Upload
vuongdiep
View
273
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
1
ANALISA DARI DESAIN DAN PERMASALAHAN PADA MESIN ATM DI BANK MEGA
BAYU ARDIYANTO YUWONO
Jl. Pepaya 7 No. 39 RT004/005 Jagakarsa, Jakarta Selatan [email protected]
ABSTRAK
ATM (Automated Teller Machine) atau Anjungan Tunai Mandiri merupakan
perangkat yang dapat mengantikan sebagian besar fungsi tugas dari seorang teller dan
sangat membantu nasabah dalam mendapatkan pelayanan bank tanpa dibatasi oleh
waktu operasional bank tersebut. Namun, selain dapat membantu nasabah terkadang
mesin ATM seringkali mengalami masalah, seperti jaringannya terputus atau tidak
online, jumlah uang di dalam mesin ATM habis, kegagalan transaksi dimana tidak jelas
apakah transaksi itu berhasil atau gagal dan masih banyak lagi masalah yang terjadi
pada mesin ATM.
Penelitian tesis ini bertujuan untuk mengetahui, seberapa banyak error yang
terjadi pada mesin ATM pada Bank Mega, faktor utama dari permasalahan yang timbul,
cara menangani error yang terjadi pada mesin ATM Bank Mega serta mengetahui cara
kerja umum dari suatu mesin ATM.
Pada penelitian ini menggunakan data-data ATM Bank Mega (periode Januari
2007 s/d Agustus 2007) dari 212 ATM yang tersebar di seluruh Indonesia. Berdasarkan
penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa error yang paling sering terjadi di mesin
ATM Bank Mega adalah Cash Withdrawal Transaction Error (57,25 %) dibandingkan
dengan transaksi lainnya. Cash Withdrawal Transaction Error ini disebabkan oleh
aplikasi, device dan supply.
2
PENDAHULUAN
Saat ini dunia perbankan di Indonesia semuanya telah menggunakan teknologi
ATM (Automated Teller Machine) atau dikenal juga dengan sebutan Anjungan Tunai
Mandiri. Perangkat ini dapat mengantikan sebagian besar fungsi tugas dari seorang
teller dan sangat membantu nasabah dalam mendapatkan pelayanan bank tanpa dibatasi
oleh waktu operasional bank tersebut (“Transaksi Online 24 Jam”).
Pengoperasain ATM selain meningkatkan pelayanan terhadap nasabah, tetapi
juga dapat menambah pemasukan bagi bank -bank tempat nasabah tersebut bertransaksi.
Namun selain dapat membantu nasabah terkadang mesin ATM seringkali mengalami
masalah, baik seperti jaringannya terputus atau tidak online, jumlah uang di dalam
mesin ATM habis, kegagalan transaksi dimana tidak jelas apakah transaksi itu berhasil
atau gagal dan masih banyak lagi masalah yang terjadi pada mesin ATM.
Berdasarkan uraian–uraian diatas penulis tertarik untuk mengambil topik
mengenai Analisa dari Desain dan Permasalahan Mesin ATM di Bank Mega.
Dengan semakin tingginya jumlah transaksi-transaksi melalui mesin-mesin
ATM pada saat ini serta masalah-masalah yang sering muncul selama terjadinya
transaksi di mesin ATM, maka sudah sebaiknya para FLM (First Level Management)
ATM untuk mulai menganalisa masalah tersebut seperti :
• Bagaimana kehandalan dari mesin ATM Bank Mega?
• Apa sajakah masalah (error) yang akan terjadi pada saat nasabah bertransaksi di
Mesin ATM Bank mega?
• Bagian manakah dari mesin ATM yang paling sering menyebabkan terjadinya
error pada mesin ATM Bank Mega?
3
Pada penulisan ini, penulis hanya membatasi cara kerja umum dari suatu mesin
ATM beserta komponen hardware dan software didalamnya dengan jaringan
komunikasi didalam mesin ATM tersebut serta error yang terjadi pada mesin ATM
Bank Mega.
