8
III. DASAR TEORI Mikroskop merupakan alat utama dalam melakukan pengamatan dan penelitian dalam bidang biologi,karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur dari benda-benda yang kecil. Ada 2 prinsip dasar yang berbeda untuk mikroskop, yang pertama mikroskop optik dan yang kedua mikroskop elektron. Mikroskop optik lebih sering digunakan dan sudah dimiliki oleh sebagian besar dari sekolah menengah. Dari mikroskop optik ini perlu dibedakan antara mikroskop biologi dan mikroskop stereo. Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda-benda tipis dan transparan. Jika yang diamati tebal misalnya jaringan, harus dibuat sayatan yang tipis. Benda yang diamati biasanya diletakkan di atas meja objek,dalam medium air dan ditutup dengan kaca penutup yang tipis. Dapat juga diamati preparat awetan dalam medium balsam kanada. Penyinaran diberikan dari bawah oleh sinar alam atau lampu. (Parjatmo dkk,1987:1) Secara garis besar mikroskop terdiri dari dua bagian yaitu mekanik dan optik yang susunan masing-masing bagian masih sangat tergantung dari tipe mikroskopnya. Bagian mekanik terdiri dari : statif revolver,sekrup pengatur tubus kasar dan halus, sekrup pengatur kondensor, sekrup pengatur posisi gelas benda dan pengatur gelas benda. Bagian optik terdiri dari lensa objektif, okuler ,kondensor dan cermin . Lensa obyektif yang terpasang pada revolver ada kalanya 2,3 atau 4 tergantung dari tipe mikroskopnya yaitu objektif pendek dengan kemampuan perbesaran yang rendah yaitu 10 kali ditandai pita hijau, objektif yang panjang dengan kemampuan perbesaran 45 kali ditandai dengan pita kuning dan yang berkemampuan paling besar dengan perbesaran 100 kali ditandai pita hitam. Lensa okuler adalah lensa yang berfungsi untuk membuat bayangan semu yang terakhir, sehingga bayangan semu tersebut dapat dilihat langsung dengan mata. Dalam praktek perbesaran mikroskop diperoleh dari hasil kali perbesaran objektif dengan perbesaran okuler yang dapat dibaca pada masing-masing objektif dan okuler. Semakin pendek jarak titik api, lensa makin kuat perbesarannya. Misalnya obyektif yang mempunyai perbesaran minimal mempunyai jarak titik api 55mm,sedangkan obyektif yang mempunyai perbesaran maksimal(120kali) mempunyai jarak titik api 1,5mm. Kemampuan lain yang dimiliki oleh mikroskop adalah daya pisah. Daya pisah adalah kemampuan suatu obyektif untuk

Amilum Dan Mikroskop

Embed Size (px)

