11
1 ALAT PERAGA MATEMATIKA SEDERHANA UNTUK SEKOLAH DASAR Oleh : Drs. Ahmadin Sitanggang, M.Pd Widyaiswara LPMP Sumatera Utara LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) SUMATERA UTARA 2013 Jl. Bunga Raya No. 96, Asam Kumbang, Medan 20133

ALAT-PERAGA-SEDERHANA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rpp

Citation preview

Page 1: ALAT-PERAGA-SEDERHANA

1

ALAT PERAGA MATEMATIKA SEDERHANA

UNTUK

SEKOLAH DASAR

Oleh : Drs. Ahmadin Sitanggang, M.Pd

Widyaiswara LPMP Sumatera Utara

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP)

SUMATERA UTARA

2013

Jl. Bunga Raya No. 96, Asam Kumbang, Medan 20133

Page 2: ALAT-PERAGA-SEDERHANA

2

PENGANTAR Depdiknas, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan tenaga Kependidikan (Ditjen PMPTK), Direktorat Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan melalui LPMP berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Salah satu diantaranya adalah merevitalisasi Kelompok kegiatan Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) karena diduga Itensitas dan kebermaknaan forum-forum dimaksud masih kurang optimum. Pelaksanaan revitalisasi KKG dan MGMP diharapkan dapat mendukung secara umum peningkatan kemampuan professional guru dalam pembelajaran di sekolah-sekolah terkait. Modul ini dimaksudkan sebagai pedoman sekolah/madrasah dalam mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, setiap sekolah/madrasah mengembangkan kurikulum berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) dan berpedoman kepada panduan yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). LPMP sebagai pendampingan dari kegiatan KKG dan MGMP di kabupaten/kota se-Sumatera Utara berkewajiban menyusun modul untuk membantu para guru dalam mengembangkan KTSP di sekolah masing-masing. Medan, April 2013 Penulis, Drs. Ahmadin Sitanggang, M.Pd NIP 1196701121997021001

Page 3: ALAT-PERAGA-SEDERHANA

3

ALAT PERAGA MATEMATIKA SEDERHANA

UNTUK SEKOLAH DASAR

I. PENDAHULUAN

Matematika adalah suatu ilmu yang berhubungan dengan penelaahan bentuk-bentuk

suatu struktur yang abstrak dan hubungan di antara hal-hal tersebut. Untuk dapat

memahaminya, diperlukan pemahaman tentang konsep-konsep yang terdapat dalam

Matematika. Karena sifatnya yang abstrak, maka dalam pembelajaran matematika masih

diperlukan benda-benda yang menjadi perantara atau alat peraga yang berfungsi untuk

mengkonkritkan sehingga fakta-faktanya lebih jelas dan lebih mudah diterima oleh siswa.

Oleh karena itu wajar apabila matematika tidak mudah dipahami oleh kebanyakan siswa

usia sekolah dasar.

Berdasarkan hal tersebut di atas untuk memahami suatu konsep matematika, siswa

masih harus diberikan rangkaian kegiatan nyata yang dapat diterima akal mereka. Dengan

demikian alat bantu belajar atau biasa disebut media sangatlah diperlukan dalam

pembelajaran matematika, untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna,

mengaktifkan dan menyenangkan.

Alat peraga matematika adalah sebuah atau seperangkat benda konkrit yang dibuat,

dirancang, dihimpun atau disusun secara sengaja, yang digunakan untuk membantu

menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam matematika.

Dengan alat peraga, maka hal-hal yang abstrak dapat disajikan dalam bentuk model-model,

sehingga siswa dapat memanipulasi objek tersebut dengan cara dilihat, dipegang, diraba,

diputarbalikkan, agar lebih mudah memahami matematika.