Suatu penelitian diharapkan menghasilkan sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat luas. Demikian juga dengan penelitian dan penulisan ini, hasil yang
diharapkan diantaranya:
• Mengetahui jenis-jenis masalah (error) apa saja yang terjadi pada saat bertransaksi
di mesin ATM Bank Mega dan cara mengatasi masalah-masalah tersebut.
• Mengetahui keterkaitan antara perangkat hardware dan software dengan error
yang terjadi pada mesin ATM Bank Mega.
TINJAUAN PUSTAKA
Perkembangan teknologi informasi tidak dapat dilepaskan dari dunia perbankan,
karena nasabah menginginkan informasi yang berkaitan dengan perbankan dapat
diperoleh dengan mudah dan cepat. Layanan jasa informasi ini diharapkan tersedia
tanpa dibatasi oleh waktu (jam kerja). Pada layanan jasa perbankan tidak hanya
memberikan informasi saja tetapi juga layanan jasa perbankan yang lain , misalnya
mendapatkan uang tunai atau bahkan melakukan penyetoran. Pengunaan teknologi
ATM (Automated Teller Machine) atau sekarang dikenal sebagai anjungan mandiri
dirasa sangat tepat dan dapat memenuhi kebutuhan nasabah. ATM dapat melayani
kebutuhan nasabah 24 jam dan tidak dibatasi oleh jam kerja.
4
Pengoperasian mesin ATM dilakukan dengan menggunakan satu komputer pusat
(Host) yang menangani seluruh aktifitas yang berkaitan dengan mesin ATM. Dalam hal
ini semua data dan perangkat lunak berada pada satu komputer pusat untuk melayani
keseluruhan mesin ATM dan juga diperlukan dukungan jaringan komunikasi yang tidak
boleh terputus sekejap pun.
Pada dasarnya koneksi mesin ATM sama dengan koneksi PC (Personal
Computer) pada jaringan, karena di dalam mesin ATM terdapat sebuah PC dengan
perangkat LAN (Local Area Network ) Card didalamnya, Sumber atau source (Host)
mentransmisikan data melalui media Transmitter seperti Modem yang kemudian akan
disalurkan melalui jalur transmisi yang menghubungkan sumber denga n tujuan yang
ditangkap lewat Receiver.
Gambar berikut merupakan alur proses jaringan komunikasi antara mesin ATM
dengan Host.
Gambar 2.1 Gambar Jaringan Komunikasi pada Mesin ATM dengan Host
5
METODOLOGI PENELITIAN
Dengan disesuaikannya berbagai faktor dan kondisi penelitian, maka dipilihlah
metode penelitian studi kasus sebagai metode penelitiannya. Studi kasus merupakan
salah satu metode yang digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam
tentang ATM. Dalam penulisan ini yang menjadi obyek penelitian adalah mesin ATM.
Untuk itu diambil beberapa permasalahan di mesin ATM sebagai sampel penelitian.
Penelitian dilakukan di salah satu bank swasta yaitu Bank Mega dan tepatnya
dimulai pada awal tahun 2007 dengan melihat data-data yang ada mengenai
permasalahan yang terjadi di mesin ATM.
Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif, yaitu mencari data sebanyak-
banyaknya pada lokasi penelitian yaitu PT. Bank Mega, dan diungkapkan seluas-
luasnya yang relevansinya menyangkut suatu fenomena baru dan tujuan penelitiannya.
