40
PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI SISWA KELAS XI IPA-4 SMAN-3 PALANGKA RAYA TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI OLEH: YUSNAIMING SUANTRY ACC 105 011 1

Web viewPROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA. 2010. BAB I . PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. ... dari sub topik faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi untuk SMA kelas XI IPA semester

  • Upload
    vannhu

  • View
    221

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Web viewPROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA. 2010. BAB I . PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. ... dari sub topik faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi untuk SMA kelas XI IPA semester

PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR BERBASIS KOMPUTER

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

SISWA KELAS XI IPA-4 SMAN-3 PALANGKA RAYA

TAHUN AJARAN 2009/2010

SKRIPSI

OLEH:

YUSNAIMING SUANTRY

ACC 105 011

UNIVERSITAS PALANGKARAYAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN MIPAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

2010

1

Page 2: Web viewPROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA. 2010. BAB I . PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. ... dari sub topik faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi untuk SMA kelas XI IPA semester

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting untuk membekali siswa

menghadapi masa depan. Untuk itu proses pembelajaran sangat menentukan

terwujudnya pendidikan yang berkualitas. Pendidikan dalam zaman globalisasi

bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan sikap dalam berbagai situasi yang

dapat membantu manusia dalam memanfaatkan lingkungan dan memberikan hasil

efisiensi yang tinggi.

Dampak dari proses globalisasi adalah perkembangan teknologi yang cepat

dan berpengaruh terhadap dunia pendidikan, sehingga pemerintah perlu

mengembangkan suatu kurikulum yang dapat memberikan keterampilan keahlian

bertahan hidup (life skills) di dalam menghadapi permasalahan kehidupan. Salah

satunya adalah mata pelajaran kimia yang berfungsi untuk mengembangkan

keterampilan proses siswa dan untuk mengetahui sejauhmana siswa dapat mencapai

tujuan pembelajaran.

Ciri khas dari ilmu kimia adalah bersifat abstrak. Kenyataannya ilmu kimia

masih kurang disenangi oleh sebagian besar siswa karena dianggap sulit dan

membosankan, siswa merasa kesulitan dalam penggunaan kata-kata yang tidak lazim

setiap hari karena memiliki arti serta pengertian yang berbeda, serta keterbatasan

waktu. Menurut Middlecamp dan Kean (Nyoman, 2005) kesulitan mempelajari ilmu

kimia disebabkan oleh kemampuan menghafal, pemahaman konsep, kemampuan

2

Page 3: Web viewPROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA. 2010. BAB I . PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. ... dari sub topik faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi untuk SMA kelas XI IPA semester

matematika dan berfikir abstrak dari siswa. Dalam mempelajari ilmu kimia yang

pada umumnya konsep abstrak, sekarang dapat dengan mudah mempelajarinya.

Segala bentuk kemudahan yang tersedia tidak akan berjalan baik atau tidak maksimal

dalam konsep-konsep abstrak yang dipelajari di ilmu kimia, tanpa digunakan suatu

media pembelajaran yang bisa menjelaskan suatu topik yang sesuai dengan

kebutuhan materi tersebut. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pembelajaran

ilmu kimia harus dilakukan dengan metode yang tepat agar tujuan yang ingin dicapai

dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya, yaitu dengan penggunaan media

pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian tentang media pembelajaran,

menunjukkan bahwa penggunaan media dapat meningkatkan prestasi siswa

dibandingkan dengan tanpa mempergunakan media pembelajaran.

Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui

peningkatan pemahaman konsep siswa apabila menggunakan media pembelajaran

berbasis komputer sebagai alternatif dari media yang digunakan guru saat mengajar

pada materi faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, dan mengadakan

penelitian dengan judul : “Penggunaan Sumber Belajar Berbasis Komputer Untuk

Meningkatkan Pemahaman Konsep Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi

Siswa Kelas XI IPA4 SMAN-3 Palangka Raya Tahun Ajaran 2009/2010”.

3

Page 4: Web viewPROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA. 2010. BAB I . PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. ... dari sub topik faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi untuk SMA kelas XI IPA semester

1.2 Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan pemahaman

konsep siswa kelas XI IPA4 SMAN-3 Palangka Raya Tahun Ajaran 2009/2010

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi yang mempunyai kemampuan

berbeda setelah mengikuti pembelajaran menggunakan sumber belajar berbasis

komputer.

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Apakah pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dengan

menggunakan sumber belajar berbasis komputer dapat diikuti oleh semua siswa

dengan kemampuan berbeda di kelas XI IPA4 SMAN-3 Palangka Raya

Tahun Ajaran 2009/2010 ?

2. Bagaimana perubahan pemahaman konsep siswa kelas XI IPA4

SMAN-3 Palangka Raya Tahun Ajaran 2009/2010 tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi laju reaksi setelah mengikuti pembelajaran menggunakan sumber

belajar berbasis komputer ?

