190
ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK EFISIENSI BIAYA PRODUKSI BATU ANDESIT DI PT. LOTUS SG LESTARI Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T) Oleh Tubagus Muhammad Reja F S NIM 11160980000040 PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2018 M

ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI

UNTUK EFISIENSI BIAYA PRODUKSI BATU ANDESIT DI

PT. LOTUS SG LESTARI

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T)

Oleh

Tubagus Muhammad Reja F S

NIM 11160980000040

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2018 M

Page 2: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

i

ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI

UNTUK EFISIENSI BIAYA PRODUKSI BATU ANDESIT DI

PT. LOTUS SG LESTARI

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T)

Oleh

Tubagus Muhammad Reja F S

NIM 11160980000040

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2018 M

Page 3: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK

EFISIENSI BIAYA PRODUKSI BATU ANDESIT DI PT. LOTUS SG

LESTARI

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T)

Oleh :

Tubagus Muhammad Reja Fahmi S

NIM : 11160980000040

Menyetujui,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Ir. Mulyanto Soerjodibroto, Ph.D Ir. Milawarma M.Eng

NIDK : 8844090018 NUP : -

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Pertambangan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dr. Ambran Hartono, M.Si

NIP. 197104082002121002

Page 4: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN

Skripsi berjudul “Analisa Kemiringan Jalan Angkut Produksi Untuk

Efisiensi Biaya Produksi Batu Andesit di PT. Lotus SG Lestari” yang ditulis

oleh Tubagus Muhammad Reja Fahmi S dengan NIM 11160980000040 telah

diujikan dan dinyatakan lulus dalam sidang munaqasyah Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada 25 April

2019. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana

teknik (S.T) pada Fakultas Sains dan Teknologi.

Menyetujui,

Penguji I Penguji II

Dr. Agus Budiono, M.T Ir. Agus Sulaiman Djamil M.Sc

NIDN : 2020026201 NIP. -

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Mulyanto Soerjodibroto, Ph.D Ir. Milawarma M.Eng

NIDK : 8844090018 NUP : -

Mengetahui,

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Ketua Program Studi

Prof. Dr. Lily Surayya Eka Putri, M.Env.Stud Dr. Ambran Hartono, M.Si

NIP. 19690404 200501 2 005 NIP. 19710408 200212 1 001

Page 5: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

iv

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan karya saya yang dibuat untuk memenuhi salah satu

persyaratan saya memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T) di Program Studi

Teknik Pertambangan Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini buka hasil karya saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 25 April 2019

Tubagus Muhammad Reja Fahmi S

NIM 1116098000040

Materai Rp. 6000,-

Page 6: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

v

LEMBARPERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

Sebagai civitas akademik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Tubagus Muhammad Reja F S

NIM : 11160980000040

Fakultas : Sains dan Teknologi

Jenis Karya Ilmiah : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullaj Jakarta Hak Bebas Royalti Non-

eksklusif (Non-exclusive Royalti Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul

:

ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK

EFISIENSI BIAYA PRODUKSI BATU ANDESIT DI PT. LOTUS SG

LESTARI

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non-

eksklusif ini Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berhak

menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data

(database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak

Cipta.

Demikian Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jakarta

Pada Tanggal : 9 Mei 2019

Yang menyatakan,

Tubagus Muhammad Reja F S

Page 7: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

vi

ABSTRAK

Latar Belakang Penelitian ini adalah tidak tercapainya target produksi pada

bulan Januari – Septermber 2018 yang hanya dapat mencapai 80,1 % dari target

produksi selama 9 bulan tersebut. Berdasarkan Evaluasi yang dilakukan oleh

penulis Geometri Jalan Angkut khususnya kemiringan jalan angkut merupakan

faktor paling berpengaruh yang menyebabkan tidak tercapainya target produksi

Andesit pada PT. Lotus SG Lestari. Penelitian ini bertujuan Menganalisa

Pengaruh Kemiringan Jalan terhadap Efisiensi Produksi alat angkut dan Efisiensi

Biaya Produksi yang diperlukan alat angkut dengan membandingkan Kondisi

Sebelum Perbaikan/ Pelandaian Grade dan Setelah Perbaikan/Pelandaian Grade

Jalan Angkut. Penelitian ini menggunakan metode applied research atau

penelitian terapan dengan melakukan eksperimen atau percobaan dengan

menggabungkan teori dan data lapangan untuk penyelesaian masalah. Data yang

digunakan terdiri dari data geometri jalan angkut aktual, data evaluasi geometri

jalan angkut, data produktivitas alat angkut aktual dan teoritis setelah perbaikan /

pelandaian grade jalan, dan Data Owning & Operation Cost alat – alat berat.

Hasil dari Penelitian ini adalah sebanyak 32,79 % rata – rata dari segmen jalan

angkut produksi tidak memenuhi standar minimal geometri Jalan Angkut

Proudksi yang ditetapkan Aahsto Manual Rural Highway Design, Produktivitas

akan meningkat 23,28 % dengan melakukan Perbaikan/Pelandaian Grade Jalan

Angkut dan Menambah Muatan DT Menjadi 20 Ton, dan Biaya Produksi alat

angkut yang dapat diselamatkan dari Kegiatan Perbaikan / Pelandaian grade jalan

angkut ini adalah Rp. 1.985.889,- dan Rp. 2.364.106,-.

Kata Kunci : Kemiringan Jalan, Produktivitas, Biaya, Efisiensi, dan Jalan

Angkut.

Page 8: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

vii

ABSTRACT

Background of this research is that the production target for the period of

January – September 2018 is not achieved, which only is achieved 80,1 % of the

production target for the 9 months. Based on the evaluation carried out by the

author, the main factor that caused this problem is the grade of the haul road. This

main purpose of this research is to analyze the effect of road grade to the

production efficiency of haauling equipments and production cost needed by

comparing the road condition before and after road grade optimization. This

research uses applied research methods by conducting experiment that combining

theory and field data to solve the problem. The author uses quantitive data which

consist of actual haul road geometry, evaluation of haul road geometry, actual and

theoritical productivity of hauler after repairment, and owning & operation cost of

the heavy eqiupments. This research concludes that 32,79 % of the average haul

road segment does not meet the minimum standards geometry of haul road

production which established by Aahsto Rural Manual Highway Design. The

productivity will increase 23,28 % by applying grade repairment and adding

hauler loads to 20 tons, and production cost of hauler that can be saved from the

repairment of haul road are Rp. 1.985.889,- and Rp. 2.364.106,-.

Keywords : Grade of the Road, Productivity, Cost, Efficiency, and Haul

Road

Page 9: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

viii

KATA PENGANTAR

حيم ن ٱلره حم ٱلره بسم ٱلله

Ucapan puji dan syukur semata – mata hanyalah milik Allah SWT. Hanya

kepada – Nya kita memuji dan hanya kepada –Nya lah kita bersyukur, meminta

ampunan dan meminta pertolongan sehingga skripsi saya yang berujudul “Analisa

Kemiringan Jalan Angkut Produksi untuk Efisiensi Biaya Produksi Batu Andesit

di PT. Lotus SG Lestari” dapat selesai tepat waktu. Shalawat serta salam semoga

selalu tercurah limpahkan kepada baginda Rasul Nabi Muhammad SAW yang

telah menunjukkan jalan kebenaran berupa ajaran agama islam yang sempurna

dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam.

Penulis ucapkan terima kasih yang sebanyak – banyaknya kepada setiap

pihak yang telah mendukung serta membantu saya selama proses penyelesaian

skripsi ini hingga selesainya skripsi ini. Penulis juga berharap semoga skripsi ini

dapat memberikan manfaat bagi setiap pembaca. Skripsi ini tidak akan selesai

tanpa adanya bantuan dari orang – orang dan pihak – pihak yang selalu membantu

penulis baik dari moril dan materil, oleh karena itu pada kesempatan ini dengan

segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu. Uccapan terima kasih penulis sampaikan kepada

yang terhormat :

1. Orang tua, Ayahanda Tb Mansur Ma’mun dan Ibunda Rachmawati atas

segala doa, dukungan moral, moril dan materil serta semangat yang selalu

diberikan kepada penulis.

2. Saudara – saudara saya, Haikal, Diki, Asep, yang selalu menyemangati dan

membantu sehingga penulisan tugas akhir ini selesai.

3. Ibu Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri, M.Env.Stud, selaku Dekan Fakultas

Sains dan Teknologi.

4. Bapak Dr. Ambran Hartono, M.Si selaku Ketua Program Studi Teknik

Pertambangan dan juga Dosen Penasehat Akademis, yang selalu

membimbing dan menasehati saya selama masa studi.

5. Bapak Ir. Mulyanto Soerjodibroto, Ph.D selaku Pembimbing I yang selalu

membimbing dan memberikan motivasi dan mengarahkan dengan sepenuh

Page 10: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

ix

hati dan penuh kesabaran selama proses penelitian hingga sidang skripsi

berakhir.

6. Bapak Ir. Milawarma, M.Eng selaku Pembimbing II yang juga selalu

membimbing, memberikan masukan dalam setiap bimbingan, dan

mengarahkan serta menuntun dengan sepenuh hati dan penuh kesabaran

dalam penulisan tugas akhir ini hingga sidang skripsi berakhir

7. Bapak Dr. Agus Budiono, M.T dan Bapak Ir. Agus Sulaiman Djamil, M.Sc

selaku dosen penguji dalam sidang munaqasyah.

8. Bapak Andrew dan Seluruh Dosen Prodi Teknik Pertambangan yang telah

membimbing dan mengajarkan penulis selama menempuh kuliah di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

9. Bapak Budiman Fajar Purnomo selaku General Manager dan Pembimbing

lapangan di PT. Lotus SG Lestari yang telah membimbing penulis dalam

mengambil data penelitian di site.

10. Bapak Abdul Manan, S.T Selaku Mining Manager di PT. Lotus SG Lestari.

11. Bapak Ahmad Dini Safari, S.T Selaku Kepala Teknik Tambang di Quarry PT.

Lotus SG Lestari.

12. Bapak Riswandi, S.T selaku Kepala Teknik Tambang di PT. Lotus SG Lestari

13. Bapak Asep Komaludin, S.T selaku Kepala Gudang Handak dan Bapak Erli

Marlensha (Ucok) selaku Kepala Blasting & HSE di PT. Lotus SG Lestari.

14. Bapak Rodianto selaku Supervisor Heavy Equipment di PT. Lotus SG Lestari

15. Bapak Tahir Selaku Supervisor Mainroad & Survey dan Crew Mainroad &

Survey di PT. Lotus SG Lestari.

16. Bapak Dugi Bagia Waluya, S.T selaku Supervisor Quarry PT. Lotus SG

Lestari.

17. Mba Eta, Mba Mareta, Pak Lily, Bang Cael, Bang Saepul, Bang Hasan, Serta

Seluruh staff dan pegawai PT. Lotus SG Lestari yang telah banyak membantu

dalam menyelesaikan penelitian dan penulisan tugas akhir/skripsi ini.

18. Seluruh Mahasiswa Teknik Pertambangan Angkatan 2014 yang berjuang

bersama sampai akhirnya bisa sampai pada penghujung masa studi.

19. Keluarga Besar Himpunan Tambang Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 11: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

x

Penulis sadar bahwa pada skripsi ini jauh dari kata sempurna, namun

demikian penulis berharap kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di

masa yang akan datang dari pihak pembaca skripsi ini. Diskusi dan kritik serta

saran yang membangun dari pembaca dapat disampaikan melalui alamat surat

elektronik penulis, [email protected]. Penulis berharap semoga Allah

SWT memberkahi laporan tugas akhir ini sehingga dapat bermanfaat bagi

pembaca.

Bekasi, 08 Mei 2019

Penulis

Page 12: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ............................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................iv

LEMBAR PENYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................v

ABSTRAK ....................................................................................................................vi

KATA PENGANTAR................................................................................................. viii

DAFTAR ISI .................................................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xvii

DAFTAR DIAGRAM ................................................................................................... xx

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xxi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

1.1 LATAR BELAKANG ...................................................................................... 1

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH ............................................................................ 2

1.3 RUMUSAN MASALAH .................................................................................. 3

1.4 BATASAN MASALAH ................................................................................... 4

1.5 TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN ........................................................ 4

1.5.1 Tujuan kegiatan ............................................................................................ 4

1.5.2 Manfaat Kegiatan.......................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 7

2.1 Genesa Andesit ................................................................................................. 7

2.2 Sejarah Singkat Perusahaan .............................................................................. 8

2.3 Struktur Organisasi ........................................................................................... 8

2.4 Lokasi dan Kesampaian Daerah ........................................................................ 9

2.5 Keadaan Morfologi dan Topografi .................................................................. 12

Page 13: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

xii

2.6 Keadaan Geologi ............................................................................................ 14

2.6.1 Geologi Regional ..................................................................................... 14

2.6.2 Stratigrafi Regional ................................................................................. 15

2.7 Iklim ............................................................................................................... 16

2.8 Keadaan Flora dan Fauna ................................................................................ 16

2.9 Keadaan Penduduk ......................................................................................... 17

2.10 Dasar Teori ................................................................................................... 17

2.10.1 Aktivitas Penambangan .......................................................................... 17

2.10.2 Geometri Jalan Angkut ........................................................................... 18

1. Lebar Jalan Angkut ................................................................................... 19

a. Lebar Jalan Lurus .................................................................................. 19

b. Lebar Jalan Tikungan ............................................................................ 20

2. Jari-jari Tikungan dan Superelevasi ........................................................... 21

3. Kemiringan Jalan Angkut dan Grade Resistance ........................................ 23

4. Cross Slope ............................................................................................... 24

5. Daya Dukung Permukaan Jalan Terhadap Beban ....................................... 25

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi.............................................. 26

a. Korelasi cycle time alat gali-muat (excavator) dan alat angkut (dump truck)

...................................................................................................................... 26

b. Rolling Resistance (tahanan gulir) ......................................................... 27

c. Grade Resistance ................................................................................... 28

d. Coefficient of Traction .......................................................................... 28

e. Rimpull ................................................................................................. 29

f. Acceleration (Percepatan) ...................................................................... 29

g. Swell Factor .......................................................................................... 30

h. Density of Material ............................................................................... 31

7. Produksi.................................................................................................... 31

Page 14: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

xiii

8. Biaya Kepemilikan dan Biaya Operasi (Owning & Operation Cost) .......... 32

2.11 Tafsir Al Quran dan Implementasinya pada Penelitian .................................. 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................................... 36

3.1 Desain Penelitian ............................................................................................ 36

3.1.1 Jenis Penelitian ........................................................................................ 36

3.1.2 Objek Penelitian ....................................................................................... 36

3.1.3 Waktu Penelitian ...................................................................................... 36

3.2 Jenis dan Sumber Data Penelitian.................................................................... 37

3.2.1 Data primer .............................................................................................. 37

3.2.2 Data sekunder .......................................................................................... 37

3.3 Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 37

3.3.1 Studi Literatur .......................................................................................... 37

3.3.2 Observasi lapangan .................................................................................. 37

3.4 Teknik Analisis Data ...................................................................................... 38

3.5 Diagram Alir Penelitian .................................................................................. 39

BAB IV ........................................................................................................................ 40

HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................................... 40

4.1 Hasil Penelitian ............................................................................................... 42

4.1.1 Geometri Jalan Angkut............................................................................. 44

1. Lebar Jalan Angkut ................................................................................... 44

2. Kemiringan Jalan ...................................................................................... 49

3. Superelevasi .............................................................................................. 50

4. Cross Slope ............................................................................................... 50

5. Rimpull ..................................................................................................... 51

6. Data Daya Dukung Jalan Terhadap Beban ................................................. 52

7. Ban ........................................................................................................... 54

4.2 Pembahasan .................................................................................................... 57

4.2.1 Geometri Jalan Angkut............................................................................. 57

Page 15: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

xiv

1. Lebar Jalan Angkut Lurus ......................................................................... 57

2. Lebar Jalan Angkut Tikungan ................................................................... 58

3. Kemiringan Jalan ...................................................................................... 60

4. Super Elevasi dan Jari – Jari Tikungan ...................................................... 62

5. Kemiringan Melintang (Cross Slope) ........................................................ 64

6. Kemampuan Daya Tarik /Rimpull DT Hino FM260Ti............................... 64

4.2.2 Perhitungan Produtivitas Sebelum dan Sesudah Perbaikan Jalan ............... 67

4.2.3 Analisa Biaya Perbaikan Jalan .................................................................. 73

1. Biaya Produksi dan Kepemilikan (OOC) DT Hino FM 260Ti Sebelum

Perbaikan Jalan .................................................................................................. 74

a. Blok Cengkeh Sebelum Perbaikan .......................................................... 75

b. Blok Dukuh Sebelum Perbaikan ............................................................ 76

2. Biaya Perbaikan Jalan (Pelandaian Grade) ................................................. 77

a. Biaya Perbaikan Menggunakan Grader Mitsubishi GD – 505 ................. 78

b. Biaya Perbaikan Menggunakan Vibratory Roller Sakai SV515 D .......... 80

3. Biaya Kepemilikan dan Produksi (OOC) DT Hino FM2600Ti Setelah

Perbaikan dan Saving Cost yang didapat ............................................................ 82

a. Blok Cengkeh Setelah Perbaikan dan Muatan 18 Ton ............................ 83

b. Blok Cengkeh Setelah Perbaikan dan Muatan ditingkatkan menjadi 20

Ton ................................................................................................................ 84

c. Blok Dukuh Setelah Perbaikan dan Muatan DT Hino 18 Ton ................. 85

d. Blok Dukuh Setelah Perbaikan dan Muatan ditingkatkan menjadi 20 Ton

...................................................................................................................... 86

4.2.4 Payback Period ........................................................................................ 88

1. Payback Period saat DT Bermuatan 18 ton ................................................ 88

2. Payback Period saat DT Bermuatan 20 ton ................................................ 88

BAB V KESIMPULAN ................................................................................................ 90

5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 90

Page 16: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

xv

5.2 Saran .............................................................................................................. 91

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 92

LAMPIRAN DATA ...................................................................................................... 94

Page 17: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur di Quarry PT. Lotus SG Lestari ....................................................... 9

Gambar 2.2 Peta Kesampaian daerah ............................................................................. 11

Gambar 2.3 Foto Morfologi Daerah Penyelidikan .......................................................... 12

Gambar 2.4 Peta Topografi PT. Lotus SG Lestari .......................................................... 13

Gambar 2.5 Stratigrafi Regional Bogor ......................................................................... 15

Gambar 2.6 Lebar Jalan Angkut Dua Lajur pada Jalan Lurus ......................................... 20

Gambar 2.7 Lebar Jalan Angkut Dua Jalur pada Tikungan ............................................. 21

Gambar 2.8 Ilustrasi Kemiringan (grade) Jalan .............................................................. 24

Gambar 2.9 Arah Rolling Resistance ............................................................................. 27

Gambar 4.1 Desain Jalan angkut produksi PT. Lotus SG Lestari .................................... 43

Gambar 4.2 Desain Jalan Angkut Segmen JL – JB – B5 ................................................ 44

Gambar 4.3 Desain Jalan Angkut Segmen JL ................................................................ 45

Gambar 4.4 Desain Jalan Angkut Segmen BO ............................................................... 46

Gambar 4.5 Desain Jalan Angkut Segmen BL ............................................................... 47

Gambar 4.6 Desain Jalan Angkut Segmen BE ............................................................... 48

Gambar 4.7 Tikungan pada Jalan Angkut ...................................................................... 49

Gambar 4.8 Genangan air pada badan Jalan depan Pos 7 .............................................. 51

Gambar 4.9 Keausan pada Ban DT Hino FM260Ti........................................................ 55

Gambar 4.10 Sidewall Cut pada Ban DT Hino FM260Ti ............................................... 55

Gambar 4.11 Cut Separation pada Ban DT Hino FM260Ti............................................ 56

Gambar 4.12 Tread Chipping pada Ban DT Hino .......................................................... 56

Page 18: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Curah Hujan Wilayah Penyelidikan Studi (mm) Selama 10 Tahun Terakhir ... 16

Tabel 2.2 Alat Berat PT. Lotus SG Lestari ..................................................................... 18

Tabel 2.3 Jari-jari Tikungan Minimal ............................................................................ 22

Tabel 2.4 Daya Dukung Material ................................................................................... 25

Tabel 2.5 Harga Rolling Resistance ............................................................................... 27

Tabel 2.6 Kemiringan dan Grade Resistance ................................................................ 28

Tabel 2.7 Harga coefficient of traction .......................................................................... 29

Tabel 2.8 Swell Factor of Material ................................................................................ 30

Tabel 2.9 Convertion of Material ................................................................................. 31

Tabel 3.1 Uraian Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ....................................... 36

Tabel 4.13 Data Kecepatan dan Rimpull tiap Gigi .......................................................... 52

Tabel 4.14 Daya Dukung Material ................................................................................. 53

Tabel 4.28 Cycle Time Aktual di Jalan 1 ....................................................................... 67

Tabel 4.29 Produktivitas LP I Sebelum Perbaikan ......................................................... 67

Tabel 4.30 Estimasi Cycle Time di Jalan 1 Setelah Perbaikan jalan ............................... 68

Tabel 4.31 Produktivitas LP I Setelah Perbaikan ........................................................... 68

Tabel 4.32 Estimasi Cycle Time di Jalan 1 Setelah Perbaikan jalan dan penambahan

muatan .......................................................................................................................... 69

Tabel 4.33 Produktivitas LP I Setelah Perbaikan & Penambahan Muatan ...................... 69

Tabel 4.34 Estimasi Cycle Time di Jalan 2 Sebelum Perbaikan jalan ............................. 70

Tabel 4.35 Produktivitas LP II Sebelum Perbaikan ........................................................ 70

Tabel 4.36 Estimasi Cycle Time di Jalan 2 setelah Perbaikan jalan ................................ 71

Tabel 4.37 Produktivitas LP II Setelah Perbaikan .......................................................... 71

Tabel 4.38 Estimasi Cycle Time di Jalan 2 Setelah Perbaikan jalan dan penambahan

muatan .......................................................................................................................... 72

Tabel 4.39 Produktivitas LP II Setelah Perbaikan & Penambahan Muatan ..................... 72

Tabel 4.40 Perbandingan Produktivitas tiap blok ........................................................... 73

Page 19: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

xviii

Tabel 4.41 Data Investasi DT Hino FM260Ti di PT. Lotus SG Lestari .......................... 74

Tabel 4.42 Perhitungan OOC DT Hino di Blok Cengkeh Sebelum Perbaikan ................ 76

Tabel 4.43 Perhitungan OOC DT Hino di Blok Dukuh Sebelum Perbaikan .................... 76

Tabel 4.44 Data Investasi Grader Mitsubishi GD-505 di PT. Lotus SG Lestari............... 78

Tabel 4.45 Perhitungan OOC Grader Mitsubishi GD-505 .............................................. 79

Tabel 4.46 Data Investasi Vibratory Roller Sakai SV 515D di PT. Lotus SG Lestari ..... 80

Tabel 4.47 Perhitungan OOC Vibratory Roller Sakai SV 515D ..................................... 81

Tabel 4.48 Perhitungan OOC DT Hino di Blok Cengkeh Setelah Perbaikan................... 83

Tabel 4.49 Perhitungan OOC DT Hino di Blok Cengkeh Setelah Perbaikan dan

Penambahan Muatan ..................................................................................................... 84

Tabel 4.50 Perhitungan OOC DT Hino di Blok Dukuh Setelah Perbaikan ...................... 85

Tabel 4.51 Perhitungan OOC DT Hino di Blok Dukuh Setelah Perbaikan dan

Penambahan Muatan ..................................................................................................... 86

Tabel. 4.52 Perbandingan OOC Blok Cengkeh dan Blok Dukuh .................................... 87

Tabel 4.1 Data Lebar Jalan Lurus Segmen JL-JB-B5 ..................................................... 95

Tabel 4.1 Data Lebar Jalan Lurus Segmen JL-JB-B5 ..................................................... 96

Tabel 4.2 Data Lebar Jalan Segmen JL .......................................................................... 97

Tabel 4.3 Lebar Jalan Segmen BO ................................................................................. 98

Tabel 4.4 Lebar Jalan Segmen BL ................................................................................. 98

Tabel 4.5 Lebar Jalan Segmen BE ................................................................................. 99

Tabel 4.6 Data Lebar Jalan Tikungan .......................................................................... 100

Tabel. 4.7 Kemiringan Jalan Segmen JL ...................................................................... 101

Tabel. 4.8 Kemiringan Jalan Segmen BL ..................................................................... 103

Tabel. 4.9 Kemiringan Jalan Segmen BE ..................................................................... 104

Tabel. 4.10 Kemiringan Jalan Segmen B0 ................................................................... 105

Tabel. 4.11 Kemiringan Jalan Segmen JB - B5 ............................................................ 106

Tabel 4.12 Nilai Superelevasi Aktual .......................................................................... 109

Tabel 4.15 Koreksi Lebar Jalan Lurus Segmen JL ....................................................... 110

Page 20: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

xix

Tabel 4.16 Koreksi Lebar Jalan Lurus Segmen BL ...................................................... 111

Tabel 4.17 Koreksi Lebar Jalan Lurus Segmen BE ...................................................... 112

Tabel 4.18 Koreksi Lebar Jalan Lurus Segmen BO ...................................................... 113

Tabel 4.19 Koreksi Lebar Jalan Lurus Segmen JB – B5 ............................................... 114

Tabel 4.20 Koreksi Lebar Jalan Tikungan.................................................................... 116

Tabel 4.22 Koreksi Grade Jalan Segmen BL ................................................................ 120

Tabel 4.23 Koreksi Grade Jalan Segmen BE ................................................................ 120

Tabel 4.24 Koreksi Grade Jalan Segmen BO ............................................................... 121

Tabel 4.26 Koreksi Grade Tikungan ............................................................................ 124

Tabel 4.27 Koreksi Superelevasi Tikungan .................................................................. 126

Tabel 4.28 Cycle Time Aktual di Jalan 1 ..................................................................... 128

Tabel 4.53 Perhitungan Rimpull Jalan 1 saat kendaraan kosong ................................... 130

Tabel 4.54 Perhitungan Rimpull Jalan 2 saat kendaraan kosong ................................... 136

Tabel 4.55 Perhitungan Rimpull Jalan 1 Setelah Perbaikan (Bermuatan) ...................... 143

Tabel 4.56 Perhitungan Rimpull Jalan 2 Setelah Perbaikan (bermuatan) ...................... 149

Tabel. 4.57 Rimpull pada Jalan 1 setelah diperbaiki + Muatan 20 Ton (Saat bermuatan)

................................................................................................................................... 156

Tabel 4.58 Rimpull pada Jalan 2 setelah diperbaiki + Muatan 20 Ton (Saat bermuatan)

................................................................................................................................... 161

Page 21: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

xx

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 3.1 Diagram Alir Penelirian di PT. Lotus SG Lestari ....................................... 39

Diagram 4.1 Diagram Alur Pembahasan ........................................................................ 41

Diagram 4.2 Profil Jalan Tambang di PT. Lotus SG Lestari ........................................... 53

Page 22: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampian A. Data Lebar Jalan Lurus tiap Segmen di PT. Lotus SG Lestari ..................... 95

Lampiran B. Data Lebar Jalan Tikungan di PT. Lotus SG Lestari ................................ 100

Lampiran C. Data Kemiringan Jalan tiap Segmen di PT. Lotus SG Lestari .................. 101

Lampiran D. Nilai Super Elevasi Tikungan Aktual di PT. Lotus SG Lestari ................. 109

Lampiran E. Perhitungan koreksi terhadap Geometri jalan angkut ............................... 110

Lampiran F. Perhitungan Cycle Time Jalan 1 dan Cycle Time Jalan 2 ........................... 128

Lampiran G. Perhitungan Rimpull pada Jalan 1 dan Jalan 2 Setelah Perbaikan Jalan

dengan muatan 18 ton ................................................................................................. 130

Lampiran H. Perhitungan Rimpull pada Jalan 1 dan Jalan 2 Setelah Perbaikan Jalan

dengan muatan 20 ton ................................................................................................. 156

Lampiran I. Spesifikasi DT Hino FM260JD ................................................................ 167

Page 23: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Seiring dengan pertumbuhan pembangunan yang semakin pesat di

Indonesia, kebutuhan akan galian golongan C dan hasil pemanfaatannya

semakin hari akan semakin bertambah, oleh karena itu diperlukan kegiatan

penambangan bahan galian dan pengolahannuya demi memenuhi

kebutuhan. Dalam hal ini salah satu komoditi yang menunjang adalah batu

andesite.

Produksi perbulan mulai dari bulan februari – september cenderung

tidak memenuhi target produksi (150,000 ton/bulan) yaitu hanya mencapai

80,1 % dari target produksi, data terakhir pada bulan september

menunjukan tingkat produksi perbulan 136,098 ton atau 91 % dari target

produksi.. Menurut observasi dan pengamatan yang penulis lakukan, salah

satu faktor teknis yang paling mempengaruhi ketidakterpenuhinya target

produksi dari pada faktor – faktor lain seperti kegiatan blasting atau

peledakan, kapasitas crusher dan tipe fleet yang digunakan dalam

memenuhi target produksi di PT Lotus SG Lestari adalah faktor geometri

jalan angkut produksi, dimana grade yang tinggi, lebar jalan yang kurang

lebar menyebabkan alat angkut menurunkan kecepatan saat menanjak dan

mengantri untuk melewati jalan tambang yang lebar nya kurang dari

standar. Ditemukan pada beberapa segmen lebar jalan lurus yang tidak

ideal dengan lebar kurang dari 8,75 m (47,9 %), begitu juga pada lebar

tikungan masih ditemukan lebar jalan tikungan antara 8,2 – 10,4 meter

(13,95%) dimana seharusnya lebar minimal tikungan di PT. Lotus adalah

11,2 meter. Kemudian terdapat segmen jalan sebanyak 32,38 % yang

memiliki kemiringan yang lebih dari 15%.

Page 24: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

2

Berdasarkan keadaan lapangan di PT. Lotus SG Lestari geometri

jalan yang paling mungkin untuk diperbaiki adalah kemiringan jalan

karena lebar jalan tambang tidak bisa dilebarkan lagi disebabkan kanan

kiri jalan adalah jurang atau batas pit / lereng, sehingga pelandaian

kemiringan jalan merupakan langkah yang paling efisien untuk dilakukan

untuk meningkatkan produksi dan efisiensi biaya angkut produksi.

Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu dilakukan evaluasi

terhadap kondisi geometri jalan angkut, maka penulis mengangkat sebuah

studi kasus dengan judul “Analisa Kemiringan Jalan Angkut Produksi

untuk Efisiensi Biaya Angkut Produksi Batu Andesit di PT. Lotus SG

Lestari”

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, identifikasi masalah

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Faktor – faktor yang mempengaruhi tidak terpenuhinya target produksi

bulanan (150.000 ton/bulan) adalah produktivitas peledakan, kapasitas

crusher, geometri jalan seperti lebar jalan, kemiringan jalan, dll.

2. Geometri jalan merupakan fakor yang paling mempengaruhi tidak

terpenuhi target produksi 150.000 ton/bulan, karena jalan angkut

tambang adalah sarana terpenting untuk kegiatan produksi dan

pengangkutan ore andesit menuju crusher sehingga dapat dijual ke

pembeli.

3. Kemiringan Jalan merupakan faktor yang paling mempengaruhi karena

hampir seluruh kemiringan yang tidak memenuhi standar berada di jalur

utama jalan angkut produksi, namun untuk lebar jalan yang tidak

Page 25: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

3

memenuhi standar lebih banyak yang tidak berada di jalur utama jalan

angkut produksi.

4. Pada jalan angkut produksi terdapat 32,384 % segmen jalan yang

memiliki grade jalan yang > 15%

.

1.3 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah yang telah

diuraikan tersebut, maka untuk lebih terarahnya penelitian ini, penulis

merumuskan permasalahan ditinjau dari beberapa aspek diantaranya :

1. Bagaimanageometri jalan aktual dan setelah diperbaiki secara teoritis

pada jalan angkut produksi PT. Lotus SG Lestari?

2. Bagaimana Perbandingan Produktivitas DT Hino FM260Ti pada

kondisi jalan actual dan Setelah dilakukan Perbaikan Jalan ?

3. Berapa Biaya Perbaikan Jalan yang dibutuhkan untuk Meningkatkan

Produktivitas DT Hino FM260Ti di PT. Lotus ?

4. Berapa Biaya Kepemilikan dan Operasi DT Hino FM260Ti yang dapat

diselamatkan dengan adanya Perbaikan Jalan yang dilakukan ?

Page 26: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

4

1.4 BATASAN MASALAH

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, agar penelitian ini dapat

dilakukan secara terstruktur, terorganisir dan mencapai sasarannya, maka

perlu adanya batasan masalah antara lain :

1. Alat angkut yang penulis amati untuk menghitung geometri jalan

tambang yaitu DT Hino FM 260Ti.

2. Perbaikan Jalan hanya menggunakan Alat berat Grader dan Vibratory

Roller.

3. Analisis Perbaikan Jalan hanya dilakukan pada faktor kemiringan jalan,

faktor geometri lain seperti lebar jalan, super elevasi, cross slope, dll

hanya dilakukan evaluasi dan rekomendasi perbaikan.

4. Penulis hanya menghitung cycle time aktual DT Hino FM260Ti pada

Jalan 1 (Blok Cengkeh).

5. Dalam menghitung estimasi cycle time kondisi setelah perbaikan jalan,

penulis hanya menghitung return time dan hauling time.

1.5 TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN

1.5.1 Tujuan kegiatan

1. Mendapatkan geometri jalan angkut aktual yang telah diterapkan di

jalan angkut PT. Lotus SG Lestari dan melakukan evaluasi

geometri jalan angkut berdasarkan parameter AASHTO Rural

Manual Highway Design

2. Mengetahui estimasi biaya perbaikan jalan pada blok Cengkeh dan

blok Dukuh.

Page 27: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

5

3. Mendapatkan estimasi biaya kepemilikan dan produksi yang dapat

diselamatkan (saving cost) apabila dilakukan perbaikan jalan

dengan perbandingan muatan dumptruck 18 ton dan 20 ton.

4. Mendapatkan nilai estimasi payback period untuk mengembalikan

biaya perbaikan jalan yang akan ditutup atau dibayar dengan biaya

kepemilikan dan produksi yang diselamatkan (saving cost).

5. Mengetahui peningkatan produktivitas pada blok dukuh dan blok

cengkeh saat sebelum dan sesudah perbaikan jalan dilakukan.

1.5.2 Manfaat Kegiatan

1. Bagi Peserta Tugas Akhir

Dengan dilaksanakannya kegiatan Tugas Akhir besarnya manfaat

yang akan diperoleh, Mahasiswa dapat berpartisipasi dalam

membantu perusahaan dengan melakukan penelitian tentang

pengaruh geometri jalan tambang dan faktor produksi terhadap

waktu edar dari hauler pada Jalan Tambang dan yang terutama

bertambahnya Ilmu Pengetahuan, membangun pengalaman nyata

berkarya di proyek penambangan Mineral Tembaga dan Emas dan

seiring bertambahnya pengalaman dan meningkatnya keahlian

profesi sehingga menimbulkan kepercayaan diri bagi Mahasiswa.

2. Bagi Pihak lain

Dari hasil kegiatan Tugas Akhir yang Kami laksanakan diharapkan

dapat dijadikan sebagai perbandingan pengetahuan pembaca

sehingga bisa meningkatkan wawasan Kami sendiri dan pembaca

nantinya.

3. Bagi Pihak Perusahaan

Dengan dilaksanakannya kegiatan Tugas Akhir diharapkan dapat

membangun hubungan baik antara perusahaan dan universitas.

Page 28: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

6

Kemudian perusahaan ikut berpartisipasi dalam membantu

pemerintah di bidang pendidikan dan tenaga kerja dalam

membentuk generasi yang terampil, berpengalaman dan

berkompeten dan penelitian ini dapat digunakan oleh perusahaan

sebagai rekomendasi untuk optimalisasi jalan tambang PT Lotus

SG Lestari.

Page 29: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Genesa Andesit

Andesit merupakan batuan beku akibat aktivitas gunung merapi yang erupsi

dan kemudian membeku. Proses pembentukan andesit terjadi ketika erupsi

gunung api, kemudian lava naik ke atas permukaan bumi dan kemudian terjadi

pendinginan dengan cepat. Erupsi dari magma andesit ini dapat mencapai

beberapa kilometer dari pusat erupsi. Andesit terbentuk pada temperatur antara

900 ºC – 1.100 ºC dan penamaan andesit berdasarkan kandungan yang dimilikinya

seperti hornblenda, biotit dan piroksen.

Andesit memiliki komposisi 52 % - 63 % silika, dan sisa yang lainya adalah

biotit, piroksen, hornblenda dan beberapa mineral pengisi lainya. Di lapangan,

andesit banyak ditemui berwarna keabu-abuan yang menandakan bahwa memiliki

silica yang cukup besar dan memiliki permukaan yang halus serta memilii tingkat

kekerasan 7 pada sekala mohs.

Di indonesia, Andesit ditemukan dalam aliran lava yang dihasilkan oleh

stratovulkano. Lava yang naik ke ke permukaan akan mengalami proses

pendinginan dengan cepat, hal inilah yang menyebabkan tekstur andesit menjadi

lebih halus. Butir mineral dalam andesit biasanya sangat kecil sehingga tidak

dapat dilihat tanpa menggunakan alat pembesar. Beberapa jenis andesit

mengandung sejumlah besar "glass", dan ada juga yang terlihat jejak lava gas

vesikular dengan tekstur amigdaloidal.

Andesit adalah batuan umum kerak benua yang biasanya berada di atas zona

subduksi. Andesit umumnya terbentuk setelah "melting" (pelelehan/pencairan)

lempeng samudera akibat subduksi. Subduksi yang menyebabkan "melting" pada

zona ini merupakan sumber magma yang apabila naik ke permukaan akan

membentuk Andesit.penggunaan andesit sangat banyak sekali kita temukan dalam

penggunaan pembuatan beton maupun jalan. Sehingga kebutuhan setiap tahunya

meningkat.

Page 30: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

8

2.2 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Lotus SG Lestari resmi berdiri sejak tahun 2011, sebelum beralih

kepemilikan PT. Lotus SG Lestari bernama PT. KML pada tahun yang sama.

Adapun bisnis perusahaan ini bergerak di bidang pertambangan yang menambang

bahan galian golongan batuan. PT. Lotus SG Lestari berlokasi di kampung

Pabuaran, Desa Cipinang, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa

Barat dengan kepemilikan perusahaan atas nama bapak Sutomo Gunawan.

PT. Lotus SG Lestari memproduksi beberapa produk batu andesit yang

diantaranya berupa material split 1/2, split 3/4, screening dan abu batu yang

proses pemasarannya langsung dijual ditempat dengan ketentuan yang berlaku di

perusahaan. Target Produksi setiap bulan di PT. Lotus SG lestari adalah 150,000

ton/bulan dengan target Produksi pertahun adalah 1,8 juta ton. PT. Lotus SG

Lestari memiliki lahan IUP (Izin Usaha Pertambangan) Produksi seluas 49.5 Ha,

namun hanya 15 Ha yang duginakan untuk kegiatan produksi. PT. Lotus SG

Lestari memilih 90% Pegaiwainya yang berasal dari masyarakat sekitar, sebagai

kewajiban perusahaan dalam memajukan ekonomi dan pengetahuan masyarakat

sekitar area pertambangan. Proses produksi PT. Lotus SG Lestari ini dibgi ke

dalam beberapa tahapan yaitu :

1. Proses pemberaian material di gunung yang ditambang dengan cara

drilling dan blasting.

2. Proses pengangkutan material batu hasil peledakan (blast rock) yang

diangku menggunakan dump truck untuk dibawa ke crushing plant untuk

dilakukan proses Kominusi dan Pengolahan.

3. Proses penggilingan material batu di area produksi Crushing Plant yang

menghasilkan 3 Produk, yaitu split 1/2, split 3/4, screening dan abu batu.

4. Proses penyimpanan stock material dipisah berdasarkan jenisnya split

1/2, split 3/4 , screening dan abu batu.

2.3 Struktur Organisasi

Jabatan tertinggi di Quarry pada perusahaan PT Lotus SG Lestari dipimpin

oleh Kepala Teknik, kepala gudang handak, Blasting & Hse, dan maintroad dan

survey. Supervisor membawahi foreman serta crew produksi, Blasting&Hse

Page 31: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

9

membawahi crew blasting, divisi maintroad dan surver membawahi crew

maintroad.

