Upload
others
View
17
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SKRIPSI
ANALISA KEANDALAN JARINGAN ZERO DOWN TIME
PADA KAWASAN SCBD (SUDIRMAN CENTRAL
BUSINESS DISTRICT)
DISUSUN OLEH:
NISRA MELIDA
NIM: 2016-11-035
PROGRAM STRATA SATU FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI
TERBARUKAN INSTITUT TEKNOLOGI - PLN
JAKARTA, 2021
ANALISA KEANDALAN JARINGAN ZERO DOWN TIME
PADA KAWASAN SCBD (SUDIRMAN CENTRAL
BUSINESS DISTRICT)
SKRIPSI
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Ahli Sarjana Teknik Elektro
Disusun Oleh:
NISRA MELIDA
NIM: 201611035
PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI
TERBARUKAN INSTITUT TEKNOLOGI - PLN
JAKARTA, 2021
i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Nama : Nisra Melida
NIM : 2016-11-035
Jurusan : S-1 Teknik Elektro
Judul :ANALISA KEANDALAN JARINGAN ZERO DOWN TIME
PADA KAWASAN SCBD (SUDIRMAN CENTRAL BUSINESS
DISTRICT)
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar sarjana baik di lingkungan IT-PLN maupun di
suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Pernyataan ini dibuat dengan
penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia memikul segala resiko jika
ternyata pernyataan ini tidak benar.
Jakarta, 20 Januari 2021
Diatas Materai 6000
Nisra Melida
ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
ANALISA KEANDALAN JARINGAN ZERO DOWN TIME PADA
KAWASAN SCBD (SUDIRMAN CENTRAL BUSINESS DISTRICT)
Disusun oleh:
NISRA MELIDA
NIM: 201611035
Diajukan untuk memenuhi persyaratan
PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
Jakarta, 27 Januari 2021
Mengetahui, Disetujui,
Kepala Program Studi Dosen Pembimbing Utama
(Tony Koerniawan, S.T., M.T.) (Aas Wasri Hasanah, S.Si, M.T.)
Dosen Pembimbing Kedua
(Ir. Hendrianto Husada, M.T.)
iii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI
SKRIPSI
ANALISA KEANDALAN JARINGAN ZERO DOWN TIME PADA
KAWASAN SCBD (SUDIRMAN CENTRAL BUSINESS DISTRICT)
Disusun oleh:
NISRA MELIDA
NIM: 201611035
Telah disidangkan dan dinyatakan LULUS Sidang Skripsi Program Sarjana Strata 1,
Program Studi Teknik Elektro Fakultas Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Institut
Teknologi – PLN pada tanggal……………..
Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan
Ir. Agus Yogianto, M.T Ketua Penguji
M. Imbarothur Mowafiq, S.T,
M.T Sekretaris
Meyhart TB Sitorus, S.T, M.Eng
Anggota
Mengetahui,
Kepala Program Studi Teknik Elektro
(Tony Kurniawan, S.T., M.T.)
18 Februari 2021
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Dengan ini saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada yang terhormat:
Aas Wasri Hasanah, S.Si., MT. Selaku Dosen Pembimbing I
Ir. Hendrianto Husada, M.T. Selaku Dosen Pembimbing II
Yang telah memberikan petunjuk, saran-saran serta bimbingannya sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan.
Terima kasih yang sama, saya sampaikan kepada:
1. Kedua orang tua, sahabat dan teman-teman yang telah memberikan dukungan,
semangat dan doanya.
2. Rekan dan kerabat penulis, yang telah memberikan dukungan dan membantu saya
baik dalam mengambil data pengamatan maupun penulisan skripsi ini.
Jakarta, 27 Januari 2021
Nisra Melida
2016-11-035
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademika Sekolah Tinggi Teknik PLN, saya yang bertanda tangan
dibawah ini:
Nama : Nisra Melida
NIM : 2016-11-035
Program Studi : Strata Satu
Fakultas : Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Sekolah
Tinggi Teknik – PLN Hak Bebas Royalti Non eksklusif (Non-exclusive Royalty Free
Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISA KEANDALAN JARINGAN ZERO DOWN TIME PADA KAWASAN
SCBD (SUDIRMAN CENTRAL BUSINESS DISTRICT)
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non ekslusif
ini Institut Teknologi – PLN berhak menyimpan, mengalih media/formatkan; mengelola
dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan Tugas Akhir
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai
pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 27 Januari 2021
Yang menyatakan
Nisra Melida
vi
ANALISA KEANDALAN JARINGAN ZERO DOWN TIME PADA
KAWASAN SCBD (SUDIRMAN CENTRAL BUSINESS DISTRICT)
NISRA MELIDA, 201611035
Di bawah bimbingan Aas Wasri Hasanah, S.Si, M.T dan
Ir. Hendrianto Husada, M.T
ABSTRAK
Keandalan pasokan listrik merupakan hal yang terpenting dalam mendukung
proses perekonomian, dan jumlah permintaan juga akan meningkat seiring bertambahnya
jumlah pelanggan setiap tahunnya. Dikarenakan bertambahnya jumlah pelanggan maka
keandalan pada penyaluran listrik juga harus semakin baik, salah satu faktor yang
mempengaruhi keandalan pada penyaluran listrik adalah konfigurasi jaringannya.
Jaringan ZDT merupakan program yang dilakukan oleh pihak PLN dalam meningkatkan
keandalan jaringan tanpa terjadi pemadaman pada kawasan SCBD (Sudirman Central
Business District), jaringan Zero Down Time dapat dipasang apabila telah memenuhi
beberapa syarat yaitu seperti 2 buah penyulang yang dipasang paralel, suplai daya berasal
dari trafo yang dipasang pada gardu induk utama atau gardu hubung, kubikel yang dipakai
adalah CBO karena dilengkapi dengan relay differential, dan harus memiliki ketersediaan
komunikasi agar relay dapat bekerja dengan baik. Indeks keandalan yang dibahas pada
penelitian ini adalah nilai dari SAIDI dan SAIFI, dimana untuk nilai keandalan tanpa
terjadi gangguan blackout adalah sebesar SAIDI 0,016974 jam/pelanggan/tahun dan
SAIFI 0,028311 pemadaman/pelanggan/tahun dan untuk nilai keandalan keseluruhan
dengan adanya gangguan blackout yaitu SAIDI yang di peroleh sebesar 46,06014
jam/pelanggan/tahun dan nilai SAIFInya sebesar 4,56607 pemadaman/pelanggan/tahun.
Hasil dari perhitungan tersebut melibihi standar yang telah ditetapkan oleh SPLN 59:1985
yaitu SAIDI sebesar ≤ 12,842 jam/pelanggan/tahun dan SAIFI sebesar ≤ 2,541
pemadaman/pelanggan/tahun hal ini dikarenakan terjadi gangguan blackout pada
transmisi 150 kV.
Kata Kunci: Keandalan, ZDT, SAIDI ,SAIFI
vii
ZERO DOWN TIME NETWORK RELIABILITY ANALYSIS IN
THE SCBD AREA (SUDIRMAN CENTRAL BUSINESS DISTRICT)
NISRA MELIDA, 201611035
Under the Guidance of Aas Wasri Hasanah, S.Si, M.T and
Ir. Hendrianto Husada, M.T
ABSTRACT
The reliability of electricity supply is the most important thing in supporting the
economic process, and the amount of demand will also increase as the number of
customers increases each year. Due to the increase in the number of subscribers, the
reliability of electricity distribution must also be better, one of the factors that affect the
reliability of electricity distribution is the network configuration. The ZDT network is a
program carried out by PLN in improving network reliability without blackouts in the
SCBD (Sudirman Central Business District) area, the Zero Down Time network can be
installed if it meets several conditions, such as 2 feeders installed parallel, power supply
comes from The transformer that is installed in the main substation or switch station, the
cubicle used is CBO because it is equipped with a differential relay, and must have the
availability of communication so that the relay can work properly. The index discussed
in this study is the value of SAIDI and SAIFI, where the value of the outage disturbance
problem is SAIDI 0.016974 hours/customer/year and SAIFI 0.028311 blackout / customer
/ year and to assess the overall presence of outage disturbances, namely SAIDI which is
obtained for 46,06014 hours / customer / year and the SAIFI value of 4.56607 blackouts
/ subscribers/year. The results of these calculations exceed the standards set by SPLN 59:
1985, namely SAIDI of ≤ 12,842 hours / customer / year and SAIFI of ≤ 2,541 blackouts
/ subscriber / year this occurs due to outages on 150 kV transmission.