4

Page 5: Web viewPROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA. 2010. BAB I . PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. ... dari sub topik faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi untuk SMA kelas XI IPA semester

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui pemahaman konsep faktor-faktor yang mempengaruhi laju

reaksi siswa kelas XI IPA4 SMAN-3 Palangka Raya Tahun Ajaran 2009/2010

yang mempunyai kemampuan berbeda setelah mengikuti pembelajaran

menggunakan sumber belajar berbasis komputer.

2. Untuk mengetahui perubahan pemahaman konsep siswa kelas XI IPA4

SMAN-3 Palangka Raya Tahun Ajaran 2009/2010 tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi laju reaksi setelah mengikuti pembelajaran menggunakan sumber

belajar berbasis komputer.

1.5 Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :

1. Peneliti, dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan akademik yang

diperoleh selama kuliah.

2. Sekolah, sebagai masukan untuk mengembangkan penggunaan media

pembelajaran berbasis komputer untuk menghadapi zaman globalisasi

3. Siswa, dapat lebih menyenangi pelajaran kimia, mengatasi kejenuhan selama

proses belajar mengajar dan meningkatkan pemahaman konsep pembelajaran

pada sub topik Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi.

4. Guru, dapat mengembangkan variasi pembelajaran kimia di sekolah dan

mempermudah penyampaian materi pelajaran yang akan diajarkan.

5

Page 6: Web viewPROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA. 2010. BAB I . PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. ... dari sub topik faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi untuk SMA kelas XI IPA semester

1.6 Penjelasan Kata Kunci

1. Media adalah alat, metode ataupun teknik yang digunakan dalam rangka

mengefektifkan komunikasi dan interaksi guru dengan siswa dalam

pembelajaran.

2. Pemahaman konsep adalah penerapan konsep-konsep ke dalam suatu rangkaian

permasalahan dan tidak hanya untuk dihafal.

3. Sumber belajar adalah suatu sistem yang terdiri dari sekumpulan bahan atau

situasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa

belajar secara individual.

6

Page 7: Web viewPROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA. 2010. BAB I . PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. ... dari sub topik faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi untuk SMA kelas XI IPA semester

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Proses Belajar Mengajar

Proses belajar mengajar merupakan proses interaksi komunikasi antara siswa

dengan guru dalam kegiatan pendidikan yang tidak berlangsung sendiri-sendiri,

melainkan berlangsung secara bersama-sama (Mulyati Arifin, 2000).

Belajar adalah proses aktif siswa untuk mempelajari dan memahami konsep-

konsep yang dikembangkan dalam kegiatan belajar-mengajar. Keinginan belajar dari

setiap orang berbeda-beda tergantung ada tidaknya dorongan pada setiap diri

individu. Oleh sebab itu, siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses

belajar. Mengajar adalah proses aktif guru untuk membimbing siswa dalam

mempelajari dan memahami konsep-konsep yang dikembangkan dalam kegiatan

belajar-mengajar. Pembelajaran adalah kegiatan yang direncanakan guru secara

terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif

yang menekankan pada penyediaan sumber belajar (Dimyati dan Mujiono, 2002).

Tanggung jawab tersebut dimanfaatkan seorang guru dengan

menyelenggarakan suatu proses pengajaran yang mampu menciptakan suasana

belajar yang baik. Syarat-syarat agar proses belajar berjalan dengan baik menurut

Septihartadi (2002) diantaranya:

1. Ada kemajuan dari siswa untuk belajar

2. Siswa merasa tertarik dengan materi yang disajikan

3. Siswa merasa tertarik dengan metode belajar yang dibawakan oleh guru

7

Page 8: Web viewPROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA. 2010. BAB I . PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. ... dari sub topik faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi untuk SMA kelas XI IPA semester

4. Siswa harus mengalami kemajuan

5. Siswa harus menghargai pelajaran yang disajikan

6. Pengajar harus memperoleh kepuasan karenanya

Secara keseluruhan dari pengalaman belajar, kita belajar 10 % dari yang kita

baca, 20 % dari apa yang kita dengar, 30 % dari apa yang kita lihat, 50 % dari apa

yang kita lihat dan dengar, 70 % dari apa yang kita katakan, dan 90 % dari apa yang

kita katakan dan lakukan. Hal ini menunjukkan bahwa, jika kita mengajar dengan

banyak ceramah, maka siswa akan mengingat hanya 20% karena siswa hanya

mendengarkan. Sebaliknya jika guru meminta siswa untuk melaukan sesuatu dan

melaporkannya, maka mereka akan mengingat sebanyak 90 %.

Kerucut Pengalaman Belajar Yang kita ingat

10 % Baca

20 % Dengar

30 % Lihat

50 % Lihat dan dengar

70 % Katakan

90 % Katakan dan lakukan

Gambar 1. Kerucut Pengalaman Belajar (Sheal, Peter (1989).

