi : 4 m²/orang

    Jumlah pengunjung maksimal : 6069 / 4 = 1517 orang

    Standar air kotor = 30 ltr/orang /hari

    Volume air kotor : 1517 orang x 30 ltr = 45510 ltr = 45,51m3 

    Dimensi tanki aerasi = 45,51 m³

    Dimensi tanki pengendapan = 1/3 x 45,51 = 15,17 m³

    Sistem pengolahan air kotor :

    •  Kotoran padat : ditampung untuk diolah dalam tangki klorinasi,

    aerasi dan septic tank dan akhirnya ke riol kota

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    37/63

      79

    •  Kotoran cair : disalurkan menuju treatment kemudian diolah dan

    disalurkan ke riol kota.

    Sistem pemakaian kembali air hujan :

    Air hujan yang jatuh ke atap dikumpulkan dalam reservoir

    khusus yang kemudian diolah sehingga dapat digunakan untuk keperluan

    air non minum.

    4. Analisa Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran

      Pemadam api CO2 

      Water sprinkler

    Jumlah 6069 m² / 25 = 242 unit

    1 zone = 16 unit sehingga membutuhkan 15 zone

    16 x 100 ltr/menit x 30 menit = 48 000 ltr = 48 m³

      Hidrant

    Luas bangunan : 6069 m² 

    Kebutuhan : 6069 / 800 =7 unit

    Kebutuhan air : 7 x 400 ltr/menitx 30 menit = 84 m³

    • Analisa Kebutuhan Listrik

    Jenis utilitas Standar (watt/m²) Luas (m²) Beban normalwatt

    Penerangan ruang 10 watt/m²  6069 60690

    Penerangan ruang

    luar

    10 watt/m² 3082 30820

    Pompa 10 watt/m²  6069 60690

    Saklar 15 watt/m²  6069 91035

    Tata suara 0,025 watt/m²  6069 151,7

    Jumlah  243.386.7 watt

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    38/63

      80

    IV.2.7 Analisa Sistem Struktur

    Struktur terpilih adalah Struktur Space – Frame dengan pertimbangan

    antara lain adalah :

    1.  Bentangan yang dihasilkan cukup lebar

    2.  Pemasangannya relatif cepat dan efsien

    3.  Dapat memberikan kesan estetika secara optimal

    4.  Sesuai dengan topik – tema, struktur rangka nantinya dapat menampilkan struktur

    secara jujur dalam perancangannya

    Struktur rangka ruang merupakan komposisi dari batang – batang yang

    masing – masing berdiri sendiri memikul gaya tekan yang sentris dan

    dikaitkan satu sama lain dengan sistem dalam tiga dimensi. Elemen dasar dari

    Struktur rangka ruang ( space - frame) adalah ’spherical’  = volume =

    meruang. Contohnya :

    - Limas - Limas Segitiga - Limas Segienam - Kerucut

    Space Frame  dapat dikatakan juga pengulangan dari beberapa

    elemen dasar ’spherical’ tersebut hingga membentuk sebuah bidang lebar

    (luas). Dari keseluruhan sistem struktur yang ada, struktur rangka merupakan

    salah satu struktur yang paling cocok untuk bentangan besar dan dapat

    menopang beban yang paling berat. Bahannya terbuat dari baja atau

    alumunium. Struktur ini terdiri dari bentuk sudut, pipa atau bentuk – bentuk

    lain yang berhubungan dengan bentuk struktur tiga dimensi.

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    39/63

      81

    Bentuk dasar dari unit – unit sistem struktur ini adalah:

    - Triangular - Rectangular

    - Hexagonal

    Prinsip Penyaluran Gaya :

    Berprinsip pada kerjasama antara batang – batangnya yang vertikal serta

    diagonal dalam satu rangkaian. Penyusunan elemen menjadi konfigurasi

    segitiga hingga menjadi bentuk stabil.

    Efektif bentang : 25 - 100 m

    Bahan utama : baja, kayu

    Keuntungan :

    •  Efisien untuk bangunan rendah

    •  Sesuai digunakan untuk bentang lebar

    •  Mudah dibentuk sesuai dengan bentuk ruang yang ada

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    40/63

      82

    •  Bentuk berkesan ringan

    •  Pemasangan relatif cepat dan efisien

    • Dapat memberikan estetika secara optimal

    •  Penutup atap dapat dikombinasikan dengan fiberglass,

     polycarbonate, alumunium maupun genteng

    Kerugian :

    •  Hanya efisien jika bentangannya simetris kedua arah dan biaya

     perawatannya cukup mahal.