Gambar 2.1 Struktur di Quarry PT. Lotus SG Lestari

Sumber : PT. Lotus SG Lestari, 2018

2.4 Lokasi dan Kesampaian Daerah

PT. Lotus SG Lestari secara administratif terletak di kampung Pabuaran,

Desa Cipinang, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat dan

secara geografis terletak pada 676500 - 679000 mE dan 9285500 - 9287500 mS. PT

Lotus SG Lestari memiliki luas wilayah ± 15,3850 Ha, yang terdiri dari area

penambangan sekitar ± 13 Ha dan luas wilayah non pertambangan ± 2,3850 Ha.

PT. Lotus SG Lestari ini memiliki beberapa batas – batas administratif

wilayah sebagai berikut :

1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Sukasari

2. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Rumpin

3. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Kertajaya

4. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Kampung Sawah

Lokasi daerah penelitian PT. Lotus SG Lestari secara administratif terletak

di Desa Cipinang, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Lokasi penelitian ini

dapat ditempuh dari Kampus UIN Jakarta melalui jalan darat menggunakan

kendaraan roda empat dan roda dua dengan jarak tempuh ± 34 Kilometer. Penulis

menggunakan kendaraan roda dua dengan jalur termudah dan tercepat adalah

melewati Tangerang Selatan – Serpong – Rumpin – Lokasi PT. Lotus SG Lestari

Page 32: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

10

dengan waktu tempah ± 1,5 jam perjalanan. Peta kesampaian daerah PT. Lotus

SG Lestari dapat dilihat pada gambar 2.2

Page 33: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

11

Gambar 2.2 Peta Kesampaian daerah

Sumber : Peta Administrasi Kab. Bogor, 2011

Page 34: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

12

2.5 Keadaan Morfologi dan Topografi

Pada umumnya morfologi daerah penelitian merupakan daerah perbukitan

bergelombang lemah dengan ketinggian yang berkisar antara 100-500 meter di

atas permukaan laut,. Dominasi vegetasi yang cukup lebat karena daerah

penyelidikan masih dijaga dengan baik oleh warga sekitar. (Gambar 2.3). Kondisi

topografi di daerah sekitar PT. Lotus SG Lestari ini yaitu memiliki elevasi

tertinggi ± 310 mdpl dan elevasi terendah ± 120 mdpl atau sejajar dengan level

jalan yang ada. Sungai – sungai kecil dapat dijumpai di sekitar daerah

penambangan. Peta Topografi PT. Lotus SG Lestari dapat dilihat pada Gambar

2.4

Gambar 2.3 Foto Morfologi Daerah Penyelidikan

Sumber : Dokumentasi di PT Lotus SG Lestari, 2017

Page 35: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

13

Gambar 2.4 Peta Topografi PT. Lotus SG Lestari

Sumber : Dema Topografi Indonesia

Page 36: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

14

2.6 Keadaan Geologi

2.6.1 Geologi Regional

Secara umum keadaan geologi regional daerah Bogor dan

sekitarnya tersusun atas batuan gunungapi, batuan terobosan dan batuan

penyusun zona bogor serta batuan penyusun zona pegunungan selatan

yang berupa batuan sedimen Tersier. Berikut satuan batuan penyusun

lembar Bogor yang diurutkan dari muda ke tua:

a) Tufa dan Breksi (Tmtb): tufa batuapung, breksi tufaan bersusunan andesit,

batupasir tufa, lempung tufaan dengan kayu terkersikkan dan sisa

tumbuhan, batupasir berstruktur cross bedding.

b) Formasi Bojongmanik (Tmb): batupasir, tufa batuapung, napal dengan

moluska, batugamping, batulempung dengan lempung bitumen dan sisipan

lignit dan sisa damar. Tebal satuan ini diperkirakan mencapai 550 meter.

Fosil dalam batulempung adalah plankton yang menunjukkan umur

Miosen Tengah. Satuan ini dikorelasikan dengan formasi Subang di daerah

Subang.

c) Anggota Batugamping Formasi Bojongmanik (Tmbl): batugamping

mengandung moluska. Satuan ini berupa lensa-lensa dalam formasi

Bojongmanik yang umurnya setara dengan Miosen Tengah.

d) Anggota Breksi Formasi Cantayan (Tmcb): breksi polymict dengan

fragmen andesit - basal dan batugamping koral. Sisipan batupasir sela

dibagian atas, tebal satuan 1700 meter. Anggota ini ditindih secara selaras

oleh formasi Bojongmanik dan menindih selaras formasi Klapanunggal.

Umur anggota breksi ini Miosen Tengah.

e) Formasi Klapanunggal (Tmk): terutama batugamping terumbu padat

dengan foraminifera besar dan fosil - fosil lainnya termasuk moluska dan

echinodermata. Umur satuan ini diduga setara dengan formasi Lengkong

dan Bojonglopang di zona pegunungan selatan yaitu Miosen Awal.

Formasi ini menjemari dengan formasi Jatiluhur dan di bagian timur

lembar ketebalannya mencapai 500 meter.

Page 37: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

15

f) Formasi Jatiluhur (Tmj): Napal dan serpih lempungan dengan sisipan

batupasir kuarsa, bertambah pasiran ke arah timur. Bagian atas formasi ini

menjemari dengan formasi Klapanunggal dan berumur Miosen Awal.

2.6.2 Stratigrafi Regional

Skema stratigrafi wilayah Bogor telah diperkenalkan sebelumnya

oleh beberapa peneliti dengan klasifikasi atau penamaannya berdasarkan

lokasi penelitiannya masing-masing. T. Turkandi, Sidarto, D. A.

Agustiyanto, dan M.M. Purbo Hadiwidjoyo (1992), mengklasifikasikan

stratigrafi di daerah Bogor berdasarkan litologi dan penafsiran sedimentasi

serta menyesuaikan dengan Sandi Stratigrafi Indonesia (Tabel 2.2).

Penamaan ini kemudian diusulkan sebagai satuan stratigrafi resmi.

Sementara itu Kartadinata (2009) menggunakan studi tefrokronologi hasil

erupsi Gunung Tangkubanparahu dalam penelitiannya. Adanya persamaan

dan perbedaan hasil analisis peneliti-peneliti sebelumnya ini menjadi dasar

acuan penulis, terutama dalam penentuan umur di daerah penelitian.

(Gambar 2.5).

Gambar 2.5 Stratigrafi Regional Bogor

Sumber : T. Turkandi, Sidarto, D. A. Agustiyanto, dan M.M. Purbo Hadiwidjoyo, 1992

Page 38: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

16

2.7 Iklim

Banyak cara (sistem klasifikasi) untuk menentukan tipe iklim suatu daerah,

antara lain: sistem klasifikasi W. Koppen, Thornwhite, Schmidt Ferguson,

Junghuhn, Oldeman dan Mohr.

Pada daerah tropis, yang paling mempengaruhi iklim adalah ketinggian

suatu tempat dari permukaan laut. Junghuhn telah membuat zonafikasi iklim

daerah tropika khususnya untuk di pulau Jawa berdasarkan ketinggian tempat dan

penyebaran tumbuhan sebagai tipe iklim suatu daerah. Berdasarkan hasil

Klasifikasi tipe iklim suatu daerah menurut Junghuhn maka lokasi kegiatan

termasuk dalam zona iklim Panas. Zona panas ialah zona yang meliputi daerah

dekat permukaan laut (0m) sampai kira-kira pada ketinggian 700 mdpl, suhu

udara rata-rata tahunan berkisar 260 – 300C. Tumbuh-tumbuhan budidaya pada

zona ini adalah padi, jagung, kelapa, tebu, kopi, dan karet.

Tabel 2.1 Curah Hujan Wilayah Penyelidikan Studi (mm) Selama 10 Tahun Terakhir

Tahun

Bulan

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

CH

(mm)

CH

(mm)

CH

(mm)

CH

(mm)

CH

(mm)

CH

(mm)

CH

(mm)

CH

(mm)

CH

(mm)

CH

(mm)

Januari 109,7 187,5 312,5 118 136 309,5 336,3 63 82,9 216,9

Februari 294,4 370,9 242,5 233 161,5 350,9 363,5 76,7 303,7 250

Maret 208 214,8 85 98 193,3 130 353,5 89,4 155,5 305

April 186,3 215,5 133 297,5 215 83,2 150,5 381,5 290,8 286

Mei 123 95,5 169,5 71,5 37,5 155 215,5 193,4 257,1 171

Juni 3 143,5 0 166 5 140,5 96,9 117,6 60,5 231,5

Juli 45 79 31 8,5 0 160 106 77,2 34,2 159

Agustus 7 40 0 0 38,5 0 14,2 3,1 0 74

September 93,7 92 0 16 85 78 331,5 102,8 27 172

Oktober 6 101,5 21 76,5 209 176 248,6 103,6 125 234

Nopember 236 131,5 55 252,1 231 127 229,5 321,4 320,5 164

Desember 158 290 238,5 281,5 223 152 215 259 243,6 418

Rata-rata 122,5 163,4 107,3 134,8 127,9 155,1 221,7 149,05 158,4 223,4

Sumber : BMKG Prov Jabar dalam Kabupaten Bogor dalam Angka 2004-2013

2.8 Keadaan Flora dan Fauna

Flora dan fauna merupakan bagian dari organisme yang hidup di daratan,

baik yang hidup di permukaan laut, di udara, di pohon ataupun yang ada di dalam

tanah, yang mempunyai sifat bergerak seperti beberapa fauna meliputi kelinci,

burung hantu, ayam, anjing, kambing, laba-laba, tupai, ular, babi hutan, biawak,

Page 39: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

17

dan burung gereja. Flora dan fauna merupakan golongan kompenen biota darat

yang tidak dapat dipisahkan, karena keberadaannya saling berhubungan dan saling

mempengaruhi yang akan membentuk suatu rantai makanan. Daerah pengamatan

terdapat beberapa flora meliputi pohon pisang, pohon jati cirebon, pohon mangga,

pohon Kapas, pohon durian dan pepohonan khas daerah perbukitan

2.9 Keadaan Penduduk

Kabupaten Bogor terdiri dari 413 desa dan 17 kelurahan, 3.768 RW dan

14.951 RT yang tercakup dala 40 Kecematan. Jumlah Kecamatan sebanyak 40

tersebut merupakan jumlah kumulatif setelah adanya hasil pemekaran 5 (lima)

kecamatan di tahun 2005, yaitu kecamatan Leuwisadeng, Kecamatan Tanjungsari,

Kecamatan Cigombong, Kecamatan Tajur Halang dan Kecamatan Tenjolaya.

Jumlah Penduduk Kabupaten Bogor menurut hasil Sensus Penduduk tahun

2010 sebanyak 4.763.209 jiwa, lebih tinggi dari ada jumlah penduduk tahun 2009

sebanyak 4.477.296 jiwa, atau meningkat sebanyak 285.913 jiwa. Kondisi ini

disebabkan tingginya pertumbuhan alami dan migrasi masuk ke Kabupaten

Bogor.

Jumlah Penduduk sebanyak 4.763.209 jiwa di atas, sama dengan 11,07 %

dari jumlah penduduk Provinsi Jawa Barat (43.021.826 jiwa), yang merupakan

jumlah penduduk terbesar di antara kabupaten / kota di jawa barat. Komposisi

Penduduk tersebut erdiri dari 2.446.251 jiwa laki – laki dan 2.316.958 jiwa

perempuan dengan rasio jenis kelamin (sex ratio) sebesar 106. (Sumber: BPS

2010)

2.10 Dasar Teori

2.10.1 Aktivitas Penambangan

Aktifitas Penambangan di daerah penelitian dilakukan dengan beberapa

tahap yaitu : Pemberaian Material Batuan dengan Blasting, Loading and

Hauling untuk Pemindahan batuan dari front pertambangan ke hooper /

crushing plant, Perawatan Jalan Tambang menggunakan Motor Grader dan

Vibrator dan Crushing, proses penggilingan batuan menjadi produk material

split ½, split ¾, screening dan abu batu serta penyimpanan di stockpile

Page 40: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

18

berdasarkan jenis material nya, dan Penjualan yang dibantu oleh alat Wheel

Loader untuk mengangkut material ke truk pelanggan. Untuk menunjang

tercapai nya target produksi dan penjualan PT. Lotus SG Lestari mempunyai

Peralatan Pertambangan sebagaimana pada Tabel 2.2 berikut :

Tabel 2.2 Alat Berat PT. Lotus SG Lestari

Jenis Alat Berat Tipe

Excavator Kobelco SK200

Kobelco SK330

CAT 320

Volvo 480

Volvo 290

Bulldozer Komatsu Type D85E-ss

Dump Truck Hino 500 type FM260TI

Tonly TL-855

Wheel Loader Caterpillar 966L

Grader Mitsubishi type GD505

Vibrator Mitsubishi

Breaker CATTERPILLAR

Sumber: Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

2.10.2 Geometri Jalan Angkut

Parameter dalam rancangan teknis jalan angkut yaitu konstruksi jalan

angkut dan geometri jalan angkut. Dalam suatu rancangan jalan angkut baik

konstruksi maupun geometri disesuaikan dengan kapasitas (berat dan daya) alat

angkut yang akan digunakan. Lebar jalan dipengaruhi jumlah jalur dan lebar

alat angkut yang digunakan, rancangan tikungan dipengaruhi oleh sifat

membelok alat angkut sedangkan kelandaian jalan (grade) akan dipengaruhi

oleh daya alat angkut itu sendiri. Dengan rancangan teknis jalan angkut yang

sesuai dengan karakteristik alat angkut, maka diharapkan fungsi dan umur jalan

dapat maksimum. Selain dari kapasitas alat yang bervariasi, kecepatan alat

angkut juga mempunyai pengaruh didalam rancangan teknis yaitu pada

tikungan dan jarak pandang. Kecepatan rencana yang dipilh merupakan

Page 41: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

19

kecepatan tertinggi dimana alat angkut dapat berjalan dengan aman (Suwandi,

2004).

Dalam kenyataan sehari-hari, semakin lebar jalan angkut maka semakin

aman dan lancar lalul lintas pengangkutan. Umumnya jalan angkut pada

tambang dibuat untuk jalur tunggal dengan satu arah atau dua arah.

Perhitungan lebar jalan angkut pada keadaan jalan lurus dan pada jalan

tikungan didasarkan pada lebar kendaraan terbesar yang dioperasikan. Semakin

lebar jalan angkut maka operasi pengangkutan akan semakin lancar dan aman.

Lebar jalan angkut pada jalan lurus mempertimbangkan jumlah jalur angkut

dan lebar alat angkut tersebut (Hartman, 1987).

1. Lebar Jalan Angkut

a. Lebar Jalan Lurus

Penentuan lebar jalan angkut minimum untuk jalan lurus

didasarkan pada “rule of thumb” yang dikemukakan “Aashto Manual

Rural Highway Design”, yaitu bahwa jumlah jalur dikalikan dengan lebar

alat angkut dumptruckditambah setengah lebar dumptruck untuk masing-

masing tepi kiri, kanan dan jarak antara dua dumptruck yang sedang

bersilangan.

Persamaan yang digunakan untuk menentukan lebar minimum

jalan angkut pada kondisi lurus adalah:

𝐿𝑚𝑖𝑛 = (𝑛 𝑥 𝑊𝑡) + (𝑛 + 1) 𝑥 (½ 𝑊𝑡) ............... (2.1)

di mana:

L = lebar minimum jalan angkut pada kondisi lurus (meter)

n = jumlah jalur

Wt = lebar alat angkut (meter)

Page 42: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

20

Gambar 2.6 Lebar Jalan Angkut Dua Lajur pada Jalan Lurus

Sumber : (Monenco, 1989)

b. Lebar Jalan Tikungan

Lebar jalan angkut pada tikungan selalu dibuat lebih besar daripada

jalan lurus. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya

penyimpangan lebar alat angkut yang disebabkan oleh sudut yang

dibentuk oleh roda depan dengan badan truk saat melintasi tikungan

(lihat Gambar 8). Untuk jalur ganda, lebar minimum jalan pada tikungan

dihitung berdasarkan pada:

▪ Lebar jejak roda

▪ Lebar overhang (juntai atau tonjolan) alat angkut bagian depan dan

belakang pada saat membelok

▪ Jarak antar-alat angkut saat bersimpangan

▪ Jarak alat angkut terhadap tepi jalan.

Adapun perhitungan untuk lebar jalan minimun pada belokan dapat

menggunakan persamaan (2.2) sebagai berikut :

𝑊𝑚𝑖𝑛 = 𝑛 + (𝑈 + 𝐹𝑎 + 𝐹𝑏 + 𝑍) + 𝐶 ......................... (2.2)

Keterangan :

Wmin : Lebar minimum jalan angkut pada tikungan (meter)

U : lebar jejak roda (meter)

Fa : lebar juntai (overhang) depan (meter)

Fb : lebar juntai belakang (meter)

Z : lebar bagian tepi jalan (meter)

Page 43: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

21

= ½ (U + Fa + Fb)

C : jarak antara alat angkut saat berpapasan (meter) = ½ (U + Fa +

Fb)

Gambar 2.7 Lebar Jalan Angkut Dua Jalur pada Tikungan

Sumber: (Monenco, 1989)

2. Jari-jari Tikungan dan Superelevasi

Yaitu pengukuran langsung di lapangan mengenai jari-jari tikungan

pada jalan dan superelevasi pada tikungan menggunakan alat ukur manual

berupa meteran dan dibantu dengan data sekunder yang peneliti peroleh dari

peta topografi yang di input ke dalam software minescape dibantu dan data

pengukuran dianalisa berdasarkan teori.

1) Jari-jari Tikungan

Jari- Jari-jari tikungan jalan angkut berhubungan dengan

konstruksi alat angkut yang digunakan, khususnya jarak horizontal

antara poros roda depan dan belakang. Dengan demikian jari-

jaribelokan dapat dihitung dengan Persamaan (2.3) sebagai berikut:

𝑅 =𝑤

𝑠𝑖𝑛 𝛽 ........................(2.3)

Di mana :

R = jari - jari belokan jalan angkut

w = jarak poros roda depan dan belakang

β = sudut penyimpangan roda depan,

W

U

Fb

Fa

Z

Fa F

b U

Z

Page 44: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

22

Namun, rumus di atas merupakan perhitungan matematis untuk

mendapatkan lengkungan belokan jalan tanpa mempertimbangkan

faktor-faktor kecepatan alat angkut, gesekan roda bandengan

permukaan jalan dan super elevasi. Bila dipertimbangkan, maka

rumusnya menjadi :

𝑅 =𝑉²

127 (𝑒+𝑓) .........................(2.4)

Keterangan:

R = Jari-jaritikungan (m)

V = Kecepatanrencanakendaraan (Km/jam)

e =Angkasuperelevasi

f =Friction factor

Tabel 2.3 Jari-jariTikungan Minimal

VR

(km/jam) 120 100 90 80 60 50 40 30 20

Rmin (m) 600 370 280 210 113 77 48 27 13

Sumber : (Awang Suwandhi, 2004)

2) Superelevasi (Kemiringan Jalan pada Tikungan)

Superelevasi merupakan kemiringan jalan pada tikungan yang

terbentuk oleh batas antara tepi jalan terluar dengan tepi jalan bagian

dalam karena perbedaan ketinggian. Superelevasi berhubungan erat

dengan jari-jari belokan, kecepatan kendaraan dan perubahan

kecepatan. Hal tersebut bertujuan untuk memperoleh komponen berat

kendaraan guna mengimbangi kendaraan tegelincir keluar jalur.

Untuk menghitung besar nilai superelevasi, dapat menggunakan

Persamaan (2.4) berikut (Awang Suwandhi, 2004)

𝑒 + 𝑓 =𝑉2

127 𝑥 𝑅............................................(2.4)

Keterangan :

e =Angka superelevasi

f = Faktor gesekan (friction factor)

V= Kecepatanrencanakendaraan (Km/jam)

Page 45: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

23

R = Jari–jaritikungan (m)

Kecepatan rencana yang biasa digunakan didaerah tikungan

adalah 35 km/jam sedangkan superelevasi maksimum untuk kecepatan

lebih besar dari 30 km/jam adalah 10% (menurut Silvia S dalam buku

Dasar-dasar Perencanaan Geometrik Jalan).

Sedangkan nilai f ditentukan berdasarkan kecepatan rencana,

yaitu:

Untuk kecepatan rencana < 80 km/jam, maka menggunakan

persamaan (2.5):

𝑓 = (−0,00065 𝑥 𝑉) + 0,192 .....................(2.5)

Untuk kecepatan rencan aantara 80 – 112 km/jam, maka menggunakan

peramaan (2.6):

𝑓 = (−0,00125 𝑥 𝑉) + 0,24 .......................(2.6)

3. Kemiringan Jalan Angkut dan Grade Resistance

Grade (kemiringan) jalan angkut dapat berupa jalan menanjak ataupun

jalan menurun, yang disebabkan perbedaan ketinggian pada jalur jalan.

Kemiringan jalan berhubungan langsung dengan kemampuan alat angkut,

baik dalam pengereman maupun dalam mengatasi tanjakan. Kemampuan

dalam mengatasi tanjakan untuk setiap alat angkut tidak sama, tergantung

pada jenis alat angkut itu sendiri. Sudut kemiringan jalan biasanya

dinyatakan dalam persen, yaitu beda tinggi setiap seratus satuan panjang

jarak mendatar.

Grade resistance (tahanan kemiringan) ialah besarnya gaya berat yang

melawan atau membantu gerak kendaraan karena kemiringan jalur jalan

yang dilaluinya. Tahanan kemiringan tergantung dua faktor, yaitu:

1. Besarnya kemiringan, yang biasanya dinyatakan dalam persen.

2. Berat kendaraan itu sendiri, yang dinyatakan dalam ton.

Besarnya tahanan kemiringan rata-rata dinyatakan dalam 20 lbs dari

rimpull untuk tiap gross ton berat kendaraan dan isinya pada kemiringan

1%.

Page 46: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

24

Grade jalan biasanya dinyatakan dalam persentase, dimana grade 1%

merupakan kemiringan permukaan yang menanjak atau menurun 1 meter

secara vertikal dalam jarak horizontal 100 meter (Gambar 2.9). Grade dapat

dihitung dengan menggunakan Persamaan (2.7) sebagai berikut:

𝐺𝑟𝑎𝑑𝑒 (%) =∆h

∆x𝑥 100% ......................(2.7)

dimana:

h = beda tinggi antara dua titik yang diukur (meter)

x = jarak datar antara dua titik yang diukur (meter)

Gambar 2.8 Ilustrasi Kemiringan (grade) Jalan

Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Menurut Bruce A. Kennedy, grade jalan optimum untuk dumptruck

adalah antara 7 sampai 10%. Untuk jarak angkut yang dekat, grade-nya

masih bisa ditoleransi hingga 15%. Khusus untuk tambang batubara,

regulasi grade maksimumnya dibatasi hanya sampai 10% (untuk keadaan

yang ideal).

4. Cross Slope

Cross slope adalah bentuk yang dibuat oleh dua sisi permukaan jalan

terhadap bidang horizontal yang pada umumnya jalan angkut mempunyai

bentuk penampang melintang cembung. Dibuat dengan demikian tujuannya

untuk memperlancar penyaliran. Apabila turun hujan atau sebab lain, maka

air yang ada dipermukaan jalan akan segera mengalir ke tepi jalan angkut,

tidak berhenti atau menggenang pada permukaan jalan. Hal ini penting

karna air menggenang pada permukaan jalan angkut akan membahayakan

B

C A

x

%

h

Page 47: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

25

kendaraan yang lewat dan akan mempercepat kerusakan jalan (Suwandhi,

2004).

5. Daya Dukung Permukaan Jalan Terhadap Beban

Daya dukung jalan adalah kemampuan jalan untuk menopang beban

yang ada di atasnya. Menentukan daya dukung tanah secara tepat hanya

dapat dilakukan oleh seorang ahli mekanika tanah yang berkukalifikasi.

Walaupun demikian, informasi umum daya dukung tanah untuk berbagai

jenis tanah telah tersedia seperti terlihat pada tabel 3.3. Untuk keperluan p

embuatan jalan angkut, daya dukung tanah harus disesuaikan dengan

jumlah beban yang didistribusikan melalui roda. Jika daya dukung tanah

dasar suatu jalan angkut lebih rendah dari jumlah beban yang melintas di

atasnya maka dapat dilakukan usaha-usaha antara lain : pemadatan, dan

Penambahan lapisan di atas tanah dasar.

Distribusi beban pada roda (pound per square feet/lb/ft2) dipengaruhi

oleh beberapa faktor antara lain : jumlah ban, ukuran ban, tekanan dalam

ban serta berat total kendaraan.

Beban pada roda untuk tiap kendaraan dapat diketahui berdasarkan

spesifikasi dari pabrik pembuatnya. Untuk roda ganda digunakan beban

ekuivalen yang besarnya 20 % lebih tingngi dari beban roda tunggal (Tabel

2.4).

Tabel 2.4 Daya Dukung Material

Material 1,000 psf

Hard, sound rock 120

Medium hard rock 80

Hard pan Overlying rock 24

Compact gravel and boulder-gravel formation;very compact

sandy gravel 20

Soft rock 16

Loose gravel and sandy gravel; compact sand and gravelly

sand;very compact-inorganic silt soil 12

Hard dry consolidated clay 10

Loose coarse to medium sand;medium compact fine sand 8

Compact sand-clay soils 6

Loose find sand; medium compact sand- inorganic silt soils 4

Page 48: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

26

Sumber : (Kaufman, W. W, 1977)

Untuk setiap perhitungan, beban pada roda yang terbesar yang digunakan

sebagai dasar penentuan kesesuaian daya dukung tanah dengan beban yang

melintas di atasnya.

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi

Faktor-faktor yang mempengaruhi produksidump truck diantaranya

adalah korelasi cycle time alat gali-muat dan cycle time alat angkut, rolling

resistance, grade resistance, coefficient of traction, rimpull, swell factor,

dan density of material. Berikut penjelasan masing-masing faktor tersebut :

a. Korelasi cycle time alat gali-muat (excavator) dan alat angkut (dump

truck)

Dump truck yang merupakan alat utama kegiatan pengangkutan,

sangat berperan dalam pencapaian target produksi pada tambang

terbuka yang menerapkan sistem excavator-dumptruck. Selain itu,

dump truck juga merupakan alat berat yang dapat disesuaikan dengan

alat gali-muat yang melayaninya.

Cycle time (waktu edar) dump truck merupakan faktor yang

sangat mempengaruhi produksi alat itu sendiri. Semakin kecil waktu

edar, produksi alat tersebut semakin baik. Begitu juga sebaliknya.

Waktu edar dumptruck terdiri dari enam bagian yaitu, loading time

(waktu isi), dumping time (waktu membongkar muatan), hauling time

(waktu angkut), return time (waktu kembali dalam kondisi kosong),

spotting time (waktu manuver di daerah penggalian ditambah dengan

manuver di daerah dumping area), dan delay time (waktu tunggu

sebelum diisi oleh alat gali-muat).

Sedangkan waktu edar alat gali-muat excavator adalah fill

dipper (waktu yang dibutuhkan untuk mengisi bucket, waktu gali),

swing (waktu maneuverbucket menumpahkan material), return time

(waktu kembali untuk mengisi bucket), serta delay time (waktu tunggu

sebelum mengisi bak dump truck).

Firm or siff clay 3

Loose saturated sand cly soils, medium soft clay 2

Page 49: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

27

b. Rolling Resistance (tahanan gulir)

Rolling resistance merupakan tahanan gelinding atau tahanan

gulir yang terdapat pada roda yang sedang bergerak akibat adanya

gaya gesek antara roda dengan permukaan tanah yang arahnya selalu

berlawanan dengan arah gerak kendaraan.

Untuk menentukan besarnya rolling resistance digunakan

percobaan sederhana menarik kendaraan dengan menggunakan tali

penarik yang dilengkapi alat pengukur tegangan. Tegangan tali

penarik P (lbs) dibagi dengan berat total kendaraan beserta muatannya

B (ton) adalah besarnya nilai rolling resistance.

Gambar 2.9 Arah Rolling Resistance

Menentukan nilai rolling resistance secara pasti adalah sangat

sulit dilakukan, karena sebenarnya jenis dan tekanan ban serta

kecepatan kendaraan ikut mempengaruhi harga rolling resistance. Jadi

nilai rolling resistance ditentukan dalam persen berat, seperti terlihat

pada tabel berikut (Tabel 2.5).

Tabel 2.5 Harga Rolling Resistance

Jenis PermukaanTanah/ Jalan RR untuk Ban Karet (lb/ton)

Beton halus 40

Aspal keadaan baik 45-60

Tanah padat baik (jalan terpelihara) 45-70

Tanah tak terpelihara (kurang terpelihara) 85-100

Tanah becek berlubang 165-210

Pasir kerikil lepas 240-275

Tanah sangat jelek 290-370

Sumber : (Partanto Prodjosumarto, 1996)

B P

RR

permukaan jalan/tanah

Page 50: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

28

c. Grade Resistance

Grade resistance (GR) adalah besarnya gaya berat yang

melawan atau membantu gerak kendaraan karena kemiringan jalur

jalan yang dilewati oleh kendaraan tersebut. Pengaruh kemiringan

terhadap harga GR adalah naik untuk kemiringan positif (akan

memperbesar rimpull) dan turun untuk kemiringan negatif (akan

memperkecil rimpull). Besarnya GR tergantung pada kemiringan jalan

(%) dan berat kendaraan tersebut (ton). Besarnya GR dinyatakan rata-

rata 20 lb dari rimpull untuk setiap gross berat kendaraan beserta

isinya pada setiap kemiringan 1%. Berikut ini adalah harga GR untuk

tiap kemiringan jalan (Tabel 2.6).

Tabel 2.6 Kemiringan dan Grade Resistance

Kemiringan GR Kemiringan GR

(%) (lb/ton) (%) (lb/ton)

1 20 11 218

2 40 12 238,4

3 60 13 257,8

4 80 14 277,4

5 100 15 296,6

6 119,8 20 392,3

7 139,8 25 485,2

8 159,2 30 574,7

9 179,2 35 660,6

10 199 40 742,8

Sumber : (Partanto Prodjosumarto, 1996)

d. Coefficient of Traction

Coeficient of traction (CT) adalah suatu faktor yang

menunjukan berapa bagian dari seluruh berat kendaraan itu pada ban

atau track yang dapat dipakai untuk menarik atau mendorong

kendaraan. Dengan kata lain coefficient of traction adalah suatu faktor

di mana jumlah berat kendaraan pada ban/track penggerak harus

dikalikan dengan permukaan jalan sebelum roda slip. Besarnya harga

coefficient of traction tergantung pada:

Page 51: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

29

a. Keadaan ban atau track, yaitu keadaan dan bentuk kembangan

ban.

b. Keadaan jalan (basah/kering, keras/lunak, bergelombang/rata).

c. Berat kendaraan yang diterima roda.

Besarnya harga coefficient of traction untuk macam-macam

keadaan jalan dapat dilihat pada Tabel 2.7.

Tabel 2.7 Harga coefficient of traction

Kondisi Jalan Ban Karet

(%)

Jalan kering dan keras 80 – 100

Jalan tanah liat kering 50 - 70

Jalan tanah liat basah 40 - 50

Jalan berpasir basah dan berkerikil 30 - 40

Jalan berpasir kering yang terpisah/terpencar 20 - 30 Sumber : (Partanto Prodjosumarto, 1996)

e. Rimpull

Rimpull (RP) merupakan besarnya kekuatan tarik yang dapat

diberikan oleh mesin atau alat tersebut kepada permukaan roda atau

ban penggeraknya yang menyentuh permukaan jalan angkut. Bila

coefficient of traction cukup tinggi untuk menghindari selip, maka

rimpull maksimum adalah fungsi dari horse power (tenaga mesin) dan

versenelling (gear ratio) antara mesin dan roda-rodanya. Tetapi jika

selip, maka RP maksimum akan sama dengan besarnya tenaga pada

roda penggerak dikalikan coefficient of traction.(Partanto, 1996).

Besarnya harga rimpull ini dapat dihitung dengan persamaan (2.8)

berikut:

𝑅𝑖𝑚𝑝𝑢𝑙𝑙 =𝐻𝑃 𝐾𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 𝑥 375 𝑥 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑀𝑒𝑘𝑎𝑛𝑖𝑠

𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 (𝑚𝑝ℎ)… … … … … … … (2.8)

f. Acceleration (Percepatan)

Acceleration merupakan waktu yang diperlukan untuk

mempercepat kendaraan dengan rimpull yang tifak dipergunakan

Page 52: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

30

untuk menggerakkan kendaraan pada jalur tertentu. Lamanya waktu

yang dibutuhkan untuk mempercepat kendaraan dipengaruhi oleh

beberapa faktor, yaitu:

a) Berat kendaraan, semakin berat kendaraan maka waktu yang

dibutuhkan akan semakin lama untuk mempercepat kendaraan.

b) Kelebihan rimpull, semakin banyak rimpullyang berlebih maka

akan semakin cepat kendaraan dipercepat.

c) Grade (kemiringan) jalan angkut yang dilalui.

g. Swell Factor

Swell factor adalah faktor pengembangan material yang

merupakan perbandingan antara volume material dalam keadaan insitu

(belum digali, atau bank cubic meter, BCM) dan volume material

dalam keadaan loose (telah digali, atau loose cubic meter, LCM).

Besarnya swell factor dapat dihitung dengan persamaan (2.9) berikut:

𝑆𝑤𝑒𝑙𝑙 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 =V insitu

V loose 𝑥 100% ..................(2.9)

Tabel 2.8 Swell Factor of Material

Page 53: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

31

Tabel 2.9 Convertion of Material

h. Density of Material

Berat isi material yang digali, dimuat, dan diangkut oleh alat-

alat mekanis akan mempengaruhi:

a) Kecepatan kendaraan.

b) Kemampuan kendaraan untuk mengatasi grade resistance dan

rolling resistance.

c) Volume material yang dapat diangkut.

7. Produksi

Kemampuan produksi alat angkut dapat digunakan untuk menilai

kinerja dari alat angkut tersebut. Semakin baik tingkat penggunaan alat

maka semakin besar produksi yang dihasilkan alat tersebut. Produksi alat

angkut dapat dihitung dengan Persamaan (2.10) berikut :

Page 54: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

32

𝑄𝑑𝑡 = 60

𝐶𝑇 × 𝑞 × 𝑈𝐴 × 𝑊𝑇 × 𝑛𝐷𝑇................(2.10)

Ket.

Qdt = Produktivitas Dumptruck (ton/jam)

q = Kapasitas bak (ton)

UA = Efesiensi Alat (%)

Ndt = Jumlah DT

CT = Cycle Time (menit)

8. Biaya Kepemilikan dan Biaya Operasi (Owning & Operation

Cost)

Tahapan kegiatan penambangan sangatlah memerlukan modal dan

risiko investasi yang besar, maka harus dilakukan analisis dari segi

ekonominya terlebih dahulu agar terhindar dari kerugian yang begitu besar.

Dalam suatu rencana penambangan permodalan dapat bersumber dari

modal sendiri atau modal pinjaman. Modal sendiri pada dasarnya

merupakan modal yang bersumber dari pemilik perusahaan yang tersusun di

dalam perusahaan untuk waktu tidak tertentu, sedangkan modal pinjaman

merupakan modal yang bersumber dari luar perusahaan, dan bagi

perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan hutang, yang pada

waktu tertentu aliran dibayarkan kembali.

Dalam menganalisis peralatan berat/peralatan Pemindahan Tanah

Mekanis (PTM) untuk mengukur kemampuan alat (equipment

performance), maka sangat penting untuk memperhitungkan biaya yang

dikeluarkan untuk memperkerjakan suatu peralatan (cost of the job). Dengan

demikian dapat mengetahui efisiensi dari segi biaya yang harus kita tinjau

dari faktor biaya suatu alat pemindahan tanah mekanis yang diestimasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi cost adalah:

a. Biaya pemilikan (Owning Cost)

Biaya pemilikan adalah biaya atau ongkos yang harus dikeluarkan

untuk memiliki suatu alat memelihara segala peralatan baik dari segi

keausan maupun dari segi kepajakan (perpanjangan). Dengan demikian

Page 55: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

33

ownership cost merupakan fixed cost dan variable cost. Fixed cost

merupakan biaya tetap, variable cost merupakan biaya yang harus

dikeluarkan, besar kecilnya biaya berubah-ubah sesuai dengan lama

atau tidaknya alat beroperasi.

Biaya pemilikan ini sendiri sensitive terhadap biaya depresiasi dan

taxes, interest, insurance.

i. Depresiasi di sini merupakan dari pemakaian suatu alat sehubungan

dengan menyusutnya nilai pakai atau kemampuan alat tersebut.

Depresiasi di sini menggunakan straight line sesuai dengan

Persamaan (2.11) berikut ini:

𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 = 𝐷𝑒𝑙𝑖𝑣𝑒𝑟𝑒𝑑 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 − 𝑠𝑎𝑙𝑣𝑎𝑔𝑒 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒.....(2.11)

ii. Interest adalah bunga yang dikehendaki oleh pemilik alat PTM

sebagaimana kalau menanamkan modalnya di bank. Hanya saja di

sini menanamkan modalnya dalam bentuk alat PTM. Besarnya nilai

Rate of Interest adalah 6 % dari Nilai Delivered Price.

iii. Taxes adalah pajak-pajak yang akan dibebankan pada average

annual investment. Besarnya nilai Taxes adalah 2 % dari Nilai

Delivered Price.

iv. Insurance adalah premi yang harus ditambahkan dan diperhitungkan

untuk menjaga kemungkinan kebakaran, kecelakaan, dan lain-lain.

Besarnya Nilai Insurance adalah 3 % dari Nilai Delivered Price.

v. Storage adalah biaya penggudangan dari alat PTM tersebut yang

besarnya 1 % dari Nilai Delivered Price.

b. Biaya operasi (Operating Cost)

Biaya operasi merupakan biaya-biaya yang berkaitan dengan

pengoperasian suatu alat, terdiri dari Persamaan berikut ini:

i. Biaya ban/tires (bagi kendaraan yang memakai ban) terdiri dari

Persamaan 2.12 berikut ini:

𝐻𝑜𝑢𝑟𝑙𝑦 𝑡𝑖𝑟𝑒 𝑐𝑜𝑠𝑡 =𝑇𝑖𝑟𝑒 𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒

𝐸𝑠𝑡𝑖𝑚𝑎𝑡𝑒𝑑 𝐿𝑖𝑓𝑒 ...............(2.12)

𝑇𝑖𝑟𝑒 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 = 𝑛 × ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑎𝑛

Keterangan:

n = Jumlah ban

Page 56: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

34

ii. Repair Cost (Pemeliharaan dan Perbaikan)

Adalah biaya yang digunakan untuk perbaikan alat PTM yang rusak,

mogok atau maintenance. (PT. Lotus SG Lestari, 2018)

iii. Fuel (pemakaian bahan bakar atau sumber tenaga)

Bahan bakar yang dibutuhkan mesin setiap horsepower tiap jamnya.

(PT. Lotus SG Lestari, 2018)

iv. Lubricator

Biaya untuk lubrikasi setiap jamnya seperti oil, grease, dan filter (PT.

Lotus SG Lestari, 2018)

v. Operator

Biaya seorang operator merupakan biaya yang harus dikeluarkan

sehubungan dengan dipakainya tenaga kerja/buruh. Biaya untuk

operator antara daerah satu dengan lainnya tentunya tidak sama,

karena didasarkan atas kondisi ekonomi (nilai uang) setempat.

2.11 Tafsir Al Quran dan Implementasinya pada Penelitian

Q.S Al – Insyirah : 7

٧فإذا فرغت فٱنصب

7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah

dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain

Implementasi Q.S Al – Insyirah : 7 dalam Penelitian :

Menurut Quraish Shihab dalam tafsirnya Tafsir Almishbah

menerangkan bahwa ayat 7 surah Al – Insyirah ini memberi petunjuk

bahwa seseorang harus selalu memiliki kesibukan. Bila telah berakhir

suatu pekerjaan, ia harus memulai lagi pekerjaan yang lain, sehingga

dengan ayat ini seorang muslim tidak akan pernah menyia – nyiakan

waktunya. Kesungguhan berusaha harus difahami dalam arti

menggunakan tenaga, akal pikiran, pengetahuan, etika pergaulan serta

semangat yang pantang menyerah (Shihan, 2002 : 368).

