Click here to load reader
Upload
hamdan-rifai
View
4.089
Download
13
Embed Size (px)
Citation preview
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA - CIANJUR
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Muhammad Iqbal, penyair, pujangga dan filosof besar abad ke-20, dilahirkan di
Sialkot, Punjab - Pakistan pada 9 November 1877.
Dalam makalah ini, penulis mencoba mengangkat seorang pemikir, pujangga,
pembaharu Islam Iqbal yang bukan saja berpengaruh di negerinya Pakistan, tapi juga di
Indonesia sendiri. Disini penulis menitik beratkan pada pemikirannya di bidang hukum
Islam walaupun disinggung sedikit tentang perannya dibidang perpolitikan.
Di dalam kehidupannya Iqbal berusaha secara serius terhadap perumusan dan
pemikiran kembali tentang Islam. Meskipun Iqbal tidak diberi umur panjang tapi lewat
tarian penanya ia mampu menghempaskan bangunan Unionist dan meratakan jalan
untuk berdirinya Pakistan, memang pena lebih tajam dari pada pedang. Dia mengkritik
sebab kemunduran Islam karena kurang kreatifnya umat Islam, konkritnya bahwa pintu
Ijtihad telah ditutup. Sehingga umat Islam hanya bisa puas dengan keadaan yang
sekarang didalam kejumudan.
B. Ruang Lingkup Pembahasan
Dalam penyusunan makalah ini penulis berupaya untuk menyajikannya
secara sistematis agar lebih mudah dipahami oleh para pembaca. Adapun
permasalah-permasalahan yang dibahas dalam makalah ini lebih menitik-beratkan pada
pandangan Muhammad Iqbal terhadap politik dan sumber hukum islam.
Aliran Modern Dalam Islam | Pemikiran Modern Muhammad Iqbal 1
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA - CIANJUR
BAB IIKAJIAN TEORITIS
A. Biografi Muhammad Iqbal
Muhammad Iqbal, seorang penyair dan filsuf besar abad ke-20. Muhammad
Iqbal lahir di Sialkot, Wilayah Punjab (India – Pakistan Barat) pada tanggal 9
November 1877. Ayahnya bernama Shaikh Nur Muhammad adalah seorang penjahit
yang taat beragama dan mendalami tasawuf, ibunya bernama Imam Bibi seorang
Muslimah yang taat.
Iqbal wafat pada 21 April 1938 pada usia 60 tahun. Hari wafatnya menjadi hari
berkabung bagi masyarakat semenanjung India secara umum, dan bagi umat Muslim
secara khusus.
B. Sejarah Singkat Kehidupan Muhammad Iqbal
Iqbal berasal dari keluarga miskin, dengan mendapatkan beasiswa dia mendapat
pendidikan bagus. Keluarga Iqbal berasal dari keluarga Brahmana Kashmir yang telah
memluk agama Islam sejak tiga abad sebelum kelahiran Iqbal, dan menjadi penganut
agama Islam yang taat.
Pada usia sekolah, Iqbal belajar Al-Qur’an di surau. Disinilah Iqbal banyak hafal
ayat-ayat Al-Qur’an yang selanjutnya jadi rujukan pengembangan gagasannya dalam
pembaharuan keislamannya.
Selanjutnya di meneruskan ke Scottish Mission School, Sialkot. Disini dia
bertemu guru ternama sekaligus teman karib ayahnya, Sayid Mir Hasan. Pengaruh
Aliran Modern Dalam Islam | Pemikiran Modern Muhammad Iqbal 2
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA - CIANJUR
Mir Hasan ini sangat kuat pada dirinya ini dibuktikannya dengan menolak pemberian
gelar Sir oleh pemerintah inggris pada tahun 1922, sebelum gurunya mendapat gelar
kehormatan pula, yaitu Syams al-‘Ulama.
Dalam sebuah sajaknya Iqbal mengakuinya :
Cahaya dari keluarga Ali yang penuh berkah
Pintu gerbangnya dibersihkan senantiasa
Bagiku bagaikan Ka’bah
Nafasnya menumbuhkan tunas keinginanku, penuh gairah hingga menjadi
kuntum bunga yang merekah indah
Daya kritis tumbuh dalam diriku oleh cahayanya yang ramah.