    Penerapan pada bangunan :

    •  Untuk kegiatan yang membutuhkan fleksibelitas tinggi dalam hal

     pengembangan dan pengurangan maupun bongkar pasang.

    Dilihat dari sistemnya, space – frame dapat dibagi atas :

    Flat Systems

    ( Sistem Datar )

    Folded Systems

    ( Sistem Patahan )

    Curved Systems

    ( Sistem Melengkung)

    Beberapa bentuk aplikasi sistem struktur space frame menurut buku

    Structure Systems : 1997, antara lain adalah :

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    41/63

      83

    Bentuk Dasar Bentuk Aplikasi 

    1. Space – frame dengan sistem datar yang tersusun

    dari prisma segi – empat.

    •  Tipe 1

    •  Tipe 2

    •  Tipe 3

    2. Space – frame dengan sistem datar yang tersusundari prisma segi – tiga.

    •  Tipe 1

    •  Tipe 2

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    42/63

      84

     

    3. Space – frame dengan sistem datar yang tersusundari limas segi empat dan segi enam.

    4. Space – frame dengan sistem datar yang tersusun

     berdasarkan piramid segi – enam.

    Pada buku Structure Systems, dijelaskan pula bahwa sistem struktur space –

    frame ini bisa digunakan sebagai atap untuk bangunan bentang lebar maupun sebagai

    struktur dindingnya. Seperti contoh dibawah ini :

    1.  Space – frame untuk atap bentang lebar

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    43/63

      85

     

    2.  Space – frame untuk atap dan struktur dinding

    Sedangkan dilihat dari metode pemasangannya dan sistemnya, sistem struktur

    space - frame ini terbagi berdasarkan jenisnya, yaitu :

      Unistrut

    Sistem dari unistrut ini adalah semua batang kisi unistrut mempunyai

     panjang dan penampang yang sama. Batang tersebut dirakit oleh

     pekerja dengan menggunakan elemen yang selalu sama, satu baut

    cukup untuk pemasangan satu batang.

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    44/63

      86

     

    Join Sistem Unistrut ( Buku Konstruksi Daniel L. Schodeck 1991 )

      Space Deck

    Sistem dari struktur ini adalah sistem yang terdiri atas piramida yang

    dipasang dengan puncak bawah. Sisi alas bujursangkar dibaut satu

    dengan yang lainnya, sedangkan puncaknya dihubungkan dengan

     batang tarik yang dilengkapi dengan baut pengencang.

    Sistem Space – Deck ( Buku Konstruksi Daniel L. Schodeck 1991 )

       Mero

    Sistem ini dibuat oleh Mengeringhausen, di Jerman. Sistem ini

    memiliki dua elemen dasar, yakni sebuah batang dan bola

     penghubung yang memiliki delapan belas lubang berulir (ball joint).

    Sebuah ball joint dapat menerima ujung dari delapan belas batang

    tanpa kesukaran. Sistem Mero sangat luwes dan mengetengahkan

     prefabrifikasi secara maksimum.

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    45/63

      87

     

    Join Sistem Mero ( Buku Konstruksi Daniel L. Schodeck 1991 )

      Oktaplatte

    Sistem dari oktaplatte ini adalah dilaksanakan dengan konstruksi las.

    Struktur ini terdiri atas bidang delapan yang berusuk pipa. Batang ini

    dilas listrik pada titik simpul. Keindahan dan kehalusan struktur

    ruang baja ini memungkinkan struktur untuk dibiarkan telanjang

    tanpa ditutup.

    Join Sistem Oktaplatte( Buku Konstruksi Daniel L. Schodeck 1991 )

      Triodetic

    Ciri istimewa yang dimiliki sistem ini adalah suatu metode original

     perakitan tanpa las, tanpa baut, dan tanpa keling. Titik simpul terdiri

    atas semacam tombol tempat pemasangan berbagai batang dengan

    sembarang profil, pemasangan terjadi karena deformasi ujung batang

    yang sudah dipotong menurut sudut yang sesuai, kemudian dipaksa

    masuk kedalam celah bergerigi. Sistem ini menyatukan dua

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    46/63

      88

    keuntungan, yakni pemasangan yang mudah dandatya tahan yang

     besar.