Keywords: Reliability, ZDT, SAIDI, SAIFI
viii
DAFTAR ISI
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI ................................................................................iii
UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................ v
ABSTRAK ..................................................................................................................................................... vi
ABSTRACT ................................................................................................................................................ vii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................................................xii
BAB I ................................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ...................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................................................. 2
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................................................ 2
1.5 Ruang Lingkup Masalah .................................................................................................... 2
1.6 Sistematika Penulisan ........................................................................................................ 3
BAB II .............................................................................................................................................................. 4
TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................................................... 4
2.1 Penelitian yang Relevan .................................................................................................... 4
2.2 Teori Pendukung ................................................................................................................... 5
2.2.1 Sistem Tenaga Listrik ...................................................................................................... 5
2.2.2 Sistem Distribusi Tenaga Listrik ................................................................................. 6
2.2.3 Jaringan Pada Sistem Distribusi Primer ................................................................... 7
2.2.4 Pemadaman Listrik ........................................................................................................ 11
2.2.5 Gangguan pada Sistem Distribusi ............................................................................ 12
2.2.6 ZDT (Zero Down Time) ............................................................................................... 13
2.2.7 Keandalan Sistem Distribusi ...................................................................................... 14
2.2.8 Indeks Keandalan Sistem Jaringan Distribusi .................................................... 15
BAB III ......................................................................................................................................................... 17
ix
METODOLOGI PENELITIAN ...................................................................................................... 17
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................................... 17
3.2 Desain Penelitian ................................................................................................................ 17
3.3 Metode Pengumpulan Data .......................................................................................... 18
3.3.1 Sumber Data ..................................................................................................................... 18
3.3.2 Jenis Data .......................................................................................................................... 18
3.3.3 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................................... 18
3.4 Metode Analisis Data ........................................................................................................ 18
3.4.1 SAIDI (System Average Interruption Duration Index) .................................... 18
3.4.2 SAIFI (System Average Interruption Frequency Index) .................................. 19
3.4.3 Parameter Untuk Mencari Keandalan .................................................................... 19
BAB IV ......................................................................................................................................................... 21
HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................................................... 21
4.1 Konfigurasi Jaringan Zero Down Time ................................................................... 21
4.2 Indeks Keandalan Sistem Jaringan Distribusi ................................................ 26
4.3 Analisa Data SAIDI dan SAIFI Tahun 2019 .......................................................... 31
4.4 SAIDI dan SAIFI Tahun 2019 Berdasarkan SPLN 59:1985 ....................... 32
BAB V ........................................................................................................................................................... 34
PENUTUP ................................................................................................................................................... 34
5.1 Simpulan .................................................................................................................................. 34
5.2 Saran ........................................................................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 35
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................................................ 36
LAMPIRAN – LAMPIRAN .............................................................................................................. 37
x
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1 Data Jumlah Pelanggan dan Pelanggan Padam Tahun 2019 ............................... 27
Tabel 4. 2 Data SAIDI dan SAIFI Penyulang Daerah SCBD ................................................... 29
Tabel 4. 3 Data SAIDI dan SAIFI pada Gangguan Distribusi ................................................. 30
Tabel 4. 4 Data SAIDI dan SAIFI pada Gangguan Transmisi ................................................. 30
Tabel 4. 5 Perbandingan Nilai SAIDI dan SAIFI ......................................................................... 33
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Tiga Komponen Utama dalam Penyaluran Listrik ..................................... 5
Gambar 2. 2 Diagram Satu Garis Sistem Distribusi ....................................................... 7
Gambar 2. 3 Konfigurasi Jaringan Radial ...................................................................... 8
Gambar 2. 4 Konfigurasi Jaringan Hantaran Penghubung.............................................. 9
Gambar 2. 5 Konfigurasi Jaringan Loop ........................................................................ 9
Gambar 2. 6 Konfigurasi Jaringan Spindle .................................................................. 10
Gambar 2. 7 Konfigurasi Sistem Kluster ..................................................................... 11
Gambar 3. 1 Diagram Alir Penelitian .......................................................................... 17
Gambar 4. 1 Single Line Diagram (SLD) Komplek Danayasa ................................................ 22
Gambar 4. 2 Single Line Diagram (SLD) Jakarta Pasific Palace ........................................... 23
Gambar 4. 3 Single Line Diagram (SLD) Bursa Efek Jakarta Sudirman ............................. 24
Gambar 4. 4 Single Line Diagram (SLD) SCBD ........................................................................... 25
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Gangguan Tahun 2019 ........................................................................................ 38
Lampiran 2 SLD GI Danayasa ............................................................................................................. 40
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Seperti yang telah diketahui bahwa listrik merupakan kebutuhan masyarakat yang
paling penting untuk kelangsungan hidup. Karena semakin bertambahnya konsumsi
listrik dapat menunjukkan bahwasanya terjadi peningkatan pada standar kehidupan
manusia. Maka dari itu sangat dibutuhkan evaluasi terhadap perubahan sistem yang telah
ada. Untuk evaluasi itu sendiri merupakan bahwa listrik tersedia dalam jumlah yang
cukup bagi masyarakat dalam waktu yang panjang, dan bagaimana kehidupan akan terus
berjalan tanpa adanya listrik.
Kualitas daya yang didistribusikan oleh konsumen sangat dipengaruhi oleh
tingkat keandalan sistem. Sistem tenaga listrik yang andal dan energi listrik berkualitas
tinggi telah memberikan kontribusi penting bagi kehidupan masyarakat modern, karena
memiliki peran utama dalam berbagai bidang misalnya pada industri, telekomunikasi,
teknologi informasi, pertambangan, transportasi umum, dll, serta dapat dioperasikan
secara penuh. karena daya yang tersedia Jika terjadi pemadaman listrik mendadak atau
tegangan tidak stabil, perusahaan yang bergerak di bidang tersebut di atas akan
mengalami kerugian. Dalam keadaan ini, semua aktivitas mereka akan terhenti, atau
produk yang diproduksi dapat rusak atau cacat.
Ketersediaan menggambarkan ukuran atau tingkat layanan daya dari sistem ke
pelanggan. Keandalan sistem distribusi daya sangat dipengaruhi oleh konfigurasi sistem,
perangkat keselamatan yang dipasang, dan sistem perlindungan. Konfigurasi yang benar,
peralatan yang andal, dan pengoperasian sistem otomatis akan memberikan kinerja sistem
distribusi daya yang baik. Mutu pelayanan tergantung dari berapa lama pemadaman dan
frekuensi pemadaman yang terjadi, pemadaman dapat terjadi disebabkan oleh gangguan
ataupun pemeliharaan sistem.
Gangguan–gangguan yang terjadi dapat menyebabkan munculnya arus yang
besar. Jika arus gangguan yang terjadi melebihi kapasitas arus pada peralatan, hal ini
dapat menyebabakan terjadinya pemadaman skala kecil maupun besar yang
memungkinkan pihak konsumen atapun penyalur dapat mengalami kerugian. Maka dari
2
itu dibentuklah suatu jaringan yang dapat memanilisir terjadinya pemadaman pada suatu
daerah.
Seperti yang telah diketahui bahwa sistem kelistrikan pada daerah kawasan
bisnis misalnya kawasan SCBD (Sudirman Central Business District) yang memiliki
permintaan serta tuntutan yang sangat tinggi terhadap tingkat keandalan sistem tenaga
listrik. Karena hal ini berpengaruh terhadap tingkat kuantitas serta kualitas produksi
mereka. Maka dari itu pihak PT.PLN (Persero) membuat sebuah jaringan bernama Zero
Down Time.
1.2 Rumusan Masalah
Penulis akan merumuskan masalah menjadi beberapa hal penting seperti yang
telah diuraikan pada latar belakang sebagai berikut:
1. Seberapa besar pengaruh pemasangan konsep jaringan Zero Down Time pada daerah
SCBD?
2. Berapa besar nilai keandalan SAIFI dan SAIDI pada jaringan Zero Down Time pada
kawasan SCBD?
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengatasi masalah dari rumusan masalah diperlukan tujuan dari penulis
adalah sebagai berikut:
1) Mengetahui pengaruh yang diberikan oleh instalasi jaringan Zero Down Time
pada kawasan SCBD
2) Mengetahui pengaruh pemasangan jaringan Zero Down Time terhadap nilai
keandalan SAIDI dan SAIFI pada kawasan SCBD
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian adalah untuk melihat seberapa besar pengaruh pemasangan
jaringan Zero Down Time dan berapa besar perbandingan keandalannya dengan
jaringan yang lain.
1.5 Ruang Lingkup Masalah
3
Menghindari meluasnya masalah maka penulis membuat lingkup-lingkup
masalah sehingga penulisan Skripsi dapat terukur dan terarah. Adapun ruang lingkup
masalah nya yaitu diantara lain:
Daerah yang akan dibahas keandalannya adalah yang termasuk ke dalam kawasan
SCBD.
Untuk data pada konfigurasi Jaringan Zero Down Time hanya melihat pada 1tahun
saja yaitu tahun 2019.
Nilai keandalan yang diambil hanya untuk nilai SAIDI dan SAIFI.
1.6 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan pada skripsi ini dimulai dengan Bab1 berupa
Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah,rumusan masalah serta tujuan
dan manfaat dari penelitian yang dilakukan oleh penulis dan juga ruang lingkup masalah
untuk membatasi melebarnya permasalahan yang sedang diteliti. Bab 2 berisi Landasan
Teori dimana ini menyatakan beberapa contoh penelitian yang telah dilaksanakan oleh
peneliti sebelumnya serta memiliki kaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis
dan pada bab ini juga terdapat Teori Pendukung dimana teori yang digunakan menjadi
pendukung untuk melakukan penelitian ini. Bab 3 berisi Metodologi Penelitian yang
berisi tempat dan waktu penelitian, desain penelitian, metode yang digunakan untuk
pengambilan data seperti sumber,jenis dan teknik pengumpulan data dan yang terakhir
metode ang digunakan untuk menganalisis data yang digunakan. Bab 4 berisi hasil dan
pembahasan dari penelitian yang telah digunakan oleh penulis. Bab 5 berisi kesimpulan
serta saran yang dapat diambil oleh penulis darai peenlitian yang telah dilakukan.
Kemudian diakhiri dengan Daftar Pustaka dan beberapa lampiran.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian yang Relevan
Berikut beberapa penelitian yang berhubungan dengan analisis perbandingan
keandalan jaringan pada wilayah SCBD (Sudirman Central Business District) yang
menjadi acuan penulis untuk melakukan penelitian.
1. Thayib. R. 2011, Prosiding Seminar Nasional AvoER ke-3, ISBN: 979-587-395-
4, 463-470. Perhitungan Indeks Keandalan Sistem Tenaga Listrik Interkoneksi
Sumatera Bagian Selatan [Jurnal] menjelaskan tentang perhitungan indeks
keandalan yaitu SAIDI dan SAIFI untuk wilayah Sumatera Bagian Selatan yang
akan dibandingkan dengan standar keandalan yang telah ditetapkan oleh SPLN.
Pada penelitian ini nilai indeks keandalan hampir mendekati ketetapan standar
keandalan dari PT.PLN (Persero).
2. Riza Samsinar , Witji Wiyono. Jakarta : Universitas Muhammadiyah Jakarta,
Fakultas Teknik, Teknik Elektro. Studi Keandalan Rekonfigurasi Jaringan
Program Zero Down Time (Zdt) di Kawasan Sudirman Central Business Distric
(Scbd) Menggunakan Software ETAP 12.6 [Jurnal] yang menjelaskan tentang
simulasi Keandalan jaringan Zero Down Time menggunakan Software ETAP 12.6.
Pada penelitian ini menunjukkan bahwa tegangan jatuh jaringan hasil
rekonfigurasi baik dalam kondisi normal operasi maupun kondisi terjadi
gangguan pada saluran dekat sisi sumber dengan asumsi beban maksimum masih
dalam standar toleransi.
