25
PENENTUAN BIAYA PER UNIT ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENDUKUNG A. Sekilas Tentang Alokasi Biaya Merupakan biaya-biaya yang memberikan manfaat bersama, yang terjadi ketika sumber daya yang sama digunakan dalam keluaran dua atau lebih jasa atau produk, disebut sebagai biaya bersama ( commont cost). Contonya: upah yang dibayarkan pada penjaga keamanan di suatu pabrik merupakan biaya bersama semua produk berbeda yang diproduksi di pabrik tersebut. Manfaat keamanan dapat dirasakan oleh semua produk, tetapi pembebanan biaya keamanan kesetiap produk adalah proses arbitrer. 1. Jenis Jenis Departemen Dalam model fungsi diperusahaan, obyek biaya adalah departemen. Terdapat dua kategori departemen yaitu: Departemen produksi dan departemen pendukung. Departemen produksi secara langsung bertanggung jawab pada pembuatan produk atau jasa yang dijual pada pelanggan. Departemen produksi adalah departemen secara langsung mengerjakan produksi yang diproduksi. Contoh, departemen 1

Alokasi Biaya Departemen Pendukung Sesi 3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Alokasi Biaya Departemen Pendukung Sesi 3

PENENTUAN BIAYA PER UNIT

ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENDUKUNG

A.    Sekilas Tentang Alokasi Biaya

Merupakan biaya-biaya yang memberikan manfaat bersama, yang terjadi ketika sumber daya

yang sama digunakan dalam keluaran dua atau lebih jasa atau produk, disebut sebagai biaya

bersama ( commont cost). Contonya: upah yang dibayarkan pada penjaga keamanan di suatu

pabrik merupakan biaya bersama semua produk berbeda yang diproduksi di pabrik tersebut.

Manfaat keamanan dapat dirasakan oleh semua produk, tetapi pembebanan biaya keamanan

kesetiap produk adalah proses arbitrer.

1.      Jenis Jenis Departemen

Dalam model fungsi diperusahaan, obyek biaya adalah departemen. Terdapat dua kategori

departemen yaitu: Departemen produksi dan departemen pendukung. Departemen produksi

secara langsung bertanggung jawab pada pembuatan produk atau jasa yang dijual pada

pelanggan.

Departemen produksi adalah departemen secara langsung mengerjakan produksi yang

diproduksi. Contoh, departemen pengesahan dan perakitan. Departemen pendukung

menyediakan pelayanan pendukung yang diperlukan oleh departemen produksi. Departemen ini

berhubungan secara tidak langsung dengan suatu jasa atau produk organisasi tersebut,

misalnya: pemeliharaan, permesinan.

Dalam perusahaan jasa dapat dibagi menjadi  departemen produksi dan departemen pendukung.

Pabrik pembuat furniture dapat dibagi dua departemen produksi (perakitan dan penyelesaian)

serta empat departemen pendukung (ruang penyimpanan bahan baku, kafetaria, pemeliharaan,

general factory).

1

Page 2: Alokasi Biaya Departemen Pendukung Sesi 3

2.      Jenis Jenis Dasar Alokasi

Departemen produksi membutuhkan jasa pendukung: oleh sebab itu, biaya departemen

pendukung ditimbulkan oleh aktivitas departemen produksi. Faktor-faktor penyebabnya adalah

variabel atau aktivitas dalam departemen produksi, yang menyebabkan munculnya biaya jasa

pendukung. Dalam memilih dasar pengalokasian biaya departemen pendukung, berbagai usaha

harus dilakukan untuk mengidentivikasi faktor penyebab yang sesuai (penggerak biaya).

Menggunakan faktor penyebab akan menghasilkan biaya produk yang lebih akurat.

Selanjutnya, jika faktor penyebab diketahui, para manajer dapat mengontrol konsumsi jasa

pendukung dengan lebih baik.