Implementasi ayat ini pada kegiatan pertambangan adalah kegiatan

produksi yang efektif, dimana Ayat ini memerintahkan Manusia agar

Page 57: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

35

selalu produktif dan melakukan segala sesuatu dengan efektif dengan

tujuan mencegah dari faktor kesia – siaan, boros dan tidak tepat

sasaran. Al – Quran juga menjelaskan bahwasanya Allah SWT Sudah

menyediakan alam semesta ini untuk manusia, agar dapat

dimanfaatkan dengan baik, sebagai sarana dan modal dasar untuk

berproduksi dengan tujuan kemashlahatan bersama seluruh umat

manusia. Hal ini dijelaskan dalam QS. Al – Jatsiyah (28) : 13 yang

artinya : “Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa

yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada – Nya.

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar – benar terdapat tanda –

tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir”.

Dan juga dalam QS. Al – Baqarah (2) : 22 yang artinya : “Dialah yang

menjadikan bumi sebagai hampparan bagimu dan langit sebagai atap,

dan Dia menurunkan air (hujan) dari langut, lalu Dia menghasilkan

dengan hujan itu segala buah – buahan sebagai rezki untukmu, karena

janganlah kami mengadakan sekutu – sekutu bagi Allah, padahal

kamu mengetahui”.

Page 58: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian terapan (applied

research) dengan melakukan eksperimen yaitu menggabungkan teori dan

data lapangan untuk penyelesaian masalah.

3.1.2 Objek Penelitian

Adapun yang menjadi objek penelitian adalah kemiringan (grade)

jalan dan lebar jalan, dan daya dukung jalan terhadap beban dumptruck

Hino FM 260Ti pada jalan angkut Produksi di PT. Lotus SG, hal ini

tentunya akan mempengaruhi produktifitas apabila alat angkut tidak dapat

bekerja secara optimal karena waktu tempuh isi dan waktu tempuh kosong

bisa bertambah lama. Dengan mengetahui adanya kemiringan (grade) jalan

dan lebar jalan, dan daya dukung jalan terhadap beban dumptruck Hino FM

260Ti yang tidak ideal tersebut, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap

geometi jalan angkut.

3.1.3 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 17 September 2018

hingga 17 Oktober 2018. Rincian waktu penelitian ini seperti pada tabel

berikut :

Tabel 3.1 Uraian Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan Penelitian

No

Kegiatan

Minggu ke-

17 – 23

Sept

24 – 30

Sept

1 – 7

Okt

8 – 17

Okt

1 Orientasi Lapangan

2 Pengumpulan data dari

perusahaan

3 Pengolahan dan penyusunan

Page 59: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

37

laporan

4 Pelaporan dan pengumpulan

laporan

Sumber : Pengolahan Data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

3.2 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas:

3.2.1 Data primer

Mencakup pengamatan dan percobaan langsung dari lapangan, meliputi:

a. Waktu edar alat angkut Hino FM 260Ti

b. Panjang jalan, lebar jalan, elevasi, titik koordinat

3.2.2 Data sekunder

Merupakan data yang telah ada berasal dari perusahaan dan penelusuran

literatur, meliputi:

a. Data target dan ketercapaian produksi Andesit PT. Lotus SG Lestari

b. Peta topografi

c. Data spesifikasi alat berat

d. Biaya Kepemilikan dan Operasi DT Hino FM260Ti

e. Biaya Kepemilikan dan Operasi Motor Grader Mitsubishi GD–505

f. Biaya Kepemilikan dan Operasi Vibratory Grader Sakai SV515D

3.3 Teknik Pengumpulan Data

3.3.1 Studi Literatur

Studi literatur mencakup kegiatan pengumpulan referensi atau informasi yang

mendukung dan berasal dari penelitian sejenis sebelumnya berupa buku, jurnal,

data perusahaan, dan lain sebagainya.

3.3.2 Observasi lapangan

Observasi lapangan yang dilakukan di lapangan meliputi kegiatan sebagai

berukut :

a. Pengambilan data waktu edar (cycle time) alat angkut

Aktivitas ini meliputi kegiatan menghitung delay time, waktu manuver

loading, waktu loading, waktu hauling, waktu delay dumping, waktu

manuver dumping, waktu dumping, waktu return, kecepatan dan transmisi

Page 60: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

38

alat angkut, mengetahui dan tonnase muatan. Data ini didapatkan dari hasil

pengamatan dilapangan pada jalan angkut Produksi PT. Lotus SG Lestari

dengan mengambil sebanyak 30 sampel data. Data yang diperoleh

merupakan data cycle time dari alat angkut Hino FM 260Ti.

b. Pengambilan data geometri jalan

Aktivitas ini meliputi kegiatan mengukur elevasi dan koordinat (x, y),

lebar jalan, beda tinggi, cross slope dan superelevasi tiap 10 meter panjang

segmen jalan. pengukuran panjang dan lebar jalan pada jalan angkut lurus

maupun tikungan. Data ini didapat dengan menggunakan alat meteran,

Kompas BRUNTON, dan GPS dengan merek GARMIN GPSmap 64s

3.4 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan

menggabungkan antara teori dengan data-data lapangan, sehingga dari keduanya

didapat pendekatan penyelesaian masalah. Setelah mendapatkan data-data yang

diperlukan, penulis menggunakan rumus-rumus melalui studi literatur yang ada

untuk menganalisis data, analisis daya yang dilakukan antara lain:

1. Menganalisis cycle time alat angkut sebelum perbaikan jalan dan cycle time

teoritis setelah perbaikan jalan

2. Menganalisis geometri jalan angkut Blok Dukuh dan Cengkeh

a. Perhitungan lebar jalan angkut lurus dan tikungan

b. Perhitungan kemiringan jalan (grade)

c. Perhitungan superelevasi

d. Perhitungan cross slope

e. Perhitungan Rimpull

3. Perhitungan produksi sebelum perbaikan jalan dan produksi teoritis setelah

perbaikan jalan pada tiap jalan penelitian

4. Menganalisis Biaya Kepemilikan dan Operasi (OOC)

a. Analisis OOC DT Hino FM260Ti

b. Analisis OOC Motor Grader Mitsubishi GD–505

c. Analisis OOC Vibratory Grader Sakai SV515D

d. Analisis Saving Cost yang diperoleh dari Perbaikan Jalan Penelitian

e. Analisis Payback Period

Page 61: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

39

3.5 Diagram Alir Penelitian

Diagram 3.1 Diagram Alir Penelirian di PT. Lotus SG Lestari

Data Primer

• Cycle time alat angkut, kecepatan dan

transmisi Hino FM 260Ti

• Pengukuran lebar jalan lurus dan

tikungan

• Pengukuran panjang jalan total dan

per-segmen setiap 10 meter

• Elevasi dan koordinat (x,y)

• Biaya Operasi Alat Berat

Data Sekunder

• Peta Topografi

• Spesifikasi alat gali muat dan alat

angkut

• Data target dan ketersampaian

produksi Quarry bulan September

2018

• Biaya Kepemilikan dan Operasi PT.

Lotus SG Lestari

Studi Literatur (artikel, buku, dan jurnal)

Orientasi Lapangan

Pengambilan Data

Pengolahan Data

Analisis Data

Selesai

Mulai

Page 62: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian Tugas Akhir dilakukan penulis mulai tanggal 17 September

2018 sampai 17 Oktober 2018 yang berlokasi di PT. Lotus SG Lestari Kampung

Pabuaran, Desa Cipinang, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa

Barat. Penulis melakukan pengamatan terhadap kondisi geometri jalan angkut

produksi yang digunakan untuk kegiatan pengangkutan batuan andesit dari

loading point (titik pemuatan) ke hooper crushing plant A atau B, dan

mengevaluasinya serta menentukan faktor apa saja yang dapat dilakukan

perbaikan jalan dengan analisa biaya di dalamnya, dan penulis juga melakukan

estimasi peningkatan produksi pada dua rute jalan angkut di PT. Lotus SG Lestari

dengan perbandingan kondisi jalan sebelum dan sesudah perbaikan jalan serta

perbandingan jumlah muatan dumptruck 18 ton dan 20 ton. Penulis juga akan

menghitung dan menganalisa biaya yang bisa diselamatkan atau saving cost dari

peningkatan produksi ini. Setelah itu penulis akan melakukan perhitungan periode

pengembalian atau payback period dengan membagi jumlah biaya perbaikan jalan

yang dikeluarkan dengan biaya yang diselamatkan atau saving cost dari

peningkatan produksi yang dihasilkan akibat perbaikan jalan yang dilakukan.

Untuk memudahkan pembahasan pada bab keempat ini penulis akan membuat

kerangka berpikir atau flow chart penjelasan yang akan dibahas pada bab

keempat ini beserta data – data yang digunakan.

Page 63: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

41

Diagram 4.1 Diagram Alur Pembahasan

Pengamatan Geometri Jalan

•Lebar Jalan Lurus dan Tikungan.

•Jari - Jari Tikungan dan Superelevasi.

•Kemiringan.

• Menghitung Nilai Grade Resistance.

•Cross Slope.

Evaluasi Geometri Jalan

Angkut

•Perhitungan Nilai minimum kondisi Aman tiap parameter Geometri Jalan.

•Koreksi dilakukan pada tiap Parameter Geometri Jalan (Lebar Jalan Lurus dan Tikungan, Jari - Jari Tikungan, Superelevasi, Kemiringan dan Cross Slope).

Analisis Rimpull pada

DT Hino

•Diasumsikan telah dilakukan perbaikan jalan berupa pelandaian grade atau kemiringan pada Jalan 1 (Blok Cengkeh) dan Jalan 2 (Blok Dukuh)

•Analisis Rimpull saat DT Hino Kosong dan DT Hino Bermuatan.

•Perhitungan cycle time teoritis DT Hino saat kendaraan kosong dan bermuatan pada pada Jalan 1 (Blok Cengkeh) dan Jalan 2 (Blok Dukuh).

Analisis Produktivitas

DT Hino

•Perhitungan Produktivitas Sebelum dan Sesudah Perbaikan Pada Jalan 1 dan Jalan 2.

•Perbandingan Produktivitas setiap Jalan Penelitian Sebelum dan Sesudah Perbaikan Jalan dilakukan

Biaya Kepemilikan Alat

dan Biaya Operasi DT Hino

•Biaya Kepemilikan (Depresiasi, Tax, Insurance, Interest dan Storage) DT Hino.

•Biaya Operasi Pada Blok Cengkeh dan Blok Dukuh Sebelum dan Sesudah Perbaikan Jalan dilakukan.

•Menghitung Saving Cost yang didapat pada tiap blok (Biaya Sebelum Perbaikan - Biaya Sesudah Perbaikan Jalan)

Biaya Kepemilikan Alat

dan Biaya Perbaikan Jalan

•Biaya Kepemilikan (Depresiasi, Tax, Insurance, Interest dan Storage) Grader dan Vibratory Roller.

•Biaya Perbaikan Pada Blok Cengkeh dan Blok Dukuh menggunakan Grader dan Vibratory Roller.

Analisis Payback Period

•Analisis Waktu yang dibutuhkan untuk mengembaikan Biaya Perbaikan Jalan menggunakan Saving Cost yang didapatkan dari kedua Blok.

Page 64: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

42

4.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan pengamatan di lapangan mulai tanggal 17 September 2018

sampai 12 Oktober 2018,Jalan Angkut Produksi di PT Lotus SG Lestari ke

Hopper / crushing plant A berjarak ± 2810 meter. Sedangkan loading point ke

crushing plant B berjarak ± 2640 meter Pada jalan angkut di PT Lotus SG Lestari

terbagi 2 jalur, untuk mempermudah pengumpulan data maka peneliti membuat

pengukuran lebar jalan, grade jalan, elevasi, dan super elevasi persegmen 10

meter. Untuk mengukur lebar jalan peneliti menggunakan meteran, setelah selesai

melakukan pengukuran jalan dengan interval 10 meter diketahui lebar jalan

bervariasi antara 5,27 – 27,16 meter. Untuk mengukur kemiringan jalan, elevasi,

dan superelevasi peneliti menggunakan Garmin GPSMAP 64S dan Kompas

Brunton. Diketahui kemiringan jalan dari front tambang Andesit ke Crushing

Plant yaitu antara antara 0 – 26,79 %,elevasi tertinggi dari jalan tambang di PT.

Lotus SG Lestari berada di Bench 5 yaitu 322 m sedangkan elevasi terendah

berada di Crushing Plant A yaitu 181,5 m. Bila mengacu pada standar jalan yang

di tetepkan oleh Aasho Manual Rural High Way Design jalan angkut dari front

tambang Andesit ke Crushing Plant terdapat beberapa bagian jalan yang belum

memenuhi standar jalan angkut tambang diantaranya lebar jalan angkut, baik itu

lebar jalan angkut pada jalan lurus maupun lebar jalan pada tikungan atau belokan

serta kemiringan jalan yang terlampau miring. Berdasarkan hasil perhitungan

lebar jalan angkut untuk lebar jalan angkut lurus adalah 11,2 (tonly) dan 8,75

(hino) meter dan lebar jalan angkut pada tikungan adalah 13,57 meter (tonly)

12,36 meter (hino). Masih terdapat beberapa titik pengamatan yang kurang

lebarnya baik itu jalan lurus maupun tikungan. Hal ini tentunya harus diperhatikan

dengan serius karena bila truk berpapasan maka truk akan mengurangi

Page 65: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

43

kecepatannya bahkan ada yang harus berhenti terlebih dahulu sampai truk yang

satunya lewat. Berikut adalah desain jalan angkut produksi PT. Lotus SG Lestari

yang diolah menggunakan AutoCAD 2007.

Gambar 4.1 Desain Jalan angkut produksi PT. Lotus SG Lestari

Sumber : Pengolahan data di PT Lotus SG Lestari, 2018

Keterangan :

- Biru = Segmen JL

- Kuning = Sehmen BL

- Hijau = Segmen BE

- Merah = Segmen JB – B5

- Tosca = Segmen BO

Page 66: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

44

4.1.1 Geometri Jalan Angkut

1. Lebar Jalan Angkut

Lebar jalan angkut produksi sangat mempengaruhi kelancaran

operasi pengangkutan. Lebar jalan angkut dari loading point menuju

Crushing Plant A dan B memiliki lebar yang bervariasi. Pengukuran

lebar jalan menggunakan meteran yang diukur pada masing-masing

segmen. Lebar jalan lurus maupun tikungan dari loading point menuju

Crushing Plant A dapat dilihat pada tabel 4.1 – 4.6 pada lampiran.

a. Lebar Jalan Segmen JL – JB – B5

Gambar 4.2 Desain Jalan Angkut Segmen JL – JB – B5

Sumber : Pengolahan data di PT Lotus SG Lestari, 2018

Segmen ini memiliki 194 Stasiun yang setiap stasiun memiliki panjang

10 meter, jadi total segmen ini adalah 1940 meter atau 1,94 km. Untuk

Lebar Jalan Lurus Segmen ini bervariasi antara 5,27 – 19,5 meter.

Sedangkan untuk Lebar Jalan Tikungan pada segmen ini terdiri dari 28

stasiun yang lebar nya bervariasi antara 8,2 – 22,3 meter. Untuk lebih

lengkapnya data Lebar Jalan Lurus dan Lebar Jalan Tikungan di

Segmen JL – JB – B5 dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan 4.6 pada

Lampiran.

Page 67: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

45

b. Lebar Jalan Segmen JL

Gambar 4.3 Desain Jalan Angkut Segmen JL

Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Segmen ini memiliki 102 Stasiun yang setiap stasiun memiliki

panjang 10 meter, jadi total segmen ini adalah 1020 meter atau 1,02

km. Untuk Lebar Jalan Lurus Segmen ini bervariasi antara 7,82 –

27 meter. Sedangkan untuk Lebar Jalan Tikungan pada segmen ini

terdiri dari 21 stasiun yang lebar nya bervariasi antara 10 – 22,3

meter. Untuk lebih lengkapnya data Lebar Jalan Lurus dan Lebar

Jalan Tikungan di Segmen JL – JB – B5 dapat dilihat pada Tabel

4.2 dan 4.6 pada Lampiran.

Page 68: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

46

c. Lebar Jalan Segmen BO

Gambar 4.4 Desain Jalan Angkut Segmen BO

Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Segmen ini memiliki 24 Stasiun yang setiap stasiun memiliki

panjang 10 meter, jadi total segmen ini adalah 240 meter atau 0,24

km. Untuk Lebar Jalan Lurus Segmen ini bervariasi antara 9,76 –

14,57 meter. Sedangkan untuk Lebar Jalan Tikungan pada segmen

ini terdiri dari 3 stasiun yang lebar nya bervariasi antara 10,6 – 11,6

meter. Untuk lebih lengkapnya data Lebar Jalan Lurus dan Lebar

Jalan Tikungan di Segmen BO dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan 4.6

pada Lampiran.

Page 69: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

47

d. Lebar Jalan Segmen BL

Gambar 4.5 Desain Jalan Angkut Segmen BL

Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Segmen ini memiliki 15 Stasiun yang setiap stasiun memiliki

panjang 10 meter, jadi total segmen ini adalah 150 meter atau 0,15

km. Untuk Lebar Jalan Lurus Segmen ini bervariasi antara 7,14 –

23,36 meter. Sedangkan untuk Lebar Jalan Tikungan pada segmen

ini terdiri dari 3 stasiun yang lebar nya bervariasi antara 17,3 –

23,36 meter. Untuk lebih lengkapnya data Lebar Jalan Lurus dan

Lebar Jalan Tikungan di Segmen BL dapat dilihat pada Tabel 4.4

dan 4.6 pada Lampiran.

Page 70: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

48

e. Lebar Jalan Segmen BE

Gambar 4.6 Desain Jalan Angkut Segmen BE

Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Segmen ini memiliki 48 Stasiun yang setiap stasiun memiliki

panjang 10 meter, jadi total segmen ini adalah 480 meter atau 0,48

km. Untuk Lebar Jalan Lurus Segmen ini bervariasi antara 6,1 –

20,24 meter. Sedangkan untuk Lebar Jalan Tikungan pada segmen

ini terdiri dari 9 stasiun yang lebar nya bervariasi antara 13,3 –

20,24 meter. Untuk lebih lengkapnya data Lebar Jalan Lurus dan

Lebar Jalan Tikungan di Segmen BL dapat dilihat pada Tabel 4.5

dan 4.6 pada Lampiran.

Page 71: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

49

Untuk menghitung lebar jalan tikungan dikelompokkan menjadi 11

segmen tikungan (T-01 – T-11), penyajian gambar dan data dalam tabel dapat

dilihat dibawah ini :

Gambar 4.7 Tikungan pada Jalan Angkut Sumber : Pengolahan data di PT Lotus SG Lestari, 2018

Pada Gambar 4.7 menunjukan Tikungan – tikungan pada jalan penelitian yang

ditandai dengan warna Putih dan nama T-01 – T-11. Data lebar jalan Tikungan

pada setiap segmen jalan pada tiap tikungan dapat dilihat pada Tabel 4.6.

2. Kemiringan Jalan

Kemiringan jalan angkut produksi juga merupakan salah satu

faktor yang berhubungan langsung dengan kemampuan alat angkut dalam

operasi pengangkutan. Untuk mengukur kemiringan jalan penulis

Page 72: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

50

menggunakan GPS untuk mencari beda tinggi dan juga Kompas Brunton

untuk mengetahui sudut yang terbentuk pada tanjakan tiap 10 meter segmen

jalan. Kemiringan jalan maksimum yang dapat dilalui dengan baik oleh alat

angkut dump truck berkisar antara 10% – 15% atau sekitar 6° – 8,50°. Akan

tetapi untuk jalan naik atau turun pada lereng bukit lebih aman bila

kemiringan jalan maksimum sekitar 8% (= 4,50°). Untuk Lengkapnya data

Kemiringan Jalan tiap Segmen dan stasiun dapat dilihat pada Tabel 4.7 – 4.11

di Lampiran.

3. Superelevasi

Superelevasi adalah kemiringan badan jalan pada tikungan.

Superelevasi bertujuan untuk membantu kendaraan mengatasi tikungan

sehingga alat angkut tidak tergelincir pada saat melewati tikungan dengan

kecepatan yang maksimum. Perhitungan superelevasi digunakan untuk

mencari beda tinggi antara sisi luar tikungan dan sisi dalam tikungan. Penulis

menggunakan Kompas Brunton untuk mencari sudut yang terbentuk antara

sisi dalam dan sisi luar tikungan, karena apabila menggunakan GPS beda

tinggi tidak terbaca karena nilai nya yang < 1 meter. Nilai Superelevasi saat

tikungan di jalan angkut dapat dilihat di Tabel. 4.12.

4. Cross Slope

Cross slope atau kemiringan melintang adalah sudut yang

dibentuk oleh dua sisi permukaan jalan terhadap bidang horizontal. Cross

slope berfungsi untuk mengatasi masalah drainase agar kondisi permukaan

jalan tidak tergenang oleh air yang akan mengakibatkan operasi

pengangkutan overburden terganggu yang akan berdampak kepada

Page 73: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

51

produktivitas alat angkut tersebut. Jalan tambang yang baik memiliki

kemiringan melintang maksimum 40 mm/mm, artinya setiap satu meter lebar

jalan angkut ideal dibuat kemiringan melintang sebesar 40 mm. Nilai cross

slope yang direkomendasikan adalah sebesar 40 mm/m jarak dari bagian tepi

ke bagian tengah jalan.

Selama Penelitian, peneliti hanya menemukan genangan air yang

signifikan pada badan jalan angkut di segmen JL – 59 (depan Pos 7), bisa

dikatakan aplikasi cross slope pada jalan angkut PT. Lotus SG Lestari sudah

sesuai, namun ada segmen jalan yang hanya mempunyai kemiringan pada

satu sisi jalan saja. Walaupun dapat mengalirkan air ke saluran drainase

dengan baik, lebih baik jika dibuat cross slope agar air lebih efisien dalam

penyaliran air limpasan hujan.

Gambar 4.8 Genangan air pada badan Jalan depan Pos 7

Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

5. Rimpull

Besarnya rimpul yang tersedia pada dump truck dapat dihitung

dengan menggunakan persamaan (2.8) :

Rimpull = ................................ (2.8)

)(mphkecepatan

eff.mesinHP375

Page 74: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

52

Diketahui bahwa rimpul pada kecepatan maksimum yang tersedia

pada gigi 1 dengan effisiensi mesin 50 % adalah :

Rimpull pada gigi 1 = 375 𝑥 260 𝑥 50%

5,6359

= 8.649,9 lb

Data rimpul tiap gear (gigi) dapat dilihat pada tabel 4.13 sebagai

berikut.

Tabel 4.13 Data Kecepatan dan Rimpull tiap Gigi

Gigi Kecepatan

(kmh) Kecepatan

(mph) HP

Efisiensi Mekanis (%)

Rimpull (lb)

1 9,02 5,63

260 50

8.649,91

2 12,44 7,78 6.250

3 17,33 10,83 4.513,89

4 23,93 14,95 3.260,87

5 32,79 20,49 2.378,79

6 45,24 28,27 1.722,61

7 63,04 39,4 1.237,31

8 87 54,37 896,14

Rev 13,64 8,52 5.720,49 Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

6. Data Daya Dukung Jalan Terhadap Beban

Daya dukung jalan adalah kemampuan jalan untuk menopang

beban yang ada di atasnya. Dari hasil pengamatan dilapangan material dasar

jalan (existing) termasuk batuan beku yang sedikit terlapukan / compos

(bahan galian itu sendiri) , lalu layer atas jalan diberi lapisan onderlaag 6 – 7

cm (makadam) lalu terakhir di beri lapisan base course.

Page 75: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

53

Diagram 4.2 Profil Jalan Tambang di PT. Lotus SG Lestari

Sumber : PT Lotus SG Lestari, 2017

Diagram 4.2 menunjukan material penyusun jalan angkut produksi

di PT. Lotus SG Lestari yang terdiri dari 3 lapisan, lapisan dasar adaa=lah

batuan andesit itu sendiri yang sedikit terlapukan, lalu dilapisi oleh batuan

onderlaag (makadam) setebal 6 – 7 cm lalu terakhir dilapisi oleh lapisan

sirdam setebal 2 – 3 cm. Untuk kekuatan jalan menahan beban dapat dilihat

pada Tabel 4.14.

Tabel 4.14 Daya Dukung Material

Material

1,000

psf

Hard, sound rock 120

Medium hard rock 80

Hard pan Overlying rock 24

Compact gravel and boulder-gravel formation;very compact sandy gravel 20

Soft rock 16

Loose gravel and sandy gravel; compact sand and gravelly sand;very compact-inorganic silt soil

12

Hard dry consolidated clay 10

Loose coarse to medium sand;medium compact fine sand 8

Compact sand-clay soils 6

Loose find sand; medium compact sand- inorganic silt soils 4

Firm or siff clay 3

Page 76: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

54

Sumber : (Kaufman, W. W, 1977)

Berdasarkan tabel 4.14 daya dukung jalan, maka dapat

diklasifikasikan bahwa material daya dukung tanah untuk jalan angkut PT.

Lotus SG Lestari termasuk dalam kategori Compact gravel and boulder-

gravel formation;very compact sandy gravel yang memiliki d aya dukung

tanah sebesar 20 x 1000 psf = 20.000 psf.

7. Ban

Ban merupakan hal yang sangat penting sekali unit dumptruck

dalam pengopresaian di tambang, karena ban sendiri adalah pengeluaran

terbesar kedua di perusahaan, sekaligus hal yang tidak bisa dipandang sebelah

mata. PT Lotus SG Lestari menggunakan ban vulkanisir dengan ukuran 825 –

20 yang dibungkus dengan ban jaket (bekas) dengan ukuran 1000 – 20 untuk

ban belakang dan Ban Asli dengan merk MRF dan DUNLOP dengan ukuran

1000 – 20 untuk ban depan pada type dumptruck Hino FM 260Ti.

Kerusakan pada ban yang sering terjadi pada unit dumptruck Hino

bermacam – macam mulai dari worn out atau keausan, sidewall cut, cut

separation, tread chipping dan kerusakan pada bagian telapak ban. Jika

dilihat dari jenis kerusakannya, maka kerusakan – kerusakan tersebut

sebagian besar penyebab nya adalah kondisi jalan angkut dan tekanan

pemompaan. Oleh karena itu peneliti bermaksud meneliti pengaruh Geometri

jalan angkut terhadap umur dari ban vulkanisir yang digunakan di PT. Lotus

SG Lestari

.

Loose saturated sand cly soils, medium soft clay 2

Page 77: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

55

a. Worn out / kausan

Gambar 4.9 Keausan pada Ban DT Hino FM260Ti

Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Gambar di atas menunjukan salah satu contoh kerusakan pada ban

yaitu keausan atau worn out, yang disebabkan karena pemakaian normal,

tekanan angin yang tidak sesuai, spooring tidak pas, dan kaki – kaki dan

suspensi tidak bekerja dengan baik. Pencegahan ke depannya dapat

dilakukan dengan menggunakan tekanan air yang sesuai atau standar,

lakukan spooring secara berkala, dan memeriksa secara berkala kondisi

sistem kaki – kaki / suspensi.

b. Side Wall Cut

Gambar 4.10 Sidewall Cut pada Ban DT Hino FM260Ti

Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Gambar di atas menunjukan salah satu contoh kerusakan pada ban

yaitu side wall cut, yang disebabkan karena terkena atau terbentur batuan

Page 78: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

56

atau benda tajam. Pencegahan ke depannya dapat dilakukan dengan

melakukan maintenancee jalan secara berkala setiap hari.

c. Cut Separation

Gambar 4.11 Cut Separation pada Ban DT Hino FM260Ti

Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Gambar di atas menunjukan salah satu contoh kerusakan pada ban

yaitu cut separation, yang disebabkan karena tekanan angin yang tidak

sesuai atau kelebihan beban, external cut, drilling dari batuan dan nampak

seperti lemahnya daya lekat antara tread dan kawat belt. Pencegahan ke

depannya dapat dilakukan dengan melakukan maintenancee jalan secara

berkala setiap hari.

d. Tread Chipping

Gambar 4.12 Tread Chipping pada Ban DT Hino

Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Page 79: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

57

Gambar di atas menunjukan salah satu contoh kerusakan pada ban

yaitu tread chipping, yang disebabkan karena kondisi jalan tidak rata dan

kasar, cara mengemudi tidak baik, tipe ban tidak sesuai dengan medan

jalan. Pencegahan ke depannya dapat dilakukan dengan mengurangi

kecepatan saat melewati jalan yang rusak, pakai tipe ban yang sesuai

dengan kondisi jalan.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Geometri Jalan Angkut

1. Lebar Jalan Angkut Lurus

Lebar jalan angkut tambang didasarkan pada jumlah jalur dan

unit alat angkut yang beroperasi pada jalan angkut tersebut. Jumlah

jalur pada jalan angkut di PT. Lotus SG Lestari memiliki 2 jalur dan

Hino FM 260Ti merupakan alat angkut yang beroperasi pada jalan

angkut ini. Jika lebar kendaraan dan jumlah jalur yang direncanakan

masing-masing adalah Wt dan n, maka lebar jalan angkut pada jalan

lurus dapat dirumuskan menggunakan persamaan (2.1) sebagai berikut:

𝐿𝑚𝑖𝑛 = (𝑛 𝑥 𝑊𝑡) + (𝑛 + 1) 𝑥 (½ 𝑊𝑡) … … … … … … … … . (2.1)

Maka lebar jalan minimum untuk 2 jalur dan lebar Hino2,5 m adalah :

Lmin = 2 x2,5 m + (2+1) x (½ x2,5)

= 5 m + 3,75 m

= 8,75 m

Dari perhitungan diatas didapatkan lebar jalan angkut minimum pada

kondisi lurus dari jalan angkut adalah 8,75 m. Lebar jalan lurus aktual

dapat dilihat pada tabel 4.15 – 4.19.

Koreksi pada lebar jalan lurus segmen JL menunjukan bahwa

hanya 3 stasiun yang lebar jalan nya kurang (tidak aman) dari 8,75

meter atau 3,63 % stasiun tergolong tidak aman dan 96,38 % stasiun

Page 80: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

58

yang lebar nya sudah tergolong aman (lebih besar/sama dengan 8,75

meter). Untuk lebih jelas nya dapat dilihat di Tabel 4.15 pada lampiran

data.

Koreksi lebar jalan lurus pada segmen BL menunjukan bahwa 9

stasiun yang lebar jalan nya kurang (tidak aman) dari 8,75 meter atau

81,82 % stasiun tergolong tidak aman dan 18,18 % stasiun yang lebar

nya sudah tergolong aman (lebih besar/sama dengan 8,75 meter). Untuk

data lebih lengkapnya dapat dilihat di Tabel 4.16 pada lampiran data.

Koreksi lebar jalan lurus segmen BE menunjukan bahwa 18

stasiun yang lebar jalan nya kurang (tidak aman) dari 8,75 meter atau

46,15 % stasiun tergolong tidak aman dan 53,85 % atau 21 stasiun yang

lebar nya sudah tergolong aman (lebih besar/sama dengan 8,75 meter).

Untuk data lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.17 di lampiran data.

Koreksi lebar jalan lurus segmen BO menunjukan bahwa 21 atau

seluruh stasiun dari segmen BO memiliki lebar jalan lebih dari 8,75

meter, jadi tidak perlu dilakukan perbaikan pada segmen ini. Untuk data

lengkapnya dapat dilihat di Tabel 4.18 pada lampiran data.

Koreksi lebar jalan lurus segmen JB-B5 menunjukan bahwa 23,26

% stasiun dari segmen BO memiliki lebar jalan kurang dari 8,75 meter

dan tergolong tidak aman, sedangkan 76,74 % stasiun dari segmen BO

memiliki lebar jalan lebih dari 8,75 meter dan tergolong aman. Untuk

data lengkapnya dapat dilihat di Tabel 4.19 pada lampiran data.

2. Lebar Jalan Angkut Tikungan

Lebar jalan angkut pada tikungan selalu dibuat lebih besar

daripada jalan lurus. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya

penyimpangan lebar alat angkut yang disebabkan oleh sudut yang

dibentuk oleh roda depan dengan badan truk saat melintasi tikungan.

Adapun perhitungan untuk lebar jalan minimum pada belokan

menggunakan persamaan (2.2) adalah sebagai berikut:

𝑊𝑚𝑖𝑛 = 𝑛 × (𝑈 + 𝐹𝑎 + 𝐹𝑏 + 𝑍) + 𝐶 .............................(2.2)

Page 81: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

59

Keterangan :

Wmin : Lebar minimum jalan angkut pada tikungan (meter)

U : Lebar jejak roda (meter)

Fa : lebar juntai (overhang) depan (meter)

Fb : lebar juntai belakang (meter)

Z : lebar bagian tepi jalan (meter)

= ½ (U + Fa + Fb)

C : jarak antara alat angkut saat berpapasan (meter)

= ½ (U + Fa + Fb)

Alat angkut yang penulis amati untuk menghitung lebar jalan

tikungan yaitu Hino FM 260Ti sebagai unit DT di jalan angkut tersebut.

Jarak sumbu roda depan dengan bagian depan (ad) : 1,2 m

Jarak sumbu roda belakang dengan bagian belakang (ab) : 1,4 m

Sudut penyimpangan roda (α) : 30o

Lebar jejak roda (U) : 1,9 m

Lebar juntai depan (Fa) = ad x sin α

= 1,2 m xsin 30o

= 0,6 m

Lebar juntai belakang (Fb) = ab x sin α

= 1,4 m xsin 30o

= 0,7 m

Jarak antara alat angkut saat berpapasan (C)

𝐶 = 𝑍 =𝑈 + 𝐹𝑎 + 𝐹𝑏

𝑛

C = (1,9 m + 0,6 m + 0,7 m) / 2

C = 3,2m / 2

Page 82: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

60

C = Z = 1,6 m

Jarak sisi luar alat angkut ke tepi jalan (Z) = 1,6 m

Lebar jalan minimum pada tikungan (Wmin)

Wmin = 2 ( 1,9 m + 0,6 m + 0,7 m + 1,6 m) + 1,6 m

Wmin = 2 . 4,8 m + 1,6 m

Wmin = 9,6 m + 1,6 m

Wmin = 11,2 meter

Dari perhitungan diatas didapatkan lebar jalan angkut minimum

pada kondisi tikungan dari jalan angkut adalah 11,2 m. Koreksi Lebar

jalan tikungan aktual dapat dilihat pada tabel 4.20 pada lampiran data

Tabel 4.20 Menunjukan bahwa masih ada lebar jalan angkut

tikungan di PT. Lotus SG Lestari yang tidak memenuhi standar lebar

minimal jalan angkut di tikungan yaitu 11,2 meter. Sebanyak 13,95 %

Stasiun pada tikungan yang tidak memenuhi standar (kurang dari 11,2

meter) dan 86,05 % stasiun pada tikungan yang sudah memenuhi

standar (lebih atau sama dengan 11,2 meter).

3. Kemiringan Jalan

PT. Lotus SG Lestari menetapkan grade aman untuk jalan

angkut produksi nya adalah 15 %. Dari pengamatan di lapangan penulis

mendapatkan kemiringan jalan angkut yang bervariasi pada tiap segmen

jalan, ada yang mempunyai grade -5 % - 26 %. Penulis Membagi

penyajian data untuk grade jalan per segmen dengan tabel 4.21 – 4.25

a. Segmen JL

Segmen JL terdiri dari 102 stasiun yang terdiri dari 19 stasiun

tikungan dan 93 stasiun jalan lurus. Segmen JL mempunyai

panjang ± 1020 meter atau 1,02 km dan merupakan segmen paling

rendah ketinggiannya apabila dibandingkan segmen – segmen yang

Page 83: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

61

lain karena posisinya paling dekat dengan hooper plant A dan Plant

B. Ketinggian Segmen JL ini sekitar 181 mdpl – 307 mdpl.

Sebanyak 49 stasiun dari Segmen JL yang tergolong kondisi tidak

aman karena grade lebih besar dari 15 % dan 53 stasiun dari

segmen JL yang tergolong aman dimana grade lebih kecil atau

sama dengan 15 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel

4.21 pada lampiran data.

b. Segmen BL

Segmen BL terdiri dari 15 stasiun dengan panjang total ± 150

meter. 12 stasiun (5 stasiun jalan lurus mendatar) merupakan jalan

lurus dan 3 stasiun merupakan jalan Tikungan. Segmen ini berada

di ketinggian 229 mdpl – 240 mdpl. 15 stasiun tersebut tergolong

dalam kondisi aman dimana grade jalan lebih kecil dari 15 %,

Grade terbesar pada segmen jalan BL adalah 13,8 %. sehingga

tidak perlu dilakukan pelandaian grade. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada Tabel 4.22 pada lampiran data.

c. Segmen BE

Segmen BE terdiri dari 48 stasiun yyang terdiri dari 39

stasiun lurusan maupun 9 stasiun tikungan. Segmen ini mempunyai

panjang ± 480 meter dan berada pada ketinggian 238 mdpl – 247

mdpl. merupakan jalan landai artinya tidak ada tanjakan atau

turunan yang signifikan sehingga nilai grade tidak ada yang lebih

besar dari 15 %. Sehingga tidak perlu dilakukan pelandaian grade.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.23 pada lampiran

data.

d. Segmen BO

Segmen BO terdiri dari 24 stasiun yang terdiri dari 21

stasiun lurusan ( 1 stasiun lurus mendatar) maupun 3 stasiun

tikungan. Segmen ini mempunyai panjang ± 240 meter dan berada

pada ketinggian 264 mdpl – 280 mdpl. Pada Segmen BO 6 stasiun

Page 84: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

62

harus diperbaiki atau dilakukan pelandaian grade yaitu pada stasiun

BO-10 – BO-15 karena nilai gradenya 17,64 % (lebih besar dari 15

%). Sedangkan 18 stasiun nya masih tergolong aman untuk

kemiringannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.24.

e. Segmen JB – B5

Segmen JB – B5 terdiri dari 93 stasiun yang terdiri dari 86 stasiun

lurusan ( 5 stasiun lurus mendatar) maupun 7 stasiun tikungan.

Segmen ini mempunyai panjang ± 930 meter dan berada pada

ketinggian 241 mdpl – 310 mdpl. Pada Segmen JB – B5 24 stasiun

harus diperbaiki atau dilakukan pelandaian grade yaitu pada stasiun

JB-14 – JB27; JB-33 – JB-37; dan JB-49 – JB-53 karena nilai

gradenya lebih besar dari 15 %. Sedangkan 62 stasiun lainnya

masih tergolong aman untuk kemiringannya. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada Tabel 4.25 pada lampiran data.

f. Koreksi Grade Pada Jalan Tikungan

Jalan Tikungan terdiri dari 43 stasiun dari semua segmen JL

pada Jalan Produksi PT. Lotus SG Lestari, dan dibagi menjadi 11

Tikungan berdasarkan posisi nya dapat dilihat pada gambar 4.5.

Pada T-01 yang berada pada segmen JL tergolong tidak aman

karena grade nya melebihi 15 %, T-03 juga terdiri dari 4 stasiun

yang grade nya tergolong tidak aman karena gradenya melebihi

batas aman yaitu 15 %, T-10 Juga tergolong tidak aman, dan T-11

pada stasiun JB-53 juga tidak aman sehingga tikungan dan stasiun

yang tidak aman perlu dilakukan pelandaian kemiringan agar DT

dapat melewati Tanjakan atau tikungan tersebut dengan aman.

Untuk Perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.26 pada

lampiran data.

4. Super Elevasi dan Jari – Jari Tikungan

Nilai superelevasi dapat ditentukan dengan menggunakan

persamaan (2.4), kecepatan yang digunakan adalah kecepatan rata-rata

Page 85: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

63

dari alat angkut saat melewati tikungan yaitu sebesar 20 km/jam,

sedangkan koefisien gesekan dapat menggunakan perhitungan berikut:

Untuk V < 80 km/jam

f = - 0,00065 . V + 0,192

Untuk V antara 80 – 112 km/jam

f = - 0,00125 . V+ 0,24

Maka untuk harga koefisien gesekan dengan V = 20 km/jam adalah:

f = - 0,00065 . 20 + 0,192

f = - 0,013 + 0,192

f = 0,12

Untuk menentukan nilai jari – jari tikungan penulis menggunakan

rumus dari persamaan (4) dan mengacu pada tabel harga jari – jari

tikungan minimal dari Awang Suwandhi (2004) pada Tabel 2.3, maka

Nilai R minimal dengan V rata – rata 20 km/jam adalah 13 m.

