12
LAPORAN PROGRAM INDIVIDU (K2) KULIAH KERJA NYATA KECAMATAN : LASIOLAT DESA : FATULOTU KABUPATEN : BELU PROVINSI : NUSA TENGGARA TIMUR (NTT) Disusun oleh : NAMA MAHASISWA : ALTAR SOLEMAN PERING LAU NOMOR INDUK : 1206107030 FAKULTAS/JURUSAN : FST / TEKNIK PERTAMBANGAN BIDANG PENGELOLAAN KKN LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NUSA CENDANA Altar S. Pering Lau(1206107030 )

altar.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: altar.docx

LAPORAN PROGRAM INDIVIDU (K2)

KULIAH KERJA NYATA

KECAMATAN : LASIOLAT

DESA : FATULOTU

KABUPATEN : BELU

PROVINSI : NUSA TENGGARA TIMUR (NTT)

Disusun oleh :

NAMA MAHASISWA : ALTAR SOLEMAN PERING LAU

NOMOR INDUK : 1206107030

FAKULTAS/JURUSAN : FST / TEKNIK PERTAMBANGAN

BIDANG PENGELOLAAN KKN

LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2015Altar S. Pering Lau(1206107030 )

Page 2: altar.docx

Dengan ini saya akan melaporkan program individu yang telah saya laksanakan

selama kegiatan KKN di Oesapa Barat. Adapun program individu yang saya laksanakan

adalah sebagai berikut :

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di lapangan saya mendapati di sekitar

tempat pemukiman warga Kelurahan Oesapa Barat banyak timbul masalah tentang tanah dan

bangunan yang didirikan di atas tanah tersebut. Hal ini dikarenakan masih banyaknya

masyarakat yang belum memahami dan sedikit sekali informasi yang warga ketahui tentang

Ijin mendirikan bangunan. Salah satu contoh kasusnya, ada warga yang sudah tinggal

puluhan tahum tetapi sampai saat ini belum mempunyai IMB (Ijin Mendirikan Bangunan).

Dan berdasarkan survey di lapangan di temukan penyebab utamanya adalah minimnya

informasi tentang IMB (Ijin Mendirikan Bangunan) ini.

Selain itu adapun masalah yang mahasiswa temui sewaktu melakukan kegiatan

sensus penduduk adalah kesulitan untuk menemukan rumah tinggal Ketua RT atau RW

karena tidak adanya papan identitas atau denah informasi pada lingkungan warga Kelurahan

Oesapa Barat. Hal ini juga dirasakan oleh warga pindahan baru atau warga – warga yang

sudah lama tinggal tapi umumnya tidak aktif terlibat dalam kegiatan masyarakat sekitar

sehingga sewaktu pergantian Ketua RT tidak diketahui oleh warga.

Selain permasalahan – permasalahan di atas, sewaktu survey mahasiswa juga

menemui beberapa masalah di dunia Teknik Sipil khususnya di bidang pembangunan

konstruksi bangunan. Pada pembangunan Rumah dan Toko di sekitar wilayah Kelurahan

Oesapa Barat ini terjadi permasalahan yaitu selama beberapa item pekerjaan berlangsung

sampai selesai terjadi kesalahan pada ketidaksesuaian antara spesifikasi teknis dan gambar

yang direncanakan oleh pelaksana dengan pekerjaan buruh di lapangan. Hal ini menimbulkan

masalah yang baru yaitu pekerjaan harus di kerjakan ulang. Pekerjaan yang dikerjakan ulang

otomatis menambah biaya tambahan baru atau pemotongan hasil dari buruh pekerja di

lapangan. Permasalahan ini cukup serius bila item pekerjaan yang tidak sesuai sangat banyak.

Oleh karena itu saya sebagai mahasiswa jurusan teknik sipil berinisiatif untuk membantu

pelaksana dan pekerja agar dapat mencegah permasalahan ini berdampak menjadi sangat

besar.

Altar S. Pering Lau(1206107030 )

Page 3: altar.docx

Sesuai dengan permasalahan yang ditemui pada warga Kelurahan Oesapa Barat ini

dirancanglah sebuah program individu yang pada akhirnya dilaksanakan sebagai suatu

bentuk yaitu :

1. Pengabdian kepada masyarakat.

2. Sarana dan perantara mahasiswa untuk berinteraksi dan bekerja sam dengan

masyarakat.

3. Media untuk menerapkan pengalaman teoritis yang diperoleh di dunia Perguruan

Tinggi tentang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan masalah yang ditemui dalam

masyarakat.

4. Kesempatan bagi mahasiswa untuk melatih cara berpikir dan kreativitas dalam

menghadapi suatu masalah dalam masyarakat

5. Sebagai bekal bagi mahasiswa yang sudah KKN ketika kembali atau terjun langsung

di tengah – tengah masyarakat, dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang

ditemui dengan program dan kegiatan positif bagi perbaikan dan perkembangan taraf

hidup masyarakat ke arah yang lebih baik.

