23
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sakit dan hospitalisasi menimbulkan krisis pada kehidupan anak. Di Rumah Sakit, anak harus menghadapi lingkungan yang asing, pemberi asuhan yang tidak dikenal, dan gangguan terhadap gaya hidup mereka. Seringkali, mereka harus mengalami prosedur yang menimbulkan nyeri, kehilangan kemandirian, dan berbagai hal yang tidak diketahui. Interpretasi mereka terhadap kejadian, respon mereka terhadap pengalaman, dan signifikan yang mereka tempatkan pada pengalaman ini secara langsung berhubungan dengan tingkat perkembangan. Karenanya untuk memenuhi kebutuhan anak yang dihospitalisasi, sangatlah penting bagi perawat pediatrik untuk memiliki pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan normal, termasuk beberapa pemahaman tentang proses kognitif anak dan arti hospitalisasi bagi anak pada kelompok usia berapa pun (Wong, 2003). Penyakit terminal merupakan penyakit progresif yaitu penyakit yang menuju ke arah kematian. Contohnya seperti penyakit jantung, dan kanker atau penyakit terminal ini dapat dikatakan harapan untuk hidup tipis, tidak ada lagi obat- obatan, tim medis sudah give up (menyerah) dan seperti yang dikatakan diatas tadi penyakit terminal ini mengarah pada kematian (Heelya, 2009). B. TUJUAN 1 ANAK YANG SAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL

Anak Penyakit Terminal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KEPERAWATAN ANAK

Citation preview

Page 1: Anak Penyakit Terminal

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sakit dan hospitalisasi menimbulkan krisis pada kehidupan anak. Di Rumah Sakit,

anak harus menghadapi lingkungan yang asing, pemberi asuhan yang tidak dikenal, dan

gangguan terhadap gaya hidup mereka. Seringkali, mereka harus mengalami prosedur yang

menimbulkan nyeri, kehilangan kemandirian, dan berbagai hal yang tidak diketahui.

Interpretasi mereka terhadap kejadian, respon mereka terhadap pengalaman, dan signifikan

yang mereka tempatkan pada pengalaman ini secara langsung berhubungan dengan tingkat

perkembangan. Karenanya untuk memenuhi kebutuhan anak yang dihospitalisasi,

sangatlah penting bagi perawat pediatrik untuk memiliki pengetahuan tentang

pertumbuhan dan perkembangan normal, termasuk beberapa pemahaman tentang proses

kognitif anak dan arti hospitalisasi bagi anak pada kelompok usia berapa pun (Wong,

2003).

Penyakit terminal merupakan penyakit progresif yaitu penyakit yang menuju ke arah

kematian. Contohnya seperti penyakit jantung, dan kanker atau penyakit terminal ini dapat

dikatakan harapan untuk hidup tipis, tidak ada lagi obat-obatan, tim medis sudah give up

(menyerah) dan seperti yang dikatakan diatas tadi penyakit terminal ini mengarah pada

kematian (Heelya, 2009).

B. TUJUAN

1. Mengkaji data yang terkait dengan anak sakit terminal atau menjelang ajal

2. Menetapkan diagnosis keperawatan berdasarkan data yang dikaji.

3. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien

4. Melakukan tindakan keperawatan pada keluarga.

5. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga

1 ANAK YANG SAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL

Page 2: Anak Penyakit Terminal

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENYAKIT TERMINAL

1. PENGERTIAN

Penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan tidak ada obatnya, kematian tidak

dapat dihindari dalam waktu yang bervariasi (Stuard & Sundeen, 1995).

Penyakit pada stadium lanjut, penyakit utama tidak dapat diobati, bersifat

progresif, pengobatan hanya bersifat paliatif ( mengurangi gejala dan keluhan,

memperbaiki kualitas hidup ( Tim medis RS Kanker Darmais, 1996).

Penyakit terminal yaitu suatu kondisi dimana kehidupan mendekati atau

menjelang ajal (Wong, 2003).