Perhitungan nilai superelevasi minimal pada jalan tikungan,

dengan kecepatan max 20 km/jam, R = 13 m dan lebar jalan minimal

11,2 m sebagai berikut : 𝑅 = 𝑉2

127(𝑒+𝑓)

13 = 202

127(𝑒 + 0,119)

𝑒 + 0,119 = 400

1651

𝑒 = 0,2423 − 0,119

𝑒 = 0,1233 m/m atau 123,3 mm/m

Setelah angaka superelevasi diketahui maka dapatdiketahui perbedaan

tinggi yang harus dibuat antara sisi dalam dan luar tikungan.

Berdasarkan perhitungan pada lebar jalan pada tikungan diketahui

bahwa nilai r (lebar jalan tikungan) minimal adalah 11,2(2 jalur) maka

beda tinggi (a) yang harus dibuat adalah :

tg α = e = 0,1233

Page 86: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

64

α = 7°

maka,a = r x sin α

= 11,2meter x sin 7

= 1,37 meter

Beda Tinggi yang harus dibuat antara sisi dalam dan luar tikungan agar

kendaraan dapat melewati tikungan dengan kecepatan maks yaitu = 20

km /jam adalah 1, 37 meter. Nilai jari – jari tikungan (R) untuk tiap

tikungan berbeda – beda tergantung ketajaman tikungan tersebut,

semakin tajam tikungannya maka jari – jari tikungan yang tersedia juga

akan semakin kecil. Jari – jari tikungan tersebut digunakan untuk

menghitung harga superelevasi aktual di tikungan. Harga superelevasi

dan jari – jari Tikungan aktual dapat dilihat di Tabel 4.27 pada lampiran

data.

5. Kemiringan Melintang (Cross Slope)

Nilai Cross Slope ideal untuk jalan angkut dengan lebar 8,75 m

(dua jalur), yaitu dengan memilih nilai cross slope 40 mm tiap 1 meter

lebar jalan. Maka didapatkan nilai cross slope ideal:

Cross Slope = 8,75 m x 40 mm/m = 350 mm = 0,35 m

Cross Slope bertujuan agar jalan angkut tidak tergenang saat

hujan dan sistem penirisan berjalan dengan baik maka bagiantengah

jalan angkut harus memiliki beda tinggi sebesar 35 cm terhadapsisi

kanan dan kiri jalan.

6. Kemampuan Daya Tarik /Rimpull DT Hino FM260Ti

Kemampuan daya tarik truk Hino dapat dihitung dengan mencari

nilai rimpul yang dibutuh kan untuk mengatasi harga grade resistance

dan rolling resistance pada jalan angkut tersebut.

Berat Hino kosong : 6,98 ton = 15.390,53 lb

Berat rmuatan : 18 ton = 39.683,36 lb

Berat total : 24,98 ton = 55.073,03 lb

Rolling Resistance : 70 lb/ton (jalan terpelihara)

Page 87: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

65

Rimpull percepatan : 20 lb/ton

Grade Resistance : 20/lb/ton/%grade

Tabel 4.14 Perhitungan Rimpul DT Hino

Gigi Kecepatan

(kmh) Kecepatan

(mph) HP

Efisiensi Mekanis (%)

Rimpull (lb)

1 9,02 5,63

260 50

8.649,91

2 12,44 7,78 6.250

3 17,33 10,83 4.513,89

4 23,93 14,95 3.260,87

5 32,79 20,49 2.378,79

6 45,24 28,27 1.722,61

7 63,04 39,4 1.237,31

8 87 54,37 896,14

Rev 13,64 8,52 5.720,49 Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

A. Perhitungan Rimpull dan Waktu Tempuh Alat Angkut dalam Keadaan Kosong:

1. Perhitungan Rimpull untuk Rolling Resistance (RR) dan Percepatan (a):

Jl - 06 = Berat Kosong x (RR+a)

= 6,98 ton x (240 lb/ton + 20 lb/ton)

= 1.815,06 lb

2. Perhitungan Rimpull untuk Grade Resistance (GR)

JL - 06 = Berat Kosong x GR

= 6,98 ton x 20 lb/(ton %) x 10,51 %

= 1467,52 lb

Total rimpull adalah 1.815,06 lb + 1467,5165 lb = 3.282,5765

lb Jadi Rimpull yang dibutuhkan DT hino agar bisa menanjak dengan

grade 10,51079 % dalam keadaan kosong adalah 3.282,577 lb. Lebih

jelas nya kemampuan DT Hino dalam mengatasi tanjakan saat kosong

bisa dilihat di Tabel 4.27 dan 4.28 pada Lampiran Data. Sehingga setelah

penulis melakukan pengolahan data rimpul pada tiap segmen jalan 1 dan

Jalan 2 yang telah diperbaiki secara teoritis maka didapat estimasi waktu

Page 88: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

66

tempuh teoritis (CTteoritis) Jalan 1 dan 2 berturut turut adalah 177,2235

dan 201,4751 detik.

B. Perhitungan Rimpull dan Waktu Tempuh Alat Angkut dalam Keadaan

Bermuatan :

1. Perhitungan Rimpull untuk Rolling Resistance (RR) dan Percepatan (a):

Segmen H-I = Berat Total x (RR+a)

= 24,981 ton x (240 lb/ton + 20 lb/ton)

= 6.495,06 lb

2. Perhitungan Rimpull untuk Grade Resistance (GR)

Segman H-I = Berat Total x GR

= 24,98 ton x 20 lb/(ton %) x (-12,28)% (turunan)

= - 6.135,83 lb

Total rimpull adalah 6.729,06 lb – 6.135,83 lb = 359,23 lb Jadi

rimpull yang dibutuhkan DT hino saat menuruni jalan angkut dalam

keadaan bermuatan adalah 359,23 lb. Perhitungan jelas nya dapat dlihat

di tabel berikut. Sehingga setelah penulis melakukan pengolahan data

rimpul pada tiap segmen jalan 1 dan 2 yang telah diperbaiki secara

teoritis maka didapat estimasi waktu tempuh teoritis (CTteoritis) jalan 1

dan 2 berturut turut adalah 201,6 dan 241,2 detik.

Page 89: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

67

4.2.2 Perhitungan Produtivitas Sebelum dan Sesudah Perbaikan Jalan

Perhitungan produksi aktual berdasarkan pada pengamatan cycle

time DT Hino pada segmen jalan 1 dan jalan 2 adalah sebagai berikut :

1. Jalan 1, Loading Point Blok Cengkeh di Bench 5 menuju Crushing

Plant A dengan pengambilan sampel sebanyak 30 kali. Dari

pengamatan di lapangan, cycle time aktual Hino FM 260Ti. Nilai

rata – rata cycle time Hino dari Loading Point Blok Cengkeh 5

menuju Crushing Plant A adalah sebagai berikut :

Tabel 4.28 Cycle Time Aktual di Jalan 1

Loading

(s)

Hauling

(s)

Delay

(s)

Manuver

(s)

Dumping

(s)

Return

(s)

Delay'

(s)

Manuver'

(s) CT (s)

CT

(min)

144,24 216,62 51,231 27,043 17,21 242,2 107,7 29,52 833,5 13,89

Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Maka dapat dihitung Produktivitas DT Hino aktual sebelum

perbaikan jalan menggunakan Persamaan (10) dan hasilnya dapat

dilihat pada tabel 4.29 di bawah ini.

Tabel 4.29 Produktivitas LP I Sebelum Perbaikan

Parameter Unit Nilai

CT menit 13,89

Q Ton 18

UA % 84,38%

WT Jam 13,5

Ndt unit 1

Qdt ton/hari 885,6

ton/jam 65,6 Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari,

2018

Tabel 4.29 menunjukan produktivitas Dumptruck Hino FM 260 Ti

LP 1 Sebelum perbaikan adalah 65,6 ton /jam dan 885,6 ton/hari.

Page 90: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

68

2. Jalan 1, Loading Point Blok Cengkeh menuju Crushing Plant A

Setelah dilkukan perbaikan jalan, yaitu penurunan grade jalan.

Tabel 4.30 Estimasi Cycle Time di Jalan 1 Setelah Perbaikan jalan

Loading (s)

Hauling (s)

Delay (s)

Manuver (s)

Dumping (s)

Return (s)

Delay' (s)

Manuver' (s)

CT (s) CT (min)

144,24 201,6 51,23 27,04 17,21 177,22 107,7 29,52 755,77 12,6 Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Maka dapat dihitung Produktivitas DT Hino Teoritis setelah

perbaikan jalan menggunakan Persamaan (10) dan hasilnya dapat

dilihat pada tabel 4.31 di bawah ini:

Tabel 4.31 Produktivitas LP I Setelah Perbaikan

Parameter Unit Nilai

CT menit 12,6

Q Ton 18

UA % 84,38%

WT Jam 13,5

Ndt unit 1

Qdt ton/hari 984,15

ton/jam 72,9 Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari,

2018

Tabel 4.31 menunjukan produktivitas Dumptruck Hino FM260Ti LP

1 setelah perbaikan adalah 72,9 ton /jam dan 984,15 ton/hari.

Dengan melakukan perbaikan jalan pada jalan 1 (blok cengkeh)

didapat keuntungan dimana produktivitas jalan 1 setelah perbaikan

meningkat sebanyak 7,3 ton/jam atau 11,13 %, sehingga

produktivitas perbulan tiap DT akan meningkat dari 17.712,01

ton/bulan menjadi 19.683 ton/bulan.

3. Jalan 1, Loading Point Blok Cengkeh menuju Crushing Plant A

Setelah dilkukan perbaikan jalan, yaitu penurunan grade jalan dan

penambahan muatan DT menjadi 20 ton.

Page 91: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

69

Tabel 4.32 Estimasi Cycle Time di Jalan 1 Setelah Perbaikan jalan dan penambahan muatan

Loading (s)

Hauling (s)

Delay (s)

Manuver (s)

Dumping (s)

Return (s)

Delay' (s)

Manuver' (s)

CT (s) CT (min)

144,24 202,75 51,23 27,04 17,21 177,22 107,7 29,52 756,91 12,62 Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Maka dapat dihitung Produktivitas DT Hino Teoritis setelah

perbaikan jalan dan penambahan muatan menggunakan Persamaan

(10), hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.33 di bawah ini:

Tabel 4.33 Produktivitas LP I Setelah Perbaikan & Penambahan Muatan

Parameter Unit Nilai

CT menit 12,62

Q Ton 20

UA % 84,38%

WT Jam 13,5

Ndt unit 1

Qdt ton/hari 1083,52

ton/jam 80,26

Dapat disimpulkan dari Tabel 4.31 dan Tabel 4.33 bahwa

Penambahan muatan menjadi 20 ton pada DT meningkatkan

produktivitas DT Pada LP 1 Setelah Perbaikan sebanyak 10,1 % atau

7,36 ton/jam.

4. Jalan 2, Loading Point Blok Dukuh menuju Crushing Plant A

dengan Pendekatan Empiris dengan cycle Time Jalan 1. Dengan

asumsi bahwa Loading time, delay time, manuver time, dan dumping

time sama seperti data cycle time aktual yang diambil pada Jalan 1,

maka untuk mencari hauling time dan return time dapat digunakan

perbandingan sederhana matematika sebagai berikut :

Estimasi Hauling Time :

𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 1

𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 2=

𝐻𝑎𝑢𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 1

𝐻𝑎𝑢𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 2

Page 92: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

70

1,16 𝑘𝑚

1,39 𝑘𝑚=

242,2 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

𝐻𝑎𝑢𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 2

𝐻𝑎𝑢𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 2 =242,2 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 × 1,39 𝑘𝑚

1,16 𝑘𝑚

𝐻𝑎𝑢𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 2 = 290,22 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

Estimasi Return Time :

𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 1

𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 2=

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 1

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 2

1,16 𝑘𝑚

1,39 𝑘𝑚=

216,62 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 2

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 2 =216,62 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 × 1,39 𝑘𝑚

1,16 𝑘𝑚

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 2 = 259,6 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

. Maka cycle time Hino FM260Ti sebelum pebaikan jalan adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.34 Estimasi Cycle Time di Jalan 2 Sebelum Perbaikan jalan

Loading (s)

Hauling (s)

Delay (s)

Manuver (s)

Dumping (s)

Return (s)

Delay' (s)

Manuver' (s)

CT (s) CT

(min)

144,24 259,6 51,23 27,04 17,21 290,22 107,7 29,52 926,77 15,5 Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Maka dapat dihitung Produktivitas DT Hino aktual sebelum

perbaikan jalan menggunakan Persamaan (10) dan hasilnya dapat

dilihat pada tabel 4.35 di bawah ini:

Tabel 4.35 Produktivitas LP II Sebelum Perbaikan

Parameter Unit Nilai

CT Menit 15,5

Q Ton 18

Page 93: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

71

UA % 84,38%

WT Jam 13,5

Ndt Unit 1

Qdt ton/hari 793,67

ton/jam 58,8 Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari,

2018

Tabel 4.35 menunjukan produktivitas Dumptruck Hino FM 260 Ti

LP II Sebelum perbaikan adalah 58,8 ton /jam dan 793,67 ton/hari.

5. Jalan 2, Loading Point Blok Dukuh menuju Crushing Plant A Setelah

dilkukan perbaikan jalan, yaitu penurunan grade. Maka di dapat cycle time

teoritis nya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.36 Estimasi Cycle Time di Jalan 2 setelah Perbaikan jalan

Loading (s)

Hauling (s)

Delay (s)

Manuver (s)

Dumping (s)

Return (s)

Delay' (s)

Manuver' (s)

CT (s) CT (min)

144,24 241,2 51,23 27,04 17,21 201,48 107,7 29,52 819,62 13,66 Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Maka dapat dihitung Produktivitas DT Hino Teoritis setelah perbaikan

jalan menggunakan Persamaan (10) dan hasilnya dapat dilihat pada tabel

4.37 di bawah ini.

Tabel 4.37 Produktivitas LP II Setelah Perbaikan

Parameter Unit Nilai

CT Menit 13,7

Q Ton 18

UA % 84,38%

WT Jam 13,5

Ndt Unit 1

Qdt ton/hari 897,95

ton/jam 66,51 Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari,

2018

Page 94: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

72

6. Jalan 2, Loading Point Blok Dukuh menuju Crushing Plant A Setelah

dilkukan perbaikan jalan, yaitu penurunan grade jalan dan penambahan

muatan DT menjadi 20 ton.

Tabel 4.38 Estimasi Cycle Time di Jalan 2 Setelah Perbaikan jalan dan penambahan muatan

Loading (s)

Hauling (s)

Delay (s)

Manuver (s)

Dumping (s)

Return (s)

Delay' (s)

Manuver' (s)

CT (s) CT (min)

144,24 253,54 51,23 27,04 17,21 201,48 107,7 29,52 831,96 13,87 Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Maka dapat dihitung Produktivitas DT Hino Teoritis setelah

perbaikan jalan dan penambahan muatan menggunakan Persamaan

(10), hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.39 di bawah ini:

Tabel 4.39 Produktivitas LP II Setelah Perbaikan & Penambahan Muatan

Parameter Unit Nilai

CT menit 13,87

Q Ton 20

UA % 84,38%

WT Jam 13,5

Ndt unit 1

Qdt ton/hari 985,78

ton/jam 73,02

Tabel 4.37 dan Tabel 4.39 menjelaskan bahwa Penambahan muatan

menjadi 20 ton pada DT meningkatkan produktivitas DT Pada LP 2

Setelah Perbaikan sebanyak 9,79 % atau 6,51 ton/jam.

Dapat disimpulkan bahwa penambahan muatan DT menjadi maksimum

yaitu 20 ton efektif untuk meningkatkan efektifvitas produksi DT hingga

10 %. Ini dikarenakan saat DT membawa muatan atau hauling jalan yang

dilalui berupa turunan, sehingga tidak beban tidak berpengaruh terhadap

kecepatan DT yang dibantu dengan gaya gravitasi. Untuk lebih jelasnya

Perbandingan Prduktivitas DT Hino yang beroperasi di Blok Cengkeh dan

Blok Dukuh sebelum dan sesudah perbaikan jalan dapat dilihat pada tabel

4.40 di bawah ini

Page 95: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

73

Tabel 4.40 Perbandingan Produktivitas tiap blok

Produktivitas Unit Sebelum

Perbaikan Setelah

Perbaikan

Setelah Perbaikan +

Muatan 20 ton

Blok Dukuh (Jalan 2/LP2)

ton/hari 793,67 897,95 985,76

ton/jam 58,79 66,52 73,02

ton/bulan 15.873,39 17.958,94 19.715,5

Blok Cengkeh (Jalan 1/LP1)

ton/hari 885,6 984,15 1.083,52

ton/jam 65,6 72,9 80,26

ton/bulan 17.712,01 19.683 21.670,4

Peningkatan Produksi (%)

Blok Dukuh 0 13,11 24,21

Blok Cengkeh 0 11,3 22,35 Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

4.2.3 Analisa Biaya Perbaikan Jalan

Depresiasi merupakan penyisihan uang dari pemakaian suatu

barang/alat sehubungan dengan menyusutnya nilai pakai atau

kemampuan barang/alat tersebut. Depresiasi bertujuan untuk

mengumpulkan uang pada tiap tahun produksi agar setelah sekian tahun

alat PTM sudah tidak bisa dipakai, tetapi sudah terkumpul uang untuk

membeli alat yang baru dari depresiasi tersebut. Metode Depresiasi

yang digunakan adalah Straight Line. Dengan Nilai Sisa yang diinginkan

perusahaan (Tread in Value) adalah 5 % dari harga alat PTM dan umur

alat yang diinginkan perusahaan adalah 10 tahun atau 2500 jam.

Sedangkan Interest, Tax, Insurance and Storage merupakan bunga

yang dikehendaki perusahaan di bank penanam modal, pajak – pajak

yang dibebankan, asuransi pada alat PTM seperti kecelakaan kebakaran,

dan biaya penyimpanan di gudang atau garasi yang nilainya masing –

masing 6%, 2%, 2% dan 2%. Jadi Total Interest, Tax, Insurance and

Storage pada PT. Lotus SG Lestari adalah 12 % dari nilai investasi

/depresiasi tahunan.

Page 96: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

74

1. Biaya Produksi dan Kepemilikan (OOC) DT Hino FM 260Ti

Sebelum Perbaikan Jalan

Tabel 4.41 Data Investasi DT Hino FM260Ti di PT. Lotus SG Lestari

OOC Dumptruck Blok

Cengkeh Keterangan unit Biaya (Rp)

Delivered Price - Rp 999.569.658,30

Tire Price - Rp 18.727.276,30

Delivered Price less tires - Rp 980.842.382.00

Nilai Sisa - Rp 49.042.119,10

Depreciated Value - Rp 931.800.262,90

Life Time(hrs) 25000 Jam -

Whrs/year(hrs) 2500 Jam -

Life Time(years) 10,0 Tahun -

Trade in value 5 % -

Owning Cost Faktor Biaya (Rp/jam)

Biaya Depresiasi Rp 37.272,01

Interest. Tax and Insurance 12% Rp 47.979,34

Sub Total Owning Cost Rp 85.251,35

Operating Cost Jumlah Biaya Unit Biaya (Rp/jam)

Fuel. Oil and Lubricant

Fuel (l/jam) 2,53 Rp 9.250,00 Rp 62.637,00

Oil and Lubricants - Rp 22.196,90

Spareparts Rp 28.959,70

Tires Rp 37.516,60

Operator Wage Rp 15.000,00

Sub Total Operating Cost Rp 166.310,20

Owning & Operating Cost (OOC) Rp 251.561,55

Sumber : Pengolahan Data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Tabel 4.41 merupakan data owning and operation cost DT Hino

FM260Ti yang diterapkan oleh PT. Lotus SG Lestari. Dengan

Produksi yang berbeda – beda pada tiap Loading Point maka nilai

ongkos nya baik ongkos operasi maupun ongkos kepemilikan berbeda

– beda. Penulis akan menghitung estimasi biaya yang harus

dikeluarkan (Rp/ton) pada Blok Cengkeh dan Blok Dukuh sebelum

Page 97: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

75

dan sesudah Perbaikan Jalan, lalu penulis akan membandingkannya

untuk mendapatkan nilai saving cost pada setiap Loading Point.

a. Blok Cengkeh Sebelum Perbaikan

Produktivitas = 65,6 ton/jam

Pada tabel 4.41 di atas dapat kita ketahui bahwa nilai – nilai owning &

operation cost untuk DT Hino FM260Ti adalah sebagai berikut :

Depresiasi

Perhitungan Depresiasi dengan metode Straight Line pada Unit DT

Hino FM260Ti di PT. Lotus SG Lestari adalah sebagai berikut :

Depresiasi = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐷𝑇 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑆𝑖𝑠𝑎

𝑈𝑚𝑢𝑟 𝐴𝑙𝑎𝑡(𝑗𝑎𝑚)

Rp. 980.842.382−Rp. 49.042.119,10

2500 𝑗𝑎𝑚

Rp 931.800.262,90

2500 𝑗𝑎𝑚

= Rp 37.272,01 /jam

Interest, Tax and Insurance

Nilai Interest, Tax and Insurance yang dikehendaki oleh PT. Lotus SG

Lestari adalah 12 % dari Nilai Depresiasi, Maka dapat Dihitung

Sebagai berikut :

Interest, Tax and Insurance = 12 % x Delivered Price

2500 𝑗𝑎𝑚

= Rp 47.979,34 /jam

Solar = Rp 62,637.00 /jam

Ban = Rp 37,516.60 /jam

Oil and Lubricant = Rp 22,196.90 /jam

Sparepart = Rp 28,959.70 /jam

Operator’s Wage = Rp 15,000.00 /jam +

Total Owning & Operation Cost = Rp 251.561,55 /jam

Untuk mendapatkan nilai cost dalam satuan Rp /ton perlu dibagi

dengan produktivitas dumptruck pada Blok Cengkeh Sebelum

Perbaikan yang telah dihitung secara akttual maupun teoritis pada

Page 98: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

76

tabel 4.29 Maka akan didapat nilai Owning & Operation Cost =

Rp 251.561,55 /jam

65,6 𝑡𝑜𝑛/𝑗𝑎𝑚 = Rp 3.834,78 /ton

Pada Tabel 4.42 menunjukan biaya kepemilikan dan operasi dari DT

Hino pada Blok Cengkeh Sebelum Perbaikan dengan satuan atau Unit

Cost Rupiah / ton.

Tabel 4.42 Perhitungan OOC DT Hino di Blok Cengkeh Sebelum Perbaikan

Owning Cost Faktor Biaya (Rp/ton)

Biaya Depresiasi - Rp 568,17

Interest. Tax and Insurance 12% Rp 731,39

Sub Total Owning Cost Rp 1.299,56

Operating Cost Biaya Unit Biaya (Rp/ton)

Fuel. Oil and Lubricant

Fuel (l/jam) Rp 9.250,00 Rp 954,83

Oil and Lubricants - Rp 338,37

Spareparts - Rp 441,46

Tires - Rp 571,90

Operator Wage - Rp 228,66

Sub Total Operating Cost Rp 2.535,22

Owning & Operating Cost (OOC) Rp 3.834,78

Sumber : Pengolahan Data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

b. Blok Dukuh Sebelum Perbaikan

Produktivitas = 58,79 ton/jam

Dengan mengacu pada tabel 4.41 di atas dapat kita ketahui bahwa

nilai – nilai owning & operation cost untuk DT Hino FM260Ti.

Berikut adalah Perhitungan biaya atau cost dari owning & operation

DT Hino FM260Ti dengan mengkonversi satuan dari Rp/jam menjadi

Rp/ton. Proses perhitungan sama seperti Blok Cengkeh sebelum

perbaikan di atas. Hasil Perhitungan OOC DT Hino di Blok Dukuh

Sebelum Perbaikan dapat dilihat pada Tabel 4.43 di bawah ini.

Tabel 4.43 Perhitungan OOC DT Hino di Blok Dukuh Sebelum Perbaikan

Owning Cost Faktor Biaya (Rp/ton)

Biaya Depresiasi - Rp 633,99

Interest. Tax and Insurance 12% Rp 816,11

Page 99: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

77

Sub Total Owning Cost Rp 1.450,10

Operating Cost Biaya Unit Biaya (Rp/ton)

Fuel. Oil and Lubricant

Fuel (l/jam) Rp 9.250,00 Rp 1.065,44

Oil and Lubricants - Rp 377,56

Spareparts - Rp 492,60

Tires - Rp 638,15

Operator Wage - Rp 255,15

Sub Total Operating Cost Rp 2.828,89

Owning & Operating Cost (OOC) Rp 4.278,99

2. Biaya Perbaikan Jalan (Pelandaian Grade)

Grade yang diperbaiki (pelandaian) pada Loading Point blok

dukuh berjumlah 30 stasiun dan pada Loading Point Blok Cengkeh

adalah 24 Stasiun, Maka jumlah panjang jalan yang dilakuakan

perbaikan / pelandaian adalah 540 meter (dimana volume tanah yang

dibutuhkan untuk perbaikan atau pelandaian adalah 4,3 m3/m. Maka

Total Volume tanah (sirdam) yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

𝐿𝐶𝑀 = 540 𝑚 × 4,3𝑚3

𝑚

𝐿𝐶𝑀 = 2.322 𝑚3

𝑇𝑜𝑛𝑎𝑠𝑒 = 2.322 𝑚3 × 2,7𝑡𝑜𝑛

𝑚3

𝑇𝑜𝑛𝑎𝑠𝑒 = 6.269,4 𝑡𝑜𝑛

Maka Sirdam yang dibutuhkan untuk melandaikan grade pada jalan

yang tidak aman yaitu sebanyak 6.269,4 ton. Estimasi untuk biaya

yang dibutuhkan apabila perusahaan membeli sirdam diluar cadangan

di stockpile Crushing Plant dengan harga sirdam Rp. 35.000 /m3 maka

biaya yang dikeluarkan adalah sebagai berikut :

Biaya Pembelian Sirdam = Vlcm x harga sirdam

= 2.322 m3 x Rp, 35.000 /m3

= Rp. 81.270.000

Page 100: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

78

a. Biaya Perbaikan Menggunakan Grader Mitsubishi GD – 505

Tabel 4.44 Data Investasi Grader Mitsubishi GD-505 di PT. Lotus SG Lestari

OOC Grader LP 1 Keterangan Biaya (Rp)

Delivered Price - Rp 1.344.836.890,00

Tire Price 6 tires @ Rp 2.766.675,00 Rp 16.600.050,00

Delivered Price less tires - Rp 1.328.236.840,00

Nilai Sisa - Rp 66.411.842,00

Depreciated Value - Rp 1.261.824.998,00

Life Time(hrs) 25000 Jam -

Whrs/year(hrs) 2500 Jam -

Life Time(years) 10,0 Tahun -

Trade in value 5% - -

Owning Cost Faktor Biaya (Rp/jam)

Biaya Depresiasi - - Rp 50.473,00

Interest. Tax and Insurance - 12% Rp 64.552,17

Sub Total Owning Cost Rp 115.025,17

Operating Cost Jumlah Biaya Unit Biaya (Rp/jam)

Fuel. Oil and Lubricant

Fuel (l/jam) 2,53 Rp 9.250,00 Rp 15.314,00

Oil and Lubricants - Rp 2.175,80

Spareparts Rp 5.860,80

Tires Rp 37.425,30

Operator Wage Rp 15.000,00

Sub Total Operating Cost Rp 75.775,90

Owning & Operating Cost (OOC) Rp 190.801,07

Sumber : Pengolahan Data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Tabel 4.44 merupakan data owning and operation cost Grader

Mitsubishi GD– 505 yang diterapkan oleh PT. Lotus SG Lestari.

Penulis akan menghitung estimasi biaya yang harus dikeluarkan

(Rp/ton) pada Perbaikan jalan di Blok Cengkeh dan Blok Dukuh, lalu

penulis akan menjumlahkan dengan OOC dari Vibratory Roller dan

membandingkannya dengan nilai saving cost produksi DT pada 2

Loading Point untuk mendapatkan nilai Payback Period.

Page 101: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

79

Produktivitas Grader Mitsubishi GD – 505 dapat dicari menggunakan

rumus : 𝑄 = 𝐿ℎ (𝑁 (𝑏−𝑏𝑜)+ 𝑏𝑜)×𝑡 ×𝐹𝑎 ×60

𝑛 ×𝑇𝑠

Keterangan : Q = Produktivitas Grader (m3/jam)

Lh = Panjang Hamparan (m)

N = Jumlah jalur

b = Lebar efektif blade (m)

bo = Lebar Overlap (m)

Fa = Efesiensi Alat

n = Jumlah Lintasan

Ts = Waktu Siklus (menit)

𝑄 = 10 ( 2 (2.6 − 0.3) + 0.3) × 0.2 × 0.83 × 60

2 × 3.3

𝑄 = 461,15

6,6 = 69,87 m3 / jam

Untuk mengubah nilai produktivias menjadi ton / jam harus dikali

dengan massa jenis nya yaitu 2,7 ton/m3.. Maka perhitungannya

sebagai berikut :

𝑄 = 69,871 m3/jam ×2,7 ton/m3

𝑄 = 188,65 𝑡𝑜𝑛/𝑗𝑎𝑚

Dengan jam kerja dalam sehari yaitu 6 jam maka produktivitas Grader

dalam sehari adalah

𝑄 = 188,65 m3/jam ×6 jam/hari

𝑄 = 1.131,9 𝑡𝑜𝑛/ℎ𝑎𝑟𝑖

Dengan membagi Biaya OOC dengan satuan Rp/jam pada tabel 4.49

dengan produktivitas Grader yaitu 188,65 ton/jam akan akan didapat

nilai biaya kepemilikan dan operasi dalam satuan Rp/ton . Nilai OOC

Grader dalam satuan Rp/ton dapat dilihat pada tabel 4.45 di bawah ini.

Tabel 4.45 Perhitungan OOC Grader Mitsubishi GD-505

Owning Cost Faktor Biaya (Rp/ton)

Biaya Depresiasi Rp 26,.55

Interest, Tax and Insurance 12% Rp 342,18

Sub Total Owning Cost Rp 609,72

Operating Cost Biaya Unit Biaya (Rp/ton)

Page 102: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

80

Fuel, Oil and Lubricant

Fuel (l/jam) R p 9.250,00 Rp 81,18

Oil and Lubricants - Rp 11,53

Spareparts Rp 31,07

Tires Rp 198,38

Operator Wage Rp 79,51

Sub Total Operating Cost Rp 401,67

Owning & Operating Cost (Rp/ton) Rp 1.011,39

Sumber : Pengolahan Data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Dari Tabel 4.44 didapat nilai OOC Grader Mitsubishi GD–505 adalah

Rp. 1.011,39 /ton.

b. Biaya Perbaikan Menggunakan Vibratory Roller Sakai SV515 D

Tabel 4.46 Data Investasi Vibratory Roller Sakai SV 515D di PT. Lotus SG Lestari

OOC Bulldozer D 65-P Keterangan Biaya (Rp)

Tahun Dibuat 2010

Kondisi Lapangan Medium

Periode Projek 2011

Delivered Price Rp 821.673.274,00

Tire Price 2 tires Rp 2.691.900,00 Rp 5.383.800,00

Delivered Price less tires Rp 816.289.474,00

Nilai Sisa Rp 40.814.473,70

Depreciated Value Rp 775.475.000,30

Life Time(hrs) 25000 jam

Whrs/year(hrs) 2500 jam

Life Time(years) 10,0 tahun

Trade in value 5%

Owning Cost Faktor Biaya (Rp/jam)

Biaya Depresiasi Rp 31.019,00

Interest. Tax and Insurance 12% Rp 39.440,32

Sub Total Owning Cost Rp 70.459,32

Operating Cost Jumlah Biaya Unit Biaya (Rp/jam)

Fuel. Oil and Lubricant

Fuel (l/jam) 2,53 Rp 9.250,00 Rp 12.319,00

Oil and Lubricants - Rp 514,80

Spareparts Rp 574,20

Page 103: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

81

Tires Rp 5.199,70

Operator Wage Rp 15.000,00

Sub Total Operating Cost Rp 33.607,70

Owning & Operating Cost (OOC) Rp 104.067,02

Sumber : Pengolahan Data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Tabel 4.46 merupakan data owning and operation cost Vibratory

Roller Sakai SV 515D yang diterapkan oleh PT. Lotus SG Lestari.

Penulis akan menghitung estimasi biaya yang harus dikeluarkan

(Rp/ton) pada Perbaikan jalan di Blok Cengkeh dan Blok Dukuh, lalu

penulis akan menjumlahkan dengan OOC dari Motor Grader dan

membandingkannya dengan nilai saving cost produksi DT pada 2

Loading Point untuk mendapatkan nilai Payback Period.

Menurut Manual Book Produktivitas Vibratory Roller Sakai SV 515D

secara teoritis adalah 50,63 m3/jam. Untuk mengubah nilai

produktivias menjadi ton / jam haus dikali dengan massa jenis

Andesit yaitu 2,7 ton/m3.. Maka perhitungannya sebagai berikut :

𝑄 = 50,63 m3/jam ×2,7 ton/m3

𝑄 = 136,69 𝑡𝑜𝑛/𝑗𝑎𝑚

Dengan jam kerja dalam sehari yaitu 6 jam maka produktivitas Vibro

dalam sehari adalah

𝑄 = 136,69 m3/jam ×6 jam/hari

𝑄 = 820,14 𝑡𝑜𝑛/ℎ𝑎𝑟𝑖

Dengan cara membagi Biaya OOC Vibratory dalam satuan atau unit

cost Rp/jam pada tabel 4.51 dengan produktivitas Vobratory yaitu

136,69 ton/jam akan akan didapat nilai biaya kepemilikan dan operasi

dalam satuan Rp/ton. Nilai OOC Vibratory Roller dalam Satuan

Rp/ton dapat dilihat pada tabel 4.47 dibawah ini.

Tabel 4.47 Perhitungan OOC Vibratory Roller Sakai SV 515D

Owning Cost Faktor Biaya (Rp/ton)

Biaya Depresiasi Rp 226,93

Interest, Tax and Insurance 12% Rp 288,54

Sub Total Owning Cost Rp 515,47

Operating Cost

Jumlah Biaya Unit Biaya (Rp/ton)

Page 104: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

82

Fuel, Oil and Lubricant

Fuel (l/jam) Rp 9,250,00 Rp 90,12

Oil and Lubricants - Rp 3,77

Spareparts Rp 4,20

Tires Rp 38,04

Operator Wage Rp 109,74

Sub Total Operating Cost Rp 245,87

Owning & Operating Cost (OOC) Rp 761,34

Sumber : Pengolahan Data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Dari Tabel 4.47 didapat nilai OOC Vibratory Roller adalah Rp.

761,34 /ton. Maka Total Biaya Maintenance atau perbaikan yang

merupakan jumlah dari OOC Grader dan OOC Vibro adalah Rp.

1.772,73 / ton.

Jumlah Tonase sirdam yang dibutuhkan untuk memperbaiki atau

melandaikan 540 meter jalan (LP Blok Dukuh dan LP Blok Cengkeh)

adalah 6.269,4 ton. Maka dapat dihitung Biaya Perbaikan pada Blok

Dukuh dan Blok Cengkeh adalah sebagai berikut :

Total Biaya Perbaikan = (Rp.1.772,73

ton× 6.269,4 ton) + Biaya Pembelian Sirdam

Total Biaya Perbaikan = (Rp.1.772,73

ton× 6.269,4 ton) + Rp. 81.270.000

Total Biaya Perbaikan = Rp. 92.383.953,46

3. Biaya Kepemilikan dan Produksi (OOC) DT Hino FM2600Ti

Setelah Perbaikan dan Saving Cost yang didapat

Setelah Melakukan Perbaikan Jalan maka Biaya Kepemilikan

dan Produksi DT Hino FM260Ti akan berbeda dari sebelum dilakukan

perbaikan jalan, karena perbaikan jalan menyebabkan cycle time alat

angkut lebih cepat sehingga produktivitas nya akan lebih besar.

Karena Produktivitas nya lebih besar maka biaya produksi dengan

satuan/unit cost Rupah/ton akan lebih besar juga secara teoritis, untuk

lebih jelasnya perhitungan Biaya OOC DT Hino setelah Perbaikan

Jalan pada Blok Cengkeh (Jalan 1) dan Blok Dukuh (Jalan 2) dengan

Page 105: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

83

muatan DT 18 ton dan 20 ton dapat dilihat pada perhitungan di bawah

ini.

a. Blok Cengkeh Setelah Perbaikan dan Muatan 18 Ton

Produktivitas = 72,9 ton/jam

Dengan mengacu pada tabel 4.41 di atas dapat kita ketahui bahwa

nilai – nilai owning & operation cost untuk DT Hino FM260Ti.

Berikut adalah Perhitungan biaya atau cost dari owning & operation

DT Hino FM260Ti dengan mengkonversi satuan dari Rp/jam menjadi

Rp/ton. Proses perhitungan sama seperti Blok Cengkeh sebelum

perbaikan di atas. Hasil perhitungan OOC DT Hino di bBlok Cengkeh

setelah perbaikan dapat dilihat pada Tabel 4.48 di bawah ini.

Tabel 4.48 Perhitungan OOC DT Hino di Blok Cengkeh Setelah Perbaikan

Owning Cost Faktor Biaya (Rp/ton)

Biaya Depresiasi - Rp 511,28

Interest. Tax and Insurance 12% Rp 658,15

Sub Total Owning Cost Rp 1.169,10

Operating Cost Biaya Unit Biaya (Rp/ton)

Fuel. Oil and Lubricant

Fuel (l/jam) Rp 9.250,00 Rp 859,22

Oil and Lubricants - Rp 304,48

Spareparts - Rp 397,25

Tires - Rp 514,63

Operator Wage - Rp 205,76

Sub Total Operating Cost Rp 2.281,35

Owning & Operating Cost (OOC) Rp 3.450,78

Sumber : Pengolahan Data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Maka Saving Cost yang didapat pada Blok Cengkeh adalah sebagai

berikut :

= OOC Blok Cengkeh Sebelum Perbaikan – OOC Blok Cengkeh Setelah Perbaikan

= Rp 3.834,78 – Rp 3.450,78

= Rp 384 /ton

Page 106: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

84

b. Blok Cengkeh Setelah Perbaikan dan Muatan ditingkatkan

menjadi 20 Ton

Produktivitas = 80,26 ton/jam

Dengan mengacu pada tabel 4.41 di atas dapat kita ketahui bahwa

nilai – nilai owning & operation cost untuk DT Hino FM260Ti.

Berikut adalah Perhitungan biaya atau cost dari owning & operation

DT Hino FM260Ti dengan mengkonversi satuan dari Rp/jam menjadi

Rp/ton. Proses perhitungan sama seperti Blok Cengkeh sebelum

perbaikan di atas. Hasil perhitungan OOC DT Hino di Blok Cengkeh

setelah perbaikan dan muatan ditingkatkan menjadi 20 ton dapat

dilihat pada Tabel 4.49 di bawah ini.

Tabel 4.49 Perhitungan OOC DT Hino di Blok Cengkeh Setelah Perbaikan dan Penambahan

Muatan

Owning Cost Faktor Biaya (Rp/ton)

Biaya Depresiasi - Rp 464,39

Interest. Tax and Insurance 12% Rp 597,79

Sub Total Owning Cost Rp 1.062,18

Operating Cost Biaya Unit Biaya (Rp/ton)

Fuel. Oil and Lubricant

Fuel (l/jam) Rp 9.250,00 Rp 780,42

Oil and Lubricants - Rp 276,56

Spareparts - Rp 360,82

Tires - Rp 467,43

Operator Wage - Rp 186,89

Sub Total Operating Cost Rp 2.072,12

Owning & Operating Cost (OOC) Rp 3.134,29

Sumber : Pengolahan Data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Maka Saving Cost yang didapat pada Blok Cengkeh Setelah

Perbaikan dan Muatan ditambah menjadi 20 ton adalah sebagai

berikut :

= OOC Blok Cengkeh Sebelum Perbaikan – OOC Blok Cengkeh Setelah Perbaikan

dan Penambahan Muatan

= Rp 3.834,78 – Rp 3.134,29

= Rp 700,49 /ton

Page 107: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

85

c. Blok Dukuh Setelah Perbaikan dan Muatan DT Hino 18 Ton

Produktivitas = 66,52 ton/jam

Dengan mengacu pada tabel 4.41 di atas dapat kita ketahui bahwa

nilai – nilai owning & operation cost untuk DT Hino FM260Ti.