Berdasarkan permasalahan yang telah disurvey, adapun bentuk program individu yang

dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Pembuatan Peta Kontur Desa Fatulotu

2. Pengenalan tentang K3 dan pembagian APD (Masker) kepada kekerja Batu Akik

3. Memberikan LES IPS Kepada Siswa- Siswi SMP Lahurus khususnya mengajarkan

tentang sejarah ba tuan

Berikut adalah uraian kegiatan – kegiatan di atas :

1. Pembuatan peta Kontur Desa Fatulotu

Perencanaan pembangunan dan pelaksanaan kegiatan konstruksi merupakan

hubungan timb al – balik yang berkaitan satu sama lain. Jika salah satu faktor tidak

direncanakan dan dilaksanakan dengan baik maka hubungan antara satu sama lain

akan berjalan tidak baik dan berujung pada hasil yang buruk. Salah satu bentuk Altar S. Pering Lau(1206107030 )

Page 4: altar.docx

pencegahan ketidakselarasan hubungan ini adalah dengan melaksanakan pekerjaan

konstruksi sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi teknis yang telah ditentukan.

Pekerjaan konstruksi yang terstruktur biasanya dimulai dari tender proyek dimana

para kontraktor mendaftar untuk mengikuti lelang proyek tersebut selanjutnya para

peserta merencanakan rencana anggaran biaya dan melengkapi semua dokumen

registrasi yang diminta dan mengikuti pelelangan. Setelah itu dilakukan proses

pemerikasaan oleh dinas atau instansi yang bertanggungjawab dan setelah mendapat

pemenang dilakukan pengumuman pemenang lelang.

Selanjutnya akan dilakukan penandatanganan kontrak dan dimulai masa kerja

proyek tersebut sampai pada waktu yang ditentukan. Pada pembangunan Rumah dan

Toko di wilayah RT 016 ini berlangsung selama 90 hari kalender. Dan setiap hari

kerjanya terdiri atas 12 jam per item pekerjaan. Kegiatan pengawasan ini

berlangsung selama 6 hari dengan waktu pengawasan selama 2 jam dalam sehari.

Kegiatan pengawasan ini dilakukan dengan tujuan menyesuaikan item pekerjaan

dengan spesifikasi teknis yang diinginkan pleh pelaksana pekerjaan. Kegiatan ini

menggunakan metode observasi dan tanya jawab.

Adapun alat bahan yang digunakan adalah gambar konstruksi bangunan,

spesifikasi teknis proyek, kertas, bolpoin, kamera dan meteran. Kegiatan ini

berlangsung di Jl. Sam Ratulangi tepatnya di RT 015 / RW 005 lokasi pembangunan

rumah dan toko. Pada saat para pekerja mengerjakan tiap item pekerjaannya,

mahasiswa yang bertindak sebagai pengawas mengawasi dan mengamati pekerjaan

yang dilakukan oleh pekerja. Pengawas mengobservasi dan menyesuaikan beberapa

item pekerjaan dengan spesifikasi teknisnya. Dalam pengawasan ini misalnya pada

saat pekerjaan finishing, pengawas mengamati dan mengawasi pekerja yang

mengerjakan item pekerjaan dinding. Pengawas menyesuaikan dengan tahap – tahap

pekerjaan dinding yang terstruktur yaitu, pekerjaan plester dinding yang diikuti

dengan acian dinding. Selanjutnya dilakukan pekerjaan pemolesan dinding

menggunakan kertas berpasir dengan semen putih (plamir). Setelah itu, dilakukan

pembersihan permukaan dinding dan dilakukan pekerjaan pengecetan dinding. Selain

mengawasi tahap – tahap pekerjaan dengan benar pengawas juga mengamati

perbandingan campuran antara cat dengan tiner selain itu semen putih dengan air.

Altar S. Pering Lau(1206107030 )

Page 5: altar.docx

Karena perbandingan yang dibuat oleh pekerja kemudian dicek oleh pengawas kepada

kepala tukang yang mengetahui spesifikasi teknis sesuai kemauan kontraktor proyek.

Hambatan yang dialami pada saat kegiatan ini berlangsung adalah pada saat

proses observasi item pekerjaan yang diamati tidak diselesaikan sesuai dengan jadwal

yang ditetapkan. Selain itu hambatan lainnya adalah komunikasi dengan para pekerja

yang terbilang sulit. Karena beberapa pekerja cenderung tidak mau menerima

masukan dan kritikan malah lebih berpegang pada pengalaman dan pengetahuannya.

Gambar 1. Tanya-jawab dengan pekerja Gambar 2. Observasi pekerja

(item pekerjaan finishing) (item pekerjaan dinding)

2. Pembuatan dan Pembagian Selebaran Brosur Informasi Tentang Ijin

Mendirikan Bangunan

Dalam survey telah dijabarkan di atas ditemui permasalahan yang berkaitan dengan

bidang konstruksi bangunan adalah permasalahan tidak adanya Ijin Mendirikan Bangunan.

Ijin ini sangat penting mengingat telah dikeluarkannya peraturan khusus dari Pemerintah

Kota Kupang tentang keharusan semua bangunan memiliki surat ijin dan sertifikat yang

lengkap agar terdata jelas dan pembayaran pajaknyapun jelas. Oleh karena permasalahan

tersebut maka program individu yang dilakukan adalah dengan memberikan informasi bagi

warga tentang Ijin Mendirikan Bangunan melalui selebaran brosur.

Kegiatan ini berlangsung selama 5 hari yaitu dari tanggal 26 Mei 2014 sampai dengan

30 Mei 2014 mulai dari pukul 14.00 – 16.30 WITA. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini

adalah masyarakat dapat memperoleh informasi – informasi tentang Ijin Mendirikan

Bangunan. Selain itu didalam selebaran tersebut disertakan juga jasa yang menerima desain

Altar S. Pering Lau(1206107030 )

Page 6: altar.docx

gambar rumah yang merupakan salah satu syarat dari proses pengurusan IMB. Dimana jasa

ini merupakan bagian dari jurusan Teknik Sipil dan dalam hal ini salah satu tujuan selebaran,

agar masyarakat dapat mengetahui salah satu bentuk keterampilan dari para mahasiswa

Teknik Sipil Universitas Nusa Cendana. Kegiatan pembagian selebaran ini menggunakan alat

yaitu kertas sebagai media pembuatan brosur, tinta dan kamera untuk dokumentasi. Kegiatan

ini diawali dengan turun ke beberapa RT di daerah Kelurahan Oesapa Barat dan membagi –

bagikan selebaran yang dimaksud. Selebaran dibagikan kepada orang – orang dewasa yang

notabenenya lebih memahami tindakan selanjutnya yang diambil. Pembagian selebaran ini

juga diselingi dengan kegiatan tanya jawab antara warga dan mahasiswa. Hambatan yang

ditemui adalah adanya warga yang mengabaikan kegiatan ini dengan pemikiran pembagian

borsur ini merupakan bentuk permintaan sumbangan.

Gambar 4. Pembagian Selebaran IMB Gambar 3. Tanya Jawab dengan

warga

3. Pembuatan Papan Identitas Masing – Masing Ketua RT

Papan identitas yang dimaksud adalah papan yang berisi pemberitahuan tempat

tinggal ketua RT di wilayah Oesapa Barat. Program ini dilaksanakan oleh mahasiswa karena

permasalahan yang sering ditemui adalah kesulitannya warga pindahan atau tamu untuk

mencari tempat tinggal ketua RT. Salah satu cara untuk menyelesaikannya adalah dengan

pembuatan papan identitas ini. Selain itu program individu ini bertujuan untuk mempermudah

masyarakat serta tamu atau warga pindahan yang berkepentingan dan membutuhkan ketua

RT setempat. Waktu pelaksanaan program ini adalah sebagai berikut, pembuatan papan

berlangsung dari tanggal 01 juni 2015 sampai dengan penyerahan papan identitas pada

masing – masing ketua RT tanggal 04 juni 2015 mulai dari pukul 09.00 – 10.00 WITA.

Altar S. Pering Lau(1206107030 )

Page 7: altar.docx

Metode yang digunakan adalah pengadaan. Media yang diberikan adalah papan yang

berisi informasi identitas. Pelaksanaan program ini diawali dengan membeli bahan dan alat

pembuatan papan ini yaitu, papan kayu, cat warna puitih, pilox warna hitam, kuas, bensin,

cutter, gunting dan kertas mall. Selanjutnya pencetakan huruf di atas kertas mall yang

kemudian dipotong sehingga menjadi cetakan huruf – huruf. Selanjutnya pembersihan

permukaan papan dan pengecetan papan. Papa dikeringkan selanjutnya dipilox dengan

cetakan mall yang dibuat setelah itu dijemur dan dikeringkan. Setelah kering mall dilepaskan

dan siap papan siap diserahkan pada masing – masing ketua RT. Selanjutnya mahasiswa

menyerahkan papan tersebut pada masing – masing ketua RT dan dilakukan dokumentasi.

Gambar 5. Penyerahan Papan Identitas Gambar 6. Penyerahan Papan Identitas Ketua RT 15 Ketua RT 16

Altar S. Pering Lau(1206107030 )

Page 8: altar.docx

Gambar 7. Penyerahan Papan Identitas Gambar 8. Penyerahan Papan Identitas Ketua RT 17

Altar S. Pering Lau(1206107030 )