DESCRIPTION

farmakognosi

Citation preview

III.DASAR TEORIMikroskop merupakan alat utama dalam melakukan pengamatan dan penelitian dalam bidang biologi,karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur dari benda-benda yang kecil. Ada 2 prinsip dasar yang berbeda untuk mikroskop, yang pertama mikroskop optik dan yang kedua mikroskop elektron. Mikroskop optik lebih sering digunakan dan sudah dimiliki oleh sebagian besar dari sekolah menengah. Dari mikroskop optik ini perlu dibedakan antara mikroskop biologi dan mikroskop stereo. Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda-benda tipis dan transparan. Jika yang diamati tebal misalnya jaringan, harus dibuat sayatan yang tipis. Benda yang diamati biasanya diletakkan di atas meja objek,dalam medium air dan ditutup dengan kaca penutup yang tipis. Dapat juga diamati preparat awetan dalam medium balsam kanada. Penyinaran diberikan dari bawah oleh sinar alam atau lampu. (Parjatmo dkk,1987:1)Secara garis besar mikroskop terdiri dari dua bagian yaitu mekanik dan optik yang susunan masing-masing bagian masih sangat tergantung dari tipe mikroskopnya. Bagian mekanik terdiri dari :statif revolver,sekrup pengaturtubus kasar dan halus, sekrup pengatur kondensor, sekrup pengatur posisi gelas benda dan pengatur gelas benda. Bagian optik terdiri darilensa objektif, okuler ,kondensor dan cermin .Lensa obyektif yang terpasang pada revolver ada kalanya 2,3 atau 4 tergantung dari tipe mikroskopnya yaitu objektif pendek dengan kemampuan perbesaran yang rendah yaitu 10 kali ditandai pita hijau, objektif yang panjang dengan kemampuan perbesaran 45 kali ditandai dengan pita kuning dan yang berkemampuan paling besar dengan perbesaran 100 kali ditandai pita hitam.Lensa okuler adalah lensa yang berfungsi untuk membuat bayangan semu yang terakhir, sehingga bayangan semu tersebut dapat dilihat langsung dengan mata. Dalam praktek perbesaran mikroskop diperoleh dari hasil kali perbesaran objektif dengan perbesaran okuler yang dapat dibaca pada masing-masing objektif dan okuler.Semakin pendek jarak titik api, lensa makin kuat perbesarannya. Misalnya obyektif yang mempunyai perbesaran minimal mempunyai jarak titik api 55mm,sedangkan obyektif yang mempunyai perbesaran maksimal(120kali) mempunyai jarak titik api 1,5mm.Kemampuan lain yang dimiliki oleh mikroskop adalah daya pisah. Daya pisah adalah kemampuan suatu obyektif untuk memisahkan dua buah titik yang sangat berdekatan di dalam struktur pada suatu obyektif. Jadi makin besar kemampuan suatu obyektif makin kecil jarak dua buah titik yang berdekatan yang dapat dilihat secara terpisah dengan mikroskop tertentu. ( Lelono,2002:1)Bentuk dan struktur selPada tahun 1665 Robert Hooke (ahli fisika dan matematika inggris), menemukan bentuk-bentuk mikroskopis dalam gabus dan dalam batang bermacam-macam tumbuhan. Dalam gabus ia melihat berisan-barisan rapi yang terdiri darikompartemen-kompartemen(Latin;com= dengan ,+partiri= membagi) berdinding tebal yang mengingatkannya kepada sarang lebah. Oleh karena itu kompatemen-kompartemen ini disebutnya sel. (Soemarwoto dkk,1990:150)Seladalah unit struktural dan unit fungsional dasar dari setiap organisme. Sel mempunyai bentuk dan ukuran yang bervariasi serta mempunyai struktur tertentu. Tiap bagian sel mempunyai fungsi sendiri-sendiri.Bentuk sel bermacam-macam tergantung dari fungsinya. Ada yang berbentuk bulat(sel telur,eritrositI, berbentuk batang(sel epitel), berbentuk seperti kumparan(sel-sel otot polos), berbentuk seperti bintang(sel jaringan pengikat), berbentuk seperti laba-laba(sel syaraf). Beberapa sel tertentu dapat berubah bentuknya. Sel yang demikian disebut sel ameboid. Misalnya sel Amoeba dan sel-sel darah putih(leukosit). Ukuran sel bervariasi tergantung dari organismenya. Ada sel-sel yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop ada pila yang dapat dilihat dengan mata biasa. Kebanyakan sel tumbuhan dan sel hewan mempunyai ukuran berkisar antara 1-100(1=1 mikron=0,001mm). (Soesilo,1986:1)Seperti telah kita ketahui bahwa salah satu ciri yang membedakan antara hewan dan tumbuhan dapat dilihat secara struktural yaitu melalui pengamatan secara mikroskopis. Pada umumnya sel hewan maupun sel tumbuhan mempunyai ukuran 30-50. Dalam sayatan segar yang diamati di bawah mikroskop biologi, sel tersebut terlihat sangat transparan. Biasanya yang dapat kita lihat dengan cukup jelas adalah dinding sel, sitoplasma, inti/nukleus dan kadang-kadang butir-butir inti/nukleus dan vakuola. Untuk dapat mengamati struktur sel yang lebih jelas, maka sel tersebut harus difiksasi dan diwarna terlebih dahulu. Fiksasi di sini bertujuan untuk mematikan sel secara cepat sehingga menjaga agar strukturnya sedapat mungkin tidak berubah. Sedangkan tujuan pewarnaan adalah agar dapat dibedakan dengan jelas struktur bagian-bagiannya. (Parjatmo dkk,1987:4)1.Sel HewanSel hewan tidak memiliki dinding sel. Protoplasmanya hanya dilindungi oleh membran tipis yang tidak kuat. Ada beberapa sel hewan khususnya hewan bersel satu, selnya terlindungi oleh cangkok yang kuat dan keras. Cangkok tersebut umumnya tersusun atas zat kersik dan felikel, dijumpai misalnya pada Euglena dan Radiolaria. Secara umum sel hewan tidak memiliki vakuola. Jika da vakuola, ukurannya sangat kecil. Pada beberapa jenis hewan bersel satu ditemukan adanya vakuola, misalnya pada Amoeba dan Paramecium. Terdapat dua macam vakuola, yaitu vakuola kontraktil(alat osmoregulasi) dan vakuola non kontraktil(penyimpanan makanan). Bagian paling besar pada sel hewan adalah nukleus. Dalam satu sel hewan terdapat dua sentriol. Kedua sentriol ini terdapat dalam satu tempat yang disebut sentrosom. Saat pembelahan sel, tiap sentriol memisahkan diri menuju kutup yang berlawanan dan memancarkan benang-benang gelendong pembelahan yang akan menjerat kromosom. (Waluyo,2010:7)2.Sel TumbuhanBagian terluar dari sel tumbuhan adalh dinding sel. Dinding sel berfungsi sel berfungsi sebagai pelindung dan penunjang. Sel tumbuhan memiliki vakuola yang lebih besar (dibanding sel hewan). Vakuola sel tumbuhan bersifat menetap. Selain itu sel tumbuhan memiliki organel yang tidak terdapat di dalam sel hewan, fungi maupun prokariotik seperti bakteri dan ganggang hijau-biru yaitu plastida. Bentuk plastida bisa bulat, oval maupun cakram. Plastida dibedakan menjadi leukoplas, kromoplas dan kloroplas, dimana ketiganya merupakan perkembangan dari proplastida(plastida muda). (Waluyo,2010:8)Perbedaan Sel Hewan dan Sel TumbuhanSel TumbuhanSel hewan