Berikut adalah Perhitungan biaya atau cost dari owning & operation

DT Hino FM260Ti dengan mengkonversi satuan dari Rp/jam menjadi

Rp/ton. Proses perhitungan sama seperti Blok Cengkeh sebelum

perbaikan di atas. Hasil Perhitungan OOC DT Hino di Blok Dukuh

setelah Perbaikan dapat dilihat pada Tabel 4.50 di bawah ini.

Tabel 4.50 Perhitungan OOC DT Hino di Blok Dukuh Setelah Perbaikan

Owning Cost Faktor Biaya (Rp/ton)

Biaya Depresiasi - Rp 560,31

Interest. Tax and Insurance 12% Rp 721,28

Sub Total Owning Cost Rp 1.281,59

Operating Cost Biaya Unit Biaya (Rp/ton)

Fuel. Oil and Lubricant

Fuel (l/jam) Rp 9.250,00 Rp 941,63

Oil and Lubricants - Rp 333,69

Spareparts - Rp 435,35

Tires - Rp 563,99

Operator Wage - Rp 225,50

Sub Total Operating Cost Rp 2.500,15

Owning & Operating Cost (OOC) Rp 3.781,74

Sumber : Pengolahan Data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Maka Saving Cost yang didapat pada Blok Dukuh adalah sebagai

berikut :

= OOC Blok Dukuh Sebelum Perbaikan – OOC Blok Dukuh Setelah Perbaikan

= Rp 4.278,99 – Rp 3.781,74

= Rp 497.24 /ton

Page 108: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

86

d. Blok Dukuh Setelah Perbaikan dan Muatan ditingkatkan menjadi

20 Ton

Produktivitas = 73,02 ton/jam

Dengan mengacu pada tabel 4.41 di atas dapat kita ketahui bahwa

nilai – nilai owning & operation cost untuk DT Hino FM260Ti.

Berikut adalah Perhitungan biaya atau cost dari owning & operation

DT Hino FM260Ti dengan mengkonversi satuan dari Rp/jam menjadi

Rp/ton. Proses perhitungan sama seperti Blok Dukuh sebelum

perbaikan di atas. Hasil perhitungan OOC DT Hino di Blok Dukuh

setelah perbaikan dan muatan ditingkatkan menjadi 20 ton dapat

dilihat pada Tabel 4.51 di bawah ini.

Tabel 4.51 Perhitungan OOC DT Hino di Blok Dukuh Setelah Perbaikan dan Penambahan Muatan

Owning Cost Faktor Biaya (Rp/ton)

Biaya Depresiasi - Rp 510,43

Interest. Tax and Insurance 12% Rp 657,07

Sub Total Owning Cost Rp 1.167,50

Operating Cost Biaya Unit Biaya (Rp/ton)

Fuel. Oil and Lubricant

Fuel (l/jam) Rp 9.250,00 Rp 857,80

Oil and Lubricants - Rp 303,98

Spareparts - Rp 396,60

Tires - Rp 513,78

Operator Wage - Rp 205,42

Sub Total Operating Cost Rp 2.277,59

Owning & Operating Cost (OOC) Rp 3.445,09

Sumber : Pengolahan Data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Maka Saving Cost yang didapat pada Blok Dukuh Setelah Perbaikan

dan Muatan ditambah menjadi 20 ton adalah sebagai berikut :

= OOC Blok Dukuh Sebelum Perbaikan – OOC Blok Dukuh Setelah Perbaikan dan

Penambahan Muatan

= Rp 4.278,99 – Rp 3.445,09

= Rp 833,9 /ton

Page 109: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

87

Untuk Perbandingan Saving Cost per hari dengan produktivitas per

hari 2.835 ton pada tiap jalan penelitian dapat dilihat pada tabel 4.52

berikut ini :

Tabel. 4.52 Perbandingan OOC Blok Cengkeh dan Blok Dukuh

Cost OOC (Rp/ton) Saving Cost

(Rp/ton)

Saving Cost

(Rp/day)

Saving

Cost (%)

Blok Cengkeh Sebelum

Perbaikan 3.834,78

384 1.088.640 10,01 Blok Cengkeh Setelah

Perbaikan 3.450,78

Blok Cengkeh Setelah

Perbaikan dan

Penambahan Muatan

3.134,29 700,49 1.985.889,15 18,27

Blok Dukuh Sebelum

Perbaikan 4.278,99

497,24 1.409.675,4

11,62 Blok Dukuh Setelah

Perbaikan 3.781,74

Blok Dukuh Setelah

Perbaikan dan

Penambahan Muatan

3.445,09 833,9 2.364.106,5 19,49

Sumber : Pengolahan Data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Pada tabel 4.52 dapat dilihat bahwa terdapat cost saving pada tiap

jalan setelah dilakukan perbaikan, pada LP – Blok Cengkeh sebesar

Rp. 1.088.640 dan pada LP – Blok Dukuh sebesar Rp. 1.409.675,4.

Namun cost saving yang didapat apabila dilakukan perbaikan jalan

dan juga penambahan muatan DT menjadi 20 ton yaitu pada Blok

Cengkeh sebesar Rp. 1.985.889,15 dan pada Blok Dukuh Sebesar Rp.

2.364.106,5. Kesimpulannya adalah bahwa dengan melakukan

perbaikan jalan dan penambahan muatan menjadi 20 ton pada DT

akan mendapatkan untung yang lebih besarhampir dua kali lipat

Page 110: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

88

daripada hanya melakukan perbaikan jalan dengan muatan DT standar

18 ton.

4.2.4 Payback Period

Dikarenakan Saving Cost pada Produksi lebih kecil dari Maintenace Cost

maka diperlukan analisis Payback Period untuk mengetahui berapa lama

waktu yang diperlukan untuk dapat mengembalikan Maintenance cost

tersebut.

1. Payback Period saat DT Bermuatan 18 ton

Total Saving Cost = Saving Cost LP 1/Blok Cengkeh (Muatan 18

ton) + Saving Cost LP 2/Blok Dukuh (Muatan 18 ton)

Total Saving Cost = Rp 1.088.640 + Rp 1.409.675,4

Total Saving Cost = Rp 2.498.315,4

Total Biaya Perbaikan = Rp. 92.383.953,46

𝑃𝑎𝑦𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = Total Biaya Perbaikan Jalan

Total 𝑆𝑎𝑣𝑖𝑛𝑔 𝐶𝑜𝑠𝑡 × 1 hari

𝑃𝑎𝑦𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = Rp. 92.383.953,46

Rp 2.498.315,4= 36,97 hari

𝑃𝑎𝑦𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = 37 hari

Maka setelah 37 hari produksi, biaya maintenance atau biaya

perbaikan akan tertutupi oleh biaya saving cost produksi dari Blok

Dukuh dan Blok Cengkeh dengan muatan DT 18 ton.

2. Payback Period saat DT Bermuatan 20 ton

Total Saving Cost = Saving Cost LP 1/Blok Cengkeh (Muatan 20

ton) + Saving Cost LP 2/Blok Dukuh (Muatan 20 ton)

Total Saving Cost = Rp 1.985.889,15 + Rp 2.364.106,5

Total Saving Cost = Rp 4.349.995,65

Total Biaya Perbaikan Jalan = Rp. 92.383.953,46

𝑃𝑎𝑦𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = Total Biaya Perbaikan Jalan

Total 𝑆𝑎𝑣𝑖𝑛𝑔 𝐶𝑜𝑠t × 1 hari

Page 111: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

89

𝑃𝑎𝑦𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = Rp. 92.383.953,46

Rp 4.349.995,65= 21,24 ℎ𝑎𝑟𝑖

𝑃𝑎𝑦𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = 21 hari

Maka setelah 21 hari produksi, biaya maintenance atau biaya

perbaikan akan tertutupi oleh biaya saving cost produksi dari Blok

Dukuh dan Blok Cengkeh dengan muatan DT 20 ton.

Page 112: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

90

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil evaluasi geometri jalan didapatkan kesimpulan

bahwa sebanyak 44,13 % atau 1.240 meter dari total panjang jalan

angkut tidak memenuhi standard minimal Jalan Angkut Produksi yang

ditetapkan oleh Aastho Manual Rural Highway Design. Biaya

Perbaikan Jalan pada Blok Cengkeh dan Blok Dukuh dilakukan

menggunakan Motor Grader dan Vibratory Compactor, dengan biaya

estimasi sekitar Rp. 92.383.953. Berdasarkan hasil penelitian, apabila

muatan DT ditambahkan dari 18 ton menjadi 20 ton maka akan

mendapat nilai saving cost dan payback period yang lebih besar.

Dengan muatan 18 ton saving cost yang didapat pada kedua Blok

adalah Rp. 2.489.419 sedangkan dengan muatan 20 ton saving cost

yang didapat pada kedua Blok adalah Rp. 4.349.995. Estimasi Payback

Period yang dibutuhkan untuk mengembalikan biaya perbaikan jalan

yang dikeluarkan adalah 37 hari apabila jalan telah diperbaiki dan

muatan DT standar yaitu 18 ton, dan 21 hari apabila jalan telah

diperbaiki dan muatan DT ditambahkan menjadi 20 ton. Produktivitas

DT Hino dengan muatan 18 ton pada Blok Cengkeh meningkat 11,3 %,

Sedangkan denga muatan 20 ton akan meningkat 22,35 % , sedangkan

pada Blok Dukuh, Produktivitas DT Hino dengan muatan 18 ton akan

meningkat 13,11 %, sedangkan dengan muatan 20 ton akan meningkat

24,21 %.

Page 113: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

91

5.2 Saran

Perlu dilakukan penambahan lebar jalan Lurus pada 30,97%

Segmen Jalan yang dtelah ditentukan sesuai dengan standar lebar jalan

minimal dari perhitungan secara teoritis dan Untuk Jalan Tikungan

perlu dilakukan perbaikan pada 65% segmen jalan yang telah

ditentukan sesuai dengan standar lebar jalan minimum pada tikungan.

Sebanyak 32,38 % segmen jalan dengan Grade jalan angkut yang >

15% perlu dilakukan penurunan grade jalan tersebut guna memudahkan

alat angkut dapat beroperasi dengan kecepatan yang optimal ketika

mengatasi tanjakan. Perlu ditambahkan Safety Mirror pada pertigaan

Plant A, karena kendaraan yang datang dari bawah tidak dapat dilihat

oleh dumptruck yang sedang melaju dari atas. Safety Mirror pada

Perempatan Workshop dan Plant B perlu diganti dengan yang lebih

besar karena tidak terlihat dengan jarak pandang dumptruck dan lebar

jalan pada jalan tersebut.

Page 114: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

92

DAFTAR PUSTAKA

[1] AASHTO. 2001. A Policy on Geometric Design of Highways and

Streets.Washington, D.C

[2] Anonim. 1993. AAHSTO Guide for Design of Pavement Structures – Volume

I, Wahington, D.C.

[3] Azwary, Rudy. (2016). Evaluasi Jalan Angkut dari Front Tambang Batubara

Menuju Stockpile Block B pada Penambangan Baatubara di PT. Minemex

Indonesia, Desa Talang Serdang Kecamatan Mandiangin Kabupaten

Sorolangun Provinsi Jambi. Prosiding Teknik Pertambangan UNISBA TA

2014/2015: 93 – 100.

[4] D. Tannant, Dwayne & Ragensburg, Bruce. 2001. GUIDELINES FOR MINE

HAUL ROAD DESIGN. Oknagan : University of British Columbia.

[5] Indonesianto,Y. 2008. Pemindahan Tanah Mekanis, Jurusan Teknik

Pertambangan UPN “Veteran”, Yogyakarta.

[6] Kaufman, W. W & Ault, J. C. 1977. Design of Surface Mine Haulage Road-

A manual. United States of Department of Interio : Bureau of Mines.

Pittsburgh.

[7] Monenco. 1989. Design Manual For Surface Mine Haul Roads. Draft Report

by Monenco Consultants Limited, Calgary, Alberta.

[8] Muhammad, Ikmal. (2018). Evaluasi Pengaruh Geometri Jalan Angkut

Overburden Terhadap Produksi OHT CATERPILLAR 777D dari Pit 1 Utara,

Loading Point CE 7139 menuju IPD 1 N PT. Adimitra Baratama Nusantara,

Sangasanga, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. (Skripsi tidak

dipublikasikan, Universitas Negeri Padang).

[9] Nugraha, Devid., & Djuniati, Sri. (2018). Analisis Biaya dan Produktivitas

Pemakaian Alat Berat pada Kegiatan Pembangunan Jalan Siak IV Pekanbaru.

Jom FTEKNIK Vol. 5 No. 1

[10] Riyanto, Thoni., & Triantoro, Agus., et al. (2016). Evaluasi Jalan Tambang

Berdasarkan Geometri dan Daya Dukung pada Lapisan Tanah Dasar Pit

Tutupan Area Highwall. JURNAL HIMASAPA Vol. 1 (2) : 50 – 56

Page 115: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

93

[11] Sukirman, Silvia. 1999. Dasar – Dasar Perencanaan Geometrik Jalan.

Bandung : Nova

[12] Suwandhi, Awang. 2004. Perencanaan Jalan Tambang, Diktat Perencanaan

Tambang Terbuka, Jurusan Teknik Pertambangan UNISBA. Bandung

[13] Tenriajeng, Andi Tenrisukki. 2003. Pemindahan Tanah Mekanis. Penerbit

Gunadarma :Jakarta.

[14] Utomo, Thomas Cahyo. (2018). Analisa Tingkat Keausan Tyre Pada Unit

HD785-7 di PT. Borneo Alam Semesta Site Melak. (Tugas Akhir tidak

dipublikasikan, Politeknnik Negeri Balikpapan).

[15] Winarko, Ady., & Sudarmono Djuki. (2014). Evaluasi Teknis Geometri Jalan

Angkut Overburden Untuk Mencapai Target Produksi 240.000 BCM/Bulan

di Site Project Mas Lahat PT. Ulima Nitra Sumatera Selatan. (Artikel,

Universitas Sriwijaya).

Page 116: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

94

LAMPIRAN DATA

Page 117: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

95

Lampiran A.

Data Lebar Jalan Lurus tiap Segmen di PT. Lotus SG Lestari

Tabel 4.1 Data Lebar Jalan Lurus Segmen JL-JB-B5

Stasiun Lebar (m)

JL-00 19,7

JL-01 19,5

JL-02 17,1

JL-03 16,6

JL-04 13,8

JL-05 14,3

JL-06 9,8

JL-07 9

JL-08 10,1

JL-09 10,8

JL-10 9,7

JL-11 10,2

JL-12 11,1

JL-13 11,8

JL-14 11,75

JL-15 11,1

JL-16 13,5

JL-17 11,1

JL-18 10,65

JL-19 9,73

JL-20 10,3

JL-21 11,55

JL-22 13

JL-23 13,3

JL-24 12,4

JL-25 11,7

JL-26 11,35

JL-27 10,8

JL-28 10,3

JL-29 11,6

JL-30 15,48

JL-31 14,37

JL-32 15,26

JL-33 21,98

JL-34 20,4

JL-35 27,16

Stasiun Lebar (m)

JL-36 18,74

JL-37 17,82

JL-38 20,9

JL-39 15,56

JL-40 14,64

JL-41 14,93

JL-42 15,96

JL-43 16,96

JL-44 16,68

JL-45 16,4

JL-46 14,25

JL-47 14,14

JL-48 14,37

JL-49 14,34

JL-50 13,87

JL-51 14,12

JL-52 14,02

JL-53 14,67

JL-54 15,27

JL-55 14,97

JB-01 10,25

JB-02 10,2

JB-03 11,3

JB-04 11,5

JB-05 11,2

JB-06 11,28

JB-07 11,75

JB-08 12,23

JB-09 12,85

JB-10 13,93

JB-11 14,5

JB-12 14,16

JB-13 12,43

JB-14 12,9

Page 118: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

96

Tabel 4.1 Data Lebar Jalan Lurus Segmen JL-JB-B5

Stasiun Lebar (m)

JB-15 12

JB-16 13,34

JB-17 14,27

JB-18 14,78

JB-19 15,78

JB-20 14,76

JB-21 13,45

JB-22 12,2

JB-23 11,54

JB-24 10,89

JB-25 9,96

JB-26 8,97

JB-27 8,62

JB-28 8,69

JB-29 6,09

JB-30 7,38

JB-31 7,22

JB-32 7,56

JB-33 7,2

JB-34 7,46

JB-35 8,37

JB-36 10,4

JB-37 9,09

JB-38 9,48

JB-39 9,83

JB-40 10,74

JB-41 9,26

JB-42 11,64

JB-43 10,47

JB-44 10,3

JB-45 9,36

JB-46 6,67

JB-47 5,27

JB-48 7,22

JB-49 7,68

JB-50 6,55

JB-51 6,85

JB-52 9,7

JB-53 12,75

JB-54 12,47

Stasiun Lebar (m)

JB-55 8,2

JB-56 6,49

B5-01 6,5

B5-02 10

B5-03 14,4

B5-04 12

B5-05 13,8

B5-06 13,9

B5-07 13,2

B5-08 13,1

B5-09 12,1

B5-10 9,9

B5-11 10,7

B5-12 10

B5-13 18,6

B5-14 17,1

B5-15 13,1

B5-16 12,6

B5-17 13,5

B5-18 12,9

B5-19 11,2

B5-20 11,3

B5-21 17,2

B5-22 14,6

B5-23 12

B5-24 11,1

B5-25 10,5

B5-26 10,8

B5-27 9,6

B5-28 8

B5-29 6,8

B5-30 7,1

B5-31 9,6

B5-32 13

B5-33 12,3

B5-34 10,2

B5-35 11,1

B5-36 10,75

B5-37 10,4 Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari,

2018

Page 119: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

97

Tabel 4.2 Data Lebar Jalan Segmen JL

Stasiun Lebar (m)

JL-56 15,9

JL-57 16,45

JL-58 16,87

JL-59 16,8

JL-60 15,8

JL-61 15,56

JL-62 15,87

JL-63 15,43

JL-64 15,955

JL-65 16,96

JL-66 16,68

JL-67 16,4

JL-68 16,955

JL-69 16,45

JL-70 16,98

JL-71 17,45

JL-72 17,92

JL-73 22,3

JL-74 15,65

JL-75 14,87

JL-76 17,5

JL-77 12,48

JL-78 14,94

JL-79 12,83

JL-80 11,2

JL-81 12,75

JL-82 15,4

JL-83 15,8

JL-84 14,5

JL-85 13,33

JL-86 11,42

JL-87 12,88

JL-88 14,98

JL-89 16,73

JL-90 10,4

JL-91 10,71

JL-92 10

JL-93 9,92

JL-94 9,75

Stasiun Lebar (m)

JL-95 9,4

JL-96 9,15

JL-97 8,67

JL-98 8,79

JL-99 9,44

JL-100 8,57

JL-101 7,82 Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG

Lestari, 2018

Page 120: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

98

Tabel 4.3 Lebar Jalan Segmen BO Tabel 4.4 Lebar Jalan Segmen BL

Stasiun Lebar (m)

BO-01 14,57

BO-02 10,95

BO-03 11,26

BO-04 11,52

BO-05 11,7

BO-06 10,44

BO-07 10,6

BO-08 10,4

BO-09 10,88

BO-10 9,76

BO-11 9,86

BO-12 11,6

BO-13 10,6

BO-14 10,5

BO-15 11,08

BO-16 11,13

BO-17 11,9

BO-18 13

BO-19 12,63

BO-20 11,75

BO-21 11,6

BO-22 10,8

BO-23 10,6

BO-24 13,16 Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG

Lestari, 2018

Stasiun Lebar (m)

BL-01 23,36

BL-02 17,3

BL-03 18,8

BL-04 18,3

BL-05 15,3

BL-06 8,2

BL-07 7,8

BL-08 7,14

BL-09 7,6

BL-10 8,1

BL-12 7,9

BL-13 8,25

BL-14 8,15

BL-15 8,3 Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG

Lestari, 2018

Page 121: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

99

Tabel 4.5 Lebar Jalan Segmen BE

Stasiun Lebar (m)

BE-01 13,6

BE-02 7,2

BE-03 6,1

BE-04 8

BE-05 6,76

BE-06 8,62

BE-07 10,9

BE-08 7,7

BE-09 7,6

BE-10 20,24

BE-11 17,4

BE-12 19,8

BE-13 16,4

BE-14 13,3

BE-15 10,2

BE-16 7,2

BE-17 6,23

BE-18 7,8

BE-19 8,1

BE-20 7,3

BE-21 13,9

BE-22 17,1

BE-23 16,2

BE-24 11,1

BE-25 7,5

BE-26 10,2

BE-27 8,3

BE-28 12,06

BE-29 17,1

BE-30 16,6

BE-31 18,7

BE-32 17,7

BE-33 15,1

BE-34 22,2

BE-35 21,9

BE-36 15,46

BE-37 9,9

BE-38 8,4

Stasiun Lebar (m)

BE-39 7,2

BE-40 17,4

BE-41 15,05

BE-42 9,56

BE-43 8,4

BE-44 7,2

BE-45 13,4

BE-46 14,7

BE-47 15,2

BE-48 13,1 Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG

Lestari, 2018

Page 122: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

100

Lampiran B.

Data Lebar Jalan Tikungan di PT. Lotus SG Lestari

Tabel 4.6 Data Lebar Jalan Tikungan

Tikungan Stasiun Lebar (m)

T-01

Jl - 36 18,74

Jl - 37 17,82

Jl - 38 20,9

Jl - 39 15,56

T-02

BL - 01 23,36

BL - 02 17,3

BL - 03 18,3

T-03

Jl - 56 15,9

Jl - 57 16,45

Jl - 58 16,87

Jl - 59 15,75

Jl - 60 15,8

T-04

JL - 73 22,3

JL - 74 15,65

JL - 75 14,87

JL - 76 17,5

T-05

JL - 87 12,88

JL - 88 14,98

JL - 89 16,73

JL - 90 10,4

JL - 91 10,71

JL - 92 10

T-06

BL-01 23,36

BL-02 17,3

BL-03 18,8

T-07

Jl - 56 15,9

Jl - 57 16,45

BE-01 13,6

T-08

BE-10 20,24

BE-11 17,4

BE-12 19,8

BE-13 16,4

BE-14 13,3

T-09

BE-21 13,9

BE-22 17,1

BE-23 16,2

Tikungan Stasiun Lebar (m)

T-10 BO-21 11,6

BO-22 10,8

T-10 BO-23 10,6

T-11

JB-16 13,34

JB-17 14,27

JB-18 14,78

JB-19 15,78

T-12

JB-53 12,75

JB-54 12,47

JB-55 8,2 Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG

Lestari, 2018

Page 123: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

101

101

Lampiran C.

Data Kemiringan Jalan tiap Segmen di PT. Lotus SG Lestari

Tabel. 4.7 Kemiringan Jalan Segmen JL

Stasiun Elevasi (m) Beda

Tinggi (m)

Kemiringan Ket.

Sudut (°) Grade (%)

JL-00 181,50

0,000

0 0 Mendatar

JL-01 181,50 0 0 Mendatar

JL-02 181,50 0 0 Mendatar

JL-03 181,50 0 0 Mendatar

JL-04 181,50 0 0 Mendatar

JL-05 181,50 0 0 Mendatar

JL-06 182,55

3,14

6,00

10,51

AMAN

JL-07 183,59 6,00 AMAN

JL-08 184,64 6,00 AMAN

JL-09 185,51

6,10

5,00

8,75

AMAN

JL-10 186,38 5,00 AMAN

JL-11 187,25 5,00 AMAN

JL-12 188,12 5,00 AMAN

JL-13 188,99 5,00 AMAN

JL-14 189,86 5,00 AMAN

JL-15 190,74 5,00 AMAN

JL-16 191,79

6,27

6,00

10,55

AMAN

JL-17 192,84 6,00 AMAN

JL-18 193,89 6,00 AMAN

JL-19 194,94 6,00 AMAN

JL-20 195,99 6,00 AMAN

JL-21 197,04 6,00 AMAN

JL-22 197,91

6,97

5,00

8,75

AMAN

JL-23 198,78 5,00 AMAN

JL-24 199,65 5,00 AMAN

JL-25 200,52 5,00 AMAN

JL-26 201,39 5,00 AMAN

JL-27 202,27 5,00 AMAN

JL-28 203,14 5,00 AMAN

JL-29 204,01 5,00 AMAN

JL-30 205,75 1,74 10,00 17,66 TIDAK AMAN

JL-31 207,49 1,74 10,00 17,66 TIDAK AMAN

JL-32 209,23 1,74 10,00 17,66 TIDAK AMAN TIDAK AMAN TIDAK AMAN

JL-33 211,05 1,82 10,50 18,54

JL-34 212,79 1,74 10,00 17,66

JL-35 214,18 1,39 8,00 14,06 AMAN

Page 124: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

102

Tabel. 4.7 Kemiringan Jalan Segmen JL

Stasiun Elevasi (m) Beda

Tinggi (m)

Kemiringan Ket.

Sudut (°) Grade (%)

JL-36 215,92 1,74 10,00 17,67 TIDAK AMAN TIDAK AMAN

JL-37 217,66 1,74 10,00 17,67

JL-38 219,40 1,74 10,00 17,67 TIDAK AMAN

JL-39 220,96 1,56 9,00 15,79 TIDAK AMAN

JL-40 222,70 1,74 10,00 17,67 TIDAK AMAN

JL-41 224,26 1,56 9,00 15,79 TIDAK AMAN

JL-42 225,65 1,39 8,00 14,06 AMAN

JL-43 227,05 1,39 8,00 14,06 AMAN

JL-44 227,92 0,87 5,00 8,75 AMAN

JL-45 228,79 0,87 5,00 8,75 AMAN

JL-46 230,18 1,39 8,00 14,06 AMAN

JL-47 231,57 1,39 8,00 14,06 AMAN

JL-48 232,97 1,39 8,00 14,06 AMAN

JL-49 234,36 1,39 8,00 14,06 AMAN

JL-50 235,75 1,39 8,00 14,06 AMAN

JL-51 237,14 1,39 8,00 14,06 AMAN

JL-52 238,53 1,39 8,00 14,06 AMAN

JL-53 239,93 1,39 8,00 14,06 AMAN

JL-59 241,15 1,22 7,00 12,28 AMAN

JL-60 242,36 1,22 7,00 12,28 AMAN

JL-61 243,58 1,22 7,00 12,28 AMAN

JL-62 244,80 1,22 7,00 12,28 AMAN

JL-63 246,02 1,22 7,00 12,28 AMAN

JL-64 247,59 1,56 9,00 15,83 TIDAK AMAN

JL-65 249,15 1,56 9,00 15,83 TIDAK AMAN

JL-66 250,71 1,56 9,00 15,83 TIDAK AMAN

JL-67 252,28 1,56 9,00 15,83 TIDAK AMAN

JL-68 253,84 1,56 9,00 15,83 TIDAK AMAN

JL-69 255,41 1,56 9,00 15,83 TIDAK AMAN

JL-70 256,97 1,56 9,00 15,83 TIDAK AMAN

JL-71 258,36 1,39 8,00 14,05 AMAN

JL-72 259,75 1,39 8,00 14,05 AMAN

JL-73 261,32 1,56 9,00 15,83 TIDAK AMAN

JL-74 262,88 1,56 9,00 15,83 TIDAK AMAN

JL-75 264,44 1,56 9,00 15,83 TIDAK AMAN

JL-76 266,01 1,56 9,00 15,83 TIDAK AMAN

JL-77 267,57 1,56 9,00 15,83 TIDAK AMAN

JL-78 269,14 1,56 9,00 15,83 TIDAK AMAN

JL-79 270,70 1,56 9,00 15,83 TIDAK AMAN

JL-80 272,26 1,56 9,00 15,83 TIDAK AMAN

Page 125: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

103

Tabel. 4.7 Kemiringan Jalan Segmen JL

Stasiun Elevasi (m) Beda

Tinggi (m)

Kemiringan Ket.

Sudut (°) Grade (%)

JL-81 273,83 1,56 9,00 15,83 TIDAK AMAN

JL-82 275,39 1,56 9,00 15,83 TIDAK AMAN

JL-83 276,96 1,56 9,00 15,83 TIDAK AMAN

JL-84 278,52 1,56 9,00 15,83 TIDAK AMAN

JL-85 280,08 1,56 9,00 15,83 TIDAK AMAN

JL-86 281,65 1,56 9,00 15,83 TIDAK AMAN

JL-87 283,21 1,56 9,00 15,83 TIDAK AMAN

JL-88 284,08 0,87 5,00 8,75 AMAN

JL-89 284,96 0,87 5,00 8,75 AMAN

JL-90 286,18 1,22 7,00 12,28 AMAN

JL-91 287,39 1,22 7,00 12,28 AMAN

JL-92 288,79 1,39 8,00 14,06 AMAN

JL-93 290,18 1,39 8,00 14,06 AMAN

JL-94 291,91 1,74 10,00 17,63 TIDAK AMAN

JL-95 293,65 1,74 10,00 17,63 TIDAK AMAN

JL-96 295,90 2,25 13,00 23,09 TIDAK AMAN

JL-97 298,15 2,25 13,00 23,09 TIDAK AMAN

JL-98 300,40 2,25 13,00 23,09 TIDAK AMAN

JL-99 302,65 2,25 13,00 23,09 TIDAK AMAN

JL-100 304,90 2,25 13,00 23,09 TIDAK AMAN

JL-101 307,15 2,25 13,00 23,09 TIDAK AMAN

Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Tabel. 4.8 Kemiringan Jalan Segmen BL

Stasiun Elevasi (m) Beda

Tinggi

(m)

Sudut (°) Grade (%) Ket.

BL-01 229,66 0,87 5 8,75 Belokan

Pertigaan Ke Bench 11

BL-02 229,66 0 0 0

BL-03 229,66 0 0 0

BL-04 229,66 0 0 0 Mendatar

BL-05 229,66 0 0 0 Mendatar

BL-06 229,66 0 0 0 Mendatar

BL-07 229,66 0 0 0 Mendatar

BL-08 239,23

9,57 8,00 13,80

AMAN

BL-09 239,23 AMAN

BL-10 239,23 AMAN

BL-12 239,23 AMAN

BL-13 239,23 AMAN

BL-14 239,23 AMAN

BL-15 239,23 AMAN

Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Page 126: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

104

Tabel. 4.9 Kemiringan Jalan Segmen BE

Stasiun Elevasi (m) Beda

Tinggi

(m)

Sudut (°) Grade (%) Ket.

BE-01 238,70 0,52

3,00

5,24 Menurun

BE-02 238,18 0,52 5,24 Menurun

BE-03 237,66 0,52 5,24 Menurun

BE-04 237,14 0,52 5,24 Menurun

BE-05 236,61 0,52 5,24 Menurun

BE-06 236,61 0,00 0,00 0,00 Mendatar

BE-07 236,61 0,00 0,00 0,00 Mendatar

BE-08 236,61 0,00 0,00 0,00 Mendatar

BE-09 236,61 0,00 0,00 0,00 Mendatar

BE-10 236,61 0,00 0,00 0,00 Mendatar

BE-11 236,61 0,00 0,00 0,00 Mendatar

BE-12 236,61 0,00 0,00 0,00 Mendatar

BE-13 236,61 0,00 0,00 0,00 Mendatar

BE-14 236,61 0,00 0,00 0,00 Mendatar

BE-15 236,61 0,00 0,00 0,00 Mendatar

BE-16 236,61 0,00 0,00 0,00 Mendatar

BE-17 237,14 0,52

3,00

5,24 Menanjak

BE-18 237,66 0,52 5,24 Menanjak

BE-19 238,18 0,52 5,24 Menanjak

BE-20 238,71 0,52 5,24 Menanjak

BE-21 239,23 0,52 5,24 Menanjak

BE-22 239,23 0,00 0,00 0,00 Mendatar

BE-23 239,23 0,00 0,00 0,00 Mendatar

BE-24 239,23 0,00 0,00 0,00 Mendatar

BE-25 239,23 0,00 0,00 0,00 Mendatar

BE-26 239,75 0,52 3,00

5,24 Menanjak

BE-27 240,27 0,52 5,24 Menanjak

BE-28 240,27 0,00 0,00 0,00 Mendatar

BE-29 240,27 0,00 0,00 0,00 Mendatar

BE-30 240,27 0,00 0,00 0,00 Mendatar

BE-31 240,27 0,00 0,00 0,00 Mendatar

BE-32 240,27 0,00 0,00 0,00 Mendatar

BE-33 240,27 0,00 0,00 0,00 Mendatar

BE-34 240,27 0,00 0,00 0,00 Mendatar

BE-35 240,27 0,00 0,00 0,00 Mendatar

BE-36 240,27 0,00 0,00 0,00 Mendatar

BE-37 240,27 0,00 0,00 0,00 Mendatar

BE-38 240,27 0,00 0,00 0,00 Mendatar

BE-39 240,27 0,00 0,00 0,00 Mendatar

BE-40 240,27 0,00 0,00 0,00 Mendatar

Page 127: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

105

Tabel. 4.9 Kemiringan Jalan Segmen BE

Stasiun Elevasi (m) Beda

Tinggi

(m)

Sudut (°) Grade (%) Ket.

BE-41 240,27 0,00 0,00 0,00 Mendatar

BE-42 240,27 0,00 0,00 0,00 Mendatar

BE-43 241,32 1,05

6,00 10,55

Menanjak

BE-44 242,37 1,05 Menanjak

BE-45 243,42 1,05 Menanjak

BE-46 244,47 1,05 Menanjak

BE-47 245,52 1,05 Menanjak

E-48 246,57 1,05 Menanjak

Tabel. 4.10 Kemiringan Jalan Segmen B0

Stasiun Elevasi (m) Beda

Tinggi (m)

Sudut (°) Grade (%) Ket.

BO-01 264,44 0,00 0,00 0,00 Mendatar

BO-02 264,10 0,35 -2,00 3,49 Menurun

BO-03 263,75 0,35 -2,00 3,49 Menurun

BO-04 263,40 0,35 -2,00 3,49 Menurun

BO-05 263,05 0,35 -2,00 3,49 Menurun

BO-06 262,70 0,35 -2,00 3,49 Menurun

BO-07 262,35 0,35 -2,00 3,49 Menurun

BO-08 262,00 0,35 -2,00 3,49 Menurun

BO-09 262,00 0,00 0,00 0,00 Mendatar

BO-10 263,74 1,74 10,00 17,64 Menanjak

BO-11 265,48 1,74 10,00 17,64 Menanjak

BO-12 267,21 1,74 10,00 17,64 Menanjak

BO-13 268,95 1,74 10,00 17,64 Menanjak

BO-14 270,69 1,74 10,00 17,64 Menanjak

BO-15 272,42 1,74 10,00 17,64 Menanjak

BO-16 272,42 0,00 0,00 0,00 Mendatar

BO-17 273,81 1,39 8,00 14,05 Menanjak

BO-18 275,21 1,39 8,00 14,05 Menanjak

BO-19 276,60 1,39 8,00 14,05 Menanjak

BO-20 277,99 1,39 8,00 14,05 Menanjak

BO-21 279,38 1,39 8,00 14,05 Menanjak

BO-22 280,77 1,39 8,00 14,05 Menanjak

BO-23 282,17 1,39 8,00 14,05 Menanjak

BO-24 283,56 1,39 8,00 14,05 Menanjak

Page 128: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

106

Tabel. 4.11 Kemiringan Jalan Segmen JB - B5

Stasiun Elevasi (m) Beda

Tinggi

(m)

Sudut (°) Grade (%) Ket.

JB-01 240,80 0,87

5,00

8,75 Menanjak

JB-02 241,67 0,87 8,75 Menanjak

JB-03 242,54 0,87 8,75 Menanjak

JB-04 243,41 0,87 8,75 Menanjak

JB-05 244,29 0,87 8,75 Menanjak

JB-06 245,16 0,87 8,75 Menanjak

JB-07 246,03 0,87 8,75 Menanjak

JB-08 246,90 0,87 8,75 Menanjak

JB-09 247,77 0,87 8,75 Menanjak

JB-10 248,65 0,87 8,75 Menanjak

JB-11 249,52 0,87 8,75 Menanjak

JB-12 250,39 0,87 8,75 Menanjak

JB-13 251,26 0,87 8,75 Menanjak

JB-14 253,51 2,25

13,00

23,09 Menanjak

JB-15 255,76 2,25 23,09 Menanjak

JB-16 258,01 2,25 23,09 Menanjak

JB-17 260,26 2,25 23,09 Menanjak

JB-18 262,51 2,25 23,09 Menanjak

JB-19 264,76 2,25 23,09 Menanjak

JB-20 267,01 2,25 23,09 Menanjak

JB-21 269,26 2,25 23,09 Menanjak

JB-22 271,51 2,25 23,09 Menanjak

JB-23 273,76 2,25 23,09 Menanjak

JB-24 276,01 2,25

23,09 Menanjak

JB-25 278,26 2,25 23,09 Menanjak

JB-26 280,34 2,08 12,00

21,25 Menanjak

JB-27 282,42 2,08 21,25 Menanjak

JB-28 283,29 0,87 5,00 8,75 Menanjak

JB-29 284,68 1,39

8,00

14,05 Menanjak

JB-30 286,08 1,39 14,05 Menanjak

JB-31 287,47 1,39 14,05 Menanjak

JB-32 287,47 0,00 0,00 0,00 Mendatar

JB-33 289,03 1,56

9,00

15,83 Menanjak

JB-34 290,60 1,56 15,83 Menanjak

JB-35 292,16 1,56 15,83 Menanjak

JB-36 293,72 1,56 15,83 Menanjak

JB-37 295,29 1,56 15,83 Menanjak

JB-38 295,99 0,70

4,00

7,00 Menanjak

JB-39 296,68 0,70 7,00 Menanjak

JB-40 297,38 0,70 7,00 Menanjak

Page 129: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

107

Tabel. 4.11 Kemiringan Jalan Segmen JB - B5

Stasiun Elevasi (m) Beda

Tinggi

(m)

Sudut (°) Grade (%) Ket.

JB-41 298,08 0,70 7,00 Menanjak

JB-42 298,78 0,70 7,00 Menanjak

JB-43 299,48 0,70 7,00 Menanjak

JB-44 300,17 0,70 7,00 Menanjak

JB-45 301,57 1,39

8,00

14,05 Menanjak

JB-46 302,96 1,39 14,05 Menanjak

JB-47 304,35 1,39 14,05 Menanjak

JB-48 305,74 1,39 14,05 Menanjak

JB-49 308,33 2,59

15,00

26,79 Menanjak

JB-50 310,92 2,59 26,79 Menanjak

JB-51 313,51 2,59 26,79 Menanjak

JB-52 316,09 2,59 26,79 Menanjak

JB-53 318,68 2,59 26,79 Menanjak

JB-54 319,90 1,22

7,00

12,28 Menanjak

JB-55 321,12 1,22 12,28 Menanjak

JB-56 322,34 1,22 12,28 Menanjak

B5-01 322,34 0,00 0,00 0,00 Mendatar

B5-02 321,82 0,52 -3,00 5,24 Mendatar

B5-03 321,29 0,52 -3,00 5,24 Mendatar

B5-04 320,77 0,52 -3,00 5,24 Mendatar

B5-05 320,25 0,52 -3,00 5,24 Mendatar

B5-06 319,72 0,52 -3,00 5,24 Mendatar

B5-07 319,20 0,52 -3,00 5,24 Mendatar

B5-08 318,68 0,52 -3,00 5,24 Mendatar

B5-09 318,16 0,52 -3,00 5,24 Mendatar

B5-10 317,63 0,52 -3,00 5,24 Mendatar

B5-11 317,11 0,52 -3,00 5,24 Mendatar

B5-12 316,76 0,35 -2,00 3,49 Mendatar

B5-13 316,41 0,35 -2,00 3,49 Mendatar

B5-14 316,06 0,35 -2,00 3,49 Mendatar

B5-15 315,71 0,35 -2,00 3,49 Mendatar

B5-16 315,36 0,35 -2,00 3,49 Mendatar

B5-17 315,02 0,35 -2,00 3,49 Mendatar

B5-18 314,67 0,35 -2,00 3,49 Mendatar

B5-19 314,32 0,35 -2,00 3,49 Mendatar

B5-20 313,97 0,35 -2,00 3,49 Mendatar

B5-21 313,62 0,35 -2,00 3,49 Mendatar

B5-22 313,27 0,35 -2,00 3,49 Mendatar

B5-23 312,92 0,35 -2,00 3,49 Mendatar

B5-24 312,57 0,35 -2,00 3,49 Mendatar

Page 130: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

108

Tabel. 4.11 Kemiringan Jalan Segmen JB - B5

Stasiun Elevasi (m) Beda

Tinggi

(m)

Sudut (°) Grade (%) Ket.