    Join Sistem Triodetic ( Buku Konstruksi Daniel L. Schodeck 1991 )

    Dengan semakin berkembangnya macam – macam sistem struktur sapace –

    frame ini, semakin banyak pula perusahaan – perusahaan konstruksi yang

    mengembangkan keunggulan dari system struktur ini, salah satunya adalah Mero

    dimana adanya penggabungan penerapan system struktur space – frame dengan

    sistem peredam suara.

    Bentuk Dasar

    Space – frame dengan teknologi peredam

    suara dan dengan metode dualapis untuk

    meredam suara yang lebih baik

    Bentuk setelah diberi

     peredam suara

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    47/63

      89

    Dibawah ini terdapat tabel yang menggambarkan contoh – contoh

    lain dalam penggunaan system struktur space – frame :

    Contoh – contoh lain dari Sistem Struktur Space - Frame

    IV. 3. Aspek Lingkungan

    IV.3.1 Analisa Kondisi Tapak

    A.  Kondisi Eksisting Tapak

    •  Tapak berbentuk persegi dengan panjang 150 meter dan lebar 100

    meter.

    •  Luas tapak 15.000 m² 

    •  Kontur tanah datar

    •  Dekat dengan hunian, perdagangan, dan pendidikan

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    48/63

      90

     

    Lokasi Tapak

    B.  Batas Tapak

    •  Batas utara : Bangunan Usaha 

    •  Batas Selatan : Bangunan Usaha 

    •  Batas Barat : Kawasan Hunian 

    •  Batas Timur : Bangunan Usaha 

    Jl. Raya Kebon Jeruk Kampus Anggrek BINUS

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    49/63

      91

     

    Kawasan Hunian Bangunan Usaha

    C.  Peraturan pada Tapak

    •  KDB : 60 %

    Luas lantai maksimal 60 % x 15000 m² = 9000 m² 

    Luas lantai yang direncanakan 6069 m² (memenuhi syarat) 

    •  GSB 15 meter

    •  KLB : 2.5

    Setelah menganalisa kondisi tapak yang ada, maka diperoleh hasil bahwa

    mayoritas penduduk merupakan penduduk kalangan menengah dimana

    wilayah tempat mereka tinggal merupakan kawasan yang rawan akan

    kemacetan dan dikelilingi bangunan – bangunan yang didominasi dengan

     bangunan – bangunan usaha, kawasan pemukiman dan sarana pendidikan.

    IV.3.2 Analisa Entrance Tapak

    Pemilihan letak main entrance dilakukan berdasarkan pertimbangan:

    •  Kemudahan pencapaian baik untuk kendaraan umum, pribadi ataupun

     pejalan kaki.

    •  Mudah terlihat

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    50/63

      92

    •  Kelancaran arus lalu lintas seputar tapak

    •  Kondisi lingkungan yang dilalui sebelum mencapai tapak

    Untuk dapat menentukan entrance kedalam tapak, maka dapat dipakai

    metode sebagai berikut :

    Alternatif Keuntungan Kerugian

    1. Alternatif 1 - Mudah dicapai oleh

    kendaraan maupun

     pejalan kaki

    -  Mudah terlihat

    - Lebih teratur karena

    ada pembedaan antara

     pintu masuk dan pintu

    keluar

    - Harus lebih jelas

    arahannya untuk

    menentukan yang

    mana pintu masuk

    dan pintu keluar

    2. Alternatif 2

    3.  Alternatif 3

    - Mudah terlihat

    - Lebih teratur karena

    ada pembedaan antara

     pintu masuk dan pintu

    keluar

    - Mudah terlihat

    - Lebih jelas karena

    - Sulit dicapai oleh

    kendaraan maupun

     pejalan kaki

    - Harus lebih jelas

    arahannya untuk

    menentukan yang

    mana pintu masuk

    dan pintu keluar

    - Kemungkinan

    terjebak kemacetan

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    51/63

      93

     

    hanya terdapat satu

    entrance ke dalam

    tapak

    lebih tinggi

    - Akan terjadi

    crossing 

    kriteria Alt.1 Alt.2 Alt.3bobot

    nilai poin nilai poin nilai poin

    Kemudahan pencapaian 3 3 9 2 6 1 3

    Mudah terlihat 2 3 6 3 6 2 4

    Kelancaran lalu lintas 2 2 4 1 2 1 2

    Kondisi lingkungan 1 2 2 2 2 2 2

    total 21 16 11

    Keterangan:

    Bobot : 3 sangat menentukan nilai : 4 sangat baik

    2 menentukan 3 baik

    1 cukup menentukan 2 cukup

    1 kurang

    Berdasarkan metode di atas maka main entrance terdapat pada

    Alternatif 1.

    IV.3.3 Analisa Zoning dalam Tapak

    Pertimbangan yang mendasari analisis dan perencanaan zoning dalam

    tapak adalah sebagai berikut:

    •  Pencapaian dan sirkulasi pejalan kaki dan kendaraan ke dalam tapak  

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    52/63

      94

    •  Bentuk dan kondisi tapak  

    •  Hubungan kegiatan – kegiatan dalam tapak  

    • Tata ruang luar yang ingin di capai 

    •  Pola tata letak bangunan 

    •  Karakter lingkungan bangunan di sekitar tapak  

    Ada 2 alternatif dalam penentuan perencanaan zoning dalam tapak, yaitu :

    Alternatif Keuntungan Kerugian

    1.  Alternatif 1 - Pengunjung dapat langsung

    menuju ruang publik- Mudah terlihat dari depan

     bangunan sehingga bangunan

     publik yang akan ditonjolkan

    - Area servis dekat dengan

    zona publik, semi – publik

    dan private.

    - Area servis jauh

    dari entrance.- Untuk mencapai

    area semi publik

    harus melewati area

     publik terlebih

    dahulu

    2.  Alternatif 2 -- Area servis dekat dengan

    entrance.

    - Area servis jauh

    dari zona private

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    53/63

      95

     

    •  Kesimpulan : Pada analisa zoning dalam tapak ini didapat suatu

    kesimpulan bahwa area servis harus mudah dicapai, dan keberadaannya

    harus dekat antara area yang lain. Untuk zoning dalam tapak dipilih

    alternatif 1.

    IV.3.4 Analisa Orientasi Matahari

    Matahari memiliki perputaran dari timur pada pagi hari dan menuju

    kearah barat pada sore hari. Matahari pagi sangat baik untuk kesehatan yaitu

    antara jam 07.00 – 10.00, sedangkan matahari sore kurang baik untuk

    kesehatan yaitu antara jam 15.00 – 17.00.

    Alternatif Keuntungan Kerugian

    1. Alternatif 1 - Didalam ruangan

    tidak panas

    - Memerlukan

     pencahayaan

     buatan

    2. Alternatif 2 - Mendapatkan

     pencahayaan alami

    yaitu melalui sinar

    matahari

    - Bagian

     belakang

    mendapat

    matahari sore

    - Panas

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    54/63

      96

     

    3. Alternatif 3 - Di dalam ruangan

    tidak mendapat

     panas

    - Memerlukan

     pencahayaan

     buatan

    4. Alternatif 4 - Mendapatkan

    matahari pagi

    - Tidak

    memerlukan

     pencahayaan pada

    siang hari

    - Bagian

     belakang

    mendapat

    matahari sore

    - Panas

    •  Kesimpulan : Pada analisa orientasi bangunan ini didapat suatu

    kesimpulan bahwa pencahayaan matahari yang terlalu banyak pun akan

    memberikan dampak kesilauan dan hal tersebut dapat mengurangi

    kenyamanan penonton dan konsentrasi pemain.