Page 4: ALAT-PERAGA-SEDERHANA

4

II. ALAT PERAGA

A. PENGERTIAN DAN FUNGSI ALAT PERAGA

1. Defenisi

Alat peraga merupakan bagian dari media pembelajaran yang diartikan sebagai semua

benda (dapat berupa manusia, objek atau benda mati) sebagai perantara di mana digunakan

dalam proses pembelajaran. Tujuan pada prinsip dasar penggunaan media pembelajaran

yakni memperjelas instrumen yang disampaikan, dapat merangsang pikiran, perhatian, dan

kemampuan siswa, harus dapat meningkatkan efektifitas dan kelancaran proses belajar,

terutama dalam memperjelas materi yang dipelajari, sehingga pada akhirnya mempercepat

proses perubahan tingkah laku pada siswa. Dengan demikian media pembelajaran

mempunyai fungsi penting dalam:

1. Memberikan pengalaman yang kongkrit dan sesuai dengan tujuan pembelajaran

2. Memperkenalkan, memperjelas, memperdalam, dan memperkaya pengertian

tentang konsep yang bersifat abstrak

3. Merangsang kegiatan lanjutan yang perlu dilaksanakan

2. Fungsi

Media pembelajaran dapat berupa alat peraga dan sarana yang memiliki fungsi :

a. Alat peraga

(Elly E, 1994).Alat peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung atau

membawa ciri-ciri dari konsep yang dipelajari. Karena alat peraga merupakan bagian dari

media pembelajaran, maka fungsinya juga sama dengan media pembelajaran. Alat peraga

pada matematika memiliki fungsi khusus yaitu :

memberikan motivasi

memperkenalkan, memperbaiki, meningkatkan pengertian konsep dan fakta

mempermudah abstraksi

memberikan varias pengajaran sehingga siswa tidak bosan dengan teori

selalu

efisiensi waktu dalam mengajar karena siswa lebih mudah mengerti

mengembangkan suatu topik

Page 5: ALAT-PERAGA-SEDERHANA

5

menunjangkan matematika diluar kelas untuk menunjukkan penerapan

matematika dalam keadaan sebenarnya.

b. Sarana Pembelajaran

Fungsi utama sarana pembelajaran adalah alat untuk melakukan pembelajaran

misalnya OHP, jangka, timbangan, computer, alat tulis, busur. Tetapi terkadang sarana

pembelajaran dapat berfungsi sebagai alat peraga misalnya anak timbangan sebagai contoh

ukuran berat dan busur untuk contoh setengah lingkaran dan besar sudut.

B. SYARAT-SYARAT PEMBUATAN ALAT PERAGA

1. Pembuatan Alat Peraga

Alat peraga yang dapat digunakan terbagi dua jenis yaitu alat peraga benda asli dan

benda tiruan. Agar fungsi dan manfaat alat peraga sesuai dengan yang diharapkan, perlu

diperhatikan beberapa syarat yaitu :

Sederhana bentuknya dan tahan lama (terbuat dari bahan yang tidak cepat

rusak

Kalau bisa dibuat dari bahan yang mudah diperoleh dan murah

Mudah dalam penyimpanan dan penggunaannya

Memperlancar pengajaran dan memperjelas konsep matematika bukan

sebaliknya

Harus sesuai dengan usia anak

Jika memungkinkan, dapat digunakan untuk beberapa topik misalnya dadu

untuk menghitung luas volume, peluang dan unsur-unsur bangun ruang

Bentuk dan warnanya menarik sehingga lebih menarik perhatian siswa.

Perlu diingat bahwa tidak semua materi atau topik dalam pembelajaran matematika

dapat dibuat alat peraganya, dan jika diperagakan justru akan mempersulit siswa dalam

memahaminya. Contoh alat peraga untuk pembelajaran perpangkatan

Page 6: ALAT-PERAGA-SEDERHANA

6

2. Kriteria Alat Peraga

Alat peraga yang tidak memenuhi kriteria dapat menyebabkan kegagalan dalam

penggunaannya.untuk itu perlu diketahui kriteria yang harus dipenuhi dalam penggunaan

alat peraga:

a. Tujuan, yaitu tujuan dari pengajaran matematika itu sendiri, apakah untuk

penanaman konsep, pemahaman konsep atau pembinaan ketrampilan

b. Materi Pelajaran, Pembelajaran matematika pada umumnya menggunakan

pendekatan-pendekatan spiral.Sifat pendekatan tersebut memungkinkan suatu

materi diajarkan pada tingkat berikutnya dengan ruang lingkup dan taraf kesukaran

yang lebih. Ini menyebabkan menjadi prasyarat bagi materi lainnya.

c. Strategi Belajar mengajar, alat peraga yang digunakan dapat mendukung strategi

belajar mengajar, contohnya mencari volume balok akan lebih dimengert siswa jika

ditampilkan dengan alat peraga balok.

d. Kondisi, perlu diperhatikan kondisi lingkungan, ruang kelas, luar kelas, jumlah

siswa

e. Siswa, jika memiliki beberapa pilihan alat peraga untuk 1 materi, harus disesuaikan

dengan keinginan siswa

C. BEBERAPA ALAT PERAGA MATEMATIKA SD

Alat peraga Sekolah Dasar yang akan dikemukakan dalam modul ini antara lain :

1. Cerukaf

a. Bentuk Alat

oC oR oK oF

100 80 373 212

o o o o

0 0 273 32

Page 7: ALAT-PERAGA-SEDERHANA

7

b. Kegunaan :

Dapat menunjukkan perbandingan suhu dari skala yang yang berbeda

dengan sekali proses tampa membawa keempat jenis alat pengukur suhu.

Sebagai alat sederhana yang dapat membuktikan kepada siswa bahwa

perbandingan suhu yang dilakukan dengan perhitungan akan menunjukkan

nilai yang sama pada pengukur suhu sebenarnya.

Mempermudah siswa dalam memahami konsep perhitungan perbandingan

suhu antara skala derajat yang satu dengan yang lain

Siswa mengetahui dasar perhitungan mencari.

c. Cara Pemakaian

Untuk mengetahui derajat suhu yang ditanya, tarik tali yang terdapat diatas sehingga

jarum menunjukkan derajat suhu yang diketahui. Maka suhu yang segaris (sejajar) dengan

derajat suhu yang diketahui adalah nilai suhu yang diinginkan. Kemudian tarik kembali tali

yang terdapat dibawah agar posisi jarum kembali kesemula.

2. Permainan Kartu Pecahan

a. Bentuk Kartu

Permainan kartu bilangan merupakan permainan yang berbentuk kartu dimana setiap

kartu berisi hal-hal yang berkaitan dengan bilangan. Disini ada dua kartu permainan

yang disajikan yaitu kartu permainan persen-pecahan dan pecahan senilai. Setiap kartu

memiliki dua bagian yang berisi soal-soal yang harus diselesaikan oleh pemain. Jumlah

kartu dapat disesuaikan dengan jumlah kartu donimo atau kartu lainnya.

b. Kegunaan :

Ada dua jenis permainan kartu pecahan yaitu :

Kartu Permainan Persen-Pecahan

Kegunaan kartu ini untuk melatih pemain (siswa) dalam mengubah persen ke pecahan

dan sebaliknya. Setiap kartu terdiri dari bagian persen dan pecahan.

25 % 1/5

Page 8: ALAT-PERAGA-SEDERHANA

8

Kartu Permainan Pecahan Senilai

Kartu ini berguna sebagai alat untuk melatih pemain dalam mencari nama-nama lain

dari suatu pecahan yang sama nilainya atau berbeda nilainya disamping membuat

mereka tidak cepat bosan.

c. Cara memainkan

Permainan ini dimainkan oleh 2, 3 atau 4 orang. Kartu dikocok terlebih dulu lalu dibagi

kepada pemain masing-masing sebanyak 5 atau 6 kartu. Buka satu kartu dari tumpukan

kartu yang sisa. Selanjutnya secara bergantian pemain menyambung susunan kartu,

misalnya untuk kartu pecahan biasa disambung dengan persen yang sesuai, dan sebaliknya.

Atau kartu pecahan campuran disambung dengan nilai pecahan desimal yang sesuai, dan

sebaliknya. Penyusunan kartu seperti gambar.

3. Lingkaran Positip dan Negatip

a. Bentuk lingkaran positip negatip

Lingkaran positip (+) Lingkaran negatip (-)

b. Kegunaanya

Lingkaran positip negatip dapat mempermudah siswa dalam memahami penjumlahan

dan pengurangan bilangan positip dan bilangan negatip, dimana umumnya siswa

merasa sulit dalam melakukan operasi terhadap bilangan tersebut.

3/5 25%

1/4 2/5

¼ 50%

1/4 20%

1/5 10%

+ -

Page 9: ALAT-PERAGA-SEDERHANA

9

c. Aturan pemakaian

Setiap 1 lingkaran positip (+) direkatkan dengan 1 lingkaran (-). Nilai 1 lingkaran

positip (+) dan 1 lingkaran negatip (-) yang direkatkan adalah 0 (nol). Misalnya siswa

disuruh menjumlahkan +3 dan -2 maka diambil lingkaran (+) sebanyak 3 keping dan

(-) sebanyak 2 keping. Lalu 1 (+) direkatkan dengan dengan 1 (-) sampai habis

berpasangan. Sisa yang tidak memiliki pasangan merupakan hasil penjumlahan.

D. LANGKAH MENYUSUN ALAT PERAGA MATEMATIKA SEDERHANA

Dalam menyusun alat peraga matematika, seorang guru tidak terlepas dari ketentuan

syarat dan kriteria yang telah dipaparkan diatas. Diputuskan seorang guru perlu atau tidak

membuat alat peragabdapat menempuh langkah-langkah sebagai berikut :

Butuh alat peraga ? ya

Ada alat peraga?

tidak

ya ada tidak ada

Pokok bahasan

Kegiatan Belajar Mengajar

Merancang Alat Peraga

Studi Pustaka

Memilih bahan

Membuat alat peraga

Kegiatan Belajar Mengajar

Page 10: ALAT-PERAGA-SEDERHANA

10

III. PENUTUP

Penggunaan alat peraga sangat berguna untuk melengkapi pengertian

siswa terhadap materi yang dipelajari dan prinsipnya untuk meningkatkan

efektivitas dan kelancaran proses belajar.

Fungsi dan nilai praktis media pembelajaran adalah :

1. Menyeragamkan pengamatan dan wawasan siswa terhadap KD

2. Menumbuhkan pemikiran yang teratur

3. Memotivasi siswa untuk memperoleh hasil belajar

4. Menginteraktifkan siswa dengan lingkungan belajarnya

5. Meningkatkan perhatian, keinginan, dan minat siswa

6. Menanamkan konsep dasar, kongkrit, dan realistik

7. memberikan gambaran pengalaman nyata

8. Menjadikan pengalaman yang diperoleh siswa tidak mudah terlupakan.

Page 11: ALAT-PERAGA-SEDERHANA

11

IV. DAFTAR PUSTAKA

1. Marsudi Rahardjo, Drs,.M.Sc.Ed, Alat Peraga Matematika SMA, P3G Matematika,

Yogyakarta, 2005

2. Pujiati, Dra,.M.Ed, Pembuatan Alat Peraga Matematika Sederhana, P3G

Matematika, Yogyakarta, 2005

3. Piran Wiroatmojo, DR dan Sasonoharjo, Drs, Media Pembelajaran, Lembaga

Administrasi Negara RI, Jakarta, 2002

4. Theresia Widyantini, Dra, M.Si, Penggunaan Alat Peraga dalam Pembelajaran

Matematika, P3G Matematika, Yogyakarta, 2005