B5-25 312,22 0,35 -2,00 3,49 Mendatar

B5-26 311,87 0,35 -2,00 3,49 Mendatar

B5-27 311,35 0,52 -3,00 5,24 Mendatar

B5-28 310,83 0,52 -3,00 5,24 Mendatar

B5-29 310,31 0,52 -3,00 5,24 Mendatar

B5-30 309,78 0,52 -3,00 5,24 Mendatar

B5-31 309,26 0,52 -3,00 5,24 Mendatar

B5-32 308,74 0,52 -3,00 5,24 Mendatar

B5-33 309,26 0,52 3,00 5,24 Menanjak

B5-34 309,78 0,52 3,00 5,24 Menanjak

B5-35 309,78 0,00 0,00 0,00 Mendatar

B5-36 309,78 0,00 0,00 0,00 Mendatar

B5-37 309,78 0,00 0,00 0,00 Mendatar

Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Page 131: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

109

Lampiran D.

Nilai Super Elevasi Tikungan Aktual di PT. Lotus SG Lestari

Tabel 4.12 Nilai Superelevasi Aktual

Tikungan Stasiun Lebar (m) Sudut (°) Super Elevasi (m/m)

Beda Tinggi (m)

Jari – jari Tikungan

(m)

T-01

Jl - 36 18,74 2,50 0,04 0,82 19,37

Jl - 37 17,82 1,00 0,02 0,31 23,08

Jl - 38 20,90 2,00 0,03 0,73 20,47

Jl - 39 15,56 1,00 0,02 0,27 23,08

T-02

Jl - 56 15,90 1,00 0,02 0,28 23,08

Jl - 57 16,45 2,00 0,03 0,57 20,47

Jl - 58 16,87 2,00 0,03 0,59 20,47

T-03

Jl - 59 15,75 1,00 0,02 0,27 23,08

Jl - 60 15,80 1,00 0,02 0,28 23,08

JL - 73 22,30 1,00 0,02 0,39 23,08

JL - 74 15,65 1,00 0,02 0,27 23,08

JL - 75 14,87 1,00 0,02 0,26 23,08

T-04

JL - 76 17,50 1,00 0,02 0,31 23,08

JL - 87 12,88 2,00 0,03 0,45 20,47

JL - 88 14,98 3,00 0,05 0,78 18,39

JL - 89 16,73 4,00 0,07 1,17 16,69

JL - 90 10,40 3,00 0,05 0,54 18,39

JL - 91 10,71 2,00 0,03 0,37 20,47

JL - 92 10,00 2,00 0,03 0,35 20,47

T-05

BL-01 23,36 4,00 0,07 1,63 16,69

BL-02 17,30 2,00 0,03 0,60 20,47

BL-03 18,80 1,00 0,02 0,33 23,08

T-06

Jl - 56 15,90 1,00 0,02 0,28 23,08

Jl - 57 16,45 2,00 0,03 0,57 20,47

BE-01 13,60 3,00 0,05 0,71 18,39

T-07

BE-10 20,24 1,00 0,02 0,35 23,08

BE-11 17,40 1,00 0,02 0,30 23,08

BE-12 19,80 1,00 0,02 0,35 23,08

BE-13 16,40 1,00 0,02 0,29 23,08

BE-14 13,30 1,00 0,02 0,23 23,08

T-08

BE-21 13,90 1,00 0,02 0,24 23,08

BE-22 17,10 1,00 0,02 0,30 23,08

BE-23 16,20 1,00 0,02 0,28 23,08

T-09

BO-21 11,60 2,00 0,03 0,40 20,47

BO-22 10,80 2,00 0,03 0,38 20,47

BO-23 10,60 2,00 0,03 0,37 20,47

T-10

JB-16 13,34 2,00 0,03 0,47 20,47

JB-17 14,27 2,00 0,03 0,50 20,47

JB-18 14,78 0,70 0,01 0,13 24,66

JB-19 15,78 1,00 0,02 0,28 23,08

T-11

JB-53 12,75 1,00 0,02 0,22 23,08

JB-54 12,47 3,00 0,05 0,65 18,39

JB-55 8,20 1,00 0,02 0,14 23,08

Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Page 132: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

110

Lampiran E.

Perhitungan koreksi terhadap Geometri jalan angkut

Tabel 4.15 Koreksi Lebar Jalan Lurus Segmen JL

Lebar jalan standar = 8,75 meterStasiun Lebar (m) Ket. Penambahan

Lebar Minimal (m)

JL-00 19,7 AMAN 0

JL-01 19,5 AMAN 0

JL-02 17,1 AMAN 0

JL-03 16,6 AMAN 0

JL-04 13,8 AMAN 0

JL-05 14,3 AMAN 0

JL-06 9,8 AMAN 0

JL-07 9 AMAN 0

JL-08 10,1 AMAN 0

JL-09 10,8 AMAN 0

JL-10 9,7 AMAN 0

JL-11 10,2 AMAN 0

JL-12 11,1 AMAN 0

JL-13 11,8 AMAN 0

JL-14 11,75 AMAN 0

JL-15 11,1 AMAN 0

JL-16 13,5 AMAN 0

JL-17 11,1 AMAN 0

JL-18 10,65 AMAN 0

JL-19 9,73 AMAN 0

JL-20 10,3 AMAN 0

JL-21 11,55 AMAN 0

JL-22 13 AMAN 0

JL-23 13,3 AMAN 0

JL-24 12,4 AMAN 0

JL-25 11,7 AMAN 0

JL-26 11,35 AMAN 0

JL-27 10,8 AMAN 0

JL-28 10,3 AMAN 0

JL-29 11,6 AMAN 0

JL-30 15,48 AMAN 0

JL-31 14,37 AMAN 0

JL-32 15,26 AMAN 0

JL-33 21,98 AMAN 0

JL-34 20,4 AMAN 0

JL-35 27,16 AMAN 0

JL-40 14,64 AMAN 0

JL-41 14,93 AMAN 0

JL-42 15,955 AMAN 0

JL-43 16,96 AMAN 0

JL-44 16,68 AMAN 0

JL-45 16,4 AMAN 0

JL-46 14,25 AMAN 0

JL-47 14,14 AMAN 0

JL-48 14,37 AMAN 0

JL-49 14,34 AMAN 0

JL-50 13,87 AMAN 0

JL-51 14,12 AMAN 0

JL-52 14,02 AMAN 0

JL-53 14,67 AMAN 0

JL-54 15,27 AMAN 0

JL-55 14,97 AMAN 0

JL-61 15,56 AMAN 0

JL-62 15,87 AMAN 0

JL-63 15,43 AMAN 0

JL-64 15,955 AMAN 0

JL-65 16,96 AMAN 0

JL-66 16,68 AMAN 0

JL-67 16,4 AMAN 0

JL-68 16,955 AMAN 0

JL-69 16,45 AMAN 0

JL-70 16,98 AMAN 0

JL-71 17,45 AMAN 0

JL-72 17,92 AMAN 0

JL-77 12,48 AMAN 0

JL-78 14,94 AMAN 0

JL-79 12,83 AMAN 0

JL-80 11,2 AMAN 0

JL-81 12,75 AMAN 0

JL-82 15,4 AMAN 0

JL-83 15,8 AMAN 0

Page 133: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

111

JL-84 14,5 AMAN 0

JL-85 13,33 AMAN 0

JL-86 11,42 AMAN 0

JL-93 9,92 AMAN 0

JL-94 9,75 AMAN 0

JL-95 9,4 AMAN 0

JL-96 9,15 AMAN 0

JL-97 8,67 TIDAK AMAN

0,08

JL-98 8,79 AMAN 0

JL-99 9,44 AMAN 0

JL-100 8,57 TIDAK AMAN

0,18

JL-101 7,82 TIDAK AMAN

0,93

Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Tabel 4.16 Koreksi Lebar Jalan Lurus Segmen BL

Lebar jalan standar = 8,75 meter

Stasiun Lebar (m) Ket. Penambahan

Lebar Minimal (m)

BL-04 18,3 AMAN 0

BL-05 15,3 AMAN 0

BL-06 8,2 TIDAK AMAN

0,55

BL-07 7,8 TIDAK AMAN

0,95

BL-08 7,14 TIDAK AMAN

1,61

BL-09 7,6 TIDAK AMAN

1,15

BL-10 8,1 TIDAK AMAN

0,65

BL-12 7,9 TIDAK AMAN

0,85

BL-13 8,25 TIDAK AMAN

0,5

BL-14 8,15 TIDAK AMAN

0,6

BL-15 8,3 TIDAK AMAN

0,45

Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari, 201

Page 134: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

112

Tabel 4.17 Koreksi Lebar Jalan Lurus Segmen BE

Lebar jalan standar = 8,75 meter

Stasiun Lebar (m) Ket. Penambahan

Lebar Minimal (m)

BE-02 7,2 TIDAK AMAN

1,55

BE-03 6,1 TIDAK AMAN

2,65

BE-04 8 TIDAK AMAN

0,75

BE-05 6,76 TIDAK AMAN

1,99

BE-06 8,62 TIDAK AMAN

0,13

BE-07 10,9 AMAN 0

BE-08 7,7 TIDAK AMAN

1,05

BE-09 7,6 TIDAK AMAN

1,15

BE-15 10,2 AMAN 0

BE-16 7,2 TIDAK AMAN

1,55

BE-17 6,23 TIDAK AMAN

2,52

BE-18 7,8 TIDAK AMAN

0,95

BE-19 8,1 TIDAK AMAN

0,65

BE-20 7,3 TIDAK AMAN

1,45

BE-24 11,1 AMAN 0

BE-25 7,5 TIDAK AMAN

1,25

BE-26 10,2 AMAN 0

BE-27 8,3 TIDAK AMAN

0,45

BE-28 12,06 AMAN 0

BE-29 17,1 AMAN 0

BE-30 16,6 AMAN 0

BE-31 18,7 AMAN 0

BE-32 17,7 AMAN 0

BE-33 15,1 AMAN 0

BE-34 22,2 AMAN 0

BE-35 21,9 AMAN 0

BE-36 15,46 AMAN 0

BE-37 9,9 AMAN 0

BE-38 8,4 TIDAK AMAN

0,35

BE-39 7,2 TIDAK AMAN

1,55

BE-40 17,4 AMAN 0

BE-41 15,05 AMAN 0

BE-42 9,56 AMAN 0

Stasiun Lebar (m) Ket. Penambahan

Lebar Minimal (m)

BE-43 8,4 TIDAK AMAN

0,35

BE-44 7,2 TIDAK AMAN

1,55

BE-45 13,4 AMAN 0

BE-46 14,7 AMAN 0

BE-47 15,2 AMAN 0

BE-48 13,1 AMAN 0

Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG

Lestari, 2018

Page 135: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

113

Tabel 4.18 Koreksi Lebar Jalan Lurus Segmen BO

Lebar jalan standar = 8,75 meter

Stasiun Lebar (m) Ket. Penambahan

Lebar Minimal (m)

BO-01 14,57 AMAN 0

BO-02 10,95 AMAN 0

BO-03 11,26 AMAN 0

BO-04 11,52 AMAN 0

BO-05 11,7 AMAN 0

BO-06 10,44 AMAN 0

BO-07 10,6 AMAN 0

BO-08 10,4 AMAN 0

BO-09 10,88 AMAN 0

BO-10 9,76 AMAN 0

BO-11 9,86 AMAN 0

BO-12 11,6 AMAN 0

BO-13 10,6 AMAN 0

BO-14 10,5 AMAN 0

BO-15 11,08 AMAN 0

BO-16 11,13 AMAN 0

BO-17 11,9 AMAN 0

BO-18 13 AMAN 0

BO-19 12,63 AMAN 0

BO-20 11,75 AMAN 0

BO-24 13,16 AMAN 0

Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Page 136: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

114

Tabel 4.19 Koreksi Lebar Jalan Lurus Segmen JB – B5

Lebar jalan standar = 8,75 meter

Stasiun Lebar (m) Ket. Penambahan

Lebar Minimal (m)

JB-01 10,25 AMAN 0

JB-02 10,2 AMAN 0

JB-03 11,3 AMAN 0

JB-04 11,5 AMAN 0

JB-05 11,2 AMAN 0

JB-06 11,28 AMAN 0

JB-07 11,75 AMAN 0

JB-08 12,23 AMAN 0

JB-09 12,85 AMAN 0

JB-10 13,93 AMAN 0

JB-11 14,5 AMAN 0

JB-12 14,16 AMAN 0

JB-13 12,43 AMAN 0

JB-14 12,9 AMAN 0

JB-15 12 AMAN 0

JB-20 14,76 AMAN 0

JB-21 13,45 AMAN 0

JB-22 12,2 AMAN 0

JB-23 11,54 AMAN 0

JB-24 10,89 AMAN 0

JB-25 9,96 AMAN 0

JB-26 8,97 AMAN 0

JB-27 8,62 TIDAK AMAN

0,13

JB-28 8,69 TIDAK AMAN

0,06

JB-29 6,09 TIDAK AMAN

2,66

JB-30 7,38 TIDAK AMAN

1,37

JB-31 7,22 TIDAK AMAN

1,53

JB-32 7,56 TIDAK AMAN

1,19

JB-33 7,2 TIDAK AMAN

1,55

JB-34 7,46 TIDAK AMAN

1,29

JB-35 8,37 TIDAK AMAN

0,38

JB-36 10,4 AMAN 0

JB-37 9,09 AMAN 0

JB-38 9,48 AMAN 0

JB-39 9,83 AMAN 0

Stasiun Lebar (m) Ket. Penambahan

Lebar Minimal (m)

JB-40 10,74 AMAN 0

JB-41 9,26 AMAN 0

JB-42 11,64 AMAN 0

JB-43 10,47 AMAN 0

JB-44 10,3 AMAN 0

JB-45 9,36 AMAN 0

JB-46 6,67 TIDAK AMAN

2,08

JB-47 5,27 TIDAK AMAN

3,48

JB-48 7,22 TIDAK AMAN

1,53

JB-49 7,68 TIDAK AMAN

1,07

JB-50 6,55 TIDAK AMAN

2,2

JB-51 6,85 TIDAK AMAN

1,9

JB-52 9,7 AMAN 0

JB-56 6,49 TIDAK AMAN

2,26

B5-01 6,5 TIDAK AMAN

2,25

B5-02 10 AMAN 0

B5-03 14,4 AMAN 0

B5-04 12 AMAN 0

B5-05 13,8 AMAN 0

B5-06 13,9 AMAN 0

B5-07 13,2 AMAN 0

B5-08 13,1 AMAN 0

B5-09 12,1 AMAN 0

B5-10 9,9 AMAN 0

B5-11 10,7 AMAN 0

B5-12 10 AMAN 0

B5-13 18,6 AMAN 0

B5-14 17,1 AMAN 0

B5-15 13,1 AMAN 0

B5-16 12,6 AMAN 0

B5-17 13,5 AMAN 0

B5-18 12,9 AMAN 0

B5-19 11,2 AMAN 0

B5-20 11,3 AMAN 0

B5-21 17,2 AMAN 0

B5-22 14,6 AMAN 0

Page 137: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

115

Tabel 4.19 Koreksi Lebar Jalan Lurus Segmen JB – B5

(lanjutan)

Stasiun Lebar (m) Ket. Penambahan

Lebar Minimal (m)

B5-23 12 AMAN 0

B5-24 11,1 AMAN 0

B5-25 10,5 AMAN 0

B5-26 10,8 AMAN 0

B5-27 9,6 AMAN 0

B5-28 8 TIDAK AMAN

0,75

B5-29 6,8 TIDAK AMAN

1,95

B5-30 7,1 TIDAK AMAN

1,65

B5-31 9,6 AMAN 0

B5-32 13 AMAN 0

B5-33 12,3 AMAN 0

B5-34 10,2 AMAN 0

B5-35 11,1 AMAN 0

B5-36 10,75 AMAN 0

B5-37 10,4 AMAN 0

B5-18 12,9 AMAN 0

B5-19 11,2 AMAN 0

B5-20 11,3 AMAN 0

B5-21 17,2 AMAN 0

B5-22 14,6 AMAN 0

B5-23 12 AMAN 0

B5-24 11,1 AMAN 0

B5-25 10,5 AMAN 0

B5-26 10,8 AMAN 0

B5-27 9,6 AMAN 0

B5-28 8 TIDAK AMAN

0,75

B5-29 6,8 TIDAK AMAN

1,95

B5-30 7,1 TIDAK AMAN

1,65

B5-31 9,6 AMAN 0

B5-32 13 AMAN 0

B5-33 12,3 AMAN 0

B5-34 10,2 AMAN 0

B5-35 11,1 AMAN 0

B5-36 10,75 AMAN 0

B5-37 10,4 AMAN 0

Page 138: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

116

116

Tabel 4.20 Koreksi Lebar Jalan Tikungan

Tikungan Stasiun Lebar (m) Lebar Standar

(m) Ket

Penambahan Lebar (m)

T-01

Jl - 36 18,74

11,2

AMAN 0

Jl - 37 17,82 AMAN 0

Jl - 38 20,9 AMAN 0

Jl - 39 15,56 AMAN 0

T-03

Jl - 56 15,9 AMAN 0

Jl - 57 16,45 AMAN 0

Jl - 58 16,87 AMAN 0

Jl - 59 15,75

11,2

AMAN 0

Jl - 60 15,8 AMAN 0

T-04

JL - 73 22,3 AMAN 0

JL - 74 15,65 AMAN 0

JL - 75 14,87 AMAN 0

JL - 76 17,5 AMAN 0

T-05

JL - 87 12,88 AMAN 0

JL - 88 14,98 AMAN 0

JL - 89 16,73 AMAN 0

JL - 90 10,4 TIDAK AMAN 0,8

JL - 91 10,71 TIDAK AMAN 0,49

JL - 92 10 TIDAK AMAN 1,2

T-06

BL-01 23,36 AMAN 0

BL-02 17,3 AMAN 0

BL-03 18,8 AMAN 0

T-07

Jl - 56 15,9 AMAN 0

Jl - 57 16,45 AMAN 0

BE-01 13,6 AMAN 0

T-08

BE-10 20,24 AMAN 0

BE-11 17,4 AMAN 0

BE-12 19,8 AMAN 0

BE-13 16,4 AMAN 0

BE-14 13,3 AMAN 0

T-09

BE-21 13,9 AMAN 0

BE-22 17,1 AMAN 0

BE-23 16,2 AMAN 0

T-10

BO-21 11,6 AMAN 0

BO-22 10,8 TIDAK AMAN 0,4

BO-23 10,6 TIDAK AMAN 0,6

T-11 JB-16 13,34 AMAN 0

JB-17 14,27 AMAN 0

JB-18 14,78

AMAN 0

JB-19 15,78 AMAN 0

Page 139: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

117

T-12

JB-53 12,75 AMAN 0

JB-54 12,47 AMAN 0

JB-55 8,2 TIDAK AMAN 3

Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Tabel 4.21 Koreksi Grade Jalan Segmen JL

Stasiu

n

Elevasi

(m)

Beda

Tinggi

(m)

Kemiringan Grade

Aman

(%) Kondisi Ket, Sudu

t (°)

Grade

(%)

JL-06 182,545

3,136

6

10,511

15 AMAN Menanjak

JL-07 183,591 6 15 AMAN Menanjak

JL-08 184,636 6 15 AMAN Menanjak

JL-09 185,507

6,1

5

8,7477

15 AMAN Menanjak

JL-10 186,379 5 15 AMAN Menanjak

JL-11 187,25 5 15 AMAN Menanjak

JL-12 188,122 5 15 AMAN Menanjak

JL-13 188,993 5 15 AMAN Menanjak

JL-14 189,864 5 15 AMAN Menanjak

JL-15 190,736 5 15 AMAN Menanjak

JL-16 191,786

6,27

6

10,553

15 AMAN Menanjak

JL-17 192,836 6 15 AMAN Menanjak

JL-18 193,886 6 15 AMAN Menanjak

JL-19 194,936 6 15 AMAN Menanjak

JL-20 195,986 6 15 AMAN Menanjak

JL-21 197,036 6 15 AMAN Menanjak

JL-22 197,907

6,972

5

8,7485

15 AMAN Menanjak

JL-23 198,779 5 15 AMAN Menanjak

JL-24 199,65 5 15 AMAN Menanjak

JL-25 200,522 5 15 AMAN Menanjak

JL-26 201,393 5 15 AMAN Menanjak

JL-27 202,265 5 15 AMAN Menanjak

JL-28 203,136 5 15 AMAN Menanjak

JL-29 204,008 5 15 AMAN Menanjak

JL-30 205,748 1,74 10 17,665 15 TIDAK

AMAN Menanjak

JL-31 207,488 1,74 10 17,665 15 TIDAK

AMAN Menanjak

JL-32 209,228 1,74 10 17,665 15 TIDAK

AMAN Tanjakan

Tikungan

Workshop

JL-33 211,05 1,822 10,5 18,535 15 TIDAK

AMAN

JL-34 212,79 1,74 10 17,665 15 TIDAK

AMAN

JL-35 214,182 1,392 8 14,057 15 AMAN Tikungan

Menanjak

Plant B JL-36 215,922 1,74 10 17,669 15 TIDAK

AMAN

Page 140: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

118

Tabel 4.21 Koreksi Grade Jalan Segmen JL

Stasiu

n

Elevasi

(m)

Beda

Tinggi

(m)

Kemiringan Grade

Aman

(%) Kondisi Ket, Sudu

t (°)

Grade

(%)

JL-37 217,662 1,74 10 17,669 15 TIDAK

AMAN

JL-38 219,402 1,74 10 17,669 15 TIDAK

AMAN

JL-39 220,962 1,56 9 15,794 15 TIDAK

AMAN Menanjak

JL-40 222,702 1,74 10 17,669 15 TIDAK

AMAN Menanjak

JL-41 224,262 1,56 9 15,794 15 TIDAK

AMAN Menanjak

JL-42 225,654 1,392 8 14,057 15 AMAN Menanjak

JL-43 227,046 1,392 8 14,057 15 AMAN Menanjak

JL-44 227,918 0,872 5 8,7533 15 AMAN Menanjak

JL-45 228,79 0,872 5 8,7533 15 AMAN Menanjak

JL-46 230,182 1,392 8 14,056 15 AMAN Menanjak

JL-47 231,574 1,392 8 14,056 15 AMAN Menanjak

JL-48 232,966 1,392 8 14,056 15 AMAN Menanjak

JL-49 234,358 1,392 8 14,056 15 AMAN Menanjak

JL-50 235,75 1,392 8 14,056 15 AMAN Menanjak

JL-51 237,142 1,392 8 14,056 15 AMAN Menanjak

JL-52 238,534 1,392 8 14,056 15 AMAN Menanjak

JL-53 239,926 1,392 8 14,056 15 AMAN Menanjak

JL-59 241,145 1,219 7 12,281 15 AMAN Menanjak

JL-60 242,364 1,219 7 12,281 15 AMAN Menanjak

JL-61 243,583 1,219 7 12,281 15 AMAN Menanjak

JL-62 244,802 1,219 7 12,281 15 AMAN Menanjak

JL-63 246,021 1,219 7 12,281 15 AMAN Menanjak

JL-64 247,585 1,564 9 15,835 15 TIDAK

AMAN Menanjak

JL-65 249,149 1,564 9 15,835 15 TIDAK

AMAN Menanjak

JL-66 250,713 1,564 9 15,835 15 TIDAK

AMAN Menanjak

JL-67 252,277 1,564 9 15,835 15 TIDAK

AMAN Menanjak

JL-68 253,841 1,564 9 15,835 15 TIDAK

AMAN Menanjak

JL-69 255,405 1,564 9 15,835 15 TIDAK

AMAN Menanjak

JL-70 256,969 1,564 9 15,835 15 TIDAK

AMAN Menanjak

JL-71 258,36 1,3917 8 14,053 15 AMAN Menanjak

JL-72 259,752 1,3917 8 14,053 15 AMAN Menanjak

JL-73 261,316 1,564 9 15,835 15 TIDAK

AMAN Menanjak

JL-74 262,88 1,564 9 15,835 15 TIDAK

AMAN Menanjak

JL-75 264,444 1,564 9 15,835 15 TIDAK

AMAN Menanjak

Page 141: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

119

Tabel 4.21 Koreksi Grade Jalan Segmen JL

Stasiu

n

Elevasi

(m)

Beda

Tinggi

(m)

Kemiringan Grade

Aman

(%) Kondisi Ket, Sudu

t (°)

Grade

(%)

JL-76 266,008 1,564 9 15,835 15 TIDAK

AMAN Menanjak

JL-77 267,572 1,564 9 15,835 15 TIDAK

AMAN Menanjak

JL-78 269,136 1,564 9 15,835 15 TIDAK

AMAN Menanjak

JL-79 270,7 1,564 9 15,835 15 TIDAK

AMAN Menanjak

JL-80 272,264 1,564 9 15,835 15 TIDAK

AMAN Menanjak

JL-81 273,828 1,564 9 15,835 15 TIDAK

AMAN Menanjak

JL-82 275,392 1,564 9 15,835 15 TIDAK

AMAN Menanjak

JL-83 276,956 1,564 9 15,835 15 TIDAK

AMAN Menanjak

JL-84 278,52 1,564 9 15,835 15 TIDAK

AMAN Menanjak

JL-85 280,084 1,564 9 15,835 15 TIDAK

AMAN Menanjak

JL-86 281,648 1,564 9 15,835 15 TIDAK

AMAN Menanjak

JL-87 283,212 1,564 9 15,835 15 TIDAK

AMAN Menanjak

JL-88 284,084 0,872 5 8,7533 15 AMAN Menanjak

JL-89 284,956 0,872 5 8,7533 15 AMAN Menanjak

JL-90 286,175 1,219 7 12,281 15 AMAN Menanjak

JL-91 287,394 1,219 7 12,281 15 AMAN Menanjak

JL-92 288,786 1,392 8 14,056 15 AMAN Menanjak

JL-93 290,178 1,392 8 14,056 15 AMAN Menanjak

JL-94 291,914 1,736 10 17,628 15 TIDAK

AMAN Menanjak

JL-95 293,65 1,736 10 17,628 15 TIDAK

AMAN Menanjak

JL-96 295,9 2,25 13 23,091 15 TIDAK

AMAN Menanjak

JL-97 298,15 2,25 13 23,091 15 TIDAK

AMAN Menanjak

JL-98 300,4 2,25 13 23,091 15 TIDAK

AMAN Menanjak

JL-99 302,65 2,25 13 23,091 15 TIDAK

AMAN Menanjak

JL-

100 304,9 2,25 13 23,091

15 TIDAK AMAN

Menanjak

JL-

101 307,15 2,25 13 23,091

15 TIDAK AMAN

Menanjak

Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Page 142: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

120

Tabel 4.22 Koreksi Grade Jalan Segmen BL

Stasiun Elevasi (m) Beda

Tinggi (m)

Kemiringan Grade

Aman (%) Kondisi Ket. Sudut

Grade

(%)

BL-08 239,228

9,566 8 13,8 15

AMAN Menanjak

BL-09 239,228 AMAN Menanjak

BL-10 239,228 AMAN Menanjak

BL-12 239,228 AMAN Menanjak

BL-13 239,228 AMAN Menanjak

BL-14 239,228 AMAN Menanjak

BL-15 239,228 AMAN Menanjak

Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Tabel 4.23 Koreksi Grade Jalan Segmen BE

Stasiun Elevasi (m) Beda

Tinggi (m)

Kemiringan Grade Aman

(%) Kondisi Ket,

Sudut Grade

(%)

BE-01 238,705 0,523

-3

-5 15 AMAN Menurun

BE-02 238,182 0,523 -5 15 AMAN Menurun

BE-03 237,659 0,523 -5 15 AMAN Menurun

BE-04 237,136 0,523 -5 15 AMAN Menurun

BE-05 236,613 0,523 -5 15 AMAN Menurun

BE-17 237,136 0,523

3

5 15 AMAN Menanjak

BE-18 237,659 0,523 5 15 AMAN Menanjak

BE-19 238,182 0,523 5 15 AMAN Menanjak

BE-20 238,705 0,523 5 15 AMAN Menanjak

BE-21 239,228 0,523 5 15 AMAN Menanjak

BE-26 239,751 0,523 3

5 15 AMAN Menanjak

BE-27 240,274 0,523 5 15 AMAN Menanjak

BE-28 240,274 0 0 0 15 AMAN Mendatar

BE-43 241,324 1,05

6 10,6

15 AMAN Menanjak

BE-44 242,374 1,05 15 AMAN Menanjak

BE-45 243,424 1,05 15 AMAN Menanjak

BE-46 244,474 1,05 15 AMAN Menanjak

BE-47 245,524 1,05 15 AMAN Menanjak

BE-48 246,574 1,05 15 AMAN Menanjak

Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Page 143: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

121

Tabel 4.24 Koreksi Grade Jalan Segmen BO

Stasiun Elevasi (m) Beda

Tinggi (m)

Kemiringan Grade Aman

(%) Kondisi Ket,

Sudut Grade

(%)

BO-02 264,095 0,349 -2 -

3,4921 15 AMAN Menurun

BO-03 263,746 0,349 -2 -

3,4921 15 AMAN Menurun

BO-04 263,397 0,349 -2 -

3,4921 15 AMAN Menurun

BO-05 263,048 0,349 -2 -

3,4921 15 AMAN Menurun

BO-06 262,699 0,349 -2 -

3,4921 15 AMAN Menurun

BO-07 262,35 0,349 -2 -

3,4921 15 AMAN Menurun

BO-08 262,001 0,349 -2 -

3,4921 15 AMAN Menurun

BO-10 263,738 1,737 10 17,638 15 TIDAK AMAN Menanjak

BO-11 265,475 1,737 10 17,638 15 TIDAK AMAN Menanjak

BO-12 267,212 1,737 10 17,638 15 TIDAK AMAN Menanjak

BO-13 268,949 1,737 10 17,638 15 TIDAK AMAN Menanjak

BO-14 270,686 1,737 10 17,638 15 TIDAK AMAN Menanjak

BO-15 272,423 1,737 10 17,638 15 TIDAK AMAN Menanjak

BO-17 273,81473 1,39173 8 14,049 15 AMAN Menanjak

BO-18 275,20646 1,39173 8 14,049 15 AMAN Menanjak

BO-19 276,59819 1,39173 8 14,049 15 AMAN Menanjak

BO-20 277,98992 1,39173 8 14,049 15 AMAN Menanjak

BO-21 279,38165 1,39173 8 14,049 15 AMAN Menanjak

BO-22 280,77338 1,39173 8 14,049 15 AMAN Menanjak

BO-23 282,16511 1,39173 8 14,049 15 AMAN Menanjak

BO-24 283,55684 1,39173 8 14,049 15 AMAN Menanjak

Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Page 144: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

122

Tabel 4.25 Koreksi Grade Jalan Segmen JB – B5

Stasiun Elevasi (m) Beda

Tinggi (m)

Kemiringan Grade Aman

(%) Kondisi Ket,

Sudut Grade

(%)

JB-01 240,798 0,872

5

8,7533 15 AMAN Menanjak

JB-02 241,67 0,872 8,7533 15 AMAN Menanjak

JB-03 242,542 0,872 8,7533 15 AMAN Menanjak

JB-04 243,414 0,872 8,7533 15 AMAN Menanjak

JB-05 244,286 0,872 8,7533 15 AMAN Menanjak

JB-06 245,158 0,872 8,7533 15 AMAN Menanjak

JB-07 246,03 0,872 8,7533 15 AMAN Menanjak

JB-08 246,902 0,872 8,7533 15 AMAN Menanjak

JB-09 247,774 0,872 8,7533 15 AMAN Menanjak

JB-10 248,646 0,872 8,7533 15 AMAN Menanjak

JB-11 249,518 0,872 8,7533 15 AMAN Menanjak

JB-12 250,39 0,872 8,7533 15 AMAN Menanjak

JB-13 251,262 0,872 8,7533 15 AMAN Menanjak

JB-14 253,512 2,25

13

23,091 15 TIDAK AMAN Menanjak

JB-15 255,762 2,25 23,091 15 TIDAK AMAN Menanjak

JB-16 258,012 2,25 23,091 15 TIDAK AMAN Menanjak

JB-17 260,262 2,25 23,091 15 TIDAK AMAN Menanjak

JB-18 262,512 2,25 23,091 15 TIDAK AMAN Menanjak

JB-19 264,762 2,25 23,091 15 TIDAK AMAN Menanjak

JB-20 267,012 2,25 23,091 15 TIDAK AMAN Menanjak

JB-21 269,262 2,25 23,091 15 TIDAK AMAN Menanjak

JB-22 271,512 2,25 23,091 15 TIDAK AMAN Menanjak

JB-23 273,762 2,25 23,091 15 TIDAK AMAN Menanjak

JB-24 276,012 2,25

23,091 15 TIDAK AMAN Menanjak

JB-25 278,262 2,25 23,091 15 TIDAK AMAN Menanjak

JB-26 280,341 2,079 12

21,253 15 TIDAK AMAN Menanjak

JB-27 282,42 2,079 21,253 15 TIDAK AMAN Menanjak

JB-28 283,292 0,872 5 8,7533 15 AMAN Menanjak

JB-29 284,684 1,392

8

14,052 15 AMAN Menanjak

JB-30 286,076 1,392 14,052 15 AMAN Menanjak

JB-31 287,468 1,392 14,052 15 AMAN Menanjak

JB-33 289,032 1,564

9

15,835 15 TIDAK AMAN Menanjak

JB-34 290,596 1,564 15,835 15 TIDAK AMAN Menanjak

JB-35 292,16 1,564 15,835 15 TIDAK AMAN Menanjak

JB-36 293,724 1,564 15,835 15 TIDAK AMAN Menanjak

JB-37 295,288 1,564 15,835 15 TIDAK AMAN Menanjak

JB-38 295,986 0,698

4

6,9968 15 AMAN Menanjak

JB-39 296,684 0,698 6,9968 15 AMAN Menanjak

JB-40 297,382 0,698 6,9968 15 AMAN Menanjak

JB-41 298,08 0,698 6,9968 15 AMAN Menanjak

Page 145: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

123

Tabel 4.25 Koreksi Grade Jalan Segmen JB – B5

Stasiun Elevasi (m) Beda

Tinggi (m)

Kemiringan Grade Aman

(%) Kondisi Ket,

Sudut Grade

(%)

JB-42 298,778 0,698 6,9968 15 AMAN Menanjak

JB-43 299,476 0,698 6,9968 15 AMAN Menanjak

JB-44 300,174 0,698 6,9968 15 AMAN Menanjak

JB-45 301,566 1,392

8

14,052 15 AMAN Menanjak

JB-46 302,958 1,392 14,052 15 AMAN Menanjak

JB-47 304,35 1,392 14,052 15 AMAN Menanjak

JB-48 305,742 1,392 14,052 15 AMAN Menanjak

JB-49 308,33 2,588

15

26,794 15 TIDAK AMAN Menanjak

JB-50 310,918 2,588 26,794 15 TIDAK AMAN Menanjak

JB-51 313,506 2,588 26,794 15 TIDAK AMAN Menanjak

JB-52 316,094 2,588 26,794 15 TIDAK AMAN Menanjak

JB-53 318,682 2,588 26,794 15 TIDAK AMAN Menanjak

JB-54 319,901 1,219

7

12,281 15 AMAN Menanjak

JB-55 321,12 1,219 12,281 15 AMAN Menanjak

JB-56 322,339 1,219 12,281 15 AMAN Menanjak

B5-02 321,816 0,523 -3 -

5,2373 15 AMAN Menurun

B5-03 321,293 0,523 -3 -

5,2373 15 AMAN Menurun

B5-04 320,77 0,523 -3 -

5,2373 15 AMAN Menurun

B5-05 320,247 0,523 -3 -

5,2373 15 AMAN Menurun

B5-06 319,724 0,523 -3 -

5,2373 15 AMAN Menurun

B5-07 319,201 0,523 -3 -

5,2373 15 AMAN Menurun

B5-08 318,678 0,523 -3 -

5,2373 15 AMAN Menurun

B5-09 318,155 0,523 -3 -

5,2373 15 AMAN Menurun

B5-10 317,632 0,523 -3 -

5,2373 15 AMAN Menurun

B5-11 317,109 0,523 -3 -

5,2373 15 AMAN Menurun

B5-12 316,76 0,349 -2 -

3,4921 15 AMAN Menurun

B5-13 316,411 0,349 -2 -

3,4921 15 AMAN Menurun

B5-14 316,062 0,349 -2 -

3,4921 15 AMAN Menurun

B5-15 315,713 0,349 -2 -

3,4921 15 AMAN Menurun

B5-16 315,364 0,349 -2 -

3,4921 15 AMAN Menurun

B5-17 315,015 0,349 -2 -

3,4921 15 AMAN Menurun

B5-18 314,666 0,349 -2 -

3,4921 15 AMAN Menurun

B5-19 314,317 0,349 -2 -

3,4921 15 AMAN Menurun

B5-20 313,968 0,349 -2 -

3,4921 15 AMAN Menurun

B5-21 313,619 0,349 -2 -

3,4921 15 AMAN Menurun

Page 146: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

124

Tabel 4.25 Koreksi Grade Jalan Segmen JB – B5

Stasiun Elevasi (m) Beda

Tinggi (m)

Kemiringan Grade Aman

(%) Kondisi Ket,

Sudut Grade

(%)

B5-22 313,27 0,349 -2 -

3,4921 15 AMAN Menurun

B5-23 312,921 0,349 -2 -

3,4921 15 AMAN Menurun

B5-24 312,572 0,349 -2 -

3,4921 15 AMAN Menurun

B5-25 312,223 0,349 -2 -

3,4921 15 AMAN Menurun

B5-26 311,874 0,349 -2 -

3,4921 15 AMAN Menurun

B5-27 311,351 0,523 -3 -

5,2373 15 AMAN Menurun

B5-28 310,828 0,523 -3 -

5,2373 15 AMAN Menurun

B5-29 310,305 0,523 -3 -

5,2373 15 AMAN Menurun

B5-30 309,782 0,523 -3 -

5,2373 15 AMAN Menurun

B5-31 309,259 0,523 -3 -

5,2373 15 AMAN Menurun

B5-32 308,736 0,523 -3 -

5,2373 15 AMAN Menurun

B5-33 309,259 0,523 3 5,2373 15 AMAN Menanjak

B5-34 309,782 0,523 3 5,2373 15 AMAN Menanjak

Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Tabel 4.26 Koreksi Grade Tikungan

Tikungan Stasiun Lebar (m) Sudut (°) Grade (%) Grade

Aman (%) Kondisi

T-01

Jl - 36 18,74 2,5 17,66856 15 TIDAK AMAN

Jl - 37 17,82 1 17,66856 15 TIDAK AMAN

Jl - 38 20,9 2 17,66856 15 TIDAK AMAN

Jl - 39 15,56 1 15,79427 15 TIDAK AMAN

T-02

Jl - 56 15,9 1 0 15 AMAN

Jl - 57 16,45 2 0 15 AMAN

Jl - 58 16,87 2 0 15 AMAN

Jl - 59 15,75 1 12,28088 15 AMAN

Jl - 60 15,8 1 12,28088 15 AMAN

T-03

JL - 73 22,3 1 15,83477 15 TIDAK AMAN

JL - 74 15,65 1 15,83477 15 TIDAK AMAN

JL - 75 14,87 1 15,83477 15 TIDAK AMAN

JL - 76 17,5 1 15,83477 15 TIDAK AMAN

T-04

JL - 87 12,88 2 15,83477 15 TIDAK AMAN

JL - 88 14,98 3 8,753262 15 AMAN

JL - 89 16,73 4 8,753262 15 AMAN

JL - 90 10,4 3 12,28088 15 AMAN

JL - 91 10,71 2 12,28088 15 AMAN

JL - 92 10 2 14,05635 15 AMAN

T-05 BL-01 23,36 4 8,75 15 AMAN

T-06 Jl - 56 15,9 1 0 15 AMAN

Page 147: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

125

Tabel 4.26 Koreksi Grade Tikungan

Tikungan Stasiun Lebar (m) Sudut (°) Grade (%) Grade

Aman (%) Kondisi

Jl - 57 16,45 2 0 15 AMAN

BE-01 13,6 3 5 15 AMAN

T-07

BE-10 20,24 1 0 15 AMAN

BE-11 17,4 1 0 15 AMAN

BE-12 19,8 1 0 15 AMAN

BE-13 16,4 1 0 15 AMAN

BE-14 13,3 1 0 15 AMAN

T-08

BE-21 13,9 1 5 15 AMAN

BE-22 17,1 1 0 15 AMAN

BE-23 16,2 1 0 15 AMAN

T-09

BO-21 11,6 2 14,04936 15 AMAN

BO-22 10,8 2 14,04936 15 AMAN

BO-23 10,6 2 14,04936 15 AMAN

T-10

JB-16 13,34 2 23,09113 15 TIDAK AMAN

JB-17 14,27 2 23,09113 15 TIDAK AMAN

JB-18 14,78 0,7 23,09113 15 TIDAK AMAN

JB-19 15,78 1 23,09113 15 TIDAK AMAN

T-11

JB-53 12,75 1 26,79366 15 TIDAK AMAN

JB-54 12,47 3 12,28088 15 AMAN

JB-55 8,2 1 12,28088 15 AMAN

Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Page 148: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

126

Tabel 4.27 Koreksi Superelevasi Tikungan

Tikungan

Stasiun Lebar (m)

Jarak Mendatar

(m)

Grade (%)

Sudut (°)

Super Elevasi (m/m)

Beda Tinggi

(m)

Penambahan Beda tinggi

(m)

Jari - Jari Tikungan

(m)

T-01

Jl - 36 18,74 18,73 17,669 2,5 0,0436 0,817064 0,547936 19,37027

Jl - 37 17,82 17,817 17,669 1 0,01746 0,311137 1,053863 23,0808

Jl - 38 20,9 20,887 17,669 2 0,0349 0,72941 0,63559 20,46528

Jl - 39 15,56 15,558 15,794 1 0,01745 0,271522 1,093478 23,08249

T-02

Jl - 56 15,9 15,898 0 1 0,01746 0,277614 1,087386 23,0808

Jl - 57 16,45 16,44 0 2 0,0349 0,574105 0,790895 20,46528

Jl - 58 16,87 16,86 0 2 0,0349 0,588763 0,776237 20,46528

Jl - 59 15,75 15,748 12,281 1 0,01746 0,274995 1,090005 23,0808

Jl - 60 15,8 15,798 12,281 1 0,01746 0,275868 1,089132 23,0808

T-03

JL - 73 22,3 22,298 15,835 1 0,01746 0,389358 0,975642 23,0808

JL - 74 15,65 115,648 15,835 1 0,01746 0,273249 1,091751 23,0808

JL - 75 14,87 14,777 15,835 1 0,01746 0,25963 1,10537 23,0808

JL - 76 17,5 17,497 15,835 1 0,01746 0,30555 1,05945 23,0808

T-04

JL - 87 12,88 12,872 15,835 2 0,0349 0,449512 0,915488 20,46528

JL - 88 14,98 14,96 8,7533 3 0,0523 0,783454 0,581546 18,38649

JL - 89 16,73 16,689 8,7533 4 0,06975 1,166918 0,198083 16,68666

JL - 90 10,4 10,386 12,281 3 0,0523 0,54392 0,82108 18,38649

JL - 91 10,71 10,703 12,281 2 0,0349 0,373779 0,991221 20,46528

JL - 92 10 9,994 14,056 2 0,0349 0,349 1,016 20,46528

T-05

BL-01 23,36 23,303 8,75 4 0,06975 1,62936 -0,26436 16,68666

BL-02 17,3 17,289 0 2 0,0349 0,60377 0,76123 20,46528

BL-03 18,8 18,797 0 1 0,01746 0,328248 1,036752 23,0808

T-06

Jl - 56 15,9 15,898 0 1 0,01746 0,277614 1,087386 23,0808

Jl - 57 16,45 16,44 0 2 0,0349 0,574105 0,790895 20,46528

BE-01 13,6 13,581 5 3 0,0523 0,71128 0,65372 18,38649

T-07 BE-10 20,24 20,237 0 1 0,01746 0,35339 1,01161 23,0808

BE-11 17,4 17,397 0 1 0,01746 0,303804 1,061196 23,0808

T-07

BE-12 19,8 19,797 0 1 0,01746 0,345708 1,019292 23,0808

BE-13 16,4 16,398 0 1 0,01746 0,286344 1,078656 23,0808

BE-14 13,3 13,298 0 1 0,01746 0,232218 1,132782 23,0808

T-08

BE-21 13,9 13,898 5 1 0,01746 0,242694 1,122306 23,0808

BE-22 17,1 17,097 0 1 0,01746 0,298566 1,066434 23,0808

BE-23 16,2 16,198 0 1 0,01746 0,282852 1,082148 23,0808

T-09

BO-21 11,6 11,593 14,049 2 0,0349 0,40484 0,96016 20,46528

BO-22 10,8 10,793 14,049 2 0,0349 0,37692 0,98808 20,46528

BO-23 10,6 10,593 14,049 2 0,0349 0,36994 0,99506 20,46528

T-10 JB-16 13,34 13,332 23,091 2 0,0349 0,465566 0,899434 20,46528 JB-17 14,27 14,261 23,091 2 0,0349 0,498023 0,866977 20,46528

Page 149: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

127

Tabel 4.27 Koreksi Superelevasi Tikungan

Tikungan

Stasiun Lebar (m)

Jarak Mendatar

(m)

Grade (%)

Sudut (°)

Super Elevasi (m/m)

Beda Tinggi

(m)

Penambahan Beda tinggi

(m)

Jari - Jari Tikungan

(m)

JB-18 14,78 14,779 23,091 0,7 0,00873 0,129029 1,235971 24,65831

JB-19 15,78 15,778 23,091 1 0,01746 0,275519 1,089481 23,0808

T-11

JB-53 12,75 12,748 26,794 1 0,01746 0,222615 1,142385 23,0808

JB-54 12,47 12,453 12,281 3 0,0523 0,652181 0,712819 18,38649

JB-55 8,2 8,199 12,281 1 0,01746 0,143172 1,221828 23,0808 Sumber : Pengolahan data di PT. Lotus SG Lestari, 2018

Page 150: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

128

Lampiran F.