3. Wibowo, Ratno, dkk. 2010, Jakarta: PT.PLN (Persero) Buku PLN 1 Kriteria
Desain Enginering Kontruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik. [Buku] yang
menjelaskan tentang sistem jaringan distribusi. Sistem Jaringan Distribusi
merupakan proses membawa listrik dari sistem transmisi listrik menuju ke
konsumen listrik yang meliputi Distribusi Primer dan Distribusi Sekunder.
Distribusi Primer adalah jaringan distribusi yang berasal dari jaringan transmisi
yang diturunkan tegangannya di Gardu Induk menjadi tegangan 20kV, sedangkan
Distribusi Sekunder adalah jaringan distribusi dari gardu distribusi untuk di
salurkan ke pelanggan dengan klasifikasi tegangan rendah yaitu 220/380 Volt.
5
2.2 Teori Pendukung
Beberapa teori-teori yang berhubungan dengan judul penelitian yang akan
digunakan peenulis sebagai berikut:
2.2.1 Sistem Tenaga Listrik
Sistem tenaga listrik adalah sekumpulan dari bermacam peralatan kelistrikan yang
dimana terdiri dari pembangkit, transmisi dan distribusi. Dimana ketiga perlatan tersebut
saling membutuhkan yang akan dihubungan menjadi satu dan bekerja sama untuk
menghasilkan energi listrik. Energi listrik dapat dihasilkan melalui sebuah siklus yang
terlihat pada gambar 2.1 dibawah ini. (Syahputra, 2010)
Gambar 2. 1 Tiga Komponen Utama dalam Penyaluran Listrik
Sumber daya unutuk pembangkit terdapat dari beberapa sumber seperti bahan
bakar fosil, panas bumi, air , angin, bayu serta nuklir yang kemudian akan dihasilkan
menjadi energi listrik. Generator sinkron berfungsi untuk mengubah energi mekanis
menjadi energi listrik tiga fasa dengan putaran poros turbin. Pada transformator penaik
tegangan (step up) energi listrik yang dihasilkan akan disalurakan melalui saluran
transmisi tegangan tinggi pada pusat-pusat beban, untuk sampai pada konsumen rumah
tangga energi listrik harus melewati transformator step-down terlebih dahulu. (Syahputra,
2010)
Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit memiliki tegangan berkisar 11 kV
hingga 24 kV lalu tegangannya dinaikkan melalui transformator penaik tegangan (step
up) pada gardu induk menjadi 70 kV, 154 kV, 220 kV, dan 500 kV dan akan disalurakan
melaluii transmiisi. (Suhaidi, 2008)
Tujuan dari peningkatan tegangan adalah untuk meminimalisasi rugi daya pada
6
saluran transmisi, dimana rugi daya sebanding dengan kuadrat arus. Jika nilai
tegangannya besar maka arus akan berkurang, dan rugi daya yang akan terjadi juga akan
berkurang. Pada saluran transmisi, trafo penurun tegangan gardu distribusi akan
menurunkan tegangan menjadi 20 kV yang biasa disebut distribusi primer.Pada
distribusi primer gardu pada distribusi tegangan akan diturunkan kembali menjadi
tegangan rendah yaitu sekitar 220 kV/380 kV dan kemudian dilanjutkan oleh distribusi
sekunder untuk disalurakn pada konsumen. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan
bahwa distribusi merupakan bagian terpenting dalam penyaluran tenaga listrik.
(Suhaidi, 2008)
2.2.2 Sistem Distribusi Tenaga Listrik
Sistem distribusi didefinisikan sebagai bagian dari sistem tenaga listrik yang di
dalamnya terdapat sumber daya dan peralatan yang menjadi tahap akhir penyaluran energi
listrik kepada pelanggan. (Syahputra, 2010)
Ada beberapa komponen yang terdapat dalam sistem disitribusi sebagai berikut:
1) Sistem subtransmisi
2) Gardu induk distribusi
3) Penyulang primer dan penyulang sekunder
4) Trafo distribusi
5) Untai sekunder
6) Pelayanan pelanggan
Rentang tegangan pada sub-transmisi adalah 12,47 kV hingga 245 kV.
Diantaranya, rangkaian sub-transmisi akan mengirimkan sumber daya dalam jumlah
besar ke gardu distribusi. Satu hal yang lebih jelas pada Gambar 2.2 adalah diagram satu
garis dari sistem distribusi tenaga listrik. (Syahputra, 2010)
7
Gambar 2. 2 Diagram Satu Garis Sistem Distribusi
Kemudian tegangan listrik yang sampai di gardu distribusi akan direduksi oleh
trafo step down, menjadikannya tegangan menengah atau biasa disebut tegangan
distribusi primer. Seperti kita ketahui bersama, tegangan distribusi primer yang
dibangkitkan adalah 20 kV.
Tegangan listrik yang telah disalurkan oleh jaringan distribusi primer atau
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) akan diturunkan lagi tegangan nya oleh gardu
distribusi (trafo distribusi) menjadi tegangan rendah dan kemudian Jaringan Tegangan
Rendah (JTR) akan menyalurkan kepada konsumen- konsumen PLN. (Syahputra, 2010)
2.2.3 Jaringan Pada Sistem Distribusi Primer
Sistem distribusi primer 20 kV terdapat jaringan yang dibagi menjadi lima
jaringan, jaringan radial, jaringan Tie line (penghubung), jaringan Loop (lingkaran),
jaringan Spindle, sistem jaringan Gugus (Kluster) . (Riza Samsinar, Witji Wiyono)
8
a. Jaringan Radial
Jaringan radial dalam sistem distribusi tenaga listrik merupakan sistem distribusi
tenaga listrik yang paling sederhana dan ekonomis. Pada sistem ini terdapat beberapa
feeder yang akan mensuplai daya ke beberapa gardu distribusi secara radial.Untuk lebih
jelasnya lihat Gambar 2.3 dibawah ini.
Gambar 2. 3 Konfigurasi Jaringan Radial
Penyulang dalam jaringan ini telah dipasang gardu-gardu distribusi untuk
konsumen. Gardu distribusi merupakan tempat dimana trafo untuk konsumen dipasang,
biasanya diletakkan diatas tiang atau didalam bangunan beton. Sistem ini memiliki
keuntungan dimana sistemnya tidak rumit dan harganya lebih murah.
Kerugian dari jaringan radial adalah statistiknya lebih rendah daripada keandalan
sistem lain. Kurangnya keandalan sistem ini disebabkan oleh listrik yang menyuplai daya
ke gardu distribusi, sehingga jika jaringan listrik terganggu maka semua gardu induk juga
akan terganggu.
Kerugian lain yang terjadi adalah kualitas tegangan pada ujung gardu distribusi
kurang baik, karena penurunan tegangan terbesar berada pada ujung saluran.
b. Jaringan Tie Line (hantaran penghubung)
Pada sistem jaringan hantaran penghubung biasanya digunakan oleh pelanggan
penting yang tidak boleh padam misalnya Bandara Udara, Rumah Sakit dan lainnya,
konfigurasi jaringannya dapat diihat pada gambar 2.4 dibawah ini.
9
Gambar 2. 4 Konfigurasi Jaringan Hantaran Penghubung
Pada gambar diatas dapat dilihat dimana jaringan ini memiliki minimal dua buah
penyulang sekaligus dan setiap penyulang akan terkoneksi kepada gardu pelanggan
khusus sehingga apabila salah satu dari penyulang mengalami gangguan maka pasokan
listrik akan berpindah ke penyulang lainnya.
c. Jaringan Loop (lingkaran)
Seperti yang terlihat pada gambar 2.5 jaringan loop (lingkaran) memungkinkan
pemasokan listriknya dari berbagai gardu induk, sehingga dengan demikian tingkat
keandalan dari jaringan ini relatif lebih baik.
Gambar 2. 5 Konfigurasi Jaringan Loop
10
d. Jaringan Spindle
Pada jaringan Spindle seperti pada gambar 2.6 dapat dilihat bahwa jaringan ini
merupakan kombinasi dari pola lingkaran (loop) dan radial. Spindle sendiri terdiri dari
beberapa penyulang dimana tegangannya berasal dari GI (gardu induk) dan berakhir pada
GH (gardu hubung).
Gambar 2. 6 Konfigurasi Jaringan Spindle
Untuk jaringan main shaft terdiri dari beberapa active feeder dan fast feeder
(standby) yang kemudian dihubungkan dengan gardu induk (GH). Jaringan spindel
biasanya digunakan pada JTM (jaringan tegangan menengah) yang biasanya
menggunakan kabel grounding atau SKTM (kabel tegangan menengah).
Namun untuk pengoperasian jaringan spindel, fungsinya mirip dengan jaringan
radial. Dalam hal pengumpan aktif yang terdiri dari gardu distribusi daya bertindak
sebagai distributor tegangan bagi pengguna, pengguna tegangan menengah (TM) dan
pengguna tegangan rendah ((TR)) dapat digunakan.
e. Sistem Gugus (Kluster)
Pada Gambar 2.7, konfigurasi sistem cluster biasanya banyak digunakan di kota-
kota besar dengan kepadatan beban yang tinggi. Sistem ini memiliki sakelar pemutus
beban dan pengumpan ekspres (siaga).
11
Gambar 2. 7 Konfigurasi Sistem Kluster
Penyulang ini memiliki fungsi yang apabila terjadi gangguan pada salah satu
penyulangnya maka penyulang express (cadangan) yang akan menggantikan fungsi
untuk suplai kepada konsumen.
2.2.4 Pemadaman Listrik
Defenisi pemadaman listrik adalah saat pasokan listrik yang dialirkan ke pelanggan
berhenti. Secara garis besar pemadaman listrik dapat terjadi oleh beberapa faktor sebagai
berikut.
1. Pemadaman Terencana
Pemadaman terencaana adalah pemadaman yang terjadi karena adanya kegiatan
dari pihak PLN yag telah direncanaakan untuk memutus aliran listrik pelanggan
misalnya penambahan peralatan jaringan, pemeliharan preventif pembangkit,
penggantian kabel konduktor transmisi 150 kV, pemeliharan jaringan dan gardu
yang telah ditentukan jadwal pemeliharaannya yang bertujuan untuk menjaga
keandalan peralatan listrik agar tidak terjadi kerusakan yang fatal.