B.     Tujuan Alokasi

Beberapa tujuan penting berhubungan dengan alokasi biaya departemen pendukung ke

departemen produksi, dan akhirnya ke produk tertentu:

1.      Untuk menghasilkan satu kesepakatan harga yang menguntungkan

2.      Untuk menghitung profibilitas lini produk

3.      Untuk memprediksi pengaruh ekonomi dari perencanaan dan pengendalian

4.      Untuk meniai persedian

5.      Untuk memotivasi para manajer

Jika biaya tidak dialokasikan denga akurat, biaya beberapa jasa dapat terlalu tinggi, hingga

mengakibatkan penawaran yang terlalu tinggi dan hilangnya potensi bisnis, sebaliknya, jika

biaya terlalu rendah dan mengakibatkan kerugian pada jasa ini. Hal yang berhubungan dekat

dengan penentuan harga adalah laba. Dengan menilai laba berbagai jasa, seseorang manajer

dapat mengevaluasi bauran jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Tentu saja biaya yang akurat

adalah hal yang penting untuk menentukan laba.

2

Page 3: Alokasi Biaya Departemen Pendukung Sesi 3

Alokasi dapat digunakan untuk memotivasi para manajer. Jika biaya departemen pendukung

tidak di alokasikan ke departemen produksi, para menejer dapat memperlakukan jasa ini

seakan-akan jasa tersebut gratis. Tentu saja, pada kenyataanya, biaya marginal sebuah jasa

lebih besar dari nol. Dengan mengalokasikan biaya dan meminta para manejer departemen

produksi bertanggung jawab atas kinerja ekonomi unit mereka, suatu organisasi dapat

memastikan bahwa para manejer akan menggunakan suatu jasa hingga manfaat marginal suatu

jasa sama dengan biaya marginalnya. Jadi, mengalokasikan biaya jasa membantu tiap

departemen produksi memilih tingkat konsumsi yang benar.

C.     Pengalokasian Biaya Satu Departemen Ke Departemen Lainnya

1.      Tarif Pembebanan Tunggal

Misal bahwa perusahaan mengembangkan departemen foto copy sendiri untuk melayani tiga

departemen produksinya (audit, pajak, dan konsultan menajemen sistem atau MAS). Biaya

departemen foto copy termasuk biaya tetap sebesar $0,023 per lembar foto copy (kertas dan

tinta). Estimasi penggunaan (dalam kertas) oleh ketiga departemen produksi adalah sebagai

berikut ;

Departemen audit 94.500

Departemen pajak 67.500

Departemen MAS 108.000

Total 270.000

Jika tarif pembebanan tunggal di gunakan, biaya tetap sebesar $26.190 akan digabungkan

dengan estimasi biaya variabel sebesar $6.210 (270.000 x $0,023). total biaya sebesar $32.400

3

Page 4: Alokasi Biaya Departemen Pendukung Sesi 3

dibagi dengan estimasi jumlah lembar yang di foto copy sebanyak 270.000 yang akan

menghasilkan tarif per lembar sebesar $0,12.

Jumlah yang d bebankan ke departemen produksi merupakan suatu fungsi jumlah lembar yang

di foto copy. Anggaplah bahwa penggunaan aktual adalah ssebagai berikut ; departemen audit

sejumlah 92.000 lembar; dan departemen MAS 115.000 lembar. Total biaya foto copy yang

dibebankan pada masing-masing departemen dapat diperlihatkan sebagai berikut ;

Jumlahx

Pembebanan=

Total

Lembar per Lembar Pembebanan

Audit 92.000 $0,12 $11.040

Pajak 65.000 0,12 7.800

MAS 115.000

0,1213.8

00

Total 272.000 $32.640

Apakah departemen foto copy membutuhkan $32.640 untuk membutuhkan 272.000 lembar?

Tidak, departemen foto copy hanya membutuhkan $32.446 [$26.190 + 9272.000 x $0,023)].

2.      Tarif Bembebanan Berganda

Walaupun penggunaan tarif tunggal adalah sederhana, namun hal ini mengabaikan dampak

diferensial dari perubahan penggunaan biaya. Biaya variabel departemen pendukung naik

sesuai tingkat kenaikan jasa. Sebagai contoh, biaya kertas dan tinta untuk departemen foto copy

meningkat sesuai peningkatan jumlah lembar yang d foto copy.

4

Page 5: Alokasi Biaya Departemen Pendukung Sesi 3

Pengembangan Tarif Tetap

Biaya jasa tetap dapat di anggap sebagai biaya kapasitas, mereka di keluarkan guna

menyediakan kapasitas yang diperlukan untuk mengirm unit jasa yang dibutuhkan oleh

departemen produksi. Ketika departemen pendukung dibentuk, kemampuan mengirimnya

dirancang untuk melayani kebutuhan jangka panjang departemen produski. Karena kebutuhan

jasa pada awalnya menyebabkan penciptaan kemampuan pelayanan, maka adalah beralasan

untuk mengalokasikan biaya jasa tetap berdasarkan kebutuhan tersebut.

Pengalokasian biaya tetap mengikuti prosedur tiga langkah ;

a)      Penetapan biaya hasa tetap yang di anggarkan.

b)      Perhitungan rasio alokasi,

c)      Pengalokasian, dengan rumus ;

Alokasi = Rasio alokasi x Biaya jasa tetap yang di anggarkan

Yang dapat kita asumsikan sebagai berikut ;

Jumlah Foto Copy

Awal yang

Dianggarkan

Persentase

yang

di Foto copy

xBiaya

Tetap=

Bagian

Departemen

atas Biaya Tetap

Audit 94.500 35 $26.190 $9.167

Pajak 67.500 25 26.190 6.548

MAS

108.0

00

4

0 26.190 $10.476

5

Page 6: Alokasi Biaya Departemen Pendukung Sesi 3

Total 270.000 100 $26.191

Pengembangan Tarif Fariabel

Tarif fariabel tergantung pada biaya yang berubah ketika penggerak biaya berubah. Pada

departemen foto copy, penggerak biaya adalah jumlah lembar yang di foto copy. Jika jumlah

lembar yang di foto copy meningkat, kertas dan tinta yang digunakan akan lebih banyak.

Karena biaya rata-rata adalah $0,023 per lembar, maka tarif fariabel adalah $0,023. Tarif

variabel ini digunakan dalam hubungan dengan departeman audit dibebani 35 persen dari biaya

yang di tambah $0,023 per lembar yang difoto copy. Departeman pajak akan dialokasikan 25

persen dari biaya tetap ditambah $0,023 perlembar. Sementara itu MAS akan dialokasikan 40

persen dari biaya tetap ditambah $0,023 per lembar.

Jumlah

Foto copy

Jumlah

Tetap

Jumlah

Variabel

Total

Pembebanan

Audit 92.000 $9.167 $2.116 $11.283

Pajak 65.000 6.548 1.495 8.043

MAS 115.000 10.476 2.645 13.121

Total 272.000 $26.191 $6.256 $32.447

3.      Penggunaan aktual versus yang di anggarkan

Prinsip umum dari evalusai kerja adalah bahwa manajer tidak boleh di bebani tanggung jawab

atas biaya atau aktivitas yang berada di laur kendalinya. Karena para manajer departemen

6

Page 7: Alokasi Biaya Departemen Pendukung Sesi 3

produksi memiliki input yang signifikan berkaitan dengan tingkat jasa yang di konsumsi,

mereka harus di bebani tanggung jawab atas bagian biaya jasa mereka. Namun, pernyataan ini,

mempunyai kualifikasi penting ; evaluasi departemen tidak boleh dipengaruhi oleh tingkat

efisiensi yang di capai oleh departemen lain.

Ingatlah bahwa biaya tetap tahunan yang dianggarkan adalah sebesar $26.190 dan biaya

variabel yang dianggarkan adalah $0,023. Ketiga departemen produksi ; audit, pajak, dan MAS.

Mengestimasikan penggunan masing-masing sebesar 94.500 lembar, 57.500 lembar, dan

108.000 lembar. Berdasarkan data tersebut biaya yang dialokasikan kesetiap departemen pada

awal tahun. Bahwa metode tarif tunggal menghasilakn pengalokasian yang sama dengan

metode tarif berganda apabila angka yang dianggarkan digunakan.

Metode Tarif Tunggal

Jumlah

Foto copyx

Tarif

Total=

Alokasi

Biaya

Audit 94.500 $0,12 $11.340

Pajak 67.500 0,12 8.100

MAS 108.000 0,12 12.960

Total $32.400

Metode Tarif Berganda

7

Page 8: Alokasi Biaya Departemen Pendukung Sesi 3

Jumlah

Foto

copy

x

Tarif

Variabe

l

+

Alokas

i

Tetap

=Biaya yang

Dialokasikan

Audit 94.500 $0,023 $9.167 $11.340

Pajak 67.500 0,023 6.548 8.100

MAS 108.000 0,023 10.476 12.960

Total $32.400

D.    Memilih Metode Alokasi Biaya Departemen Pendukung

Dalam menentukan metode alokasi biaya departemen pendukung yang digunakan, perusahaan

hatus menetapkan batasan ineraksi departemen pendukung. Selain itu, mereka harus

menimbang biaya dan manfaat yang berhubungan dengan ketiga metode pengalokasian biaya,

yakni ;

1.      Metode langsung

Adalah metode paling sederhana dan paling langsung mengalokasikan biaya departemen

pendukung. Biaya jasa variabel dialokasikan langsung ke departemen produksi secara

proporsional terhadap masing-masing departemen pengguna jasa. Biaya tetap juga dialokasikan

langsung kepada departemen produksi, tetapi berdasarkan proporsi pada kapasitas normal atau

praktis departemen produksi.

Departemen Pendukung Departemen Produksi

ListrikPemeliharaa

n

Penggerindaa

n

Peraktita

n

8

Page 9: Alokasi Biaya Departemen Pendukung Sesi 3

Biaya lngsung $250.000 $160.000 $100.000 $60.000

Aktivitas normal :

Killowat-jam - 200.000 600.000 200.000

Jam pemeliharaan 1.000 - 4.500 4.500

2.      Metode Berurutan

Metode ini mengetahui bahwa interaksi diantara epartemen pendukung telah terjad. Akan

tetapi, metode berurutan tidak secara penuh mengakui interaksi departemen pendukung.

Alokasi biaya dilakukan secara tahap demi setahap mengikuti prosedur penetapan peringkat

yang ditentukan terlebih dahulu. Biasanya urutanya ditentukan dengan menyusun peringkat

departemen pendukung dalam suatu tatanan jumlah jasa yang diberikan, dari yang terbesar ke

yang terkecil. Tingkat jasa biasanya di ukur dengan biaya langsung dari setiap departemen

pendukung; departemen dengan biaya tertinggi dinilai sebagai pemberi dana terbesar.

Langkah 1 Menghitung Rasio Alokasi

Penggerindaan Peraktitan

Listrik :600.000

0,75 -(600.000 + 200.000)

200.000- 0,25

(600.000 + 200.000)

Pemeliharaan :4.500

0,50 -(4.500 + 4.500)

4.500- 0,50

(4.500 + 4.500)

9

Page 10: Alokasi Biaya Departemen Pendukung Sesi 3

Langkah 2 Alokasi Biaya Departemen Pendukung Dengan

Menggunakan Rasio Alokasi

Departemen Pendukung Departemen Produksi

Listrik Pemeliharaan Penggerindaan Perakitan

Biaya Langsung $250.000 $160.000 $100.000 $60.000

Listrik (250.000) - 187.500 62.500

Pemeliharaan - (160.000) 80.000 80.000

$ 0

$ 0 $367.500 $202.500

Alokasi yang di dapatkan dengan metode berurutan . di dapatkan dengan langkah pertama

adalah menghitung rasio alokasi. Perhatikan bahwa rasio alokasi untuk departemen

pemeliharaan mengabaikan penggunaan oleh departemen listrik karena biayanya tidak dapat

dialokasikan ke departemen pendukung. Langkah kedua adalah mengalokasikan biaya

departemen pendukung dengan menggunakan rasio alokasi yang dihitung pada langkah

pertama. Perhatikan bahwa $50.000 dari biaya departemen listrik dialokasikan ke departemen

pemeliharaan. Hal ini mencerminkan kenyataan bahwa departemen pemeliharaan menggunakan

20 persen output departemen listrik. Sebagai akibatnya, biaya oporasi departemen pemeliharaan

naik dari $160.00 jadi $210.000.

Langkah 1 Menghitung Rasio Alokasi

Pemeliharaan Penggerindaan Perakitan

Listrik : 200.000 0,20 - -

10

Page 11: Alokasi Biaya Departemen Pendukung Sesi 3

(200.000 + 600.000 + 200.000)

600.000- 0,60 -

(200.000 + 600.000 + 200.000)

200.000- - 0,20

(200.000 + 600.000 + 200.000)

Pemeliharaan :4.500

- 0,50 -(4.500 + 4.500)

4.500- - 0,50

(4.500 + 4.500)

Langkah 2 Alokasi Biaya Departemen Pendukung Dengan Menggunakan Rasio Alokasi

Departemen Pendukung Departemen Produksi

Listrik Pemeliharaan Penggerindaan Perakitan

Biaya Langsung $250.000 $160.000 $100.000 $60.000

Listrik (250.000) 50.000 150.000 50.000

Pemeliharaan - (210.000) 105.000 105.000

$ 0

$

0 $355.000 215.000

3.      Metode timbal balik

Metode ini mengakui semua interaksi di antara deprtemen pendukung. Menurut metode ini

salahs atu departemen pendukung menggunakan angka departemen lain dalam menentukan

total biaya setiap departemen pendukung dimana total biaya mencerminkan interksi iantara

11

Page 12: Alokasi Biaya Departemen Pendukung Sesi 3

departemen pendukung. Jadi, total biaya yang baru dari departemen pendukung dialokasikan ke

departemen produksi.

Total biaya departemen pendukung. Total biaya pendukung adalah jumlah dari biaya langsung

ditambah proposisi biaya yang diterima dari departemen pendukung lainnya. Persamaan biaya

untuk setiap departemen pendukung dapat diperlihatkan sebagai berikut

P = Biaya langsung + Bagian dari biaya pemeliharaan

= $250.000 + 0,10M (persamaan biaya listrik) (7.1)

M = Biaya langsung + Biaya dari baya listrik

= $160.000 + 0,20P (persamaan biaya pemeliharaan) (7.2)

Data untuk mengilustrasikan metode timbal balik

Departemen Pendukung Departemen Produksi

Listrik Pemeliharaan Penggerindaan Perakitan

Biaya Langsung:

Tetap $200.000 $100.000 $80.000 $50.000

Varabel 50.000 60.000 20.000 10.000

Total $250.000 $160.000 $100.000 $60.000

Aktivitas Normal

Kilowatt-jam - 200.000 600.000 200.000

Jam pemeliharaan 1.000 - 4.500 4.500

Proporsi Output yang Digunakan oleh Departemen

Listrik Pemeliharaan Penggerindaan Perakitan

Rasio Alokasi:

12

Page 13: Alokasi Biaya Departemen Pendukung Sesi 3

Listrik - 0,20 0,60 0,20

Pemeliharaan 0,10 - 0,45 0,45

Persamaan biaya listrk (7.1) dan persamaan biaya pemeliharaan (7.2) dapat diselesaikan secara

simultan untuk menghasilkan total biaya setiap departemen pendukung. Dengan persamaan ;

M = $160.000 + 0,20 ($250.000 + 0,10M)

M = $160.000 + $50.000 + 0,02 M

0,98M = $210.000

M = $214.286

Dengan mensubsidikan niai untuk M ini kepersamaan 7.1 dihasilkan total biaya untuk listrik.

P = $250.000 + 0.10 ($214.286)

= $250.000 + $21.429

= $271.429

Alokasi Departemen Produksi. Setelah total biaya setiap departemen pendukung diketahui,

alokasi kedepartemen produksi dapat diketahui. Alokasi ini, berdasarkan proporsi output yang

digunakan oleh setiap departemen produksi. Total biaya yang dialokasikan kedepartemen

produksi (dari listrik dan pemeliharaan) sama dengan $410.000, yaitu total biaya langsung dari

dua depatemen pendukung ($250.000 + $160.000).

Departemen Pendukung Departemen Produksi

Listrik Pemeliharaan Penggerindaan Perakitan

Biaya Langsung $250.000 $160.000 $100.000 $60.000

Listrik (271.429) 54.286 162.857 54.286

Pemeliharaan 21.429 (21.429) 96.429 96.429

13

Page 14: Alokasi Biaya Departemen Pendukung Sesi 3

Total $ 0 $ 0 $359.286 $210.715

E.     Tarif Overhead Departemen Dan Perhitungan Biaya Produk

Tarif biaya overhead dihitung dengan menembahkan biaya pendukung yang dialokasikan ke

biaya overhead yang secara langsung dapat ditelusuri pada departemen produksi dan

membaginya dengan beberapa ukuran aktivitas, seperti jam tenaga kerja langsung atau jam

mesin. Misalnya dari contoh alokasi berurutan total biaya overhead departemen pengesahan

adalah $355.000, dan asumsikan bahwa jam mesin adalah dasar untuk pembebanan overhead

ke produk dengan aktivitas normal sebesar 71.000 jam mesin, maka tarif biaya overhead

departemen pengesahan adalah:

Tarif overhead pengesahaan =$355.000

71.000  jam Mesin

= $ 5 per jam mesin

Dengan cara yang sama, total biaya overhead departemen perakitan sebesar $ 215.000, dan

diasumsikan tingkat aktivitas normal sebesar 107.500 jam tenaga kerja, maka tarif biaya

overhead di departement perakitan adalah:

Tarif overhead perakitan=

$215.000

107.500 jam tenaga kerja

= $ 2 per jam tenaga kerja

14

Page 15: Alokasi Biaya Departemen Pendukung Sesi 3

Dengan menggunakan tarif – tarif ini, biaya produk per unit dapat ditentukan. Sebagai

gambaran, anggaplah bahwa suatu produk membutuhkan dua jam mesin pengasahan dan satu

jam perakitan untuk satu unit yang diproduksi. Biaya overhead yang dibebankan ke satu unit

produk ini menjadi $ 12 [ (2 X $ 5) + (1X $ 2)]. Jika produk yang sama menggunakan bahan

baku senilai $ 15 dan tenaga kerja sebesar $ 6 (ditotal dari Pengesahan dan Perakitan), maka

biaya total per  unit adalah   $ 33 ($ 12 + $ 15 + $ 6).1[1]

Alokasi Joint Cost, Metode Rata-Rata per Unit

Biaya produksi yang dikeluarkan untuk membiayai beberapa produk secara bersama-

sama dinamakan dengan biaya gabungan (joint cost). Biaya gabungan ini akan menjadi tidak

matching kalau hanya dibebankan pada satu jenis produk saja, padahal biaya tersebut dinikmati

secara bersama-sama. Maka dengan demikian cocoknya biaya gabungan ini harus dialokasikan

kesemua produk yang ada berdasarkan jumlah unit yang diproduksi.Formula : Biaya rata2/unit

= BIAYA GABUNGAN/UNIT PRODUKSI

Ilustrasi:

Biaya produksi untuk memproduksi produk P, Q, R dan S sebesar Rp. 2.000.000,- Hasil

produksi yang diperoleh adalah produk P sebanyak 100 unit, Q sebanyak 200 unit, R sebanyak

150 unit dan S sebanyak 50 unit.

Solusi:

Biaya rata2 /unit = Rp. 2.000.000/500 unit = Rp. 4.000,- per unit

Produk Unit Produksi Alokasi Biaya Gabungan

P.............. 100............. Rp. 400.000,-

Q ............. 200............. Rp. 800.000,-

1

15

Page 16: Alokasi Biaya Departemen Pendukung Sesi 3

R ............. 150............. Rp. 600.000,-

S................ 50............. Rp. 200.000,-

Total ...... 500......... Rp. 2.000.000,-

Konklusi:

Produk P menerima alokasi biaya produksi bersama adalah sebesar Rp. 400.000,-, Q sebesar

Rp. 800.000,-, R sebesar Rp. 600.000,- dan S hanya menerima sebesar Rp. 200.000,- saja.

16