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    55/63

      97

    IV.3.5 Analisa Angin

    Alternatif Keuntungan Kerugian

    1. Alternatif 1 - Sirkulasi angin

    sangat sedikit

    - Memerlukan

     penghawaan

     buatan (AC)

    2. Alternatif 2 - Mendapatkan

    angin yang cukup

    - Tidak perlu  Air –

    Conditioner  (AC)

    - Sirkulasi

    angin dapat

     berputar – putar

    didalam

    ruangan

    3. Alternatif 3 - Mendapat angin

    yang cukup

    - Tidak perlu  Air –

    Conditioner  (AC)

    - Sirkulasi

    angin dapat

     berputar – putar

    didalam

    ruangan

    4. Alternatif 4 - Sirkulasi angin - Perlu  Air –

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    56/63

      98

     

    sanagat sedikit Conditioner  

    (AC)

    •  Kesimpulan : Pada analisa angin, didapatkan suatu kesimpulan bahwa

    aliran udara yang diusahakan cukup sehingga tidak memerlukan

     pendingin buatan berupa AC. Untuk itu maka dibuatkan bukaan –

     bukaan berupa jendela maupun ventilasi yang sesuai, bukaan harus

    memiliki keseimbangan sehingga tidak terjadi cross – ventilation.

    IV.3.6 Analisa Kebisingan

    Alternatif Keuntungan Kerugian

    1. Alternatif 1 - Kemungkinan sisi

    dalam bangunan yang

    terkena bising kecil.

    - Sisi depan

    adalah bagian

    yang paling

     banyak terkena

    sumber bising.

    2. Alternatif 2 - Area belakang

     bangunan tidak

    - Bagian dalam

     bangunan

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    57/63

      99

     

    terkena bising. terkena sumber

     bising.

    •  Kesimpulan : Pada analisa kebisingan, didapat kesimpulan bahwa

    sumber bising terdapat pada bagian pertigaan jalan dimana daerah

    tersebut sering rawan akan kemacetan. Untuk meredam sumber bising

    yang ada maka diperbanyak penghijauan dan diminimalkannya bukaan –

     bukaan pada bagian depan bangunan.

    IV.3.7 Analisa Best – View

    Alternatif Keuntungan Kerugian

    1. Alternatif 1 - Massa dapat

    lebih berbentuk

    memanjang ke

     belakang.

    - Hanya bagian

    depan saja

    yang dapat

    memperoleh

    view ke jalan.

    2. Alternatif 2 - Hampir seluruh

     bagian dari

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    58/63

     100

     

     bangunan yaitu

     bagian depan dan

    samping dapat

    terlihat dari muka

     jalan.

    3. Alternatif 3 - Bagian samping

    dan depan dapat

    terlihat dari muka

     jalan.

    - Tidak terlalu

    cocok dengan

     bentuk tapak.

    - Orientasimassa terlalu

    menghadap ke

    kanan.

    4. Alternatif 4 - Bagian samping

    dan depan dapat

    terlihat dari muka

     jalan.

    - Tidak terlalu

    cocok dengan

     bentuk tapak.

    - Orientasi

    massa terlalu

    menghadap ke

    kanan.

    •  Kesimpulan : Pada analisa best - view, didapatkan suatu kesimpulan

     bahwa best – view bangunan harus dapat dilihat dari berbagai arah,

    sehingga dapat memberikan kesan menarik bagi orang yang melihatnya.

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    59/63

     101

    Orientasi massa bangunan juga harus disesuaikan dengan bentuk tapak

    yang sudah ada. 

    IV.3.8 Analisa Sirkulasi dalam Tapak

    Sirkulasi dalam tapak dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

    1.  Sirkulasi manusia, yaitu gerak pencapaian dari dan ke fasilitas –

    fasilitas dalam tapak yang dilakukan oleh pengguna bangunan yaitu

     pengunjung ataupun pengelola.

    2.  Sirkulasi kendaraan, yaitu gerak kendaraan dalam tapak yang dibawa

     baik oleh pengunjung maupun pihak pengelola sehingga membutuhkan jalur

    kendaraan dan area parkir.