2. Pemadaman Tidak Terencana (Gangguan)
Pemadaman tidak terencana atau gangguan dapat terjadi seperti berikut:
a) Terganggunya suatu unit pembangkit: gangguan pada sistem pelumasan,
sistem pendingin, generator dan boiler.
12
b) Terganggunya jaringan transmisi: Saluran Udara Tegangan Tinggi
(SUTT) 150 kV tersambar petir, terkena pohon roboh, tanah longsor, trafo
meledak dan lain-lain.
c) Terganggunya instalasi pelanggan karena hubung singkat, kerusakan
perlatan listrik yang dipakai atau beban lebih besar dari daya yang
tersambung. (Febri, 2011)
2.2.5 Gangguan pada Sistem Distribusi
Gangguan pada sistem distribusi terjadi oleh karena beberapa hal misalnya seperti
short circuit (hubung singkat) dan kondisi abnormal yang lain sering terjadi pada sistem
tenaga listrik. Akibat terjadi nya arus besar oleh hubung singkat ini menyebabkan adanya
kerusakan pada sistem peralatan listrik apabila tidak tersedianya relay proteksi dan
pemutus beban untuk tiap seksi sistem tenaga listrik.
Short circuit (hubung singkat ) biasa disebut dengan “gangguan” oleh para
Engineer. Kata “gangguan (faults)” dapat berarti “kerusakan (defect)”. Beberapa
gangguan selain short circuit (hubung singkat) adalah kegagalan konduksi pada suatu
konduktor.
Jika terjadi interferensi pada sistem tenaga, maka proteksi pada sistem akan
beroperasi secara otomatis sesuai kebutuhan, yaitu mengisolasi komponen yang
mengalami interferensi secepat mungkin. Gunakan ini untuk menjaga agar semua bagian
sistem daya tidak terganggu. Jika gangguan ini terjadi cukup lama, dapat menyebabkan
kerusakan pada bagian terpenting dari sistem. Jika arus hubung singkat besar, ini dapat
menyebabkan kebakaran.
Alat proteksi yang meliputi Circuit Breaker (pemutus tenaga) dan Relay proteksi
untuk mengisolasi bagian dari sistem yang tidak mengalami kerusakan. Circuit Breaker
berguna untuk memutuskan hubungan antar sistem yang mengalami kerusakn dengan
yang tidak sesuai dengan intruksi dari relay proteksinya. Relay proteksi memiliki fungsi
sebagai pendeteksi dan pelokalisir gangguan dan memerintahkan Circuit Breaker untuk
memutuskan elemen yang mengalami kerusakan.
Peran relay proteksi bukan untuk mencegah interferensi, tetapi berfungsi setelah
interferensi terjadi. Sebagian gangguan biasanya terjadi pada saluran transmisi dan
saluran distribusi tenaga listrik, yang disebabkan oleh petir atau lonjakan arus sirkuit, atau
13
karena benda menerima gangguan dari luar berupa saluran hantaman. Tegangan berlebih
yang disebabkan oleh petir atau lonjakan arus dapat menyebabkan flashover pada
permukaan isolator, yang mengakibatkan korsleting. (Syahputra, 2010)
Beberapa akibat-akibat yang ditimbulkan oleh gangguan pada sistem distribusi (Disyon,
2008):
a. Menyebabkan penurunan tegangan sehingga koil tegangan relay gagal bertahan.
b. Penurunan tegangan yang cukup besar pada sistem daya sehingga dapat
merugikan pelanggan atau mengganggu kerja peralatan listrik.
c. Terganggunya stabilitas sistem dan ini dapat menimbulkan pemadaman
menyeluruh pada sistem tenaga listrik.
d. Kerusakan peralatan yang diakibatkan oleh busur api listrik.
2.2.6 ZDT (Zero Down Time)
ZDT (Zero Down Time) adalah istilah yang biasa digunakan untuk sistem yang
membutuhkan keandalan pasokan yang tinggi. ZDT (Zero Down Time) merupakan
sebuah upaya untuk menurunkan keluhan pelanggan terkait adanya pemadaman pada
tenaga listrik. Dan juga merupakan sistem kelistrikan yang sangat membutuhkan
keandalan yang tinggi, sistem ini diharapkan dapat selalu andal dan menyalurkan tenaga
listrik dengan baik ke konsumen tanpa hambatan baik itu disebabakan oeh gangguan atau
pun pemeliharaan. (Wibowo, Ratno, dkk, 2010)
Berikut berberapa syarat agar suatu daerah dapat dipasang konsep jaringan ZDT
(Zero Down Time) ini
1. Kawasan industri
2. Kawasan yang memiliki beban yang tinggi
3. Kawasan untuk bisnis
4. Kawasan VVIP.
Beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk melaksanakan konsep jaringan ZDT
(Zero Down Time) sebagai berikut:
1. Dua buah penyulang beroperasi secara paralel dan mendapat sumber dari satu trafo
yang sama.
2. Penyulang yang diparalel harus memiliki beban lebih kecil 50% dari nilai setting
proteksinya.
14
3. Trafo pelanggan (beban) harus terpusat pada gardu induk atau gardu hubung.
4. CBO (Circuit Breaker Otomatic) merupakan PMT yang digunakan pada gardu
distribusi atau gardu hubung.
5. Relay diffrensial merupakan relay utama yang digunakan.
6. Ketersediaan yang ditinggi harus dimiliki untuk komunikasi antara CT relay.
2.2.7 Keandalan Sistem Distribusi
Pengertian keandalan biasanya adalah kemampuan suatu sistem untuk beroperasi
secara normal dalam kurun waktu tertentu. Untuk menggambarkan suatu keandalan dapat
dilihat dari frekuensi pemadaman listrik dan waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan
keadaan sistem.
Sistem dengan keandalan yang tinggi dapat memberikan daya kapan pun saat
dibutuhkan, sedangkan sistem dengan keandalan yang rendah dapat dengan mudah
menyebabkan pemadaman listrik pada sistem.. (Thayib, 2011)
Ketersediaan biasanya mengacu pada kemungkinan suatu sistem beroperasi sesuai
permintaan pada waktu tertentu dalam kondisi operasi. (Thayib, 2011)
Konsep keandalan sistem distribusi berbeda dengan konsep sistem pembangkit
listrik dan sistem transmisi. Dibandingkan dengan bentuk sistemnya, sistem distribusi
tenaga lebih menitikberatkan pada titik beban pelanggan Dibandingkan dengan sistem
terintegrasi yang luas termasuk fasilitas pembangkit listrik dan transmisi, sistem distribusi
tenaga lebih diperhatikan. Agar sistem dapat diandalkan dalam pembangkitan dan
transmisi, harap pertimbangkan kemungkinan kehilangan beban tanpa terlalu
memperhatikan komponen sistem. Pada saat yang sama, keandalan distribusi berfokus
pada semua aspek teknik, seperti desain, perencanaan, dan operasi. (Tanzil, 2007)
Keandalan sistem distribusi tenaga listrik sangat dipengaruhi oleh interupsi yang
terjadi pada sistem tersebut. Gangguan tersebut dapat mengakibatkan terputusnya atau
terputusnya beban, sehingga mempengaruhi kelangsungan ketersediaan layanan tenaga
pelanggan. Tingkat keandalan sistem distribusi daya dapat dilihat dari frekuensi
pemutusan beban, waktu terjadinya pemutusan sambungan, dan waktu yang diperlukan
untuk memulihkan sistem dari kesalahan yang terjadi saat pemutusan sambungan terjadi.
Insiden pemutusan berbanding terbalik dengan keandalan sistem. Frekuensi
gangguan beban tinggi akan menyebabkan keandalan sistem yang rendah. (Ifanda, 2014)
15
Ada dua cara untuk meningkatkan keandalan sistem distribusi tenaga listrik. Yang
pertama adalah dengan mengurangi frekuensi pemadaman, dan yang kedua adalah dengan
mengurangi durasi pemadaman. Untuk mengurangi frekuensi pemadaman telah
dilakukan tindakan preventif yaitu melalui pemeliharaan jaringan secara berkala. Ini
berguna untuk memastikan kinerja sistem secara keseluruhan. Pada saat yang sama,
durasi gangguan dapat dikurangi dengan memastikan bahwa catu daya pengguna pulih
dengan cepat, yang juga dapat meningkatkan keandalan sistem.
2.2.8 Indeks Keandalan Sistem Jaringan Distribusi
Keandalan dari suatu sistem peralatan secara umum didefenisikan sebagai
probabilitas dari sistem untuk dapat menjalankan fungsi yang semestinya dalan kurun
waktu tertentu serta kondisi tertentu pula. Tingkat keandalan suatu sistem distribusi
diukur dengan melihat sejauh mana penyaluran tenaga listrik berlangsung secara tetap
terhadap konsumen tanpa adanya pemadaman.
Beberapa indikator yang digunakan untuk menunjukkan indikator kehandalan
sistem distribusi tenaga listrik antara lain: SAIFI (System Average Interruption
Frequency Index), SAIDI (System Average Interruption Duration Index). (Ifanda, 2014)
Indeks keandalan yang dipakai pada sistem jaringan distribusi dijelaskan dalam
urain dibawah ini sebagai berikut:
a. SAIFI (System Average Interruption Frequency Index)
SAIFI merupakan suatu indeks keandalan yang menyatakan banyaknya gangguan
atau pemadaman yang terjadi dalam selang waktu 1 tahun kepada pelanggan dalam suatu
sistem secara keseluruhan. (Tanzil, 2007) :
SAIFI = ∑(𝝀𝒊 .𝑵𝒊)
∑𝙉 (failure/year*costumer) (2.1)
Dimana : λi = indeks kegagalan rata-rata pertahun
𝖭i= jumlah pelanggan padam
𝖭= jumlah total pelanggan
16
b. SAIDI (System Average Interruption Duration Index)
SAIDI merupakan suatu indeks keandalan yang menyatakan lamanya gangguan
atau pemadaman yang terjadi dalam selang waktu 1 tahun pada pelanggan dalam suatu
sistem secara keseluruhan. (Tanzil, 2007):
SAIDI = ∑(𝑼𝒊 .𝑵𝒊 )
∑𝙉 (failure/year*costumer) (2.2)
Dimana : Ui = lama gangguan rata-rata pertahun
𝖭i = jumlah pelanggan padam
𝖭 = jumlah total pelanggan
17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat yang dipilih dalam pelaksanaan penelitian untuk studi tugas akhir ini yaitu
PT. PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UP2D) Jakarta Raya. Peneliti memilih tempat
ini untuk penelitian dikarenkan PLN ini adalah pusat distribusi di Jakarta dan judul yang
diambil oleh peneiti berkaitan dengan distribusi. Waktu pelaksanaan serta pengambilan
data dimulai seharunya dari bulan Februari 2020 sampai dengan Juli 2020. Namun
dikarenakan kondisi yang tidak dapat diperkirakan maka pengambilan data dilanjutkan
hingga Desember 2020.