Pada tahun 1895 Iqbal menyelesaikan pelajarannya di Scottish dan pergi ke
Lahore. Disini ia melanjutkan studi Government College, gurunya adalah Sir Thomas
Arnold. Disini dia mendapatkan dua kali medali emas karena baiknya bahasa Inggris
dan Arab, karena kejeniusannya pula dia menjadi mahasiswa kesayangan Sir Thomas
Arnold. Sir Thomas Arnold juga yang mendorongnya agar melanjutkan pendidikannya
ke Inggris karena melihat kejeniusan Iqbal. Setelah selesai di Government College Iqbal
belajar ke Eropa pada tahun 1905. Dari sini pengembangan intelektual Iqbal dimulai.
Iqbal memilih melanjutkan di Cambridge University, Inggris. Ia belajar filsafat
dengan Mc. Taggart, kemudian mengambil gelar doktor (Ph.D) di Munich, Jerman dan
lulus pada tahun1908 dengan disertasi berjudul The development of Methapysics of
Persia. Didalam disertasi inilah Iqbal mengkritik tajam ajaran tasawuf dengan
mengatakan tidak mempunyai dasar yang kukuh dan historis dalam ajaran Islam yang
murni. Iqbal melihat ada nilai-nilai baik yang transendental yang tak dimiliki oleh
Aliran Modern Dalam Islam | Pemikiran Modern Muhammad Iqbal 3
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA - CIANJUR
Eropa. Barat, menurut Iqbal, kehilangan semangat spiritual dan terlalu menumpukan
pada rasio dalam menjawab setiap problematika. Meskipun ia mengakui Eropa baik,
tapi ia yakin Islam lebih baik. Dia kembali dari Eropa sebagai Pan-Islamis. Perubahan
spiritual dan ideologis Iqbal makin dalam dari nasionalis menjadi kampiun kebangsaan
Muslim, dia merasa yakin bahwa antara Hindu dan Islam harus punya negara masing-
masing secara terpisah dan tindakannya sendiri sudah jelas.
Iqbal kembali pada tahun 1908. Dia berprofesi sebagai pengacara, guru besar di
Universitas dan penyair sekaligus. Namun dia meninggalkan profesinya dan menjadi
penyair sejati. Ia berpendapat bahwa kemunduran umat Islam selama lima ratus tahun
terakhir disebabkan oleh kebekuan dalam pemikiran. Di masa Pakistan inilah bukunya
banyak dihasilkan.
Pergeseran pemikiran Iqbal ini lebih memperlihatkan bentuknya dalam karyanya
Pembangunan Kembali Alam Pikiran Islam. Buku ini kumpulan dari enam ceramahnya
di Madras, Hyderabad dan Aligarh. Edisi pertama buku ini terbit di Lahore pada 1930,
berjudul Six Lecturer on the Reconsturction of Religious Thought in Islam. Pada edisi
berikutnya disederhanakan menjadi The Reconstruction of Religious Thought in Islam,
disini dia telah mencapai posisinya sebagai pemikir liberal yang telah mencapai
kematangan intelektual. Dia mengecam terhadap filsafat Yunani, terutama Plato sebagai
penyebab mundurnya umat Islam.
C. Karya-Karya Muhammad Iqbal
Muhammad Iqbal adalah seorang yang kreatif berpuisi. Segala pemikiran dan
perjuangannya terpancar dalam puisinya yang bernafaskan Islam dengan pengolahan
Aliran Modern Dalam Islam | Pemikiran Modern Muhammad Iqbal 4
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA - CIANJUR
bahasa dan bait syair yang indah. Oleh karena itu beliau lebih dikenal sebagai sastrawan
besar islam.
Antara karya puisinya yang dianggap besar pernah diterbitkan ialah Asrari
Khudi (Rahasia agung - Rahasia Pribadi), terbit pada tahun 1915, diikuti dengan Rumuz
bi Khudi (Rahasia tidak Mementingkan Diri Sendiri), pada tahun 1917, Fayami Mashriq
(Pesan Untuk Timur), Tulu'ul Islam (Munculnya Islam) dan banyak lagi pada tahun-
tahun berikutnya. Bukunya yang dianggap penting ialah Reconstruction of Religious
Thought in Islam (Membina Kembali Cita-Cita Keagamaan Dalam Islam). Kebanyakan
sajak-sajaknya ditulisnya dalam bahasa Parsi dan Urdu.