2. KRITERIA PENYAKIT TERMINAL

a. Penyakit tidak dapat disembuhkan

b. Mengarah pada kematian

c. Diagnosa medis sudah jelas

d. Tidak ada obat untuk menyembuhkan

e. Prognosis jelek

f. Bersifat progresif

3. PERBEDAAN ANAK DENGAN DEWASA DALAM MENGARTIKAN

KEMATIAN

a. Jangan berfikir kognitif dewasa dengan anak tentang arti kematian

b. Anak tidak memiliki kematangan emosional dalam mempersepsikan tentang

arti kematian

c. Mekanisme koping pada anak belum terbentuk

d. Anak di ajak berdiskusi mengenai / tentang tuhan,surga, dan benda-benda yang

tidak terlihat

4. KEBUTUHAN ANAK YANG TERMINAL

a. Dalam hal ini anak sangat perlu di ajak unuk berkomunikasi atau berbicara

dengan yang lain terutama oleh kedua orang tua karena dengan orang tua

2 ANAK YANG SAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL

Page 3: Anak Penyakit Terminal

mengajak anak berkomunikasi /berbicara anak merasa bahwa ia tidak sendiri

dan ia merasa ditemani.

b. Memberitahu kepada anak bahwa ia tidak sendiri dalam menghadapi penyakit

tersebut.

c. Berdiskusi dengan siblings (saudara kandung) agar saudara kandung mau ikut

berpartisipasi dalam perawatan atau untuk merawat

d. Sosial support meningkatkan koping

5. MENJELASKAN KEMATIAN PADA ANAK

a. Kebanyakan seorang psikolog percaya bahwa dengan berkata jujur merupakan

strategi yang terbaik dalam mendiskusikan kematian dengan anak

b. Respon anak terhadap pertanyaan mengenai kematian merupakan dasar tingkat

kematangan anak dalam mengartikan kematian

c. Pada anak pra sekolah ,anak mengartikan kematian sebagai : kematian adalah

sudah tidak ada nafas, dada dan perut datar, tidak bergerak lagi,dan tidak bisa

berjalan seperti layaknya orang yang dapat berjalan seperti orang sebelum mati

/ meninggal

d. Kebanyakan anak- anak yang menderita penyakit terminal membutuhkan

keberanian, bahwa ia di cintai dan tidak akan merasa di tinggalkan

e. Tanpa memandang umur, sebagai orang tua seharusnya sensitif dan simpati,

mendukunng apa yang anak rasakan

6. MASALAH-MASALAH PADA PENYAKIT TERMINAL

Masalah fisik

Nyeri

Perubahan kulit

Distensi

Konstipasi

Alopesia

Kelemahan otot

Masalah Psikologi

Ketergantungan tinggi

Kehilangan kontrol

3 ANAK YANG SAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL

Page 4: Anak Penyakit Terminal

Kehilangan produktifitas

Hambatan dalam berkomunikasi

Masalah sosial

Menarik Diri

Isolasi sosial

Masalah spiritual

Kehilangan harapan

Perencanaan saat ajal tiba

B. KEHILANGAN

Kehilangan (loss) adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat dialami

individu ketika terpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, baik sebagian atau

keseluruhan, atau terjadi perubahan dalam hidup sehingga terjadi perasaan kehilangan.

1. BENTUK – BENTUK KEHILANGAN

Kehilangan yang nyata (actual loss)

Kehilangan orang atau objek yang tidak lagi dirasakan, dilihat, diraba

Ex. Kehilangan anggota tubuh, anak, peran, hubungan.

Kehilangan yang dirasakan (Perceived loss)

Kehilangan yang sifatnya unuk menurut orang yang mengalami kedukaan.

Ex. Kehilangan harga diri, percaya diri

2. JENIS KEHILANGAN

Kehilangan objek eksternal

Kehilangan lingkungan yang dikenal

Kehilangan sesuatu atau seseorang yang berarti

Kehilangan suatu aspek diri

Kehilangan hidup.

3. DAMPAK KEHILANGAN

4 ANAK YANG SAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL

Page 5: Anak Penyakit Terminal

a. Anak – anak

Kehilangan dapat mengancam untuk berkembang regresi takut ditinggal dan

sepi

b. Remaja atau dewasa muda

Kehilangan dapat menyebabkan desintegrasi dalam keluarga

c. Dewasa tua

Kehilangan khususnya kematian pasangan hidup pukulan berat dan

menghilangkan semangat

C. BERDUKA

Berduka (grieving) merupakan reaksi emosional terhadap kehilangan. Berduka

diwujudkan dalam berbagai cara yang unik pada masing-masing orang dan didasarkan

pengalaman pribadi, ekspektasi budaya, dan keyakinan spiritual yang dianutnya.

