Alimuddin 6-17

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/2/2019 Alimuddin 6-17

    1/12

    PROSIDING6

    ANALISIS POWER SPEKTRUM DATA GAYA BERAT UNTUK MEMPERKIRAKANKEDALAMAN BIDANG BATAS ANOMALI LOKAL-REGIONAL

    Alimuddin, S.Si., M.Si.Program Studi Geofisika Jurusan Fisika FMIPA UNILA

    ABSTRAK

    Telah dilakukan penelitian mengenai estimasi kedalaman bidang batas anomali lokal danregional data gravitasi dengan menggunakan analisis spektrum. Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa pola lima lintasan yang diambil secara berjajar menunjukkan suatukesinambungan dari kedalaman bidang batas antara anomali lokal dan regional. Polasebaran anomali berarah barat laut-tenggara. Rata-rata kedalaman bidang batas anomalilokal dan regional adalah 3,62 km.

    Kata-kata kunci: anomali, analisis spektrum, kedalaman.

    PENDAHULUAN

    Metoda gravitasi adalah metoda penyelidikan geofisika yang didasarkan pada variasi percepatangravitasi di permukaan bumi. Distribusi massa jenis yang tidak seragam dapat disebabkan olehstruktur geologi yang ada di bawah permukaan bumi. Kontribusi struktur geologi terhadap variasinilai percepatan gravitasi di permukaan bumi sangat kecil dibandingkan dengan nilai absolutnya.Variasi nilai percepatan gravitasi tersebut tidak hanya disebabkan oleh distribusi massa jenisyang tidak merata tetapi juga dipengaruhi oleh posisi titik amat di permukaan bumi. Hal inidisebabkan oleh adanya bentuk bumi yang tidak bulat sempurna dan relief bumi yang beragam.

    Persoalan kedalaman anomali dalam interpretasi merupakan persoalan yang sangat pentinguntuk mengetahui posisi anomali hasil pengukuran. Salah satu metode yang dapat diterapkandalam penentuan kedalaman anomali tersebut adalah analisis spektrum.

    Analisis spektral adalah salah satu analisis harmonik yang digunakan untuk menganalisisfenomena osilator harmonik di alam. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mendapatkandistribusi spektrum dari fenomena osilator harmonik dan untuk menunjukkan karakteristikstatistiknya. Untuk analisis spektral satu dimensi, data anomali medan gravitasi Bouguer yangterdistribusi pada suatu penampang lintang (cross section) dapat diekspansi dalam deret Fourier.

    PERUMUSAN MASALAH

    Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka permasalahan yang akan diselesaikan dalampenelitian ini adalah melakukan analisis spektrum data anomali bouguer pada bidang datar untukmengestimasi kedalaman bidang batas anomali lokal-regional.

    TINJAUAN PUSTAKA

    Medan Gravitasi Bumi

    Dalam geofisika medan gravitasi yang disebabkan oleh bumi disebut percepatan gravitasi yang

    sering diberi simbol zg) yang besarnya adalah :

    DAFTAR ISI

  • 8/2/2019 Alimuddin 6-17

    2/12

    Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat, Unila, 2008 7

    { } ++

    =V

    z

    zzyyxx

    rdzzrGzyxg

    23

    222

    3

    )'()'()'(

    ')')('(),,(

    r

    )

    (1)

    dengangz(x,y,z) = medan gravitasi di permukaan bumi

    G = konstanta gravitasi bumi 6,67 x 10-11 kg-1m3s-2.

    Persamaan (1) menunjukkan bahwa percepatan gravitasi g di permukaan bumi bervariasi danharganya tergantung pada distribusi massa di bawah permukaan, sebagaimana ditunjukkan oleh

    fungsi densitas )'(rr

    dan bentuk bumi yang sebenarnya sebagaimana ditunjukkan oleh batas

    integral.

    Proyeksi ke Bidang Datar

    Proyeksi ke bidang datar dari anomali Bouguer di topografi menggunakan metode pendekatan

    deret Taylor (Cordell dan Grauch, 1985). Dengan metode pendekatan deret Taylor ini proyeksike bidang datar dibawah pada ketinggian 1000 m di atas sferoida.

