12
ABSTRAK Surya Adi Saputra (2016). ”Kontribusi Kekuatan Otot Perut terhadap Kemampuan Heading Pemain PS. UNJA”. Penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui tentang Kontribusi Kekuatan Otot Perut (X) sebagai variabel bebas terhadap kemampuan heading pemain PS. UNJA (Y) sebagai veriabel terikat. Populasi penelitian ini adalah pemain PS. UNJA yang masih aktif latihan serta terdaftar sebagai pemain PS. UNJA ditahun 2016 yang berjumlah 30 orang yang levelnya pernah event kompetisi PSSI. Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling yaitu seluruh pemain PS. UNJA dijadikan sampel yaitu 30 orang. Analisis data dilakukan dengan cara mengukur kekuatan otot perut melalui tes sit up selama 30 detik dan kemampuan heading dengan tes heading sambil berdiri. Analisa data dan pengujian hipotesis penelitian menggunakan teknik analisis korelasi sederhana dengan taraf signifikan α = 0,05. Dari analisis data dapat diperoleh hasil : Terdapat Kontribusi Antara Kekuatan Otot Perut Terhadap Kemampuan Heading pemain PS. UNJA sebesar 94,6%. Kata kunci : Kekuatan, dan Kemampuan Heading. PENDAHULUAN Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang sangat populer dan digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa, khususnya di Kota Jambi. Perkembangan olahraga sepakbola di Kota Jambi makin pesat, tidak hanya laki-laki yang bermain sepakbola bahkan sekarang sepakbola juga dimainkan oleh kaum wanita. Seperti yang dilakukan oleh Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jambi (FIK UNJA), dimana sepakbola merupakan salah satu cabang yang diprioritaskan untuk dibina demi kemajuan olahraga prestasi.

”Kontribusi Kekuatan Otot Perut terhadap Kemampuan Heading ... · Kekuatan Otot Perut Terhadap Kemampuan Heading pemain PS. UNJA sebesar 94,6%”. Kata kunci: Kekuatan, dan Kemampuan

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • ABSTRAK

    Surya Adi Saputra (2016). ”Kontribusi Kekuatan Otot Perut terhadap

    Kemampuan Heading Pemain PS. UNJA”.

    Penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasional yang bertujuan untuk

    mengetahui tentang Kontribusi Kekuatan Otot Perut (X) sebagai variabel bebas

    terhadap kemampuan heading pemain PS. UNJA (Y) sebagai veriabel terikat.

    Populasi penelitian ini adalah pemain PS. UNJA yang masih aktif latihan

    serta terdaftar sebagai pemain PS. UNJA ditahun 2016 yang berjumlah 30 orang

    yang levelnya pernah event kompetisi PSSI. Pengambilan sampel dilakukan secara

    total sampling yaitu seluruh pemain PS. UNJA dijadikan sampel yaitu 30 orang.

    Analisis data dilakukan dengan cara mengukur kekuatan otot perut melalui tes sit

    up selama 30 detik dan kemampuan heading dengan tes heading sambil berdiri.

    Analisa data dan pengujian hipotesis penelitian menggunakan teknik analisis

    korelasi sederhana dengan taraf signifikan α = 0,05.

    Dari analisis data dapat diperoleh hasil : ”Terdapat Kontribusi Antara

    Kekuatan Otot Perut Terhadap Kemampuan Heading pemain PS. UNJA sebesar

    94,6%”.

    Kata kunci : Kekuatan, dan Kemampuan Heading.

    PENDAHULUAN

    Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang sangat

    populer dan digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik di kota-kota

    maupun di desa-desa, khususnya di Kota Jambi. Perkembangan olahraga sepakbola

    di Kota Jambi makin pesat, tidak hanya laki-laki yang bermain sepakbola bahkan

    sekarang sepakbola juga dimainkan oleh kaum wanita. Seperti yang dilakukan oleh

    Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jambi (FIK UNJA), dimana

    sepakbola merupakan salah satu cabang yang diprioritaskan untuk dibina demi

    kemajuan olahraga prestasi.

