Albumin Dalam Urin

Embed Size (px)

Citation preview

KEGIATAN II A. Judul B. Tujuan : Albumin dalam urine. : Untuk memeriksa keberadaan albumin dalam urine (Hellers Nitric acid test) C. Dasar Teori : Albumin merupakan Salah satu protein utama dalam plasma manusia dam menyusun sekitar 60% dari total protein plasma. Kadar albumin normal dalam urin berkisar antara 0-0,04 g/L/hari. Keberadaan albumin dalam air dengan jumlah yang melebihi batas normal, dapat mengindikasikan terjadinya gangguan dalam proses metabolisme tubuh (Ikatan Apoteker

Indonesia.2010). Ginjal merupakan alat ekskresi penting yang mempunyai beberapa fungsi, antara lain menyaring darah sehingga menghasilkan urine; mengekskresikan zat-zat yang membahayakan tubuh. misalnya proteinprotein asing yang masuk ke dalam tubuh, urea, asam urat. dan bermacam macam garam; mengekskresikan zat-zat yang jumlahnya berlebihan, misalnya kadar gula darah yang melebihi normal; mempertahankan tekanan osmosis cairan ekstraseluler; dan mempertahankan keseimbangan asam dan basa.

Mengekskresikan zat-zat yang merugikan bagi tubuh, antara lain : 1. 2. 3. Urea, asam urat, amoniak, creatinin Garam anorganik Bakteri dan juga obat-obatan

Mengekskresikan gula kelebihan gula dalam darah Membantu keseimbangan air dalam tubuh, yaitu mem-pertahankan tekanan osmotik ektraseluler

Mengatur konsentrasi garam dalam darah dan keseim-bangan asam basa darah.

Proses pembentukan urine : Terdapat 3 proses penting yang berhubungan dengan proses pembentukan urine, yaitu :

36

1.

Filtrasi (penyaringan) : kapsula bowman dari badan malpighi menyaring darah dalam glomerus yang mengandung air, garm, gula, urea dan zat bermolekul besar (protein dan sel darah) sehingga dihasilkan filtrat glomerus (urine primer). Di dalam filtrat ini terlarut zat yang masih berguna bagi tubuh maupun zat yang tidak berguna bagi tubuh, misal glukosa, asm amino dan garam-garam.

2.

Reabsorbsi (penyerapan kembali) : dalam tubulus kontortus proksimal zat dalam urine primer yang masih berguna akan direabsorbsi yang dihasilkan filtrat tubulus (urine sekunder) dengan kadar urea yang tinggi.

3.

Ekskesi (pengeluaran) : dalam tubulus kontortus distal, pembuluh darah menambahkan zat lain yang tidak digunakan dan terjadi reabsornsi aktif ion Na+ dan Cl- dan sekresi H+ dan K+. Di tempat sudah terbentuk urine yang sesungguhnya yang tidak terdapat glukosa dan protein lagi, selanjutnya akan disalurkan ke tubulus kolektifus ke pelvis renalis. Albuminuria adalah simtoma terdapatnya sejumlah konsentrasi albumin

di dalam urin. Albumin yang mencapai ginjal melalui pembuluh darah pada umumnya akan mengalami filtrasi pada glomerulus dan diserap kembali oleh tubula proksimal menuju sirkulasi darah. Laju albumin yang terlepas dari penyerapan proksimal ke dalam urin, yang melebihi 150 miligram/24 jam telah dianggap secara medis sebagai patologis (Anonim. Tanpa tahun). Albuminuria adalah ditemukannya albumin pada urin. Adanya albumin pada urin merupakan indikasi adanya kerusakan pada membran kapsul endotelium atau karena iritasi sel-sel ginjal akibat masuknya substansi racun, eter, atau logam berat (Anonim. Tanpa tahun). D. Alat dan Bahan Alat 1. 2. : Pipet Tabung reaksi : 3 Buah 3 Buah

Bahan 1. 2.

Urine Basal (Normal), Diabetes Melitus, dan Gagal Ginjal Asam nitrat pekat

37

E. Cara Kerja 1. 2. Dimasukkan 3 ml asam nitrat pekat kedalam tabung reaksi Dimiringkan tabung reaksi tesebut kemudian tetesi urine dengan mempergunakan pipet secara perlahan-lahan sehingga urine turun melalui sepanjang tabung. 3. Bila urine mengandung albumin akan terlihat adanya cincin berwarna putih yang terdapat pada daerah kontak urine dan asam nitrit F. Hasil Pengamatan No 1 2 3 Urine Normal Diabetes Melitus Gagal ginjal Hasil Reaksi Tidak terlihat adanya cincin berwarna putih Terlihat adanya cincin berwarna putih tapi hanya sedikit Terlihat adanya cincin berwarna putih

G. Pembahasan Dalam percobaan ini dilihat bagaimana urine yang memiliki albumin. Albumin merupakan Salah satu protein utama dalam plasma manusia dam menyusun sekitar 60% dari total protein plasma. Kadar albumin normal dalam urin berkisar antara 0-0,04 g/L/hari. Keberadaan albumin dalam air dengan jumlah yang melebihi batas normal, dapat mengindikasikan terjadinya gangguan dalam proses metabolisme tubuh. Untuk percobaan ini digunakan reaksi antara urine dengan asam nitrat pekat yang memberikan adanya cincin berwarna putih yang menandakan adanya albumin dalam urine. Uji ini dilakukan dengan memanaskan terlebih dahulu sampel urine yang akan digunakan. Sebelum dipanaskanurin berwara kuning bening dan setelah dipanaskan ketiga urin memberikan hasil yang berbeda-beda

38

Dari hasil pengamatan dapat dlihat bahwa urin normal tidak memiliki endapan berwarna putih karena urin tersebut berasal dari ginjal yang normal yang tidak memiliki kelainan. Untuk urin DM, terlihat adanya cincin berwarna putih walaupun sedikit karena DM juga merupakan penyakit yang disebabkan oleh ginjal. Dalam hal ini walaupun DM tidak disebabkan oleh protein dalam urin. Tapi infeksi yang disebabkan oleh ginjal itu yang meyebabkan DM juga memiliki cincin putih. Untuk urin yang gagal ginjal, terdapat cincin berwarna putih. Karena gagal ginjal atau albuminuria ini merupakan penyakit ginjal yang disebabkan terlalu banyak albumin dalam urine akibat infeksi ginjal yang kemasukan racun dan lain sebagainya. H. Kesimpulan Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa sebuah urin yang direaksikan dengan asam nitrat dan membentuk cincin berwarna putih, urinnya mengadung albumin yang berlebih dan menandakan orang yang memiliki urin tersebut memiliki penyakit gagal ginjal dan urin yang mengandung albumin menandakan bahwa filtrasi yang dilakukan oleh ginjal tidak sempurna. Namun tidak menutup kemungkinan untuk penyakit laian yang disebakan oleh ginjal tidak memiliki cincin putih berwarna putih. Karena cincin be rwarna putih ini juga menandakan adanya infeksi dari ginjal. Sehingga pada percobaan ini yang urin DM juga memiliki cincin berwarna putih walaupun sedikit. I. Pertanyaan dan Jawaban 1. Jelaskan bagaimana albumin bisa masuk dalam urin? Jawab : Albumin bisa masuk dalam ginjal karena ginjal tidak berfungsi dengan baik. Dimana ginjal tidak melakukan filtrasi secara sempurna. Ginjal yang merupakan tempat bersirkulasinya darah tidak melakukan filtrasi terhadap darah dengan sempurna. Sehingga darah yang berfungsi membawa protein yaitu albumin, proteinnya itu terbawa dengan hasil filtrasi yaitu urin.

39

2.

Apakah hubungannya antara kadar albumin yang tinggi dalam urin dengan kesehatan yang bersangkutan. Jelaskan. Jawab: Kadar albumin yang tinggi dalam urin (albuminuria) disebabkan oleh gagan ginjal. Artinya ginjal gagal melakukan filtrasi terhadap darah. Sehingga hasil ekskresinya yaitu urin mengandung protein darah yaitu albumin. DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Tanpa tahun. Albuminuria. (Online). (Availale as: http://id.wikipedia. org/wiki/Albuminuria, diakses 10 November 2011) Ikatan Apoteker Indonesia. 2010. Sistem Pencernaan pada Manusia. (Online). (Availale as: http://www.ikatanapotekerindonesia.net/pharmacy-news/22-pharma cy\-news/1531-protein-dalam-urin-deteksi-gagal-ginjal.html, diakses 10 Novem ber 2011) Anonim. Tanpa tahun. Albuminuria. (Online). (Availale as:

http://www.crayonpedia.org/mw/Sistem_Ekskresi_Pada_Manusia_Dan_Hubunga nnya_Dengan_Kesehatan_9.1, diakses 10 november 2011)

40