Upload
nico-agung-nugraha
View
168
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
AAMDALMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup)(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup)
Oleh :Oleh :Asisten Deputi Urusan Pengkajian Dampak LingkunganAsisten Deputi Urusan Pengkajian Dampak Lingkungan
Kementerian Lingkungan HidupKementerian Lingkungan Hidup
- Pencemaran (udara, tanah, air, laut)
- Cadangan SDA menipis- Bencana alam (kekeringan, banjir, dll)
- Ketidakseimbangan iklim
Penurunan Kualitas Lingkungan
Perlu Sinergisme antara Pembangunan
dan Lingkungan HidupPembangunan Berkelanjutan
(WSSD)
Dampak Negatif Pembangunan
Pembangunan Berkelanjutan
“Pembangunan yang berusaha memenuhi kebutuhan kita sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka”
KonferensiStockholm
1972
KonferensiRio de Janeiro
1992
Rio +10/KonferensiJohannessburg
2002
Menanggapi masalah kerusakan lingkungan
Perlindungan lingkungan hidup, pembangunan ekonomi, dan sosial serta Pembangunan berkelanjutan (Agenda 21)
Visi pembangunan berkelanjutan, kesepakatan global dan kemitraan antara seluruh masyarakat di dunia
3 Pilar Pembangunan 3 Pilar Pembangunan BerkelanjutanBerkelanjutan
Lingkungan Hidup
Ekonomi
Sosial
Peraturan Perundang-undangan di Peraturan Perundang-undangan di Bidang Lingkungan HidupBidang Lingkungan Hidup
Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (akan direvisi) pasal 15 ayat (1) : “Setiap rencana usahadan/atau kegiatan yang kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki AMDAL”
Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 Jo. PP 85 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah B3, beserta peraturan pelaksanaannya
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengendalian Kualitas Air dan Pencemaran Air, beserta peraturan pelaksanaannya
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, beserta peraturan pelaksanaannya
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, beserta peraturan pelaksanaannya
Juklak dan Juknis (Kepmen LH dan Kepdal)
Penerapan Kebijakan Pengelolaan Penerapan Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup IndonesiaLingkungan Hidup Indonesia
pre-emptive preventive proactive
Pengambilan keputusan & perencanaan
Pelaksanaan Tingkat produksi
• Tata Ruang
• AMDAL, UKL/UPL
•ISO 14000
•Audit Lingkungan
Studi Kelayakan
• Pengawasan Baku Mutu
• Insentif & Disinsentif (Instrumen ekonomi)
• Program PROPER
• Perizinan PLB3
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
RENCANA TATA RUANG
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
Penyusunan Baku Mutu
Perkiraan Dampak
(AMDAL , UKL/UPL
PENGENDALIAN DAN PEMANFAATAN RUANG
Baku Mutu, RKL/RPL
- Pemantauan
- Penegakan Hukum
Pendekatan Penanganan Pendekatan Penanganan Dampak LingkunganDampak Lingkungan
Environmental Management in IndonesiaEnvironmental Management in Indonesia
Shifting from end-of-pipe to clean productionShifting from end-of-pipe to clean production
No regulation
No environmental institution
Lack of government & corporation interest
End of pipe management
Environmental regulation
Government intervention
Clean production
Public Disclosure System
Economic instruments
Integrated environment management
Ecological efficiency
Partnership between government & corporation
1982
1995
PRESENT
1
2
3
4
FUTURE
AMDAL
Audit
ISO 14000
Ekolabel
CleanerProd
PeraturanPerundang-an
KebijakanLingkungan
Good Enviromental Governance
Market based Instrument
KepedulianKonsumen
Teknologi
Perangkat Manajemen LingkunganPerangkat Manajemen Lingkungan
Prokasih LangitBiru
Program DAS Kritis
Pantai &LautLestari
KeanekaragamanHayati
Adipura
PROTOKOLPROTOKOLCARTAGENACARTAGENA
PROTOKOLPROTOKOLKYOTOKYOTO
KONVENSIKONVENSIBAZELBAZEL
PROTOKOLPROTOKOLMONTREALMONTREAL
Project level
Ecosystem Level
National/Kabupaten
level
UKL &UPL
Global level
PROPER
Sumber : Adiwibowo, 2000
Instrumen Untuk Melakukan Instrumen Untuk Melakukan Pemantauan Pemantauan
(setelah kegiatan beroperasi)(setelah kegiatan beroperasi)
Pengendalian Pencemaran Air
Pengendalian Pencemaran Udara
Pengelolaan Limbah B3
• PP 82/2001• Kepmen 51/1995
PP 41/1999 Pengendalian Pencemaran UdaraKepmen 13/1995 Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak Kepmen 141/2003 Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan
Bermotor Tipe Baru dan Kendaraan Current Production
• PP 18 jo. 85/1999 tentang Pengelolaan Limbah B3
• Kepmen 51/1995 tentang Baku Mutu Air Limbah
2. K2. Kebijakan ebijakan AAMDALMDAL
kajiankajian mengenai mengenai dampak besar dampak besar dan pentingdan penting suatu suatu usaha usaha
dan/atau kegiatan yang dan/atau kegiatan yang direncanakandirencanakan pada lingkungan hidup pada lingkungan hidup
yang diperlukan yang diperlukan bagi proses bagi proses pengambilan pengambilan keputusankeputusan. .
Sumber: Pasal 1 ayat 1 PP 27 Tahun 1999
AMDAL (PP 27 Tahun 1999)
RKL
RPL
AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada Lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan Keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
UKL-UPL adalah upaya yang dilakukan dalam pengelolaan Dan pemantauan lingkungan hidup oleh penanggung jawab Usaha dan/atau kegiatan yang tidak wajib melakukan AMDAL
Dinamis
untukuntuk apaapa????
ASPEK ASPEK TEKNISTEKNIS:: Untuk Untuk menghindarimenghindari & & meminimalisasimeminimalisasi dampak lingkungan dampak lingkungan
sehingga terwujud pembangunan yang berkelanjutansehingga terwujud pembangunan yang berkelanjutan Survei, prakiraan, dan evaluasi dampak berupa polusi, Survei, prakiraan, dan evaluasi dampak berupa polusi,
gangguan keanekaragaman ekosistem, hubungan manusia-gangguan keanekaragaman ekosistem, hubungan manusia-alam dan lingkungan global (nir emisi, efek rumah kaca dll).alam dan lingkungan global (nir emisi, efek rumah kaca dll).
ALAT ALAT KOMUNIKASIKOMUNIKASI:: Untuk mendapatkan Untuk mendapatkan konsensuskonsensus dengan masyarakat (terkena dengan masyarakat (terkena
dampak), dampak), akuntabilitasakuntabilitas pemrakarsa dan pemerintah, dan pemrakarsa dan pemerintah, dan keterlibatanketerlibatan masyarakat dalam pembangunan masyarakat dalam pembangunan
TujuanTujuan AMDAL AMDAL AMDAL merupakan alat pengelolaan AMDAL merupakan alat pengelolaan
lingkungan hidup untuk:lingkungan hidup untuk: Menghindari dampakMenghindari dampak
• Apakah proyek dibutuhkan?Apakah proyek dibutuhkan?• Apakah proyek harus dilaksanakan saat ini?Apakah proyek harus dilaksanakan saat ini?• Apakah ada alternatif lokasi?Apakah ada alternatif lokasi?
Meminimalisasi dampakMeminimalisasi dampak• Mengurangi skala, besaran, ukuranMengurangi skala, besaran, ukuran• Apakah ada alternatif untuk proses, desain, Apakah ada alternatif untuk proses, desain,
bahan baku, bahan bantu?bahan baku, bahan bantu? Melakukan mitigasi/kompensasi dampakMelakukan mitigasi/kompensasi dampak
• Memberikan kompensasi atau ganti rugi terhadap Memberikan kompensasi atau ganti rugi terhadap lingkungan yang rusak lingkungan yang rusak (contoh: Pengembangan (contoh: Pengembangan Bank Mitigasi)Bank Mitigasi)
Tinggi
PRIO-
RITAS
Rendah
Sumber: UNEP, 2002
AMDAL bagian integral dari Studi Kelayakan Kegiatan Pembangunan
AMDAL bertujuan menjaga keserasian hubungan antara berbagai kegiatan agar dampak dapat diperkirakan sejak awal perencanaan
AMDAL berfokus pada analisis: Potensi masalah, Potensi konflik, Kendala SDA, Pengaruh kegiatan sekitar terhadap proyek
Dengan AMDAL, pemrakarsa dapat menjamin bahwa proyeknya bermanfaat bagi masyarakat, aman terhadap lingkungan
3
4
5
2
PPRINSIP-RINSIP-PPRINSIPRINSIP AAMDALMDALLokasi kegiatan AMDAL wajib mengikuti rencana tata ruang wilayah
(RTRW)1
AMDAL
Fungsi AMDAL
Manfaat AMDAL
• Memberi masukan dalam pengambilan keputusan
• Memberi pedoman upaya pencegahan, pengendalian dan pemantauan dampak/LH
• Memberikan informasi & data bagi perencanaan pembangunan suatu wilayah
Mengetahui sejak awal dampak positif dan negatif akibat kegiatan proyek
Menjamin aspek keberlanjutan proyek pembangunan
Menghemat Penggunaan Sumber Daya Alam
Kemudahan dalam memperoleh kredit bank
PROSES KAJIAN AMDAL
PROSES PERENCANA
AN PEMBANGUN
AN
ProsesProses Perencanaan PembangunanPerencanaan Pembangunan
&& AMDALAMDAL
Penentuan Tujuan
Penetapan Sasaran
Pengembangan Alternatif
Penapisan
Alternatif
Alternatif Tanpa
Kegiatan
Pelaksanaan Kajian
Penilaian dan Pemilihan
Alternatif Yang Paling Disukai
Dokumen Final Kajian
Dokumentasi
Pengambilan
Keputusan
Sumber: Dimodifikasi dari Marriott, 1997
Bagaimana Bagaimana AMDALAMDAL
dilakukan ?dilakukan ?
STUDI KELAYAKAN EKONOMI / TEKNIS
AMDAL MODIFIKASI PROYEK DGN UPAYA PENGELOLAAN
BERURUTAN
STUDI KELAYAKAN EKONOMI / TEKNIS
AMDAL
MODIFIKASI PROYEK DGN UPAYA PENGELOLAANSEIRING
TERINTEGRASI
STUDI KELAYAKAN EKONOMI / TEKNIS
AMDAL
PROYEK YANG RAMAH LINGKUNGAN
Sumber: Reliantoro, 2005
ENVIRONMENTAL
SAFEGUARDS(Upaya
Perlindungan Lingkungan)
ENVIRONMENTAL
SAFEGUARDS(Upaya
Perlindungan Lingkungan)
PERENCANAAN TATA RUANG
PENGAWASAN & PENEGAKAN HUKUM
AMDAL
Sumber: World Bank (2001), Environment and Natural Resources Management in a Time of Transition
PERIJINAN DALAM PEMANFAATAN
SUMBER DAYA ALAM
PELAPORAN THD PENAATAN STANDAR NATIONAL MINIMUM
Pasal 2 Ayat (2) PP 27/1999:Pasal 2 Ayat (2) PP 27/1999:
Hasil AMDAL digunakan Hasil AMDAL digunakan sebagai bahan perencanaan sebagai bahan perencanaan pembangunan wilayahpembangunan wilayah
AMDAL AMDAL SEBAGAISEBAGAI STUDI KELAYAKANSTUDI KELAYAKANTENTUKAN TUJUAN PROYEK
TENTUKAN TUJUAN PROYEK
TENTUKAN TUJUAN PEMBANGUNAN SEKTORAL / REGIONAL
TENTUKAN TUJUAN PEMBANGUNAN SEKTORAL / REGIONAL
RENCANA PROYEK
RENCANA PROYEK
IDENTIFIKASI STRATEGI PEMBANGUNAN
IDENTIFIKASI STRATEGI PEMBANGUNAN
IDENTIFIKASI ALTERNATIF TEKNOLOGI
IDENTIFIKASI ALTERNATIF TEKNOLOGI
TENTUKAN “SUMBER DAYA” YG DIPERLUKAN
TENTUKAN “SUMBER DAYA” YG DIPERLUKAN
SARING ALTERNATIF TEKNOLOGI
SARING ALTERNATIF TEKNOLOGI
IDENTIFIKASI ALTERNATIF LOKASI
IDENTIFIKASI ALTERNATIF LOKASI
SARING ALTERNATIF LOKASI
SARING ALTERNATIF LOKASI
EVALUASI ALTERNATIF YG TERPILIH
EVALUASI ALTERNATIF YG TERPILIH
ALTERNATIF OPERASIONA
L & PENGELOLAA
N
ALTERNATIF OPERASIONA
L & PENGELOLAA
N
ALTERNATIF IMPLEMENTASI
ALTERNATIF IMPLEMENTASI
ALTERNATIF KONFIGURASI DESIGN
ALTERNATIF KONFIGURASI DESIGN
BANDINGKAN ALTERNATIF
BANDINGKAN ALTERNATIF
LANJUTKAN DENGAN ALTERNATIF YANG DITENTUKAN
LANJUTKAN DENGAN ALTERNATIF YANG DITENTUKAN
Sumber : World Bank-EIA Source Book
Penghematan Biaya Proyek Akibat Penghematan Biaya Proyek Akibat AMDALAMDAL
(52 Studi AMDAL di dunia, Milyar US $)(52 Studi AMDAL di dunia, Milyar US $)
Penghematan biaya (kira-kira 0.3 milyar US$)
Revisi Biaya Proyek (berkurang - 0.6 M US$$)
Biaya Proyek + Proses AMDAL + Biaya susun AMDAL (+ 0.008 M US$)
Biaya Proyek + Proses AMDAL (+ 0.3 M US$)
Biaya Proyek Semula (2.8 M US$)
1.0 2.0 3.0
Sumber: Sumber: Adiwibowo,2002Adiwibowo,2002
KRITERIA WAJIB AMDALKRITERIA WAJIB AMDAL
Kriteria ini hanya diperlukan bagi proyek-Kriteria ini hanya diperlukan bagi proyek-proyek yang menimbulkan proyek yang menimbulkan dampak pentingdampak penting terhadap lingkungan yang pada umumnya terhadap lingkungan yang pada umumnya terdapat pada rencana-rencana kegiatan terdapat pada rencana-rencana kegiatan berskala besarberskala besar, kompleks serta berlokasi di , kompleks serta berlokasi di daerah yang memiliki lingkungan sensitif.daerah yang memiliki lingkungan sensitif.
Jenis-jenis rencana usaha dan/atau kegiatan Jenis-jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL dapat yang wajib dilengkapi dengan AMDAL dapat dilihat pada Keputusan Menteri Negara dilihat pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: 11 tahun 2006 Lingkungan Hidup Nomor: 11 tahun 2006 tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Yang tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi dengan AMDAL.Wajib Dilengkapi dengan AMDAL.
Penentuan Kegiatan Wajib AMDALPenentuan Kegiatan Wajib AMDAL
KEPMEN LH 17/2001 direvisi menjadi PERMEN 11/2006
RENCANA KEGIATAN
MENYUSUN AMDAL
Ya
UKL-UPL (sesuai Kep-MENLH No.
86/2002
Tidak
DOKUMEN/FORMULIR UKL-UPL
Daftar Jenis Kegiatan yang wajib AMDAL
- Pembagian Per Sektor Kegiatan
- Jenis Kegiatan
- Skala Besaran
- Alasan
Bupati/Walikota & Gubernur dapat menetapkan skala besaran lebih ketat
Bupati/Walikota / Gubernur / masyarakat mengusulkan jenis kegiatan baru
Wajib AMDAL – berbatasan langsung dgn hutan lindung
Daftar Wajib AMDAL – ditinjau 5 tahun sekali
Jenis Usaha dan Atau Kegiatan Wajib Jenis Usaha dan Atau Kegiatan Wajib AMDALAMDAL[Kep-MENLH No.11/2006][Kep-MENLH No.11/2006]
Kegiatan yang Wajib AMDALKegiatan yang Wajib AMDAL
Pertahanan dan Pertahanan dan KeamananKeamanan
PertanianPertanian PerikananPerikanan KehutananKehutanan KesehatanKesehatan PerhubunganPerhubungan Teknologi SatelitTeknologi Satelit
PerindustrianPerindustrian Prasarana WilayahPrasarana Wilayah Energi dan Sumber Energi dan Sumber
Daya MineralDaya Mineral PariwisataPariwisata Pengelolaan limbah Pengelolaan limbah
B3B3 Rekayasa GenetikaRekayasa Genetika
Revisi Kep 17/2001 menjadi Revisi Kep 17/2001 menjadi Permen 11/2006Permen 11/2006
1. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
2. Diktum ke 6 KepMen LH 17 yaitu: Jenis rencana dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud dalam Lampiran Keputusan ini akan ditinjau kembali sekurang-kurangnya dalam 5 (lima) tahun.
3. Adanya pengembangan teknologi pengelolaan dampak penting dan besar dari sebuah rencana usaha dan/atau kegiatan sehingga dampak penting dan besar dapat diperkirakan atau diprediksi
4. Revisi KepMen LH 17 tahun 2001 ini merupakan hasil kesepakatan antar sektor terkait, sehingga diharapkan forum ini merupakan forum pengambilan kebijakan antar sektor
5. Inpres Nomor: 03 Tahun 2006 tentang Paket Kebijakan Perbaikan Iklim Investasi
SANDINGANSANDINGANKEPMEN LH 17KEPMEN LH 17//2001 DAN 2001 DAN PERMEN 11/2006PERMEN 11/2006
NoNo SektorSektor Kepmen 17/2001Kepmen 17/2001 RevisiRevisi
A.A. PertaPertahanan dan Keamananhanan dan Keamanan 5 Kegiatan5 Kegiatan 3 Kegiatan3 Kegiatan
B.B. PertanianPertanian 4 Kegiatan4 Kegiatan 2 Kegiatan2 Kegiatan
C.C. PerikananPerikanan 3 Kegiatan3 Kegiatan 3 Kegiatan3 Kegiatan
D.D. KehutananKehutanan 2 Kegiatan2 Kegiatan 1 Kegiatan1 Kegiatan
E.E. KesehatanKesehatan 1 Kegiatan1 Kegiatan --
F.F. PerhubunganPerhubungan 13 Kegiatan13 Kegiatan 10 Kegiatan10 Kegiatan
G.G. Teknologi SatelitTeknologi Satelit 1 Kegiatan1 Kegiatan 1 Kegiatan1 Kegiatan
H.H. PerindustrianPerindustrian 15 Kegiatan15 Kegiatan 7 Kegiatan7 Kegiatan
I.I. Prasarana WilayahPrasarana Wilayah 15 Kegiatan15 Kegiatan 16 Kegiatan16 Kegiatan
J.J. ESDMESDM 17 Kegiatan17 Kegiatan 10 Kegiatan10 Kegiatan
K.K. PariwisataPariwisata 4 Kegiatan4 Kegiatan 2 Kegiatan2 Kegiatan
L.L. Pengemb. NuklirPengemb. Nuklir 2 Kegiatan2 Kegiatan 2 Kegiatan2 Kegiatan
M.M. PLB3PLB3 1 Kegiatan1 Kegiatan 1 Kegiatan1 Kegiatan
N.N. Rekayasa GenetikRekayasa Genetik 2 Kegiatan2 Kegiatan 2 Kegiatan2 Kegiatan
JumlahJumlah 85 kegiatan85 kegiatan 60 kegiatan60 kegiatan
Beberapa Contoh Dampak PentingBeberapa Contoh Dampak Penting
Perubahan Bentang alam
Eksploitasi SDA
Perubahan tata guna lahan
Reklamasi Pantai perubahan dari laut menjadi daratan
Kawasan konservasi Ladia Galaska, Izin penambangan thd 13 perusahaan
Konversi lahan pertanian Industri atau perumahan
PROSEDUR AMDAL
Rencana Kegiatan dari pemrakarsa
Proses penapisan: Daftar kegiatan wajib AMDAL (KepMenLH No. 17 Tahun 2001)
AMDAL dipersyaratkan
Pemberitahuan rencana studi AMDAL ke Sekretariat Komisi Penilai AMDAL Pusat
Penyusunan Kerangka Acuan (KA-
ANDAL)
Penilaian KA-ANDAL dilakukan oleh Komisi AMDAL
Penyusunan dokumen ANDAL, RKL dan RPL
Penilaian ANDAL, RKL dan RPL
Tidak Layak Lingkungan (kegiatan
ditolak)
Layak Lingkungan
Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan oleh MenLH/Gubernur/Bupati/Walikota
Proses Perijinan
AMDAL tidak diperlukan
Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)
dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)
Rekomendasi dari instansi yang
bertanggungjawab
Komisi AMDAL Pusat terdiri dari: Pakar, Sektor Terkait, Pemda Setempat, Masyarakat, LSM
Surat Kesepakatan
KA ANDAL MenLH/Gubernur/Bupati/Walikota
Pengumuman rencana kegiatan dan konsultasi masyarakat
SK Tidak Layak Lingkungan oleh MenLH/Gubernur/Bupati/Walikota
PELAKU
AMDAL
PEMRAKARSA + KONSULTAN PENYUSUN
INSTANSI YANG BERTANGGUNG
JAWAB
KOMISI PENILAI AMDAL:
•KOMISI PENILAI AMDAL PUSAT
•KOMISI PENILAI AMDAL PROPINSI
•KOMISI PENILAI AMDAL KABUPATEN/KOTA
Catatan: Masyarakat terkena dampak adalah anggota Komisi Penilai AMDAL
KEWENANGAN AMDAL KEWENANGAN AMDAL BERDASARKAN PP 25 TAHUN 2000 &BERDASARKAN PP 25 TAHUN 2000 &
KepMen LH No. 40 TAHUN 2000 KepMen LH No. 40 TAHUN 2000
PEMERINTAH
1. Berdampak negatif pada masy luas/Hankam
2. Lokasi melebihi 1 Propinsi
3. Lokasi di wilayah sengketa
4. Lokasi diwilayah ruang lautan > 12 mil
5. Lokasi di lintas batas negara
Berdampak negatif pada masyarakat luas yang
lokasinya lebih dari satu kabupaten/Kota
PROPINSI
KAB/KOT
Semua Kegiatan di luar kewenangan Propinsi &
Kabupaten
Komisi penilai Pusat berwenang:Komisi penilai Pusat berwenang: Berbagai kegiatan yang potensial berdampak negatif pada masyarakat Berbagai kegiatan yang potensial berdampak negatif pada masyarakat
luas dan atau menyangkut pertahanan dan keamanan, seperti: luas dan atau menyangkut pertahanan dan keamanan, seperti: submarine tailing, pengolahan limbah B3, eksploitasi migas, dll;submarine tailing, pengolahan limbah B3, eksploitasi migas, dll;
Lokasi rencana usaha dan atau kegiatan meliputi lebih dari satu wilayah Lokasi rencana usaha dan atau kegiatan meliputi lebih dari satu wilayah propinsi;propinsi;
Kegiatan berlokasi di wilayah sengketa dengan negara lain;Kegiatan berlokasi di wilayah sengketa dengan negara lain; Di wilayah laut di atas 12 (dua belas) mil.Di wilayah laut di atas 12 (dua belas) mil.
Komisi penilai Propinsi berwenang:Komisi penilai Propinsi berwenang: Berbagai kegiatan yang potensial berdampak negatif pada masyarakat Berbagai kegiatan yang potensial berdampak negatif pada masyarakat
luas, seperti: pembangunan industri petrokimia, pembangunan industri luas, seperti: pembangunan industri petrokimia, pembangunan industri semen dan quarry-nya, pembangunan bendungan, dll;semen dan quarry-nya, pembangunan bendungan, dll;
Lokasi rencana usaha dan atau kegiatan meliputi lebih dari satu Lokasi rencana usaha dan atau kegiatan meliputi lebih dari satu Kabupaten/Kota;Kabupaten/Kota;
Di wilayah laut di antara 4 (empat) sampai 12 (dua belas) mil.Di wilayah laut di antara 4 (empat) sampai 12 (dua belas) mil.
Komisi penilai Kabupaten/Kota berwenang:Komisi penilai Kabupaten/Kota berwenang: Menilai hasil analisis mengenai dampak lingkungan hidup bagi semua Menilai hasil analisis mengenai dampak lingkungan hidup bagi semua
rencana usaha dan/atau kegiatan di luar kewenangan Pusat dan rencana usaha dan/atau kegiatan di luar kewenangan Pusat dan Propinsi, sebagaimana diatur dalam Kep Men LH tentang rencana Propinsi, sebagaimana diatur dalam Kep Men LH tentang rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi AMDALusaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi AMDAL
KOMISI PENILAI AMDAL
TIM TEKNIS
Ketua - Sekretaris - Anggota
SEKRETARIAT KOMISI
- KLH/Instansi Pengelola LH Daerah
- Sektor terkait
- Pakar
- KLH/Instansi Pengelola LH Daerah
ANGGOTA (lainnya)
- Masyarakat terkena dampak
- LSM/ORLING
Komisi Penilai AMDALKomisi Penilai AMDAL
AMDAL
KEP-MENLH No.17 TH 2001
RENCANA KEGIATAN
MENYUSUN AMDAL
Ya
UKL-UPL
DAFTAR WAJIB UKL
UPL
Tidak
DOKUMEN /
FORMULIR
IMPLEMENTASI LANGSUNG
1. Penapisan1. Penapisan
Ya
Tidak
Hak
Warga
Masyarakat
Memperoleh informasi
Duduk sebagai anggota Komisi Penilai AMDAL (masyarakat yang terkena
dampak)
Memberi saran, pendapat,
dan tanggapan
HAK WARGA MASYARAKAT
(Kep Ka Bapedal 08 Th 2000)(Kep Ka Bapedal 08 Th 2000)
2. Pengumuman2. Pengumuman
MEKANISME KETERLIBATAN MASYARAKATDALAM AMDAL (KEPKA 08/2000)
MULAI
PENGUMUMAN PENAPISAN
PELINGKUPANKONSULTASI MASYARAKAT
SELESAI
PENYUSUNAN
ANDAL, RKL dan RPL
PARTISIPASI MASYARAKAT
(melalui Wakil-nya)
KESEPAKATAN
KA-ANDAL
KEPUTUSAN KELAYAKAN
atas ANDAL, RKL
dan RPL
Bentuk KomunikasiBentuk Komunikasi
LangsungLangsung Dialog melalui pertemuan, diskusi atau Dialog melalui pertemuan, diskusi atau
wawancarawawancara
Tidak LangsungTidak Langsung Memasang pengumuman baik di media Memasang pengumuman baik di media
cetak maupun elektronikcetak maupun elektronik Memberikan tanggapan, saran atau Memberikan tanggapan, saran atau
masukan secara tertulismasukan secara tertulis
3. Pelingkupan & Metodologi3. Pelingkupan & Metodologi
Dampak penting hipotetik
Batas Studi
KomponenRencana Kegiatan (yang menimbulkan
dampak)
Komponen Lingkungan Hidup
(yang terkena dampak)
Kegiatan Lain disekitarnya
Saran Tanggapan Pendapat
(hasil sosialisasi)
KONSULTAN AMDAL
PEMRAKARSA
KOMISI PENILAI AMDAL
Draft KA ANDAL
KESEPAKATAN KA ANDAL
Isu Pokok
Metode Studi
Tenaga Ahli Yg diperlukan
4. Parameter yang diteliti4. Parameter yang diteliti
Metodologi pengumpulan dataMetodologi pengumpulan data Metodologi analisisMetodologi analisis Metodologi prakiraan dampakMetodologi prakiraan dampak Metodologi evaluasi dampakMetodologi evaluasi dampak
5. Penilaian KA ANDAL5. Penilaian KA ANDAL
Penilaian KA-ANDAL dilakukan oleh Komisi
AMDAL
Surat Kesepakatan KA
ANDAL MenLH/Gubernur/Bupati/Walikota
Penyusunan ANDAL, RKL, RPL oleh pemrakarsa
Isi Surat kesepakatan KA-ANDAL :
Ruang lingkup dan kedalaman kajian
ANDAL, RKL/RPL yang akan dilakukan.
6. Penyusunan ANDAL, RKL, dan RPL6. Penyusunan ANDAL, RKL, dan RPL
1. Kep Ka Bapedal No 09 Tahun 2000 tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
2. Kep Ka Bapedal No 056 Tahun 1994 tentang pedoman ukuran dampak penting – PP 27 Tahun 1999 pasal 5
3. Kep Men LH No 57 Tahun 1995 ttg AMDAL Terpadu / Multisektor
4. Kep Ka Bapedal No 299 Thn 1996 ttg Aspek Sosial dalam AMDAL
5. Kep Ka Bapedal No 299 Thn 1996 ttg Aspek Kesehatan Masyarakat dalam AMDAL
6. Kep Men LH No 4 Tahun 2000 ttg Panduan Penyusunan AMDAL Kegiatan Pembangunan Pemukiman Terpadu
7. Kep Men LH No 5 Tahun 2000 ttg Panduan Penyusunan AMDAL Kegiatan Pembangunan di Daerah Lahan Basah
7. Lanjutan…..7. Lanjutan…..
8. Proses pelingkupan dan metodologi
9. Pengumpulan data dan analisis sebagai Rona Lingkungan Awal
10. Rencana kegiatan harus lebih detail dari data yang ada pada KA
11. Prakiraan dampak dikaji lebih rinci• Rumusan matematika besaran dampak & prakiraan
kuantitatif
• Aspek Sosial kualitatif
• Aspek ekonomi kuantitatif & kualitatif
12. Sifat penting dampak (ada 6 kriteria)
13. Dampak penting harus dijabarkan dalam RKL & RPL
8. 8. KRITERIA DAMPAK PENTINGKRITERIA DAMPAK PENTING
Kriteria mengenai dampak besar dan penting Kriteria mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan terhadap suatu usaha dan/atau kegiatan terhadap lingkungan hidup antara lain : lingkungan hidup antara lain :
jumlah manusia yang akan terkena dampak; jumlah manusia yang akan terkena dampak; luas wilayah persebaran dampak; luas wilayah persebaran dampak; intensitas dan lamanya dampak berlangsung; intensitas dan lamanya dampak berlangsung; banyaknya komponen lingkungan lainnya yang banyaknya komponen lingkungan lainnya yang
terkena dampak; terkena dampak; sifat kumulatif dampak; sifat kumulatif dampak; berbalik (berbalik (reversiblereversible) atau tidak berbaliknya ) atau tidak berbaliknya
((irreversibleirreversible) dampak. ) dampak.
9. Penilaian ANDAL, RKL, RPL9. Penilaian ANDAL, RKL, RPL
Penilaian ANDAL, RKL dan RPL
(Komisi Amdal)
Tidak Layak Lingkungan (kegiatan ditolak)
Layak Lingkungan
Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan oleh MenLH/Gubernur/Bupati/Walikota
Proses Perijinan
SK Tidak Layak Lingkungan oleh MenLH/Gubernur/Bupati/Walikota
Isi SK Kelayakan: -Kewajiban pemrakarsa untuk melaksanakan
kegiatan sesuai AMDAL-Kewajiban pemrakarsa untuk
melaksanakan RKL/RPL
Digunakan sebagai bahan bagi proses pengambilan Digunakan sebagai bahan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelengaraan usaha dan/atau keputusan tentang penyelengaraan usaha dan/atau kegiatan (kegiatan (layak atau tidaklayak atau tidak) - PP 27 Tahun 1999 Pasal 1 ) - PP 27 Tahun 1999 Pasal 1
AAMDALMDAL & & RekomendasiRekomendasi IIzinzin
AMDAL harus :
Sumber : PP 27 Tahun 1999
•Tertuang dalam izin dengan mencantumkan syarat dan kewajiban sebagaimana ditentukan dalam RKL RPL sebagai ketentuan dalam izin - PP 27 Tahun 1999 Pasal 7 ayat (2)
•Digunakan sebagai syarat wajib yang harus dipenuhi untuk mendapatkan izin melakukan usaha dan/atau kegiatan – PP 27 Tahun 1999 Pasal 7 ayat (1)