  • Sesuai dengan UU RI No. 3 pasal 20 ayat 5 bahwa :

    Untuk kemajuan olahraga prestasi, pemerintah daerah dan/atau masyarakat

    dapat mengembangkan :

    a. Perkumpulan olahraga

    b. Pusat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan

    teknologi keolahragaan

    c. Sentra pembinaan olahraga prestasi;

    d. Pendidikan dan pelatihan tenaga keolahragaan;

    e. Prasarana dan sarana olahraga prestasi

    f. Sistem pemanduan dan pengembangan bakat olahraga

    g. Sistem informasi keolahragaan; dan

    h. Melakukan ujicoba kemampuan prestasi olahragawan pada

    tingkat daerah, nasional, dan internasional sesuai dengan

    kebutuhan.

    Berdasarkan kutipan di atas dapat dikemukakan bahwa pembinaan dan

    pengembangan olahraga sudah menjadi tanggung jawab bersama mulai dari pusat

    sampai daerah. Melalui induk organisasi yang ada di pusat dan daerah maka

    diharapkan adanya pembinaan yang baik.

    Berbicara masalah pengembangan olahraga prestasi FIK UNJA juga ikut

    andil dalam hal ini. Salah satunya terhadap perkembangan olahraga permainan

    sepakbola. Hal ini terlihat dalam upaya peningkatan prestasi sepakbola yang ada di

    UNJA, yang lebih dikenal dengan Persatuan Sepakbola UNJA (PS. UNJA) salah

    satu upaya yang pernah dilakukan adalah peningkatan teknik dasar pemain PS.

    UNJA, dimana teknik dasar merupakan faktor penting dan berpengaruh serta

    dibutuhkan dalam permainan sepakbola (Djawad, dkk. 1981:1). Penguasaan teknik

    dasar yang baik merupakan suatu prasyarat yang harus dimiliki oleh setiap pemain

    PS. UNJA. Dimana hal ini sangat menentukan sampai dimana seorang pemain PS.

    UNJA dapat meningkatkan mutu permainannya. Selain itu, penguasaan teknik

    dasar yang baik dan sempurna, pemain dapat melaksanakan taktik permainan

    dengan mudah karena pemain tersebut mempunyai kepercayaan pada diri sendiri

  • cukup tinggi dan setiap pengolahan bola yang dilakukan tidak banyak membuang

    tenaga yang tidak perlu. (Dirjen Olahraga dan Pemuda, 1972:4).

    Sepakbola dimainkan oleh dua kelompok pemain dan tiap-tiap kelompok

    terdiri dari sebelas orang sehingga dinamakan “kesebelasan”. Kesebelasan dapat

    bermain dengan baik, jika setiap pemainnnya memiliki kemampuan teknik dasar

    yang dapat menunjang keberhasilan bermain sepakbola. Teknik dasar dalam

    permainan sepakbola meliputi teknik menendang (shooting), teknik menyetop

    (stopping), teknik menyundul bola (heading), teknik menangkap bola (catching

    ball) sebagai penjaga gawang, teknik melempar (throw-in) dan teknik mengumpan

    (passing). Widdow, 1981:43).

    Berorientasi pada berbagai macam teknik dasar yang digunakan dalam

    permainan sepakbola, heading bola adalah suatu teknik yang sangat penting dalam

    permainan. Pemain bola harus mahir dalam heading bola dengan berbagai cara,

    karena heading merupakan keterampilan khas sepakbola. Hal ini tercermin dari gol

    yang tercipta ke gawang lawan sebagai hasil dari heading kepala pemain yang

    menyerang. Sebaliknya untuk pemain bertahan kemampuan heading bola sangat

    dibutuhkan dalam menghalau serangan melalui udara. Oleh karena itu para pemain

    baik pemain depan, pemain tengah, pemain belakang dan bahkan penjaga gawang

    harus mahir heading bola dengan berbagai cara menurut kebutuhan.

    Kemampuan heading bola secara terarah bertambah penting artinya dalam

    permainan apabila lawan bermain dengan sistem bertahan. Pola permainan bertahan

    tersebut dapat diterobos dengan pola penyerangan lewat atas atau udara yang

    memanfaatkan heading, sebaliknya agar pemain penyerang tidak mudah untuk

    menerobos sistem pertahanan. Pemain belakangpun harus mampu heading bola

    dengan baik.