3.2 Desain Penelitian
Gambar 3. 1 Diagram Alir Penelitian
MULAI
STUDI LITERATUR
Pengumpulan Data:
1. Jumlah Pelanggan SCBD
2. Jumlah Pelanggan Padam
3. Data Gangguan Tahun 2019
Perhitungan Nilai SAIDI dan SAIFI
jaringan ZDT tahun 2019 pada Kawasan
SCBD
Mengevaluasi Penyebab
gangguan yang terjadi
Membandingkan hasil
perhitungan SAIDI dan SAIFI
dengan standar SPLN 59:1985
Hasil Penelitian
SELESAI
18
3.3 Metode Pengumpulan Data
3.3.1 Sumber Data
Data yang digunakan dalam analisa tugas akhir ini diperoleh baik secara langsung
maupun tidak langsung dari PT. PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UP2D) Jakarta
Raya.
3.3.2 Jenis Data
Data yang digunakan merupakan data primer yang di ambil di PT.PLN (Persero)
Unit Induk Distribusi (UP2D) Jakarta Raya tempat peneliti melaksnakan penelitian.
Untuk waktu pengambilan data disesuaikan dengan situasi dan kondisi dikarenakan
sedang dalam masa pandemi.
3.3.3 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan penulis melakukan observasi tempat
penelitian serta melakukan wawancara terhadap karyawan yang bersangkutan pada
perusahaan tersebut.
3.4 Metode Analisis Data
Untuk analisis data pada jaringan Zero Down Time di kawasan SCBD (Sudirman
Central Business District) berdasarkan indeks keandalan SAIDI dan SAIFI diperlukan
data jumlah pelanggan, pelanggan padam, jumlah gangguan yang terjadi, jumlahlamanya
gangguan berdasarkan data-data inilah dilakukan perhitungan nilai SAIDI dan SAIFI
sebagai berikut.
3.4.1 SAIDI (System Average Interruption Duration Index)
SAIDI (System Average Interruption Duration Index) adalah durasi atau lamanya
pemadaman yang terjadi per konsumen sepanjang tahun dimana ini merupakan
perhitungan perkalian jumlah pelanggan padam dengan lamanya pemadaman kemudian
dibagi dengan total pelanggan yang dilayani. Dan dapat dituliskan dalam persamaan
sebagai berikut:
SAIDI = ∑(𝑼𝒊 .𝑵𝒊 )
∑𝙉 (jam/pelanggan/tahun)
19
Dimana : Ui = lama gangguan rata-rata pertahun
𝖭i = jumlah pelanggan padam
𝖭 = jumlah total pelanggan
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai dari SAIDI adalah sebagai berikut:
a) Konfigurasi jaringan : Loop, Spindle, Radial, Zero Down Time (ZDT).
b) Peralatan listrik yang dapat bekerja secara otomatis dalam memulihkan gangguan
seperti:Recloser,Automatic Sectionalizer, Circuit Breaker.
3.4.2 SAIFI (System Average Interruption Frequency Index)
SAIFI (System Average Interruption Frequency Index) adalah indeks frekuensi
pemadaman yang terjadi sepanjang tahun dimana ini merupakan perhitungan perkalian
frekuensi padam dengan pelanggan padam dibagi dengan total jumlah pelanggan yang
dilayani. Dapat dituliskan dalam persamaan sebagai berikut:
SAIFI = ∑(𝝀𝒊 .𝑵𝒊)
∑𝙉 (pemadaman/pelanggan/tahun)
Dimana : λi = indeks kegagalan rata-rata pertahun
𝖭i= jumlah pelanggan padam
𝖭= jumlah total pelanggan
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai dari SAIFI adalah sebagai berikut:
a) Pemeliharaan terhadap instalasi tenaga listrik seperti: pembangkit, transmisi dan
distribusi.
b) Kualitas dari peralatan listrik yang terpasang.
3.4.3 Parameter Untuk Mencari Keandalan
Keandalan sistem dikatakan tinggi bila fungsi dari sistem tersebut dapat dilakukan
dengan baik, dan dikatakan rendah apabila fungsi sistem tidak berjalan sebagaimana
semestinya. Masalah keandalan digunakan untuk mengetahui kemampuan suatu sistem
dalam menjalankan fungsinya sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Beberapa
parameter yang digunakan sebagai rujukan untuk melihat keandalan suatu sistem sebagai
berikut:
1) Avaibility (Ketersediaan), adalah suatu keadaan dimana suatu sistem berada dalam
20
keaadaan sedang beroperasi dengan baik sesuai dengan fungsinya.
2) Seringnya sistem mengalami kegagalan, adalah parameter yang menunjukkan berapa
kali sistem tersebut mengalami kegagalan per satuan waktunya.
3) Lama terjadinya kegagalan, adalah parameter yang menunjukkan berapa lama sistem
tersebut mengalami kegagalan sampai pemulihan dari kegagalan tersebut.
4) Interupsi atau Pemadaman Listrik, dimana pemadaman dapat dibedakan menjadi 2
yaitu pemadaman terencana (contohnya pemeliharaan) dan pemadaman tidak
terencana (gangguan pada sistem tenaga listrik seperti hubung singkat).
Parameter-paramater diatas adalah sesuatu yang dapat meyakinkan dan dapat
diminimalkan dengan cara mengoreksi terhadap peralatan listrik, manajemen serta
sumber daya manusia yang handal dari perusahaan.
21
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Konfigurasi Jaringan Zero Down Time
Kawasan Bisnis SCBD (Sudirman Central Business Distric) merupakan suatu
kawasan yang didesain sebagai tempat bisnis di daerah Jakarta. Konfigurasi ZDT (Zero
Down Time) yang digunakan adalah Loop++, dimana Loop++ adalah konfigurasi yang
terinterkoneksi antar gardu distribusi yang membentuk lingkaran (loop). Dalam satu loop
terdapat dua penyulang yang beroperasi secara paralel. Keunggulan sistem Loop++
adalah pasokan daya listrik lebih terjamin, karena memiliki penyulang cadangan di Gardu
Induk utama dan penyulang cadangan lainnya dari Gardu Induk yang lain.
Tujuan mengubah konfigurasi Spindle menjadi Loop++ adalah untuk menjaga
suatu sistem distribusi agar tetap andal dan terjamin kontuinitasnya, jika suatu penyulang
mengalami gangguan maka penyulang yang lain tidak ikut terganggu. Dan apabila GI
Danayasa mengalami gangguan sehingga menyebabkan pemadaman listrik, maka
penyulang akan tetap mendapat suplai listrik dari penyulang cadangan yang terhubung
dengan GI Mampang Baru.
Selain konfigurasinya yang berubah, pada gardu dilengkapi komponen lainnya
yaitu:
1. Kubikel LBS diganti dengan CBO dengan beberapa fungsi.
2. Alat komunikasi nya menggunakan SCADA.
3. Menggunakan sensor monitoring seperti Arc Sensor ,Thermal Sensor,
Temperature, Smoke Detector, dan Flood.
4. Dilengkapi juga dengan CCTV untuk memantau.
Kubikel LBS berfungsi untuk membuka dan menutup aliran listrik dalam keadaan
berbeban dan tidak, sedangkan kubikel CBO berfungsi sebagai pemutus dan penghubung
arus listrik dengan cepat baik dalam keadaan normal maupun saat gangguan. CBO
dilengkapi dengan relay sebagai alat proteksinya dimanaberfungsi untuk memerintahkan
PMT jika terdapat arus lebih yang terjadi karena gangguan fasa ke fasa. CBO juga dapat
dioperasikan secara jarak jauh melalui remote control yang berada di bagian DCC
22
sehingga jika terjadi gangguan maka dapat ditangani secara cepat tanpa harus datang ke
tempat terjadinya gangguan.
Berikut ini beberapa daerah yang termasuk ke dalam kawasan SCBD (Sudirman
Central Business District) yang terbagai menjadi beberapa tempat dan dengan Single Line
Diagram yang berbeda.
Gambar 4. 1 Single Line Diagram (SLD) Komplek Danayasa
23
Pada Single Line Diagram diatas dapat dilihat bahwa terdapat 1 penyulang
ekspress dari GI Danayasa dan terdapat juga 2 penyulang ekspress lainnya dari GI
Mampang Baru dan juga untuk suplai daya didapat dari trafo 3.
Gambar 4. 2 Single Line Diagram (SLD) Jakarta Pasific Palace
Dilihat pada gambar diatas bahwa Single Line Diagram ini menunjukkan daerah
yang diliputi merupakan kawasan hotel, mall, perkantoran serta apartemen yang dimana
24
memiliki gardu distribusi nya tersendiri dan untuk suplai daya dari trafo 2, pada kawasan
ini terdapat 1 penyuang ekspress dari GI utamanya.
Gambar 4. 3 Single Line Diagram (SLD) Bursa Efek Jakarta Sudirman
Dari gambar diatas terdapat 4 penyulang dengan 2 trafo sebagai suplai daya nya.
Penyulang Disket dan Bej disuplai oleh trafo 2 sedangkan untuk Penyulang Download
25
dan Scanner disuplai oleh trafo 3, kawasan ini juga memiliki 1 penyulang ekspress yaitu
dari GI Senayan.
Gambar 4. 4 Single Line Diagram (SLD) SCBD
Daerah ini memiliki 2 penyulang berbeban dan terdapat 2 penyulang ekspress dari
GI Mampang Baru, untuk suplai daya didapat dari trafo 2.