8

Page 9: Web viewPROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA. 2010. BAB I . PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. ... dari sub topik faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi untuk SMA kelas XI IPA semester

Menurut Dahar (1989), belajar konsep merupakan hasil utama pendidikan.

Melalui pembelajaran diharapkan akan memberikan sumbangan yang berarti

terhadap siswa bagaimana mempelajari sesuatu. Konsep yang dipelajari tersebut

merupakan dasar bagi proses mental yang lebih tinggi untuk merumuskan prinsip-

prinsip dan generalisasi. Konsep-konsep materi pelajaran kimia yang abstrak, akan

menggiring siswa untuk mencari bagaimana dan seperti apa saja bentuk yang mereka

pelajari.

Dunia pendidikan sekarang dituntut untuk senantiasa melakukan inovasi

dalam pembelajaran, pada berbagai aspeknya, mulai dari visi, misi, tujuan, program,

layanan, metode, teknologi, proses, sampai evaluasi.

Faktor tunggal yang sangat penting dalam proses belajar dan pemebelajaran

adalah apa yang telah diketahui oleh siswa berupa materi pelajaran yang telah

dipelajarinya. Apa yang telah dipelajari siswa dapat dimanfaatkan dan dijadikan

sebagai titik tolak dalam mengkomunikasikan informasi baru dalam kegiatan

pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat melihat keterkaitan antara

materi pelajaran yang telah dipelajari dengan informasi atau ide baru.

Siswa yang dihadapi guru tentunya memiliki perbedaan yaitu perbedaan

kemampuan, cara belajar, personal dan lingkungan. Menurut Arifin

(Herlina, 2006) sebagian besar pelajaran yang diterima di pendidikan formal,

pelayanan yang diberikan pada siswa sifatnya umum. Sehingga sebagian siswa

mencapai prestasi belajar dibawah kemampuan yang sebenarnya. Hasil prestasi ini

merupakan salah satu indikasi adanya kesulitan belajar.

9

Page 10: Web viewPROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA. 2010. BAB I . PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. ... dari sub topik faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi untuk SMA kelas XI IPA semester

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dibedakan menjadi dua

menurut Arikunto (dalam Octarina, 2006), yaitu:

1. Faktor internal, yaitu faktor-faktor yang bersumber dari dalam diri siswa,

meliputi: faktor usia, kematangan, pengalaman, minat, motivasi, dan kebiasaan

belajar.

2. Faktor eksternal, yaitu faktor-faktor yang bersumber dari lingkungan siswa yang

meliputi: lingkungan sekolah, masyarakat, bahan pengajaran, metode pengajaran,

sarana, media, dan sumber belajar.

Menurut Middlecamp dan Kean (Nyoman, 2005) kesulitan mempelajari ilmu

kimia disebabkan oleh kemampuan menghafal, pemahaman konsep, kemampuan

matematika dan berfikir abstrak dari siswa. Untuk belajar dengan baik, seseorang

sangat memerlukan kondisi yang memungkinkan untuk dapat melihat, mendengar,

dan melakukan proses belajar dengan baik serta dapat berkonsentrasi dengan baik

untuk dapat mengingat.

2.2 Konsep Memahami

Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah mengantarkan para siswa menuju

perubahan-perubahan tingkah laku baik itu intelektual, moral, maupun sosial agar

dapat hidup mandiri sebagai individu dan makhluk sosial. Menurut Sudjana dan

Rivai (1989), dalam mencapai tujuan pendidikan, siswa harus berinteraksi dengan

lingkungan belajar yang diatur oleh guru melalui proses belajar. Usaha untuk

meningkatkan kemampuan siswa adalah melalui proses kegiatan belajar mengajar.

Salah satu caranya adalah dengan mempelajari konsepnya.

10

Page 11: Web viewPROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA. 2010. BAB I . PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. ... dari sub topik faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi untuk SMA kelas XI IPA semester

Menurut Dahar (Harvelin, 2006), belajar konsep merupakan hasil utama yang

diperoleh dari suatu pendidikan. Melalui pembelajaran ini diharapkan akan

memberikan sumbangan yang berarti terhadap siswa bagaimana mempelajari sesuatu.

Konsep-konsep yang dipelajari tersebut merupakan landasan dasar dalam berpikir

dan bagi proses mental yang lebih tinggi untuk merumuskan prinsip-prinsip dan

generalisasi.

Oleh sebab itu, pemahaman konsep ini sangat penting bagi siswa yang sedang

belajar. Pemahaman konsep tidak hanya sekedar mengingat tetapi individu mampu

menerapkan konsep-konsep tersebut ke dalam suatu rangkaian permasalahan.