Kemudian, informasi yang berhasil dikumpulkan dapat dibuat klasifikasi dan dianalisis.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan proses penarikan uang pada mesin
ATM Bank Mega adalah sebagai berikut, pada saat nasabah melakukan transaksi
dengan menggunakan kartu serta memasukan nomer PIN (Personal Identification
Number) maka ATM akan mengirim message ke HOST tentang ke-valid-an dari data
nasabah tersebut, apabila data nasabah sudah valid maka ATM akan siap melakukan
proses penarikan yang diperintahkan oleh nasabah, pertama ATM akan menyimpan
nominal uang yang ditarik oleh nasabah melalui Dispenser Controler, kemudian sensor
pada Pick Arm akan menghisap uang sesuai dengan banyaknya uang yang akan ditarik,
6
uang yang akan ditarik dibantu dengan bantuan Vacum Tube yang terdapat pada Pick
Arm . Setelah itu, uang yang telah ditarik akan masuk ke dalam Roller melaui bantuan
Belt dan terus menuju Dwell yang kemudian uang akan masuk ke dalam Stucker Well
(bentuknya seperti obat nyamuk). Pada saat berada dalam Stucker Well uang akan
melalui proses penseleksian dengan bantuan sensor yang terdapat pada bagian Note
Stack, pada bagian Note Stack uang yang jelek atau terdapat lipatan (uang yang tidak
memenuhi kriteria standar kualitas uang yang baik) akan masuk ke dalam Purge Bin,
batas penampungan uang pada Purge Bin adalah 100 lembar, tapi dalam prakteknya
setelah melebihi 30 lembar, maka ATM akan menampilkan message ke HOST yang
dianggap sebagai error dengan tingkat prioritas rendah (*) kemudian untuk uang yang
baik maka uang akan diteruskan melalui Roller-Roler hingga sampai menuju bagian
Presenter, yang kemudian uang tersebut dapat diambil oleh nasabah. Berikut adalah
flowchart proses interaksi dan gambar cara kerja penarikan uang di mesin ATM :
Gambar 4.1 Flowchart Proses Interaksi mesin ATM dengan Host
7
Disp lay“Greet ings”
ReceiptAvailable
?No
Fast Cash?
Y e s
ReadPr imary Account
Y e sInsufficient
Balance?
Card, Cash and /or Receipt
O u tNo
Y e s
E n d
A
CardConnected
> 1 (one) account
?
No
ProcessSelect Transact ion
No
ProcessSelect AccountY e s
Transact ionSuccess
?AY e s
Card Ou t
No
B
B
Start
Card Input
Input PIN
PINSuccess
?
Y e s
BNo
ProcessTransact ion
wi thout Receipt
Gambar 4.2 Flowchart Proses penarikan uang pada mesin ATM
8
Gambar 4.3 Gambar Cara Kerja Penarikan Uang di Mesin ATM
Dari penelitian ini dapat diketahui juga bahwa ATM Bank Mega menggunakan
Dispenser jenis Pneumatic (angin) untuk melakukan penarikan uang. Sementara
prosedur proses pengisian uang di ATM Bank Mega dapat dilihat dalam lampiran
penulisan ini
Dari hasil penelitian tersebut dapat dianalisa bahwa proses penarikan uang pada
mesin ATM Bank Mega melalui beberapa tahapan bagian yaitu:
Uang pada Cassete ->Pick Arm ->Roller -> Dwell -> Stucker Well -> Note Stack ->
Roller -> Presenter -> Nasabah
Tahapan tersebut merupakan tahapan yang telah sesuai dengan standard dari
mesin ATM itu sendiri yang dapat menghasilkan keberhasilan dari suatu transaksi.
Disamping itu penggunaan tipe Dispenser jenis Pneumatic (angin) di banding dengan
Friction (gesekan) adalah lebih sedikitnya bagian yang bergerak, sehingga lebih sedikit
perangkat yang rusak yang menyebabkan pemakaiannya yang lebih ekonomis.
9
Pembangunan jaringan on line antar cabang menjadi penting. Untuk
meningkatkan efisiensi, tiap cabang membutuhkan aplikasi yang terintegrasi, baik
dengan cabang lain maupun dengan kantor pusat. Transaksi perbankan apapun yang
terjadi di satu kantor cabang, akan tercatat langsung di kantor pusat dan bisa diakses
pula oleh cabang-cabang lain. Hal ini akan memudahkan untuk pihak bank dalam hal
efisiensi dan kontrol, juga kenyamanan buat para nasabah. Karena dengan menyatunya
data di pusat dan bisa diakses semua cabang, maka nasabah bisa menarik dan menyetor
dana dari cabang mana pun juga. Termasuk juga menikmati kenyamanan bertransaksi
melalui Automatic Teller Machine (ATM) yang tersebar luas. Semua dimungkinkan
dengan penerapan jaringan komunikasi data on line antar cabang.
Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan cara komunikasi antara Mesin ATM
dengan Host pada kantor pusat Bank Mega adalah sebagai berikut :
Gambar 4.4 Gambar Desain Komunikasi Mesin ATM di Bank Mega
10
Bank mega menggunakan protokol TCP-IP (Transmission Control Protocol-Internet
Protocol) sebagai protokol komunikasinya yang kemudian masuk kedala m Ethernet
Card melalui kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yang kemudian menuju Cisco
Router dan masuk ke dalam Smart Serial pada Modem Telkom yang kemudian masuk
ke dalam jaringan WAN (Wide Area Network) Telkom, Bank Mega memiliki Back
Bound di Telkom sebesar 20 Mb (Mega Bites) yang sampai saat ini masih dirasa cukup
untuk komunikasi data dari seluruh transaksi ATM Bank Mega di seluruh Indonesia
yang kemudian masuk ke dalam Router terus ke dalam Core Switch di Host , sehingga
terbentuklah koneksi antara Mesin ATM dengan Host .
Dari hasil penelitian tersebut dapat dianalisa bahwa proses komunikasi pada
mesin ATM Bank Mega dilakukan dengan menggunakan satu komputer pusat (HOST)
yang menangani seluruh aktifitas yang berkaitan dengan mesin ATM, atau lebih dikenal
penggunaan proses terpusat. Pada dasarnya pekerjaan (proses) pada mesin ATM yang
dilakukan memerlukan dukungan jaringan komunikasi yang handal yang tidak boleh
terputus sedetik pun, karena sifat transaksinya yang harus on line selama 24 jam secara
terus menerus, tetapi pada mesin ATM Bank Mega ada saat dimana ATM tersebut
dimatikan dalam jangka waktu tertentu ± 30 menit (pada saat HOST melakukan proses
End of Day), yang digunakan untuk memindahkan semua transaksi yang terjadi di
mesin ATM setiap harinya kedalam table sementara untuk diproses di dalam HOST.
Dari hasil penelitian (periode Januari 2007 s/d Agustus 2007) yang dilakukan di
Bank Mega yang memiliki ATM sebanyak 212, didapatkan error yang sering terjadi di
ATM adalah error untuk transaksi Cash Withdrawal (didalamnya termasuk juga untuk
transaksi Fast Cash).
11
Tabel 4.1 Tabel Error Transaction Mesin ATM Bank Mega Januari–Agustus 2007
Berdasarkan data yang diambil dari log transaksi harian (Electronic Journal
Log) untuk jenis transaksi Cash Withdrawal didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.2 Tabel Jumlah Transaksi Cash Withdrawal
Periode : 09 Agustus 2007 s/d 15 Agustus 2007
No. Transaksi Berhasil Error Total Transaksi
1. Fast Cash Reply 38,199 1,616 3,9815
2. Cash Withdrawal Reply 36,670 1,893 3,8563
3. Fast Cash A/C List 30,619 1,043 3,1662
4. Cash Withdrawal A/C List 30,210 200 3,0410
Total Transaksi 135,698 4,752 140,450
Dari 140,450 transaksi Cash Withdrawal (untuk transaksi dari tanggal 09 Agustus 2007
s/d 15 agustus 2007) terdapat 4,752 transaksi yang tidak berhasil dijalankan (Cash
Withdrawal Error Transaction).
Dari penelitian ini didapatkan faktor penyebab terjadinya Cash Withdrawal
Error Transaction adalah antara lain : faktor application (2,784 kasus); device (1,165
kasus); supply (226 kasus); dan lainnya seperti nasabah yang tidak memiliki cukup
saldo (577 kasus).
