66
Airway Problem and Airway Management

Airway Management

Embed Size (px)

DESCRIPTION

airway

Citation preview

  • Airway Problem and Airway Management

  • TUJUAN PEMBELAJARAN

    A.Tujuan pembelajaran umum: Setelah pembelajaran mahasiswa mampu melakukan pengelolaan jalan nafas

    B. Tujuan pembelajaran khusus: Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu: - Mendiagnosa sumbatan jalan nafas- Membebaskan sumbatan jalan nafas ( Menggunakan alat bantu & tanpa alat )

  • Yang dinilai : Jalan nafas : Yang dinilai Px. dengan cara : lihat dengar raba Lihat, ada gerak nafas Dengar, ada suara nafas jernihRaba, ada hawa ekshalasi

    Kesimpulan : Jalan nafas bebas tanpa sumbatan Jalan nafas tersumbat ringan / sedang / berat Jalan nafas tersumbat total Khusus : Chocking CARA MEMERIKSA ADA / TIDAKNYA SUMBATAN

  • Lihat, Raba, Dengar

  • Jalan nafas bebasJalan nafas tersumbat Partial ringan Jalan nafas tersumbat Partial berat Jalan nafas Tersumbat total Gerakan++++++- nafas Suara++++++- nafas Hawa++++++- nafas BersihSuara tambahan kendorSuara tambahan melengkingKesimpulan Kondisi Jalan Nafas

  • PENGELOLAAN JALAN NAPAS PERLU :CEPAT, TEPAT, CERMATSumbatan Total :

    FRC (Functional Residual Capacity): 2500 ml

    Kadar O2 15% x 2500 ml: 375 ml

    Kebutuhan O2 permenit: 250 ml

    Bila ada sumbatan total O2 dalam paru habis dalam : 375 / 250 : 1,5 menit

  • Kasus Chocking Dewasa

  • Kasus Chocking Dewasa

  • Kasus Chocking Dewasa

  • Sumbatan pada jalan nafas bagian atas oleh karena tersedak (choking)

    DewasaTanda-tanda :Kesulitan nafas dan bicara sering berkaitan dengan makanKorban menunjukkan sikap tercekik memegangi leher dan berusaha bicara.Muka dan leher sembabPanik, distressKulit terlihat abu-abu - biru.

  • Tindakan :1. Berikan 5 x pukulan mendadak pada punggung (back blow/ back slaps).*Anjurkan batuk akan tetapi jangan buang-buang waktu*Tahan korban dari belakang. Posisi korban sedikit condong ke depan. Segera berikan hentakan pukulan 5 kali pada titik silang garis imajinasi tulang belakang dengan garis antar belikat.

  • 2.Bila kondisi belum membaik, lakukan pertolongan sebagai berikut :

    a.Segera penolong berdiri dibelakang korban satu kaki penolong letakkan diantara kedua kaki korban. Rangkul korban dari belakang. Sering dalam kondisi itu korban sempoyongan.

    b.Letakkan genggaman (kedua telapak penolong saling menggenggam) pada titik hentak yaitu titik yang terletak ditengah-tengah antara pusar dan ulu hati korban.

  • c.Lakukan hentakan 5 kali dengan cara menarik mendadak lengan penolong yang merangkul pinggang korban, ke arah titik hentak (abdominal thrust.)

    d.Lakukan bergantian back blow dan abdominal thrust hingga berhasil atau tidak berhasil dan korban jatuh tidak sadar.

  • 3. Lakukan pertolongan dengan posisi korban terlentang.*Korban terlentang*Penolong disamping atau di atas korban (seolah-olah menunggang punggung kuda).*Lakukan abdominal thrust 5 kali dengan cara memberikan hentakan mendadak pada titik hentak.