Konsep-konsep materi pelajaran kimia yang abstrak, akan menggiring siswa untuk

mencari bagaimana dan seperti apa saja bentuk yang mereka pelajari.

2.3 Sumber Belajar

Percival & Ellington (1988) mengatakan bahwa sumber belajar yang dipakai

dalam pendidikan atau latihan adalah suatu sistem yang terdiri dari sekumpulan

bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan

siswa belajar secara individual. Sumber belajar inilah yang disebut media pendidikan

atau media instruksional. Untuk menjamin bahwa sumber belajar adalah sebagai

sumber belajar yang cocok, harus memenuhi 3 (tiga) persyaratan sebagai berikut:

- Harus dapat tersedia dengan cepat.

- Harus dapat memungkinkan siswa untuk memacu diri sendiri.

- Harus bersifat individual, misalnya harus dapat memenuhi berbagi kebutuhan

para siswa dalam belajar mandiri.

11

Page 12: Web viewPROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA. 2010. BAB I . PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. ... dari sub topik faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi untuk SMA kelas XI IPA semester

Menurut Sudjana dan Rivai (1989), sumber belajar adalah sebagai berikut:

sumber belajar tercetak yaitu buku, majalah, brosur, koran, poster, denah,

ensiklopedi, kamus dan lain-lain. Sumber belajar noncetak yaitu film, slide,video,

model, audio, cassete, transparansi, realita obyek. Sumber belajar yang berbentuk

fasilitas yaitu perpustakaan, ruangan belajar, lapangan olah raga. Sumber belajar

berupa kegiatan yaitu wawancara, kerja kelompok, observasi, simulasi, permainan

dan lain-lain. Sumber belajar berupa lingkungan di masyarakat yaitu taman, terminal,

pasar, toko, pabrik, dan museum.

2.4 Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Hamalik Oemar (1982), media merupakan alat, metode ataupun

teknik yang digunakan dalam rangka mengefektifkan komunikasi dan interaksi guru

dengan siswa dalam pembelajaran. Sehingga efektifnya suatu pembelajaran juga

dipengaruhi oleh media pembelajaran yang digunakan. Media adalah segala sesuatu

yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga

dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa

sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi.

Media pembelajaran adalah salah satu sumber belajar yang dapat

menyalurkan pesan untuk membantu mengatasi hambatan baik dalam diri guru

ataupun siswa sehingga proses belajar-mengajar berlangsung efektif dan efisien.

Menurut Miarso (Primayuni, 2004) sebagai bagian dari sistem pembelajaran,

media mempunyai nilai-nilai praktis berupa kemampuan atau keterampilan untuk:

a. Membuat konkrit konsep yang abstrak.

12

Page 13: Web viewPROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA. 2010. BAB I . PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. ... dari sub topik faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi untuk SMA kelas XI IPA semester

b. Membawa objek yang berbahaya atau sukar didapat dalam lingkungan belajar.

c. Menampilkan objek yang terlalu besar.

d. Menampilkan objek yang tak dapat diamati dengan mata telanjang.

e. Mengamati gerakan yang terlalu cepat.

f. Memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan lingkungan.

g. Membangkitkan motivasi belajar.

h. Memberi kesan perhatian individual untuk seluruh anggota kelompok belajar.

i. Menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak, mengatasi batasan

waktu maupun ruang.

j. Mengontrol arah maupun kecepatan belajar siswa.

2.5 Komputer sebagai Media Pembelajaran

Pada mulanya penggunaan komputer di Lembaga Penelitian seperti

laboratorium adalah untuk belajar tentang cara memahami komputer dan

memprogram dengan komputer. Selama tahun 1970-an penggunaan komputer

meluas, sehingga pada zaman industrialisasi seperti sekarang amatlah sulit jika tidak

memiliki komputer atau memasukkan komputer programming ke dalam

kurikulumnya, yang diungkapkan oleh Melda (Samsul, 2006).

Komputer telah mulai diterapkan dalam bidang pendidikan semenjak awal

perkembangannya. Walaupun hanya bersifat administratif yaitu berupa pembuatan

aplikasi database dan komputerisasi, namun dalam bentuk awal tersebut sudah mulai

memasuki aspek pendidikan yang manual dan modul kerja sampai pada bentuk

13

Page 14: Web viewPROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA. 2010. BAB I . PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. ... dari sub topik faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi untuk SMA kelas XI IPA semester

simulasi sederhana dalam suatu proses misalnya dalam kegiatan industri, penelitian,

dan administrasi.

Menurut Setiadi dan Agus (2001) hal-hal yang dipandang kurang

menguntungkan dari belajar terprogram adalah:

1. Jika ditulis dalam buku, untuk pengembangan suatu konsep diperlukan halaman

lebih tebal. Dengan media komputer, hal ini dapat diatasi.

2. Menuntut persiapan lebih banyak dalam mengontrol tingkat kesukaran antara

frame (bagian terkecil dari suatu materi) yang satu dengan frame berikutnya.

