AKLIMATISASI

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/24/2018 AKLIMATISASI

    1/11

    AKLIMATISASI, PENYESUAIAN DIRI DAN POLA

    PERILAKU HEWANAKLIMATISASI, PENYESUAIAN DIRI DAN POLA

    PERILAKU HEWAN

    Makalah

    Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Ekologi Hewan

    Yang dibimbing oleh Ibrohim

    Oleh :

    Nikmatur Rizka (110342404671)

    Off G/2011

    UNIVERSITAS NEGERI MALANG

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    JURUSAN BIOLOGI

    Mei 2013

    A. Aklimatisasi

    Aklimatisasimerupakan suatu upaya penyesuaianfisiologis atauadaptasi dari

    suatuorganisme terhadap suatulingkunganbaru yang akan dimasukinya. Hal ini didasarkan padakemampuan organisme untukdapat mengaturmorfologi, perilaku, dan

    jalurmetabolismebiokimiadi dalamtubuhnya untuk menyesuaikannya dengan

    lingkungan. Beberapa kondisi yang pada umumnya disesuaikan adalahsuhu lingkungan,derajatkeasaman (pH), dan kadaroksigen.Proses penyesuaian ini berlangsung dalam waktu yang cukup

    bervariasi tergantung dari jauhnya perbedaan kondisi antara lingkungan baru yang akan dihadapi,

    dapat berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu (Rittner,2005).

    Aklimatisasi adalah sistem pelatihan atletik dimana tubuh dipaksa untuk mengkompensasi

    tekanan dari kondisi iklim yang baru atau berbeda. Melalui kompensasi, tubuh mampu

    mentoleransi tekanan fisik seperti dengan cara yang lebih efisien, dan atlet biasanya akanmencapai kinerja fisik yang lebih baik. Toleransi dikembangkan untuk kondisi pelatihan tertentu

    umumnya akan menghasilkan hasil yang lebih baik kompetitif, dalam kompetisi di mana kondisi

    iklim yang ada pelatihan, serta di lingkungan atlet terbiasa.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Fisiologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Adaptasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Organismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Lingkunganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Morfologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Metabolismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Biokimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tubuhhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suhuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Derajat_keasamanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Derajat_keasamanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://2.bp.blogspot.com/-Zg30LV75N_0/UYwxju1jNPI/AAAAAAAAAEM/Dzubsj0OR_s/s1600/cats.jpghttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Derajat_keasamanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Derajat_keasamanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suhuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tubuhhttp://id.wikipedia.org/wiki/Biokimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Metabolismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Morfologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Lingkunganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Organismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Adaptasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Fisiologi
  • 5/24/2018 AKLIMATISASI

    2/11

    Perubahan musiman merupakan satu konteks dimana penyesuaian fisiologis terhadap

    kisaran baru suhu lingkungan menjadi penting. Penyesuaian fisiologis terhadap kisaran baru suhu

    eksternal terdiri atas banyak tahap. Hal ini bisa melibatkan perubahan dalam mekanisme yangmengontrol suhu seekeor hewan. Aklimatisasi juga bisa melibatkan penyesuaian nditingkat

    seluler. Sebagai contoh, sel-sel bisa meningkatkan produksi enzim tertentu yang membantu

    mengkompensasi rendahnya aktivitas masing-masing molekul enzim tersebut pada suhu yangtidak optimum.

    B. Penyesuaian Diri

    Penyesuaian diri merupakan suatu konstruksi/bangunan psikologi yang luas dan komplek,

    serta melibatkan semua reaksi individu terhadap tuntutan baik dari lingkungan luar maupun daridalam diri individu itu sendiri. Dengan perkataan lain, masalah penyesuaian diri menyangkut

    aspek kepribadian individu dalam interaksinya dengan lingkungan dalam dan luar dirinya

    (Desmita, 2009:191).

    Bentuk-bentuk Penyesuaian DiriMenurut Gunarsa (dalam Sobur, 2003:529) bentuk-bentuk penyesuaian diri ada dua antara lain:

    a. Adaptive

    Bentuk penyesuaian diri yang adaptive sering dikenal dengan istilah adaptasi. Bentukpenyesuaian diri ini bersifat badani, artinya perubahan-perubahan dalam proses badani untukmenyesuaikan diri terhadap keadaan lingkungan. Misalnya, berkeringat adalah usaha tubuh

    untuk mendinginkan tubuh dari suhu panas atau dirasakan terlalu panas.

    b. Adjustive

    Bentuk penyesuaian diri yang lain bersifat psikis, artinya penyesuaian diri tingkah laku

    terhadap lingkungan yang dalam lingkungan ini terdapat aturan-aturan atau norma. Misalnya,

    jika kita harus pergi ke tetangga atau teman yang tengah berduka cita karena kematian salah

    seorang anggota keluarganya, mungkin sekali wajah kita dapat diatur sedemikian rupa, sehinggamenampilkan wajah duka, sebagai tanda ikut menyesuaikan terhadap suasana sedih dalam

    keluarga tersebut.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi Penyesuaian DiriFaktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri antara lain (Enung dalam Nofiana,

    2010:17):

    1. Faktor Fisiologis. Struktur jasmani merupakan kondisi yang primer dari tingkah laku yang

    penting bagi proses penyesuaian diri

    2. Faktor Psikologis. Banyak faktor psikologis yang mempengaruhi penyesuaian diri antara lain

    pengalaman, aktualisasi diri, frustasi, depresi, dsb.

    Penyesuaian diri hewan dibedakan menjadi dua, yaitu penyesuain bentuk tubuh terhadaplingkungan dan penyesuaian tingkah laku terhadap lingkungan.

    1. Penyesuaian Bentuk Tubuh terhadap Lingkungan

    Untuk dapat bertahan hidup, setiap makhluk hidup harus mempunyai bentuk dan fungsi

    tubuh yang paling sesuai dengan kondisi lingkungannya. Dengan adaptasi yang dilakukannya,hewan dapat memperoleh makanan dan mampu melindungi diri dari musuhnya. Berikut ini

    contoh beberapa hewan yang menyesuaikan bentuk tubuhnya terhadap lingkungannya.

    a. Burung

    Burung memiliki bentuk kaki yang berbeda-beda disesuaikan dengan tempat hidupnya dan

    jenis mangsa yang dimakannya. Berdasarkan lingkungan dan jenis makanan yang dimakannya,bentuk kaki burung dikelompokkan menjadi lima, seperti pada tabel berikut.

    http://www.kajianpustaka.com/2013/01/teori-penyesuaian-diri.htmlhttp://www.kajianpustaka.com/2013/01/teori-penyesuaian-diri.html
  • 5/24/2018 AKLIMATISASI

    3/11

    Tabel Berbagai Bentuk Kaki Burung

    http://2.bp.blogspot.com/-CXXFhjornS8/UYwyac27QwI/AAAAAAAAAEc/0s1dkOirB28/s1600/2.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-ij4Ir77AEAU/UYwx4y_0D7I/AAAAAAAAAEU/X1yn-HwKsds/s1600/1.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-CXXFhjornS8/UYwyac27QwI/AAAAAAAAAEc/0s1dkOirB28/s1600/2.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-ij4Ir77AEAU/UYwx4y_0D7I/AAAAAAAAAEU/X1yn-HwKsds/s1600/1.jpg
  • 5/24/2018 AKLIMATISASI

    4/11

    Bentuk paruh burung juga beraneka ragam. Keanekaragaman bentuk paruh burung sesuai denganjenis makanannya. Perhatikan keanekaragaman bentuk paruh burung pada tabel

    b. Serangga

    Untuk memperoleh makanannya, serangga memiliki cara tersendiri. Salah satu bentukpenyesuaian dirinya adalah bentuk mulut yang bebedabeda sesuai dengan jenis makanannya.

    Bedasarkan jenis makanan yang dimakannya, jenis mulut serangga dibedakan menjadi empat,

    yaitu mulutpengisap, mulut penusuk, mulut penjilat, dan mulut penyerap.

    http://2.bp.blogspot.com/-jway6HSCZsQ/UYwzG5DbUCI/AAAAAAAAAEk/byYeIY0uMXI/s1600/3.jpg
  • 5/24/2018 AKLIMATISASI

    5/11

    1) Mulut pengisap

    Mulut pengisap pada serangga bentuknya seperti belalai yang dapat digulung dan dijulurkan.

    Contoh serangga yang memiliki mulut pengisap adalah kupu-kupu. Kupu-kupu menggunakanmulut pengisap untuk mengisap madu dari bunga.

    2) Mulut penusuk dan penghisap

    Mulut penusuk dan penghisap pada serangga memiliki ciri bentuk yang tajam dan panjang.Contoh serangga yang memiliki mulut penusuk dan penghisap adalah nyamuk. Nyamukmenggunakan mulutnya untuk menusuk kulit manusia kemudian menghisap darah. Jadi, selain

    mulutnya berfungsi sebagai penusuk juga berfungsi sebagai pengisap.

    3) Mulut penjilat

    Mulut penjilat pada serangga memiliki ciri terdapatnya lidah yang panjang dan berguna untuk

    menjilat makanan berupa nektar dari bunga, contoh serangga yang memiliki mulut penjilat

    adalah lebah.

    4) Mulut penyerap

    Mulut penyerap pada serangga memiliki ciri terdapatnya alat penyerap yang mirip spons (gabus).

    Alat ini digunakan untuk menyerap makanan terutama yang berbentuk cair. Contoh seranggayang memiliki mulut penyerap adalah lalat.

    c. Unta

    Unta hidup di daerah padang pasir yang kering dan gersang. Oleh karena itu bentuk

    tubuhnya disesuaikan dengan keadaan lingkungan padang pasir. Bentuk penyesuaian diri unta

    adalah adanya tempat penyimpanan air di dalam tubuhnya dan memiliki punuk sebagai

    penyimpan lemak. Hal inilah yang menyebabkan unta dapat bertahan hidup tanpa minum airdalam waktu yang lama.

    http://3.bp.blogspot.com/-sEu6XhdScB4/UYwzkbKrNSI/AAAAAAAAAEw/iyzer2Rkimo/s1600/4.jpg
  • 5/24/2018 AKLIMATISASI

    6/11

    2. Penyesuaian Tingkah Laku terhadap Lingkungan

    Beberapa jenis hewan ada yang menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara mengubah

    tingkah laku. Cara ini selain untuk mendapatkan makanan juga untuk melindungi diri dari musuh

    atau pemangsa.

    a. Bunglon

    Bunglon dapat merubah warna kulitnya sesuai dengan warna tempat ia berada. Ketikaberada di pohon yang berwarna coklat maka tubuh bunglon akan berrwarna coklat. Begitu juga

    ketika ia berada di pohon yang berwarna hijau maka tubuhnya akan berwarna hijau. Perubahan

    warna tubuh pada bunglon disebut mimikri. Hal ini merupakan bentuk penyesuaian diri agar iaterlindung dari musuhnya.

    b. Kalajengking

    Kalajengking melindungi dirinya dari musuh dengan menggunakan sengatnya. Sengatnya

    ini mengandung racun yang dapat membunuh musuhnya. Selain kelajengking, hewan lain yangmenggunakan zat racun untuk melindungi dirinya dari serangan musuh adalah, kelabang, lebah,

    dan ular.

    c. Cumi-Cumi

    Cumi-cumi melindungi diri dari musuhnya dengan cara menyemburkan cairan, seperti tinta

    ke dalam air. Hal ini menyebabkan musuh yang menyerangnya tidak dapat melihatnya dan ia

    dapat berenang dengan cepat untuk menghindari musuhnya tersebut.

    d. Siput

    Siput memiliki pelindung tubuh yang keras dan kuat yang disebut cangkang. Hewan jenis

    ini melindungi diri dari musuhnya dengan cara memasukkan tubuhnya kedalam cangkang. Selain

    siput, kura-kura, dan penyu juga memiliki cangkang yang digunakan untuk melindungi diri darimusuhnya.

    e. Cecak

    Untuk melindungi diri dari serangan musuh, cecak memutuskan ekornya. Bagian ekor yangputus ini dapat bergerak-gerak sehingga mengalihkan perhatian musuhnya. Saat itulah ia pergi

    melarikan diri. Kemampuan cicak ini disebut autotomi. Selain cicak, kadal kepiting, udang,

    bintang laut, laba-laba, cumi-cumi, dan gurita juga mampu melakukan autotomi

    f. Ikan paus

    Paus adalah mamalia yang hidup di air. Seperti hewan mamalia yang lain, walaupun hidup

    di air paus bernapas menggunakan paru-paru. Padahal paru-paru tidak dapat mengambil oksigendari air. Paus dan semua mamalia yang hidup di air, kurang lebih tiap tiga puluh menit muncul

    ke permukaan air untuk menghirup oksigen. Mungkin kalian pernah melihat bagaimana perilaku

    paus lewat siaran televisi. Ketika muncul ke permukaan air laut, paus mengeluarkan sisa

    pernapasan berupa karbondioksida dan uap air yang sudah jenuh dengan air sehingga terlihat

    seperti air mancur. Setelah itu paus menghirup udara sebanyak-banyaknya sehingga paru-parunya penuh dengan udara.

    C. Pola Perilaku Hewan

    Semua organism memiliki perilaku. Perilaku merupakan bentuk respons terhadap kondisi

    internal dan eksternalnya. Suatu respons dikatakan perilaku bila respons tersebut telah berpola,yakni memberikan respons tertentu yang sama terhadap stimulus tertentu. Perilaku juga dapat

    diartikan sebagai aktivitas suatu organisme akibat adanya suatu stimulus. Dalam mengamati

    http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Kalajengking.jpg
  • 5/24/2018 AKLIMATISASI

    7/11

    perilaku, kita cenderung untuk menempatkan diri pada organisme yang kita amati, yakni dengan

    menganggap bahwa organisme tadi melihat dan merasakan seperti kita.

    Seringkali suatu perilaku hewan terjadi karena pengaruh genetis (perilaku bawaan lahiratauinnate behavior), dan karena akibat proses belajar atau pengalaman yang dapat disebabkan

    oleh lingkungan. Pada perkembangan ekologi perilaku terjadi perdebatan antara pendapat yang

    menyatakan bahwa perilaku yang terdapat pada suatu organisme merupakan pengaruh alami ataukarena akibat hasil asuhan atau pemeliharaan, hal ini merupakan perdebatan yang terusberlangsung. Dari berbagai hasil kajian, diketahui bahwa terjadinya suatu perilaku disebabkan

    oleh keduanya, yaitu genetis dan lingkungan (proses belajar), sehingga terjadi suatu

    perkembangan sifat.

    Ilmu perilaku hewan, ilmu perilaku satwa atau juga disebut etologi (daribahasa

    Yunani:,ethos, "karakter"; dan -logia) adalah suatu cabang ilmuzoologiyang mempelajari

    perilaku atau tingkah lakuhewan,mekanisme serta faktor-faktor penyebabnya.

    Jenis - Jenis Pola Perilaku Hewan

    Jenis prilaku yang terdapat pada hewan ada dua macam, yaitu:

    1) Prilaku bawaan (Innate Behaviour)

    Prilaku yang dikendalikan secara genetik. Jenis-jenis dari prilaku bawaan adalah gerakanrefleks yang merupakan bentuk sederhana dari prilaku bawaan dan insting yang merupakan

    bentuk kompleksnya (McLAren & Rotundo, 1985)

    2) Prilaku hasil pembelajaran (Learned Behaviour)

    Prilaku hasil pembelajaran berdasarkan pengalaman yang didapatkan organisme danmenghsilkan perubahan prilaku. Prilaku ini tidak dibedakandari jenis gen pada organisme.

    Pembelajaran di dapatkan melalui adaptasi pada perubahan (McLaren & Rotundo, 1985).

    Jenis - Jenis Perilaku Bawaan

    Adapun jenis-jenis dari perilaku bawaan yaitu Taksis, Refleks, Naluri, Perilaku Ritme dan Jam

    Biologis.

    1. Taksis:Bereaksi terhadap stimulus dengan bergerak secara otomatis langsung mendekati atau

    menjauh dari atau pada sudut tertentu terhadapnya. Macam-macam taksis: kemotaksis,

    fototaksis, magnetotaksis.

    2. Refleks:Respon bawaan paling sederhana yang dijumpai pada hewan yang mempunyai system

    saraf. Refleks adalah respon otomatis dari sebagian tubuh terhadap suatu stimulus. Respon

    terbawa sejak lahir, artinya sifatnya ditentukan oleh pola reseptor, saraf, dan efektor yangdiwariskan.

    Contoh: refleks rentangan.

    Mesin refleks rentang memberikan mekanisme pengendalian yang teratur dengan baik, yang:

    1. Mengarahkan kontraksi refleks otot

    2. Menghambat kontraksi otot-otot antagonis

    terus-menerus memonitor keberhasilan yang dengannya perintah-perintah dari otak diteruskan,

    dan dengan cepat dan secara otomatis membuat setiap penyesuaian sebagai pengganti yang

    perlu.

    3. Naluri:Pola perilaku kompleks yang, sebagaimana refleks, merupakan bawaan, agak tidakfleksibel, dan mempunyai nilai bagi hewan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

    Naluri lebih rumit dibandingkan dengan refleks dan dapat melibatkan serangkai aksi.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Zoologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Zoologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Zoologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Hewanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hewanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hewanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hewanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Zoologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunani
  • 5/24/2018 AKLIMATISASI

    8/11

    Pelepas Perilaku Naluriah:sekali tubuh siap di bagian dalam untuk tipe perilaku naluriah

    tertentu, maka diperlukan stimulus luar untuk mengawali respon. Isyarat yang memicu aksi

    naluriah disebut pelepas (release). Begitu respon tertentu dilepaskan, biasanya langsung selesaiwalaupun stimulus efektif segera ditiadakan.

    Isyarat kimia, yaitu feromon, berfungsi sebagai pelepas penting pada serangga sosial.

    4. Perilaku Ritme dan Jam Biologis:perilaku berulang-ulang pada interval tertentu yang

    dinyatakan sebagai ritme atau periode. Daur perilaku ritme dapat selama dua jam atau setahun.

    Jenis-Jenis Perilaku Terajar

    Perilaku terajar adalah perilaku yang lebih kurang diperoleh atau dimodifikasi secarapermanen sebagai akibat pengalaman individu.

    Perilaku terajar terdiri dari :

    1. Kebiasaan: hampir semua hewan mampu belajar untuk tidak bereaksi terhadap stimulus

    berulang yang telah dibuktikan tidak merugikan. Fenomena ini dikenal sebagai kebiasaan(habituasi) dan merupakan suatu contoh belajar sejati.

    2. Keterpatrian/Tanggap Tiru Imprinting: Merupakan salah satu contoh belajar yang khususdan nyata. Contoh: jika seekor anak angsa yang baru menetas dihadapkan pada sebuah benda

    yang dapat bergerak dan mengeluarkan bunyi yang dapat terdengar, hewan itu akanmengikutinya sebagaimana mereka mengikuti induknya, Waktu penghadapan cukup kritis,

    karena jika dilakukan beberapa hari setelah menetas, keterpatrian tidak terjadi. Keterpatrian ini

    dikenal berkat penelitian Konrad Lorenz (Asnardin, 2011).

    3. Respon yang Diperlazimkan: merupakan perilaku terajar yang paling sederhana, yang padadasarnya adalah respon sebagai hasil pengalaman, disebabkan oleh suatu stimulus yang berbeda

    dengan yang semula memicunya. Ivan Pavlov, fisiologiawan Rusia, dalam penelitiannya dengan

    anjing menemukan bahwa jika anjing diberi makanan pada mulutnya, ia akan mengeluarkan air

    liur yang mungkin merupakan refleks bawaan yang melibatkan kuncup rasa, neuron sensori,

    jaring-jaring neuron di otak, dan neuron motor yang menuju kelenjar ludah. Pavlov kemudianmenemukan jika pada saat meletakkan makanan di mulut anjing ia membunyikan bel, anjing

    selanjutnya akan berliur setiap kali anjing tersebut mendengar bel. Hal ini merupakan responyang diperlazimkan. Anjing telah belajar bereaksi terhadap stimulus pengganti, yaitu stimulus

    yang diperlazimkan.

    Percobaan mengenai pelaziman telah banyak memberi keterangan tentang proses belajarpada manusia. Pelaziman terjadi paling cepat bila (1) stimulus yang bukan diperlazimkan dan

    stimulus yang diperlazimkan sering diberikan bersama-sama, (2) tidak ada pengalihan perhatian,

    dan (3) diberikan semacam hadiah/imbalan untuk penampilan/prestasi yang berhasil terhadap

    respon bersyarat tadi (Asnardin, 2011).

    4. Pelaziman Instrumental: Prinsip pelaziman dapat dipakai untuk melatih hewan melakukan

    tugas yang bukan pembawaan lahir. Dalam hal ini, hewan ditempatkan pada suatu keadaansehingga dapat bergerak bebas dan melakukan sejumlah kegiatan perilaku yang berlain-lainan.

    Peneliti dapat memilih untuk memberi imbalan hanya pada perilaku tertentu. Latihan ini dikenalsebagai pelaziman instrumentalatau pelaziman operan(istilah kedua diberikan oleh psikolog

    B.F. Skinner yang terkenal karena dapat melatih merpati untuk bermain pingpong dan bermain

    piano mainan) (Asnardin, 2011).

    5. Motivasi:Diantara kebanyakan hewan, motivasi (terkadang disebut juga dorongan)

    dihubungkan dengan kebutuhan fisiknya. Seekor hewan yang haus akan mencari air dan yang

  • 5/24/2018 AKLIMATISASI

    9/11

    merasa lapar akan mencari makanan. Kepuasan terhadap dorongan merupakan kekuatan motivasi

    dibalik perilaku hewan tersebut. Sebagian besar perilaku spontan hewan-hewan ini merupakan

    akibat usaha memelihara homeostasis. Banyak diantara dorongan ini bersumber dalamhipotalamus. Dalam semua kasus, hipotalamus mengawali respon yang berakibat penurunan

    dorongan tersebut, dan dapat pula menghambat beberapa di antara respon tadi bila titik kepuasan

    tercapai.Pada manusia, sebagian besar perilaku terhadap keinginan memuaskan kebutuhan fisik,tidak selalu dapat diterangkan seperti keterangan di atas. Banyak kegiatan yang dilakukan

    kendatipun tidak ada imbalan atau hukuman luar yang didapatkan. Melakukan proses (kegiatan)

    itu sendiri sudah merupakan imbalan. Simpanse dan manusia juga kadang mau bekerja untuktujuan yang belum tampak (Asnardin, 2011).

    6. Konsep: Kebanyakan hewan memecahkan masalah dengan mencoba-coba. Selama ada motivasi

    yang memadai hewan akan mencoba setiap alternatif dan secara bertahap, melalui kegagalan dan

    keberhasilan yang berulang, belajar memecahkan masalahnya. Manusia umumnya tidak sekedarbelajar dengan cara mencoba-coba. Bila dihadapkan pada suatu masalah, manusia mungkin

    melakukan satu atau dua usaha sembarang sebelum berhasil memecahkannya. Respon ini

    disebut wawasan.Wawasan mencakup menanamkan hal-hal yang telah dikenal dengan cara-cara baru. Jadi

    merupakan tindakan kreatif sejati. Wawasan juga bergantung pada perkembangan konsep atau

    prinsip.

    Pemecahan masalah dengan menggunakan konsep melibatkan suatu bentuk penalaran.Ada dua proses pemikiran berlainan namun berkaitan yang terlibat, yaitu penalaran induktif dan

    penalaran deduktif. Penalaran induktif berarti mempelajari prinsip umum dari pengalaman

    dengan situasi khusus dan jelas. Penalaran deduktif, menerapkan prinsip umum pada situasikhusus yang baru (Asnardin, 2011).

    7. Memori: Belajar bergantung kepada memori (ingatan). Jika organisme bermaksud

    memodifikasi perilakunya dari pengalaman, maka ia harus mampu mengingat-ingat apa

    pengalamannya itu. Sekali sesuatu dipelajari, maka memori diperlukan agar yang dipelajarinyaitu tetap ada.

    Ada dua teori dasar tentang memori. Yang pertama menyatakan bahwa memori

    merupakan proses dinamik. Menurut teori ini, sensasi menimbulkan impuls saraf, yang kemudianberedar untuk jangka waktu tak terbatas melalui jaring-jaring neuron dalam sistem saraf pusat.

    Hal ini memungkinkan karena jaring-jaring interneuron yang amat luas dalam serebrum manusia.

    Teori dinamik ini ditunjang oleh fakta yang menakjubkan bahwa belum pernah ditemukandaerah khusus dalam otak manusia untuk penyimpanan memori yang lama. Teori yang kedua

    mengatakan bahwa setiap sensasi yang diingat kembali mengakibatkan sedikit perubahan fisik

    yang permanen di dalam otak. Beberapa biologiwan mengemukakan bahwa memori mungkin

    disimpan dalam kode kimiawi di dalam otak. Beberapa memperhatikan RNA, beberapa

    memperhatikan protein, sebagai substansi yang menyandikan memori. Masih terlalu dini untukmenyatakan apa sifat memori itu. Bisa jadi proses dinamik maupun perubahan fisika-kimia

    terlibat didalamnya (Asnardin, 2011).

    Perolehan memori terjadi paling sedikit dalam dua langkah yang berbeda. Pada manusia,kerusakan pada lobus temporal dapat mengakibatkan hilangnya kemampuan mengingat

    pengetahuan baru selama kira-kira satu jam lebih. Kerusakan seperti itu tidak berpengaruh pada

    memori yang diperoleh dalam tahun-tahun sebelum kerusakan terjadi. Penderita sakit jiwa yangmenjalani pengobatan kejutan listrik tidak mengingat-ingat kejadian yang berlangsung sejenak

  • 5/24/2018 AKLIMATISASI

    10/11

    sebelum perlakuan tersebut, tetapi memori tentang peristiwa sebelumnya tidak terhalang

    (Asnardin, 2011).

  • 5/24/2018 AKLIMATISASI

    11/11

    Daftar Pustaka

    Rittner D, Bailey RA. 2005.Encyclopedia of Chemistry. Facts on File: AS

    Biologi Jilid 3 edisi 5. Tanpa tahun. Jakarta: ErlanggaAlex Sobur, 2003.Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia

    Desmita, 2009.Psikologi Perkembangan. Bandung : Remaja Rosda Karya

    Kartini Kartono, 2002.Psikologi Perkembangan. Jakarta : Rineka CiptaNofiana Sari, 2010.Pengaruh rasa percaya diri dan penyesuaian diri terhadap kemampuan berinteraksisocia. Madiun: BK FIP IKIP PGRI Madiun

    (Online)http://www.kajianpustaka.com/2013/01/teori-penyesuaian-

    diri.html#ixzz2SP0xQ6gjdiakses tanggal 5 Mei 2013

    Anonim, 2012. Etologi (Online) http://id.wikipedia.org/wiki/Etologidi akses tanggal 5 Mei 2013

    Asnardin, 2011.Pola Perilaku Hewan (Online)

    http://blog.student.uny.ac.id/pelangilova/2010/10/11/perilaku-binatang/ diakses tanggal 5 Mei 2

    http://www.kajianpustaka.com/2013/01/teori-penyesuaian-diri.html#ixzz2SP0xQ6gjhttp://www.kajianpustaka.com/2013/01/teori-penyesuaian-diri.html#ixzz2SP0xQ6gjhttp://www.kajianpustaka.com/2013/01/teori-penyesuaian-diri.html#ixzz2SP0xQ6gjhttp://id.wikipedia.org/wiki/Etologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Etologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Etologihttp://www.kajianpustaka.com/2013/01/teori-penyesuaian-diri.html#ixzz2SP0xQ6gjhttp://www.kajianpustaka.com/2013/01/teori-penyesuaian-diri.html#ixzz2SP0xQ6gj