Dari beberapa gambar diatas dapat dilihat bahwa untuk kawasan SCBD
(Sudirman Central Business District) memakai 2 trafo sebagai suplai daya dan didapat
26
juga beberapa penyulang ekspress dari Gardu Induk yang berbeda sebagai cadangan
apabila penyulang utama mengalami gangguan sehingga kawasan ini tidak mengalami
pemadaman.
Dalam penerapan konsep jaringan Zero Down Time ada beberapa manfaat operasi
yang bisa diperoleh sebagai berikut:
a. Memudahkan dispatcher (pengatur) dalam menetukan segmen gangguan karena
disetiap jaringan telah dipasang relai differensial yang bekerja secara otomatis dalam
melakukan isolir gangguan.
b. Mengurangi jumlah pemadaman akibat pemeliharaan jaringan karena jaringan ZDT
menggunakan jaringan kabel yang pemeliharaannya lebih sedikit dibandingkan
dengan pemeliharaan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)
c. Dapat membantu mengurangi nilai SAIDI dan SAIFI pada jaringan.
Melihat pada syarat yang telah ditentukan pada pemasangan jaringan Zero Down
Time kawasan SCBD (Sudirman Central Business Distribusi) telah memenuhi syaratnya
sebagai berikut:
1. Dua buah penyulang yang beroperasi secara paralel yaitu terdapat 1 penyulang
dari GI Danayasa dan 1 penyulang dari GI Mampang Baru.
2. Untuk syarat kedua tidak dapat dibuktikan karena untuk data nilai setting
proteksinya tidak tersedia.
3. Untuk kawasan SCBD suplai daya yaitu pada trafo 3 dari Gardu Induk Utama
4. Untuk jenis PMT yang digunakan seluruh kawasan SCBD telah menggunakan
kubikel CBO dapat dilihat pada Single Line Diagram.
5. Relay Differensial dipasang dengan tujuan untuk mengisolir gangguan pada
jaringan, sehingga jika terjadi gangguan di jaringan maka konsumen tidak akan
mengalami pemadaman.
6. Ketersediaan komunikasi sangat dibutuhkan agar relay bisa saling berkoordinasi
dengan baik dan tidak mengalami mulfunction relay
4.2 Indeks Keandalan Sistem Jaringan Distribusi
Keandalan sistem tenaga listrik merupakan kemampuan komponen sistem tenaga
listrik dalam menyalurkan listrik dari pembangkit hingga sampai kepada pelanggan
dengan kualitas dan kuantitas yang telah ditentukan dan sesuai dengan yang diharapkan
27
oleh pelanggan. Untuk itu penulis akan menguraikan nilai SAIDI dan SAIFI dari jaringan
yang akan dibandingkan.
Berikut total jumlah pelanggan dan jumlah pelanggan padam pada penyulang
yang mengalami gangguan di kawasan SCBD (Sudirman Central Business District).
Tabel 4. 1 Data Jumlah Pelanggan dan Pelanggan Padam Tahun 2019
No Nama
Penyulang
Jumlah
Pelanggan (N)
Pelanggan
Padam (Ni)
Lama
Padam (Ui)
1 Network 71 2 0,58
2 Internet 2 1 8,23
3 Equity Tower 2 1 8,23
4 Capital 71 1 0,45
5 Monitor 12 4 8,23
6 Capital 71 19 8,23
7 Network 71 20 8,23
8 Pasifik 1 4 2 11,53
9 Pasifik 3 4 2 11,53
10 Disket 57 18 11,53
11 Bej 2 1 11,53
12 Login 12 4 11,53
13 Email 4 2 11,53
Untuk menentukan nilai dari indeks keandalan dapat dihitung dengan 2 metode
yaitu sebagai berikut:
a. Berdasarkan data-data pemadaman dilapangan dengan melihat pada jumlah
pelanggan padam dan lamanya pelanggan tersebut mengalami pemadaman.
b. Berdasarkan nilai indeks keandalan yang teah ditetapkan oleh SPLN 59:1985
dengan menggunakan rumus SAIDI.
Maka melihat data tabel diatas dapat dihitung berapa besar nilai SAIDI dan SAIFI
dari penyulang pada kawasan SCBD (Sudirman Central Business District) sebagai
berikut:
28
1. Penyulang Network
SAIDI = (0,58 𝑥 2)
71= 0,01634
SAIFI = (1 𝑥 2)
71= 0,02817
2. Penyulang Internet
SAIDI = (8,23 𝑋 1)
2= 4,115
SAIFI = (1 𝑋 1)
2= 0,5
3. Penyulang Equity Tower
SAIDI = (8,23 𝑋 1)
2= 4,115
SAIFI = (1 𝑋 1)
2= 0,5
4. Penyulang Monitor
SAIDI = (8,23 𝑋 4)
12= 2,7433
SAIFI = (1 𝑋 4)
12= 0,333
5. Penyulang Capital
SAIDI = (8,23 𝑋 19)
71= 2,2024
SAIFI = (1 𝑋 19)
71= 0,2676
6. Penyulang Network
SAIDI = (8,23 𝑋 20)
71= 2,31831
SAIFI = (1 𝑋 20)
71= 0,2817
7. Penyulang Pasifik 1
SAIDI = (11,53 𝑋 2)
4= 5,765
SAIFI = (1 𝑋 2)
4= 0,5
8. Penyulang Pasifik 3
SAIDI = (11,53 𝑋 2)
4= 5,765
SAIFI = (1 𝑋 2)
4= 0,5
9. Penyulang Disket
SAIDI = (11,53 𝑋 18)
57= 3,64105
29
SAIFI = (1 𝑋 18)
57= 0,31579
10. Penyulang Bej
SAIDI = (11,53 𝑋 1)
2= 5,765
SAIFI = (1 𝑋 1)
2= 0,5
11. Penyulang Login
SAIDI = (11,53 𝑋 4)
12= 3,8433
SAIFI = (1 𝑋 4)
12= 0,333
12. Penyulang Email
SAIDI = (11,53 𝑋 2)
4= 5,765
SAIFI = (1 𝑋 2)
4= 0,5
13. Penyulang Capital
SAIDI = (0,45 𝑋 1)
71= 0,00634
SAIFI = (1 𝑋 1)
71= 0,01408
Dari perhitungan diatas , maka diperoleh nilai SAIDI dan SAIFI tiap penyulang
yang mengalami gangguan pada daerah SCBD (Sudirman Central Business District).
Tabel 4. 2 Data SAIDI dan SAIFI Penyulang Daerah SCBD
No Waktu
Gangguan
Nama
Penyulang
SAIDI SAIFI
1 23- Februari- 2019 Network 0,01634 0,02817
2 04- Agustus- 2019 Internet 4,115 0,5
3 04- Agustus- 2019 Equity Tower 4,115 0,5
4 04- Agustus- 2019 Monitor 2,7433 0,333
5 04- Agustus- 2019 Capital 2,2024 0,2676
6 04- Agustus- 2019 Network 2,31831 0,2871
7 04- Agustus- 2019 Pasifik 1 5,765 0,5
8 04- Agustus- 2019 Pasifik 3 5,765 0,5
9 04- Agustus- 2019 Disket 3,64105 0,31579
10 04- Agustus- 2019 Bej 5,765 0,5
30
11 04- Agustus- 2019 Login 3,8433 0,333
12 04- Agustus- 2019 Email 5,765 0,5
13 26- Agustus- 2019 Capital 0,00634 0,00141
Total 46,06014 4,56607
Dari tabel diatas merupakan keseluruhan data SAIDI dan SAIFI dalam satu
tahun dan dari semua jenis gangguan , maka dari itu penulis menjabarkan data tersebut
kedalam jenis gangguannya yaitu gangguan yang terjadi pada distribusi dan gangguan
yang terjadi pada transmisi.
Tabel 4. 3 Data SAIDI dan SAIFI pada Gangguan Distribusi
No Waktu Gangguan Nama
Penyulang
SAIDI SAIFI
1 23 -Februari- 2019 Network 0,01634 0,02817
2 26 -Agustus- 2019 Capital 0,00634 0,00141
Total 0,016974 0,028311
Tabel 4. 4 Data SAIDI dan SAIFI pada Gangguan Transmisi
No Waktu
Gangguan
Nama
Penyulang
SAIDI SAIFI
1 04- Agustus- 2019 Internet 4,115 0,5
2 04- Agustus- 2019 Equity Tower 4,115 0,5
3 04- Agustus- 2019 Monitor 2,7433 0,333
4 04- Agustus- 2019 Capital 2,2024 0,2676
5 04- Agustus- 2019 Network 2,31831 0,2871
6 04- Agustus- 2019 Pasifik 1 5,765 0,5
7 04- Agustus- 2019 Pasifik 3 5,765 0,5
8 04- Agustus- 2019 Disket 3,64105 0,31579
9 04- Agustus- 2019 Bej 5,765 0,5
10 04- Agustus- 2019 Login 3,8433 0,333
11 04- Agustus- 2019 Email 5,765 0,5
Total 46,03836 4,53649
31
Pada kawasan SCBD hanya terjadi 3 kali gangguan dalam 1 tahun nya yang
dimana 2 diantaranya pada gangguan distribusi yang disebabkan oleh gangguan jointing
(sambungan) dimana sambungan ini adalah penghubung antar kabel, dan sangat
diperlukan karena jarak antara gardu induk dengan beban yang bervariasi dan panjang
kabel yang terbatas. Gangguan ini terjadi karena adanya partial discharge, partial
discharge adalah peristiwa pelepasan/loncatan bunga api listrik yang terjadi pada suatu
bagian isolasi (pada rongga dalam atau pada permukaan) sebagai akibat adanya beda
potensial yang tinggi dalam isolasi tersebut. Partial discharge terjadi pada bahan isolasi
padat, cair, maupun pada isolasi bahan gas. Untuk pemadaman yang ketiga terjadi
gangguan pada transmisi yaitu karena blackout yang dimana terjadi gangguan transmisi
500 kV di Ungaran dan Pemalang yang menyebabkan pemadaman serentak di sejumlah
wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Gangguan tersebut menyebabkan
transfer energi dari timur ke barat mengalami gangguan.