  • *Segera penolong pindah ke samping korban :- periksa apakah jalan nafas telah bebas- lakukan head tilt dan chin lift, lihat dalam mulut- tiupkan nafas mulut ke mulut- bila dada korban mengembang artinya jalan nafas telah terbuka.- sebaliknya bila dada korban tidak mengembang artinya jalan na-fas masih tersumbat total, segera lakukan abdominal thrust.- dst.- sementara ada yang berusaha memanggil bantuan/ambulan.

  • Perhatian :Bila korban jatuh tidak sadar, pikirkan, siapkan, laksanakan resusitasi.Korban gemuk atau wanita hamil tidak dilakukan abdominal thrustmelainkan chest thrust. Dalam hal ini titik hentak terletak pada pertengahan tulang dada.

  • Heimlich Manouvre pada bayi & anakKasus Chocking Bayi Anak

  • Anak

    Tanda-tanda :*Kesulitan nafas dan bicara, sering berkaitan dengan makan.*Korban menunjukkan sikap tercekik memegangi leher dan berusaha bicara.*Muka, leher sembab.*Kulit terlihat abu-abu - biru.

  • Tindakan :1.Berikan 5 kali pukulan mendadak pada punggung (black blow/ back slaps).*Posisi korban sedikit condong ke depan *Berikan hentakan pukulan 5 kali pada titik silang garis imajinasi tulang belakang dan garis antar belikat*Cek dalam mulut. Bila ada benda asing bersihkan/ambil dengan cara dibawah penglihatan langsung (jangan mem-buta)

  • 2. Bila back blow / back slaps gagal, segera berdiri dibelakang atau jongkok di belakang korban Lakukan chest thrust 5 kali Hentakkan pada titik hentak pada pertengahan tulang dada korbanLakukan hentakan tiap tiga detik

    3. Cek dalam mulut korban Bila sumbatan tetap, lakukan back blow/back slaps atau chest thrust lagi 5 kali

  • 4. Cek ulang dalam mulut korban. Bila sumbatan tetap, lakukan back blow /back slaps atau chest thrust lagi 5 kali dst.

    5. Sementara panggil bantuan, ambulans.

    Perhatian :Mengambil benda asing dari dalam mulut korban tidak boleh membuta, harus dibawah penglihatan langsung.Bila korban tidak sadar --> pikirkan, siapkan, laksanakan resusitasi.

  • Kasus Chocking Bayi

  • Bayi

    Tanda-tanda :Kesulitan bernafasMemerah (flushing) di muka leherTidak dapat menangis, tidak dapat bersuaraAda suara-suara aneh, merintih

  • Tindakan :1.Lakukan back blow/back slaps 5 kali*Telungkupkan korban pada lengan penolong. Kepala korban lebih rendah.*Back slaps keras 5 kali*Terlentangkan di atas lengan penolong.

    2.Cek dalam mulut bayi. Lihat dan ambil benda asing, jangan sampai menyentuh tenggorokan.

  • 3. Bila sumbatan tetap, lakukan chest thrust.*Letakkan ujung jari tengah dan telunjuk di atas tulang dada 1 jari di bawah garis imajinasi antar puting susu.*Lakukan chest thrust 5 kali4. Cek lagi dalam mulut.5. Ulangi tindak pertolongan seperti di atas. Bila sumbatan tetap, sambil melakukan pertolongan memanggil bantuan / ambulans.

  • Perhatian :Mengambil benda asing dari dalam mulut bayi harus dibawah penglihatan langsung jangan membuta.

    Pada bayi tidak dilakukan abdominal thrust melainak back blow dan chest thrust.

    Bila sumbatan tetap --> pikirkan, siapkan, laksanakan resusitasi.