Aliran Modern Dalam Islam | Pemikiran Modern Muhammad Iqbal 5
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA - CIANJUR
BAB IIIPEMBAHASAN
Menurut Dr. Syed Zafrullah Hasan dalam pengantar buku Metafisika Iqbal yang
ditulis oleh Dr. Ishrat Hasan Enver, Iqbal memiliki beberapa pemikiran yang
fundamental yaitu intuisi, diri, dunia dan Tuhan. Baginya Iqbal sangat berpengaruh di
India bahkan pemikiran Muslim India dewasa ini tidak akan dapat dicapai tanpa
mengkaji ide-idenya secara mendalam.
Namun dalam tataran praktek, Iqbal secara konkret, yang diketahui dan difahami
oleh masyarakat dunia dengan bukti berupa literatur-literatur yang beredar luas, justru
dia adalah sebagai negarawan, filosof dan sastrawan. Hal ini tidak sepenuhnya keliru
karena memang gerakan-gerakan dan karya-karyanya mencerminkan hal itu. Dan jika
dikaji, pemikiran-pemikirannya yang fundamental (intuisi, diri, dunia dan Tuhan) itulah
yang menggerakkan dirinya untuk berperan di India pada khususnya dan dibelahan
dunia timur ataupun barat pada umumnya baik sebagai negarawan maupun sebagai
agamawan. Karena itulah ia disebut sebagai Tokoh Multidimensional.
Dengan latar belakang itu pula maka dalam makalah ini penulis akan
memaparkan gagasan-gagasan Iqbal dalam dua hal yaitu: pemikirannya tentang politik
dan tentang Islam.
A. Pemikiran dan Kiprah Muhammad Iqbal di Dunia Politik
Sepulangnya dari Eropa, Iqbal kemudian terjun kedunia politik dan bahkan
menjadi tulang punggung Partai Liga Muslim India. Ia terpilih menjadi anggota
legistalif Punjab dan pada tahun 1930 terpilih sebagai Presiden Liga Muslim. Karier
Aliran Modern Dalam Islam | Pemikiran Modern Muhammad Iqbal 6
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA - CIANJUR
Iqbal semakin bersinar dan namanya pun semakin harum ketika dirinya diberi gelar
‘Sir’ oleh pemerintah kerajaan Inggris di London atas usulan seorang wartawan Inggris
yang aktif mengamati sepak terjang Iqbal dibidang intelektual dan politiknya. Gelar ini
menunjukkan pengakuan dari kerajaan Inggris atas kemampuan intelektualitas dan
memperkuat bargening position politik perjuangan umat Islam India pada saat itu. Ia
juga dinobatkan sebagai Bapak Pakistan yang pada setiap tahunnya dirayakan oleh
rakyat Pakistan dengan sebutan Iqbal Day.
Pemikiran dan aktivitas Iqbal untuk mewujudkan Negara Islam ia tunjukkan
sejak terpilih menjadi Presiden Liga Muslimin tahun 1930. Ia memandang bahwa
tidaklah mungkin umat Islam dapat bersatu dengan penuh persaudaraan dengan warga
India yang memiliki keyakinan berbeda. Oleh karenanya ia berpikir bahwa kaum
muslimin harus membentuk Negara sendiri. Ide ini ia lontarkan keberbagai pihak
melalui Liga Muslim dan mendapatkan dukungan kuat dari seorang politikus muslim
yang sangat berpengaruh yaitu Muhammad Ali Jinnah (yang mengakui bahwa gagasan
Negara Pakistan adalah dari Iqbal), bahkan didukung pula oleh mayoritas Hindu yang
saat itu sedang dalam posisi terdesak saat menghadapi front melawan Inggris. Bagi
Iqbal dunia Islam seluruhnya merupakan satu keluarga yang terdiri atas republik-
republik, dan Pakistan yang akan dibentuk menurutnya adalah salat satu republik itu.
Sebagai seorang negarawan yang matang tentu pandangan-pandangannya
terhadap ancaman luar juga sangat tajam. Bagi Iqbal, budaya Barat adalah budaya
imperialisme, materialisme, anti spiritual dan jauh dari norma insani. Karenanya ia
sangat menentang pengaruh buruk budaya Barat. Dia yakin bahwa faktor terpenting
bagi reformasi dalam diri manusia adalah jati dirinya. Dengan pemahaman seperti itu
yang ia landasi diatas ajaran Islam maka ia berjuang menumbuhkan rasa percaya diri
Aliran Modern Dalam Islam | Pemikiran Modern Muhammad Iqbal 7
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA - CIANJUR
terhadap umat Islam dan identitas keislamannya. Umat Islam tidak boleh merasa rendah
diri menghadapi budaya Barat. Dengan cara itu kaum muslimin dapat melepaskan diri
dari belenggu imperialis.