Perhitungan Cycle Time Jalan 1 dan Cycle Time Jalan 2

Tabel 4.28 Cycle Time Aktual di Jalan 1

No, Loading

(s) Hauling

(s) Delay

(s) Manuver

(s) Dumping

(s) Return

(s) Delay'

(s) Manuver'

(s) CT (s)

CT (min)

1 196,90 192,60 78,90 29,20 17,00 167,40 51,60 35,30 768,90 12,82

2 189,80 199,70 0,00 33,70 15,00 168,60 103,00 39,40 749,20 12,49

3 215,90 197,30 0,00 31,60 17,40 186,60 110,30 37,50 796,60 13,28

4 271,30 183,80 137,80 23,70 19,20 172,60 33,40 37,10 878,90 14,65

5 206,90 208,10 0,00 42,10 16,70 209,70 0,00 46,80 730,30 12,17

6 202,20 205,30 0,00 29,40 13,70 191,60 411,60 34,80 1088,66 18,14

7 223,90 205,10 0,00 30,10 15,50 184,70 194,70 26,70 880,70 14,68

8 218,40 204,50 0,00 30,80 20,00 803,50 54,90 27,80 1359,9 22,67

9 133,30 183,60 124,90 31,80 16,00 188,90 64,70 33,90 777,10 12,95

10 114,60 214,70 0,00 31,50 21,20 248,90 184,00 33,80 848,70 14,15

11 152,80 239,70 0,00 32,90 13,20 223,60 0,00 58,80 721,00 12,02

12 103,20 232,70 109,80 30,60 13,50 218,10 136,90 23,30 868,10 14,47

13 177,20 227,90 0,00 29,80 17,00 219,00 351,60 59,70 1082,2 18,04

14 131,40 214,30 45,70 13,60 15,60 217,50 84,00 14,80 736,90 12,28

15 144,70 220,00 0,00 29,60 18,40 226,00 243,00 16,80 898,50 14,98

16 93,10 224,30 18,00 31,10 18,40 248,80 0,00 25,30 659,00 10,98

17 110,70 224,60 0,00 28,70 18,40 226,90 18,10 28,00 655,40 10,92

18 100,80 214,50 56,80 11,20 18,40 225,80 0,00 21,70 649,20 10,82

19 81,70 242,70 51,24 38,30 18,40 252,90 0,00 14,70 699,94 11,67

20 121,40 219,70 31,30 16,40 18,40 243,40 0,00 23,80 674,40 11,24

21 96,70 252,60 40,40 44,80 18,40 236,40 0,00 28,20 717,50 11,96

22 121,40 201,80 25,60 29,50 18,40 204,60 0,00 24,50 625,80 10,43

23 118,90 226,20 121,00 19,50 18,40 232,90 0,00 17,90 754,80 12,58

24 80,20 233,50 69,70 21,80 18,40 205,70 0,00 22,90 652,20 10,87

25 120,60 210,50 54,00 17,40 16,90 246,70 291,60 24,00 981,70 16,36

26 105,20 235,40 147,10 21,80 11,80 275,40 31,30 19,40 847,40 14,12

27 152,50 237,10 157,10 19,10 16,20 225,00 65,20 19,80 892,00 14,87

28 80,70 197,40 63,00 20,40 19,80 300,00 379,00 38,60 1098,90 18,32

29 124,10 228,70 75,70 17,90 18,70 271,10 242,90 27,50 1006,6 16,78

30 136,70 220,20 128,90 23,00 18,00 243,40 178,90 22,70 971,80 16,20

Average 144,24 216,62 51,23 27,04 17,21 242,19 107,69 29,52 835,74 13,93

Page 151: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

129

Perhitungan Cycle Time teoritis Jalan 2

Cycle Time pada Jalan 2 dapat dicari Menggunakan Pendekatan Empiris

dengan cycle Time Jalan 1. Dengan asumsi bahwa Loading time, delay

time, manuver time, dan dumping time sama seperti data cycle time aktual

yang diambil pada Jalan 1, maka untuk mencari hauling time dan return

time dapat digunakan perbandingan sederhana matematika sebagai berikut

:

Estimasi Hauling Time :

𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 1

𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 2=

𝐻𝑎𝑢𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 1

𝐻𝑎𝑢𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 2

1,16 𝑘𝑚

1,39 𝑘𝑚=

242,2 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

𝐻𝑎𝑢𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 2

𝐻𝑎𝑢𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 2 =242,2 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 × 1,39 𝑘𝑚

1,16 𝑘𝑚

𝐻𝑎𝑢𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 2 = 290,22 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

Estimasi Return Time :

𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 1

𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 2=

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 1

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 2

1,16 𝑘𝑚

1,39 𝑘𝑚=

216,62 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 2

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 2 =216,62 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 × 1,39 𝑘𝑚

1,16 𝑘𝑚

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 2 = 259,6 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

. Maka cycle time teoritis DT Hino FM260Ti Pada Jalan 2 sebelum pebaikan

adalah sebagai berikut:

Loading (s)

Hauling (s)

Delay (s)

Manuver (s)

Dumping (s)

Return (s)

Delay' (s)

Manuver' (s)

CT (s) CT

(min)

144,24 259,6 51,23 27,04 17,21 290,22 107,7 29,52 926,77 15,5

Page 152: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

130

Lampiran G.

Perhitungan Rimpull pada Jalan 1 dan Jalan 2 Setelah Perbaikan Jalan dengan muatan 18 ton

Tabel 4.53 Perhitungan Rimpull Jalan 1 saat kendaraan kosong

Stasiun Panjang Jalan (m)

Grade Setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a

(lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mil/jam)

V (Km/jam)

Kecepatan (m/s)

Waktu (s)

JL-00 10,000 0 1815,06 0 1815,06 26,85862 42,97379 11,9 0,83772

JL-01 10,000 0 1815,06 0 1815,06 26,85862 42,97379 11,9 0,83772

JL-02 10,000 0 1815,06 0 1815,06 26,85862 42,97379 11,9 0,83772

JL-03 10,000 0 1815,06 0 1815,06 26,85862 42,97379 11,9 0,83772

JL-04 10,000 0 1815,06 0 1815,06 26,85862 42,97379 11,9 0,83772

JL-05 10,000 0 1815,06 0 1815,06 26,85862 42,97379 11,9 0,83772

JL-06

30,000

10,51079 1815,06 1467,517 3282,577 14,85114 23,76182 6,6

4,545106 JL-07 10,51079 1815,06 1467,517 3282,577 14,85114 23,76182 6,6

JL-08 10,51079 1815,06 1467,517 3282,577 14,85114 23,76182 6,6

JL-09

70,000

8,747652 1815,06 1221,347 3036,407 16,05516 25,68825 7,1

9,809931

JL-10 8,747652 1815,06 1221,347 3036,407 16,05516 25,68825 7,1

JL-11 8,747652 1815,06 1221,347 3036,407 16,05516 25,68825 7,1

JL-12 8,747652 1815,06 1221,347 3036,407 16,05516 25,68825 7,1

JL-13 8,747652 1815,06 1221,347 3036,407 16,05516 25,68825 7,1

JL-14 8,747652 1815,06 1221,347 3036,407 16,05516 25,68825 7,1

JL-15 8,747652 1815,06 1221,347 3036,407 16,05516 25,68825 7,1

JL-16 60,000 10,55271 1815,06 1473,37 3288,43 14,8247 23,71953 6,6 9,106421

JL-17

10,55271 1815,06 1473,37 3288,43 14,8247 23,71953 6,6

JL-18 10,55271 1815,06 1473,37 3288,43 14,8247 23,71953 6,6

JL-19 10,55271 1815,06 1473,37 3288,43 14,8247 23,71953 6,6

JL-20 10,55271 1815,06 1473,37 3288,43 14,8247 23,71953 6,6

JL-21 10,55271 1815,06 1473,37 3288,43 14,8247 23,71953 6,6

Page 153: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

131

Tabel 4.53 (lanjutan) Perhitungan Rimpull Jalan 1 saat kendaraan kosong

Stasiun Panjang Jalan (m)

Grade Setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a

(lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mil/jam)

V (Km/jam)

Kecepatan (m/s)

Waktu (s)

JL-22

80,000

8,748494 1815,06 1221,465 3036,525 16,05454 25,68726 7,1

11,21178

JL-23 8,748494 1815,06 1221,465 3036,525 16,05454 25,68726 7,1

JL-24 8,748494 1815,06 1221,465 3036,525 16,05454 25,68726 7,1

JL-25 8,748494 1815,06 1221,465 3036,525 16,05454 25,68726 7,1

JL-26 8,748494 1815,06 1221,465 3036,525 16,05454 25,68726 7,1

JL-27 8,748494 1815,06 1221,465 3036,525 16,05454 25,68726 7,1

JL-28 8,748494 1815,06 1221,465 3036,525 16,05454 25,68726 7,1

JL-29 8,748494 1815,06 1221,465 3036,525 16,05454 25,68726 7,1

JL-30 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-31 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-32 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-33 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-34 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-35 10 14,05691 1815,06 1962,626 3777,686 12,90472 20,64756 5,7 1,743548

JL-36 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-37 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-38 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-39 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-40 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-41 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-42 10 14,05691 1815,06 1962,626 3777,686 12,90472 20,64756 5,7 1,743548

JL-43 10 14,05691 1815,06 1962,626 3777,686 12,90472 20,64756 5,7 1,743548

JL-44 10 8,753262 1815,06 1222,13 3037,19 16,05102 25,68163 7,1 1,40178

Page 154: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

132

Tabel 4.53 (lanjutan) Perhitungan Rimpull Jalan 1 saat kendaraan kosong

Stasiun Panjang Jalan (m)

Grade Setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a

(lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mil/jam)

V (Km/jam)

Kecepatan (m/s)

Waktu (s)

JL-45 10 8,753262 1815,06 1222,13 3037,19 16,05102 25,68163 7,1 1,40178

JL-46 10 14,05635 1815,06 1962,547 3777,607 12,90499 20,64799 5,7 1,743511

JL-47 10 14,05635 1815,06 1962,547 3777,607 12,90499 20,64799 5,7 1,743511

JL-48 10 14,05635 1815,06 1962,547 3777,607 12,90499 20,64799 5,7 1,743511

JL-49 10 14,05635 1815,06 1962,547 3777,607 12,90499 20,64799 5,7 1,743511

JL-50 10 14,05635 1815,06 1962,547 3777,607 12,90499 20,64799 5,7 1,743511

JL-51 10 14,05635 1815,06 1962,547 3777,607 12,90499 20,64799 5,7 1,743511

JL-52 10 14,05635 1815,06 1962,547 3777,607 12,90499 20,64799 5,7 1,743511

JL-53 10 14,05635 1815,06 1962,547 3777,607 12,90499 20,64799 5,7 1,743511

JL-54 10 0 1815,06 0 1815,06 26,85862 42,97379 11,9 0,83772

JL-55 10 0 1815,06 0 1815,06 26,85862 42,97379 11,9 0,83772

JL-56 10 0 1815,06 0 1815,06 26,85862 42,97379 11,9 0,83772

JL-57 10 0 1815,06 0 1815,06 26,85862 42,97379 11,9 0,83772

JL-58 10 0 1815,06 0 1815,06 26,85862 42,97379 11,9 0,83772

JL-59 10 12,28088 1815,06 1714,656 3529,716 13,81131 22,09809 6,1 1,6291

JB-01 10 8,753262 1815,06 1222,13 3037,19 16,05102 25,68163 7,1 1,40178

JB-02 10 8,753262 1815,06 1222,13 3037,19 16,05102 25,68163 7,1 1,40178

JB-03 10 8,753262 1815,06 1222,13 3037,19 16,05102 25,68163 7,1 1,40178

JB-04 10 8,753262 1815,06 1222,13 3037,19 16,05102 25,68163 7,1 1,40178

JB-05 10 8,753262 1815,06 1222,13 3037,19 16,05102 25,68163 7,1 1,40178

JB-06 10 8,753262 1815,06 1222,13 3037,19 16,05102 25,68163 7,1 1,40178

JB-07 10 8,753262 1815,06 1222,13 3037,19 16,05102 25,68163 7,1 1,40178

JB-08 10 8,753262 1815,06 1222,13 3037,19 16,05102 25,68163 7,1 1,40178

Page 155: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

133

Tabel 4.53 (lanjutan) Perhitungan Rimpull Jalan 1 saat kendaraan kosong

Stasiun Panjang Jalan (m)

Grade Setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a

(lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mil/jam)

V (Km/jam)

Kecepatan (m/s)

Waktu (s)

JB-09 10 8,753262 1815,06 1222,13 3037,19 16,05102 25,68163 7,1 1,40178

JB-10 10 8,753262 1815,06 1222,13 3037,19 16,05102 25,68163 7,1 1,40178

JB-11 10 8,753262 1815,06 1222,13 3037,19 16,05102 25,68163 7,1 1,40178

JB-12 10 8,753262 1815,06 1222,13 3037,19 16,05102 25,68163 7,1 1,40178

JB-13 10 8,753262 1815,06 1222,13 3037,19 16,05102 25,68163 7,1 1,40178

JB-14 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JB-15 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JB-16 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JB-17 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JB-18 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JB-19 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JB-20 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JB-21 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JB-22 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JB-23 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JB-24 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JB-25 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JB-26 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JB-27 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JB-28 10 8,753262 1815,06 1222,13 3037,19 16,05102 25,68163 7,1 1,40178

JB-29 10 14,05209 1815,06 1961,953 3777,013 12,90703 20,65124 5,7 1,743237

Page 156: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

134

Tabel 4.53 (lanjutan) Perhitungan Rimpull Jalan 1 saat kendaraan kosong

Stasiun Panjang Jalan (m)

Grade Setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a

(lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mil/jam)

V (Km/jam)

Kecepatan (m/s)

Waktu (s)

JB-30 10 14,05209 1815,06 1961,953 3777,013 12,90703 20,65124 5,7 1,743237

JB-31 10 14,05209 1815,06 1961,953 3777,013 12,90703 20,65124 5,7 1,743237

JB-32 10 0 1815,06 0 1815,06 26,85862 42,97379 11,9 0,83772

JB-33 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JB-34 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JB-35 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JB-36 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JB-37 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JB-38 10 6,996792 1815,06 976,8921 2791,952 17,4609 27,93744 7,8 1,288593

JB-39 10 6,996792 1815,06 976,8921 2791,952 17,4609 27,93744 7,8 1,288593

JB-40 10 6,996792 1815,06 976,8921 2791,952 17,4609 27,93744 7,8 1,288593

JB-41 10 6,996792 1815,06 976,8921 2791,952 17,4609 27,93744 7,8 1,288593

JB-42 10 6,996792 1815,06 976,8921 2791,952 17,4609 27,93744 7,8 1,288593

JB-43 10 6,996792 1815,06 976,8921 2791,952 17,4609 27,93744 7,8 1,288593

JB-44 10 6,996792 1815,06 976,8921 2791,952 17,4609 27,93744 7,8 1,288593

JB-45 10 14,05209 1815,06 1961,953 3777,013 12,90703 20,65124 5,7 1,743237

JB-46 10 14,05209 1815,06 1961,953 3777,013 12,90703 20,65124 5,7 1,743237

JB-47 10 14,05209 1815,06 1961,953 3777,013 12,90703 20,65124 5,7 1,743237

JB-48 10 14,05209 1815,06 1961,953 3777,013 12,90703 20,65124 5,7 1,743237

JB-49 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JB-50 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JB-51 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JB-52 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

Page 157: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

135

Tabel 4.53 (lanjutan) Perhitungan Rimpull Jalan 1 saat kendaraan kosong

Stasiun Panjang Jalan (m)

Grade Setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a

(lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mil/jam)

V (Km/jam)

Kecepatan (m/s)

Waktu (s)

JB-53 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JB-54 10 12,28088 1815,06 1714,656 3529,716 13,81131 22,09809 6,1 1,6291

JB-55 10 12,28088 1815,06 1714,656 3529,716 13,81131 22,09809 6,1 1,6291

JB-56 10 12,28088 1815,06 1714,656 3529,716 13,81131 22,09809 6,1 1,6291

Return Time Total 177,2235 Sumber : Pengolahan data di PT, Lotus SG Lestari, 2018

Page 158: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

136

Tabel 4.54 Perhitungan Rimpull Jalan 2 saat kendaraan kosong

Stasiun Panjang Jalan (m)

Grade setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a (lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mph)

V (km/jam)

Kecepatan (meter/s)

Waktu (s)

JL-00 10,000 0 1815,06 0 1815,06 26,85862 42,97379 11,9 0,83772

JL-01 10,000 0 1815,06 0 1815,06 26,85862 42,97379 11,9 0,83772

JL-02 10,000 0 1815,06 0 1815,06 26,85862 42,97379 11,9 0,83772

JL-03 10,000 0 1815,06 0 1815,06 26,85862 42,97379 11,9 0,83772

JL-04 10,000 0 1815,06 0 1815,06 26,85862 42,97379 11,9 0,83772

JL-05 10,000 0 1815,06 0 1815,06 26,85862 42,97379 11,9 0,83772

JL-06

30,000

10,51079 1815,06 1467,517 3282,577 14,85114 23,76182 6,6

4,545106 JL-07 10,51079 1815,06 1467,517 3282,577 14,85114 23,76182 6,6

JL-08 10,51079 1815,06 1467,517 3282,577 14,85114 23,76182 6,6

JL-09

70,000

8,747652 1815,06 1221,347 3036,407 16,05516 25,68825 7,1

9,809931

JL-10 8,747652 1815,06 1221,347 3036,407 16,05516 25,68825 7,1

JL-11 8,747652 1815,06 1221,347 3036,407 16,05516 25,68825 7,1

JL-12 8,747652 1815,06 1221,347 3036,407 16,05516 25,68825 7,1

JL-13 8,747652 1815,06 1221,347 3036,407 16,05516 25,68825 7,1

JL-14 8,747652 1815,06 1221,347 3036,407 16,05516 25,68825 7,1

JL-15 8,747652 1815,06 1221,347 3036,407 16,05516 25,68825 7,1

JL-16 60,000 10,55271 1815,06 1473,37 3288,43 14,8247 23,71953 6,6 9,106421

JL-17

10,55271 1815,06 1473,37 3288,43 14,8247 23,71953 6,6

JL-18 10,55271 1815,06 1473,37 3288,43 14,8247 23,71953 6,6

JL-19 10,55271 1815,06 1473,37 3288,43 14,8247 23,71953 6,6

JL-20 10,55271 1815,06 1473,37 3288,43 14,8247 23,71953 6,6

JL-21 10,55271 1815,06 1473,37 3288,43 14,8247 23,71953 6,6

Page 159: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

137

Tabel 4.54 (lanjutan) Perhitungan Rimpull Jalan 2 saat kendaraan kosong

Stasiun Panjang Jalan (m)

Grade Setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a (lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mil/jam)

V (Km/jam)

Kecepatan (m/s)

Waktu (s)

JL-22

80,000

8,748494 1815,06 1221,465 3036,525 16,05454 25,68726 7,1

11,21178

JL-23 8,748494 1815,06 1221,465 3036,525 16,05454 25,68726 7,1

JL-24 8,748494 1815,06 1221,465 3036,525 16,05454 25,68726 7,1

JL-25 8,748494 1815,06 1221,465 3036,525 16,05454 25,68726 7,1

JL-26 8,748494 1815,06 1221,465 3036,525 16,05454 25,68726 7,1

JL-27 8,748494 1815,06 1221,465 3036,525 16,05454 25,68726 7,1

JL-28 8,748494 1815,06 1221,465 3036,525 16,05454 25,68726 7,1

JL-29 8,748494 1815,06 1221,465 3036,525 16,05454 25,68726 7,1

JL-30 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-31 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-32 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-33 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-34 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-35 10 14,05691 1815,06 1962,626 3777,686 12,90472 20,64756 5,7 1,743548

JL-36 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-37 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-38 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-39 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-40 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-41 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-42 10 14,05691 1815,06 1962,626 3777,686 12,90472 20,64756 5,7 1,743548

JL-43 10 14,05691 1815,06 1962,626 3777,686 12,90472 20,64756 5,7 1,743548

JL-44 10 8,753262 1815,06 1222,13 3037,19 16,05102 25,68163 7,1 1,40178

Page 160: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

138

Tabel 4.54 (lanjutan) Perhitungan Rimpull Jalan 2 saat kendaraan kosong

Stasiun Panjang Jalan (m)

Grade Setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a (lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mil/jam)

V (Km/jam)

Kecepatan (m/s)

Waktu (s)

JL-45 10 8,753262 1815,06 1222,13 3037,19 16,05102 25,68163 7,1 1,40178

JL-46 10 14,05635 1815,06 1962,547 3777,607 12,90499 20,64799 5,7 1,743511

JL-47 10 14,05635 1815,06 1962,547 3777,607 12,90499 20,64799 5,7 1,743511

JL-48 10 14,05635 1815,06 1962,547 3777,607 12,90499 20,64799 5,7 1,743511

JL-49 10 14,05635 1815,06 1962,547 3777,607 12,90499 20,64799 5,7 1,743511

JL-50 10 14,05635 1815,06 1962,547 3777,607 12,90499 20,64799 5,7 1,743511

JL-51 10 14,05635 1815,06 1962,547 3777,607 12,90499 20,64799 5,7 1,743511

JL-52 10 14,05635 1815,06 1962,547 3777,607 12,90499 20,64799 5,7 1,743511

JL-53 10 14,05635 1815,06 1962,547 3777,607 12,90499 20,64799 5,7 1,743511

JL-54 10 0 1815,06 0 1815,06 26,85862 42,97379 11,9 0,83772

JL-55 10 0 1815,06 0 1815,06 26,85862 42,97379 11,9 0,83772

JL-56 10 0 1815,06 0 1815,06 26,85862 42,97379 11,9 0,83772

JL-57 10 0 1815,06 0 1815,06 26,85862 42,97379 11,9 0,83772

JL-58 10 0 1815,06 0 1815,06 26,85862 42,97379 11,9 0,83772

JL-59 10 12,28088 1815,06 1714,656 3529,716 13,81131 22,09809 6,1 1,6291

JL-60 10 12,28088 1815,06 1714,656 3529,716 13,81131 22,09809 6,1 1,6291

JL-61 10 12,28088 1815,06 1714,656 3529,716 13,81131 22,09809 6,1 1,6291

JL-62 10 12,28088 1815,06 1714,656 3529,716 13,81131 22,09809 6,1 1,6291

JL-63 10 12,28088 1815,06 1714,656 3529,716 13,81131 22,09809 6,1 1,6291

JL-64 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-65 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-66 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-67 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

Page 161: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

139

Tabel 4.54 (lanjutan) Perhitungan Rimpull Jalan 2 saat kendaraan kosong

Stasiun Panjang Jalan (m)

Grade Setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a (lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mil/jam)

V (Km/jam)

Kecepatan (m/s)

Waktu (s)

JL-68 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-69 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-70 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-71 10 14,05332 1815,06 1962,124 3777,184 12,90644 20,6503 5,7 1,743316

JL-72 10 14,05332 1815,06 1962,124 3777,184 12,90644 20,6503 5,7 1,743316

JL-73 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-74 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-75 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-76 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-77 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-78 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-79 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-80 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-81 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-82 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-83 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-84 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-85 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-86 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-87 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-88 10 8,753262 1815,06 1222,13 3037,19 16,05102 25,68163 7,1 1,40178

JL-89 10 8,753262 1815,06 1222,13 3037,19 16,05102 25,68163 7,1 1,40178

JL-90 10 12,28088 1815,06 1714,656 3529,716 13,81131 22,09809 6,1 1,6291

Page 162: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

140

Tabel 4.54 (lanjutan) Perhitungan Rimpull Jalan 2 saat kendaraan kosong

Stasiun Panjang Jalan (m)

Grade Setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a (lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mil/jam)

V (Km/jam)

Kecepatan (m/s)

Waktu (s)

JL-91 10 12,28088 1815,06 1714,656 3529,716 13,81131 22,09809 6,1 1,6291

JL-92 10 14,05635 1815,06 1962,547 3777,607 12,90499 20,64799 5,7 1,743511

JL-93 10 14,05635 1815,06 1962,547 3777,607 12,90499 20,64799 5,7 1,743511

JL-94 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-95 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-96 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-97 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-98 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-99 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-100 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

JL-101 10 15 1815,06 2094,3 3909,36 12,47007 19,95211 5,5 1,80432

B5-37 10 0 1815,06 0 1815,06 26,85862 42,97379 11,9 0,83772

B5-36 10 0 1815,06 0 1815,06 26,85862 42,97379 11,9 0,83772

B5-35 10 0 1815,06 0 1815,06 26,85862 42,97379 11,9 0,83772

B5-34 10 5,242582 1815,06 731,9693 2547,029 19,13994 30,62391 8,5 1,175552

B5-33 10 5,242582 1815,06 731,9693 2547,029 19,13994 30,62391 8,5 1,175552

B5-32 10 5,237332 1815,06 731,2363 2546,296 19,14545 30,63273 8,5 1,175214

B5-31 10 5,237332 1815,06 731,2363 2546,296 19,14545 30,63273 8,5 1,175214

B5-30 10 5,237332 1815,06 731,2363 2546,296 19,14545 30,63273 8,5 1,175214

B5-29 10 5,237332 1815,06 731,2363 2546,296 19,14545 30,63273 8,5 1,175214

B5-28 10 5,237332 1815,06 731,2363 2546,296 19,14545 30,63273 8,5 1,175214

B5-27 10 5,237332 1815,06 731,2363 2546,296 19,14545 30,63273 8,5 1,175214

B5-26 10 3,492095 1815,06 487,5663 2302,626 21,17148 33,87436 9,4 1,062751

Page 163: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

141

Tabel 4.54 (lanjutan) Perhitungan Rimpull Jalan 2 saat kendaraan kosong

Stasiun Panjang Jalan (m)

Grade Setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a (lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mil/jam)

V (Km/jam)

Kecepatan (m/s)

Waktu (s)

B5-25 10 3,492095 1815,06 487,5663 2302,626 21,17148 33,87436 9,4 1,062751

B5-24 10 3,492095 1815,06 487,5663 2302,626 21,17148 33,87436 9,4 1,062751

B5-23 10 3,492095 1815,06 487,5663 2302,626 21,17148 33,87436 9,4 1,062751

B5-22 10 3,492095 1815,06 487,5663 2302,626 21,17148 33,87436 9,4 1,062751

B5-21 10 3,492095 1815,06 487,5663 2302,626 21,17148 33,87436 9,4 1,062751

B5-20 10 3,492095 1815,06 487,5663 2302,626 21,17148 33,87436 9,4 1,062751

B5-19 10 3,492095 1815,06 487,5663 2302,626 21,17148 33,87436 9,4 1,062751

B5-18 10 3,492095 1815,06 487,5663 2302,626 21,17148 33,87436 9,4 1,062751

B5-17 10 3,492095 1815,06 487,5663 2302,626 21,17148 33,87436 9,4 1,062751

B5-16 10 3,492095 1815,06 487,5663 2302,626 21,17148 33,87436 9,4 1,062751

B5-15 10 3,492095 1815,06 487,5663 2302,626 21,17148 33,87436 9,4 1,062751

B5-14 10 3,492095 1815,06 487,5663 2302,626 21,17148 33,87436 9,4 1,062751

B5-13 10 3,492095 1815,06 487,5663 2302,626 21,17148 33,87436 9,4 1,062751

B5-12 10 3,492095 1815,06 487,5663 2302,626 21,17148 33,87436 9,4 1,062751

B5-11 10 5,237332 1815,06 731,2363 2546,296 19,14545 30,63273 8,5 1,175214

B5-10 10 5,237332 1815,06 731,2363 2546,296 19,14545 30,63273 8,5 1,175214

B5-09 10 5,237332 1815,06 731,2363 2546,296 19,14545 30,63273 8,5 1,175214

B5-08 10 5,237332 1815,06 731,2363 2546,296 19,14545 30,63273 8,5 1,175214

B5-07 10 5,237332 1815,06 731,2363 2546,296 19,14545 30,63273 8,5 1,175214

B5-06 10 5,237332 1815,06 731,2363 2546,296 19,14545 30,63273 8,5 1,175214

B5-05 10 5,237332 1815,06 731,2363 2546,296 19,14545 30,63273 8,5 1,175214

B5-04 10 5,237332 1815,06 731,2363 2546,296 19,14545 30,63273 8,5 1,175214

B5-03 10 5,237332 1815,06 731,2363 2546,296 19,14545 30,63273 8,5 1,175214

Page 164: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

142

Tabel 4.54 (lanjutan) Perhitungan Rimpull Jalan 2 saat kendaraan kosong

Stasiun Panjang Jalan (m)

Grade Setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a (lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mil/jam)

V (Km/jam)

Kecepatan (m/s)

Waktu (s)

B5-02 10 5,237332 1815,06 731,2363 2546,296 19,14545 30,63273 8,5 1,175214

B5-01 10 0 1815,06 0 1815,06 26,85862 42,97379 11,9 0,83772

Return Time Total 201,4751 Sumber : Pengolahan data di PT, Lotus SG Lestari, 2018

Page 165: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

143

Tabel 4.55 Perhitungan Rimpull Jalan 1 Setelah Perbaikan (Bermuatan)

Stasiun Panjang Jalan (m)

Grade Setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a

(lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mil/jam)

V (Km/jam)

Kecepatan (m/s)

Waktu (s)

JL-00 10.000 0 6495.06 0 6495.06 18.75 30 8.3 1.2

JL-01 10.000 0 6495.06 0 6495.06 18.75 30 8.3 1.2

JL-02 10.000 0 6495.06 0 6495.06 18.75 30 8.3 1.2

JL-03 10.000 0 6495.06 0 6495.06 18.75 30 8.3 1.2

JL-04 10.000 0 6495.06 0 6495.06 18.75 30 8.3 1.2

JL-05 10.000 0 6495.06 0 6495.06 18.75 30 8.3 1.2

JL-06

30.000

-10.5108 6495.06 -5251.4 1243.658 12.5 20 5.6

5.4 JL-07 -10.5108 6495.06 -5251.4 1243.658 12.5 20 5.6

JL-08 -10.5108 6495.06 -5251.4 1243.658 12.5 20 5.6

JL-09

70.000

-8.74765 6495.06 -4370.5 2124.558 12.5 20 5.6

12.6

JL-10 -8.74765 6495.06 -4370.5 2124.558 12.5 20 5.6

JL-11 -8.74765 6495.06 -4370.5 2124.558 12.5 20 5.6

JL-12 -8.74765 6495.06 -4370.5 2124.558 12.5 20 5.6

JL-13 -8.74765 6495.06 -4370.5 2124.558 12.5 20 5.6

JL-14 -8.74765 6495.06 -4370.5 2124.558 12.5 20 5.6

JL-15 -8.74765 6495.06 -4370.5 2124.558 12.5 20 5.6

JL-16

60.000

-10.5527 6495.06 -5272.35 1222.713 12.5 20 5.6

10.8

JL-17 -10.5527 6495.06 -5272.35 1222.713 12.5 20 5.6

JL-18 -10.5527 6495.06 -5272.35 1222.713 12.5 20 5.6

JL-19 -10.5527 6495.06 -5272.35 1222.713 12.5 20 5.6

JL-20 -10.5527 6495.06 -5272.35 1222.713 12.5 20 5.6

JL-21 -10.5527 6495.06 -5272.35 1222.713 12.5 20 5.6

Page 166: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

144

Tabel 4.55 (lanjutan) Perhitungan Rimpull Jalan 1 Setelah Perbaikan (Bermuatan)

Stasiun Panjang Jalan (m)

Grade Setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a

(lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mil/jam)

V (Km/jam)

Kecepatan (m/s)

Waktu (s)

JL-22

80.000

-8.74849 6495.06 -4370.92 2124.137 12.5 20 5.6

14.4

JL-23 -8.74849 6495.06 -4370.92 2124.137 12.5 20 5.6

JL-24 -8.74849 6495.06 -4370.92 2124.137 12.5 20 5.6

JL-25 -8.74849 6495.06 -4370.92 2124.137 12.5 20 5.6

JL-26 -8.74849 6495.06 -4370.92 2124.137 12.5 20 5.6

JL-27 -8.74849 6495.06 -4370.92 2124.137 12.5 20 5.6

JL-28 -8.74849 6495.06 -4370.92 2124.137 12.5 20 5.6

JL-29 -8.74849 6495.06 -4370.92 2124.137 12.5 20 5.6

JL-30 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-31 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-32 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-33 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-34 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-35 10 -14.0569 6495.06 -7023.12 -528.056 12.5 20 5.6 1.8

JL-36 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-37 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-38 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-39 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-40 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-41 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-42 10 -14.0569 6495.06 -7023.12 -528.056 12.5 20 5.6 1.8

JL-43 10 -14.0569 6495.06 -7023.12 -528.056 12.5 20 5.6 1.8

JL-44 10 -8.75326 6495.06 -4373.3 2121.755 12.5 20 5.6 1.8

Page 167: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

145

Tabel 4.55 (lanjutan) Perhitungan Rimpull Jalan 1 Setelah Perbaikan (Bermuatan)

Stasiun Panjang Jalan (m)

Grade Setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a

(lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mil/jam)

V (Km/jam)

Kecepatan (m/s)

Waktu (s)

