4
ALAT Labu kjeldhal Erlenmeyer Unit destilasi lengkap Buret Pipet tetes Gelas ukur Corong Pemanas BAHAN H2SO4 pekat (sg 1.84) Larutan 0.25 N H2SO4 Larutan 0.25 N NaOH Larutan NaOH 40% Indicator campuran merah metil biru metil Indicator phenolphthalein 1. Prosedur PROSEDUR KERJA a) Timbang 5 gram sampel dan masukkan ke dalam labu kjeldahl b) Tambahkan 25 mL H2SO4 pekat dengan gelas ukur dan didihkan dengan nyala api kecil selama 1 jam c) Setelah dingin encerkan dengan air suling dan pindahkan ke dalam labu ukur500 mL sampai tanda garis dan kocok hingga serba sama. d) Pipet 25 mL larutan tersebut kedalam labu destilasi dan tambahkan air suling hingga isinya menjadi 300 Ml

ALAT

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tool

Citation preview

ALAT Labu kjeldhal Erlenmeyer Unit destilasi lengkap Buret Pipet tetes Gelas ukur Corong PemanasBAHAN H2SO4 pekat (sg 1.84) Larutan 0.25 N H2SO4 Larutan 0.25 N NaOH Larutan NaOH 40% Indicator campuran merah metil biru metil Indicator phenolphthalein1. ProsedurPROSEDUR KERJAa) Timbang 5 gram sampel dan masukkan ke dalam labu kjeldahlb) Tambahkan 25 mL H2SO4 pekat dengan gelas ukur dan didihkan dengan nyala api kecil selama 1 jamc) Setelah dingin encerkan dengan air suling dan pindahkan ke dalam labu ukur500 mL sampai tanda garis dan kocok hingga serba sama.d) Pipet 25 mL larutan tersebut kedalam labu destilasi dan tambahkan air suling hingga isinya menjadi 300 Mle) Siapkan alat destilasi dan larutan ini didestilasiDestilat di tampung ke dalam 50 mL 0.25 N H2SO4 dalam Erlenmeyer 500 mL yang mengandung beberapa tetes indicator campuran merah metil biru metil, ujung pendingin harus tercelup dalam larutan penampung.f) Sebelum larutan didstilasi, tambahkan NaOH 40% kedalam labu destilasi sampai larutan berwarna merah (indicator phenophtalein).penambahan NaOH harus secara cepat.g) Hentikan destilasi setelah Erlenmeyer berisis sekitar 400mL destilath) Titer kelebihan 0.25 N H2SO4 dengan 0.25 N NaOH hingga titik akhir titrasi tercapai dan catat volume 0.25 N NaOH yang dipakaii) Lakukan titrasi blangko seperti diatas.BAB IVPEMBAHASANPupuk urea adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen. (N) berkadar tinggi. Pupuk Urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih, dengan rumus kimia NH2 CONH2, merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air (higroskopis). Pupuk urea yang dijual di pasaran biasanya mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100 kg urea mengandung 46 kg Nitrogen ( Hasibuan,2006).Penentuan kadar nitrogen dalam pupuk urea,sangat penting dalam kimiaanalisis,hal ini berkaitan dengan analisis kuantitatif yang sangat bermanfaat bagi umat manusia,khususnya untuk membudidayakan tanaman atau analisis terapan lainnya.Penambahan H2SO4pekat dan dipanaskan selama satu jam bertujuan agar gas dari asam tersebut keluar,setelah satu jam larutan pupuk yang terlarut dalam H2SO4pekat berwarna hijau dan tidak menimbulkan gas lagi jika dipanaskan. Destilasi dilakukan untuk mengeluarkan gas ammonia dari larutan yang telah diencerkan dari larutan H2SO4pekat yang berisi pupuk tersebut.,gas ammonia yang dikeluarkan,sebagai destilat di tampung dalam 50 mL H2SO4,indicator yang digunakan adalah campuran metilen red dan metilenblue.ujungpendingin harus tercelup ke larutanpenampung.halini supaya ammonia yang dihasilkan terperangkap atau bereaksi sempurna dengan H2SO4. Destilasi dilakukan pada suhu konstan 1000C, Setelah beberapa tetesan dari hasil destilasi tertampung dalam larutan H2SO4,praktikan mentitrasi kelebihan H2SO4dengan NaOH 0,25 N. Praktikan mengamati titik akhir dicapai pada saat campuran indicator metal red dan metal blue menjadi warna hijau. Kemudian praktikan menghitung berapa kadar nitrogen dalam pupuk tersebut dengan rumus yang telah diberikan. Untuk factor pengenceran praktikan mengambil 12.5 mL dari 250 mL sampel yang telah disiapkan dalam labu ukur 250 mL.berarti disini factor pengenceran adalah 20 kali. Sehingga praktikan mendapatkan persen nitrogen yang terkandung dalam pupuk urea adalah:x 100 %Dimana: V1 (volume NaOH 0,25N untuk titrasi blanko)V2 (volume NaOH 0,25N untuk titrasi sampel )F (factor pengenceran )N Normalitas NaOH yang digunakanTotal nitrogen = x 100%= 45.05 %Angka 14.007 adalah bobot atom nitrogenUrea yang dianalisis disini adalah kandungan /kadar nitrogen yang terdapat dalam pupuk ini,hasilnya didapat beberapa data yang berbeda dalam analisis tersebut.Pada percobaan ini reaksi dalam prosedur sebagai berikut:CO(NH2)2+ 2H2SO42 .. NH3(aq)+2 SO2(g)+ CO(g)Gas belerang dioksida dan karbon monoksida keluar pada waktu pemanasan. Larutan amoniak diencerkan dengan aquades dan didestilasi. Gas ammonia yang dihasilkan ditampung dalam tabung Erlenmeyer yang berisi H2SO4.Kelebihan H2SO4setelah masukknya gas ammonia dititrasi dengan larutan NaOH. ReaksinyaH2SO4 (aq)+2 NH3(aq)(NH4)2SO4+ H2O(l)Reaksi pentiteran kelebihan H2SO4 (aq)adalah :H2SO4 (aq+ NaOH .. NaSO4 + H2O(l)Kadar nitrogen yang praktikan dapatkan dalam sampel pupuk yang diberikan adalah 45.05%, dan hampir mendekati sesui dengan kandungan nitrogen dalam pupuk urea secera SNI (Standar Nasional Indonesia) yaitu 46% per gram sampel yang diberikan.