    Dalam buku Architecture Form, Space and Order  oleh Francis D.K. Ching,

    disebutkan bahwa pola sirkulasi memiliki beberapa jenis, yaitu:

    Jenis sirkulasi Keuntungan

    Kerugian

    1.  Linier

    a.  Linier menerus

     b.  Linier bertekuk

    c.  Linier berpotongan

    d.  Linier bercabang

      Sirkulasi jelas dan terarah

      Mudah disesuaikan

    dengan tapak yang

     berkontur

      Mudah dalam pencapaian

    ke bangunan

      Kurang efisien karena

    membutuhkan banyak

    ruang

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    60/63

     102

    e.  Linier berbelok

    f. Linier melingkar

    2.  Radial

    Lintasan yang berkembang

    dari atau berhenti pada suatu

     pusat titik yang sama

    3. Spiral

    4. Grid

    5. Network

      Memusatkan kegiatan /

    orientasi

      Efisiensi tinggi karena

    hanya membutuhkan

    ruang minimal

      Langsung dan mudah

    untuk mencapai titik

    tertentu

      Penyesuaian terhadap

    kontur cukup baik

     Dapat memiliki areal yangrelative luas

      Dapat digunakan pada

    daerah berkontur

      Pencapaiannya relative

    mudah

      Pola sederhana

      Mempunyai pergerakkan

    yang bebas

      Arah sirkulasi terpusat

     pada satu titik sehingga

     perhatian ke titik-

    titik lainnya berkurang

      Sesuai untuk wadah

    rekreasi yang ingin

    mendapatkan vocal point.

     Sulit menentukan orientasi

      Sulit untuk menentukan

    orientasi karena

     banyaknya pertemuan –

     pertemuan yang sama

     

    Memberikan kesanmonoton dan tidak sesuai

    dengan sifat rekreasi

      Pola tidak sederhana dan

    terkesan kompleks

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    61/63

     103

     

    6. Komposit

    Merupakan gabungan dari bentuk

     – bentuk diatas

      Memilih beberapa arah

      Pergerakkannya tidak

    membosankan

      Dapat langsung ke

     beberapa arah

    sehingga diperlukan

    elemen – elemen

     pengarah.

      Pengalirannya berubah –

    ubah.

      Kemungkinan pola tidak

     jelas dan tidak sederhana ,

    sehingga masih diperlukan

    elemen pengarah.

    Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses perencanaan

    sirkulasi di dalam tapak, seperti :

      Kemudahan

      Kejelasan

      Keamanan

      Kenyamanan

      Kesimpulan : Pola sirkulasi yang dapat digunakan dan dikembangkan

     pada perancangan Gelanggang Olahraga di Kemanggisan Jakarta – Barat 

    ini adalah pola radial.

    IV.3.9 Analisa Tata Ruang Luar

    Penataan ruang luar seharusnya memperhatikan beberapa kriteria

    sebagai berikut:

    •  Fungsi utama bangunan sebagai gelanggang olahraga yang memerlukan

    kemudahan dalam pencapaian.

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    62/63

     104

    •  Ruang luar harus menciptakan suasana segar, alami yang juga dapat

    membantu penghijauan kota.

    • Ruang luar menunjang penampilan bangunan dengan pemakaian elemen-

    elemen yang tepat.

    •  Penghijauan sebagai isolator terhadap debu, panas matahari, dan

    kebisingan dari luar tapak; sebagai pengarah dan pembatas; serta sebagai

    wujud interaksi dengan lingkungan sekitarnya.

    Ada beberapa hal yang mempengaruhi perencanaan tata ruang luar ini,

    antara lain adalah :

    1. Orientasi Bangunan

    2. Elemen Pengisi Ruang Luar, yang terbagi atas :

    a.  Elemen Lunak

    Merupakan elemen yang bersifat alami biasanya berupa vegetasi dari

     berbagai jenis dan ukuran seperti pepohonan, rumput, semak-semak dan

    lain-lain.

  • 8/20/2019 Analisa Program Ruang G. Olah Raga

    63/63

     b.  Elemen Keras

    Merupakan elemen yang bersifat artifisial biasanya lebih berupa

     perkerasan seperti plasa, pedestrian, area parkir, area bermain, kolam air,

    dan lain-lain.

    c.  Elemen Dekorasi

    Merupakan elemen tambahan yang bertujuan untuk memperindah ruang

    luar maupun sebagai elemen pendukung, elemen tersebut dapat berupa:

     bangku taman, lampu taman, sculpture, petunjuk arah, pot-pot bunga.

    Berdasarkan analisa tata ruang luar yang telah dilakukan, maka di

    dapat hasil bahwa tata ruang luar yang baik harus dicapai mengingat tapak