Ukuran selBesarLebih kecil

BentukTetapTidak tetap

Dinding selAda tersusun atas selulosaTidak ada

PlastidaAdaTidak ada

VakuolaBesarTidak ada namun jika ada kecil

Cadangan makananDalam bentuk butiran (granul) patiDalam bentuk butiran glikogen

SentrosomTidak adaAda

LisosomTidak adaAda

GlioksisomAdaTidak ada

Badan golgiDiktiosomAda

SentriolTidak adaAda

Struktur sel secara anatomis dibagi menjadi 3 bagian yaitu selaput plasma,sitoplasma beserta organel sel dan intisel(nukleus).A. Membran sel merupakan lapisan yang melindungi sel dan sitoplasma. Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel.(Waluyo,2010:9)B. Dinding sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi(jamur), dan alga Meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya berbeda. Dinding sel terdiri dari selulosa yang kuatyang dapat memberikan sokongan, perlindungan, dan untuk mengekaklkan bentuk sel. (Waluyo,2010:11)C. Sitoplasma merupakan cairan sel yang dibungkus oleh membran plasma. Penyusun utama dari sitoplasma adalah air(90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kimia sel. (Waluyo,2010:12)D. Ribosom yang merupakan kompleks yang terbuat dari RNA ribosom dan protein merupakan komponen seluler yangmelaksanakan sintesis protein. Sel yang memiliki laju sintesis protein yang tinggi memiliki ribosom dalam jumlah yang sangat banyak. (Campbell,2010:112)E. Retikulum endoplasma merupakan jejaring luas tubulus dan kantong yang dibatasi membran, membran ini memisahkan lumen dari sitosol dan tersambung dengan selaput nukleus. Ada dua macam retikulum yaitu RE halus yang berfungsi untuk sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, penyimpanan Ca2+dan detoksifikasi obat dan racun. Dan RE kasar yang berfungsi untuk membantu sintesis protein dan berbagai protein lain dari ribosom terikat, menambahkan karbohidrat ke glikoprotein serta menghasilkan membran baru. (Campbell,2010:112)F. Aparatus Golgi merupakan tumpukan kantong pipih bermembran yang memiliki polaritas(sisi Cis dan Trans). Yang berfungsi untuk modifikasi protein, sintesis banyak polisakarida, pemilahan produk-produkgolgi yang kemudian dilepaskan dalam vesikel. (Campbell,2010:114)G. Lisosom adalah kantong bermembran yang berisi enzim-enzimhidrolitik yang digunakan oleh sel hewan untuk mencerna makromolekul. (Campbell,2010:115)H. Vakuola adalah vesikel yang dibatasi membran dengan fungsi yang berbeda-beda pada jenis sel yang berbeda-beda yang berfungsi sebagai alat pencernaan. (Campbell,2010:116)I. Mitokondria diselubungi oleh dua membran yang masing-masing merupakan lapisan ganda fostolipid dengan sekumpulan unit protein yang yang tertanam di dalam dan berfungsi sebagai respirasi seluler. (Campbell,2010:118)J. Kloroplas adalah suatu anggota terspesialisasi dari famili organel-organel tumbuhan yang berkerabat dekat yang disebut plastida yang berfungsi dalam fotosintesis. (Campbell,2010:118)K. Peroksisom adalah kompartemen metabolik terspesialisasi yang dibatasi oleh satu membran tunggal. Peroksisom mengandung enzim-enzim yang mentransfer hidrogen dari berbagai substrat ke oksigen menghasilkan hidrogen peroksida(H2O2). (Campbell,2010:120)L. Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Oruganel ini mengandung sebagaian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linier panjang yang membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein seperti histon. Fungsi utama nukeus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. (Waluyo,2010:26)