    Persamaan pendekatan deret Taylor sebagai berikut (Blakely, 1995):

    )zU (x, y,zn!

    )( z - zz) -U (x, y,)U (x,y,z 0n

    n

    1n

    2

    00

    =

    =

    (2)

    dengan:U(x,y,zo) = nilai gravitasi hasil proyeksi ke bidang datarU(x,y,z) = nilai gravitasi di topografi

    Analisis Spketrum

    Analisis spektral adalah salah satu analisis harmonik yang digunakan untuk menganalisisfenomena osilator harmonik di alam. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mendapatkandistribusi spektrum dari fenomena osilator harmonik dan untuk menunjukkan karakteristikstatistiknya (Blakely, 1995).

    Untuk analisis spektral satu dimensi, data anomali medan gravitasi Bouguer yang terdistribusipada suatu penampang lintang (cross section) dapat diekspansi dalam deret Fourier (Blakely,

    1995), yaitu :

    ( ) =

    +=

    N

    n

    i

    n

    i

    nniL

    xnB

    L

    xnAxg

    0

    sincos

    r

    (3)

    dengan :n = 0,1,2,3,.L = setengah panjang interval cuplikN = jumlah maksimum data pada arah xxi = interval cuplik dalam arah x

    n = untuk n = 0

    n = 1 untuk n > 0An = koefisien suku cosinus, yang dirumuskan sebagai:

    DAFTAR ISI

  • 8/2/2019 Alimuddin 6-17

    3/12

    PROSIDING8

    ( )

    =

    =

    12

    cos2

    0 K

    knxg

    KA

    K

    kikn (4)

    Bn = koefisien suku sinus, yang dirumuskan sebagai:

    ( )

    =

    =1

    2sin

    2 1

    1 K

    knxg

    KB

    K

    kikn (5)

    dengan :

    ==x

    LK

    2harga indek maksimum dari titik sampling

    LK

    kxi

    = 1

    2

    k = indek sampling point

    Logaritma dari power spektrum En adalah jumlah dari koefisien cosinus dan sinus dari persamaan(4) dan (5), yang dirumuskan sebagai berikut:

    )ln(ln

    22

    nnn BAE+= (6)

    Sedangkan hubungan antara anomali medan gravitasi Bouguer dengan distribusi densitas disepanjang bidang batas dimana terdapat kontras densitas dalam kawasan frekuensi adalahsebagai berikut:

    ( ) ( ) deGg = 2 (7)

    dengan :

    g() = frekuensi respon dari anomali medan gravitasi

    () = frekuensi respon dari kontras densitas

    d = kedalaman bidang batas dari speroida referensi = frekuensi sudut dalam kawasan jarak

    Jika distribusi densitas acak dan tidak ada hubungan dengan tiap harga gravitasi Bouguer, maka

    frekuensi responnya dapat bernilai ()=1, sehingga didapatkan:

    dn CeE

    2= (8)

    dengan C adalah konstanta.

    Dengan mendapatkan dua harga logaritma dari spektrum pada persamaan (8), diperoleh:

    tan4

    1

    lnln

    4

    1

    21

    21

    =

    =

    nn

    EEd

    (9)

    dengan :E1, E2 = power spektrumn1, n2 = bilangan gelombang

    = kemiringan garis

    Persamaan (9) menunjukkan bahwa kedalaman rata-rata dari bidang diskontinuitas adalahsebanding dengan kemiringan atau gradien power spektrum.

    DAFTAR ISI

  • 8/2/2019 Alimuddin 6-17

    4/12

    Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat, Unila, 2008 9

    TUJUAN PENELITIAN

    Tujuan penelitian ini adalah menentukan kedalaman bidang batas dengan analisis spektrum

    KONTRIBUSI PENELITIAN

    Manfaat yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah metode dalam penentuan kedalamananomali pada bidang batas antara anomali lokal dan regional yang sering menjadi kendala dalamtahap interpretasi data gravitasi, dan pada daerah penelitian khususnya dapat diketahuikedalaman bidang batas antara anomali lokal dan regionalnya.

    METODE PENELITIAN

    Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini akan dilaksanakan di Labotaorium Geofisika Jurusan Fisika FMIPA UniversitasLampung. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 6 (enam) bulan.

    Alat dan Bahan

    Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

    1. Gravitymeter La Coste & Romberg Model G-1118 MVR Feedback System yang mempunyaiketelitian 0,005 mgal.

    2. Penunjuk waktu, kompas3. Peta topografi dengan skala 1:25.0004. PC (Personal Computer)5. Software-software: MATLAB Ver. 6.00., FORTRAN, SURFER, dan GRAV2DC.Pengambilan Data

    Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Data Posisi (Lintang, Bujur, dan Elevasi)2. Data Pasang Surut3. Data Pengukuran gravitasiPengolahan Data

    Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Perhitungan g observasi2. Perhitungan anomali bouguer lengkap (ABL)3. Proyeksi ABL ke bidang datar4. Kontinuasi ke atas untuk memperoleh anomali regional5. Perhitungan nilai anomali regional untuk tiga lintasanAnalisa Hasil Pengolahan Data

    a. Melakukan Analisis Hasil Pengolahan Data

    1. Profil anomali pada bidang datar2. Analisis power spektrum data anomali pada bidang datarb. Menginterpretasi Hasil Penelitian

    Menginterpretasi kedalaman bidang batas anomali lokal dan regional

    DAFTAR ISI

  • 8/2/2019 Alimuddin 6-17

    5/12

    PROSIDING10

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Hasil-hasil pengolahan data awal gravitasi dapat dilihat pada Gb.1 Gb. 5

    423000 424000 425000 426000 427000 428000 429000 430000 431000 432000 433000 434000

    Bujur

    Anomali Bouguer Lengkap

    9202000

    9204000

    9206000

    9208000

    9210000

    9212000

    Lintang

    14

    16

    18

    20

    22

    24

    2628

    30

    32

    34

    36

    38

    40

    42

    44

    46

    48

    50

    52

    Gambar 1: Kontur Anomali Bouguer Lengkap daerahX

    Pada Gambar 1 pola kontur anomali bouguer lengkap memperlihatkan sebaran anomali berarahutara-selatan tepatnya baratlaut-tenggara dengan pusat anomali berada koordinat 426000 mbujur timur dan 9208000 m lintang selatan dengan nilai anomali sebesar 50 mgal.

    Proyeksi ke bidang datar dengan menggunakan pendekatan deret Taylor dilakukan untukmembawa data anomali Bouguer Lengkap sebagaimana pada Gambar 2 yang masih terpapar padabidang topografi dengan ketinggian yang bervariasi dan grid yang tidak teratur. Sedangkan dalamanalisa lebih lanjut diperlukan data anomali Bouguer lengkap yang berada pada bidang datardengan grid yang teratur.

    Dengan metode pendekatan deret Taylor ini proyeksi ke bidang datar dibawah pada ketinggianrata-rata 765 m di atas sferoida. Pada Kontur anomali medan gravitasi hasil proyeksi denganmetode pendekatan deret Taylor ini dapat dilihat pada Gambar 2: Kontur anomali Bouguerlengkap di bidang datar

    DAFTAR ISI

  • 8/2/2019 Alimuddin 6-17

    6/12

    Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat, Unila, 2008 11

    424000 426000 428000 430000 432000 434000

    Bujur

    Anomali Bidang Datar

    9202000

    9204000

    9206000

    9208000

    9210000

    9212000

    Lintang

    14

    16

    18

    20

    22

    24

    26

    28

    30

    32

    34

    36

    38

    40

    42

    44

    46

    48

    50

    52

    A B C D

    A' B' C' D'

    E

    E'

    Gambar 2: Kontur Anomali Bidang Datar dan lima lintasan yang dibuat pada daerahX

    Pembuatan penampang lintasan pada Anomali pada bidang datar dilakukan denganmenggunakan software SURFER 8 dan dibuat lima penampang lintasan secara sejajar yakni,lintasan A, B, C, D, dan E (Gambar 2). Profil masing-masing lintasan disajikan pada Gambar 3sampai Gambar 7 dengan menggunakan MATLAB 5.

    Gambar 3: Profil Anomali Bidang Datar Lintasan AA

    DAFTAR ISI

  • 8/2/2019 Alimuddin 6-17

    7/12

    PROSIDING12

    Gambar 4: Profil Anomali Bidang Datar Lintasan BB

    Gambar 5: Profil Anomali Bidang Datar Lintasan CC

    DAFTAR ISI

  • 8/2/2019 Alimuddin 6-17

    8/12

    Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat, Unila, 2008 13

    Gambar 6: Profil Anomali Bidang Datar Lintasan DD

    Gambar 7: Profil Anomali Bidang Datar Lintasan EE

    Analisis power spektrum dari lima profile anomali menggunakan MATLAB 5 didapatkankedalaman bidang batas antara anomali regional dan lokal yakni pada Lintasan A 3891,36 m,Lintasan B 3799,76 m, Lintasan C 2923,83 m, Lintasan D 3815,89 m, dan Lintasan E 3667,26 m.(Gambar 8 smapai Gambar 12).

    DAFTAR ISI

  • 8/2/2019 Alimuddin 6-17

    9/12

    PROSIDING14

    Gambar 8: Hasil analisis spektrum Lintasan A (d=3891,36 m)

    Gambar 9: Hasil analisis spektrum Lintasan B (d=3799,76 m)

    DAFTAR ISI

  • 8/2/2019 Alimuddin 6-17

    10/12

    Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat, Unila, 2008 15

    Gambar 10: Hasil analisis spektrum Lintasan C (d=2923,83 m)

    Gambar 11: Hasil analisis spektrum Lintasan D (d=3815,89 m)

    DAFTAR ISI

  • 8/2/2019 Alimuddin 6-17

    11/12

    PROSIDING16

    Gambar 12: Hasil analisis spektrum Lintasan E (d=3667,26 m)

    Gambaran kelima profil lintasan yang dibuat berdasarkan kedalaman bidang batas anomali lokal-regional dapat dilihat pada Gambar 13.

    Gambar 13: Kedalaman Bidang Batas Lokal-Regional

    DAFTAR ISI

  • 8/2/2019 Alimuddin 6-17

    12/12

    Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat, Unila, 2008 17

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Dari hasil penenlitian ini maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

    1. Analisis spektrum untuk penentuan kedalaman bidang batas antara anomali lokal danregional sangat layak digunakan dalam interpretasi awal metode gravitasi.

    2. Dari hasil analisis data daerah X dengan dua lintasan diperoleh rata-rata kedalamanbidang batas adalah 4320,34 m.

    Adapun saran-saran untuk penelitian selanjutnya adalah:

    1. Perlu memperbanyak lintasan dengan arah yang berbeda.2. Metode ini dapat dicobakan untuk data magnetik karena memiliki karakteristik data yang

    sama, yakni medan potensial.

    DAFTAR PUSTAKA

    Alimuddin, 2002, Penyelidikan Struktur Bawah Permukaan Gunungapi Ungaran Dengan AnalisisAnomali Medan gravitasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

    Blakely, R.J., 1995, Potensial Theory in Gravity and Magnetic Applications, CambridgeUniversity Press, USA.

    Gupta, V.K and Ramani, N., 1980, Some Aspect of Separation Residual-Religional, Geophysics,v.54, no.9, p.1412-1426.

    Muhardjo, Rab E.S., Yusuf R., Yunan dan Sundoro H., 1984, Laporan Penyelidikan Geologi daerahPanasbumi G. Ungaran Jawa Tengah, Direktorat Vulkanologi Indonesia, unpublishedreport

    Neuman van Padang, M., 1951, Merapi Catalogue of the active volcanoes of the world, includingsolfatara field, V.1 Indonesia.

    Talwani, M. and Ewing, M., 1960, Rapid Computation Gravitation Attraction of three-Dimensional Bodies of Arbitraty Shape, Geophysics, p.203-217.

    Telford, M.W., Geldart, L.P., Sheriff, R.E., and Keys, D.A., 1976, Applied Geophysiscs,Cambridge University Press.

    Untung, M. and Sato, Y., 1978, Gravity and Geologies Studies in Java Indonesia, GeologicalSurvey of Indonesia and Geological Survey of Japan.

    DAFTAR ISI