  • CARA MELAKUKAN PERTOLONGAN MEMBEBASKAN SUMBATAN JALAN NAFAS

    Tanpa alat : chin lift hati hati / jaw thrust

    Dengan alat : Penghisap Orofaring / nasofaring / LMA / ETT intubasi Krikotiroidotomi / tracheostomi Bidai leher + bantal pasir

  • Head Tilt Chin Lift Jaw ThrustPPGD/SM III/Koes/2005

  • HEAD TILT

    Pasien terlentang

    Letakkan telapak tangan pada dahi, tekan dan pertahankan

    Pertahankan posisi muka pasien menghadap ke depan, netral

    Cek apakah jalan nafas sudah bebasPENANGANAN AIRWAY TANPA ALAT

  • CHIN LIFT

    Pasien terlentang

    Gunakan jari telunjuk dan tengah menahan tulang dagu pasien, tahan dan sedikit angkat ke depan

    Pertahankan posisi muka pasien menghadap ke depan netral

    Cek apakan jalan nafas sudah bebas PENANGANAN AIRWAY TANPA ALAT

  • JAW THRUST

    Pasien terlentang

    Dorong ramus ventikalis mandibula ke depan sehingga barisan gigi bawah di depan barisan gigi atas, dengan demikian otot-otot penyangga lidah terangkat

    Cek apakah jalan nafas telah bebasPENANGANAN AIRWAY TANPA ALAT

  • Finger Sweep

  • Miringkan kepala pasien (untuk pasien bukan trauma) atau lakukan log roll kemudian dengan jaw thrust dan tekan dagu ke bawah (bila otot rahang lemas) sehingga mulut terbuka.

    Gunakan 2 jari telunjuk dan jari tengah bungkus dengan kassa/kain/sarungtangan untuk mengorek/mengait/menyapu semua benda asing dalam mulut dan keluarkan. FINGER SWEEP

  • PENANGANAN AIRWAY MENGGUNAKAN ALAT

    Penghisap Orofaring / nasofaring / LMA / ETT intubasi Krikotiroidotomi / tracheostomi Bidai leher + bantal pasir (untuk pasien trauma, in line position)

  • Membersihkan jalan nafasDengan suction portable / manual.

    Suctioning, menghisap dengan alat penghisap ditujukan untuk benda benda cair, antara lain muntahan, lendir, darah

  • Jangan dipasang jika reflex muntah masih (+)(Derajat A dan V dari AVPU atau GCS > 10)Oro-pharyngeal tube

  • Pasang Pipa Orofaring

  • MEMASANG PIPA OROFARING

    Pasien terlentangPilih ukuran pipa yang tepat (ukuran antara sudut mulut hingga glotis telinga pada sisi yang sama) beri pelicin atau cukup dibasahi

  • Pasien dewasaBuka mulutMasukkan ujung pipa oro faring kedalam rongga mulut dengan lengkung menghadap langit-langitSegera putar arah lengkungan pipa sehingga lengkungan pipa sekarang searah dan menyusur langit-langitDorong pelan-pelan dan hati-hati hingga berada dalam rongga mulut, menopang lidah dan bagian keras pipa di bagian pangkal (life block) berada diantara kedua barisan gigi atas dan bawahCek kondisi kondisi jalan nafas sudah lebar ?

  • Pasien anak / bayiMemasukkan pipa oro faring dengan bantuan sendok lidah sehingga secara jelas dapat dilihat laryng.Posisi pipa sudah diatur dengan arah lengkungan pipa searah dan menyusur langit-langit

  • Naso-pharyngeal tubeTidak merangsang muntahHati-hati pasien dengan fraktura basis craniiU/ dewasa 7 mm atau jari kelingking kanan

  • Pasang Pipa Nasofaring

  • MEMASANG PIPA NASOFARING

    Pasien terlentang

    Pilih ukuran yang tepat (sebesar jari kelingking pasien panjang dapat diukur antara lubang hidung hingga trachus telinga), beri pelicin

    Masukkan tegak lurus melalui salah satu lubang hidung dengan arah irisan ujung pipa menghadap ke sehut hidung

  • Dorong pelan-pelan sehingga seluruh pipa telah ke dalam rongga hidung

    Cek kondisi jalan nafas sudah bebas ?

    Perhatikan pada kasus-kasus maksilo fasial adanya trauma kepala perlu dikaji ulang atau dilakukan dengan sangat hati-hati !