Dengan demikian, faktor dasar dalam menyusun program instruksional yang

baik adalah memperhatikan lingkup dan urutan program, model presentasi, urutan

penyajian frame, tingkat kesukaran antarframe, dan asumsi yang harus dibuat

mengenai pengetahuan awal siswa, motivasi, dan kapasitas mereka untuk bekerja

secara mandiri.

2.6 Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

Materi yang dipelajari yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi,

yaitu konsentrasi, suhu, luas permukaan, dan katalis.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), standar kompetensi

dari sub topik faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi untuk SMA kelas XI IPA

semester 1 adalah “memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-

faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan

industri”.

14

Page 15: Web viewPROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA. 2010. BAB I . PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. ... dari sub topik faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi untuk SMA kelas XI IPA semester

Kompetensi dasarnya adalah “mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan

melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi”.

Indikator yang ingin dicapai adalah siswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang

mempengaruhi laju reaksi.

Suatu zat dapat bereaksi dengan zat lain apabila partikel-partikelnya saling

bertumbukan. Tumbukan yang terjadi tersebut menghasilkan energi untuk memulai

terjadinya reaksi. Terjadinya tumbukan antarpartikel disebabkan oleh karena partikel-

partikel zat selalu bergerak dengan arah yang tidak teratur. Tumbukan antarpartikel

yang bereaksi tidak selalu menghasilkan reaksi, hanya tumbukan yang menghasilkan

energi cukup kuat yang dapat menghasilkan reaksi, disebut tumbukan efektif. Model

tumbukan antarpartikel digambarkan sebagai bola yang akan menggelinding dari

lekukan suatu bukit ke lereng bukit. Energi diperlukan supaya bola menggelinding

mencapai lekukan (keadaan transisi). Setelah mencapai keadaan transisi, energi

masih diperlukan agar bisa terlepas dari puncak lekukan dan menggelinding ke

lereng bukit. Jika energi tidak cukup, maka bola tersebut akan menggelinding

kembali ke lekukan tersebut. Energi yang diperlukan agar bola sampai ke puncak

bukit dan menggelinding dianalogikan sebagai energi pengaktifan. Dalam reaksi

kimia, energi pengaktifan (energi aktivasi) merupakan energi minimum agar suatu

reaksi dapat berlangsung. Tumbukan yang menghasilkan energi yang cukup untuk

menghasilkan reaksi disebut tumbukan efektif. Dengan menggunakan teori tumbukan

ini dapat dijelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.

2.2.1 Konsentrasi

15

Page 16: Web viewPROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA. 2010. BAB I . PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. ... dari sub topik faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi untuk SMA kelas XI IPA semester

Secara umum, konsentrasi pereaksi akan mempengaruhi laju reaksi.

Pada reaksi orde 0 (nol), perubahan konsentrasi pereaksi tidak berpengaruh terhadap

laju reaksi. Pada reaksi orde 1 (satu), setiap kenaikan konsentrasi dua kali akan

mempercepat laju reaksi menjadi dua kali lebih cepat, sedangkan pada reaksi orde 2

(dua), apabila konsentrasi dinaikkan menjadi dua kali maka laju reaksi menjadi

empat kali lebih cepat.

Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi dapat dijelaskan dengan teori

tumbukan. Semakin tinggi konsentrasi berarti semakin banyak molekul-molekul

dalam setiap satuan luas ruangan, dengan demikian tumbukan antarmolekul semakin

sering terjadi. Semakin banyak tumbukan yang terjadi berarti kemungkinan untuk

menghasilkan tumbukan efektif juga semakin besar, dan reaksi juga berlangsung

lebih cepat. Perhatikan gambar dibawah ini:

Konsentrasi Kecil Konsentrasi Besar

Gambar 2. Semakin besar konsentrasi, laju reaksi semakin cepat

2.2.2 Suhu

16

Page 17: Web viewPROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA. 2010. BAB I . PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. ... dari sub topik faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi untuk SMA kelas XI IPA semester

Harga tetapan laju reaksi (k) akan berubah apabila suhunya rendah. Kenaikan

sekitar 10°C akan menyebabkan harga tetapan laju reaksi menjadi dua atau tiga kali

lebih besar. Dengan naiknya harga tetapan laju reaksi (k), maka reaksi akan menjadi

lebih cepat. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan menggunakan teori tumbukan, yaitu

apabila terjadi kenaikan suhu maka molekul-molekul yang bereaksi akan bergerak

lebih cepat, sehingga energi kinetiknya tinggi. Oleh karena energi kinetiknya tinggi,

maka energi yang dihasilkan pada tumbukan antarmolekul akan menghasilkan energi

yang besar dan cukup untuk melangsungkan reaksi. Dengan demikian, semakin

tinggi suhu berarti kemungkinan akan terjadi tumbukan yang menghasilkan energi

juga semakin banyak dan akibatnya reaksi berlangsung lebih cepat.

