View
53
Download
17
Embed Size (px)
DESCRIPTION
alat dan bahan prosedur kerja percobaan analisis farmasi
Citation preview
A. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini, yaitu:
- Bejana KLT (Chamber)
- Penyemprot
- Pipa kapiler
- Oven
- Gelas kimia
- Pipet tetes
- Pipet ukur
- Filler
- Batang pengaduk
- Spatula
- Mortal dan stempler
- Botol vial
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini, yaitu:
- Plat KLT
- Kloroform
- Methanol
- Asam asetat
- Dietil eter
- Benzen
- Sampel obat (mengandung parasetamol, aspirin, dan kafein)
- Zat pembanding (parasetamol, asetosal dan kafein murni)
3. Uraian bahan
a. Kloroform (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : Chlorofornum
Nama lain : Kloroform, Tricholomethan
RM/BM : CHCI3/119,38
Pemerian : Cairan mudah menguap, tidak berwarna, manis, bau khas, membakar
Kelarutan : Larut dalam kurang lebih 200 bagian air, mudah larut dalam etanol
mutlak
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik tersumbat kaca, terlindung cahaya
Kegunaan : Membantu proses kristalisasi
b. Methanol (Dirjen POM, 1979)
Nama Resmi : Metil Alkohol
Nama Lain : Metanol, Hidroksimetana, Metil alkohol, Metil hidrat, Alkohol
kayu, Karbinol.
Berat Molekul : 32.04 g/mol
Rumus Molekul : CH3OH
Pemerian : Pada “keadaan atmosfer” ia berbentuk cairan yang ringan, mudah
menguap, tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun dengan
bau yang khas (berbau lebih ringan daripada etanol).
Kegunaan : sebagai bahan pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar dan
sebagai bahan aditif bagi etanol industri.
c. Asam asetat (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : Acidum aceticum
Nama lain : Cuka
Berat molekul : 60,05 g/mol
Rumus molekul : C2H4O2
Pemerian : cairan jernih; tidak berwarna, bau menusuk, rasa asam, tajam
Kelarutan : dapat campur dengan air, dengan etanol (95%), dan dengan gliserol.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
Khasiat : zat tambahan.
d. Dietil eter (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : DIETIL ETER
Nama lain : Dieti, eter
Rumus molekul : C2H5O
RJ : 0,714 gram – 0,78 gram
Jarak didih : Tersuling sempurna pada suhu antara 340C dan 360C.
e. Benzen (Dirjen POM, 1979)
Nama Resmi : BENZENA
Nama lain : Cyclohextriena
Rumus molekul : C6H6
Berat molekul : 78,0 g/mL
Kelarutan : Mudah larut dalam air
Pemeria : Cairan transparant, tidak berwarna dan mudah menyala.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan :Sebagai inti (induk) senyawa nitrobenzene.
f. Paracetamol (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : Acetaminophenum
Nama sinonim : Asetaminofen, parasetamol
Rumus molekul : C8H9NO2
Barat molekul : 151,16
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa pahit.
Kelarutan : Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%)p,dalam
13 bagian aseton p, dalam 40 bagian gliserol p dan dan dalam 9
bagian propilenglikol p, larut dalam larutan alkali hidroksida
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya
K/P : Analgetikum (obat yang digunakan untuk menghilangkan rasa
nyeri tanpa menghilangkan kesadaran), Antipiretikum (obat yang
digunakan untuk menurunkan suhu tubuh / demam).
g. Kafein (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi :Kofeina, 1,3,7-trimetilxantin, 1,2,3,6 tetrahidropurine
Nama lain : Coffeinum
Pemerian : Serbuk atau hablur bentuk jarum mengkilat, biasanya, biasanya
menggumpal, putih tidak berbau, rasa pahit
Kelarutan : Agak sukar larut dalam air, dan dalam etanol (95%) P, mudah larut
dalam klorofom P, sukar larut dalam eter P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Analgetik, antipiretik dan antiinflamasi
h. Asetosal (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : Acidum acetylsalicylicum
Nama lain : Asetosal
RM/BM : C9H8O4/180,16
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih, tidak berbau atau
hampir tidak berbau, rasa asam
Kelarutan : Agak sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol 95 % P, larut
dalam kloroform P dan dalam eter P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan: Analgetik dan antipiretik
B. PROSEDUR KERJA
1. Penyiapan lempeng
2. Penyiapan pengembang
3. Penotolan sampel dan zat pembanding
3 gram silica gel
-Dimasukkan ke dalam gelas kimia
-Ditambahkan 6 ml air
-Diaduk
-Dilapiskan pada plat kaca dengan ketebalan 0,1-0,3 mm
-Dikeringkan
-Dimasukkan ke dalam oven pada suhu 100,5oC selama 1 jam
Lempeng KLT
Methanol, asam asetat, dietil eter, dan bensen
- Dimasukkan kedalam chamber dengan perbandingan 1:18:60:120
- Ditutupkan dan digoyangkan
- Dijenuhkan
Eluen
Poldamig
- Digerus
- Dimasukkan kedalam gelas kimia
- Dilarutkan dengan kloroform
- Ditotolkan pada lempeng KLT sebanyak 3 kali
- Dikeringkan
- Diulangi pada zat pembanding
Lempeng yang telah ditotol
4. Elusi dengan pengembang dan lokasi noda
Rfsampel = 0,62 Rfparasetamol = 0,12 Rfkafein = 0,07 Rfasetosal = 0,5
- Dimasukkan kedalam chamber
- Ditutup
- Dielusi
- Dikeluarkan
- Diamati noda yang terbentuk dibawah sinar UV
- Disemprot dengan penampak noda
- Dioven
- Diamati noda yang terbentuk
- Dihitung nilai Rf
Lempeng yang telah ditotol
C. HASIL PENGAMATAN
1. Gambar hasil pengamatan
2. Perhitungan
Diketahui: Jarak eluen = 4 cm
Jarak sampel = 2,5 cm
Jarak Parasetamol = 0,5 cm
Jarak kafein = 0,3 cm
Jarak asetosal = 2 cm
Ditanya: Nilai Rf…………..?
Jawab:
Rf = jarak yangditempuh sampel
jarak eluen
Nilai Rfsampel = jarak noda pada sampel
jarak eluen =
2,5cm4cm
= 0,62
Nilai Rfparasetamol = jarak noda parasetamol
jarak eluen =
0,5cm4cm
= 0,12
Nilai Rfkafein = jarak nodakafeinjarak eluen
= 0,3cm4cm
= 0,07
Nilai Rfasetosal = jarak nodaasetosal
jarak eluen =
2cm4 cm
= 0,5