  • Laryngeal Mask Airwaydipasang tanpa laringoskopi

  • MEMASANG SUNGKUP LARING

    Pasien terlentang

    Pilih ukuran yang tepat Kosongkan balonnya hingga kempis dan permukaan rata; tidak berkerut, berikan pelicin pada bagian ini yang nantinya bagian ini yang akan menyusur permukaan langit-langit pasien

  • Pegang sungkup laring ini pada lengkungan (pipanya) seolah memegang pensil dengan ujung telunjuk pemegang tepat pada sudut sungkup dan tangkainya

    Buka mulut pasien Masukkan sungkup laring dengan bagian punggung sungkup yang telah diberi pelicin menyusur langit-langit mulut pasien serta indikator garis hitam pada pipa/tangkai tepat antara kedua gigi seri atas

  • Dorong pelan-pelan hingga seluruh sungkup masuk rongga mulut dan ujung sungkup mentok terhenti

    Tahan pipa yang di luar mulut pasien Tarik pelan-pelan jari telunjuk yang di dalam rongga mulut keluar. Tiup balon dengan semprit sesuai volumenya

  • Perhatikan saat balon tertiup maka pipa / tangkai sungkup akan bergerak pelan muncul keluar mulut sehingga pipa muncul 2 cm keluar.

    Lakukan fiksasi

    Cek kondisi jalan nafas sudah bebas ?

    Hubungkan dengan sumber oksigen

  • Laringoskopi u/ intubasi trachea

  • INTUBASI ENDOTRACHEA

    Pasien terlentang(Bila dimungkinkan ditidurkan dengan obat pelumpuh otot yang sesuai)

  • Alat intubasi :

    Penghisap + konektor yang sesuaiDingklik (kursi pendek)Masker, berbalon, sumber oksigenLaryngoskop dengan blade (blade / yang sesuai lampu menyala terang dan putihPipa ETT yang sesuai 1 nomor diatas dan 1 nomor dibawah ukuran yang dipilihStylet yang sesuaiSemprit peniup balonTang magilPipa oro faringPlester , guntingBantal bagi pasien tidak ada kecurigaan cedera tulang leherBidai leher atau petugas yang mempertahankan kondisi leher in-line stabilisation

  • Buka blade pegang tangkai laryngoskop dengan tenang

    Buka mulut pasien

    Masukkan blade pelan-pelan menyusur dasar lidah ujung blade sudah sampai di pangkal lidah geser lidah pelan-pelan ke arah kiri

    Angkat tangkai laryngoskop ke depan sehingga menyangkut seluruh lidah ke depan sehingga runa glotis terlihat

  • Ambil pipa ETTMasukkan dari sudut mulut kanan pasien arahkan ujung ETT menyusur ke runa glotis masuk di celah pita suara

    Dorong pelan sehingga seluruh balon ETT dan dibawah pita suara

    Cabut stylet

    Tiup balon ETT sesuai volumenya

    Cek adakah suara keluar dari pipa ETT dengan menhentak dada pasien fiksasi dengan plester

    Hubungkan ETT dengan konektor sumber oksigen

  • MELAKUKAN KRIKOTIROTOMI

    Alat dan obatJarum infus nomer 14 16Pisau kecilKlem arteriKonektorAlat dan obat desinfeksiPasien terlentang Tentukan celah krikotiroidTusukkan jarum infus menembus membrane krikotiroid ke arah distalCabut mandrin jarumBerikan oksigen

  • Atau dengan cara :Pasien terlentangTentukan celah krikotiroidTusukkan ujung pisau kecil irisan kecil Perlebar irisan , masukkan pipaBerikan oksigenSegera siapkan trakeostomi

  • In-line immobilisationto prevent further injury

  • Immobilisasi leher sejak tempat kejadianin-line immobilisation dan collar braceIn-line immobilisationto prevent further injury

  • ?