Berkabung adalah periode penerimaan terhadap kehilangan dan berduka. Berkabung

terjadi dalam masa kehilangan dan sering dipengaruhi oleh kebudayaan atau kebiasaan.

1. JENIS BERDUKA

Berduka normal : Perasaan, perilaku, dan reaksi yang normal.

Berduka antisipatif : Proses melepaskan diri yang muncul sebelum kehilangan

sesungguhnya terjadi.

Berduka yang rumit : Seseorang sulit maju ke tahap berikutnya. Berkabung tidak

kunjung berakhir.

Berduka tertutup : Kedukaan akibat kehilangan yang tidak dapat diakui secara

terbuka.

2. RESPON BERDUKA

Tahap respon berduka menurut Kubler - Ross :

Denial

Anger

Bargainning

Depression

Acceptance

a. Denial (Penolakan)

5 ANAK YANG SAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL

Page 6: Anak Penyakit Terminal

Reaksi pertama

Syok, tidak percaya, mengerti, atau mengingkari kenyataan.

Reaksi fisik :

- Letih

- Lemah

- Pucat

- Mual

- Diare

- Menangis

- Gangguan pernafasan

- Gelisah

- Detak jantung cepat

- Tidak tahu berbuat apa

Berlangsung beberapa menit hingga beberapa tahun

b. Anger (Marah)

Individu menolak kehilangan.

Kemarahan timbul sering diproyeksikan kepada orang lain atau dirinya sendiri.

Perilaku :

- agresif

- bicara kasar

- menyerang orang lain

- menolak pengobatan

- menuduh dokter atau perawat tidak kompeten

Respon fisk :

- muka merah

- denyut nadi cepat

- gelisah

- susah tidur

- tangan mengepal

c. Bargainning (Tawar – menawar)

6 ANAK YANG SAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL

Page 7: Anak Penyakit Terminal

Penundaan kesadaran atas kenyataan terjadinya kehilangan. Berupaya melakukan

tawar – menawar dengan memohon kemurahan Tuhan.

d. Depression ( Depresi)

Menunjukan sikap menarik diri

Kadang bersikap sangat penurut

Tidak mau bicara

Menyatakan keputusasaan

Rasa tidak berharga

Bisa muncul keinginan bunuh diri

Gejala fisik :

Menolak makan

Susah tidur

Letih

Libido turun

e. Acceptance ( Penerimaan)

Reorganisasi perasaan kehilangan

Pikiran tentang objek yang hilang akan mulai berkurang atau hilang beralih ke

objek baru.

Menerima kenyataan kehilangan

Mulai memandang ke depan.

Apabila dapat memulai tahap ini dan menerima dengan perasaan damai tuntas

Apabila kegagalan masuk ketahap penerimaan mempengaruhi dalam

mengatasi perasaan kehilangan selanjutnya

D. SEKARAT DAN KEMATIAN

Sekarat (dying) merupakan kondisi pasien yang sedang menghadapi kematian, yang

memiliki berbagai hal dan harapan tertentu untuk meninggal,

Kematian ( death) merupakan kondisi terhentinya pernafasan, nadi, dan tekanan

darah, serta hilangnya respon terhadap stimulus eksternal, ditandai denagn

terhentinya aktifitas listrik otak, atau dapat juga dikatakan terhentinya fungsi

7 ANAK YANG SAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL

Page 8: Anak Penyakit Terminal

jantung dan paru secara menetap atau terhentinya kerja otak secara menetap.

Perubahan tubuh setelah kematian

1. Algor mortis (dingin)

2. suhu tubuh perlahan – lahan turun

3. Rigor mortis ( kaku mayat)

4. terjadi sekitar 2 – 4 jam setelah kematian.

