Upload
vodiep
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Modul ke:
Fakultas
Program Studi
Akuntansi BiayaActivity Accounting: Activity Based Costing, Activity Based Management
Angela Dirman, SE., M.AkFEB
Manajemen
www.mercubuana.ac.id
Content
• Activity Based Costing, Activity Based management
Competence
• Mahasiswa Mampu menjelaskan dan mengidentifikasi traditional costing, activity analysis, cost driver, dan ABC system
Traditional Costing, Activity Analysis,Cost Driver, ABC SystemManajemen Biaya StrategikPokok Bahasan Modul dari Pertemuan
Traditional Costing, Activity Analysis, Cost Driver, ABC System
• Semakin derasnya arus teknologi dan informasi, perusahaan dituntut untuk lebih dapatmempertahankan kelangsungan hidup perusahaantersebut dalam persaingan global. Kelangsungan hidupsuatu perusahaan dapat ditentukan oleh berbagaistrategi yang diterapkan oleh perusahaan. Salah satustrategi yang dapat digunakan perusahaan agar dapatbersaing dalam bisnis global ini adalah denganmengurangi biaya, meningkatkan produktivitas, meningkatkan kualitas produk atau jasa danmeningkatkan kemampuan untuk memberi responterhadap berbagai kebutuhan pelanggan.
Pengertian ABC System
• Activity Based Costing merupakan metode yang menerapkan konsep-konsep akuntansi aktivitas untuk menghasilkan perhitungan harga pokok produk yang lebih akurat. Namun dari perspektif manajerial, sistem ABC menawarkan lebih dari sekedar informasi biaya produk yang akurat akan tetapi juga menyediakan informasi tentang biaya dan kinerja dari aktivitas dan sumber daya serta dapat menelusuri biaya-biaya secara akurat ke objek biaya selain produk, misalnya pelanggan dan saluran distribusi.
Pengertian ABC System
• Pengertian akuntansi aktivitas menurut Amin Widjaja (1992; 27) adalah : “Bahwa ABC Sistem tidak hanya memberikan kalkulasi biaya produk yang lebih akurat, tetapi juga memberikan kalkulasi apa yang menimbulkan biaya dan bagaimana mengelolanya, sehingga ABC System juga dikenal sebagai sistem manajemen yang pertama.”
Pengertian ABC System
• Sedangkan menurut Mulyadi (1993:34) memberikan pengertian ABC sebagai berikut: “ABC merupakan metode penentuan HPP (product costing) yang ditujukan untuk menyajikan informasi harga pokok secara cermat bagi kepentingan manajemen, dengan mengikursecara cermat konsumsi sumber daya alam setiap aktivitas yang digunakan untuk menghasilkan produk.”
ABC System• Manajemen sering kali mengabaikan perhitungan biaya
produksi secara akurat yang dapat mengakibatkanperusahaan tersebut tidak mampu bersaing di pasaran. Oleh karena itu, manajer suatu perusahaanmembutuhkan suatu informasi mengenai biaya-biayayang harus dikeluarkan untuk memproduksi suatuproduk secara akurat. Pembebanan setiap biayaproduksi yang dikeluarkan untuk satu unit produkdengan suatu metode dapat membantu manajemenmemperoleh informasi mengenai biaya produksi satuunit produk dengan lebih akurat. Metode ini didalamakuntansi manajemen dinamakan sebagai metodaActivity Based Costing (ABC) System.
ABC System
• Metode Activity Based Costing (ABC) System menghitung setiap biaya pada masing-masing aktivitasdengan dasar alokasi yang berbeda untuk masing-masing aktivitas. Banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia belum mengadopsi metode ini dalampenghitungan biaya produksi yang dikeluarkan untuksetiap produk. Umumnya metode yang digunakan olehperusahaan yang berada di Indonesia adalahpemerataan biaya secara umum untuk masing-masingproduk. Padahal masing-masing produk tersebutkenyataannya tidak menggunakan sumber daya dalamjumlah yang sama.
ABC System
Sistem ABC timbul sebagai akibat dari kebutuhanmanajemen akan informasi akuntansi yang mampumencerminkan konsumsi sumber daya dalam berbagaiaktivitas untuk menghasilkan produk secara akurat. Hal inididorong oleh:• Persaingan global yang tajam yang memaksa
perusahaan untuk cost effective• Advanced manufacturing technology yang
menyebabkan proporsi biaya overhead pabrik dalamproduct cost menjadi lebih tinggi dari primary cost.
• Adanya strategi perusahaan yang menerapkan market driven strategy.
Traditional CostingDalam sistem kalkulasi biaya tradisional biaya overhead dialokasikansecara arbitrer kepada harga pokok produk. Hal ini akanmenghasilkan harga pokok produk yang tidak akurat atau terjadinyadistorsi penentuan harga pokok produk per unit sehingga tidak bisadiandalkan dalam mengukur efisiensi dan produktivitas.
Penentuan harga pokok per unit yang lebih akurat penting bagimanajemen sebagai dasar untuk pembuatan keputusan. Manajemendapat dipermudah dalam membuat berbagai keputusan, antara lain:• menentukan harga jual• mempertimbangkan menolak atau menerima suatu pesanan• memantau realisasi biaya• menghitung laba/rugi tiap pesanan• menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk
dalam proses yang akan disajikan di neraca.
Kelemahan Traditional Costing
Kelemahan sistem akuntansi biaya tradisional:• Akuntansi biaya tradisional dirancang hanya
menyajikan informasi biaya pada tahap produksi• Alokasi biaya overhead pabrik hanya didasarkan
pada jam tenaga kerja langsung atau hanya denganvolume produksi.
• Ada diversitas produk, dimana masing-masingproduk mengkonsumsi biaya overhead yang berbeda beda.
Perbandingan Traditional Costing dengan ABC Costing
Perbedaan Metode Activity Based Costing dengan Tradisional
Metode Penentuan Harga
Pokok Produk Tradisional
Metode Activity Based
Costing
Tujuan Inventory level Product Costing
Lingkup Tahap produksi Tahap desain, produksi,
Tahap pengembangan
Fokus Biaya bahan baku, tenaga
kerja langsung
Biaya overhead
Periode Periode akuntansi Daur hidup produk
Teknologi yang digunakan Metode manual Komputer telekomunikasi
Kelemahan Traditional CostingDengan berkembangnya dunia teknologi, sistem biaya tradisional mulaidirasakan tidak mampu menghasilkan produk yang akurat lagi. Hal inidisebabkan karena lingkungan global menimbulkan banyak pertanyaanyang tidak dapat dijawab sistem akuntansi biaya tradisional, antara lain:1. Sistem akuntansi biaya tradisional terlalu menekankan pada tujuan
penentuan harga pokok produk yang dijual. Akibatnya sistem ini hanyamenyediakan informasi yang relatif sangat sedikit untuk mencapaikeunggulan dalam persaingan global.
2. Sistem akuntansi biaya tradisional untuk biaya overhead terlalumemusatkan pada distribusi dan alokasi biaya overhead daripadaberusaha keras untuk mengurangi pemborosan dengan menghilangkanaktivitas yang tidak bernilai tambah.
3. Sistem akuntansi biaya tradisional tidak mencerminkan sebab akibatbiaya karena seringkali beranggapan bahwa biaya ditimbulkan olehfaktor tunggal misalnya volume produk atau jam kerja langsung.
Kelemahan Traditional Costing4. Sistem akuntansi biaya tradisional menghasilkan informasi biaya yang terdistorsi sehingga mengakibatkan pembuatan keputusan yang menimbulkan konflik dengan keunggulan perusahaan.5. Sistem akuntansi biaya tradisional menggolongkan biaya langsungdan tidak langsung serta biaya tetap dan variabel hanya mendasarkanfaktor penyebab tunggal misalnya volume produk, padahal dalamlingkungan teknologi maju cara penggolongan tersebut menjadikabur karena biaya dipengaruhi oleh berbagai macam aktivitas.6. Sistem akuntansi biaya tradisional menggolongkan suatu perusahaankedalam pusat-pusat pertanggung jawaban yang kaku dan terlalumenekankan kinerja jangka pendek.
Kelemahan Traditional Costing7. Sistem akuntansi biaya tradisional memusatkan perhatian kepadaperhitungan selisih biaya pusat-pusat pertanggungjawaban tertantudengan menggunakan standar.8. Sistem akuntansi biaya tradisional tidak banyak memerlukan alat-alatdan teknik-teknik yang canggih dalam sistem informasi dibandingkanpada lingkungan teknologi maju.9. Sistem akuntansi biaya tradisional kurang menekankan pentingnyadaur hidup produk. Hal ini dibuktikan dengan perlakuan akuntansibiaya tradisional terhadap biaya aktivitas-aktivitas perekayasaan, penelitian dan pengembangan. Biaya-biaya tersebut diperlakukansebagai biaya periode sehingga menyebabkan terjadinya distorsiharga pokok daur hidup produk.
Keunggulan ABC SystemAmin (1994: 23) mengemukakan tentang keunggulan ABC adalah sebagaiberikut:1. Suatu pengkajian ABC dapat meyakinkan manajemen bahwa mereka harus
mengambil sejumlah langkah untuk menjadi lebih kompetitif. Sebagaihasilnya mereka dapat berusaha untuk meningkatkan mutu sambil secarasimultan fokus pada mengurangi biaya. Analisis biaya dapat menyorotibagaimana benar-benar mahalnya proses manufakturing, yang padaakhirnya dapat memicu aktivitas untuk mereorganisasi proses, memperbaiki mutu dan mengurangi biaya.
2. ABC dapat membantu dalam pengambilan keputusan.3. Manajemen akan berada dalam suatu posisi untuk melakukan penawaran
kompetitif yang lebih wajar.4. Dengan analisis biaya yang diperbaiki, manajemen dapat melakukan
analisis yang lebih akurat mengenai volume, yang dilakukan untuk mencaribreak even atas produk yang bervolume rendah.
5. Melalui analisis data biaya dan pola konsumsi sumber daya, manajemendapat mulai merekayasa kembali proses manufakturing untuk mencapaipola keluaran mutu yang lebih efisien dan lebih tinggi.
Langkah-langkah ABC System
• Tahap pertama pengelompokan biaya overhead kedalam kelompok biaya yang homogen. Kelompokbiaya homogen merupakan kumpulan overhead yang variasinya dapat dijelaskan oleh satu faktorpenyebab (cost driver). Untuk menentukan manakelompok biaya yang homogen, dapat melihat biayayang mempunyai rasio konsumsi sama untukseluruh produk.
• Tahap kedua alokasi biaya overhead pabrik:Alokasi biaya overhead = Tarif kelompok x Dasarpembebanan yang dikonsumsi
Cost Driver
Landasan penting untuk menghitung biaya berdasarkan aktivitas adalah dengan mengidentifikasi pemicu biaya atau cost driver untuk setiap aktivitas. Pemahaman yang tidak tepat atas pemicu akan mengakibatkan ketidaktepatan pada pengklasifikasian biaya, sehingga menimbulkan dampak bagi manajemen dalam mengambil keputusan.
Cost DriverAda dua jenis cost driver, yaitu:• Cost Driver berdasarkan unitCost Driver berdasarkan unit membebankan biayaoverhead pada produk melalui penggunaan tarifoverhead tunggal oleh seluruh departemen.
• Cost Driver berdasarkan non unitCost Driver berdasarkan non unit merupakan factor-faktor penyebab selain unit yang menjelaskn konsumsioverhead. Contoh cost driver berdasarkan unit padaperusahaan jasa adalah luas lantai, jumlah pasien, jumlah kamar yang tersedia.
Cost DriverDalam pemilihan cost driver yang tepat ada tiga faktoryang harus dipertimbangkan:• Kemudahan untuk mendapatkan data yang
dibutuhkan dalam pemilihan cost driver (cost of measurement). Cost driver yang membutuhkanbiaya pengukuran lebih rendah akan dipilih.
• Korelasi antara konsumsi aktivitas yang diterangkanoleh cost driver terpilih dengan konsumsi aktivitassesungguhnya 20 (degree of correlation). Cost driver yang memiliki korelasi tinggi akan dipilih.
• Perilaku yang disebabkan oleh cost driver terpilih(behavior effect). Cost driver yang menyebabkanperilaku yang diinginkan yang akan dipilih.
Daftar Pustaka
• Activity Based Costing diakses di https://akuntansiterapan.com/2014/02/17/activity-based-costing/
• Blocher, et all. 2007. Cost Management Manajemen Biaya Penekanan Strategis. 3rd Edition. Buku 1. Salemba Empat
• Kieso, Weygandt, Accounting Principle. 2013. IFRS Edition. John Wiley & Sons Publishing.
• William K.Carter & Milton F. Usry, (2008). Cost Accounting. 14th Edition, South –Western Publishing Co,
Terima KasihAngela Dirman, SE., M.Ak