4.3 Analisa Data SAIDI dan SAIFI Tahun 2019
Jika dilihat dari data diatas dapat dilihat bahwa untuk jaringan Zero Down Time
(ZDT) untuk kawasan SCBD sangat minim pemadaman hanya terjadi 3 kali dalam 1 tahun
dan salah satunya disebabkan oleh blackout yang dialami hampir seluruh Pulau Jawa. Hal
ini menandakan bahwa jaringan Zero Down Time sangat andal untuk mengatasi gangguan
yang sering terjadi pada jaringan dan jaringan ini dibutuhkan untuk dipakai pada semua
daerah penting untuk mengurangi tingkat pemadaman yang terjadi.
Penulis melihat pada penelitian sebelumnya yaitu pada penelitian pemasangan
jaringan Zero Down Time untuk Kawasan KIMA di Sulewesi pada tahun 2017 dapat
dilihat bahwa pemasangan jaringan Zero Down Time memiliki pengaruh untuk nilai
keandalannya, setelah pemasangan jaringan Zero Down Time kawasan ini mengalami
penurunan nilai SAIDI dan SAIFI terhadap sistem kelistrikan Makassar adalah sekitar 2%
dan untuk energi yang tidak tersalur sekitar 4%. Kemudian melihat pada penelitian yang
dilakukan oleh saudara Rike Mardiyanti bahwa persentasi gangguan dari tahun 2015
hingga tahun 2018 mengalami penurunan dimana pada tahun 2016 persentasi gangguan
yaitu sebesar 62,5% dan pada tahun 2017 dan 2018 yaitu sebesar 0% hal ini dapat
dikatakan bahwa setelah pemasangan jaringan Zero Down Time untuk Kawasan Mega
Kuningan dapat dikatakan andal karena jika persentasi gangguan saja sudah 0% maka
32
untuk nilai SAIDI dan SAIFI nya juga 0. Hal ini menandakan bahwa jaringan Zero Down
Time dapat dikatakan memiliki keandalan yang tinggi jika dilihat dari kedua penelitian
tersebut dapat dilihat bahwa pemasangan jaringan Zero Down Time sangat berpengaruh,
pada penelitian saudara Rike Mardiyanti menyatakan bahwa tidak terjadi gangguan sama
sekali setelah pemasangan jaringan ZDT yang terjadi pada tahun 2017 hingga 2018 yang
berarti bahwa pada tahun tersebut tidak terjadi pemadaman pada jaringan ini , akan tetapi
pada jaringan ini masih memungkinkan mengalami pemadaman jika terjadi gangguan
blackout sistem.
Pada sistem ini hanya mengurangi atau meminimalisir pemadaman akibat
gangguan jaringan, karena jika terjadi gangguan blackout hampir semua pembangkit
mengalami gangguan sehingga walaupun konsep jaringan Zero Down Time sangat handal
tapi tidak mampu mengantisipasi pemadaman akibat gangguan pembangkit. Gangguan
pada jaringan transmisi ataupun pada pembangkit adalah sesuatu yang tidak dapat
dihindari ataupun dihentikan karena gangguan ini sangat jarang terjadi dan penyebab
gangguan ini biasanya terjadi karena faktor alam seperti bencana alam. Bukan berarti
jaringan Zero Down Time pada kawasan SCBD tidak dapat dikatakan handal hanya
karena terjadi gangguan blackout pada tahun 2019 jika melihat pada tahun lainnya
kawasan ini hampir tidak pernah padam namun dikarenkan keterbatasan kondisi saat ini
penulis tidak dapat memberikan data sebagai bukti bahwa jaringan ini memiliki keandalan
yang tinggi. Maka dari itu penulis mengharapkan untuk penulis selanjutnya yang akan
membahas pembahasan yang sama dapat memberikan data yang membuktikan bahwa
jaringan ini andal.
4.4 SAIDI dan SAIFI Tahun 2019 Berdasarkan SPLN 59:1985
Berdasarkan standar yang telah ditetapkan pada SPLN 59 tahun 1985 bahwa
untuk jaringan SUTM memiliki standar untuk dikatakan andal yaitu SAIDI sebesar ≤
12,842 jam/pelanggan/tahun dan SAIFI sebesar ≤ 2,541 pemadaman/pelanggan/tahun.
Sehingga dapat dilihat dari hasil perhitungan bahwa jaringan bisa dikatakan handal
apabila nilai SAIDI dan SAIFI dari jaringan tersebut tidak melebihi standar yang telah
ditetapkan. Akan tetapi pada tahun ini nilai SAIDI dan SAIFI pada kawasan SCBD
(Sudirman Central Business District) tidak dapat dikatakan handal karena nilainya lebih
besar dari yang standar yang telah ditetapkan yaitu nilai SAIDInya sebesar 46,06014
33
jam/pelanggan/tahun dan nilai SAIFInya sebesar 4,56607 pemadaman/pelanggan/tahun.
Tabel 4. 5 Perbandingan Nilai SAIDI dan SAIFI
SPLN 59:1985 dengan Hasil Perhitungan
Nilai SAIDI Nilai SAIFI
Standar SPLN 59:1985 ≤ 2,541 ≤ 12,842
Hasil Perhitungan 46,06014 4,56607
34
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan data serta perhitungan yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1) Pengaruh pemasangan konsep jaringan Zero Down Time pada kawasan SCBD
(Sudirman Central Business District) adalah hampir dapat menihilkan
pemadaman akibat gangguan jaringan, dimana hanya terjadi 2 kali pemadaman
dengan nilai SAIDI 0,016974 jam/pelanggan/tahun dan SAIFI 0,028311
pemadaman/pelanggan/tahun dan ini adalah nilai keandalan dalam 1 tahun tanpa
adanya gangguan blackout.
2) Melihat dari hasil perhitungan selama 1 tahun nilai keandalan dari jaringan ZDT
pada kawasan SCBD (Sudirman Central Business District) yaitu SAIDInya
sebesar 46,06014 jam/pelanggan/tahun dan nilai SAIFInya sebesar 4,56607
pemadaman/pelanggan/tahun, dimana ini merupakan nilai keandalan secara
keseluruhan baik itu terjadi akibat gangguan pada distribusi dan gangguan pada
transmisi.
5.2 Saran
1) Perlunya kajian dan penelitian yang lebih banyak lagi untuk penerapan konsep
jaringan Zero Down Time pada kawasan-kawasanlain seperti kawasan perumahan
yang padat penduduk dan kantor pemerintahan.
2) Perlu ada kajian lebih lanjut agar jika terjadi gangguan blackout seperti tahun ini
untuk kawasan SCBD (Sudirman Central Business District) sagar tidak
mengalami pemadaman.
35
DAFTAR PUSTAKA
59, S. (1985). Keandalan Pada Sistem Distribusi 20 kV dan 6 kV . Jakarta: Perusahaan
Umum Listrik Negara.
Disyon. (2008). Analisis Keandalan Sistem dengan Metode RIA (Realibility Index
Assement), Studi Kasus : Sistem Distribusi Jawa Timur Penyulang GI Waru
(Tugas Akhir). Universitas Kristen Petra : Surabaya.
Febri, B. (2011). Gangguan Pemadaman Listrik dan Pemadaman Listrik Terencana.
Riau: Universitas Islam Negeri Sultan Sarif Kasim.
Ifanda, S. S. (2014). Kajian Outage Management Sistem Kelistrikan. Badan Pengkajian
dan Penerapan Teknologi (BPPT) : Serpong.
Riza Samsinar, Witji Wiyono. (t.thn.). Studi Keandalan Rekonfigurasi Jaringan Program
Zero Down Time (Zdt) di Kawasan Sudirman Central Business Distric (Scbd)
Menggunakan Software ETAP 12.6. Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Muhammadiyah Jakarta.
Suhaidi, T. W. (2008). Teknik Distribusi Tenaga Listrik Jilid 1. Jakarta: Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Syahputra, R. (2010). Buku Ajar Proteksi. Yogyakarta: Teknik Elektro UMY.
Tanzil, F. (2007). Evaluasi Pengaruh Peralatan Utama Sistem Distribusi Tenaga Listrik
Terhadap Keandalan Sistem dengan Metode FMEA (Failure Mode and Effect
Analysis). Studi Kasus : Sistem Distribusi Jawa Timur Penyulang GI Waru.
Universitas Kristen Petra : Surabaya.
Thayib, R. (2011). Perhitungan Indeks Keandalan Sistem Tenaga Listrik Interkoneksi
Sumatera Bagian Selatan. Prosiding Seminar Nasional AVoER ke-3, ISBN : 979-
587-395-4, 463-470.
Wibowo, Ratno, dkk. (2010). Buku PLN 1 Kriteria Desain Enginering Kontruksi
Jaringan Distribusi Tenaga Listrik. Jakarta: PT.PLN (Persero).