5. Livor mortis (lebam mayat)

6. sel darah mengalami hemolisis dan darah turun kebawah

7. Pembekuan darah

8. Putrefaction (Pembusukan) dan autolisis

E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Asuhan keperawatan yang diperlukan dan digunakan pada anak yang mengalami

penyakit terminal adalah ”PALLIATIVE CARE” tujuan perawatan paliatif ini adalah guna

untuk meningkatkan kualitas hidup anak dengan kematian minimal mendekati normal,

diupanyakan dengan perawatan yang baik hingga pada akhirnya menuju pada kematian

PALLIATIFE CARE

1. Menambah kualitas hidup (anak) pada kondisi terminal

2. Perawatan paliatif berfokus pada gejala rasa sakit (nyeri, dypsnea) dan kondisi

(kesendirian) dimana pada kasus ini mengurangi kepuasan atau kesenangan hidup

anak

3. Mengontrol rasa nyeri dan gejala yang lain,masalah psikologi,social atau

spiritualnya dari anak dalam kondisi terminal

PRINSIP DARI PERAWATAN PALLIATIVE CARE

1. Menghormati atau menghargai martabat dan harga diri dari pasient dan keluarga

pasien

2. Dukungan untuk caregiver

3. Palliateve care merupakan accses yang competent dan compassionet

4. Mengembangkan professional dan social support untuk pediatric palliative care

5. Melanjutkan serta mengembangkan pediatrik palliative care melalui penelitian dan

8 ANAK YANG SAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL

Page 9: Anak Penyakit Terminal

pendidikan

A PALLIATIVE CARE PLANE ( RENCANA ASUHAN PERAWATAN

PALLIATIVE)

1. Melibatkan seorang partnership antara anak, keluarga, orang tua, pegawai, guru,

staff sekolah dan petugas keseatan yang professional

2. Suport phisik, emosinal, pycososial, dan spiritual khususnya

3. Melibatkan anak pada self care

4. Anak memerlukan atau membutuhkan gambaran dan kondisi (kondisi penyakit

terminalnya) secara bertahap, tepat dan sesuai

5. Menyediakan diagnostic atau kebutuhan intervensi terapeutik guna

memperhatikan/memikirkan konteks tujuan dan pengaharapan dari anak dan

keluarga.

1. PENGKAJIAN

Lakukan pengkajian fisik

Dapatkan riwayat kesehatan tentang penyakit terminal dan terapinya

Kaji konsep anak tentang diri sendiri, proses yang terjadi pada 5 tahap berikut,

dimana anak memerlukan informasi tentang situasinya sendiri :

Tahap 1 : Penyakit adalah sakit serius

Tahap 2 : Penemuan hubungan antara pengobatan dan pemulihan

Tahap 3 :Ditandai dengan pemahaman tentang tujuan dan implikasi prosedur

khusus

Tahap 4 : Penyakit dipandang sebagai kondisi permanen

Tahap 5 : Kesadaran bahwa hanya terdapat pengobatan dalam jumlah terbatas.

Kaji pemahaman dan reaksi anak terhadap kematian

Observasi tanda-tanda fisik yang mendekati kematian

Kaji respon keluarga terhadap ancaman kematian

Observasi adanya manifestasi reaksi berduka yang normal pada anggota

keluarga

Kaji sistem pendukung, mekanisme koping, dan ketersediaan sumber

Kaji kemampuan diri untuk memberikan perawatan efektif pada anak yang

menjelang ajal.

9 ANAK YANG SAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL

Page 10: Anak Penyakit Terminal

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan penyakit

terminal dan atau ancaman kematian

b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

kehilangan nafsu makan, tidak tertarik pada makanan

c. Takut / cemas berhubungan dengan diagnosa, pengujian, terapi, dan prognosis

d. Berduka antisipasi berhubungan dengan potensial kehilangan anak

e. Berduka antisipasi berhubungan dengan ancaman kematian anak

3. INTERVENSI KEPERAWATAN

a. Dx : Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan penyakit

terminal dan atau ancaman kematian

Sasaran Pasien 1 : Pasien mendapatkan dukungan yang adekuat selama fase

terminal

Intervensi Keperawatan / Rasional :

Dorong keluarga untuk tetap berada di dekat anak sebanyak mungkin untuk

memberikan dukungan melalui keberadaan mereka

Dorong anak untuk bicara tentang perasaan; bantu keluarga saat mereka

mendorong anak untuk mengekspresikan perasaan.