12
Tabel 4.3 Tabel Total Cash Withdrawal Error Transaction
2,784
1,165
226
577
0
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
Aplikasi Device Supply Lainnya
Total Cash Withdrawal Error Transaction by frequency transcation per week (09 Agustus s/d 15 Agustus 2007)
Pada penelitian ini masalah terbanyak dari application error terdiri dari Not
Completed Suspect (transaksi terputus sebelum selesai / error terminal komunikasi); No
TRSLT (key tidak sesuai / error input data ATM - Switching); Device Status Trigger
Suspect (error device ketika uang akan keluar); Undefined Error (eror account dari
Host); General Rejected Reply (error device yang belum di translit); Trx Can Not be
Process (ATMB); dan Host Time Out Adapun detail dari data application error dapat
terlihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.4 Tabel Jumlah Transaksi Error Berdasarkan Application Error
Periode : 09 Agustus 2007 s/d 15 Agustus 2007
No Jenis Aplikasi Error Total Error per Jenis Transaksi Total Error
Fast Cash Reply
Cash Withdrawal
Reply
Fast Cash A/C List
Cash Withdrawal
A/C List
1 TC Not Valid For Srv 7 - - - 7
2 Device Status Triger Suspect 341 - - 341
3 Not Complete Suspect 325 83 500 17 925
4 Undefined Error 421 158 - - 579
5 General Rejected Reply 155 14 - - 169
6 Trx Cannot Be Process (ATMB)
264 34 - - 298
7 Trx Cancelled 1 - - - 1
13
No Jenis Aplikasi Error Total Error per Jenis Transaksi Total Error
8 Host Time Out Suspect - 28 - - 28
9 No TRSLT - - 185 174 359
10 Master Key - - 68 9 77
Total Error 1514 317 753 200 2784
Sementara itu masalah terbanyak dari Device Error antara lain : High Not
Dispenser Limit (batas pengisian uang melebihi maximum) & Dispensor Faulty (uang
yang menyangkut pada dispenser); Device Status Triger Suspect; Out of Cash. Rincian
detail data tersebut dapat terlihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.5 Tabel Jumlah Transaksi Error Berdasarkan Device Error
Periode : 09 Agustus 2007 s/d 15 Agustus 2007
No Jenis Device Error Total Error per Jenis Transaksi Total Error
Fast Cash Reply
Cash Withdrawal
Reply
Fast Cash A/C List
Cash Withdrawal
A/C List
1 Previous Error Not Cleared 4 3 - - 7
2 Pick From Cassette Not Install
4 1 - - 5
3 Pick Failure 2 - - - 2
4 Reject Bin Overfilled 2 - - - 2
5 Main Transport Disk Fail 1 - - - 1
6 Notes Jam In Presenter Trns 1 2 - - 3
7 Dispensor Faultry 7 61 - - 68
8 Device Status Trigger Suspect
16 15 - - 31
9 Out Of Cash 9 13 7 - 29
10 Too Many Cash Rejected - 1 - - 1
11 High Note Dispensor Limit - 849 17 - 866
12 Sensor Failure - 2 148 - 150
Total Error 46 947 172 - 1165
Faktor supply juga menyebabkan seringnya error pada mesin ATM yang
disebabkan oleh antara lain Not Enough Cash (uang yang tersedia pada mesin ATM
14
tidak mencukupi); Receipt Out of Printer Faulty (kertas receipt / printer yang habis);
Out of Cash from Cassette (tidak adanya persediaan uang pada dispenser).
Tabel 4.6 Tabel Jumlah Transaksi Error Berdasarkan Supply Error
Periode : 09 Agustus 2007 s/d 15 Agustus 2007
No Jenis Supply Error Total Error per Jenis Transaksi Total Error
Fast Cash Reply
Cash Withdrawal
Reply
Fast Cash A/C List
Cash Withdrawal
A/C List
1 Out Of Cash From Cassette
12 4 - - 16
2 Not Enough Cash 4 55 79 - 138
3 Receipt Out Or Printer Faultry
9 24 39 - 72
Total Error 25 83 118 - 226
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa total error transaksi terbanyak terjadi
pada hari Jumat tanggal 10 agustus 2007 & hari Senin tangal 13 Agustus 2007. Berikut
merupakan data detail jumlah transaksi tersebut.