Jadi, kenaikan suhu akan mengakibatkan laju reaksi akan berlangsung

semakin cepat. Perhatikan gambar dibawah ini:

Suhu rendah Suhu tinggi

Gambar 4. Semakin tinggi suhu,tumbukan antarpartikel semakin cepat

2.2.3 Luas Permukaan

17

Page 18: Web viewPROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA. 2010. BAB I . PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. ... dari sub topik faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi untuk SMA kelas XI IPA semester

Laju reaksi yang terjadi pada sistem reaksi heterogen, bergantung pada luas

permukaan antara fase pereaksi yang bersentuhan. Reaksi antara padatan dan cairan

atau padatan dengan gas akan lebih cepat jika luas permukaan bidang sentuh zat

padat diperbanyak. Apabila luas permukaan zat pereaksi semakin besar maka laju

reaksinya juga akan semakin besar. Hal ini karena apabila luas permukaannya

semakin besar maka kemungkinan bersinggungan antarpereaksi akan semakin besar

pula. Pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi dapat dilihat pada gambar

dibawah ini:

Partikel batang Partikel serbuk

Gambar 6. Semakin luas permukaan partikel, laju reaksi semakin cepat

Berdasarkan gambar tersebut, reaksi yang melibatkan massa suatu zat, laju

reaksinya dipengaruhi luas permukaan bidang sentuh reaktannya. Semakin luas

permukaan bidang sentuh reaktannya, waktu yang diperlukan untuk bereaksi semakin

cepat, berarti laju reaksinya juga akan semakin cepat. Luas permukaan bidang sentuh

antarpereaksi berpengaruh terhadap laju reaksi. Semakin luas permukaan bidang

sentuh antarpereaksi, laju reaksinya semakin besar.

2.2.4 Katalis

18

Page 19: Web viewPROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA. 2010. BAB I . PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. ... dari sub topik faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi untuk SMA kelas XI IPA semester

Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi, tetapi tidak

mengalami perubahan kimia secara kekal atau permanen sehingga pada akhir reaksi

zat tersebut dapat diperoleh kembali. Adanya katalis akan menyebabkan

terbentuknya tahap-tahap reaksi tambahan, yaitu tahap-tahap pengikatan katalis dan

tahap pelepasan katalis pada akhir reaksi. Katalis ini bersifat spesifik, artinya hanya

berfungsi untuk suatu reaksi tertentu.

Reaksi yang berlangsung lambat akan dipercepat dengan menambahkan

katalis yang sesuai untuk reaksi tersebut. Katalis akan mempercepat reaksi karena

katalis akan mencari jaloan dengan energi aktivasi yang lebih rendah sehingga

reaksinya akan berlengsung lebih cepat. Katalis ikut dalam jalannya reaksi, tetapi

pada kondisi akhir, katalis akan keluar lagi dalam bentuk yang sama. Sifat-sifat kimia

katalis akan sama sebelum dan sesudah mengkatalis sutau reaksi.

2.7 Kerangka Berpikir

Menurut Mulyati Arifin (2000), belajar IPA apabila dilengkapi dengan media

pembelajaran yang dapat menjelaskan keabstrakan materi tersebut akan jauh lebih

baik daripada hanya belajar melalui metode ceramah saja. Salah satu pelajaran IPA

adalah pelajaran kimia yang sulit dipahami hanya dengan membaca karena sifatnya

yang abstrak. Oleh sebab itu, perlunya penggunaan suatu media pembelajaran berupa

sumber belajar berbasis komputer di dalam proses pembelajaran khususnya tentang

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi untuk siswa kelas XI IPA4 SMAN-3

Palangka Raya Tahun Ajaran 2009/2010. Tujuannya adalah untuk menelusuri

pemahaman konsep siswa tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, serta

19

Page 20: Web viewPROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA. 2010. BAB I . PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. ... dari sub topik faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi untuk SMA kelas XI IPA semester

agar siswa dapat belajar mandiri, menjadi lebih bersemangat di dalam proses

pembelajaran karena ada hal baru yang mereka dapatkan dan siswa menjadi lebih

aktif dalam menggali informasi untuk menambah pengetahuannya.

20

Page 21: Web viewPROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA. 2010. BAB I . PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. ... dari sub topik faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi untuk SMA kelas XI IPA semester

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif berusaha

mengungkap gejala secara menyeluruh, dan sesuai dengan konteks melalui

pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan peneliti sebagai instrumen

utama. Kedudukan peneliti dalam pemanfaatan sumber belajar berbasis komputer

untuk belajar mandiri adalah sebagai partisipan yang terlibat dalam proses

pembelajaran.

