2
Analisa Kualitatif Protein Analisis kuantitatif adalah penetapan berapa banyak jumlah suatu zat dalam sampel. Analisis kuantitatif merupakan analisis kimia yang mencari kadar kandungan komponen yang terdapat dalam suatu sampel. Analisis kuantitatif digunakan untuk menentukan kelimpahan absolutif atau relatif yang sering dinyatakan sebagai konsentrasi dari beberapa zat tertentu yang hadir dalam sampel. Zat yang telah ditetapkan disebut sebagai konstituen atau analit. Analisis kuantitatif berkaitan dengan penetapan banyaknya suatu zat tertentu yang terkandung dalam suatu sampel (Underwood, 2003). Pengertian lain dari analisis kuantitatif adalah analisis yang bertujuan untuk mengetahui kadar senyawa kimia dalam suatu bahan atau campuran bahan (Sumardjo, 2009). Protein dapat dianalisis baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Secara kuantitatif protein dapat dianalisis dengan cara uji kjeldahl (untuk menganalisis kadar protein kasar dalam bahan makanan secara tidak langsung) dan uji dumas, sedangkan secara kualitatif protein dapat dianalisis dengan cara biologis, PER(Protein Efficiency Ratio), NPU(Net Protein Utilization), NDpCal, uji biuret dan sebagainya. Analisis protein umumnya bertujuan untuk mengukur kadar protein dalam bahan makanan. Analisis protein dapat dilakukan antara lain dengan metode Kjeldahl, Lowry, Biuret, Bradford, turbidimetri dan titrasi formol (Sudarmadji dkk, 2007).

Analisa Kualitatif Protein

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan Praktikum

Citation preview

Page 1: Analisa Kualitatif Protein

Analisa Kualitatif Protein

Analisis kuantitatif adalah penetapan berapa banyak jumlah suatu zat dalam sampel.

Analisis kuantitatif merupakan analisis kimia yang mencari kadar kandungan komponen

yang terdapat dalam suatu sampel. Analisis kuantitatif digunakan untuk menentukan

kelimpahan absolutif atau relatif yang sering dinyatakan sebagai konsentrasi dari beberapa

zat tertentu yang hadir dalam sampel. Zat yang telah ditetapkan disebut sebagai konstituen

atau analit. Analisis kuantitatif berkaitan dengan penetapan banyaknya suatu zat tertentu

yang terkandung dalam suatu sampel (Underwood, 2003). Pengertian lain dari analisis

kuantitatif adalah analisis yang bertujuan untuk mengetahui kadar senyawa kimia dalam

suatu bahan atau campuran bahan (Sumardjo, 2009).

Protein dapat dianalisis baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Secara kuantitatif

protein dapat dianalisis dengan cara uji kjeldahl (untuk menganalisis kadar protein kasar

dalam bahan makanan secara tidak langsung) dan uji dumas, sedangkan secara kualitatif

protein dapat dianalisis dengan cara biologis, PER(Protein Efficiency Ratio), NPU(Net

Protein Utilization), NDpCal, uji biuret dan sebagainya. Analisis protein umumnya bertujuan

untuk mengukur kadar protein dalam bahan makanan. Analisis protein dapat dilakukan antara

lain dengan metode Kjeldahl, Lowry, Biuret, Bradford, turbidimetri dan titrasi formol

(Sudarmadji dkk, 2007).

Protein disusun oleh beberapa asam amino, molekul asam amino disusun oleh gugus

alkil/aril, amin dan karboksil, gugus gugus tersebut aktif sehingga protein dapat

diidentifikasi. Identifikasi protein disebut juga uji kualitatif protein. Ada beberapa cara uji

kualitatif protein diantaranya :

Uji Biuret : untuk menunjukan adanya ikatan peptida, jika sedikit berwarna

merah muda dan jika banyak berwarna ungu.

Uji Millon : untuk menunjukan adanya tirosin jika terbentuk jonjot merah

Uji Ksantoprotein : untuk menunjukan adanya inti benzena dalam asam amino

pembentuk protein

Uji Belerang : untuk menunjukan adanya belerang jika terjadi endapan coklat

sampai hitam

Uji Ninhidrin : untuk menunjukan adanya asam amino bebas jika terbentuk warna

ungu

Page 2: Analisa Kualitatif Protein

Tujuan proses analisis protein dalam bahan makanan adalah untuk:

a. Menera jumlah kandungan protein dalam bahan makanan

b. Menentukan tingkat kualitas protein dipandang dari sudut gizi

c. Menelaah protein sebagai salah satu bahan kimia