    Memperhatikan aspek manfaat yang dapat diambil dari kemampuan

    heading bola, maka latihan kemampuan heading bola yang berdaya guna dan tepat

    guna sangat diperlukan. Heading bola harus dilakukan dengan kening, pandangan

    mata harus ditujukan kepada bola. Agar kelentukan sendi dan kelenturan otot

    punggung pemain dapat mengayunkan punggung dengan cepat ke depan, sampai

    terjadinya sentakan bola dengan kening, dibutuhkan kekuatan yang baik, salah

  • satunya bersumber dari kekuatan otot perut. Agar dapat menghantam bola dengan

    keras dan menginginkan bola dapat melaju dengan cepat dan jauh dibutuhkan

    kekuatan otot perut yang baik oleh pemain. Dari kekuatan otot perut yang baik

    diduga dapat mempengaruhi kemampuan heading pemain karena bola dapat

    diarahkan dengan baik, tepat pada sasaran dan sampai pada tujuan. Oleh sebab itu

    diduga kekuatan otot perut yang baik sangat penting bagi pemain, khususnya

    pemain PS. UNJA untuk meningkatkan kemampuan teknik dasar heading agar

    dapat meningkatkan prestasi sepakbola umumnya dan keterampilan bermain

    sepakbola khususnya.

    Berdasarkan pendapat di atas jelaslah bahwa kekuatan otot perut merupakan

    hal yang krusial dalam mencapai prestasi yang maksimal. Berdasarkan pemantauan

    peneliti dari fenomena yang terjadi di lapangan, peneliti menduga kekuatan otot

    perut pemain sepakbola UNJA masih jauh dari yang diharapkan, hal ini terbukti

    dari : kekuatan pemain dalam heading bola lemah, bola yang diheading tidak tepat

    sasaran dan tidak sampai pada tujuan. Lemahnya kekuatan otot perut

    mengakibatkan kelentukan sendi dan kelenturan otot punggung tidak dapat

    berfungsi dengan baik sehingga tidak dapat mengayunkan punggung dengan cepat

    ke depan, sampai terjadinya sentakan bola dengan kening. Lemahnya kekuatan

    perut diduga dapat mempengaruhi penampilan pemain dan mempengaruhi kualitas

    permainan.

    Jika hal ini dibiarkan maka prestasi maksimal yang diharapkan akan sulit

    untuk diraih. Bertolak dari permasalahan di atas penting sekali bagi pemain PS.

    UNJA untuk mengetahui sejauhmana kekuatan otot perut yang dimiliki mampu

    memberikan kontribusi terhadap kemampuan heading yang akan dihasilkan. Oleh

    sebab itu peneliti tertarik untuk membuktikan secara ilmiah mengenai kontribusi

    kekuatan otot perut terhadap kemampuan heading pemain PS. UNJA sehingga dari

    hasil penelitian ini bisa dilahirkan suatu kesimpulan yang bisa dijadikan langkah

    antisipatif bagi peningkatan prestasi sepakbola PS. UNJA ke depan.

  • Mengingat banyaknya permasalahan yang dapat dikemukakan dalam latar

    belakang masalah di atas, maka peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

    1. Seberapa besarkah kontribusi kelentukan sendi terhadap kemampuan

    heading pemain?

    2. Seberapa besarkah kontribusi kelenturan otot punggung terhadap

    kemampuan heading pemain?

    3. Seberapa besarkah kontribusi kecepatan terhadap kemampuan heading

    pemain?

    4. Seberapa besarkah kontribusi kekuatan otot perut terhadap kemampuan

    heading pemain?

    5. Seberapa besarkah kontribusi kepercayaan diri terhadap kemampuan

    heading pemain?

    Mengingat masalah dan identifikasi masalah di atas cukup luas, maka

    penelitian ini hanya dibatasi pada “Kontribusi Kekuatan Otot Perut Terhadap

    Kemampuan Heading Pemain PS. UNJA”.

    Agar penelitian ini terarah dengan baik maka terlebih dahulu diajukan

    perumusan masalah yang akan diteliti yaitu “apakah terdapat kontribusi yang

    signifikan antara kekuatan otot perut terhadap kemampuan heading pemain PS.

    UNJA”

    Adapun tujuan penelitian ini adalah “untuk mengetahui sejauhmana

    terdapat kontribusi antara kekuatan otot perut terhadap kemampuan heading

    pemain PS. UNJA”

    Sesuai dengan tujuan dalam penelitian ini nantinya diharapkan dapat

    bermanfaat yaitu :

    6. Agar dapat memenuhi salah satu syarat bagi peneliti dalam memperoleh

    gelar sarjana pendidikan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

    Jambi.

    7. Agar dapat memberikan masukan kepada pembina PS. UNJA

    8. Sebagai bahan acuan bagi pelatih yang melatih sepakbola untuk pencapaian

    prestasi tim sepakbola.

  • 9. Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa pada perpustakaan Jurusan

    Kepelatihan Fakultas Ilmu Keolahragaan maupun Perpustakaan Pusat

    Universitas Negeri Jambi.

    METODE

    Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional, yang bertujuan untuk

    mengetahui dan menyelidiki sejauh mana kontribusi variabel-variabel predictor

    terhadap variabel yang diprediksi berdasarkan koefisien korelasi. Sesuai dengan

    pendapat Umar (1998:15) bahwa penelitian korelasional adalah suatu penelitian

    yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel dalam suatu

    populasi yang bertujuan untuk mengetahui berapa besar kontribusi variabel bebas

    terhadap variabel terikat serta besarnya kaitan hubungan yang terjadi. Variabel

    bebas terdiri dari kekuatan otot perut dan variabel yang diprediksi atau variabel

    terikat adalah kemampuan heading pemain PS. UNJA.

    Pada penelitian ini yang dijadikan populasi adalah pemain PS. UNJA yang

    masih aktif latihan serta terdaftar sebagai pemain PS. UNJA ditahun 2016 yang

    berjumlah 30 orang yang levelnya pernah event kompetisi PSSI, sampel dalam

    penelitian ini adalah semua populasi yang ada yaitu pemain PS. UNJA yang masih

    aktif latihan serta terdaftar sebagai pemain PS. UNJA ditahun 2016 yang berjumlah

    30 orang yang levelnya pernah event kompetisi PSSI.

    Instrumen Penelitian

    Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

    1. Tes kekuatan otot perut dengan tes sit-up selama 30 detik. (Mulyono Biyakto

    Atmojo, 2007: 62-63).

    a. Tujuan : Untuk mengukur kekuatan otot perut

    b. Tingkat umur : 18 tahun ke atas

  • c. Jenis kelamin : Laki-laki

    d. Validitas : Face validity

    e. Reliabilitas : 0,96

    f. Perlengkapan : Lantai yang datar sebaiknya indoor dapat

    menggunakan matras atau karpet dan dua buah

    stopwatch

    g. Pelaksanaan : Testee tidur terlentang dengan lutut ditekuk dan

    kedua kaki selebar kurang lebih 25 cm. Kedua

    jari-jari tangan dihubungkan dan diletakkan di

    belakang kepala. Seorang temn memegang

    kedua pergelangan kakinya dan menekan agar

    telapak kaki tetap melekat di lantai selama

    melakukan sit-up (30 detik).

    Dari sikap awal ini dimulai gerakan sit-up

    dengan posisi punggung menyentuh lantai dan

    kembali ditarik ke sikap semula. Ketika aba-

    aba “ya” testee melakukan sit-up bertepatan

    dengan dihidupkannya stopwatch hingga 30

    detik.

    h. Penilaian (scoring) : Jumlah sit-up yang benar adalah skor

    pengulangan terhadap tiap pelaksanaan sit-up

    yang benar selama 30 detik dan diambil sebagai

    data penelitian.

  • i. Catatan : Apabila kedua tangan terlepas atau tidak

    memegang kepala dan punggung tidak

    menyentuh lantai maka tidak dihitung sebagai

    skor.

    Agar lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

    Gambar 5 : Bentuk pelaksanaan tes kekuatan otot perut dengan tes sit-up

    selama 30 detik.

    Sumber : (Tes dan Pengukuran Olahraga, Ismaryati. 2008 : 120)

    2. Tes kemampuan heading dengan tes heading sambil berdiri (Winarno,

    2006:47-49)

    a. Tujuan : Untuk mengukur kemampuan heading

    b. Tingkat umur : 18 tahun ke atas

    c. Jenis kelamin : Laki-laki

    d. Validitas : 0,65

    e. Reliabilitas : 0,77

  • f. Perlengkapan : 1) Bola sepak 1 buah

    2) Stopwatch 1 buah

    3) Seperangkat alat tulis dan formulir

    4) Dinding pantul dan dinding sasaran

    (tembok atau dinding papan yang kuat),

    dengan ukuran bujursangkar yaitu panjang

    3 meter dan tinggi 3,5 meter. Agar lebih

    jelasnya dapat dilihat pada gambar di

    bawah ini :

    Gambar 6 : Dinding pantul dan dinding sasaran

    Sumber : (Winarno, 2006 : 48)

    g. Pelaksanaan : Pengambil waktu memberi aba-aba “SIAP”,

    testee berdiri menghadapi ke dinding pantul

    dengan bola di tangan dalam keadaan siap

    memulai tes. Pengambil waktu kemudian

    memberi aba-aba “Ya”, dan testee segera

    memantulkan bola ke dinding pantul.

  • Selanjutnya testee memantulkan bola kembali

    ke dinding dengan menggunakan kepala, dan

    ini harus dilakukan secara terus-menerus

    selama 10 detik.

    Apabila bola jatuh di tanah, maka testee harus

    mengambil bola tersebut dan memainkan

    kembali sampai batas waktu yang telah

    ditentukan. Bagi pengambil waktu, bersamaan

    dengan aba-aba “Ya” stopwatch dijalankan.

    Tepat 10 detik pengambil waktu memberikan

    aba-aba “STOP” dan menghentikan

    stopwatchnya. Tugas pengawas

    memperhatikan heading bola yang dilakukan

    testee secara sah dan masuk ke daerah sasaran.

    i. Penilaian (scoring) : Jumlah pengulangan tiap kali heading bola

    yang benar ke dinding pantul selama 30 detik,

    maka diambil sebagai data penelitian.

    j. Catatan

  • Agar lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

    Gambar 7 : Pelaksanaan tes heading

    Sumber : (Winarno, 2006 : 48)

    Sebelum dilakukan uji hipotesis dilakukan uji persyaratan analisis data dengan uji

    normalitas data (uji Lilliefors) pada signifikan 0,05. Kemudian setelah itu

    dikarenakan alat tes yang berbeda menyebabkan jumlah digit angka pada datapun

    berbeda sehingga haruslah dirubah kedalam bentuk T-Score dengan menggunakan

    formula T-Score dari Don R Kirkendall (1980).

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    a.Kekuatan otot perut (X)

    Dari tes diperoleh skor maksimum = 33 pengulangan dan skor minimum =

    18 pengulangan. Kemudian menghasilkan mean (rata-rata) = 25.36, median = 25,

    modus = 25 dan standar deviasi = 3,60. Agar lebih jelasnya hasil kekuatan otot perut

    dapat dilihat pada gambar histogram di bawah ini:

    Berdasarkan histogram di atas dari 30 orang sampel, 4 orang (13,33%)

    memiliki kekuatan otot perut 18-21 pengulangan, 12 orang (40%) memiliki 22-25

    pengulangan, 10 orang (33,33%) memiliki 26-29 pengulangan, 4 orang (13,33%)

    13.33%

    40%

    33.33%

    13.13%

    0%0%

    5%

    10%

    15%

    20%

    25%

    30%

    35%

    40%

    45%

    18 – 21

    pengulangan

    22 – 25

    pengulangan

    26 – 29

    pengulangan

    30 – 33

    pengulangan

    34 – 37

    pengulangan

  • 3.33%

    20%

    13.33%

    50%

    13.33%

    0%

    10%

    20%

    30%

    40%

    50%

    60%

    5.50 – 6.80

    meter

    6.81 – 8.11

    meter

    8.12 – 9.42

    meter

    9.43 – 10.73

    meter

    10.74 – 12.04

    meter

    memiliki 30-33 pengulangan, sedangkan untuk kategori 34-37 pengulangan tidak

    ada (0%) dimiliki oleh sampel.

    Kemampuan heading pemain

    Dari tes diperoleh skor maksimum = 12 meter dan skor minimum = 5.5 meter.

    Kemudian menghasilkan mean (rata-rata) = 9.36 meter, median = 9.5 meter, modus

    = 9.5 meter dan standar deviasi = 1.5 meter. Agar lebih jelasnya hasil kemampuan

    heading pemain PS. UNJA dapat dilihat pada gambar histogram di bawah ini:

    Berdasarkan histogram di atas dari 30 orang sampel, 1 orang (3.33%) memiliki

    kemampuan heading 5.50-6.80 meter dan 6 orang (20%) memiliki 6.81-8.11 meter,

    4 orang (13.33%) memiliki 8.12-9.42 meter, 15 orang (50%) memiliki 9.43-10.73

    meter, dan 4 orang (13.33%) memiliki 10.74-12.04 meter

    Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan kesimpulan bahwa “Terdapat

    Kontribusi Antara Kekuatan Otot Perut Terhadap Kemampuan Heading Pemain PS.

    UNJA Sebesar 94.6 %”.