3.2 Subjek Penelitian

Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA-4

SMAN-3 Palangka Raya Tahun Ajaran 2009/2010.

3.3 Tahap-tahap Penelitian

Prosedur penelitian secara garis besar dilakukan melalui beberapa tahapan

antara lain tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap pengambilan data, tahap

analisis data dan penarikan kesimpulan. Penjelasan setiap tahap penelitian tersebut

adalah sebagai berikut:

1) Tahap Persiapan

Tahap persiapan ini meliputi perizinan, observasi sekolah, pembuatan sumber

belajar, dan pemanfaatan sumber belajar berbasis komputer tersebut.

21

Page 22: Web viewPROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA. 2010. BAB I . PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. ... dari sub topik faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi untuk SMA kelas XI IPA semester

Perizinan kegiatan penelitian diawali dengan pengajuan kepada Dekan FKIP

UNPAR yang diketahui oleh Ketua Program Studi Pendidikan Kimia dan Ketua

Jurusan Pendidikan MIPA. Kemudian dilanjutkan ke Dinas Pendidikan Pemuda

dan Olah Raga Kota Palangka Raya dan keluar surat izin tertanggal

5 November 2009. Surat izin ini digunakan sebagai pengantar ke tempat

penelitian yaitu SMAN-3 Palangka Raya.

Tahapan berikutnya adalah observasi ke sekolah tempat dilakukannya penelitian.

Observasi bertujuan untuk mengetahui keadaan sekolah, kurikulum yang

digunakan dan bagaimana proses belajar mengajar yang terjadi di sekolah

sasaran, terutama kelas XI IPA-4.

Setelah melakukan observasi sekolah, tahap selanjutnya adalah penyusunan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan tuntutan

kurikulum yang berlaku untuk pokok bahasan Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Laju Reaksi di kelas XI IPA-4. Langkah-langkah pembelajaran disesuaikan

dengan acuan atau karakteristik metode atau strategi pembelajaran yang akan

digunakan dalam pembelajaran.

Tahapan selanjutnya adalah pembuatan sumber belajar berbasis komputer untuk

belajar mandiri yang menggunakan program macromedia flash MX dan

divalidasi oleh validator mengenai kesesuaian konsep di dalam sumber belajar

serta instrumen penelitian. Instrumen penelitian pemanfaatan sumber belajar

berbasis komputer berupa tes pemahaman konsep (berupa pilihan ganda

beralasan), lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran oleh guru dan aktivitas

siswa, angket respon siswa dan angket respon guru terhadap pembelajaran.

22

Page 23: Web viewPROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA. 2010. BAB I . PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. ... dari sub topik faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi untuk SMA kelas XI IPA semester

2) Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan dilakukan proses pembelajaran pada kelas XI IPA-4

dengan menggunakan sumber belajar berbasis komputer untuk belajar mandiri.

Proses pembelajaran dilakukan pada sub topik faktor-faktor yang mempengaruhi

laju reaksi. Sebelum pembelajaran dilakukan, siswa diberikan pretes untuk

mengetahui kemampuan awal yang dimiliki masing-masing siswa. Selama

berlangsungnya kegiatan pembelajaran, siswa diberikan LKS dan disuruh untuk

mengisinya dengan teman sebangkunya berdasarkan sumber belajar yang

ditayangkan dilakukan juga pengamatan terhadap aktivitas siswa dan pengelolaan

pembelajaran oleh guru.

Kegiatan akhir yang dilakukan adalah pelaksanaan postes. Kegiatan ini bertujuan

untuk mendapatkan data pemahaman konsep siswa setelah diberikan

pembelajaran menggunakan sumber belajar berbasis komputer untuk belajar

mandiri. Dimana jawaban siswa akan menunjukkan pemahaman konsepnya

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Soal tes pemahaman

konsep yang digunakan untuk postes sama dengan yang dipergunakan dalam

pengumpulan data pretes.

3.4 Prosedur Pengumpulan Data

Pengamatan proses pembelajaran dilakukan oleh 2 orang pengamat

(observer) yaitu satu orang guru bidang studi kimia di sekolah yang bersangkutan

dan satu orang mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan

MIPA FKIP UNPAR.

23

Page 24: Web viewPROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA. 2010. BAB I . PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. ... dari sub topik faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi untuk SMA kelas XI IPA semester

Untuk memperoleh data pemanfaatan sumber belajar berbasis komputer

untuk belajar mandiri pada penelitian ini diperlukan alat pengumpulan data, yaitu:

1) Soal Tes Pemahaman Konsep

Tes Pemahaman Konsep ini berupa tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda (PG)

beralasan yang akan diberikan pada siswa sebelum dan sesudah pembelajaran

berlangsung yang digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa sebelum dan

setelah mengikuti pembelajarn menggunakan sumber belajar berbasis komputer.

