Amdk Sni 01 6241 2000 Amdk Demineral

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 Amdk Sni 01 6241 2000 Amdk Demineral

    1/24

    ICS 67.160.20 Badan Standardisasi Nasional

    Standar Nasional Indonesia

    SNI 01-6241-2000

    Air demineral

  • 8/10/2019 Amdk Sni 01 6241 2000 Amdk Demineral

    2/24

  • 8/10/2019 Amdk Sni 01 6241 2000 Amdk Demineral

    3/24

    SNI 01-6241-2000

    i

    Daftar isi

    Daftar isi.....................................................................................................................................i

    Pendahuluan.............................................................................................................................ii

    1 Ruang lingkup.................................................................................................................. 1

    2 Acuan............................................................................................................................... 1

    3 Definisi ............................................................................................................................. 1

    4 Syarat mutu ..................................................................................................................... 1

    5 Pengambilan contoh ........................................................................................................ 2

    6 Cara uji ............................................................................................................................ 2

    7 Syarat lulus uji ............................................................................................................... 17

    8 Syarat penandaan ......................................................................................................... 17

    9 Pengemasan.................................................................................................................. 17

  • 8/10/2019 Amdk Sni 01 6241 2000 Amdk Demineral

    4/24

    SNI 01-6241-2000

    ii

    Pendahuluan

    Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Air demineral bertujuan selain untukmelindungi konsumen dari kesehatan dan keselamatan juga untuk :

    a. Melindungi produsen

    b. Mendukung perkembangan Industri hasil pertanian

    c. Menunjang ekspor non migas

    d. Menunjang instruksi Menteri Perindustrian No. 04/M/-INS/10/1989

    Standar ini disusun berdasarkan hail pembahasan dalam rapat-rapat teknis, pra konsensus

    dan terakhir dirumuskan dalam rapat konsensus pada tanggal 2 Pebruari 2000 yang dihadirioleh wakil-wakil produsen, gabungan produsen makanan dan minuman Indonesia,

    konsumen, lembaga ilmu pengetahuan dan teknologi serta instansi pemerintah yang terkait.

    Standar ini disusun oleh Balai Besar Litbang Industri Hasil Pertanian Bogor.

  • 8/10/2019 Amdk Sni 01 6241 2000 Amdk Demineral

    5/24

  • 8/10/2019 Amdk Sni 01 6241 2000 Amdk Demineral

    6/24

    SNI 01-6241-2000

    2 dari 17

    5 Pengambilan contoh

    Pengambilan contoh sesuai dengan SNI 19-0428-1998 Petunjuk pengambilan contoh

    padatan.

    6 Cara uji

    6.1 Persiapan contoh

    Homogenkan contoh dengan cara mengocok, membolak-balikkan kemasan keatas dan

    kebawah

    6.2 Keadaan

    6.2.1 Cara uji penampakan, bau dan rasa diuji secara visual.

    6.2.2 Warna

    6.2.2.1 Prinsip

    Pemeriksaan warna ditentukan dengan membandingkan warna contoh dengan larutan

  • 8/10/2019 Amdk Sni 01 6241 2000 Amdk Demineral

    7/24

    SNI 01-6241-2000

    3 dari 17

    standar yang diketahui konsentrasinya, menggunakan standar warna platina kobal (Pt-Co)

    dengan satuan unit warna Pt-Co dan diukur dengan spektrofotometer ultra violet pada

    panjang gelombang 262 nm, tebal kuvet 1 cm.

    6.2.2.2 Peralatan

    a) Spektrofotometer ultra violet, terkalibrasi

    b) Gelas ukur 100 ml

    c) Buret 10 ml, terkalibrasi

    d) Labu ukur 50 ml, terkalibrasi

    e) Labu erlenmeyer 100 ml

    6.2.2.3 Pereaksi

    Larutan standar

    Larutkan 1,246 g kalium kloroplatinat, K2PtCI6 (ekivalen dengan 500 mg logam platina) dan

    1,00 g kobal klorida, CoCl2.6H2O (ekivalen dengan 250 mg kobal) dalam air suling dan 100

    ml HCI pekat, encerkan menjadi 1000 ml dengan air suling. Larutan standar tersebut

    mempunyai skala warna 500 unit.

    6.2.2.4 Persiapan contoh

    a. Saring contoh uji dengan kertas saring berpori 0,45 m, masukkan ke dalam

    erlenmeyer.

    b. Contoh uji siap diuji.

    6.2.2.5Cara kerja

    a. Siapkan standar dengan skala warna 5, 10, 15, 20 dan 25 yang diperoleh dari larutan

    baku dengan skala warna 500 unit Pt-Co. Pipet 0,5; 1; 1,5; 2; dan 2,5 ml larutan

    standar dalam labu 50 ml, dan tepatkan.

    b. Buat kurva kalibrasi dengan membaca larutan baku dengan spektrofotometer pada

    panjang gelombang 262 nm.

    c. Contoh uji yang telah disaring, kemudian dibaca absorbansinya seperti pada larutan

    baku diatas.

    6.2.2.6Perhitungan

    Hitung skala warna basil mcto(le pcmcriksaan spcktrolotometer ditetapkan dengan

    menggunakan kurva kalibrasi atau persamaan garis regresi linier.

  • 8/10/2019 Amdk Sni 01 6241 2000 Amdk Demineral

    8/24

    SNI 01-6241-2000

    4 dari 17

    6.3 pH

    Cara uji pH sesuai dengan SNl 01-3554-1998. Cara uji air minum dalam kemasan butir 3.

    6.4 Daya hantar lis tri k (DHL)

    6.4.1 Prinsip

    Pemeriksaan daya hantar listrik ditentukan dengan mengukur pada alat konduktometer yang

    dilengkapi dengan sel elektroda dan telah ditetapkan kestabilan selnya.

    6.4.2 Peralatan

    a) Konduktometer.

    b) Termometer, 500C 0,10C.

    c) Gelas piala.

    6.4.3 Pereaksi

    6.4.3.1 Aquabides

    Air yang mempunyai daya hantar listrik < 0, 1 mikromhos/cm pada 25C

    6.4.3.2 Kalium klorida (KCI) 0,0001 M

    Larutkan 7,456 mg KCI anhidrat dalam aquabides encerkan sampai 1000 ml. Larutan ini

    mempunyai daya hantar listrik 14,9 mhos/cm pada 25oC 0,1C. Simpan dalam botol

    gelas.

    6.4.3 Cara kerja

    a) Bilas sel elektroda dengan KCI 0,0001 M paling sedikit 3 kali.

    b) Celupkan sel elektroda kedalam larutan KCI 0,0001 M (jangan ada gelembung udara).

    Standarkan daya hantar listrik pada 14,9 mhos/cm pada suhu 25oC + 0,1C

    c) Bilas sel elektroda dengan contoh paling sedikit 3 kali.

    d) Celupkan sel elektroda pada contoh, ukur daya hantar listrik pada alat.

    e) Catat suhu dan angka pada konduktometer.

    6.4.3 Perhitungan

    Keterangan :

    t = suhu pengukuran contoh.

  • 8/10/2019 Amdk Sni 01 6241 2000 Amdk Demineral

    9/24

    SNI 01-6241-2000

    5 dari 17

    6.5 Karbon organik total

    6.5.1 Prinsip

    Karbon organik dioksidasi menjadi karbon dioksida (CO2) oleh persulfat dengan adanya sinar

    ultraviolet, CO2yang dihasilkan diukur secara langsung dengan alat inframerah nondispersi,

    direduksi menjadi metana dan diukur dengan detektor ionisasi pembakaran (flame ionization

    detector).

    6.5.2 Peralatan

    a) Alat analisis karbon organik total

    b) Penyuntik mikro 0 - 50 l, 0 - 250l dan 0 - 1 ml.

    c) Labu ukur 1000 ml

    6.5.3 Pereaksi

    a) Air suling bebas CO2

    b) Asam fosfat (H3PO3) atau asam sulfat (H2SO4)

    c) Larutan baku karbon organik

    Larutkan 2,1254 g kalium biftalat anhidrat (C8H5K04) dalam air bebas CO2 dan

    encerkan menjadi 1000 ml.

    1.0 ml = 1.00 mg karbon

    Atau dapat menggunakan senyawa lain yang mempunyai kemurnian dan kestabilan

    yang cukup"serta larut dalam air. Awetkan dengan menambahkan asam fosfat atau

    asam sulfat sampai pH < 2.

    d) Larutkan baku karbon an organik

    Larutkan 4,4122 g natrium karbonat (Na2CO3) anhidrat dalam air Tambahkan 3,497 g

    natrium bikarbonat (NaHCO3)

    1.0 ml = 1.00 mg karbon.

    e) Gas pembawa

    Oksigen murni atau udara bebas CO2dan mengandung hidrokarbon (metana) kurang

    dari 1 ppm.

  • 8/10/2019 Amdk Sni 01 6241 2000 Amdk Demineral

    10/24

    SNI 01-6241-2000

    6 dari 17

    f) Purging gas (gas pencuci)

    Gas yang bebas CO2dan hidrokarbon.

    6.5.4 Cara kerja

    a) Siapkan alat sesuai dengan instruksi pabrik.

    b) Penyiapan contoh

    - Homogenkan contoh

    - Jika karbon organik terlarut ditetapkan :

    - Saring contoh dan pereaksi air melalui saringan vakum 0,45 m.

    - Sebelumnya rendam alat penyaring dalam larutan HNO31 : 1 selama 1 malam dan

    cuci sampai bersih.

    - Kumpulkan /tampung air pencuci dalam gelas piala, keringkan gelas piala. Untuk

    penetapan NPOC (nonpergeable organic carbon) :

    - Masukkan 15 ml sampai 30 ml contoh kedalam labu erlenmeyer dan asamkan

    sampai pH 2 dengan asam fosfat. Alirkan gas pencuci sesuai dengan rekomendasi

    pabrik.

    c) Injeksi contoh

    - Ambil bagian contoh yang telah disiapkan dengan alat injeksi.

    - Pilih ukuran/volume contoh sesuai dengan petunjuk dari manual alat.

    - Kocok contoh dengan pengaduk magnet, pilih jarum injeksi sesuai dengan

    - ukuran partikel contoh.

    - Injeksikan contoh dan standar ke alat analisa sesuai dengan petunjuk alat dan catat

    respon yang terjadi.

    d) Penyiapan kurva standar

    - Siapkan deret standar karbon organik dengan kisaran konsentrasi karbon organik di

    dalam contoh.

    - Injek standar dan blanko dan catat respon yang dihasilkan.

    - Tetapkan area peak untuk setiap standar dan blanko. Penetapan berdasarkan tinggi

    peak mungkin tidak cukup karena perbedaan laju oksidasi dari standar dan contoh.

    - Koreksi area peak standar dengan mengurangi area blanko air pereaksi dan plot

    konsentrasi karbon organik dalam miligrarn per liter terhadap area peak yang telah

    dikoreksi.

    - Injeksikan contoh dan blanko. Kurangi area peak contoh dengan area peak blanko

    dan tetapkan karbon organik dari kurva standar.

    6.5.5 Perhitungan

    Hitung kadar KOT dengan menggunakan rumus

  • 8/10/2019 Amdk Sni 01 6241 2000 Amdk Demineral

    11/24

    SNI 01-6241-2000

    7 dari 17

    Keterangan :

    KT = Kadar karbon total, mg/IKA = Kadar karbon anorganik, mg/1

    KOT = Karbon organik total, mg/l.

    6.6 Cemaran logam

    6.6.1 Timbal

    Cara uji timbal sesuai dengan SNI 06-2519-1991. Air, Metode pengujian kadar timbal

    dengan alat spektrofotometer serapan atom secara tungku karbon.

    6.6.2 Tembaga

    Cara uji temb tga sesuai dengan SNI 06-2516-1991. Air, Metode pengujian kadar tembaga

    dengan alat spektrofotometer serapan atom secara tungku karbon.

    6.6.3 Kadmium

    Cara uji kadmium sesuai dengan SNI 06-2464-1991. Air, Metode pengujian kadar kadmium

    dengan alat spektrofotometer serapan atom tungku karbon.

    6.6.4 Kromium

    Cara uji kromium sesuai dengan SNI SNI 06-2513-1991. Air, Metode pengujian kadar krom

    dengan alat spektrofotometer serapan atom tungku karbon.

    6.6.5 Raksa

    Cara uji raksa sesuai dengan SNI 06-2911-1992 . Air, Metode pengujian mercuri dengan

    atomisasi dingin spektrofotometer

    6.7 Cemaran arsen

    Cara uji cemaran arsen sesuai dengan SNI 06-2909-1992. Air, Metode pengujian kadar

    arsen dengan alat AAS tungku karbon.

    6.8 Cemaran mikroba

  • 8/10/2019 Amdk Sni 01 6241 2000 Amdk Demineral

    12/24

    SNI 01-6241-2000

    8 dari 17

    6.8.1 Cara uji angka lempeng total sesuai dengan SNI 01-2897-1992 Cara uji cemaran

    mikroba.

    6.8.2 Analisis coliform metode penyaringan (membran filter) .

    6.8.2.1 Prinsip

    Pertumbuhan bakteri coliform setelah contoh diinkubasikan dalam perbenihan yang cocok

    selama 24-48 jam pada suhu 36 1C.

    6.8.2.2 Peralatan

    a. Pipet ukur 10 ml atau gelas ukur 100 ml

    b. Cawan petri diameter 50-60 mm

    c. Penyaring membran 0,45m

    d. Pinset

    e. Unit alat penyaringan (filtration unit)

    f. Lemari pengeram 36 + 1C.

    6.8.2.3 Perbenihan

    Violet red bile agar

    6.8.2.4 Cara kerja

    a. Pasang peralatan penyaring membran yang terdiri dari corong, membran penyaring

    dan penampung yang telah disterilkan lebih dahulu, dan hubungkan dengan vakum

    sistem.

    b. Masukan 100 ml cuplikan contoh atau sejumlah yang diperlukan kedalam corong dari

    alat penyaring dengan menggunakan pipet atau gelas ukur steril.

    c. Pergunakan vakum untuk penyaring cuplikan melalui membran dan saring cuplikan

    seluruhnya.

    d. Bilas seluruh permukaan dalam corong penyaring dengan air pengencer atau air suling

    steril yang jumlahnya sama dengan jumlah cuplikan yang disaring cairan pembilas.

    e. Sesudah pembilasan selesai, hentikan vakum.

    f. Buka kembali peralatan penyaring dan dengan pinset yang steril angkat membran

    penyaring dari alat penyaring.

    g. Letakkan membran penyaring di atas perbenihan violet red bile agar dalam cawan petri

    (usahakan jangan ada gelembung udara di bawah membran).

    h. Inkubasikan cawan dengan posisi terbalik pada 36 + 1oC selama 48 jam.

    i. Hitung koloni yang berwarna merah gelap yang berukuran 0,5 mm atau lebih pada

  • 8/10/2019 Amdk Sni 01 6241 2000 Amdk Demineral

    13/24

    SNI 01-6241-2000

    9 dari 17

    membran yang menyatakan jumlah bakteri coliform dalam 100 ml contoh.

    6.8.3 Analisis Enterococci dengan metoda penyaringan

    6.8.3.1 Prinsip

    Enterococcus grup merupakan sub grup dari fecal streptococcus yaitu meliputi : S. faecalis,

    S. faecalis,S. Faecius, S. gallinarum dan S. avium.

    Enterococci dibedakan dari streptococci yang lain dengan kemampuannya untuk tumbuh

    dalam perbenihan mengandung 65% Natrium klorida (NaCl) pada perbenihan dengan pH 9,6

    dan pada 10C dan 45C.

    Koloni-koloni enterococci berwarna merah muda sampai merah dengan endapan berwarna

    coklat kemerah-merahan dibawah saringan pada perbenihan E Agar untuk enterococci

    setelah dieram pada suhu 41C + 0,5C selama 48 jam.

    6.8.3.2 Peralatan

    a) Botol contoh

    b) Botol pengencer

    c) Pipet

    d) Cawan petri

    e) Unit alat penyaring

    f) Penyaring membran 0,45m

    g) Pinset

    h) Inkubator

    i) Mikroskop/kaca pembesar

    j) Tabung reaksi

    k) Autoklaf

    6.8.3.3 Perbenihan

    a. mE agar untuk enterococci

    Peptone 10,0 g

    Natrium klorida, NaCl 15,0 g

    Ekstrak ragi 30,0 g

    Esculin 1,0 g

    Actidione (cycloheximide) 0,05 g

    Natrium azida (NaNO3) 0,15 g

    Agar 15,0 g

    Air suling 1l

  • 8/10/2019 Amdk Sni 01 6241 2000 Amdk Demineral

    14/24

    SNI 01-6241-2000

    10 dari 17

    Panaskan untuk melarutkan bahan, sterilkan dan dinginkan pada penangas air pada suhu 44

    - 46C. Campurkan 0,25 g nalidixic acid dengan 5 ml air suling, tambahkan beberapa tetes

    NaOH 0,1 N untuk melarutkan antibiotik dan tambahkan kedalam medium/basal. Tambahkan

    0,15 g 2, 3,5 trifenil tetrazolium khlorida dan kocok benar supaya larut. Tuangkan agar

    kedalam cawan petri 9 x 50 mm setebal 4 sampai 5 mm (kira-kira 4 - 6 ml) dan biarkan

    memadat, pH akhir harus 7,1 + 0,2. Simpan cawan yang sudah dituangkan, dalam gelap

    pada suhu 2 - 10C. Buang setelah 30 hari penyimpanan.

    (Catatan : Medium ini disarankan untuk membiakkan enterococci dalam air dan air laut untuk

    keperluan rekreasi).

    b. Substrat EIA

    Esculin 1,0 g

    Ferric citrate 0,5 g

    Agar 15,0 g

    Air suling 1l

    pH sebelum di autoklaf hams 7,1 + 0,2. Panaskan untuk melarutkan bahan-bahan, sterilkan,

    dan dinginkan pada penangas air pada suhu 44 - 46C. Tuangkan medium kedalam cawan

    petri ukuran 50 mm setebal 4 - 5 mm (kirakira 4 - 6 ml) dan biarkan memadat. Simpan cawan

    yang sudah dituangkan dalam gelap pada suhu 2-10C. Buang setelah 30 hari

    penyimpanan.

    c. m. agar enterococcus untuk fecal streptococci

    Tryptose 20,0 g

    Ekstrak ragi 5,0 g

    Glukosa 2,0 g

    Dipotasium fosfat, K2HPO,1 4,0 g

    Natrium azida, NaNO3 0,4 g

    2,3,5-trifenil tetrazolium khlorida 0,1 g

    Agar 10,0 g

    Air suling 1 l

    Panaskan untuk melarutkan bahan-bahan, jangan diautoklaf. Pindahkan ke cawan petri 9 x

    50 mm setebal 4 - 5 mm (kira-kira 4 - 6 ml) dan biarkan memadat. Siapkan medium segar

    untuk tiap-tiap set contoh.

    (Catatan : Medium ini disarankan untuk streptococci grup D dalam air dan air laut)

  • 8/10/2019 Amdk Sni 01 6241 2000 Amdk Demineral

    15/24

    SNI 01-6241-2000

    11 dari 17

    d. Brain-heart infus ion broth

    Infusion of calf bran 200 g

    Infusion of beef heart 250 g

    Proeose peptone 10,0 g

    Glukosa 2,0 g

    Natrium khlorida, NaCl 5,0 g

    Dinatrium hidrogen fosfat, Na2HPO4 2,5 g

    Air suling 1 l

    e. Agar brain-heart infus ion

    Tambahkan 15,0 g agar kedalam bahan-bahan untuk brain-heart infusion broth. pH harus

    7,4 sesudah sterilisasi.

    f. Agar bile esculin

    Ekstrak beef 3,0 g

    Peptone 5,0 g

    Oxgall 40,0 g

    Esculin 1,0 g

    Ferric citrate . 0,5 g

    Agar 15,0 g

    Air suling 1 l

    Panaskan untuk melarutkan bahan-bahan. Pindahkan 8 - 10 ml kedalam tabung untuk dibuat

    agar miring atau jumlah secukupnya kedalam labu agar dapat dituangkan kedalam cawan.

    Panaskan di autoklaf pada 121C selama 15 menit. Jangan terlalu panas karena medium

    akan menjadi berwarna gelap. Dinginkan sampai 44 - 46C dan dibuat slant pada tabung

    atau pindahkan 15 ml ke dalam 15 cawan petri 15 x 100 mm. sesudah sterilisasi pH akhir

    harus 6,6 + 0,2. Simpan pada suhu 4 - 10C.

    6.8.3.4 Cara kerja

    a. Metoda mE

    1) Saring 100 ml contoh lewat membran steril ukuran 0,45 tm untuk mendapatkan 20

    sampai 60 koloni pada permukaan membran. Letakkan membran penyaring diatas

    medium agar dalam cawan petri, hindarkan jangan ada gelembung udara dibawah

    membran.

    2) lnkuhasikan cawan dengan posisi tcibalik pada suhu 41oC + 0,5 oC selama ,18 jam.

  • 8/10/2019 Amdk Sni 01 6241 2000 Amdk Demineral

    16/24

    SNI 01-6241-2000

    12 dari 17

    3) Setelah dieram selama 4,8 jam, dengan hati-hati letakkan membran ke medium EIA.

    lnkubasikan pada 41C + 0,5C selama 20 menit.

    4) Hitung koloni Enterococci yang berwarna merah muda sampai merah membentuk

    endapan hitam atau coklat ke merahan dibalik penyaring. Hitung koloni menggunakan

    lampu fluoresen dan kaca pembesar.

    b. Metoda m.Enterococcus

    1) Saring 100 ml contoh lewat membran steril ukuran 0,45 m untuk mendapatkan 20

    sampai 60 koloni pada permukaan membran. Letakkan membran penyaring diatas

    medium agar dalam cawan Petri, hindarkan jangan ada gelembung udara dibawah

    membran.

    2) Biarkan cawan selama 30 menit, kemudian inkubasikan dengan posisi terbalik pada

    35 +0,5C selama 48 jam.

    3) Hitung semua koloni yang berwarna merah terang dan merah gelap sebagai

    enterococci. Hitung koloni dengan menggunakan lampu fluoresen dan kaca pembesar.

    6.8.3.5 Perhitungan densiti Fecal streptococci atau Enterococci

    Hitung densiti dari jumlah sample yang menghasilkan hitungan dalam membrane filter koloni

    fecal streptococci atau enterococci antara 20 - 60 koloni.

    6.8.3.6 Uji penegasan

    Ambil koloni-koloni yang diduga dari membran dan gores ke atas permukaan agar brain-

    heart infusion dalam cawan. Eram pada suhu 35C + 0,5C selama 24 48 jam. Pindahkan

    satu sengkelit koloni yang terisolasi dengan baik pada agar brain-heart infusion ke dalamsebuah tabung yang berisi kaldu brain-heart infusion dan ke masing-masing ke atas

    permukaan 2 gelas sediaan yang bersih. Eram kaldu brain-heart ii fission pada suhu 35C +

    0,5C selama 24 jam. Tambahkan beberapa tetes hidrogen peroksida (H2O2) segar ke atas

    olesan pada gelas sediaan. Munculnya (timbulnya) gelembung-gelembung udara pada

    olesan tersebut menunjukkan uji katalase positif dan menunjukkan bahwa koloni yang

    diduga bukan anggota dari grup .fecal streptococci, kalau uji katalase negatif (tidak ada

    gelembung-gelembung udara) buat pewarnaan gram dari gelas sediaan kedua. Fecal

    streptococci dan enterococci adalah bakteri gram positif, sel-sel bulat, diameter 0,5 - 1,0 m

    paling banyak ditemukan dalam bentuk berpasangan atau rantai pendek.Pindahkan satu sengkelit suspensi pertumbuhan dari kaldu brain-heart infusion masing-

  • 8/10/2019 Amdk Sni 01 6241 2000 Amdk Demineral

    17/24

  • 8/10/2019 Amdk Sni 01 6241 2000 Amdk Demineral

    18/24

    SNI 01-6241-2000

    14 dari 17

    Laktosa 1,25 g

    Merah fenol 0,08 g

    Ferri ammonium sitrat 0,8 g

    Natrium tiosulfat, Na2S2O3 6,8 g

    Agar 15,0 g

    Air suling 1 I

    Larutkan semua bahan-bahan dalam air suling, atur pH 6,5 0,1, sterilkan menggunakan

    autoklaf pada suhu 121 C selama 15 menit, setelah steril, dinginkan sampai suhu 55 - 60C.

    Atur pH kembali menjadi 7,1 + 0,2. Tambahkan antibiotik kering sulfapiridin 176 mg;

    kanamisin 8,5 mg, nalidixic acid 37,0 mg; dan dikloheksamida 150 mg untuk 1 liter

    perbenihan tersebut diatas (antibiotik tersebut produksi Sigma Chemical Co., St. Lous, Mo,

    atau sejenisnya). Sesudah semua antibiotik tercampur, tuang sebanyak 3 ml perbenihan

    kedalam pinggan petri berukuran 50 x 12 mm. Simpan pingganpinggan yang berisi

    perbenihan tersebut pada suhu 2 - 10C. Buang perbenihan yang tidak terpakai sesudah

    satu bulan penyimpanan.

    b. Modif ikasi M-PA agar

    (M-PA-C agar yang tersedia secara komersial sudah mengandung magnesium, sulfat,

    kanamisin, dan nalidixic acid).

    c. Agar susu (milk agar) modif ikasi Brown dan Scott Foster

    Bagian A

    Susu instan tidak berlemak atau sejenisnya 100 g

    Air suling 500 ml

    Bagian B

    Nutrien broth 12,5 g

    Natrium klorida, NaCl 2,5 g

    Agar 15,0 g

    Air suling 500 nil

    Sterilisasi bagian A dan B secara terpisah, setelah steril cepat dinginkan sampai 55"C.

    Secara aseptik campurkan bagian A dan B, lalu tuangkan lebih kurang 200 ml perbenihan ke

    dalam pingan petri berukuran 100 x 15 mm.

    6.8.4.1.4Cara kerja

    a. Uji pendugaan

    Pasang peralatan penyaring membran yang terdiri dari corong, membran penyaring

  • 8/10/2019 Amdk Sni 01 6241 2000 Amdk Demineral

    19/24

    SNI 01-6241-2000

    15 dari 17

    dan penampung yang telah disterilkan lebih dahulu dan hubungkan dengan vakum

    sistem.

    Masukan 200 ml contoh ke dalam corong dari alat penyaring dengan menggunakan

    pipet atau gelas ukur steril.

    Pergunakan vakum untuk penyaring cuplikan melalui membran dan saring cuplikan

    seluruhnya.

    Bilas seluruh permukaan dalam corong penyaring dengan air pengencer atau air

    suling steril yang jumlahnya sama dengan jumlah cuplikan yang disaring. Saring

    cairan pembilas.

    Hentikan vakum setelah pembilasan selesai.

    Buka kembali peralatan penyaring dan dengan pinset yang steril angkat membran

    penyaring dari alat penyaring.

    Letakkan membran penyaring di atas perbenihan M-PA (usahakan jangan ada

    gelembung udara di bawah membran).

    Inkubasikan cawan dengan posisi terbalik pada suhu 41,5 + 0,5C selama 72 jam.

    Amati koloni yang diduga P.aeruginosa dengan ciri-ciri sebagai berikut : koloni

    dengan diameter 0,8-2,2 mm, penampakan rata dengan pinggiran luar terang dan

    bintik coklat sampai hijau hitam ditengah. Hitung koloni yang diduga dari membran

    penyaring yang mengandung 20 - 80 koloni.

    b. Uji penegasan

    Gores koloni yang diduga diatas permukaan perbenihan agar susu sepanjang 2 - 4 cm.

    Inkubasi pinggan-pinggan tersebut dengan posisi terbalik pada suhu 35 1,0C selama 24

    jam. P.aeruginosa menghidrolisis kasein dan menghasilkan diffrusible pigmen yang

    berwarna kuning sampai hijau.

    6.8.4.1.5Perhitungan

    Hitung dan catat jumlah koloni P.aeruginosa /100 ml.

    6.8.4.1.6Metoda Angka Paling Mungkin

    6.8.4.1.6.1Prinsip

    Pertumbuhan P.aeruginosa yang ditandai adanya pigmen fluoresen berwarna hijau, jika

    tabung-tabung disinari panjang gelombang sinar ultra violet dalam ruangan gelap sesudah

    dieram pada suhu 35 - 37 C selama 24 jam dalam perbenihan yang cocok.

    6.8.4.1.6.2Peralatan

    a. Tabung reaksi

  • 8/10/2019 Amdk Sni 01 6241 2000 Amdk Demineral

    20/24

    SNI 01-6241-2000

    16 dari 17

    b. Pipet ukur

    c. Inkubator (lemari pengeram) 35 - 37 C.

    6.8.4. 1.6.3Perbenihan

    a. Asparagine broth

    Perbenihan dan dapat disiapkan dari bahan dasar sebagai berikut :

    Asparagin, DL 3,0 g

    Anhidrat dikalium hidrogen fosfat, K2HPO4 1,0 g

    Magnesium sulp at, MgSO4. 7 H2O 0,5 g

    Air suling 1 L

    Atur pH 6,9 - 7,2 sebelum sterilisasi.

    b. Acetantide broth

    Perbenihan dan dapat disiapkan dari bahan dasar sebagai berikut :

    Asetamida 10,0 g

    Natrium khlorida, NaCl 5,0 g

    Anhydrous dikalium hidrogen fosfat, K2HPO4 1,39 g

    Kalium dihidrogen fosfat, KH2PO4 0,73 g

    Magnesium sulfat, MgSO4. 7 H2O 0,5 g

    Merah fenol 0,012 g

    Air suling 1 1

    Atur pH 6,9 - 7,2 sebelum sterilisasi.

    c. Agar miring asetamida

    Siapkan bahan-bahan seperti pada pembuatan acetantide broth, lalu tambahkan 15 g agar

    untuk 1 liter perbenihan. Panaskan bahan-bahan tersebut sampai agar larut. Pipet 8 ml

    perbenihan ke dalam tabung reaksi berukuran 16 mm. Sesudah sterilisasi miringkan tabung-

    tabung dan biarkan sampai agar dingin dan membeku untuk mendapat permukaan miring

    yang luas.

    6.8.4.1.6.4Cara kerja

    a. Uji pendugaan

    - Pipet masing-masing 10 ml cuplikan ke dalam 5 tabung yang berisi 10 ml asparagine

    broth double strength.

    - Pipet masing-masing 1 ml dan 0,1 ml cuplikan ke dalam 5 tabung kedua dan ketiga

    yang berisi 10 ml perbenihan asparagine broth single strength. Pengenceran yang

  • 8/10/2019 Amdk Sni 01 6241 2000 Amdk Demineral

    21/24

    SNI 01-6241-2000

    17 dari 17

    lebih tinggi diperlukan untuk air kolam renang.

    - Eram tabung-tabung tersebut pada suhu 35 - 37"C.

    - Sesudah 24 jam dan sesudah 48 jam pengeraman amati tabung-tabung tersebut di

    bawah panjang gelombang sinar ultra violet dalam ruang gelap. Ella timbul pigmen

    fluoresen hijau dinyatakan positif.

    b. Uji penegasan

    - Inokulasikan 0,1 ml (1 sengkelit) biakan yang positif pada uji pendugaan ke dalam

    perbenihan aceiamide broth atau gores ke atas permukaan agar miring asetamida.

    - Uji penegasan dinyatakan positif bila perbenihan berubah warna menjadi ungu karena

    pH tinggi sesudah dieram selama 24 jam - 36 jam pada suhu 35 - 37C.

    6.8.4.1.6.5Perhitungan

    Catat jumlah tabung yang positif pada uji penegasan. lalu hitung angka paling mungkin P.

    aeruginosa per 100 ml dengan menggunakan tabel APM untuk 5 x 5 tabung (Tabel 9.221-

    W).

    7 Syarat lulus uji

    Produk dinyatakan lulus uji apabila memenuhi syarat mutu.

    8 Syarat penandaan

    Syarat penandaan sesuai dengan Undang-undang RI No.7 tahun 1996 tentang Pangan dan

    PP No.69 tahun 1999 tentang label & iklan pangan yang memuat sekurang-kurangnya

    mengenai:

    a. Nama produk.

    b. Berat bersih atau isi bersih.

    c. Nama dan alamat produsen atau importir.

    d. Tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa.

    e. Metoda/proses pembuatan.

    9 Pengemasan

    Produk dikemas dalam wadah khusus untuk makanan (food grade)yang tertutup rapat, tidak

    dipengaruhi atau mempengaruhi isi, aman selama penyimpanan dan pengangkutan.

  • 8/10/2019 Amdk Sni 01 6241 2000 Amdk Demineral

    22/24

  • 8/10/2019 Amdk Sni 01 6241 2000 Amdk Demineral

    23/24

  • 8/10/2019 Amdk Sni 01 6241 2000 Amdk Demineral

    24/24

    BADAN STANDARDISASI NASIONAL - BSN

    Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lt. 3-4Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan Jakarta 10270

    Telp: 021- 574 7043; Faks: 021- 5747045; e-mail : [email protected]