Beri jalan keluar yang aman dan dapat diterima untuk agresi

Jawab pertanyaan sejujur mungkin sambil tetap mempertahankan

pendekatan positif dan penuh harap

Jelaskan semua prosedur dan terapi

Bantu anak membedakan antara konsekuensi terapi dan manifestasi dari

proses penyakit

Atur lingkungan rumah sakit untuk memungkinkan kontrol diri yang

maksimum dan kemandirian dalam keterbatasan yang diakibatkan oleh

kondisi fisik dan tingkat perkembangan anak

Hargai kebutuhan anak akan privasi tanpa mengabaikan anak

Beri system pendukung yang biasa

10 ANAK YANG SAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL

Page 11: Anak Penyakit Terminal

Hasil yang diharapkan :

Anak mengekspresikan perasaan dengan bebas.

Anak menunjukkan pemahaman tentang gejala.

Sasaran Pasien 2 : Bukti- bukti ketidaknyamanan fisik pada pasien sudah

minimal atau tidak ada.

Intervensi Keperawatan / Rasional :

Hargai bahwa control nyeri adalah komponen penting dari perawatan fisik

dan emosional selama tahap terminal.

Beri penghilang nyeri sesuai kebutuhan

Dorong keluarga memberikan kenyamanan yang disukai anak

Hindari kebisingan dan sinar yang berlebihan

Hindari tekanan pada area yang nyeri

Guanakan bantal atau penopang lainnya untuk menempatkan anak pada

posisi yang nyaman

Bantu anak ke toilet bila diinginkan

Hasil yang diharapkan :

Anak menunjukkan ketidaknyamanan fisik yang minimal atau tidak ada.

Sasaran Pasien 3: Pasien mendapatkan dukungan emosi yang adekuat pada

waktu menjelang ajal.

Intervensi Keperawatan / Rasional :

Beri kedekatan fisik anak dengan anggota keluarga.

Bicara dengan anak meskipun anak mungkin tidak tampak terjaga

Bicara dengan anak dengan suara yang jelas dan terang

Anjurkan pertanyaan dengan jawaban “ya” atau “tidak”

Mainkan musik kesenangan

Hasil yang diharapkan :

Anak tampak tenang dan rileks

11 ANAK YANG SAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL

Page 12: Anak Penyakit Terminal

b. Dx : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

kehilangan nafsu makan, tidak tertarik pada makanan.

Sasaran Pasien : Pasien mendapatkan nutrisi yang optimal

Intervensi Keperawatan / Rasional :

Beri makanan dan minuman yang diinginkan anak

Beri makanan dan kudapan sedikit tapi sering

Hindari dorongan yang berlebihan untuk makan atau minum

Hindari makanan yang bau menyengat

Makan dengan perlahan

Beri perawatan mulut sebelum dan sesudah makan

Hasil yang diharapkan :

Anak mengkonsumsi beberapa nutrisi

c. Dx : Takut / cemas berhubungan dengan diagnosa, pengujian, terapi, dan

prognosis

Sasaran Pasien : Pasien mengalami penurunan kecemasan

Intervensi Keperawatan / Rasional :

Jelaskan prosedur dan aspek-aspek lain dari perawatan pada anak untuk

mengurangi kecemasan dan ketakutan

Tetap tinggal bersama anak atau berikan berikan kehadiran yang konstan

Tekankan pentingnya kejujuran

Jawab pertanyaan anak seterbuka dan sejujur mungkin

Tetap tidak menghakimi mengenai perilaku anak

Hasil yang diharapkan :

Anak mendiskusikan rasa takutnya tanpa tanda-tanda stress

12 ANAK YANG SAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL

Page 13: Anak Penyakit Terminal

d. Dx : Berduka antisipasi berhubungan dengan potensial kehilangan anak

Sasaran Pasien (Keluarga) 1 : Pasien (keluarga) mendapat dukungan adekuat

Intervensi Keperawatan / Rasional :

Diskusikan proses berduka dengan keluarga

Beri kesempatan dengan keluarga untuk mengekspresikan emosi

Bantu orangtua menghadapi perasaan mereka

Dorong orangtua untuk tetap berada sedekat mungkin dengan anak

Beri tindakan kenyamanan untuk anak dan keluarga

Beri sebanyak mungkin privasi

Beri persiapan untuk pelayanan pasca-kematian

Hasil yang diharapkan :

Keluarga mengekspresikan rasa takut, kekhawatiran, dan keinginan khusus

untuk anak dengan sakit terminal

Anggota keluarga menyediakan pelayanan sendiri sesuai kebutuhan

Keluarga menunjukkan pemahaman tentang kebutuhan anak dan

kebutuhannya.