2) Lembar pengamatan aktivitas siswa yang digunakan untuk mengamati aktivitas

siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran

berbasis komputer, instrumen ini diisi oleh 2 orang pengamat yang duduk di

tempat yang memungkinkan sehingga dapat mengikuti dan mengamati seluruh

pembelajaran dari awal hingga berakhirnya proses pembelajaran.

3) Angket

Angket yaitu cara pengumpulan data melalui sejumlah pertanyaan yang

disampaikan kepada responden secara tertulis. Angket yang dipergunakan adalah

angket tertutup, artinya alternatif jawaban sudah disediakan dan responden hanya

memilih salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai dengan pendapatnya.

Angket yang digunakan berupa angket respon siswa dan angket respon guru

terhadap pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis

komputer.

24

Page 25: Web viewPROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA. 2010. BAB I . PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. ... dari sub topik faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi untuk SMA kelas XI IPA semester

3.5 Teknik Analisis data

Untuk menjawab rumusan masalah pertama, data dianalisis secara deskriptif

dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a) Membagi siswa menjadi 30% kelompok atas, 30% kelompok tengah dan 30%

kelompok bawah berdasarkan nilai siswa pada materi pelajaran sebelumnya.

b) Mengolah data pretes dan postes siswa kelompok atas dan kelompok bawah

untuk mengetahui skor masing-masing siswa kemudian mendeskripsikan data

pretes dan postes tersebut.

c) Membandingkan skor (nilai) postes dengan SKBM untuk mengetahui ketuntasan

belajar siswa.

Untuk menjawab rumusan masalah kedua, data dianalisis secara deskriptif

dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a) Mendeskripsikan peningkatan pemahaman konsep siswa kelompok atas dan

kelompok bawah pada setiap indikator hasil belajar dengan membandingkan

persentase peningkatan penguasaan konsep pretes dengan postes.

b) Mendeskripsikan jawaban siswa kelompok atas dan kelompok bawah pada saat

pretes dan postes serta membandingkan jawaban siswa tersebut agar dapat

diketahui adanya peningkatan pemahaman konsep siswa.

c) Mendeskripsikan penyebab peningkatan penguasaan konsep yang di dapat oleh

siswa kelompok atas dan kelompok bawah pada setiap indikator. Rumus yang

digunakan untuk memperoleh peningkatan pemahaman konsep siswa adalah:

Pemahaman Konsep Siswa = setiap skor × ∑ siswa yang menjawab benar pada skor tersebutnilai maksimum × jumlah siswa

25

Page 26: Web viewPROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA. 2010. BAB I . PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. ... dari sub topik faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi untuk SMA kelas XI IPA semester

Setelah semua data di analisis dan berdasarkan data tersebut, peneliti

kemudian menyimpulkan hasil penelitiannya untuk mengetahui peningkatan

pemahaman konsep siswa yang memiliki kemampuan berbeda setelah diberikan

suatu variasi pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis komputer

sebagai sumber belajar untuk belajar mandiri.

3.6 Rancangan Penelitian

Penelitian ini berusaha untuk memanfaatkan sumber belajar berbasis

komputer pada siswa. Dengan menggunakan bantuan perangkat komputer,

diharapkan konsep kimia yang bersifat abstrak akan menjadi lebih mudah dipahami

oleh siswa karena di dalamnya terdapat gambar (sumber belajar) yang dapat

membangkitkan motivasi siswa untuk belajar. Pada pemanfaatannya, peneliti

menggunakan langsung media pembelajaran tersebut dalam proses pembelajaran

di kelas.

Subjek Penelitian

Pembelajaran menggunakan Pemberian pretes sumber belajar berbasis Pemberian postes

komputer

Subjek penelitian akan diajarkan dengan menggunakan sumber belajar

berbasis komputer untuk belajar mandiri. Kegiatan awal adalah memberikan pretes

kepada siswa sebelum memulai proses pembelajaran. Kegiatan inti adalah peneliti

memberikan konsep sub topik faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dengan

menggunakan sumber belajar berbasis komputer yang telah disediakan untuk belajar

26

Page 27: Web viewPROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA. 2010. BAB I . PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. ... dari sub topik faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi untuk SMA kelas XI IPA semester

mandiri siswa, sehingga siswa sendiri yang menemukan informasi apa saja yang

terdapat di dalam sumber belajar tersebut. Kegiatan penutupnya adalah setelah

mengikuti proses pembelajaran menggunakan sumber belajar berbasis komputer

untuk belajar mandiri, maka subjek penelitian diberikan postes dengan menggunakan

soal yang sama pada saat pretes. Hasil pretes dan postes dari siswa inilah yang

dianalisis oleh peneliti untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa

setelah mengikuti pembelajaran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

menggunakan sumber belajar berbasis komputer untuk belajar mandiri apakah dapat

diikuti oleh semua siswa yang memiliki kemampuan berbeda.

27