VIII.DAFTAR PUSTAKACampbell,Neil. A dan Jane B. Reece.2010.Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: ErlanggaLelono,Asmoro. 2002.Petunjuk Praktikum Biologi Dasar 1. Jember : unejParjatmo,Widjojo.1987.Panduan Praktikum Biologi Umum 1.Bandung : AngkasaSoemarwoto,Idjah dkk.1990.Biologi Umum II. Jakarta : GramediaSoesilo dkk.1986.Buku Materi Pokok 1 Biologi. Jakarta : KaruniaWaluyo,Joko .1993.Petunjuk Praktikum Biologi Umum.Jember : unejWaluyo,Joko dkk.2013.Petunjuk Praktikum Biologi Dasar. Jember : unejWaluyo,Joko.2010.Biologi Umum. Jember : unejTeori Dasar

Amilumadalahjenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu sebagian besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian (Poedjiadi, A. 2009).Amilum merupakan suatu senyawa organik yang tersebar luas pada kandungan tanaman. Amilum dihasilkan dari dalam daun-daun hijau sebagai wujud penyimpanan sementara dari produk fotosintesis. Amilum juga tersimpan dalam bahan makanan cadangan yang permanen untuk tanaman, dalam biji, jari-jari teras, kulit batang, akar tanaman menahun, dan umbi. Amilum merupakan 50-65% berat kering biji gandum dan 80% bahan kering umbi kentang(Gunawan,2004).

Amilum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 28 %) dan sisanya amilopektin.a) Amilosa : Terdiri atas 250-300 unit D-glukosa yang berikatan dengan ikatan 1,4 glikosidik. Jadi molekulnya menyerupai rantai terbuka.b) Amilopektin : Terdiri atas molekul D-glukosa yang sebagian besar mempunyai ikatan 1,4- glikosidik dan sebagian ikatan 1,6-glikosidik.adanya ikatan 1,6-glikosidik menyebabkan terdjadinya cabang, sehingga molekul amilopektin berbentuk rantai terbuka dan bercabang. Molekul amilopektin lebih besar dari pada molekul amilosa karena terdiri atas lebih 1000 unit glukosa (Poedjiadi, A. 2009).

Secara umum, amilum terdiri dari 20% bagian yang larut air (amilosa) dan 80% bagian yag tidak larut air (amilopektin). Hidrolisis amilum oleh asama mineral menghasilkan glukosa sebagai produk akhir secara hampir kuantitatif (Gunawan, 2004).

Amilum dapat dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa. Hidrolisis juga dapat dilakukan dengan bantuan enzim amilase, dalam air ludah dan dalam cairan yang dikeluarkan oleh pankreas terdapat amilase yang bekerja terhadap amilum yang terdapat pada makanan kita oleh enzim amilase, amilum diubah menjadi maltosa dalam bentuk maltosa (Poedjiadi,A. 2009).