Tabel 4.7 Tabel Jumlah Transaksi Berdasarkan Error per Hari
-
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
9-Aug-
07
10-Au
g-07
11-Au
g-07
12-Au
g-07
13-Au
g-07
14-Au
g-07
15-Au
g-07
Tabel Jumlah Transaksi Berdasarkan Error per Hari (09 agustus 2007 s/d 15 agustus 2007)
Total Gagal Aplikasi 237 438 298 239 353 944 275
Total Gagal Device 136 239 145 86 141 213 205
Total Gagal Nasabah 1,724 2,766 1,891 1,623 2,228 1,965 2,091
Total Gagal Suplies 4 64 11 3 83 24 37
Total Gagal Lainnya 38 60 52 42 226 115 44
9-Aug-07 10-Aug-07 11-Aug-07 12-Aug-07 13-Aug-07 14-Aug-07 15-Aug-07
15
Dari masalah- masalah yang diteliti yang terjadi pada mesin ATM Bank Mega
maka masalah-masalah pada mesin ATM Bank Mega dapat di kelompokan menjadi 4
pokok permasalah, berikut ini disajikan permasalahan-permasalahan serta cara untuk
mengatasi permasalahan tersebut :
1. Reject Full dan Cash Handler Error, Reject Full bisa disebabkan karena terlalu
banyak uang yang ter-reject di dalam Purge Bin dan Cash Handler Error
disebabkan adanya masalah pada modul Dispenser, adanya uang yang menyangkut
atau ada bagian dari modul Dispenser yang rusak.
2. Printer Faulted adalah masalah pada bagian printer di dalam ATM yang
meyebabkan struk transaksi tidak tercetak, dalam hal ini ATM masih dapat bekerja.
3. MCRW (Magnetic Card Read Write) Faulted merupakan masalah pada modul
pembaca kartu nasabah, yang bisa disebabkan dari kartunya atau dari Head pembaca
MCRW.
4. Communication Down merupakan masalah yang disebabkan karena terputusnya
koneksi di ATM, yang bisa disebabkan dari Card Communication pada ATM serta
dari HOST
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian dari data yang didapatkan dapat ditarik kesimpulan
bahwa error terbesar pada mesin ATM Bank Mega berasal dari transaksi Cash
withdrawal yaitu sebesar 52.75%.
16
2. Untuk data dalam periode mingguan, didapatkan error application yang sering
terjadi di mesin ATM tersebut dibandingkan error-error lainnya.
3. Waktu terjadinya error paling sering terjadi adalah pada waktu sebelum hari libur
(dalam hal ini adalah hari Jumat) dan pada saat masuk hari kerja (atau hari Senin),
hal ini disebabkan karena banyaknya nasabah yang bertransaksi.
4. Bahwa error-error yang terjadi erat kaitannya dengan permasalahan dari sisi
hardware dan sisi software yang saling terkait pada mesin ATM Bank Mega.
SARAN
• Perlunya pengecekan secara rutin pada bagian vital dari mesin ATM yang sering
menyebabkan masalah, seperti bagian Dispenser, Printer Modul dan Card Reader
• Didalam mengurangi resiko terjadinya error gagal supplies pada hari sebelum libur
dan hari setelah libur, pihak Bank Mega dalam hal ini First Level Management
ATM harus lebih cepat tanggap dalam mengantisipasi ketersediaan uang pada mesin
ATM.
• Perlu dilakukannya penelitian lebih lanjut mengenai mesin ATM mengingat luasnya
cakupan dan besarnya manfaat dari mesin tersebut.
DAFTAR PUSTAKA Lipis, A. H., Marschall, T.R. and Linker, J. H. (1985). Electronic Banking, John Wiley & Sons Publishing Inc., Canada.
Pei Zheng, L.N. in Infocom 2003 EMPOWER: A Network Emulator for Wireless and Wireline Networks. Proakis, J. G.1995. Digital Communications. McGraw Hill, New York