Diantara paham Iqbal yang mampu membangunkan kaum muslimin dari
tidurnya adalah “dinamisme Islam”, yaitu dorongannya terhadap umat Islam supaya
bergerak dan jangan tinggal diam. Intisari hidup adalah gerak, sedang hukum hidup
adalah menciptakan, maka Iqbal menyeru kepada umat Islam agar bangun dan
menciptakan dunia baru. Begitu tinggi ia menghargai gerak, sehingga ia menyebut
bahwa seolah-olah orang kafir yang aktif kreatif "lebih baik" dari pada muslim yang
"suka tidur".
Iqbal juga memiliki pandangan politik yang khas yaitu ; gigih menentang
nasionalisme yang mengedepankan sentimen etnis dan kesukuan (ras). Bagi dia,
kepribadian manusia akan tumbuh dewasa dan matang di lingkungan yang bebas dan
jauh dari sentimen nasionalisme.
Muhammad Natsir menyebutkan bahwa dalam ceramahnya yang berjudul
Structure of Islam, Iqbal menunjukkan asas-asas suatu negara dengan ungkapannya :
Didalam agama Islam spiritual dan temporal, baka dan fana, bukanlah dua
daerah yang terpisah, dan fitrat suatu perbuatan betapapun bersifat duniawi
dalam kesannya ditentukan oleh sikap jiwa dari pelakunya. Akhir-akhirnya latar
belakang rohani yang tak kentara dari sesuatu perbuatan itulah yang
menentukan watak dan sifat amal perbuatan itu. Suatu amal perbuatan ialah
temporal (fana), atau duniawi, jika amal itu dilakukan dengan sikap yang
terlepas dari kompleks kehidupan yang tak terbatas. Dalam agama islam yang
Aliran Modern Dalam Islam | Pemikiran Modern Muhammad Iqbal 8
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA - CIANJUR
demikian itu adalah adalah seperti yang disebut orang "gereja" kalau dilihat
dari satu sisi dan sebagai "negara" kalau dilihat dari sisi yang lain. Itulah maka
tidak benar kalau gereja dan negara disebut sebagai dua faset atau dua belahan
dari barang yang satu. Agama Islam adalah suatu realita yang tak dapat
dipecah-pecahkan seperti itu.
Demikian tegas Iqbal berpandangan bahwa dalam Islam; politik dan agama
tidaklah dapat dipisahkan, bahwa negara dan agama adalah dua keseluruhan yang tidak
terpisah.
Dengan gerakan membangkitkan Khudi (pribadi; kepercayaan diri) inilah Iqbal
dapat mendobrak semangat rakyatnya untuk bangkit dari keterpurukan yang dialami
dewasa ini. Ia kembalikan semangat sebagaimana yang dulu dapat dirasakan
kejayaannya oleh umat Islam.
Daerah-daerah yang diinginkan oleh Iqbal menjadi satu negara Islam India
adalah Punjab, daerah perbatasan Utara Sind dan Balukhistan.
Terbentuknya negara islam Pakistan sebagaimana yang diasaskan Muhammad
Iqbal dapat tercapai pada tahun 1947 setelah beliau meninggal dunia.
B. Pemikiran Muhammad Iqbal Terhadap Sumber Hukum Islam
1. Pemikiran Tentang Al-Qur’an
Sebagai seorang yang terdidik dalam keluarga yang kuat memegang prinsip
Islam, Iqbal meyakini bahwa Al-Qur’an adalah benar firman Allah yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril. Al-Qur’an adalah
Aliran Modern Dalam Islam | Pemikiran Modern Muhammad Iqbal 9
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA - CIANJUR
sumber hukum utama dengan pernyataannya “The Qur’an Is a book which emphazhise
deed rather than Ida” (Al-Qur’an adalah kitab yang lebih mengutamakan amal daripada
cita-cita). Namun dia berpendapat bahwa al-Qur’an bukanlah undang-undang. Dia
berpendapat bahwa penafsiran Al-Qur’an dapat berkembang sesuai dengan perubahan
zaman, pintu ijtihad tidak pernah tertutup. Tujuan utama al-Qur’an adalah
membangkitkan kesadaran manusia yang lebih tinggi dalam hubungannya dengan
Tuhan dan alam semesta, Al-Qur’an tidak memuatnya secara detail maka manusialah
yang ditutntut untuk mengembangkannya. Dalam istilah fiqih hal ini disebut ijtihad.
Ijtihad dalam pandangan Iqbal sebagai prinsif gerak dalam struktur Islam. Disamping
itu Al-Qur’an memandang bahwa kehidupan adalah satu proses cipta yang kreatif dan
progresif. Oleh karenanya, walaupun Al-Qur’an tidak melarang untuk
memperimbangkan karya besar ulama terdahulu, namun masyarakat harus berani
mencari rumusan baru secara kreatif dan inovatif untuk menyelesaikan persoalan yang
mereka hadapi. Akibat pemahaman yang kaku terhadap ulama terdahulu, maka ketika
masyarakat bergerak maju, hukum tetap berjalan di tempatnya.
Iqbal juga mengeluh tentang ketiak-mampuan masyarakat India dalam
memahami Al-Qur’an disebabkan tidak memahami bahasa arab dan telah salah
mengimpor ide-ide India (hindu) dan Yunani ke dalam Islam dan Al-Qur’an. Iqbal
begitu terobsesi untuk menyadarkan umat Islam untuk lebih progresif dan dinamis dari
keadaaan statis dan stagnan dalam menjalani kehidupan duniawi. Karena berdasarkan
pengalaman, agama Yahudi dan Kristen telah gagal menuntun umat manusia menjalani
kehidupan. Kegagalan Yahudi disebabkan terlalu mementingkan legalita kehidupan
duniawi. Sedangkan kegagalan Kristen adalah dalam memberikan nilai-nilai kepada
pemeliharaan Negara, undang-undang dan organisasi disebabkan terlalu mementingkan
Aliran Modern Dalam Islam | Pemikiran Modern Muhammad Iqbal 10
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA - CIANJUR
segi ibadah ritual. Dalam kegagalan kedua agama tersebut menurut Iqbal Al-Qur’an
berada ditengah-tengah dan sama-sama mengajarkan keseimbangan kedua kehidupan
tersebut, tanpa mebeda-bedakannya. Baginya antara politik pemerintahan dan agama
tidak ada pemisahan sama sekali. Inilah yang dikembangkannya dalam merumuskan ide
berdirinya Negara Pakistan yang memisahkan diri dari India yang mayoritas Hindu.
Satu segi mengenai al-Qur'an yang patut dicatat adalah bahwa ia sangat
menekankan pada aspek Hakikat yang bisa diamati. Tujuan al-Qur'an dalam
pengamatan reflektif atas alam ini adalah untuk membangkitkan kesadaran pada
manusia tentang alam yang dipandang sebagai sebuah symbol. Iqbal menyatakan hal ini
seraya menyitir beberapa ayat, diantaranya : "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya
ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-
orang yang mengetahui". (Qs. 30:22)
2. Pemikiran Tentang Al-Hadits
Iqbal memandang bahwa umat Islam perlu melakukan studi mendalam terhadap
literatur hadist dengan berpedoman langsung kepada Nabi sendiri selaku orang yang
mempunyai otoritas untuk menafsirkan wahyunya. Hal ini sangat besar faedahnya
dalam memahami nilai-nilai hidup dari prinsip-prinsip hukum Islam sebagaimana yang
dikemukakan al-Qur’an.
Iqbal sepakat dengan pendapat Syah Waliyullah tentang hadits, yaitu cara Nabi
dalam menyampaikan dakwah Islam dengan memperhatikan kebiasaan, cara-cara dan
keganjilan yang dihadapinya ketika itu. Selain itu juga Nabi sangat memperhatikan
Aliran Modern Dalam Islam | Pemikiran Modern Muhammad Iqbal 11
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA - CIANJUR
sekali adat istiadat penduduk setempat. Dalam penyampaiannya Nabi lebih menekankan
pada prinsip-prinsip dasar kehidupan sosial bagi seluruh umat manusia, tanpa terkait
oleh ruang dan waktu. Jadi peraturan-peraturan tersebut khusus untuk umat yang
dihadapi Nabi. Untuk generasi selanjutnya, pelaksanaannya mengacu pada prinsip
kemaslahatan, dari pandangan ini Iqbal menganggap wajar saja kalau Abu Hanifah
lebih banyak mempergunakan konsep istihsan dari pada hadits yang masih meragukan
kualitasnya. Ini bukan berarti hadits-hadits pada zamannya belum dikumpulkan, karena
Abu Malik dan Az-Zuhri telah membuat koleksi hadits tiga puluh tahun sebelum Abu
Hanifah wafat. Sikap ini diambil Abu Hanifah karena ia memandang tujuan-tujuan
universal hadits daripada koleksi belaka.
Pandangan Iqbal tentang pembedaan hadist hukum dan hadist bukan hukum
agaknya sejalan dengan pemikiran ahli ushul yang mengatakan bahwa hadist adalah
penuturan, perbuatan dan ketetapan Nabi saw. yang berkaitan dengan hukum; seperti
mengenai kebiasaan-kebiasaan Nabi yang bersifat khusus untuknya, tidak wajib diikuti
dan diamalkan.
3. Pemikiran Tentang Ijtihad
Menurut Iqbal ijtihad adalah “Exert with view to form an independent judgment
on legal question” (bersungguh-sungguh dalam membentuk suatu keputusan yang
bebas untuk menjawab permasalahan hukum). Kalau dipandang baik hadits maupun Al-
Qur’an memang ada rekomendasi tentang ijtihad tersebut. Disamping ijtihad pribadi
hukum Islam juga memberi rekomendasi keberlakuan ijtihad kolektif. Ijtihad inilah
yang selama berabad-abad dikembangkan dan dimodifikasi oleh ahli hukum Islam
Aliran Modern Dalam Islam | Pemikiran Modern Muhammad Iqbal 12
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA - CIANJUR
dalam mengantisipasi setiap permasalahan masyarakat yang muncul. Sehingga
melahirkan aneka ragam pendapat (mazhab). Sebagaimana mayoritas ulama, Iqbal
membagi ijtihad kedalam tiga tingkatan yaitu :
Otoritas penuh dalam menentukan perundang-undangan yang secara praktis
hanya terbatas pada pendiri mazhab-mazhab saja.
Otoritas relative yang hanya dilakukan dalam batas-batas tertentu dari satu
madzhab
Otoritas khusus yang berhubungan dengan penetapan hukum dalam kasus-kasus
tertentu, dengan tidak terkait pada ketentuan-ketentuan pendiri madzhab.
Iqbal menggaris-bawahi pada derajat yang pertama saja. Menurut Iqbal,
kemungkinan derajat ijtihad ini memang disepakati diterima oleh ulama ahli al-sunnah
tetapi dalam kenyataannya dipungkiri sendiri sejak berdirinya mazhab-mazhab. Ide
ijtihad ini dipagar dengan persyaratan ketat yang hampir tidak mungkin dipenuhi. Sikap
ini, lanjut Iqbal, adalah sangat ganjil dalam suatu sistem hukum Al-Qur’an yang sangat
menghargai pandangan dinamis. Akibatnya ketentuan ketatnya ijtihad ini, menjadikan
hukum Islam selama lima ratus tahun mengalami stagnasi dan tidak mampu
berkembang. Ijtihad yang menjadi konsep dinamis hukum Islam hanya tinggal sebuah
teori-teori mati yang tidak berfungsi dan menjadi kajian-kajian masa lalu saja. Demikian
juga ijma hanya menjadi mimpi untuk mengumpulkan ulama, apalagi dalam konsepnya
satu saja ulama yang tidak setuju maka batallah keberlakuan ijma tersebut, hal ini
dikarenakan kondisi semakin meluasnya daerah Islam. Akhirnya kedua konsep ini
hanya tinggal teori saja, konsekwensinya, hukum Islam pun statis tidak berkembang
selama beberapa abad.
Aliran Modern Dalam Islam | Pemikiran Modern Muhammad Iqbal 13
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA - CIANJUR
BAB IVP E N U T U P
Iqbal adalah seorang intelektualis asal Pakistan telah melahirkan pemikiran dan
peradaban besar bagi generasi setelahnya . Iqbal merupakan sosok pemikir multi
disiplin. Ia adalah seorang sastrawan, negarawan, ahli hukum, filosof, pendidik dan
kritikus seni. Menilai kepiawaiannya yang multidisiplin itu, Muhammad Natsir
mengatakan "tentulah sukar bagi kita untuk melukiskan tiap-tiap aspek kepribadian
Iqbal. Jiwanya yang piawai tidak saja menakjubkan tetapi juga jarang ditemui".
Dalam mencari konsep sastra Islam, jelas bahwa Muhammad Iqbal adalah salah
seorang tokoh besar yang dapat menjadi contoh. Iqbal tidak hanya semata-mata
kepunyaan Pakistan, tetapi juga kepunyaan seluruh dunia Islam. Semakin dunia sadar
akan kemurnian Islam, semakin terasa kebenaran pendapat dan falsafah Iqbal yang
terpancar melalui syair-syairnya dan terasa dekatnya Iqbal itu dengan diri kita. Rahasia
kejayaan dan kekuatan Iqbal bersumber pada Al-Qura'an dan al-Sunnah yaitu dua
sumber besar yang terukti mampu merubah dunia dan telah disaksikan sepanjang
sejarah manusia.
Islam sebagai way of life yang lengkap mengatur kehidupan manusia, ditantang
untuk bisa mengantisipasi dan mengarahkan gerak perubahan tersebut agar sesuai
dengan kehendak-Nya. Oleh sebab itu hukum Islam dihadapkan kepada masalah
signifikan, yaitu sanggupkah hukum islam memberi jawaban yang cermat dan akurat
dalam mengantisipasi gerak perubahan ini? Dengan tepat Iqbal menjawab “Bisa kalau
umat Islam memahami hukum Islam seperti cara berfikir Umar bin Khattab”.
Aliran Modern Dalam Islam | Pemikiran Modern Muhammad Iqbal 14
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA - CIANJUR
Akhirnya, tidaklah lengkap rasanya menulis tentang Iqbal tanpa menutupnya
dengan salah satu syairnya berikut ini :
Apakah kamu berada dalam tingkat kehidupan, kematian, atau kematian dalam
kehidupan?
Memanggil tiga saksi untuk memberitahu dimana tempat perhentianmu.
Saksi pertama adalah kesadaran batinmu sendiri
Lihat dirimu sendiri dengan cahayamu sendiri.
Saksi kedua adalah kesadaran ego yang lain
Lihat dirimu, lalu sinar ego yang lain daripada milikmu
Saksi ketiga adalah kesadaran Tuhan
Lihat dirimu, lalu dengan cahaya Tuhan.
Jika kamu berdiri tidak bergerak di depan cahaya ini
Anggaplah dirimu sendiri seperti hidup dan abadi layaknya Tuhan!
Bahwa manusia sendiri adalah sejati yang berani
Berani untuk melihat Tuhan berhadapan muka!
Apakah Mi'raj? Hanya pencarian seorang saksi
Yang akhirnya dapat menegaskan realitasmu
Seorang saksi yang dengan kesaksiannya membuatmu abadi.
Tak seorangpun dapat berdiri tanpa bergerak oleh keberadaannya
Dan dia yang dapat, sesungguhnya, dia emas murni.
Apakah engkau hanya butiran debu semata?
Ketatkan simpul egomu
Dan pegang cepat makhlukmu yang kecil!
Betapa cemerlangnya memancarkan ego kita
Dan menguji kilauan ini dari keberadaan Matahari!
Bersihkan ragamu yang lama
Dan membangun makhluk baru
Suatu makhluk yang sesungguhnya
Atau egomu hanyalah gumpalan asap semata!
Aliran Modern Dalam Islam | Pemikiran Modern Muhammad Iqbal 15
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA - CIANJUR
DAFTAR PUSTAKA
1. Al-Qur'an Terjemah, Depag RI. Penerbit Al-Huda (Kelompok GIP), Depok,
tahun 2005
2. Ali, Mukti A, Alam Pikiran Islam Modern di India dan Pakistan, Bandung,
Mizan 1998, Cet. III
3. Natsir, Mohammad, Kapita Selekta 2, Jakarta, PT Abadi dan Yayasan Kapita
Selekta, cet. 2 , th. 2008
Aliran Modern Dalam Islam | Pemikiran Modern Muhammad Iqbal 16