Amilum juga disebut dengan pati. Pati yang diperdagangkan diperoleh dari berbagai bagian tanaman, misalnya endosperma biji tanaman gandum, jagung dan padi ; dari umbi kentang ; umbi akar Manihot esculenta (pati tapioka); batang Metroxylon sagu (pati sagu); dan rhizom umbi tumbuhan bersitaminodia yang meliputi Canna edulis, Maranta arundinacea, dan Curcuma angustifolia (pati umbi larut) (Fahn, 1995).

Tanaman dengan kandungan amilum yang digunakan di bidang farmasi adalah jagung (Zea mays), Padi/beras (Oryza sativa), kentang (Solanum tuberosum), ketela rambat (Ipomoea batatas), ketela pohon (Manihot utilissima) (Gunawan, 2004)

Pada bidang farmasi, amilum terdiri dari granul-granul yang diisolasi dari Zea mays Linne (Graminae), Triticum aesticum Linne (Graminae), dan Solanum tuberosum Linne (Solanaceae). Granul amilum jagung berbentu polygonal, membulat atau sferoidal dam mempunyai garis tengah 35 mm. Amilum gandum dan kentang mempunyai komposisi yang kurang seragam, masing-masing mempunyai 2 tipe granul yang berbeda (Gunawan, 2004).

Amilum digunakan sebagai bahan penyusun dalam serbuk dan sebagai bahan pembantu dalam pembuatan sediaan farmasi yang meliputi bahan pengisi tablet, bahan pengikat, dan bahan penghancur. Sementara suspensi amilum dapat diberikan secara oral sebagai antidotum terhadap keracunan iodium dam amilum gliserin biasa digunakan sebagai emolien dan sebagai basis untuk supositoria (Gunawan, 2004).

Sebagai amilum normal, penggunaanya terbatas dalam industri farmasi. Hal ini disebabkan karakteristiknya yang tidak mendukung seperti daya alir yang kurang baik, tidak mempunyai sifat pengikat sehingga hanya digunakan sebagai pengisi tablet bagi bahan obat yang mempunyai daya alir baik atau sebagai musilago, bahan pengikat dalam pembuatan tablet cara granulasi basah (Anwar, 2004).

Amilum hidroksi-etil adalah bahan yang semisintetik yang digunakan sebagai pengencer plasma (dalam larutan 6%). Ini merupakan pengibatan tasmbahan untuk kejutan yang disebabkan oleh pendarahan, luka terbakar, pembedahan, sepsis, dan trauma lain. Sediaan amilum yang terdapat dalam pasaran adalah Volex (Gunawan, 2004).

Fungsi amilum dalam dunia faramasi digunakan sebagai bahan penghancur atau pengembang (disintegrant), yang berfungsi membantu hancurnya tablet setelah ditelan (Syamsuni H,A. 2007).

DAFTAR PUSTAKAAnwar, E. et al.2004.Pemanfaatan Maltodekstrin Pati Terigu Sebagai Eksipien dalam Formula Sediaan Tablet dan Niosom.Yogyakarta:Gajah Mada University Press

Adam,M.,Hasan,H.2011.Penuntun Praktikum Farmakognosi.Gorontalo:Universitas Negeri Gorontalo

Fahn, A.1995.Anatomi Tumbuhanedisi ketiga.Yogyakarta:Gajah Mada University Press

Gunawan,D.,Mulyani,S.2004.Ilmu Obat Alam (Farmakognosi)jilid 1. Jakarta:Penebar Swadaya

Harsanto, P.B., 1986.Budidaya dan Pengolahan Sagu. Kanisius. Yogyakarta.

Haryanto, B. Dan Pangloli, P., 1992.Potensi dan Pemanfaatan Sagu. Kanisius. Yogyakarta.

Jumadi, A., 1989.Sistem Pertanian Sagu di Daerah Luwu Sulsel. Thesis Pasca Sarjana IPB. Bogor.

Poedjiadi.2009.Dasar-dasarBiokimia.Jakarta:Universitas Indonesia PressSyamsuni, H. A. 2007. Ilmu Resep.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran