20
Bahan Restorasi Plastis : Amalgam A6 & B6

Amalgam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dental amalgam

Citation preview

Page 1: Amalgam

Bahan Restorasi Plastis : Amalgam

A6 & B6

Page 2: Amalgam

Definisi

• Dental amalgam : bahan logam restoratif yang terdiri dari campuran perak , timah , tembaga dan merkuri.

• Campuran ditekan menjadi bentuk undercut dan kontur gigi yang spesifik untuk merestorasi bentuk dan fungsi gigi.

• Ketika material mengeras, gigi akan berfungsi kembali dengan restorasi berwarna perak.

Page 3: Amalgam

Sejarah• Diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1830. • Awalnya → campuran dari serbukan perak dan merkuri,

menghasilkan gumpalan yang ditempatkan ke dalam gigi yang rusak.

• Kekhawatiran tentang toksisitas merkuri yang diungkapkan banyak negara tentang penggunaan amalgam, mencapai proporsi besar di awal tahun 1990.

• American Dental Association dan U.S. Public Health Service mengeluarkan banyak pernyataan mengekspresikan dukungan mereka untuk penggunaan dan keamanan amalgam sebagai bahan restorasi.

Page 4: Amalgam

Current Status• Sekarang, penggunaan amalgam sebagai bahan restorasi

menurun → kekhawatiran tentang keselamatan dan dampak bagi lingkungan, selain itu makin banyak digunakan restorasi komposit

• 1980 → menurun secara signifikan. • Berhubungan dengan estetika yang jelek, melemahnya gigi

oleh karena penghapusan struktur gigi, karies berulang, dan kurangnya manfaat ikatan perekat.

• Masalah lingkungan pencemaran merkuri- Penggunaan amalgam sebagai bahan restorasi di banyak

negara mengalami penuruan.

Page 5: Amalgam

Klasifikasi Amalgam

Page 6: Amalgam

Komposisi dan Struktur Amalgam

Page 7: Amalgam

• Dental amalgam dihasilkan dengan mencampur Merkuri (Hg) dengan partikel padat beberapa logam seperti Perak (Ag), Timah (Sn), Tembaga (Cu), dan Zink (Zn), Palladium (Pd), Indium (In), dan Selenium

• Komposisi alloy amalgam berbeda- beda tergantung dengan jenisnya.

• Alloy amalgam berdasarkan kandungan tembaga (Cu), dibedakan menjadi dua yaitu Low copper alloy dan High copper alloy.

• Low copper alloy → kurang dari 6% tembaga (dapat juga ditambahkan platinum dan palladium)

• High copper alloy → 12% -30% tembaga.

• Dental amalgam dihasilkan dengan mencampur Merkuri (Hg) dengan partikel padat beberapa logam seperti Perak (Ag), Timah (Sn), Tembaga (Cu), dan Zink (Zn), Palladium (Pd), Indium (In), dan Selenium

• Komposisi alloy amalgam berbeda- beda tergantung dengan jenisnya.

• Alloy amalgam berdasarkan kandungan tembaga (Cu), dibedakan menjadi dua yaitu Low copper alloy dan High copper alloy.

• Low copper alloy → kurang dari 6% tembaga (dapat juga ditambahkan platinum dan palladium)

• High copper alloy → 12% -30% tembaga.

Page 8: Amalgam

Perbandingan presentase kandungan perak, timah, tembaga, compotition alloy

Perbandingan presentase kandungan perak, timah, tembaga, compotition alloy

No Alloy Amalgam Perak (%) Timah (%) Tembaga (%)

Seng

(%)

1 Admixed Alloy 69 17 13 1

2

Single Compotition

Alloy 40-60 22-30 13-30 0-4

Page 9: Amalgam

Fungsi unsur-unsur dalam amalgam

1. Perak– Meningkatkan strength– Meningkatkan setting expansion

2. Timah– Mengurangi strength dan

hardness– Mengurangi ekspansi– Meningkatkan setting time

1. Perak– Meningkatkan strength– Meningkatkan setting expansion

2. Timah– Mengurangi strength dan

hardness– Mengurangi ekspansi– Meningkatkan setting time

1. Tembaga– Meningkatkan strength dan

hardness– Menghambat pembentukan fase

gamma 2– Mengurangi tarnish dan korosi– Mengurangi terjadinya

pengerutan dan kebocoran tepi

1. Tembaga– Meningkatkan strength dan

hardness– Menghambat pembentukan fase

gamma 2– Mengurangi tarnish dan korosi– Mengurangi terjadinya

pengerutan dan kebocoran tepi

Page 10: Amalgam

4. Zink– Zink berperan sebagai

penghambat oksidasi selama dalam proses pembuatan, sehingga dapat mencegah oksidasi dari unsur-unsur yang penting seperti perak, tembaga, maupun timah.

– Zink dapat menyebabkan ekspansi yang tertunda pada low copper

5. Palladium– Mengurangi korosi

6. Indium – Meningkatkan strength– Mengurangi jumlah

pemakaian merkuri– Mengurangi terjadinya

kerusakan marginal

Page 11: Amalgam

Sifat Fisik Amalgam Sifat Fisik Amalgam

• Creep ->perubahan dimensi secara bertahap yang terjadi ketika material diberi tekanan atau beban

• Stabilitas Dimensional –> Ketika mengeras tidak terjadi perubahan pada dimensinya (tetap stabil)

• Difusi termal -> bisa menyebabkan mikroleakage dan sekunder karies. Solusi: mengisolasi dan menyekat dasar cavitas dengan semen amalgam

• Abrasi ->pemberian tekanan pada tumpatan-> mengakibatkan kerusakan dan terbentuknya pecahan amalgam.

• Creep ->perubahan dimensi secara bertahap yang terjadi ketika material diberi tekanan atau beban

• Stabilitas Dimensional –> Ketika mengeras tidak terjadi perubahan pada dimensinya (tetap stabil)

• Difusi termal -> bisa menyebabkan mikroleakage dan sekunder karies. Solusi: mengisolasi dan menyekat dasar cavitas dengan semen amalgam

• Abrasi ->pemberian tekanan pada tumpatan-> mengakibatkan kerusakan dan terbentuknya pecahan amalgam.

Page 12: Amalgam

Sifat Mekanik Amalgam Sifat Mekanik Amalgam

• Kekuatan -> dipengaruhi oleh struktur penyusun amalgam ( Rasio mercuri : alloy, komposisi alloy, ukuran dan bentuk partikel, porositas amalgam, )

• Faktor-faktor yang mendorong terbentuknya restorasi amalgam yang tidak kuat:

• 1. Triturasi yang tidak sempurna (under-trituration)• 2. Kandungan mercury yang terlalu besar• 3. Terlalu kecil tekanan yang diberi sewaktu kondensasi• 4. Kecepatan pengisian kavitet yang lamban• 5. Korosi

• Kekuatan -> dipengaruhi oleh struktur penyusun amalgam ( Rasio mercuri : alloy, komposisi alloy, ukuran dan bentuk partikel, porositas amalgam, )

• Faktor-faktor yang mendorong terbentuknya restorasi amalgam yang tidak kuat:

• 1. Triturasi yang tidak sempurna (under-trituration)• 2. Kandungan mercury yang terlalu besar• 3. Terlalu kecil tekanan yang diberi sewaktu kondensasi• 4. Kecepatan pengisian kavitet yang lamban• 5. Korosi

Page 13: Amalgam

Sifat Kimia Amalgam Sifat Kimia Amalgam

• Reaksi Elektrokimia Sel Galvanik -> terjadi ketika dua atau lebih logam berbeda atau alloy berkontak dalam larutan elektrolit

• Korosi -> reaksi elektrokimiawi yang akan menghasilkan degradasi struktur dan properti mekanis

• Tarnish -> Reaksi elektrokimia yang tidak larut, adherent, dapat menyebabkan tarnish

Page 14: Amalgam

Sifat Biologi Amalgam

• Alergi ->Dermaititis kontak atau reaksi hipersensitif yang paling mungkin terjadi akibat amalgam gigi

• Toksisitas -> Merkuri adalah elemen yang beracun, baik sebagai logam bebas maupun unsur dari senyawa kimia, Debu merkuri bisa dikeluarkan ke udara selama triturasi, kondensasi atau pembuangan tunpatan amalgam

• Alergi ->Dermaititis kontak atau reaksi hipersensitif yang paling mungkin terjadi akibat amalgam gigi

• Toksisitas -> Merkuri adalah elemen yang beracun, baik sebagai logam bebas maupun unsur dari senyawa kimia, Debu merkuri bisa dikeluarkan ke udara selama triturasi, kondensasi atau pembuangan tunpatan amalgam

Page 15: Amalgam

Indikasi klinis untuk restorasi amalgam secara

langsung

Indikasi klinis untuk restorasi amalgam secara

langsung

• Moderan untuk kelas I dan Kelas II restorasi amalgam

• Kelas V restorasi amalgam • Temporari Kontrol

Restorasi Karies• Foundations

Page 16: Amalgam

Indikasi amalgamIndikasi amalgam

Untuk gigi posterior Indikasi Restorasi kelas II dengan

bahan amalgam : a. Restorasi sedang sampai besar b. Tidak mengutamakan estetik c. mempunyai kontak oklusal besar d. tidak dapat diisolasi dengan baik

Untuk gigi posterior Indikasi Restorasi kelas II dengan

bahan amalgam : a. Restorasi sedang sampai besar b. Tidak mengutamakan estetik c. mempunyai kontak oklusal besar d. tidak dapat diisolasi dengan baik

e.restorasi yang meluas sampai permukaan akar

f. gigi abutmen untuk partial denture

g. sebagai restorasi sementara atau control karies

2. Karies pit dan fisur gigi posterior, karies proksimal gigi posterior

3. Pasien dengan insidensi karies tinggi

Page 17: Amalgam

Kontraindikasi Kontraindikasi

– Mengutamakan estetik untuk gigi posterior sehingga kurang estetik bila digunakan pada gigi anterior.

– Restorasi kecil sampai sedang yang tidak dapat dilakukan isolasi dengan baik

– Restorasi kelas 6 yang kecil– Pasien yang memiliki alergi

terhadap amalgam

– Mengutamakan estetik untuk gigi posterior sehingga kurang estetik bila digunakan pada gigi anterior.

– Restorasi kecil sampai sedang yang tidak dapat dilakukan isolasi dengan baik

– Restorasi kelas 6 yang kecil– Pasien yang memiliki alergi

terhadap amalgam

Page 18: Amalgam

Keuntungan

• 1. Penggunaannya Mudah2. Tensile strength tinggi3. Memiliki ketahanan yang baik terhadap aus 4. Secara klinis menguntungkan bila digunakan dalam jangka panjang

• 5. Lebih murah dibandingkan biaya untuk restorasi komposit6. Bonding amalgam memiliki keuntungan mengurangi microleakage.

• 1. Penggunaannya Mudah2. Tensile strength tinggi3. Memiliki ketahanan yang baik terhadap aus 4. Secara klinis menguntungkan bila digunakan dalam jangka panjang

• 5. Lebih murah dibandingkan biaya untuk restorasi komposit6. Bonding amalgam memiliki keuntungan mengurangi microleakage.

Page 19: Amalgam

Kerugian

• 1. Estetikanya jelek2. Kurang konservatif (penghapusan lebih struktur gigi selama persiapan gigi).

• 3.Melemahkan struktur gigi• 4. Menyebabkan perubahan warna pada gigi

karena bersifat korosi• 5. Perbaikan tambalan amalgam juga

membutuhkan perlakuan khusus untuk menghindari bahaya merkuri yang mungkin terlepas pada saat pembongkaran

• 6. Pemolesan baru dilakukan pada kunjungan berikutnya

• 1. Estetikanya jelek2. Kurang konservatif (penghapusan lebih struktur gigi selama persiapan gigi).

• 3.Melemahkan struktur gigi• 4. Menyebabkan perubahan warna pada gigi

karena bersifat korosi• 5. Perbaikan tambalan amalgam juga

membutuhkan perlakuan khusus untuk menghindari bahaya merkuri yang mungkin terlepas pada saat pembongkaran

• 6. Pemolesan baru dilakukan pada kunjungan berikutnya

Page 20: Amalgam

Manipulasi Amalgam Manipulasi Amalgam

• Proportioning dan dispensing• Triturasi • Kondensasi• Carving

• Pemulasan

• Proportioning dan dispensing• Triturasi • Kondensasi• Carving

• Pemulasan