Sasaran Pasien 2 : Pasien tidak menunjukkan bukti kesepian

Intervensi Keperawatan / Rasional :

Beri ketenangan pada anak

Yakinkan anak tentang cinta dari orang lain

Lanjutkan untuk menyusun beberapa batasan untuk anak untuk memberikan

rasa aman

Luangkan waktu bersama anak bila tidak terlibat langsung dalam perawatan

Libatkan anak dalam aktivitas rutin sesuai toleransi

Bicara dengan anak supaya anak tidak terlihat bingung

Bicara pada anak dengan jelas, terang, tidak berbisik

Mainkan music favorit dan bacakan cerita untuk anak

Ajukan anak pertanyaan dengan jawaban “ya” atau “tidak”

13 ANAK YANG SAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL

Page 14: Anak Penyakit Terminal

Hasil yang diharapkan :

Anak tidak menunjukkan bukti kesepian

e. Dx : Berduka antisipasi berhubungan dengan ancaman kematian anak

Sasaran Pasien (keluarga) 1 : Pasien (keluarga) mendapat dukungan yang

adekuat

Intervensi Keperawatan / Rasional :

Selalu ada untuk keluarga

Informasikan kepada keluarga tentang apa yang akan terjadi di saat

kematian

Tunjukkan sikap perhatian pada anak dan keluarga

Dorong sedikitnya satu anggota keluarga untuk tetap tinggal dengan anak

Beri obat atau agens lain sesuai ketentuan untuk menurunkan manifestasi

yang tidak menyenangkan

Beri privasi

Beri kenyamanan fisik pada keluarga

Dorong keluarga untuk bicara pada anak

Pertahankan sikap tidak menghakimi terhadap perilaku anggota keluarga

Hasil yang diharapkan :

Anggota keluarga mendiskusikan perasaan mereka

Anggota keluarga secara aktif terlibat dalam perawatan

Sasaran Pasien (keluarga) 2 : Pasien (keluarga) mendapat dukungan yang

adekuat untuk perawatan di rumah

Intervensi Keperawatan / Rasional :

Ajarkan keluarga tentang perawatan fisik untuk anak

Beri keluarga cara atau alat untuk menghubungi professional kesehatan

Pertahankan kontak harian dengan keluarga

Rujuk pada lembaga komunitas yang sesuai

14 ANAK YANG SAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL

Page 15: Anak Penyakit Terminal

Yakinkan keluarga bahwa mereka dapat memasukkan anak kembali ke

rumah sakit kapan saja

Bantu merencanakan bersama keluarga apa yang dilakukan bila meninggal

dan apa yang akan terjadi

Hasil yang diharapkan :

Keluarga menunjukkan kemampuan untuk memberi perawatan pada anak

Keluarga berhubungan dengan kelompok pendukung yang tepat.

DAFTAR PUSTAKA

15 ANAK YANG SAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL

Page 16: Anak Penyakit Terminal

1. Friedman, Marylin.M. 1995. Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik. Jakarta:

EGC.

2. Heelya. 2009. Asuhan Keperawatan Anak dengan Sakit Terminal.

http://heelya102.wordpress.com. Diakses tanggal 30 Maret 2011 pkl 11.00 WIB.

3. Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC.

4. Nursedarsana. 2010. Askep Anak Sakit Terminal. http://nursedarsana.blogspot.com.

Diakses tanggal 28 Maret 2011 pkl 21.15 WIB

5. Roy Meadow, Simon Newel. 2003. Lecture Notes Pediatrika. Jakarta: EGC.

6. Stuart GW, Sundeen SJ. 1995. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.

7. Wong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik . Edisi 4. Jakarta:

EGC.

16 ANAK YANG SAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL