55
L/O/G/O ALKOHOL & ETER

Alkohol & Eter

Embed Size (px)

DESCRIPTION

penjelasan tentang alkohol dan eter kimia

Citation preview

ALKOHOL & ETER

ALKOHOL & ETERL/O/G/OSifat-sifat AlkoholL/O/G/OSifat sifat AlkoholSifat FisikaMudah terbakarBentuk fasa pada suhu ruang:C1 C4 = gas atau cairC5 C9 = cairan kental seperti minyak> C10 = padat Mudah bercampur dengan airMempunyai titik didih yang lebih tinggi dibandingkan alkananya

Sifat KimiaReaksi-reaksi ALKOHOL

REAKSI DENGAN LOGAM AKTIF SUBSTITUSI GUGUS-OH OLEH HALOGENOKSIDASI ALKOHOL

DEHIDRASI ALKOHOLReaksi dengan Logam AktifLogam aktif = Natrium dan KaliumAtom H dari gugus OH disubstitusi oleh logam aktif, membentuk alkoksida dan gas hidrogen2C2H5 OH + 2Na 2C2H5 ONa + H2

Bagaimana jika direaksikan dengan Kalium (K) ? Substitusi gugus OH oleh HalogenGugus OH alkohol dapat disubstitusi oleh atom halogen bila direaksikan dengan HX pekat, PX3 atau PX5 (X= halogen)

C2H5OH + HX(pekat) C2H5X + H2O3C2H5OH + PX3 3C2H5X + H3PO4C2H5OH + PX5 C2H5X + POX3+ HXOksidasi ALKOHOLAlkohol sederhana mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air.Cth. Reaksi pembakaran etanol: + + + kalor C2H5OHO2CO2H2OSyarat oksidasi ALKOHOL:Harus terdapat atom H-Karbinol(atom H yang terikat pada atom Karbon karbinol)HCHOHRC Karbinol Dengan zat-zat pengoksidasi sedang, seperti larutan K2Cr2O7 dalam lingkungan asam, alkohol teroksidasi sebagai berikut:Alkohol primer Aldehida dan Asam karboksilat

AldehidAsam KarboksilatHOH2. Alkohol Sekunder Keton

keton

3. Alkohol tersier tidak dapat teroksidasi

MengapaDehidrasi ALKOHOLJika alkohol dipanaskan bersama asam sulfat pekat akan mengalami dehidrasi (melepas molekul air) membentuk eter atau alkena

Pembentukan ester (esterifikasi)

Minuman keras ?Minuman keras identik dengan minuman beralkohol.

Minuman beralkohol merupakan minuman keras yang termasuk kategori jenis zat narkotika yang mengandung alkohol (tidak peduli berapa kandungan alkohol di dalamnya)Minuman beralkohol mengandung etil alkohol yang diperoleh dari hasil fermentasi madu, gula, sari buah, atau umbi-umbian.

Kandungan etanol yang dihasilkan dalam fermentasi minuman keras beralkohol biasanya berkisar antara 18 %

Minuman keras beralkohol dengan kandungan etanol yang lebih tinggi dapat dihasilkan melalui proses distilasi terhadap produk yang dihasilkan melalui proses fermentasi

Jenis-jenis minuman kerasBerdasarkan kadar etanol yang dimilikinya:Bir 3 5 %Wine 9 18 %Anggur obat 9 18 %Liquor min 24Whisky min 30Brandy min 30Genever min 30Cognac min 35Gin min 38Rum min 38Arak min 38Vodka min 40

Berdasarkan Kepres No.3 Tahun 1997 tentang Pengawasan dan pengendalian Minuman Beralkohol, minuman beralkkohol dibagi menjadi 3 golongan :

Golongan A : kadar etanol 1 5 % ( Bir bintang dan green sands)Golongan B : kadar etanol 5 20 % (anggur malaga)Golongan C : kadar etanol 20 55 % (brandy dan whisky)

Dampak AlkoholMengurangi Resiko JantungSejumlah studi, diantaranya Institute of Epidemiology di University of Muenster, menemukan, bahwa meminum bir dalam jumlah moderat mengurangi resiko terkena penyakit jantung koroner.Alasannya sederhana, alkohol dapat meningkatkan HDL, atau kolesterol baik yang berguna merawat jantung.

2. Kaya VitaminBerdasarkan penelitian TNO Nutrition and Food Research Institute, Jerman, peminum setia bir meningkatkan 30 persen kadar vitamin B6 lebih banyak dalam tubuh, dibanding mereka yang tidak minum bir, atau dua kali lebih banyak dari peminum anggur merah.

Positif 3.Menghindari Resiko Batu GinjalLagi-lagi penelitian yang dimuat dalam American Journal of Epidemiology menyebutkan resiko orang paruh baya yang gemar minum bir terkena batu ginjal menurun sebanyak 40 persen, dibanding mereka yang tidak minum sama sekali.Belum dapat ditemukan memang, komponen mana yang menyebabkan bir menjadi sakti untuk menangkal batu ginjal, tapi penemuan ini jelas menguntungkan.

Positif 4. Teman Baik Wanita Paruh BayaStudi dari Harvard menemukan wanita paruh baya yang rajin mimun bir terbukti memiliki fungsi mental yang lebih baik, dan tulang lebih padat. Hal ini karena bir mengandung semacam zat yang mirip dengan esterogen, hormon wanita yang berkurang seiring usia.

5. Mencegah KankerSenyawa Xanthohumol dalam bir terbukti dapat menghambat sel kanker berkembang dalam tubuh. Karena itu konsumsi bir tidak berlebihan sama saja dengan memasukkan anti bodi kanker.

Positif Alkohol menyebabkan penurunan daya tahan tubuh sehingga mudah terkena infeksi

Alkohol menyebabkan tekanan darah naik

Alkohol memudahkan penumpukan asam urat di sendi sehingga mudah meradang

Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan epilepsi dan mencetuskan serangan kejang pada penderita epilepsi

Dapat menjerumuskan seseorang ke lembah depresi

Makin tua , otak peminum alkohol makin mengecil dengan cepat sehingga mudah pikun dan telmiNegatif Merusak hati

Mengalami kelemahan otot-otot jantung, bisa menyebabkan kematian mendadak

Kanker : mulut, pharink, larink, esofagus, hati, payudara, usus besar. Resiko meningkat bila disertai merokok

Menyebabkan jumlah oksigen yang dibawa darah menurun sehingga dapat menyebabkan anemia

Merusak pankreas yang menyebabkan peradangan atau pankreatitis

Minum alkohol disertai dengan perilaku seks tidak sehat memudahkan terkena penyakit seksualNegatif ETERYour Company slogan in hereL/O/G/OSifat ETER

eter rantai C pendek berupa cair pada suhu kamar dan TD nya naik dengan penambahan unsur C. Eter rantai C pendek mudah larut dalam air Eter dengan rantai panjang sulit larut dalam air dan larut dalam pelarut organik. Mudah terbakar Td eter > Td alkana dan < Td alkohol (metil, n-pentil eter 140oC, n-heptana 98oC, heksil alkohol 157oC).

Reaksi-reaksi ETERPEMBAKARANREAKSI DENGAN LOGAM AKTIFREAKSI DENGAN PCl5REAKSI DENGAN HIDROGEN HALIDA (HX)26

1. PembakaranEter mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap airCH3 O- CH3+ 3O2 2CO2 + 3H2O

2. Reaksi dengan logam aktifBerbeda dengan alkohol, eter tidak bereaksi R - OH + Na R - ONa + H2R-O- R + Na (tidak ada reaksi)

3. Reaksi dengan PCl5Eter bereaksi dengan PCl5, tetapi tidak membebaskan HClR O-R + PCl5 R Cl + R-Cl + POCl3C2H5OH + HX(pekat) C2H5X + H2O3C2H5OH + PX3 3C2H5X + H3PO4C2H5OH + PX5 C2H5X + POX3+ HX

4. Reaksi dengan Hidrogen Halida (HX)R O-R + HI R OH + R-IR-O-R + 2HI R-I + R-I + H2OKegunaan1. Eter digunakan sebagai pelarut.2. Dietil eter digunakan sebagai obat bius pada operasi.3. Metil ters-butil eter (MTBE) digunakan untuk menaikkan angka oktan bensin.

DampakPada konsentrasi rendah, eter dapat menyebabkan kepala pusing sedangkan pada konsentrasi tinggi menyebabkan tidak sadarkan diri.

Kegunaan dan dampak eter dalam kehidupan

Sejarah penemuan eter anestesi Eter ditemukan seorang ahli kimia berkebangsaan Spanyol, Raymundus Lullius pada tahun 1275.Lullius Menamai eter "sweet vitriol.

Raymundus LulliusEter pertama kali disintesis oleh Valerius Cordus, ilmuwan dari Jerman pada tahun 1640. Kemudian seorang ilmuwan bernama W.G. Frobenius mengubah nama "sweet vitriol" menjadi eter pada tahun 1730.

Sebelum penemuan eter, Priestly menemukan gas nitrogen-oksida pada tahun 1777, dan berselang dua tahun dari temuannya itu, Davy menjelaskan kegunaan gas nitrogen-oksida dalam menghilangkan rasa sakit.

Sebelum tahun 1844, gas eter maupun nitrogen-oksida banyak digunakan untuk pesta mabuk-mabukan. Mereka menamai zat tersebut "gas tertawa", karena efek dari menghirup gas ini membuat orang tertawa dan lupa segalanya.

Penggunaan eter atau gas nitrogen-oksida sebagai penghilang sakit dalam dunia kedokteran sebenarnya sudah dimulai Horace Wells sejak tahun 1844. Sebagai dokter gigi, ia bereksperimen dengan nitrogen-oksida sebagai penghilang rasa sakit kepada pasien saat dicabut giginya. Sayangnya usaha mempertontonkan di depan mahasiswa kedokteran John C. Warren di Rumah Sakit Umum Massachusetts Boston gagal, bahkan mendapat cemoohan. Usahanya diteruskan William Thomas Green Morton.

sebab kematian:menggunakan anestesi untuk melakukan bunuh diri.!.Ketika melakukan berbagai percobaan dengan memakai bermacam-macam gas selama penelitiannya tentang anestesi, HOrace, menjadi KECANDUAN TERHADAP KLOROFORM Silly.gif . Pada tahun 1848, dia ditangkap oleh pihak yang berwajib karena menyemprotkan asam sulfur ke arah dua orang wanita, waktitu dia dalam keadaan mabuk akibat Kloroform. Dalam suratnya yang ditulis dari penjara dia menyalahkan kloroform sebagai penyebab tindakan-tindakannya yang tidak masuk akal tersebut dan menyatakan bahwa dia sangat mabuk pada saat melakukan penyerangan terhadap kedua wanita tersebut. Empat hari kemudian dia ditemukan meninggal dalam sel. Dia membius dirinya sendiri dengan memakai kloroform penemuannya tersebut hingga mati, horace wells menjadi orang pertama yang mati gara-gara overdosis! Hal yang masih menjadi pertanyaan hingga sekarang ialah bagaimana cara HOrace mendapatkan kloroform tersebut di dalam sel! (kemungkinan besar sama dengan cara para tahanan Cipinang bisa mendapatkan shabu-shabu dari luar sel )

Kematian tragis Horace WellsMORTONMorton menemukan efek bius eter lebih kuat dibanding gas nitrogen-oksida. Bahkan pada tahun 1846 Morton mendemonstrasikan penggunaan eter dalam pembedahan di rumah sakit umum Massachusetts. Saat pasien dokter Warren telah siap, Morton mengeluarkan gas eter (atau disebutnya gas letheon) yang telah dikemas dalam suatu kantong gas yang dipasang suatu alat seperti masker. Sesaat pasien yang mengidap tumor tersebut hilang kesadaran dan tertidur. Dokter Warren dengan sigap mengoperasi tumor dan mengeluarkannya dari leher pasien hingga operasi selesai tanpa hambatan berarti.

Tanggal 16 Oktober 1846 menjadi hari bersejarah bagi dunia kedokteran. Demonstrasi Morton berhasil dengan baik dan memicu penggunaan eter sebagai anestesi secara besar-besaran.

Thank You!L/O/G/OAldehidSelasa, 16 Februari 2010Sifat Fisika AldehidMemiliki titik didih yang yang lebih tinggi dari pada alkana dengan jumlah C yang sama, tetapi lebih rendah dari alkohol

Metanal pada suhu kamar berwujud gas, aldehid dengan jumlah atom C yang lebih tinggi berwujud cair dan padat

Metanal dan asetaldehida dapat larut dalam air

Aldehida adalah golongan senyawa organik yang memiliki rumus umum R-CHO. Beberapa reaksi yang terjadi pada aldehida antara lain:

OKSIDASIADISI HIDROGEN (REDUKSI)PEMBENTUKAN ASETALA & HEMIASETALAOksidasiAldehida adalah reduktor kuat Pereaksi yg dibutuhkan mengenali aldehida :Pereaksi TollensAdalah : larutan perak nitrat dalam amoniaDibuat dengan cara menetesi larutan AgNO3 dengan larutan NH3sedikit demi sedikit hingga endapan yang mula-mula terbentuk larut kembali.

Dianggap sebagai larutan perak oksida (Ag2O). aldehida dapat mereduksi pereaksi Tollens sehingga membebaskan unsur perak (Ag).Reaksi aldehida dengan pereaksi Tollens dapat ditulis sebagai berikut :

Bila reaksi dilangsungkan pada bejana gelas, endapan perak yang terbentuk akan melapisi bejana, membentuk cermin. Oleh karena itu, reaksi ini disebut reaksi cermin perak.Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian,Fehling A, yaitu larutan CuSO4, Fehling B, yaitu campuran larutan NaOH dan kalium natrium tartrat.

Pereksi Fehling dibuat dengan mencampurkan kedua larutan tersebut, Sehingga diperoleh suatu larutan yang berwarna biru tua.

Dalam Pereaksi Fehling,ion Cu2+ terdapat sebagai ion kompleks. Pereaksi Fehling dapat dianggap sebagai larutan CuO.

Reaksi Aldehida dengan pereaksi Fehling menghasilkan endapan merah bata dari Cu2O.

Pereaksi Fehling dipakai untuk identifikasi adanya gula reduksi (seperti glukosa) dalam air kemih pada penderita penyakit diabetes (glukosa mengandung gugus aldehida).

Adisi Hidrogen (Reduksi)Ikatan rangkap C=O dari gugus fungsi aldehida dapat diadisi oleh gas hidrogen membentuk suatu alkohol primer.

Adisi hidrogen menyebabkan penurunan bilangan oksidasi atom karbon gugus fungsi. Oleh karena itu, adisi hidrogen tergolong reduksi.

Asetala & Hemiasetala Asetala Senyawa karbon dengan 2 eter yang terikat pada satu atom karbon primer

Hemiasetala Senyawa karbon dengan 1 gugus eter dan 1 gugus alkohol

KSelasa, 16 Februari 2010etOn

Sifat Fisika KetonTitik didih relatif lebih tinggi dibandingkan dengan alkana dengan jumlah atom C yang sama

Aseton berwujud cair pada suhukamar, alkanaon dengan jumlah C yang lebih tinggi berwujud padat

Aseton dan butanon larutdalam air

Reaksi KeToNOKSIDASIADISI HIDROGEN (REDUKSI)PEMBENTUKAN KETALA & HEMIKETALA

OksidasiKeton merupakan reduktor yang lebih lemah dari pada aldehida

Aldehida + pereaksi Tollens cermin perakKeton + pereaksi Tollens tidak ada reaksi

Aldehida + pereaksi Fehling endapan merah bataKeton + pereaksi Fehling tidak ada reaksi

Adisi Hidrogen (Reduksi)Reduksi keton menghasilkan alkohol sekunder O OH

R C R + H2 R C R

H

Pembentukan Ketala & HemiketalaKetala : senyawa karbon yg memiliki 2 gugus eter pada 1 atom C sekunder OR1

R C R

OR2Hemiketala : senyawa karbon yang memiliki 1 gugus eter dan 1 gugus alkohol OR1

R C R

OH

Bagaimana cara membedakan Aldehid dan Keton ?Asam Karboksilat

Sifat sifat Asam Karboksilat Asam alkanoat yang mengandung C1 sampai C4 berbentuk cairan encer dan larut sempurna dalam air

Asam alkanoat dengan atom C5 sampai C9 berbentuk cairan kental dan sedikit larut dalam air

Asam alkanoat suku tinggi dengan C10 atau lebih berbentuk padatan yang sukar larut dalam air.

Titik didih asam alkanoat lebih tinggi dibandingkan titik didih alkohol yang memiliki jumlah atom C yang sama.

Asam alkanoat pada umumnya merupakan asam lemah. Semakin panjang rantai karbonnya semakin lemah sifat asamnya.