JL-45 10 -8.75326 6495.06 -4373.3 2121.755 12.5 20 5.6 1.8

JL-46 10 -14.0563 6495.06 -7022.83 -527.772 12.5 20 5.6 1.8

JL-47 10 -14.0563 6495.06 -7022.83 -527.772 12.5 20 5.6 1.8

JL-48 10 -14.0563 6495.06 -7022.83 -527.772 12.5 20 5.6 1.8

JL-49 10 -14.0563 6495.06 -7022.83 -527.772 12.5 20 5.6 1.8

JL-50 10 -14.0563 6495.06 -7022.83 -527.772 12.5 20 5.6 1.8

JL-51 10 -14.0563 6495.06 -7022.83 -527.772 12.5 20 5.6 1.8

JL-52 10 -14.0563 6495.06 -7022.83 -527.772 12.5 20 5.6 1.8

JL-53 10 -14.0563 6495.06 -7022.83 -527.772 12.5 20 5.6 1.8

JL-54 10 0 6495.06 0 6495.06 18.75 30 8.3 1.2

JL-55 10 0 6495.06 0 6495.06 18.75 30 8.3 1.2

JL-56 10 0 6495.06 0 6495.06 18.75 30 8.3 1.2

JL-57 10 0 6495.06 0 6495.06 18.75 30 8.3 1.2

JL-58 10 0 6495.06 0 6495.06 18.75 30 8.3 1.2

JL-59 10 -12.2809 6495.06 -6135.77 359.2875 12.5 20 5.6 1.8

JB-01 10 -8.75326 6495.06 -4373.3 2121.755 12.5 20 5.6 1.8

JB-02 10 -8.75326 6495.06 -4373.3 2121.755 12.5 20 5.6 1.8

JB-03 10 -8.75326 6495.06 -4373.3 2121.755 12.5 20 5.6 1.8

JB-04 10 -8.75326 6495.06 -4373.3 2121.755 12.5 20 5.6 1.8

JB-05 10 -8.75326 6495.06 -4373.3 2121.755 12.5 20 5.6 1.8

JB-06 10 -8.75326 6495.06 -4373.3 2121.755 12.5 20 5.6 1.8

JB-07 10 -8.75326 6495.06 -4373.3 2121.755 12.5 20 5.6 1.8

JB-08 10 -8.75326 6495.06 -4373.3 2121.755 12.5 20 5.6 1.8

Page 168: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

146

Tabel 4.55 (lanjutan) Perhitungan Rimpull Jalan 1 Setelah Perbaikan (Bermuatan)

Stasiun Panjang Jalan (m)

Grade Setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a

(lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mil/jam)

V (Km/jam)

Kecepatan (m/s)

Waktu (s)

JB-09 10 -8.75326 6495.06 -4373.3 2121.755 12.5 20 5.6 1.8

JB-10 10 -8.75326 6495.06 -4373.3 2121.755 12.5 20 5.6 1.8

JB-11 10 -8.75326 6495.06 -4373.3 2121.755 12.5 20 5.6 1.8

JB-12 10 -8.75326 6495.06 -4373.3 2121.755 12.5 20 5.6 1.8

JB-13 10 -8.75326 6495.06 -4373.3 2121.755 12.5 20 5.6 1.8

JB-14 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JB-15 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JB-16 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JB-17 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JB-18 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JB-19 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JB-20 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JB-21 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JB-22 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JB-23 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JB-24 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JB-25 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JB-26 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JB-27 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JB-28 10 -8.75326 6495.06 -4373.3 2121.755 12.5 20 5.6 1.8

JB-29 10 -14.0521 6495.06 -7020.71 -525.645 12.5 20 5.6 1.8

JB-30 10 -14.0521 6495.06 -7020.71 -525.645 12.5 20 5.6 1.8

JB-31 10 -14.0521 6495.06 -7020.71 -525.645 12.5 20 5.6 1.8

Page 169: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

147

Tabel 4.55 (lanjutan) Perhitungan Rimpull Jalan 1 Setelah Perbaikan (Bermuatan)

Stasiun Panjang Jalan (m)

Grade Setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a

(lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mil/jam)

V (Km/jam)

Kecepatan (m/s)

Waktu (s)

JB-32 10 0 6495.06 0 6495.06 18.75 30 8.3 1.2

JB-33 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JB-34 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JB-35 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JB-36 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JB-37 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JB-38 10 -6.99679 6495.06 -3495.74 2999.323 12.5 20 5.6 1.8

JB-39 10 -6.99679 6495.06 -3495.74 2999.323 12.5 20 5.6 1.8

JB-40 10 -6.99679 6495.06 -3495.74 2999.323 12.5 20 5.6 1.8

JB-41 10 -6.99679 6495.06 -3495.74 2999.323 12.5 20 5.6 1.8

JB-42 10 -6.99679 6495.06 -3495.74 2999.323 12.5 20 5.6 1.8

JB-43 10 -6.99679 6495.06 -3495.74 2999.323 12.5 20 5.6 1.8

JB-44 10 -6.99679 6495.06 -3495.74 2999.323 12.5 20 5.6 1.8

JB-45 10 -14.0521 6495.06 -7020.71 -525.645 12.5 20 5.6 1.8

JB-46 10 -14.0521 6495.06 -7020.71 -525.645 12.5 20 5.6 1.8

JB-47 10 -14.0521 6495.06 -7020.71 -525.645 12.5 20 5.6 1.8

JB-48 10 -14.0521 6495.06 -7020.71 -525.645 12.5 20 5.6 1.8

JB-49 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JB-50 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JB-51 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JB-52 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JB-53 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JB-54 10 -12.2809 6495.06 -6135.77 359.2875 12.5 20 5.6 1.8

Page 170: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

148

Tabel 4.55 (lanjutan) Perhitungan Rimpull Jalan 1 Setelah Perbaikan (Bermuatan)

Stasiun Panjang Jalan (m)

Grade Setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a

(lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mil/jam)

V (Km/jam)

Kecepatan (m/s)

Waktu (s)

JB-55 10 -12.2809 6495.06 -6135.77 359.2875 12.5 20 5.6 1.8

JB-56 10 -12.2809 6495.06 -6135.77 359.2875 12.5 20 5.6 1.8

Hauling Time Total 201,6

Sumber : Pengolahan data di PT, Lotus SG Lestari, 2018

Page 171: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

149

Tabel 4.56 Perhitungan Rimpull Jalan 2 Setelah Perbaikan (bermuatan)

Stasiun Panjang Jalan (m)

Grade setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a

(lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mph)

V (km/jam)

Kecepatan (meter/s)

Waktu (s)

JL-00 10.000 0 6495.06 0 6495.06 18.75 30 8.3 1.2

JL-01 10.000 0 6495.06 0 6495.06 18.75 30 8.3 1.2

JL-02 10.000 0 6495.06 0 6495.06 18.75 30 8.3 1.2

JL-03 10.000 0 6495.06 0 6495.06 18.75 30 8.3 1.2

JL-04 10.000 0 6495.06 0 6495.06 18.75 30 8.3 1.2

JL-05 10.000 0 6495.06 0 6495.06 18.75 30 8.3 1.2

JL-06

30.000

-10.5108 6495.06 -5251.4 1243.658 12.5 20 5.6

5.4 JL-07 -10.5108 6495.06 -5251.4 1243.658 12.5 20 5.6

JL-08 -10.5108 6495.06 -5251.4 1243.658 12.5 20 5.6

JL-09

70.000

-8.74765 6495.06 -4370.5 2124.558 12.5 20 5.6

12.6

JL-10 -8.74765 6495.06 -4370.5 2124.558 12.5 20 5.6

JL-11 -8.74765 6495.06 -4370.5 2124.558 12.5 20 5.6

JL-12 -8.74765 6495.06 -4370.5 2124.558 12.5 20 5.6

JL-13 -8.74765 6495.06 -4370.5 2124.558 12.5 20 5.6

JL-14 -8.74765 6495.06 -4370.5 2124.558 12.5 20 5.6

JL-15 -8.74765 6495.06 -4370.5 2124.558 12.5 20 5.6

JL-16

60.000

-10.5527 6495.06 -5272.35 1222.713 12.5 20 5.6

10.8

JL-17 -10.5527 6495.06 -5272.35 1222.713 12.5 20 5.6

JL-18 -10.5527 6495.06 -5272.35 1222.713 12.5 20 5.6

JL-19 -10.5527 6495.06 -5272.35 1222.713 12.5 20 5.6

JL-20 -10.5527 6495.06 -5272.35 1222.713 12.5 20 5.6

JL-21 -10.5527 6495.06 -5272.35 1222.713 12.5 20 5.6

Page 172: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

150

Tabel 4.56 (lanjutan) Perhitungan Rimpull Jalan 2 Setelah Perbaikan (bermuatan)

Stasiun Panjang Jalan (m)

Grade Setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a

(lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mil/jam)

V (Km/jam)

Kecepatan (m/s)

Waktu (s)

JL-22

80.000

-8.74849 6495.06 -4370.92 2124.137 12.5 20 5.6 14.4

JL-23 -8.74849 6495.06 -4370.92 2124.137 12.5 20 5.6

JL-24 -8.74849 6495.06 -4370.92 2124.137 12.5 20 5.6

JL-25 -8.74849 6495.06 -4370.92 2124.137 12.5 20 5.6

JL-26 -8.74849 6495.06 -4370.92 2124.137 12.5 20 5.6

JL-27 -8.74849 6495.06 -4370.92 2124.137 12.5 20 5.6

JL-28 -8.74849 6495.06 -4370.92 2124.137 12.5 20 5.6

JL-29 -8.74849 6495.06 -4370.92 2124.137 12.5 20 5.6

JL-30 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-31 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-32 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-33 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-34 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-35 10 -14.0569 6495.06 -7023.12 -528.056 12.5 20 5.6 1.8

JL-36 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-37 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-38 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-39 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-40 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-41 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-42 10 -14.0569 6495.06 -7023.12 -528.056 12.5 20 5.6 1.8

JL-43 10 -14.0569 6495.06 -7023.12 -528.056 12.5 20 5.6 1.8

JL-44 10 -8.75326 6495.06 -4373.3 2121.755 12.5 20 5.6 1.8

Page 173: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

151

Tabel 4.56 (lanjutan) Perhitungan Rimpull Jalan 2 Setelah Perbaikan (bermuatan)

Stasiun Panjang Jalan (m)

Grade Setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a

(lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mil/jam)

V (Km/jam)

Kecepatan (m/s)

Waktu (s)

JL-45 10 -8.75326 6495.06 -4373.3 2121.755 12.5 20 5.6 1.8

JL-46 10 -14.0563 6495.06 -7022.83 -527.772 12.5 20 5.6 1.8

JL-47 10 -14.0563 6495.06 -7022.83 -527.772 12.5 20 5.6 1.8

JL-48 10 -14.0563 6495.06 -7022.83 -527.772 12.5 20 5.6 1.8

JL-49 10 -14.0563 6495.06 -7022.83 -527.772 12.5 20 5.6 1.8

JL-50 10 -14.0563 6495.06 -7022.83 -527.772 12.5 20 5.6 1.8

JL-51 10 -14.0563 6495.06 -7022.83 -527.772 12.5 20 5.6 1.8

JL-52 10 -14.0563 6495.06 -7022.83 -527.772 12.5 20 5.6 1.8

JL-53 10 -14.0563 6495.06 -7022.83 -527.772 12.5 20 5.6 1.8

JL-54 10 0 6495.06 0 6495.06 18.75 30 8.3 1.2

JL-55 10 0 6495.06 0 6495.06 18.75 30 8.3 1.2

JL-56 10 0 6495.06 0 6495.06 18.75 30 8.3 1.2

JL-57 10 0 6495.06 0 6495.06 18.75 30 8.3 1.2

JL-58 10 0 6495.06 0 6495.06 18.75 30 8.3 1.2

JL-59 10 -12.2809 6495.06 -6135.77 359.2875 12.5 20 5.6 1.8

JL-60 10 -12.2809 6495.06 -6135.77 359.2875 12.5 20 5.6 1.8

JL-61 10 -12.2809 6495.06 -6135.77 359.2875 12.5 20 5.6 1.8

JL-62 10 -12.2809 6495.06 -6135.77 359.2875 12.5 20 5.6 1.8

JL-63 10 -12.2809 6495.06 -6135.77 359.2875 12.5 20 5.6 1.8

JL-64 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-65 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-66 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-67 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

Page 174: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

152

Tabel 4.56 (lanjutan) Perhitungan Rimpull Jalan 2 Setelah Perbaikan (bermuatan)

Stasiun Panjang Jalan (m)

Grade Setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a

(lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mil/jam)

V (Km/jam)

Kecepatan (m/s)

Waktu (s)

JL-68 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-69 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-70 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-71 10 -14.0533 6495.06 -7021.32 -526.258 12.5 20 5.6 1.8

JL-72 10 -14.0533 6495.06 -7021.32 -526.258 12.5 20 5.6 1.8

JL-73 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-74 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-75 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-76 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-77 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-78 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-79 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-80 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-81 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-82 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-83 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-84 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-85 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-86 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-87 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-88 10 -8.75326 6495.06 -4373.3 2121.755 12.5 20 5.6 1.8

JL-89 10 -8.75326 6495.06 -4373.3 2121.755 12.5 20 5.6 1.8

JL-90 10 -12.2809 6495.06 -6135.77 359.2875 12.5 20 5.6 1.8

Page 175: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

153

Tabel 4.56 (lanjutan) Perhitungan Rimpull Jalan 2 Setelah Perbaikan (bermuatan)

Stasiun Panjang Jalan (m)

Grade Setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a

(lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mil/jam)

V (Km/jam)

Kecepatan (m/s)

Waktu (s)

JL-91 10 -12.2809 6495.06 -6135.77 359.2875 12.5 20 5.6 1.8

JL-92 10 -14.0563 6495.06 -7022.83 -527.772 12.5 20 5.6 1.8

JL-93 10 -14.0563 6495.06 -7022.83 -527.772 12.5 20 5.6 1.8

JL-94 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-95 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-96 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-97 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-98 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-99 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-100 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

JL-101 10 -15 6495.06 -7494.3 -999.24 12.5 20 5.6 1.8

B5-37 10 0 6495.06 0 6495.06 18.75 30 8.3 1.2

B5-36 10 0 6495.06 0 6495.06 18.75 30 8.3 1.2

B5-35 10 0 6495.06 0 6495.06 18.75 30 8.3 1.2

B5-34 10 -5.24258 6495.06 -2619.3 3875.761 12.5 20 5.6 1.8

B5-33 10 -5.24258 6495.06 -2619.3 3875.761 12.5 20 5.6 1.8

B5-32 10 -5.24258 6495.06 -2619.3 3875.761 12.5 20 5.6 1.8

B5-31 10 -5.24258 6495.06 -2619.3 3875.761 12.5 20 5.6 1.8

B5-30 10 -5.24258 6495.06 -2619.3 3875.761 12.5 20 5.6 1.8

B5-29 10 -5.24258 6495.06 -2619.3 3875.761 12.5 20 5.6 1.8

B5-28 10 -5.24258 6495.06 -2619.3 3875.761 12.5 20 5.6 1.8

B5-27 10 -5.24258 6495.06 -2619.3 3875.761 12.5 20 5.6 1.8

B5-26 10 -3.4921 6495.06 -1744.72 4750.339 12.5 20 5.6 1.8

Page 176: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

154

Tabel 4.56 (lanjutan) Perhitungan Rimpull Jalan 2 Setelah Perbaikan (bermuatan)

Stasiun Panjang Jalan (m)

Grade Setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a

(lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mil/jam)

V (Km/jam)

Kecepatan (m/s)

Waktu (s)

B5-25 10 -3.4921 6495.06 -1744.72 4750.339 12.5 20 5.6 1.8

B5-24 10 -3.4921 6495.06 -1744.72 4750.339 12.5 20 5.6 1.8

B5-23 10 -3.4921 6495.06 -1744.72 4750.339 12.5 20 5.6 1.8

B5-22 10 -3.4921 6495.06 -1744.72 4750.339 12.5 20 5.6 1.8

B5-21 10 -3.4921 6495.06 -1744.72 4750.339 12.5 20 5.6 1.8

B5-20 10 -3.4921 6495.06 -1744.72 4750.339 12.5 20 5.6 1.8

B5-19 10 -3.4921 6495.06 -1744.72 4750.339 12.5 20 5.6 1.8

B5-18 10 -3.4921 6495.06 -1744.72 4750.339 12.5 20 5.6 1.8

B5-17 10 -3.4921 6495.06 -1744.72 4750.339 12.5 20 5.6 1.8

B5-16 10 -3.4921 6495.06 -1744.72 4750.339 12.5 20 5.6 1.8

B5-15 10 -3.4921 6495.06 -1744.72 4750.339 12.5 20 5.6 1.8

B5-14 10 -3.4921 6495.06 -1744.72 4750.339 12.5 20 5.6 1.8

B5-13 10 -3.4921 6495.06 -1744.72 4750.339 12.5 20 5.6 1.8

B5-12 10 -3.4921 6495.06 -1744.72 4750.339 12.5 20 5.6 1.8

B5-11 10 -5.23733 6495.06 -2616.68 3878.384 12.5 20 5.6 1.8

B5-10 10 -5.23733 6495.06 -2616.68 3878.384 12.5 20 5.6 1.8

B5-09 10 -5.23733 6495.06 -2616.68 3878.384 12.5 20 5.6 1.8

B5-08 10 -5.23733 6495.06 -2616.68 3878.384 12.5 20 5.6 1.8

B5-07 10 -5.23733 6495.06 -2616.68 3878.384 12.5 20 5.6 1.8

B5-06 10 -5.23733 6495.06 -2616.68 3878.384 12.5 20 5.6 1.8

B5-05 10 -5.23733 6495.06 -2616.68 3878.384 12.5 20 5.6 1.8

B5-04 10 -5.23733 6495.06 -2616.68 3878.384 12.5 20 5.6 1.8

B5-03 10 -5.23733 6495.06 -2616.68 3878.384 12.5 20 5.6 1.8

Page 177: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

155

Tabel 4.56 (lanjutan) Perhitungan Rimpull Jalan 2 Setelah Perbaikan (bermuatan)

Stasiun Panjang Jalan (m)

Grade Setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a

(lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mil/jam)

V (Km/jam)

Kecepatan (m/s)

Waktu (s)

B5-02 10 -5.23733 6495.06 -2616.68 3878.384 12.5 20 5.6 1.8

B5-01 10 0 6495.06 0 6495.06 18.75 30 8.3 1.2

Hauling Time Total 241.2

Sumber : Pengolahan data di PT, Lotus SG Lestari, 2018

Page 178: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

156

Lampiran H.

Perhitungan Rimpull pada Jalan 1 dan Jalan 2 Setelah Perbaikan Jalan dengan muatan 20 ton

Tabel. 4.57 Rimpull pada Jalan 1 setelah diperbaiki + Muatan 20 Ton (Saat bermuatan)

Stasiun Panjang

Jalan (m)

Grade setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a

(lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mph)

V (km/jam)

Kecepatan (meter/s)

Waktu (s)

JL-00 10,000 0 7015,06 0 7015,06 17,36813 27,789 7,7 1,295477

JL-01 10,000 0 7015,06 0 7015,06 17,36813 27,789 7,7 1,295477

JL-02 10,000 0 7015,06 0 7015,06 17,36813 27,789 7,7 1,295477

JL-03 10,000 0 7015,06 0 7015,06 17,36813 27,789 7,7 1,295477

JL-04 10,000 0 7015,06 0 7015,06 17,36813 27,789 7,7 1,295477

JL-05 10,000 0 7015,06 0 7015,06 17,36813 27,789 7,7 1,295477

JL-06 30,000 -10,5108 7015,06 -5671,83 1343,226 12,5 20 5,6 5,4

JL-07 70,000

-10,5108 7015,06 -5671,83 1343,226 12,5 20 5,6 12,6

JL-08 -10,5108 7015,06 -5671,83 1343,226 12,5 20 5,6

JL-09 -8,74765 7015,06 -4720,41 2294,652 12,5 20 5,6

JL-10

60,000

-8,74765 7015 -4720,41 2294,652 12,5 20 5,6

10,8

JL-11 -8,74765 7015,06 -4720,41 2294,652 12,5 20 5,6

JL-12 -8,74765 7015,06 -4720,41 2294,652 12,5 20 5,6

JL-13 -8,74765 7015,06 -4720,41 2294,652 12,5 20 5,6

JL-14 -8,74765 7015,06 -4720,41 2294,652 12,5 20 5,6

JL-15 -8,74765 7015,06 -4720,41 2294,652 12,5 20 5,6

JL-16 -10,5527 7015,06 -5694,46 1320,605 12,5 20 5,6

JL-17

80,000

-10,5527 7015,06 -5694,46 1320,605 12,5 20 5,6

14,4

JL-18 -10,5527 7015,06 -5694,46 1320,605 12,5 20 5,6

JL-19 -10,5527 7015,06 -5694,46 1320,605 12,5 20 5,6

JL-20 -10,5527 7015,06 -5694,46 1320,605 12,5 20 5,6

Page 179: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

157

Tabel. 4.57 Rimpull pada Jalan 1 setelah diperbaiki + Muatan 20 Ton (Saat bermuatan)

Stasiun Panjang

Jalan (m)

Grade setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a

(lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mph)

V (km/jam)

Kecepatan (meter/s)

Waktu (s)

JL-21 -10,5527 7015,06 -5694,46 1320,605 12,5 20 5,6

JL-22 -8,74849 7015,06 -4720,86 2294,198 12,5 20 5,6

JL-23

10

-8,74849 7015,06 -4720,86 2294,198 12,5 20 5,6

1,8

JL-24 -8,74849 7015,06 -4720,86 2294,198 12,5 20 5,6

JL-25 -8,74849 7015,06 -4720,86 2294,198 12,5 20 5,6

JL-26 -8,74849 7015,06 -4720,86 2294,198 12,5 20 5,6

JL-27 -8,74849 7015,06 -4720,86 2294,198 12,5 20 5,6

JL-28 -8,74849 7015,06 -4720,86 2294,198 12,5 20 5,6

JL-29 -8,74849 7015,06 -4720,86 2294,198 12,5 20 5,6

JL-30 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6

JL-31 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-32 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-33 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-34 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-35 10 -14,0569 7015,06 -7585,39 -570,332 12,5 20 5,6 1,8

JL-36 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-37 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-38 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-39 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-40 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-41 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-42 10 -14,0569 7015,06 -7585,39 -570,332 12,5 20 5,6 1,8

JL-43 10 -14,0569 7015,06 -7585,39 -570,332 12,5 20 5,6 1,8

JL-44 10 -8,75326 7015,06 -4723,44 2291,625 12,5 20 5,6 1,8

JL-45 10 -8,75326 7015,06 -4723,44 2291,625 12,5 20 5,6 1,8

Page 180: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

158

Tabel. 4.57 Rimpull pada Jalan 1 setelah diperbaiki + Muatan 20 Ton (Saat bermuatan)

Stasiun Panjang

Jalan (m)

Grade setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a

(lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mph)

V (km/jam)

Kecepatan (meter/s)

Waktu (s)

JL-46 10 -14,0563 7015,06 -7585,09 -570,026 12,5 20 5,6 1,8

JL-47 10 -14,0563 7015,06 -7585,09 -570,026 12,5 20 5,6 1,8

JL-48 10 -14,0563 7015,06 -7585,09 -570,026 12,5 20 5,6 1,8

JL-49 10 -14,0563 7015,06 -7585,09 -570,026 12,5 20 5,6 1,8

JL-50 10 -14,0563 7015,06 -7585,09 -570,026 12,5 20 5,6 1,8

JL-51 10 -14,0563 7015,06 -7585,09 -570,026 12,5 20 5,6 1,8

JL-52 10 -14,0563 7015,06 -7585,09 -570,026 12,5 20 5,6 1,8

JL-53 10 -14,0563 7015,06 -7585,09 -570,026 12,5 20 5,6 1,8

JL-54 10 0 7015,06 0 7015,06 17,36813 27,789 7,7 1,295477

JL-55 10 0 7015,06 0 7015,06 17,36813 27,789 7,7 1,295477

JL-56 10 0 7015,06 0 7015,06 17,36813 27,789 7,7 1,295477

JL-57 10 0 7015,06 0 7015,06 17,36813 27,789 7,7 1,295477

JL-58 10 0 7015,06 0 7015,06 17,36813 27,789 7,7 1,295477

JL-59 10 -12,2809 7015,06 -6627,01 388,0523 12,5 20 5,6 1,8

JB-01 10 -8,75326 7015,06 -4723,44 2291,625 12,5 20 5,6 1,8

JB-02 10 -8,75326 7015,06 -4723,44 2291,625 12,5 20 5,6 1,8

JB-03 10 -8,75326 7015,06 -4723,44 2291,625 12,5 20 5,6 1,8

JB-04 10 -8,75326 7015,06 -4723,44 2291,625 12,5 20 5,6 1,8

JB-05 10 -8,75326 7015,06 -4723,44 2291,625 12,5 20 5,6 1,8

JB-06 10 -8,75326 7015,06 -4723,44 2291,625 12,5 20 5,6 1,8

JB-07 10 -8,75326 7015,06 -4723,44 2291,625 12,5 20 5,6 1,8

JB-08 10 -8,75326 7015,06 -4723,44 2291,625 12,5 20 5,6 1,8

JB-09 10 -8,75326 7015,06 -4723,44 2291,625 12,5 20 5,6 1,8

JB-10 10 -8,75326 7015,06 -4723,44 2291,625 12,5 20 5,6 1,8

JB-11 10 -8,75326 7015,06 -4723,44 2291,625 12,5 20 5,6 1,8

Page 181: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

159

Tabel. 4.57 Rimpull pada Jalan 1 setelah diperbaiki + Muatan 20 Ton (Saat bermuatan)

Stasiun Panjang

Jalan (m)

Grade setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a

(lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mph)

V (km/jam)

Kecepatan (meter/s)

Waktu (s)

JB-12 10 -8,75326 7015,06 -4723,44 2291,625 12,5 20 5,6 1,8

JB-13 10 -8,75326 7015,06 -4723,44 2291,625 12,5 20 5,6 1,8

JB-14 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JB-15 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JB-16 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JB-17 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JB-18 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JB-19 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JB-20 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JB-21 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JB-22 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JB-23 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JB-24 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JB-25 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JB-26 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JB-27 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JB-28 10 -8,75326 7015,06 -4723,44 2291,625 12,5 20 5,6 1,8

JB-29 10 -14,0521 7015,06 -7582,79 -567,729 12,5 20 5,6 1,8

JB-30 10 -14,0521 7015,06 -7582,79 -567,729 12,5 20 5,6 1,8

JB-31 10 -14,0521 7015,06 -7582,79 -567,729 12,5 20 5,6 1,8

JB-32 10 0 7015,06 0 7015,06 17,36813 27,789 7,7 1,295477

JB-33 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JB-34 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JB-35 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JB-36 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

Page 182: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

160

Tabel. 4.57 Rimpull pada Jalan 1 setelah diperbaiki + Muatan 20 Ton (Saat bermuatan)

Stasiun Panjang

Jalan (m)

Grade setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a

(lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mph)

V (km/jam)

Kecepatan (meter/s)

Waktu (s)

JB-37 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JB-38 10 -6,99679 7015,06 -3775,61 3239,451 12,5 20 5,6 1,8

JB-39 10 -6,99679 7015,06 -3775,61 3239,451 12,5 20 5,6 1,8

JB-40 10 -6,99679 7015,06 -3775,61 3239,451 12,5 20 5,6 1,8

JB-41 10 -7,00 7015,06 -3775,61 3239,451 12,5 20 5,6 1,8

JB-42 10 -6,99679 7015,06 -3775,61 3239,451 12,5 20 5,6 1,8

JB-43 10 -6,99679 7015,06 -3775,61 3239,451 12,5 20 5,6 1,8

JB-44 10 -6,99679 7015,06 -3775,61 3239,451 12,5 20 5,6 1,8

JB-45 10 -14,0521 7015,06 -7582,79 -567,729 12,5 20 5,6 1,8

JB-46 10 -14,0521 7015,06 -7582,79 -567,729 12,5 20 5,6 1,8

JB-47 10 -14,0521 7015,06 -7582,79 -567,729 12,5 20 5,6 1,8

JB-48 10 -14,0521 7015,06 -7582,79 -567,729 12,5 20 5,6 1,8

JB-49 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JB-50 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JB-51 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JB-52 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JB-53 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JB-54 10 -12,2809 7015,06 -6627,01 388,0523 12,5 20 5,6 1,8

JB-55 10 -12,2809 7015,06 -6627,01 388,0523 12,5 20 5,6 1,8

JB-56 10 -12,2809 7015,06 -6627,01 388,0523 12,5 20 5,6 1,8

Total Hauling Time Jalan 1 Setelah Perbaikan + Muatan 20 Ton 202,7457

Page 183: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

161

Tabel 4.58 Rimpull pada Jalan 2 setelah diperbaiki + Muatan 20 Ton (Saat bermuatan)

Stasiun Panjang

Jalan (m)

Grade setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a

(lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mph)

V (km/jam)

Kecepatan (meter/s)

Waktu (s)

JL-00 10,000 0 7015,06 0 7015,06 17,36813 27,789 7,7 1,295477

JL-01 10,000 0 7015,06 0 7015,06 17,36813 27,789 7,7 1,295477

JL-02 10,000 0 7015,06 0 7015,06 17,36813 27,789 7,7 1,295477

JL-03 10,000 0 7015,06 0 7015,06 17,36813 27,789 7,7 1,295477

JL-04 10,000 0 7015,06 0 7015,06 17,36813 27,789 7,7 1,295477

JL-05 10,000 0 7015,06 0 7015,06 17,36813 27,789 7,7 1,295477

JL-06

30,000

-10,5108 7015,06 -5671,83 1343,226 12,5 20 5,6

5,4 JL-07 -10,5108 7015,06 -5671,83 1343,226 12,5 20 5,6

JL-08 -10,5108 7015,06 -5671,83 1343,226 12,5 20 5,6

JL-09

70,000

-8,74765 7015,06 -4720,41 2294,652 12,5 20 5,6

12,6

JL-10 -8,74765 7015,06 -4720,41 2294,652 12,5 20 5,6

JL-11 -8,74765 7015,06 -4720,41 2294,652 12,5 20 5,6

JL-12 -8,74765 7015,06 -4720,41 2294,652 12,5 20 5,6

JL-13 1 7015,06 539,62 7554,68 12,5 20 5,6

JL-14 -8,74765 7015,06 -4720,41 2294,652 12,5 20 5,6

JL-15 -8,74765 7015,06 -4720,41 2294,652 12,5 20 5,6

JL-16

60,000

-10,5527 7015,06 -5694,46 1320,605 12,5 20 5,6

10,8

JL-17 -10,5527 7015,06 -5694,46 1320,605 12,5 20 5,6

JL-18 -10,5527 7015,06 -5694,46 1320,605 12,5 20 5,6

JL-19 -10,5527 7015,06 -5694,46 1320,605 12,5 20 5,6

JL-20 -10,5527 7015,06 -5694,46 1320,605 12,5 20 5,6

JL-21 -10,5527 7015,06 -5694,46 1320,605 12,5 20 5,6

JL-22 80,000

-8,74849 7015,06 -4720,86 2294,198 12,5 20 5,6 14,4

JL-23 -8,74849 7015,06 -4720,86 2294,198 12,5 20 5,6

Page 184: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

162

Tabel 4.58 Rimpull pada Jalan 2 setelah diperbaiki + Muatan 20 Ton (Saat bermuatan)

Stasiun Panjang

Jalan (m)

Grade setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a

(lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mph)

V (km/jam)

Kecepatan (meter/s)

Waktu (s)

JL-24 -8,74849 7015,06 -4720,86 2294,198 12,5 20 5,6

JL-25 -8,74849 7015,06 -4720,86 2294,198 12,5 20 5,6

JL-26 -8,74849 7015,06 -4720,86 2294,198 12,5 20 5,6

JL-27 -8,74849 7015,06 -4720,86 2294,198 12,5 20 5,6

JL-28 -8,74849 7015,06 -4720,86 2294,198 12,5 20 5,6

JL-29 -8,74849 7015,06 -4720,86 2294,198 12,5 20 5,6

JL-30 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-31 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-32 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-33 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-34 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-35 10 -14,0569 7015,06 -7585,39 -570,332 12,5 20 5,6 1,8

JL-36 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-37 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-38 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-39 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-40 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-41 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-42 10 -14,0569 7015,06 -7585,39 -570,332 12,5 20 5,6 1,8

JL-43 10 -14,0569 7015,06 -7585,39 -570,332 12,5 20 5,6 1,8

JL-44 10 -8,75326 7015,06 -4723,44 2291,625 12,5 20 5,6 1,8

JL-45 10 -8,75326 7015,06 -4723,44 2291,625 12,5 20 5,6 1,8

JL-46 10 -14,0563 7015,06 -7585,09 -570,026 12,5 20 5,6 1,8

JL-47 10 -14,0563 7015,06 -7585,09 -570,026 12,5 20 5,6 1,8

Page 185: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

163

Tabel 4.58 Rimpull pada Jalan 2 setelah diperbaiki + Muatan 20 Ton (Saat bermuatan)

Stasiun Panjang

Jalan (m)

Grade setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a

(lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mph)

V (km/jam)

Kecepatan (meter/s)

Waktu (s)

JL-48 10 -14,0563 7015,06 -7585,09 -570,026 12,5 20 5,6 1,8

JL-49 10 -14,0563 7015,06 -7585,09 -570,026 12,5 20 5,6 1,8

JL-50 10 -14,0563 7015,06 -7585,09 -570,026 12,5 20 5,6 1,8

JL-51 10 -14,0563 7015,06 -7585,09 -570,026 12,5 20 5,6 1,8

JL-52 10 -14,0563 7015,06 -7585,09 -570,026 12,5 20 5,6 1,8

JL-53 10 -14,0563 7015,06 -7585,09 -570,026 12,5 20 5,6 1,8

JL-54 10 0 7015,06 0 7015,06 17,36813 27,789 7,7 1,295477

JL-55 10 0 7015,06 0 7015,06 17,36813 27,789 7,7 1,295477

JL-56 10 0 7015,06 0 7015,06 17,36813 27,789 7,7 1,295477

JL-57 10 0 7015,06 0 7015,06 17,36813 27,789 7,7 1,295477

JL-58 10 0 7015,06 0 7015,06 17,36813 27,789 7,7 1,295477

JL-59 10 -12,2809 7015,06 -6627,01 388,0523 12,5 20 5,6 1,8

JL-60 10 -12,2809 7015,06 -6627,01 388,0523 12,5 20 5,6 1,8

JL-61 10 -12,2809 7015,06 -6627,01 388,0523 12,5 20 5,6 1,8

JL-62 10 -12,2809 7015,06 -6627,01 388,0523 12,5 20 5,6 1,8

JL-63 10 -12,2809 7015,06 -6627,01 388,0523 12,5 20 5,6 1,8

JL-64 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-65 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-66 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-67 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-68 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-69 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-70 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-71 10 -14,0533 7015,06 -7583,45 -568,391 12,5 20 5,6 1,8

Page 186: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

164

Tabel 4.58 Rimpull pada Jalan 2 setelah diperbaiki + Muatan 20 Ton (Saat bermuatan)

Stasiun Panjang

Jalan (m)

Grade setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a

(lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mph)

V (km/jam)

Kecepatan (meter/s)

Waktu (s)

JL-72 10 -14,0533 7015,06 -7583,45 -568,391 12,5 20 5,6 1,8

JL-73 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-74 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-75 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-76 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-77 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-78 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-79 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-80 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-81 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-82 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-83 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-84 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-85 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-86 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-87 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-88 10 -8,75326 7015,06 -4723,44 2291,625 12,5 20 5,6 1,8

JL-89 10 -8,75326 7015,06 -4723,44 2291,625 12,5 20 5,6 1,8

JL-90 10 -12,2809 7015,06 -6627,01 388,0523 12,5 20 5,6 1,8

JL-91 10 -12,2809 7015,06 -6627,01 388,0523 12,5 20 5,6 1,8

JL-92 10 -14,0563 7015,06 -7585,09 -570,026 12,5 20 5,6 1,8

JL-93 10 -14,0563 7015,06 -7585,09 -570,026 12,5 20 5,6 1,8

JL-94 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-95 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

Page 187: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

165

Tabel 4.58 Rimpull pada Jalan 2 setelah diperbaiki + Muatan 20 Ton (Saat bermuatan)

Stasiun Panjang

Jalan (m)

Grade setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a

(lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mph)

V (km/jam)

Kecepatan (meter/s)

Waktu (s)

JL-96 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-97 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-98 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-99 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-100 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

JL-101 10 -15 7015,06 -8094,3 -1079,24 12,5 20 5,6 1,8

B5-37 10 0 7015,06 0 7015,06 17,36813 27,789 7,7 1,295477

B5-36 10 0 7015,06 0 7015,06 17,36813 27,789 7,7 1,295477

B5-35 10 0 7015,06 0 7015,06 17,36813 27,789 7,7 1,295477

B5-34 10 -5,24258 7015,06 -2829 4186,058 11,6458 18,63328 5,2 1,932027

B5-33 10 -5,24258 7015,06 -2829 4186,058 11,6458 18,63328 5,2 1,932027

B5-32 10 -5,24258 7015,06 -2829 4186,058 11,6458 18,63328 5,2 1,932027

B5-31 10 -5,24258 7015,06 -2829 4186,058 11,6458 18,63328 5,2 1,932027

B5-30 10 -5,24258 7015,06 -2829 4186,058 11,6458 18,63328 5,2 1,932027

B5-29 10 -5,24258 7015,06 -2829 4186,058 11,6458 18,63328 5,2 1,932027

B5-28 10 -5,24258 7015,06 -2829 4186,058 11,6458 18,63328 5,2 1,932027

B5-27 10 -5,24258 7015,06 -2829 4186,058 11,6458 18,63328 5,2 1,932027

B5-26 10 -3,4921 7015,06 -1884,4 5130,656 9,50171 15,20274 4,2 2,367995

B5-25 10 -3,4921 7015,06 -1884,4 5130,656 9,50171 15,20274 4,2 2,367995

B5-24 10 -3,4921 7015,06 -1884,4 5130,656 9,50171 15,20274 4,2 2,367995

B5-23 10 -3,4921 7015,06 -1884,4 5130,656 9,50171 15,20274 4,2 2,367995

B5-22 10 -3,4921 7015,06 -1884,4 5130,656 9,50171 15,20274 4,2 2,367995

B5-21 10 -3,4921 7015,06 -1884,4 5130,656 9,50171 15,20274 4,2 2,367995

B5-20 10 -3,4921 7015,06 -1884,4 5130,656 9,50171 15,20274 4,2 2,367995

Page 188: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

166

Tabel 4.58 Rimpull pada Jalan 2 setelah diperbaiki + Muatan 20 Ton (Saat bermuatan)

Stasiun Panjang

Jalan (m)

Grade setelah

Perbaikan (%)

Rp utk RR dan a

(lb)

Rp untuk GR (lb)

Total Rp (lb)

Kecepatan (mph)

V (km/jam)

Kecepatan (meter/s)

Waktu (s)

B5-19 10 -3,4921 7015,06 -1884,4 5130,656 9,50171 15,20274 4,2 2,367995

B5-18 10 -3,4921 7015,06 -1884,4 5130,656 9,50171 15,20274 4,2 2,367995

B5-17 10 -3,4921 7015,06 -1884,4 5130,656 9,50171 15,20274 4,2 2,367995

B5-16 10 -3,4921 7015,06 -1884,4 5130,656 9,50171 15,20274 4,2 2,367995

B5-15 10 -3,4921 7015,06 -1884,4 5130,656 9,50171 15,20274 4,2 2,367995

B5-14 10 -3,4921 7015,06 -1884,4 5130,656 9,50171 15,20274 4,2 2,367995

B5-13 10 -3,4921 7015,06 -1884,4 5130,656 9,50171 15,20274 4,2 2,367995

B5-12 10 -3,4921 7015,06 -1884,4 5130,656 9,50171 15,20274 4,2 2,367995

B5-11 10 -5,23733 7015,06 -2826,17 4188,891 11,63793 18,62068 5,2 1,933334

B5-10 10 -5,23733 7015,06 -2826,17 4188,891 11,63793 18,62068 5,2 1,933334

B5-09 10 -5,23733 7015,06 -2826,17 4188,891 11,63793 18,62068 5,2 1,933334

B5-08 10 -5,23733 7015,06 -2826,17 4188,891 11,63793 18,62068 5,2 1,933334

B5-07 10 -5,23733 7015,06 -2826,17 4188,891 11,63793 18,62068 5,2 1,933334

B5-06 10 -5,23733 7015,06 -2826,17 4188,891 11,63793 18,62068 5,2 1,933334

B5-05 10 -5,23733 7015,06 -2826,17 4188,891 11,63793 18,62068 5,2 1,933334

B5-04 10 -5,23733 7015,06 -2826,17 4188,891 11,63793 18,62068 5,2 1,933334

B5-03 10 -5,23733 7015,06 -2826,17 4188,891 11,63793 18,62068 5,2 1,933334

B5-02 10 -5,23733 7015,06 -2826,17 4188,891 11,63793 18,62068 5,2 1,933334

B5-01 10 0 7015,06 0 7015,06 17,36813 27,789 7,7 1,295477

Total Hauling Time Jalan 2 Setelah Perbaikan + Muatan 20 Ton 253,5416

Page 189: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

167

Lampiran I.

Spesifikasi DT Hino FM260JD

Page 190: ANALISA KEMIRINGAN JALAN ANGKUT PRODUKSI UNTUK …

168