36
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
a. Data Personal
NIM : 2016-11-035
Nama : Nisra Melida
Tempat / Tgl.Lahir : Kotanopan, 28 November 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Menikah
Program Studi : SI Teknik Elektro
Alamat Rumah : Jl. Williem Iskandar, Dalan Lidang, Panyabungan
Telp : 081385600724
Email : [email protected]
b. Pendidikan
Jenjang Nama Lembaga Jurusan Tahun Lulus
SD SDN 08 Panyabungan - 2009
SMP Mts. PP Ar-Raudhatul Hasanah - 2012
SMA MAS.PP Ar-Raudhatul Hasanah IPA 2015
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 27 Januari 2021
( Nisra Melida )
38
Lampiran 1 Data Gangguan Tahun 2019
DATA GANGGUAN KAWASAN SCBD TAHUN 2019
No Tanggal
Gangguan
Fasilitas Waktu
Gangguan
Waktu
Nyala
Pelanggan
Padam
Keterangan
1 22-Jan-19 GI
Danayasa
11.58.00 15.04.00 536 Trafo 3
Mengalami Trip
2 22-Jan-19 Penyulang
Pasific 2
11.50.00 15.20.00 - Gangguan
SKTM
3 23-Feb-19 Penyulang
Network
20.30.00 21.05.00 2 Gangguan
Jointing
4 07-Mar-19 GI
Danayasa
19.03.00 19.04.00 - -
5 04-Agu-19 Penyulang
Bej
11.48.00 23.20.00 1 Blackout
6 04-Agu-19 Penyulang
Internet
11.48.00 20.02.00 1 Blackout
7 04-Agu-19 Penyulang
Equity
Tower
11.48.00 20.02.00 1 Blackout
8 04-Agu-19 Penyulang
Pasific 3
11.48.00 23.20.00 2 Blackout
9 04-Agu-19 Penyulang
Pasific 1
11.48.00 23.20.00 2 Blackout
10 04-Agu-19 Penyulang
Disket
11.48.00 20.02.00 18 Blackout
11 04-Agu-19 Penyulang
Login
11.48.00 23.20.00 4 Blackout
12 04-Agu-19 Penyulang
11.48.00 23.20.00 2 Blackout
39
13 04-Agu-19 Penyulang
Monitor
11.48.00 20.02.00 4 Blackout
14 04-Agu-19 Penyulang
Capital
11.48.00 20.02.00 19 Blackout
15 04-Agu-19 Penyulang
Network
11.48.00 20.02.00 20 Blackout
16 04-Agu-19 GI
Danayasa
11.48.00 20.00.00 811 Blackout
17 26-Agu-19 Penyulang
Capital
11.58.00 12.25.00 1 Gangguan
Jointing
18 14-Nov-19 Penyulang
Pasific 3
21.15.00 21.20.00 - -
38
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
LEMBAR BIMBINGAN PROYEK AKHIR SKRIPSI Nama Mahasiswa : Nisra Melida NIM : 2016 – 11 – 035 Program Studi : S1 Teknik Elektro Jenjang : Sarjana Pembimbing Utama : Aas Wasri Hasanah, S.Si., M.T. Judul Tugas Akhir : ANALISA KEANDALAN JARINGAN ZERO DOWN
TIME PADA KAWASAN SCBD (SUDIRMAN
CENTRAL BUSINESS DISTRICT)
No.
Tgl.
Materi Bimbingan
Paraf Pembimbing
1. 04-10-20 Pengajuan Dosen Pembimbing dan Judul Proposal Skripsi
2. 07-10-20 Diskusi tentang judul yang akan diambil
3. 26-10-20 Pengajuan Proposal Skripsi
4. 11-11-20 Revisi Proposal Skripsi
5. 18-11-20 Revisi Kedua Proposal Skripsi
39
6. 07-12-20 Sidang Proposal Skripsi
7. 10-12-20 Pembahasan dan Penggantian Data yang akan dipakai untuk skripsi
8. 20-01-21 Pengajuan Skripsi bab 1 sampai bab 4
9. 21-01-21 Diskusi dan Penggantian Judul Skripsi dan disesuaikan dengan data yang telah di peroleh
10. 24-01-21 Pengajuan Skripsi bab 1 sampai bab 5
11. 27-01-21 Revisi Skripsi dan Melengkapi Lampiran
12. 30-01-21 Revisi Kedua Skripsi
13. 31-01-21 Revisi Ketiga Skripsi
14. 01-02-21 ACC Skripsi
43
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
LEMBAR BIMBINGAN PROYEK AKHIR SKRIPSI
Nama Mahasiswa : Nisra Melida
NIM : 2016 – 11 – 035
Program Studi : S1 Teknik Elektro
Jenjang : Sarjana
Pembimbing Pendamping : Ir. Hendrianto Husada, M.T.
Judul Tugas Akhir : ANALISA KEANDALAN JARINGAN ZERO
DOWN TIME PADA KAWASAN SCBD
(SUDIRMAN CENTRAL BUSINESS DISTRICT)
No.
Tgl.
Materi Bimbingan
Paraf
Pembimbing
1.
25-01-21
Mulai mengenalkan diri sebagai mahasiswa
bimbingan skripsi
2.
26-01-21
Menjelaskan skripsi yang akan di buat setelah
mengganti judul
3.
27-01-21
Diskusi pertama penulisan skripsi
4.
28-01-21
Konsultasi rumusan masalah
5.
29-01-21
Konsultasi data yang didapat
6.
30-01-21
Konsultasi isi skripsi
44
7.
31-01-21
Konsultasi kesimpulan dan saran
8.
01-02-21
Perbaikan isi tabel
9.
02-02-21
Perbaikan isi skripsi
10.
03-02-21
Perbaikan kesimpulan dan saran
11.
04-02-21
Pengecekan akhir skripsi
12.
04-02-21
ACC Skripsi
PERrixiflf,it'T*hrpsrPROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
Lampiran 6
Rabu, 17 Februari2}2l Jam:08.00-09.00NISRA MELIDA20161 1035ANALISA KEANDALAN JARINGAN ZERO DOWN TIMEPADA KAWASAN SCBD (SUDIRMAN CENTRAL BUSINESSDISTRICT)
Sidang Skripsi HariNama MahasiswaN.I.MJudul Skripsi
Oleh sidang ditetapkan bahwa mahasiswa y.b.s harus menyempurnakan Skripsi dalam waktu satuminggu,yaitupadatanggalW20z1-denganperbaikan-pirbaikansbb:
k o*"\-L- I,Jv" At t4;h\ (/-a+ {*4
Apabila dalam jangka waktu tersebut mahasiswa y.b.s dapat menyelesaikan REVISI haruskembali mengulang mengikuti ujian sidang Skripsi di periode selanjutnya.
Mahasiswa Penguji
Skripsi telah diperbaiki
20
sesuai yang ditetapkan, pada hari
PengujiMahasiswa
(:t-(t;',,1,t^ n-Lt/r^
lr4h.,Lr.j.!-
Itr(k/"q- "^'a*Wt^
Aq::.Y:g,NSNISRA MELIDA
Sabtu 20 Februari 21
NISRA MELIDA Ir. Agus Yogianto, M.T
INSTITUT TEKNOIOGI PLN
PERBAIKAN SKRIPSIPROGRAM STUDI 51 TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
Lampiran 6
Rabu, 17 Februari2l2l Jam:08.00-09.00NISRA MELIDA20161 1035ANALISA KEANDALAN JARINGAN ZERO DOWN TIMEPADA KAWASAN SCBD (SUDIRMAN CENTRAL BUSINESSDISTRICT)
Sidang Skripsi HariNama MahasiswaN.I.MJudul Skripsi
Oleh sidang ditetapkan bahwa mqhagiswa y.b.s harus menyempumakan Skripsi dalam waktu satuminggu, yaitu pada tanggal -UIrVr*a- z} Ll d"ng* perbaikan-plrbaikan sbb :
srrb^ Ten Dogn
\tr. 'dU) 7 ha:
tal^ K.salv q?a!zrl,. DoJ* ?^va.^ lcgO s.,JL wer,^ett,t't'tN
9(1s711t ., 3a{It
Apabila dalam jangka waktu tersebut mahasiswa y.b.s dapat menyelesaikan REVISI harus
kembali mengulang mengikuti ujian sidang Skripsi di periode selanjutnya.
Mahasiswa
( (..
sesuai yang ditetapkan"
PengujiMk,xb+ J ."'u'
Skripsi telah diperbaiki20
pada hari
PengujiMahasiswa
%t q.
NISRA MELIDA
Sabtu 20 Februari 21
NISRA MELIDA Meyhart TB S, S.T, M.Eng
Sidang Skripsi HariNama MahasiswaN.I.MJudul Skripsi
Lampiran 5
INSTITUT TEKNOTOGI PtN
PERBAIKAN SKRIPSIPROGRAM STUDI 51 TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
Rabu, 17 Februan202lNISRA MELIDA20161 1035ANALISA KEANDALAN JARINGAN ZERO DOWN TIMEPADA KAWASAN SCBD (SUDIRMAN CENTRAL BUSINESSDISTRICT)
Oleh sidang ditetapkan bahwa mahasiswa y.b.s harus menyempumakan Skripsi dalam waktu satuminggu, yaitu pada tanggal zl P<.bt'rrr.rr' 2}])_dengan perbaikan-perbaikan sbb :
- ?c" bql Eo'rt lcc..r r'r-t p* lq tt I L^'t zr f t pcr I.4e I ?tr,ltb o< \o5 a ^ ?zcc> Jea n 4i m1
Apabila dalam jangka waktu tersebut mahasiswa y.b.s dapat menyelesaikan REVISI harus
kembali mengulang mengikuti ujian sidang Skripsi di periode selanjutnya.
Mahasiswa Penguji
Jam:08.00-09.00
,4t///=lt4/4,
1 ia.fit!pLon1lL u..fTrt1\......
Skripsi telah diperbaiki sesuai yang ditetapkan, pada hari
20
PengujiMahasiswa
NISRA MELIDA
Sabtu 20 Februari 21
NISRA MELIDA M.Imbarothur M, S.T, M.T
Sidang Skripsi HariNama MahasiswaN.I.MJudul Skripsi
Oleh sidang ditetapkan bahwaminggu, yaitu pada tanggal
Lampiran 7
Rabu, 17 Februari2l2lNISRA MELIDA20r6n03s
Jam:08.00-09.00
ANALISA KEANDALAN JAzuNGAN ZERO DOWN TIMEPADA KAWASAN SCBD (SUDIRMAN CENTRAL BUSINESS
(...... ............)
Skripsi telah diperbaiki
-r.
Mahasiswa
vINSTIruT TTKNOI.OGI PrN
RANGKUMAN DAFTAR PERBAIKAI\ SKRIPSIPROGRAM STUDI 51 TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAIY
Apabila dalam jangka waktu tersebut mahasiswa y.b.s dapat menyelesaikan REVISI haruskembali mengulang mengikuti ujian sidang Skripsi di periode selanjutnya.
Mahasiswa Dosen Pembimbing Utama Ketua Penguji
**4'tt!. **11 I .. r
sesuai yang ditetapkan, pada hari
Dosen Pembimbing Utama Ketua Penguji
h*l menyempurnakan Skripsi dalam waktu satu20 ?\ dengan perbaikan-perbaikan sbb :
DISTRICT)
mahapiswa y.b.s
20
(... ... ......
Perbaikan Abstrak
Perbaikan kata-kata pada pendahuluan
Perbaikan bahasa pada teori bab 3
Menambahkan spesifikasi yang dibutuhkan untuk jaringan Zero Down Time pada bab 4
Memperbaiki Kesimpulan 1 dan 2
NISRA MELIDA
Sabtu 20 Februari 21
NISRA MELIDA Aas Wasri Hasanah, S.Si, M.T Ir. Agus Yogianto, M.T